• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS

III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN Oleh

KRISTIANA TRI APRIANTI

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa terhadap air dalam melalui model pembelajaran bermain pada siswa kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung yang berjumlah 24 siswa, dengan perincian 15 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan menggunakan instrumen penilaian tes keberanian siswa terhadap air.

(2)

PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS

III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN

Oleh

KRISTIANA TRI APRIANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

TERHADAP AIR MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : KRISTIANA TRI APRIANTI Nomor Pokok Mahasiswa : 1013068024

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Komisi Pembimbing

(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 195801271985031003

(5)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Kristiana Tri Aprianti

NPM : 1013068024

Tempat tanggal lahir : Sabah Balau 27 April 1980

Alamat : Sabah Balau Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Keberanian Anak Terhadap Air melalui Model Pembelajaran Bermain pada Siswa Kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desmber 2011 30 Januair 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 24 Pebruari 2012

(6)

PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS

III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN (Skripsi)

Oleh

KRISTIANA TRI APRIANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

(7)

PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS

III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN Oleh

KRISTIANA TRI APRIANTI

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa terhadap air dalam melalui model pembelajaran bermain pada siswa kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung yang berjumlah 24 siswa, dengan perincian 15 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan menggunakan instrumen penilaian tes keberanian siswa terhadap air.

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sabah Balau 27 April 1980. Anak ketiga dari Empat bersaudara pasangan Bapak Mursidi dan Ibu Saeri.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 2 Sabah Balau Kec.Tanjung Bintang Lampung Selatan, tamat tahun 1992, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Tunas Dharma Tanjung

Bintang Lampung Selatan pada tahun 1992 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun 1994.

Pada tahun 1999 penulis menjadi mahasiswa Diploma Dua (D 2) Penjaskes

Universitas Lampung tamat pada tahu 2001. Pada tahun 2010 Penulis melanjutkan Pendidikan Sarjana S1 dalam jabatan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

(9)

Tak Perlu Bersedih Ketika Impian tak manjadi Nyata

Bersyukurlah Bahwa Mimpi Buruk Tidak menjadi

(10)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis

dapat mempersembahkan karya terbaik ini

kepada Ibunda dan Ayahanda yang sangat penulis sayangi

kepada Ayahanda yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis

berhasil mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.

Suami tercinta (Teguh), yang selalu memberikan , semangat, Perhatian, dan

sayangnya kepada Adinda, Anak-anak Terskasih Selvi, dan Tania yang

sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga

membuat penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya terbaik ini.

Almamater-ku FKIP Unila,

(11)

Shallom...

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Peningkatan Keberanian Anak Terhadap Air dalam Pembelajaran Model Pembelajaran Bermain pada Siswa Kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharrudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis 4. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. selaku Pembahas atau penguji utama. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SD Negeri 4 Bumi Waras yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas III.

8. Siswa-siswi kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

(12)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis

(13)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan, untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan kecerdasan otak (kognitif), emosional (afektif) dan keterampilan jasmani atau fisik (psikomotor) peserta didik, karena itu seluruh sekolah di Indonesia diberikan pelajaran olahraga.

Peranan dan fungsi guru penjas yang baik akan terwujud apabila memiliki inisiatif, kreatifitas dan inovatif serta selektif dalam memilih dan menentukan suatu metode atau pendekatan pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya. Hal ini berarti dalam

mengajarkan suatu ketrampilan pada anak didiknya, tugas gerak yang diberikan oleh guru harus mengacu kepada tingkat pertumbuhan dan perkembangan atau disesuaikan dengan kesiapan anak didiknya.

(14)

2 meliputi kebugaran jasmani dan kesehatan, (2) meningkatkan ketangkasan dan keterampilan, (3) meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan, (4) menambah kehidupan sosial yang kreatif dan rekreatif. Tingkat kebugaran jasmani yang prima ini akan membantu memudahkan bagi siswa dalam mempelajari semua mata pelajaran yang ada di bangku sekolah, termasuk berenang. Renang

merupakan salah satu materi dalam pelajaran pendidikan jasmani yang memiliki tingkat ketakutan yang cukup tinggi. Hal ini bisa dipahami karena dalam

penguasaan materi ini, selain anak harus menguasai keterampilan gerak renang itu sendiri, juga harus mampu menghilangkan rasa takut terhadap air, karena tidak sedikit orang yang takut dengan air.

Pengenalan air merupakan latihan yang dilakukan untuk menghilangkan rasa takut akan air dan mengenal sifat air seperti dingin, basah dan tahanan air. Pengenalan air memang salah satu bentuk latihan dengan tujuan yang diharapkan adalah membentuk sikap dan keberanian siswa dalam hal ini siswa sekolah dasar untul melakukan pembelajaran yang berhubungan dengan media air dalam proses pembelajaran. Memang kehidupan di air sangat berbeda dengan kehidupan di darat. Ada ancaman terhadap keselamatan jiwa, teledor sedikit saja bisa memberikan suatu ancaman terhadap keselamatan seseorang. Oleh karena itu pengenalan merupakan langkah awal bagi siswa dalam proses pembelajaran olahraga yang berhubungan dengan olahraga renang misalnya.

(15)

keberanian yang cukup untuk melakukan proses pembelajaran olahraga dengan air sebagai media pembelajaran.

Keberaniann Anak Terhadap Air dalam Pembelajaran Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Bermain Pada Siswa Kelas III (Tiga) SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tingkat keberanian siswa terhadap air rendah 2. Siswa tidak memilki keberanian terhadap air.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirimuskan dengan model pembelajaran bermain dapat meningkatkan keberanian anak terhadap air dalam pembelajaran renang gaya bebas pada siswa kelas III sekolah dasar SDN 4 Bumi Waras

D. Tujuan Penelitian

(16)

4 1. Untuk mengatasi tingkat ketakutan anak terhadap air, khususnya dalam

pembelajaran renang pada siswa kelas III SDN 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan.

2. Untuk meningkatkan tingkat keberanian anak terhadap air siswa kelas III SDN 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan setelah melalui pendekatan model pembelajaran bermain.

3. Untuk mengatasi kesulitan pada siswa ketika beradaptasi dengan media, khususnya yang terkait dengan air dalam pembelajaran pendidikan jasmani

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi

1. Bagi Siswa

Sebagai upaya untuk menambah pengalaman dalam meningkatkan keberanian terhadap air.

2. Bagi Guru Penjas

Sebagai bahan perbandingan untuk meningkatkan model pembelajan yang berkaitan dengan air melalui berbagai metode yang ada

3. Bagi Program Studi

Sebagai bahan rujukan bagi para mahasiswa yang akan melakukan

(17)

4. Bagi FKIP

(18)

6

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Jasmani (penjas)

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan

jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani. Persepsi yang sempit dan keliru terhadap

pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilai luhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.

(19)

pengembangan keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogi

Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Tentunya proses tersebut dilakukan dengan sadar dan

melibatkan interaksi sistematik antarpelakunya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

B. Pengertian Olahraga

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.

dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)

permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain,

(20)

8 Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau

anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

C. Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain dan Olahraga

Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertim-bang-kan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu populer dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual. Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik.

(21)

sehingga memiliki beberapa bentuk dan proses tetap yang terlibat. Peraturan, misalnya, baik tertulis maupun tak tertulis, digunakan atau dipakai dalam aktivitas tersebut, dan aturan atau prosedur tersebut tidak dapat diubah selama kegiatan berlangsung, kecuali atas kesepakatan semua pihak yang terlibat.

Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.

Di pihak lain, pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selalu seimbang di antara keduanya. Sebagaimana dimengerti dari kata-katanya, pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan Jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan penjas dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak bisa berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan. Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan.

(22)

10 Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan bersama.

D. Olahraga Renang

Salah satu jenis olahraga yang populer di masyarakat adalah renang. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat diajarkan pada anak anak dan dewasa, bahkan bayi umur beberapa bulan sudah dapat mulai diajarkan renang. Renang telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.

(23)

200 m, 1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m nomor beregu.

Persatuan Renang Internasional Federation Internationale De Natation De Amateur (FINA) dibentuk tahun 1908 semula menetapkan, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada. Gaya ini baru menjadi gaya terpisah di tahun 1952. Wanita baru diperkenankan ikut pertandingan renang pada Olimpiade 1912 di Stockholm, Belanda. Itupun baru nomor bebas. Seiring dengan perkembangan olah raga renang renang semakin popular. Penggemar renang semakin bertambah. Bahkan, seringkali anak-anak diajarkan renang pada usia sangat dini. Dalam olahraga renang ada banyak hal yang perlu kita ketahui dan pahami sebelum kita melakukan olahraga renang yang pertama ialah dasar belajar renang yakni pengenalan air, meluncur dan latihan pernafasan.

1. Dasar Belajar Renang

a. Pengenalan Air

Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali belajar renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap air dan mengenal sifat sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.

b. Meluncur

Meluncur merupakan gerak dasar renang yang harus diperhatikan sebab banyak para siswa takut dalam melakukan gerakan ini..

c.. Latihan Pernapasan

(24)

12 minimoksigen sehingga kita perlu memahami dan memilki teknik pernafasan yang baik.

2. Gerak Dasar Meluncur

Setelah mengetahu sifat sifat air, maka dilanjutkan dengan latihan meluncur dan mengapun, caranya adalah :

Berdiri dengan kedua tangan lurus, bungkukkan badan ke depan.

Letakkan kedua kaki pada lantai kolam, hingga badan terdorong ke depan dalam sikap mengembang dan meluncur. Atau bisa juga dilakukan dengan cara - Berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki satu yang lain ditekuk dengan

telapak kaki menempel pada dinding kolam.

- Kedua tangan lurus dan bungkukkan badan ke depan, kemudian tolakkan kaki yang menempel pada dinding sehingga badan terdorong ke dalam sikap

mengapung dan meluncur.

Bagi orang yang masih takut, sebelum berlatih meluncur mereka terlebih dahulu menggerakkan kaki sambil duduk di pinggir kolam atau dengan

memegang parit kolam dan menggerak gerakkan kaki.

3. Melalukan Teknik Meluncur.

a. Berdiri rapat di dalam kolam yang kedalamnya hampir setinggi dada. b. Setelah mengadakan tolakan dari dinding, maka atangan lurus ke depan dan

kaki jangan melakukan kontraksi berikutnya, sebab hal tersebut akan mengurangai kecepatan meluncur berikutnya.

(25)

d. Sebaiknya waktu belajar meluncur disertai pula dengan mengapung. setelah keduanya di kuasai dengan baik barulah mulai latihan atau pelajaran

selanjutnya.

Gambar 1. Teknik Meluncur Pengenalan Air

Pengenalan air merupakan latihan yang dilakukan untuk menghilangkan rasa takut akan air dan mengenal sifat air seperti dingin, basah dan tahanan air. Pengenalan air memang salah satu bentuk latihan dengan tujuan yang diharapkan adalah membentuk sikap dan keberanian siswa dalam hal ini siswa sekolah dasar untul melakukan pembelajaran yang berhubungan dengan media air dalam proses pembelajaran.

(26)

14 Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: 17)permainanadalah bagian mutlak dari kehidupan anak danpermainanmerupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009: 26) menuturkan bahwa permainan ada dua pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah.

F. Model Pembelajaran Bermain

Contoh permainan yang bisa digunakan dalam pengenalan air antara lain:1. Permainan lari

a. Lomba lari dari ujung ke ujung

b. Lomba lari dengan menggendon

c. Lari dengan rintangan

d. Lari beregu dengan atau tanpa rintangan

2. Permainan mengatuk (tikipelen)

a. Kejar mengejar biasa

Mengejar anak dengan ketentuan yang boleh dikatuk kepalanya saja atau punggungnya saja.

b. Menyeberang ke salah satu tepi, pengatuk diletakkan di tengah

(27)

Anak membuat lingkaran, dengan berpegangan tangan, kucing dan tikus berkejaran di dalamnya.

3. Permainan dengan bola

a. Berburu macam Siswa memburu macam dengan cara menembaknya dengan bola

b. Polo air sederhana

4. Permainan mengadu

Misalnya masing-masing siswa bertanding menjatuhkan rekannya

5. Permainan menyelam

Misalnya siswa diharuskan menyelam di antara kedua tungkai rekannya.

F. Hipotesis

(28)

16

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan

dilaksanakan pada siswa kelas III SDN 4 Bumi waras dengan alasan bahwa siswa kelas III memiilki tingkat keberanian terhadap air yang kurang.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien.

4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk

(29)

ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk

meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda. Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Subyek Penelitian

Yang dimaksud subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan berjumlah 24 orang, dengan pertimbangan bahwa siswa di sekolah tersebut memiliki tingkat keberanian terhadap air yang kurang.

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan pada siswa kelas III.

b. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan.

(30)

18

Siklus I

1. Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) pembelajaran renang gaya bebas, khususnya tahap pengenalan air

2. Menyiapkan alat dan sarana untuk melakukan model pembelajaran bermain, yaitu permainan lari

3. Menyiapkan siswa untuk mengikuti model pembelajaran bermain, seperti pemanasan dan penjelasan lainnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki selama pembelajaran berlangsung

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan, mengenalkan rangkaian latihan dan alat yang akan digunakan pada model pembelajaran bermain

2. Melakukan gerakan atau latihan dengan model pembelajaran bermain, yaitu permainan lari di dalam kolam, berupa: a. Lomba lari dari ujung ke ujung

b. Lomba lari dengan menggendong c. Lari dengan rintangan

d. Lari beregu dengan atau tanpa rintangan

Observasi :

(31)

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan hasil latihan dengan model pembelajaran bermain sangat

berpengaruh terhadap peningkatan keberanian terhadap air. Namun, masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, pada kesempatan ini penulis berencana memberikan model pembelajaran bermain berupa permainan mengatuk (tikipelen)

Siklus II Rencana :

1. Menyiapkan RPP untuk meningkatkan keberanian anak terhadap air 2. Menyiapkan alat dan tempat untuk mendukung pelaksanaan model

pembelajaran bermain

3. Menyiapkan alat atau instrumen untuk mengukur peningkatan keberanian siswa terhadap air

4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

Tindakan :

1. Memberikan petunjuk, mendemonstrasikan cara pelaksanaan siklus kedua.

2. Melakukan model pembelajaran bermain dengan pengenalan air berupa permainan mengatuk (tikipelen), seperti:

(32)

20

Mengejar anak dengan ketentuan yang boleh dikatuk kepalanya saja atau punggungnya saja.

b. Menyeberang ke salah satu tepi, pengatuk diletakkan di tengah c. Permainan kucing tikus

Anak membuat lingkaran, dengan berpegangan tangan, kucing dan tikus berkejaran di dalamnya.

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan kemudian diamati dan dikoreksi serta diberikan kesempatan untuk pengulangan. Pada pertemuan berikutnya dilakukan pengamatan. Hasil pengamatan pada siklus kedua di analisis menggunakan persentase.

Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan hasil latihan dengan model pembelajaran bermain sangat

berpengaruh terhadap peningkatan keberanian terhadap air pada siswa.

2. Mengingat hasil pengamatan sudah mencapai KKM diatas 50% maka pelaksanaan siklus untuk perbaikan peningkatan keberanian siswa terhadap air dalam pembelajaran renang gaya bebas dianggap cukup

E. Teknik Pengumpulan data

(33)

F. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinya tindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi. Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap upaya peningkatan

G. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa dalam melakukan tolak peluru pada setiap siklus, maka menggunakan rumus :

P = X 100 %

Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

(34)

26

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui model pembelajarn bermain yang variatif dapat meningkatkan keberanian siswa terhadap air pada siswa kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung

2. Dengan meningkatnya keberanian siswa terhadap air maka minat pada

pembelajaran renang pun dapat meningkat pula pada siswa kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:,

(35)

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda

(36)

PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS

III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN

Oleh

KRISTIANA TRI APRIANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(37)

MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

KRISTIANA TRI APRIANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

(38)

xii DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 2

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 3

F. Manfaat Penelitian ... 3

G. Penjelasan Judul ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis ... 6

1. Sikap ... 6

1.1 Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Pendidikan Jasmani ... 8

1.2 Rasa Ingin Tahu Siswa Terhadap Pelajaran Pendidikan Jasmani ... 9

1.3 Cara Belajar Siswa ... 10

1.4 Persaingan Dalam Belajar 10 1.5 Ciri-ciri Sikap ... 11

1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 12

1.7 Fungsi Sikap ... 13

(39)

xiii

2.2 Sifat Motivasi ... 18

2.3 Motivasi dalam Belajar ... 19

3. Hasil Belajar ... 28

3.1 Belajar ... 28

3.2 Hasil Belajar ... 29

3.3 Pendidikan Jasmani ... 30

B. Kerangka Pemikiran... 34

C. Hipotesis ... 36

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian ... 38

1.Variabel Bebas ... 38

2.Variabel Terikat ... 39

B. Devinisi Operasional ... 39

1. Sikap Siswa ... 39

2. Motivasi dalam Belajar ... 40

3. Pengukuran Variabel ... 41

4. Populasi dan Sampel ... 41

a. Populasi ... 41

b. Sampel ... 41

5. Teknik Pengumpulan Data ... 41

a. Kuisioner ... 41

b. Dokumentasi ... 42

6. Uji Validitas dan reliabilitas ... 42

a. Validitas ... 42

b. Reliabel ... 43

(40)

xiv IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ... 47 B. Hasil Analisis Data ... 49 C. Pembahasan ... 51

1. Hubungan Antara Sikap dengan Hasil Belajar Pendidikan

Jasmani... 51 2. Hubungan Antara Motivasi dalam Belajar dengan

Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 52 3. Hubungan Antara Sikap dan Motivasi dalam Belajar

dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 53

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 55 B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA 57

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2008.Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Arikunto DKK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Balai Pustaka. 2001.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. PT (Persero) Penerbitan dan Percetakan: Jakarta

Barbara L. Viera, Ms. Bonnie Jill Fergunsson. Bola Volley Tingkat Pemula. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Gerhard Durrwachter. 1990. Bola Volley Belajar dan Sambil Bermain. PT Gramedia. Jakarta.

Husein, Sudirman. 2008.Falsafah Pendidikan Jasmani. Seminar Lokakarya Penjas dan Olahraga. Bandar Lampung.

Lutan Rusli dan Agung Suherman. (2000).Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.

Nurhasan. 2000.Tes dan Pengukuran. Jakarta: Kurunika.

Pamungkas. 1999.Pedoman Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD. Surabaya: Giri Surya.

Riduwan, (2005) Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Peneliti Pemuda.

Subagio DKK. 2004. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Materi Pokok, Universitas Terbuka.

Sudjana. 2006.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

(42)

29

Surisman. 2007. Penilaian Hasil Pembelajaran. Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Unila, 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandarlampung : Universitas Lampung.

(43)

✥✄☎ ✆✝✞✟✠ ✡ ☛ ✞✟☞ ✞✌ ✍✎✏ ✞✑ ✍✆☎✒✓✔ ✍☎ ✕ ✑☎ ✆✓☎ ✕✖☎✌✍✗✘☎ ✑☎

☛ ✞✟☞ ✘ ✡✆ ✡ ✟✠ ☎ ✎☛☎ ✎✙☎ ✚✍✓✔ ✍☛✡✟✡ ✆ ✄ ✍✌☎ ✆✓ ✞ ✕✖☎✌✍

✕✘ ☎ ✑☎ ✛✜

(44)

Judul Skripsi :PENINGKATAN KEBERANIAN ANAK TERHADAP AIR MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN 4 BUMI WARAS TELUK BETUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : KRISTIANA TRI APRIANTI Nomor Pokok Mahasiswa : 1013068024

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Komisi Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Drs. Ade Jubaedi, M.Pd.

NIP 19510507 198103 1 002

(45)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 195801271985031003

(46)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Kristiana Tri Aprianti

NPM : 1013068024

Tempat tanggal lahir : Sabah Balau 27 April 1980

Alamat : Sabah Balau Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Keberanian Anak Terhadap Air melalui Model Pembelajaran Bermain pada Siswa Kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desmber 2011 30 Januair 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 24 Pebruari 2012

(47)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan anugerah yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis

dapat mempersembahkan karya terbaik ini

kepada Ibunda dan Ayahanda yang sangat penulis sayangi

kepada Ayahanda yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar penulis

berhasil mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik.

Suami tercinta (Teguh), yang selalu memberikan , semangat, Perhatian, dan

sayangnya kepada Adinda, Anak-anak Terskasih Selvi, dan Tania yang

sangat penulis sayangi, terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga

membuat penulis menjadi kuat untuk berusaha menberikan karya terbaik ini.

Almamater-ku FKIP Unila,

(48)
(49)

Penulis dilahirkan di Sabah Balau 27 April 1980. Anak ketiga dari Empat bersaudara pasangan Bapak Mursidi dan Ibu Saeri.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar di SDN 2 Sabah Balau Kec.Tanjung Bintang Lampung Selatan, tamat tahun 1992, kemudian menempuh pendidikan Menengah Pertama di SMP Tunas Dharma Tanjung

Bintang Lampung Selatan pada tahun 1992 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun 1994.

Pada tahun 1999 penulis menjadi mahasiswa Diploma Dua (D 2) Penjaskes

Universitas Lampung tamat pada tahu 2001. Pada tahun 2010 Penulis melanjutkan Pendidikan Sarjana S1 dalam jabatan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

(50)

SANWACANA

Shallom...

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Peningkatan Keberanian Anak Terhadap Air dalam Pembelajaran Model Pembelajaran Bermain pada Siswa Kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras Teluk Betung Selatan adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharrudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Selaku Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis 4. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. selaku Pembahas atau penguji utama. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

6. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SD Negeri 4 Bumi Waras yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas III.

8. Siswa-siswi kelas III SD Negeri 4 Bumi Waras, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

(51)

Bandar Lampung, Juni 2012 Penulis

Gambar

Gambar 1. Teknik Meluncur Pengenalan Air

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini ditunjukkan dari uji paired t test dan tabel penurunan skala nyeri antara sebelum dan sesudah pemberian mahkota dewa.Ini berarti ada pengaruh ekstrak mahkota dewa

Membahas mengenai dunia otomotif khususnya motor dengan beberapa spesifikasi yang berbeda dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan diharapkan dapat mempermudah dalam

dalam waktu yang tepat dan dengan kualitas yang dapat dipertanggungjawabk an Penggunaan Perbekalan Farmasi Penggunaan Perbekalan Farmasi Menjamin keamanan obat dari mulai

Hukuman yang diberikan guru kepada siswa hanyalah sebagai peringatan untuk tidak dapat melakukannya kembali, akan tetapi jenis dan ukuran hukuman tentu saja dilihat tingkat atau

[r]

Thus, knowing the effectiveness of food label on making a healthier food choice for consumers, especially a lower calories food, is important.. A narrative review on the

Gambar 3.34 Diagram Sequence Melihat Catatan Perubahan Data Opportunity 122 Gambar 3.35 Diagram Sequence Index Data Penawaran

1) Material yang digunakan adalah baja lunak (mild steel) dengan kandungan karbon dibawah 0,3%. 2) Proses penambahan karbon menggunakan metode pack carburizing dari