• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

Mei Yulianti

Hasil pembelajaran matematik kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah dan kurang memuaskan. Rendahnya nilai matematika disebabkan oleh faktor proses pembelajaran masih sebatas sebagai proses trasfer of knowledge. Untuk mengatasi masalah tersebut diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2012/2013

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal dengan classroom action research. Yang pelaksanaan tindakannya terdiri dari prapenelitian, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar tes formatif setelah proses pembelajaran.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapainya indikator hasil belajar siswa yang melebihi nilai rata-rata hasil belajar siswa dan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan di sekolah.

(2)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SD N 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh:

MEI YULIANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

iv

Judul Skripsi :PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIKTWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa :MEI YULIANTI

No. Pokok Mahasiswa :1013119147

Program Studi :SI PGSD Dalam Jabatan

Jurusan :Ilmu Pendidikan

Fakultas :Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Drs. Nazarudin Wahab, M.Pd

(4)

v

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. Nazarudin Wahab. M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. M. Thoha BS. Jaya,M.S.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 14 Agustus 2012

(5)

vi Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :MEI YULIANTI

NPM :1013119147

Program Studi : SI PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two StrayPada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu

Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau yang ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.

Pringsewu, Agustus 2012 Yang membuat pernyatan

(6)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Mei Yulianti dilahirkan di Kota Baru pada tanggal 7 juli 1986.

Merupakan putri pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak

Nasrul dan Ibu Mariah.

Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Metro Pusat lulus pada

tahun 1998. Kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah pertama pada

Sekolah Menengah Pertama 28 Oktober lulus pada tahun 2001, dan melanjutkan

ke Sekolah menengah atas lulus pada tahun 2004.

Selanjutnya pada tahun 2006 telah lulus dari DII PGSD Unila, dan menjadi guru

di SDN 2 Jatiagung sampai sekarang. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa PGSD S-1 Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(7)

viii

MOTTO

(8)

ix

Kupersembahkan karya sederhanaku ini, kepada :

1. Kedua orang tuaku, yang selalu mendoakan dan memberi nasehat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Suami dan anak tercinta yang selalu setia dan menyayangi dengan penuh cinta dan kasih sayang serta selalu berdoa demi keberhasilan penulis. 3. Saudara-saudaraku tercint

dukungan.

4. Para guru dan dosen yang selalu memberi bimbingan, masukan dan motivasi hingga terselesainya tugas akhir ini.

5. Almamater tercinta Universitas Lampung.

6. Sahabat-sahabat terdekat yang telah memberikan dukungan, saran, semangat, doa, dan motivasi selama proses pembuatan sehingga terciptanya skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

(9)

x

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tidak ada hambatan yang berarti.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD. 4. Bapak Drs. Nazarudin Wahab, selaku Dosen Pembimbing.

5. Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS, selaku Dosen Pembahas

6. Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

7. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Agustus 2012 Peneliti

MEI YULIANTI NPM 1013119147

(10)

xi

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian... 5

1.5. Manfaat Penelatian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Pendidikan ... 7

2.2 Teori Belajar ... 8

2.3 Model pembelajaran kooperatif... 11

2.4 Hasil Belajar ... 15

2.5 Pembelajaran Matematika ... 16

2.6 Kerangka Pikir... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 19

3.2. Setting Penelitian... 20

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.4. Teknik Analisis Data ... 22

(11)

xii

3.6. Urutan Penelitian Tindakan Kelas... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 29

4.2. Hasil Penelitian ... 30

4.3. Pembahasan... 52

4.4. Hasil Analisis Data ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 58

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

(12)

xiii

1.Hasil UAS matematika... 2

2.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus I ... 21

3.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus II ... 22

4.Ketuntasan hasil belajar siswa ... 23

5.Klasifikasi hasil belajar siswa ... 23

6.Aspek dan kriteria penilaian kegiatan belajar siswa... 24

7.Daftar murid SDN 2 Jatiagung... 30

8.Jadwal pelajaran matematika ... 30

9.Nilai matematika kelas IV... 31

10.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa 34 11.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus I... 35

12.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 38

13.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus I... 39

14.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 41

15.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-3 siklus I... 42

16.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 46

17.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus II ... 47

18.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 50

19.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus II ... 51

20.Hasil tes formatif siklus I dan siklus II ... 53

21. Tingkat hasil belajar siswa siklus I dan II ... 56

22. Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa siklus I Dan sklus II ... 57

DAFTAR GAMBAR

(13)

xiv

1. Kerangka pikir penelitian ... 18

2. Urutan penelitian tindakan kelas ... 20

3. Grafik data hasil belajar pada siklus I dan II... 49

4. Grafik data rata-rata hasil belajar siklus I dan II ... 50

5. Grafik data ketuntasan belajar siswa persiklus... 51

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

(14)

xv 2. Silabus

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I 4. Lembar kerja kelompok siklus I

5. Tes formatif siklus I 6. Daftar nilai siklus I

7. Analisis soal siklus I pertemuan ke-1 8. Analisis soal siklus I pertemuan ke-2 9. Analisis soal siklus I pertemuan ke-3

10. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II 11. Lembar kerja kelompok siklus II

12. Daftar nilai siklus II

(15)

DAFTAR NILAI TES SIKLUS I No Nama Siswa Hasil Belajar

Pertemuan Jumlah

2 Indri Mutiara 60 70 70 200 66,7 Cukup

3 Ayu Novita Sari 70 60 70 200 66,7 Cukup

4 Septi Wandira 70 80 70 220 73,3 Baik

5 Edo Maulana 70 60 70 200 66,7 Cukup

6 Fani Oktaviani 60 70 70 200 66,7 Cukup

7 Desi Ramadani 60 70 70 200 66,7 Cukup

8 Atika Natalia 70 70 70 210 70 Cukup

9 Doni Irwansyah 60 70 70 200 66,7 Cukup

10 Diana 60 70 60 190 63,3 Cukup

11 Merlin 70 60 70 200 66,7 Cukup

12 Maryani 60 70 60 190 63,3 Cukup

13 Nadila Oktavia 70 60 70 200 66,7 Cukup

14 Pandu Kelana 50 50 70 170 56,7 Cukup

15 Karisma Muvita 60 70 60 190 66,3 Cukup

16 Adi Saputra 40 60 60 170 56,7 Cukup

17 Jaynada 60 60 70 190 63,3 Cukup

18 M. Dava 40 50 60 150 50 Kurang

19 Panjobi 50 50 60 160 53,3 Kurang

20 Bayu Sutrisno 40 40 50 130 43,3 Kurang

Jumlah 1200 1270 1340 1273

Rata-Rata Kelas 60 63,5 67 63,65 cukup Ketuntasan Klasikal 35% 50% 65% 60%

Keterangan : 65 Tuntas

(16)

DAFTAR NILAI TES SIKLUS II No Nama Siswa Hasil Belajar

Pertemuan

Jumlah Rata-Rata Nilai

Kategori

Ke-1 Ke-2

1 Almira 100 100 200 100 Sangat Baik

2 Indri Mutiara 80 80 160 80 Baik

3 Ayu Novita Sari 80 90 170 85 Baik

4 Septi Wandira 90 100 190 95 Sangat Baik

5 Edo Maulana 70 70 140 70 Cukup

6 Fani Oktaviani 80 80 160 80 Baik

7 Desi Ramadani 80 90 170 85 Baik

8 Atika Natalia 80 90 170 85 Baik

9 Doni Irwansyah 90 80 170 85 Baik

10 Diana 70 70 140 70 Cukup

11 Merlin 80 90 170 85 Baik

12 Maryani 80 80 160 80 Baik

13 Nadila Oktavia 80 80 160 80 Baik

14 Pandu Kelana 80 80 160 80 Baik

15 Karisma Muvita 70 70 140 70 Cukup

16 Adi Saputra 80 80 160 80 Baik

17 Jaynada 60 80 140 70 Cukup

18 M. Dava 60 60 120 60 Cukup

19 Panjobi 60 70 130 65 Cukup

20 Bayu Sutrisno 60 60 120 60 Cukup

Jumlah 1530 1600 1565

Rata-Rata Kelas 76,5 80 78,25 Baik

Prosentase Klasikal 80% 90% 90%

Keterangan : 65 Tuntas

(17)

ANALISIS SOAL SIKLUS I PERTEMUAN KE-1

N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan

1 2 3 4 5 Ya Tidak

Nilai = Jumlah skor x 20

2

(18)

N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan

Nilai = Jumlah skor x 20

2

(19)

N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan

Nilai = Jumlah skor x 20

2

ANALISIS SOAL SIKLUS II PERTEMUAN KE-1

(20)

1 2 3 4 5 Ya Tidak

Nilai = Jumlah skor x 20

2

ANALISIS SOAL SIKLUS II PERTEMUAN KE-2

N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan

(21)

1 Almira 2 2 2 2 2 10 100

Nilai = Jumlah skor x 20

2

Siklus I

Tes formatif pertemuan ke-1

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. (11 + 17) + 22 = . . . . + (. . . + 22)

(22)

3. ( 8 x 9 ) x 24 = . . . x ( . . . x 24) 4. 100 x (10 x 10) = (. . . x . . . ) x 10 5. (200 x 125) x 135= . . . . x (125 x . . .)

Tes formatif pertemuan ke-2

Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terbesar!

1. 1100; 1110; 1140; 1150; 1130 Jawab : . . . .

Selesaikanlah soal-soal perkalian dan pembagian di bawah ini! 1. 2 2 2. 4 5

Nilai = Jumlah skor x 20

2

Siklus II

Tes formatif pertemuan ke-1

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. 14 x 10 10 = . . . .

(23)

5. 4 x 5 + ( 100 + 100 ) : 2 = . . . .

Tes formatif pertemuan ke-2

Tentukan nilai n dengan taksiran terbaik! 1. 200 + 225 = n, n kira-kira . . . . 2. 500 237 = n, n kira-kira . . . . 3. 24 x 67 = n, n kira-kira . . . . 4. 884 : 4 = n, n kira-kira . . . . 5. 367 + 210 = n, n kira-kira . . . .

Keterangan : Skor persoal = 20

Nilai = Jumlah skor x 20

2

LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS I

Pertemuan Ke-1

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. (11 + 17) + 22 = . . . . + (. . . + 22)

(24)

2. 25 + (35 + 45) = (25 + . . . ) + . . . .

3. ( 8 x 9 ) x 24 = . . . x ( . . . x 24)

4. 100 x (10 x 10) = (. . . x . . . ) x 10

5. (200 x 125) x 135= . . . . x (125 x . . .)

LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS I

Pertemuan Ke-2

Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terbesar!

1. 1100; 1110; 1140; 1150; 1130 Jawab : . . . .

2. 1200; 1300; 1500; 1100; 1400 Jawab : . . . . Nama :

(25)

3. 3000; 1000; 2000; 5000; 4000 Jawab : . . . .

4. 6600; 6123; 6231; 6432; 6060 Jawab : . . . .

5. 5500; 5400; 5100; 5300; 5200 Jawab : . . . .

LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS I

Pertemuan Ke-3

Selesaikanlah soal-soal perkalian dan pembagian di bawah ini!

1. 2 2 2. 4 5

2 x 8 x

. . . .

Nama :

(26)

3.2 168 4.5 250 5.6 366

LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS II

Pertemuan Ke-1

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. 14 x 10 10 = . . . .

2. (100 -50) : 2 = . . . .

3. 22 + 8 x (5 + 5) = . . . .

Nama :

(27)

4. 30 + (10 8 ) x 5 = . . . .

5. 4 x 5 + ( 100 + 100 ) : 2 = . . . .

LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS II

Pertemuan Ke-2

Tentukan nilai n dengan taksiran terbaik!

1. 200 + 225 = n, n kira-kira . . . .

2. 500 237 = n, n kira-kira . . . .

3. 24 x 67 = n, n kira-kira . . . .

Nama :

(28)

4. 884 : 4 = n, n kira-kira . . . .

5. 367 + 210 = n, n kira-kira . . . .

(29)

Siswa kelas 4 SD Negeri 2 Jatiagung

(30)

Guru menjelaskan materi

(31)

Siswa saat berdiskusi

(32)

Siswa mencocokan hasil LKK nya

(33)

Siswa mengerjakan tes formatif

(34)

Siswa mengerjakan tes formatif

(35)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

Mei Yulianti

Hasil pembelajaran matematik kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah dan kurang memuaskan. Rendahnya nilai matematika disebabkan oleh faktor proses pembelajaran masih sebatas sebagai proses trasfer of knowledge. Untuk mengatasi masalah tersebut diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2012/2013

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal dengan classroom action research. Yang pelaksanaan tindakannya terdiri dari prapenelitian, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar tes formatif setelah proses pembelajaran.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapainya indikator hasil belajar siswa yang melebihi nilai rata-rata hasil belajar siswa dan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan di sekolah.

(36)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi pembelajaran inovatif seyogyanya dikembangkan dengan cara

mengadaptasi atau mengadopsi teknologi pembelajaran inovatif yang

memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain merupakan salah satu

upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan inovatif, yaitu mutu

lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau nasional saja.

(Mohamad Nur, 2003)

Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No. 20 Th.

2003). Tujuan ini dituangkan dalam tujuan pembelajaran matematika yaitu

melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif,

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, sehingga matematika

merupakan bidang ilmu yang strategis untuk membentuk generasi yang siap

menghadapi era global yang penuh dengan kompetitif tersebut.

Melihat betapa besar peran matematika dalam kehidupan manusia, bahkan

(37)

mengajarkan dasar-dasar matematika merasa terpanggil untuk senantiasa

berusaha meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar matematika. Apalagi

kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika selalu

berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Dalam proses pembelajaran matematikan kelas IV SDN 2 Jatiagung

seringkali dijumpai, adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya

kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi

yang disampaikan oleh guru. Keingintahuan siswa terhadap pelajaran

matematika masih rendah. Hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini terlihat

dari rata-rata nilai matematika yang diperoleh pada saat UAS tahun pelajaran

2011/2012 kelas IV SDN 2 Jatiagung yang dicapai siswa hanya 44,45%

(berjumlah 8 siswa). Siswa yang nilainya rendah belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) berjumlah 10 siswa (55,55%), sedangkan KKM

yang ditentukan di kelas IV SDN 2 Jatiagung adalah 65.

Tabel 1. Hasil UAS Matematika kelas IV SDN 2 Jatiagung T.P 2011/2012

No Kriteria Nilai Banyak siswa Prosentase

1 Rendah (rata-rata 55) 10 55,55 %

2 Sedang (rata-rata 65) 5 27,78 %

3 Tinggi (rata-rata 70) 3 16,67 %

JUMLAH 18 100 %

Sumber : Nilai UAS matematika kelas IV T.P 2011/2012

Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang menyebabkan nilai siswa belum mencapai KKM disebabkan

karena dalam proses pembelajaran masih sebatas sebagai proses trasfer of

knowledge dan cenderung bertumpu pada kepentingan pengajar dari pada

kebutuhan peserta didik, yang berakibat kegiatan pembelajaran kurang

(38)

sulit dipecahkan dengan segera, membiarkan persoalan tersebut berlarut-larut

tanpa ada penyelesaian merupakan tindakan tidak bijaksana.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, diperlukan adanya suatu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu

model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntuan tersebut adalah

model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two stray. Dengan

model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray ini diharapkan

dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar mereka, baik dalam materi

maupun perilaku, sikap, dan interaksinya sehari-hari.

Pembelajaran kooperatif berpengaruh signifikan terhadap sikap-sikap positif

siswa terhadap teman-teman mereka meskipun mereka berasal dari

kebudayaan dan latar belakang sosial yang beragam, serta memiliki

kebutuhan-kebutuhan khusus. Pembelajaran kooperatif juga membantu siswa

bersikap positif terhadap pembelajaran, bersedia untuk terlibat bersama

teman-temannya, dan bekerja sama untuk saling meningkatkan hasil

belajarnya masing-masing.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan perbaikan kualitas

pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Jatiagung

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2012/2013.

(39)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1) Proses pembelajaran masih sebatastrasfer of knowledge.

2) Hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Pringsewu pada mata pelajaran matematika masih rendah

yang ditandai oleh belum tercapainya KKM yaitu 65.

3) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV SDN 2

Jatiagung kurang menarik.

4) Guru dalam melakukan pembelajaran matematika di kelas IV SDN 2

Jatiagung kurang variatif.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini

adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.

Adapun permasalahan yang diajukan adalah bagaimana meningkatkan hasil

belajar dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two stray pada siswa kelas

IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun

2012/2013?

Dengan demikian judul penelitian ini adalah Peningkatan Hasil Belajar

Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

(40)

Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika siswa kelas IV

SDN 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two

stray.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang berarti

bagi perorangan / instansi di bawah ini :

1. Bagi siswa :

a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung.

b. Membantu siswa bersikap positif terhadap pembelajaran dan bekerja

sama untuk saling meningkatkan hasil belajarnya masing-masing.

2. Bagi guru :

a. Untuk memperbaiki pembelajaran matematika dengan sistem proses

belajar mengajar yang benar.

b. Untuk menambah wawasan guru dalam menggunakan berbagai

macam model pembelajaran.

3. Bagi sekolah :

a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, khususnya pembelajaran

di semua kelas SDN 2 Jatiagung.

(41)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Pendidikan

Menurut M.J. Langerveld (dalam Zaim Elmubarok, 2008: 2) pendidikan

adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak

dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan. Dalam arti dapat berdiri

sendiri dan bertanggung jawab, atas segala tindakan-tindakan menurut

pilihannya sendiri.

Teori-diantaranya yaitu:

2.1.1 Teori Fundamentalisme

Seorang pendidik fundamentalis, masyarakat kontemporer diharapkan

pada keruntuhan moral dalam waktu dekat, dan keharusan tertinggi

yang musti dilakukan adalah merombak tolok ukur-tolok ukur

keyakinan dan perilaku konvensional dengan cara kembali keciri-ciri

kebaikan yang lebih tinggi dimasa silam.

2.1.2 Teori Intelektualisme

Intelektualisme pendidikan meyakini bahwa ada kebenaran-kebenaran

tertentu yang sifatnya mutlak serta kekal, yang melampaui ruang dan

waktu tertentu, bahwa kebenaran itu selalu ada dan kebenaran itu

berlaku bagi umat manusia pada umumnya dan tidak merupakan milik

(42)

2.1.3 Teori Konservatisme

Kaum konservatisme cenderung untuk tidak mempercayai teori murni,

spekulasi intelektual yang mengalir bebas. Tetapi ia menyukai gagasan

yang dilandasi situasi-situasi konkret dan yang jelas relevan dengan

persoalan hidup sehari-hari serta menyukai kecerdasan terlatih, juga tata

cara demokratis.

Daryanto (2008: 19) menyatakan tujuan umum Pendidikan Sekolah

Dasar adalah agar lulusan :

a) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik.

b) Sehat jasmani dan rohani.

c) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang

diperlukan untuk melanjutkan pelajaran, bekerja di masyarakat

dan mengembangkan diri.

2.2 Teori Belajar

2.2.1 Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku

sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu

menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar

merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal

kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai

hasil interaksi antara stimulus dan respon (Asri Budiningsih, 2005: 20).

Tokoh-tokoh aliran Behavioristik diantaranya adalah : Thorndike dan

(43)

pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan

reaksi yaitu akan terjadi sesuatu hubungan yang erat kalau sering

dilatih. Menurut Watson (dalam Sardiman, 2008: 34), belajar adalah

proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon

yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan

dapat diukur.

2.2.2 Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil

belajarnya. Model belajar kognitif mengatakn bahwa tingkah laku

seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi

yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan

perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat

sebagai tingkah laku yang nampak (Asri Budiningsih,2005: 33). Dalam

teori ini, J. Piaget memandang bahwa proses berpikir merupakan

aktivitas gradual dari fungsi intelektual, yaitu dari berpikir kongkrit

menuju abstrak. Berarti perkembangan kapasitas mental memberikan

kemampuan baru yang sebelumnya tidak ada (Djaali, 2007: 76).

2.2.3 Teori Belajar Konstruktivistik

Menurut pandangan dan teori Konstruktivistik, belajar merupakan

proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu

teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain(Sardiman, 2008:

37). Von Galserfeld (dalam Paul, S.,1996) mengemukakan bahwa ada

beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi

(44)

kembali pengalaman, 2) kemampuan membandingkan dan mengambil

keputusan akan kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk

lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada yang lainnya.

2.2.4 Teori Belajar Humanistik

Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditunjukkan

untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,

teori belajar humanistik sifatnya abstrak dan lebih mendekati bidang

kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang

psikologi belajar(Asri Budiningsih, 2005: 68).

Beberapa tokoh penganut aliran humanistik adalah:

Bloom dan Krathwolh (dalam Degeng, 1998: 75) , dengan 3 kawasan

tujuan belajar yaitu; kognitif, afektif dan psikomotor.

1) Domain kognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu:

a) Pengetahuan (mengingat, menghafal)

b) Pemahaman (menginterpretasikan)

c) Aplikasi (menggunakan konsep atau memecahkan masalah)

d) Analisis (menjabarkan suatu konsep)

e) Sintesi (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi utuh)

f) Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode )

2) Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:

a) Pengenalan (ingin menerima)

b) Merespon (aktif berpartisipasi)

c) Penghargaan (menerima nilai-nilai)

(45)

e) Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pada

hidupnya)

3) Domain psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:

a) Peniruan (menirukan gerak)

b) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)

c) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)

d) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan)

e) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif

2.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah aktivitas pembelajaran kelompok yang

diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada

perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok

pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab

atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan

pembelajaran anggota-anggota yang lain, Roger dkk.1992 (dalam

Miftahul Huda, 2011: 29)

Menurut Slavin (dalam Alma Buchari, 2009: 85), pembelajaran

kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan

bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6

orang, dengan struktur kelompoknya heterogen. Strategi belajarnya

khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar

(46)

dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap

tolong menolong dalam perilaku sosial. Siswa dimotivasi berani

mengemukakan pendapat, menghargai pendapat teman dan saling tukar

pendapat (sharing ideas).

Menurut Daryanto dan Mulyo Rahardjo (2012: 241) Model

pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam

menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif, siswa

didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka

harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan guru.

2.3.2 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar siswa

meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari

temannya, serta pengembangan keterampilan sosial. Menurut Nur

(dalam Alma Buchari, 2009: 83), prinsip dasar dalam pembelajaran

kooperatif sebagai berikut.

a) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

b) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua

(47)

c) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan

tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

d) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya.

Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi

dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar

berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling membantu

belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun

teman lain.

2.3.3 Penghargaan Kelompok

Menurut Slavin (dalam Alma Buchari, 2009: 79) guru memberikan

penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan

hasil belajar dari nilai dasar (awal) kenilai tes setelah siswa bekerja

dalam kelompok. Langkah-langkah memberi penghargaan kelompok :

a) Menentukan nilai dasar (awal) masing-masing siswa.

b) Menentukan nilai tes yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja

dalam kelompok.

c) Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya

ditentukan berdasarkan selisih nilai tes terkini dan nilai tes dasar

(awal) masing-masing siswa dengan kriteria berikut ini.

Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai

(48)

memberikan predikat cukup, baik, sangat baik dan sempurna.

Kriteria untuk status kelompok :

1) Cukup, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok kurang dari 15,

2) Baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15dan 20,

3) Sangat baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20

dan 25,

4) Sempurna, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau

sama dengan 25.

2.3.4 Teknik Pembelajaran Kooperatif (two stay two stray)

Teknik yang dipilih dalam pembelajaran kooperatif ini dua tinggal dua

tamu (two stay two stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (dalam

Miftahul Huda, 2011: 134).

Prosedur pembelajaran kooperatif (two stay two stray) :

a) Siswa dibagi kelompok yang terdiri dari empat orang.

b) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan

dan dikerjakan bersama.

c) Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta

meninggalkan kelompoknya dan bertamu kekelompok lain.

d) lam kelompok bertugas mensharing

informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.

e)

melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.

f) Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil

(49)

2.3.5 Manfaat Pembelajaran Kooperatif

a) Terjadi pengembangan kualitas diri peserta didik.

b) Mereka belajar saling terbuka.

c) Mereka belajar bertukar pikiran dalam suasana penuh keakraban.

d) Mendorong tumbuhnya tanggungjawab sosial.

e) Muncul sifat kesetiakwanan dan keterbukaan diantara siswa.

f) Tekniktwo stay two straymudah dilaksanakan dalam kelas, melatih

siswa mengeluarkan pendapat dan berbagi pendapat dalam

kelompok. (Alma Buchari, 2009: 93)

2.4 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang

yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang

relatif menetap (Mulyono, 2003: 37).

Staton (dalam Nasibi Lapono, 2008: 112) hasil belajar merupakan

kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil

belajar diukur berdasarkan ada tidaknya perubahan tingkah laku atau

pemodifikasian tingkah laku yang lama menjadi tingkah laku yang baru.

Oemar Hamalik (2004: 47) Hasil dan bukti belajar adalah adanya perubahan

tingkah laku. Bukti bahwa sesorang telah belajar ialah terjadinya perubahan

tingkah laku pada orang tersebut , misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan

(50)

perubahan pada aspek-aspek: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, emosional, budi pekerti dan sikap.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

sesuatu yang diperoleh berkat adanya proses belajar yang diperoleh melalui

evaluasi belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang

dialami oleh siswa sebagai hasil dari belajar berupa nilai.

2.5 Pembelajaran Matematika

Dalam Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) terdapat istilah

matematika sekolah yang maksudnya adalah untuk memberi penekanan

bahwa materi yang terdapat dalam GBPP merupakan materi yang diajarkan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (Depdikbud; 1994: 46).

kebutuhan jangka

panjang bagi peserta didik dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa seseorang

harus mempunyai kesempatan yang banyak untuk belajar matematika, kapan

(dalam Wijaya Kusuma, 2010: 156).

matematika di sekolah adalah meningkatkan kemampuan berfikir peserta

didik Stanic (dalam Wijaya Kusuma, 2010: 158).

Matematika di sekolah dasar adalah sebagai suatu bidang ilmu yang

(51)

pandangan konstruktivisme, yakni anak belajar matematika dihadapkan pada

masalah tertentu berdasarkan pengetahuan yang diperoleh ketika belajar dan

2.6 Kerangka Berfikir.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa matematika itu berkenaan dengan

ide-ide / konsep-konsep abstrak. Keabstrakan matematika merupakan salah

satu penyebab adanya anggapan siswa Sekolah Dasar bahwa matematika

adalah pelajaran yang sulit. Salah satu model pembelajaran yang dapat

diterapkan dan diduga mampu meningkatkan hasil belajar siswa adalah model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray. Dalam proses

pembelajaran hasil belajar siswa yang dicapai setelah diadakan evaluasi

pembelajaran di kelas, diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas dengan adanya model pembelajaran kooperatif

teknik two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan

kata lain model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir

penelitian di gambar dalam diagram berikut:

(52)
(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung

menggunakan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih

dikenal dengan classroom action research Kemmis (dalam I.G.A.K Wardani

dkk, 2007). Yang langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun langkahnya dapat

digambarkan dengan gambar sebagai berikut :

Gambar 2. Urutan penelitian tindakan kelas

1.2 Setting Penelitian

(54)

1.2.1 Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2

Jatiagung tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa kelas IV

sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan.

1.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

1.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1.3.1 Observasi

Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk

memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu. Observasi ini

digunakan untuk mengamati kegiatan belajar siswa selama proses

pembelajaran berlangsug.

Aspek dan indikator penilaian kegiatan belajar siswa yang diamati

dalam penelitian ini adalah

a. Interaksi siswa dengan guru selama proses pembelajaran dengan

indikator melaksanakan instruksi/perintah guru, dan mendengarkan

penjelasan guru dengan seksama.

b. Kegiatan siswa dalam kelompok dengan indikator berdiskusi

memecahkan masalah dalam kelompok, dan bekerja sama dalam

(55)

c. Interaksi antar sesama siswa selama proses pembelajaran dengan

indikator mensharing informasi ketamu mereka, dan mensharing

hasil kerjanya kepada tamu mereka.

d. Partisipasi siswa sebagai tamu dengan indikator mengajukan

pertanyaan, dan mengemukakan pendapat atau menjawab

pertanyaan.

e. Motivasi dan kegairahan siswa dalam belajar dengan indikator

antusias/semangat menyampaikan hasil yang mereka temukan dari

kelompok lain, dan bersegera terhadap instruksi yang diberikan.

1.3.2 Tes

Tes dalam penelitian ini merupakan alat ukur untuk mengetahui hasil

belajar dan tingkat keberhasilan siswa pada setiap kompetensi dasar yang

harus tertuntaskan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

formatif yang berupa soal-soal yang harus dijawab secara tertulis. Teknik

pengumpulan hasil belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Hasil belajar siklus I

No Nama

Tabel 3. Hasil belajar siklus II

(56)

Rata-Rata Kelas Ketuntasan Klasikal

1.3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar observasi kegiatan siswa,

b. Lembar soal tes formatif hasil penelitian

1.4 Teknik Analisis Data

Data aspek kognitif siswa dianalisis secara deskriptif yaitu dengan

menentukan nilai rata-rata, ketuntasan individual (KI), dan ketuntasan klasikal

(KK), dengan indikator keberhasilan nilai rata-rata kelas mencapai lebih dari

atau sama dengan 65 (KKM matematika kelas IV SDN 2 Jatiagung) dan

ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 70 %.

Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes merupakan gambaran secara

umum mengenai hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Proses analisis yang dilakukan terhadap data hasil belajar siswa yaitu nilai

yang diperoleh siswa setelah tes.

3.4.1 Ketuntasan Hasil Belajar

Ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengerjakan tes pada setiap

siklus pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :

Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

No Nilai siswa Jumlah siswa persentasi keterangan

1 < 65 Belum tuntas

2 Tuntas

(57)

3.4.2 Nilai Rata-Rata Kelas

Untuk menentukan nilai rata-rata kelas menggunakan rumus

Keterangan:

X : Nilai rata-rata kelas

x : Jumlah nilai hasil belajar seluruh siswa

N : Jumlah siswa

3.4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

Menentukan persentase ketuntasan klasikal belajar siswa menggunakan

Rumus :

K =

x100%

Keterangan:

K= ketuntasan klasikal

3.4.4 Klasifikasi Hasil Belajar

Pengklasifikasian hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Klasifikasi Hasil Belajar Siswa

No Rentangan Nilai Tingkat Hasil Belajar Siswa

1 86 - 100 Sangat baik

2 71 85 Baik

3 56 70 Cukup

4 41 55 Kurang

5 < 40 Sangat kurang

Proses pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan belajar siswa

yaitu guru menilai dari kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aspek

yang diamati. Berikut ini aspek dan kriteria penilaian kegiatan belajar

siswa:

X = x

(58)

Tabel 6. Aspek dan Kriteria Penilaian Kegiatan Belajar Siswa

Keberhasilan tindakan kelas pada pembelajaran ini apabila hasil nilai

rata-rata kelas mencapai minimal 65 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai

minimal 70%, dikarenakan sebelum diadakan penelitian tindakan penelitian

minimal 70%, dikarenakan sebelum diadakan penelitian tindakan penelitian

kelas ini hasil nilai rata-rata kelas pada umumnya kurang dari 65 dan

ketuntasan belajar klasikal kurang dari 70%.

1.6 Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Tahapan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan

prapenelitian dan pelaksanaan penelitian.

(59)

Sebelum melakukan penelitian, diadakan kegiatan prapenelitian yang

langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan masing-masing

kelompok terdiri dari empat siswa.

b) Menjelaskan tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan,

tugas dan kewajiban, serta tanggung jawab siswa selama proses

pembelajaran.

c) Melaksanakan tes kepada siswa terutama untuk mengukur

kemampuan awal siswa.

1.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus.

Siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan, dan siklus II terdiri dari dua

kali pertemuan.

a. Tahap Perencanaan

1. Menganalisis silabus/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan

selama proses pembelajaran di kelas.

4. Membuat lembar analisis pencapaian hasil belajar siswa untuk

mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar dan ketuntasan

belajar pada setiap indikator.

5. Membuat lembar kerja dan tes untuk melihat hasil yang

telah dilakukan.

b. Tindakan

Setelah melakukan perencanaan, diadakan tindakan yang merupakan

(60)

menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two

stray. Secara garis besar prosedur yang dilakukan adalah

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

1. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan memotivasi siswa

dan membangun suasana belajar yang penuh semangat,

melakukan apersepsi dengan cara memberikan pertanyaan atau

permasalahan yang berkaitan dengan konsep/materi yang akan

diberikan, dan menyampaikan standar kompetensi, kompetensi

dasar, tujuan pembelajaran, dan indikator ketuntasan belajar

siswa.

2. Kegiatan Inti

(1) Penyajian materi

Penyajian materi dilakukan secara klasikal dalam waktu lebih

kurang 15 menit s.d. 20 menit dari waktu yang tersedia.

Penyajian materi meliputi pokok-pokok materi secara garis besar

(2) Belajar dalam kelompok

Setelah materi diberikan, siswa akan diberi lembar kegiatan

kelompok (LKK) dan diberi waktu lima menit untuk

memahaminya. Kemudian siswa dikelompokkan dalam

kelompok-kelompok kecil yang telah ditentukan. Setiap

kelompok akan membahas LKK yang telah berisi soal-soal dan

harus dijawab oleh siswa dengan cara bekerjasama serta saling

berdiskusi dalam kelompok mereka.

(61)

Setelah selesai, dua anggota dari masing-masing kelompok

diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing

bartamu kedua anggota dari kelompok lain. Dua orang yang

mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke

kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang

mereka temukan dari kelompok lain.

(4) Pembahasan LKK

Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil

pekerjaan mereka semua dengan bimbingan dari guru.

3. Penutup

Setelah kegiatan inti selesai, guru menegaskan kembali

konsep-konsep yang penting dan mengarahkan siswa pada indikator

pembelajaran yang belum tercapai atau tercapai kurang optimal.

Dalam kegiatan ini guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang memperoleh nilai tertinggi. Pada bagian ini pula

guru dapat memberi tugas kepada siswa untuk mematangkan

konsep yang telah diberikan.

c. Pengamatan

1. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan. Kemudian mengamati kegiatan

siswa dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah

dipersiapkan. Pengamatan ditujukan pada kegiatan belajar siswa

dan hasil belajar siswa yang masing-masing dicatat melalui

(62)

2. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.

3. Selain itu dilakukan pemotretan untuk mendokumentasikan

kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pembelajaran.

d. Refleksi

1. Menganalisis data pada waktu melakukan pengamatan, analisis

dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai

dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya

(indikator keberhasilan).

2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan

model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two

stray.

3. Hasil analisis data dijadikan sebagai bahan untuk membuat

perencanaan tindakan baru jika pembelajaran belum berhasil

(63)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya dapat dikemukakan simpulan

dan saran sebagai berikut :

1.1 Simpulan

Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada

mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Hal ini

terlihat pada peningkatan hasil tes formatif sebelum dan sesudah dilaksanakan

penelitian tindakan kelas ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapaian

indikator hasil belajar siswa yang melebihi nilai rata-rata hasil belajar siswa

dan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan di sekolah.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat meningkatkan hasil

belajar pada mata pelajaran matematika, siswa kelas IV SD Negeri 2

Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Maka penulis

menyarankan :

a) Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran kooperatif teknik

two stay two stray sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan

(64)

b) Model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat

digunakan sebagai suatu cara yang efektif dalam melatih siswa untuk

bersosialisasi dengan temannya karena akan menumbuhkan suasana

yang menarik.

c) Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray

diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk

melakukan penelitian yang serupa atau bahan perbandingan dengan

model pembelajaran lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam

(65)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SD N 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh:

MEI YULIANTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(66)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir penelitian ... 18

2. Urutan penelitian tindakan kelas ... 20

3. Grafik data hasil belajar pada siklus I dan II... 49

4. Grafik data rata-rata hasil belajar siklus I dan II ... 50

(67)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian... 5

1.5. Manfaat Penelatian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Pendidikan ... 7

2.2 Teori Belajar ... 8

2.3 Model pembelajaran kooperatif... 11

2.4 Hasil Belajar ... 15

2.5 Pembelajaran Matematika ... 16

2.6 Kerangka Pikir... 17

(68)

3.1. Metode Penelitian ... 19

3.2. Setting Penelitian... 20

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.4. Teknik Analisis Data ... 22

3.5. Indikator Keberhasilan ... 24

3.6. Urutan Penelitian Tindakan Kelas... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 29

4.2. Hasil Penelitian ... 30

4.3. Pembahasan... 52

4.4. Hasil Analisis Data ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 58

5.2 Saran ... 58

(69)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2009.Guru Profesional (menguasai metode dan terampil mengajar).Alfabeta. Bandung.

Asri, Budiningsih. 2005.Belajar dan Pembelajaran.PT RINEKA CIPTA. Jakarta.

Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012.Model Pembelajaran Inovatif. Gava Media. Yogyakarta.

Daryanto H.M. 2008.Administrasi Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.

Degeng,I.N.S., 1989.Ilmu Pengajaran: Taksonomi Variabel.Depdikbud, Dirjen Dikti, P2LPTK. Jakarta.

Depdikbud. 1994.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Djaali. 2007.Psikologi Pendidikan.PT BUMI AKSARA. Jakarta.

Hamzah B, Uno. 2007.Strategi Belajar Mengajar Matematika. Pustaka Setia. Bandung.

I.G.A.K. Wardani, dkk. 2007.Pemantapan Kemampuan Profesionalisme. Universitas Terbuka. Jakarta.

Miftahul, Huda. 2011.Cooperative Learning.Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Muhammad Nur. 2003.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Mulyono, Abdurahman. 2003.Pendidikan Bagi Anak Berkasulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Nasibi, Lapono. 2008.Belajar dan Pembelajaran SD. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Oemar, Hamalik. 2004.Proses Belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Paul, Suparno. 1996.Konstruktivisme dan Dampaknya terhadap Pendidikan. kompas. Jakarta.

(70)

Wijaya, Kusuma. 2010.Rancangan Pengajaran Matematika. Angkasa. Bandung.

Ideologi-ideologi Pendidikan.Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

(71)
(72)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Hasil UAS matematika... 2

2.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus I ... 21

3.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus II ... 22

4.Ketuntasan hasil belajar siswa ... 23

5.Klasifikasi hasil belajar siswa ... 23

6.Aspek dan kriteria penilaian kegiatan belajar siswa... 24

7.Daftar murid SDN 2 Jatiagung... 30

8.Jadwal pelajaran matematika ... 30

9.Nilai matematika kelas IV... 31

10.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa 34 11.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus I... 35

12.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 38

13.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus I... 39

14.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 41

15.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-3 siklus I... 42

16.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 46

17.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus II ... 47

18.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 50

19.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus II ... 51

20.Hasil tes formatif siklus I dan siklus II ... 53

21. Tingkat hasil belajar siswa siklus I dan II ... 56

(73)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhanaku ini, kepada :

1. Kedua orang tuaku, yang selalu mendoakan dan memberi nasehat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Suami dan anak tercinta yang selalu setia dan menyayangi dengan penuh cinta dan kasih sayang serta selalu berdoa demi keberhasilan penulis. 3.

Saudara-dukungan.

4. Para guru dan dosen yang selalu memberi bimbingan, masukan dan motivasi hingga terselesainya tugas akhir ini.

5. Almamater tercinta Universitas Lampung.

6. Sahabat-sahabat terdekat yang telah memberikan dukungan, saran, semangat, doa, dan motivasi selama proses pembuatan sehingga terciptanya skripsi ini.

(74)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tidak ada hambatan yang berarti.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD. 4. Bapak Drs. Nazarudin Wahab, selaku Dosen Pembimbing.

5. Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS, selaku Dosen Pembahas

6. Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

7. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Agustus 2012 Peneliti

(75)

MOTTO

(76)

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :MEI YULIANTI

NPM :1013119147

Program Studi : SI PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two StrayPada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu

Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau yang ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.

Pringsewu, Agustus 2012 Yang membuat pernyatan

(77)
(78)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Mei Yulianti dilahirkan di Kota Baru pada tanggal 7 juli 1986.

Merupakan putri pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak

Nasrul dan Ibu Mariah.

Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Metro Pusat lulus pada

tahun 1998. Kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah pertama pada

Sekolah Menengah Pertama 28 Oktober lulus pada tahun 2001, dan melanjutkan

ke Sekolah menengah atas lulus pada tahun 2004.

Selanjutnya pada tahun 2006 telah lulus dari DII PGSD Unila, dan menjadi guru

di SDN 2 Jatiagung sampai sekarang. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa PGSD S-1 Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Gambar

Tabel 1. Hasil UAS Matematika kelas IV SDN 2 Jatiagung T.P 2011/2012
Gambar 2. Urutan penelitian tindakan kelas
Tabel 3. Hasil belajar siklus II
Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Saran praktikan bagi pengembangan SMA Negeri 1 Ungaran adalah perlu adanya sebuah lab sejarah untuk menunjang pembelajaran sejarah dan dalam jangka waktu ke depan SMA

of 802.11 authentication method is used on the client to associate to an Access Point on the Certkiller network. A.Open B.LEAP C.Closed D.EAPTLS

[r]

Berdasarkan Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 222/POKJA/XVIII-APBD/11/2017 Tanggal 02 November 2017 dengan ini kami umumkan PEMENANG hasil pelelangan paket Pembangunan Saluran

Dalam rangka memecahkan perilaku yang menyimpang dari para aktor pemegang peran baik itu lembaga pelaksana aturan, pengelola parkir, petugas parkir dan pengguna jasa

Kadar oksigen terlarut yang rendah menyebabkan proses penguraian, reproduksi, dan pertumbuhan di dalam kolam tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan

Kultivar Kenanga merupakan tanaman paling tinggi dengan 120,11 cm, hasil tersebut ketika dilakukan uji lanjut menunjukan bahwa kultivar kenanga tidak berbeda nyata dengan

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa kelompok MTA di kabupaten Karanganyar di dalam merawat jenazah dilakukan oleh warga MTA sendiri (tim janaiz