ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh
Mei Yulianti
Hasil pembelajaran matematik kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah dan kurang memuaskan. Rendahnya nilai matematika disebabkan oleh faktor proses pembelajaran masih sebatas sebagai proses trasfer of knowledge. Untuk mengatasi masalah tersebut diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2012/2013
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal dengan classroom action research. Yang pelaksanaan tindakannya terdiri dari prapenelitian, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar tes formatif setelah proses pembelajaran.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapainya indikator hasil belajar siswa yang melebihi nilai rata-rata hasil belajar siswa dan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan di sekolah.
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SD N 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh:
MEI YULIANTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
Judul Skripsi :PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIKTWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
Nama Mahasiswa :MEI YULIANTI
No. Pokok Mahasiswa :1013119147
Program Studi :SI PGSD Dalam Jabatan
Jurusan :Ilmu Pendidikan
Fakultas :Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Drs. Nazarudin Wahab, M.Pd
v
PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Penguji : Drs. Nazarudin Wahab. M.Pd
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. M. Thoha BS. Jaya,M.S.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 14 Agustus 2012
vi Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :MEI YULIANTI
NPM :1013119147
Program Studi : SI PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Lampung
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two StrayPada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu
Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau yang ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.
Pringsewu, Agustus 2012 Yang membuat pernyatan
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Mei Yulianti dilahirkan di Kota Baru pada tanggal 7 juli 1986.
Merupakan putri pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak
Nasrul dan Ibu Mariah.
Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Metro Pusat lulus pada
tahun 1998. Kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah pertama pada
Sekolah Menengah Pertama 28 Oktober lulus pada tahun 2001, dan melanjutkan
ke Sekolah menengah atas lulus pada tahun 2004.
Selanjutnya pada tahun 2006 telah lulus dari DII PGSD Unila, dan menjadi guru
di SDN 2 Jatiagung sampai sekarang. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai
mahasiswa PGSD S-1 Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
viii
MOTTO
‘
ix
Kupersembahkan karya sederhanaku ini, kepada :
1. Kedua orang tuaku, yang selalu mendoakan dan memberi nasehat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Suami dan anak tercinta yang selalu setia dan menyayangi dengan penuh cinta dan kasih sayang serta selalu berdoa demi keberhasilan penulis. 3. Saudara-saudaraku tercint
dukungan.
4. Para guru dan dosen yang selalu memberi bimbingan, masukan dan motivasi hingga terselesainya tugas akhir ini.
5. Almamater tercinta Universitas Lampung.
6. Sahabat-sahabat terdekat yang telah memberikan dukungan, saran, semangat, doa, dan motivasi selama proses pembuatan sehingga terciptanya skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
x
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tidak ada hambatan yang berarti.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD. 4. Bapak Drs. Nazarudin Wahab, selaku Dosen Pembimbing.
5. Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS, selaku Dosen Pembahas
6. Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
7. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, Agustus 2012 Peneliti
MEI YULIANTI NPM 1013119147
xi
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Rumusan Masalah ... 4
1.4. Tujuan Penelitian... 5
1.5. Manfaat Penelatian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Pendidikan ... 7
2.2 Teori Belajar ... 8
2.3 Model pembelajaran kooperatif... 11
2.4 Hasil Belajar ... 15
2.5 Pembelajaran Matematika ... 16
2.6 Kerangka Pikir... 17
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 19
3.2. Setting Penelitian... 20
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 20
3.4. Teknik Analisis Data ... 22
xii
3.6. Urutan Penelitian Tindakan Kelas... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 29
4.2. Hasil Penelitian ... 30
4.3. Pembahasan... 52
4.4. Hasil Analisis Data ... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 58
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
xiii
1.Hasil UAS matematika... 2
2.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus I ... 21
3.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus II ... 22
4.Ketuntasan hasil belajar siswa ... 23
5.Klasifikasi hasil belajar siswa ... 23
6.Aspek dan kriteria penilaian kegiatan belajar siswa... 24
7.Daftar murid SDN 2 Jatiagung... 30
8.Jadwal pelajaran matematika ... 30
9.Nilai matematika kelas IV... 31
10.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa 34 11.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus I... 35
12.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 38
13.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus I... 39
14.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 41
15.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-3 siklus I... 42
16.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 46
17.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus II ... 47
18.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 50
19.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus II ... 51
20.Hasil tes formatif siklus I dan siklus II ... 53
21. Tingkat hasil belajar siswa siklus I dan II ... 56
22. Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa siklus I Dan sklus II ... 57
DAFTAR GAMBAR
xiv
1. Kerangka pikir penelitian ... 18
2. Urutan penelitian tindakan kelas ... 20
3. Grafik data hasil belajar pada siklus I dan II... 49
4. Grafik data rata-rata hasil belajar siklus I dan II ... 50
5. Grafik data ketuntasan belajar siswa persiklus... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
xv 2. Silabus
3. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I 4. Lembar kerja kelompok siklus I
5. Tes formatif siklus I 6. Daftar nilai siklus I
7. Analisis soal siklus I pertemuan ke-1 8. Analisis soal siklus I pertemuan ke-2 9. Analisis soal siklus I pertemuan ke-3
10. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II 11. Lembar kerja kelompok siklus II
12. Daftar nilai siklus II
DAFTAR NILAI TES SIKLUS I No Nama Siswa Hasil Belajar
Pertemuan Jumlah
2 Indri Mutiara 60 70 70 200 66,7 Cukup
3 Ayu Novita Sari 70 60 70 200 66,7 Cukup
4 Septi Wandira 70 80 70 220 73,3 Baik
5 Edo Maulana 70 60 70 200 66,7 Cukup
6 Fani Oktaviani 60 70 70 200 66,7 Cukup
7 Desi Ramadani 60 70 70 200 66,7 Cukup
8 Atika Natalia 70 70 70 210 70 Cukup
9 Doni Irwansyah 60 70 70 200 66,7 Cukup
10 Diana 60 70 60 190 63,3 Cukup
11 Merlin 70 60 70 200 66,7 Cukup
12 Maryani 60 70 60 190 63,3 Cukup
13 Nadila Oktavia 70 60 70 200 66,7 Cukup
14 Pandu Kelana 50 50 70 170 56,7 Cukup
15 Karisma Muvita 60 70 60 190 66,3 Cukup
16 Adi Saputra 40 60 60 170 56,7 Cukup
17 Jaynada 60 60 70 190 63,3 Cukup
18 M. Dava 40 50 60 150 50 Kurang
19 Panjobi 50 50 60 160 53,3 Kurang
20 Bayu Sutrisno 40 40 50 130 43,3 Kurang
Jumlah 1200 1270 1340 1273
Rata-Rata Kelas 60 63,5 67 63,65 cukup Ketuntasan Klasikal 35% 50% 65% 60%
Keterangan : 65 Tuntas
DAFTAR NILAI TES SIKLUS II No Nama Siswa Hasil Belajar
Pertemuan
Jumlah Rata-Rata Nilai
Kategori
Ke-1 Ke-2
1 Almira 100 100 200 100 Sangat Baik
2 Indri Mutiara 80 80 160 80 Baik
3 Ayu Novita Sari 80 90 170 85 Baik
4 Septi Wandira 90 100 190 95 Sangat Baik
5 Edo Maulana 70 70 140 70 Cukup
6 Fani Oktaviani 80 80 160 80 Baik
7 Desi Ramadani 80 90 170 85 Baik
8 Atika Natalia 80 90 170 85 Baik
9 Doni Irwansyah 90 80 170 85 Baik
10 Diana 70 70 140 70 Cukup
11 Merlin 80 90 170 85 Baik
12 Maryani 80 80 160 80 Baik
13 Nadila Oktavia 80 80 160 80 Baik
14 Pandu Kelana 80 80 160 80 Baik
15 Karisma Muvita 70 70 140 70 Cukup
16 Adi Saputra 80 80 160 80 Baik
17 Jaynada 60 80 140 70 Cukup
18 M. Dava 60 60 120 60 Cukup
19 Panjobi 60 70 130 65 Cukup
20 Bayu Sutrisno 60 60 120 60 Cukup
Jumlah 1530 1600 1565
Rata-Rata Kelas 76,5 80 78,25 Baik
Prosentase Klasikal 80% 90% 90%
Keterangan : 65 Tuntas
ANALISIS SOAL SIKLUS I PERTEMUAN KE-1
N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan
1 2 3 4 5 Ya Tidak
Nilai = Jumlah skor x 20
2
N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan
Nilai = Jumlah skor x 20
2
N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan
Nilai = Jumlah skor x 20
2
ANALISIS SOAL SIKLUS II PERTEMUAN KE-1
1 2 3 4 5 Ya Tidak
Nilai = Jumlah skor x 20
2
ANALISIS SOAL SIKLUS II PERTEMUAN KE-2
N0 Nama Siswa Nomor Soal Skor Nilai Ketuntasan
1 Almira 2 2 2 2 2 10 100
Nilai = Jumlah skor x 20
2
Siklus I
Tes formatif pertemuan ke-1
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. (11 + 17) + 22 = . . . . + (. . . + 22)
3. ( 8 x 9 ) x 24 = . . . x ( . . . x 24) 4. 100 x (10 x 10) = (. . . x . . . ) x 10 5. (200 x 125) x 135= . . . . x (125 x . . .)
Tes formatif pertemuan ke-2
Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terbesar!
1. 1100; 1110; 1140; 1150; 1130 Jawab : . . . .
Selesaikanlah soal-soal perkalian dan pembagian di bawah ini! 1. 2 2 2. 4 5
Nilai = Jumlah skor x 20
2
Siklus II
Tes formatif pertemuan ke-1
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. 14 x 10 10 = . . . .
5. 4 x 5 + ( 100 + 100 ) : 2 = . . . .
Tes formatif pertemuan ke-2
Tentukan nilai n dengan taksiran terbaik! 1. 200 + 225 = n, n kira-kira . . . . 2. 500 237 = n, n kira-kira . . . . 3. 24 x 67 = n, n kira-kira . . . . 4. 884 : 4 = n, n kira-kira . . . . 5. 367 + 210 = n, n kira-kira . . . .
Keterangan : Skor persoal = 20
Nilai = Jumlah skor x 20
2
LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS I
Pertemuan Ke-1
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. (11 + 17) + 22 = . . . . + (. . . + 22)
2. 25 + (35 + 45) = (25 + . . . ) + . . . .
3. ( 8 x 9 ) x 24 = . . . x ( . . . x 24)
4. 100 x (10 x 10) = (. . . x . . . ) x 10
5. (200 x 125) x 135= . . . . x (125 x . . .)
LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS I
Pertemuan Ke-2
Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terbesar!
1. 1100; 1110; 1140; 1150; 1130 Jawab : . . . .
2. 1200; 1300; 1500; 1100; 1400 Jawab : . . . . Nama :
3. 3000; 1000; 2000; 5000; 4000 Jawab : . . . .
4. 6600; 6123; 6231; 6432; 6060 Jawab : . . . .
5. 5500; 5400; 5100; 5300; 5200 Jawab : . . . .
LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS I
Pertemuan Ke-3
Selesaikanlah soal-soal perkalian dan pembagian di bawah ini!
1. 2 2 2. 4 5
2 x 8 x
. . . .
Nama :
3.2 168 4.5 250 5.6 366
LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS II
Pertemuan Ke-1
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. 14 x 10 10 = . . . .
2. (100 -50) : 2 = . . . .
3. 22 + 8 x (5 + 5) = . . . .
Nama :
4. 30 + (10 8 ) x 5 = . . . .
5. 4 x 5 + ( 100 + 100 ) : 2 = . . . .
LEMBAR KERJA TES FORMATIF SIKLUS II
Pertemuan Ke-2
Tentukan nilai n dengan taksiran terbaik!
1. 200 + 225 = n, n kira-kira . . . .
2. 500 237 = n, n kira-kira . . . .
3. 24 x 67 = n, n kira-kira . . . .
Nama :
4. 884 : 4 = n, n kira-kira . . . .
5. 367 + 210 = n, n kira-kira . . . .
Siswa kelas 4 SD Negeri 2 Jatiagung
Guru menjelaskan materi
Siswa saat berdiskusi
Siswa mencocokan hasil LKK nya
Siswa mengerjakan tes formatif
Siswa mengerjakan tes formatif
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh
Mei Yulianti
Hasil pembelajaran matematik kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah dan kurang memuaskan. Rendahnya nilai matematika disebabkan oleh faktor proses pembelajaran masih sebatas sebagai proses trasfer of knowledge. Untuk mengatasi masalah tersebut diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung tahun pelajaran 2012/2013
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal dengan classroom action research. Yang pelaksanaan tindakannya terdiri dari prapenelitian, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar tes formatif setelah proses pembelajaran.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tekniktwo stay two straypada siswa kelas IV SD Negeri 02 Jatiagung meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapainya indikator hasil belajar siswa yang melebihi nilai rata-rata hasil belajar siswa dan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan di sekolah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi pembelajaran inovatif seyogyanya dikembangkan dengan cara
mengadaptasi atau mengadopsi teknologi pembelajaran inovatif yang
memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain merupakan salah satu
upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan inovatif, yaitu mutu
lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau nasional saja.
(Mohamad Nur, 2003)
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No. 20 Th.
2003). Tujuan ini dituangkan dalam tujuan pembelajaran matematika yaitu
melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif,
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, sehingga matematika
merupakan bidang ilmu yang strategis untuk membentuk generasi yang siap
menghadapi era global yang penuh dengan kompetitif tersebut.
Melihat betapa besar peran matematika dalam kehidupan manusia, bahkan
mengajarkan dasar-dasar matematika merasa terpanggil untuk senantiasa
berusaha meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar matematika. Apalagi
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika selalu
berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Dalam proses pembelajaran matematikan kelas IV SDN 2 Jatiagung
seringkali dijumpai, adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya
kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi
yang disampaikan oleh guru. Keingintahuan siswa terhadap pelajaran
matematika masih rendah. Hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini terlihat
dari rata-rata nilai matematika yang diperoleh pada saat UAS tahun pelajaran
2011/2012 kelas IV SDN 2 Jatiagung yang dicapai siswa hanya 44,45%
(berjumlah 8 siswa). Siswa yang nilainya rendah belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) berjumlah 10 siswa (55,55%), sedangkan KKM
yang ditentukan di kelas IV SDN 2 Jatiagung adalah 65.
Tabel 1. Hasil UAS Matematika kelas IV SDN 2 Jatiagung T.P 2011/2012
No Kriteria Nilai Banyak siswa Prosentase
1 Rendah (rata-rata 55) 10 55,55 %
2 Sedang (rata-rata 65) 5 27,78 %
3 Tinggi (rata-rata 70) 3 16,67 %
JUMLAH 18 100 %
Sumber : Nilai UAS matematika kelas IV T.P 2011/2012
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang menyebabkan nilai siswa belum mencapai KKM disebabkan
karena dalam proses pembelajaran masih sebatas sebagai proses trasfer of
knowledge dan cenderung bertumpu pada kepentingan pengajar dari pada
kebutuhan peserta didik, yang berakibat kegiatan pembelajaran kurang
sulit dipecahkan dengan segera, membiarkan persoalan tersebut berlarut-larut
tanpa ada penyelesaian merupakan tindakan tidak bijaksana.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, diperlukan adanya suatu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu
model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntuan tersebut adalah
model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two stray. Dengan
model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray ini diharapkan
dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar mereka, baik dalam materi
maupun perilaku, sikap, dan interaksinya sehari-hari.
Pembelajaran kooperatif berpengaruh signifikan terhadap sikap-sikap positif
siswa terhadap teman-teman mereka meskipun mereka berasal dari
kebudayaan dan latar belakang sosial yang beragam, serta memiliki
kebutuhan-kebutuhan khusus. Pembelajaran kooperatif juga membantu siswa
bersikap positif terhadap pembelajaran, bersedia untuk terlibat bersama
teman-temannya, dan bekerja sama untuk saling meningkatkan hasil
belajarnya masing-masing.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan perbaikan kualitas
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SDN 2 Jatiagung
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2012/2013.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1) Proses pembelajaran masih sebatastrasfer of knowledge.
2) Hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Pringsewu pada mata pelajaran matematika masih rendah
yang ditandai oleh belum tercapainya KKM yaitu 65.
3) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV SDN 2
Jatiagung kurang menarik.
4) Guru dalam melakukan pembelajaran matematika di kelas IV SDN 2
Jatiagung kurang variatif.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini
adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
Adapun permasalahan yang diajukan adalah bagaimana meningkatkan hasil
belajar dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two stray pada siswa kelas
IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Tahun
2012/2013?
Dengan demikian judul penelitian ini adalah Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika siswa kelas IV
SDN 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two
stray.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang berarti
bagi perorangan / instansi di bawah ini :
1. Bagi siswa :
a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung.
b. Membantu siswa bersikap positif terhadap pembelajaran dan bekerja
sama untuk saling meningkatkan hasil belajarnya masing-masing.
2. Bagi guru :
a. Untuk memperbaiki pembelajaran matematika dengan sistem proses
belajar mengajar yang benar.
b. Untuk menambah wawasan guru dalam menggunakan berbagai
macam model pembelajaran.
3. Bagi sekolah :
a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, khususnya pembelajaran
di semua kelas SDN 2 Jatiagung.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Pendidikan
Menurut M.J. Langerveld (dalam Zaim Elmubarok, 2008: 2) pendidikan
adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak
dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan. Dalam arti dapat berdiri
sendiri dan bertanggung jawab, atas segala tindakan-tindakan menurut
pilihannya sendiri.
Teori-diantaranya yaitu:
2.1.1 Teori Fundamentalisme
Seorang pendidik fundamentalis, masyarakat kontemporer diharapkan
pada keruntuhan moral dalam waktu dekat, dan keharusan tertinggi
yang musti dilakukan adalah merombak tolok ukur-tolok ukur
keyakinan dan perilaku konvensional dengan cara kembali keciri-ciri
kebaikan yang lebih tinggi dimasa silam.
2.1.2 Teori Intelektualisme
Intelektualisme pendidikan meyakini bahwa ada kebenaran-kebenaran
tertentu yang sifatnya mutlak serta kekal, yang melampaui ruang dan
waktu tertentu, bahwa kebenaran itu selalu ada dan kebenaran itu
berlaku bagi umat manusia pada umumnya dan tidak merupakan milik
2.1.3 Teori Konservatisme
Kaum konservatisme cenderung untuk tidak mempercayai teori murni,
spekulasi intelektual yang mengalir bebas. Tetapi ia menyukai gagasan
yang dilandasi situasi-situasi konkret dan yang jelas relevan dengan
persoalan hidup sehari-hari serta menyukai kecerdasan terlatih, juga tata
cara demokratis.
Daryanto (2008: 19) menyatakan tujuan umum Pendidikan Sekolah
Dasar adalah agar lulusan :
a) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik.
b) Sehat jasmani dan rohani.
c) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang
diperlukan untuk melanjutkan pelajaran, bekerja di masyarakat
dan mengembangkan diri.
2.2 Teori Belajar
2.2.1 Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu
menunjukkan perubahan tingkah laku. Dengan kata lain, belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai
hasil interaksi antara stimulus dan respon (Asri Budiningsih, 2005: 20).
Tokoh-tokoh aliran Behavioristik diantaranya adalah : Thorndike dan
pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan
reaksi yaitu akan terjadi sesuatu hubungan yang erat kalau sering
dilatih. Menurut Watson (dalam Sardiman, 2008: 34), belajar adalah
proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon
yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan
dapat diukur.
2.2.2 Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajarnya. Model belajar kognitif mengatakn bahwa tingkah laku
seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi
yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan
perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku yang nampak (Asri Budiningsih,2005: 33). Dalam
teori ini, J. Piaget memandang bahwa proses berpikir merupakan
aktivitas gradual dari fungsi intelektual, yaitu dari berpikir kongkrit
menuju abstrak. Berarti perkembangan kapasitas mental memberikan
kemampuan baru yang sebelumnya tidak ada (Djaali, 2007: 76).
2.2.3 Teori Belajar Konstruktivistik
Menurut pandangan dan teori Konstruktivistik, belajar merupakan
proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu
teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain(Sardiman, 2008:
37). Von Galserfeld (dalam Paul, S.,1996) mengemukakan bahwa ada
beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi
kembali pengalaman, 2) kemampuan membandingkan dan mengambil
keputusan akan kesamaan dan perbedaan, dan 3) kemampuan untuk
lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada yang lainnya.
2.2.4 Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditunjukkan
untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu,
teori belajar humanistik sifatnya abstrak dan lebih mendekati bidang
kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang
psikologi belajar(Asri Budiningsih, 2005: 68).
Beberapa tokoh penganut aliran humanistik adalah:
Bloom dan Krathwolh (dalam Degeng, 1998: 75) , dengan 3 kawasan
tujuan belajar yaitu; kognitif, afektif dan psikomotor.
1) Domain kognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu:
a) Pengetahuan (mengingat, menghafal)
b) Pemahaman (menginterpretasikan)
c) Aplikasi (menggunakan konsep atau memecahkan masalah)
d) Analisis (menjabarkan suatu konsep)
e) Sintesi (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi utuh)
f) Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode )
2) Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
a) Pengenalan (ingin menerima)
b) Merespon (aktif berpartisipasi)
c) Penghargaan (menerima nilai-nilai)
e) Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pada
hidupnya)
3) Domain psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
a) Peniruan (menirukan gerak)
b) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
c) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
d) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan)
e) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)
2.3 Model Pembelajaran Kooperatif
2.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah aktivitas pembelajaran kelompok yang
diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada
perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok
pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab
atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan
pembelajaran anggota-anggota yang lain, Roger dkk.1992 (dalam
Miftahul Huda, 2011: 29)
Menurut Slavin (dalam Alma Buchari, 2009: 85), pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6
orang, dengan struktur kelompoknya heterogen. Strategi belajarnya
khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar
dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap
tolong menolong dalam perilaku sosial. Siswa dimotivasi berani
mengemukakan pendapat, menghargai pendapat teman dan saling tukar
pendapat (sharing ideas).
Menurut Daryanto dan Mulyo Rahardjo (2012: 241) Model
pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif, siswa
didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka
harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
2.3.2 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar siswa
meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari
temannya, serta pengembangan keterampilan sosial. Menurut Nur
(dalam Alma Buchari, 2009: 83), prinsip dasar dalam pembelajaran
kooperatif sebagai berikut.
a) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
b) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua
c) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan
tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
d) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi
dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar
berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling membantu
belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun
teman lain.
2.3.3 Penghargaan Kelompok
Menurut Slavin (dalam Alma Buchari, 2009: 79) guru memberikan
penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan
hasil belajar dari nilai dasar (awal) kenilai tes setelah siswa bekerja
dalam kelompok. Langkah-langkah memberi penghargaan kelompok :
a) Menentukan nilai dasar (awal) masing-masing siswa.
b) Menentukan nilai tes yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja
dalam kelompok.
c) Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya
ditentukan berdasarkan selisih nilai tes terkini dan nilai tes dasar
(awal) masing-masing siswa dengan kriteria berikut ini.
Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai
memberikan predikat cukup, baik, sangat baik dan sempurna.
Kriteria untuk status kelompok :
1) Cukup, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok kurang dari 15,
2) Baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15dan 20,
3) Sangat baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20
dan 25,
4) Sempurna, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau
sama dengan 25.
2.3.4 Teknik Pembelajaran Kooperatif (two stay two stray)
Teknik yang dipilih dalam pembelajaran kooperatif ini dua tinggal dua
tamu (two stay two stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (dalam
Miftahul Huda, 2011: 134).
Prosedur pembelajaran kooperatif (two stay two stray) :
a) Siswa dibagi kelompok yang terdiri dari empat orang.
b) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan
dan dikerjakan bersama.
c) Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta
meninggalkan kelompoknya dan bertamu kekelompok lain.
d) lam kelompok bertugas mensharing
informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.
e)
melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.
f) Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil
2.3.5 Manfaat Pembelajaran Kooperatif
a) Terjadi pengembangan kualitas diri peserta didik.
b) Mereka belajar saling terbuka.
c) Mereka belajar bertukar pikiran dalam suasana penuh keakraban.
d) Mendorong tumbuhnya tanggungjawab sosial.
e) Muncul sifat kesetiakwanan dan keterbukaan diantara siswa.
f) Tekniktwo stay two straymudah dilaksanakan dalam kelas, melatih
siswa mengeluarkan pendapat dan berbagi pendapat dalam
kelompok. (Alma Buchari, 2009: 93)
2.4 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap (Mulyono, 2003: 37).
Staton (dalam Nasibi Lapono, 2008: 112) hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil
belajar diukur berdasarkan ada tidaknya perubahan tingkah laku atau
pemodifikasian tingkah laku yang lama menjadi tingkah laku yang baru.
Oemar Hamalik (2004: 47) Hasil dan bukti belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku. Bukti bahwa sesorang telah belajar ialah terjadinya perubahan
tingkah laku pada orang tersebut , misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
perubahan pada aspek-aspek: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, emosional, budi pekerti dan sikap.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
sesuatu yang diperoleh berkat adanya proses belajar yang diperoleh melalui
evaluasi belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
dialami oleh siswa sebagai hasil dari belajar berupa nilai.
2.5 Pembelajaran Matematika
Dalam Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) terdapat istilah
matematika sekolah yang maksudnya adalah untuk memberi penekanan
bahwa materi yang terdapat dalam GBPP merupakan materi yang diajarkan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (Depdikbud; 1994: 46).
kebutuhan jangka
panjang bagi peserta didik dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa seseorang
harus mempunyai kesempatan yang banyak untuk belajar matematika, kapan
(dalam Wijaya Kusuma, 2010: 156).
matematika di sekolah adalah meningkatkan kemampuan berfikir peserta
didik Stanic (dalam Wijaya Kusuma, 2010: 158).
Matematika di sekolah dasar adalah sebagai suatu bidang ilmu yang
pandangan konstruktivisme, yakni anak belajar matematika dihadapkan pada
masalah tertentu berdasarkan pengetahuan yang diperoleh ketika belajar dan
2.6 Kerangka Berfikir.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa matematika itu berkenaan dengan
ide-ide / konsep-konsep abstrak. Keabstrakan matematika merupakan salah
satu penyebab adanya anggapan siswa Sekolah Dasar bahwa matematika
adalah pelajaran yang sulit. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan dan diduga mampu meningkatkan hasil belajar siswa adalah model
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray. Dalam proses
pembelajaran hasil belajar siswa yang dicapai setelah diadakan evaluasi
pembelajaran di kelas, diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas dengan adanya model pembelajaran kooperatif
teknik two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan
kata lain model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir
penelitian di gambar dalam diagram berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 2 Jatiagung
menggunakan metode tindakan yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih
dikenal dengan classroom action research Kemmis (dalam I.G.A.K Wardani
dkk, 2007). Yang langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun langkahnya dapat
digambarkan dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 2. Urutan penelitian tindakan kelas
1.2 Setting Penelitian
1.2.1 Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2
Jatiagung tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa kelas IV
sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan.
1.2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Jatiagung Kecamatan
Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
1.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
1.3.1 Observasi
Observasi merupakan kegiatan melihat sesuatu secara cermat untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu. Observasi ini
digunakan untuk mengamati kegiatan belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsug.
Aspek dan indikator penilaian kegiatan belajar siswa yang diamati
dalam penelitian ini adalah
a. Interaksi siswa dengan guru selama proses pembelajaran dengan
indikator melaksanakan instruksi/perintah guru, dan mendengarkan
penjelasan guru dengan seksama.
b. Kegiatan siswa dalam kelompok dengan indikator berdiskusi
memecahkan masalah dalam kelompok, dan bekerja sama dalam
c. Interaksi antar sesama siswa selama proses pembelajaran dengan
indikator mensharing informasi ketamu mereka, dan mensharing
hasil kerjanya kepada tamu mereka.
d. Partisipasi siswa sebagai tamu dengan indikator mengajukan
pertanyaan, dan mengemukakan pendapat atau menjawab
pertanyaan.
e. Motivasi dan kegairahan siswa dalam belajar dengan indikator
antusias/semangat menyampaikan hasil yang mereka temukan dari
kelompok lain, dan bersegera terhadap instruksi yang diberikan.
1.3.2 Tes
Tes dalam penelitian ini merupakan alat ukur untuk mengetahui hasil
belajar dan tingkat keberhasilan siswa pada setiap kompetensi dasar yang
harus tertuntaskan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
formatif yang berupa soal-soal yang harus dijawab secara tertulis. Teknik
pengumpulan hasil belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Hasil belajar siklus I
No Nama
Tabel 3. Hasil belajar siklus II
Rata-Rata Kelas Ketuntasan Klasikal
1.3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar observasi kegiatan siswa,
b. Lembar soal tes formatif hasil penelitian
1.4 Teknik Analisis Data
Data aspek kognitif siswa dianalisis secara deskriptif yaitu dengan
menentukan nilai rata-rata, ketuntasan individual (KI), dan ketuntasan klasikal
(KK), dengan indikator keberhasilan nilai rata-rata kelas mencapai lebih dari
atau sama dengan 65 (KKM matematika kelas IV SDN 2 Jatiagung) dan
ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 70 %.
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes merupakan gambaran secara
umum mengenai hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Proses analisis yang dilakukan terhadap data hasil belajar siswa yaitu nilai
yang diperoleh siswa setelah tes.
3.4.1 Ketuntasan Hasil Belajar
Ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengerjakan tes pada setiap
siklus pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :
Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
No Nilai siswa Jumlah siswa persentasi keterangan
1 < 65 Belum tuntas
2 Tuntas
3.4.2 Nilai Rata-Rata Kelas
Untuk menentukan nilai rata-rata kelas menggunakan rumus
Keterangan:
X : Nilai rata-rata kelas
x : Jumlah nilai hasil belajar seluruh siswa
N : Jumlah siswa
3.4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
Menentukan persentase ketuntasan klasikal belajar siswa menggunakan
Rumus :
K =
x100%
Keterangan:
K= ketuntasan klasikal
3.4.4 Klasifikasi Hasil Belajar
Pengklasifikasian hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Klasifikasi Hasil Belajar Siswa
No Rentangan Nilai Tingkat Hasil Belajar Siswa
1 86 - 100 Sangat baik
2 71 85 Baik
3 56 70 Cukup
4 41 55 Kurang
5 < 40 Sangat kurang
Proses pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan belajar siswa
yaitu guru menilai dari kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aspek
yang diamati. Berikut ini aspek dan kriteria penilaian kegiatan belajar
siswa:
X = x
Tabel 6. Aspek dan Kriteria Penilaian Kegiatan Belajar Siswa
Keberhasilan tindakan kelas pada pembelajaran ini apabila hasil nilai
rata-rata kelas mencapai minimal 65 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai
minimal 70%, dikarenakan sebelum diadakan penelitian tindakan penelitian
minimal 70%, dikarenakan sebelum diadakan penelitian tindakan penelitian
kelas ini hasil nilai rata-rata kelas pada umumnya kurang dari 65 dan
ketuntasan belajar klasikal kurang dari 70%.
1.6 Urutan Penelitian Tindakan Kelas
Tahapan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan
prapenelitian dan pelaksanaan penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, diadakan kegiatan prapenelitian yang
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok dengan masing-masing
kelompok terdiri dari empat siswa.
b) Menjelaskan tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan,
tugas dan kewajiban, serta tanggung jawab siswa selama proses
pembelajaran.
c) Melaksanakan tes kepada siswa terutama untuk mengukur
kemampuan awal siswa.
1.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus.
Siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan, dan siklus II terdiri dari dua
kali pertemuan.
a. Tahap Perencanaan
1. Menganalisis silabus/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan
selama proses pembelajaran di kelas.
4. Membuat lembar analisis pencapaian hasil belajar siswa untuk
mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar dan ketuntasan
belajar pada setiap indikator.
5. Membuat lembar kerja dan tes untuk melihat hasil yang
telah dilakukan.
b. Tindakan
Setelah melakukan perencanaan, diadakan tindakan yang merupakan
menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two
stray. Secara garis besar prosedur yang dilakukan adalah
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan memotivasi siswa
dan membangun suasana belajar yang penuh semangat,
melakukan apersepsi dengan cara memberikan pertanyaan atau
permasalahan yang berkaitan dengan konsep/materi yang akan
diberikan, dan menyampaikan standar kompetensi, kompetensi
dasar, tujuan pembelajaran, dan indikator ketuntasan belajar
siswa.
2. Kegiatan Inti
(1) Penyajian materi
Penyajian materi dilakukan secara klasikal dalam waktu lebih
kurang 15 menit s.d. 20 menit dari waktu yang tersedia.
Penyajian materi meliputi pokok-pokok materi secara garis besar
(2) Belajar dalam kelompok
Setelah materi diberikan, siswa akan diberi lembar kegiatan
kelompok (LKK) dan diberi waktu lima menit untuk
memahaminya. Kemudian siswa dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok kecil yang telah ditentukan. Setiap
kelompok akan membahas LKK yang telah berisi soal-soal dan
harus dijawab oleh siswa dengan cara bekerjasama serta saling
berdiskusi dalam kelompok mereka.
Setelah selesai, dua anggota dari masing-masing kelompok
diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing
bartamu kedua anggota dari kelompok lain. Dua orang yang
mensharing informasi dan
hasil kerja mereka ke
kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang
mereka temukan dari kelompok lain.
(4) Pembahasan LKK
Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil
pekerjaan mereka semua dengan bimbingan dari guru.
3. Penutup
Setelah kegiatan inti selesai, guru menegaskan kembali
konsep-konsep yang penting dan mengarahkan siswa pada indikator
pembelajaran yang belum tercapai atau tercapai kurang optimal.
Dalam kegiatan ini guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memperoleh nilai tertinggi. Pada bagian ini pula
guru dapat memberi tugas kepada siswa untuk mematangkan
konsep yang telah diberikan.
c. Pengamatan
1. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Kemudian mengamati kegiatan
siswa dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah
dipersiapkan. Pengamatan ditujukan pada kegiatan belajar siswa
dan hasil belajar siswa yang masing-masing dicatat melalui
2. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.
3. Selain itu dilakukan pemotretan untuk mendokumentasikan
kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pembelajaran.
d. Refleksi
1. Menganalisis data pada waktu melakukan pengamatan, analisis
dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai
dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya
(indikator keberhasilan).
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan
model pembelajaran kooperatif dengan teknik two stay two
stray.
3. Hasil analisis data dijadikan sebagai bahan untuk membuat
perencanaan tindakan baru jika pembelajaran belum berhasil
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya dapat dikemukakan simpulan
dan saran sebagai berikut :
1.1 Simpulan
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray pada
mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Hal ini
terlihat pada peningkatan hasil tes formatif sebelum dan sesudah dilaksanakan
penelitian tindakan kelas ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapaian
indikator hasil belajar siswa yang melebihi nilai rata-rata hasil belajar siswa
dan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan di sekolah.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran matematika, siswa kelas IV SD Negeri 2
Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Maka penulis
menyarankan :
a) Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran kooperatif teknik
two stay two stray sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan
b) Model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dapat
digunakan sebagai suatu cara yang efektif dalam melatih siswa untuk
bersosialisasi dengan temannya karena akan menumbuhkan suasana
yang menarik.
c) Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray
diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk
melakukan penelitian yang serupa atau bahan perbandingan dengan
model pembelajaran lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
TWO STAY TWO STRAYPADA SISWA KELAS IV SD N 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh:
MEI YULIANTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka pikir penelitian ... 18
2. Urutan penelitian tindakan kelas ... 20
3. Grafik data hasil belajar pada siklus I dan II... 49
4. Grafik data rata-rata hasil belajar siklus I dan II ... 50
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Rumusan Masalah ... 4
1.4. Tujuan Penelitian... 5
1.5. Manfaat Penelatian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Pendidikan ... 7
2.2 Teori Belajar ... 8
2.3 Model pembelajaran kooperatif... 11
2.4 Hasil Belajar ... 15
2.5 Pembelajaran Matematika ... 16
2.6 Kerangka Pikir... 17
3.1. Metode Penelitian ... 19
3.2. Setting Penelitian... 20
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 20
3.4. Teknik Analisis Data ... 22
3.5. Indikator Keberhasilan ... 24
3.6. Urutan Penelitian Tindakan Kelas... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 29
4.2. Hasil Penelitian ... 30
4.3. Pembahasan... 52
4.4. Hasil Analisis Data ... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 58
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2009.Guru Profesional (menguasai metode dan terampil mengajar).Alfabeta. Bandung.
Asri, Budiningsih. 2005.Belajar dan Pembelajaran.PT RINEKA CIPTA. Jakarta.
Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012.Model Pembelajaran Inovatif. Gava Media. Yogyakarta.
Daryanto H.M. 2008.Administrasi Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.
Degeng,I.N.S., 1989.Ilmu Pengajaran: Taksonomi Variabel.Depdikbud, Dirjen Dikti, P2LPTK. Jakarta.
Depdikbud. 1994.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Djaali. 2007.Psikologi Pendidikan.PT BUMI AKSARA. Jakarta.
Hamzah B, Uno. 2007.Strategi Belajar Mengajar Matematika. Pustaka Setia. Bandung.
I.G.A.K. Wardani, dkk. 2007.Pemantapan Kemampuan Profesionalisme. Universitas Terbuka. Jakarta.
Miftahul, Huda. 2011.Cooperative Learning.Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Muhammad Nur. 2003.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.
Mulyono, Abdurahman. 2003.Pendidikan Bagi Anak Berkasulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Nasibi, Lapono. 2008.Belajar dan Pembelajaran SD. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Oemar, Hamalik. 2004.Proses Belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Paul, Suparno. 1996.Konstruktivisme dan Dampaknya terhadap Pendidikan. kompas. Jakarta.
Wijaya, Kusuma. 2010.Rancangan Pengajaran Matematika. Angkasa. Bandung.
Ideologi-ideologi Pendidikan.Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.Hasil UAS matematika... 2
2.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus I ... 21
3.Teknik pengumpulan data hasil belajar siklus II ... 22
4.Ketuntasan hasil belajar siswa ... 23
5.Klasifikasi hasil belajar siswa ... 23
6.Aspek dan kriteria penilaian kegiatan belajar siswa... 24
7.Daftar murid SDN 2 Jatiagung... 30
8.Jadwal pelajaran matematika ... 30
9.Nilai matematika kelas IV... 31
10.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa 34 11.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus I... 35
12.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 38
13.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus I... 39
14.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 41
15.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-3 siklus I... 42
16.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 46
17.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-1 siklus II ... 47
18.Aspek yang diamati dan penilaian kegiatan belajar siswa ... 50
19.Hasil tes formatif pada pertemuan ke-2 siklus II ... 51
20.Hasil tes formatif siklus I dan siklus II ... 53
21. Tingkat hasil belajar siswa siklus I dan II ... 56
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhanaku ini, kepada :
1. Kedua orang tuaku, yang selalu mendoakan dan memberi nasehat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Suami dan anak tercinta yang selalu setia dan menyayangi dengan penuh cinta dan kasih sayang serta selalu berdoa demi keberhasilan penulis. 3.
Saudara-dukungan.
4. Para guru dan dosen yang selalu memberi bimbingan, masukan dan motivasi hingga terselesainya tugas akhir ini.
5. Almamater tercinta Universitas Lampung.
6. Sahabat-sahabat terdekat yang telah memberikan dukungan, saran, semangat, doa, dan motivasi selama proses pembuatan sehingga terciptanya skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tidak ada hambatan yang berarti.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD. 4. Bapak Drs. Nazarudin Wahab, selaku Dosen Pembimbing.
5. Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS, selaku Dosen Pembahas
6. Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
7. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, Agustus 2012 Peneliti
MOTTO
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :MEI YULIANTI
NPM :1013119147
Program Studi : SI PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Lampung
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two StrayPada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu
Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau yang ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.
Pringsewu, Agustus 2012 Yang membuat pernyatan
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Mei Yulianti dilahirkan di Kota Baru pada tanggal 7 juli 1986.
Merupakan putri pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak
Nasrul dan Ibu Mariah.
Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Metro Pusat lulus pada
tahun 1998. Kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah pertama pada
Sekolah Menengah Pertama 28 Oktober lulus pada tahun 2001, dan melanjutkan
ke Sekolah menengah atas lulus pada tahun 2004.
Selanjutnya pada tahun 2006 telah lulus dari DII PGSD Unila, dan menjadi guru
di SDN 2 Jatiagung sampai sekarang. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai
mahasiswa PGSD S-1 Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan