• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDERAAN RINGAN PROGRAM T-TEP (TOYOTA TECHNICAL EDUCATION PROGRAM) SMK NEGERI BINAAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDERAAN RINGAN PROGRAM T-TEP (TOYOTA TECHNICAL EDUCATION PROGRAM) SMK NEGERI BINAAN PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDERAAN RINGAN

PROGRAM T-TEP (TOYOTA TECHNICAL EDUCATION PROGRAM)

SMK NEGERI BINAAN PROVINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :

SIHAR SIMARMATA

NIM. 8146132022

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

SIHAR SIMARMATA. Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda Pada Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Kenderaan Ringan Program T-TEP (Toyota Technical Education Program) SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi pihak sekolah dalam implementasi kebijakan pendidikan sistem ganda pada siswa kompetensi keahlian teknik kenderaan ringan Program T-TEP (Toyota Technical Education Program) di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis interaktif dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Sumber data terdiri dari kepala seksi SMK, kepala sekolah, waka hubin, kepala kompetensi keahlian, pembimbing, guru, siswa dan alumni.

(5)

ii ABSTRACT

SIHAR SIMARMATA. The Policy Implementation of Dual System Education at the student in Automotive Technology Subject Competence T-TEP Program (Toyota Technical Education Program) of SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara. Thesis. Post Graduate Program, State University of Medan, 2017.

This research was conducted to describe the communication factor, the resources, disposition and bureaucratic structure of the school in the policy implementation of dual system education at the student in automotive technology subject competence T-TEP (Toyota Technical Education Program) of SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara.

This research uses descriptive method through a qualitative research approach. Data were collected through observation, interviews and documentation study. This study uses an interactive analysis with the measures data collection, data reduction, data presentation and conclusion. Data validation was done through triangulation. The data source consists of a section head SMK, principals, vice principal public relations and industry affairs, head of the competency skills, counselors, teachers, students and former students.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas segala berkat, rahmat dan kesehatan yang diberikan-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “Implementasi

Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda Pada Siswa Kompetensi Keahlian Teknik

Kenderaan Ringan Program T-TEP (Toyota Technical Education Program) SMK

Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara” tepat pada waktunya.

Selama penulisan tesis ini penulis banyak memperoleh bantuan serta

pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

apresiasi yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan dan semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis

mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Darwin, M.Pd, selaku Ketua dan Bapak Dr. Sukarman Purba, ST.,

M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Administasi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Siman Nurhadi, M.Pd, selaku Pembimbing I dan Bapak Dr.

Irsan Rangkuti, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktu untuk mencurahkan ilmu, membimbing, memberikan arahan serta

motivasi yang sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis dalam

penyelesaian tesis ini.

5. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd, Bapak Dr. Yasarotodo Wau, M.Pd dan Bapak

Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku narasumber yang telah banyak

memberikan sumbang saran dan kritik yang membangun untuk

(7)

iv

6. Para Dosen Program Studi Administasi Pendidikan Pascasarjana Universitas

Negeri Medan yang telah membekali ilmu dan pengetahuan selama masa

perkuliahan.

7. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan

izin dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Bapak Kepala Sekolah dan para guru SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera

Utara serta Pimpinan Toyota-Auto 2000 di Medan yang telah mengizinkan

dan memberikan informasi serta mendukung penulis dalam melaksanakan

penelitian.

9. Istri tercinta Agustina, S.Pd serta kedua anakku Anastasya Theophilia

Simarmata dan Juan Sebastian Simarmata yang selalu memberikan dukungan

dan doa dengan penuh pengertian dan kasih sayang.

10.Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan Angkatan XXIII/B-2014.

11.Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian tesis ini yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua

pihak yang turut membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, dengan kekurangan dan keterbatasan penulis berharap kiranya tesis ini

dapat memberikan sumbangan dalam memperkaya khasanah ilmu dalam bidang

pendidikan dan bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2017

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... A. Dasar Teoritis ... 2.1. Konsep Implementasi Kebijakan ... 2.2. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ... 2.3. Kompetensi Keahlian Teknik Kenderaan Ringan ……..…. 2.4. Program T-TEP (Toyota Technical Education Program) .... B. Kerangka Pemikiran ...

BAB III. METODE PENELITIAN ... A. Deskripsi Lokasi Dan Jadwal Penelitian ... 3.1. Gambaran Umum SMKN Binaan Provinsi Sumatera Utara 3.2. Waktu Penelitian ... B. Subjek Penelitian ... C. Teknik Pengumpul Data ... D. Analisis Data... E. Keabsahan Data ...

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Menurut Provinsi Tahun 2015 ... 10 Tabel 1.2. Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun

Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi Sumatera

Utara, Tahun 2014 dan 2015 ... 11 Tabel 1.3. SMK Peserta Program T-TEP / SUB T-TEP di 28

Provinsi se-Indonesia ... 15

Tabel 1.4. Penelusuran Tamatan SMK Negeri Binaan Provsu 16 Tabel 3.1. Data SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera

Utara Tahun 2016 ... 73

Tabel 3.2. Data Program Studi Dan Kompetensi Keahlian SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2016 ... 76

Tabel 3.3. Rekapitulasi Keadaan Siswa SMK Negeri Binaan

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 ... 79

Tabel 3.4. Lokasi Penempatan Dan Siswa Peserta PSG SMK

Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara ... 80

Tabel 3.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 81 Tabel 4.1. Data Jenis Ruang dan Sarana Pendidikan SMK

Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara ... 112

Tabel 4.2. Daftar Perusahaan/ Industri Pasangan SMK

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Tema Pembangunan Pendidikan 2005-2025 ... 3 Gambar 1.2 Tahapan Pencapaian Visi RPJPD Provsu

2005-2025 ... 5 Gambar 2.1 Model Implementasi Pendekatan George

C.Edward III ... 43 Gambar 2.2 Perjumpaan Lembaga Pendidikan Kejuruan

Dengan Dunia Kerja ... 48 Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ... 70 Gambar 3.1 Visi dan Misi SMK Negeri Binaan Provinsi

Sumatera Utara ... 78 Gambar 3.2 Komponen Analisis Data Model Interaktif ... 85 Gambar 4.1 Sosialisasi PSG di SMKN Binaan Provsu

Tahun 2016 ... 99 Gambar 4.2 Sosialisasi PSG di Dinas Pendidikan Provsu .... 100 Gambar 4.3 Kegiatan PSG Program T-TEP di SMKN

Binaan Provsu ... 102 Gambar 4.4 Visi dan Misi SMK Negeri Binaan Provsu ... 97 Gambar 4.5 Daftar Nama Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Kompetensi TKR SMKN Binaan

Provsu Tahun 2016 ... 107 Gambar 4.6 Siswa Peserta PSG SMKN Binaan Provsu

Tahun 2015 ... 108 Gambar 4.7 Fasilitas Praktik Di Bengkel TKR SMKN

Binaan Provsu ...

113

Gambar 4.8 MoU SMKN Binaan Provsu - Toyota-Auto

2000 ... 118 Gambar 4.9 Surat Pernyataan Siswa PSG SMKN Binaan

Provsu ... 119 Gambar 4.10 Tenaga Pendidik Kompetensi Keahlian TKR

SMKN Binaan Provsu ... 120 Gambar 4.11 Diagram SOP Kompetensi Keahlian TKR

Program T-TEP ... 123 Gambar 4.12 Konsep Sertifikasi Lulusan SMK Program

T-TEP ... 124 Gambar 4.13 Standar Kelulusan PSG Program T-TEP ... 126 Gambar 4.14 lur Kegiatan PSG Pada Kompetensi Keahlian TKR

SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara . 127 Gambar 4.15 Struktur Organisasi Pokja PSG SMKN Binaan

Provsu Tahun 2016 ... 128

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kode Analisis Data ... 143

Lampiran 2. Panduan Wawancara ... 144

Lampiran 3. Transkrip Wawancara ... 145

Lampiran 4. Data Dokumentasi ... 185

Lampiran 5. Lembar Observasi ... 187

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian ... 189

Lampiran 7. SK Mendikbud Nomor 323/U/1997 ... 192

(13)

132

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Implementasi kebijakan pendidikan sistem ganda pada kompetensi

keahlian teknik kenderaan ringan Program T-TEP (Toyota Technical Education

Program) di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara dipengaruhi beberapa

faktor, antara lain : (1) komunikasi, (2) sumber daya, (3) disposisi, dan (4)

struktur birokrasi. Faktor-faktor tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang

lainnya, hal inilah yang dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai keberhasilan

implementasi kebijakan pendidikan sistem ganda pada kompetensi keahlian teknik

kenderaan ringan Program T-TEP (Toyota Technical Education Program) di

SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara apakah sesuai dengan arah

kebijakan atau tidak.

1. Komunikasi

Dari aspek komunikasi yang dilakukan baik komunikasi secara vertikal dan

horizontal telah mampu menjadikan pelaksanaan program berjalan seperti

yang diharapkan. Komunikasi yang terjalin baik antara sekolah dengan pihak

Toyota-Auto 2000 maupun dengan siswa menyebabkan pelaksanaan program

tak ada hambatan yang berarti. Berbagai informasi yang telah diberikan pihak

sekolah baik melalui Pokja PSG maupun guru pembimbing dalam sosialisasi

program, kurikulum bersama dan berbagai aturan tentang PSG telah mampu

menumbuhkan pemahaman siswa. Komunikasi melalui proses pembimbingan

baik dalam rangka kerja praktik, pelajaran di sekolah maupun pada saat

(14)

133

praktek kerja di Toyota-Auto 2000 menunjukkan bahwa proses komunikasi

dengan sasaran kebijakan dapat berjalan seperti yang diharapkan.

2. Sumber Daya

Dari sisi sumber daya, pihak sekolah telah menggunakan resources yang

dimiliki secara optimal. Guru-guru yang ada dan mempunyai latar belakang

pendidikan di bidang tehnik kenderaan ringan mendapat penugasan untuk

menjadi pembimbing baik dalam praktik di sekolah maupun sebagai

pembimbing selama pelaksanaan PSG. Persoalan yang dirasakan dalam kaitan

dengan sumber daya adalah keterbatasan subsidi dan fasilitas praktik dari

pihak sekolah, sehingga hal ini berdampak pada ketidaknyamanan dalam

pelaksanaan PSG. Disamping itu masih adanya siswa yang kurang serius

dalam memandang PSG telah menyebabkan pelaksanaan PSG tidak bisa

memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Meskipun jumlahnya sedikit, akan

tetapi masih ada ditemukan siswa yang menganggap bahwa pelaksanaan PSG

itu sebagai sesuatu hal yang dilakukan secara santai saja, sehingga mereka ada

yang tidak masuk, membolos dan bahkan tidak memperhatikan selama

pelaksanaan PSG. Mereka menganggap pelaksanaan PSG hanya untuk

formalitas belaka.

3. Disposisi

Dari sisi disposisi/sikap pelaksana, pemahaman program yang baik membawa

dampak pada sikap yang diambil oleh pelaksana kebijakan. Pihak sekolah

(15)

134

untuk keberhasilan pelaksanaan PSG. Perjanjian kerjasama yang dilakukan

antara pihak sekolah dan Toyota-Auto 2000 telah mampu menjadikan proses

pelaksanaan PSG berjalan seperti yang diharapkan. Sementara itu respon

sasaran dan pelaksana kebijakan juga sangat baik. Hampir semua guru yang

dilibatkan, baik dalam rangka kegiatan praktek di sekolah maupun sebagai

pembimbing secara serius telah melakukan aktivitasnya dengan baik. Dari sisi

kepatuhan, para pelaksana yaitu pihak sekolah telah melakukan berbagai

tahapan kegiatan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi dan

telah dilaksanakannya dengan baik. Sejak masuk ke sekolah para siswa telah

diberikan informasi tentang kurikulum sekolah dengan pola pendidikan sistem

ganda dengan waktu studi selama 1 tahun. Dari segi keberlangsungan proses

pelaksanaan dapat dikatakan bahwa keseluruhan rencana kegiatan yang

dilakukan oleh pihak sekolah dalam kaitan dengan pelaksanaan PSG dapat

terealisir dengan baik, dan output yang dihasilkan pun juga cukup baik.

4. Struktur Birokrasi

Dari segi struktur birokrasi, bahwa struktur birokrasi PSG pada kompetensi

keahlian teknik kenderaan ringan sudah tertata dengan baik dengan adanya

Pokja yang secara khusus menangani pelaksanaan PSG dibawah pengawasan

kepala sekolah dan dikendalikan wakil kepala sekolah bidang hubungan

masyarakat dan industri (waka hubin). SOP (Standard Operating Procedure)

pelaksanaan PSG mengacu pada Kepmendikbud RI No.323/U/1997 tentang

penyelenggaraan PSG pada sekolah menengah kejuruan dengan menggunakan

(16)

135

Toyota-Auto 2000. Sedangkan pembagian tugas (fragmentasi) diketahui

bahwa pengawasan dan pengelolaan program PSG sebagai bagian dari sistem

pendidikan nasional menjadi tanggung jawab Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan. Sedangkan di tingkat Provinsi dalam hal ini pihak Dinas

Pendidikan bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pengelolaan

meliputi pengadaan, pendayagunaan, pengembangan peralatan praktik serta

pembiayaan penyelenggaraan PSG.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan sebelumnya, maka penulis mengajukan saran

sebagai berikut :

1) Pihak sekolah agar melakukan upaya peningkatan kegiatan sosialisasi

dengan materi yang terfokus pada isi kebijakan sehingga sasaran bisa

memaksimalkan diri dalam menjalankan kebijakan pendidikan sistem

ganda.

2) Pihak sekolah hendaknya berupaya untuk selalu memberikan setiap

informasi tentang PSG secara terperinci agar implementasi tersebut tidak

menimbulkan kebingungan, khususnya pada kompetensi keahlian teknik

kenderaan ringan Program T-TEP.

3) Pihak Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara hendaknya

memberikan dukungan penuh dalam bentuk penyediaan fasilitas peralatan

dan bahan pada kompetensi keahlian teknik kenderaan ringan di SMK

(17)

136

4) Diperlukan upaya peningkatan pengawasan baik dari pemerintah pusat,

pemerintah provinsi dan pihak sekolah terhadap kebijakan PSG, sehingga

pelaksanaan tidak bertentangan dengan isi kebijakan PSG tersebut.

5) Pihak sekolah hendaknya selalu berupaya melakukan perbaikan untuk

mengatasi permasalahan pada pelaksanaan program PSG, dengan cara

melakukan evaluasi secara berkala antara Pokja PSG dan pihak

Toyota-Auto 2000 sehingga ketika ada temuan permasalahan dilapangan dapat

diselesaikan.

6) Pihak sekolah agar dalam melaksanakan implementasi kebijakan PSG

pada kompetensi keahlian teknik kenderaan ringan Program T-TEP lebih

meningkatkan dalam hal manajemen pembelajaran, penyiapan peserta

didik dan mengembangkan peningkatan jejaring dengan tetap menjaga

kerjasama yang baik pada pihak Toyota-Auto 2000.

7) Pihak sekolah hendaknya konsekuen memberikan sanksi yang tegas

terhadap siswa yang masih melakukan pelanggaran disiplin dan kesalahan.

Sanksi ini diharapkan dapat menjadi salahsatu hal yang dapat mengikat

(18)

137

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin. (2014). Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Anderson, J.E. (1978). Public Policy Making. New York: Holt Rinehart and Wiston.

Alwi, Syafarudin. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama.

Arifin, Zainal. (2012).Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Bambang Sunggono. (2004). Hukum dan Kebijakan Publik. Jakarta: Sinar Grafika.

Cervai. S, Cian. L, Berlanga A, Borelli. M, Keka”le. T. (2013). “Assesing the quality of the learning outcome in vocational education: the expero

model.” Journal of Workpeace Learning Vol.25 No.3, Page :198-210.

Darmadi, Hamid. (2013). Dimensi-dimensi Metode penelitian Pendidikan dan Sosial : Konsep Dasar dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Depdikbud. (1994). Konsep Sistem Ganda Pada Pendidikan Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Dikmenjur. (2008). Kurikulum SMK. Jakarta: Dikmenjur.

Dikmendikti, (2003). Undang-Undang Praktik Kerja Industi (Prakerin). Jakarta: Dikmenti.

(19)

138

Djojonegoro, Wardiman. (1996). Lima puluh tahun perkembangan pendidikan Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

______. (1999). Pengembangan Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Balai Pustaka.

Dunn, William N. (2000). Public Policy Analysis, An Introduction. USA: Prentice Hall Inc.

______. (2003). Analisis Kebijakan Publik, Jakarta: Hanindit Graha Widya.

Dye, Thomas R. (2008). Understanding Public Policy. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Edward III, George C. (1980). Implementing Public Policy. Washington: Congressional Quarterly Press.

Gelbart, Raphael. (1986). School-based Vocational Education and Industrial Schools : An International Review and a Detailed Comparison Within The State of Israel. Brandies University: Waltham.

Ghozali, Abbas. (2004). Peranan Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Makalah Seminar Nasional Pendidikan. Universitas Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Grindle, Merilee S., (ed). (1980). Politics and Apolicy Implementation in the Third World. New Jersey: Princetown University Press.

Hamzah B. Uno. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hoogerwerf, A.(1983). Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Erlangga.

Imron, Ali. (2002). Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia : Proses, produk dan Masa Depannya. Jakarta: Bumi Aksara

Islamy, Irfan M. (1997). Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bina Aksara.

Jones, Charles O. (1991). Pengantar Kebijakan Publik. Jakarta: Rajawali Pers.

(20)

139

Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional. (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Masdonati Jonas. (2010). Vocational education and Training Attrition and the School to Work transition. Education & Training Vol. 52 No 5. Page: 404-414.

Mazmanian, Daniel H, dan Paul A. Sabatier. (1983). Implementation and Public Policy. New York: Harper Collins.

Meter, Donald Van, dan Carl Van Horn.(1975). "The Policy Implementation Process: A Conceptual Framework dalam Administration and Society 6, 1975, London: Sage.

Miles, Matthew B and Huberman, A. Michael. (1994). Qualitatif Data analysis : An Expanded Sourcebook. Second Edition. London: Sage.

Moleong Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV.Cetakan Kedua. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Muliati, AM. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda suatu penelitian evaluatif berdasarkan Stake Countenance model mengenai Program Pendidikan Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi Selatan. Hal 1-45.

Mulyasa, E. (2004).“Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi”, Cetakan Ke-enam, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Riant. (2014). Public Policy : Teori Manajemen, Dinamika, Analisis, Konvergensi, dan Kimia Kebijakan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Okeye, KRE; Chijioke, Okwelle P. (2013). “Private-Public Partnership And Technical Vocational Education and Training (TVET) In A Developing

Economy.” Arabian Journal of Business and Management Review (Oman

Chapter) 2.10. Page: 51-61.

(21)

140

Prijanto Gatot Hari, dan Dedi Supriadi. (2001). Reposisi Pendidikan Kejuruan Menjelang 2020. Jakarta: Bumi Aksara.

Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung. (1994). Pedoman Pelaksanaan Unit Produksi Untuk STM/SMT/STMP/BLPT.P3G Teknologi: Bandung.

Samudro Wibowo. (1994). Kebijakan Publik : Suatu Analisis Komparasi. Bandung: Rafika Aditama.

Samudro, Wibowo, Dkk. (2002). Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Santoso, Amir & Sihbudi, Riza. (1993). Politik, Kebijakan dan Pembangunan. Jakarta: Dian Lestari Grafika.

Sibuea, A.M., & Dirgayasa, I.W. (2003). Pendidikan Sistem Ganda Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Sumatera Utara. Jurnal Teknologi dan Kejuruan.

Sjahrir. (1988). Kebijaksanaan Negara : Konsistensi dan Implementasi. Jakarta: LP3ES.

Soenaryo, et al. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dit. Dikmenjur).

Subarsono, AG. (2006). Analisis Kebijakan Publik:Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sucahyono. (2008). Implementasi Manajemen Pendidikan Sistem Ganda Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Vidya Vol. 16, No 1. Hal: 86–95.

Sudiyono. (2007). Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Pendidikan. Buku Ajar. Tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

(22)

141

Surahim Ahim. (2013). “Dual Education System (PSG) Effectiveness to Improving SMK Graduates Quality.” International Journal of Science and Research (IJSR), India Online ISSN: 2319-7064 Volume 2 Issue 6. Page: 421 – 425.

H.B. Sutopo. (2002). Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Tilaar, H.A.R. (2008). Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Thoha, Miftah. (1990). Kepemimpinan dan Manajemen (Suatu Pendekatan Perilaku). Bandung: Sinar Baru.

Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo S. (2001). Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: Bumi Aksara.

Vendien. C. Lynn. (1985). Phisycal Education Teacher Education. New York: Chicester Brisbone Toronto Singapore.

Wahyu Nurharjadmo. (2008). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah Kejuruan. Jurnal Spirit Publik 4 (2): 215 – 228.

(23)

142

Peraturan Perundang-Undangan

Keputusan Mendikbud Nomor 0490/1992 tentang Kerjasama SMK dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI).

Keputusan Mendikbud Nomor 08 /U/1993 tentang Kurikulum SMK.

Keputusan Mendikbud No.323/U/1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada SMK.

Keputusan Direktur Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (DIRJEN MANDIKDASMEN) No. 251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2015-2019.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1997 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peranan Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendiknas RI No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Permendiknas RI No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Permendiknas RI No.20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

digunakan untuk menampilkan halaman dari data jadwal yang telah dipilih seperti. terlihat pada gambar

Di dalam hidupnya , manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan antara lain : kebutuhan akan seni musik. Seiring perkembangan jaman, maka dewasa ini banyak muncul

Sebenarnya kerangka sistem islam secara keseluruhan ini dibentuk berdasarkan kebebasan individu di dalam mencari dan memiliki harta benda dan campur tangan

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui faktor- faktor perilaku hubungan pengaruh heat input yang mempengaruhi terjadinya distorsi, dapat

Manfaat Kebijakan Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan untuk referensi informasi perbandingan dan bahan rujukan dalam meningkatkan kepuasan pengunjung

Mengkons ultasikan /membah as susunan data/infor masi   dan bahan penyusun an petunjuk dan bimbinga n   teknis Pemanfaa tan   Hasil Evaluasi dan Klasifikasi Jabatan kepada

2 Fasilitas yang diberikan pihak waterpark Hairos Medan sangat baik untuk. mendukung kenyamanan seperti klinik, ruang bilas, mushola, kafe, area parkir 3 Kebersihan Taman

pucuk pada tanaman jeruk siam menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari. setek batang tersier bagian tengah dan setek daun