PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN
MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA
KELAS X SMK NEGERI 5 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DIAN ABRAM HUTABARAT
5113121015
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Example Non Example Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 5
Medan.”
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan
Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dukungan
dalam pengerjaan proposal ini. Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik UNIMED.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST.MT.Ph.D Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin UNIMED.
5. Bapak Drs. Robert Silaban, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi atas
6. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.
7. Bapak Letzon Tambunan, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin SMK
Negeri 5 Medan, Bapak Dedi Darmadi S.Pd selaku Wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, dan Bapak Kasi Sitanggang, S.Pd, Selaku guru mata
pelajaran yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis.
8. Seluruh Dosen Pendidikan Teknik Mesin yang telah banyak memberikan
ilmu, dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.
9. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin UNIMED.
10. Teman-teman penulis semasa menempuh perkuliahan di UNIMED
diantaranya Herdiawan Saragih, A.Md, Ricardo Fabian Sianipar, A.Md,
Norensen Simanjuntak, A.Md, Septian Tambunan, S.Pd, Haslinton Roy
Siburian, S.Pd, Rades Borned Sianipar, S.Pd, Andi H. Manurung, Melki
Sibarani, S.Pd, Ganda F. Sianipar, S.Pd, Marius Mardi Sinaga, S.Pd, M.
Chandra P Damanik, serta teman-teman seperjuangan di Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2011 yang selalu memberikan dukungan
dan semangat kepada penulis.
11. Rekan-rekan penulis selama mengikuti Program Pelatihan Lapangan Terpadu
(PPLT) di SMK Yayasan Soposurung Balige tahun 2014.
12. Adik-adik satu kos di Jl. Taduan No.106B, Gang langgar, Medan Pancing
v
13. Teristimewa penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Orangtua tercinta Ayahanda Rustam Efendi Hutabarat serta
Ibunda tercinta Sartauli Manik atas rasa cinta dan kasih yang tak
berkesudahan yang penulis rasakan dan juga atas motivasi dan dukungan
yang senantiasa diberikan kepada penulis.
14. Serta kepada saudara dan saudariku tercinta Pelita Sari Putri Hutabarat,
Michael Anugrah Hutabarat, dan Kevin Matthew Hutabarat.
Penulis meyakini bahwa skripsi ini belum sempurna adanya baik dari segi
penulisan, tata bahasa, maupun isi yang terkandung didalamnya. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun
untuk menyempurnakan skripsi ini maupun penulisan karya ilmiah dikemudian
hari.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, November 2016 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9
A. Landasan Teori ... 9
1. Hakikat Belajar... 9
2. Hakikat Hasil Belajar ... 10
3. Hakikat Hasil Belajar Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi ... 12
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example non Example... 13
vii
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example ... 16
C. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 20
D. Kerangka Berfikir ... 21
1. Model Pembelajaran Terhadap Keaktifan Siswa ... 21
2. Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar ... 22
E. Hipotesis Tindakan ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN ... 24
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
B. Jenis Penelitian ... 24
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24
D. Metode Penelitian ... 25
E. Prosedur Penelitian ... 26
1. Perencanaan (Planning) ... 26
2. Pelaksanaan (Action) ... 27
3. Pengamatan (Observation) ... 28
4. Refleksi ... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ... 33
1. Observasi ... 33
2. Tes ... 36
G. Ujicoba Instrumen Penelitian ... 37
1. Uji Validitas Soal Tes Hasil Belajar . ... 37
2. Uji Reliabilitas Soal Tes Hasil Belajar ... 38
4. Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar ... 39
H. Teknik Analisis Data ... 40
1. Lembar Observasi Aktivitas Guru . ... 40
2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 41
3. Data Hasil Tes Akhir ... 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45
A. Hasil Penelitian ... 45
1. Kemampuan Awal Siswa . ... 45
2. Siklus I ... 46
a. Perencanaan (Plan) ... 46
b. Pelaksanaan (Action) ... 47
c. Pengamatan (Observation) ... 49
d. Refleksi (Reflection) ... 52
3. Siklus II ... 53
a. Perencanaan (Plan) ... 53
b. Pelaksanaan (Action) ... 53
c. Pengamatan (Observation) ... 56
d. Refleksi (Reflection) ... 58
B. Pembahasan ... 63
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan ... 65
ix
DAFTAR PUSTAKA ... 68
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelistrikan Mesin&Konversi Energi... 4
Tabel 2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif... 17
Tabel 3 Implementasi Siklus ... 30
Tabel 4 Kisi–Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 34
Tabel 5 Kisi–Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 35
Tabel 6 Kisi–Kisi Tes Hasil Belajar dan Tipe Bidang Studi ... 36
Tabel 7 Klasifikasi Daya Beda Tes Hasil Belajar ... 39
Tabel 8 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar ... 40
Tabel 9 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 45
Tabel 10 Hasil Belajar Siklus I ... 48
Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 50
Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 51
Tabel 13 Hasil Belajar Siklus II ... 55
Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 57
Tabel 15 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 58
Tabel 16 Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 59
Tabel 17 Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 60
xi DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 26
Gambar 2 Grafik Peningkatan Hasil Observasi Guru dan Observasi Siswa .... 60
Gambar 3 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, Nilai
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 69
Lampiran 2 RPP ... 83
Lampiran 3 Soal Tes Siklus I (Sebelum Divalidasi) ... 102
Lampiran 4 Soal Tes Siklus II (Sebelum Divalidasi) ... 107
Lampiran 5 Soal Tes Siklus I (Valid) ... 112
Lampiran 6 Soal Tes Siklus II (Valid) ... 116
Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I ... 121
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II ... 124
Lampiran 9 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, Dan Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar Siklus I ... 127
Lampiran 10 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, Dan Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar Siklus II ... 138
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 149
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 151
Lampiran 13 Daftar Nilai Pretest ... 153
Lampiran 14 Dafta Nilai Post Test Siklus I ... 154
Lampiran 15 Dafta Nilai Post Test Siklus II ... 155
Lampiran 16 Perhitungan Data Hasil Belajar ... 156
Lampiran 17 Dokumentasi Ujicoba Instrumen ... 158
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi setiap bangsa
demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara
yang sedang berkembang. Maju tidaknya pendidikan dapat mempengaruhi
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara signifikan. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan seperti penyajian kurikulum
yang tepat, persediaan sarana dan prasarana, pemilihan model pembelajaran,
media pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran dan sebagainya.
Pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan
(kemendikbud) telah menetapkan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013
untuk mengganti Kurikulum yang lama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang sudah diberlakukan di Indonesia mulai dari tahun
2006-2012. Kurikulum sebagai alat penting dalam proses pendidikan dianggap perlu
untuk disesuaikan terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu wajar bila kurikulum selalu berubah dan berkembang
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dan
karakter dimana Peserta didik perlu dilibatkan secara aktif karena mereka adalah
pusat dari kegiatan pembelajaran serta pembentukan kompetensi dan karakter.
2
seperti kurikulum sebelumya dan materi dalam kurikulum terbaru ini lebih
mengarah ke pemecahan masalah. Jadi peserta didik diarahkan untuk aktif
mencari informasi agar tidak ketinggalan mengikuti materi pembelajaran.
Pembelajaran yang dulunya “diberi tahu” sekarang beralih menjadi pembelajaran
peserta didik “aktif mencari tahu”. Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan
mampu menghasilkan insan produktif, kreatif, dan inovatif untuk bersaing dalam
dunia Internasional.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang
pendidikan yang wajib menerapkan kurikulum 2013. SMK memiliki peran
penting dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa khususnya
masalah terkait mutu sumber daya manusia. Pendidikan kejuruan mempunyai
tujuan yaitu mempersiapkan peserta didik atau tamatannya untuk memasuki
lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional; mampu memilih
karier, mempunyai kompetensi, dan mampu mengembangkan diri; menjadi tenaga
kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan usaha dan industri pada saat ini
maupun di masa yang akan datang; menjadi warga negara yang produktif, adaptif,
dan kreatif (Hamalik, 2011).
SMK Negeri 5 Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
yang memberi bekal terhadap siswanya terkait pengetahuan, teknologi,
keterampilan dan sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif
sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
3
dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja dengan menyediakan beberapa
program keahlian diantaranya yaitu teknik mesin.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap guru
mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi di SMK Negeri 5 Medan
pada tanggal 10 April 2016 diketahui bahwa proses pembelajaran dilaksanakan
dengan menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) yang
dalam hal ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sederhana. Dengan
model pembelajaran tersebut peran guru masih lebih dominan pada proses
pembelajaran di kelas. Dominasi guru dalam proses pembelajaran ini
menyebabkan siswa lebih banyak menunggu sajian materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru daripada menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang dibutuhkan. Akibatnya siswa belajar secara pasif dan hanya
mencatat hal-hal yang dipaparkan oleh guru tanpa mencari kebenaran dari konsep
itu sendiri. Hal ini tentunya tidak sejalan dengan basis kurikulum saat ini yang
menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kepasifan siswa dalam proses belajar mengajar ini terlihat dari aktivitas
siswa di kelas dimana pada saat guru menjelaskan, hanya sebagian siswa yang
aktif mendengarkan penjelasan, dan mencatat informasi yang diterimanya. Selain
itu siswa juga tampak belum mampu untuk bertanya terkait materi pelajaran yang
kurang dipahami. Kebanyakan siswa terlihat mengantuk, melamun, atau berbicara
dengan temannya dan banyak siswa yang tidak mencatat informasi yang
dituliskan guru di papan tulis. Ketika belajar siswa terbiasa mendapat informasi
4
oleh guru tanpa melalui proses mencari informasi sendiri dan berfikir mandiri,
sehingga pemahaman yang diperoleh siswa kurang maksimal. Kurang
maksimalnya pemahaman siswa ini dapat dilihat dari data perolehan nilai hasil
belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada kompetensi dasar Memahami
Prinsip-Prinsip Dasar Kelistrikan yang diperoleh siswa pada dua tahun terakhir
yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi Pada Kompetensi Dasar Memahami Prinsip-Prinsip Dasar Kelistrikan
Tahun Pelajaran Tuntas Batas KKM
2014-2015 43,5% 70
2015-2016 45% 70
Sumber: DKN SMK Negeri 5 Medan
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa nilai yang diperoleh
siswa masih tergolong kurang memuaskan dimana dalam kurun waktu dua tahun
terakhir masih terdapat lebih dari 50% siswa yang nilainya masih kurang
kompeten atau masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan yakni 70.
Berdasarkan kondisi diatas maka perlu diterapkan suatu perubahan dalam
proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa
saat proses pembelajaran. Yang kita harapkan dalam proses belajar bukan hanya
sekedar mendengar, memperoleh atau menyerap informasi yang disampaikan
guru.“Belajar harus menyentuh kepentingan siswa secara mendasar. Belajar harus
5
pengetahuan, membangun sikap dan memiliki keterampilan tertentu”
(Aunurrahman, 2010:141). Oleh karena itu guru sebagai tenaga pendidik harus
mampu untuk menciptakan suasana belajar yang dapat menarik minat siswa untuk
aktif dan inovatif agar dapat meningkatan keefektifan pembelajaran.
Penerapan salah satu varian model pembelajaran seperti model
pembelajaran kooperatif dianggap perlu untuk dilakukan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi yang
menerapkan teori kontruktivis dimana siswa membangun sendiri kemampuan
mereka dengan terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu dari
model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe example non example. Model pembelajaran ini merupakan model
pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Model
pembelajaran kooperatif tipe example non example dipilih karena pada model
pembelajaran ini siswa di tuntut untuk bekerja sama. Dengan bekerja sama, siswa
akan lebih mudah menganalisis gambar dan memahami materi pelajaran karena
melalui belajar dari teman sebaya dan dibawah bimbingan guru, maka proses
penerimaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang di pelajari akan semakin
mudah. Hal ini di dukung oleh pendapat Asma (2008:3) bahwa “Siswa lebih
mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling
mendiskusikan masalah tersebut dengantemannya”. Dengan diterapkannya model
pembelajaran ini diharapkan nantinya akan dapat meningkatkan keaktifan dan
6
Berdasarkan uraian diatas penulis berniat untuk melaksanakan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non
Example Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kelistrikan
Mesin Dan Konversi Energi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 5 Medan.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diindentifikasi
beberapa permasalahan dalam penelitian ini antara lain :
1. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.
2. Siswa masih kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung, baik dalam
bertanya maupun mengutarakan pendapat.
3. Siswa tidak memiliki hasil belajar yang baik pada mata pelajaran Kelistrikan
Mesin dan Konversi Energi.
4. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih kurang bervariasi sebab guru
selalu menggunakan model pembelajaran yang sama.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terlaksana dengan baik dan efektif maka dalam
penelitian ini perlu dibuat pembatasan masalah. Adapun yang menjadi batasan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada
siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan dalam kurun waktu dua tahun terakhir
7
2. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran masih tergolong rendah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non
example dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Kelistrikan
Mesin dan Konversi Energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan ?
2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non
example dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Kelistrikan Mesin
dan Konversi Energi siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran
Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe example non example.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menerapkan model
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan
secara praktis yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe example non example
khususnya bagi guru untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penyusunan
kebijakan peningkatan kompetensi guru dengan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif tipe example non example.
b. Bagi guru penelitian ini dapat menambah wawasan tentang upaya peningkatan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi
dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe example non
example.
c. Bagi Siswa penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan
66 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada
mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X SMK
Negeri 5 Medan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada data awal
sebelum dilaksanakannya tindakan, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar
65,12 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 42,86%. Pada tindakan
Siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas yang meningkat menjadi 76,67 dengan
persentase ketuntasan klasikal sebesar 75%. Pada Siklus II diperoleh nilai
rata-rata kelas yang kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 80,83 dengan
persentase ketuntasan klasikal yang 89,29%.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada
mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X SMK
Negeri 5 Medan dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pada Siklus I diperoleh
persentase keaktifan siswa sebesar 78,85%. Pada Siklus II persentase
keaktifan siswa mengalami peningkatan menjadi sebesar 84,62%.
B. Saran
1. Kepada pendidik dan calon guru dalam proses pembelajaran hendaknya
67
satu model pembelajaran saja agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam proses
pembelajaran.
2. Bagi sekolah hendaknya dilakukan sosialisasi pembelajaran kooperatif
khususnya model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada
mata pelajaran lainnya agar sama-sama dapat meningkatkan mutu
pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model
pembelajaran yang sama hendaknya lebih menyempurnakan dan
68
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, dkk. (2010). Implementasi Model Pembelajaran Example Non Example. Sumedang: IKIP PGRI
Aqib, Zainal. (2008). Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
_________________ (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asma, N. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP
Asyirint, Gustaf. (2010). Langkah Cerdas menjadi Guru Sejati Berprestasi. Yogyakarta: Bahtera Buku.
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alvabeta
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
(2011). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya
Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rafika Aditama
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Roestiyah NK. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman, A.M., dkk. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
69
Sudjana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Theory dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group