PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER BERBASIS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERHITUNG PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
WAN NOVA LISTIA
NIM : 8146181049
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH
SWT atas segala karunia, rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis dengan judul “Pengembangan Media Komputer Berbasis Pembelajaran Saintifik Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak
Usia 5-6 Tahun Di Tk Negeri Pembina 1 Medan”. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat
bagi alam semesta.
Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar
Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa
hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan kerendahan hati
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Rasa
hormat dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan beserta para Asisiten Direktur.
3. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar
Pascasarjana dan juga selaku dosen pembimbing I.
4. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum., selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar
dan juga sebagai dosen narasumber atau penguji.
5. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., MA., M.Sc., Ph.D., selaku dosen
pembimbing II.
6. Bapak Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd., sebagai dosen narasumber atau
penguji.
7. Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., sebagai dosen narasumber atau penguji.
8. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada di lingkungan Program Studi
Pendidikan Dasar yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan ilmu
iv
9. Doa tulus yang tak terhingga dari suami, Heriansyah SE yang banyak
memberi motivasi serta dengan sabar selalu mendampingi penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
10. Hijrah Syahputra Harahap, S.Pd sebagai tata usaha Program Studi
Pendidikan Dasar yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan
surat-menyurat di Pascasarjana.
11. Ibu Dra. Rahmi Bachtar, M.Psi selaku Kepala Sekolah Tk Pembina Negeri I
Medan yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
di sekolah tersebut.
12. Para guru di TK Negeri Pembina Negeri I Medan, khususnya Ibu Legiasih,
S.Pd dan Ibu Mahyar.
13. Abangnda dan kakanda serta keponakan yang turut serta memberi dukungan
dalam menyelesaikan pendidikan penulis.
14. Seluruh sahabat angkatan 2014/2015 Prodi Pendidikan Dasar Kelas A2
terkhusus Konsentrasi PAUD yang telah bersama-sama menuntut ilmu
pengetahuan dan saling bekerjasama untuk meraih kesuksesan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu
pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna untuk penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis
ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik kepada Sekolah dan Guru
TK sehingga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, 02 Maret 2017 Penulis,
v 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 11
1.3 Batasan Masalah ... 12
1.4 Rumusan Masalah ... 12
1.5 Tujuan Penelitian ... 13
1.6 Manfaat penelitian ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 15
2.1.1 Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini ... 15
a. Pengertian Kemampuan Berhitung ... 15
b. Penguasaan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini ... 17
c. Prinsip-Prinsip Dalam Berhitung ... 20
d. Manfaat Berhitung Bagi Anak ... 20
e. Konsep Berhitung Pada Anak Usia Dini ... 22
2.1.2 Media Pembelajaran ... 23
a. Hakikat Media Pembelajaran ... 23
b. Media Komputer ... 27
c. Media Power Point (Presentasi) ... 28
vi
a. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 30
b. Teori Yang Melandasi Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 32
c. Tujuan Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 36
d. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 37
e. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik ... 38
f. Kegiatan Belajar Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran Saintifik ... 45
2.1.4 Media Pembelajaran Komputer Berbasis Pendekatan Saintifik ... 48
2.2 Penelitian Yang Relevan ... 56
2.3 Kerangka Konseptual ... 58
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 61
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 61
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 61
3.4 Defenisi Operasional ... 62
3.5 Model Pengembangan ... 63
3.6 Prosedur Pengembangan ... 63
3.7 Tahap Uji Coba Produk ... 67
3.8 Jenis Data ... 68
3.9 Instrumen Pengumpulan data ... 69
3.10 Teknik Analisis Data ... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76
4.1 Hasil Penelitian ... 76
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ... 76
4.1.2 Hasil Penelitian ... 77
4.1.2.1 Kelayakan Media Yang Dikembangkan ... 77
4.1.2.2 Efektivitas Media Yang Dikembangkan ... 88
4.2 Pembahasan ... 91
4.2.1 Kelayakan Media Yang Dikembangkan ... 91
4.2.2 Efektivitas Media Yang Dikembangkan ... 93
vii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 96
5.1 Simpulan ... 96
5.2 Implikasi ... 97
5.3 Saran ... 98
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kegiatan Belajar Berdasarkan Lima Langkah Pendekatan Saintifik .... 46
Tabel 3.1 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi Dengan Jenis Skala Likert Beserta Skornya ... 70
Tabel 3.2 Kriteria Presentase Indikator Media Komputer Berbasis Pendekatan Saintifik ... 71
Tabel 3.3 Skala Persentase Kelayakan Media ... 72
Tabel 3.4 Kategori Penilaian Kemampuan Berhitung ... 73
Tabel 4.1 Penilaian Terhadap Kelayakan Isi Media Komputer ... 76
Tabel 4.2 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahlu Materi Terhadap Kelayakan Isi ... 77
Tabel 4.3 Catatan Perbaikan Validator Ahli Materi Pembelajaran ... 78
Tabel 4.4 Penilaian Terhadap Media Komputer Oleh Ahli DesainPembelajaran Tentang Kelayakan Penyajian ... 79
Tabel 4.5 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Kelayakan Penyajian ... 80
Tabel 4.6 Catatan Perbaikan Validator Ahli Desain Pembelajaran ... 81
Tabel 4.7 Data Analisis Kebutuhan ... 82
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Terhadap Media Komputer ... 83
Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Kelompok Besar Terhadap Media Komputer ... 84
Tabel 4.10 Perolehan Nilai Tes Awal Dan Tes Akhir ... 87
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Anak ... 102
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) ... 104
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) ... 106
Lampiran 4 Angket Validasi Tim Ahli ... 113
Lampiran 5 Angket Analisis Guru Dan Anak ... 118
Lampiran 6 Hasil Obsevasi Anak ... 121
Lampiran 6 A Lembar Observasi Kemampuan Berhitung Anak ... 122
Lampiran 6 B Hasil Observasi Tes Awal... 123
Lampiran 6 C Hasil Observasi Tes Akhir ... 124
Lampiran 7 Storyboard Penelitian ... 125
Lampiran 8 Lembar Kerja Anak (LKA) ... 126
Lampiran 9 Rancangan Media Pembelajaran Komputer (Dalam Bentuk Powerpoint) Berbasis Pembelajaran Saintifik ... 127
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 128
1
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun
berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di
lingkungannya sebagai stimulus terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor,
kognitif maupun sosialnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini merupakan
pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat
diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
Setiap anak diharapkan mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal. Agar seluruh aspek perkembangan anak usia TK ini berkembang secara
intergratif dan optimal maka diperlukan pendidikan yang dapat memberikan
rangsangan dan layanan terhadap aspek perkembangan motorik kasar dan halus,
kecerdasan daya cipta, daya pikir, kognitif, konsep diri, disiplin, kemandirian seni,
moral, sosial emosional serta bahasa dan komunikasi, serta nilai agama sesuai
dengan keunikan dan tahap perkembangan masing-masing anak.
Masitoh (2005 : 1) mengungkapkan bahwa Pendidikan di Taman
Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki
peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta
mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan di
Taman Kanak-Kanak merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan
2
2
salah satu bentuk pendidikan anak usia dini, lembaga ini menyediakan program
pendidikan dini bagi sekurang-kurangnya anak usia empat tahun sampai
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak pada dasarnya
adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak sebagaimana dikemukakan oleh
Anderson (dalam Masitoh, 2005 :2), "Early childhood education is based on a
number of methodical didactic consideration the aim of which is provide
opportunities for development of children personality". Artinya, pendidikan
Taman Kanak-Kanak memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian
anak, oleh karena itu pendidikan untuk anak usia dini khususnya di Taman
Kanak-Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak.
Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan pada anak usia dini
adalah kemampuan berhitung karena kemampuan berhitung sangat penting bagi
anak untuk pembelajaran tingkat selanjutnya juga kehidupan anak dimasa depan.
Berhitung merupakan bagian dari matematika yang harus dikuasai. Berhitung
merupakan bagian dari komponen mengenai konsep bilangan, lambang bilangan.
Anak diharapkan mengenal konsep bilangan, lambang bilangan sehingga mampu
untuk berhitung dengan benar.
Reys, et al (1998:3) mengemukakan bahwa tujuan dari pengajaran
penjumlahan dan pengurangan bilangan bukanlah untuk membuat anak tahu
3
3
adalah anak memahami penggunaannya pada berbagai situasi sebagai pemecahan
masalah. Hal ini dapat tercapai apabila anak membangun pengetahuannya secara
bertahap. Adapun yang menjadi dasar pertama kali adalah pemahaman mengenai
bilangan, baru setelah itu dikenalkan dengan model operasi bilangan
(penjumlahan/pengurangan).
Pemahaman mengenai bilangan dikenal dengan istilah number sense.
Number sense adalah perasaan intuitif terhadap bilangan-bilangan dan
penggunaan serta interpretasinya yang beragam. ”Number sense refers to an
intuitive feel for numbers and their various uses and interpretations”. Number
sense juga meliputi kemampuan untuk menghitung secara akurat dan efisien,
untuk menemukan kesalahan, dan untuk mengenali hasilnya secara logis. Individu
dengan number sense yang baik akan dapat memahami bilangan dan
menggunakannya secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam Depdiknas (2007:1) disebutkan bahwa kemampuan berhitung
sangat erat sekali hubungannya dengan kemampuan kognitif anak dimana
pelajaran matematika merupakan salah satu pengembangan berhitung anak yang
mengembangkan kemampuan kognitif anak. Berhitung merupakan bagian dari
matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama
konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan
matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
Menurut Susanto (2012:51) kemampuan berhitung ialah kemampuan yang
dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik
perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sesuai
4
4
jumlah, yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan. Kemendiknas
menyebutkan bahwa kemampuan yang berhubungan dengan berhitung atau
konsep berhitung permulaan seperti mengenal angka (lambang bilangan),
menyebutkan urutan bilangan, menghitung benda, mengenal himpunan sederhana
dengan nilai yang berbeda, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
dengan menggunakan konsep ke abstrak, menghubungkan lambang bilangan dan
konsep bilangan dan menciptakan bentuk benda sesuai dengan konsep bilangan.
Menurut Suyanto (2005:43) berhitung amat penting dalam kehidupan
manusia. Pada mulanya anak tidak tahu bilangan, angka, dan operasi bilangan
matematis. Secara bertahap sesuai perkembangan mentalnya anak belajar
membilang, mengenal angka, dan berhitung. Anak belajar menghubungkan objek
nyata dengan simbol-simbol matematis. Kegiatan berhitung untuk anak usia dini
disebut juga sebagai kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta
(route counting/rational counting). Sriningsih (2008:3) menyebutkan anak
menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda
konkrit. Pada usia 4 tahun mereka dapat menyebutkan urutan bilangan sampai
sepuluh. Sedangkan usia 5 atau 6 tahun dapat menyebutkan bilangan sampai
seratus. Berhitung amat penting dalam kehidupan, terutama pada anak usia dini.
Pada mulanya anak tidak tahu bilangan, angka, dan operasi bilangan matematis.
Secara bertahap sesuai perkembangan mentalnya anak belajar membilang,
mengenal angka, dan berhitung. Anak belajar menghubungkan objek nyata
dengan simbol-simbol matematis. Sebagai contoh, sebuah apel diberi simbol
5
5
Namun pada kenyataannya menurut survey yang dilakukan oleh PISA
(Programmer for International Student Assesment) (dalam Rachmad,2012:3)
selama tahun 2000 – 2012 Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Dari survey tersebut, Indonesia mendapatkan nilai 375 untuk matematika. Pada
tahun 2003-2009 hampir 80 % siswa di Indonesia hanya berada pada level dua
dari enam level yang diujikan. Keterpurukan semakin terlihat pada tahun 2012
yaitu, hanya 75 % yang mampu ke level dua dan 42 % bahkan belum mencapai
level 1.
Berdasarkan survey tersebut, maka dapat diketahui bahwa kemampuan
matematika siswa di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu perlunya
pengenalan konsep matematika dilakukan sejak dini kepada anak karena pada
masa tersebut anak mulai membangun pengetahuannya tentang matematika itu
sendiri. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sriningsih (2008:1)
mengungkapkan bahwa beberapa lembaga pendidikan anak usia dini mengajarkan
konsep-konsep matematika yang menekankan pada penguasaan angka melalui
latihan dan praktek-praktek/ paper-pencil test, sehingga pembelajaran matematika
yang terjadi tidak bermakna bagi anak. Guru dengan spontan memberikan tugas
kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak.
Kemampuan berhitung pada anak terutama pada anak kelompok B (usia
5-6 tahun) sangat diutamakan mengingat kondisi lapangan yang menuntut anak
untuk dapat menulis, membaca dan berhitung (calistung). Orangtua menuntut agar
anak mereka mampu membaca dengan lancar, menulis dengan rapi serta
berhitung dengan benar setelah menempuh pendidikan di TK. Banyak guru TK
6
6
seputar membaca, menulis, dan berhitung. Banyak orangtua yang menganggap
Taman Kanak-Kanak hanya untuk tempat bermain anak tanpa menekankan
pembelajaran yang sebenarnya seperti pelajaran berhitung. Bagi orang tua
bermain balok, bernyanyi, bermain puzzle bukan suatu pembelajaran buat anak.
Hasil pengamatan dan wawancara terhadap anak dan guru di TK Negeri
Pembina I Medan menunjukkan adanya permasalahan pada kemampuan
matematika anak, terutama pada saat berhitung. Dari hasil analisis data yang
dilakukan khusus pada masalah berhitung anak, terlihat masih rendah yaitu
sebesar 58% pada semester I (ganjil) tahun ajaran 2015/2016. Dari 26 orang anak,
15 diantaranya masih kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru. Hal ini ditandai dengan ketika melaksanakan pembelajaran kegiatan
berhitung banyak anak masih belum mampu menjawab artinya anak tidak mampu
menyebutkan atau mengenal bilangan yang ditunjukkan, mengurutkan lambang
bilangan dengan benar, serta menghubungkan lambang bilangan dengan simbol
yang melambangkannya. Selain masalah tersebut, guru dalam proses
pembelajarannya hanya menggunakan media pembelajaran yang mengandalkan
buku yang telah disediakan dari pihak sekolah. Tuntutan dari pihak sekolah yang
harus menghabiskan seluruh materi yang ada di buku membuat guru harus
menggunakannya setiap hari. Kurangnya media yang digunakan guru dalam
pembelajaran tentu membuat anak merasa jenuh dan bosan. Adakalanya anak
mengeluhkan hal tersebut kepada guru, ”saya capek bu guru”. Anak tidak terbiasa
belajar dengan diawali permasalahan-permasalahan yang ada, sehingga
7
7
Guru harus melakukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi anak. Hal ini mewajibkan guru untuk mampu memilih pendekatan
pembelajaran yang membuat anak merasa nyaman baik secara fisik maupun psikis
dalam belajar. Salah satu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan
kemampuan berhitung anak adalah dengan penerapan pembelajaran saintifik.
Menurut Daryanto (2014:51) pembelajaran saintifik dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru.
Pendekatan saintifik yang dapat diterapkan pada Kurikulum 2013 sebagai acuan
yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan aspek kemampuan anak, sehingga
cepat menangkap dan mudah memahami materi pelajaran serta membuat
pelajaran tersebut melekat dalam ingatan anak. Pembelajaran saintifik mengacu
pada metode ilmiah yang merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena
atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method
of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi,
empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu,
metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui
observasi dan ekperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.
Melalui pendekatan saintifik anak akan diajak lebih objektif dan kreatif dalam
menjalani sebuah proses pembelajaran. Kata jenuh dan bosan jauh dari proses
8
8
Nilai akhir bukan merupakan penilaiaan mutlak yang dilakukan oleh guru.
Penilaiaan terhadap proses pembelajaran cukup penting untuk lebih diperhatikan.
Salah satu yang dibutuhkan anak untuk meningkatkan kemampuan
berhitungnya yaitu melalui media pembelajaran. Media pembelajaran sangat
dibutuhkan oleh anak dalam menunjang proses pembelajarannya di kelas karena
media masih menjadi sumber belajar yang utama bagi anak. Media pembelajaran
berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka peran proses pembelajaran juga harus diarahkan pada
penggunaan teknologi yang ada. Penelitian yang dilakukan oleh Hosnan (2014)
menyebutkan penggunaan komponen teknologi oleh anak di Indonesia masih
tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju, seperti Eropa,
Australia, dan Amerika Serikat. Oleh karena itu tuntutan untuk mengembangkan
pembelajaran berbasis IT sangat dibutuhkan saat ini. Beberapa tahun ke depan
jumlah anak di Indonesia yang memiliki komputer akan terus bertambah.
Komputer pada umumnya akan terhubung dengan jaringan internet yang akan
dimanfaatkan untuk belajar.
Dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran termasuk media
pembelajaran guru hendaknya terampil dalam menggunakan teknologi. Hal ini
dikarenakan perkembangan zaman yang terus berkembang pada saat ini. Tuntutan
zaman mengharuskan guru harus melek teknologi. Guru dapat menggunakan
teknologi untuk merancang media pembelajaran. Agar anak merasa tertarik dalam
mengikuti proses pembelajaran, maka guru harus mampu merancang media
9
9
Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk menyampaikan informasi
dan memudahkan anak untuk memahami pembelajaran yang diberikan, khususnya
belajar berhitung. Dalam menggunakan media pembelajaran guru masih sebatas
media yang sederhana seperti poster, lukisan dan photo. Hal ini dikarenakan guru
belum menggunakan multimedia yang berbasis teknologi komputer. Media
pembelajaran yang ditawarkan belum berbasis IT yang mengandung unsur gerak,
suara, dan gambar. Sedangkan lingkungan anak hari ini sudah berbasis IT baik
dari permainannya melalui hp, komputer, internet dan lain-lain. Maka dari itu
media tempel (gambar) sudah selayaknya dikembangkan dengan perkembangan
IT melalui multimedia.
Memasuki era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini sangat
dirasakan kebutuhan dan pentingnya penggunaan komputer dalam kegiatan
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan.
Melalui teknologi komputer, guru dapat meningkatkan mutu pendidikan yaitu
dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan
menyenangkan. Komputer termasuk salah satu media pembelajaran, penggunaan
komputer dalam pembelajaran merupakan aplikasi teknologi dalam pendidikan,
kebutuhan dan kepentingannya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran. Menurut Hamacker seperti dikutip Daryanto (2007:11) bahwa
komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima
informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang
tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi. Kemajuan
10
10
menggunakan laptop ataupun notebook karena ukurannya yang kecil sehingga
dapat dibawa kemana-mana dan sering digunakan sebagai alat untuk presentasi.
Salah satu contoh media pembelajaran yang berbasis komputer dapat
dilihat pada CD interaktif yang sudah beredar saat ini. Namun, CD interaktif yang
beredar saat ini cukup sulit untuk dijangkau oleh guru karena keterbatasan yang
dimiliki baik akomodasi dan penggunaannya. Selain itu, masih sangat sedikit
penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia dalam proses pembelajaran.
Padahal motivasi belajar anak dapat meningkat melalui media pembelajaran yang
berbasis multimedia. Rusman (2012:145) menyatakan bahwa media
pembelajaran memiliki fungsi memperjelas, memudahkan dan membuat menarik
pesan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik
sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Media
pembelajaran dirancang oleh guru semenarik mungkin agar memotivasi belajar
anak. Akan tetapi masih sedikit guru yang mau dan mampu mengembangkan
media pembelajaran berbasis multimedia sehingga media yang digunakan sebatas
media yang ada.
Pembelajaran tanpa media akan mengakibatkan anak tidak tertarik untuk
belajar dan memahami konsep yang ditawarkan dalam materi pelajaran.
Sebaliknya, pembelajaran yang menggunakan banyak media atau multimedia
akan membuat anak tertarik untuk belajar, meningkatkan motivasi belajar dan
memudahkan anak dalam memahami konsep yang abstrak dari materi pelajaran.
Di TK Negeri Pembina I Medan sendiri sudah menyediakan media pembelajaran
berupa CD Interaktif yang dapat langsung digunakan oleh guru, tetapi hal tersebut
11
11
CD Interaktif tersebut. Akibatnya CD Interaktif yang disediakan sekolah menjadi
percuma dan rusak sia-sia.
Oleh karena keterbatasan guru dalam menggunakan komputer sebagai
media pembelajaran maka dicari solusi untuk memudahkan guru dalam mengajar.
Salah satu jenis produk multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran
adalah media presentasi (power point). Munadi (2012) menyebutkan pemanfaatan
media power point dalam kegiatan presentasi menyebabkan pembelajaran menjadi
mudah, dinamis dan menarik bagi anak. Apalagi hal ini didukung dengan adanya
alat projector sehingga fungsi media presentasi ini semakin menjadi menarik dan
dapat dilihat banyak orang karena projector memiliki jangkauan pancaran yang
sangat besar dan terang sehingga tidak kesulitan untuk melihat dan mengamati
bahan pembelajaran yang ditampilkan dalam slide-slide.
Dari penjelasan di atas, maka peneliti ingin mengembangkan media
komputer berbasis pendekatan saintifik yang diharapkan dapat membantu dan
memotivasi serta meningkatkan kemampuan berhitung anak. Adapun judul
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah “Pengembangan Media Komputer
Berbasis Pembelajaran Saintifik Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Negeri Pembina 1 Medan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dari hasil pengamatan yang
ditemukan di lapangan, ditemukan beberapa masalah pada kemampuan berhitung
anak di TK Negeri Pembina I Medan, masalah tersebut meliputi:
1) Kemampuan berhitung anak terlihat masih rendah yaitu sebesar 58% pada
12
12
diantaranya masih kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.
2) Banyak anak masih belum mampu menjawab artinya anak tidak mampu
menyebutkan atau mengenal bilangan yang ditunjukkan, mengurutkan
lambang bilangan dengan benar, serta menghubungkan lambang bilangahn
dengan simbol yang melambangkannya
3) Guru dalam proses pembelajarannya hanya menggunakan media
pembelajaran yang mengandalkan buku yang telah disediakan dari pihak
sekolah.
4) Kurangnya media yang digunakan guru dalam pembelajaran sehingga
membuat anak merasa jenuh dan bosan.
5) Dalam menggunakan media pembelajaran guru masih sebatas media yang
sederhana (seperti poster, lukisan dan photo), hal ini dikarenakan guru
belum menggunakan multimedia dengan teknologi komputer.
1.3. Batasan Masalah
Dari keseluruhan masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka penelitian
ini membatasi masalah pada pengembangan media komputer berbasis
pembelajaran saintifik untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 5-6
tahun. Selanjutnya digunakan media presentasi (power point) untuk mengetahui
efektivitas pengembangan media komputer. Adapun media yang dikembangkan
dibatasi pada Tema Diri Sendiri Subtema Identitasku.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan
13
13
1) Bagaimanakah tingkat kelayakan penggunaan media komputer yang
dikembangkan?
2) Bagaimanakah efektivitas peningkatan kemampuan berhitung pada anak
usia 5-6 tahun melalui media komputer yang dikembangkan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1) Mengetahui tingkat kelayakan penggunaan media komputer yang
dikembangkan.
2) Mengetahui efektivitas pengembangan media komputer yang dihasilkan
dalam meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun.
1.6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang akan dicapai pada penelitian
ini, adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah dalam memajukan pendidikan,
khususnya pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) dengan cara
mengembangkan media komputer berbasis pembelajaran saintifik untuk
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun.
b. Secara Praktis
- Bagi Guru
1. tersedianya media komputer bercirikan pembelajaran saintifik
untuk pembelajaran berhitung anak TK Negeri Pembina 1 Medan.
2. memberikan wawasan bagi guru untuk mengembangkan media
14
14 - Bagi Anak
1. meningkatkan kemampuan berhitung anak
2. anak termotivasi dan tidak merasa bosan, tertekan selama proses
belajar berlangsung sehingga hasil belajar meningkat dan materi
yang diajarkan dapat diingat lebih lama.
- Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan, pemikiran, ide dan saran bagi perbaikan
96
96 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan media komputer berbasis pembelajaran saintifik untuk
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun Di TK Negeri
Pembina 1 Medan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Tingkat kelayakan media komputer berbasis pembelajaran saintifik
berdasarkan :
a. hasil validasi dari ahli materi terhadap kelayakan isi dari media
pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Sangat
Baik”. Berdasarkan ahli desain pembelajaran terhadap penyajian media
komputer berbasis pembelajaran saintifik yang dikembangkan
termasuk dalam kategori “Layak”.
b. hasil praktis dari guru menyatakan bahwa seluruh guru memerlukan
media komputer berbasis pembelajaran saintifik dalam proses
pembelajaran sementara anak lebih senang belajar dan lebih
memudahkan anak dalam belajar berhitung dengan menggunakan
media pembelajaran ini.
2) Hasil efektivitas dari media pembelajaran yang dikembangkan
menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak setelah menggunakan
97
dengan hanya menggunakan buku dan poster sebagai media pembelajaran
dimana nilai rata-rata tes awal anak yaitu 59 dan pada tes akhir meningkat
menjadi 79,23. Hal tersebut membuktikan bahwasanya telah terjadi
peningkatan nilai anak untuk kemampuan berhitung dari tes awal dan tes
akhir sebesar 20,23. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media komputer berbasis
pembelajaran saintifik lebih efektif dan dapat meningkatkan kemampuan
berhitung pada anak kelompok B di TK N Pembina I Medan.
5.2 Implikasi
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan
implikasi antara lain:
1) Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna
meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan
pengembangan bahan ajar berupa untuk meningkatkan kemampuan
berhitung pada anak usia 5-6 tahun.
2) Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola,
pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin
mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang untuk
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak usia 5-6 tahun .
3) Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan
media pembelajaran, sehingga guru dapat merancang suatu rencana
pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika anak
98
kelompok dan diskusi interaktif dengan difasilitasi media pembelajaran
yang mengandung aspek dari multimedia berbasis saintifik.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil
penelitian, berikut diajukan beberapa saran yaitu:
1. Bagi guru, diharapkan agar menggunakan media komputer berbasis
pembelajaran saintifik. Pemanfaatan waktu yang baik dimana setiap
tahapan dari pembelajaran saintifik diterapkan yaitu pada saat mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan.
2. Bagi sekolah, memberikan fasilitas berupa media pembelajaran komputer
untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan masukan pada penelitian selanjutnya
dengan tema yang berbeda dan kemampuan lainnya pada anak dalam
upaya pengembangan media pembelajaran di TK. Pada setiap indikator
mempunyai peningkatan yang berbeda, seperti halnya pada indikator 4
yaitu memasangkan lambang bilangan dengan benda agar lebih menjadi
99
99
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Arikunto, S. 2012. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Atsnan. M.F. 2013. Penerapan Pendekatan saintifik dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan. Edisi 1 No. 4, November 2013.
Daniel Muijs dan David Reynolds. 2008. Effective Teaching: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Daryanto. 2007. Pengembangan Ilmu Komputer. Bandung: Yrama Widya.
---. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Yogyakarta: Gava Media.
David. 2011. Perancangan Modul Pembelajaran Tematik Berbantuan Komputer (PTBK) Yang Berorientasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Uang Di Kelas 3 SD Swasta Bharlind Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED
Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta.
Diknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Bahasa
Fahreza, Febry. 2015. Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Membentuk Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV SD Di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.
Franata, Reza. 2012. Pengembangan Media Ajar Interaktif Biologi Berbasis Komputer Pada Materi Monera Untuk Kelas X SMA/M. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED.
100
100
Hermawan, Rudi. 2015. Fungsi Media Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik. (Online), (http://bdkpalembang.kemenag.go.id/fungsi-media-dalam-pembelajaran-berbasis-pendekatan-saintifik/, diakses 10 Juli 2016).
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta : Ghalia Indonesia
Husamah. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya
Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
---. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A Tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.
---. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta.
Kurinasih, Imas. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena
Kustandi. 2011. Media Pembelajaran Manual Dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia
Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Montolalu B.E.F, dkk. 2009. Bermain dan Permainan anak Modul 1-12. Jakarta: Universitas Terbuka.
Morrison, S.G. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Edisi Kelima. Jakarta: Indeks.
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:Grasindo
Prastowo, Andi. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta : Prenada Media Group
101
101
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2015. Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia 5-6 Tahun. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan.
Rachmad, Basuki. 2012. Pengembangan Soal Matematika Model PISA: Sebuah Alternatif Langkah Awal Memperbaiki 4Prestasi Literasi Matematika SiswaIndonesia.(Online),(https://basukirachmad2012.wordpress.com/categ ory/uncategorized, diakses 01 April 2016).
Reys. E, et al.1998. Helping Children Learn Mathematics; Fifth Edition. USA: Allyn & Bacon.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
---. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta
Sani, Abdullah Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
---. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi Aksara
Sidin, R dan Mohammad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan: Prospek dan Cabaran Dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (09) : 139-152.
Sriningsih, Nining. 2008. Pembelajaran Matematika Terpadu Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Pustaka Sebelas.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan Research and Decvelopment. Bandung : Alfabeta
Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2008. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung:Wacana Prima.
Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran Untuk Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.