• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P. 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P. 2015/2016

Oleh :

Widya Nugra Pangestika 4113141090

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P. 2015/2016

Widya Nugra Pangestika (NIM 4113141090)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasinya seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016 berjumlah 322 orang. Sampel ditentukan dengan menggunakan design of experiment yang difokuskan untuk penelitian yang menggunakan sampel acak, dimana sampel berjumlah 90 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan angket (kuesioner) sebanyak 20 butir dan tes biologi sebanyak 25 soal sebagai alat pengumpul data penelitian. Dari hasil uji persyaratan data diketahui bahwa hubungan kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa yang dihitung dengan uji koefisien determinasi, diperoleh persentase kontribusi sebesar 2,90% untuk kecerdasan emosional, 1,10% untuk minat belajar, dan 14,80% untuk kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa.

(4)

iv

THE RELATIONSHIP OF EMOTIONAL QUOTIENT AND LEARNING WITH INTERESTS OF BIOLOGY STUDY RESULT OF STUDENT

AT XI IPA CLASS SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR ACADEMIC YEAR 2015/2016

Widya Nugra Pangestika (NIM 4113141090)

ABSTRACT

This research aims to determine the relationship of emotional quotient and learning with interests of biology study result of student at XI IPA Class SMA Negeri 2 Pematangsiantar Academic Year 2015/2016. The population were all of student at XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Academic Year 2015/2016 as many as 322 students. The sample is determined by using design of experiment that used for random sampling experiment, as many as 90 students. Kind of research that used in this research is descriptive, with questionnaire counted 20 items and biology test counted 25 items as means of compiler of research data. From the results of the test data requirements known that the relationship of emotional quotient and the interest of learning biology, the result of biological studies was calculated by testing the coefficient of determination, percentage of contribution obtained 2,90% for the emotional quotient of students data, 1,10% for the interest of learning, and 14,80% for the emotional quotient and learning with interest of biology study result.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Hubungan Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar

dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P. 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS., M.Sc., dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si, Apt sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik serta kepada Bapak dan Ibu Dosen maupun Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Hasbiansyah selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pematangsiantar, Bapak Restar Revolita Tambunan, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pematangsiantar, dan Ibu Junita Saragih selaku guru bidang studi Biologi SMA Negeri 2 Pematangsiantar yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis selama melakukan penelitian di sekolah.

(6)

vi

materil yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada abangda tersayang (Oska Hadinata, Imam Suhada, dan Satya Yuda) serta sanak saudara penulis yang telah mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis. Ucapan terima kasih yang terindah untuk para sahabat, khususnya dari Pendidikan Kelas B Biologi 2011, yang tidak pernah lelah mendukung penulis. Untuk Abangda Mhd. Rizki Sumantri, terima kasih.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kecerdasan 7

2.2. Emosi 8

2.3. Hakikat Kecerdasan Emosional 9

2.4. Faktor Kecerdasan Emosional 12

2.5. Hakikat Minat Belajar 17

2.6. Unsur-Unsur Minat Belajar 19

2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar 21

2.8. Hasil Belajar Biologi 22

2.9. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar dengan

Hasil Belajar Biologi 26

2.10. Kerangka Konseptual 29

2.11. Hipotesis 30

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 33

3.4.1. Prosedur Penelitian 33

3.5. Teknik Pengumpulan Data 34

3.5.1. Angket 34

3.5.2. Instrumen Soal 37

3.5.2.1. Validitas Tes 38

(8)

viii

3.5.2.3. Indeks (Tingkat) Kesukaran 40 3.5.2.4. Daya Beda Soal (Indeks Diskriminan) 41

3.6. Teknik Analisis Data 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47

4.1. Hasil Penelitian 47

4.1.1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian 47 4.1.1.1. Deskripsi Data Kecerdasan Emosional (X1) 47 4.1.1.2. Deskripsi Data Minat Belajar (X1) 49 4.1.1.3. Deskripsi Data Hasil Belajar (Y) 50 4.1.2. Tingkat Kecenderungan Data Penelitian 51 4.1.2.1. Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan Emosional (X1) 51 4.1.2.2. Tingkat Kecenderungan Data Minat Belajar (X2) 53 4.1.2.3. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar (Y) 54

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis 55

4.1.3.1. Uji Normalitas 55

4.1.3.2. Uji Homogenitas 56

4.1.3.3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi 56 4.1.4. Pengujian Hipotesis Penelitian 58

4.1.4.1. Korelasi Parsial 58

4.1. 4.1.1. Hubungan antara Kecerdasan Emosional (X1) dengan Hasil

Belajar (Y) 59

4.1.4.1.2. Hubungan antara Minat Belajar (X2) dengan Hasil Belajar (Y) 60 4.1.4.1.3. Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda antara Kecerdasan

Emosional (X1) dan Minat Belajar (X2) dengan Hasil Belajar (Y) 60 4.1.4.1.4. Uji Koefisien Determinasi 61

4.2. Pembahasan 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68

5.1. Kesimpulan 68

5.2. Saran ` 68

DAFTAR PUSTAKA 70

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Hubungan Tujuan Pembelajaran (Instruksional),

Pengalaman Belajar (Proses Belajar-Mengajar),

dan Hasil Belajar 26

Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Kecerdasan

Emosional 48

Gambar 4.2. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Minat Belajar 49 Gambar 4.3. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar 51 Gambar 4.4. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan

Emosional 52

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Kerangka Kerja Kecerdasan Emosional 15 Tabel 3.1. Penentuan Kategori Emotional Quotient (EQ) dan Minat

Belajar Siswa Berdasarkan Skor Angket 35 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket yang Digunakan Untuk Mengukur

Kecerdasan Emosional Siswa 35

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket yang Digunakan Untuk Mengukur

Minat Belajar Siswa 36

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Biologi Siswa pada Materi Pokok

Sel dan Jaringan 37

Tabel 3.5. Skala Tingkat Reliabilitas Tes 39

Tabel 3.6. Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi 45

Tabel 3.7. Interpretasi Nilai r 46

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Kecerdasan Emosional Siswa (X1) 47 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Minat Belajar Siswa (X2) 49 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Biologi Siswa (Y) 50 Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan Emosional

Siswa 52

Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Data Minat Belajar Siswa 53 Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Siswa 54

Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Penelitian 55

Tabel 4.8. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi Variabel

Y Atas Variabel X1 56

Tabel 4.9. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi Variabel

Y Atas Variabel X2 57

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Angket untuk Mengukur Kecerdasan Emosional Siswa 73 Lampiran 2. Angket untuk Mengukur Minat Belajar Siswa 76

Lampiran 3. Instrumen Soal 79

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Soal 84

Lampiran 5. Tabel Validitas Soal 85

Lampiran 6. Tabel Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal 87

Lampiran 7. Deskripsi Hasil Penelitian 89

Lampiran 8. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi 92 Lampiran 9. Mengidentifikasi Tingkat Kecenderungan 94 Lampiran 10. Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian 96

Lampiran 11. Pengujian Normalitas 99

Lampiran 12. Uji Homogenitas 110

Lampiran 13. Perhitungan Uji Linieritas 112

Lampiran 14. Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel Penelitian 124 Lampiran 15. Perhitungan Uji Keberartian Regresi Ganda Antara Variabel

Kecerdasan Emosional (X1) dan Variabel Minat Belajar

(X2) dengan Hasil Belajar (Y) 128 Lampiran 16. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian

Korelasi Ganda 131

Lampiran 17. Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial 132 Lampiran 18. Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Parsial 133

Lampiran 19. Tabel r Product Moment 134

Lampiran 20. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 135 Lampiran 21. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 136 Lampiran 22. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 137

Lampiran 23. Tabel Distribusi X2 138

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajar dan pelatihan. Pendidikan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Hal ini lebih menekankan dalam hal praktek, yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar (Ahmadi, 2007).

Mekanisme institusional yang fundamental untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan manusia adalah pendidikan. Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal pikiran (Goleman, 2006).

(13)

2

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai berapa jauh perubahan-perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya (Firdaus, 2012).

Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah ditemukan siswa yang tidak dapat meraih hasil belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh hasil belajar yang relatif rendah, begitu juga sebaliknya. Hal ini mengakibatkan taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi (Firdaus, 2012).

Goleman melalui penelitiannya mengatakan, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan motivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan (Goleman, 2006).

(14)

3

keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial (Goleman, 2006).

Fenomena lain yang kini menggejala di kalangan sebagian besar siswa di SMA adalah rendahnya minat belajar mereka di sekolah. Misalnya dalam mata pelajaran Biologi. Mereka pada umumnya menempatkan Biologi sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dipelajari karena Biologi mencakup alam semesta yang memerlukan pemikiran yang mendalam dan kritis mempelajari unsur-unsur kehidupan yang menggunakan nama latin atau nama ilmiah, sehingga cenderung kurang memperhatikannya. Hal inilah yang menjadi penyebab utama sehingga mereka tidak dapat memperoleh hasil belajar yang diharapkan, tanpa mengesampingkan faktor-faktor lain, baik yang bersifat internal maupun eksternal (Slameto, 2008).

Biologi sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sekaligus bagian dari pendidikan yang ada di Indonesia merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Namun pada kenyataannya beberapa siswa masih memperoleh nilai rendah pada bidang studi Biologi. Seperti yang terjadi di SMA Negeri 2 Pematangsiantar pada dokumentasi daftar nilai semester kelas XI, hampir 50% siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Biologi kelas XI IPA SMA Negeri Pematangsiantar adalah B- (75-80).

(15)

4

praktek di laboratorium sangat jarang dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan masih terpaku pada metode belajar yang konvensional.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Winarni (2014) bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar Biologi siswa SMA Negeri 2 Bantul, apabila kecerdasan emosional tinggi maka prestasi belajar Biologi cenderung tinggi dimana besarnya sumbangan relatif sebesar 17,74% dan sumbangan efektif 10,55%. Selanjutnya Mubarok (2015) menunjukkan ada sumbangan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara kecerdasan emosional dan minat belajar sebesar 25,90% terhadap prestasi belajar bahasa Jawa siswa kelas X SMA Negeri 1 Klirong Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2013/2014.

Dalam kaitan pentingnya kecerdasan emosional dan minat belajar pada diri siswa sebagai salah satu faktor penting untuk meraih hasil belajar dan prestasi akademik maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem pendidikan di Indonesia yang umumnya masih tetap menekankan IQ sebagai simbol kecerdasan.

2. Hal yang menyebabkan kecerdasan emosional siswa pada mata pelajaran Biologi rendah.

3. Cara belajar siswa yang kurang serius dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

(16)

5

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan dengan melihat kemampuan peneliti, maka masalah dalam penelitian dibatasi hanya pada kecerdasan emosional yang mencakup kecakapan diri dan kecakapan sosial dan untuk mengetahui minat siswa dalam belajar Biologi dan hubungannya dengan hasil belajar.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016?

2. Apakah terdapat hubungan minat belajar dengan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016? 3. Bagaimana hubungan kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil

belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

2. Mengetahui apakah terdapat hubungan minat belajar dengan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(17)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di sekolah, khususnya bagi para pendidik. Secara khusus diharapkan penelitian ini dapat dijadikan:

1. Bagi siswa, untuk mengoptimalkan kecerdasan emosional dan minat belajar guna meningkatkan hasil belajar Biologi siswa.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan ataupun bahan pertimbangan untuk memberikan perhatian dan pendekatan kepada siswa, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan emosional dan minat belajar siswa di SMA Negeri 2 Pematangsiantar.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengembangan kecerdasan emosional dan minat belajar siswa, khususnya dalam pelajaran Biologi.

(18)

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan namun tergolong sangat rendah antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P. 2015/2016 yang ditunjukkan melalui koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,173 dan persentase kontribusi (sumbangan efektif) sebesar 2,90%.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan namun tergolong sangat rendah antara minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar T.P. 2015/2016 yang ditunjukkan melalui koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,108 dan persentase kontribusi (sumbangan efektif) sebesar 1,10%

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan yang tergolong rendah atau kecil antara kecerdasan emosional dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pematangsiantar 2015/2016 yang ditunjukkan melalui persentase koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,386 dan persentase kontribusi (sumbangan efektif) sebesar 14,80%.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, berikut ini diuraikan saran penelitian sebagai berikut:

1. Bagi guru dan pihak sekolah hendaknya terus berupaya secara kreatif mencari terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan minat belajar siswa sehingga dapat memperbaiki kualitas hasil belajar siswa.

(19)

69

(20)

70

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A.G., (2012), ESQ – Emotional Spiritual Quotient, Arga Wijaya Perkasa, Jakarta.

Ahmadi, A., (2007), Psikologi Sosial, Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmadi, I. K., (2011), Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Anonim, (2003), Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Depdikbud, Jakarta.

Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Aritonang, (2008), Minat dan Motivasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik, Jurnal Pendidikan Penabur, No. 10 Tahun ke-7.

Asmin, (2012), Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar dengan Analisis Klasik dan Modern, Larispa Indonesia, Medan.

Cooper dan Sawaf, (2002), Excecutive EQ: Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan dan Organisasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Dixon, W.J., and Massey, F.J., (1983), Introduction to Statistical Analysis, USA, McGraw-Hill.

Djaali, (1991), Konsep dan Strategi Pengajaran Ekonomi di SD dalam Rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, Jurnal Alumni, 1(1), IKA IKIP Ujungpandang.

Djamarah dan Zain, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Fenichel, E., (1992), Improving The Training of Infant/Family Practitioners

Through Supervision and Mentorship: An Action Agenda. In Learning Through Supervision and Mentorship: A Source Book. E. Fenichel, ed. Arlington, VA: Zero to Three/National Center of Clinical Infant Programs, pp. 27-34.

(21)

71

Fong dan Yeo, (2007), Influence of Emotional Intelligence on Learning Style: An Exploratory Study on Management Undergraduates in Malaysia and Saudi Arabia, Enhancing Higher Education, Theory and Scholarship, Proceedings of the 30th HERDSA Annual Conference (Adelaide, 8-11 July 2007), pp. 167.

Gardner, H., (2003), Kecerdasan Majemuk, Interaksara, Batam.

Goleman, D., (2006), Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional Mengapa Emotional Intelligence Lebih Penting daripada Intelligence Quotient (IQ), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Goleman, D., (2009), Emotional Intelligence (Terjemahan), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gottman, J., (2008), Kiat-Kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional (Terjemahan), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hamalik, O., (2011), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung. Herlina, (2007), Minat Belajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Hurlock, (2010), Child Development: Sixty Edition International Students, Kogakusa, McGraw-Hill.

Ishak, P., (2010), Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Minat Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi, Jurnal Program Studi Akuntansi Universitas Brawijaya Malang.

Jahja, (2011), Psikologi Perkembangan, Kencana, Jakarta.

Mubarok, (2015), Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Jawa Siswa Kelas X SMA N 1 Klirong Kebumen, Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo, 6(5): 8-12.

Mubayidh, (2006), Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.

Nasution, S., (2010), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.

Ormrod, J. E., (2009), Psikologi Pendidikan, Erlangga, Jakarta.

(22)

72

Patton, (2000), EQ: Pengembangan Sukses Lebih Bermakna, Mitra Media, Jakarta.

Purnaningtyas, (2010), Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Seni Budaya SMP, Jurnal Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Sagala, S., (2006), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Shapiro, (2003), Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak (Alih Bahasa Alex Tri Kantjono), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Slameto, (2008), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Soedijarto, (2009), Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Sudijono, A., (2009), Pengantar Statistik, Rajawali Press, Jakarta. Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukardi, (2009), Analisis Tes Psikologi Teori dan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Sunarti, E., Tanmelia, L. dan Yulisinta, F., (2004), Pengembangan Alat Ukur

Kecerdasan Emosi Remaja, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Syah, M., (2011), Psikologi Pendidikan Dengan Pendidikan Baru, Remaja Rosda Karya, Bandung.

Thomas, A., (2013), Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas, Permata Putri Media, Jakarta.

Uno, Hamzah B., (2010), Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Winarni, (2014), Pengaruh Perhatian Guru, Motivasi Belajar, dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 2 Bantul, Jurnal Bioedukatika, 2(1): 42-45.

Gambar

Gambar 2.1.  Hubungan Tujuan Pembelajaran (Instruksional),
Tabel Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal

Referensi

Dokumen terkait

• Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Penggunaan tepung daun sirih 2% pasca puncak laktasi dari total konsentrat pemberian selang seminggu selama perlakuan (15 minggu) dapat meninggkatkan produksi susu

Dalam dunia bisnis pergerakan penjualan barang dan jasa dapat bergerak dengan bebas dan persaingan terasa sangat meningkat, hal ini mengakibatkan perusahaan yang

Memang pada ayat (4) menyebutkan : Dalam hal terjadi pelanggaran terhadap ketentuan sebagai mana di maksud dalam ayat (3), apabila diajukan upaya hukum

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini maka kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan positif antara motor educability dengan hasil belajar renang gaya bebas pada

The combination of the three skills is well known as Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). By implementing TPACK in classroom lecturers are expected

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Strategi komunikasi yang dibangun komunitas Youthkrew Premier League

Aktifitas lalu lintas sendiri berarti suatu kegiatan dari sistem yang meliputi lalu lintas, jaringan lalu lintas dan angkutan.. jalan, prasarana lalu lintas dan