• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Optimalisasi Produksi Susu Segar Pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Sukabumi, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Optimalisasi Produksi Susu Segar Pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Sukabumi, Jawa Barat"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

OLAHAN SUSU SAPISEGAR PADA KELOMPOK TANI

MAKMUR AGRO SATWA, SUKABUMI, JAWA BARAT

INDONESIA

MUHAMMAD ARIEF SIDIQ

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Kombinasi Optimalisasi Produksi Olahan Susu Sapi Segar Pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukandalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam bacaan dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2015

(4)
(5)

ABSTRAK

MUHAMMAD ARIEF SIDIQ.

Analisis Optimalisasi Produksi Susu Segar Pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbng oleh MUHAMMAD SYAMSUN dan EKO RUDDY CAHYADI.

Susu Pasteurisasi, yoghurt dan puding susu merupakan salah hasil olahan susu segar yang memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi. Di Indonesia memang sudah cukup banyak peternak yang membuat berbagai olahan susu. Jumlah pasar dan permintaan akan olahan susu yang meningkat tetapi jumlah produksi yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Makmur Agro Satwa (MAS)masih di bawah permintaan pasar, oleh karena itu Kelompok Tani Makmur Agro Satwa perlu melakukan analisis optimalisasi produksi olahan susu segar agar mencapai keuntungan maksimal. Penelitian ini menggunakan Software Linear Interctive Discrele Optimizer (LINDO) dan MS Excle. Hasil analisis optimalisasi ini dapat meningkatkan keuntungan sebesar Rp. 4.692.278dengan memproduksi produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebanyak 3,000 stik, susu pasteurisasi tanpa rasa dengan kemasan plastik sebanyak 0 plastik atau tidak diproduksi, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik sebanyak 750 plastik, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup sebanyak 2,000 cup, yoghurt dengan kemasan stik sebanyak 3.696 stik, yoghurt dengan kemasan botol ukuran 250 sebanyak 350 botol, yoghurt dengan kemasan botol 1.000 ml sebanyak 80 botol dan puding susu sebanyak 0 cup atau tidak diproduksi.

Kata Kunci : keuntungan , LINDO, MAS, optimalisasi

ABSTRACT

MUHAMMAD ARIEF SIDIQ. Optimization Analysis of Fresh Milk Production In Makmur Agro Animal Farmers Group Sukabumi , West Java . Supervised by MUHAMMAD SYAMSUN and EKO RUDDY CAHYADI.

Pasteurization of milk, yogurt and pudding milk is processed fresh milk which has a fairly high number of requests. In Indonesia it has been quite a lot of farmers who make a variety of dairy products. Total market and demand for dairy products increased but the amount of production generated by Farmers Group Makmur Agro Satwa (MAS) is still below the market demand, therefore Farmers Group Makmur Agro Satwa need to analyze the optimization of the production of fresh dairy products in order to achieve maximum benefit. This study uses the Linear Software Interctive Discrele Optimizer (LINDO) and MS Excle. The results of the analysis of this optimization can increase the profit of Rp. 4692278 to produce pasteurized milk products of various flavors with a stick packaging as much as 3,000 sticks, pasteurized milk without flavor with plastic packaging as much as 0 plastic or not produced, pasteurized milk of various flavors with 750 plastic packaging plastic, milk pasteurization various flavors with cup packaging as much as 2,000 cups, yogurt with stick packaging as much as 3,696 sticks, yogurt with bottle size of 250 350 bottles, yogurt with bottle size 1,000 ml 80 bottles and milk pudding cup as much as 0 or not produced.

(6)
(7)

ANALISIS KOMBINASI OPTIMALISASI PRODUKSI

OLAHAN SUSU SAPISEGAR PADA KELOMPOK TANI

MAKMUR AGRO SATWA, SUKABUMI, JAWA BARAT

INDONESIA

MUHAMMAD ARIEF SIDIQ

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)
(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penenelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 sampai dengan Juli 2014 ialah Analisis Kombinasi Optimalisasi Produksi Olahan Susu Sapi Segar Pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Sukabumi, Jawa Barat.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Muhammad Syamsun, Msc dan Dr Eko Ruddy Cahyadi, SHut, MM selaku dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2, pihak manajemen, stafdan peternakan pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa atas arahan yang diberikan kepada penulis, orang tua dan keluarga penulis atas perhatian kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan moril maupun materil yang telahdicurahkan kepada penulis selama menyelesaikan laporan ini, teman-teman satu bimbingan dankeluarga besar Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB angkatan 10, serta sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan bantuan dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2015

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

Susu Pasteurisasi 4

Yoghurt 4

Manajemen Operasi 4

Optimalisasi Produksi 5

Tinjauan Penelitian Terdahulu 5

METODE 6

Kerangka Pemikiran Penelitian 6

Lokasi dan Waktu Penelitian 6

Metode Pengolahan Data 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 11

Gambaran Umum Kelompok Tani Makmur Agro Satwa 11

Struktur Organisasi Kelompok Tani Makmur Agro Satwa 13

Pendirian Kelompok 13

Produksi Pengolahan Susu Segar 14

Proses Produksi Susu Pasteurisasi, Yoghurt dan Puding susu 14

Bahan Baku dan Bahan Penolong 14

Bahan Penunjang 15

Pemasaran Produk 15

(14)

Bauran Pemasaran 16

MODEL OPTIMALISASI PRODUKSI 17

Perumusan Model Program Linear 18

Perumusan Fungsi Tujuan 18

Kendala Bahan Baku Susu Segar 25

Kendala Ketersedian Bahan Baku Penolong 25

Kendala Jam Kerja Mesin Pasteurisasi 27

Kendala Tenaga Kerja Langsung 28

Kendala Permintaan 29

KOMBINASI OPTIMAL PRODUKSI 29

Optimalisasi Produksi Susu Segar Kelompok Tani Makmur Agro Satwa 29

Tingkat Produksi Optimal 29

Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penolong 30

Penggunaan Jam Kerja Mesin 31

Penggunaan Jam Tenaga Kerja Langsung 31

Analisis Permintaan Pasar 32

Analisis Dual (Analisis Status Sumberdaya) 32

Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan 34

Analisisi Sensitivitas Ruas Kanan Kendala(Right Hand Side) 35

SIMPULAN DAN SARAN 36

LAMPIRAN 39

DAFTAR TABEL

1 Sentra populasi dan produksi susu sapi serah tahun 2012 1 2 Jumlah produk yang dapat diproduksi oleh kelompok tani MAS 12 3 Populasi sapi dan produksi susu segar pada kelompok tani MAS 13

4 Harga produk 17

5 Biaya distribusi susu pasteurisasi dan yoghurt dengan kemasan stik 21 6 Biaya distribusi produk yoghurt dengan kemasan botol 250 ml ke luar Sukabumi

22

7 Jumlah total produk yang diproduksi 23

8 Margin produk olahan susu murni pada kelompok tani MAS 24 9 Ketersedian dan nilai koefisien susu segar pada kelompok tani MAS 25

(15)

11 Ketersedian dan nila koefisien bakteri pada kelompok tani MAS 26

12 Ketersedian dan nila koefisien agar-agar 27

13 Ketersedian dan nila koefisien jam kerja mesin pada kelompok tani MAS 27 14 Ketersedian dan nilai koefisien jam tenaga kerja langsung 28 15 Produksi aktual dan optimal produk olahan susu segar kelompok tani MAS 29 16 Penggunaan bahan baku dan penolong pada kondisi aktual dan optimal 30 17 Penggunaan jam kerja mesin pada kondisi aktual dan optimal 31 18 Penggunaan jam tenaga kerja langsung aktual dan optimal 31 19 Permintaan pasar pada kondisi optimal di kelompok tani MAS 32 20 Analisis status sumberdaya pada kondisi optimal 33 21 Analisis sensitivitas nilai fungsi tujuan di kelompok tani MAS 34 22 Analisis sensitivitas ruas kanan kendala (right hand side) 35

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran optimalisasi produksi 7

DAFTAR LAMPIRAN

1 Struktur organisasi kelompok tani makmur agro satwa 40

2 Kombinasi produksi susu segar 41

3 Proses produksi susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu 42

4 Denah lokasi 43

5 Biaya susu segar setiap produk 44

6 Biaya gula setiap produk 44

7 Biaya perasa setiap produk 44

8 Perhitungan biaya gas per produk 45

9 Perhitungan biaya bakteri per produk 45

10 Biaya Kemasan 45

11 Biaya karyawan tetap dibagian produksi 45

12 Biaya variabel 46

13 Biaya Tetap 46

14 Biaya distribusi ke luar 47

15 Perhitungan harga pokok produksi 48

16 Perhitungan waktu tenaga kerja untuk menghasilkan produk 49

17 Bentuk persamaan optimalisasi 50

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha dalam kegiatan perekonomian yang cocok untuk ditumbuh dan dikembangkan di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan salah satu Negara agraris yang memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah. Agribisnis meliputi berbagai bidang, diantaranya subsektor agribisnis tanaman, subsektor agribisnis perikanan, dan subsektor agribisnis peternakan.

Bidang peternakan sebagai subsektor agribisnis yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini terkait dengan kesiapan subsektor ini dalam menyediakan bahan pangan hewani masyarakat. Kandungan gizi hasil ternak dan produk olahannya, diketahui mempunyai nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kandungan gizi asal tumbuhan. Salah satu komoditas peternakan yang berpotensial untuk dikembangkan adalah susu. Susu segar sebagai salah satu komoditas hasil peternakan memiliki peran dalam meningkatkan kualitas masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan protein dan mineral. Susu dibutuhkan karena kandungan gizinya yang tinggi dan lengkap, sehingga menjadi bahan makanan penting sebagai penyempurna susunan menu makanan sehari- hari.

Dalamrangka mencapai tujuan pembangunan peternakan untuk memenuhi kebutuhan gizi, maka pembangunan peternakan diarahkan pada pengembangan peternakan yang lebih maju melalui pendekatan kewilayahan, penggunaan teknologi tepat guna dan penerapan landasan baru yaitu efisiensi dan berkelanjutan.Usaha peternakan sapi perah cukup mendapat perhatian baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Perkembangan usaha sapi perah yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dapat dilihatdari tendensi pertambahan jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya susu sebagai sumber gizi, maka konsumsi susu setiap tahun semakin bertambah pula. Peningkatan konsumsi susu ini diharapkan dengan diikuti penambahan populasi sapi perah.

Untuk mengetahui sentra populasi dan produksi sapi perah di Indonesia pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Sentra populasi dan produksi susu sapi serah tahun 2012

No. Provinsi Populasi (ekor) Produksi

(18)

Lanjutan Tabel 1 masih terpusat di Pulau Jawa. Total produksi susu yang hanya mencapai angka kurang lebih 575.454 ton per tahun, itu artinya hingga saat ini kebutuhan susu dalam negeri masih belum bisa terpenuhi oleh produsen lokal, dan hanya bisa memenuhi 25% kebutuhan susu dalam negeri, sedangkan sisanya yaitu sekitar 75% masih impor dari luar negeri untuk menutupi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 3,2 juta ton per tahun.

Pada pertengahan tahun 2009 pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Permenkeu No. 19/PMK.011/2009 yaitu membebaskan bea masuk impor susu dari lima persen menjadi nol persen. Adanya kebijakan tersebut, Industri Pengolahan Susu (IPS) dapat menekan harga susu peternak lokal. Harga susu impor lebih murah yaitu dengan harga Rp. 2.871/liter, sedangkan harga susu lokal Rp. 3.400. Mencermati tingkat harga yang diterima peternak dari koperasi maupun IPS dianggap tidak susuai dengan apa yang diharapkan khususnya bagi peternak, dimana penetapan harga tersebut relatif rendah1. Rendahnya harga yang di tentukan oleh IPS dan koperasi dalam pembelian susu sapi perah dan tingginya biaya yang dikeluarkan oleh peternak, tidak sebandingnya harga penjualan susu sapi perah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan membuat para peternak harus lebih jeli dalam menyikapi hal ini.

Kelompok Tani Makmur Agro Satwa memiliki alternatif dalam mengalokasikan susu segar yang diterima dari anggotanya. Alternatif tersebut adalah mengolah susu menjadi produk akhir seperti susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu. Sehingga, dengan melakukan pengolahan susu segar menjadi susu pasteurisasi yoghurt dan puding susu, kelompok tani memiliki peluang untuk memperoleh laba besar atas pemberian nilai tambah pada susu segar.

Peningkatan harga jual susu ditingkat konsumen akhir memberikan dampak positif bagi kelompok tani, serta memperpendek rantai pemasaran susu sehingga dapat meningkatkan keuntungan kelompok.

Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Kelengkapan kandungan gizi yang terkandung pada susu menjadikan susu sebagai pelangkap menu sehat yang dianjurkan untuk semua golongan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang yang sudah berusia lanjut.

(19)

Mengingat susu merupakan barang yang tidak tahan lama, maka untuk mensiasati hal tersebut susu dapat diolah menjadi berbagai macam produk turunan lainnya seperti susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu.

Perumusan Masalah

Berdasarkan hal diatas terdapat beberapa permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana alokasi sumberdaya (khususnya bahan baku susu segar) yang dimiliki Kelompok Tani Makmur Agro Satwa untuk mencapai optimal?

2. Bagaimana kombinasi produksi pengolahan susu segar pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa yang dapat memaksimunkan keuntungan?

Tujuan Penelitian

Berdasaarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Menganalisis alokasi penggunaan sumberdaya yang dimiliki Kelompok Tani Makmur Agro Satwa untuk mencapai optimal.

2. Menganalisis tingkat produksi optimal susu pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa yang dapat memberikan keuntungan yang maksimum.

Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. Memberikan rekomendasi dan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan produksi pengolahan susu.

2. Sebagai bahan informasi, pustaka dan pengetahuan mengenai optimalisasi produksi pengolahan susu bagi penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup

(20)

TINJAUAN PUSTAKA

Susu Pasteurisasi

Menurut Rachman (2010), susu pasteurisasi merupakan susu yangdiberi perlakuan berbeda, dengan proses pemanasan dibawah 100o Celcius, atau lebih tepatnya antara suhu 70o – 80o Celcius. Hal ini dilakukan dalam upaya mematikan sebagian mikroba pembawa penyakit (pathogen) seperti bakteri Escerichia coli. Proses pasteurisasi yang dilanjutkan dengan pendinginan segera pada suhu antara 4o – 6o Celcius akan menghambat pertumbuhan mikroba, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kerusakan zat gizi serta memperbaiki daya simpan susu dan mempertahankan rupa maupun cita rasa susu segar.

Tujuan dari Pasteurisasi yaitu :

1. Mencapai “pengurangan” dalam jumlah organism, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (syaratnya produk yang telah di pasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kadaluarsa).

2. Memperpanjang daya simpan bahan atau produk. 3. Menimbulkan cita rasa yang lebih baik pada produk.

4. Menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase ,yaitu enzim yang membuat susu cepat rusak.

Yoghurt

Menurut Rachman (2010), yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Melalui perubahan kimiawi yang terjadi selama proses fermentasi yang dihasilkan suatu produk yang mempunyai tekstur, flovour dan rasa yang khas. Selain itu juga mengandung nilai nutirisi yang lebih baik dibandingkan susu segar. Konsep makanan prebiotik yang dapat dipercaya memberikan efek yang menguntuntungkan bagi konsumen ditinjau dari aspek nutrisi dan kesehatan. Secara tradisional, pada pembuatan yoghurt digunakan kultur starter campuran lactobacilus bulgaricus dan Streptococucus thermophilus dengan perbandingan 1: 1.

Di pasaran yoghurt terbagi dalam dua jenis, yang pertama adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan yang kedua adalah drink yoghurt yaitu yoghurt plain yang oleh produsen telah ditambahkan perasa tambahan buah-buahan seperti rasa strawberry, jeruk ataupun leci.

Manajemen Operasi

(21)

Menurut Fogarty (1989), manajemen operasi adalah suatu proses yang secara berkenisambungan (kontinu) dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan (Hery 2011).

Optimalisasi Produksi

Optimalisasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu fungsi tujuan (Nasendi, 1985). Secara umum pengertian optimalisasi adalah pencapaian suatu keadaan yang terbaik.

Soekartawi (1998), optimalisasi produksi adalah pengunaan faktor-faktor produksi yang terbatas seefisien mungkin. Faktor-faktor produksi tersebut dapat berupa modal, tenaga kerja, sumberdaya alam (bahan baku, dan bahan pembantu), mesin, teknologi dan informasi.

Program Linear

Linear Programing (LP) adalah alat analisis yang mempunyai variabel-variabel bersifat determenistik (terukur) dan masing-masing mempunyai hubungan linear satu sama lain.Linear Programing ditemukan oleh George Dantzig. Teknik analisi ini berkembang secara menakjubkan dan mampu memecahkan berbagai maasalah (problem solving) yang terdapat dalam kehidupan nyata. George Dantzig adalah orang yang pertama memformulasikan

general LP kemudian mengembangkannya dalam bentuk metode simplex (Suyadi

2005).

Linear Programing adalah teknik pengambilan keputasan untuk

memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis kuantitatif (Eddy 1999).

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait dengan optimalisasi produksi baik dengan menggunakan linear programing (LP) maupun metode lainnya seperti fungsi produksi secara umum bertujaun untuk mencari kombinasi produksi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang maksimum dengan tingkat input tertentu yang dimiliki oleh perusahaan. Ramadani (2009), Mawar (2010), Shanti (2010), dan Nasrun (2009) yang menggunakan model linear programing.

(22)

dan ketersedian sumberdaya yang dimiliki. Penelitian ini juga memasukan pengaruh variabel waktu terhadap analisis optimalisasi produksi susu pasteurisasi dan yoghurt.

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Perencanaan produksi yang optimal diperoleh dengan menggunakan linear

programming. Program linear dipilih karena memberikan penyelesaian

ataspermasalahan mengenai pengoptimalan alokasi sumberdaya berupa bahanbaku,bahan pengemas, jam kerja mesin, tenaga kerja, dan target produksi. Hasil output dari pengolahan data dengan menggunakan LINDO akan memberikan kombinasi produk yang optimal sehingga keuntungan yang maksimal dapat dicapai.

Program linear terdiri dari dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan dan fungsi kendala. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan sasaran atau tujuan dalam sumber untuk memperoleh keuntungan maksimum atau biaya minuman. Sedangkan fungsi kendala adalah bentuk penyajian secara matematis kendala-kendala yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal keberbagai kegiatan. Hasil ouput dari pengolahan data yang memberikan kombinasi yangoptimal kemudian dibandingkan dengan kegiatan produksi aktual dan dievaluasiuntuk melihat apakah kegiatan produksi yang selama ini dilakukan sudah optimalatau belum. Apabila kegiatan produksi belum optimal, maka dicari alternatifkegiatan produksi yang optimal sehingga dicapai keuntungan yang maksimal. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

(23)

Gambar 1 Kerangka pemikiran optimalisasi produksi

Jenis Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung. Pengamatan langsung dilakukan di lokasi produksi. Wawancara langsung dilakukakn dengan memilih responden secara sengaja, yaitu ketua kelompok dan bagian produksi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang ada, dokumen-dokumen yang terkait dengan topik penelitian, juga dari hasil riset dan tulisan yang berhubungan dengan topik yang dibahas serta informasi-informasi dari instansi terkait yang

Kelompok Tani Makmur Agro satwa

• Sumberdaya belum terpakai secara optimal

• Tidak adanya perencanaan produksi optimal

• Penerimaan belum optimal

Tujuannya Meningkatkan Keuntungan

Optimalisasi Produksi

Linear Programing

Analisis Dual

Analisis Primal Analisis Sensitivitas

Evaluasi

Rekomendasi

Kendala yang dihadapi :

• Bahan baku susu segar

• Bahan penolong

• Jam tenaga kerja langsung

(24)

berhubungan dengan tujuan penelitian seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Peternakan, dan Departemen Pertanian.

Data-data yang diperoleh antara lain :

1. Data tentang gambaran umum Kelompok Tani Makmur Agro Satawa 2. Data dengan produksi baik proses maupun jumlah produksi aktual. 3. Harga jual produk.

4. Biaya produksi.

5. Kapasitas mesin produksi.

Metode Pengolahan Data

Menurtut Aminudin (2005), masalah optimalisasi untuk perencanaan dirumuskan kedalam model linear programing dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan Variabel Keputusan

Variabel keputusan menunjukan jumlah penjualan dan produksi setiap jenis diantaranya susu segar, susu pasteurisasi, dan yoghurt adalah

1. X1 Susu Pasteurisasi Berbagai Rasa dengan Kemasan Stik 2. X2 Susu Tanpa Rasa dengan Kemasan Plastik

3. X3 Susu Pasteurisasi Berbagai Rasa dengan Kemasan plastik 4. X4 Susu Pasteurisasi Berbagai Rasa dengan Kemasan Cup 5. X5 Yoghurt dengan Kemasan Stik

6. X6 Yoghurt dengan Kemasan Botol 250 ml 7. X7 Yoghurt dengan Kemasan Botol 1000 ml 8. X8 Puding Susu

2. Menentukan Fungsi Tujuan

Optimalisasi produksi bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan. Perumusan fungsi tujuan dimulai dengan menentukan harga jual dan biaya produksi untuk setiap liter susu. Selanjutnya dibentuk persamaan tujuan dalam model linear yaitu:

Memaksimumkan :

Keterangan :

Z = Tingkat keuntungan yang ingin dimaksimumkan (Rp) Pj = Harga jual jenis produk ke-j (Rp/satuan)

Xj = Jumlah produk ke-j yang dihasilkan dimana: j=1 untuk susu pasteurisasi rasa kemasan stik, j=2 susu pasteurisasi tanpa rasa kemasan plastik, j=3 susu pasteurisasi rasa kemasan plastik, j=4 susu pasteurisasi rasa kemasan

(25)

cup, j=5 yoghurt kemasan stik, j=6 yoghurt kemasan botol 250 ml, j=7 yoghurt kemasan 1.000 ml, j=8 puding susu.

Rj = Biaya produksi yang digunakan oleh jenis produk ke-j (Rp/satuan). �j = Koefisien sumbangan keuntungan per produk (Rp/satuan).

3. Menentukan Kendala

Kendala dalam model program linear untuk optimalisasi produksi susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu meliputi ketersedian bahan baku, ketersedian bahan penolong, ketersedian jam kerja mesin, ketersedian tenaga kerja dan permintaan minimum setiap produk.

a. Kendala ketersedian bahan baku

Bahan baku utama pembuatan susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu adalah susu segar. Sehingga dalam pengolahan susu sangat dibutuhkan sekali. Kendala keter-sediaan bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

aj = Koefisien penggunaan bahan baku susu segar untuk produk ke-j. BB = Ketersedian bahan bahan baku.

b. Bahan penolong

Bahan baku penolong yang digunakan untuk memproduksi susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu terdiri dari gula pasir, bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus dan agar-agar.

Gula pasir dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

gi = Koefisien penggunaan bahan penolong gula pasir untuk produk ke-i (Kg). G = Ketersedian bahan penolong gula pasir ke-i.

Bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

bi = Koefisien penggunaan bahan penolong gula pasir untuk produk ke-i (Liter).

B = Ketersedian bahan penolong gula pasir ke-i. Agar-agar dapat dirumuskan sebagai berikut :

. . . (3)

. . . (4)

(26)

Keterangan :

ai = Koefisien penggunaan bahan penolong agar-agar untuk produk ke-i (Kg). A = Ketersedian bahan penolong agar-agar ke-i.

c. Kendala ketersediaan jam kerja mesin

Keterangan :

cij = Koefisien kebutuhan jam kerja mesin ke-i untuk menghasilkan satu liter produk ke-j (jam/liter)

Ji = Ketersedian jam kerja mesin pada jam kerja normal (jam).

d. Kendala jam tenaga kerja langsung

Keterangan :

dij = Koefisien kebutuhan jam tenaga kerja langsung

JTi = Ketersedian jam tenaga kerja bagian ke-i pada jam kerja normal untuk berproduksi (jam).

Metode Analisis Data

Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengumpulan data-data yang berkaitan dengan pengolahan susu segar. Setelah data didapatkan kemudian diolah dengan menggunakan Ms. Excel. Penggunaan excel untuk mempermudah dalam pengolahan data seperti mencari koefisien-koefisien. Setelah mendapatkan koefisien-koefisien, langkah selanjutnya membuat model dalam pertidaksamaan linear, kemudian diolah secara komputerisasi dengan menggunakan program LINDO, dari olahan LINDO kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Hasil pengolahan dianalisis lebih lanjut dengan analisis primal, dual, sensitivitas dan post optimal.

1. Analisis Primal

Analisis primal bertujuan untuk mengetahui kombinasi produk terbaik yang dapat memaksimalkan keuntungan dengan sumber daya terbatas. Dalam analisis primal akan diketahui aktivitas mana yang termasuk dalam skema optimal dan aktivitas mana yang tidak termasuk dalam skema optimal atau menilai reduced cost. Untuk mengetahui apakah aktivitas perusahaan telah optimal atau belum,

. . . (6)

. . . (7)

(27)

hasil analisis berupa kombinasi aktivitas terbaik ini akan dibandingkan dengan aktivitas aktual perusahaan akan diketahui apakah selama ini kegiatan produksi perusahaan sudah optimal atau belum.

2. Analisis Dual Price

Analisis dual sering disebut juga harga bayangan. Harga bayangan untuk melihat penggunaan sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu dengan berbagai rasa di Kelompok Tani Makmur Agro Satwa. Dengan mengetahui nilai slack atau surplus dan harga bayangannya, menunjukan perubahan yang terjadi pada fungsi tujuan jika sumberdaya berubah satu satuan.

Dengan analisis ini dapat diketahui juga apakah sumberdaya yang digunakan dalam proses produksi merupakan sumberdaya yang bersifat langka atau sebaliknya. Sumberdaya langka ditunjukan dengan nilai slack/surplus = 0 dan slack/surplus <0, sedangkan nila slack/surplus >0, maka sumberdaya tersebut merupakan sumberdaya berlebih. Sumberdaya langka termasuk kendala tidak aktif karena kendala ini membatasi fungsi tujuan. Sedangkan kendala berlebih termasuk kendala tidak aktif karena kendala ini kendala yang tidak habis terpakai dalam proses produksi dan tidak mempengaruhi fungsi tujuan apabila terjadi penambahan sebesar satu satuan.

3. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas pada model LP sangat penting dilakukan mengingat dunia bisnis yang selalu berubah dan bersifat dinamis. Sementara model LP yang dibangun bersifat deterministik dan hanya mampu menghasilkan nilai tunggal (single value expectation). Oleh karena itu, dengan adanya analisis sensitivitas diharapkan model LP yang dibangun dapat menangkap perubahanperubahan yang bersifat dinamis pada kondisi aktual. Pada penelitian ini analisis sensitivitas digunakan untuk melihat batas perubahan susu segar, bahan baku penolong, jam tenaga kerja langsung, jam kerja mesin, serta permintaan pasar tanpa merubah kondisi optimal.

Analisis sensitivitas memberikan selang perubahan fungsi tujuan tanpa mempengaruhi tingkat produksi optimal serta perubuhan ketersedian sumberdaya yang masih diperbolehkan tanpa merubah nilai dual price. Selang fungsi tujuan dan perubahan nilai ruas kanan model ditunjukan pada nilai batas atas (allowable increase) dan batas bawah (allowable decrease).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kelompok Tani Makmur Agro Satwa

(28)

batas wilayah, sebelah Utara Desa Cisarua, sebelah Selatan Desa Sukamekar, sebelah Timur Desa Langen Sari dan sebelah Barat Sukamekar.

Kelompok Tani Makmur Agro Satwa didirikan pada tahun 2008, namun cikal bakal kelompok ini sudah ada sejak tahun 2007. Pada awalnya pertemuan para peternak masih sebatas informal dan hanya bertukar pengalaman. Kemudian timbul keinginan untuk membuat wadah untuk belajar yang bisa meningkatkan taraf hidup para peternak khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.

Saat ini jumlah produksi susu Kelompok Tani MAS 700 liter per hari, yang diolah menjadi beberapa produk olahan susu seperti Susu Pasteurisasi, Yoghurt, dan Puding Susu. Bahan baku berupa susu murni diperoleh tidak hanya dari anggota kelompok melainkan berasal dari luar anggota Kelompok Tani MAS. Saat ini produksi susu segar yang dihasilkan oleh sapi yang dimiliki sebanyak 200 liter perhari atau sebanyak 28,57% dari kebutuhan susu segar yang harus dipenuhi untuk meproduksi, sehingga kekurangan bahan baku tersebut diperoleh dari luar anggota kelompok tani sebanyak 500 liter perhari atau sebanyak 71,43% dari kebutuhan susu segar yang dbutuhkan. Harga beli susu segar dari anggota kelompok tani berbeda dengan harga beli dari luar kelompok tani, susu segar anggota kelompok tani dibeli dengan harga Rp. 5.000 per liter dan dari luar anggota kelompok tani dibeli dengan harga Rp. 4.500 per liter. Sehingga, dapat diperoleh akumulasi harga perliternya sebesar Rp. 4.642.

Susu segar tersebut diolah menjadi 8 produk olahan turunan seperti susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik, susu pasteurisasi tanpa rasa dengan kemasan plastik, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup, yoghurt dengan kemasan stik, yoghurt dengan kemasan botol ukuran 250 ml, yoghurt dengan kemasan botol 1.000 ml dan puding susu. Penyusutan susu saat produksi sebesar 0,25% atau 1,75 liter, dari 700 liter yang diproduksi akan menjadi 698,25 liter. Kombinasi produk yang diproduksi oleh Kelompok Tani MAS dapat dilihat pada Lampiran 2. Jumlah produk yang dapat diproduksi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah produk yang dapat diproduksi oleh kelompok tani MAS

Var Produk Susu Segar

X1 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan stik 56 2.317 Stik 0,024

X2 Susu tanpa rasa dengan kemasan

plastik 21 170 Plastik 0,125

X3 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan plastik 33 272 Plastik 0,124

X4 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan Cup 28,25 188 Cup 0,147

X5 Yoghurt dengan kemasan stik 400 17.120 Stik 0,023

X6 Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml 50 214 Botol 0,234

X7 Yoghurt dengan kemasan botol 1000

ml 50 54 Botol 0,926

(29)

Struktur Organisasi Kelompok Tani Makmur Agro Satwa

Tabel 3 Populasi sapi dan produksi susu segar pada kelompok tani MAS

(30)

b. Kegiatan Usaha 1. Unit sapi Perah

2. Pengolahan Pasca Panen 3. Pengolahan Kompos.

Produksi Pengolahan Susu Segar Proses Produksi Susu Pasteurisasi, Yoghurt dan Puding susu

Proses produksinya, susu pasteurisasi memiliki beberapa tahapan proses produksi, tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Susu pasteurisasi merupakan susu yang dipanaskan dengan suhu 700 – 800 C. Hal ini dilakukan dalam upaya mematikan sebagian mikroba pembawa penyakit (pathogen) seperti bakteri Escherichia Coli. Proses pasteurisasi yang dilanjutkan dengan pendinginan dan pencampuran berbagai varian rasa setelah itu prdouk dikemas.

Proses produksi pembuatan yoghurt memiliki proses yang cukup panjang. bagan proses produksi yoghurt dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada tahap pertama, susu segar diberi perlakuan pemanasan atau pasteurisasi, tujuan dari pemanasan ini adalah membunuh mikroba pathogen dalam susu. Suhu dalam proses pasteurisasi ini adalah sekitar 700– 800 C. Perlakuan ini dapat mengurangi koagulasi, karena setelah pemanasan akan terjadi penurunan pH pada susu.

Tahapan kedua setelah melakukan proses pasteurisasi adalah pendinginan, Pendinginan dilakukan sampai suhu mencapai 430 C yang merupakan suhu optimal untuk bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Setelah mencapai suhu 43 0 C, maka bibit bakteri tersebut siap untuk dicampurkan kedalam toples berisi susu dengan perbandingan sekitar 5% dari jumlah susu.

Tahapan selanjutnya adalah inkubasi, proses inkubasi berlangsung selama 6– 8 jam. Setelah sekitar 8 jam maka susu yang sudah menggumpal dimasukkan kedalam kulkas dengan suhu 40 – 60 C. Kemudian tahapan selanjutnya adalah memberi kemasan. Pada tahap ini unit PPHP Kelompok Tani Makmur Agro Satwa memiliki berbagai jenis kemasan. Ada kemasan stik, kemasan botol 250 ml, dan Kemasan botol 1.000 ml.

Proses pembuatan puding susu ini sama dengan proses pembuatan susu pasteurisasi. Bagan proses produksi puding susu dapat dilihat pada Lampiran 3. Proses pembuatan puding susu pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan proses

(31)

dengan lokasi produksi2. Hal ini bertujuan untuk mengurangi terjadi kerusakan pada susu murni, karena bahan baku susu murni tersebut mudah rusak jika tidak langsung diolah pada saat tidak dengan suhu yang dingin.

Bahan baku lain yang digunakan dalam proses produksi susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu adalah gula pasir, perasa, bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dan agar-agar.

Bahan Penunjang

Bahan baku penunjang yang digunakan dalam pengolahan susu di unit pengolahan Kelompok Tani MAS terdiri dari cup, penutup cup, sendok, plastik dan botol.

Pemasaran Produk

Pemasaran merupakan suatu kegiatan penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaanya karena akan menentukan keberhasilan suatu usaha dalam memasarkan suatu produk baik itu berupa barang ataupun jasa. Kegiatan pemasaran merupakan kunci keberhasilan suatu usaha. Terlebih usaha yang dilakukan Kelompok Tani MAS. Produk berupa susu merupakan produk yang mudah rusak (perishable), sehingga dibutuhkan kerja keras untuk memasarkannya.

Dalam memasarkan produknya, Kelompok Tani ini memiliki cara tersendiri agar produknya dapat terserap dan habis terjual, yaitu dengan membuat berbagai program, diantaranya adalah program GERIMIS BAGUS Mandiri yaitu program Gerakan Minum Susu Bagi Anak Usia Sekolah secara Mandiri. Target pasar dari program ini adalah anak-anak sekolah, hingga saat ini Kelompok Tani MAS telah memiliki pelanggan dengan bekerjasama dengan kurang lebih 360 sekolah yang tersebar di kota dan kabupaten Sukabumi dan ada.

Selain itu, saat ini Kelompok Tani MAS juga memasarkan produknya lebih luas lagi. Kelompok Tani MAS membuat program GERIMIS KAWIN yaitu program Gerakan Minum Susu untuk Karyawan Industri dan GERIMIS PERI yaitu program Gerakan Minum Susu bagi Pegawai Negri.

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran yang dilaksanakan dengan harapan bahwa unit bisnis akan mencapai sasaran pemasaran. Pemasaran untuk suatu produk memerlukan perencanaan strategi sebagai proses mengembangkan dan memelihara strategi yang cocok antara tujuan dan kemampuan organisasi serta peluang pemasaran yang selalu berubah. Strategi STP (Segmentation, Targeting, Positioning) berikut ini adalah deskripsi strategi pemasaran yang bisa dilakukan unit PPHP Kelompok Tani MAS.

1. Segmentasi Pasar (Segmentation)

2

(32)

Segmentasi Pasar adalah proses yang secara jelas membagi-bagi pesar menjadi beberapa kelompok pembeli dengan kebutuhan, karakteritik, atau tingkah laku berbeda yang membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.

Secara teori, produk olahan susu merupakan produk yang bisa dan baik dikonsumsi oleh semua kalangan, baik itu anak-anak, dewasa, maupun para lanjut usia. Hal ini dapat dilihat dengan program pemasaran yang dijalankan Kelompok Tani MAS yaitu program membiasakan minum susu bagi anak usia sekolah secara mandiri (GERIMIS BAGUS Mandiri) dan beberapa program lainnya.

2. Penetapan Pasar (Targeting)

Penetapan pasar merupakan proses memilih dan mengevaluasi segmen pasar yang akan dimasuki. Setelah memilih segmen pasar, perusahaan harus menentukan target konsumen yang telah menjadi pasar sasaran.

Target pasar dari Kelompok Tani MAS adalah anak-anak sekolah dasar di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi. Selain itu adalah karyawan-karyawan industry yang berada di daerah sekitar Sukabumi dan pegewai negri kota sukabumi.

3. Penetapan Produk (Positioning)

Dengan segmen dan target pasar yang telah ditetapkan maka diperlukan pada ingatan konsumen, sehingga dimungkinkan produk dari Kelompok Tani MAS dibeli oleh para konsumennya.

Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran yaitu suatu rangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yaitu dari segi produk (product), harga (price), tempat (place), Promosi (promotion) atau lebih dikenal dengan 4P. berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing bauran pemasaran :

1. Produk (Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi.Produk yang ditawarkan oleh unit PPHP Kelompok Tani MAS adalah produk yang memiliki keunggulan, produk-produk yang diproduksi kelompok ini tidak menggunakan bahan pengawet serta produk yang diproduksi adalah produk yang fresh yang memang sengaja diproduksi sehari sebelum sampai kepada konsumen dan langsung habis setelah sampai pada tangan konsumen. Hal ini membuat produk-produk seperti yoghurt, puding dan susu pasteurisasi yang diproduk-produksi tidak memiliki barang yang rusak maupun sisa.

2. Harga (Price)

(33)

penunjang lainnya serta biaya pemasaran pun turut mempengaruhi harga jual suatu produk.

Kelompok Tani MAS memiliki berbagai macam produk, macam-macam harga yang diberikan oleh unit PPHP Kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Harga produk

No Produk Satuan Harga

1 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik Stik Rp. 325 2 Susu tanpa rasa dengan kemasan plastik Plastik RP. 1.000 3 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik Plastik Rp. 1.500 4 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan Cup Cup Rp. 2.500

5 Yoghurt dengan kemasan stik Stik Rp. 325

6 Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml Botol Rp. 5.000 7 Yoghurt dengan kemasan botol 1000 ml Botol Rp. 20.000

8 Puding Susu Cup Rp. 900

Sumber : Data Harga Produk Kelompok Tani

3. Tempat (Place)

Tempat atau lokasi merupakan salah satu bauran pemasaran yang perlu diperhatikan, karena dengan lokasi yang strategis maka akan jualan produk akan lebih dikenal oleh masyarakat sekitar.

Namun begitu Kelompok Tani MAS saat ini tidak membutuhkan tempat atau lokasi berdagang, hal ini dikarenakan Kelompok Tani MAS menggunakan sistem kontrak dengan sekolah-sekolah di kota dan kabupaten Sukabumi sehingga produk-produk yang diproduksi akan langsung habis terjual keesokan harinya. Pendistribusian yang dilakukan oleh Kelompok Tani MAS adalah dengan menggunakan motor-motor yang dilengkapi dengan cooler box, setiap harinya motor-motor ini mengantarkan produk pesanan ke sekolah-sekolah yang sudah terikat kontrak kerjasama dengan Kelompok Tani MAS.

4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu kegiatan memperkenalkan dan mengkomunikasikan produk dengan segala kelebihannya serta citra perusahaan kepada masyarakat. Promosi ini dilakukan untuk memperkenalkan produk yang akan dijual kepada konsumen.

Promosi yang dilakukan oleh unit PPHP Kelompok Tani MAS adalah dengan melakukan promosi langsung dengan datang ke sekolah-sekolah, khususnya sekolah dasar yang berada di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi, menjelaskan program kepada instansi terkait, mengikuti pameran yang diadakan oleh dinas pertanian maupun Kementrian Pertanian, dan menyebarkan brosur.

(34)

Perumusan Model Program Linear

Program linear memiliki perumusan model yang terdiri dari perumusan fungsi tujuan dan perumusan fungsi kendala. Analisis optimalisasi pengolahan susu murni pada penelitian ini dengan tujuan untuk memaksimumkan keuntungan.

Perumusan Fungsi Tujuan

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi tingkat produksi Kelompok MAS yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diperoleh. Output yang diproduksi oleh Kelompok MAS terdiri susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu.

Untuk mencari nilai koefisien variabel keputusan pada fungsi tujuan, digunakan data mengenai harga produk per satuan. Koefisien fungsi tujuan menunjukan keuntungan yang diperoleh Kelompok MAS yaitu harga jual setiap produk dikurangi jumlah biaya harga pokok produksi. Biaya-biaya tersebut terdiri dari biaya susu, biaya gula, biaya perasa, biaya gas, biaya bakteri, biaya kemasan, biaya karyawan tetap, biaya listrik dan lain-lain, biaya karyawan borongan dan biaya distribusi. Perhitungan biaya-biya tersebut dihitunga berdasarkan jumlah yang variabel yang digunkandikalikan besar harga per variabel biayanya.

1. Biaya Susu Segar

Perhitungan biayanya adalah jumlah susu segar yang digunakan setiap satu satuan produk dikalikan dengan harga susu segar per liternya, untuk harga susu segarnya Rp. 4.642 per liternya. Perhitungan biaya yang dikeluarkan setiap produknys dapat dilihat pada Lampiran 5.

2. Biaya Gula

Perhitungan biayanya adalah jumlah gula yang digunakan setiap satu satuan produk dikalikan dengan harga gula per Kg, untuk harga gula sebaesar Rp. 12.000 per Kg. Perhitungan biaya yang dikeluarkan setiap produknya dapat dilihat pada Lampiran 6.

3. Biaya Perasa

Ada 6 perasa yang digunakan setiap produknya yaitu rasa coklat, strawbery, melon, mangga, jeruk, dan leci. Setiap penggunaan persa per produk diasumsukan penggunaan perasa yang tertinggi di kalikan jumlah harga perasa atau mencari nilai koefisien setiap produk yang selanjutnya dikalikan dengan harga perasanya. Harga setiap perasa adalah Rp. 1.600 per ml. Perhitungan biaya perasa dapat dilihat pada Lampiran 7.

4. Biaya Gas

(35)

5. Biaya Bakteri

Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococus Thermophilus, yang digunakan sebanyak masing bakteri 12,5 liter. Biaya bakteri per liternya masing-masing sebesar Rp. . Bakteri tersebut diperoleh dari pembiakan sendiri, dengan menggunakan susu segar yang sudah dipasteurisasi sebanyak 30 liter, 15 liter digunakan untuk Lactobacillus Bulgaricus dan 15 digunakan bakteri Streptococus Thermophilus. Biaya yang dikeluarkan dari susu untuk masing-masing bakteri adalah sebesar Rp. 69.630. Biaya yang dikeluarkan untuk biang bakterinya masing-masing sebesar Rp. 15.000. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembiakan bakteri adalah sebesar Rp. 84.630 per masing-masing bakteri. Maka biaya yang dikeluarkan bakteri per liter adalah sebesar Rp. 6.770,4. Sehingga perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk biaya bakteri dapat dilihat pada Lampiran 9.

6. Biaya Kemasan

Biaya yang dikeluarkan untuk kemasan dapat dilihat pada Lampiran 10.

7. Biaya Karyawan Tetap

Karyawan yang dimiliki oleh kelompok tani MAS sebanyak 30 orang, 8 orang dibagian produksi, 2 orang dibagian pengemasan dan 20 orang dibagian distribusi. Upah yang diberikannya perhari sebesar Rp. 40.000. Biaya karyawan tetap dibagian distribusi dimasukan ke biaya distribusi.

Pengeluaran biaya yang dikeluarkan dibagian pengemasan untuk jenis produk susu pasteurisasi tanpa rasa dan berbagai rasa kemasan plastik, susu pasteurisasi berbagai rasa kemasan cup, yoghurt kemasan botol 250 ml dan 1.000 ml dan puding susu adalah sebesar Rp. 61,58. Sedangkan biaya karyawan dibagian produksi untuk memproduksi susu sebanyak 700 liter adalah Rp. 320.000, maka biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi susu setiap liternya adalah Rp. 457,14 yang kemudian dikalikan dengan jumlah penggunaan susu segar pada setiap produknya. Biaya yang dikeluarkan pada karyawan dibagian produksi dapat dilihat pada Lampiran 11.

8. Biaya Karyawan Borongan

Karwayan borongan digunakan untuk mengemas produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik dan yoghurt dengan kemasan stik. Biaya yang dikeluarkan setiap produknya adalah sebesar Rp. 25

9. Biaya Distribusi

(36)

1. Biaya Distribusi Harian

Produk yang didistribusikan harian adalah produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebanyak 2.317 stik, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup sebanyak 184 cup, yoghurt dengan kemasan stik sebanyak 17.120 stik dan puding susu sebanyak 411 cup. Jumlah total seluruh produk yang didistribusikan sebanyak 20.032 unit.

Langkah pertama pemberiaan bobot persentase setiap jeni produk produk, yaitu jumlah jenis produk dibagi dengan jumlah keseluruhan kemudian di kalikan 100 %. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut.

Misalkan perhitungan susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik :

,

Sehingga pembobotan persentasenya adalah sebagai berikut :

a. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebesar 11,6% b. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup sebesar 0,91% c. Yoghurt dengan kemasan stik sebesar 85,5%

d. Puding susu sebesar 2%

Langkah kedua perhitungan biaya per jenis produk, yaitu hasil persentase dikalikan jumlah biaya yang dikeluarkan untk distribusi. Biaya yang dikeluarkan adalah upah karyawan Rp.800.000 dan biaya bahan bakar sebesar Rp. 200.000, maka jumlah biaya distribusi sebesar Rp. 1.000.000. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :

Pembobotan persentase x Biaya distribusi

Misalkan perhitungan susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik :

11,6% x 1.000.000 = 116.000

Maka biaya distribusi yang dikeluarkan untuk produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebesar Rp. 116.000

Sehingga biaya yang dikeluarkan per jenis produk adalah sebagai berikut : a. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebesar Rp. 116.000 b. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup sebesar Rp. 9.100 c. Yoghurt dengan kemasan stik sebesar Rp. 855.000

d. Puding susu sebesar Rp. 20.000

(37)

Biaya per jenis produk Jumlah produk

Misalkan perhitungan susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik :

116.000 = 50,06 2.317

Sehingga biaya yang dikeluarkan per jenis produk adalah sebagai berikut : a. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebesar Rp. 50,06 b. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup sebesar Rp. 48,40 c. Yoghurt dengan kemasan stik sebesar Rp. 49,94

d. Puding susu sebesar Rp. 48,66

Namun untuk biaya distribusi produk usu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik dan yoghurt dengan kemasan stik masih dihitung kembali karena produk tersebut masih mengeluarkan biaya mingguan.

2. Biaya Distribusi Mingguan

Pendirstribusian ini dilakukan pada setiap hari jum’at untuk

mendistribusikan produk yoghurt kemasan botol ukuran 250 ml ke PEMDA dan setiap hari minggu mendistribusikan produk susu pasteurisasi dengan kemasan stik, yoghurt dengan kemasan stik dan yoghurt kemasan botol 250 ml ke Purwekerto, Jakarta, Cimahi, Subang Tasikmalaya dan Bogor.

Langakah-langkah yang dilakukan dalam penetuan biaya distribusi mingguan hampir sama dengan penentuan biaya harian. Berikut ini pemberian bobot persenatase untuk produk susu pasteurisasi berbagai rasai dengan kemassan stik dan yoghurt kemasan stik.

Langkah pertama pemberiaan bobot persentase setiap jeni produk produk : a. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik, jumlah produk yang

dikirim keluar Sukabumi sebanyak 2.000 stik dari total produk 19.000 yang kemasan stik. Maka, persentasenya adalah sebesar 10,5%

b. Yoghurt dengan kemasan stik, jumlah produk yang dikirim keluar Sukabumi sebanyak 17.000 stik dari total produk 19.000 yang kemasan stik. Maka, persentasenya adalah sebesar 89,5%.

Produk-produk dengan kemasan stik tersebut dipacking dengan box sterofom, 1 box bisa mengemas produk sebanyak 2.000 stik. Jumlah biaya distribusi yang dikeluarkan berdasarkan daerah tujuan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Biaya distribusi susu pasteurisasi dan yoghurt dengan kemasan stik

(38)

5 Tasikmalaya 4.000 2 Rp 45.000 Rp 90.000 6 Bogor 2.000 1 Rp 35.000 Rp 35.000

Total 19.000

Rp 440.000

Perhitungan biaya yang dibebankan setiap jenis produk adalah total biaya yang dikeluarkan dikalikan dengan bobot persentase setiap jenis produk, maka biaya yang dikeluarkan produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemassan stik sebesar Rp. 51.450 dan yoghurt kemasan stik sebesar Rp. 438.550. dikarenakan produk susu pasteurisasi berbagai rasai dengan kemassan stik dan yoghurt kemasan stik menggunakan biaya distribusi harian dan mingguan maka untuk mengghitung biaya distribusi per unit produk adalah jumlah biaya dsitribusi harian ditambah jumlah biaya mingguan dibagi dengan jumlah produk harian ditambahn jumlah produk mingguan yang didistribusikan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Jumlah biaya distribusi harian + Jumlah biaya distribusi mingguan Jumlah produk harian + Jumlah produk mingguan yang didistribusikan

Maka perhitungan biaya distribusi produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemassan stik sebagai berikut:

,

Jadi biaya distribusi yang keluarakan produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemassan stik adalah sebesar Rp. 38,78 per stik.

Selanjutnya perhitungan biaya distribusi produk yoghurt dengan kemasan stik adalah sebagai berikut :

,

Jadi biaya distribusi yang keluarakan produk yoghurt dengan kemassan stik adalah sebesar Rp. 37,88 per stik.

Kemudian perhitungan untuk produk yoghurt dengan kemasan botol ukuran 250 ml, produk ini didistribusikan 2 kali dalam seminggu yaitu setiap hari jum’at

dan minggu Ssetiap hari jum’at produk tersebut didistribusikan ke PEMDA

Sukabumi dan perusahaan Yamah, sedangkan pada hari minggu produk tersbeut didistribusikan ke luar Sukabumi seperti Purwekerto, Jakarta, Cimahi, Subang dan Tasikmalaya.Biaya distribusi ke PEMDA Sukabumi dan perusahaan Yamaha adalah sebesar Rp. 200.000, dikarenakan pendirstribusiannya bersamaan. Pendistribusiannya tersebut menggunakan mobil pick up. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk distribusi ke luar Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 6.

(39)

No Pendistribusian Jumlah Produk

Sehingga untuk perhitungan biaya distribusi untuk produk yoghurt botol tersebut adalah jumlah biaya distribusi keseluruhan dibagi dengan jumlah total produk yang didistribusikan. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

Jumlah total biaya Jumlah total produk

Selanjutnya perhitungan biaya distribusi produk yoghurt dengan kemasan botol ukuran 250 ml adalah sebagai berikut :

,

Jadi biaya distribusi yang dikeluarkan produk yoghurt dengan kemasan botol ukuran 250 ml adalah sebesar Rp. 404,76.

Dapat disimpulkan biaya yang dikeluarkan untuk mendistribusikan untuk seluruh produk kelompok tani MAS adalah sebagai berikut :

a. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebesar Rp. 38,78 b. Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup sebesar Rp. 37,88 c. Yoghurt dengan kemasan stik sebesar Rp. 49,35

d. Yoghurt dengan kemasan botol ukuran 250 ml sebear Rp. 404,76 e. Puding susu sebesar Rp. 51,09

Sedangkan untuk biaya distribusi produk susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik, susu pasteurisasi tanpa rasa dengan kemasan plastik dan yoghurt dengan kemasan botol ukuran 1.000 ml tidak mengeluarkan biaya distribusi dikarena produk tersebut didistribusikan oleh pedagang asongan dengan sistem bagi hasil.

10. Biaya Listrik dan Biaya Lain-lain

Perhitungan biaya listrik dan biaya lain-lain per unit produknya adalah jumlah biaya dibagi dengan total produk yang dihasilkan. Jumlah biaya listrik dan biaya lain-lain yang dikeluarkan setiap harinya adalah sebesar Rp. 417.433. Sedangkan jumlah produk yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah total produk yang diproduksi

(40)

Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik 2.317

Susu tanpa rasa dengan kemasan plastik 170

Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik 272 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan Cup 188

Yoghurt dengan kemasan stik 17.120

Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml 214

Lanjutan Tabel 7

Yoghurt dengan kemasan botol 1000 ml 54

Puding Susu 411

Total 20.736

Pada Tabel 7, jumlah produk yang dihasilkan adalah sebanyak 20.736 unit produk. Sehingga biaya yang dikeluarkan per unit produk adalah sebesar Rp. 20,13.

Berdasarkan pemaparan biaya-biaya diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi setiap produk dapat dilihat pada Lampiran 15.

Selanjut perhitungan margin keuntungan setiap unit produk adalah harga jual per unit produk dikurangi jumlah biaya HPP produk. Nilai margin dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Margin produk olahan susu murni pada kelompok tani MAS

Var Produk Satuan Hpp (Rp) Harga

(Rp)

Margin (Rp)

X1 Susu pasteurisasi berbagai rasa

dengan kemasan stik Stik 215,84 325 109,16

X2 Susu tanpa rasa dengan

kemasan plastik Plastik 743,55 1.000 256,45

X3 Susu pasteurisasi berbagai rasa

dengan kemasan plastik Plastik 771,39 1.500 728,61

X4 Susu pasteurisasi berbagai rasa

dengan kemasan Cup Cup 1.012,42 2.000 987,58 X5 Yoghurt dengan kemasan stik Stik 224,23 325 100,77

X6 Yoghurt dengan kemasan botol

250 ml Botol 2.240,43 5.000 2.759,57

X7 Yoghurt dengan kemasan botol

1000 ml Botol 14.454,57 20.000 5.545,43

X8 Puding Susu Cup 864,43 900 35,57

Sumber : Hasil olahan data yang diperoleh

Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui untuk mencari fungsi tujuan adalah harga jual produk dikurangi hpp. Sehingga, formulasi persamaan fungsi tujuan pada penelitian ini dapat diperoleh model fungsi tujuan persamaan linear adalah : Maks Z = 109,16X1 + 256,45X2 + 728,61X3 + 987,58X4 + 100,77X5 +

(41)

Kendala Bahan Baku Susu Segar

Suatu kegiatan produksi tidak dapat berlangsung tanpa tersedianya bahan baku. Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi Susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu adalah susu segar. Bahan baku susu segar dipasok oleh anggota kelompok tani Makmur Agro Satwa dan dari luar anggota kelompok tani. Susu segar yang dipasok oleh anggota kelompok tani rata-rata sebanyak 210 liter per hari, sedangkan dari luar anggota kelompok rata-rata sebanyak 490 liter. Nilai koefisien dari pertidaksamaan fungsi kendala bahan baku ini merupakan penggunaan masing-masing bahan baku (liter) untuk menghasilkan setiap satu satuan produk. Ketersedian susu segar dan nilai koefisiennya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Ketersedian dan nilai koefisien susu segar pada kelompok tani MAS

Var Produk

X1 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan stik 57 2317 Stik 0,024

X2 Susu tanpa rasa dengan kemasan

plastik 21 170 Plastik 0,125

X3 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan plastik 33 271 Plastik 0,124

X4 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan Cup 28 188 Cup 0,147

X5 Yoghurt dengan kemasan stik 400 17120 Stik 0,023

X6 Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml 50 214 Botol 0,234

X7 Yoghurt dengan kemasan botol 1000

ml 50 54 Botol 0,926

X8 Puding Susu 30 411 Cup 0,073

Sumber : Hasil perhitungan dan pengolahan data

Berdasarkan Tabel 9, dapat dijelaskan bahwa kebutuhan susu murni untuk produksi adalah sebanyak 700 liter yang di menghasilkan delapan produk. Untuk mendapatkan nilai koefisien setiap produknya adalah jumlah kebutuhan susu terhadap produk yang diproduksi dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Sehingga dapat diperoleh koefisien masing-masing produk yaitu :

0,024X1 + 0,125X2 + 0,124X3 + 0,147X4 + 0,023X5 + 0,234X6 + 0,926X7 +

, X ≤

Kendala Ketersedian Bahan Baku Penolong

Bahan baku penolong yang digunakan dalam memproduksi susu murni terdiri dari gula pasir, bakteri, dan agar-agar.

a. Gula Pasir

(42)

puding susu. Kebutuhan dan nilai koefisien untuk gula pasir dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Ketersedian dan nila koefisien gula pasir

Var Produk Kebutuhan Jumlah

Produk Satuan Koefisien

X1 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan stik 0,2 2.317 Stik 0,00007

X2 Susu tanpa rasa dengan kemasan

plastik 0,1 170 Plastik 0,00036

Lanjutan Tabel 10

X3 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan plastik 0,1 271 Plastik 0,00035

X4 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan Cup 0,1 188 Cup 0,00043

X5 Yoghurt dengan kemasan stik 1 17.120 Stik 0,00007 X6 Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml 0,2 214 Botol 0,00075

X7 Yoghurt dengan kemasan botol 1000

ml 0,1 48 Botol 0,00296

X8 Puding Susu 1 411 Cup 0,00243

Total 3

Sumber : Hasil perhitungan dan pengolahan data

Berdasarkan Tabel 10, total kebutuhan gula untuk memproduksi susu murni adalah seanyak 3 Kg. Kebutuhan gula pasir untuk produksi susu pasteurisasi dan yoghurt adalah sebanyak 2 Kg sedangkan untuk puding susu sebanyak 1 Kg. Sehingga didapakan nilai koefisien setiap produknya dari hasil pembagian kebutuhan gula dengan jumlah produk yang diproduksi, maka diperoleh model program linear untuk kendala bahan baku penolong gula pasir dapat dirumuskan sebagai berikut :

0,00007X1 + 0,00036X2 + 0,00035X3 + 0,00043X4 + 0,00007X5 + 0,00075X6 +

, X , X ≤

b. Bakteri

Bahan baku penolong bakteri merupakan bahan baku untuk membuat mikroba. Mikroba yang sering digunakan adalah Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococus Thermophilus, sehingga dapat terjadi fermentasi. Pemberian dari mikroba tersebut untuk memproduksi yoghurt adalah sama yaitu sebanyak 12,5 liter, jadi total kebutuhan mikroba tersebut adalah 25 liter mikroba dalam memproduksi yoghurt. Kebutuhan dan nila koefisien yang di peroleh dari bakteri dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Ketersedian dan nila koefisien bakteri pada kelompok tani MAS

Var Produk Kebutuhan JumlahProduk Satuan Koefisien

X5 Yoghurt dengan kemasan stik 20 17334 Stik 0.00117

(43)

Total 25 Sumber : Hasil perhitungan dan pengolahan data

Berdasarkan Tabel 11, dapat diperoleh nilai koefisien dari kendala bakteri, sehingga untuk model program linear untuk kendala bahan baku penolong bakteri dapat dirumuskan sebagai berikut : 0,00117X5 + 0,01168X6 + 0,05208X ≤

c. Agar-Agar

Agar-agar ini digunakan untuk membuat puding susu. Kebutuhan agar-agar untuk memproduksi puding susu sebanyak 0,4 Kg. Kebutuhan dan nilai koefisien untuk bahan penolong agar-agar dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Ketersedian dan nila koefisien agar-agar

Var Produk Kebutuhan (Kg) Jumlah Produk Satuan Koefisien

X8 Puding Susu 0,4 411 Cup 0,00097

Total 0,4

Sumber : Hasil perhitungan dan pengolahan data

Berdasarkan Tabel 12, maka diperoleh model program linear untuk kendala bahan baku penolong gula pasir dapat dirumuskan sebagai berikut X ≤ 0.4

Kendala Jam Kerja Mesin Pasteurisasi

Mesin pasteurisasi yang digunakan oleh Kelompok Tani MAS sebanyak 2 unit dengan kapasitas masing-masing adalah 150 liter. Waktu yang dibutuh dalam per sekali produksi adalah 15 menit, batas waktu maksimal jika digunakan terus menurus dalam produksi adalah 8 jam. Sehingga dapat diperoleh jumlah maksimal batasan waktu untuk memproduksi susu adalah sebesar 960 menit.

Mesin pasteurisasi tersebut dapat memproduksi susu sebanyak 10 liter per menit, dengan hitungan jumlah kapasitas maksimum produksi susu per satu unit mesin dibagi dengan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 300 liter susu. Jadi, 300 liter : 15 menit = 20 liter/menit atau 1 liter membutuhkan waktu 0,05 menit. Kebutuhan nilai koefisien jam kerja mesin dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Ketersedian dan nila koefisien jam kerja mesin pada kelompok tani MAS

X1 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan stik 56 2,80 2.317 0,001

(44)

kemasan plastik

X4 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan

kemasan Cup 28,25 1,35 184 0,008

X5 Yoghurt dengan kemasan stik 400 20 17120 0,001 X6 Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml 50 2,50 214 0,012 X7 Yoghurt dengan kemasan botol 1000 ml 50 2,50 54 0,046

X8 Puding Susu 30 1,50 411 0,004

Berdasarkan Tabel 13, dapat diperoleh nilai koefisien dari kendala jam kerja mesin pasteurisasi. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

0,001X1 + 0,006X2 + 0,006X3 + 0,008X4 + 0,001X5 + 0,012X6 + 0,046X7 +

, X ≤ 960

Kendala Tenaga Kerja Langsung

Kelompok Tani MAS menggunakan 10 orang tenaga kerja langsung tetap yang bertugas 8 orang untuk memproduksi susu hingga menjadi produk yang siap untuk dikemas dan 2 orang untuk mengemas produk. Kelompok Tani MAS juga mempekerja tenaga kerja borongan sebanyak 8 orang yang bertugas untuk mengemas produk susu kemasan stik dan yoghurt kemasan stik. Jumlah jam kerja untuk karyawan tetap di bagian produksi sebanyak 3.840 menit, jam kerja untuk karyawan tetap di bagian pengemasan sebanyak 960 menit, dan jam kerja untuk karyawan borongan sebanyak 3.840 menit. Seingga total jam kerja tenaga kerja langsung adalah 8.640 menit. Perhitungan kebutuhan waktu tenaga kerja langsung yang dibutuhkan satu variabel produk yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 7. Sehingga ketersediaan dan nilai koefisien jam tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Ketersedian dan nilai koefisien jam tenaga kerja langsung

Var Produk Jumlah

X1 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik 2.317 89 0,04 X2 Susu tanpa rasa dengan kemasan plastik 170 41 0,10

X3 Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan

plastik 272 56 0,20

Sumber : Hasil perhitungan dan pengolahan data

Berdasarkan Tabel 14, maka diperoleh model program linear untuk kendala tenaga kerja langsung. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

(45)

, X , X , X , X , X , X , X , X ≤

8.640

Kendala Permintaan

Untuk mempertahankan pangsa pasar maka jumlah produk yang diproduksi oleh Kelompok MAS minimal memenuhi permintaan pasar dari masing-masing produk. Jumlah produksi yang dilakukan Kelompok Tani MAS masih jauh dibawah jumlah permintaan. Sistem pemasaran Kelompok Tani Makmur Agro Satwa menggunakan program budaya sehat, yaitu Program Gerimis Bagus Mandiri, Program Gerimis Peri dan Gerimis Kawan. Selain denga program untuk pemasarannya, Kelompok Tani MAS juga memasarkan produknya ke luar Sukabumi seperti Bandung, Tasik, Subang, Perwekerto, Jakarta, Cilacap, dan Bogor dan mengikuti pameran-pameran yang diadakan kementrian pertanian atau dinas-dinas terkait. Kelompok tani MAS juga memberdayakan para pedagang asongan untuk memasarkan produk-produknya, saat ini kelompok tani MAS memiliki 30 orang pedagang asongan. Jumlah permintaan produk kelompok tani dapat dilihat pada Lampiran

Sehingga bentuk persamaan dari kendala permintaan adalah : 1. Susu Pasteurisasi Rasa dengan Kemasan Stik, X1 <= 3,000 2. Susu Tanpa Rasa dengan Kemasan Plastik, X2 <= 750 3. Susu Pasteurisasi Rasa dengan Kemasan plastik, X3 <= 750 4. Susu Pasteurisasi Rasa dengan Kemasan Cup, X4 <= 2,000 5. Yoghurt dengan Kemasan Stik, X5 <= 22,000

6. Yoghurt dengan Kemasan Botol 250 ml, X6 <= 350 7. Yoghurt dengan Kemasan Botol 1000 ml, X7 <= 80 8. Puding Susu, X8 <= 500

KOMBINASI OPTIMAL PRODUKSI

Optimalisasi Produksi Susu Segar Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Tingkat Produksi Optimal

Variabel keputusan yang ingin diketahui adalah jumlah produksi yang yang seharusnya dihasilkan oleh Kelompok Tani MAS agar mencapai keuntungan yang maksimal. Perencanaan produksi yang yang dilakukan oleh Kelompok Tani MAS selalu dibatasi oleh berbagai macam kendala. Kendala yang ada pada Kelompok Tani MAS adalah kendala ketersedian bahan baku utama, bahan baku penolong, jam kerja mesin, jam tenaga kerja langsung dan kendala permintaan. Perbandingan antara tingkat produksi aktual dengan optimalnya dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Produksi aktual dan optimal produk olahan susu segar kelompok tani MAS

Jenis Produk Tingkat Produksi

Gambar

Tabel 1 Sentra populasi dan produksi susu sapi serah tahun 2012
Gambar 1 Kerangka pemikiran optimalisasi produksi
Tabel 2 Jumlah produk yang dapat diproduksi oleh kelompok tani MAS
Tabel 3 Populasi sapi dan produksi susu segar pada kelompok tani MAS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran

Oleh karenanya, perlu adanya fasilitas yang mampu membantu travellers tetap dapat tidur dengan nyaman meskipun dalam posisi duduk, seperti adanya bantal tidur yang mudah dibawa

Jalur birdwatching yang berpotensi diindikasikan dengan ditemukannya lebih dari 20 jenis burung, keberadaan aktivitas yang menarik, atau terdapat beberapa spesies kunci pada

Adapun atribut yang menjadi prioritas kebutuhan mahasiswa yakni Proses pengisian KRS online yang sangat mudah bagi mahasiswa, Informasi akademik mudah diperoleh,

Selain itu, dalam penelitian ini juga disertai dengan solusi terhadap kendala yang dihadapi dalam melayani reservasi kamar melalui travel agent, online travel

Uraian di atas secara garis besar menjadi dasar pemikiran dalam penelitian ini dengan judul “Pengembangan Instrumen Multiple Choice Reasoning Terbuka dengan

Hasil penelitian pengembangan menunjukkan bahwa (1) setelah melalui uji validasi dan uji coba kelompok kecil, perangkat pembelajaran yang dikembangkan sangat valid

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut (1) bagi guru, dapat dijadiakn sebagai salah satu media untuk memperluas wawasan tentang disiplin ilmu yang di tekuni; (2) bagi