• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING PENERAPAN TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA INSTALASI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT YAKKUM PURWODADI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING PENERAPAN TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA INSTALASI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT YAKKUM PURWODADI."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

10 II.1. Akuntansi Biaya

II.1.1. Pengertian akuntansi biaya Mulyadi (2003), berpendapat:

Akuntansi biaya adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi biaya dan informasi operasi untuk memberdayakan personel organisasi dalam pengelolaan aktivitas dan pengambil keputusan yang lain.

Sedangkan Firdaus dan Wasilah (2009), berpendapat:

Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi manajemen dimana merupakan salah satu dari bidang khusus akuntansi yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya.

II.1.2. Peran Utama Akuntansi Biaya

Ada dua peran utama akuntansi biaya diantaranya sebagai berikut:

a. Memfokuskan kegiatan pengolahan informasinya untuk memenuhi

kebutuhan customer. Jika di dalam manajemen tradisional, customer informasi yang di hasilkan oleh akuntansi biaya adalah pihak luar

perusahaan, dalam manajemen kontemporer, pemakai utama informasi

yang dihasilkan oleh akuntansi biaya adalah manajemen dan karyawan

yang menggunakan tiga paradigma: customer value, continuous improvement, danorganizational system.

b. Menyediakan informasi biaya yang memungkinkan manajemen dan

karyawan untuk mengelola aktivitas, sehingga manajemen terdorong untuk

(2)

improvement berkelanjutan terhadap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk/jasa, sehingga mampu menghasilkan keluaran secara

cost effective.

II.2. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional II.2.1. Pengertian Akuntansi Biaya Tradisional

Akuntansi biaya tradisional adalah akuntansi biaya yang didesain untuk perusahaan manufaktur dan yang berorientasi ke penentuan kos produk dengan fokus biaya pada tahap produksi (Mulyadi,2003).

III.2.2.Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Sistem akuntansi biaya tradisional membuat distorsi biaya sering terjadi

sehingga keputusan yang diambil manajemen menjadi tidak tepat, hal ini

disebabkan karena:

1. Penggunaan jam kerja langsung satu-satunya alat untik dasar alokasi biaya

overhead pada produk.

2. Margin laba sulit dijelaskan.

3. Titik berat hanya pada fase produksi, tidak termasuk desain dan distribusi.

4. Biaya fase desain dan distribusi masuk pada biaya periode.

II.3. Activity Based Costing System

II.3.1. Pengertian Activity Based Costing System Mulyadi (2003), berpendapat:

(3)

memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas.

II.3.2. Kekuatan dan kelemahanActivity Based Costing(ABC)

Firdaus dan Wasilah (2009) menyatakan kelebihan dari sistem ABC

adalah sebagai berikut:

1. Biaya produk yang lebih akurat, baik pada industri manufaktur maupun

industri jasa lainnya khususnya jika memiliki proporsi biaya overhead pabrik yang lebih besar.

2. Biaya ABC memberikan perhatian pada semua aktivitas, sehingga semakin

banyak biaya tidak langsung yang dapat ditelusuri pada objek biayanya.

3. Sistem ABC mengakui bahwa aktivitas penyebab timbulnya biaya,

sehingga manajemen dapat menganalisis aktivitas dan proses produksi

tersebut dengan baik ( fokus pada aktivitas yang memiliki nilai tambah)

yang pada akhirnya dapat melakukan efisiensi dan akhirnya menurunkan

biaya.

4. Sistem ABC mengakui kompleksitas dari diversitas proses produksi

modern yang banyak berdasarkan transaksi /transaction based.

5. Sistem ABC juga member perhatian atas biaya variable yang terdapat

dalam biaya tidak langsung.

6. Sistem ABC juga cukup fleksibel untuk menelusuri biaya berdasarkan

berbagai obyek biaya. Baik itu proses, pelanggan, area tanggung jawab

manajerial, dan juga biaya produk.

Walaupun penerapan sistem ABC memiliki banyak keuntungan tetapi

(4)

objek biayanya dengan mudah. Hal ini disebabkan karena biaya- biaya yang

dikelompokkan dalam sustaining level ketika dialokasikan sering kali juga

menggunakan dasar yang bersifat arbiter. Misalnya, biaya keamanan pabrik

merupakan contoh dari sustaining level, ketika membebankan hal tersebut pada

objek biaya yang berupa produk, maka mungkin digunakan pendekatan arbiter,

seperti berdasarkan jumlah jam kerja tenaga kerja dengan alas an semakin lama

proses produksi maka membutuhkan jasa keamanan yang semakin besar.

II.4. Time Driven Activity Based Costing(TDABC) II.4.1. PengertianTime Driven Activity Based Costing

Waktu merupakan salah satu dimensi yang membatasi seluruh rangkaian

hidup (3 dimensi yang membatasi: waktu, ruang dan gerak). Dalam sistem proses

produksi, seluruh aktivitas selalu dipengaruhi dan dibatasi oleh waktu. Upah

tenaga kerja, pemakaian utilitas, depresiasi dan lain sebagainya, merupakan

kompensasi atas penggunaan waktu oleh manusia maupun oleh mesin dan

peralatan yang digunakan. Sehingga waktu merupakan salah satu kendali yang

dapat digunakan dalam melakukan analisa dan implementasI TDABC.

Time Driven adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menghindari berbagai kesulitan dalam melakukan implementasi ABC.

Metoda Time-Driven Activity-Based Costing memiliki dua parameter, yaitu:

1. Pembebanan biaya untuk setiap unit waktu yang digunakan sumber daya yang

(5)

perusahaan/bisnis. (Total pengeluaran Overhead dibagi dengan total jam kerja

karyawan yang digunakan/tersedia).

2. Penilaian dari unit waktu yang digunakan dalam setiap aktivitas: berapa banyak

waktu yang digunakan dalam menyelesaikan satu unit produk pada setiap

aktivitas (hal ini didasarkan pada hasil perkiraan atau pengamatan langsung).

II.4.2. Kelebihan dan KelemahanTime Driven Activity Based Costing

Keuntungan dari Time Driven Activity Based Costing adalah TDABC memperpendek waktu mengumpulkan data, hanya menggunakan satu cost driver yaitu berdasarkan waktu. Sedangkan kelemahan dari Time Driven Activity Based Costing adalah kesalahan estimasi waktu yang dilakukan dalam menghitung waktu pada setiap sumber daya.

II.4.3. Perbandingan antara TDABC, ABC dan sistem perhitungan biaya tradisional.

Perbedaan umum antara TDABC, ABC System dan sistem tradisional adalah homogenitas dari biaya dalam satu tempat penampungan biaya. ABC System merupakan sistem perhitungan biaya dua tahap, sementara sistem tradisional bisa merupakan sistem perhitungan satu atau dua tahap. Di tahap

pertama dalam ABC System, tempat penampungan biaya aktivitas dibentuk ketika biaya sumber daya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan pemicu sumber daya. Di

tahap kedua, biaya aktivitas dialokasikan dari tempat penampungan biaya

aktivitas ke produk atau objek biaya final lainnya. Sebaliknya, sistem biaya

tradisional menggunakan dua tahap apabila departemen atau pusat biaya lain

(6)

yang membedakanTDABCdengan yang lainya adalahcost driveryang digunakan adalah penggerak waktu. TDABC dan ABC System memiliki kesamaan hal yang paling membedakan adalah pada penetapan cost driver dan pada TDABC tidak menggunakan klasifikasi aktivitas.

II.5. Aktivitas

II.5.1. Pengertian Aktivitas

Armanto Witjaksono (2006), berpendapat:

Aktivitas adalah suatu kelompok kegiatan yang dilakukan dalam sebuah organisasi atau suatu proses kerja, misalnya kegiatan memproses tagihan.

Sedangkan Supriyono (2002), berpendapat:

Aktivitas adalah kombinasi manusia, teknologi, bahan mentah, metode dan

lingkungan yang memproduksi produk atau jasa tertentu.

II.6. Cost Driver

(7)

2

[image:7.842.61.768.91.483.2]

2

Gambar 3.1. Struktur Organisasi RS Yakkum Purwodadi DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

KOMITE MUTU TIM

PENGEMBANGAN

KOMITE MEDIK

1.Panitia Akreditasi 2. Tim ISO

3. Tim SPI

4. Tim K3RS DIVISI KEUANGAN

& UMUM DIVISI PELAYANAN DIVISI KEPERAWATAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN SEKRETARIAT BAGIAN UMUM BAG.RMH TANGGA BAG.PELAY ANAN MEDIS BAG.PENJG. MEDIS BAG.KEPER AWATAN 1. Seksi Akuntansi 2. Seksi Keuangan 3. Seksi Logistik

1. Seksi Tata Usaha 2. Seksi HRD

1. Seksi UPKM 2. Seksi Pastoral 3. Marketing

1. Seksi IPSRS 2. Seksi EDP

1. IGD 2. IPI 3. IKO 4. Inst. Rawat

Jalan

1. Inst. Farmasi 2. Inst. Laborat 3. Inst. Radiologi

4. Inst. Gizi 5. Inst. Rekam

Medik 6. Inst. Rehab

Medik

1. Seksi YAN Kep. Khusus

dan Rawat Jalan 2. Seksi YAN

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi RS Yakkum Purwodadi

Referensi

Dokumen terkait

Analisa Kos Produk dengan Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada Bengkel Nasional Banyuwangi; Arief Rachman, 090810301265; 2009: 70 halaman; Program Studi

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melakukan penghitungan kos produksi dengan menggunakan pendekatan time driven activity based costing ( TDABC )

2 IMPLEMENTASI TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING (TDABC) PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) TAPE HANDAYANI 82 BONDOWOSO.. Jurnal Akuntansi

Era Time-Driven ABC (Tahun 2004 sampai dengan sekarang) Seiring dengan berjalannya waktu, Traditional ABC menjadi sulit diterapkan pada banyak perusahaan karena menimbulkan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai perhitungan biaya dengan metode time-driven activity based costing pada usaha Hotel Riana Baru yang nantinya

Perhitungan HPP dengan menggunakan metode Time Driven Activity Based Costing memiliki kelebihan yaitu total harga yang dihasilkan dari perhitungan ( amount of time

Analisa Kos Produk dengan Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada Bengkel Nasional Banyuwangi; Arief Rachman, 090810301265; 2009: 70 halaman; Program Studi

e-ISSN: 2684-8317 DOI: https://doi.org/10.31539/jomb.v5i2.5952 ANALISIS UTILISASI KAPASITAS MENGGUNAKAN METODE TIME-DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING TDABC PADA KONVEKSI WINA