• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Time Driven Activity Based Costing untuk Perhitungan Kos Produk yang Lebih Akurat (Studi Kasus pada CV "X").

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Time Driven Activity Based Costing untuk Perhitungan Kos Produk yang Lebih Akurat (Studi Kasus pada CV "X")."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRACT

The research objects are company production cost, activity which triggers them, and time needed for every events from the activity based on different time drivers. This research aims to give an illustration of the production cost measurement using the Time Driven Activity Based Costing Method on X Business Alliance. The method used is descriptive analytic method, which is a research method done by gathering, processing, and analyzing data obtained from research object. Primary data used are field study results, and secondary data used are literature study from books and literatures. The research result shows an undercosted for Rp 5.213/sqf for wetblue leather and an overcosted for Rp 120/sqf for finished leather produced by the company. This is caused by the main difference used. The company uses the volume-related method relying on cost denominator, while TDABC method relying on time driver of each activities done by the company.

(2)

ABSTRAK

Objek penelitian ini adalah biaya produksi perusahaan, aktivitas yang menjadi pemicu terjadinya biaya tersebut, dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap peristiwa dari suatu aktivitas berdasarkan driver waktu yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan contoh ilustrasi perhitungan kos produk dengan menggunakan metode Time Driven Activity Based Costing pada CV X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif analitis, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang diperoleh dari objek penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan data primer berupa hasil studi lapangan dan data sekunder berupa studi kepustakaan dari buku dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi undercosted sebesar Rp 5.213/sqf bagi kulit wetblue dan overcosted sebesar Rp 120/sqf bagi kulit

finished yang dihasilkan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dasar yang

digunakan. Pada metoda perusahaan berdasarkan pada pembagi biaya bersifat

volume related, sedangkan metoda TDABC berdasarkan driver waktu setiap aktivitas

yang dilakukan perusahaan.

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

(4)

Halaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

(5)

x

Halaman

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Objek Penelitian ... 31

3.2 Metode Penelitian... 31

3.2.1 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.2.2 Langkah-langkah Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Proses Produksi Kulit pada CV X ... 40

4.1.1 Penggunaan Sumber Daya pada Proses Produksi... 42

4.2 Jenis Biaya dan Pengelompokkan Biaya pada CV X... 43

4.3 Perhitungan Kos Produk CV X ... 50

4.4 Penerapan TDABC pada CV X ... 53

4.5 Pembahasan ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Simpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Activity Based Costing Model 10 Gambar 2 Model Time Driven Activity Based Costing 20

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Perbandingan ABC dengan TDABC 27

Tabel II Perbandingan ABC dengan TDABC dalam Hal Implementasi 29

Tabel III Penelitian dan Analisis Data 33

Tabel IV Daftar Harga Rata-rata Bahan Baku Tahun 2012 44

Tabel V Komponen-komponen Biaya CV X 49

Tabel VI Biaya-biaya yang Terjadi di CV X Tahun 2012 51

Tabel VII Pengklasifikasian Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung 54

Tabel VIII Data Waktu Pemakaian Aktivitas 59

Tabel IX Cara Perhitungan Time Driven Activity Based Costing 63

Tabel X Pembebanan Biaya Langsung ke Produk 66

Tabel XI Kos Produk Total Setiap Produk dengan Metoda TDABC 67

Tabel XII Perbandingan Kos Produk antara Metoda Berbasis Volume dengan Metoda Time Driven Activity Based Costing

(8)

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sistem Activity Based Costing yang dikenal pada tahun 1988 telah diimplementasikan oleh banyak perusahaan dalam menghitung kos produk, dan penentuan harga jual yang lebih akurat. Namun sistem ABC tidak dapat diterima secara universal (Kaplan dan Anderson 2007). Survei Rigby (2003) terhadap pemanfaatan perangkat manajemen (management tool) menunjukkan bahwa kurang dari 50% responden menyatakan tidak mengadopsi ABC sebagai sistem manajemen di perusahaan mereka (Kaplan dan Anderson 2007). Dalam praktiknya, memang banyak perusahaan yang gagal saat mengimplementasikan ABC, atau manajemen justru sengaja membatalkan implementasi ABC karena banyaknya resistensi akibat masalah-masalah teknologi informasi maupun masalah-masalah perilaku lainnya. (Bambang Tjahjadi, 2010).

Implementasi Activity Based Costing System juga menimbulkan masalah sebagai berikut: (1) wawancara dan proses survei membutuhkan waktu lama dan mahal, (2) data untuk model ABC subyektif dan sulit divalidasi, (3) model ABC tidak mudah di-updated untuk mengakomodasi perubahan keadaan, (4) model ini secara teori tidak benar jika mengabaikan penggunaan kapasitas yang secara potensial tidak digunakan (Kaplan dan Anderson, 2007). Dengan demikian, ABC

system memiliki beberapa masalah dan kelemahan yang membuat ABC tidak

(9)

Bab I Pendahuluan 2

Oleh karena itu, menurut Robert S. Kaplan dan Steven R. Anderson (2007),

Time Driven Activity Based Costing (TDABC) dapat menjadi solusi perbaikan

sistem ABC atau biasa disebut ABC Konvensional. Time Driven Activity Based

Costing hanya memiliki dua parameter, yaitu (1) Biaya per unit dari kapasitas

persediaan, dan (2) waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu transaksi atau suatu aktivitas. Time Driven Activity Based Costing yang berfokus pada kapasitas waktu tiap aktivitas ini tidak mahal, lebih mudah digunakan, lebih sederhana, hasilnya cepat, lebih akurat, dan dapat membuat proses pengambilan keputusan lebih cepat. Dengan demikian, sistem Time Driven Activity Based Costing dapat menjadi solusi perbaikan sistem Activity Based Costing.

CV X adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyamakan kulit sapi dan telah berdiri dari tahun 1949. Saat ini, CV X masih menggunakan metoda berbasis volume dalam menghitung kos produknya. Akan tetapi, CV X memiliki proporsi biaya overhead yang cukup besar, dan masih belum bisa mengklasifikasikan biaya apa saja yang termasuk ke dalam biaya langsung dan biaya tidak langsung secara tepat. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya distorsi dan ketidakakuratan informasi kos produk.

Jadi, tujuan dari skripsi ini adalah untuk memberikan contoh ilustrasi perhitungan kos produk dengan menggunakan Time Driven Activity Based

Costing pada CV X. Hasil dari skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan

(10)

Bab I Pendahuluan 3

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menetapkan rumusan masalah “Bagaimana penerapan Time Driven Activity Based Costing dalam menghitung kos produk pada CV X?”

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memberikan contoh ilustrasi perhitungan kos produk dengan menggunakan Time Driven

Activity Based Costing pada CV X.

1.4Kegunaan Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan CV X dalam menentukan kos produk yang lebih akurat dengan menggunakan Time Driven

Activity Based Costing.

2. Bagi Penulis

Sebagai wadah untuk menuangkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan, terutama mengenai Activity Based Costing dan Time Driven

Activity Based Costing, sehingga penulis mengetahui keselarasan antara teori

(11)

Bab I Pendahuluan 4

3. Bagi Pembaca

(12)

Bab V Simpulan dan Saran

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian terhadap CV X terkait dengan penerapan TDABC system untuk perhitungan kos produk yang lebih akurat antara lain:

1. Sistem perhitungan kos produk yang diterapkan oleh CV X masih belum akurat, karena melakukan pembebanan biaya yang sama dan merata terhadap dua jenis produk yang mengkonsumsi biaya dan waktu berbeda.

(13)

Bab V Simpulan dan Saran 72

5.2 Saran

Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis berikan kepada perusahaan sebagai pertimbangan untuk mengarahkan CV X ke arah yang lebih baik lagi. Saran yang penulis berikan adalah:

1. Perusahaan perlu melakukan pengklasifikasian biaya langsung dan biaya tidak langsung yang lebih sesuai agar dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat. Misalnya, hal ini dapat digunakan oleh direktur perusahaan dalam pengambilan keputusan efisiensi sumber daya dan penentuan harga jual produk.

2. Penerapan metoda TDABC dalam perhitungan kos produk dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan di masa depan agar menghasilkan informasi biaya dan penentuan harga jual produk yang lebih akurat di masa yang akan datang.

(14)

73

DAFTAR PUSTAKA

Blocher,dkk. 2005. Edisi 3. Cost Management: A Strategic Emphasis. New York: Mc Graw-Hill Co.,Inc.

Carter, William K. 2009. Edisi 14. Akuntansi Biaya. Diterjemahkan oleh: Krista. Jakarta: Salemba Empat.

Dejnega, O. 2011. Method Time Driven Activity Based Costing. Journal of Applied Economic Science, vol 6, no. 15.

Everaert P., and Bruggeman W. 2007. Time Driven Activity Based Costing:

Exploring the underlying model. Cost Management. ABI/INFORM Research:

16-20.

Garrison, R. H., dan Eric W. Noreen. 2003. Edisi 10. Managerial Accounting. New York: Mc Graw-Hill Co.,Inc.

Hansen, D.R., dan Maryanne M. Mowen. 2006. Edisi 6. Management Accounting. Cincinnati: South-Western Publishing Co.

Kaplan, R. S., dan S.R. Anderson. 2003. Time Driven Activity Based Costing diakses dari

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad =rja&ved=0CE8QFjAE&url=http%3A%2F%2Fnliah.com%2Fportal%2Fmicr osites%2Fuploads%2Fresources%2Fo1nedpivg.pdf&ei=EmGoUqniJcymrQe O_YDIDg&usg=AFQjCNHz9gGGD3_VnUpVf_B2aDvuL3fAqA&bvm=bv.5 7799294,d.bmk pada tanggal 5 Oktober 2013.

Kaplan, R. S., dan S.R. Anderson. 2007. The Innovation of Time-Driven

Activity-Based Costing. Cost Management. ABI/INFORM Research: 5-15.

Mildawati, T. 2010. Time Driven Activity Based Costing (TDABC): Generasi Kedua

dari Activity Based Costing (ABC). Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis

(15)

74

Universitas Kristen Maranatha Subagyo. 2008. Time Driven Activity Based Costing. Jurnal Akuntansi, vol 3, no 8.

hal. 223-234.

Tan, M.K. 2013. Can innovation of Time Driven ABC system replace conventional

ABC system? The 10th International Annual Symposium on Management, Universitas Surabaya. Bali.

Tjahjadi, Bambang. 2010. Integrasi Time Driven Activity Based Costing dengan

Enterprise Resources Planning (ERP): Generasi Baru Sistem Manajemen Biaya Kelas Dunia. Majalah Ekonomi, Th. XX, no 1.

Wijayanti Ratna. 2011. “Penerapan Activity Based Costing System untuk

Referensi

Dokumen terkait

Si anak sulung di anugerahi sebuah kekuatan untuk melakukan apa saja yang dia mau hanya dengan menyebutkannya.. Si anak tengah di anugerahi sebuah kekuatan untuk bergerak

Englishes by helping the future researchers to analyze the accommodation of WEs. in the materials and increase the students’

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa minat kerja dan prestasi mata pelajaran produktif berkorelasi positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja pada siswa kelas XI Jurusan

Dari grafik di atas terlihat tekanan darah diastolik pasca penyuntikan anestesi spinal yaitu mulai menit 3 sampai ke menit 12 untuk kelompok bupivakain dengan lidokain,

Dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa untuk meminimalisir total biaya persediaan, maka pembelian bahan baku kacang tanah dilakukan dalam jumlah yang besar dan dengan

Teknik auto lip-sync digunakan untuk melakukan pembentukan karakter virtual 3D yang dapat berbicara seperti manusia pada umumnya.. Preston blair phoneme series dijadikan acuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti pembelajaran dengan berbasis teknologi komputer pada Program Diklat Perakitan Bahan Dasar dengan

Sistem yang dibangun secara khusus pada Tugas Akhir ini adalah sebuah software pada masing-masing node pada jaringan komputer yang dapat menangani raw packet data dengan