• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Promosi Penjulaan Pada Clothing Arena Experience Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Promosi Penjulaan Pada Clothing Arena Experience Bandung"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

VIA OKTAVIANI, “Analisis Promosi Penjualan Pada Clothing Arena Experience Bandung”. Dibawah bimbingan Bapak Darmazakti, SE., MT

Setiap produk yang dihasilkan oleh tiap-tiap perusahaan membutuhkan media yang berperan sebagai alat untuk membentuk sebuah komunikasi antara pihak konsumen dengan pihak produsen. Dengan begitu produk tersebut dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Media yang dimaksud disini adalah sebuah promosi. Promosi penjualan adalah salah satu dari alat promosi yang digunakan oleh pihak Clothing Arena Experience Bandung. Adapun alat-alat yang digunakan dalam promosi ini adalah Diskon, Undian, dan Kemasan Harga Khusus atau Paket Harga.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Deskriftif Survey. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi, dengan menggunakan teknik sample random dimana ukuran sampel yang diambil 95 responden.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Clothing Arena Experience Bandung menggunakan tiga alat untuk melaksanakan promosi penjualannya yaitu, Diskon, Undian, dan Kemasan Harga Khusus atau Paket Harga. Sehingga ketiga alat tersebut menghasilkan tanggapan dari konsumen dengan skor rata-rata untuk Diskon sebesar 69.47 % (Baik), untuk Undian sebesar 68.94% ( Baik), dan untuk Kemasan Harga Khusus atau Paket Harga sebesar 64.21% ( Cukup Baik). Sehingga secara keseluruhan tentang alat Promosi Penjualan yang digunakan Clothing Arena Experience Bandung adalah sebesar 67.54%, yang mempunyai kriteria “ Cukup Baik”..

(2)

59 B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta pada pembahasan Bab IV mengenai Analisis Promosi Penjualan Pada Clothing Arena Experience Bandung, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan memberikan beberapa saran sebagai masukan bagi pihak Clothing Arena Experience.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan melalui analisa data statistik dari kuesioner yang disebarkan, dan wawancara dengan pihak Clothing Arena Experience maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Promosi Penjualan yang Dilaksanakan Oleh Clothing Arena Experience Bandung

Clothing Arena Experience menggunakan promosi penjualan Untuk tetap memelihara pembeli atau menarik perhatian calon pembeli dengan menetatapkan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka pelaksanaan promosi penjualan untuk konsumen akhir tersebut yang pada dasarnya pelaksanaan promosi penjualan bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan dan untuk meningkatkan hasil penjualan. Clothing Arena Experience menggunakan alat promosi penjualan sebagai berikut:

(3)

dinamakan dengan Rock Sale, pada bulan-bulan rame seperti bulan Juni, dan biasanya di adakan pada akhir tahun yaitu pada bulan Desember.

Undian: Clothing Arena Experience melakukan undian jika ada event-event tertentu saja. Seperti: acara yang selalu di adakan pada akhir tahun yang dinamakn End Year Sale, pameran, dan lain-lain. Undian yang diadakan yaitu semacam lotre, untuk pembelian minimal Rp. 100.000 pembeli akan mendapatkan satu lotre, isi dari lotre tersebut terdapat angka dari 1-100 yang bisa dicabut. Jika pembeli beruntung, akan mendapatkan hadiah seperti: kaos, jaket, topi, sabuk dan hadiah yang paling besar yaitu sepatu.

Kemasan harga khusus atau paket harga: Alat promosi ini dilakukan sama seperti alat promosi yang diatas yaitu pada saat ada event-event tertentu. Contohnya event Buy One Get One, yang biasanya digabungkan dengan alat promosi penjualan yang berupa Diskon yang diadakan pada bulan-bulan sepi seperti pada bulan April, pada bulan-bulan rame seperti bulan Juni, dan biasanya di adakan pada akhir tahun yaitu pada bulan Desember.

2. Tanggapan Konsumen Tentang Pelaksanaan Promosi Penjualan pada Clothing Arena Experience Bandung

(4)

penjualan yang dilaksanakan oleh Clothing Arena Experience Bandung melalui kuesioner yang disebarkan kepada para konsumen produk-produk dari Clothing Arena Experience Bandung. pernyataan terhadap alat promosi penjualan diskon yang dilaksanakan dinilai baik, karena nilai persentase dari tanggapan responden sebesar 69.47% yang dimana berada pada rentang skor baik yaitu (68.01% – <84.00%), pada alat promosi penjualan undian yang dilaksanakan dinilai baik karena nilai persentase dari tanggapan responden sebesar 68.94% yang dimana berada pada rentang skor baik yaitu (68.01% – <84.00%), dan pada alat promosi penjualan kemasan harga khusus atau paket harga yang dilaksanakan dinilai Baik karena nilai persentase dari tanggapan responden sebesar 64.21% yang dimana berada pada rentang skor baik yaitu (52% - <68%). Maka pernyataan promosi penjualan yang dilaksanakan dapat dikatakan cukup baik, karena nilai persentase dari keseluruhan jawaban pernyataan adalah sebesar 67.54% yang dimana berada pada rentang skor cukup baik yaitu 52% - <68%.

5.2. Saran

(5)

1. Setelah penulis melakukan dilapangan terhadap alat promosi penjualan yang digunakan oleh Clothing Arena Experience, ternyata tanggapan responden cukup bagus. Maka sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan lagi kinerja alat-alat dari promosi penjualan yang sudah dipakai atau digunakan oleh perusahaan dan mencoba alat-alat lain dari Promosi Penjualan seperti: hadiah, tawaran uang kembali, promosi gabungan, premi, promosi gabungan dan lain-lain. Untuk menghindari kejenuhan akan program yang ada.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Peniliti Alfabeta, Bandung.

Djaslim Saladin, 2007, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Bandung: CV. Linda Karya

Husein Umar, 2003, Metode Riset, Perilaku Konsumen Jasa, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Philip Kotler,. Gary Amstrong. 2004, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta:

Philip Kotler,., Alih Bahasa Benyamin Molan, 2007, Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 1, Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia

Philip Kotler,., Kevin Lane Keller, 2006, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia

Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si, 2008, Penelitian Kualitatif Dan Kuanitatif Teori Dan Aplikasi, Unikom, Bandung. PT. Indeks Kelompok Gramedia

Sugiyono, 2004, Manajemen Pemasaran Kuantitatif, Kualitatif Dan Riset And Development, Alfabeta, Bandung.

Farris dan Quelch, 2009, Strategi Promosi Penjualan, http://jurnal-sdm.wordpress.com/2009/08/strategi-promosi-penjualan-definisi.html Teddykw, 2008, Promosi Penjualan http://majalah-online.wordpress.com

(04/02/2008)

(7)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat akan semakin kritis dalam menyeleksi informasi- informasi yang diterima.

Banyak dari usaha yang hanya membuat target diatas kertas, tanpa menganalisa terhadap kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh tim penjualan di lapangan dan target tersebut dijadikan acuan untuk mencapai hasil penjualan. Kondisi lapangan, lingkungan budaya, trend produk, kebiasaan adat istiadat, kemampuan daya beli masyarakat, tingkat kegunaan produk dan variabel- variabel lain menentukan keberhasilan untuk melakukan penjualan produk.

(8)

Dalam hal ini, promosi merupakan medianya dan periklanan merupakan variabel promosi yang memegang peranan sangat penting. Dalam operasinya, penjualan tatap muka lebih fleksibel jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk promosi lainnya. Karena tenaga penjual yaitu para pramuniaga ataupun wiraniaga yang menjalankan fungsi promosi dalam bentuk penjualan tatap muka tersebut secara langsung berhadapan dengan konsumen, sehingga secara langsung pula dapat mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen serta sekaligus dapat melihat reaksi konsumen maka akan dapat dengan segera mengadakan penyesuaian-penyesuaian.

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Djaslim Saladin (2003:172). Promosi penjualan sebagai salah satu variable bauran pemasaran mempunyai peranan penting dalam menyampaikan informasi mengenai produk perusahaan kepada konsumen.

(9)

eceran yang lebih bervariasi, seperti toko berharga murah setiap hari dan ada pula toko harga promosi. Promosi penjualan inemperbesar kesadaran harga konsumen. Mereka memungkinkan produsen menjual lebih banyak daripada yang biasa mereka jual dengan harga normal. Promosi penjualan membantu produsen menyesuaikan program untuk berbagai segmen konsumen. Konsumen sendiri menikmati kepuasan karena menjadi pembelanja yang cerdik ketika mereka memanfaatkan harga spesial tersebut.

Clothing Arena Eperience merupakan bisnis yang bergerak dalam bidang clothing yang menjual berbagai macam produk seperti: T-shirt, kemeja, celana, jaket, sweater, dan aksesoris meliputi dompet, sandal, topi, sabuk, dan tas. Clothing Arena Experience juga sangat memperhatikan hal- hal yang sangat mempengaruhi proses pembelian secara langsung maupun tidak langsung yang berpengaruh pada penjualan produk.

(10)

produk yang inovatif semakin mempertajam persaingan bisnis clothing di Bandung pada khususnya.

Dengan munculnya clothing- clothing baru akan semakin memperketat tingakat persaingan antar clothing yang berada di kota Bandung. Dalam hal ini, Clothing Arena Experience Bandung harus menentukan strategi untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan yang sejenis lainnya, strategi tersebut yaitu dengan melakukan promosi penjualan. Namun menurut Desi Indrasari selaku bagian pemasaran disana mengungkapkan bahwa disinyalir dalam pelaksanannya promosi penjualan yang dilakukan oleh Arena Experience belum maksimal,karena terdapatnya beberapa kendaladalam melakukan promosi tersebut, antara lain adanya persaingan dengan kompetitor lain seperti: Ouval, Blankwear, uncle 347, Invictus, Cosmic, Air Plane, D’loops dan lain-lain yang lebih gencar melakukan promosinya. Maka pihak Clothing Arena Experience harus lebih meningkatkan lagi promosi, sehingga apabila hal tersebut tidak cepat ditanggulangi, maka dikhawatirkan pelanggan akan berpindah ke Clothing-clothing lain yang mempunyai konsep lebih segar dan lebih menarik perhatian. Karena konsumen atau pasar/masyarakat kurang mengenal produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian , hasil akhir yang diharapkan Clothing Arena Experience adlah konsumen melakukan pembelian atau memakai produk dari Clothing Arena Experience itu sendiri.

(11)

akhir yang berjudul “ Analisis Promosi Penjualan Pada Clothing Arena

Experience Bandung ”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Semakin banyaknya persaingan dibidang clothing yang melakukan berbagai promosi untuk menarik para konsumen ini memacu Clothing Arena Experience untuk lebih komunikatif lagi dalam melakukan promosi penjualannya agar konsumen tertarik untuk membeli produk- produk yang tersedia di Arena Experience.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana promosi penjualan yang dilaksanakan oleh Clothing Arena Experience Bandung

2. Bagaimana tanggapan responden terhadap pelaksanaan promosi penjualan pada Clothing Arena Experience Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

(12)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mempelajari promosi penjualan yang dilaksanakan pada Clothing Arena Experience Bandung

2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap pelaksanaan promosi penjualan pada Clothing Arena Experience Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini, semoga menjadi informasi yang sangat bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk dijadikan suatu acuan (bahan pemikiran) untuk memberikan informasi tentang kegiatan promosi penjualan.

2. Bagi pihak terkait

(13)

3. Pihak lain

Analisis ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pihak lain, khususnya yang berminat pada masalah promosi penjualan.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan pengetahuan sebagai bekal agar dapat menerapkan kombinasi yang tepat antara keadaan teoritis dengan keadaan yang sebenarnya, khususnya mengenai promosi penjualan. 2. Bagi penelitian

Analisis ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti lain, khususnya yang berminat pada promosi penjualan dan dapat dijadikan bahan literatur untuk penilaian-penilaian lainnya.

3. Perkembangan ilmu manajemen

(14)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis melaksanakan penelitian pada Clothing Arena Experience Bandung yang berlokasi di jalan Ir. H. Djuanda No. 207 Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2010.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No

. Uraian

Bulan Februa

ri Maret April

Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan UP 2. Pencarian

perusahaan

3. Penelitian 4. Bimbingan UP

(15)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Manajemen Pemasaran

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

“ Manajemen pememasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar

sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan, pelanggan denhan menciptakan, menyerahkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.”

Sedangkan Buchari Alma (2004:130), yaitu:

“ Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan

pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun

bagian dipemasaran.”

(16)

2.1.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran

Setelah menetukan pasar sasaran serta posisi produk yang diinginkan dalam benak konsumen, perusahaan perlu mendesain program agar produk dapat memperoleh respon dari pasar sasaran. Dalam pemasaran diperlukan alat, alat disini adalah program yang dapat dikontrol oleh perusahaan. Alt tersebut sering disebut bauran pemasaran (marketing mix).

Bauran pemasaran menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2005:17), yaitu:

“ Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan

pemasarannya dipasar sasaran.”

Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2007:3) bahwa:

“ Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari

variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan

digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.”

Dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah sekumpulan variabel yang terkendali dimana satu sama lain saling berkaitan dan dikombinasikan oleh perusahaan dengan tepat agar menjadi suatu bauran yang dapat digunakan untuk tujuan pemasaran perusahaan.

(17)

1. Produk (Product) adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada sasaran.

2. Harga (Price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk.

3. Saluran distribusi atau tempat (Place) adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promosi (Promotion) adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

2.1.2 Promosi

2.1.2.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah salah satu bagian dari bauran yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Menurut Buchari Alma (2004:179), yaitu:

“ promotion is marketers effort to commucate with target audience.

Communication is then process of influencing other behavior by

(18)

Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2007:123), menyatakan:

“Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli

yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.”

Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi merupakan ujung tombak didalam kegiatan pemasaran yakni memotifasi konsumen untuk melakukan pembelian.

2.1.2.2 Bauran Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasakan tugas-tugas khususnya.

Bauran promosi (promotion mix) terdiri dari lima cara/alat promosi yang masimg-masing memiliki definisi tersendiri. Kotler yang dialih bahasa oleh Benyamin Molan (2005:147) mengemukakan definisi masing-masing aktifitas tersebut, yaitu:

1. Periklanan (Advertising)

Adalah setiap bentuk persentasi yang bukan dilakukan orang dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan.

2. Promosi Penjualan ( Sales Promotion)

(19)

3. Hubungan Masyarakat ( Public Relation)

Adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.

4. Penjualan Pribadi ( Personal Selling)

Adalah interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.

5. Pemasaran Langsung ( Direct Marketing)

Penggunaan surat, telepon, faximile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

2.1.3 Promosi Penjualan

2.1.3.1 Pengertian Pomosi Penjualan

Definisi promosi Penjualan menurut Kotler dan Amstrong yang dikutif kembali oleh Buchari Alma (2004:188) menyatakan bahwa:

“ Sales promotion consist of short term incentive to encourage purchase

or sales of a product or service.”

sedangkan menurut Djaslim Saladin (2007:136) menyatakan bahwa:

(20)

ditargetkan sebagai alat lainnya dengan menggunakan bentuk yang berbeda.”

Dari kedua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan adalah keinginan menawarkan insentif dalam periode tertentu untuk mendorong keinginan calon konsumen, para penjual atau perantara.

Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaran dengan menggunakan biaya yang efisien dengan memberikan nilai tanbah pada produk atau jasa kepada perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi pada jangka waktu tertentu.

Promosi penjualan digunakan untuk mempengaruhi perhatian konsumen dengan memberikan suatu informasi yang akan membawa konsumen untuk membeli produk tersebut.

Menurut artikel yang ditulis Teddy.K.W 4 February 2008 dalam majalah online wordpress.com, promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.

(21)

3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.

4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan. Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

2.1.3.2 Tujuan Promosi Penjualan

Tujuan dari promosi penjualan menurut Buchari Alma (2004:137), ialah :

1. Menarik para pembeli baru

2. Member hadiah/ penghargaan kepada konsumen-konsumen atau pelanggan yang lama

3. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama 4. Menghindarkan konsumen lari ke merek lain

5. Mempopulerkan merk/ meningkatkan loyalitas

(22)

2.1.3.3 Karakteristik Promosi Penjualan

Meskipun alat promosi penjualan bermacam-macam, tetapi alat-alat promosi penjualan tersebut memiliki cirri-ciri tersendiri. Seperti yang dikatakan oleh Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2005:266), yaitu:

1. Komunikasi : promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen pada produk.

2. Insentif : promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang member nilai bagi konsumen. 3. Ajakan : promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan

transaksi pembelian sekarang.

2.1.3.4 Alat-alat Promosi Penjualan

Menurut Djaslim Saladin (2007:136), menyatakan alat-alat promosi sebagai berikut:

1. Sampel Contoh

Merupakan tawaran produk gratis atau percobaan gratis kepada konsumen dan diharapkan mereka menyukai produk tersebut sehingga melakukan pembelian ulang.

2. Diskon

(23)

2. Undian

Mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama mereka untuk diundi.

3. Kemasan harga khusus atau paket harga

Potongan harga lebih rendah daripada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau bungkus

4. Hadiah

Barang yang ditawarkan secara cuma-cuma atau gratis atau dengan harga yang sangat murah sebagai insentif untuk membeli suatu produk.

5. Demonstrasi

Yaitu pertunjukan tang dilakukan untuk menunjukan atau membuktikan keefektifan atau cara menggunakan produk.

6. Tawaran uang kembali

Pengembalian uang kepada konsumen apabila terjadi ketidaksesuaian antara produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli berdasarkan perjanjian.

7. Promosi gabungan

Dua atau lebih merek atau perusahaan bekerja sama mengeluarkan kupon, pengembalian uang dan mengadakan kontes untk meningkatkan daya tarik mereka.

8. Pemajangan ditempat pembelian

(24)

9. Kupon

Sertifikat yang member hak kepada pemegangnya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu.

10.Premi

Barang yang ditawarkan dengan harga relative rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.

11. Program frekuensi

Program yang memberikan imbalan yang terkait dengan frekuensi dan intensitas konsumen membeli produk atau jasa perusahaan tersebut 12. Imbalan berlangganan

Nilai dalam bentuk tunai atu bentuk lain yang sebanding dengan loyalitas berlangganan penjual atau sekelompok penjual tertentu. 13. Promosi silang

Menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak bersaing.

2.2 Kerangka Pemikiran

(25)

perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan.

Dalam pemasaran diperlukan alat, alat disini adalah program yang dapat dikontrol oleh perusahaan. Alat tersebut sering disebut bauran -pemasaran (marketing mix).

Ada lima alat promosi yang diungkapkan oleh Kotler yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2005:147) dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu :Periklanan (advertising), Promosi penjualan (sales promotion), Hubungan masyarakat (public relation), Penjualan pribadi (personal saleling), Pemasaran langsung (direct marketing).

Dari kelima alat promosi tersebut, perusahaan menggunakan promosi penjualan dalam usahanya untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan hasil penjualannya. Promosi penjualan harus direncanakan dengan cermat agar dapat berperan efektif dalam menarik minat konsumennya untuk melakukan pembelian.

Promosi Penjualan menurut Djaslim Saladin (2007:136) adalah:

Kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar yang ditargetkan sebagai alat lainnya dengan menggunakan bentuk yang berbeda.”

(26)

kupon, hadiah langsung, diskon dan lain-lain. Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2005:300), mengemukakan bahwa: “Dalam menggunakan promosi penjulan perusahaan harus menetapkan tujuan-tujuannya, memilih alat, mengembangkan program, melakukan pra-pengujian program tersebut, mengimplementasikan dan mengendalikannya, dan mengevaluasi hasilnya.”

Pemasaran juga harus menetapkan alat-alat promosi penjualan kemudian dilakukan pra-uji coba terhadap program promosi penjualan yang selanjutnya melaksanakan dan mengawasi program promosi penjualan tersebut dan akhirnya mengevaluasi hasil-hasil promosi penjualan itu.

Menurut Djaslim Saladin (2007:136), menyatakan alat-alat promosi sebagai berikut:

1. Sampel Contoh 2. Diskon

3. Undian

4. Kemasan harga khusus atau paket harga 5. Hadiah

6. Demonstrasi 7. Promosi gabungan

8. Pemajangan ditempat pembelian 9. Kupon

10. Premi

(27)

13. Imbalan berlangganan 14. Promosi silang

Dari sekian banyaknya alat promosi penjualan diatas, Clothing Arena Experience Bandung hanya menggunakan alat promosi penjualan sebagai berikut:

1. Diskon 2. Undian

3. Kemasan harga khusus atau paket harga

Untuk lebih mempermudah penjelasan kerangka pemikiran digambarkan secara sistematis sebagai berikut:

Gambar 2.1

Sistematis kerangka pemikiran menurut paradigma Promosi Penjualan (X):

 Diskon

 Undian

(28)

22 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah membahas mengenai promosi penjualan yang dilakukan pada Clothing Arena Experience Bandung dengan sub variabel promosi penjualan. Tempat penelitian ini adalah Clothing Arena Experience Bandung, setelah dilakukan penelitian ini di harapkan dapat diketahui bagaimana promosi penjualan yang dilakukan di Clothing Arena Experience Bandung ini.

Tempat penelitian yang dilakukan peneliti berlokasi di Jl. Ir. H. Djuanda No. 207 Bandung.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam menyusun tugas akhir ini metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif atau sering disebut juga survey, yang mempunyai tujuan untuk membuat gambaran mengenai situasi-situasi secara sistematis, factual dan akurat mengenai fenomena-fenomena yang ada pada akhirnya akan ditarik sebagai suatu kesimpulan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

(29)

penjualan, variabel ini ditetapkan sebagai variabel bebas (independent) atau variabel penyebab.

Untuk lebih jelasnya, Operasionalisasi Variabel dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 3.1 Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran Skala

Promosi

(30)

3.2.3 Metode Penarikan Sampel 3.2.3.1 Populasi

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian survey. Penelitian survey adalah “Penelitian yang dilakukan pada suatu populasi dengan mempelajari sampel yang diambil dari populasi tersebut”. (Sugiyono, 2003:7). Penelitian survey dirancang untuk

mengetahui sikap dan perilaku manusia, opini atau tanggapan publik terhadap suatu permasalahan.

Berdasarkan survey dan menurut Desi Indrasari selaku bagian pemasaran pada Clothing Arena Experience Bandung menyatakan bahwa unit analisisnya: konsumen Clothing Arena Experience yang telah melakukan pembelian produk pada clothing Arena Experience Bandung yaitu sebanyak rata-rata 1800 konsumen/ bulan.

3.2.3.2 Sampel

(31)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Rumus yang digunakan adalah pendapat Slovin yang dikutip dari Drs.Husein Umar ( 2003:146 ) yaitu:

2 pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil e = 0.1 Berarti jumlah populasi yang harus diambil sebagai sampel adalah sebanyak 95 orang.

3.2.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.4.1 Jenis Data

(32)

1. Data Primer

Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel penelitian untuk mengetahui kemaksimalan promosi penjualan yang diterapkan oleh perusahaan yang akan diteliti. Disamping itu, data primer juga merupakan data yang diperoleh dari membagikan kuesioner langsung dengan konsumen pada perusahaan tersebut tentang promosi penjualan.

2. Data sekunder

Data yang telah ada dan tersusun secara sistematis serta merupakan data tertulis dari pihak perusahaan, seperti data yang berbentuk profil perusahaan. Selain itu data juga diperoleh dari sumber tertulis seperti : literature, artikel, berbagai website, dan tulisan ilmiah yang dianggap relevan dengan topik permasalahan.

3.2.4.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Studi lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan di lokasi perusahaan guna mendapatkan data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian.

(33)

a. Observasi, menurut Umi Narimawati (2007:63):

Yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala / peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian.

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar pertanyaan untuk diisi oleh sejumlah responden. Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai positif 5 sampai dengan 1. Pemberian skor dilakukan atas jawaban pertanyaan, mengenai promosi penjualan (variabel X). Karena data ini berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.

Sugiyono (2004:89), mengatakan bahwa jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Skala Nilai

Sangat setuju 5

Setuju 4

Cukup 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

(34)

c. Wawancara, menurut Umi Narimawati (2007:64):

Yaitu pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data).

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan objek penelitian. Setelah pengumpulan data dilakukan maka data tersebut diolah, dalam penyusunan laporan usulan penelitian ini penulis melakukan pengolahan data sebagai berikut :

1. Mengumpulkan terlebih dahulu data-data yang telah diperoleh dari pihak perusahaan.

2. Mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis, buku-buku atau literature yang berhubungan dengan materi laporan usulan penelitian.

(35)

3.2.5 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan peneliti yaitu analisis kualitatif.

Analisis kualitatif menurut Sugiyono (2009:9) yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen).

Sesuai dengan pernyataan dari Redi Panuju (1995:45) “Bahwa

untuk menentukan katagori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum, maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut :

Skor minimum dalam persentase = min 100%

(36)

= 80%

Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing item penelitian sebagai berikut

Tabel 3.3

Kriteria Persentase Pengkategorian Skor Jawaban Responden Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20%-< 36% Sangat tidak baik

36%-<52% Tidak baik

52%-<68% Cukup baik

68%-<84% Baik

84%-<100% Sangat baik

Tabel 3.4

(37)

31 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

Clothing Arena Experience berdiri di Bandung pada tanggal 1 Oktober 2002 yang didirikan oleh seseorang yang bernama Dany Rachmad Subagyo, S.T dan sekaligus menjadi pemilik Clothing Arena Experience tersebut. Clothing Arena Experience berlokasi di jalan Ir. H. Djuanda No. 207 Bandung. Phone: 022-2506444 & Fax : 022-2500864 dimana tempat ini sekaligus menjadi kantor Clothing Arena Experience.

Pertama kali Clothing arena Experience didirikan hanya menjual barang-barang titipan dan beberapa merk orang lain, tapi sekarang Clothing Arena Experience telah membuat produk sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, dan juga telah melebarkan sayapnya keberbagai kota besar di Indonesia seperti : Jakarta, Padang, Lampung, Makassar, Pekan baru, Bali, Yogyakarta, Sukabumi, Semarang, dan Bandung tentunya. Dengan cara menitipkan barang-barang hasil produksi Arena Experience ke distro-distro yang ada di kot-kota tersebut.

Clothing Arena Experience mempunyai konsep yang dikenal dengan “

(38)

maksud awalnya adalah anti tren, tetapi ke antitrenan itu yang membuatnya malah banyak dicintai orang, akibatnya malah nge-tren.

Clothing Arena Experience mempunyai target market yaitu pelajar ( usia 15-18 tahun) sebesar 75%, mahasiswa ( usia 18-23 tahun) sebesar 15%, dan other sebesar 10%. Komposisi barang-barang yang dijual oleh Clothing Arena Experience adalah produk seperti : Kaos, Kemeja, Celana, Sabuk, Jaket, Tas, Boxer, Sandal, Dompet.

(39)

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Clothing Arena Experience Bandung

Sumber : Clothing Arena Experience, 2010

Gambar 4.1

Struktur Organisasi : Clothing Arena Experience Bandung

INVENTORY OWNER

DISTRIBUTION MARKETING

FINANCE

STORE MANAGER

DESIGNER

WEB MASTER PROMOTION

SHOPKEEPER WAREHOUSE ARENA SHOE SHOP

(40)

4.1.1.3 Job Description

Deskripsi jabatan Clothing Arena Experience adalah sebagai berikut:

1. OWNER

 Memantau segala bentuk kegiatan

 Menerima laporan atas segala bentuk kegiatan sebagai dasar dari pertanggungjawaban setiap divisi

 Melakukan evaluasi kerja pada setiap divisi yang ada 2. FINANCE

 Memastikan ketersediaan dana oprasional yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk kegiatan oprasional sehari-hari

 Mengatur segala jenis pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan (Alur kas)

 Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko financial yang dapat dihadapi oleh perusahaan

(41)

 Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluan pelaporan kepada direksi dan komisaris perusahaan.

3. DESIGNER

 Melakukan riset pasar akan apa yang sedang berkembang dalam bidang Ritel (Clothing) saat ini

 Membuat perencanaan design

 Memberikan kontribusi dalam ketersediaannya ide untuk dituangkan dalam bentuk produk

4. DISTRIBUTION

 Melakukan kegiatan pengiriman barang siap jual kepada ritel

 Mengumpulkan report (stock on hand) dan barang yang terjual

 Menganilisa dan memeriksa semua report penjualan

 Memberi pemasukan pengembangan design

 Menjaga hubungan baik kepada setiap stock 5. INVENTORY

(42)

 Menerima dan memproses permintaan barang dari setiap tempat, dan mengontrol pengiriman barang dari pemasok (supplier) agar barang dapat diterima oleh gudang, sesuai dengan waktu, kuantitas, kualitas dan biaya yang telah ditetapkan.

6. MARKETING

 Menentukan harga jual produk yang akan dipasarkan, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan

 Memonitor perolehan order serta merangkumnya dalam peramalan untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal

 Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan

 Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey penjualan untuk tercapainya target kepuasan pelanggan. 7. WEB MASTER

 Mengatasi dan bertanggungjawab terhadap semua online store (web dan forum)

 Melakkukan update barang dan berita pada situs dan forum

 Memantau stok ketersediaan barang di gudang

(43)

8. PROMOTION

 Merencanakan dan menentukan kebijakan promosi yang dibutuhkan perusahaan

 Menentukan bentuk media dan bentuk promosi yang sesuai

 Menentukan materi promosi yang dibutuhkan

 Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk kebutuhan promosi

 Memonitor dan menganalisa untuk menentukan efektifitas promosi

9. STORE MANAGER

 Mengatur segala sesuatu kebutuhan yang berhubungan dengan Toko

 Memantau segala kegiatan operasi di Toko

 Menentukan kegiatan bulanan Toko 10.CASHIER

 Menerima pembayaran dari konsumen

 Membuat data penjualan per hari di Toko

 Mengatur alur uang masuk per hari

 Melakukan verifikasi dan cross check dana yang disetor dan diterima dengan dokumen pendukung, untuk memastikan keakuratan dan kebenaran data

11. ARENA SHOE SHOP

(44)

 Mengecek display sepatu

 Berinteraksi langsung dengan konsumen

 Melayani konsumen/pembeli 12.SHOPKEEPER

 Menjaga keutuhan barang titip jual/konsinyasi

 Mengecek display barang

 Berinteraksi langsung dengan konsumen

 Melayani konsumen/pembeli 13.WAREHOUSE

 Mengatur alur barang masuk dan keluar

 Menjaga stock barang yang ada di gudang

 Berkoodinasi dengan pihak konsinyasi tentang ketersediaan barang di gudang

 Membuat surat masuk dan keluar barang

4.1.1.4Aspek Kegiatan Perusahaan

(45)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pelaksanaan Promosi Penjualan yang dilakukan Clothing Arena Experience Bandung

Semakin ketatnya persaingan yang dirasakan oleh berbagai perusahaan khususnya dibidang clothing dalam menjalankan usahanya, memacu Clothing Arena Experience untuk melakukan berbagai kegiatan atau cara untuk mengatasi pesaing-pesaingnya. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil penjulan adalah dengan melalui promosi.

Dalam usahanya Clothing Arena Experience memiliki berbagai macam jenis pembeli atau konsumen yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Clothing Arena Experience menggunakan promosi penjualan dengan alat promosinya yaitu: Diskon, Undian, dan kemasan harga khusus atau paket harga. Untuk tetap memelihara pembeli atau menarik perhatian calon pembeli dengan menetatapkan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka pelaksanaan promosi penjualan untuk konsumen akhir tersebut yang pada dasarnya pelaksanaan promosi penjualan bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan dan untuk meningkatkan hasil penjualan.

4.2.2 Tujuan Pelaksanaan Promosi Penjualan yang dilakukan Clothing Arena Experience Bandung

(46)

4.2.3 Alat-alat Promosi Penjualan yang digunakan Clothing Arena Experience

Mengacu pada tujuan yang diatas, untuk dapat mendorong konsumen lebih banyak menggunakan produk atau membeli produk. Maka Clothing Arena Experience menggunakan alat promosi penjualan sebagai berikut:

1. Diskon

Diskon di adakan agar para calon pembeli tertarik untuk membeli produk Clothing Arena Experience. Diskon dilakukan setiap bulan-bulan sepi seperti pada bulan-bulan April yang biasanya dinamakan dengan Rock Sale, pada bulan-bulan rame seperti bulan Juni, dan biasanya di adakan pada akhir tahun yaitu pada bulan Desember. 2. Undian

Clothing Arena Experience melakukan undian jika ada event-event tertentu saja. Seperti: acara yang selalu di adakan pada akhir tahun yang dinamakan End Year Sale, pameran, dan lain-lain. Undian yang diadakan yaitu semacam lotre, untuk pembelian minimal Rp. 100.000 pembeli akan mendapatkan satu lotre, isi dari lotre tersebut terdapat angka dari 1-100 yang bisa dicabut. Jika pembeli beruntung, akan mendapatkan hadiah seperti: kaos, jaket, topi, sabuk dan hadiah yang paling besar yaitu sepatu.

3. Kemasan harga khusus atau paket harga

(47)

Get One, yang biasanya disatuin dengan alat promosi penjualan yang berupa diskon. yang diadakan pada bulan-bulan sepi seperti pada bulan April, pada bulan-bulan rame seperti bulan Juni, dan biasanya di adakan pada akhir tahun yaitu pada bulan Desember.

4.2.4 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 95 lembar kuesioner kepada para konsumen atau pembeli produk Clothing Arena Experience di counternya yang tepatnya berada di jalan Ir. H. Djuanda No. 207 Bandung . Kuesioner ini berisi tanggapan konsumen tentang alat promosi penjualan yang digunakan Clothing Arena Experience.

Untuk mendapat gambaran mengenai konsumen yang menjadi objek penelitian ini, maka di bawah ini akan diuraikan pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin, Usia, pekerjaan, pengeluaran perbulannya dalam berbelanja pakaian, dan dalam sebulan berapa kali mengunjungi Clothing Arena Experience yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 66 69%

Wanita 29 31%

Total 95 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

(48)

responden pria dan 31% terdiri atas responden wanita. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pria.

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Frekuensi Persentase 15-20 Tahun 52 55%

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui responden yang berusia 15-20 tahun sebesar 55%, responden yang berusia 21-25 tahun sebesar 28%, lalu responden yang berusia 26-30 tahun sebesar 15%, kemudian responden yang berusia lebih dari 30 tahun sebesar 2%. Dari data diatas menunjukan responden terbesar adalah mereka yang berusia antara 15-20 tahun, dan terkecil adalah responden yang berusia diatas dari 30 tahun.

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Persentase

Pelajar 47 49%

(49)

Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui responden yang berprofesi sebagai Pelajar sebanyak 47 orang (49%), responden yang berprofesi sebagai Mahasiswa sebanyak 29 orang (31%), responden yang berprofesi sebagai Wiraswasta sebanyak 6 orang (6%), lalu responden yang berprofesi sebagai Pegawai Swasta sebanayak 11 orang (12%) dan responden yang berprofesi Lain-lain sebanyak 2 orang (2%). Dengan demikian mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini masih dalam status Pelajar.

Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan pengeluaran perbulannya dalam berbelanja pakaian

Jumlah Pengeluaran Jumlah Persentase

<Rp. 100.000,- 27 28%

Rp. 100.000,-s/d Rp. 500.000,- 55 58% Rp. 500.000,-s/d Rp. 1.000.000,- 11 12%

>Rp. 1.000.000,- 2 2%

Total 95 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

(50)

menjadi responden dalam penelitian ini adalah responden yang menghabiskan antara Rp. 100.000, s/d Rp. 500.000 dalam satu bulan untuk berbelanja pakaian.

Tabel 4.5

Karateristik Responden Berdasarkan Kunjungan perbulan pada Clothing Arena Experience

Kunjungan Frekuensi Persentase

1 kali 51 54%

2 kali 26 27%

3 kali 13 14%

4 kali 5 5%

Total 95 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui responden yang mengunjungi 1 kali dalam sebulan sebesar 54%, responden yang mengunjungi 2 kali sebulan sebesar 27%, responden yang mengunjungi 3 kali dalam sebulan sebesar 14%, serta yang dalam sebulan 4 kali menunjungi sebesar 5%. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah 54% orang yang mengunjuni clothing Arena Experience 1 kali dalam sebulan.

4.2.5 Tanggapan Responden

Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden diperoleh data bahwa para responden sebagian besar telah mengetahui Promosi Penjualan tang dilakukan oleh Clothing Arena Experience Bandung.

(51)

1. Diskon yaitu tingkat variasi diskon dalam meningkatkan hasil penjualan dan tingkat kesesuain diskon dengan barang yang diminati konsumen.

2. Undian yaitu tingkat undian dalam meraih simpati konsumen dan tingkat undian dalam menjalin hubungan yang lebih dekat dengan konsumen.

3. Kemasan harga khusus atau paket harga yaitu tingkat kemenarikan harga khusus/ paket harga untuk meningkatkan loyalitas konsumen dan tingkat kesesuaian harga khusus/ paket harga dengan kelayakan produk.

Untuk mengetahui sejauh mana tanggapan responden terhadap Promosi Penjualan yang dilakukan oleh Clothing Arena Experience Bandung berikut ini adalah ulasan mengenai tanggapan responden dari hasil kuesioner.

1. Diskon

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Variasi Diskon yang Ditawarkan Clothing Arena Experience dapat menjadi Daya Tarik

Komnsumen Untuk Memnbeli Suatu Produk

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 23 24%

Setuju 29 31%

Cukup Setuju 38 40%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 95 100%

(52)

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dideskripsikan mengenai tanggapan responden terhadap tingkat variasi diskon yang ditawarkan oleh Clothing Arena, dimana 24% responden menyatakan sangat setuju, 31% responden menyatakan setuju, 40% responden menyatakan cukup setuju, dan 5% responden menyatakan tidak setuju. Berdasarkan data tersebut diatas bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju bahwa variasi diskon yang ditawarkan dapat menjadi daya tarik bagi para konsumennya hal ini disebabkan karena diskon yang ditawarkan Clothing Arena Experience cukup menarik dan sudah sesuai dengan barang atau produk yang diinginkan oleh konsumen, namun ada sebagian hasil responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan variasi diskon yang ditawarkan oleh Clothing Arena Experience dikarenakan responden belum merasakan keseluruhan diskon yang ditawarkan oleh Clothing Arena Experience.

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Diskon Yang Diberikan Clothing Arena Experience Sudah Sesuai Dengan Barang Yang Diinginkan Oleh Konsumen

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 18 19%

(53)

24% responden menyatakan setuju, 27% responden menyatakan cukup setuju, 18% responden menyatakan tidak setuju, dan 12% responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut diatas bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju bahwa diskon yang diberikan sudah sesuai dengan barang yang diinginkan hal ini disebabkan karena produk/barang Clothing Arena Experience cukup layak untuk dijual dan barang tersebut mamang cukup sesuai dengan keinginan konsumen, namun ada sebagian responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan kesesuaian diskon yang ditawarkan oleh Clothing Arena Experience dikarenakan responden tidak dapat merespon diskon yang ditawarkan oleh Clothing Arena Experience.

Tabel 4.8

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Diskon

Keterangan Skor Skor

Total

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Diskon

(54)

= 69.47 %

Tabel 4.9

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20% - <36% Sangat Tidak Baik

Jika dilihat dari tabel 4.8 di atas pernyataan terhadap Diskon yang dilakukan Clothing Arena Experience dapat dikatakan Baik, karena nilai persentase dari keseluruhan jawaban pernyataan adalah sebesar 69.47% yang dimana berada pada rentang skor baik yaitu (68.01% – <84.00%). Hal ini disebabkan oleh tanggapan responden bahwa diskon yang diadakan Clothing Arena Experience yang berdasarkan tingkat variasi atau tingkat kesesuaian sudah sesuai dengan keinginan konsumen dan membuat konsumen tertarik untuk membeli produk dari Clothing Arena Experience.

2. Undian

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Terhadap Undian Yang Diadakan Clothing Arena Experience Dapat Menarik Perhatian Konsumen

Tanggapan Frekuensi Persentase

(55)

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat dideskripsikan mengenai tanggapan responden terhadap Undian yang diadakan Clothing Arena Experience, dimana 19% responden menyatakan sangat setuju, 25% responden menyatakan setuju, 38% responden menyatakan cukup setuju, 14% responden menyatakan tidak setuju, dan 4% responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut diatas bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju bahwa undian yang diadakan cukup menarik perhatian konsumen hal ini disebabkan para konsumen tertarik dengan hadiah undian yang dilakukan oleh Clothing Arena Experience, namun ada sebagian kecil responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan undian yang diadakan Clothing Arena Experience dikarenakan responden tidak pernah mengetahui undian yang diadakan oleh Clothing Arena Experience.

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Terhadap Undian Yang Diberikan Clothing Arena Experience Dapat Memberikan Ikatan Yang Lebih Dekat Dengan Konsumen

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 17 18%

Setuju 26 27%

Cukup Setuju 41 43%

Tidak Setuju 8 9%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Jumlah 95 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

(56)

menyatakan sangat setuju, 27% responden menyatakan setuju, 43% responden menyatakan cukup setuju, 9% responden menyatakan tidak setuju, dan 3% responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut diatas bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju bahwa undian yang diberikan Clothing Arena Experience dapat memberikan ikatan lebih dekat dengan konsumen hal ini disebabkan karena Clothing Arena Experience selalu ingin memberikan dengan apa yang konsumen inginkan, namun ada sebagian kecil responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju karena responden tidak dapat merespon undian yang diberikan oleh Clothing Arena Experience.

Tabel 4.12

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Undian

Keterangan Skor Skor

Total

(57)

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Undian Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20% - <36% Sangat Tidak Baik

(58)

3. Kemasan Harga Khusus atau Paket Harga Tabel 4.14

Tanggapan Responden Terhadap Kemasan Harga Khusus Yang Diberikan Clothing Arena Experience Membuat Konsumen Membeli Dalam Jangka

Waktu Yang Panjang

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 14 15%

Setuju 28 29%

Cukup Setuju 38 40%

Tidak Setuju 12 13%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Jumlah 95 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

(59)

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Terhadap kelayakan Produk Yang Ditawarkan Clothing Arena Experience Telah Sesuai Dengan Harga Khusus Yang

Diberikan

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 21 22%

Cukup Setuju 39 41%

Tidak Setuju 15 16%

Sangat Tidak Setuju 11 12%

Jumlah 95 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

(60)

Tabel 4.16

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Kemasan Harga Khusus atau Paket Harga

Keterangan Skor Skor

Total

Sumber: Data primer yang telah diolah.

(61)

Tabel 4.17

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20% - <36% Sangat Tidak Baik

Jika dilihat dari tabel 4.16 di atas pernyataan terhadap kemasan harga khusus atau paket harga yang dilakukan Clothing Arena Experience dapat dikatakan baik, karena nilai persentase dari keseluruhan jawaban pernyataan adalah sebesar 64.21% yang dimana berada pada rentang skor cukup baik yaitu (52% - <68%). Hal ini disebabkan oleh tanggapan responden bahwa kmasan harga khusus atau paket harga yang diadakan Clothing Arena Experience dapat membuat konsumen membeli dalam waktu yang panjang dan dan kelayakan produknya pun telah cukup sesuai dengan harga yang diinginkan oleh konsumen.

Analisis deskripsi tentang Promosi Penjualan pada Clothing Arena Experience Bandung dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.18

Analisis Promosi Penjualan pada Arena Experience Bandung

No Indikator Skor Persentase

1 Diskon 660 69.47%

2 Undian 655 68.94%

3 Kemasan Harga Khusus atau Paket Harga

610 64.21%

Total 1925

(62)

Tabel 4.19

Skor Tanggapan Responden Terhadap Promosi Penjualan

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Maka hasil data peringkat promosi penjualan secara keselurahan sebesar 67.54% . Maka dihasilkan data peringkat promosi penjualan yang dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4.20 Pengkategorian Skor

Interval Tingkat Intensitas Kriteria 20% - <36% Sangat Tidak Baik

promosi penjualan yang dilakukan oleh Clothing Arena Experience Bandung pada kategori cukup baik dimana nilai total tanggapan respondennya berjumlah 1925 atau sebesar 67.54% yaitu berada diantara 68% - <84%. Tetapi walaupun sudah termasuk kategori cukup baik, Arena Experience belum bisa meningkatkan penjualan produknya. Ini disebabkan masih kurangnya pengenalan para pasar atau masyarakat terhadap produk Clothing Arena Experience dibanding

(63)

dengan Clothing-clothing lain sebagai pesaing yang memberikan konsep dengan lebih menarik sehingga masyarakat/konsumen lebih tertarik untuk membelinya.

Diskon dinilai baik dikarenakan responden senang dengan harga yang lebih murah tetapi responden belum merasakan keseluruhan diskon yang ditawarkan dan responden tidak dapat merespon diskon yang ditawarkan oleh Clothing Arena Experience. Jadi produk-produk yang dikenakan diskon tidak sesuai dengan keinginan konsumen, karena konsumen menilai produk tersebut kuarang baik dari segi kualitasnya.

Undian dinilai baik dikarenakan sebagian responden menyatakan undian yang diberikan Clothing Arena Experience dapat memberikan ikatan lebih dekat dengan konsumen tetapi hal ini belum cukup untuk meningkatkan penjualan karena tidak sedikit juga dari responden tidak setuju dengan undian yang diadakan Clothing Arena Experience dikarenakan responden tidak pernah mengetahui undian yang diadakan oleh Clothing Arena Experience. Hal ini disebabkan kurangnya informasi yang diberikan pihak Clohing Arena Experience kepada para konsumennya.

(64)

Dengan adanya penilaiaan cukup baik dari konsumen Clothing Arena Experience Bandung mengenai promosi penjualan yang dilakukan, maka dengan demikiaan promosi penjualan atau pun media-media promosi lainnya perlu ditingkatkan oleh perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Sehingga dengan demikiaan tujuan dari Clothing Arena Experience Bandung dapat tercapai secara maksimal.

(65)

The Analysis Of Sales Promotion

At Clothing Arena Experience Bandung

TUGAS AKHIR

Untuk Menempuh Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Oleh : Via Oktaviani 21407011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(66)

A. Data Pribadi

Nama : Via Oktaviani

Nama panggilan : Via

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat/tgl lahir : Bandung 20 Oktober 1987

Alamat : Jl. Sasak Bubur Rt/Rw: 03 Ds. Mekarmukti Kec. Cihampelas Kab. Bandung

No telp : (022)92562929/085720272995

Kode pos : 40562

B. Latar Belakang Pendidikan

1994-2000 : SDN Cihampelas 02 2000-2003 : SMP PGRI Cililin

2003-2006 : SMU MITRADHARMA Cililin

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Gambar 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

12.000.000.000,00 Retribusi Pelayanan Kesehatan Tempat Pelayanan Kesehatan Lainnya yang Sejenis yang Dimiliki.. dan/atau Dikelola

Perbedaannya hanya terdapat pada teori yaitu dalam penelitian Maulita (2013) tidak menggunakan teori fungsi dari Leech.. sebagai acuan untuk mengetahui cara-cara

Untuk kegiatan yang mengutamakan dampak sosial, hukum dan budaya (non ekonomi), dapat mengungkapkan permasalahan dalam dua aspek utama yang saling terkait atau bersinergi

Koleksi digital dapat terdiri atas beberapa jenis dokumen (file type) yaitu setiap program yang berbeda akan menghasilkan jenis dokumen yang berbeda pula sesuai dengan program

Seperti yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya mengenai barang yang diakadkan dalam akad salam kerajinan sangkar burung sudah memenuhi kriteria tersebut karena

Tujuan penelitian Untuk mengetahui gambaran perbandingan tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Sastra angkatan 2011 terhadap Leukorrhoea

SDM, sarana prasarana dan sistem informasi dalam mengimplementa sikan PP 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual ? 2) Apakah yang

Secara umum, “tujuan pembelajaran matematika pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan (BSNP) adalah memberikan penekanan pada