iii ABSTRAK
GAMBARAN PERBANDINGAN PENGETAHUAN MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN FAKULTAS SASTRA ANGKATAN
2011 TERHADAP LEUKORRHOEA DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Pontia Aprilia Suhardi, 2014:
Pembimbing I : July Ivone, dr, MKK.MPd.Ked Pembimbing II : Rimonta F. Gunanegara. Dr,Sp.OG
Latar belakang Leukorrhoea merupakan suatu kondisi dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Leukorrhoea dibagi menjadi dua bagian yaitu fisiologis dan patologis. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2011) menunjukan 75% wanita di indonesia pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui gambaran perbandingan tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Sastra angkatan 2011 terhadap Leukorrhoea di Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Metode penelitian Penelitian yang digunakan adalah survey yang bersifat deskriptif. Sampel dalam penelitian ini untuk Fakultas Kedokteran adalah simple random sampel dari 50 orang dan untuk sampel Fakultas Sastra whole sample berjumlah 50 orang.
Hasil penelitian Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa pengetahuan mahasiswi terhadap Leukorrhoea dari Fakultas Kedokteran “baik” yaitu 41 orang 82%, sedangkan pengetahuan Fakultas Sastra “kurang” yaitu 22 orang 44%. Kesimpulan Berdasarkan penelitian tersebut maka pengetahuan Fakultas Kedokteran adalah baik sedangkan Fakultas Sastra adalah kurang.
Kata kunci : pengetahuan, leukorrhoea.
iv ABSTRACT
COMPARISON WITH KNOWLEDGE OF STUDENTS FACULTY OF MEDICINE FACULTY OF LITERATURE FORCE 2011 LEUCORRHOEA
AT MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY BANDUNG
Pontia Aprilia Suhardi 2014. 1st Tutor : July Ivone, dr, MKK.MPd.Ked 2nd Tutor : Rimonta F. Gunanegara. Dr,Sp.OG
Background leucorrhoea is a condition in which excess fluid out of the vagina. Leucorrhoea is divided into two parts, physiology and pathological. Data gather by the Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2011) show 75% that women in Indonesia have experienced Leucorrhea at least once in his live.
Objective The purpose of correlation study between student from faculty of medicine & faculty of literature class 2011 is to discover student awareness on the Leucorrhoea within the campus of Maranatha Christian University Bandung.
Methods The research used in this study are descriptive survey research, done by describing or depicting a situation in a population. The sample in this study came from the Faculty of Medicine simple random sample system with 110 participant from medical student and 50 from literature student.
Results Based on the questionnaire research, showed that knowledge of
Leucorrhoea to student of the Faculty of medicine are “adequate” among 41
people 82% are familiar with the disease, whilst the student of the Faculty of
Letters knowledge are considerably “poor” with only 44%. Out of 22 people
obtain any information about Leucorrhoea
Conclusion Based on these studies, “non” medical female student have very limited knowledge upon the subject of Leucorrhoea.
Keywords: knowledge, leucorrhoea.
vii DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
SURAT PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Landasan Teori ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Leukorrhoea ( Flour Albus ) ... 5
2.1.1 Pengertian ... 5
2.1.2 Etiologi ... 5
2.1.3 Klasifikasi ... 6
2.1.4 Patogenesis ... 7
2.1.5 Gejala ... 8
2.1.6 Diagnosis Leukorrhoea ... 9
2.2 Penatalaksanaan ... 11
2.2.1 Pencegahan ... 11
2.2.2 Pengobatan ... 11
2.3 Komplikasi ... 14
viii
2.4 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita ... 15
2.4.1 Anatomi alat reproduksi wanita ... 15
2.5 Pengetahuan ... 16
2.5.1 Pengertian Pengetahuan ... 16
2.5.2 Tingkat Pengetahuan ... 16
2.6 Faktor yang mempengaruhi kesehtan reproduksi remaja ……….. 17
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITAN 3.1 Bahan Penelitian... 19
3.2 Subjek Penelitian ... 19
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19
3.4 Metode Penelitian... 20
3.5 Desain Penelitian ... 20
3.6 Sampel Penelitian ... 20
3.7 Variabel ... 20
3.8 Definisi Operasional... 20
3.9 Cara Pengumpulan Data ... 21
3.10 Analisis Data ... 22
3.10.1 Pengetahuan ... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
4.1 Hasil dan Pembahasan... 23
4.1.1 Pengetahuan Informasi Keputihan ... 23
4.1.2 Distribusi Pengetahuan Terhadap Definisi Keputihan ... 24
4.1.3 Distribusi Pengetahuan Terhadap Dampak Keputihan Berkepanjangan ... 25
4.1.4 Distribusi Pengetahuan Terhadap Menjaga Alat Vital Agar Terhindar Dari Keputihan ... 26
4.1.5 Distribusi Pengetahuan Terhadap Gejala Keputihan Yang Normal ... 27
4.1.6 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penyebab Keputihan ... 28
ix
4.1.7 Distribusi Pengetahuan Terhadap Faktor Penyebab
Keputihan ... 29
4.1.8 Distribusi Pengetahuan Terhadap Dampak Keputihan Pada Kehamilan ... 30
4.1.9 Distribusi Pengetahuan Terhadap Cara Mengatasi Keputihan 31
4.1.10 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penularan Keputihan ... 32
4.1.11 Distribusi Pengetahuan Terhadap Hubungan Keputihan Yang Tidak Diobati Dapat Berhungan Dengan Penyakit Alat Kelamin Wanita ... 33
4.1.12 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penggunaan Sabun Dan Pewangi Pada Alat Vital ... 34
4.1.13 Distribusi Pengetahuan Terhadap Cara Membersihkan Alat Kelamin Setelah BAB Agar Keputihan Tidak Berulang ... 35
4.1.14 Distribusi Pengetahuan Terhadap Bahan Pakaian Untuk Menjaga Kebersihan Daerah Alat Kelamin Wanita ... 36
4.1.15 Distribusi Pengetahuan Terhadap Upaya Mencegah Keputihan Tidak Normal ... 37
4.1.16 Distribusi Pengetahuan Terhadap Sabun Pembersih Yang Baik Bagi Wanita ... 38
4.1.17 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penggunaan Pembalut Yang Benar ... 39
4.2 Pembahasan ... 40
4.2.1 Analisis Univariat ... 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 41
5.1 Simpulan ... 41
5.2 Saran ... 41
x
DAFTAR PUSTAKA ... 41 LAMPIRAN ... 43 RIWAYAT HIDUP ... 49
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1.1 Pengetahuan Informasi Keputihan ... 23
Tabel 4.1.2 Distribusi Pengetahuan Terhadap Definisi Keputihan ... 24
Tabel 4.1.3 Distribusi Pengetahuan Terhadap Dampak Keputihan
Berkepanjangan ... 25
Tabel 4.1.4 Distribusi Pengetahuan Terhadap Menjaga Alat Vital Agar
Terhindar Dari Keputihan ... 26
Tabel 4.1.5 Distribusi Pengetahuan Terhadap Gejala Keputihan Yang
Normal ... 27
Tabel 4.1.6 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penyebab Keputihan ... 28
Tabel 4.1.7 Distribusi Pengetahuan Terhadap Faktor Penyebab
Keputihan ... 29
Tabel 4.1.8 Distribusi Pengetahuan Terhadap Dampak Keputihan Pada
Kehamilan ... 30
Tabel 4.1.9 Distribusi Pengetahuan Terhadap Cara Mengatasi
Keputihan ... 31
Tabel 4.1.10 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penularan Keputihan ... 32
Tabel 4.1.11 Distribusi Pengetahuan Terhadap Hubungan Keputihan
Yang Tidak Diobati Dapat Berhungan Dengan Penyakit Alat Kelamin
Wanita ... 33
Tabel 4.1.12 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penggunaan Sabun
Dan Pewangi Pada Alat Vital ... 34
Tabel 4.1.13 Distribusi Pengetahuan Terhadap Cara Membersihkan
Alat Kelamin Setelah BAB Agar Keputihan Tidak Berulang ... 35
Tabel 4.1.14 Distribusi Pengetahuan Terhadap Bahan Pakaian
Untuk Menjaga Kebersihan Daerah Alat Kelamin Wanita ... 36
Tabel 4.1.15 Distribusi Pengetahuan Terhadap Upaya Mencegah
Keputihan Tidak Normal ... 37
Tabel 4.1.16 Distribusi Pengetahuan Terhadap Sabun Pembersih
xii
Yang Baik Bagi Wanita ... 38
Tabel 4.1.17 Distribusi Pengetahuan Terhadap Penggunaan Pembalut
Yang Benar ... 39
Tabel 4.2.1 Analisis Univariat ... 40
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.2 Anatomi Reproduksi Wanita ... 16
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Persetujuan Komite Etik Penelitian ... 44
Lampiran 2 Informed Consent ... 45
Lampiran 4 Kuesioner ... 44
Lampiran 5 Data Hasil Kuesioner ... 48
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leukorrhoea (leukore) / fluor albus / keputihan ialah cairan yang keluar dari
saluran genitalia wanita yang berlebihan dan bukan merupakan darah. Menurut
kamus Kedokteran Dorlan Leukorrhoea adalah sekret putih yang kental keluar
dari vagina maupun rongga uterus. Walaupun arti kata Leukorrhoea yang
sebenarnya adalah sekret yang berwarna putih, tetapi sebetulnya warna sekret
bervariasi tergantung penyebabnya. Leukorrhoea bukan penyakit melainkan
gejala dan merupakan gejala yang sering dijumpai dalam ginekologi. Keputihan
yang berbahaya adalah keputihan yang tidak normal / patologis (Blankast dalam
Suparyanto, 2011)
Jumlah wanita di dunia yang pernah mengalami keputihan 75%, sedangkan
wanita Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%. Di Indonesia sebanyak
75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan
45% diantaranya bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih
(BKKBN,2011)
Berdasarkan data statistik Indonesia tahun 2012 dari 43,3 juta jiwa remaja
berusia 15-24 tahun di Indonesia berperilaku tidak sehat. Remaja putri Indonesia
dari 23 juta jiwa berusia 15-24 tahun 83,3% berhubungan seksual, yang
merupakan salah satu penyebab terjadinya keputihan. Berperilaku tidak sehat
seperti membersihkan alat vital setelah berkemih seharusnya dari arah depan ke
belakang, memakai pakaian ketat, dan lain – lain (Dianis, 2010) .
Di Indonesia kejadian lebih tinggi yaitu mencapai 70% remaja mengalami
leukorrhoea yang disebabkan oleh jamur dan parasit seperti protozoa
(Trichomonas vaginalis). Angka ini berbeda tajam dengan eropa yang hanya
25% saja, karena cuaca di Indonesia yang lembab sehingga mudah terinfeksi
jamur Candida albicans yang merupakan salah satu penyebab leukorrhoea.
2
Kondisi seperti ini dapat dicegah dengan kebiasaan hygiene pribadi yang baik,
kebiasaan ini sendiri merupakan perilaku yang harus dibiasakan oleh setiap
individu, untuk itu dalam perawatan mempunyai peranan penting untuk mendidik
masyarakat khususnya remaja tentang pentingnya hygiene pribadi yang baik
untuk mencegah terjadinya leukorrhoea yang patologi. (Dianis, 2010)
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Perbandingan Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Sastra Angkatan 2011 terhadap Leukorrhoea di Universitas
Kristen Maranatha Bandung.”
1.2 Identifikasi masalah
Bagaimanakah gambaran perbandingan pengetahuan mahasiswi Fakultas
Kedokteran dan Fakultas Sastra angaktan 2011 terhadap Leukorrhoea.
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan penulisan Karya tulis Ilmiah ini adalah untuk :
Untuk mengetahui gambaran perbandingan tingkat pengetahuan mahasiswi
Fakultas Kedokteran dan Fakultas Sastra angkatan 2011 terhadap Leukorrhoea.
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberikan informasi pengetauan Leukorrhoea untuk mahasiswi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai pengetahuan
Leukorrhoea.
3 1.5 Landasan Teori
Letak alat kelamin wanita secara anatomi lebih pendek dibandingkan alat
kelamin laki-laki. Akibatnya wanita lebih rentan terkena infeksi alat genital.
Organ intim wanita seperti vagina sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
Daerah genital cenderung lembab dan temperaturnya lebih tinggi yang merupakan
tempat yang baik untuk berkembangnya jamur dan bakteri patogen menyebabkan
Leukorrhoea (Prawirohardjo,2007).
Leukorrhoea / Flour albus / Keputihan adalah secret putih dan kental yang
keluar dari vagina dan rongga uterus (Dorland, 2012). Pengertian lain setiap
cairan yang keluar dari vagina selain darah, dapat berupa secret, transudasi, atau
eksudat dari organ atau lesi dari saluran genital. Data pada situs organisasi kanker
di dunia menyebutkan 75% dari seluruh wanita di dunia pasti akan mengalami
keputihan paling tidak sekali seumur hidup, selanjutnya sebanyak 45% wanita
akan mengalami keputihan dua kali atau lebih (Kumalasari, 2004).
Banyak wanita yang kurang memahami apa itu Leukorrhoea dan terkadang
menganggap mudah persoalan ini. Dan beberapa faktor interna antara lain akibat
pemberian antibiotik atau kortikosteroid, juga imunosupresan bagi penderita HIV
positif. Faktor eksterna penderita diabetes mellitus, yaitu femine hygiene yang
buruk yang dipengaruhi oleh keadaan alat genital yang lembab, rutinitas
penggunaan sabun pembersih, cara membersihkan alat genital yang salah yaitu
dari belakang ke depan, rentan penggunaan pembalut dan panty liners yang terlalu
lama, penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat, hubungan seks yang tidak
aman atau berganti-ganti pasangan, menggunakan toilet umum yang tidak bersih
dapat mengebabkan kadar keasaman wanita meningkat dan dapat meyebabkan
Leukorrhoea (Zubier.f, 2002). Tingkat pengetahuan wanita tentang kebersihan
genitalia ternyata berhubungan dengan kejadian Leukorrhoea. Hal ini berarti
semakin baik tingkat pengetahuan responden tentang kebersihan genitalia, maka
semakin baik dalam mencegah kejadian Leukorrhoea tersebut.
Pengetahuan (Knowledge) juga diartikan sebagai hasil penginderaan manusia
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,
hidung dan sebagainya), dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga
4
menghasilkan pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010)
40 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di Universitas Kristen Maranatha Bandung
menngenai gambaran pengetahuan mahasiswi Fakultas Kedokterdan dan Fakultas
Sastra Angkatan 2011 dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari 50 orang Fakultas Kedokteran yang diteliti ternyata diketahui bahwa
41 orang (82%) mempunyai pengetahuan baik.
2. Dari 50 orang Fakultas Sastra yang diteliti ternyata diketahui bahwa 22
orang (44%) mempunyai pengetahuan cukup.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, terdapat saran yang ditujukan kepada pihak-pihak yang
terlibat.
1. Mahasiswi Fakultas Kedokteran sudah baik, maka perlu dipertahankan
serta memberi contoh pada mahasiswi lain sehingga meminimalkan terjadinya
Leukorrhoea. Mahasiswi Fakultas Sastra harus lebih ditingkatkan untuk mencari
informasi tentang Leukorrhoea melalui buku atau penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan guna mensukseskan tindakan pencegahan terjadinya
Leukorrhea.
2. Peneliti menyarankan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap
leukorrhoea menggunakan media internet. Diera sekarang ini semua orang dapat
dengan mudah mengakses internet, sehingga dapat dengan mudah mencari
informasi yang dibutuhkan juga sebagai masukan kepada pemerintah akan lebih
meningkatkan sistem informasi kesehatan melalui internet.
41
DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtyas, 2013. Hubungan antara pengetahuan dan perilaku menjaga kebersihan genitalia ekserna dengan kejadian keputihan pada sisiwi SMAN 4 Semarang.
Berek & Novak’s. 2007. Gynecology: Jonathan S. Berek MD, MMS. Editors: Rebecca D. Rinehart
BKKBN.2011. Data survey Kesehatan Reproduksi Indonesia. Jakarta
Erfandi.2009. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta
e-journal akhid.Nadhira.a.id,Jurnal Komunikasi Pengetahuan Remaja Putri tentang Keputihan Dengan Sikap Remaja
Fatrahady.L.B 2009. Flour Albus (leukorea). Obstetri dan ginekologi. EGC
Jakarta
Iskandar SS. (2002). Awas Keputihan Bisa Mengakibatkan Kematian dan
Kemandulan. Diakses hari Kamis 22 desember 2013.
Ivan.2009. distribusi keputihan berkepanjangan. Forum ilmiah kesehatan volume
11. Nomor 4. e-journal keperawatan volume 1 nomor 1 Agustus 2013. 150
Kusmira. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Cetakan Ke2. Jakarta: Salemba Media
Manuaba.2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:EGC
Mansjoer,A, Triyanti,K, Savitri,R, Wardhani, W.I, Keputihan In. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3, 2001, Media Aesculaptus:Jakarta.
Marcellien delssy, Esther hutagaol, Djon wongkar . 2012. Hubungan antara
pengethuan dan perilaku remaja puteri dalam menjaga kebersihan alat genitalia
42
dengan kejadian keputihan di SMa 2 pineleg : e-journal keperawatan volume 1
nomor 1 Agustus 2013 hal 101
Muh.Izzat. 2009. Upaya Pencegah Flour Albus. Jakarta: EGC
Nisa, Juhrothum. 2013. Gambaran Pengetahuan Siswi Tentang Keputihan di
SMAN 4 Tegal.KTI
Notoatmodjo,S.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta hal 140
Permatasari, 2012. Hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene dengan tindakan pencegahan keputihan di SMAN 9 Semarang tahun 2012.
Purwantiastuti. 2004. Penyakit terapi dan obatnya. Intisari Mediatama.
Prawirohardjo.2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Hal 44
Rizqi.F.2012. Hubungan Tingkat pengetahuan Mahasiswi Terhadap Kejadian Flour Albus di Akademi Kebidanan Nadhirah Banda Aceh.
Sarwono . 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawieohardjo. Hal 160
Sondakh,E.A. 2013. Hubungan Pengetahuan Tentang Kebersihan Perineal Dengan Kejadian Keputihan Pada Siswa Putri Di SMAN Pineleng: Jurnal Keperawatan,Vol 2: 1-7
Widyastuti, Yani,dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya. Hal 58
Webster M, 2009. http://www.merriam-webster.com Diunduh 1 April 2012
Widayati. 2008. http://ariswidayati.com/mari-mengenal-tentang-keputihan-ppada-wanita/. Diunduh 4 juni 2012
43
Wijayanti, D. 2009. Fakta Penting Sekitar Reproduksi Wanita. Hal 59 Yigyakarta:diglosia printika.
Wiwit. 2008. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang
Pennanganan keputihan. Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. KTI
http://ktikebidanankeperawatan.wordpress.com/2011/10/17/hubungan-antara-personal-hygiene-dengan-keputihan-pada-remaja-putri/
http://pubmdaruttaklim.wordpress.com/2013/02/04 keputihan/cara mengatasi keputihan.
http://www.stikeskusumahusada.ac.id/digilib/files/disk1/1/01-gdl-adikmildaa-12-1-adikmil-1.pdf#page=54
http://bidanku.com/index.php?/keputihan-pada-wanita-jenis-penyebab-dan-pencegahan
http://rhynakebidananuinmakassar.blogspot.com/2011/04/keputihan-pada-wanita-hamil.html
http://obsgin-fkunram.blogspot.com/2009/02/flour-albus-leukorea.html
Zubier F. 2002. Keputihan Kenali Penyebabnya. http://www.kliniknet.com