• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Luas Lahan Mininmum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah Studi Kasus : Desa Cinta Damai.Kecamatan Percut Sei Tuan.Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Luas Lahan Mininmum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah Studi Kasus : Desa Cinta Damai.Kecamatan Percut Sei Tuan.Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LUAS LAHAN MININMUM UNTUK

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH

Studi kasus : Desa Cinta Damai.Kecamatan Percut Sei Tuan.Kabupaten Deli Serdang

SKRIPSI

Oleh :

LUNGGUK LUMBAN GAOL 060304030

AGRIBISNIS

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

LUNGGUK LUMBAN GAOL : Analisis Luas Lahan Minimum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh Ibu Dr.Ir.Tavi Supriana, MS dan bapak Dr.Ir.Rahmanta Ginting, MSi.

Kesejahteraan petani di Indonesia pada saat ini sangat mengkhawatirkan terlihat dari tingkat Kemiskinan petani semakin lama semakin bertambah terutama di pedesaan yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan yang diperoleh dari usahataninya, semakin meningkatnya harga kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dan ketimpangan distribusi kepemilikan lahan diantara petani yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan petani di daerah penelitian, pola pengeluaran petani, luas lahan minimum yang diusahakan petani dan bagaimana tingkat kesejahteraan petani di daerah penelitian.

Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive. Metode penentuan sampel ditentukan secara acak berlapis atau strata (Stratifaid Random Sampling). Metode analisis data adalah analisis usahatani dan analisis deskroptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan di daerah penelitian sangat rendah dan bervariasi pada masing - masing strata, pada pola pengeluaran petani pengeluaran terbanyak digunakan pada kebutuhan makanan dan pada kebutuhan non makanan , pengeluaran terbanyak pada kebutuhan pendidikan. Luas lahan minimum yang harus diusahakan petani untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya didaerah penelitian 0,66 Ha dan tingkat kesejahteraan petani belum terpenuhi.

(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lumban Dolok, Sumatera Utara tanggal 9 Juni 1987 dari Bapak Maju Lumban Gaol dan Ibu Nermi Lumban Batu. Penulis merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara.

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Dolok Sanggul, dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Pertanian USU. Penulis memilih program studi Agribisnis, Departemen Agribisnis.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Luas Lahan Minimum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah Di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.Ir. Tavi Supriana,MS selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Dr.Ir. Rahmanta Ginting, MSi selaku anggota komisi pembimbing yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr.Ir. Salmiah, MS selaku ketua Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr.Ir. Satia Negara Lubis , MEc selaku Sekretaris Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian universitas Sumatera Utara.

(5)

Dalam kesempatan ini penulis memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ayahanda tercinta Maju Lumban Gaol dan Ibunda tercinta Nermi Lumban Batu atas dukungan semangat, materi dan doa yang diberi pada penulis. Juga ucapan terima kasih kepada semua kakak, abang dan adik saya yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua sahabat penulis, serta semua rekan mahasiswa Departemen Agribisnis khususnya angkatan 2006 yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2011

(6)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Pustaka ... 5

2.2 Landasan Teori ... 8

2.3 Kerangka Pemikiran ... 12

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian... 15

3.2 Metode Penelitian Sampel ... 17

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 18

3.4 Metode Analisis Data ... 19

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi ... 21

Batasan Operasional ... 22

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 23

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 23

Luas wilayah dan Topografi ... 23

Luas wilayah pengolahan lahan ... 23

Keadaan Penduduk ... 24

Perekonomian Desa ... 25

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 25

Sarana Dan Prasarana ... 26

4.2 Karakteristik Petani Sampel ... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1 Pendapatan Rumahtangga Petani ... 30

5.2 Pola Pengeluaran Petani ... 31

Pengeluaran Makanan ... 31

Pengeluaran Nonmakanan ... 33

Pengeluaran Pendidikan ... 34

Pengeluaran Bahan Bakar ... 35

(7)

5.3 Luas Lahan Minimum Petani ... 37

5.4 Tingkat Kesejahteraan Petani dengan UMP ... 38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 40

6.1 Kesimpulan ... 40

6.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Hal 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Menurut

Kabupaten/ Kota 2006 ... 15

2. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah menurut Kecamatan 2009 ... 16

3. Populasi Petani di Kecamatan Percut Sei Tuan ... 17

4. Jumlah Populasi dan Sampel Petani padi Sawah Berdasarkan Strata di Desa Cinta Damai Berdasarkan Luas Lahan ... 18

5. Spesifikasi Pengumpulan Data ... 19

6. Jenis dan Luas Penggunaan Tanah ... 24

7. Distribusi Penduduk menurut Kelompokm Umur ... 24

8. Distribusi Penduduk menurut Mata Pencaharian ... 25

9. Distribusi Penduduk menurut Pendidikan ... 26

10. Sarana dan Prasarana di Desa Cinta Damai ... 27

11. Karakteristik Petani Sampel ... 28

12. Pengeluaran Makanan Rumahtangga Petani Padi menurut Strata Luas Lahan per Musim Tanam ... 33

13. P.roporsi Pengeluaran Non Makanan Rumahtangga Petani Padi pada Strata Luas Lahan per Musim Tanam... 35

14. Proporsi Pengeluaran Pendidikan Petani Padi menurut Kelompok Penguasaan Lahan per Musim Tanam ... 36

15. Proporsi Pengeluaran Bahan Bakar Rumahtangga Petani Padi Sawah menurut Kelompok Penguasaan Lahan per Musim Tanam .... 37

16. Proporsi Pengeluaran Kesehatan Petani menurut Kelompok Penguasaan Lahan per Musim Tanam ... 38

17. Perbandingan rata-rata Luas Lahan Minimum Petani Dengan rata-rata Luas Lahan yang dimiliki Petani per Kelompok Luas Lahan... 40

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Hal

1. Karakteristik Petani Sampel……….……….…….…..44

2. Rata- rata Konsumsi Beras di Daerah Penelitian………….………...46

3. Penggunaan Sarana Produksi per Petani per Musim Tanam………..…48

4. Distribusi Curahan Tenaga kerja per Musim Tanam Usahatani Padi Saw....51

5. Distribusi Biaya Tenaga kerja per Petani per Musim Tanam………....…...53

6. Distribusi Curahan Tenaga kerja per Musim Tanam……….…,,…...55

7. Produksi, Produktivitas dan Penerimaan Petani Padi per Musim Tanam...57

8. Jumlah Kebutuhan Makanan Petani per Hari……….………60

9. Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani………....62

10. Biaya Konsumsi Bahan Makanan Petani Padi Sawah………65

11. Biaya Pengeluaran Petani Untuk Kebutuhan Sandang………..…….…67

12. Biaya Pengeluaran Petani Terhadap Kebutuhan Pendidikan …………...…..69

13. Biaya Konsumsi Petani Untuk Kebutuhan Kesehatan………..…...72

14. Biaya Pengeluaran Petani Terhadap Kebutuhan Bahan bakar dan Ene……..75

15. Biaya Pengeluaran Petani Terhadap Kebutuhan Sosial……….….…....78

16. Pendapatan Keluarga Petani Padi Sawah per Musim Tanam………….…....80

17. Perbandingan Luas Lahan Minimum dengan Luas Lahan Petani……….…..82

18. Perbandingan Total Pengeluaran Standar dengan Total Pengeluaran Petani..84

(11)

ABSTRAK

LUNGGUK LUMBAN GAOL : Analisis Luas Lahan Minimum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh Ibu Dr.Ir.Tavi Supriana, MS dan bapak Dr.Ir.Rahmanta Ginting, MSi.

Kesejahteraan petani di Indonesia pada saat ini sangat mengkhawatirkan terlihat dari tingkat Kemiskinan petani semakin lama semakin bertambah terutama di pedesaan yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan yang diperoleh dari usahataninya, semakin meningkatnya harga kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dan ketimpangan distribusi kepemilikan lahan diantara petani yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan petani di daerah penelitian, pola pengeluaran petani, luas lahan minimum yang diusahakan petani dan bagaimana tingkat kesejahteraan petani di daerah penelitian.

Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive. Metode penentuan sampel ditentukan secara acak berlapis atau strata (Stratifaid Random Sampling). Metode analisis data adalah analisis usahatani dan analisis deskroptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan di daerah penelitian sangat rendah dan bervariasi pada masing - masing strata, pada pola pengeluaran petani pengeluaran terbanyak digunakan pada kebutuhan makanan dan pada kebutuhan non makanan , pengeluaran terbanyak pada kebutuhan pendidikan. Luas lahan minimum yang harus diusahakan petani untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya didaerah penelitian 0,66 Ha dan tingkat kesejahteraan petani belum terpenuhi.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keberadaan petani pangan di Indonesia identik dengan menyoroti rumah tangga miskin dipedesaan. Upaya pengentasan kemiskinan pedesaan merupakan upaya peningkatan taraf hidup petani secara signifikan. Untuk hal ini, berbagai program pemerintah dengan alokasi anggaran yang makin meningkat, seperti pemberian subsidi pupuk, peningkatan sumber daya manusia (SDM), peningkatan akses permodalan, peningkatan akses pasar, serta perbaikan teknologi. Namun demikian, upaya ini belum menolong sebagian besar petani untuk keluar dari belenggu kemiskinan. Jadi, untuk mandat pengentasan kemiskinan petani pangan, Perlu dicermati kembali bahwa kemiskinan di pedesaan, tidak boleh hanya dilihat sebagai persoalan kultural tetapi harus dipandang sebagai persoalan struktural (Rianse 2009).

(13)

Untuk melihat keterkaitan antara kemiskinan dan hak atas lahan kita dapat menggunakan pendekatan modal fisik produksi (Physical Productive Capital) pendekatan modal fisik ini antara lain luas per kapita dan kepemilikan asset seperti lahan, khususnya untuk pertanian. kepemilikan lahan akan menjadi faktor yang penting mengingat dengan tersedianya lahan produktif rumah tangga dengan lapangan usaha pertanian akan mendapatkan hasil yang baik. Namun hingga saat ini kepemilikan lahan dan akses terhadap lahan bagi masyarakat di Indonesia adalah masalah besar. Contoh kasus di beberapa daerah keterbatasan lahan menjadi persoalan tersendiri yang hingga kini belum terselesaikan (Irawan 2009).

(14)

1.1Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan diatas maka dapat dirumuskan masalah- masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Bagaimana luas lahan dan tingkat pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian ?

2. Bagaimana pola pengeluaran petani padi sawah di daerah penelitian ?

3. Berapa luas lahan minimum yang diusahakan petani padi sawah untuk dapat memenuhi kebutuhannya di daerah penelitian?

4. Bagaimana tingkat kesejahteraan petani padi sawah di daerah penelitian?

1.2Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui luas lahan dan tingkat pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian.

2. Untuk mengetahui pola pengeluaran petani padi sawah di daerah penelitian. 3. Untuk mengetahui luas lahan minimum yang harus diusahakan petani padi

sawah untuk dapat memenuhi kebutuhannya di daerah penelitian.

4. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani padi sawah di daerah penelitian.

1.3 Kegunaan Penelitian

(15)

1. Sebagai bahan masukan bagi petani padi sawah dalam peningkatan pendapatannya.

2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang membutuhkan.

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Menurut Soetrisno, 1999. Bahwa tingkat kesejahteraan petani merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan sektor pertanian. Pada saat ini tingkat kesejahteraan petani sedang menjadi perhatian utama, karena tingkat kesejahteraan petani diperkirakan makin menurun. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab menurunnya tingkat kesejahteraan petani antara lain sebagai berikut :

1. Makin sempitnya lahan yang dimiliki petani.

2. Harga gabah yang cenderung rendah pada saat panen raya.

3. Naiknya beberapa faktor input produksi usahatani.

Tingkat kesejahteraan petani secara utuh perlu dilihat dari berbagai hal antara lain perkembangan jumlah pengeluran mereka baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk produksi. Dalam hal ini petani sebagai produsen dan juga konsumen dihadapkan kepada pilihan dalam mengalokasikan pendapatannya, yaitu :

1. Memenuhi kebutuhan pokok (konsumsi) demi kelangsungan hidup petani serta keluarganya.

(17)

Unsur kedua ini hanya mungkin dilakukan apabila kebutuhan pokok petani telah terpenuhi, dengan demikian investasi dan pembentukan barang modal merupakan faktor penentu bagi tingkat kesejahteraan petani (Rianse, 2009).

Secara umum ke butuhan konsumsi rumah tangga berupa kebutuhan pangan dan non pangan, dimana kebutuhan keduanya berbeda. Pada kondisi pendapatan yang terbatas lebih dahulu mementingkan kebutuhan konsumsi pangan, sehingga dapat dilihat pada kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun demikian seiring pergeseran peningkatan pendapatan, proporsi pola pengeluaran untuk pangan akan menuran dan meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan nonpangan Salah satu indikator tingkat kesejahteraan petani padi sawah adalah luas lahan yang diusahakan petani, apabila luas lahan yang dimiliki oleh petani lebih kecil dari luas lahan standar maka petani masih belum bisa memenuhi kebutuhannya. Luas lahan standar yang harus dimiliki petani untuk pulau jawa minimal 0,25 Ha, sedangkan untuk luar pulau jawa minimal 0,5 Ha (Anonimous, 2010).

(18)

pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun demikian seiring pergeseran peningkatan pendapatan, proporsi pola pengeluaran untuk pangan akan menurun dan meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan nonpangan (Sugiarto, 2008).

Jika Dilihat secara parsial, menunjukkan bahwa pendapatan petani padi sawah pada kelompok penguasaan lahan yang semakin luas terjadi kecenderungan kontribusi pendapatan rumah tangga disektor pertanian semakin tinggi, sebaliknya pada kelompok penguasaan lahan yang semakin sempit, peran kontribusi sumber pendapatan diluar pertanian semakin tinggi. Umumnya sebagian besar pendapatan pertanian berasal dari usaha pertanian lahan sawah, kebun, ternak, kolam/tambak dan kegiatan berburuh tani. Kondisi pendapatan usuha pertanian pada kelompok penguasaan lahan yang sempit sebagai akibat kecilnya penguasaan lahan yang digarap karena ketimpangan distribusi penguasaan lahan yang semakin tinggi (Anonimous, 2010).

(19)

terjadi pergeseran ragam sumber pendapatan dari sektor pertanian ke sektor luar pertanian.

Lahan sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan sumber hasil produksi keluar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh lahan dibandingkan oleh fakto-faktor lainnya atau dapat dikatakan besar kecilnya produksi dari usaha tani antara lain dipengaruhi oleh luas-sempitnya lahan yang digunakan petani ( Mubyarto, 1991).

2.2 Landasan Teori

Kemiskinan merupakan merupakan suatu kondisi serba kekurangan yang dialami seseorang sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal hidupnya. Terjadinya kemiskinan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yamg saling berkaitan satu sama lain yaitu tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografis dan lainnya. Selanjutnya standar kehidupan atau kebutuhan minimal itu juga berbeda satu daerah dengan daerah lainnya tergantung kebiasaan/ adat, fasilitas transportasi dan distribuisi serta letak geografinya (Badan Pusat Statistik, 2010).

(20)

dan kebutuhan dalam memproduksi hasil pertanian untuk selanjutnya.(Departemen Pertanian, 2003)

Secara umum besaran konsumsi rumah tangga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengeluaran makanan dan bukan makanan berupa kebutuhan perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, bahan bakar dan tabungan. Tingkat pengeluaran pada kedua kelompok untuk masing-masing pada luas lahan yang berbeda. Pada umumnya, besarnya nilai pengeluaran rumah tangga di pedesaan bervariasi sesuai dengan besarnya pendapatan yang mereka peroleh. Fenomena ini akan terjadi bila pendapatan rendah akan lebih mengutamakan kebutuhan subsistemnya, terutama kebutuhan pengeluaran bahan makanan dibanding lainnya. Berbeda halnya bila pendapatan yang diperoleh semakin tinggi akan terjadi pergeseran antara kebutuhan bahan makanan dengan kebutuhan bahan bukan makanan (Nurmanaf, R. Dkk. 2004).

(21)

berkurang, Hal ini berarti pangsa konsumsi makanan terhadap total konsumsi secara relatif dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesejahteraan yang dibandingkan menjadi relevan lagi mengingat adanya perbedaan harga komoditi yang dikonsumsi antar daerah sehingga perbandingan nilai konsumsi absolute antar daerah pada suatu waktu kurang bisa diterima (Badan Pusat Statistik, 2008).

Tingkat kesejahteraan rumahtangga secara nyata dapat diukur dari tingkat pendapatan dibandingkan dengan kebutuhan minimum untuk hidup layak. Perubahan pada tingkat kesejahteraan dapat dilihat dari pola pengeluaran rumahtangga, yang dibedakan menjadi dua yaitu untuk pengeluaran makanan dan nonmakanan. Di Negara berkembang umumnya pengeluaran unrtuk makanan masih merupakan bagian terbesar dari total pengeluaran konsumsi rumahtangga. Sebaliknya dinegara yang relatif sudah maju, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa seperti untuk perawatan kesehatan, pemdidikan dan sebagainya merupakan bagian terbesar dari total pemgeluaran rumahtangga. Perubahan angka setiap persentase terserbut dalam setiapo tahunnaya dapat menunjukkan perkembangan taraf hidup rumah tangga. (Badan Pusat Statistik, 2009)

(22)

pengeluaran dan jumlah penerimaan dalam satu priode proses produksi usahatani (Suratiah, K, 2009).

Biaya produksi adalah nilai dari semua faktor produksi yang digunakan, baik dalam bentuk benda maupun jasa selama proses produksi berlangsung. Biaya produksi yang digunakan terdiri dari sewa tanah, bunga modal, biaya sarana produksi untuk bibit, obat-obatan serta sejumlah tenaga kerja (Soekartawi, 2003)

Pendapatan berupa uang merupakan penghasilan yang bersifat reguler yang diterima sebagai balas jasa. Sedangkan pendapatan petani adalah total penerimaan yang diperoleh petani dari penerimaan dari usaha tani yang diusahakannya dikurangi dengan total pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan. Jumlah pendapatan yang besar menunjukkan besarnaya modal yang dimiliki petani untuk mengelola usahataninya sedangkan jumlah pendapatan yang kecil menunjukkan investasi yang menurun sehingga berdampak buruk bagi usahataninya. Untuk menhitung besar pendapatan petani dapat ditentukan melalui penerimaan usahatani yang diperoleh dengan mengalikan total produksi denagan harga jual petani, secara matematis dituliskan sebagai berikut :

TR = Y .Py

TR : Total penerimaan

Y : Produksi yang diperoleh dari usahatani Py : Harga Y

(Soekartawi, 1993)

(23)

usahatani diperoleh dengan cara mengurangi keseluruhan penerimaan dengan biaya. Secara matematis dituliskan sebagai berikut :

Pd = TR – TC

Pd : Pendapatan bersih usahatani TR : Total penerimaan

TC : Total biaya (Soekartawi, 1995)

2.3 Kerangka Pemikiran

Kesejahteraan petani padi sawah merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan sektor pertanian. Tingkat kesejahteraan petani sekarang ini menjadi perhatian utama dikarenakan tingkat kesejahteraan petani semakin lama semakin menurun. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan penurunan tingkat kesejahteraan petani adalah semakin sempitnya lahan yang dimiliki petani, harga gabah yang cenderung rendah pada saat panen raya, dan naiknya beberapa faktor input produksi.

(24)

ketersediaan lahan, bibit,pupuk, obat-obatan, tenaga kerja disebut sebagai biaya produksi.

Kebutuhan petani padi sawah terdiri dari kebutuhan makanan dan kebutuhan nonpangan berupa perumahan, sandang, pendidikan. Kesehatan, bahan bakar atau energi dan tabungan.

Pendapatan petani merupakan penerimaan petani yang diperoleh dari hasil penjualan setelah melalui proses produksi, Pendapatan (income) adalah ukuran balas jasa terhadap faktor-faktor produksi yang ikut dalam proses produksi, Pada akhirnya para petani dari setiap usahataninya mengharapkan pendapatan yang disebut dengan pendapatan usahatani.

Pola pengeluaran rumah tangga merupakan segala sesuatu yang berupa pengeluaran rumah tangga baik pangan maupun nonpangan. Kebutuhan nonpangan meliputi kebutuhan pendidikan, kesehatan, bahan bakar, dan tabungan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan ini maka sangat tergantung dari besarnya pendapatan petani. Ketidak cukupan pendapatan petani untuk memenuhi kebutuhan pangan dan nonpangan upaya atau implikasi kebijakan yang akan dilakukan yaitu pada luas lahan yang dimiliki petani

(25)
(26)

Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 1 : Skema Kerangka Pemikiran Analisis Luas Lahan Minimum Untuk Peningkatan KesejahteraanPetani Padi Sawah.

Keterangan :

:

Menyatakan adanya hubungan.

PETANI PADI SAWAH

Usahatani Padi sawah

Kebutuhan

Pendapatan Usaha Tani

Pola pengeluaran rumahtangga

Cukup Tidak cukup

Luas lahan yang dimiliki petani

Nonpangan

Kesejahteraan Petani

Pangan

Upah Minimum Propinsi (UMP)

(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara porposive, yaitu secara sengaja yaitu di Kabupaten Deli Serdang, alasan Peneliti memilih daerah tersebut karena merupakan salah satu kabupaten memiliki produksi padi sawah terbesar di propinsi Sumatera Utara (data pada Tabel 1).

Tabel 1.Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Menurut Kabupaten/ Kota 2006.

4 Tapanuli Tengah 28.192 117.618 41,72

5 Tapanuli Utara 23.175 101.085 43,62

6 Toba Samosir 22.633 100.830 44,55

7 Labuhan Batu 57.769 259.953 45,00

8

14 Nias Selatan 8.822 34.124 38,68

15 Humbang Hasundutan 13.408 58.314 43,49

16 Pakpak Bharat 1.690 7.277 43,06

17

19 Batu Bara 33.193 150.571 45,36

20 S i b o l g a - -

-21 Tanjung Balai 622 2.644 42,51

22 Pematang Siantar 3.715 17.159 46,19

23 Tebing Tinggi 1.319 5.942 45,05

24 M e d a n 5.343 24.036 44,99

25 B i n j a i 4.111 18.346 44,63

26 Padangsidimpuan 7.090 32.334 45,61

Total 652.531 696.722 3.189.758

Sumber: Sumatera Utara Dalam Angka, 2008.

(28)

terbesar di Kabupaten Deli Serdang (data pada Tabel 2), sehingga Kecamatan Percut Sei Tuan dipilih sebagai daerah penelitian.

Tabel 2.Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawa.h Menurut Kecamatan 2009

Sumber : Dinas Pertanian Tk.II Kabupaten Deli Serdang. Tahun 2010.

Desa Cinta Dame di Kecamatan Percut Sei Tuan dipilih sebagai daerah penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan wawancara dengan penyuluh lapangan Kecamatan Percut Sei Tuan, bahwa desa tersebut memiliki jumlah petani terbesar kedua setalah desa Tanjung Rejo (data pada Tabel 3), yang jumlah petani sawahnya 1080 KK dan sudah sangat layak secara kuantitas.

(29)

Tabel 3. Populasi Petani di Kecamatan Percut Sei Tuan

No Desa Petani (KK)

1 Bandar Setia 103

2 Laut Dendang 320

3 Amplas 357

4 Tembung 58

5 Kolam 1000

6 Sei Rotan 356

7 Bandar Klippa 40

8 Tanjung Rejo 1861

9 Tanjung Selamat 569

10 Saentis 296

11 Percut 1069

12 Sumber Rejo Timur 332

13 P, Lalang 855

14 Cinta Damai 1080

Sumber : Kantor Penyuluh Pertanian Kecamatan Percut Sei TuanTahun 2009

3.2 Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Penentuan sampel menggunakan metode Proporsinal Stratified Random Sampling, yaitu sampel ditentukan berdasarkan strata luas lahan padi sawah yang dimiliki petani yang ada di daerah penelitian, metode ini digunakan apabila kondisi populasi heterogen dan berstrata. Dalam metode sampling ini, sebelum melakukan pemilihan sampel, maka populasi digolongkan terlebih dahulu kedalam golongan-golongan atau strata-strata menurut suatu kriteria tertentu. Kriteria yang di pakai dalam penelitian ini, yaitu luas lahan (Supriana, 2009)

Berdasarkan luas lahan yang dimiliki petani, populasi petani dikelompokkan menjadi tiga tingkat (strata), yaitu :

Strata I : Petani yang memiliki luas lahan ≤ 0,5 Ha.

(30)

Desa Cinta Dame memiliki populasi petani sebanyak 1080 KK dengan toal luas lahan sawah yang mereka usahakan seluas 1.116 Ha, sehingga rata-rata luas lahan yang dimiliki masing-masing petani seluas 1,033 Ha. Jumlah sampel yang dijadikan dalam penelitian adalah sebanyak 60 orang yang ditentukan secara sengaja sesuai dengan banyaknya jumlah petani di daerah penelitian, yaitu dengan mengalikan jumlah populasi per strata dengan jumlah sampel yang ditentukan dibagi jumlah keseluruhan populasi jumlah sampe, dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah populasi dan sampel petani padi sawah berdasarkan strata di Desa Cinta Dame berdasarkan Luas Lahan.

Sumber : Analisis data primer dari Kantor Penyuluh Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan. Tahun 2009

3.3 Metode Pengumpulan Data.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara peneliti langsung dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) dan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dinas pertanian Kabupaten Deli Serdang dan kantor penyuluh pertanian lapangan Kecamatan Percut Sei Tuan serta literatur yang mendukung penelitian.

No Luas Lahan (Ha) Populasi (KK) Sampel (KK)

1 < 0,5 432 432/1080 x 60 = 24

2 0,5 - 1 472 472/1080 x 60 = 26

2 > 1 176 176/1080 x 60 = 10

(31)

Tabel 5. Spesifikasi Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Metode

1 Data Primer Penyuluh Wawancara

Luas Lahan Petani Kuisisoner

Biaya Produksi Petani Kuisisoner

Pendapata usahatani Petani Kuisisoner

Pola Pengeluaran Petani Petani Kuisisoner 2 Data Sekunder

Luas panen, Produksi, Produk BPS Provisi Sumatera Utara Dokumentasi tivitas padi sawah Tingkat Ka

bupaten/ Kota.

Luas panen, Produksi, Produk Kantor Dinas Pertanian Kab - Dokumentasi tivitas padi sawah Tingkat Ke upaten Deli Serdang

camatan.

Populasi Sampel Kantor Penyuluh Kecamatan Dokumentasi

Percut Sei Tuan

3.4 Metode Analisis Data

Untuk masalah 1 digunakan analisis usahatani padi sawah, sehingga dapat diketahui berapa besar pendapatan yang diperoleh dari usahatani padi sawah dalam satu musim tanam. Biaya merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan selama satu musim tanam padi sawah. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

TC = FC + VC dimana:

TC = Total Cost (Total biaya) FC = Fixed Cost (biaya Tetap) VC = Variable Cost (biaya variabel)

(32)

TI = TR - TC dimana:

TI = Total Income (total pendapatan) TR = Total Revenue (total penerimaan) TC = Total Cost (total biaya)

Untuk masalah 2 digunakan metode analisis pola pengeluaran. Pola pengeluaran merupakan total pengeluaran keluarga petani dalam satu musim tanam baik untuk kebutuhan makanan maupun non makanan. Kebutuhan non makanan mencakup:

- Kebutuhan sandang - Kebutuhan perumahan - Kebutuhan pendidikan - Kebutuhan kesehatan

- Kebutuhan bahan bakar dan energi - Tabungan

Pola pengeluaran petani akan dibandingkan dengan pola pengeluaran standar sesuai dengan kriteria BPS. Dengan melakukan komparasi pendapatan yang dimiliki petani dapat ditentukan luas minimum rata-rata yang dimiliki petani. Luas minimum rata-rata yang seharusnya ini akan dibandingkan dengan luas kepemilikan rata-rata petani saat ini.

(33)

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi

1. Luas lahan minimum adalah luas lahan yang seharusnya dimiliki dan diusahakan petani sehingga dapat keluar dari lingkaran kemiskinan (Ha).

2. Pola pengeluaran adalah semua pengeluaran petani berupa pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun kebutuhan nonpangan.

3. Usahatani padi sawah adalah sistem budi daya yang dijalankan oleh petani dengan memamfaatkan faktor produksi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

4. Produksi adalah hasil padi sawah yang berupa gabah (kg), dihitung per musim tanam.

5. Biaya Produksi adalah seluruh biaya yang dikelurkan oleh petani selama proses produksi berlangsung atau padi sampai menjadi gabah (Rp), dihitung per musim tanam.

6. Penerimaan usaha tani adalah hasil total produksi yang dihasilkan (kg) dikalikan dengan harga jual (kg/Ha), dihitung per musim tanam.

7. Pendapatan bersih usaha tani adalah total penerimaan (Rp) dikurangi biaya (Rp) dalam satu musim tanam.

(34)

9. UMP (Upah Minimum Propinsi) adalah upah yang diterima seriap karyawan perbulannya dari pekerjaanya berdasarkan pengeluaran minimumnya.

Batasan Operasional

1. Daerah penelitian adalah Desa Cinta Dame Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Ssmpel Penelitian adalah petani padi sawah yang terdiri dari tingkat (strata) yang ditentukan berdasarkan luas lahan sawah yang dimiliki petani.

3. Waktu penelitian adalah tahun 2010 .

4. Penerimaan yang dihitung pada penelitian ini adalah penerimaan petani padi sawah pada tahun 2010.

5. Biaya yang dihitung adalah biaya yang dikeluarkan pada tahun 2010.

6. Pengeluaran yang dihitung adalah pengeluaran yang dipakai pada tahun 2010.

(35)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

PETANI SAMPEL

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Luas dan Topografi Lahan

Penelitian dilakukan di Desa Cinta Damai, Krcanatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera utara. Desa Cinta Damai mempunyai luas wilayah 1237,5 Ha, dengan jumlah penduduk 4616 Jiwa. Desa Cinta Damai berjarak 2 Km dari ibukota kecamatan dengan waktu tempuah 8 menit dan berjarak 60 Km dari ibukota Kabupaten Deli Serdang dengan waktu tempuh 180 menit dan berjarak 30 Km dari ibukota Propinsi Sumatera Utara dengan waktu tempuh 80 menit. Topografi daerah penelitian adakah dataran rendah dengan ketinggian 1100 meter diatas permukaan laut dengan temperatur 26°C - 33 °C, sedangkan curah hujan berkisar antara 1100 -1400 mm/ tahun.

Secara administratif, Desa Cinta Damai berbatasan dengan : - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Percut

- Sebekah Selatan berbatasan dengan Desa Saentis - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bandar Setia. - Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Tanjung Rejo.

Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan

(36)

Tabel 6. Jenis dan Luas Penggunaan Tanah

No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)

1 Persawahan 1.116 90.18

2 Perkebunan 3.5 0.28

3 Pemukiman 118 9.5

Jumlah 1237.5 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Cinta Damai 2011

Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa penggunaan tanah sebagai areal persawahan nerupakan yang terluas yaitu 1.116 Ha ( 90,18 ). Lahan persawahan digunakan untuk menanam padi. Jenis varieras padi yang ditanam adalah IR 64 dan Ciberung.

Keadaan Penduduk

Penduduk yang ada di daerah penelitian terdiri dari dua suku yang terdiri atas suku Batak Toba dan suku Jawa. Jumlah penduduk desa daerah penelitian berjumlah 4.616 Jiwa dan jumlah rumahtangga 1.111 Kepala keluarga. Jumlah dan disrtibusi penduduk desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Distribution Penduduk menurut Kelompok Umur

No Umur ( Tahun ) Jumlah ( Jiwa ) Persentase (%)

1 0-14 1600 34.66

2 15-29 1360 29.5

3 30-44 820 17.76

4 45-60 530 11.48

5 > 60 306 6.63

Jumlah 4616 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Cinta Damai 2011

(37)

Pada umumnya masyarakat Desa Cinta Damai saling mengenal saru sama lainnya. Kekeluargaan terlihat jelas dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Bahasa sehari- hari yang digunakan sebagai alat komunikasi adalah bahasa Indonesia dan bahasa Batak Toba dan pada umumnya masyarakat sudah mengerti bahasa Indonesia.

Perekonomian Desa

Mata pencaharian utama penduduk Desa Cinta Damai adalah petani, selain itu ada sebagian sebagai Pegawai Negeri sipil (PNS), padagang, wiraswasta, dan pensiunan. Sebagai gambaran keadaan penduduk dan struktur ekonominya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Distribusi Penduduk menurut Mata Pencaharian

No Uraian Kepala Keluarga. ( KK ) Persentase ( % )

1 Petani 1080 82.3

2 PNS 12 1.32

3 Pedagang/ Jasa 26 0.3

4 Wiraswasta 200 15.42

5 Pensiunan 4 0.3

Jumlah 1322 100

Sumber : Kantor Kepala Desa Cinta Damai 2011

(38)

Distribusi Penduduk menurut Tingkat Penidikan

Keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal di desa penelitian dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Distribusi Penduduk menurut Pendidikan

Sumber : Kantor Kepala Desa Cinta Damai 2011

Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa penduduk di desa penelitian dengan tingkat pendidikan SLTA adalah 1158 Jiwa ( 21,23 % ) kemudian angkatan akademi D1-D3 sebanyak 360 Jiwa dan Tamat Perguruan tinggi S1 sebanyak 94 Jiwa ( 2,03 % ). Dari segi pendidikan dapat dikatakan bahwa wawasan penduduk desa penelitian sudah cukup luas.

4.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana Desa Cinta Damai pada saat sudah cukup baik. Terlihat dari diaspaknya jalan sampai kepelosok desa dan juga adanya beberapa sekolah dan tempat ibadah yang memadai, sehingga akses unruk petani untuk menjual hasil pertanianya cukup lancar dan menudahan untuk menyekolahkan anak-anak didesa penelitian selain itu sarana transportasi di desa penelitian sudah cukup lancar . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10

No Tingkat Pendidikan

Jumlah ( Jiwa )

Persentase ( % )

1 Belum Sekolah dan tidak tamatSD 980 18,08

2 Tamat SD 934 27.25

3 Tamat SLTP 1090 23.61

4 Tamat SLTA 1158 21,23

5 Tamatt Akademi/ D1-D3 360 7.8

6 Tamat perguruan tinggi 94 2.03

(39)

Tabel 10. Sarana dan Prasaeana Desa Cinta Damai No Sarana Dan Prasarana Jumlah (Unit)

1 Pendidikan :

PAUD/ TK 1

SD 3

SLTP 1

SLTA 0

2 Kesehatan :

Rumah Sakit 0

Puskesmas Pembantu 1

Posyandu 1

3 Kantor Kepala Desa 1

4 Pasar Tradisional 1

5 Koperasi 1

Sumber : Kantor Kepala Desa Cinta Damai 2011

Pasar tradisional terletak Pada pusat Desa Cinta Damai. Pasar / pwkan dilakukan satu kali dalam seminggu yaitu pada selasa. Pekan berlangsung tidak terlalu ramai disebabkan oleh delatnya pasar tradisional yang berada di Desa Percut yang tidak terlalu jauh dari desa penelitian, sehingga sebagian penduduk desa penelitian berbelanja kepekan yang ada di desa Percut.

4.3 Karakteristik Petani Sampel

(40)

Tabel 11. Karakteristik Petani Sampel

No Uraian Satuan Rataan Rentang

1 Luas Lahan Ha 0.66 0.24 – 2

2 Umur Tahun 42.88 33 – 57

3 Pendidikan Formal Tahun 9.15 6 – 12

4 Pengalaman Bertani Tahun 4.65 2 – 7

5 Jumlah Tanggungan Jiwa 20.83 12 – 30

Sumber : Lampiran 1

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa umur rata-rata petani sample adalah 42,88 tahun dengan rentang 33 – 57 tahun. Hal ini berarti bahwa secara umum petani berada pada usia produktif dalam usahatani.

Tingkat pendidikan yang ditempuh petani pada umumnya adalah 9,15 tahun pendidikan formal dengan rentang 6 – 12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani pada daerah penelitian ini masih memiliki tingkat pendidikan yang setara SLTA.

Pengalaman bertani petani sample Desa Cinta Damai yaitu rata-rata 20,83 tahun dengan rentang 12 – 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bertani petani sudah cukup lama sehingga dianggap memiliki pengalaman panjang dalam bidang pertanian.

(41)
(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pendapatan Rumahtangga Petani

Secara agregat pendapatan rumah tangga petani padi diperoleh dari dua sumber pendapatan, yaitu sumber pendapatan dari sektor pertanian dan non pertanian. Sumber pendapatan pertanian yang terdiri dari usaha pertanian dikelompokan menjadi tiga yaitu sumber pendapatan dari usahatani sawah, usahatani kebun, pekarangan dan usaha ternak. Berikut ini sumber pendapatan pertanian yang dibahas adalah sumber pendapatan dari usahatani padi sawah. Tabel 13. Rata- rata Pendapatan Petani Per Musim Tanam

Strata Rata-rata Penerimaan 3 27.428.000,00 11.328.590,.00 16.099.410,00 Rerata 13.124.000,00 6.152.327,50 6.971.672,50 Sumber : Lampiran 9

(43)

Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan petani padi pada kelompok penguasaan lahan yang semakin luas terjadi kecenderungan bahwa kontribusi pendapatan rumahtangga disektor pertanian semakin tinggi. Sebaliknya, pada kelompok penguasaan lahan yang semakin sempit, peran kontribusi sumber pendapatan diluar pertanian semakin tinggi. Kemudian pendapatan usaha pertanian yang sangat dominan bersumber pada usahatani lahan sawah, utamanya tanaman pangan (padi) dari pada usahatani lainnya.

Rendahnya sumber pendapatan pertanian pada kelompok penguasaan lahan yang sempit sebagai akibat kecilnya penguasaan lahan yang digarap karena ketimpangan ditribusi penguasaan lahan yang semakin tinggi. Pada kondisi tersebut, sangatlah wajar bila petani pada kelompok luas yang sempit cenderung berupaya untuk melakukan diversifikasi sumber pendapatan diluar sektor pertanian. Hal ini berarti sudah terjadi pergeseran ragam sumber pendapatan dari sektor pertanian ke luar sektor pertanian. Utamanya kontribusi sumber pendapatan yang terbesar diluar sektor pertanian melalui kegiatan diluar sektor pertanian berupa jasa dan industri rumahtangga.

5.2 Pola Pengeluaran Rumahtangga Petani Pengeluaran Makanan

(44)

dengan besarnya pendapatan yang mereka peroleh. Fenomena ini akan terjadi bila pendapatan rendah akan lebih mengutamakan untuk kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, terutama kebutuhan pengeluaran bahan makanan dibanding lainnya. Berbeda halnya bila pendapatan yang di peroleh semakin tinggi akan terjadi pergeseran antara kebutuhan bahan makanan dengan kebutuhan bahan non makanan. Berikut Tabel pengeluaran makanan rumahtangga petani di daerah penelitian.

Tabel 13. Pengeluaran Makanan Rumahtangga Petani Padi menurut Strata Luas Lahan per Musim Tanam

Jenis Makanan Kelompok Luas Lahan

Strata 1 Strata 2 Strata3

Beras 63.135.000 80.703.000 36.783.000 Ikan + Protein Lainnya 71.049.750 88.251.750 41.175.000 Sayur + Buah 11.895.000 14.623.000 6.405.000 Bahan Makanan Lainnya 40.260.000 52.155.000 21.960.000 Total 186.339.750 235.732.750 106.323.000 Sumber: Lampiran 11

(45)

kelompok luas lahan lainya. Hal ini berarti bahwa semakin besar pendapatan yang diperoleh akan terjadi pola diversifikasi pada pemenuhan kebutuhan bahan makanan yang beragam dan berkulitas

Pengeluaran Non Makanan

Pada Tabel 14, memperlihatkan bahwa secara agregat ada lima kelompok jenis pengeluaran bukan makanan diantaranya adalah pengeluaran pendidikan, kesehatan, sandang, sosial, bahan bakar dan energi. Sementara itu diantara lima kelompok pengeluaran bahan non makanan, memperlihatkan bahwa pengeluaran untuk pendidikan lebih tinggi dibanding pengeluaran bukan makanan lainnya. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran rumahtangga petani akan pentingnya pendidikan cukup tinggi. Disamping itu ditunjang adanya fasilitas pendidikan yang semakin berkembang, untuk mempermudah melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi,.Walaupun dengan konsekuensi menambah biaya pendidikan lebih tinggi dibanding pengeluaran bukan makanan lainnya.

(46)

Tabel 14. Proporsi Pengeluaran Non Bahan Makanan Rumahtangga Petani Padi pada strata luas lahan per Musim Tanam

Jenis Pengeluaran Kelompok Luas Lahan

Strata (Rp) Strata 2 (Rp) Strata 3 (Rp)

Kesehatan 30.662.000 45.698.000 23.778.000

Sandang 5.459.000 8.584.000 10.543.400

Sosial 14.442.000 22.416.000 10.890.000

Perumahan 0 0 0 Tabungan 0 0 15.000.000 Jumlah 50.563.000 76.698.000 60.211.400 Sumber: Lampiran 19

Pengeluaran Pendidikan

(47)

Tabel 15 Proporsi Pengeluaran pendidikan Petani Padi menurut Kelompok Penguasaan Lahan per Musim Tanam.

Tingkat Pendidikan Kelompok Luas Lahan Total (Rp)

Pengeluaran bahan bakar yang paling dominan dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari adalah minyak tanah dan elpiji sebagai sumber bahan bakar untuk dapur disamping kayu bakar. Sedangkan sumber bahan bakar listrik diutamakan untuk penerangan dan bensin untuk bahan bakar kendaran bermotor roda dua atau empat. Diantara pengeluaran bahan bakar diantara kelompok penguasaan lahan, secara berturut-turut yang terbesar adalah bahan bakar bensin Rp 30.690,000 (30,41%), listrik Rp 20.060.000 (19,87%), minyak tanah Rp 19.600.000 (19,42%), elpiji Rp 19.860.000 (19,68%) dan air sebanyak Rp 10.030.000 (9,9%).

(48)

kebutuhan bahan bakar seperti minyak tanah untuk keperluan dapur sebahagian sudah terdiversifikasi dengan penggunaan bahan bakar berupa gas (elpiji) yang mengantikan minyak tanah yang kadang susah didapatkan pada saat ini. Hal ini dapat kita lihat pada Tabel 16 berikut.

Tabel 16 Proporsi Pengeluaran Bahan Bakar Rumahtangga Petani Padi menurut Kelompok Penguasaan Lahan Per Musim Tanam.

Jenis Bahan Bakar Kelompok Luas Lahan Total (Rp)

Secara agregat maupun antar kelompok penguasaan lahan,memperlihatkan bahwa total pengeluaran rumahtangga antara kebutuhan makanan dan bukan makanan, pendidikan termasuk bahan bakar dan energi relatif merata hampir seimbang yaitu 50 persen dari total pengeluaran rumahtangga. Hal ini berarti bahwa rumahtangga petani padi sudah berorientasi menyeimbangkan kebutuhan untuk makan dan bukan makanan sesuai dengan tingkat pendapatan yang mereka peroleh. Namun demikian tidak menutup kemungkinan rumahtangga petani akan memprioritaskan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan dibanding non makanan dan bahan bakar.

(49)

kelompok penguasaan lahan sempit. Hal ini menunjukan bahwa besarnya pengeluaran bahan makanan dan pengeluaran secara umum erat kaitannya dengan pendapatan yang diterima baik dari usaha pertanian maupun pandapatan diluar pertanian.

Tabel 16. Proporsi Pengeluaran Rumahtangga Petani Padi menurut Kelompok Penguasaaan Lahan Per Musim Tanam

Uraian Kelompok Luas Lahan

Strata 1 strata 2 Strata 3 Bahan Makanan 186.339.750 235.732.750 106.323.000

Non makanan 50.563.000 76.698.000 60.211.400 Pendidikan 69.770.000 97.046.000 74.030.000 Bahan Bakar 30.070.000 46.944.000 23.916.000 Total 309.679.750 456.420.750 264.480.400 Sumber: Lampiran 19

5.3 Luas Lahan Minimum Petani

Berdasarkan kriteria BPS, pola pengeluaran standar untuk keluar dari garis kemiskinan sebanyak Rp 2.955.600 per orang per musim tanam, dengan rata-rata pengeluaran standar petani sampel sebanyak Rp 13.656.900, Sementara rata-rata pengeluaran petani sebanyak Rp 12.933.600. Dari komparasi pendapatan yang seharusnya dimiliki petani dan skala usaha tani yang effisien di daerah penelitian sehingga dapat ditentukan luas lahan minimum rata-rata yang dimiliki petani, yaitu 0,68 Ha. Luas lahan kepemilikan rata-rata petani saat ini daerah penelitian tidak sama dengan luas lahan minimum petani, yaitu sebanyak 0,66 Ha.

(50)

Tabel 19. Perbandingan Rata-rata Luas Lahan Minimum Petani Dengan Rata-rata Luas Lahan yang dimiliki Petani Per Kelompok Luas Lahan

5.3 Tingkat Kesejahteraan Petani menurut Kelompok Luas Lahan

Berdasarakan Perbandingan Pendapatan Petani dengan Upah Minimum Propinsi (UMP)

Tingkat kesejahteraan petani di daerah penelitian berdasarkan perbandingan pendapatan petani dengan nilai UMP dapat dilihat pada Tabel 18 . Nilai UMP Sumatera Utara pada saat ini sebesar Rp 1.140.000. Besar Nilai UMP ini dapat dijadikan tolak ukur terhadap tingkat kesejahteraan petani.

Tabel 18. Perbandingan Rata-rata Pendapatan Usahatani Padi Sawah Per Bulan dengan Upah Minimum Propinsi Sumatera Utara (UMP) pada masing- masing Strata.

(51)
(52)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Tingkat pendapatan petani padi sawah sangat rendah dan bervariasi pada masing- masing kelompok pengusaan lahan.Perbandingan pendapatan antar kelompok penguasaan lahan sangat besar.

2. Pola pengeluaran petani didominasi pada pengeluaran kebutuhan makanan dan pada pengeluaran nonmakanan pola pengeluaran didominasi pada pengeluaran untuk kebutuhan pendidikan, bahan bakar/ energi, kesehatan, sandang dan sosial.

3. Tingkat kesejahteraan petani berdasarkan perbandingan dengan nilai UMP pada kelompok penguasaan lahan sempit pendapatan lebih kecil dari UMP dan pada kelompok penguasaan lahan sedang sudah melebihi UMP begitu juga kelompok penguasaan lahan luas.

4. Luas lahan minimum yang seharusnya diusahakan petani untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu seluas 0,68 Ha, yang berada pada kelompok pengusaan lahan sedang..

6.2. Saran Kepada Petani :

1. Diharapkan kepada petani yang memilikilahan kurang dari luas lahan minimum supaya memcari sumber pendapatan lain untuk dapat memenuhi pengeluaran minimum atau biaya hidup layak.

(53)

Kepada Pemerintah :

1. Diharapkan kepeda pemerintah agar menciptakan lapangan kerja bagi para petani yang memiliki lahan sempit sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Diharapkan kepada pemerintah agar mencari solusi terhadap permasalahan ketimpangan distribusi kepemilikan lahan yang terjadi pada saat ini.

Kepada Peneliti :

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous a.2009. Kajian Luas Lahan pertanian dalam peningkatan kesejahteraan Petani. Diakses dari http// regional investmen.com_kajian peluang investasi Pdf 02 Desember 2009.

Anonimous b 2009. Kebijakan Nasional Terkait Dengan Pengembangan Pangan.Diaksesdariwww.google//Kebijakan nasional terkait dengan pengmbangan padi.

Anonimous c 2009. Prospek Agribisnis Indonesia. http/ /www.bni .co.id/ portals .Pros agribisnis indonesia pdf.perbankan.

Anonimous d 2004. Gambaran Kemiskinsn Petani dan Alternatif Pemecahannya. Diakses dari sap anan @yahoo.com. Juli 2010.

Badan Pusat Statistik . 2003. Indikator Kesejahteraan Petani. Medan. 2009. Indikator Kesejahteraan Petani. Medan.

Departemen Pertanian . 2003 .Sektor Pertanian Tumbuh Menggembirakan. Diakses dari:www google // Kebijakan nasional terkai dengan pengembangan padi.

Irawan, B dkk, 2007. Panel Petani Nasional (PATANAS). Analisa dan Indikator Pembangunan Pertanian. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Mubyarto. 1991.Pengantar Ilmu Pertanian. Edisi ke-3, Catatan ke 2.LP3ES. Jakarta

Nurmanaf A.R , Djulin, Sugiarto, A K. Zakaria, Agustina, J F .Sinuraya. 2005. Dinamika Sosial Ekonomi Rumah Tangga dan Masyarakat Pedesaan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor.

Pasandaran, E., G. Irianto, dan N. Zuliasri. 2004. Pendayagunaan dan peluang Pengembangan Irigasi Bagi Peningkatan Produksi Padi. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Puspadi, dkk.2005. Gambaran Petani Miskin di Indonesia. Universitas Indonesia Pers. Jakarta.

Rianse,Usman. 2009. Kesejahteraan Petani.WWW.docstoc.com.Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

(55)

Soekartawi, 1993. Ilmu Usahatani . Universitas Indonesia Pers.Jakarta. 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Pers.Jakarta. 2003. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Pers.Jakarta.

Sugiarto , A. 2006. Kinerja dan Kebijakan Strategis Pembangunan Pangan Nasional. Makalah pada Silaturahmi Nasional , Auditorium BPPT, Jakarta.

(56)
(57)

45 0,80 42,00 9,00 4,00 20,00

46 0,72 59,00 6,00 2,00 30,00

47 0,60 37,00 9,00 5,00 18,00

48 0,56 41,00 12,00 6,00 20,00

49 0,72 40,00 6,00 6,00 19,00

50 0,56 38,00 12,00 4,00 18,00

Total 17,28 1080,00 240,00 124,00 509,00

Rata-rata 0,66 41,54 9,23 4,77 19,58

61 1,00 43,00 9,00 6,00 18,00

62 1,20 40,00 9,00 5,00 20,00

63 1,20 53,00 9,00 4,00 27,00

64 1,50 39,00 12,00 5,00 18,00

3 65 1,80 40,00 6,00 5,00 20,00

66 1,50 46,00 6,00 3,00 22,00

67 1,20 38,00 12,00 6,00 19,00

68 1,00 57,00 9,00 2,00 25,00

69 1,40 41,00 9,00 6,00 23,00

60 2,00 55,00 9,00 5,00 26,00

Total 13,80 452,00 90,00 47,00 218,00

Rata rata 1,38 45,20 9,00 4,70 21,80

Over all 39,42 2573,00 549,00 279,00 1250,00

(58)
(59)

46 0,72 2,00 1,50

47 0,60 5,00 3,00

48 0,56 6,00 3,50

49 0,72 6,00 3,00

50 0,56 4,00 3,50

Total 17,28 124,00 73,50

Rata-Rata 0,66 4,77 2,83

61 1,00 6,00 3,50

62 1,20 5,00 3,50

63 1,20 4,00 3,00

64 1,50 5,00 3,50

3 65 1,80 5,00 4,00

66 1,50 3,00 2,50

67 1,20 6,00 4,00

68 1,00 2,00 1,00

69 1,40 6,00 4,00

60 2,00 5,00 3,00

Total 13,80 47,00 32,00

Rata-Rata 1,38 4,70 3,20

Over all 39,42 279,00 162,00

(60)
(61)

Lanjutan Lampiran 3.

25 0,60 15,00 150,00 60,00 60,00 600,00 8,60 893,60

26 0,68 17,00 180,00 64,00 64,00 640,00 9,00 974,00

27 0,62 15,00 140,00 61,00 61,00 600,00 8,50 885,50

28 0,55 14,00 120,00 58,00 58,00 580,00 8,10 838,10

29 0,55 14,00 120,00 58,00 58,00 580,00 8,10 838,10

30 0,60 16,00 150,00 61,00 61,00 600,00 8,50 896,50

31 0,68 18,00 180,00 65,00 65,00 640,00 9,00 977,00

32 0,54 14,00 115,00 68,00 68,00 580,00 8,10 853,10

33 0,62 16,00 140,00 61,00 61,00 600,00 8,50 886,50

34 0,62 17,00 145,00 61,00 61,00 600,00 8,50 892,50

35 0,80 21,00 220,00 70,00 70,00 800,00 12,60 1193,60

36 0,80 22,00 215,00 70,00 70,00 800,00 12,80 1189,80

2 37 0,80 21,00 210,00 70,00 70,00 800,00 1,30 1172,30

38 0,65 17,00 160,00 63,00 63,00 650,00 8,80 961,80

39 0,68 18,00 180,00 64,00 64,00 680,00 9,00 1015,00

40 0,70 19,00 185,00 66,00 66,00 700,00 9,30 1045,30

41 0,68 18,00 180,00 64,00 64,00 640,00 9,00 975,00

42 0,53 14,00 110,00 56,00 56,00 56,00 8,00 300,00

43 0,82 23,00 230,00 72,00 72,00 820,00 13,00 1230,00

44 0,80 22,00 215,00 70,00 70,00 800,00 12,80 1189,80

45 0,80 21,00 220,00 70,00 70,00 720,00 13,00 1114,00

46 0,72 20,00 185,00 67,00 67,00 600,00 9,50 948,50

47 0,60 16,00 150,00 61,00 61,00 560,00 8,30 856,30

48 0,56 14,00 125,00 59,00 59,00 585,00 8,25 850,25

49 0,72 20,00 186,00 67,00 67,00 723,00 9,50 1072,50

50 0,56 14,00 125,00 59,00 59,00 580,00 8,30 845,30

(62)

Lanjutan Lampiran 3.

51 1 25 250 100 100 1000 16 1491

52 1,2 30 300 120 120 1200 19 1789

53 1,2 30 305 122 122 1200 19 1798

54 1,5 36 390 150 150 1500 23 2249

55 1,8 40 460 180 180 1800 26 2686

3 56 1,5 37 390 150 150 1500 23 2250

57 1,2 31 300 120 120 1200 19 1790

58 1 25 250 102 102 1000 16 1495

59 1,4 35 380 148 148 1400 22,5 2133,5

60 2 50 510 200 200 2000 30 2990

Total 13,8 339 3535 1392 1392 13800 213,5 20671,5

(63)

Lampiran 4. Distribusi Curahan Tenaga Kerja menurut Macam Kegiatan per Petani per Musim Tanam Usahatani Padi (HKP)

(64)
(65)

Lampiran 5. Distribusi Biaya Tenaga Kerja Per Petani Per Musim Tanam Usahatani Padi (Rp) 1 0.28 163500.00 1545000.00 1708500.00 2 0.30 182500.00 1825000.00 2007500.00 3 0.24 141500.00 2667500.00 2809000.00 4 0.25 151000.00 2400000.00 2551000.00 5 0.30 182500.00 1825000.00 2007500.00 6 0.32 185500.00 1769500.00 1955000.00 7 0.40 244000.00 2187500.00 2431500.00 8 0.25 151000.00 875000.00 1026000.00 9 0.28 163500.00 1545000.00 1708500.00 10 0.30 182500.00 1825000.00 2007500.00 11 0.39 207500.00 2177500.00 2385000.00 1 12 0.34 204000.00 1600000.00 1804000.00 13 0.29 170500.00 1567500.00 1738000.00 14 0.41 249000.00 2192500.00 2441500.00 15 0.40 244000.00 2187500.00 2431500.00 16 0.32 185500.00 1769500.00 1955000.00 17 0.49 292000.00 2667500.00 2959500.00 18 0.29 170000.00 1567500.00 1737500.00 19 0.40 244000.00 2187500.00 2431500.00 20 0.40 244000.00 2187500.00 2431500.00 21 0.40 244000.00 2187500.00 2431500.00 22 0.40 244000.00 2187500.00 2431500.00 23 0.49 292000.00 2437500.00 2729500.00 24 0.40 244000.00 2187500.00 2431500.00 Total 8.34 4982000.00 47569000.00 52551000.00 Rata-Rata 0.35 207583.33 1982041.67 2189625.00

25 0.60 163500.00 1545000.00 1708500.00

26 0.68 182500.00 1825000.00 2007500.00

27 0.62 141500.00 2667500.00 2809000.00

28 0.55 151000.00 2400000.00 2551000.00

29 0.55 182500.00 1825000.00 2007500.00

30 0.60 185500.00 1769500.00 1955000.00

31 0.68 244000.00 2187500.00 2431500.00

32 0.54 151000.00 875000.00 1026000.00

33 0.62 163500.00 1545000.00 1708500.00

34 0.62 182500.00 1825000.00 2007500.00

35 0.80 207500.00 2177500.00 2385000.00

36 0.80 204000.00 1600000.00 1804000.00

2 37 0.80 170500.00 1567500.00 1738000.00

(66)

Lanjutan Lampiran 5.

39 0.68 244000.00 2187500.00 2431500.00

40 0.70 185500.00 1769500.00 1955000.00

41 0.68 292000.00 2667500.00 2959500.00

42 0.53 170000.00 1567500.00 1737500.00

43 0.82 244000.00 2187500.00 2431500.00

44 0.80 244000.00 2187500.00 2431500.00

45 0.80 244000.00 2187500.00 2431500.00

46 0.72 244000.00 2187500.00 2431500.00

47 0.60 292000.00 2437500.00 2729500.00

48 0.56 244000.00 2187500.00 2431500.00

49 0.72 263942.03 2191215.58 2455157.61

50 0.56 268450.72 2207949.49 2476400.22

Total 17.28 4982000.00 47569000.00 52551000.00

Rata-Rata 0.66 207583.33 1982041.67 2189625.00

(67)
(68)

Lanjutan Lampiran 6

38 0.65 7.60 71.30 78.90

39 0.68 7.85 75.50 83.35

40 0.70 8.10 75.50 83.60

41 0.68 7.85 75.50 83.35

42 0.53 5.98 61.80 67.78

43 0.82 9.60 89.40 99.00

44 0.80 9.01 87.80 96.81

45 0.80 9.01 87.80 96.81

46 0.72 8.27 84.55 92.82

47 0.60 6.90 68.00 74.90

48 0.56 6.65 35.05 41.70

49 0.72 8.27 84.55 92.82

50 0.56 6.65 35.05 41.70

Total 17.28 198.79 1880.90 2079.69

Rata-Rata 0.66 7.65 72.34 79.99

51 1.00 11.70 97.50 109.20

52 1.20 12.57 101.38 113.95

53 1.20 12.57 101.38 113.95

54 1.50 13.95 106.65 120.60

3 55 1.80 15.40 112.05 127.45

56 1.50 13.96 106.65 120.61

57 1.20 12.57 101.28 113.85

58 1.00 11.70 97.50 109.20

59 1.40 13.23 105.10 118.33

60 2.00 16.55 115.70 132.25

Total 13.80 134.20 1045.19 1179.39

(69)

Lampiran 7. Produksi, Produktivitas Dan Penerimaan Petani Padi per Musim Tanam.

(70)

Lanjutan Lampiran 7.

(71)

Lanjutan Lampiran 7.

(72)
(73)

Lanjutan Lampiran 8

43 0.82 2.00 0.75 1.00 0.75 4.50

44 0.80 2.50 1.00 1.25 1.00 5.75

45 0.80 2.50 1.00 1.00 1.00 5.50

46 0.72 1.50 0.50 0.75 0.50 3.25

47 0.60 3.00 1.25 2.00 1.00 7.25

48 0.56 3.50 2.00 2.00 1.50 9.00

49 0.72 3.00 1.75 1.75 1.50 8.00

50 0.56 3.50 1.00 1.25 1.00 6.75

Total 17.28 73.50 35.25 41.00 29.00 178.75 Rata-rata 0.66 2.83 1.36 1.58 1.12 6.88

51 1.00 3.50 2.00 2.25 1.25 9.00

52 1.20 3.50 1.50 1.75 1.00 7.75

3 53 1.20 3.00 1.50 1.50 1.00 7.00

54 1.50 3.50 1.50 2.00 1.25 8.25

55 1.80 4.00 1.50 2.00 1.50 9.00

56 1.50 2.50 0.75 1.75 1.00 6.00

57 1.20 4.00 2.00 2.00 1.50 9.50

58 1.00 1.00 0.50 0.75 0.75 3.00

59 1.40 4.00 2.00 2.00 1.50 9.50

60 2.00 3.00 1.75 2.00 1.25 8.00

Total 13.80 32.00 15.00 18.00 12.00 77.00 Rata rata 1.38 3.20 1.50 1.80 1.20 7.70 Over all 39.42 215.85 104.41 124.40 83.92 528.57

(74)
(75)

Lanjutan Lampiran 9

(76)

Lanjutan Lampiran 9.

(77)
(78)

Lanjutan Lampiran 10.

(79)
(80)

Lanjutan Lampiran11.

(81)

Lanjutan Lampiran 12.

25 0,60 0,00 0,00 0,00 1300000,00 0,00 1300000,00

26 0,68 600000,00 2700000,00 1260000,00 0,00 0,00 4560000,00

27 0,62 600000,00 1000000,00 1300000,00 0,00 0,00 2900000,00

28 0,55 700000,00 900000,00 1100000,00 1300000,00 0,00 4000000,00

29 0,55 500000,00 970000,00 2800000,00 0,00 0,00 4270000,00

30 0,60 0,00 1000000,00 2800000,00 1300000,00 0,00 5100000,00

31 0,68 500000,00 1800000,00 1300000,00 0,00 0,00 3600000,00

32 0,54 0,00 1800000,00 0,00 0,00 0,00 1800000,00

33 0,62 0,00 950000,00 1260000,00 1360000,00 0,00 3570000,00

34 0,62 600000,00 1700000,00 1300000,00 1400000,00 0,00 5000000,00

35 0,80 0,00 2880000,00 1260000,00 0,00 0,00 4140000,00

36 0,80 0,00 0,00 0,00 3000000,00 0,00 3000000,00

2 37 0,80 0,00 1000000,00 1280000,00 3000000,00 0,00 5280000,00

38 0,65 500000,00 900000,00 1300000,00 1600000,00 0,00 4300000,00

39 0,68 0,00 0,00 0,00 2000000,00 4650000,00 6650000,00

40 0,70 500000,00 1800000,00 1280000,00 0,00 0,00 3580000,00

41 0,68 500000,00 1760000,00 1350000,00 0,00 0,00 3610000,00

42 0,53 500000,00 1775000,00 1280000,00 1500000,00 0,00 5055000,00

43 0,82 0,00 0,00 0,00 0,00 4600000,00 4600000,00

44 0,80 0,00 956000,00 1300000,00 0,00 0,00 2256000,00

45 0,80 0,00 0,00 1285000,00 1500000,00 0,00 2785000,00

46 0,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

47 0,60 500000,00 1000000,00 2550000,00 0,00 0,00 4050000,00

48 0,56 500000,00 980000,00 2500000,00 1500000,00 0,00 5480000,00

49 0,72 500000,00 1900000,00 1360000,00 0,00 0,00 3760000,00

50 0,56 0,00 1000000,00 1400000,00 0,00 0,00 2400000,00

(82)

Lanjutan Lampiran 12.

51 1,00 0,00 2000000,00 1550000,00 1650000,00 0,00 5200000,00

52 1,20 600000,00 0,00 1400000,00 1650000,00 4900000,00 8550000,00

53 1,20 0,00 0,00 0,00 0,00 11500000,00 11500000,00

54 1,50 500000,00 2050000,00 1360000,00 0,00 0,00 3910000,00

3 55 1,80 500000,00 1000000,00 1450000,00 1500000,00 0,00 4450000,00

56 1,50 0,00 0,00 0,00 0,00 10900000,00 10900000,00

57 1,20 600000,00 2150000,00 2980000,00 0,00 0,00 5730000,00

58 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

59 1,40 0,00 0,00 1440000,00 3400000,00 5450000,00 10290000,00

60 2,00 0,00 0,00 0,00 0,00 13500000,00 13500000,00

(83)

Lampiran 13. Biaya Konsumsi Petani Untuk Kebutuhan Kesehatan per Bulan Dan per Musim Tanam

Total 8,34 895000,00 820000,00 337000,00 3045000,00 5097000,00 30662000,00

(84)

Lanjutan Lampiran 13.

25 0,60 50000,00 55000,00 10000,00 0,00 115000,00 690000,00 26 0,68 40000,00 60000,00 25000,00 180000,00 305000,00 1830000,00

27 0,62 56000,00 45000,00 15000,00 0,00 116000,00 696000,00

28 0,55 80000,00 70000,00 30000,00 180000,00 360000,00 2160000,00 29 0,55 68500,00 52000,00 15000,00 165000,00 300500,00 1803000,00 30 0,60 70000,00 43000,00 14000,00 210000,00 337000,00 2022000,00 31 0,68 50000,00 65000,00 23000,00 150000,00 288000,00 1728000,00 32 0,54 70000,00 38000,00 25000,00 315000,00 448000,00 2688000,00 33 0,62 46000,00 64000,00 18000,00 200000,00 328000,00 1968000,00 34 0,62 62000,00 62000,00 15000,00 190000,00 329000,00 1974000,00 35 0,80 65000,00 54000,00 25000,00 210000,00 354000,00 2124000,00 36 0,80 45000,00 58000,00 32000,00 180000,00 315000,00 1890000,00 2 37 0,80 65000,00 80000,00 14000,00 154000,00 313000,00 1878000,00 38 0,65 55000,00 61000,00 21000,00 210000,00 347000,00 2082000,00 39 0,68 45000,00 63000,00 31000,00 175000,00 314000,00 1884000,00 40 0,70 50000,00 25000,00 15000,00 150000,00 240000,00 1440000,00 41 0,68 65000,00 64000,00 20000,00 180000,00 329000,00 1974000,00 42 0,53 40000,00 53000,00 15000,00 180000,00 288000,00 1728000,00

43 0,82 65000,00 70000,00 25000,00 0,00 160000,00 960000,00

44 0,80 45000,00 40000,00 15000,00 180000,00 280000,00 1680000,00 45 0,80 50000,00 53000,00 21000,00 210000,00 334000,00 2004000,00

46 0,72 75000,00 64000,00 19000,00 0,00 158000,00 948000,00

(85)

Lanjutan Lampiran 13.

(86)
(87)

Lanjutan Lampiran 14.

25 0.60 80000.00 0.00 75000.00 30000.00 45000.00 0.00 230000.00

26 0.68 75000.00 0.00 60000.00 60000.00 50000.00 50000.00 295000.00

27 0.62 90000.00 0.00 0.00 105000.00 70000.00 50000.00 315000.00

28 0.55 100000.00 0.00 0.00 105000.00 65000.00 50000.00 320000.00

29 0.55 95000.00 0.00 0.00 120000.00 70000.00 0.00 285000.00

30 0.60 100000.00 0.00 60000.00 60000.00 63000.00 0.00 283000.00

31 0.68 110000.00 0.00 70000.00 60000.00 60000.00 0.00 300000.00

32 0.54 95000.00 0.00 0.00 105000.00 70000.00 0.00 270000.00

33 0.62 70000.00 0.00 70000.00 45000.00 50000.00 70000.00 305000.00

34 0.62 100000.00 0.00 70000.00 60000.00 65000.00 0.00 295000.00

35 0.80 120000.00 0.00 65000.00 75000.00 70000.00 70000.00 400000.00

36 0.80 105000.00 0.00 60000.00 45000.00 60000.00 70000.00 340000.00

2 37 0.80 90000.00 0.00 70000.00 45000.00 70000.00 70000.00 345000.00

38 0.65 75000.00 0.00 60000.00 60000.00 62000.00 70000.00 327000.00

39 0.68 100000.00 0.00 80000.00 45000.00 43000.00 70000.00 338000.00

40 0.70 120000.00 0.00 60000.00 45000.00 50000.00 70000.00 345000.00

41 0.68 90000.00 0.00 70000.00 30000.00 72000.00 0.00 262000.00

42 0.53 120000.00 0.00 60000.00 45000.00 60000.00 0.00 285000.00

43 0.82 70000.00 0.00 45000.00 30000.00 40000.00 0.00 185000.00

44 0.80 100000.00 0.00 60000.00 30000.00 44000.00 50000.00 284000.00

45 0.80 85000.00 0.00 70000.00 45000.00 48000.00 70000.00 318000.00

46 0.72 60000.00 0.00 40000.00 30000.00 40000.00 70000.00 240000.00

47 0.60 130000.00 0.00 70000.00 45000.00 75000.00 0.00 320000.00

48 0.56 100000.00 0.00 65000.00 60000.00 62000.00 50000.00 337000.00

49 0.72 120000.00 0.00 70000.00 45000.00 40000.00 70000.00 345000.00

50 0.56 100000.00 0.00 50000.00 60000.00 45000.00 0.00 255000.00

Total 17.28 2500000.00 0.00 1400000.00 1485000.00 1489000.00 950000.00 7824000.00

(88)

Lanjutan Lampiran 14.

(89)
(90)

Lampiran 15.

Gambar

Gambar 1  : Skema Kerangka Pemikiran Analisis Luas Lahan Minimum Untuk
Tabel 1.Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Menurut Kabupaten/ Kota  2006
Tabel 2.Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawa.h Menurut Kecamatan 2009
Tabel 3. Populasi Petani di Kecamatan Percut Sei Tuan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peserta yang berkeberatan dengan keputusan ini, diberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan kepada Panitia Pengadaan Barangpasa MTs N lebus Tahun. Anggaran zln

Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sumatera Utara,Medan. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

Permasalahan awal (pra tindakan) yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika konsep operasi hitung perkalian dan pembagian adalah: (1) Kriteria Ketuntasan

Penulis memilih judul Penulisan Ilmiah ini, karena penulis ingin membuat suatu program yang dapat digunakan untuk menampilkan persilangan golongan darah manusia dalam bentuk

kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat meliputi kegiatan budi daya pertanian dengan jenis tanaman yang tidak mengurangi kekuatan struktur tanah dan kegiatan

Pembuatan Website Bangka-Belitung Dengan Menggunakan PHP dan MySQL merupakan sebuah aplikasi WWW yang berisi informasi mengenai Profile daerah, Info daerah, pariwisata dan

Gangguan pada mata yang dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa ganda (lensa cembung – lensa cekung) adalah ….. astigmatisma Nilai

Penjualan buku melalui internet merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan informasi secara online, aplikasi yang merupakan sebuah web yang dikemas kedalam bentuk yang menarik