• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Rumah Secara Tunai di Perumnas Regional IV Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Rumah Secara Tunai di Perumnas Regional IV Kota Bandung"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

KOTA BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada jurusan Manajemen Informatika Jenjang D3 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : Warkonah

10905007

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

iii Assalamua’laikum.Wr,Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul Sistem Informasi Penjualan Rumah Secara Tunai Di Perum Perumnas Kantor Regional IV Bandung ”.

Penyusunan Tugas Akhir ini diajukan umtuk memenuhi kelulusan pada jurusan manajemen informatika, jenjang Diploma III fakultas teknik dan ilmu komputer. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyelesaian tugas ini, karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang ada. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas wawasan penulis.

Pada kesempatan ini penulis ingin juga menyampaikan rasa hormat dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan bagi penulis, sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang telah meluangkan waktu dan pikiran sehingga selesainya Laporan Tugas Akhir ini.

(3)

iv

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, SE.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Ibu Fenny Syafariani, S.Si selaku Dosen Wali dan Pembimbing.

5. Ibu Sintya Sukarta,ST., yang telah meluangkan waktu serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Semua staf Tata Usaha Fakultas Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, Terima kasih atas bantuannya.

7. Bapak Sri Subarjo dan staf yang terkait dalam perijinan Penelitian Tugas Akhir, Terima kasih banyak atas bantuannya.

8. Bapak Bunyamin selaku pembimbing di lapangan, Terima kasih banyak atas semua bantuannya.

9. Semua staf Kantor Perum Perumnas, Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.

10. Seluruh keluarga di rumah yang selalu memberikan dukungan dan doanya 11. Semua temen-temen kelas MI-09 yang tidak bisa disebutkan namanya satu

persatu ,terimakasih atas kebersamaanya selama ini

(4)

v

penyusunan tugas akhir ini banyak terdapat kekurangan.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir tidak lepas dari dukungan semua pihak, terutama teman-teman mahasiswa MI-9 angkatan 05’ dan sahabat-sahabatku di kozn 44 yang tidak dapat disebutkan semua, Terima Kasih atas bantuan dan dukungannya.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan segala Rahmat – Nya kepada kita semua.

Penulis doakan semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis hingga laporan Tugas Akhir ini selesai di balas oleh Allah SWT.Amiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung, Januari 2009

(5)

vi

ABSTRAK

i

ABSTRACT

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR SIMBOL

xiv

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Identifikasi Masalah dan rumusan masalah

2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

3

1.4

Kegunaan Penelitian………..4

1.4.1

Kegunaan Praktis………4

1.4.2

Kegunaan Akademis………...4

1.5

Batasan Masalah……….4

1.6

Lokasi dan Waktu Penelitian………..6

1.7

Sistematika

Penulisan

6

(6)

vii

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi………...13

2.3

Konsep Perancangan Sistem………...14

2.3.1 Data

Flow

Diagaram………...15

2.3.2 Bagan

Alir

Sistem………...17

2.4 Basis Data……….………..17

2.5 Entity Relationship Diagram...17

2.6 Pengertian Pengolahan Data………...18

2.7 Pengertian Pemasaran...……….………...…18

2.8 Pengerian Perum Perumnas………19

2.9 Hak Penghuni Perumnas...19

2.10 Sekilas tentang Visual Basic versi 6.0………21

2.10.1 Menu

Visual

Basic

6.0………....22

2.10.2 Menu

Bar

(menu

Built-In)………..22

2.10.3 Menu

Tool

Bar………...22

2.10.4 Menu

Tool

Box………..23

2.11 Sekilas tentang SQL server 2000...23

BAB III

OBJEK PENELITIAN DAN METODE

3.1 Objek Penelitian………..25

3.1.1 Sejarah singkat Perusahaan………...….. ..………25

(7)

viii

3.2 Metode Pengupulan Data...……….46

3.2.1 Sumber

Data

Primer

………..47

3.2.2 Sumber

Data

Sekunder

……….……….47

3.3 Metode pendekatan / Pengenbangan system..……….47

3.3.1 Metode

pendekatan

system

………...47

3.3.2 Metode

pengembanga

system

………47

3.3.3

Alat bantu analisis dan perancangan ………...49

3.3.3.1

Bagan

alir

data

system

(flow

chart)

………...50

3.3.3.2

Diagram

Kontek

……….50

3.3.3.3

Data

flow

(DFD)

………50

3.3.3.4

Kamus

Data

………..52

3.3.3.5

Perancangan

basis

data

………..53

3.4

Faktor pengujian software..………57

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisa Sistem yang berjalan ………...………...58

4.1.1 Analisis

dokumen………...58

4.1.2 Analisis

prosedur

yang

sedang

berjalan

………60

4.1.2.1

Flow

map

………...61

4.1.2.2

Diagram

Konteks

………...63

(8)

ix

4.2.1 Tujuan perancangan ………...65

4.2.2 Gambaran umum yang di ususlkan ………65

4.2.3 Perancangan prosedur yang di usulkan ………..66

4.2.3.1

Flow

Map

………..

……….………...66

4.2.3.2

Diagram

konteks

………68

4.2.3.3

Data

flow

diagram

……….68

4.2.3.4

Kamus

data

………69

4.2.4 Perancangan basis data ………..71

4.2.4.1

Normalisasi

………71

4.2.4.2

Relasi

table

……….72

4.2.4.3

Entity

relationship

diagram

………73

4.2.4.4

Struktur

File

………...74

4.2.4.5

Kodifikasi

………..76

4.25 Perancangan antar muka ………77

4.2.5.1

Struktur

menu

………77

4.2.5.2

Perancangan

Input

……….78

4.2.5.3

Perancang

output

………...81

BAB

V

IMPLEMENTASI

DAN

PENGUJIAN

SISTEM

5.1.

Implementasi…………...………84

(9)

x

5.1.4 Implementasi antar muka dan pengunaan program ………...87

5.2 Pengujian ………...…...101

5.2.1

Rencana

pengujian

………...101

5.2.2 Kasus

dan

hasil

pengujian

………102

5.2.3 Kesimpulan

hasil

pengujian

……….106

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

...107

6.2 Saran ...108

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Daftar Simbol Untuk Data Flow Diagram ( DFD )

Simbol Keterangan

Dokumen

Menunjukkan dokumen sebagai masukan atau keluaran baik secara manual atau secara komputerisasi.

Operasi Manual

Menunjukkan proses yang dikerjakan secara manual.

Operasi Komputer

Menunjukkan proses yang dikerjakan komputer.

Offline Storage

Digunakan untuk menyimpan data sebagai arsip secara manual.

File Hardisk

Menunjukkan kegiatan input output menggunakan hardisk.

Arus / Alir

Menunjukkan aliran antar proses. Penginputan Data

(11)

Proses

Menunjukkan pemrosesan data / informasi yang terjadi didalam sistem.

Ex.ternal Enity

Menunjukkan bagian diluir sistem yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

Arah Aliran

Menunjukkan arus data antar simbol / proses.

Data Store

Menunjukkan simpanan data.

Daftar Simbol Untuk Entity Relationship Diagram ( ERD )

Simbol Keterangan

Ex.ternal Enity

Menunjukkan bagian diluir sistem yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

Relasi

Hubungan diantara sejumlah entitas yang beasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Garis

(12)

Tabel 1.1Tipe rumah...5

Tabel 1.2Jadwal Penelitian...6

Tabel 2.1Keterangan Menu Tool Bar....23

Tabel 3.1Simbol Kamis Data...52

Tabel 4.1Evaluasi Sistem...64

Tabel 4.2Struktur File Pembeli...75

Tabel 4.3Struktur File Rumah...75

Tabel 4.4Struktur File Transaksi...76

Tabel 5.1Pengujian Login...103

Tabel 5.2Pengujian Login...104

Tabel 5.3Pengujian Login...105

(13)

i

regional IV bandung adalah satu badan usaha yang bergerak di bidang pembangunan perusahaan nasional. Yang melayani anggota khususnya dalam bidang penjualan. Dimana pengelolahan datanya masih menggunakan cara pembukuan, sehingga pembeli yang akan melakukan pembelian atau pencarian data pembeli membutuhkan waktu yang cukup lama di karenakan pelayanan pembei khususnya di bidang penjualan tidak secepat koputerisasi . Oleh sebab itu penulis di sini mengambil masalah di bidang penjualan rumah itu sendiri. Dengan ini di harapkan dapat membantu perum perumnas untuk meningkatkan pelayanan pembelian serta untuk menyimpan data atau dokumen penting lainnya yang harus di simpan dengan baik sehingga dalam penyajian informasi relative cepat dan akurat.

Metode pengembangan sistem informasi penjualan rumah yang di buat menggunakan metode prototype dengan menggunakan alat pengembangan sistem berupa Flow map (Bagan alir dokumen), diagram konteks (contex diagram), DFD (data flow diagram) dan alat perancangan, database yang di usulkan berupa ERD (entity relationship diagram) relasi tabel, unormal, normalisasi1, normalisasi2, normalisasi3. Serta teknik pengumpulan data dengan metode penelitian dengan cara observasi,wawancara dan pengumpulan data. implementasi program menggunakan bahasa pemograman Visual basic 6.0, dengan database menggunakan Sql server.

(14)

ii

housing authority, Bandung, whose operation is construction of national housing has had a cash housing sale information system. The corporation serves members, perticulaly savings and loan by which the data processing is using bookkeeping. Consequently, the buyers who make either purchasing or data retrival need sufficient time due to buyer service, particularly sale, is not as speed as compuyer Did. The author here, therefore, take down issues about housing sale itself, thus, it is anticipated to get able to support the public corporation of national housing authority in order to inprive purchase service and store data and other important documents to be properly stored, making information delivery relatively quick and accurate.

The development of housing sale information system was made using a prototype method by means of suh system development instruments as flow map, contxt diagram, DFD (data flow diagram), and planning; database proposed are ERD (entity relationship diagram) table relation, abnormal, normalization 1, normalization 2, normalization 3. The data collection techniques are using research methods by means of observations, interviews, and data collection. The implementation of program use Visual Basic 6.0 programing language and database use SQL server.

(15)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Diera globalisasi saat ini secara ideal perusahaan dalam bentuk apapun membutuhkan tenaga profesional yang berkaitan dengan informatika dikarenakan pertumbuhan informasi saat ini, tenaga informasi dibutuhkan untuk mengimbangi arus informasi yang berjalan semakin modern yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam penyajian informasi tersebut.

Dalam mengelola data menjadi informasi maka dapat dikatakan bahwa komputer mempunyai peranan besar dan sangat penting dalam perusahaan, khususnya dalam pengelohan data dan juga dalam peranannya dapat menghasilkan data yang tepat,cepat dan akurat. PERUM PERUMNAS (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional), adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang perumahan dan pemukiman. Adapun salah satu tugas yang dilaksanakan oleh PERUM PERUMNAS adalah untuk penjualan rumah di PERUM PERUMNAS tersebut. Pada saat ini sistem informasi penjualan rumah di PERUM PERUMNAS Jl.Surapati No.120 masih bersifat pembukuan atau secara manual. Cara sistem pembukuan tersebut akan sulit dalam proses penjualan yang jumlahnya cukup banyak. Seperti laporan penghitungan jumlah penjualan perbulan akan terasa sulit. Karena adanya penjualan yang baru.

(16)

No.120 dalam pengolahan pemasaran yang dapat memperbaiki sistem yang lama, dan membutuhkan tahapan yang cukup panjang dan waktu yang lama dan sering sekali mengalassmi kesalahan-kesalahan serta tidak bisa lagi untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada seiring dengan perkembangan teknologi, maka pemecahan masalah yang dapat dilakukan penulis adalah untuk membuat “SISTEM INFORMASI PENJUALAN RUMAH SECARA TUNAI DI PERUM PERUMNAS Jl.Surapati No.120” agar proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat. Program aplikasi ini dapat menyimpan semua data penjualan dalam sebuah database, melakukan proses penghitungan jumlah penjualan baru.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di PERUM PERUMNAS Jl.Surapati No.120, maka diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi data penjualan baru di PERUM PERUMNAS.

2. Lambatnya proses perhitungan jumlah penjualan perbulannya.

(17)

1.2.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dihadapi dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membangun system informasi penjualan rumah secara tunai di perum perumnas Bandung.

2. Seperti apakah aplikasi yang dibuat dapat membantu kinerja bagian pemasaran dalam proses penjualna rumah secara tunai.

3. Bagaimana system aplikasi yang dibuat dapat memberikan kemudahan sehingga pengolahan data penjualan rumah secara tunai dapat diproses dengan cepat, baik dari segi penjarian data penjualan rumah maupun dalam proses laporan bulanan kepada kepala perum perumnas.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat suatu sistem informasi penjualan secara tunai di PERUM PERUMNAS, sehingga mempermudah untuk mendapatkan informasi penjualan setiap bulannya di PERUM PERUMNAS.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan sistem informasi penjualan rumah secara tunai di PERUM PERUMNAS adalah :

1. Mempercepat dalam proses penyajian informasi penjualan rumah secara tunai di PERUM PERUMNAS.

(18)

3. Mempercepat proses pembuatan laporan akhir dari penjualan rumah setiap bulannya di PERUM PERUMNAS.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna bagi diri penulis sendiri dan perusahaan tempat penulis melakukan penelitian. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian tersebut adalah :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan Praktisnya adalah :

Bagi PERUM PERUMNAS dapat mengembangkan sistem informasi penjualan secara tunai yang dapat membantu kegiatan operasional khususnya di bagianpemasaran.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan Bagi Akademis adalah :

Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam pembuatan sistem informasi.

1.5. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah dalam penulisan laporan ini dengan mencakup pembahasan tentang :

(19)
[image:19.612.126.509.99.402.2]

Tabel 1.1Tipe Rumah Tipe Luas Rumah

dan Tanah

Keterangan

RS (Rumah Sederhana)

45/135 M2 Rumah siap pakai yang dilengkapi dengan dinding yang telah diplester serta beratap genteng berglazur.

RSS(Rumah Sangat Sederhana)

36/98 M2 Rumah siap pakai untuk dikembangkan lebih lanjut dengan spesifikasi sangat standar dinding batako tanpa plester, ruang tanpa sekat,MCK terpisah,serta beratap Genteng.

RSSS(Rumah Sangat Sederhana Sekali)

30/72 M2 Rumah siap pakai untuk dikembangkan lebih lanjut dengan spesifikasi sangat standar dinding batako tanpa plester, ruang tanpa sekat,MCK terpisah,serta beratap Genteng.

2. Program aplikasi ini hanya digunakan pada bagian pemasaran untuk memberikan kemudahan pencarian data.

3. Adapun Syarat-syarat yang harus dipenuhi calon pembeli rumah sebagai berikut:

1. Pas photo 3x4 suami istri 2. Foto copy KTP

3. Foto copy KK

4. Foto copy surat nikah

(20)

1.6 Lokasi dan Waktu / Jadwal Penelitian

Dalam penelitina tugas akhir ini penulis melakukan penelitian di PERUM PERUMNAS Jl.Surapati No.120 untuk mendapatkan informasi tentang penjualan secara tunai di PERUM PERUMNAS yang lebih lengkap agar mempermudah penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan waktu yang sudah ditetatapkan.

Adapun lokasi atau alamat perusahaan PERUM PERUMNAS ,kantor regional IV Jl.Surapati No.120, Tilp 7203970-7203971- Bandung 40122.

[image:20.612.124.498.363.550.2]

Jadwal Penelitian

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Studi Literatur

2 Pemilihan Judul 3 Bimbingan 4 Pengumpulan Data 5 Perencanaan Sistem 6 Pembuatan Aplikasi 7 Pengujian dan Analisa 8 Perbaikan 9 Pembuatan Laporan 10 Seminar 11 Revisi Laporan

1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

(21)

kegunaan penelitian, batasan masalah, sistematika penulisan tugas akhir, serta lokasi dan waktu/ jadwal penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang pengertian-pengertian yang berkaitan dengan judul yang didalamya terdapat pengertian sistem, pengertian informasi, pengertian sistem informasi, pengertian konsep perancangan sistem, pengertian basis data, pengertian Entity Relationship Diagram, pengertian Normalisasi, Pengertian Pengolahan Data, Pengertian Pemasaran, Pengertian Perum Perumnas, pengenalan Visual Basic 6.0, SQL Server 2000.

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE

Bab ini menerangkan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, deskripsi tugas, metode penyelesaian, sumber data primer, sumber data skunder, metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem, alat bantu analisis dan perancangan, faktor pengijian software.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(22)

Input dan Output, Pengkodean, Struktur Program dan Kebutuhan Sistem)

BAB VI IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas tentang program aplikasi yang dibuat untuk mendukung kinerja sistem yang ada. Bab ini juga menerangkan tentang cara kerja dan cara pemakaian program aplikasi yang dibuat BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

9 2.1 Pengertian Sistem

Definisi sistem menurut [Azh04]:

“Sistem adalah kumpulan dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Definisi sistem menurut [Jog99]:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukkan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Definisi sistem menurut [Edd05] “Sistem adalah sebagai sekumpulan objek, ide yang saling berhubungan dalam mencapai suatu tujuan atau sasaran bersama”.

Ketiga pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatau kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan terrtentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran atau tujuan.

1. Komponen Sistem

(24)

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung.

5. Masukan Sistem

(25)

masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

[image:25.612.234.404.495.657.2]

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Gambar 2.1Karakteristik Sistem

(26)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut denganman-machine.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.

(27)

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemprosesan data,dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut. Menurut [Rob03] sistem informasi didefinisikan sebagai :

”Suatu sistem dalam suatu organisasi yang memprtemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berikut ini merupakan komponen-komponen fungsional dari sistem :

(Gambar 2.2 Komponen-komponen fungsional sistem) ( Sumber : Azhar Susanto,” Sistem Informasi Manajemen”) Menurut [Rob02] Komponen sistem informasi terdiri dari :

1. Hardware,terdiri dari komputer,printer dan jaringan

2. Software,merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

3. Data,merupakan komponen dasar dari informasi yang akan di proses lebih lanjut untuk menghasilkan suatu informasi.

Penyimpanan

Output

Input Proses

(28)

4. Manusia,yang terlibat dalam komponen manusia operasional. 5. Prosedur,seperti dokumenprosedur.

2.3 Konsep Perancangan Sistem

Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

6. Termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Tahap perancangan sistem mempunyai data tujuan utama : a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran sebagai berikut :

(29)

2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan.

3. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, laporan manajemen, dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang dilakukan oleh komputer. 4. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan

bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi.

2.3.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem Data Flow Diagram menggambarkan komponen–komponen sebuah sistem aliran–aliran data diantara komponen–komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data tersebut.

Ada beberapa simbol yang dipakai untuk menggambarkan data beseta transformasi data, antara lain :

a. Kesatuan Luar (External Entity) atau batas sistem

(30)

Gambar 2.1 Notasi Kesatuan Luar b. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah.

Gambar 2.2Notasi Arus Data

Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

b. Proses (Process)

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum. Suatu proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran.

Gambar 2.3Notasi Proses c. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel

(31)

2.3.2 Bagan Alir Sistem

Menurut [Jog 99] “Bagan alir sistem (flow-chart) adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir.”

2.4 Basis Data (Data Base)

Pengertian basis data menurut [Fat 02] :

“Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya”.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali secara cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

2.5 Entity Relationship Diagram

(32)

Notasi-notasi simbolik di dalam ERD yang dapat digunakan adalah: 1. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas.

2. Lingkaran atau ellips, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai keydigaris bawahi).

3 Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.

4 Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

5 Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, 1 dan N untuk relasi satu ke banyak atau N dan N untuk relasi banyak ke banyak).

2.6 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhanApembeliAaktualAmaupunApotensial.

Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom,

Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

(33)

2.7 Pengerian Perum Perumnas

Perum Perumnas adalah penyediaan permukiman yang layak dan berkesinambungan bagi seluruh rakyat Indonesia dan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Adapun tipe-tipe rumah yang ditawarkan oleh perum perumnas regional IV adalah sebagai berikut :

1. Rumah Sangan Sederhana

Rumah Sangat Sederhana adalah rumah sederhana yang siap untuk dikembangkan lebih lanjut dengan spesifkasi sangat standar seperti dinding batako tanpa plester, ruangan tanpa sekat dan MCK terpisah.

2. Rumah Sederhana

Rumah Sederhana agalah rumah siap pakai yang dilengkapi dengan dinding yang telah diplester serta beratapkan genteng berglazur.

2.8 Hak Penghuni Perum Perumnas

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :

(34)

Nomor 19 Tahun 2003, dimana seluruh modalnya dimiliki Negara berupa kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham.

2. Pembinaan adalah kegiatan untuk memberikan pedoman bagi Perusahaan di bidang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dengan maksud agar Perusahaan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara berdaya guna dan berhasil guna serta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

3. Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap kepengurusan Perusahaan dengan tujuan agar perusahaan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Pemeriksaan adalah kegiatan untuk menilai Perusahaan dengan cara membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang seharusnya dilakukan baik dalam bidang keuangan dan/atau dalam bidang teknis operasional.

5. Pengurusan adalah kegiatan pengelolaan Perusahaan dalam upaya mencapai tujuan Perusahaan, sesuai dengan kebijakan pengembangan usaha yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

6. Menteri Keuangan adalah Menteri yang mewakili Pemerintah dalam setiap penyertaan kekayaan negara yang dipisahkan untuk dimasukkan ke dalam perusahaan.

7. Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab atas kepengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

8. Dewan Pengawas adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan Perusahaan .

9. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

(35)

sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

11. Penataan perumahan meliputi kegiatan pembangunan baru, pemugaran, perbaikan, perluasan, pemeliharaan dan pemanfaat-annya.

12. Penataan permukiman meliputi kegiatan pembangunan baru, perbaikan, peremajaan, perluasan, pemeliharaan dan pemanfaat-annya.

2.9 Sekilas tentang Visual Basic versi 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemograman tercepat dan termudah untuk membuata suatu aplikasi dalam Microsoft Windows. Dengan menggunakan metode graphical user interface (GUI), VB memudahkan pemograman untuk berinteraksi langsung dengan elemen–elemen untuk setiap bentuk pemograman.

Visual Basic dibuat sebagai langkah pengembangan untuk menyesuaikan basic (beginers all-purpose simbolic inctruction code) yang berbasis DOS yang tidak mempunyai kemampuan menggunakan metode GUI dalam basis windows.

Sebagai program yang berbasis windows, vb mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi windows, seperti ms word, ms excel, ms access, dan sebagainya. Dengan kemampuanya yang hampir tidak terbatas, vb dapat digunakan untuk semua jenis aplikasi pemograman.

(36)

2.9.1 Menu Visual Basic 6.0

Dalam visual basic terdapat menu-menu seperti dalam program aplikasi di windows yang akan memudahkan user untuk berinteraksi dengan program visual basic.

2.9.2 Menu Bar (menu Built-In)

Menu bar terdiri dari menu file, edit view, project, format, debug, run, query, diagram, tools, add – ins, windows dan menu – help.

2.9.3 Menu Tool Bar

Menu tool bar merupakan menu berbentuk icon yang berisi perintah. Setiap menu tool bar terdapat dalam menu utama visual basic. Umumnya menu tool bar berisi icon perintah seperti berikut ini :

[image:36.612.165.533.506.670.2]

Gambar 2.5Menu Tool Bar [Sumber : [Kus 08] ] Keterangan :

Tabel 2.1 Keterangan Menu Tool Bar

No Keterangan No Keterangan No Keterangan 1 Project 8 Paste 15 Project Explorer 2 Add Form 9 Find 16 Properties Windows 3 Menu Editor 10 Can’t Undo 17 Form Layout 4 Open 11 Can’t Redo 18 Object Browser 5 Save Project 12 Strat Project 19 Tool Box

(37)

2.9.4 Menu Tool Box

Tool Box akan menampilkan standar kontrol visual basic plus kontrol activex dan dapat menyisipkan objeknya yang akan di tambahkan ke proyek. Untuk lebih jelasnya ada pada gambar di bawah ini.

Menu Bar Tool Bar

Tool Box Form Project Explorer Form Layout Propertis

Gambar 2.6 Menu Tool Box

2.10 Sekilas tentang SQL server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat linak relational database manajement system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut : 1. Database

[image:37.612.140.523.210.428.2]
(38)

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL 4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Prosedure

Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

8. Trigger

(39)

25 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti adalah tenteng pemasaran penjualan pada kantor Perum Perumnas Regional IV Bandung, yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembangunan perumahan rakyat dan prasarana lingkungan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah seperti yang tercantum dalam keppres no 29 tahun 1974. sasaran pembangunan perumahan dalam jangka panjang adalah tiap keluarga nemempati rumah yang layak dan lingkungan pemukiman yang sehat. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(40)

Pada tahun 1963 dibentuk Badan Perencanaan Perumahan (BPP), dan pada tahun 1972 diselenggarakan Lokakarya Nasional di Jakarta mengenai kebijaksanaan perumahan dan pembiayaan pembangunan. Hasil lokakarya tersebut antara lain perlunya pembentukan badan usaha yang dapat berwenang untuk mengadakan penyediaan dan pembangunan perumahan rakyat.

Dengan keppres No. 36 tahun 1974 dibentuklah Badan Kebijakan Perumahan Nasional (BKPN). Yang berfungsi merumuskan garis-garis kebijaksanaan serta petunjuk pelaksanaan dibidang pembangunan dan pembinaan perumahan. Untuk pembiayaannya, mentri keuangan menunjuk Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai Bank Hipotik. Program perusahaan penyediaan perumahan rakyat melibatkan jual beli rumah dan tanah yang hanya dapat ditopang oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga keluarlah peraturan pemerintah (PP) No. 20 1974 yang kemudian diganti dengan PP No.12 tahun 1998 yaitu tentang pembentukan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUM PERUMNAS) dengan tugas dan wewenang untuk melaksanakan pembagunan perumahan rakyat dan prasarana lingkungan diwilayah Negara kesatuan rebublik Indonesia untuk masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah.

(41)

Perum Perumnas banyak berhubungan dengan instansi pemerintah Daerah Tingkat I dan II, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada waktu melengkapi prasarana dan Bank Tabungan Negara(BTN) sebagai pemberi Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Tujuan didirikannya Perum Perumnas adalah untuk mengadakan kegiatan produktif dibidang perumahan rakyat dan prasarana lingkungan sesuai dengan kebijakan pemerintah, seperti tercantum dalam Keppres No. 29 tahun 1974, sarana pembangunan perumahan dalam jangka panjang adalah agar setiap keluarga dapat menempati rumah yang layak lingkungan dan pemukiman yang sehat.

Perum Perumnas sebagai BUMN yang berbentuk Perusahaan umum (PERUM), memiliki misi utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat serta memupuk keuntungan guna kelangsungan kegiatan usahanya. Modal perusahaan dari kekeyaan Negara yang dipisahkan. Jumlah modal ditentukan oleh Menteri Keuangan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku untuk itu.

Perum Perumnas dalam melaksanakan aktivitasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Departemen Pekerjaan Umum sebagai Induk Organisasinya sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum No.211/KPTS/1984 tentang bagan Departemen Pekerjaan Umum secara seluruh BUMN yang berada dibawah Departemen Pekerjaan Umum secara administrative berada dalam Lingkup Biro Sarana Perusahaan.

(42)

dibidang pelaksanaan pembangunan perumahaan rakyat beserta sarana dan prasarana yang mampu mewujudkan lingkungan pemukiman sesuai dengan rencana pembangunan wilayahnya.

Perum Perumnas di Bandung semula dibentuk melalui perjanjian kerja sama dengan Direktorat Departemen Penyelidik Umum di Bandung. Perum Perumnas di Bandung semakin berkembang dengan dilaksanakannya pembanunan perumahan di beberapa lokasi. Agar dapat dilaksanakan seefektif dan seefesien mungkin, maka Direksi Perum Perumnas menerbitkan SK No.DIRUT/364/KPTS/19/1980 tanggal 1 April 1980 tentang pembentukan Kantor Cabang Bandung yang terpisah dari proyek Perum Perumnas Bandung dan masing-masing berdiri sendiri dengan tugas dan tanggung jawab sebagai unit pengelola di Bandung.

Hingga saat ini, Perum Perumnas memiliki tujuh unit kerja organisasi regional di seluruh Indonesia yaitu :

1. Regional I dengan kantor Regional yang berkedudukan di Medan meliputi:

a Cabang Aceh

b Cabang Medan I dan II c Cabang Pekan Baru d Cabang Padang e Cabang Batam

(43)

2. Regional II dengan kantor Regional yang berkedudukan di Jakarta meliputi:

a Cabang Jambi b Cabang Bengkulu c Cabang Palembang d Cabang Bandar Lampung e Cabang Pontianak

f Cabang Palangkaraya

g Unit Pengelola Rumah Susun

3. Regional III dengan kantor Regional yang berkedudukan di Jakarta meliputi:

a. Cabang Jakarta b. Cabang Tanggerang c. Cabang Bekasi d. Cabang Bogor

e. Unit Pengelola Rumah Susun

4. Regional IV dengan kantor Regional yang berkedudukan di Bandung meliputi :

a. Cabang Bandung b. Cabang Cirebon c. Cabang Cilegon

(44)

a. Cabang Makasar I dan II b. Cabang Palu

c. Cabang Kendari d. Cabang Manado e. Cabang Tomohan f. Cabang Ambon g. Cabang Jayapura 3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi : 1. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan para pelaku kunci lainnya di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman

2. Memfasilitasi dan mendorong terciptanya iklim yang kondusif di dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman

3. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya pendukung penyelenggaraan perumahan dan permukiman.

(45)

2. terbangunnya lembaga-lembaga penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang dapat menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, di tingkat lokal, wilayah, dan pusat, yang mampu sebagai wahana pengembangan peran dan tanggung jawab masyarakat sebagai pelaku utama dalam memenuhi kebutuhannya akan hunian yang layak dan terjangkau, dan lingkungan permukiman yang sehat, aman, produktif dan berkelanjutan.

3. terdorongnya pertumbuhan wilayah dan keserasian lingkungan

antar wilayah melalui penyelenggaraan perumahan dan

permukiman yang berkelanjutan, saling mendukung dan terpadu

secara sosial, ekonomi, dan lingkungan baik di perkotaan maupun

di perdesaan, serta kesalingterkaitan antar kawasan.

3.2.1 Struktur Organisasi Perum Perumnas Regional IV Bandung

Sebuah perusahaan tentunya memerlukan suatu garis hirarkis dalam mekanisme dan operasional perusahaan tersebut, dan salah satu tujuannya adalah distribusi tugas kewajiban, kewenangan dan tanggung jawab, kewenangan dan tanggung jawab dari setiap posisi. Garis hirarkis tersebut terangkum dalam struktur organisasi.

(46)

tersebut, karena organisasi adalah salah satu medium yang menampung segala sumber daya yang ada dan dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sinergisitas antara lain dalam struktur organisasi merupakan kunci kesuksesan perusahaan dalam mengekploitasi dan mengintegrasikan visi dan misi perusahaan kedalam unternalisasi setiap lini struktur organisasi. Tujuan perusahaan akan sia-sia apabila struktur organisasi hanya akan bias berfungsi apabila ada transformasi yang baik antara tujuan perusahaan dengan setiap unit struktur organisasi.

Struktur organisasi Perum Perumnas Regional IV berdasarkan surat keputusan direksi Nomor.78/KP/10/99 tanggal 30 Juli 1999 terdiri dari:

1. General Manajer Rgional

2. Defuty General Manajer Regional 3. Bagian Perencanaan dan Pertahanan

a. Sub. Bagian Perencanaan b. Sub. Bagian Pertahanan

4. Bagian produksi, pengolahan dan peremajaan lingkungan a. Sub. Bagian Produksi

b. Sub. Bagian Pengelolaan Peremajaan Lingkungan 5. Bagian Pemasaran

a. Sub. Bagian Pemasaran

b. Sub. Bagian Kerjasama opersi dan Humas 6. Bagian Keuangan

(47)

b. Sub. Bagian Akuntansi

7. lingkup Penunjang, terdiri dari 5 bagian :

a. Sub. Bagian Pengelola Usaha Kredit kecil b. Sub. Bagian Program Usaha, Data dan Informasi c. Sub. Bagian Kepegawaian

d. Sub. Bagian Umum Perlengkapan dan Kearsipan e. Sub. Bagian Hukum

8. Unsur Pelaksana, terdiri dari 5 bagian : a. Manajer Cabang

b. Seksi Produksi dan Pengelolaan Lingkungan dan Pembina Penghuni (PPLP)

c. Seksi Penjualan dan Jasa Nilai Tambah d. Seksi Administrasi dan Keuangan

STRUKTUR ORGANISASI

PERUM PERUMNAS REGIONAL IV BANDUNG GM.REGIONAL DEPUTY GM REGIONAL BAG.PERENCANAAN DAN PERTANAHAN BAG.PRODUKSI PENGOLAHAN & PEREMAJAAN LINGKUNGAN BAG.PEMASARAN BAG.KEUANGAN SUBAG.PER ENCANAAN SUBAG.PERT ANAHAN SUBAG.PRO

DUKSI SUBAG P2 SUBAG.PRODUKSI SUBAG.KSO&HUMAS SUBAG.DANA AKUNTANSISUBAG

[image:47.612.142.510.177.647.2]

SUBAG. PKB SUBAG.PROGRA M USAHA,DATA &INFORMASI SUBAG KEPEGAWAIAN SUBAG UMUM PERLENGKAPAN & KEARSIPAN SUBAG UMUM

(48)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Untuk lebih memperjelas tugas masing-masing bidang, maka perum perumnas regional IV memutuskan untuk menyusun suatujob description (uraian tugas),yaitu sebagai berikut :

1. Tugas Pokok Regional General Manajer Regional

a. Bersama dengan deputy regional, memimpin para manajer bagian di kantor regional, cabang dan unit (pengelola Kasiba,Rusun dan UPKB) untuk menyusun sarana, rencana kerja dan anggaran kantor regional yang merupakan bagian RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan).

b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja kepada para manager bagian di kantor regional dan manager cabang, manager pengolahan kasiba, manager rusun dan manger UPKB.

c. Mengkoordinasi teknis dan administrasi dengan general manager, devisi regional lain dalam melaksanakan kegiatan di kantor regional untuk melaksanakan kegiatan usaha.

d. Mengelola sumber daya dan dana dalam lingkup kantor regional unrtuk melaksanakan kegiatan usaha.

(49)

2. Tugas Pokok Deputy General Manager

a. Membantu general manajer regional dalam melaksanakan kegiatan oprasional di kantor regional, cabang dan unit serta mewakilinya dalam melaksanakan tugas-tugas apabila general manager regional berhalangan.

b. Memberikan penegasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja kepada para asisten manager, memimpin penyelenggaraan pengolahan data dan informasi kantor regional.

3. Bagian perencanaan dan pertahanan

Tugas bagian manager bagian perencanaan dan pertahanan :

a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian perencanaan dan pertahanan yang merupakan bagian dari RKAP di kantor regional.

b. Menyelenggarakan kegiatan perencanaan yang meliputi : analisis kelayakan lokasi, pemenfaatan lahan, mengenai dampak lingkungan, perencanaan kawasan, teknis dan perencanaan proyek. c. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian

kerja kepada para asisten manager dalam lingkup perencanaan dan pertahanan untuk melaksanakan kegiatan usahanya.

d. Mengelola sumber daya dari bagian perencanaan dan pertahanan untuk melaksanakan kegiatan usahanya.

(50)

Tugas Asisten Manager Sub Bagian Perencanaan :

a. Melaksanakan pemilihan lokasi bersama dengan asisten manager pertahanan dan pemasaran.

b. Melaksanakan rencana kawasan, rencana teknik dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

c. Melaksanakan evaluasi terhadap hasil penelitian lokasi, penyusunan rencana kawasan, rencana teknik dan AMDAL melalui siding lokasi.

Tugas Asisten Manager Sub Bagian Pertahanan :

a. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan penyediaan tanah, meliputi aspek site selection (seleksi tempat) sampai mutasi hak, serta administrasi dokumen-dokumen teknis terkait.

b. Melaksanakan administrasi kegiatan bidang pertanahan.

c. Bersama asisten manager perencanaan membantu manager perencanaan dan pertahanan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan perencanaan dan pertahanan.

4. Tugas Pokok Asisten Manager Produksi, Pengolahan dan Peremajaan Lingkungan

Tugas Manager Produksi, Pengolahan dan Peremajaan Lingkungan : a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian produksi,

(51)

b. Memberikan penugasan, pendidikan, pembinaan dan penilaian kerja kepada para asisten dalam lingkup bagiaan produksi, pengolahan dan peremajaan lingkungan.

c. Mengelola sumber daya dan dana bagian untuk melaksanakan bagian produksi, pengolahan dan peremajaan lingkungan.

d. Mengadakan koordinasi teknis dan administrasi dengan g.M regional devisi bina teknisk dan manager pertanahan dan manager pembangunan, bagian-bagian kantor regional, serta unit kerja terkait sehubungan dengan penyelenggaraan produksi, pengolahan dan peremajaan lingkungan.

e. Bersama manager perencanaan dan pertanahan, manager pemasaran dan keuangan membantu G.M dan deputy G.M regional dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan kegiatan perusahaan. f. Menyelenggarakan kegiatanpengolahan (penerbitan atau pelaporan,

pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan persentasi) data dan informasi dalam lingkup bagian produksi, pengolahan dan peremajaan lingkungan.

Tugas Manager Sub Bagian Produksi :

a. Melaksanakan kegiatan pembangunan rumah beserta sarana dan prasarananya, melalui swekelola dan mitra kerja meliputi aspek pemberian pekerjaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan.

(52)

c. Melakukan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya .

d. Bersama asisten manager pengolahan dan peremajaan lingkungan membantu manager produksi dan peremajaan lingkungan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan produksi dan peremajaan lingkungan.

Tugas Manager Sub Bagian Pengolahan dan Peremajaan Lingkungan : a. Melaksanakan penyelenggaraan peremajaan lingkungan sejak studi

kelayakan sampai pengolahan.

b. Melaksanakan pengolahan lingkungan meliputi kegiatan pemeliharaan, perbaikan, penyempurnaan dan eksploitasi melalui mitra kerja dan swakelola.

c. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan pengelila dan peremajaan lingkungan.

d. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggungjawabnya.

e. Bersama asisten manager produksi dan peremajaan lingkungan dalam melaksanakan tugas menyelenggaraan produksi dan peremajaan lingkungan.

5. Bagian Pemasaran

Tugas Manager Pemasaran :

(53)

b. Membina dan mengendalikan kegiatan pemasaran dan promosi kantor cabang dan kantor unit.

c. Bersama manager perencanaan dan pertanahan, manger produksi, pengolahan dan pemeliharaan lingkungan, manager keuangan membantu G.M regional dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

Tugas Asisten Manager Sub Bagian Pemasaran :

a. Melaksanakan riset pasar dan strategi pemasaran.

b. Membina dan mengendalikan pemasaran dan penjualan yang akan dilakukan oleh kantor cabang maupun kantor unit.

c. Bersama asisten manager SDM dan humas membantu manager pemasaran dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan produksi peremajaan lingkungan.

Tugas Asisten Manager Bagian Kerjasama Oprasi dan Humas :

a. Melaksanakan penyelenggaraan kerjasama oprasi, penjualan kapling tanah matang, dan strategi bagi pemasarannya serta bagi hasil.

b. Bersama asisten manager kerjasama oprasi dan humas membantu manager pemasaran dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan produksi pengelolaan dan peremajaan lingkungan.

6. Bagian Keuangan

(54)

a. Menyusun sasaran, rencana kerja, dan anggaran bagian keuangan yang merupakan bagian dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) kantor regional.

b. Memberikan penugasan, pengendalian, dan penilaian kepada para asisten manger dalam lingkungan bagian keuangan.

c. Mengelola sumber daya dan dana bagian keuangan untuk melaksanakan kegiatan dikantor cabang dan kantor regional. d. Melaksanakan kegiatan pengolahan dana perusahaan, kegiatan

akuntansi.

e. Melaksanakan pengendalian pengolahan keuangan di kantor regional, kantor cabang, dan kantor unit .

f. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan bidang keuangan.

g. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggungjawabnya.

h. Bersama manager perncanaan dan pertahanan, manager produksi pengelolaan dan peremajaan lingkungan, dan manager pemasaran membantu G.M dan deputy G.M regional dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

Tugas Asisten Manager Sub Bagian Dana :

(55)

b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan bidang dana. c. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan

tanggungjawabnya.

d. Bersama manager akuntansi membantu manager keuangan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan produksi dan peremajaan lingkungan.

Tugas Manager Sub Bagian Akuntansi :

a. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan akuntansi kanror regional, membina dan mengendalikan kegiatan akuntansi kantor cabang dan kantor unit.

b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan dibidang akuntansi.

c. Melaksanakan membantu SDM dalam lingkup dan tanggungjawabnya.

d. Bersama asisten manager dana membantu manager keuangan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan produksi pengelolaan dan peremajaan lingkungan.

7. Lingkup Penunjang

Tugas Asisten Manager Sub Bagian Program Usaha, Data dan Informasi : a. Melaksanakan penyelenggaraan pengumpulan data dan informasi

(56)

b. Melaksanakan penyelenggraan administrasi kegiatan program usaha, data dan informasi.

c. Melaksakan kegiatan SDM dalam lingkup dan tanggungjawabnya. d. Bersama asisten manager kepegawaian, asisten manager umum

perlengkapan dan kearsiapan, asisten manager PUKK, Asisten PUDI membantu GM dan Deputy GM regional dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

Tugas Asisten Manager Kepegawaian :

a. Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan SDM di kantor regional, kantor cabang dan kantor unit.

b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan kepegawaian.

c. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya.

d. Bersama Asisten Manager PUDI, Manager Umum perlengkapan dan kearsipan, Asisten manager hokum, Asisten manager PUKK membantu GM dan Deputy GM Regional dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

Tugas Asisten Manajer Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kearsipan : a. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan umum, perlengkapan dan

kearsipan di kantor Regional, kantor cabang dan kantor unit. b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan bidang

(57)

c. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggungjawabnya.

d. Bersama asisten manager PUDI, asisten manager kepegawaian, asisten manager hokum, asisten manager PUKK membantu GM dan Deputy GM Regional dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

Tugas Manager Sub Bagian Hukum :

a. Melaksanakan pengumpulan data dan masalah hukum yang dihadapi kantor regional, kantor cabang dan kantor unit.

b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi yang menyangkut hukum dalam kegiatan usaha kantor regional.

c. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggungjawabnya.

d. Bersama asisten manager PUDI, asisten manager kepegawaian, asisten manager umum, perlengkapan dan kearsipan, asisten manager hukum membantu GM dan Deputy GM Regional dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

Tugas Asisten Manager pengelola Usaha Kredit Kecil (PUKK) :

a. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan PUKK di kantor regional dan pengendalian kegiatan PUKK di kantor cabang.

(58)

c. Melaksanakn pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggungjawannya.

d. Bersama asisten manager PUDI, asisten manager kepegawaian, asisten manager umum, perlengkapan dan kearsipan, asiaten manager hukum membantu GM dan deputy GM regional dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

8. Unsur Pelaksana

Tugas Manager Cabang :

a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran kantor cabang yang merupakan bagian dari RKAP.

b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan, dan penilaian kerja kepada para manager dalam lingkup kantor cabang.

c. Mengelola sumber daya dan dana kantor cabang untuk melaksanakan kegiatannya.

d. Memimpin pengawasan pelaksanaan pembangunan yang meliputi pematangan tanah, pemnagunan rumah, pembangunan sarana dan prasarana dasar.

Tugas Asisten Manager Seksi Produksi dan Pengoalahan Lingkungan dan Pemnina Penghuni (PLPP) :

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran untuk seksi PLPP.

(59)

c. Melaksanakan penyelenggaraan pengawasan produksi dan penyediaan rumah, tanah kavling, beserta sarana dan prasarana. d. Melaksanakan penyelenggraan pengolahan lingkungan pemukiman

dan Pembina penghuni.

e. Mengadakan koordinasi taknis dan administrasi dengan semua manager asisten terklait, baik dikantor regional maupun dikantor cabang.

Tugas Asisten Manager Seksi Pertanahan :

a. Menyusun rencana kerja dan anggran seksi pertanahan serta perbaikan-perbaikannya.

b. Melaksanakan penugasan pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja bagi para staf seksi pertanahan.

c. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pengadaan, inventarisasi, mutasi dan pengalihan hak atas tanah.

d. Mencari peluang penyediaan tanah guna pengembangan cabang yang bersangkutan.

e. Melaksanakan koordinasi teknis dan administrasi dengan asisten manager di bagian perencanaan dan pertanahan di kantor regional. Tugas Asisten Manager Sesi Penjualan dan Jasa Nilai Tambah :

a. Menyusun rencana kerja dan anggran seksi penjualan dan jasa nilai tambah serta perbaikan-perbaikannya.

(60)

c. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan penjualan dan pengelolaan asset produksi untuk memperoleh nilai tambah.

d. Merekrut, membina dan menugaskan kepada mitra penjualan perusahaan.

e. Melaksanakan koordinasi teknis dan administrasi dengan para asistren manager di kantor cabang, manager dan asisten manager di bagian pemasaran kantor nregional.

Tugas Manager Siksi Administrasi dan Keuangan :

a. Menyusun rencana kerja dan anggran seksi administrasi dan keuangan.

b. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja kepada staf seksi administrasi dan keuangan.

c. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan administrasi dan pengolahan keuangan kegiatan kantor cabang.

d. Bersama asisten manager keuangan dalam malaksanakan tugas penyelenggraan P31.

3.2 Metode Pengumpulan Data

(61)

3.2.1 Sumber data primer Wawancara ( Interview )

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada bagian pemasaran tentang sistem yang sedang berjalan dengan segala kekurangan sebagai kajian dalam pembuatan program aplikasi yang akan diajukan sebagai sistem yang baru

3.2.2 Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yang dapat penulis peroleh untuk melengkapi laporan ini diantaranya berupa dokumen-dokumen seperti:dokumen daftar rumah,dokumen daftar harga rumah,dokumen daftar fasilitas rumah, struktur organisasi rumah, sejarah perum perumnas.

3.3 Metode Pendekatan/Pengembangan Sistem 3.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem adalah serangkaian pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu dapat dipahami, adanya solusi alternatif yang dapat dipertimbangkan, dan mengambil solusi yang terbaik sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan

3.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(62)

sistem dapat melihat model dari sistem,baik dari sisi tampilan maupun teknik proceduralyang akan dibangun.

Langkah-langkah dalam metodeprototype yaitu : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

Pada tahap ini analis sistem akan melakukan study kelayakan terhadap kebutuhan pemakai,baik meliputi model interface,teknik procedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Mengembangkanprototype

Pada tahap ini analis sistem bekerja sama dengan programmer mengembangkan prototype sistem untuk memperhatikan kepada pemesan model sistem yang akan dibangun.

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau tidak oleh pemesan

Pada tahap ini analis sistem akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana model yang dibuat dapat diterima oleh pemesan,perbaikan apa yang diinginkan oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan. d. Mengadakan sistem operasional melalui pemograman sistem oleh

programmer berdasarkan model sistem yang telah disepakati pemesan sistem. e. Menguji sistemoperasional

(63)

f. Menentukan sistem operasional apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan dari awal lagi.

g. Implementasi sistem

Pada tahap ini dilakukan jika sistem telah disetujui oleh pemesan.

(Gambar 3.2 Prototype Sistem)

(Sumber : Raymond.MC.Lead Jr, “Analisis dan sistem informasi”) 3.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

(64)

3.3.3.1 Flow Map

Suatu Flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian-bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Flowmap digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

3.3.3.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu suatu diagram alirandata tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan dan masukan keluaran (input output) sebuah system yang di maksud adalah untuk menggambarkan system yang sedang berjalan, mengidentifikasikan awal dan akhir data yang masuk dan keluar system. 3.3.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud bisa berupa sistem otomatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk beberapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data.

(65)

a. Kesatuan Luar(external entity)

Merupakan kesatuan (entity) di luar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan (input) atau menerima keluaran (output) dari sistem. Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak.

b. Arus Data (data flow)

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses. Disimbolkan dengan suatu panah yang mengalir diantara proses, simpanan data(data store), dan kesatuan luar(external entity).

c. Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol yang digunakan untuk proses ini adalah lingkaran, dimana aliran data yang masuk dan ditransformasikan ke aliran data keluar.

d. Simpanan Data (data store)

(66)

3.3.3.4 Kamus Data

Kamus data adalah data directory atau disebut juga dengan istilah system data directory adalah catalog kata fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu system informasi.

[image:66.612.153.492.413.661.2]

Dengan menggunakan kamus data, dapat mengetahui data yang mengalir di system dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan dengan dua tahap yaitu tahap analisis dan perancangan system. Pada tahap menganalisis suatu system kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar analisis dan pemakai system, mengenai data yang masuk ke dalam system dan informasi yang di butuhkan dalam system. Sedangkan dalam tahap perancangan system, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan data base.

Tabel 3.1Simbol Kamus Data

No Simbol Keterangan

1 = Terdiri dari 2 + Dan

3 ( ) Optional (boleh ada boleh tidak) 4 { } Iterasi dan pengulangan

5 @ Atribut kunci / key field 6 ** Komentar

(67)

3.3.3.5 Perancangan Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sebagai database system. Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuat tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data. Dalam merancang basis data, dapat dilakukan dengan :

1. Membuat Kamus Data.

2. Membuat model Entity-Relationship atau hubungan entitas.

3. Menetapkan normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui. a. Normalisasi

(68)

dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belum mendapatdatabaseyang optimal.

Bentuk-bentuk Normalisasi

Adapun bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah : 1. Bentuk Tidak Normal(Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Tahap untuk memperoleh bentuk tidak normal dilakukan dengan menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yangdoubletidak perlu dituliskan

2. Bentuk Normal Pertama(First Normal Form)

Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic (tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda), juga seluruh record harus lengkap adanya.

3. Bentuk Normal Kedua

(69)

4. Bentuk Normal Ketiga(Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang bergantung transitif, namun harus bergantung penuh pada kunci utama. Dengan demikian, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

5. Boyce-Code Normal Form(BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.

Disamping itu, perlu dilakukan langkah-langkah pengujian dengan data tabel. Pengujian di sini untuk memastikan kebenaran isi tabel dan hubungan antara tabel tersebut. Ujilah bahwa setiap tabel harus punya hubungan dengan tabel yang lainnya. Bila tidak ada hubungan antar tabel, maka dapat dikatakan bahwa perancangan untuk membuat sebuah database akan gagal.

b. Tabel Relasi

Kerelasian antar entitas dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :

(70)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas. Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling berhubungan. Sebagai contoh, satu orang mahasiswa hanya dimungkinkan mempunyai seorang dosen wali.

2. Relasi banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian pada entitas kedua. Sebagai contoh, setiap mahasiswa hanya dimungkinkan memilih sebuah program studi, sebaliknya sebuah program studi dapat dipilih oleh lebih dari satu orang mahasiswa. 3. Relasi banyak ke banyak(many to many)

(71)

3.4 Faktor Pengujian Software

Dalam kasus ini, Penulis menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah tela

Gambar

Tabel 1.1 Tipe Rumah
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Tabel 2.1 Keterangan Menu Tool Bar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mengkaji perihal kualitas kinerja perusahaan.Fokus pengkajian adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas kinerja perusahaan yang meliputi

Kertas projek ini dikemukakan kepada Bahagian Hal Ehwal Akademik sebagai memenubi sebahagian keperluan penganugerahan Ijazah Sarjana Sains (Pengurusan Pendidikan), Universiti

Sehingga dilakukannya penelitian untuk menguji fungsional dari alat penyiang gulma tipe MC1R, namun dalam proses uji fungsional yang pertama ditemukan beberapa kendala yaitu

#ika manusia mematuhi kaidah agama, tak'a kepada uhan (*3 maka tidak ada manusia yang mempunyai sikap batin yang buruk, tidak ada rencana berbuat jahat, hubungan antar

Dalam pembelajaran Matematika tentang pecahan yang terjadi di kelas V SD Negeri Tunjungkulon, perencanaan program mengajar dan pengelolaan kelas sudah tersusun

Dengan kata lain, pemakaian air oleh tanaman tomat yang paling efektif, jika air diberikan setiap 8 hari sekali Dalam hal produktivitas air ternyata pemberian air

Berdasarkan hasil pengamatan, ekstrak metanol daun soma pada semua konsentrasi memiliki aktivitas antibakteri yang baik sesua standar yang dikeluarkan oleh

Tujuan tugas akhir ini adalah menerapkan teori Dempster Shafer untuk menyeleksi saham yang akan dimasukkan kedalam portofolio yang akan dikonstruksi menggunakan metode