• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca di Museum Geologi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca di Museum Geologi Bandung"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

YEPI SEPTIANA – 10110049

RESA TRESNADI – 10110050

MOCHAMED FAJAR RAMADHANI – 10110066

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

G-1 DATA PRIBADI

Nama : Yepi Septiana

NIM : 10110049

Tempat, Tgl Lahir : Ciamis, 18 September 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kebon Jeruk No.193 RT.04 RW.05 Kel.Cibeureum

Kec.Cimahi Selatan, Cimahi

No. Telp : 087824701040

E-Mail : yepi.septiana@gmail.com

PENDIDIKAN

Tahun 2010 : Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika,Jenjang Strata 1. Tahun 2007– 2010 : SMK Teknologi Indusrti Pembangunan Cimahi

Tahun 2004– 2007 : SMP N 7 Cimahi

Tahun 1998– 2004 : SDN Ranca Bentang I Cimahi

(7)

G-1 DATA PRIBADI

Nama : Resa Tresnadi

NIM : 10110050

Tempat, Tgl Lahir : Cimahi, 29 Desember 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln. Kolonel Masturi No.27 Cimahi

No. Telp : 087722605610

E-Mail : shai_doank@yahoo.com

PENDIDIKAN

Tahun 2010 : Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika,Jenjang Strata 1. Tahun 2007– 2010 : SMK Negeri 2 Cimahi

Tahun 2004– 2007 : SMP Negeri 47 Bandung Tahun 1998– 2004 : SD Negeri 5 Cimahi

(8)

G-1 DATA PRIBADI

Nama : Mochamed Fajar Ramadhani

NIM : 10110066

Tempat, Tgl Lahir : Cimahi, 20 Maret 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jln. Kolonel Masturi No.81 Cimahi

No. Telp : 085624516564

E-Mail : mochamedfajar@gmail.com

PENDIDIKAN

Tahun 2010 : Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika,Jenjang Strata 1. Tahun 2007– 2010 : SMA Negeri 4 Cimahi

Tahun 2004– 2007 : SMP Pasundan 1 Cimahi Tahun 1998– 2004 : SD Negeri Budimulya 1 Cimahi

(9)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.3.1 Maksud ... 2

I.3.2 Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Metode Penelitian ... 3

I.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

II.1 Profil Organisasi ... 6

II.1.1 Sejarah Instansi ... 6

II.1.2 Logo Museum Geologi ... 7

(10)

II.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ... 10

II.2 Landasan Teori ... 13

II.2.1 Definisi Aplikasi ... 13

II.2.2 Basis Data ... 13

II.2.2.1 Operasi Dasar Basis Data ... 14

II.2.2.2 Objektif Basis Data ... 14

II.2.3 Pendukung yang Digunakan ... 18

II.2.3.1 Konsep Perancangan Terstruktur ... 18

II.2.2.1.1 Flow Map ... 18

II.2.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 19

II.2.2.1.2.1 Elemen DFD ... 19

II.2.2.1.2.1 Penggambaran DFD ... 20

II.2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 20

II.2.3.2 MySQL ... 23

II.2.3.2.1 Keistimewaan MySQL... 23

II.2.3.3 Microsoft Visual Studio 2012 ... 25

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

III.1 Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Museum Geologi Bandung ... 27

III.2 Analisis Sistem ... 27

III.2.1 Analisis Masalah ... 28

III.2.2 Analisis Fungsional ... 28

III.2.2.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 28

(11)

III.2.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 31

III.2.3.3 Analisis Perangkat Keras ... 32

III.2.4 Analisis Aplikasi Pengolahan Data Mollusca ... 33

III.2.4.1 Analisis Basis Data ... 33

III.2.4.1.1 Diagram E-R ... 34

III.2.4.1.2 Diagram Konteks ... 34

III.2.4.1.3 Data Flow Diagram ... 36

III.2.4.1.4 Spesifikasi Proses ... 41

III.2.4.1.5 Kamus Data ... 51

III.2.4.2 Perancangan Data ... 53

III.2.4.2.1 Skema Relasi ... 53

III.2.4.2.2 Struktur File ... 54

III.2.4.3 Perancangan Struktur Menu ... 56

III.2.4.4 Perancangan Antarmuka Jendela Aplikasi ... 57

III.2.4.5 Perancangan Antarmuka Pesan ... 62

III.2.4.6 Jaringan Semantik ... 68

III.3 Implementasi Sistem ... 69

III.3.1 Persiapan Perangkat Lunak ... 69

III.3.2 Persiapan Perangkat Keras ... 69

III.3.3 Implementasi Aplikasi ... 70

III.3.4 Implementasi Pesan ... 77

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

(12)

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN

(13)

i

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga pelaksanaan kerja praktek di Museum Geologi

Bandung yang berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan 4 November

2013 dapat berjalan dengan lancar.

Selama proses kerja praktek, kami telah mendapatkan banyak sekali pengetahuan,

baik mengenai bagaimana lingkungan kerja yang sesungguhnya yang terdiri dari

bermacam-macam individu dengan segala karakteristiknya, maupun pengetahuan dari

penelitian dan kerja praktek yang telah dilakukan oleh kami.

Selama ini, kami telah mendapatkan banyak sekali bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia,

2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia,

3. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia,

4. Bapak Aji Sopanji, Amd selaku pembimbing dari Museum Geologi Bandung yang

telah meluangkan waktu serta bantuan kepada kami dalam penyusunan laporan kerja

(14)

ii Geologi

6. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing dan dosen wali yang

telah memimbing selama menyusun laporan kerja praktek ini,

7. Seluruh Dosen dan staf karyawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah memberikan

ilmu selama kuliah,

8. Arief Budiman Syah (Chuiep), Riezky Nazrudin (Bokir), Septi yang senantiasa

membantu serta memberikan dukungan dan juga menemani kami dalam penyelesaian

laporan kerja praktek ini.

9. Rekan-rekan seperjuangan pada jurusan Teknik Informatika khususnya IF-2

angkatan 2010 yang gokil abiss =D, nuhun atas support dan semangat dari kalian,

10.Seluruh staf karyawan pada Museum Geologi Bandung, yang telah memberikan saya

kesempatan untuk kerja praktek yang dapat menambah pengalaman,

11.Kedua orang tua dan keluarga kami yang telah memberi dukungan baik moril maupun

materil sehingga kerja praktek dan pembuatan laporan ini dapat terlaksana dengan

baik dan lancar.

Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami laporan ini menjadi

lebih baik lagi.

Demikian laporan kerja praktek ini kami buat dengan sebenarnya, semoga laporan

ini dapat bermanfaat khususnya kepada kami sendiri dan umumnya bagi yang

(15)

iii

Bandung, Januari 2011,

(16)

[1] Ian Sommerville., 2001, "Software Engineering Sixth Edition", Pearson Education

[2] Wilda Wiliana, File Skripsi Pembangunan Sistem Informasi Input Data Fosil Vertebrata Pada

Museum Geologi Bandung, UNIKOM, 2010.

[3] Yourdon, Edward, “Modern Structured Analysis”, Prentice-Hall International Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1989.

[4] DeMarco, Tom., “Structured Analysis and System Specifications”, Prentice-Hall, New York, 1979.

[5] DFD oleh Tom DeMarco (1978) dan Chris Gane dan Trish Sarson (1977)

[6] Chen, Peter P., "The Entity-Relationship Model – Toward a Unified View of Data", ACM Transactions on Data Base Systems, vol. 6, no. 1, 1976.

[7] An Introduction to Database System, Canada: ( Adision – Wessley Publishing Company, 181, Third

Edition ), hal 237.

(17)

1

I.1 Latar Belakang

Museum Geologi Bandung merupakan sebuah museum yang mengkhususkan

pada koleksi 3 golongan besar benda purba, yaitu artefak (seperti patung, kampak

purba dan lainnya), fosil vetebrata (fosil hewan purba bertulangbelakang), fosil

mollusca (fosil kerang purba, baik berbentuk katup maupun spiral), serta koleksi

Batuan (batuan purba hingga masa kini). Banyaknya benda koleksi Museum Geologi

Bandung menjadikan salah satu alasan diperlukannya pencatatan koleksi, dan

didirikannya Bagian Dokumentasi Museum Geologi. Bagian Dokumentasi Museum

Geologi ini bertugas untuk mencatat serta mengkategorikan seluruh benda milik

Museum Geologi Bandung, baik benda koleksi yang dipamerkan, disimpan di

gudang, maupun direparasi atau dibangun ulang.

Proses pencatatan data koleksi fosil mollusca pada Bagian Dokumentasi Museum

Geologi telah menggunakan sistem komputasi dengan aplikasi Microsoft Excel. Akan

tetapi aplikasi Microsoft Excel ini mempunyai kekurangan yang dapat

mengakibatkan kesalahan dalam proses memasukan data karena data yang akan di

masukan dibagi menjadi beberapa kategori dan dari kategori itu pun memiliki

detailnya masing-masing. Semakin banyak data yang dimasukan semakin rentan

kesalahan dalam memasukan data dan membutuhkan media penyimpanan yang

cukup besar untuk menampung data tersebut. Dalam pencarian sebuah data dengan

spesifikasi yang rinci, pengguna harus memasukan beberapa sintaks untuk

mendapatkan data yang diinginkan. Pencarian yang berbeda dalam segi kategori pun

harus menuliskan sintaks yang berbeda pula, pencarian berdasar kategori dalam

Microsoft Excel hanya dapat dilakukan berdasar satu kategori, jadi apabila pengguna

mencari berdasarkan nama famili, nama fosil serta blad, maka fasilitas ini tidak

tersedia dalam Microsoft Excel.

Dengan demikian, untuk mengatasi masalah seperti yang telah dijelaskan di atas,

maka kelompok kami berusaha membangun Aplikasi Pengolahan Data Mollusca

berbasis desktop yang diharapkan dapat memiliki fungsionalitas yang sesuai untuk

(18)

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, yang menjadi titik

permasalahan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mempermudah pegawai untuk memasukkan data yang telah

dikumpulkan?

2. Bagaimana mempercepat proses pemasukkan data yang telah dikumpulkan?

3. Bagaimana memudahkan pegawai dalam pencarian data yang diinginkan?

4. Bagaimana agar data yang akan disimpan tidak menghabiskan media penyimpanan

yang besar untuk menampung data?

I.3 Maksud dan Tujuan

Dalam pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Mollusca berbasis desktop pada

Museum Geologi Bandung memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut :

1.1.1 Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk membangun Aplikasi Pengolahan Data

Mollusca pada Museum Geologi Bandung berbasis Desktop.

1.1.2 Tujuan

1. Mempermudah para pegawai lapangan pada khusunya untuk memasukkan data yang

telah dikumpulkan.

2. Mempercepat proses pemasukkan data.

3. Mempercepat proses pencarian data berdasarkan nama famili, nama spesies, nama

fosil, nomor laci, nomor inventaris, nomor registrasi dan/atau blad.

4. Sebagai media penyimpanan data agar tersimpan dengan rapi dan berukuran lebih

kecil dibandingkan dengan aplikasi Microsoft Excel.

I.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang harus diselesaikan pada proyek akhir ini dibatasi pada hal-hal

sebagai berikut:

1. Data yang dimasukkan ialah nama famili, nomor laci, nama spesies, nama fosil,

jumlah specimen, jumlah fragmen, nama penemu, tahun penemu, umur fosil,

tahun ditemukannya fosil, lokasi penemuan fosil, nama kolektor, nomor

(19)

2. Proses yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini ialah mendaftarkan nama famili

serta nomor laci, kemudian mulai mendaftarkan fosil mollusca beserta seluruh

keterangan yang menyangkut fosil mollusca tersebut

3. Hasil dari pengelolahan data berupa informasi mengenai famili, spesies, serta

fosil mollusca.

4. Aplikasi Pengolahan Data Mollusca berbasis desktop.

5. Aplikasi ini termasuk dalam pemrograman terstruktur.

6. Pembuatan basis data menggunakan perangkat lunak MySQL dengan server

Wamp Server 2.01

I.5 Metodologi Penelitian

Pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini

menggunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan

pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian yang diambil.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab sambil

bertatap muka secara langsung yang berkaitan dengan topik penelitian

yang diambil.

2. Metoda Pembuatan Perangkat Lunak

Perancangan dan implementasi sistem yang digunakan yaitu model Waterfall.

Adapun tahapan-tahapan proses yang dilalui meliputi sebagai berikut :

1. Analisis dan definisi Persyaratan

Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui

konsultasi dengan Pengguna yaitu pihak Admin di Museum

Geologi. Persyratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan

(20)

2. Perancagan Sistem dan Perangkat Lunak

Proses perancangan sistem mebagi persyaratan dalam sistem

perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan

arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat

lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem

perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

3. Implementasi dan Pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan

sebagai serangkaian program atau unit telah memenuhi

spesifikasinya.

4. Integrasi dan Pengujian Sistem

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji

sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan

sistem telah terpenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak

dikirim kepada pihak Admin di Museum Geologi.

5. Operasi dan Pemeliharaan

Biasanya (walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus

hidup yang paling lama. Sistem diinstall dan dipakai.

Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak

ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas

implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem,

(21)

Gambar 1.1 Diagram Model Waterfall[1]

(sumber : Ian Sommerville., 2001, "Software Engineering Sixth Edition", Pearson Education)

I.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami laporan kerja praktek ini, maka diuraikan

sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Bab pendahuluan ini menjelaskan tahap awal dari penulisan berupa latar belakang,

rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penulisan, dan

sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Pada bab ini memaparkan tentang profil Mollusca Museum Geologi Bandung dan

teori-teori yang berkaitan dengan topik dan menunjang dalam perancangan sistem yang

digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak.

Bab 3 Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini dijelaskan tahap pembuatan Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca

berbasis Desktop.

BAB 4 Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan Laporan Kerja

(22)

6

II.1 Profil Organisasi

II.1.1 Sejarah Instansi

Museum Geologi merupakan salah satu museum bersejarah yang ada di kota

Bandung. Pada masa penjajahan Belanda keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan

sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah nusantara yang dimulai sejak

pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah revolusi industri pada pertengahan abad

ke-18, Eropa membutuhkan bahan tambang maka pemerintah Belanda sadar akan pentingnya

penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Pada tahun 1850 dibentuklah Dienst van het

Mijnwezen yang berganti nama menjadi Dienst van denMijnbouw pada tahun 1922 yang

bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral yang hasilnya berupa

batuan, fosil, peta, mineral, dan laporan membutuhkan tempat sehingga pada tahun 1928

membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung yang pada awalnya bernama Geologisch

Laboratorium yang kemudian disebut Geologisch Museum (sumber : Wilda Wiliana, File Skripsi

Pembangunan Sistem Informasi Input Data Fosil Vertebrata Pada Museum Geologi Bandung,

UNIKOM, 2010.).

Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir.

Menalda van Schouwenburg yang dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan diresmikan pada

tanggal 16 Mei 1929 yang bertepatan dengan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu

Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di

Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.

Sebagai akibat kekalahan Belanda pada perang dunia II, keberadaan Dienst van den

Mijnbouw berakhir. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch

Laboratorium berpindah kepengurusannya yang diberi nama KOGYO ZIMUSHO. Setahun

kemudian menjadi CHISHITSU CHOSACHO yang masa itu tidak banyak laporan tidak

ditemukan (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan.

Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada

dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19

September 1945, pasukan Sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi

oleh NICA yang berusaha menguasai kembali kantor PDTG maka kantor PDTG dipindahkan

ke Jl. Braga No. 3 dan no. 8 Bandung. Setelah kantor yang di Rembrandt Straat ditinggalkan

ditinggalkan maka Belanda mendirikan kantor yang bernama Geologische Dienst. Selama 4

tahun PDTG berpindah-pindah menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi

dari Bandung ke Tasikmalaya kemudian ke Solo, Magelang, Yogyakarta dan pada tahun

1950 baru bisa dikembalikan ke Bandung.

Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari

pemerintah RI yang pada tahun 1960 dikunjungi oleh Presiden Ir. Soekarno.

Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT DJAWATAN

TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi : Djawatan Pertambangan

(23)

(1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat

Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978-2005) Pusat Survei Geologi (sejak akhir tahun

2005 hingga sekarang).

II.1.2 Logo Museum Geologi

Logo Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar II.1 di bawah ini :

Gambar II.1 Logo Museum Geologi Bandung

Adapun makna dari simbol di atas ialah :

= Api

= Tanah

= Air

= Udara

II.1.3 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi yang terdapat pada Museum Geologi Bandung.

a. Visi

Visi Museum Geologi Bandung yaitu terwujudnya sumber informasi geologi

(dokumentasi koleksi - warisan geologi Indonesia) yang profesional untuk masyarakat.

b. Misi

Misi Museum Geologi Bandung yaitu :

1. Memperagakan & mengkomunikasikan koleksi museum.

(24)

3. Mendokumentasikan & mengkonservasi koleksi museum.

4. Melakukan penelitian koleksi & pengembangan museum.

5. Melakukan pameran museum & geologi.

6. Melakukan penyuluhan & sosialisasi geologi.

7. Melakukan kerjasama dengan instansi & sekolah.

8. Melakukan pengelolaan museum secara profesional.

9. Memberikan pelayanan jasa permuseuman.

II.1.4 Badan Hukum Instansi

Museum menurut International Council of Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga

yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya,

terbuka untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan, dan memamerkan

artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuantujuan studi, pendidikan dan

rekreasi. Sedangkan Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat

(1) adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan

benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang

upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Pendirian sebuah museum memiliki acuan hukum, yaitu:

1. Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang RI

Nomor 5 Tahun 1992.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan

Benda Cagar Budaya di Museum.

4. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.33/PL.303/MKP/2004

(25)

II.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Dalam keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (KepMen ESDM) No.

1725 tahun 2002 disebutkan bahwa Museum Geologi terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha,

Seksi Peragaan, dan Seksi Dokumentasi serta kelompok fungsional dengan struktur

organisasi seperti di bawah ini :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Museum Geologi

Gambar II.2 Struktur Organisasi Museum Geologi Bandung

a) Tugas Kepala Museum Geologi

Tugas Pokok:

Kepala Museum Geologi mempunyai tugas teknis penunjang dan operasional untuk

melaksanakan penelitian, pengembangan, dan konservasi serta memperagakan koleksi

geologi, kemudian dalam melaksanakan tugasnya.

Fungsi :

1. Penyiapan rencana dan program penelitian, pengembangan, konservas, peragaan, dan

publikasi kolksi Geologi.

2. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan dokumentasi.

3. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan dan peragaan.

4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta publikasi.

5. Pelaksanaan dan pengembangan kerjasama serta pelayanan jasa permuseuman.

6. Pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan rumah tangga.

7. Evaluasi pelaksanaan rencana dan program penelitian, pengembangan, konservasi,

peragaan, dan publikasi koleksi geologi.

b) Kelompok Kerja Subbagian Tata Usaha

(26)

Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program dan laporan, urusan ketatausahaan,

kepegawaian, keuangan, serta rumah tangga.

Dibentuk 4 kelompok kerja (Pokja) yang terdiri dari :

a. Pokja penyusunan program.

b. Pokja keuangan.

c. Pokja rumah tangga.

d. Pokja kepegawaian.

c) Kelompok Kerja Seksi Peragaan

Tugas Pokok :

Seksi peragaan harus mampu memelihara peragaan yang telah ada juga sebaiknya dapat

melakukan pengembagan peragaan serta harus mampu menyampaikan informasi geologi

kepada pengunjung sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Susunan kelompok kerja pada Seksi Peragaan adalah seperti berikut :

a. Pokja pelayanan pengunjung.

b. Pokja program pengembangan peragaan dan edukasi.

d) Kelompok Kerja Seksi Dokumentasi

Tugas Pokok :

Museum Geologi mempunyai peran untuk mendokumentasikan koleksi geologi yang

terdiri dari batuan, mineral, dan fosil, termasuk dokumen lainnya yang sangat penting

bagi sejarah dan perkembangan ilmu geologi di masa yang akan datang. Koleksi batuan,

mineral, dan fosil ini juga merupakan data yang dikonversikan sehingga menjadi koleksi

yang abadi untuk generasi yang akan datang, tetapi juga dapat menunjang kegiatan

eksplorasi, baik sumber daya mineral maupun energi di Indonesia karena koleksi

tersebut merupakan data geologi dari seluruh wilayah Indonesia. Pendokumentasian

koleksi batuan, mineral, dan fosil tersebut menjadi tugas Seksi Dokumentasi, maka

diperlukan pembersihan secara khusus terlebih dahulu disamping pembuatan preparat

untuk penelitian koleksi tersebut.Dari hasil penelitian, maka informasi tersebut disimpan

di ruang dokumentasi dimana segala informasi mengenai koleksi tersebut disimpan

sebagai database.

Susunan kelompok kerja pada Seksi Dokumentasi adalah seperti berikut :

a. Pokja Koleksi Batuan dan Mineral.

(27)

II.2 Landasan Teori

II.2.1 Definisi Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu

pengguna komputer untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika inginmengembangkan aplikasi

sendiri untuk menulis program aplikasi, maka dibutuhkan suatu bahasa pemograman, yaitu

language software yang dapatberbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi

language softwaremerupakan bahasanya dan program yang ditulis merupakan program

aplikasinya.Language software berfungsi agar dapat menulis program dengan bahasa yang

lebihmudah dan akan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin supaya bisa

dimengertioleh komputer. Bila hendak mengembangkan suatu aplikasi untukmemecahkan

permasalahan yang besar dan rumit, aplikasitersebut dapat berhasil dengan baik, maka

dibutuhkan prosedur dan perencanaan yangbaik dalam mengembangkannya.Sekarang,

banyak sekali program-program aplikasi yang tersedia dalambentuk paket-paket program. Ini

adalah kumpulan dari program aplikasi yang sudah ditulisoleh orang lain atau

perusahaan-perusahaan perangkat lunak. Beberapa perusahaan-perusahaanperangkat lunak telah memproduksi

paket-paket perangkat lunak yang mempunyaireputasi internasional. Program-program paket-paket

tersebut dapat diandalkan, dapatmemenuhi kebutuhan pemakai, dirancang dengan baik,

relatif bebas dari kesalahan-kesalahan, user friendly (mudah digunakan), mempunyai

dokumentasi manual yang memadai, mampu dikembangkan untuk kebutuhan mendatang, dan

didukung perkembangannya. Akan tetapi, bila permasalahannya bersifat khusus dan unik,

sehingga tidak ada paket-paket program yang sesuai untuk digunakan, maka dengan terpaksa

harus mengembangkan program aplikasi itu sendiri (sumber : Ian Sommerville., 2001,

"Software Engineering Sixth Edition", Pearson Education).

II.2.2 Basis Data

Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan

sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah

representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa,

pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,dan sebagainya, yang

direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar,bunyi, atau kombinasinya (sumber

: An Introduction to Database System, Canada: ( Adision – Wessley Publishing Company,

181, Third Edition ), hal 237.).

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi

sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat danmudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian

rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai

kebutuhan.

c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

(28)

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang

sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah

kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Perbedaannya hanya

terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari

dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media

penyimpanan elektronik seperti disk (disket atau harddisk). Hal ini merupakan konsekuensi

yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola/ditangani oleh manusia, sementara basis

data dikelola/ditangani melalui perantara alat/mesin pintar elektronik (yang dikenal sebagai

komputer). Perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaan-perbedaan lain yang

menyangkut jumlah dan jenis metoda/cara yang dapat digunakan dalam upaya penyimpanan.

II.2.2.1 Operasi Dasar Basis Data

Didalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Didalam

sebuah disk, kita dapat pula menempatkan beberapa (lebih dari satu) basisdata. Sementara

dalam sebuah basis data, kita dapat menempatkan satu atau lebihfile/tabel. Pada file/tabel

inilah sesungguhnya data disimpan/ditempatkan. Setiapbasis data umumnya dibuat untuk

mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Misalnya, ada basis data kepegawaian, basis

data akademik, basis data inventori(Pergudangan), dan sebagainya. Sementara dalam basis

data akademik, misalnya, kitadapat menempatkan file mahasiswa, file mata_kuliah, file

dosen, file jadwal, filekehadiran, file nilai, dan seterusnya.Karena itu, operasi-operasi dasar

yang dapat kita lakukan berkenaan dengan

basis data dapat meliputi :

a. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatanlemari

arsip yang baru.

b. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemariarsip

(sekaligus beserta isinya, jika ada).

c. Pembuatan file/tabel dari suatu basis data (create table), yang identik

denganpenambahan map arsip baru ke sebuah lemari sarsip yang telah ada.

d. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik

denganperusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.

e. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel disebuah basis data(insert),

yang identik dengna penambahan ke lemari arsip ke sebuah map arsip.

f. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search) yang identik

denganpencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.

g. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikanisi

lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

h. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik denganpenghapusan

sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

Operasi yang berkenaan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel)merupakan

operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedang operasi-operasi

(29)

berulang-ulang dan karena itu operasi-operasi inilah yang lebih tepat mewakili aktivitas

pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) data dalam basis data.

II.2.2.2 Objektif Basis Data

Telah disebutkan di awal bahwa tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data

dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh kembali data (yang dicari)

dengan mudah dan cepat. Disamping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data juga

memiliki tujuan-tujuan lain.Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk

memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini :

a. Kecepatan dan kemudahan

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan

perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali dat atersebut dengan

lebih cepat dan mudah, daripada menyimpan data secara manual (non-elektronik)

atau secara elektronik (tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya

dalam bentuk spread sheet atau dokumen teksbiasa).

b. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis data,maka

redudansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redudansiini tentu

akan memperbesar ruangan penyimpanan (baik di memori utamamaupun memori

sekunder) yang harus disediakan. Dengan basis data,efisiensi/optimalisasi

penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karenakita dapat melakukan

penekanan jumlah redudansi data, baik dengan menerapkansejumlah pengkodean

atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file)antara kelompok data yang

saling berhubungan.

c. Keakuratan (Accurancy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama

denganpenerapan aturan/batasan (constrain) tipe data, domain data, keunikan data,

dansebagainya, yang secara ketat diterapkan dalam sebuah basis data, sangatberguna

untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.

d. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya ) sejalan dengan

waktuakan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal

tidaksemua data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat

memilahadanya data utama/master/referensi, data transaksi, data histori hingga

datakadaluarsa. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita

gunakan,dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif

(menjadioff-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke

(30)

karenakepentingan pemakaian data, sebuah geografis. Data nasabah sebuah

bank,misalnya, dipisah-pisahkan dan disimpan di lokasi yang sesuai

dengankeberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer,

datayang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga di akses

(menjaditersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.

e. Kelengkapan (Completeness)

Lengkap/tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relative(baik

terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorangpemakai sudah

menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, makapemakai yang lain

belum tentu berpendapat sama. Atau, yang sekarang dianggapsudah lengkap belum

tentu di masa yang akan data juga demikian. Dalam sebuahbasis data, disamping data

kita juga harus menyimpan struktur (baik yangmendefinisikan objek-objek dalam

basis data maupun definisi detail dari tiapobjek seperti struktur file/tabel atau

indeks). Untuk mengakomodasi kebutuhankelengkapan data yang semakin

berkembang, maka kita tidak hanya dapatmenambahkan record-record data, tetapi

juga dapat melakukan perubahanstruktur dalam basis data baik dalam bentuk

penambahan objek baru (tabel) ataudengan penambahan field-field baru pada suatu

tabel.

f. Keamanan (Security)

Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidakmenerapkan

aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistemyang besar dan

serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat.Dengan begitu kita dapat

menentukan siapa-siapa (pemakai) yang bolehmenggunakan basis data beserta

objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenisoperasi apa saja yang boleh

dilakukannya.

g. Kebersamaan Pemakai (Sharebility)

Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, atau di satulokasi

saja atau boleh satu sistem/aplikasi saja, data pegawai dalam basis datakepegawaian,

misalnya, dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlahdepartemen dalam

perusahaan atau oleh banyak sitem (sistem penggajian,sistem akuntansi, sistem

inventori, dan sebagainya). Basis data yang dikelolaoleh sistem (aplikasi) yang

mendukung lingkungan multiuser, akan dapatmemenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap

dengan menjaga/menghindari terhadapmunculnya persoalan baru seperti

inkonsistensi data (karena data yang samadiubah oleh banyak pemakai pada saat

yangbersamaan) atau kondisi deadlock(karena banyak pemakai yang saling

menunggu untuk menggunakan data).

II.2.3 Pendukung yang digunakan

(31)

Analisis Terstruktur (Structured Analysis) merupakan salah satu teknik analisis yang

mengunakan pendekatan berorientasi fungsi. Teknik ini mempunyai sekumpulan petunjuk

dan perangkat komunikasi grafis yang memungkinkan analis sistem mendefinisikan

spesifikasi fungsional perangkat lunak secara terstruktur (sumber : Yourdon, Edward,

Modern Structured Analysis”, Prentice-Hall International Inc., Englewood Cliffs, New

Jersey, 1989.). Semua fungsi perangkat lunak direpresentasikan sebagai sebuah proses

transformasi informasi, dan disusun secara hirarkis sesuai tingkat abstraksinya (sistem

maupun perangkat lunak). Sedangkan alat bantu yang digunakan adalah sebagai berikut

(sumber : DeMarco, Tom., “Structured Analysis and System Specifications”, Prentice-Hall,

New York, 1979.):

II.2. 3.1.1 Flow Map

Flow Map merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang yang

digunakan dalam sistem.

II.2.3.1.2 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang

digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam sistem, meliputi sumber dan tujuan data,

proses yang mengolah data tersebut, serta tempat penyimpanan datanya (sumber : DFD oleh

Tom DeMarco (1978) dan Chris Gane dan Trish Sarson (1977)).

II.2.3.1.2.1 Elemen-Elemen DFD

Ada empat elemen yang membentuk suatu DFD, yaitu aliran data, proses,

penyimpanan data, dan sumber tujuan data.

1. Aliran Data (Data Flow)

Aliran data adalah pipa saluran dimana paket data yang diketahui komposisinya

mengalir. Merupakan penghubung antar proses yang merepresentasikan data yang

dibutuhkan proses sebagai masukan, atau data yang dihasilkan proses sebagai

keluaran dari ke tempat penyimpanan data atau dari ke sumber/tujuan data. Aliran

data harus diberi nama sesuai dengan substansi dari isi paket data yang mengalir,

bukan dengan nama dokumen, walaupun paket data tersebut dapat berasal dari

beberapa dokumen.

2. Proses

Menjelaskan proses-proses transformasi data masukan menjadi keluaran yang ada

dalam sistem atau yang harus dikerjakan oleh sistem. Aktivitasaktivitas fisik tidak

dapat dinyatakan sebagai proses. Demikian juga dengan proses yang tidak

mengubah nilai data, misalnya proses menyalin (copy) data. Proses harus diberi

nama dan nomor untuk keperluan identifikasi. Nama yang diberikan harus dapat

menjelaskan apa yang dilakukan oleh proses, sedangkan nomor menjelaskan

tingkatan.

3. Penyimpanan Data (Data Store)

Merupakan tempat untuk menyimpan data atau tempat data yang dirujuk oleh satu

atau beberapa proses. Dalam implementasinya, tempat penyimpanan data ini

(32)

4. Sumber/Tujuan Data

Menggambarkan entitas (misalnya orang, bagian organisasi, perangkat keras,

perangkat lunak lain, atau sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem yang

berada di luar ruang lingkup sistem. Merupakan sumber data yang akan

ditransformasi oleh perangkat lunak, atau yang akan menerima informasi yang

dihasilkan perangkat lunak. Disebut juga dengan nama entitas eksternal,

terminator, source atau sink.

II.2.3.1.2.2 Penggambaran DFD

Ada dua jenis penggambaran DFD, yaitu fisis dan logis. DFD fisis dibuat untuk

menggambarkan aliran data dilihat dari apa atau siapa yang mengerjakan prosesproses dalam

sistem. DFD logis menggambarkan proses atau fungsi transformasi data yang ada dalam

sistem (bukan apa atau siapa yang mengerjakannya). DFD logis dibuat berdasarkan

fungsionalitas sistem, atau bisa juga berdasarkan DFD fisis dengan cara menerjemahkan

“proses-prosesnya” menjadi satu atau beberapa proses transformasi data. Tidak seperti DFD fisis, tujuan pembuatan DFD logis adalah untuk menggambarkan proses-proses yang akan

dikerjakan oleh komputer, bukan proses yang sifatnya fisik atau manual (sumber : Yourdon,

Edward, “Modern Structured Analysis”, Prentice-Hall International Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1989.).

II.2.3.1.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menyatakan jenis data dan hubungan data yang ada diantara

jenis data yang terdapat dalam sistem (sumber : Chen, Peter P., "The Entity-Relationship

Model – Toward a Unified View of Data", ACM Transactions on Data Base Systems, vol. 6,

no. 1, 1976.).

Komponen-komponen yang digunakan dalam ERD adalah :

a. Entitas (Entity)

Suatu objek yang terdiri dari kumpulan elemen atau data yang dapat digunakan dari

objek lainnya.

b. Relationship set

Relasi antar entity merupakan hubungan alamiah yang terjadi antar entity.

c. Attribute

Atribut merupakan sifat atau karakteristik suatu entitas yang menyediakan penjelasan

detail tentang entitas tersebut.

d. Entitas Lemah

Weak entity merupakan entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lainnya.

e. Generalisasi

Generalization merupakan penggabungan beberapa entitas serta relasi yang

berhubungan secara erat.

f. Spesialisasi

Specialization merupakan penjabaran dari generalisasi.

(33)

Menghubungkan antara entitas satu dengan entitas yang lainnya.

h. Kardinalitas

Cardinality, adalah merupakan tingkat hubungan yang terjadi antara entity didalam

sebuah sistem, dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas

tersebut, terdapat 3 macam cardinality yaitu :

(1) One to One

Bentuknya dapat dilihat pada gambar II.2:

1 1

Gambar II.2 Cardinality One to One

Adalah tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada

entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada

entitas kedua atau sebaliknya.

(2) One to Many

Bentuknya dapat dilihat pada gambar II.3:

1 N

Gambar II.3 Cardinality One to Many

Adalah tingkat hubungan satu ke banyak atau sama dengan banyak ke satu.

Tergantung pada arah mana hubungan itu dilihat.

(3) Many to Many

Bentuknya dapat dilihat pada gambar II.4:

N N

Gambar II.4 Cardinality Many to Many

Adalah tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika kejadian pada sebuah

entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya.

Baik dilihat dari sisi entity ke pertama maupun dilihat dari sisi entity ke kedua.

i. Kunci (Key)

Kunci merupakan suatu atribut yang unik yang dapat digunakan untuk membedakan

suatu entitas dengan entitas yang lainnya dalam suatu himpunan entitas. Dari sudut

pandang basis data, perbedaan diantara mereka harus dicerminkan lewat perbedaan

(34)

suatu entitas terhadap entitas yang lainnya. Dengan kata lain, tidak ada lebih dari satu

entitas memiliki nilai–nilai yang sama untuk semua atributnya. Macam–macam jenis

kunci (Key) diantaranya:

(1) Primary Key (Kunci Primer)

Adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi

secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari

suatu entity. Primary Key mempunyai tiga kriteria yakni:

(a) Key tersebut lebih natural digunakan sebagai acuan.

(b) Key tersebut lebih sederhana.

(c) Key tersebut terjamin keunikannya.

(2) Foreign Key (Kunci Tamu)

Merupakan sembarang atribut yang menunjuk kepada Primary Key pada tabel yang

lain. Foreign Key terjadi pada suatu relasi yang memiliki Cardinality one to many

atau many to many. Foreign Key biasanya selalu diletakan pada tabel/relasi yang

mengaruh ke banyak.

II.2.3.2 MySQL

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa structured Query Language

(SQL). MySQL dalam operasi client server melibatkan server daemon MySQL di sisi server

dan berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client.MySQL mampu

menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX,

mengaku bahwa MySQL yang mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel

dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data (sumber : An Introduction to

Database System, Canada: ( Adision – Wessley Publishing Company, 181, Third Edition ),

hal 237.).

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database server.

Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi dan digunakan

sebagai bahasa yang standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akses database

menjadi lebih user-friendly dibandingkan dengan menggunakan DBASE atau Clipper yang

masih menggunakan perintah-perintah pemrograman.

II.2.3.2.1. Keistimewaan MySQL

Sebagai database server yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki

banyak keistimewaan.Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL.

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux,

FreeBSD, Mac OS X Server, dan lain-lain.

2. Open source

MySQL didistribusikan secara open source, sehingga dapat digunakan secara bebas.

(35)

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa

mengalami masalah.Hal ini memungkinkan sebuah database server MySQL dapat

diakses client secara bersamaan.

4. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam menangani query, dengan kata lain dapat

memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Column types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integet,

float, double,char, varchar, text, blob, date, time, timestamp, year, set, dan enum.

6. Command dan Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT

dan WHERE dalam query.

7. Security

MySQL memiliki lapisan sekuritas seperti level subnetmask, namahost, dan izin akses

user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

8. Scalability dan Limits

MySQL mampu menangani database dengan skala besar, dengan jumlah records lebih

dari 50 juta dan 60 juta table serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat

ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tablenya.

9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix

Socet (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Localization

Deteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.

11. Interface

Interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan

fungsi API (application Programming Interface).

12. Client dan Tools

Dilengkapi dengan berbagai Tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan

pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel

Struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibanding

database lainnya semacam PostgresSQL ataupun Oracle.

II.2.3.2 Microsoft Visual Studio Ultimate 2012

Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang

dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis,

aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi

Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakup kompiler, SDK, Integrated

Development Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library).

Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual

(36)

FoxPro, dan Visual SourceSafe (sumber : www.VisualStudio.com (diakses pada hari

Jum’at, 7 Februari 2014 pada pukul 19.30WIB)).

Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi

dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows)

ataupun managed code (dalam bentukMicrosoft Intermediate Language di atas .NET

Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan

aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact

Framework).

Visual Studio kini telah menginjak versi Visual Studio 9.0.21022.08, atau

dikenal dengan sebutan Microsoft Visual Studio 2008 yang diluncurkan pada 19

November 2007, yang ditujukan untuk platform Microsoft .NET Framework 3.5. Versi

sebelumnya, Visual Studio 2005 ditujukan untuk platform .NET Framework 2.0 dan 3.0.

Visual Studio 2003 ditujukan untuk .NET Framework 1.1, dan Visual Studio 2002

ditujukan untuk .NET Framework 1.0. Versi-versi tersebut di atas kini dikenal dengan

sebutan Visual Studio .NET, karena memang membutuhkan Microsoft .NET

Framework.Sementara itu, sebelum muncul Visual Studio .NET, terdapat Microsoft

(37)

27

Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem memasukkan data fosil mollusca pada Museum Geologi Bandung berbasis desktop yang akan dibahas mengenai perancangan sistem yang akan dibangun sebagai usulan sistem baru untuk mengembangkan sistem yang sudah ada sekaligus untuk memenuhi permintaan dari pihak Museum Geologi.

III.1 Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Museum Geologi Bandung

Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di Museum Geologi Bandung selama kerja praktek , dilaksanakan dari tanggal 19 September –1 November 2013 dan dilakukan setiap hari kerja di mulai pukul 09.00 s/d 15.00 WIB pada hari senin sampai hari jumat.

Selama kerja praktek kami ditempatkan di bagian pemasukkan data fosil. Dibagian ini khusus melakukan pemasukkan data fosil baik itu fosil vertebrata, mollusca dan lain-lain.

Sistem yang berjalan dalam pengolahan sistem pengolahan data fosil di Museum Geologi Bandung sudah dilakukan secara komputerisasi. Namun kendala yang terjadi adalah kecepatan dan kemudahan dalam penyimpanan data masih belum baik. Oleh karena itu, diharapkan sistem baru yang akan dibangun ini dapat berfungsi sebagai penunjang kinerja dari masalah yang ada, seperti pemasukkan data yang dilakukan masih secara manual dan lain-lain.

III.2 Analisis Sistem

(38)

mempermudah dalam perancangan sistem yaitu : 1. Analisis masalah,

2. Analisis aplikasi yang akan dibangun, 3. Analisis kebutuhan non fungsional, dan 4. Analisis kebutuhan fungsional.

III.2.1 Analisis Masalah

Permasalahan yang ada di Museum Geologi Bandung sekarang ini adalah sebagai berikut :

1. Kekurangan dari aplikasi yang digunakan sementara ini, yaitu Microsoft Ecxel yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam proses pemasukan data.

2. Semakin banyak data yang dimasukkan semakin rentan kesalahan dalam memasukkan data dan membutuhkan media penyimpanan yang cukup besar untuk menampung data tersebut.

3. Pencarian berdasarkan kategori hanya dapat dilakukan dalam satu kategori dalam Microsoft Excel.

III.2.2 Analisis Fungsional

III.2.2.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Museum Geologi Bandung adalah museum yang ditempatkan sebagai tempat penelitian dan penyimpanan data fosil, batuan, peta, mineral, dan laporan. Prosedur petugas lapangan yang ditugaskan untuk memasukkan data-data yang diperoleh yaitu sebagai berikut :

a. Petugas gudang menata fosil yang berada di gudang berdasarkan lokasi, genus, danfamili.

(39)

Excel dari hasil lembar data yang diisi oleh petugas gudang.

d. Petugas pemrotetan memotret fosil mollusca yang selanjutnya di-edit oleh petugas pemrotetan. Proses peng-edit-an foto mencakup penyesuaian

background, ukuran penggaris, penggabungan 3 foto fosil (depan, belakang,

samping).

e. Petugas gudang selanjutnya menyesuaikan titik ditemukannya fosil berdasarkan keterangan alamat pada lembar peta, juga memisahkan fosil sesuai dengan lokasi yang ada di Indonesia.

(40)

Petugas Pemotretan

Form data fosil yang telah dipotret

Form data fosil yang telah dipotret

Form data fosil yang telah dipotret dan

diplot

A4

A4

Gambar III.1 Aliran Sistem Pengolahan Data Fosil Mollusca yang Sedang

(41)

III.2.3.1 Analisis Pemakai

Pemakai dari Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca yang dibuat ini adalah:

a. pengguna biasa (staff), yaitu pengguna yang dapat melihat informasi.

Keseluruhan tentang data fosil mollusca Museum Geologi Bandung,

melakukan proses pemasukkan dan ubah ke database yang disediakan, baik itu berupa seluruh atau sebagian data fosil mollusca.

Tabel III.1 Spesifikasi Pengguna yang Dibutuhkan

No. Bagian Akses Keahlian

c. Terbiasa menggunakan komputer d. Memahami sistem informasi

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik pengguna di Museum Geologi Bandung sudah memadai untuk menggunakan aplikasi yang diusulkan. Dalam pembangunan sistem yang diusulkan tidak memerlukan lagi pengenalan dan pelatihan bagi pengguna (staff).

III.2.3.2 Analisis Perangkat Lunak

(42)

1 Staff Staff dapat mengolah data yang ada pada Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca.

a. Sistem operasi Windows minimal

Windows 7.

b. Database Server, digunakan untuk

mengakses database Aplikasi

Pengolahan Data Mollusca yang telah dibangun.

c. Perangkat lunak harus dapat dioperasikan pada sistem operasi yang berbeda dan dapat diakses oleh setiap komputer yang berbeda dengan tanpa adanya batasan sistem operasi.

d. Perangkat lunak harus dapat mendukung server database yang telah dimiliki dan mendukung program aplikasi yang akan dibangun.

Sedangkan perangkat lunak yang telah ter-install di Museum Geologi Bandung adalah perangkat lunak standar Microsoft Office 2007 yang berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Premium.

(43)

Analisis perangkat keras atau sering disebut hardware yaitu dapat mendukung sistem jaringan dan memiliki koneksi ke internet. Untuk spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel III.2 Spesifikasi Perangkat Keras yang Dibutuhkan

No. Bagian Akses Spesifikasi

1 Staff Staff a. Pentium IV

b. RAM sebesar 1024 MB

c. Harddisk 80 GB

d. Processor minimal berkecepatan 3,06 Ghz

e. Monitor 15”

f. Keyboard dan mouse

Dari hasil pengamatan terhadap perangkat keras, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar sistem yang akan dirancang dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Akan tetapi, menggunakan perangkat keras yang sudah ada pun dapat menunjang aplikasi yang dibuat.

III.2.4 Analisis Aplikasi Pengolahan Data Mollusca

III.2.4.1 Analisis Basis Data

Basis data atau lebih sering disebut Database merupakan suatu aspek penting dalam pembuatan website data fosil vertebrata pada Museum Geologi ini.

(44)

maksudnya adalah MySQL boleh di-download oleh siapa saja, baik versi kode program aslinya maupun versi binernya dan dapat digunakan secara (relatif) gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu program aplikasi komputer.

III.2.4.1.1 Diagram E-R

Diagram E-R menggambarkan entitas-entitas yang terdapat dalam suatu sistem atau perangkat lunak berikut relasi yang terjadi di dalamnya. Relasi atau hubungan antar entitas pada diagram ini akan menjadi referensi dalam tahap perancangan tabel-tabel. Untuk diagram E-R Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar III.2 dibawah ini :

FOSIL

(45)

Diagram konteks menggambarkan aliran data dari suatu sistem baik alir data yang masuk maupun aliran data yang keluar serta pemrosesan yang mengubah data maupun penyimpanan data tersebut. Diagram konteks dari pembuatan Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar III.3 dibawah ini :

APLIKASI SIMPAN DATA FOSIL

SIMPAN DATA LACI SIMPAN DATA REGISTRASI

Gambar III.3 Diagram Konteks Data Fosil Mollusca

(46)

DFD Level 1 menjelaskan bahwa staff melakukan akses Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca dengan memilih menu yang ada, salah satu menu tersebut adalah registrasi famili, registrasi fosil mollusca, lihat data fosil mollusca kemudian sistem akan mencari pilihan menu tersebut yang kemudian akan ditampilkan menu tersebut kepada staff.

Staff melakukan pencarian data fosil mollusca dan kemudian sistem database

akan mencari data yang diinginkan, kemudian akan menampilkan data tersebut. Sedangkan pada proses dilakukan oleh staff tanpa harus login memasukkan data admin (username dan password) agar bisa melakukan proses pengolahan data. Staff melakukan proses pengolahan data dan mencari data yang akan diupdate dalam file fosil mollusca, file famili, file laci, file registrasi, dan file spesies yang akan disimpan kembali dalam file fosil mollusca, file famili, file laci, file registrasi, dan file spesies.

Untuk lebih jelasnya, DFD Aplikasi Pengolahan Data Fosil Mollusca Di Museum Geologi Bandung dapat dilihat pada gambar III.4 di bawah ini :

STAFF

Gambar III.4 DFD Level 1 Aplikasi Pengolahan Fosil Mollusca

(47)

DFD level 2 proses 1 yaitu tentang pengolahan file famili yang dilakukan oleh staff

seperti pada gambar dibawah ini :

STAFF

Gambar III.5 DFD Level 2 proses 1 pengolahan data famili

DFD level 2 proses 1 diatas menjelaskan bahwa kegiatan staff melakukan pemasukan dan ubah data pada file famili.

DFD level 1 pada gambar III.4 diatas dapat diuraikan menjadi proses, yaitu DFD level 2 proses 2 yaitu tentang pengolahan file spesies yang dapat dilakukan oleh

(48)

STAFF

2.1 PROSES PEMASUKKAN

DATA SPESIES

2.2 PROSES UBAH DATA

SPESIES

D2

INFO DATA SPESIES

UBAH DATA SPESIES INFO DATA SPESIES

SIMPAN DATA SPESIES

INFO DATA SPESIES

SIMPAN DATA SPESIES

INFO DATA SPESIES

D1

INFO DATA FAMILI

INFO DATA FAMILI DATA FAMILI

DATA SPESIES

Gambar III.6 DFD Level 2 proses 2 pengolahan data spesies

DFD level 2 proses 2 diatas menjelaskan bahwa kegiatan staff melakukan pemasukan dan ubah data pada file spesies.

DFD level 1 pada gambar III.4 diatas dapat diuraikan menjadi proses, yaitu DFD level 2 proses 3 yaitu tentang pengolahan file fosil yang dapat dilakukan oleh

(49)

STAFF

3.1 PROSES PEMASUKKAN

DATA FOSIL

3.2 PROSES UBAH DATA FOSIL

D3 INFO DATA FOSIL

UBAH DATA FOSIL INFO DATA FOSIL

SIMPAN DATA FOSIL

INFO DATA FOSIL

SIMPAN DATA FOSIL

INFO DATA FOSIL

D2 INFO DATA SPESIES

INFO DATA SPESIES DATA SPESIES

DATA FOSIL

Gambar III.7 DFD Level 2 proses 3 pengolahan data fosil

DFD level 2 proses 3 diatas menjelaskan bahwa kegiatan staff melakukan pemasukan dan ubah data pada file fosil.

DFD level 1 pada gambar III.4 diatas dapat diuraikan menjadi proses, yaitu DFD level 2 proses 4 yaitu tentang pengolahan file laci yang dapat dilakukan oleh

(50)

STAFF

4.1 PROSES PEMASUKKAN

DATA LACI

4.2 PROSES UBAH DATA LACI

D4

INFO DATA LACI

UBAH DATA LACI INFO DATA LACI

SIMPAN DATA LACI

INFO DATA LACI

SIMPAN DATA LACI

INFO DATA LACI

D6

INPUT DATA LACI

INFO DATA LACI

INFO DATA LACI INPUT DATA LACI

DATA LACI

DATA FAMILI_LACI

Gambar III.8 DFD Level 2 proses 4 pengolahan data laci

DFD level 2 proses 4 diatas menjelaskan bahwa kegiatan staff melakukan pemasukan dan ubah data pada file laci.

(51)

STAFF

Gambar III.9 DFD Level 2 proses 5 pengolahan data registrasi

DFD level 2 proses 5 diatas menjelaskan bahwa kegiatan staff melakukan pemasukan dan ubah data pada file registrasi.

III.2.4.1.4 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari DFD yang telah dibuat dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel III.3 Spesifikasi Proses

No. Deskripsi Keterangan

1 No. proses 1

Nama Proses pegolahan data famili

Source Staff, data famili, data laci_famili

Input Data famili, data laci_famili

(52)

Logika proses

Staff melakukan pemasukkan atau perubahan pada

data famili

a. Jika staf memilih untuk menambah data

famili, maka staf harus memasukkan

sejumlah data famili yang diperlukan

b. Jika staf memilih untuk mengubah data

famili, maka staf akan diberikan data yang

sebelumnya dari data famili untuk diubah

2 No. proses 1.1

Nama Proses pegolahan data famili

Source Staff, data famili, data laci_famili

Input Data famili, data laci_famili

Output Informasi data famili

Destination Proses pegolahan data famili

Logika proses

Staff melakukan pemasukkan pada data famili

a. Jika staf menambah data famili, maka staf

harus memasukkan sejumlah data famili

yang diperlukan

b. Jika data yang dimasukkan valid, maka

sistem akan menambah atau merubah data

famili

c. Jika data yang dimasukkan tidak valid, maka

sistem tidak akan menambah atau merubah

(53)

Nama Proses ubah data famili

Source Proses pegolahan data famili

Input Staff, data famili, data laci_famili

Output Data famili, informasi data laci_famili

Destination Informasi data famili

Logika proses

Staff melakukan perubahan pada data famili

a. Jika staf memilih untuk mengubah data

famili, maka staf akan diberikan data yang

sebelumnya dari data famili untuk diubah

b. Jika data yang yang telah dirubah valid,

maka sistem akan menambah atau merubah

data famili

c. Jika data yang yang telah dirubah tidak valid,

maka sistem tidak akan menambah atau

merubah data famili

4 No. proses 2

Nama Proses pengolahan data spesies

Source Staff, data spesies, data famili

Input Data spesies, data famili

Output Informasi data spesies

Destination Staff

Logika proses

Staff melakukan pemasukkan atau perubahan pada

data spesies

(54)

sejumlah data spesies yang diperlukan

b. Jika staf memilih untuk mengubah data

spesies, maka staf akan diberikan data yang

sebelumnya dari data spesies untuk diubah

5 No. proses 2.1

Nama Proses pemasukkan data spesies

Source Staff, data spesies, data famili

Input Data spesies, data famili

Output Informasi data spesies

Destination Staff

Logika proses

Staff melakukan pemasukkan pada data famili

a. Jika staf menambah data famili, maka staf

harus memasukkan sejumlah data famili yang

diperlukan

b. Jika data yang dimasukkan valid, maka

sistem akan menambah atau merubah data

famili

c. Jika data yang dimasukkan tidak valid, maka

sistem tidak akan menambah atau merubah

data famili

6 No. proses 2.2

Nama Proses ubah data spesies

Source Staff, data spesies, data famili

(55)

Destination Staff

Logika proses

Staff melakukan perubahan pada data spesies

a. Jika staf memilih untuk mengubah data

spesies, maka staf akan diberikan data yang

sebelumnya dari data spesies untuk diubah

b. Jika data yang yang telah dirubah valid,

maka sistem akan menambah atau merubah

data spesies

c. Jika data yang yang telah dirubah tidak valid,

maka sistem tidak akan menambah atau

merubah data spesies

7 No. proses 3

Nama Proses pengolahan data fosil

Source Staff, data fosil, data registrasi, data laci

Input Data fosil, data registrasi, data laci

Output Informasi data fosil

Destination Staff

Logika proses

Staff melakukan pemasukkan atau perubahan pada

data fosil

a. Jika staf memilih untuk menambah data fosil,

maka staf harus memasukkan sejumlah data

fosil yang diperlukan

b. Jika staf memilih untuk mengubah data fosil,

Gambar

Gambar III.2 Entity Relatioship Diagram
gambar III.3 dibawah ini :
Gambar III.4 DFD Level 1 Aplikasi Pengolahan Fosil Mollusca
Gambar III.5 DFD Level 2 proses 1 pengolahan data famili
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara ketiga informan didapati inti dari Market Review dari masing-masing informan diatas bahwa Jatiluwih telah melakukan Market Review yaitu

Maksud dari penjelasan di atas dalam konteks penelitian ini adalah pemerintah daerah melakukan rekayasa terhadap anggaran agar mampu mendorong masyarakat untuk

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen berupa jumlah unit usaha, UMR, investasi, Inflasi ,PDRBsektor

Penelitian ini menunjukan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan, hal ini berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki

Shareholders or valid proxy of the Shareholders whose names are registered in the account holders or custodian banks in PT Kustodia “e tral Efek I do esia KSEI of the Company on

1. Secara keseluruhan, sebagian besar konsumen merasa puas terhadap pelayanan dalam bidang jasa yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan cabang Bandung II. Sebagian konsumen lagi

Lagi pula, fakta bahwa kreasionisme adalah satu-satunya alternatif yang mungkin terhadap pemikiran naturalistik seperti evolusi membuat itu adalah topik yang sah, khususnya