• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Informasi Produk Daur Ulang Dari Botol Plastik Bekas Melalui Media Video Tutorial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Informasi Produk Daur Ulang Dari Botol Plastik Bekas Melalui Media Video Tutorial"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

77 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Datar Pribadi

a. Nama Lengkap : Febry Febrian

b. Kelas : DKV-2

c. Tempat Tanggal Lahir : Prabumulih, 19 Mei 1993

d. Agama : Islam

e. Alamat : Komplek Rss Pemda Blok IV C No. 13 RT/RW. 016/- f. Contact : 0812 2075 7045

g. Email : Febry_d2@yahoo.co.id

2. Data Keluarga

c. Pekerjaan orang tua

Ayah : - b. Sekolah Menengah Pertama : SMPN 2 Sungailiat

c. Sekolah Menengah Kejuruan : SMA SETIA BUDI Sungailiat

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI PRODUK DAUR ULANG DARI BOTOL PLASTIK BEKAS MELALUI MEDIA VIDEO TUTORIAL

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Febry Febrian NIM. 51912054

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas izin beserta rahmat dan ridha-Nya lah sehingga perancangan tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN INFORMASI PRODUK DAUR ULANG DARI BOTOL PLASTIK BEKAS MELALUI MEDIA VIDEO TUTORIAL” ini dapat diselesaikan. Tugas akhir ini dibuat guna sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa/i yang telah menempuh pendidikan pada Program Studi Desain komunikasi Visual, Fakultas Desain di Universitas Komputer Indonesia .

Pada kesempatan ini, penulis sekaligus ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan tepat waktu, terutama kepada:

Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa dalam mengerjakan tugas akhir ini. Bapak Wantoro, M.Ds selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta bantuan dalam penulisan laporan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Bapak Gema Aripraha, M.Ds dan Ibu Dina Fatimah, S.Ds.,M.Ds yang telah

memberikan pengarahan dan masukan dalam mengerjakan tugas akhir ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang terlibat dalam penyusunan laporan tugas akhir ini sehingga dapat selesai dengan baik. Semoga bimbingan dan saran dari dosen serta semua pihak yang terkait langsung dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini, mendapat imbalan dari ALLAH SWT.

(7)

iv Akhirnya penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat menjadi bahan informasi yang berharga dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 5 Agustus 2016

(8)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... KATA PENGANTAR ...

BAB I. PENDAHULUAN ... I.1 Latar Belakang Masalah ... I.2 Identifikasi Masalah ... I.3 Rumusan Masalah ... I.4 Batasan Masalah ... I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan ...

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK ……….. II.1 Pengertian Sampah Botol Plastik ... II.2 Prinsip-prinsip Pengolahan Sampah ... II.3 Jalur Kegiatan Bisnis Sampah ... II.4 Citra Menyampah dan Citra Sampah Yang Bertentangan ... II.5 Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat ... II.6 Proses Daur Ulang Limbah Plastik ... II.7 Manfaat dari Proses Daur Ulang ... II.8 Beberapa Sampel Botol Plastik ... II.9 Macam-macam Limbah yang dapat di Daur Ulang ... II. 10 Analisis …………... II.10.1 Wawancara ... II.10.2 Kuisioner ... II.11 Resume dan Solusi Perancangan ...

(9)

viii BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... III.1 Strategi Perancangan ... III.1.1 Khalayak Sasaran ... III.1.1.1 Consumer Insight ... III.1.1.2 Consumer Journey ... III.1.2 Tujuan Komunikasi ... III.1.3 Pendekatan Komunikasi ... III.1.4 Materi Pesan ... III.1.5 Gaya Bahasa ...

III.1.6 Pemberi Mandat ………

III.1.7 Strategi Kreatif ... III. 1.8 Strategi Media …... III.1.8.1 Pemilihan Media ... III.1.9 Strategi Distribusi ... III.2 Konsep Visual ... III. 2.1 Format Desain …... III.2.2 Tata Letak ... III.2.3 Huruf ...

III.2.4 Ilustrasi... III.2.5 Warna ...

BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... IV.1 Media Utama ... IV.1.1 Teknis Pembuatan Video ... IV.1.1.1 Pembuatan Storyline ... IV.1.1.2 Pembuatan Storyboard ... IV.1.1.3 Pra Produksi ...……….... IV.1.1.4 Pemilihan Lokasi ... IV.1.1.5 Pemilihan Properti ... IV.1.1.6 Pemilihan Peraga ... IV.1.1.7 pemilihan kamera ...

(10)
(11)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Sampel botol plastik ……… Gambar II.2 Diagram membuang sampah sembarangan ………. Gambar II.3 Diagram akibat membuang sampah sembarangan ……….. Gambar II.4 Diagram upaya pengelolaan sampah ………..………. Gambar II.5 Diagram jenis-jenis sampah daur ulang ………..… Gambar II.6 Diagram barang/produk dari sampah ………. Gambar II.7 Diagram sampah yang dapat diolah ………..……. Gambar III.1 Referensi visual flat design1 ……… Gambar III.2 Referensi visual flat design2 ……… Gambar III.3 Referensi visual flat design3 ……… Gambar III.4 Logo Indonesia solid waste assocition ……….…………... Gambar III.5 Referensi visual ……….………...……… Gambar III.6 Layoutcover poster ….………...………... Gambar III.7 Ilustrasi poster ….………...………...

Gambar IV.1 Storyboard……….

Gambar IV.2 Pemilihan properti ……….. Gambar IV.3 Pemilihan kamera ……….………. Gambar IV.4 Proses importvideo ……….. Gambar IV.5 Proses pemotongan video ……….………...……... Gambar IV.6 Proses Penambahan teks ……….………...…………... Gambar IV.7 Proses efek teks ………. Gambar IV.8 Proses render after effects …….……… Gambar IV.9Penambahan Teks ……….. Gambar IV.10 Teknis akhir Editing Video ………..…… Gambar IV.11 Video tutorial tempat sampah ……….. Gambar IV.12 Video tutorial tempat pensil ..……….. Gambar IV.13 Video tutorial lampu tidur ………... Gambar IV.14 Video tutorial tempat hiasan .………..

Gambar IV.15 Poster ………...

Gambar IV.16 T-shirt………..

(12)

xi Gambar IV.17 Tas Bag ……….………...………... Gambar IV.18 Mug ……….………...………... Gambar IV.19 Gantungan kunci ……….. Gambar IV.20 Stiker ……….………...………... Gambar IV.21 Media Sosial ……….………...……….... Gambar IV.22 Brosur ……….………...………... Gambar IV.23 DVD ……….………...………...

(13)

61 DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari Buku

Anggraini, Lia, Nathalia, Kirana. (2014). Desain Komunikasi Visual;

Dasar-dasar panduan untuk pemula. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia.

Darmaprawira, Sulasmi. (2001). Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB.

Endah. (2011). Tas dari Limbah Plastik. Jakarta: Penerbit Tiara Aksa.

Herianti. (2009). From Trash To TRASHION Kreasi Limbah Plastik. Jakarta: Penerbit P.T Gramedia Pustaka Utama.

Hermawati, Hartingingsih, Maulana, Wahyono, Purwanta. (2015). Pengelolaan

dan Pemanfaatan Sampah di Perkotaan. Yogyakarta: Penerbit Plantaxia.

Nugroho, Eko. (2007). Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: Penerbit C.v Andi. Nurheti. (2010). Dari Sampah Jadi Berkah. Yogyakarta: Penerbit C.v Andi. Rustam, Surianto. (2010). Huruf Font Tipografi. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka

Utama.

Rustam, Surianto. (2008). Layout; Dasar dan Penerapannya. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.

Sucipto. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Penerbit Gosyem Publishing.

Sucipto. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Penerbit Gosyem Publishing.

Supriyono, Rakhmat. (2010). Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit C.v Andi.

Sumber dari Internet

Published in Nasional. (2014). 130.000 Ton Sampah Perhari Diproduksi Oleh Indonesia. Diambil dari: http://medialingkungan.com. (26 Mei 2016) Abdul Khamin. (2013). Fenomena Sampah Plastik Di Indonesia. Diambil dari:

(14)

1

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sampah plastik sudah menjadi permasalahan serius di Indonesia, terutama di daerah perkotaan. Kebanyakan masyarakat memilih untuk membuang sampah plastik diberbagai tempat umum seperti di jalan, sungai atau perkarangan kosong. Mengingat sampah plastik sulit terurai maka akan menggangu kebersihan dan kesehatan lingkungan. Apabila pembuangan sampah semakin tidak terkendali akan berakibat menumpuknya sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Salah satu jenis sampah yang cukup banyak adalah sampah botol plastik. Menurut Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum (2007), sampah merupakan suatu buangan atau produk sisa dalam bentuk padat sebagai kegiatan manusia yang dianggap sudah tidak bermanfaat lagi.

Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat. Peningkatan pemanfaatan plastik ini terjadi karena plastik bersifat ringan, plastik, ekonomi dan dapat menggantikan fungsi dari barang-barang lain. Sifat praktis dan ekonomi ini menyebabkan plastik sering dijadikan barang sekali pakai, sehingga

semakin banyaknya penggunaan perlengkapan dari bahan plastik terutama dalam kemasan air minum yang terbuat dari botol plastik.

(15)

2

Daur ulang limbah plastik adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi sebuah produk. Jika masyarakat memahami cara mengolah sampah

dengan baik, maka sampah yang tadinya tidak berguna akan memiliki nilai ekonomi yang baik dengan dijual atau dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk kreatif dan inovatif (Herianti, 2009: hal.5).

Pemakaian botol plastik yang semakin meningkat dapat diatasi dengan gerakan recycle atau mendaur ulang menjadi barang baru yang berguna bagi lingkungan maupun recreate untuk mendapat barang baru. Pengolahan daur ulang botol plastik bekas ini berguna untuk memberi kesinambungan sumber daya alam yang perlu dilestarikan di masa depan.

Di Indonesia, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah plastik yang terbesar dari kemasan dan wadah seperti: botol minuman, tutup botol, botol sampo dan lainnya. Sementara berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta, khusus di Jakarta tumpukan sampah mencapai lebih dari 6.000 ton per hari dan sekitar 13 persen dari jumlah tersebut berupa sampah plastik. Pada umumnya masyarakat masih belum bisa mengelolah sampah dengan baik

(16)

3

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat diidenfikasikan yang terjadi

pada masyarakat, yaitu:

Sebagian besar masyarakat belum mengetahui bahwa dari sampah botol plastik dapat dijadikan sebuah barang/produk daur ulang yang berguna dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.

Sebagian besar masyarakat belum mengetahui cara mengelolah sampah botol plastik dengan baik.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan bahwa terdapat masalah yang dihadapi oleh masyarakat adalah perlunya pengembangan komunikasi yang baik sehingga masyarakat dapat mengelolah dan memahami bahwa sampah botol plastik yang dapat diolah dengan baik dan benar akan memiliki nilai ekonomi tinggi.

I.4 Batasan Masalah

Masalah sampah botol plastik terjadi di berbagai daerah, maka ada beberapa batasan masalah yang harus diperhatikan, yaitu:

Batasan masalah dari sisi objek adalah sampah plastik. Namun perancangan ini membatasi sampah plastik yang akan diolah yaitu sampah botol plastik seperti: botol air mineral dan sofdrink, karena memiliki nilai ekonomi, tergantung dari inovasi cara mengelolah sampah botol plastik sehingga menghasilkan sebuah barang/produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Batasan masalah dari sisi subjek adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah botol plastik dengan baik.

Masalah pengolahan sampah botol plastik yang kurang baik terjadi di berbagai negara, salah satunya adalah negara Indonesia. Menurut data statistik di Indonesia jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua

(17)

4

plastik yangterbesar dari kemasan dan wadah seperti: botol minuman, tutup botol, botol sampo dan lainnya.

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

(18)

5

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

II.1 Pengertian Sampah Botol Plastik

Sampah botol plastik merupakan bahan padat buangan dari kegiatan manusia yang sudah terpakai. Endah (2015: h.8) menjelaskan bahwa sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang begitu kompleks dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat. Jika sampah tersebut terus dibiarkan, tentu akan menimbulkan dampak serius bagi lingkungan yang mengakibatkan pencemaran udara,tanah dan dapat menyebabkan banjir.

Endah (2015) menjelaskan bahwa terdapat jenis-jenis sampah, seperti berikut: 1. Sampah Organik

Sampah yang mudah hancur, seperti: Sayuran/buah yang dibuang, makanan sisa, daun-daun kering, dan sebagainya.

2. Sampah Non Organik

Sampah yang berasal dari pabrik dan bersifat tidak mudah hancur, seperti: Kemasan plastik, kertas, kaleng minuman, botol-botol plastik, logam, puntung rokok, dan sebagainya

3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (b3)

Sampah yang tidak bisa hancur dan tidak bisa diolah kembali serta bersifat sangat berbahaya bagi lingkungan seperti: Pembalut wanita, pembalut bayi, batu baterai, dan styrofoam.

II.2 Prinsip-Prinsip Pengolahan Sampah

(19)

6

menurut Endah (2011) beberapa prinsip-prinsip pengolahan sampah, seperti berikut:

1. Reduce (mengurangi)

Mengurangi barang yang digunakan

2. Reuse (penggunaan kembali)

Menggunakan kembali barang-barang yang bisa digunakan. 3. Recycle (mendaur ulang)

Mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

4. Replace (menggantikan)

Mengganti barang-barang yang hanya dipakai sekali dengan barang yang lebih ramah lingkungan.

II.3 Jalur Kegiatan Bisnis Sampah Plastik

Menurut Sucipto (2012 : h.94), menjelaskan pada jalur kegiatan bisnis sampah plastik terdapat tingkatan perajang yang mempunyai posisi seperti bandar atau pemasok. Perajang merupakan industri kecil yang mengolah sampah plastik menjadi serpihan untuk konsumsi pabrik plastik. Lapak merupakan perantara tingkat pertama yang akan menyalurkan bahan-bahan daur ulang dalam jumlah yang besar per jenis ke perantara berikutnya, pemasok, atau bandar. Jadi

kesimpulannya bahwa kegiatan bisnis sampah plastik ini dapat merubah nilai ekonomi pada masyarakat yang dapat mengelolah sampah dengan baik dan benar.

II.4 Citra Menyampah dan Citra Sampah Yang Saling Bertentangan

(20)

7

Kebalikannya, masyarakat memberi stigma bahwa sampah itu kotor, menjijikan,

sesuatu yang harus dijauhi atau dibuang. Citra sampah yang akan kotor bisa menular pada orang yang menyentuhnya. Jika orang bersentuhan dengan sampah, untuk keperluan apapun, maka citranya akan ikut jatuh bersama sampah yang ditanganinya (Reno, 2009). Menurut Graeber (seperti dikutip Cecep, 2012), menyatakan nilai suatu barang menimbulkan keinginan untuk orang memilikinya karena menganggap barang tersebut bisa memberikan kebahagiaan dan kepuasan. Dilihat dari nilai sampah adalah justru bersifat negatif, dan membuat nilai ekonominya jadi tidak berarti.

II. 5 Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Pengelolaan sampah adalah pengelolaan sampah yang terdesentralisasikan tersebar dibeberapa lokasi, berskala kecil atau sedang, dan cenderung dioperasikan secara manual dengan prinsip dekat dengan sumber sampah dan berbasis masyarakat (Drescher, 2006). Sebagai contoh adalah kegiatan pengelolaan sampah pada tingkat rumah tangga.

Saat ini telah tersedia berbagai jenis teknologi 3R, mulai dari teknologi sederhana sampai teknologi tinggi. Dalam pengaplikasian teknologi pengolahan sampah

harus memperhatikan tiga pilar keberlanjutan yakni (Dougall, 2001):

1. Economically affordable (secara ekonomis bisa diusahakan). Biaya pengelolaan sampah dapat diterima oleh sector dari masyarakat yang dilayani.

2. Socially acceptable (secara sosial bisa diterima). Pengelolaan sampah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mereflesikan nilai-nilai dan prioritas masyarakat.

3. Environmentally effective (secara lingkungan efektif). Seluruh dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pengelolaan sampah diredukasi.

II.6 Proses Daur Ulang Limbah Plastik

(21)

8

peluang bisnis handcraft/trashion dalam pasar industri. Dibutuhkan tangan kreatif untuk membuat dan memilih bahan-bahan yang akan di kemas dalam sebuah

produk baik dari limbah basah dan limbah kering.

Damanhuri dan Padmi (2000) mengemukakan permasalahan yang kerap terjadi dalam penanganan sampah seperti:

Kapasitas dan pemeliharaan peralatan yang belum memadai;

Lemahnya pembinaan tenaga pelaksana khususnya tenaga harian lepas;

Terbatasnya metode operasional yang sesuai dengan kondisi daerah;

Siklus operasi persampahan tidak lengkap karena berbedanya penanggung jawab;

Koordinasi sektoral antar birokrasi pemerintah seringkali lemah;

Manajemen operasional seringkali hanya untuk jangka pendek.

Herianti (2009) berpendapat bahwa:

Istilah Trashion singkatan dari Trash dan Fashion yang erat kaitan dengan kontes atau fashion show untuk menghasilkan barang-barang yang bisa dipakai. Kini istilah trashion dipergunakan secara luas sebagai semua barang dan aksesoris sehari-hari yang terbuat dari bahan yang didaur ulang. Kemasan plastik yang masih bagus dan utuh, tidak bernoda, terkelupas, sobek atau berlubang, dengan kata lain pisahkanlah sampah kering dan sampah basah, kemudian semua sampah tersebut dicuci dan dikeringkan. (hal.5-7).

II.7 Manfaat dari Proses Daur Ulang

(22)

9

Herianti (2009) menjelaskan bahwa “sesungguhnya tujuan dari kegiatan ini, ternyata ada peluang ekonomi dibalik sampah, karena selain desain menarik,

produk trashion memang memiliki nilai jual” (h.4). Dengan kata lain manfaat dari proses daur ulang limbah plastik mempunyai nilai tambah bila diolah dengan benar dan bernilai ekonomi tinggi dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan dalam pasar industri.

II.8 Beberapa Sampel Botol Plastik

(23)

10

II.9 Macam-macam Limbah Botol Plastik yang dapat di Daur Ulang.

Limbah adalah suatu kegiatan atau proses, yang dibagi menjadi limbah padat, gas

dan cair, seperti berikut: Botol plastik air mineral dan botol plastik softdrink.

II.10 Analisis

Analisis yang dilakukan terkait masalah mengelolah sampah sehingga menjadikan suatu produk atau barang yang dapat dijual sehingga memiliki nilai ekonomi yang berbeda dari nilai sampah yang sebelumnya dipandang tidak berguna melalui cara kuisioner dan wawancara.

II.10.1 Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 12/5/2016 dirumah pengolahan sampah dengan ibu Mimin selaku koordinator pengelolah sampah yang berlokasi di jl. Manglayang, Kecamatan. Cibiru Bandung. Tempat tersebut dipilih karena salah satu bank sampah yang cukup aktif dalam mengumpulkan dan mengelolah sampah botol plastik yang ada di kota Bandung. Hasil dari

wawancara yang dilakukan pada ibu Mimin menyatakan bahwa sampah itu sebenarnya sayang dibuang karena mengganggu TPS/TPA yang semakin hari semakin penuh. Maka dari itu dibuat kerajinan dari sampah yang didaur ulang. Misalnya 1 jenis dari bungkus kopi bisa jadi karpet, taplak, tempat tisu, dompet yang kreatif. Kenapa dibuat kerajinan karena meminimalisir jumlah sampah, karena sampah plastik sulit terurai. Dengan sampah yang diolah menjadi sebuah produk inovatif dan kreatif akan mendapatkan nilai ekonomi tinggi. Hal ini dapat terciptanya lingkungan yang bersih dan terciptanya sumber ekonomi dengan memilah sampah yang dapat dijual dan sampah yang dapat di daur ulang kembali.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 11/5/2016 dirumah ibu Hesty

menyatakan bahwa sampah basah dapat diolah menjadi bio gas yang bermanfaat untuk menggantikan tabung gas. Walaupun proses pengolahan

(24)

11

sampah basah menjadi bio gas ini sangat bermanfaat karena dapat menggantikan tabung gas dengan mengolah sampah basah.

II.10.2 Kuisioner

Berbagai kesimpulan didapatkan dari data hasil kuisioner, hasil tersebut dijelaskan dalam bentuk diagram, pertanyaan kuisioner yang diberikan dalam bentuk pilihan ganda dan tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang dijawab terkait langkah preventif adalah sebagai berikut:

Gambar II.2 Diagram apakah anda sering membuang sampah sembarangan? Sumber: Dokumen pribadi, (12/5/2016)

Berikut hasil kuisioner yang didapat dari 113 responden, 2.8% responden sering membuang sampah sembarangan, 76.6% terkadang membuang sampah sembarangan dan 20.6% tidak pernah membuang sampah sembarangan.

3%

77% 20%

(25)

12

Gambar II.3 Diagram apakah anda tahu akibat membuang sampah sembarangan? Sumber: Dokumen pribadi, (12/5/2016)

Berikut hasil kuisioner yang didapat dari 108 responden, 98.1% responden tahu akibat dari membuang sampah sembarangan dan 1.9% tidak mengetahui akibat dari membuang sampah sembarangan.

Gambar II.4 Diagram apakah anda setuju dengan upaya pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat mengurangi jumlah sampah yang ada?

Sumber: Dokumen pribadi, (12/5/2016)

Berikut hasil kuisioner yang didapat dari 101 responden, 98.2% setuju dengan pengelolaan sampah dan 1.8% kurang setuju dengan pengelolaan sampah.

98% 2%

Ya setuju Kurang setuju 98%

2%

(26)

13

Gambar II.5 Diagram apakah anda tahu jenis-jenis sampah yang dapat didaur ulang?

Sumber: Dokumen pribadi, (12/5/2016)

Berikut hasil kuisioner yang didapat dari 111 responden, 67% tahu, 38.7% sedikit tahu dan 0.9% tidak ingin tahu jenis-jenis sampah yang dapat didaur ulang.

Gambar II.6 Diagram apakah anda mengetahui barang/produk apa saja yang berasal dari sampah?

Sumber: Dokumen pribadi, (12/5/2016)

Berikut hasil kuisioner yang didapat dari 99 responden, 89% tahu dan 89% tidak mengetahui barang/produk apa saja yang berasal dari sampah.

60% 39%

1%

Ya tahu Sedikit tahu Tidak ingin tahu

89% 11%

(27)

14

96% 4%

Ya Tidak

Gambar II.7 Diagram apakah anda mengetahui sampah apa saja yang dapat diolah sehingga dapat dijual kembali?

Sumber: Dokumen pribadi, (12/5/2016)

Berikut hasil kuisioner yang didapat dari 102 responden, 88% tahu dan 4% tidak mengetahui barang/produk apa saja yang dapat diolah sehingga dapat dijual kembali.

II.11 Resume

Diketahui bahwa sampah botol plastik memiliki nilai ekonomi yang tinggi untuk

(28)

15

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan informasi produk daur ulang sampah botol plastik ini dirancang untuk mengajak masyarakat agar dapat mengelolah sampah botol plastik seperti: botol air mineral dan softdrink, menjadi barang yang berguna sehingga memiliki nilai ekonomi, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah dan mengurangi kerusakan lingkungan, banjir, penyakit, polusi udara akibat sampah.

Langkah dalam strategi perancangan ini adalah menentukan khalayak sasaran, Khalayak sasaran ditentukan beberapa faktor, yaitu consumer insight dan

consumer journey. Langkah selanjutnya menentukan pendekatan komunikasi baik

secara verbal maupun visual, menentukan materi pesan, gaya, bahasa yang akan digunakan dan juga mandatory (pemberi mandat)

III.1.1 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran pada perancangan ini menggunakan beberapa cara yang digunakan, yaitu dengan cara melihat Consumer Insight dan Consumer Journey agar memberikan gambaran untuk perancangan media yang akan dibuat dalam

menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dipahami.

Informasi diberikan dalam bentuk berbagai media dengan pendekatan komunikasi

yang tepat, sehingga pesan yang disampaikan dapat mudah dipahami. Perancangan ini memiliki khalayak sasaran primer dan sekunder yaitu masyarakat. khalayak sasaran tersebut ditentukan dengan beberapa faktor, yaitu:

1. Demografis

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

Umur : 19-35 tahun

(29)

16

2. Geografis

Target audiens dari segi geografis adalah masyarakat perkotaan yang

bertempat tinggal di pinggiran kota.

3. Psikografis

Masyarakat yang memiliki keinginan dalam memperbaiki lingkungan dengan memanfaatkan sampah yang dapat dijual atau dijadikan sebuah produk, sehingga memiliki nilai ekonomi yang baik untuk masyarakat yang mengelolahnya.

Target primer pada perancangan ini adalah pada usia 19-35 tahun karena masyarakat cukup aktif dalam menggunakan internet khususnya dalam mengakses internet.

Target sekunder dalam perancangan ini seluruh masyarakat Indonesia yang sering mengakses internet.

III.1.1.1 Consumer Insight

Consumer Insight merupakan sesuatu keinginan yang ada di dalam pikiran

seseorang. Consumer Insight dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:

Masyarakat yang tidak menginginkan sampah botol plastik terus menerus menumpuk.

Masyarakat yang ingin terhindar dari penyakit akibat penumpukan sampah botol plastik, karena sampah botol plastik sulit terurai.

III.1.1.2 Consumer Journey

(30)

17

memilah sampah dan mengelolahnya menjadi sebuah barang/produk yang bermanfaat.

Tabel III. 1 Tabel Aktivitas target audiens

Waktu Aktivitas Point Of Contact

Pagi

Bangun tidur, sarapan, menonton tv, mengakses

internet

Baju, air, pasta gigi, sikat gigi, cermin, sabun, handuk, piring, gelas, tv,

hp, laptop, komputer

Siang Sarapan, tidur Piring, gelas, kasur

Sore Olahraga, internetan Sepatu, hp, laptop, komputer

Malam Sarapan, menonton tv, internetan

Piring, gelas, hp, tv, laptop, komputer

III.1.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi dalam perancangan ini adalah selain mengajak masyarakat

untuk menjaga lingkungan yang bersih dengan cara memilah/mengolah sampah yang dapat dijual kembali atau dijadikan sebuah produk daur ulang botol plastik bekas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tujuan lainnya adalah mengajak

masyarakat lebih bersosialisai dengan memanfaatkan beberapa sampah botol plastik seperti: botol air mineral dan softdrink, sehingga memiliki nilai yang berbeda.

III.1.3 Pendekatan Komunikasi

(31)

18

informasi melalui aplikasi berbagai media komunikasi visual. Pendekatan komunikasi secara verbal dalam perancangan ini menyampaikan ungkapan

melalui lisan yang berupa ajakan, himbauan, maupun peringatan.

1. Pendekatan Verbal

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mudah dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga materi pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami, agar masyarakat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendekatan Visual

Pendekatan visual dalam perancangan ini adalah salah satu cara menyampaikan dan mengkomunikasikan informasi yang ditampilkan dalam sebuah bentuk visual infografis dan teks lalu ditambah dengan efek suara, dengan tujuan agar target audiens dapat memahami dan mengerti makna dari isi pesan yang disampaikan. Beberapa referensi flast design sebagai berikut:

Gambar III.1 Referensi visual flat design 1

Sumber: http://previews.123rf.com/images/abscent/abscent1511/

(32)

19

Gambar III.2 Referensi visual flat design 2

Sumber: http://previews.123rf.com/images/sabelskaya/sabelskaya1402/ sabelskaya140200038/26176824-Flat-design-modern-illustration-in-stylish-colors-of-hand-touch-screen-mobile-phone-Creative-concept-Stock-Vector.jpg

(Diakses pada 7/08/2016)

Gambar III.3 Referensi visual flat design 3

(33)

20

III.1.4 Materi Pesan

Materi pesan yang disampaikan dalam perancangan video ini adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan informasi cara mengolah sampah botol plastik yang baik dan benar.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa sampah botol plastik dapat dijadikan sebuah produk inovatif dan kreatif bila diolah dengan baik.

III.1.5 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah bahasa Indonesia sehari-hari yang umum digunakan dan bersifat santai. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sehingga dapat dimengerti dengan mudah oleh sebagian besar masyarakat. Sehingga khalayak sasaran dapat dengan mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

III.1.6 Pemberi Mandat

Pemberi mandat (mandatory) dalam perancangan ini berkaitan dengan judul video tutorial. Dalam mendukung media ini dibutuhkan mandat, dikarenakan cukup banyaknya media yang digunakan demi mendukung video tutorial ini.

Lembaga yang ikut serta dalam pemberi mandat adalah sebagai berikut:

(34)

21

Inswa resmi dari Iswa terhitung sejak januari 2013, Inswa menjadi National Member of Iswa. Iswa adalah satu-satunya asosiasi internasional uang konsen

pada sektor pengelolaan sampah berkelanjutan dan ramah lingkungan, mengoptimal dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di level global.

Sejak masa pendiriannya, Inswa telah melaksanakan serangkaian program dan kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan, impementasi pengelolaan sampah kota, dan peningkatan kapasitas seperti berikut:

1. Green Label Indonesia

2. Pengembangan Jaringan dan Partisipasi Masyarakat 3. Pengembangan Kapasitas Teknis dan Kelembagaan 4. Penyusunan Regulasi

5. Riset Aplikasi tentang Pengelolaan Sampah 6. Studi Karakteristik dan Manajemen Persampahan

III.1.7 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang digunakan yaitu dengan cara pendekatan kreatif dalam penyampaian visual tentang video tutorial pembuatan produk daur ulang. Agar informasi mencapai tujuan yang diharapkan, maka informasi yang dilakukan harus menarik dan memberikan informasi yang efektif. Visual yang disampaikan dalam video tutorial ini melalui teks, gambar dan video. Agar informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh target audiens. Referensi visual yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar III.5 Referensi visual

(35)

22

III.1.8 Strategi Media

Media adalah alat pendukung, perantara dan sarana serta saluran alat komunikasi

untuk memperkenalkan atau menginformasikan pesan kepada target sasaran. Strategi media yang digunakan untuk video tutorial ini ialah dengan menggunakan metode AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share), dengan dimulai dari tahapan perhatian, minat, pencarian dan aksi dalam melakukan perencanaan pada masin-masing tahap.

Attention (Perhatian)

Untuk menarik perhatian target audiens, maka dibuatlah media yang diaplikasikan difasilitas umum yang sering dilewati oleh masyarakat, seperti halte bus, pasar, terminal angkutan kota dan lingkungan kampus beserta lingkungan sekolah. Dalam setiap informasi yang diaplikasikan pada media.

Interest (Minat)

Setelah mendapatkan perhatian target audiens, selanjutnya menumbuhkan minat masyarakat akan mengelolah sampah. Dengan menggunakan media sosial dan dibantu oleh orang-orang yang sudah mengerti dengan mengolah sampah menjadi sebuah produk yang inovatif dan kreatif. Tokoh atau masyarakat yang mempunyai pengaruh besar ketika banyaknya orang yang ikut mendengar opininya, dan dapat membuat masyarakat bertindak setelahnya.

(36)

23

Search (Pencarian)

Setelah adanya rasa penasaran dari target audiens, selanjutnya menggerakan rasa penasaran masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan memilah sampah dan produk daur ulang dari sampah dengan mengunggah video infografis yang berdurasi 1 menit pada media sosial facebook dan twitter. Selanjutnya adalah menyebarkan flyer acara memilah sampah dan produk daur ulang sampah untuk menginformasikan agenda dan segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

Action (Aksi)

Penyampaian informasi mengenai memilah sampah dan produk daur ulang sampah menggunakan video infografis di hari kegiatan peduli lingkungan akan diputar pada saat seminar pameran produk daur ulang. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan aneka lomba produk kreatif yang akan di dokumentasikan dan dimasukan diberbagai media sosial. Video ini akan diunggah ke dalam situs youtobe, sehingga masyarakat dapat dengan mudah melihatnya/menonton video kegiatan ini, yang dikarenakan masyarakat tidak sempat untuk hadir dalam kegiatan yang diadakan. Tujuannya agar tercapai keinginan untuk mengubah pola pikir, tindakan terhadap nilai pandang pada sampah.

Share (Berbagi)

(37)

24

III.1.8.1 Pemilihan Media

Pemilihan media berfungsi untuk membatasi media yang akan digunakan dalam

perancangan menginformasikan produk daur ulang dari botol plastik bekas agar tidak terlalu luas dengan pertimbangan disesuaikan dengan khalayak sasaran. Maka pemilihan media yang akan digunakan harus efesien dan tepat sasaran.

Media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media utama dan media pendukung.

1. Media Utama

Media utama yang digunakan adalah video tutorial. Konten ini berisi tentang cara-cara mengelolah botol plastik sehingga menjadikan sebuah produk. Pemilihan media video tutorial ini karena selain efektif juga bisa dinikmati dimana saja dan kapanpun tanpa adanya batasan waktu.

2. Media Pendukung

Media pendukung merupakan kumpulan beberapa media yang dirancang untuk menunjang, melengkapi atau mempertegas media utama agar penyampaian mudah diterima oleh khalayak sasaran.

Adapun media pendukung tersebut adalah sebagai berikut:

1. Poster

Poster merupakan media lini atas yang juga merupakan media luar ruang yang informasinya mudah tersampaikan. Untuk mendukung media informasi tentang video tutorial.

2. T-Shirt

(38)

25

3. Brosur

Brosur merupakan media pendukung dalam penyebaran informasi link video tutorial yang sangat mudah disebarkan yang merupakan langkah efektif dalam menginformasikan video tutorialtersebut.

4. Media Sosial

Media sosial yang digunakan adalah facebook, twitter, youtube. Media sosial adalah salah satu langkah yang konkrit dalam menyampaikan video tutorial ini, dikarenakan jejaring sosial yang dapat diakses dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu.

5. Stiker

Stiker merupakan media pendukung dari media utama yaitu video tutorial.

6. Tas Bag

Tujuan dibuatnya tas bag ini dikarenakan untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Di bagian luar tas bag diletakkan link video tutorial untuk mengingatkan kembali link tersebut kepada khalayak sasaran.

7. Gantungan kunci

Gantungan kunci merupakan media pendukung, yang di bagian depan gantungan kunci akan diletakkan link barcode video tutorial, sehingga memudahkan para audiens untuk mengakses secara langsung dengan menscan barcode tanpa harus mengetik linknya.

8. Dvd

(39)

26

III.1.9 Strategi Distribusi

Video Tutorial “Botol Bekas Menjadi Sebuah Produk Kreatif” akan di

distribusikan melalui media sosial seperti: youtobe, facebook, twitter, yang mana masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi tersebut. Untuk menarik perhatian masyarakat maka akan disebarkan media pendukung seperti poster dan stiker, agar meningkatkan ketertarikan masyarakat pada video tutorial tersebut.

No. Media 2016

9. Gantungan Kunci

10. Dvd

III.2 Konsep Visual

Konsep visual dalam pembuatan video ini menggunakan elemen-elemen berupa

effect video, musik, teknik pengambilan gambar dan elemen-elemen visual seperti

fotografi, serta tipografi agar penyampaian media informasi tersebut tidak

membosankan dan menarik perhatian serta mudah dimengerti.

Layout video disesuaikan dengan konsep visual dalam poster yang menggunakan

(40)

27

III.2.1 Format Desain

Format desain video tutorial ini adalah landscape dengan frame width 720 x frame height 480 dengan total 29 frame/second.

Format desain poster ini adalah potrait dengan ukuran a4 yaitu 21cm x 29.7cm.

III.2.2 Tata Letak

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain berhubungan ke dalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang (Anggraini, 2014: h.74). Pengembangan tata letak dibuat dengan memadukan berbagai macam unsur grafis yang meliputi warna, bentuk, ilustrasi, dan tipografi menjadi satu kesatuan layout yang menarik. Sehingga target audiens tertarik untuk melihat dan membaca serta layout media nyaman untuk dilihat. Untuk tata letak cover sebagai berikut:

(41)

28

III.2.3 Huruf

Tipografi adalah seni merancang, menyusun, mengatur tata letak huruf, dan jenis

huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia (Sudarma, 2015: h.37). Huruf yang digunakan disesuaikan dengan target. Penggunaan tipografi yang digunakan 1 jenis font karena jenis huruf lebih simpel diarahkan kepada kesan menarik, dan karakter huruf yang lembut dan tidak kaku sehingga tidak melelahkan mata audiens. Tipografi yang digunakan antara lain:

Century

ABCDEFGHIJKLMN

OPQRSTUVWXYZ

abxcdefghijklmn

opqrstuvwxyz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

!@#$%^&*()_-+=

III.2.4 Ilustrasi

(42)

29

Beberapa contoh ilustrasi poster diantaranya adalah sebagai berikut:

(43)

30

III.2.5 Warna

Warna yang digunakan untuk media ini adalah warna hijau, merah, kuning, ungu

biru. Warna-warna ini diambil karena mendukung sekali akan hasil media ini yang bisa menyampaikan pesan visual. Warna yang dipilih juga menentukan sifat konsep visual media ini. Warna dalam komunikasi memiliki makna tersendiri, Pujiyanto (seperti dikutip Sudarma, 2015) menjelaskan beberapa makna dari beberapa warna, yaitu:

Hijau : Melambangkan kepercayaan, kesegaran, muda, mentah, kesuburan. Ungu : Memiliki arti romantis, manis, tenggelam, sedih, murung, menyerah. Biru : Biru memiliki makna dingin, damai, kebersamaan.

Merah : Agresif, merangsang, menarik, berani, bahaya, perselisihan, semangat. Kuning : Terang, bahaya, ceria, hidup, kebesaran, dan kematangan.

Warna-warna yang digunakan dalam video tutorial ini adalah seperti berikut:

Biru : Tempat Pensil Merah : Lampu Tidur

(44)

31

BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Media Utama

Media utama dalam teknis produksi media ini adalah menggunakan video tutorial yang dimana video ini menjelaskan secara detail tentang cara membuat sebuah produk dari botol plastik bekas, pengenalan komponen dan fungsinya.

IV.1.1 Teknis Pembuatan Video

Proses pembuatan video dilakukan secara bertahap dengan urutan membuat storyline, storyboard visual, pemilihan lokasi, pencarian crew, pemilihan alat dan bahan. Adapun urutan proses pembuatannya secara rinci dijelaskan sebagai berikut:

IV.1.1.1 Pembuatan Storyline

Storyline dalam pembuatan video disebut juga scenario. Storyline adalah draft akhir dalam pembuatan visualisasi cerita. Storyline berfungsi sebagai gambaran akhir tiap adegan dalam cerita.

IV.1.1.2 Pembuatan Storyboard

(45)

32

(46)

33

Gambar IV.1 Storyboard

(47)

34

IV.1.1.3 Pra Produksi

Pra produksi dalah kegiatan sebelum melakukan eksekusi dalam pembuatan

video. Kegiatan pra produksi ini meliputi pembuatan anggaran biaya dalam membeli alat dan bahan produksi.

IV.1.1.4 Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi ini berada di daerah Depati Ukur, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Ruangan yang digunakan dalam pengambilan video tutorial ini 3x2 meter dan sebagian pengambilan gambar diluar ruangan.

IV.1.1.5 Pemilihan Properti

Properti dipilih berdasarkan tema dari pembuatan video tutorial itu sendiri. Berikut properti dan alat yang digunakan sebagai berikut:

(48)

35

IV.1.1.6 Pemilihan Peraga

Peraga yang dipilih disesuaikan dengan keahlian dalam bidang pembuatan produk

daur ulang.

IV.1.1.7 Pemilihan Kamera

Kamera yang digunakan dalam pembuatan video tutorial ini adalah 650D pabrikan Canon dan 58 Alpha pabrikan Sony. Format Digital dipilih agar mempermudah proses pengeditan dalam mendapatkan visualisasi adegan. Kamera yang digunakan merupakan jenis kamera yang sudah dapat merekam video. Lensa Canon 650D yang digunakan adalah EFS 18-55mm dan Lensa Sony yang digunakan adalah 18-55 SAM II. Lensa ini mempunyai keunggulan dalam menciptakan detail gambar yang tajam.

Gambar IV.3 Pemilihan Kamera Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

IV.1.2 Eksekusi Produksi

Eksekusi produksi disebut juga shooting. Agar tercapainya produksi maka dilakukan pada tanggal dan jam yang telah ditentukan dalam pembuatan video

tutorial ini.

IV.1.3 Teknis Editing

(49)

36

storyline dan storyboard. Setelah itu dilakukan proses edit satu persatu dari memotong video, pengaturan tata letak huruf, membuat efek suara, membuat efek

huruf. Langkah-langkah dalam proses editing sebagain berikut:

IV.1.3.1 Memasukan Video

Gambar yang telah dipilih berdasarkan adegan dimasukan ke dalam Adobe Premiare Pro cs6.

Gambar IV.4 Proses Import Video Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

IV.1.3.2 Pemotongan Video

Pemotongan video menggunakan Razor Tool.

(50)

37

IV.1.3.3 Penambahan Teks

Penambahan efek teks dilakukan untuk memberikan teks dalam sebuah video agar

memperjelas apa yang dimaksudkan dalam pembuatan video.

Gambar IV.6 ProsesPenambahan Teks Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

IV.1.3.4 Penambahan Efek Teks

(51)

38

Gambar IV.7 Prosesefek teks Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

(52)

39

IV.1.3.5 Penambahan Efek Suara

Penambahan efek suara dilakukan untuk memberikan kesan agar membuat target

audiens tidak bosan untuk menonton video tutorial ini. Efek suara ini dipilih musik instrumental lebih modern yang sering didengarkan oleh kalangan masyarakat.

Gambar IV.9 Penambahan teks Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

IV.1.3.6 Teknis Akhir Editing

Proses render video menggunakan format video H.264 PAL, format audio ACC, stereo.

(53)

40

IV.2 Hasil Video

Hasil video merupakan hasil dari semua proses edit yang telah dilakukan.

Beberapa hasil video yang telah di edit adalah sebagai berikut:

Gambar IV.11 Video tutorial tempat sampah Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

Penjelasan dari video tutorial tempat sampah, sebagai berikut : 1. Tampilan hasil jadi tempat sampah.

2. Dalam bagian durasi ini menampilkan cara mensolder 4 bagian dari tutup botol.

3. Memasukan cable tie kedalam lubang tutup botol.

4. Mengunci dan menggunting cable tie yang sudah dikencangkan 5. Menyusun tutup botol menjadi 4 baris.

6. Memasukan cable tie pada tiap bagian dari ujung botol.

7. Mengunci dan menggunting cable tie yang sudah dikencangkan. 8. Memberikan lem pada bagian bawah tutup botol.

9. Menempelkan tempat sampah pada bagian alas. 10. memberikan warna di setiap bagian tutup botol.

(54)

41

Gambar IV.12 Video tutorial tempat pensil Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

Penjelasan dari video tutorial tempat pensil, sebagai berikut : 1. Tampilan hasil jadi tempat pensil.

2. Dalam bagian durasi ini menampilkan cara mensolder 4 bagian dari tutup botol.

3. Memasukan cable tie kedalam lubang tutup botol.

4. Mengunci dan menggunting cable tie yang sudah dikencangkan 5. Menyusun tutup botol menjadi 3 baris.

(55)

42

Gambar IV.13 Video tutorial lampu tidur Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

Penjelasan dari video tutorial lampu tidur, sebagai berikut : 1. Tampilan hasil jadi lampu tidur.

2. Memotong bagian leher botol.

3. Memberikan staples pada bagian botol.

4. Mensolder bagian samping botol.

5. Memasukan cable tie kedalam lubang yang sudah di solder. 6. Memasukan cable tie kedalam lubang yang sudah di solder. 7. Diteruskan dengan memotong bagian kepala botol.

(56)

43

Gambar IV.14 Video tutorial Hiasan Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

Penjelasan dari video tutorial Hiasan, sebagai berikut : 1. Tampilan hasil jadi hiasan.

2. Memberikan warna pada seluruh bagian kanvas.

3. Memberikan lem pada seluruh bagian bawah tutup botol.

4. Meletakan tutup botol yang sudah diberikan lem pada bagian atas kanvas. 5. Memberikan warna pada seluruh bagian tutup botol dan kanvas.

6. Meletakan tutup botol pada bagian tutup botol yang sudah diberikan warna.

IV.3 Media Pendukung

Pembuatan media promosi bertujuan untuk sebagai media pengingat target audeins terhadap media utama yaitu video tutorial. Beberapa media pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:

IV.3.1 Poster

(57)
(58)
(59)
(60)

47

Gambar IV.15 Poster

(61)

48

IV.3.2 T-Shirt

(62)

49

Gambar IV.16 T-Shirt

(63)

50

IV.3.3 Tas Bag

(64)

51

Gambar IV.17 Tas Bag

(65)

52

IV.3.4 Mug

(66)

53

Gambar IV.18 Mug

Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

Ukuran mug adalah sebagai berikut:

Ukuran : 7 cm x 8 cm dan 6,75 cm x 5,75 cm

Bahan : Keramik

Teknis Produksi : Sablon mug digital

(67)

54

IV.3.5 Gantungan Kunci

Gantungan kunci ini selain dapat digunakan juga dapat berfungsi untuk

mengingatkan kembali khalayak sasaran untuk melihat video tutorial. Barcode link video tutorial ini diletakkan pada bagian depan gantungan kunci.

Gambar IV.19 Gantungan kunci Sumber: Dokumentasi pribadi, (2016)

Bahan yang digunakan untuk membuat gantungan kunci ini yaitu: Bahan : Plastik putih, alumunium Koran

(68)

55

IV.3.6 Stiker

Stiker ini akan diletakkan di setiap bagian pusat perbelanjaan dan tempat yang

ramai pengunjungnya. Bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa sampah botol plastik dapat dimanfaatkan kembali dengan memfokuskan para khalayak sasaran. Warna dan teks disesuaikan dengan masing-masing video tutorial.

Gambar IV.20 Stiker

(69)

56

IV.3.7 Media Sosial

Media sosial sangat berpengaruh dalam mengingatkan kembali para khalayak

(70)

57

(71)

58

IV.3.8 Brosur

Media ini berfungsi untuk menginformasikan tentang video tutorial dan di bagian

belakang juga akan diletakkan barcode link. Ukuran brosur ini a4 (21cm x 29.7cm) cetak digital artpaper 150gsm.

Brosur bagian depan

Brosur bagian belakang

Gambar IV.22 Brosur

(72)

59

IV.3.9 DVD

Media ini berfungsi untuk menginformasikan tentang video tutorial dan di bagian

(73)

60

Gambar

Tabel III. 1 Tabel Aktivitas target audiens
Gambar III.1 Referensi visual flat design abscent151100005/48056054-Video-player-flat-design-template-for-web-and-Sumber: http://previews.123rf.com/images/abscent/abscent1511/ mobile-apps-vector-illustration-Stock-Illustration.jpg 1 (Diakses pada 7/08/2016)
Gambar III.3 Referensi visual  Sumber: https://thumbs.dreamstime.com/z/set-flat-video-player-web-mobile-apps-flat design 3 38393499.jpg (Diakses pada 7/08/2016)
Gambar III.5 Referensi visual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi kualitas papan plastik komposit dari limbah serbuk kayu dan plastik daur ulang jenis Low-Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene

• Produk daur ulang CD bekas ini perlu dikenalkan kepada masyarakat banyak agar masyarakat dapat menyadari bahwa sampah bisa didaur ulang kembali menjadi

Mengingat pentingnya mengetahui kekuatan dan regangan tarik produk plastik dari bahan daur ulang sebagai mana tersebut di atas, maka kami perlu melakukan pengujian kekuatan

Kurangnya strategi dalam pemasaran menjadi kendala dalam menjalankan usaha ini, hal ini dikarenakan tas daur ulang bukan merupakan kebutuhan primer, jadi untuk mengatasi hal

Kelebihan dari rancang bangun mesin daur ulang ini mengoptimasi mesin daur ulang dengan ditambahkan nya modifikasi pipa heater dan moulding, hasil cacahan botol

Mengingat pentingnya mengetahui kekuatan dan regangan tarik produk plastik dari bahan daur ulang sebagai mana tersebut di atas, maka kami perlu melakukan pengujian kekuatan

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimasi penumpukan dan mengurangi jumlah sampah anorganik logam, kertas, dan plastik adalah dengan menerapkan daur ulang sampah oleh pelaku

Tiga pelaksanaan kegiatan yang terlaksana yaitu Sosialisasi Peduli Lingkungan kepada siswa kelas 3,4,5; Praktik daur ulang sampah pengolahan sampah plastik berupa botol plastik