DJP 2012
Februari 2012
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2011
SOSIALISASI
Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum diselesaikan
UU 16/2000
Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum diselesaikan
UU 16/2000
1 Januari 2008
1 Januari 2008
UU 28/2007
Pengecualian: Pasal II PeralihanUU 28/2007
Pengecualian: Pasal II Peralihan Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum diselesaikan
UU 16/2000
Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum diselesaikan
UU 16/2000
Pengecualian untuk 13 hal diberlakukan UU 28 tahun 2007 dan
PP 74 Tahun 2011 Pengecualian untuk 13 hal diberlakukan UU 28 tahun 2007 dan
PP 74 Tahun 2011
MEMBACA PEMBERLAKUAN DAN KETENTUAN PERALIHAN
UU 28 TAHUN 2007
Daluwarsa penetapan paling lama akhir 2013
Daluwarsa penetapan paling lama akhir 2013
PEMBERLAKUAN UU 28 TAHUN 2007
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Untuk
permohonan yg
diterima setelah
31 Desember 2007
yg belum selesai
s.d
.
31 Desember 2011
Untuk
permohonan yg
diterima setelah
31 Desember 2007
yg belum selesai
s.d.
31 Desember 2011
Penyelesaian permohonan penghapusan NPWP &
pencabutan pengukuhan PKP
Penyelesaian permohonan penghapusan NPWP &
pencabutan pengukuhan PKP
penyelesaian permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak yg seharusnya
tidak terutang melalui verifikasi
penyelesaian permohonan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak yg seharusnya
tidak terutang melalui verifikasi
batas waktu bagi Dirjen Pajak untuk menerbitkan
SK Pembetulan
batas waktu bagi Dirjen Pajak untuk menerbitkan
SK Pembetulan
proses penyelesaian keberatan sebagaimana
dimaksud dalam Ps. 26 & 26A UU KUP
proses penyelesaian keberatan sebagaimana
dimaksud dalam Ps. 26 & 26A UU KUP
Pasal 64
HAK & KEWAJIBAN TERTENTU YANG BERLAKU
UU 28 TAHUN 2007 & PP 74 TAHUN 2011
pembetulan terhadap SKPIB
pembetulan terhadap SKPIB
Untuk penerbitan SKPIB setelah 31 Desember 2007Untuk penerbitan SKPIB setelah 31 Desember 2007
Tata cara pemeriksaan & permohonan
pembatalan pemeriksaan
(Ps. 31 & 36 (1) huruf d)
Tata cara pemeriksaan & permohonan
pembatalan pemeriksaan
(Ps. 31 & 36 (1) huruf d)
Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31 Desember 2007
Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31 Desember 2007
pengajuan gugatan terhadap penerbitan skp
yg tidak sesuai prosedur
pengajuan gugatan terhadap penerbitan skp
yg tidak sesuai prosedur
Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31 Desember 2007
Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31 Desember 2007
pengajuan gugatan terhadap penerbitan
SK Keberatan yg penerbitannya tidak sesuai
prosedur
pengajuan gugatan terhadap penerbitan
SK Keberatan yg penerbitannya tidak sesuai
prosedur
Untuk pengajuan keberatan yg diterima setelah
31 Desember 2007 & belum diselesaikan
Untuk pengajuan keberatan yg diterima setelah
31 Desember 2007 & belum diselesaikan
Pasal 64
HAK & KEWAJIBAN TERTENTU YANG BERLAKU
UU 28 TAHUN 2007 & PP 74 TAHUN 2011
persyaratan & prosedur pengungkapan
ketidakbenaran perbuatan Ps. 7 PP 74/2011
persyaratan & prosedur pengungkapan
ketidakbenaran perbuatan Ps. 7 PP 74/2011
untuk pengungkapan ketidakbenaran perbuatan yg
disampaikan setelah 31 Desember 2011
untuk pengungkapan ketidakbenaran perbuatan yg
disampaikan setelah 31 Desember 2011
persyaratan & prosedur pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT
(Ps. 8 (4) UU KUP)
persyaratan & prosedur pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT
(Ps. 8 (4) UU KUP)
untuk pengungkapan
ketidakbenaran pengisian SPT yg disampaikan setelah 31
Desember 2011
untuk pengungkapan
ketidakbenaran pengisian SPT yg disampaikan setelah 31
Desember 2011
permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi, permohonan pengurangan/
pembatalan skp, permohonan pengurangan / pembatalan STP
permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi, permohonan pengurangan/
pembatalan skp, permohonan pengurangan / pembatalan STP
untuk Tahun Pajak 2007 & sebelumnya yg diajukan setelah
31 Desember 2011
untuk Tahun Pajak 2007 & sebelumnya yg diajukan setelah
31 Desember 2011
permintaan keterangan / bukti kepada pihak -3 yg mempunyai hubungan dgn WP yg dilakukan Pemeriksaan/ Pemeriksaan Bukper/ Penyidikan/ penagihan pajak / proses keberatan
(Ps. 55 PP 74 2011)
permintaan keterangan / bukti kepada pihak -3 yg mempunyai hubungan dgn WP yg dilakukan Pemeriksaan/ Pemeriksaan Bukper/ Penyidikan/ penagihan pajak / proses keberatan
(Ps. 55 PP 74 2011)
yg dilakukan setelah 31 Desember 2011
yg dilakukan setelah 31 Desember 2011
Pasal 64
HAK & KEWAJIBAN TERTENTU YANG BERLAKU
UU 28 TAHUN 2007 & PP 74 TAHUN 2011
Persyaratan & prosedur pembetulan SPT Ps. 8 (1), (1a), & (6) UU KUP
Persyaratan & prosedur pembetulan SPT Ps. 8 (1), (1a), & (6) UU KUP
untuk pembetulan SPT yg disampaikan setelah tanggal
31 Desember 2011
untuk pembetulan SPT yg disampaikan setelah tanggal
31 Desember 2011
BAB II
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK,
SURAT PEMBERITAHUAN,
PENGUNGKAPAN
KETIDAKBENARAN, DAN
TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 2
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
KANTOR
PELAYANAN PAJAK
Syarat Subjektif Syarat Objektif
Wilayah tempat kedudukan
Wilayah tempat
kedudukan Wilayah tempat tinggal
Wilayah tempat tinggal
BADAN
BADAN
ORANG PRIBADIORANG PRIBADIKewajiban Mendaftarkan Diri
bila telah memiliki NPWP
sebelum kawin maka tidak perlu mendaftarkan diri lagi
Penghasilan isteri digabung dgn suami
NPWP isteri = NPWP suami (Hak & kewajiban perpajakan
digabung)
hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan & harta
Isteri &suami masing-masing memiliki NPWP, (Hak & kewajiban perpajakan terpisah)
ingin melaksanakan hak & memenuhi kewajiban perpajakan
terpisah dari hak & kewajiban perpajakan suami
bila telah memiliki NPWP sebelum kawin maka harus mengajukan penghapusan
YA
TIDAK
Pasal 2
Wanita Kawin
Wanita Kawin yg Memiliki Penghasilan
Wanita Kawin yg Memiliki Penghasilan
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
kewajiban perpajakan
digabung dgn orang tuanya
NPWP ikut dgn orang tuanya
anak yg belum dewasa
anak yg belum dewasa
Pasal 2
Anak yang Belum Dewasa
belum berumur 18 tahun &
belum pernah menikah
Sesuai UU PPh 1984 dan perubahannya
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
NPWP dari orang pribadi yg
meninggalkan warisan
NPWP dari orang pribadi yg
meninggalkan warisan
o
salah seorang ahli waris;
o
pelaksana wasiat; atau
o
pihak yang mengurus harta
peninggalan.
o
salah seorang ahli waris;
o
pelaksana wasiat; atau
o
pihak yang mengurus harta
peninggalan.
Pasal 3
Warisan Yang Belum terbagi
Warisan yg belum terbagi sebagai
satu kesatuan menggantikan yg
berhak
Warisan yg belum terbagi sebagai
satu kesatuan menggantikan yg
berhak
menggunakan
diwakili oleh
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
WP TERTENTU
WP TERTENTU
Dirjen Pajak
Jabatan
Jabatan
Permohonan WP
Permohonan WP
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Verifikasi
Verifikasi
Penghapusan NPWP dan/atau
Pencabutan Pengukuhan PKP
Penghapusan NPWP dan/atau
Pencabutan Pengukuhan PKP
LANJUTPasal 4
Catatan: Verifikasi dapat juga untuk penerbitan NPWP
secara jabatan
Catatan: Verifikasi dapat juga untuk penerbitan NPWP
secara jabatan
PENGHAPUSAN NPWP DAN/ATAU PENCABUTAN PKP
a. OP telah meninggal dunia & tidak meninggalkan warisan;
b.Bendahara Pemerintah yg tidak lagi memenuhi syarat sebagai WP;
c. OP yg telah meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
d.WP memiliki lebih dari 1 NPWP untuk menentukan NPWP yg dapat digunakan
sebagai sarana administratif dlm pelaksanaan hak & pemenuhan kewajiban
perpajakan;
e. WP badan kantor perwakilan perusahaan asing yg tidak mempunyai kewajiban
PPh Badan yg telah menghentikan kegiatan usahanya;
f. Warisan yg belum terbagi dlm kedudukan sebagai Subjek Pajak sudah selesai
dibagi;
g. Wanita yg sebelumnya telah memiliki NPWP & menikah tanpa membuat
perjanjian pemisahan harta & penghasilan serta tidak ingin melaksanakan hak
& memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari suaminya;
h.WP BUT yg telah menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia;
i. PKP yg telah dipusatkan tempat terutangnya PPN di tempat lain;
j. PKP yg pindah alamat ke wilayah kerja kantor DJP lainnya; atau
k. PKP yg sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai PKP.
l. WP lain yg diatur dalam PMK.
WP TERTENTU
WP TERTENTU
BACK
WP Membetulkan SPT dengan
menyampaikan pernyataan tertulis
WP Membetulkan SPT dengan
menyampaikan pernyataan tertulis
Syarat, belum dilakukan:
o Verifikasi dalam rangka menerbitkan skp; o Pemeriksaan; atau
o Pemeriksaan Bukti Permulaan Terbuka.
Syarat, belum dilakukan:
o Verifikasi dalam rangka menerbitkan skp;
o Pemeriksaan; atau
o Pemeriksaan Bukti Permulaan Terbuka.
rugi atau lebih bayar
rugi atau lebih bayar
YA
TIDAK
sampai daluwarsasampai
daluwarsa paling lama 2 (dua) tahun paling lama 2 (dua) tahun sebelum daluwarsasebelum daluwarsa
Pasal 5
Beri tanda di SPT
PEMBETULAN SPT
jangka waktu
3 bulan
sejak tanggal
stempel pos pengiriman diterima secara
langsung
jangka waktu
3 bulan
sejak tanggal
stempel pos pengiriman diterima secara
langsung
atas Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajak sebelumnya, atas Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajak sebelumnya,
Dirjen Pajak memperhitungkan rugi fiskal Dirjen Pajak memperhitungkan rugi fiskal
WP membetulkan SPT
WP membetulkan SPT
yg menyatakan rugi fiskal yg berbeda dg rugi fiskal yg telah dikompensasikan dalam SPT Tahunan
yg menyatakan rugi fiskal yg berbeda dg rugi fiskal yg telah dikompensasikan dalam SPT Tahunan WP menerima: WP menerima: skp skp SK Pembetulan SK Pembetulan SK Keberatan SK Keberatan SK Pembatalan Ketetapan Pajak SK Pembatalan Ketetapan Pajak SK Pengurangan Ketetapan Pajak SK Pengurangan Ketetapan Pajak Putusan Banding Putusan Banding Putusan PK Putusan PK
PEMBETULAN SPT
WP tidak membetulkan SPT
WP tidak membetulkan SPT
LANJUT
Pasal 6
Kompensasi Kerugian
2. Dalam hal proses Banding & Peninjauan Kembali Dirjen Pajak
menyampaikan rugi fiskal tersebut ke badan peradilan pajak
2. Dalam hal proses Banding & Peninjauan Kembali Dirjen Pajak
menyampaikan rugi fiskal tersebut ke badan peradilan pajak
1. Dirjen Pajak menghitung kembali kompensasi kerugian pada saat
proses:
a. Pemeriksaan,
b. Pemeriksaan ulang,
c. Verifikasi dalam rangka penerbitan skp,
d. penyelesaian keberatan,
e. penyelesaian pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak,
f. penerbitan SK Pembetulan
1. Dirjen Pajak menghitung kembali kompensasi kerugian pada saat
proses:
a. Pemeriksaan,
b. Pemeriksaan ulang,
c. Verifikasi dalam rangka penerbitan skp,
d. penyelesaian keberatan,
e. penyelesaian pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak,
f. penerbitan SK Pembetulan
Dirjen Pajak memperhitung
kan rugi fiskal
Dirjen Pajak
memperhitungkan rug i
fiskal
BACK
Pasal 6
PEMBETULAN SPT
Kompensasi Kerugian
Pemberitahuan Tidak Dilakukan
Penyidikan
Pemberitahuan Tidak Dilakukan
Penyidikan
Laporan Hasil Pemeriksaan
Bukper
Laporan Hasil Pemeriksaan
Bukper
Pengungkapan Ketidakbenaran
Perbuatan
Dirjen Pajak
Wajib Pajak
Pemeriksaan Bukper Terbuka tetap
dilanjutkan
Pemeriksaan Bukper Terbuka tetap
dilanjutkan sesuai dengan keadaan yg sebenarnya
terdapat data lain
Pemeriksaan Bukper Terbuka
Tidak sesuai dengan keadaan yg sebenarnya
Usulan Penyidikan
> dengan Temuan Pemeriksaan Bukper
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN (1)
Pemeriksaan Bukper
tidak menyampaikan SPT
tidak menyampaikan SPT
menyampaikan SPT tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yg
isinya tidak benar
menyampaikan SPT tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yg
isinya tidak benar
Sepanjang mulainya penyidikan belum diberitahukan kpd penuntut umum
Sepanjang mulainya penyidikan belum diberitahukan kpd penuntut umum
Kemauan sendiri
Kemauan sendiri
Syarat:
Syarat:
Dirjen Pajak
alpa/
sengaja
alpa/
sengaja
Pernyataan tertulis
Pernyataan tertulis
penghitungan kekurangan pajak dalam format SPT
SSP Kurang Bayar
SSP denda sebesar 150% Ditandatangani WP
Pasal 7
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PERBUATAN (2)
Dirjen Pajak
Sepanjang SPHP belum disampaikan
Sepanjang SPHP belum disampaikan
Kesadaran sendiri
Kesadaran sendiri
Syarat:
Syarat:
Laporan tertulis
Laporan tertulis
Pemeriksaan
Pengungkapan Ketidakbenaran
Pengisian SPT
Pemeriksaan tetap dilanjutkan
Pemeriksaan tetap
dilanjutkan
skp
skp
penghitungan kekurangan pajak dalam format SPT SSP Kurang Bayar SSP kenaikan sebesar 50%
Ditandatangani WP
Catatan untuk SPT Masa PPN:
PM yg tidak dilaporkan dalam SPT tidak dapat diperhitungkan dalam pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT
Catatan untuk SPT Masa PPN:
PM yg tidak dilaporkan dalam SPT tidak dapat diperhitungkan dalam pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PENGISIAN SPT
Wajib Pajak
dikreditkan
SSP
SSP
o pembayaran secara elektronik,
o pembayaran melalui
Anjungan Tunai Mandiri, atau
o media lainnya
o pembayaran secara
elektronik,
o pembayaran melalui
Anjungan Tunai Mandiri, atau
o media lainnya
PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
sarana administrasi
lain
sarana administrasi
lain
kas negara
kas negara
Pasal 9
Wajib Pajak
menggunakan
Pembayaran &
Penyetoran Pajak
BAB III
PEMBUKUAN DAN
PEMERIKSAAN
PENYIMPANAN DOKUMEN
dasar pembukuan/
pencatatan
10 tahun
di Indonesia Buku, catatan, & dokumen
dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yg dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi on-line
Dokumen dan/atau informasi tambahan untuk mendukung bahwa transaksi yg dilakukan dgn pihak yg mempunyai hubungan istimewa telah sesuai dgn prinsip kewajaran dan kelaziman usaha
OP dan Badan
OP dan Badan
peredaran usaha atau penghasilan bruto
Memperlihatkan/meminjamkan buku atau catatan, dokumen
Memperlihatkan/meminjamkan buku atau catatan, dokumen
Wajib
Pajak
memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan
memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan
memberikan keterangan lain yg diperlukan
memberikan keterangan lain yg diperlukan
TIDAK
penghasilan kena pajaknya dapat dihitung
secara jabatan
menyampaikan
SPHP memberikan hak hadir dalam Clossing
Dokumen dari WP yg dipertimbangkan saat clossing terbatas pada
Dokumen dari WP yg dipertimbangkan saat clossing terbatas pada
dokumen kredit pajak
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK YANG DIPERIKSA
Dirjen
Pajak
Ps. 14 (5) UU PPh
paling lama 1 bulan sejak permintaan disampaikan
s.d.
s.d.
s.d.
s.d.
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Bukti
Permulaan
Indikasi
Tindak Pidana
Pemeriksaan Ditangguhkan
Pemeriksaan Ditangguhkan
Pemeriksaan dilanjutkan
WP OP meninggal dunia Tidak ditemukan bukper tindak pidana pajak Ps. 44A UU KUP Putusan Pengadilan
Pengungkapan
ketidakbenaran perbuatan Ps 8 (3) UU KUP
diterbitkan SKPKB Ps 13A UU KUP
Pasal 44B UU KUP
Pemeriksaan dihentikan
terdapat data lain
PEMERIKSAAN YG DITANGGUHKAN TERKAIT
PEMERIKSAAN BUKPER
dibatalkan Dirjen Pajak dgn Ps. 36 (1) d UU KUP
penyampaian SPHP atau SPHV
penyampaian SPHP atau SPHV
PAHP atau PAHV
PAHP atau PAHV
skp yg berdasarkan Pemeriksaan/ Verifikasi
yg dilaksanakan tanpa prosedur
skp yg berdasarkan Pemeriksaan/ Verifikasi
yg dilaksanakan tanpa prosedur
dilanjutkan dgn melaksanakan prosedur yg belum dilaksanakan
dilanjutkan dgn melaksanakan prosedur yg belum dilaksanakan
Catatan:
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dgn penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati. 2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.
Catatan:
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dgn penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati. 2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.
PEMBATALAN SKP
BAB IV
PENETAPAN DAN
KETETAPAN
Dapat lebih dari 5 tahun
Pemeriksaan
Bukti Permulaan
Pemeriksaan
Bukti Permulaan
Verifikasi
Verifikasi
keterangan lain merupakan data konkret, berupa:
1. Hasil klarifikasi/konfirmasi faktur pajak;
2. bukti pemotongan PPh; 3. data perpajakan terkait WP:
tidak menyampaikan SPT dalam jangka waktu sesuai Ps. 3 (3) UU KUP;
dan
setelah ditegur secara tertulis SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu sesuai Surat Teguran;
4. bukti transaksi atau data perpajakan yg dapat digunakan menghitung kewajiban perpajakan WP.
Pemeriksaan
Pemeriksaan
1. SPT;
2. kewajiban perpajakan WP karena:
tidak menyampaikan SPT dalam jangka waktu sesuai Ps. 3 (3) UU KUP; dan
setelah ditegur secara tertulis SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu sesuai Surat Teguran;
WP yg melakukan perbuatan dalam Ps. 13A UU KUP
Dirjen Pajak dapat menerbitkan SKPKB berdasarkan Putusan Pengadilan yg telah mempunyai kekuatan hukum tetap terhadap WP yg dipidana karena tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yg dpt menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
Dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak Dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR
Dirjen Pajak dapat menerbitkan SKPKBT lebih dari 5 tahun dengan sanksi bunga 48%
Pemeriksaan/
Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan/
Pemeriksaan Ulang
Data baru selain Putusan pengadilan, hasil klarifikasi/ konfirmasi faktur pajak, keterangan tertulis dari WP atas kehendak sendiri
Verifikasi
Verifikasi
Putusan Pengadilan yg dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
hasil klarifikasi/ konfirmasi faktur pajak
Data Baru Data Baru
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN
Verifikasi/
Pemeriksaan/
Pemeriksaan Ulang
Verifikasi/
Pemeriksaan/
Pemeriksaan Ulang
Keterangan tertulis dari WP atas kehendak sendiri
Sanksi kenaikan 100% Sanksi 100% bila terbit dalam jangka waktu 5 tahun
Sanksi kenaikan
100% Sanksi 0%
SKPKBT (5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak/bagian tahun pajak/tahun pajak)
SKPKBT (5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak/bagian tahun pajak/tahun pajak)
Pasal 15
Verifikasi
Verifikasi
dimiliki Dirjen Pajak
dimiliki Dirjen Pajak Pengakuan
WP
Pengakuan WP
Pemeriksaan
Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak
yg dibayar sama dgn jumlah pajak yang
terutang, atau pajak tidak terutang &
tidak ada kredit pajak atau tidak ada
pembayaran pajak
Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak
yg dibayar sama dgn jumlah pajak yang
terutang, atau pajak tidak terutang &
tidak ada kredit pajak atau tidak ada
pembayaran pajak
SPT
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL
data baru, termasuk data yg semula belum terungkap
data baru, termasuk data yg semula belum terungkap
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Verifikasi
Verifikasi
kelebihan pembayaran pajak yg seharusnya tidak terutang Ps. 17 (2) UU KUP
terhadap SPT terdapat jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yg dibayar lebih besar daripada jumlah pajak yg terutang (Ps. 17 (1) UU KUP)
Terhadap permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak (Ps. 17B UU KUP)
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR
Pasal 18
diterbitkan lagi
Verifikasi
Verifikasi PemeriksaanPemeriksaan Pemeriksaan ulangPemeriksaan ulang Pemeriksaan BukperPemeriksaan Bukper
laporan hasil Pemeriksaan
laporan hasil Pemeriksaan
nota penghitungan
nota penghitungan
surat ketetapan pajak
surat ketetapan pajak
laporan hasil Verifikasi
laporan hasil
Verifikasi Pemeriksaan ulanglaporan hasil
laporan hasil
Pemeriksaan ulang Pemeriksaan Bukperlaporan hasil
laporan hasil Pemeriksaan Bukper
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan Pembahasan Akhir Pembahasan Akhir Hasil PemeriksaanHasil Pemeriksaan
kecuali
1. SKPKBT Ps. 15 ayat (3) UU KUP; dan 2. SKPLB Ps. 17 ayat
(2) UU KUP
kecuali
1. SKPKBT Ps. 15 ayat (3) UU KUP; dan 2. SKPLB Ps. 17 ayat
(2) UU KUP
Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi
Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi
PROSES PENERBITAN SKP
SURAT KETETAPAN PAJAK YANG RUSAK,
HILANG, DAN TIDAK TERBACA
ketetapan dan/atau keputusan
ketetapan dan/atau keputusan
rusak
rusak
hilang atau tidak dapat ditemukan lagi
hilang atau tidak dapat ditemukan lagi
tidak terbaca
tidak terbaca
Mempunyai kedudukan hukum yg sama
Mempunyai kedudukan hukum yg sama
ketetapan dan/atau keputusan
ketetapan dan/atau keputusan
Pasal 22
keadaan di luar kekuasaan
Dapat diterbitkan kembali
Daftar
NPWP
PKP
HapusJANGKA WAKTU PENERBITAN SKP DAN/ATAU STP
Pasal 24
Diterbitkan skp/STP dalam jangka 5 tahun
kecuali pidana
Diterbitkan skp/STP dalam jangka 5 tahun
kecuali pidana
Data/ informasi kewajiban perpajakan
Data/ informasi kewajiban perpajakan
Diterbitkan skp/STP dalam jangka 5 tahun
kecuali pidana
Diterbitkan skp/STP dalam jangka 5 tahun
kecuali pidana
Ps. 11 (1) UU KUP Ps. 26 PP 74
Ps. 11 (1) UU KUP Ps. 26 PP 74
SKPKPP
SKPKPP
Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN
PPh & PPN
PPh
&
PPN
Permohonan WP
Permohonan WP
diperhitungkan dengan utang pajak
diperhitungkan dengan utang pajak
Penelitian
Penelitian
PPN PPN
SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN
KELEBIHAN PAJAK
Pasal 25 & 26
PPh & PPN
PPh
&
PPN
SKPPKP
SKPPKP
1 bulan sejak tanggal SKPPKP
PPN 1 bulan PPh 3 bulan
WP dengan kriteria tertentu
17C (3) UU KUP
1. dilakukan Pemeriksaan Bukper secara
terbuka atau tindakan Penyidikan pidana
pajak;
2. terlambat menyampaikan SPT Masa untuk
suatu jenis pajak tertentu 2 Masa Pajak
berturut-turut;
3. terlambat menyampaikan SPT Masa untuk
suatu jenis pajak tertentu 3 Masa Pajak
dalam 1 tahun kalender; atau
4. terlambat menyampaikan SPT Tahunan.
1. dilakukan Pemeriksaan Bukper secara
terbuka atau tindakan Penyidikan pidana
pajak;
2. terlambat menyampaikan SPT Masa untuk
suatu jenis pajak tertentu 2 Masa Pajak
berturut-turut;
3. terlambat menyampaikan SPT Masa untuk
suatu jenis pajak tertentu 3 Masa Pajak
dalam 1 tahun kalender; atau
4. terlambat menyampaikan SPT Tahunan.
PENCABUTAN WAJIB PAJAK KRITERIA TERTENTU
Pasal 27
dicabut penetapannya dalam hal :
BAB V
KEBERATAN, PEMBETULAN,
PENGURANGAN,
PENGHAPUSAN, PEMBATALAN,
DAN GUGATAN
Dalam jangka waktu 3 bulan
Dirjen Pajak
KEBERATAN
SK
KEBERATAN
SK
KEBERATAN
SKPKB
SKPKB
SKPLB
SKPLB
SKPN
SKPN
SKPKBT
SKPKBT
Pemotongan/ Pemungutan
Pihak III
Pemotongan/ Pemungutan
Pihak III
KEBE RATA
N
SPUH
tidak dapat mengajukan permohonan:
1. pengurangan, penghapusan, atau pembatalan sanksi administrasi; 2. pengurangan atau pembatalan skp yg tidak benar; atau
3. pembatalan skp dari hasil Pemeriksaan / Verifikasi yg dilaksanakan tanpa: a. penyampaian SPHP / SPHV; atau
b. PAHP/ PAHV dengan WP.
WP dapat mencabut pengajuan keberatan
tidak dpt mengajukan permohonan pengurangan/pembatalan
skp yg tidak benar.
Wajib Pajak
Sejak tanggal:
1.skp dikirim; atau 2.Potput pajak
Kecuali terdapat keadaan diluar kekuasaan:
1. bencana alam 2. kebakaran
3. huru-hara/kerusuhan massal
4. diterbitkan SK Pembetulan secara jabatan yg mengakibatkan jumlah pajak YMH dibayar dalam skp berubah, kecuali SK Pembetulan yg diterbitkan akibat hasil Persetujuan Bersama 5. keadaan lain berdasarkan pertimbangan Dirjen
Pajak
KEBERATAN
Jangka Waktu 3 Bulan
WP
Keberatan
WP
Keberatan
Dalam jangka waktu 3 bulan
sejak tanggal dikirim SK Pembetulan
Syarat:
belum mengajukan keberatan atas skp
Contoh
Apabila skp dikirim kepada WP tgl 30 Nov 2012, maka WP dapat mengajukan keberatan paling lama tgl 28 Feb 2013
Dalam jangka waktu 3 bulan
denda sebesar 50% (lima puluh persen) Sejak pengajuan
keberatan diterima oleh Dirjen Pajak s.d. tgl SK Keberatan diterbitkan
WP Keberatan
WP Keberatan
Dirjen Pajak
SPUH
SK
KEBERATAN
SK
KEBERATAN
ditolak
ditolak dikabulkan sebagiandikabulkan sebagian dikabulkandikabulkan
menambah
menambah tidak dipertimbangkantidak dipertimbangkan
WP dapat mencabut pengajuan keberatan
SKPKB & SKPKBT menjadi utang pajak
&
tidak dikenai denda 50%
SKPKB & SKPKBT menjadi utang pajak
&
tidak dikenai denda 50%
12 bulan
Pasal 31 & 33
KEBERATAN
WP
WP
menyampaikan SPT menyampaikan SPT tidak menyampaikan SPT tidak menyampaikan SPTisinya tidak benar atau tidak lengkap
isinya tidak benar atau tidak lengkap
melampirkan
keterangan yg isinya tidak benar
melampirkan
keterangan yg isinya tidak benar Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara kealpaan pertama kali tidak dikenai sanksi pidana Dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara kealpaan pertama kali tidak dikenai sanksi pidana SKPKB Ps. 13A UU KUP SKPKB Ps. 13A UU KUP
kena
ikan
200%
Wajib Pajak tidak dapat mengajukan
1. keberatan;
2. Pengurangan/ penghapusan sanksi administrasi; dan
3. Pengurangan/ pembatalan skp yg tidak benar.
KEALPAAN PERTAMA KALI
SK Keberatan menjadi utang pajak sejak tanggal penerbitan SK Keberatan SK Keberatan menjadi utang pajak sejak tanggal penerbitan SK Keberatan Tidak dikenai denda sebesar 100% tetapi denda 50% Tidak dikenai denda sebesar 100% tetapi denda 50% Dari
[jumlah pajak bdsk Putusan Banding]
-/-[pembayaran pajak yg telah dibayar sebelum mengajukan keberatan]
Putusan
Banding
Putusan
Banding
menolakmenolakmengabulkan sebagian
mengabulkan sebagian
menambah pajak yg harus dibayar
menambah pajak yg harus dibayar
membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung yg menambah pajak yg masih harus dibayar
membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung yg menambah pajak yg masih harus dibayar
tidak dapat diterima
tidak dapat diterima
denda sebesar 100% denda sebesar 100%
PUTUSAN BANDING
PEMBETULAN SUATU KEPUTUSAN
atas permohonan WP atau karena jabatan, Dirjen Pajak dapat membetulkan:
atas permohonan WP atau karena jabatan, Dirjen Pajak dapat membetulkan:
SKP, STP, SK Pembetulan, SK Keberatan, SK Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi,
SK Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak, SKPPKP, SKPIB, atau SPMIB
SKP, STP, SK Pembetulan, SK Keberatan, SK Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi,
SK Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak, SKPPKP, SKPIB, atau SPMIB
kesalahan tulis, kesalahan hitung,dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan per-UU-an Pajak
kesalahan tulis, kesalahan hitung,dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan per-UU-an Pajak
Cat:
Dalam hal terdapat kekeliruan pengkreditan Pajak Masukan PPN pembetulan atas kekeliruan tersebut hanya dapat dilakukan apabila terdapat perbedaan besarnya Pajak Masukan yg menjadi kredit pajak & Pajak Masukan tersebut tidak mengandung persengketaan
Cat:
Dalam hal terdapat kekeliruan pengkreditan Pajak Masukan PPN pembetulan atas kekeliruan tersebut hanya dapat dilakukan apabila terdapat perbedaan besarnya Pajak Masukan yg menjadi kredit pajak & Pajak Masukan tersebut tidak mengandung persengketaan
terdapat
terdapat
jangka waktu penyelesaian paling lama 6 (enam) bulan
jangka waktu penyelesaian paling lama 6 (enam) bulan
Pasal 34
LANJUT
KESALAHAN HITUNG
kesalahan yang berasal dari penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan/atau pembagian suatu bilangan; atau
kesalahan hitung yang diakibatkan oleh adanya penerbitan:
surat ketetapan pajak,
Surat Tagihan Pajak,
surat keputusan atau putusan yang terkait dengan bidang perpajakan.
SK Keberatan
Putusan Banding
Putusan Peninjauan Kembali
Persetujuan Bersama (hasil MAP)
BACK
PENGURANGAN, PENGHAPUSAN, ATAU PEMBATALAN
atas permohonan WP atau karena jabatan,
Dirjen Pajak dapat :
atas permohonan WP atau karena jabatan,
Dirjen Pajak dapat :
mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi
mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi
mengurangkan atau membatalkan skp yg tidak benar
mengurangkan atau membatalkan skp yg tidak benar
mengurangkan atau membatalkan STP yg tidak benar
mengurangkan atau membatalkan STP yg tidak benar
membatalkan skp dari hasil Pemeriksaan atau Verifikasi tanpa:
a. penyampaian SPHP atau SPHV ; atau
b.PAHP atau PAHV.
membatalkan skp dari hasil Pemeriksaan atau Verifikasi tanpa:
a. penyampaian SPHP atau SPHV ; atau
b.PAHP atau PAHV.
tidak dapat diajukan jika mengajukan keberatan & dicabut
tidak diajukan keberatan telah diajukan keberatan, tetapi tidak
dipertimbangkan
Permohonan
Pengurangan/Pembatalan skp
Permohonan
Pengurangan/Pembatalan skp
Dirjen Pajak
SK Pengurangan/ Pembatalan skp
SK Pengurangan/ Pembatalan skp
PENGURANGAN/PEMBATALAN SKP
WAJIB PAJAK
WAJIB PAJAK
Buku, catatan, atau dokumen
Buku, catatan, atau dokumen
Pasal 35
Tidak dapat diajukan GUGATAN
Tidak dapat diajukan GUGATAN
dipertimbangkan
yang diajukan keberatan, banding, peninjauan kembali, pengurangan/ pembatalan skp dan telah diterbitkan SK Keberatan, Putusan Banding, Putusan PK, SK Pengurangan atau Pembatalan skp
skp
dapat diberikan pengurangan/ penghapusan sanksi administrasi sehingga besarnya sanksi administrasi sebesar 2% /bln dikenakan untukpaling lama 24 bln
untuk permohonan yg diajukan oleh WP setelah 31 Des 2011
s.d. 31 Des 2013
untuk permohonan yg diajukan oleh WP setelah 31 Des 2011
s.d. 31 Des 2013
sanksi administrasi PS. 8 (2) & (2a)
UU KUP
sanksi administrasi PS. 8 (2) & (2a)
UU KUP
sanksi administrasi Ps. 9 (2a) & (2b) UU KUP atau
Ps. 19 (1) UU KUP
sanksi administrasi Ps. 9 (2a) & (2b) UU KUP atau
Ps. 19 (1) UU KUP
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI
secara jabatan secara jabatan Mengurangkan/ membatalkan sanksi administrasi dalam STP Mengurangkan/ membatalkan sanksi administrasi dalam STP akibat dari penerbitan Permohonan atas
sanksi >24 bln
Permohonan atas
sanksi >24 bln
Badan Peradilan
Pajak
GUGATAN
Gugatan
Gugatan
Selain:
1. Skp yg penerbitannya telah sesuai dengan prosedur/ tata cara penerbitan; 2. SK Pembetulan;
3. SK Keberatan yg penerbitannya telah sesuai prosedur/ tata cara penerbitan; 4. SK Pengurangan Sanksi Administrasi; 5. SK Penghapusan Sanksi Administrasi; 6. SK Pengurangan Ketetapan Pajak; 7. SK Pembatalan Ketetapan Pajak; dan 8. SKPPKP
pelaksanaan
keputusan perpajakan
pelaksanaan
keputusan perpajakan
Tindak lanjut
Putusan Gugatan
Tindak lanjut
Putusan Gugatan
Putusan
Gugatan
Putusan
Gugatan
Badan
Peradilan Pajak
Badan
Peradilan Pajak
gugatan
gugatan
skp
skp
SK Keberatan
SK Keberatan
Terbit tidak sesuai prosedur atau tata cara penerbitan
Terbit tidak sesuai prosedur atau tata cara penerbitan
LANJUT
Pasal 38 & 39
GUGATAN
1. tidak didasarkan pada hasil:
2. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak tidak sesuai dengan hasil:
GUGATAN
Kapan skp dan SK Keberatan dianggap Tidak Sesuai Prosedur ?
Tidak didahului dengan penyampaian surat pemberitahuan untuk hadir kepada
Wajib Pajak.
skp
skp
SK Keberatan
SK Keberatan
Verifikasi; Pemeriksaan;
Pemeriksaan ulang;
Pemeriksaan Bukper SKPKB (Ps. 13A UU KUP)
BACK
menerbitkan kembali skp sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan, kecuali:
Pasal 17B ayat (1)
Pasal 17B ayat (1)
1. apabila jangka waktu 12 bulan (Pasal 17B (1) UU KUP) belum terlewati, skp diterbitkan sesuai dengan prosedur atau tata cara yang sesuai.
2. apabila jangka waktu 12 bulan (Pasal 17B (1) UU KUP) terlewati, SKPLB diterbitkan sesuai dengan SPT.
menerbitkan kembali SK Keberatan sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan Dirjen Pajak menyelesaikan keberatan yg diajukan oleh WP paling lama 12 bulan dihitung sejak Putusan Gugatan diterima oleh Dirjen Pajak
skp
skp
SK Keberatan
SK Keberatan
BACKPasal 40 & 41
GUGATAN
Tindak Lanjut atas Putusan Gugatan
Dirjen
Pajak
Putusan
Gugatan
Putusan
Gugatan
Putusan
Banding
Putusan
Banding
Putusan
Peninjauan
Kembali
Putusan
Peninjauan
Kembali
surat pelaksanaan
Putusan Banding
surat pelaksanaan
Putusan Banding
surat pelaksanaan
Putusan Gugatan
surat pelaksanaan
Putusan Gugatan
surat pelaksanaan
Putusan Peninjauan
Kembali
surat pelaksanaan
Putusan Peninjauan
Kembali
PELAKSANAAN PUTUSAN BANDING, GUGATAN, DAN PK
Pasal 42
menerbitkan
BAB VI
IMBALAN BUNGA
Imbalan bunga 2 % perbulan (maks. 24 bulan) Imbalan bunga 2 % perbulan (maks. 24 bulan) Keberatan/Banding/P K diterima sebagian atau seluruhnya Keberatan/Banding/P K diterima sebagian atau seluruhnya Menyebabk an terjadinya kelebihan pembayara n pajak Menyebabk an terjadinya kelebihan pembayara n pajak SK Pembetulan/ SK Pengurangan Ketetapan Pajak/ SK Pembatalan Ketetapan Pajak diterima sebagian atau seluruhnya SK Pembetulan/ SK Pengurangan Ketetapan Pajak/ SK Pembatalan Ketetapan Pajak diterima sebagian atau seluruhnya
Pembayaran lebih sanksi administrasi:
Pasal 14 ayat (4) dan/atau Pasal 19 ayat (1)
Berdasarkan SK Ps.36 (1) huruf a sebagai akibat SK Keberatan/ Put.Banding/Put.PK
diterima sebagian atau seluruhnya Pembayaran lebih sanksi
administrasi:
Pasal 14 ayat (4) dan/atau Pasal 19 ayat (1)
Berdasarkan SK Ps.36 (1) huruf a sebagai akibat SK Keberatan/ Put.Banding/Put.PK
diterima sebagian atau seluruhnya
IMBALAN BUNGA (1)
IMBALAN BUNGA TIDAK DIBERIKAN
Kelebihan pembayaran akibat SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK atas SKPKB/SKPKBT yang disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan atau
Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi dan telah dibayar sebelum keberatan diajukan
Kelebihan pembayaran akibat SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK atas SKPKB/SKPKBT yang disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan atau
Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi dan telah dibayar
sebelum keberatan diajukan
Kelebihan pembayaran akibat SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK atas jumlah pajak dalam SKPKB/SKPKBT yang tidak disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi, namun dibayar sebelum pengajuan keberatan, permohonan banding/PK, atau sebelum diterbitkan SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK
Kelebihan pembayaran akibat SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK atas jumlah pajak dalam SKPKB/SKPKBT yang tidak disetujui dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil
Verifikasi, namun dibayar sebelum pengajuan keberatan,
permohonan banding/PK, atau sebelum diterbitkan SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK
Pasal 43
IMBALAN BUNGA (2)
Tidak Diberikan
Diberikan Imbalan Bunga pada saat Putusan PK diterima oleh Direktur
Jenderal Pajak
Diberikan Imbalan Bunga pada saat Putusan PK diterima oleh Direktur
Jenderal Pajak
tidak Peninjauan Kembali
tidak Peninjauan Kembali
tidak Banding
tidak Banding
Diberikan
Imbalan Bunga
Diberikan
Imbalan Bunga
Diajukan PK
Diajukan PK
Pasal 43
Surat Keputusan Keberatan
Surat Keputusan Keberatan
Putusan Banding
Putusan Banding
Putusan Banding
Putusan Banding
IMBALAN BUNGA (3)
Saat Pemberian
SKPKB/SKPN atas SPT LB yg
seluruhnya tidak disetujui
SKPKB/SKPN atas SPT LB yg
seluruhnya tidak disetujui
Imbalan bunga 2 % perbulan maks 24 bln :
-
dari jumlah kelebihan pembayaran pajak dalam
SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK
-
dihitung sejak tanggal penerbitan SKPKB/SKPN
sampai dengan diterbitkannya SK Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan PK
Imbalan bunga 2 % perbulan maks 24 bln :
-
dari jumlah kelebihan pembayaran pajak dalam
SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK
-
dihitung sejak tanggal penerbitan SKPKB/SKPN
sampai dengan diterbitkannya SK Keberatan,
Putusan Banding, atau Putusan PK
SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK
mengabulkan sebagian atau seluruhnya
SK Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan PK
mengabulkan sebagian atau seluruhnya
Pasal 44
IMBALAN BUNGA (4)
Atas SPTLB
Telah dibayar menyebabkan terjadinya
kelebihan pembayaran pajak
Telah dibayar menyebabkan terjadinya
kelebihan pembayaran pajak
Imbalan bunga 2 % perbulan (maks. 24 bulan)
dihitung sejak tanggal pembayaran yg menyebabkan kelebihan
pembayaran pajak s.d. tanggal diterbitkannya Putusan Banding
Imbalan bunga 2 % perbulan (maks. 24 bulan)
dihitung sejak tanggal pembayaran yg menyebabkan kelebihan
pembayaran pajak s.d. tanggal diterbitkannya Putusan Banding
PK dikabulkan sebagian/seluruhnya
SKPKB/SKPKBT Tahun Pajak 2007 & sebelumnya
PK dikabulkan sebagian/seluruhnya
SKPKB/SKPKBT Tahun Pajak 2007 & sebelumnya
PK dikabulkan sebagian/seluruhnya
PK dikabulkan sebagian/seluruhnya
Pasal 45
IMBALAN BUNGA (5)
Atas Peninjauan Kembali Tahun Pajak 2007 dan Sebelumnya
BAB VII
PENAGIHAN
Ps. 9 (3), 18 (1), 19 (1), 20 (1), 21 (4), dan Ps. 26 (3) UU KUP
Ps. 9 (3), 18 (1), 19 (1), 20 (1), 21 (4), dan Ps. 26 (3) UU KUP
juga diterbitkan akibat
juga diterbitkan akibat
sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud
jumlah pajak yang masih harus dibayar
bertambah
jumlah pajak yang masih harus dibayar
bertambah
surat pelaksanaan Putusan Banding
atau
surat pelaksanaan Putusan PK
surat pelaksanaan Putusan Banding
atau
surat pelaksanaan Putusan PK
termasuk pajak yg
seharusnya tidak
dikembalikan
termasuk pajak yg
seharusnya tidak
dikembalikan
Putusan Banding atau Putusan PK yg menyebabkan pembayaran atas
pajak yg seharusnya tidak
dikembalikan
Putusan Banding atau Putusan PK yg menyebabkan pembayaran atas pajak yg seharusnya tidak dikembalikan
PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK DIKEMBALIKAN
PERHITUNGAN JANGKA WAKTU HAK MENDAHULU
SELAMA 5 TAHUN
persetujuan
angsuran
pembayaran
persetujuan
angsuran
pembayaran
diberikan
penundaan
pembayaran
diberikan
penundaan
pembayaran
sejak tanggal jatuh
tempo angsuran
terakhir
sejak tanggal jatuh
tempo angsuran
terakhir
sejak batas akhir
penundaan
diberikan
sejak batas akhir
penundaan
diberikan
Da
lam
ha
l
Da
lam
ha
l
Da
lam
ha
l
Da
lam
ha
l
Surat
Teguran
Surat
Teguran
Tidak
Dilunasi
Tidak
Dilunasi
WP setuju seluruhnya
dalam PAHP dan PAHV
2 bulan sejak tgl. skp
2 bulan sejak tgl. skp
1 bulan sejak tgl. skp
1 bulan sejak tgl. skp
JANGKA WAKTU PELUNASAN DAN SURAT TEGURAN
1 bulan sejak tgl. SK Keberatan
1 bulan sejak tgl. SK Keberatan
7 hari
SK Keberatan, tidak diajukan banding
SK Keberatan, tidak diajukan banding
1 bulan sejak tgl. Put. Banding
1 bulan sejak tgl. Put. Banding
Putusan Banding
Putusan Banding
Wajib Pajak selain usaha kecil dan di daerah tertentu
Wajib Pajak selain usaha kecil dan di daerah tertentu
WP usaha kecil dan WP di daerah tertentu
WP usaha kecil dan WP di daerah tertentu
Surat Teguran
Surat Teguran
WP tidak setuju sebagian
atau seluruhnya dlm PAHP
atau PAHV
7 hari sejak jatuh tempo berdasarkan Put. Banding
7 hari sejak jatuh tempo berdasarkan Put. Banding
7 hari sejak saat jatuh tempo pengajuan banding
7 hari sejak saat jatuh tempo pengajuan banding
Tidak banding
Tidak banding
7 hari sejak jatuh tempo pengajuan keberatan
7 hari sejak jatuh tempo pengajuan keberatan
Tidak Keberatan
Tidak Keberatan
Banding
Banding
SURAT TEGURAN
penagihan skp
menunggu
inkracht
penagihan skp
menunggu
inkracht
diajukan Keberatan/
banding
diajukan Keberatan/
banding
Merupakan utang pajak
Penagihannya ditangguhkan sampai
dengan skp-nya inkracht
Jika terdapat LB tetap dikompensasikan
Merupakan utang pajak
Penagihannya ditangguhkan sampai
dengan skp-nya inkracht
Jika terdapat LB tetap dikompensasikan
PENAGIHAN ATAS STP TERKAIT SKP
skp
skp
WP tidak
setuju
sebagian
atau
seluruhnya
dalam PAHP
atau PAHV
STP
STP
BAB VIII
KUASA WAJIB PAJAK,
RAHASIA JABATAN, DAN
PERMINTAAN KETERANGAN
KEPADA PIHAK KETIGA
a. Menguasai peraturan perpajakan
b. Memiliki surat kuasa khusus c. Memiliki NPWP
d. Menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak terakhir e. Tidak pernah dipidana di
bidang perpajakan a. Nama, alamat, ttd
di atas materai & NPWP Pemberi Kuasa
b. Nama, alamat, ttd & NPWP penerima kuasa
c. Hak dan/atau kewajiban
perpajakan yang dikuasakan
Syarat:
Syarat:
memuat:
memuat:
bukan konsultan pajak
Wajib
Pajak
Wajib
Pajak
Surat Kuasa
Khusus
Surat Kuasa
Khusus
Kuasa
Kuasa
konsultan pajak
KUASA WAJIB PAJAK (1)
tidak dapat
melimpahkan
kuasa kepada
orang lain
tidak dapat
melimpahkan
kuasa kepada
orang lain
kepada
pegawai DJP
kepada
pegawai DJP
KUASA
KUASA
orang lain/
karyawannya
orang lain/
karyawannya
surat penunjukan
surat penunjukan
menyampaikan
dokumen
perpajakan tertentu
menyampaikan
dokumen
perpajakan tertentu
X
X
dari
pegawai DJP
dari
pegawai DJP
menerima
dokumen
perpajakan tertentu
menerima
dokumen
perpajakan tertentu
menyerahkan surat penunjukan
menyerahkan surat penunjukan
Pasal 50
KUASA WAJIB PAJAK (2)
menghalang-halangi
pelaksanaan ketentuan
peraturan
perundang-undangan di bidang
perpajakan
melanggar ketentuan
peraturan
perundang-undangan di bidang
perpajakan
dipidana karena
melakukan tindak
pidana di bidang
perpajakan atau tindak
pidana lainnya
tidak dapat melaksanakan hak dan/atau kewajiban yang dikuasakan, bila:
kuasa
kuasa
hanya mempunyai hak dan/atau kewajiban perpajakan sesuai dengan surat kuasa khusus
hanya mempunyai hak dan/atau kewajiban perpajakan sesuai dengan surat kuasa khusus
wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan
Pasal 51
KUASA WAJIB PAJAK (2)
a. hanya dapat meminta
keterangan dan/atau bukti tertulis yang tercantum dalam izin tertulis Menkeu b. wajib merahasiakan segala
keterangan dan/atau bukti c. hanya dapat memanfaatkan
keterangan dan/atau bukti tertulis sesuai dg tujuan diajukannya permintaan
memberikan keterangan dan/atau
memperlihatkan bukti tertulis dari
atau tentang WP dalam rangka
melaksanakan tugas sesuai dg
ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan
memberikan keterangan dan/atau
memperlihatkan bukti tertulis dari
atau tentang WP dalam rangka
melaksanakan tugas sesuai dg
ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan
Pejabat &
tenaga ahli
Pejabat &
tenaga ahli
PIHAK LAIN
PIHAK LAIN
dilarang memberitahukan segala sesuatu yg diketahui/diberitahukan kepadanya oleh WP dalam rangka jabatan/pekerjaannya
dilarang memberitahukan segala sesuatu yg diketahui/diberitahukan kepadanya oleh WP dalam rangka jabatan/pekerjaannya
izin tertulis Menkeu untuk memberikan keterangan, bukti tertulis dari/tentang WP
izin tertulis Menkeu untuk memberikan keterangan, bukti tertulis dari/tentang WP
PIHAK
TERTENTU
PIHAK
TERTENTU
Jika melanggar dikenai sanksi pidana
RAHASIA JABATAN
Pasal 53
Dikecualikan
Dikecualikan
Dirjen Pajak
Dirjen Pajak
Menteri Keuangan kepada Gubernur Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang di bidang
perbankan
Menteri Keuangan kepada Gubernur Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang di bidang
perbankan
kewajiban merahasiakan ditiadakan
berdasarkan permintaan secara tertulis dari
kewajiban merahasiakan ditiadakan
berdasarkan permintaan secara tertulis dari
Dalam pelaksanaan:
PEMERIKSAAN,
PEMERIKSAAN BUKPER,
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI
BIDANG PERPAJAKAN,
PENAGIHAN PAJAK, atau
PROSES KEBERATAN
Dalam pelaksanaan:
PEMERIKSAAN,
PEMERIKSAAN BUKPER,
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI
BIDANG PERPAJAKAN,
PENAGIHAN PAJAK, atau
PROSES KEBERATAN
pihak
ketiga
pihak
ketiga
PERMINTAAN DATA KEPADA PIHAK KE-3
BAB IX
PENERAPAN PERSETUJUAN
PENGHINDARAN PAJAK
BERGANDA
Perjanjian tertulis antara: • Dirjen Pajak & WP;
• Dirjen Pajak & Otoritas Pajak Pemerintah Negara Mitra/ Yurisdiksi Mitra P3B yang melibatkan WP,
untuk menyepakati kriteria/ pembentukan harga wajar atau laba wajar dimuka
Perjanjian tertulis antara: • Dirjen Pajak & WP;
• Dirjen Pajak & Otoritas Pajak Pemerintah Negara Mitra/ Yurisdiksi Mitra P3B yang melibatkan WP,
untuk menyepakati kriteria/ pembentukan harga wajar atau laba wajar dimuka
PEMERINTAH
INDONESIA
PEMERINTAH
INDONESIA
pemerintah negara mitra
atau yurisdiksi mitra P3B.
pemerintah negara mitra
atau yurisdiksi mitra P3B
.
P3B
P3B
ADVANCE
PRICING
AGREEMENT
ADVANCE
PRICING
AGREEMENT
MUTUAL
AGREEMENT
PROCEDURES
MUTUAL
AGREEMENT
PROCEDURES
EXCHANGE OF
INFORMATION (EoI)
EXCHANGE OF
INFORMATION (EoI)
Pasal 55
PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA
WPDN dikenai sanksi bila tidak memenuhi permintaan informasi
WPDN dikenai sanksi bila tidak memenuhi permintaan informasi
minta data beri
data minta
data beri
data
EoI
EoI
WP DALAM
NEGERI
WP DALAM
NEGERI
WP LUAR NEGERI
WP LUAR NEGERI
otoritas pajak
negara mitra atau
yurisdiksi mitra P3B
otoritas pajak
negara mitra atau
yurisdiksi mitra P3B
Dirjen
Pajak
Dirjen
Pajak
Pasal 56
EXCHANGE OF INFORMATION (EoI)
Dapat diajukan oleh:
a.WP melalui Dirjen Pajak
b.Dirjen Pajak atau
c. otoritas pajak negara mitra P3B atau yurisdiksi mitra P3B
Dapat diajukan bersamaan dengan:
1. keberatan
2. permohonan banding
3. permohonan pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak
MAP
MAP
Dirjen Pajak berwenang untuk meneliti pelaksanaan MAP untuk dapat menentukan dapat tidaknya dilaksanakan MAP
Dirjen Pajak berwenang untuk meneliti pelaksanaan MAP untuk dapat menentukan dapat tidaknya dilaksanakan MAP
Pasal 57
Pengajuan MAP tetap menyebabkan skp menjadi utang pajak, kecuali WP tidak setuju & mengajukan keberatan
MUTUAL AGREEMENT PROCEDURES (MAP) (1)
MAP
MAP
otoritas pajak
negara mitra atau
yurisdiksi mitra P3B
otoritas pajak
negara mitra atau
yurisdiksi mitra P3B
Dirjen
Pajak
Dirjen
Pajak
skp
skp
MAP
MAP
Hasil
MAP
Hasil
MAP
Pembetulan skp
(Ps. 16 KUP)
Pembetulan skp
(Ps. 16 KUP)
Keberatan
Keberatan
skp
skp
Hasil
MAP
Hasil
MAP
Kondisi I
Kondisi I
Keputusan Keberatan
Keputusan Keberatan
Kondisi II
Kondisi II
Berisi koreksi lokal dan int’l
Berisi koreksi
lokal dan int’l Penagihan skp tertunda sampai keberatan selesai Pengajuan MAP tidak
menunda Penagihan
SK Keberatan tidak diajukan banding atau diajukan tapi dicabut
Pasal 57
Pelaksanaan
MUTUAL AGREEMENT PROCEDURES (MAP) (2)
MAP
MAP
PembetulanSK Keberatan (Ps. 16 KUP)
Pembetulan SK
Keberatan (Ps. 16 KUP)
Keberatan
Keberatan
skp
skp
MAP
MAP
Mencabut
Keputusan Keberatan
Keputusan Keberatan
Kondisi III
Kondisi III
Put Banding
Put Banding
Dirjen Pajak
Dirjen Pajak
Berisi koreksi
lokal dan int’l Penagihan skp tertunda
sampai banding selesai
Catatan:
Dalam hal MAP tidak menghasilkan persetujuan bersama, berlaku:
•Skp;
•SK Keberatan; •Put Banding; atau
•Put Peninjauan Kembali
Catatan:
Dalam hal MAP tidak menghasilkan persetujuan bersama, berlaku:
•Skp;
•SK Keberatan;
•Put Banding; atau
•Put Peninjauan Kembali
Pasal 57
Pelaksanaan
MUTUAL AGREEMENT PROCEDURES (MAP) (3)
Dirjen
Pajak
Dirjen
Pajak
berlaku dan mengikat
WP dan otoritas pajak
negara mitra atau
yurisdiksi mitra P3B
WP dan otoritas pajak
negara mitra atau
yurisdiksi mitra P3B
WP
WP
Dirjen
Pajak
Dirjen
Pajak
atau
atau
berlaku dan mengikat
Dirjen Pajak tidak dapat melakukan koreksi atas hasil kesepakatan APA
Dirjen Pajak tidak dapat melakukan koreksi atas hasil kesepakatan APA
ADVANCE PRICING AGREEMENT (APA)
ADVANCE PRICING AGREEMENT (APA)
Dalam hal APA gagal: 1. Dokumen dikembalikan
sepenuhnya pada WP 2. Dokumen tidak dapat
dijadikan dasar pemeriksaan/ pemeriksaan bukper/
penyidikan
Dalam hal APA gagal: 1. Dokumen dikembalikan
sepenuhnya pada WP 2. Dokumen tidak dapat
dijadikan dasar pemeriksaan/ pemeriksaan bukper/
penyidikan
Pasal 58
ADVANCE PRICING AGREEMENT (APA)
BAB X
PEMERIKSAAN BUKTI
PERMULAAN DAN
PENYIDIKAN
Bukper
Bukper
Terbuka
Terbuka
ANALISIS & PENGEMBANGAN
ANALISIS & PENGEMBANGAN
IDLP
IDLP
a. Penyidikan
b.Pemberitahuan tertulis WP tidak dilakukan penyidikan WP
(pengungkapan ketidakbenaran perbuatan)
c. Penerbitan SKPKB Ps. 13A KUP d.Penghentian WP OP
meninggal dunia
e. Penghentian tidak ditemukan bukti permulaan tindak pidana perpajakan
a. Penyidikan
b.Pemberitahuan tertulis WP tidak dilakukan penyidikan WP
(pengungkapan ketidakbenaran perbuatan)
c. Penerbitan SKPKB Ps. 13A KUP d.Penghentian WP OP
meninggal dunia
e. Penghentian tidak ditemukan bukti permulaan tindak pidana perpajakan
Wewenang Pejabat Pemeriksa Bukper Terbuka:
a. Meminjam & memeriksa buku/catatan / dokumen dasar pembukuan
b.Mengakses/ mengunduh data elektronik c. Memasuki & memeriksa tempat /
ruang/barang bergerak atau tidak bergerak yg diduga atau patut diduga untuk menyimpan buku/catatan/ dokumen
d.Melakukan penyegelan tempat/ruang ttt/barang bergerak atau tidak bergerak e. Meminta keterangan/bukti pihak ke-3 f. Meminta keterangan kepada pihak
berkaitan & dituangkan dalam BA permintaan keterangan
g. Melakukan tindakan lain yg diperlukan
Wewenang Pejabat Pemeriksa Bukper Terbuka:
a. Meminjam & memeriksa buku/catatan / dokumen dasar pembukuan
b.Mengakses/ mengunduh data elektronik c. Memasuki & memeriksa tempat /
ruang/barang bergerak atau tidak bergerak yg diduga atau patut diduga untuk menyimpan buku/catatan/ dokumen
d.Melakukan penyegelan tempat/ruang ttt/barang bergerak atau tidak bergerak e. Meminta keterangan/bukti pihak ke-3 f. Meminta keterangan kepada pihak
berkaitan & dituangkan dalam BA permintaan keterangan
g. Melakukan tindakan lain yg diperlukan
Pemberitahuan tertulis kepada WP
Pemberitahuan tertulis kepada WP
Tertutup
Tertutup
Jenis
Jenis
Tindak lanjut Tindak lanjut •Tanpa Pemberi-tahuan kepada WP •WP berhak Ps. 8 (1) UU KUP •Tanpa Pemberi-tahuan kepada WP •WP berhak Ps. 8 (1) UU KUPPasal 60
PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
Menghentikan penyidikan paling lama 6 bulan sejak surat permintaan Menkeu
Menghentikan penyidikan paling lama 6 bulan sejak surat permintaan Menkeu
Penyidik (PPNS DJP) dapat
meminta bantuan penegak hukum lain
Penyidik (PPNS DJP) dapat
meminta bantuan penegak hukum lain Bantuan Teknis
Bantuan Taktis
Bantuan Upaya Paksa Bantuan Konsultasi
dalam rangka Penyidikan
Bantuan Teknis Bantuan Taktis
Bantuan Upaya Paksa Bantuan Konsultasi
dalam rangka Penyidikan
Penegak hukum lain
Penegak hukum lain
harus memberikan bantuan yg diminta
harus memberikan bantuan yg diminta
WP melunasi jumlah kerugian pada pendapatan negara sebesar:
a. Pajak yg tidak/ kurang dibayar/seharusnya tidak dikembalikan
b.Jumlah pajak dalam faktur
pajak/bukti potput/bukti setoran pajak
c. Ditambah denda 4 kali
WP melunasi jumlah kerugian pada pendapatan negara sebesar:
a. Pajak yg tidak/ kurang dibayar/seharusnya tidak dikembalikan
b.Jumlah pajak dalam faktur
pajak/bukti potput/bukti setoran pajak
c. Ditambah denda 4 kali
Menteri Keuangan Menteri Keuangan Jaksa Agung Jaksa Agung Meminta penghentian dihitung berdasarkan BA pemeriksaan ahli sebelum dilakukan pelunasan
dihitung berdasarkan BA pemeriksaan ahli sebelum dilakukan pelunasan
Pasal 61 & 62
PENYIDIKAN
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Peraturan
Pemerintah ini
mulai berlaku pada
tanggal
1 Januari 2012
.
Peraturan
Pemerintah ini
mulai berlaku pada
tanggal
1 Januari 2012
.