• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa dan Mengapa Tentang Taburia Panduan Praktis Bagi Kader

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Apa dan Mengapa Tentang Taburia Panduan Praktis Bagi Kader"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Apq Qql1)

m・ョァセーア@

 

T

eJ1tCfJ19

DIREKTORAT JENDERAl BINA GIZI DAN KIA

DIREKTORAT BINA GIZI

(2)

Kal uiog  Dalam Tcrbilall.  Kemeillcriull  Kcse halan 1<1

() I o'i .."l2S

1)ld Induncsia.  KCmClllCriall  Kcschatall.  ()irekjoral kndcra i Bina 

;1  Kc schat.an  l\ila syarakal 

/\p i l dan Il1cngapa (cnlang raburia:  pandu<ln  praklis bagi  kader 

­ .lakarla  : Kcmcillcriall  Kcschalan R I. 20 IO.

l..Iudlll  I. VITAMINS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Apct actO Meogctpct

I

erJt4rJCj

セ。ョ、オ。ョ@

pイセゥウ

.Ba!li Kader.

DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

DIREKTORAT BINA GIZI

(3)

Kal uiog  Dalam Tcrbilall.  Kemeillcriull  Kcse halan 1<1

() I o'i .."l2S

1)ld Induncsia.  KCmClllCriall  Kcschatall.  ()irekjoral kndcra i Bina 

;1  Kc schat.an  l\ila syarakal 

/\p i l dan Il1cngapa (cnlang raburia:  pandu<ln  praklis bagi  kader 

­ .lakarla  : Kcmcillcriall  Kcschalan R I. 20 IO.

l..Iudlll  I. VITAMINS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Apct actO Meogctpct

I

erJt4rJCj

セ。ョ、オ。ョ@

pイセゥウ

.Ba!li Kader.

DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

DIREKTORAT BINA GIZI

(4)

Panduan Praktis Baei Kader

I

Apa dan Meneapa Tentane

Masa balita merupakan masa yang paling penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini diperlukan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan kecerdasan, serta daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Kekurangan vitamin dan mineral pada balita akan mengakibatkan muGiah sa kit, terhambat tumbuh, serta terganggu perkembangan otak dan kece.!:9 asannya. Pada kondisi kekurangan vitamin dan mineral tingkat berat, risiko kematian akan meningkat.

Untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin dan mineral pada balita, pemerintah mengembangkan bubuk multi mikronutrient yang disebut Taburia . Taburia terdiri dari 16 vitamin dan mineral yang dapat memenuhi kebutuhan anak dan diberikan pada balita dengan cara menambahkannya pada makanan untuk sarapan pagi yang disiapkan di rumah .

Kader berperan penting dalam mendistribusikan Taburia pada sasaran yang tepat, serta menggerakkan orang tua dan keluarga balita untuk menggunakan Taburia secara benar sesuai anjuran. Dalam pelaksanaannya kader memerlukan dukungan dan pembinaan dari kepala desa/lurah dan perangkatnya, kelompok gizi masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta PKK. Selain hal tersebut kader juga memerlukan pembinaan dan bimbingan teknis dari tenaga kesehatan dan sektor terkait lainnya .

Buku ini merupakan pegangan bagi kader dalam melaksanakan pemberian Taburia yang terpadu dengan kegiatan posyandu dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya . Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak.

Selamat bekerja.

Jakarta, Oktober 2012 Direktur Bina Gizi,

セ@

Apa dan Menllapa Tentanll

DR. Minarto, MPS

Panduan Praktis Balli Kader

I

(5)

Panduan Praktis Baei Kader

I

Apa dan Meneapa Tentane

Masa balita merupakan masa yang paling penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini diperlukan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan kecerdasan, serta daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Kekurangan vitamin dan mineral pada balita akan mengakibatkan muGiah sa kit, terhambat tumbuh, serta terganggu perkembangan otak dan kece.!:9 asannya. Pada kondisi kekurangan vitamin dan mineral tingkat berat, risiko kematian akan meningkat.

Untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin dan mineral pada balita, pemerintah mengembangkan bubuk multi mikronutrient yang disebut Taburia . Taburia terdiri dari 16 vitamin dan mineral yang dapat memenuhi kebutuhan anak dan diberikan pada balita dengan cara menambahkannya pada makanan untuk sarapan pagi yang disiapkan di rumah .

Kader berperan penting dalam mendistribusikan Taburia pada sasaran yang tepat, serta menggerakkan orang tua dan keluarga balita untuk menggunakan Taburia secara benar sesuai anjuran. Dalam pelaksanaannya kader memerlukan dukungan dan pembinaan dari kepala desa/lurah dan perangkatnya, kelompok gizi masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta PKK. Selain hal tersebut kader juga memerlukan pembinaan dan bimbingan teknis dari tenaga kesehatan dan sektor terkait lainnya .

Buku ini merupakan pegangan bagi kader dalam melaksanakan pemberian Taburia yang terpadu dengan kegiatan posyandu dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya . Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak.

Selamat bekerja.

Jakarta, Oktober 2012 Direktur Bina Gizi,

セ@

Apa dan Menllapa Tentanll

DR. Minarto, MPS

Panduan Praktis Balli Kader

I

(6)

Kata  Pengantar... ...3  

Daftar  

Apa  Itu  Ta buria? ... ... ; ...

.7  

Apa  Manfaat Taburia? ... .  

J

Apa saja  multivita mi n da n minera l yang ada dalam ta bu ria 

? ...._... 

... ... ... 8  

Siapakah Sasaran Taburia?  

Berapa Jumlah Taburia yang di berikan... _... ... .. 10  

Bagaimana Cara  pemberian Taburia 

7  

Hal­hal Apa  ya ng Pe rl u Diketahui Selama Anak  Makan Ta buria? ... l1  

Bagaimana  Menentukan Sasaran Taburia?  

Bagai mana Cara  Mendistrib usikan  Taburia 7 ..._...13  

Apa  Peran  Kader dalam  pemberian Taburia?  

Apa  Pe ran Orang tua dan  Keluarga  dalam  pemberian Taburia? ...14  

Contoh  Formulir Pendataan Sasaran 

...  ... 

15  

Co ntoh  Forrnu li r Pe ndataan Pemberia n Taburia ..." ... 16  

I

ADa dan Men!!aDa Tentan!! Panduan Praktis Ba!!i Kader Apa dan Menllapa Tentan!!

Panduan Praktis Bagi Kader

I

5
(7)

Kata  Pengantar... ...3  

Daftar  

Apa  Itu  Ta buria? ... ... ; ...

.7  

Apa  Manfaat Taburia? ... .  

J

Apa saja  multivita mi n da n minera l yang ada dalam ta bu ria 

? ...._... 

... ... ... 8  

Siapakah Sasaran Taburia?  

Berapa Jumlah Taburia yang di berikan... _... ... .. 10  

Bagaimana Cara  pemberian Taburia 

7  

Hal­hal Apa  ya ng Pe rl u Diketahui Selama Anak  Makan Ta buria? ... l1  

Bagaimana  Menentukan Sasaran Taburia?  

Bagai mana Cara  Mendistrib usikan  Taburia 7 ..._...13  

Apa  Peran  Kader dalam  pemberian Taburia?  

Apa  Pe ran Orang tua dan  Keluarga  dalam  pemberian Taburia? ...14  

Contoh  Formulir Pendataan Sasaran 

...  ... 

15  

Co ntoh  Forrnu li r Pe ndataan Pemberia n Taburia ..." ... 16  

I

ADa dan Men!!aDa Tentan!! Panduan Praktis Ba!!i Kader Apa dan Menllapa Tentan!!

Panduan Praktis Bagi Kader

I

5
(8)

APA

rru

TA8URJA?

Taburia adalah tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuh.JIl gizi dan tumbuh kembang balita umur 6 - 59 bulan dengan prioritas balita 6 - 711 bulan .

APA MANFMT TA8URIA?

1.  Nafsu makan anak meningkat. 2. Anak tidak mudah sa kit .

3. Anak tumbuh dan berkembang sesuai usia .

4. Anak tidak kurang darah sehingga lebih cerdas dan ceria.

(9)

APA

rru

TA8URJA?

Taburia adalah tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuh.JIl gizi dan tumbuh kembang balita umur 6 - 59 bulan dengan prioritas balita 6 - 711 bulan .

APA MANFMT TA8URIA?

1.  Nafsu makan anak meningkat. 2. Anak tidak mudah sa kit .

3. Anak tumbuh dan berkembang sesuai usia .

4. Anak tidak kurang darah sehingga lebih cerdas dan ceria.

(10)

9. Vitamin E

APA SAJA MUL'TlVrrAMlt 'AN MINERAL

Membantu pembentukan sel darah mera'h serta mencegah gangguan bicara dan

YANG A9A'ALAM TABURIA?

penglihatan .

Taburia mengandung 12 macam vitamin dan 4 macam mineral yang sangat dibutuhkan 10.

Vitamin

K

Membantu pembekuan darah, pembentukan dan perbaikan tulang. untuk tumbuh kembang terutama pada anak balita dan mencegah terjadinya kurang

darah. Fungsi da ri multivitamin dan mineral dalam Taburia :

11. Asom Falat

Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah penyakit (infeksi) dan

'\

kelelahan .

12.

Asam Pantotenat

1. 

wwュセa@

 

I

Memelihara kesehatan mata, kekebalan tubuh dan meningkatk an pertumbuh an anak.

2.  

Vitamin

81

M enin gkatkan nafsu makan, pertumbuhan, dan fungsi pencernaan dan saraf.

3.

Vitamin

82

M emelihara kesehatan kulit, fungsi penglihatan, mencegah pecah-pecah pada sudut bibir dan pertumbuhan.

4.

Vitamin

83

Meningkat ka n nafsu makan, kesehatan kulit, dan daya ingat.

5.

Vitamin 86

M embantu pembentukan seldarah merah, pertumbuhan, dan mencegah ganggu an fungsi otak.

6.

Vitamin

812

M eningkatka n nafsu makan, fungsi saraf, pembentukan se l darah mera h, dan mencegah gangguan mental.

7.

Vitamin

C

Mencega h sariawan dan perdarahan gusi meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta mencegah kelesuan dan kurang darah.

8.

Vitamin D

Membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah gangguan gigi rapuh .

Apa .dan_M.e.nea.pa Te.nfao.e

\ ."=w-21

Panduan Prakfis Baei Kader

Mencegah kelelahan dan mengatasi sulit tidur pada anak.

Vitamin

Vit. . . 8.

"'\1

v

Taburia

mengandung

multivitamin

dan

multiminer••

yang dapat

meningkatkan

VII.III

n

I

••ten••

S

1.

lodium

nalsu makan

Membantu pertumbuhan dan perkembangan mental, serta mencegah kretin (anak

dan

daya

lahaR

cebol dan terbelakang mental).

tubuh.

2 .

Seng

Meningkatkan pertumbuhan, fungsi saraf dan otak, serta nafsu makan.

3.

Selenium

Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan .

4 .

Zat Besi

Meningkatkan nafsu makan, dan mencegah Kurang Darah dengan gejala 5 L (Ietih, lemah, lesu, lelah, dan lalai).

(11)

9. Vitamin E

APA SAJA MUL'TlVrrAMlt 'AN MINERAL

Membantu pembentukan sel darah mera'h serta mencegah gangguan bicara dan

YANG A9A'ALAM TABURIA?

penglihatan .

Taburia mengandung 12 macam vitamin dan 4 macam mineral yang sangat dibutuhkan 10.

Vitamin

K

Membantu pembekuan darah, pembentukan dan perbaikan tulang. untuk tumbuh kembang terutama pada anak balita dan mencegah terjadinya kurang

darah. Fungsi da ri multivitamin dan mineral dalam Taburia :

11. Asom Falat

Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah penyakit (infeksi) dan

'\

kelelahan .

12.

Asam Pantotenat

1. 

wwュセa@

 

I

Memelihara kesehatan mata, kekebalan tubuh dan meningkatk an pertumbuh an anak.

2.  

Vitamin

81

M enin gkatkan nafsu makan, pertumbuhan, dan fungsi pencernaan dan saraf.

3.

Vitamin

82

M emelihara kesehatan kulit, fungsi penglihatan, mencegah pecah-pecah pada sudut bibir dan pertumbuhan.

4.

Vitamin

83

Meningkat ka n nafsu makan, kesehatan kulit, dan daya ingat.

5.

Vitamin 86

M embantu pembentukan seldarah merah, pertumbuhan, dan mencegah ganggu an fungsi otak.

6.

Vitamin

812

M eningkatka n nafsu makan, fungsi saraf, pembentukan se l darah mera h, dan mencegah gangguan mental.

7.

Vitamin

C

Mencega h sariawan dan perdarahan gusi meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta mencegah kelesuan dan kurang darah.

8.

Vitamin D

Membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah gangguan gigi rapuh .

Apa .dan_M.e.nea.pa Te.nfao.e

\ ."=w-21

Panduan Prakfis Baei Kader

Mencegah kelelahan dan mengatasi sulit tidur pada anak.

Vitamin

Vit. . . 8.

"'\1

v

Taburia

mengandung

multivitamin

dan

multiminer••

yang dapat

meningkatkan

VII.III

n

I

••ten••

S

1.

lodium

nalsu makan

Membantu pertumbuhan dan perkembangan mental, serta mencegah kretin (anak

dan

daya

lahaR

cebol dan terbelakang mental).

tubuh.

2 .

Seng

Meningkatkan pertumbuhan, fungsi saraf dan otak, serta nafsu makan.

3.

Selenium

Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan .

4 .

Zat Besi

Meningkatkan nafsu makan, dan mencegah Kurang Darah dengan gejala 5 L (Ietih, lemah, lesu, lelah, dan lalai).

(12)

SlAPAKAH SASARAN TA8UR1A?

Balita usia 6 - 59 bulang dengan prioritas balita usia 6 - 24 bulan dengan pertimbangan pada usia tersebut merupakan periode emas pertumbuhan.

Taburia tidak boleh dlberikan kepada baw' dlbawah

usia 6 bulan, agar bawl tetap mendapat ASI-Eksklustf

BERMA JUMLAH TABURJA YANG 'IBERIKAN?

1.   Dalam satu bulan anak mendapat Taburia sebanyak 15 sa set selama 4 bulan. 2. Taburia diberikan pada anak setiap dua hari sekali sebanyak 1 (satu) saset. 3. Satu saset Taburia sebaiknya dihabiskan sekaligus pada saat rnakan pagi.

BAGAIMANA

CARA

PEMBERIAN TA8UR1A?

1.   Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air bersih mengalir.

2. Sobek sa set Taburia lalu taburkan pada makanan utama (nasi, jagung, kentang, ubi, sagu, dill yang akan dimakan anak saat makan pagi.

3. Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan oleh anak.

4. Taburia sebaiknya tidak boleh dicampur dengan makanan berair, (sayuran berkuah) dan minuman (air, teh, susu) karena akan rn engubah warna makanan dan dikhawatirkan anak tidak dapat menghabiskan.

5. Taburi a tidak boleh dicampur dengan makanan panas, karena akan menilllbulkan rasa dan bau yang kurang enak.

10 I Apa dan Meneapa Tentane

C

.1 Panduan Praktis Baei Kader

Makanan pagi anak balita yang t elah dicampur Taburia

J

r

dapat memenuhi kebutuhan vit amin dan mineral anak.

Taburia dapat diberikan pada anak,

baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

HAL- HAL APA

YANG

PERLU 'IKETAHUI SEl.AMA ANAK

MAKAN

TABURIA?

Ada kemungkinan tinja anak berwarna hitam yang disebab'kan adanya zat besi pada l aburia. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak me r bahayakan kesehatan.

I

Selain itu adakalanya terjadi susah buang air besar. Hal in(dapat diatasi dengan memberi air minum kepada anak lebih banyak.

Apabila setelah diberi Taburia, warna dan rasa makanan

""\ 

sed*it berubah, tidak perlu dikhawatirkan karena

perubahan itu tidak mengurangi manfaat Taburia.

BAGAIMANA MENENTUKAN SASARAN TABURJA?

Cora mempero/eh data sasoron

Data sasaran dapat diperoleh dari register pendataan balita atau Register Balita yang ada pada sistim informasi posyandu (SIP) yang ada di Posyandu.

Cora menghitung sasaron

Menghitung sasaran adalah menjumlahkan semua anak usia 6 - 24 bulan.

Cara menghitung kebutuhan Taburia setiap bulan

Jumlah semua sasaran dikalikan keblltuhan Taburia per anak per bulan. Kebutuhan Taburia per anak per bulan adalah 15 saset.

Mengingat kebutuhan tabu ria bisa lebih atau kurang dari kebutuhan sebenarnya maka perlu ditambahkan 10% dari kebutuhan perhitungan di atas.

(13)

SlAPAKAH SASARAN TA8UR1A?

Balita usia 6 - 59 bulang dengan prioritas balita usia 6 - 24 bulan dengan pertimbangan pada usia tersebut merupakan periode emas pertumbuhan.

Taburia tidak boleh dlberikan kepada baw' dlbawah

usia 6 bulan, agar bawl tetap mendapat ASI-Eksklustf

BERMA JUMLAH TABURJA YANG 'IBERIKAN?

1.   Dalam satu bulan anak mendapat Taburia sebanyak 15 sa set selama 4 bulan. 2. Taburia diberikan pada anak setiap dua hari sekali sebanyak 1 (satu) saset. 3. Satu saset Taburia sebaiknya dihabiskan sekaligus pada saat rnakan pagi.

BAGAIMANA

CARA

PEMBERIAN TA8UR1A?

1.   Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air bersih mengalir.

2. Sobek sa set Taburia lalu taburkan pada makanan utama (nasi, jagung, kentang, ubi, sagu, dill yang akan dimakan anak saat makan pagi.

3. Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan oleh anak.

4. Taburia sebaiknya tidak boleh dicampur dengan makanan berair, (sayuran berkuah) dan minuman (air, teh, susu) karena akan rn engubah warna makanan dan dikhawatirkan anak tidak dapat menghabiskan.

5. Taburi a tidak boleh dicampur dengan makanan panas, karena akan menilllbulkan rasa dan bau yang kurang enak.

10 I Apa dan Meneapa Tentane

C

.1 Panduan Praktis Baei Kader

Makanan pagi anak balita yang t elah dicampur Taburia

J

r

dapat memenuhi kebutuhan vit amin dan mineral anak.

Taburia dapat diberikan pada anak,

baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

HAL- HAL APA

YANG

PERLU 'IKETAHUI SEl.AMA ANAK

MAKAN

TABURIA?

Ada kemungkinan tinja anak berwarna hitam yang disebab'kan adanya zat besi pada l aburia. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak me r bahayakan kesehatan.

I

Selain itu adakalanya terjadi susah buang air besar. Hal in(dapat diatasi dengan memberi air minum kepada anak lebih banyak.

Apabila setelah diberi Taburia, warna dan rasa makanan

""\ 

sed*it berubah, tidak perlu dikhawatirkan karena

perubahan itu tidak mengurangi manfaat Taburia.

BAGAIMANA MENENTUKAN SASARAN TABURJA?

Cora mempero/eh data sasoron

Data sasaran dapat diperoleh dari register pendataan balita atau Register Balita yang ada pada sistim informasi posyandu (SIP) yang ada di Posyandu.

Cora menghitung sasaron

Menghitung sasaran adalah menjumlahkan semua anak usia 6 - 24 bulan.

Cara menghitung kebutuhan Taburia setiap bulan

Jumlah semua sasaran dikalikan keblltuhan Taburia per anak per bulan. Kebutuhan Taburia per anak per bulan adalah 15 saset.

Mengingat kebutuhan tabu ria bisa lebih atau kurang dari kebutuhan sebenarnya maka perlu ditambahkan 10% dari kebutuhan perhitungan di atas.

(14)

Contoh menghitung kebutuhan

Taburia:

Jum lah sas aran di Posya ndu Melati

Kebutuhan

Tabu ria

dalam 1 bulan kebutuhan keseluruha n

Taburia

=

100 anak

=

100 x 15 bungkus

=

1.500

= 1.500 + (10% x 1.500)

=

1.500 + 150

=

1.650 bungkus Jad i kebut uh an Taburia keseluruhan adalah 1.650 bungkus

Hasil perhitungan kebutuhan keseluruhan Taburia disampaikan kepada Puskesmas se belum pemberian dengan menggunakan formulir permintaan kebutuhan Taburia untuk keperluan satu bulan .

Con toh Fo rmulir Perm/ntaan Taburia'

Nama Posyandu Bulan

Jumlah sasaran Jumlah kebutuhan Stok yang ada

Kebutuhan bulan Sep 2009

Nama Kader:

Melati

September 2010 100 anak 1.650 bungkus 50 bungkus

1.650 - 50

=

1.600 bungkus

12

I

Apa dan Mefleapa Tentane

Panduan Praktis Baei Kader

AGA

A CAiA MENJISTRIBUS

TABURJA?

iHセ 、 ・ イ@ rn embagikan Taburia di Posyandu setiap hari buka Posyandu.

Jiko

korena sesuatu hal orang tua/keJuargo tidak bisa membawa anak ke Posyandu

f'mona Taburia bisa diambil?

Keluarga sasaran mengambil Taburia di rumah kader.

"-Bagaimana cora menyimpan Taburia di rumah?

• Simpan Taburia dalam wadah tertutup (kotak, toples) yang bersih, higienis, kering, tidak lembab dan aman dari serangga, tikus, kecoa, cecak, semut dll.

• Jauhkan dari jangkauan anak-anak .

• Hindari terkena sinar rnatahari secara langsung.

Taburia dinyatakan ru sak apabila bungkus berlubang/sobek, kempis, isinya menggumpal atau berubah warna .

Perhatikan tanggal kadaluarsa .

Taburia <inyatakan rusak apabila blllgkus berlubangJ

sobek, berubah warna atau isinya menggtlTlpa!

'A

PERAN IWER

'IiiNl1R

TA8URIA?

Peran kader adalah sebagai berikut :

1.   Mendata sasaran usia 6-24 bulan di masing-masing kelompok Dasawisma/Posyandu. 2. Menghitung kebutuhan Taburia keseluruhan setiap bulan di masing-masing Posyandu. 3. Menyampaikan usulan kebutuhan Taburia ke petugas Puskesmas di Posyandu .

4. Apabila petugas berhalangan hadir di Posyandu, kader diimbau untuk menyampaikan usulan ke Puskesmas.

5. Membagikan Taburia kepada sasaran pada sa at hari buka Posyandu .

6. Menyuluh keluarga sasaran untuk memahami manfaat dan memberikan Taburia kepada balitanya .

7. Menggerakkan ibu/keluarga sasaran untuk mau datang ke Posyandu setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya dan mendapatkan Taburia .

8. Mencatat anak yang mendapat Taburia (contoh formulir: F1/Taburia terlampir) . 9. Menjelaskan kepada Ibu balita yang mengalami keluhan dalam penggunaan

Taburia , dan menanyakan kepada petugas bila diperlukan .

(15)

Contoh menghitung kebutuhan

Taburia:

Jum lah sas aran di Posya ndu Melati

Kebutuhan

Tabu ria

dalam 1 bulan kebutuhan keseluruha n

Taburia

=

100 anak

=

100 x 15 bungkus

=

1.500

= 1.500 + (10% x 1.500)

=

1.500 + 150

=

1.650 bungkus Jad i kebut uh an Taburia keseluruhan adalah 1.650 bungkus

Hasil perhitungan kebutuhan keseluruhan Taburia disampaikan kepada Puskesmas se belum pemberian dengan menggunakan formulir permintaan kebutuhan Taburia untuk keperluan satu bulan .

Con toh Fo rmulir Perm/ntaan Taburia'

Nama Posyandu Bulan

Jumlah sasaran Jumlah kebutuhan Stok yang ada

Kebutuhan bulan Sep 2009

Nama Kader:

Melati

September 2010 100 anak 1.650 bungkus 50 bungkus

1.650 - 50

=

1.600 bungkus

12

I

Apa dan Mefleapa Tentane

Panduan Praktis Baei Kader

AGA

A CAiA MENJISTRIBUS

TABURJA?

iHセ 、 ・ イ@ rn embagikan Taburia di Posyandu setiap hari buka Posyandu.

Jiko

korena sesuatu hal orang tua/keJuargo tidak bisa membawa anak ke Posyandu

f'mona Taburia bisa diambil?

Keluarga sasaran mengambil Taburia di rumah kader.

"-Bagaimana cora menyimpan Taburia di rumah?

• Simpan Taburia dalam wadah tertutup (kotak, toples) yang bersih, higienis, kering, tidak lembab dan aman dari serangga, tikus, kecoa, cecak, semut dll.

• Jauhkan dari jangkauan anak-anak .

• Hindari terkena sinar rnatahari secara langsung.

Taburia dinyatakan ru sak apabila bungkus berlubang/sobek, kempis, isinya menggumpal atau berubah warna .

Perhatikan tanggal kadaluarsa .

Taburia <inyatakan rusak apabila blllgkus berlubangJ

sobek, berubah warna atau isinya menggtlTlpa!

'A

PERAN IWER

'IiiNl1R

TA8URIA?

Peran kader adalah sebagai berikut :

1.   Mendata sasaran usia 6-24 bulan di masing-masing kelompok Dasawisma/Posyandu. 2. Menghitung kebutuhan Taburia keseluruhan setiap bulan di masing-masing Posyandu. 3. Menyampaikan usulan kebutuhan Taburia ke petugas Puskesmas di Posyandu .

4. Apabila petugas berhalangan hadir di Posyandu, kader diimbau untuk menyampaikan usulan ke Puskesmas.

5. Membagikan Taburia kepada sasaran pada sa at hari buka Posyandu .

6. Menyuluh keluarga sasaran untuk memahami manfaat dan memberikan Taburia kepada balitanya .

7. Menggerakkan ibu/keluarga sasaran untuk mau datang ke Posyandu setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya dan mendapatkan Taburia .

8. Mencatat anak yang mendapat Taburia (contoh formulir: F1/Taburia terlampir) . 9. Menjelaskan kepada Ibu balita yang mengalami keluhan dalam penggunaan

Taburia , dan menanyakan kepada petugas bila diperlukan .

(16)

APA PERAN ORANG TUA'AN KELUARGA

,ALAM PEM8ERIAN TABURlA?

Peran ibu/pen gasuh dan keluarga dalam pemberian Taburia adalah sebagai berikut : 1. Mengambil Taburia di Posyandu pada saat hari buka Posyandu, jika berh alangan

dapat mengambil Taburia di rumah kader.

2.   Merneriksa ma sa kadaluarsa dan kondi si kema san dari Taburia.

3. Menaburkan/mencampurkan satu bungkus Taburia pada makanan pokok dan dilberikan saat sarapan (makan pagi)

hari sekali untuk balitanya yang berusia 6-24 bulan .

4 . Mema stikan makanan yang telah ditaburi Taburia dimakan habis oleh balita. 5. Mencatat berapa bungku s Taburia yang tidak diberikan kepada balita, dan

melaporkan pada kader sa at penimbangan di Posyandu.

6. Menanyakan kepada petuga s jika terjadi keluhan pada penggunaan Taburia.

I ilm plran 1: 

Form F.1/ Taburia

CONTOH FORMULIR PENDATAAN SASARAN

Posyandu

Da sa Wi sma

­­­­­. 

RT/ RW

Desa/ Kelurahan

"­, 

Kecam atan Bulan

No Nama Ballta

Nama

Orang t ua

Tanggal lahir

(umur)

Jenis

Kelamin

BB

Awal Alamat

I

I

I

Ket erangan I

­

(17)

APA PERAN ORANG TUA'AN KELUARGA

,ALAM PEM8ERIAN TABURlA?

Peran ibu/pen gasuh dan keluarga dalam pemberian Taburia adalah sebagai berikut : 1. Mengambil Taburia di Posyandu pada saat hari buka Posyandu, jika berh alangan

dapat mengambil Taburia di rumah kader.

2.   Merneriksa ma sa kadaluarsa dan kondi si kema san dari Taburia.

3. Menaburkan/mencampurkan satu bungkus Taburia pada makanan pokok dan dilberikan saat sarapan (makan pagi)

hari sekali untuk balitanya yang berusia 6-24 bulan .

4 . Mema stikan makanan yang telah ditaburi Taburia dimakan habis oleh balita. 5. Mencatat berapa bungku s Taburia yang tidak diberikan kepada balita, dan

melaporkan pada kader sa at penimbangan di Posyandu.

6. Menanyakan kepada petuga s jika terjadi keluhan pada penggunaan Taburia.

I ilm plran 1: 

Form F.1/ Taburia

CONTOH FORMULIR PENDATAAN SASARAN

Posyandu

Da sa Wi sma

­­­­­. 

RT/ RW

Desa/ Kelurahan

"­, 

Kecam atan Bulan

No Nama Ballta

Nama

Orang t ua

Tanggal lahir

(umur)

Jenis

Kelamin

BB

Awal Alamat

I

I

I

Ket erangan I

­

(18)

Lampiran 2:

Form F.2/ Taburia

CONTOH FORMULIR PENDATAAN PEMBERIAN TABURIA

Posyandu

Dasa W isma RT/RW Desa/Kelurahan Kecamatan Bulan No (1) Nama Balita 6­59  bu lan (2) Ali Amat Rina Ani Albert Umur (Bulan) (3) 27 

30 

40 

28

36 

­

Nama Orang

tua 

(4) 

Santo Amin Rani Tang Baumali ­ Jumlah Taburia yang diterima (Bungkus)

(5) 

15 

15 

15 

14+1 

15 

74 

Jumlah Taburia yg tidak dimakan (Bungkus)

(6) 

2

Keterangan

(7) 

.

Keterangan kolom 7:

Menjelaskan alasan Ibu tidak memberikan Taburia.

Misalnya : anak diare, anak tidak suka, anak sakit, anak bosan, dll.

16

I Apa dan Mensapa Tentans

Panduan Praktis Basi Kader

(19)

Lampiran 2:

Form F.2/ Taburia

CONTOH FORMULIR PENDATAAN PEMBERIAN TABURIA

Posyandu

Dasa W isma RT/RW Desa/Kelurahan Kecamatan Bulan No (1) Nama Balita 6­59  bu lan (2) Ali Amat Rina Ani Albert Umur (Bulan) (3) 27 

30 

40 

28

36 

­

Nama Orang

tua 

(4) 

Santo Amin Rani Tang Baumali ­ Jumlah Taburia yang diterima (Bungkus)

(5) 

15 

15 

15 

14+1 

15 

74 

Jumlah Taburia yg tidak dimakan (Bungkus)

(6) 

2

Keterangan

(7) 

.

Keterangan kolom 7:

Menjelaskan alasan Ibu tidak memberikan Taburia.

Misalnya : anak diare, anak tidak suka, anak sakit, anak bosan, dll.

16

I Apa dan Mensapa Tentans

Panduan Praktis Basi Kader

(20)

Referensi

Dokumen terkait

ASI adalah makanan lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi yang baru lahir dan pada umur selanjutnya, apabila diberikan dalam jumlah yang cukup (Maclean, 1998)..

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,