• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan PA 27 Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan PA 27 Oktober 2015"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

͞KasihMu TUHAN Tiada Duanya͟

Sebuah Telaah Kitab Hosea 14:2-9 dalam PA Fakultas Teologi UKDW

Oleh : Ansye R Lewerissa

Pendahuluan

Judul PA saat ini, sejujurnya secara spontan terlintas dalam pikiran saya setelah membaca Kitab Hosea dan mengingat-ingat PA minggu-minggu sebelumnya. Sebelum sampai pada penelaahan mengenai titik akhir dari kitab ini, mungkin perlu menjelaskan mengapa judul saya seperti ini. Nabi yang namanya berarti Jahwe Menyelamatkan ini, bertugas di kerajaan Israel Utara. Kisah hidupnya menggambarkan kehendak Allah atas Israel. Penghukuman yang berlaku terhadap Isreal terjadi dengan alasan bahwa Israel telah melakukan penyelewengan terhadap kasih setia Allah. Kuiper mengungkapkan bahwa penghukuman atas Israel terjadi karena kesalahan-kesalahan Bangsa Israel sendiri (lih; 14:2-4 ).1 Namun, cinta kasih Allah tetap ditunjukan pada bagian kitab Hosea 14 (lih; 5-9). KasihMu tiada duanya, mungkin ini ungkapan tepat menurut saya dalam menggambarkan Allah pada konteks Hosea.

Kita diiring masuk dengan suasana berbeda yang sangat berlainan dengan fasal sebelumnya. Jika sebelumnya ada gambaran tentang murka Tuhan (lih Hosea 13 ), maka pada Hosea 14: 2-9 mengarahkan kita pada perikop Tentang pertobatan dan janji . Dalam buku The New Jerusalem Bible : Study Edition, Kitab Hosea 14 merupakan bagian kedua sekaligus bagian terakhir dalam garis besar pembagian kitab Hosea yang memunculkan pertobatan dan rekonsiliasi Israel. Selanjutnya, Teks ini saya bagi dalam dua bagian: Bagian yang pertama pada ayat 2-4 dilihat sebagai seruan pertobatan bagi Israel dan pada bagian yang kedua ayat 5-9 sebagai Wujud Kasih Allah bagi Israel.

Seruan Pertobatan

Kitab Hosea pada fasal 14 muncul dengan kata khasnya untuk membuka perikop ini yakni Bertobatlah ! (lih. 14:2) sebuah seruan yang bersifat imperatif, ungkapan perintah untuk melakukan sesuatu. Edward Glenny dalam bukunya Hosea: A Commentary Based on Hosea in Codex Vaticanus, menjelaskan bahwa Perintah untuk "kembaliReturn ditujukan kepada Israel yang merupakan obyek kasih Allah (11: 1)2. Israel kembali kepada Allah berarti tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan seperti menyembah berhala dan bersandar pada kekuatan bangsa-bangsa lain (lih 14:4). Penyesalan Israel menunjukan bahwa Israel telah jatuh dan lemah. Satu-satunya hal untuk memperoleh kekuatan adalah kembali pada Allah.

Pertobatan, menurut saya adalah pesan sentral dari Nabi Hosea. Bertobat berarti panggilan untuk berhenti melanggar perintah Tuhan dan kembali kepada Taurat-Nya. Bertobat adalah respon Israel yang harus dilakukan. Itulah sebabnya, Hosea menyerukan kepada Israel untuk bertobat dan menyesali perbuatan-perbuatan mereka (lih 14:4). Dalam hal pemulihan hubungan oleh Allah melalui seruan Hosea, Allah telah menunjukan cinta kasihNya. Meskipun cinta kasih Allah sering terabaikan oleh ketidaksetiaan Israel.

1 A. de Kuiper, Tafsiran Alkitab Hosea, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) h.155-156

(2)

2

Wujud Cinta Kasih Allah

Cinta kasih Allah seperti ditunjukan dalam pemahaman Francis Landy bahwa, Allah mampu mencintai Israel secara 'bebas', tanpa kemarahan yang menyertai cinta. Kata 'bebas' digunakan juga untuk persembahan sukarela (lih Hosea 14: 5) dimana, kasih Allah memanifestasikan diri-Nya3. Perwujudan kasih Allah dalam kehendak bebasNya, nyata melalui berkat yang didapati oleh bangsa Israel. Allah mencintai bangsa Israel dalam kehendakNya bukan karena kebaikan-kebaikan yang dilakukan Israel, sehingga wujud cinta Allah adalah ekspresi dari anugerah dari Allah sendiri.4 Wujud cinta kasih Allah ini yang dilukiskan pada bagian ke dua Hosea 14 : 5-9.

Pada bagian kedua dari Hosea 14 : 5-9, kita dapati bahwa Hosea menyebutkan Janji berkat Allah kepada Israel. Allah menjadi seperti embun bagi Israel. Perumpamaan ini menunjukan The Hospitality of God5 dalam pemahaman Jhon Mauchline yakni Keramahan Allah terhadap bangsa Israel (lih 14:6;7;8). Untuk memberikan semua yang Israel butuhkan maka Allah mengibaratkan diriNya sebagai embun yang mendatangkan kesuburan dan segala hal itu hanya didapatkan dalam diri Allah. Allah mengisyaratkan bahwa di balik murkaNya yang mengharuskan dosa dibereskan dan dihukum, kasih Allah tetap tidak berubah. Allah tetap hadir dalam keramah-tamahanNya kepada Israel. Memang, penimbunan dosa menyebabkan hukuman Allah tidak bisa dihindari. Israel harus dihukum berupa pembuangan ke Asyur. Namun, ketika mereka kembali kepada Allah, Allah menyediakan pemulihan setelah masa pembuangan. Respon Israel terhadap anugerah Allah adalah bertobat, mengakui semua kesalahan, dan mengakui bahwa tidak ada yang dapat menolong Israel, kecuali Allah sendiri. Allah kembali mengasihi Israel, memberikan damai sejahtera, dan "menyuburkan" kembali kehidupan Israel.

Penutup

Kitab Hosea ditutup dengan suatu panggilan hikmat yaitu agar orang-orang yang berhikmat belajar dari pengalaman (lih 14:10). Terlepas dari kebijaksanaan itu, kita mungkin bisa belajar dari Hosea untuk melihat Kasih Allah dalam kehidupan bangsa Israel. Sejalan dengan pemahaman Kuiper yang menyebutkan bahwa murka Allah dikalahkan oleh cinta kasihNya. Ketika membaca, menggali serta mendalami kebenaran kitab Hosea ini, mungkin kita bisa dengan sigap meresponi anugerah Allah. Pada dasarnya Allah mengasihi dan tidak menginginkan umat-Nya binasa. Penghukuman dimaksudkan-Nya bukan untuk membinasakan, melainkan untuk tujuan pertobatan.

Berdasarkan interpretasi teks ini, maka usulan pertanyaan PA adalah : Jika Allah dalam kehendak bebasNya bisa untuk tetap mengasihi umatnya yang selalu berbuat dosa. Pertanyaannya adalah mengapa, cinta Allah lebih sering tidak dipedulikan oleh manusia sehingga kesalahan sering dilakukan ? Apakah cinta Allah tidak cukup untuk membuat manusia tetap setia?

Wisma Prabasanti, 22-Oktober-2015

3 Francis Landy, Hosea – Readings : A New Biblical Commentary, (Sheffield : Sheffield Phoenix Press, 2011) h.201

4 Jhon Mauchline, The Book of Hosea Introduction and Exegesis, dalam The Interpreter’s Bible, A Commentary in

Twelve Volumes-Volume VI, (Nashville-Tennese: Abingdon Press, 1978) h. 722

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam koordinat ekliptika geosentrik, sudut lambda adalah bujur ekliptika (ecliptical longitude) yang dihitung dari vernal ekuinoks (VE), sedangkan sudut beta adalah

Tabel 4.1.. Produk dari PT. Astra International Tbk. Honda cabang Yogyakarta mempunyai siklus hidup produk yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh lamanya produk berada

Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk mewujudkan : (a)

Gejala perilaku tidak bermoral di tunjukkan oleh generasi muda kita khususnya para pelajar yaitu “mencontek” pada saat ulangan, tawuran antar pelajar, siswa yang kurang semangat dalam

Eco Smart Garment Indonesia di Jawa Tengah yang ditargetkan selesai akhir tahun 2017, dengan kapasitas terpasang 21 juta potong garmen yang akan berproduksi mulai tahun

Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar yang baru saja di pelajari. Follow-up pada siswa untuk

(Dana ini digunakan untuk LPM) 2 Elok Kamalilah Hayati, M.Si UIN Malang Aktivitas Antibakteri Komponen Tanin. Akyunul Jannah, S.Si,MP Ekstrak Daun Belimbing