• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI DESINFEKTAN PADA INSTRUMEN MEDIS BERBAHAN LOGAM BERBAHAN LOGAM BERBAHAN LOGAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI DESINFEKTAN PADA INSTRUMEN MEDIS BERBAHAN LOGAM BERBAHAN LOGAM BERBAHAN LOGAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS A DESIN

S ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SE SINFEKTAN PADA INSTRUMEN MEDIS

BERBAHAN LOGAM

SKRIPSI

Oleh

Alfiana Rohmah Novita NIM 092210101062

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER

2013

(2)

AKTIVITAS A DESIN

diajukan gun syarat unt

S ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SE SINFEKTAN PADA INSTRUMEN MEDIS

BERBAHAN LOGAM

SKRIPSI

una melengkapi tugas akhir dan memenuhi sala untuk menyelesaikan Program Studi Farmasi (S

dan mencapai gelar Sarjana Farmasi

Oleh

Alfiana Rohmah Novita NIM 092210101062

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER

2013

SEBAGAI IS

(3)
(4)

RINGKASAN

Aktivitas Asap Cair Tempurung Kelapa sebagai Desinfektan pada Instrumen Medis Berbahan Logam; Alfiana Rohmah Novita, 092210101062; 2013: 79 halaman; Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Jember.

Peralatan medis di rumah sakit biasanya didesinfeksi menggunakan pemutih, dengan kandungan utama natrium hipoklorit bertindak sebagai desinfektan dengan mengoksidasi sel mikroorganisme dan menyerang komponen sel yang penting termasuk lipid, protein, dan DNA. Namun, pemutih dapat

diinaktivasi oleh material organik seperti protein dan akan kehilangan potensinya jika dibiarkan dalam wadah terbuka. Pemutih dengan kandungan klorin juga dapat menyebabkan korosi pada peralatan logam. Asap cair tempurung kelapa menggunakan tempurung sebagai bahan bakunya. Asap cair tempurung kelapa diketahui mengandung senyawa fenolik seperti fenol, 2-metoksifenol (guaiakol), 3,4-dimetoksifenol, dan 2-metoksi-4-metilfenol. Asam dihidroksi benzoat, asam metoksibenzoat dan asam hidroksi benzoat sebagai asam minor pada komponen asap cair tempurung kelapa. Kandungan dari asap cair tersebut dapat berfungsi desinfektan karena dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya desinfeksi asap cair tempurung kelapa dengan melakukan uji menggunakan konsentrasi yang bervariasi. Kandungan fenol pada asap cair diketahui dapat berfungsi sebagai desinfektan yang tetap stabil terhadap bahan organik. Daya desinfeksi asap cair tempurung kelapa kemudian dibandingkan dengan daya desinfeksi sediaan pemutih yang memiliki bahan aktif natrium hipoklorit.

Metode penelitian yaitu dengan menggunakan pinset sebagai sampel alat medis berbahan logam, lima sampel masing-masing direndam dalam aquadest steril (kontrol negatif), larutan pemutih megandung klorin 0,5 % (kontrol positif), asap cair konsentrasi 25%, 30%, dan 35% selama 10 menit. Sebelumnya, semua pinset direndam selama 15-30 menit dalam larutan air ludah pagi dimana

(5)

dikeringkan selama 5 menit. Hal ini dilakukan untuk menyamakan kondisi cemaran sampel. Pinset yang telah diberi perlakuan dengan direndam dalam asap cair dan kontrol dikeringkan dengan diangin-anginkan kemudian dilakukan swab. Hasilswab ditanam pada media nutrient agar dan diinkubasi selama 24 jam, suhu 35°C.

Hasil pengujian aktivitas asap cair tempurung kelapa sebagai desinfektan menunjukkan bahwa telah terjadi penghambatan pertumbuhan bakteri mulai pada perlakuan konsentrasi asap cair tempurung kelapa sebesar 25% dibandingkan dengan kontrol negatif (nilai p<0,05). Asap cair konsentrasi 25% juga menunjukkan aktivitas desinfektan yang berbeda tidak signifikan dibandingkan

dengan kontrol positif (nilai p>0,05). Analisa data menggunakan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan Ujipost hocMann-Whitney.

(6)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN... ii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERNYATAAN... v

HALAMAN PEMBIMBINGAN... vi

HALAMAN PENGESAHAN... vii

RINGKASAN... viii

PRAKATA... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Tinjauan tentang Kelapa (Cocos Nucifera)... 4

2.1.1 Klasifikasi ... 4

2.1.2 Nama Daerah... 4

2.1.3 Morfologi Tumbuhan Kelapa ... 5

2.1.4 Penyebaran Kelapa... 6

2.1.5 Habitat Kelapa... 7

2.1.6 Perbanyakan Kelapa... 7

2.1.7 Kandungan Kelapa ... 8

2.2 Tinjauan tentang Asap Cair... 8

(7)

xii

2.2.2 Pembuatan Asap Cair... 10

2.2.3 Jenis/Golongan Asap Cair ... 13

2.2.4 Kandungan Asap Cair ... 15

2.2.5 Asap Cair Tempurung Kelapa sebagai Antibakteri ... 16

2.3 Tinjauan tentang Alat Medis ... 17

2.4 Tinjauan tentang Hygiene dan Sanitasi ... 18

2.5 Tinjauan tentang Antimikroba... 19

2.6 Tinjauan tentang Desinfektan... 23

2.7 Tinjauan tentang Desinfektan yang Mengandung Klorin... 27

2.8 Tinjauan tentang Metode Uji Desinfeksi... 28

2.9 Kerangka Konseptual Penelitian... 31

2.10 Hipotesis Penelitian... 32

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 33

3.3 Rancangan Penelitian... 33

3.4 Metode Uji... 34

3.5 Sampel Penelitian... 34

3.6 Variabel Penelitian... 35

3.6.1 Variabel Bebas ... 35

3.6.2 Variabel Terikat ... 35

3.6.3 Variabel Terkendali ... 35

3.7 Definisi Operasional... 35

3.7.1 Asap Cair Tempurung Kelapa ... 35

3.7.2 MetodeSwab ... 35

3.7.3 Desinfektan... 36

3.7.4 Media Nutrient Agar ... 36

3.7.5 Mikroorganisme ... 36

3.7.6 Melihat Bakteri Secara Visual... 36

3.8 Alat dan Bahan Penelitian ... 36

(8)

xiii

3.8.2 Bahan-bahan yang Digunakan ... 36

3.9 Prosedur Kerja ... 37

3.9.1 Pembuatan Media Nutrient Agar ... 37

3.9.2 Sterilisasi ... 37

3.9.3 Penelitian Pendahuluan ... 37

3.9.4 Pengujian Aktivitas Asap Cair ... 38

3.10 Analisis Data... 39

3.11 Alur Penelitian... 40

3.11.1 Penelitian Pendahuluan ... 40

3.11.2 Pengujian Aktivitas Asap Cair Tempurung Kelapa ... 41

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 42

4.1 Hasil Penelitian... 42

4.1.1 Hasil Penelitian Pendahuluan ... 42

4.1.2 Hasil Pengujian Aktivitas Asap Cair Tempurung Kelapa ... 44

4.1.3 Hasil Analisa Data ... 46

4.2 Pembahasan... 47

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN... 53

5.1 Kesimpulan... 53

5.2 Saran... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(9)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Komposisi Kimia Tempurung Kelapa ... 11

4.1 Penelitian Pendahuluan Tahap I... 42

4.2 Penelitian Pendahuluan Tahap II ... 43

4.3 Hasil Pengujian Aktivitas Asap Cair Tempurung Kelapa... 45

(10)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 32

3.1 Rancangan Penelitian... 33

3.2 Alur Penelitian Pendahuluan Asap Cair Tempurung Kelapa... 40

3.3 Alur Pengujian Aktivitas Asap Cair Tempurung Kelapa... 41

4.1 Hasil Penelitian Pendahuluan Tahap I... 43

4.2 Hasil Penelitian Pendahuluan Tahap II... 44

(11)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman A. Hasil Uji Statistik Kruskal Wallis dan Mann Whitney ... 59

B. Gambar Penelitian ... 77

Referensi

Dokumen terkait

Wong (2006) juga mendapati keadaan yang sama dimana guru pendidikan khas menyatakan bahawa murid di sekolah pendidikan khas tidak begitu berdikari dan ramai yang masih bergantung

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Untuk mendapat data yang diteliti, peneliti mengambil data dari keseluruhan

Operating system: Windows XP SP3, Vista SP2, 7, 8, Processor: Intel Pentium Kami sudah menyediakan cara install dan link download dari Pesedit 2013 Patch 7.0, Sun Update PES

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dalam penelitian ini metode Hierarchical Task Analysis digunakan untuk dapat menggali dan mendefinisikan task apa saja yang

Kemudian secara spesifik yaitu sebuah kata, frase atau yang ditandai dengan tagar (#) yang dilepaskan dengan kecepatan lebih tinggi serta unggul dalam jumlah

 Hasil uji daya serap karbon aktif terhadap logam Zn menunjukkan bahwa pada konsentrasi awal Zn yang rendah, semakin tinggi bilangan Iodin maka semakin besar

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi pemusta- ka terhadap sikap pustakawan pada layanan

Hasil sobel test menunjukkan bahwa dari tiga variabel intervening yang ada, terdapat satu variabel, yaitu komitmen berkelanjutan (continuance commitment) yang secara statistik