EVALUASI PEMBERIAN BERBAGAI FORMULA COMPLETE FEED TERHADAP KADAR LEMAK DAN PROTEIN SUSU KAMBING
PERANAKAN ETTAWA (PE)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana
ADE JUNIAS SYAHPUTRA NIM 201210350311068
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan
rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah berupa Skripsi
berjudul Evaluasi Pemberian Berbagai Formula Conplete Feed terhadap Kadar
Lemak dan Protein Susu Kambing Perah Peranakan Ettawa (PE).
Tujuan penulisan Skripsi ini adalah dalam rangka menyelesaikan
rangkaian Tugas Akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana di Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Sehubungan dengan semua itu, maka pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sujono, Mkes. Selaku Pembimbing Utama dan Ibu Drh.
Imbang Dwi Rahayu. Mkes.
2. Ibu Dr. Ir. Asmah Hidayati. MP Selaku Ketua Jurusan Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Rekan-rekan angkatan tahun 2012 dan karyawan Laboratorium yang telah
membantu penelitian ini mulai dari persiapan hingga terselesaikannya laporan ini.
4. Sujud sembah dan rasa hormat kepada Ibunda Dyah dan Ayahanda Ahmad Nur
tercinta yang telah memberikan dorongan doa, material, semangat dan motivasi
yang tulus sehingga penulis dapat menggapai cita-cita.
Demikian, mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis untuk jalan meretas kehidupan dan masa depan yang lebih baik dan penuh
harapan atas ridha Allah SWT. Amin. Selanjutnya selama menempuh pendidikan
iii penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Atas
perhatiannya disampaikan terimakasih
Malang, 20-04-2016
Penulis
iv SKRIPSI
EVALUASI PEMBERIAN BERBAGAI FORMULA COMPLETE FEED
TERHADAP KADAR LEMAK DAN PROTEIN Oleh :
ADE JUNIAS SYAHPUTRA NIM : 201210350311068
Disusun berdasarkan Surat Keputusan Dekan
Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Nomor : E.2.b/1335/FPPUMM/XII/2015 dan direkomendasi Komisi Tugas Akhir Fakultas Pertanian Peternakan UMM pada tanggal 23 Desember 2015 dan Keputusan Ujian Sidang yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2016
Dewan Penguji :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Prof. Dr. Ir. Sujono, MKes Drh. Imbang Dwi Rahayu, MKes NIP. 196410081990021001 NIP. 196403181990032001
Penguji Utama Penguji Pendamping
Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes. Prof. Dr. Ir Wahyu Widodo, Ms NIP. 196511091991011001 NIP.11089090128
Malang, 13 Mei 2016
Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Pertanian Peternakan
Dekan,
v DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
ABSTRACT ... ix
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan ... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II ... 5
TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Kambing Peranakan Etawah (Pe) ... 5
2.2 Konsumsi Pakan ... 6
2.3 Manfaat Susu Kambing Terhadap Kesehatan ... 7
2.4 Lemak dan Protein Susu Kambing ... 9
BAB III ... 11
METODE PENELITIAN ... 11
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ... 11
3.2 Materi Dan Alat ... 11
3.2.1 Materi Penelitian ... 11
3.2.2 Bahan Dan Alat ... 12
3.3 Batasan Variabel Dan Cara Pengukuran ... 13
3.4 Metode Penelitian ... 13
3.4.1 Rancangan Percobaan ... 13
3.4.2 Perlakuan ... 14
3.5 Pelaksanaan Penelitian ... 16
3.6 Pengambilan Data ... 17
BAB IV ... 19
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19
4.1 Kondisi Umum Penelitian ... 19
4.2 Kondisi Khusus Penelitian ... 19
4.2.1 Pengaruh Pemberian Berbagai Complete Feed Terhadap Kadar Lemak Susu Kambing Perah. ... 19
vi
BAB V ... 26
5.1 Kesimpulan ... 26
5.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
LAMPIRAN ... 30
RIWAYAT HIDUP ... 36
vii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Syarat mutu susu segar ruminansia ... 9
Tabel 3.1 Kebutuhan Nutrisi Kambing Perah dengan kelahiran anak 1 ... 11
Tabel 3.2 Kandungan bahan pakan complete feed ... 12
Tabel 3.3 Jenis Bahan Pakan dan Harga Bahan Pakan Perlakuan ... 13
Tabel 3.4 jadwal periode perlakuan complete feed ... 15
Tabel 3.5 Kandungan nutrisi Pakan Perlakuan (%)... 15
Tabel 3.6 Perhitungan jumlah kuadrat ... 16
Tabel 3.7 Analisa Variansi kadar lemak dan protein susu kambing ... 16
Tabel 4.1 Data Rataan Tabel Kadar Lemak Susu ... 20
Tabel 4.2 Analisis Ragam. Pengaruh Pemberian Complete Feed terhadap lemak susu.. ... 20
Tabel 4.2 Analisa Ragam. Pengaruh Pemberian Complete Feed Terhadap Kadar Lemak Susu Kambing ... 21
Tabel 4.3 Data Tabel Rataan Kadar Protein Susu Kambing Perah PE ... 24
viii DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1. Harga Bahan Pakan dan Nutrisi Pakan Perlakuan ... 30
LAMPIRAN 2. Kebutuhan Nutrsi Kambing Perah ... 31
LAMPIRAN 3. Kebutuhan Nutrsi Kambing Perah ... 32
LAMPIRAN 4. Anava Kadar Lemak Susu (%) ... 33
ix ABSTRAK
Penelitian untuk mengetahui tingkat kadar lemak dan protein susu kambing Peranakan Etawah (PE) yang diberikan perlakuan pakan berbeda. Ternak yang digunakan sebanyak 10 ekor dengan masa laktasi 1 dan 2. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2016 selama 60 hari mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap perhitungan kadar lemak dan protein yang dilakukan di Laboratorium Bioteknologi UMM. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh berbagai perlakuan complete feed terhadap kadar lemak dan protein susu kambing.
Perlakuan yang diberikan terdiri dari P1 (rendeng kangkung 50%, ampas tahu 40%, pollard 10% ), P2 (rendeng kangkung 50%, ampas kedelai 40%, pollard 10%,), P3 (rendeng kangkung 50%, kopra 10%, bekatul 20%, pollard 20%), P4 (rendeng kangkung 50%, slamper 10%, pollard 20%, bekatul 20%), P5 ( rendeng kangkung 50% , empok jagung 40 %, pollard 10%). Rancangan percobaan yang dilakukan menggunakan rancangan bujur sangkar latin (RBSL). Pengujian kadar lemak menggunakan metode acid hydrolisis dan pengujian kadar protein menggunakan metode spektrofotometri.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap kadar lemak dan protein susu kambing. Berdasarkan perhitungan dari masing-masing perlakuan diperoleh rataan kadar lemak (P1 = 3,13%), (P2 = 3,58%), (P3 = 3,37%), (P4 = 3,45%), dan (P5 = 2,90%). Data kadar lemak yang diperoleh tidak jauh berbeda atau relatif sama, hal ini dikarenakan penggunaan hijauan yang sama. Kadar protein yang didapat pada penelitian juga relatif sama yaitu (P1 = 4,62 %), (P2 = 4,14%), (P3 = 4,51%), (P4 = 4,58%) dan (P5 = 4,42%). Kadar yang tertinggi pada perlakuan P1 yaitu 4,62% dan yang terendah yaitu pada perlakuan P2 sebesar 4,14%.
x ABSTRACT
Research to determine the level of fat and protein content of milk goats crossbreed Etawah given different feed treatments. Livestock are used as many as 10 goats in lactation 1 and 2. The experiment was conducted in February-March 2016 for 60 days starting from the preliminary stage to the stage of the calculation of fat and protein were conducted at the Laboratory of Biotechnology UMM. The purpose of this study is to determine the effect of various treatments complete feed on fat and protein content of milk goats.
Treatments consisted of P1 (dried kale 50%, pulp 40%, pollard 10%), P2 (dried kale 50%, the dregs of soybean 40%, pollard 10%), P3 (Rendeng kale 50%, copra 10% , 20% bran, pollard 20%), P4 (Rendeng kale 50%, slamper 10%, 20% pollard, bran 20%), P5 (Rendeng kale 50%, corn 40% empok, pollard 10%). The design of experiments conducted using the Latin square design (RBSL). Testing levels of fat using hydrolisis acid and protein assays using spectrophotometric method.
The results showed the treatment given no effect on fat and protein content of milk goats. Based calculation of each treatment was obtained by the average fat content (P1 = 3,13%), (P2 = 3.58%), (P3 = 3.37%), (P4 = 3.45%), and (P5 = 2.90%). Data obtained fat content are not much different or relatively the same, this is because the use of the same forage. The protein content obtained in the study are very similar, namely (P1 = 4.62%), (P2 = 4.14%), (P3 = 4.51%), (P4 = 4.58%) and (P5 = 4 , 42%). Levels were highest in treatment P1 is 4.62% and the lowest is in treatment P2 of 4.14%.
xi DAFTAR PUSTAKA
Aliaga I.L., Alferez M.J.M., Nestares M.T., Ros P.B., Barrionuevo M., and Campos M.S. 2005. Goat Milk Feeding Causes an Increase in Biliary Secretion of Cholesterol and a Decrease in Plasma Cholesterol Levels in Rats. J. Dairy Sci. 88: 1024-1030.
AOAC, 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Analytical
Asminaya. N. S. 2007. Penggunaan Ransum Komplit Berbasis Sampah Sayuran Pasar Untuk Produksi Dan Komposisi Susu Kambing Perah. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Badan Standardisasi Nasional. 2011. Standar Nasional Indonesia (SNI) 3141.1:2011, Susu Segar. Departemen Pertanian, Jakarta. ( http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47084/2/Reference.pdf ). Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 04 Januari 2016
Budiana, N. S. (2005). Susu Kambing. Penebar Swadaya. Jakarta
Budiarto, A. 2006. Tatalaksana dan produktivitas kambing Peranakan Etawah pada peternakan rakyat Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Cetakan pertama. Jakarta: Penerbit Swadaya. Halaman: 5, 7, 14, 15 & 16. Chemists, Washington D.C.
Damayant dkk. 2002. Khasiat Dan Manfaat Susu Kambing, Susu Terbaik Dari Hewan Ruminansia. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Fitrianto., T. T. Astuti Dan S Utami. 2013. Kajian Viskositas Dan Berat Jenis Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Pada Awal, Puncak Dan Awal Laktasi. Fakultas Peternakan. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.
Girisonta. 1995. Petunjuk Praktis Beternak Sapi.Cetakan pertama. Yogyakarta: Kanisius.
Haryanti, N. W., 2009. Kualitas Dan Kecukupan Nutrisi Sapi Simental Di Peternakan Mitra Tani Andini. Kelurahan Gunungpati, Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Sumatera Utara.
xii Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 04 Januari 2016.
Mulyono dan Sarwono. (2008). Penggemukan Kambing Potong. Jakarta: Penebar Swadaya.
National Research Council. 2006. Nutrient Requirement of Small Ruminants. The National Academy press, Washington, D.C. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nursasih, E. 2005. Kecernaan zat makanan dan efisiensi pakan pada kambing Peranakan Etawah yang mendapat ransum dengan sumber serat berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Penerbit Kanisius. Halaman. 14, 102 &105.
Rounds, W and D. B. Herd. 2012. The Cow’s Digestive System. Texas A&M
University – Department of Animal Science.
Rozali Z. F. 2010. Karakteristik nutrisi dan sifat fungsional susu pasteurisasi dari campuran susu kambing Peranakan Etawah dan Saanen serta diversifikasi rasanya dengan ekstrak rempah. IPB. Bogor.
Sandra. G. Solaiman. 2010. Goat Sciene and Production. Blackwell. New Jersey.
Sarwono dan Mulyano. (2005,Hal 5). Susu Kambing. jakarta: Penebar Swadaya.
Setiawan, T. dan Arsa, T. 2005. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa. Penebar Swadaya, Jakarta. Diakases tanggal 15 Desember 2015 pukul 19:48 WIB http://core.ac.uk/download/files/379/11703798.pdf
Sodiq dan Abidin.2008. Mengenal Lebih Dekat Kambing Peranakan Etawa .Agromedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sofriani, N. 2012. Pengaruh Pemberian Silase Daun Singkong (Manihot Esculenta) Terhadap Penggunaan Nutrien Pakan, Produksi, Dan Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah (PE). Departemen Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor,Bogor.(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47084/ 2/Reference.pdf). Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 04 Januari 2016.
Styaningsih, W., C. Budiarti Dan T. H. Suprayogi. 2013. The Effectsof Massage And Feed To Milk Production And Fat Content Ettawa Grade Goat. Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang.
xiii Tempo.co. 2009. Konsumsi susu Indonesia Terendah di Asia.
https://m.tempo.co/read/news/2013/09/28/174517367/konsumsi-susu-indonesia-terendah-di-asia.
Thai Agriculture, 2008. Raw Goat Milk. Thailand: National Bureau Of Agricultural Commodity And Food Standarts. Ministry Ofagriculture And Cooperative.
Utari. 2012. Kualitas Susu Kambing Perah Peranakan Etawa Yang Diberi Suplementasimprotein Terproteksi Dalam Wafer Pakan Komplit Berbasis Limbah Agroindustri. Fakultas Peternakan Dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.
Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yusmadi, 2008. Kajian Mutu Dan Palatabilitas Silase Dan Hay Ransum Komplit Berbasis Sampah Organik Primer Pada Kambing Peranakan Etawah.
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. ( http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47084/2/Reference.pdf ).
Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 04 Januari 2016.
Zakaria, F. 2012. Pengaruh Daun Torbangun (Coleus Amboinicus Lour) Dan Daun Katuk (Sauropus Androgynus L. Merr) Pada Ransum Kambing Peranakan Etawa (PE) Laktasi Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Susu. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Susu merupakan minuman yang memiliki gizi lengkap yang dihasilkan oleh
ternak perah seperti sapi, kambing maupun kerbau. Menurut Girisonta 1995
susunan zat gizi air susu adalah sebagai berikut : Air 87,70%, Lemak 3,45%, Protein
3,20% (terdiri dari casein 2,70% dan albumin 0,50%), Laktosa 4,60%, Mineral
0,85%
Kebiasaan mengkonsumsi susu secara rutin akan berdampak positif untuk
tubuh, namun sungguh disayangkan konsumsi susu penduduk Indonesia hanya
sebesar 12,00 liter perkapita pertahun. Konsumsi susu penduduk Thailand sebesar
33,70 liter perkapita pertahun dan Malaysia yang mencapai angka 50,90 liter
perkapita pertahun. Konsumsi susu yang rendah penduduk Indonesia dikarenakan
mengkonsumsi susu setiap harinya belum menjadi sebuah kebiasaan atau
budayanya penduduk Indonesia (Tempo.co. 2009).
Produksi susu lokal hanya bisa memasok tidak lebih dari 30 % dan 70 %
adalah impor. Ternak penghasil susu di Indonesia umumnya berasal dari sapi
peranakan friesian holstein (PFH). Produksi susu sapi PFH tergolong masih rendah
yang disebabkan oleh berbagai faktor sehingga perlu dicari alternatif ternak perah
untuk meningkatkan produksi susu domestik. Salah satu ternak yang dapat
berkontribusi dalam persusuan Indonesia adalah kambing perah. Salah satu
2 Susu kambing adalah minuman kaya gizi. Kandungan gizi susu kambing
tidak kalah dengan susu sapi, selain itu keluhan-keluhan kesehatan yang sering
ditemui akibat mengonsumsi susu sapi tidak ditemukan pada orang yang
mengonsumsi susu kambing. Susu kambing bisa menjadi alternatif bagi konsumen
yang alergi terhadap susu sapi (Susanto dan Budiana, 2005).
Susu kambing mampu membantu memulihkan kondisi orang yang telah
sembuh dari suatu penyakit. Hal ini disebabkan protein berfungsi sebagai zat
pembangun yaitu membentuk jaringan-jaringan baru didalam tubuh dan mengganti
jaringan tubuh yang rusak dan yang perlu diperbaiki. Lemak merupakan suatu
komponen yang penting didalam susu. Lemak juga berperan dalam menentukan
bau, warna dan tekstur pada susu. Kadar lemak susu dipengaruhi oleh hijauan yang
diberikan, baik tidaknya kadar lemak pada susu dipengaruhi oleh perbandingan
antara hijaun dan konsentrat yang diberikan, sama halnya dengan lemak susu kadar
protein susu juga dipengaruhi oleh perbandingan pakan walaupun persentasinya
kecil. Kadar protein susu lebih ditentukan oleh gen, namun diharapkan komposisi
pakan dapat membantu dalam meningkatkan kadar protein susu, sehingga
diperlukan penyusunan bahan pakan yang tepat untuk menghasilkan kadar lemak
dan protein susu yang baik.
Persoalan dari usaha ternak kambing perah dikarenakan sulitnya para
peternak menyediakan pakan hijauan yang berakibat kepada pemberian pakan yang
seadanya. Nutrisi ternak yang tidak tercukupi akan berdampak pada kualitas susu
3 Mengatasi masalah ketersediaan bahan pakan yang semakin sulit dan
pemberian pakan tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak dapat diatasi
dengan pembuatan complete feed yang dapat digunakan dalam waktu jangka
panjang dan memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi ternak. Pembuatan
complete feed dapat memanfaatkan bahan utama yang digunakan dari limbah
pertanian yaitu kangkung kering (kangkung kering), bekatul, pollard, kulit ari
jagung, ampas tahu, bungkil kedelai, dan jagung giling. Kajian yang membahas
tentang pemberian complete feed guna meningkatkan kualitas susu kambing perah,
khususnya kadar lemak dan protein dirasakan perlu diangkat sebagai topik yang
sangat menarik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1. Apakah pemberian berbagai formula complete feed berpengaruh sama
terhadap kadar lemak susu kambing.
2. Apakah pemberian berbagai formula complete feed berpengaruh sama
terhadap kadar protein susu kambing.
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh berbagai complete feed terhadap kadar lemak susu
kambing perah.
2. Mengetahui pengaruh berbagai complete feed terhadap kadar protein susu
4 1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini yaitu :
1. Menambah pengetahuan peneliti terhadap pengaruh berbagai complete feed
terhadap kadar lemak dan protein susu kambing perah.