• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN AYAH DENGAN PENATALAKSANAAN BALITA SAKIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN AYAH DENGAN PENATALAKSANAAN BALITA SAKIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DAU"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian bayi dan balita merupakan parameter kesehatan di

sebuah Negara. Angka kematian bayi juga merupakan indikator pertama dalam

menentukan derajat kesehatan anak di suatu negara (Hidayat, 2008). Menurut

hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan

bahwa angka kematian bayi (AKB) di Indonesia mencapai 34 per 1000 kelahiran

hidup, sedangkan Angka kematian balita di Indonesia yaitu 43 per 1000 kelahiran

hidup. Jumlah tersebut belum mampu mencapai salah satu target MDG’s

(Millennium Development Goals ) untuk menurunkan angka kematian anak ≤ 23 per

1000 kelahiran hidup. MDG’s Indonesia memiliki 8 target yang ingin dicapai

yaitu (1) Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem; (2) Mewujudkan

pendidikan dasar untuk semua; (3) Mendorong kesetaraan gender dan

pemberdayaan perempuan; (4) Menurunkan angka kematian anak; (5)

meningkatkan kesehatan ibu; (6) Memerangi HIV (Human Immunodeficiency Virus)

dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), Malaria serta penyakit lainnya; (7)

Memastikan kelestarian lingkungan; (8) Promote global partnership for development

(Stalker, 2008).

Sebagai upaya nyata Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah

memberlakukan peningkatan pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan

(2)

2

MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) sejak tahun 1997. MTBS (Manajemen

Terpadu Balita Sakit) merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan

untuk balita sakit dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan serta

kualitas pelayanan kesehatan. Dikatakan terpadu karena bentuk pengelolaannya

dilaksanakan secara bersamaan dan penanganan kasusnya tidak terpisah yang

meliputi manajemen anak sakit, pemberian nutrisi, pemberian imunisasi,

pencegahan penyakit, serta konseling ibu. Bentuk pengelolaan ini dapat

dilaksanaan pada pelayanan tingkat pertama seperti di puskesmas dan polindes

(Hidayat, 2008).

Balita adalah anak usia diatas satu tahun atau anak dibawah usia 5 tahun

(Muaris, 2006). Menurut Person, sakit adalah ketidakseimbangan fungsi normal

tubuh manusia, termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.

Balita sakit adalah anak usia 1 sampai 5 tahun yang mengalami

ketidakseimbangan fungsi normal tubuh, termasuk sistem biologis. Ketika balita

sakit akan berpengaruh pada keluarga diantaranya perubahan peran, masalah

keuangan serta perubahan kebiasaan sosial dalam keluarga (Asmadi, 2008).

Dalam Handayani, 2012 pencapaian MTBS diharapkan mampu

mencapai target sebesar 100%, namun pada kenyataannya di Puskesmas

Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2009 baru mencapai angka 49,30%, tahun

2010 sebesar 45,90% dan tahun 2011 mencapai 55,6 % dimana hasil tersebut

(3)

3

bahwa, menurut Agha, 2007 dalam penelitiannya mengatakan bahwa 31,2 %

penatalaksanaan MTBS mendapatkan dukungan pria (ayah).

Indonesia juga mengenal sistem patriarki (Syukrie, 2003) dimana

masyarakat menempatkan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan dalam segala

aspek kehidupan sosial, ekonomi dan budaya (Pinem, 2009). Di dalam sebuah

keluarga laki-laki nantinya akan menjadi suami sekaligus ayah yang memiliki

peran dan keterlibatan dengan anak-anaknya. Lamb dalam Budi Ariyani dan

Koentjoro, 2004 menjelaskan keterlibatan ayah terhadap anak meliputi tiga hal

yaitu: Engangement atau interaksi langsung satu dengan satu anak; Accesibility yaitu

kedekatan dengan anak tanpa harus melakukan interaksi langsung; Responsibility

yang berupa tanggung jawab ayah terhadap anak karena dalam bagian ini ayah

memiliki keterlibatan yang intens mencakup perencanaan, pengambilan

keputusan ayah terhadap anak, termasuk jika anak mengalami sakit. Sehingga

ketika anak mengalami sakit ayah juga memiliki kewajiban untuk mendampingi

anak selama proses pengobatan dan penyembuhan.

Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Dau pada

bulan Mei tahun 2014, dari 537 kunjungan balita sakit di wilayah kerja Puskesmas

Dau 97 balita sakit yang mendapatkan pelayanan MTBS. Peneliti juga

menemukan mayoritas pengunjung balita diantarkan ke poli anak oleh ibunya.

Sebagian ayah hanya mengantarkan sampai tempat parkir karena beranggapan

bahwa hanya ibu saja yang memiliki kewajiban atau peran dalam mendampingi

(4)

4

mengantarkan anaknya ke poli anak sendirian tanpa didampingi suaminya. Belum

adanya penelitian tentang hubungan dukungan ayah dengan penatalaksanaan

balita sakit menggunakan pendekatan MTBS sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan balita, maka peneliti ingin mengetahui adanya

“hubungan dukungan ayah dengan penatalaksanaan balita sakit menggunakan

pendekatan MTBS di Puskesmas Dau Kabupaten Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, rumusan masalah yang yang

dapat diambil adalah sebagai berikut “ Adakah hubungan dukungan ayah dengan

keberhasilan penatalaksanaan balita sakit yang menggunakan pendekatan

Manajemen Terpadu Balita Sakit di wilayah kerja Puskesmas Dau”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adanya hubungan dukungan ayah dengan keberhasilan

penatalaksanaan balita sakit yang menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu

Balita Sakit di wilayah Kerja puskesmas Dau.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi dukungan ayah pada balita sakit yang menggunakan

(5)

5

2. Mengidentifikasi penatalaksanaan balita sakit yang menggunakan pendekatan

Manajemen Terpadu Balita Sakit di wilayah Kerja puskesmas Dau

3. Menganalisis hubungan dukungan ayah dengan penatalaksanaan balita sakit

yang menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit di wilayah Kerja

puskesmas Dau.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan adanya hubungan

dukungan ayah terhadap keberhasilan penatalaksanaan balita sakit yang

menggunakan pendekatan MTBS.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana untuk

penelitian selanjutnya di bidang keperawatan khususnya yang berkaitan

dengan pendekatan MTBS.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya pengembangan

ilmuan keperawatan anak, sehingga mampu mengkaji hubungan

dukungan ayah dengan keberhasilan penatalaksanaan balita sakit

menggunakan pendekatan MTBS sebagai dasar pengembangan

(6)

6

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dasar

pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan kajian ilmiah mengenai

hubungan dukungan ayah terhadap keberhasilan penatalaksanaan

balita sakit menggunakan pendekatan MTBS.

1.5 Keaslian penelitian

1. Handayani, 2012 dalam “Faktor-faktor yang berhubungan dengan petugas

MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) di Puskesmas Kabupaten Kulon

Progo”. Dalam penelitian tersebut Handayani meneliti adanya hubungan

antara faktor individu yang meliputi umur, masa kerja, pengetahuan, dan

motivasi dengan kinerja petugas MTBS dan hubungan antara faktor

organisasi yang meliputi pelatihan, fasilitas, dan kepemimpipanan dengan

kinerja petugas MTBS di Kabupaten Kulonprogo tahun 2012. Perbedaan

penelitian Handayani dengan yang akan diteliti adalah variable yang

digunakan. Pada penelitian Handayani variable yang diteliti terdiri dari kinerja

sebagai variable dependen, sedangkan umur, masa kerja, pengetahuan,

motivasi, pelatihan, fasilitas, kepemimpinan sebagai variable independen.

Pada penelitian yang akan kami lakukan, peneliti ingin mengetahui adanya

hubungan antara dukungan ayah dengan penatalaksanaan balita sakit

menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Variabel

yang kami teliti adalah penatalaksanaan MTBS sebagai variabel dependen,

(7)

7

1.5 Batasan istilah penelitian

1. Dukungan ayah, menurut Sarafino dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan,

perhatian, penghargaan ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang

berarti baik perseorangan maupun kelompok. Dukungan dapat dapat berupa

dukungan sosial keluarga internal seperti dukungan dari ayah maupun ibu.

2. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan pendekatan keterpaduan

dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan

kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare,

campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, dan upaya promotif dan preventif yang

meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan yang

bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita serta menekan

morbiditas karena penyakit tersebut (Pedoman Penerapan Manajemen Terpadu

Balita Sakit di Puskesmas, Modul-7. 2004). Balita (bawah lima tahun) yaitu anak

(8)

HUBUNGAN DUKUNGAN AYAH DENGAN PENATALAKSANAAN

BALITA SAKIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN MANAJEMEN

TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS DAU

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S. Kep) pada Program Studi Ilmu Keperaatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

NUR AINI

201010420311210

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)
(10)
(11)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertada tangan dibawah ini:

Nama : Nur Aini

NIM : 201010420311210

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan Dukungan Ayah dengan Penatalaksanaan Balita Sakit

Menggunakan Pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit Di

Wilayah Kerja Puskesmas Dau

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil

karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, 16 Januari 2014

Yang membuat pernyataan,

Nur Aini

(12)

Motto

susah ora selawase

seneng ono watese

sedih itu tidak selaManya

(13)

leMbar perseMbahan

Alhamdulillah wasyukurillah, laahaula walaa quwwata illa billah

Teristemewa ucapan terima kasih kepada Bapakku tercinta Kuslan dan Ibuku tersayang Munah atas

kasih sayang, pengorbanan dan dukungan selama hidup ini baik yang teramat besar yang tak

mungkin bisa saya balas dengan apapun.

Terima kasih kepada Kakakku Nur Arifin, mbak Whenny dan adikku Tabah nurritandi yang telah

banyak membantu, memberikan do’a dan kasih sayang serta keponakan kecilku Avinsa sebagai

bagian dari sumber motivasiku.

Terima kasih kepada Elok Nikmathu Rhohmah yang telah mensupport dan memberi dukungan

sepanjang peyelesaian skripsi ini.

Terima kasih juga saya persembahkan buat dosen-dosen yang telah memberikan pembelajaran dari

semester 1 hingga semester 8+1, ilmu dan kelakuan yang kalian berikan tidak akan pernah

terlupakan sepanjang masa.

Terima Kasih kepada sahabat-sahabatku yang banyak membantu dan mendukung dalam penyelesain

skripsi ini : Afif, Titi, De Yho, Ilmi, Memey, Rizki Mauldin, semoga sukses menyertai kita semua

Terima Kasih kepada keluarga besar PSIK E 2010 sudah menjadi teman seperjuangan dalam

perkulihan, senang bisa kenal kalian semua dan kenangan bersama kalian semua tidak akan

terlupakan semoga kita semua diberi kesuksesan sesuai cita-cita yang kita idam-idamkan.

Untuk rekan-rekan semua yang belum bisa saya sebutkan satu-satu terimakasih atas do’a dan

motivasinya...

(14)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat pertolongan serta

kemudahan dari Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan dukungan ayah

dengan penatalaksanaan balita sakit menggunakan pendekatan MTBS di wilayah kerja

Puskesmas Dau ”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang. Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan

penguji I yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns,.M.kep selaku Ketua Program Studi Ilmu keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Aini Alifatin, S.Kp., M. Kep selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

masukan, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Erma Wahyu M., S. Kep., M. Si selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan

dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Nurlailatul M., MNS selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan saran

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Juwitasari S.Kep,Ns,. selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan 2010 khususnya

kelas E yang memberikan motivasi dan bimbingan.

7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa, support dan

motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.

(15)

9. Orangtua peserta MTBS

10. Teman-teman PSIK E 2010 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu

persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima

sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih

banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang

penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita

menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Malang, 16 Januari 2015

(16)

DAFTAR ISI

Halaman Judul. ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Abstract ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Keaslian Penelitian ... 9

1.6 Batasan Karakteristk. ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1 KonsepDukungan ayah. ... 14

2.1.2 definisi dukungan . ... 15

2.1.3 Definisi ayah ... 16

2.1.4 Peran ayah. ... 16

2.2 Konsep Manajemen Terpadu Balita Sakit ... 26

2.2.1 Definisi manajemen ... 26

2.2.2 Definisi MTBS ... 17

2.2.3 Sasaran MTBS ... 18

2.2.4 Keuntungan Implementasi MTBS ... 18

2.2.5 Elemen MTBS ... 19

2.2.6 Komponen MTBS ... 21

2.2.7 Konseling MTBS ... 24

2.3 Hubungan Dukungan Ayah dengan Penatalaksnaan MTBS ... 24

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 40

3.1 Kerangka Konsep ... 40

(17)

BAB IV METODE PENELITIAN ... 42

4.1 Desain Penelitian . ... 42

4.2 Kerangka Penelitian. ... 43

4.3 Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling. ... 44

4.2.1 Populasi Penelitian ... 44

4.2.2 Sampel penelitian. ... 44

4.2.3 Sampling . ... 44

4.4 Variabel Penelitian ... 45

4.5 Definisi Operasional ... 45

4.6 Tempat penelitian ... 48

4.7 Waktu Penelitian ... 48

4.8 Instrumen Penelitian ... 48

4.8.1 Uji Validitas... ... 49

4.8.2 Uji Reliabilitas. ... 50

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 52

4.10 Analisa Data ... 53

4.11 Etika Penelitian ... 57

BAB V HASIL PENELITIAN ... 59

5.1 Hasil Penelitian. ... 59

5.2 Karakteristik Responden... 59

5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia. ... 59

5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 60

5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan. ... 61

5.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan. ... 61

5.3 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Usia Responden. ... 62

5.4 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Jenis Kelamin Responden. ... 63

5.5 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Pendidikan Responden. ... 64

5.6 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Pekerjaan Responden. ... 65

BAB VI PEMBAHASAN ... 67

6.1 Karakteristik Responden... 67

6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia. ... 67

6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 68

6.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan. ... 69

6.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan. ... 70

6.2 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Usia Responden. ... 71

6.3 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Jenis Kelamin Responden ... 73

6.4 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Pendidikan Responden ... 74

6.5 Perbedaan Perilaku Sehat Menurut Pekerjaan Responden ... 76

6.6 Keterbatasan Penelitian ... 77

6.7 Implikasi Penelitian... 78

6.7.1 Implikasi Untuk Keperawatan ... 78

6.7.2 Implikasi Tempat Penelitian ... 78

(18)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

7.1 Kesimpulan ... 79

7.2 Saran ... 80

7.2.1 Bagi Tempat Penelitian ... 80

7.2.2 Bagi Perawat ... 81

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 81

DAFTAR PUSTAKA... ... 83

(19)

Daftar Pustaka

Al-Assaf,A.F. 2009. Mutu Pelayanan kesehatan: Perspektif internasional. Jakarta: EGC

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Baharitz, Adnan Hasan Sahaleh. 1996. Tanggung jawab ayah terhadap anak laki-laki. Jakarta : Gema insan

Efendy,Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Kperawatan Masyarakat E/2. Jakarta : EGC

Efendi, Ferry; Makhfudli. Keperawatan Kesehatan komunitas teori dan Praktik dalam Keperawatan. 2009. Jakarta : Salemba medika

Farida Hidayati, Dian Veronika Sakti Kaloeti, Karyono Karyono. 2011. Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak Vol 9, No 1 . Semarang

Griffin, Ricky W. 2002. Manajemen Edisi Ketujuh, Jilid 1. Elangga : Jakarta

Hamilton; Persis, Marry. 1995. Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta : EGC

Handayani, Tri. 2012. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Petugas MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) Di Puskesmas Kabupaten Kulonprogo Tahun 2012.Skripsi FKM UI Depok

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta : Kencana

Marshall, Connie. 2000. Calon Ayah : Membantu Calon Ayah Memahami dan Menjadi Bagian dari Pengalaman Kehamilan. Jakarta : Arcan

Muaris, Hindah. 2006. Sarapan Sehat Untuk Anak Balita. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Naja, Hasanuddin Rahman Daeng. 2004. Manajemen Fit and Proper Test. Pustaka Yogyakarta : Widyatama

Nuraini Razak, Unicef Indonesia.2014. Sekitar 35 juta balita masih beresiko jika target angka kematian anak tidak tercapai. http://www.unicef.org/indonesia/id/media_21393. html online. diakses tanggal 01 maret 2014

(20)

Olivia. 2011. Difference Between Nuclear Family and Extended Family.

http://www.differencebetween.com/difference-between-nuclear-family-and-vs-extended-family/. online (30 mei 2014)

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Ringkasan Eksekutif ; Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Rezky, Bunda. 2010. Be A Smart Parent: Cara Kreatif mengasuh anak ala Supernanny. Yogyakarta : Jogja Bngkit Publisher:

Suhartin, R.I. 2010. Smart Parenting. Jakarta: Gunung Mulia

Sunarto. 2009. Televisi, Kekerasan Dan Perempuan. Jakarta : Kompas Media Nusantara

Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dan praktik. Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan,

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda

Game jaringan Reversi dapat menjadi sarana melatih keterampilan dan kemampuan berpikir, karena selain strategi yang tepat, pemain juga harus memperhitungkan berbagai kemungkinan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi cTg pada tikus menyebabkan tiroiditis dan selanjutnya mengakibatkan kondisi hipotiroid yang ditandai dengan penurunan kadar hormon

Sampel adalah Ibu HamiL dengan umur kehamilan trimester ke I1 dan mempunyai kadar HB kurang dari I1 g % dl. Kelompok 11 yaitu jang mendnpar pi1 hevi folat seminggu wksli.

Pusat otomotif mobil merupakan wadah fisik yang menampung beberapa kegiatan mengenai otomotif mobil, yaitu kegiatan jual-beli mobil bekas ( dealer) ,

a hallgatóknak könnyíteni kell. Az itt nyert idő minden bizonnyal bősége- sen kamatozik az elmélet és gyakorlat számára egyaránt, ha a hallgató a mélyebb

Hasil penelitian menunjukkan bahwa construct yang dibuat dari TPB, berupa Konsekuensi, Norma Subyektif, Faktor Situasional dan Kontrol Perilaku bisa efektif untuk