• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP PEMUSATAN PERHATIAN PADA PROSES TERAPI ANAK AUTIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP PEMUSATAN PERHATIAN PADA PROSES TERAPI ANAK AUTIS"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

I. PENDAHULUAN

Bab ini memperkenalkan latar belakang penelitian tentang pengaruh musik klasik Mozart terhadap pemusatan perhatian pada anak autis. Penulis memaparkan peningkatan kasus autisme di Indonesia dan menekankan pentingnya intervensi terapi yang efektif. Keterbatasan perhatian pada anak autis dibahas, serta potensi musik klasik, khususnya karya Mozart, untuk meningkatkan kemampuan kognitif, khususnya pemusatan perhatian, diangkat sebagai landasan penelitian. Rumusan masalah, tujuan penelitian (umum dan khusus), dan manfaat penelitian (bagi peneliti, klinisi, akademisi, masyarakat, dan institusi) juga dijelaskan secara rinci dalam bab ini. Secara keseluruhan, bab ini membangun kerangka kerja yang kuat untuk penelitian yang akan dilakukan.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang ini membahas peningkatan pesat kasus autisme di Indonesia, mengingatkan kita pada kebutuhan mendesak akan strategi intervensi yang efektif. Penulis menyoroti kurangnya perhatian pada anak autis dan menjelaskan bagaimana anak-anak ini seringkali terpinggirkan, padahal mereka berhak mendapatkan pendidikan dan perawatan yang setara. Kemudian, diperkenalkan 'The Mozart Effect', yaitu hipotesis tentang peningkatan kemampuan kognitif setelah mendengarkan musik klasik karya Mozart. Bagian ini secara efektif menghubungkan masalah autisme dengan potensi terapi musik klasik sebagai solusi yang menjanjikan. Penulis juga membahas 'golden period' perkembangan anak dan konsep 'masa peka' dalam perkembangan kognitif anak, menunjukkan relevansi waktu intervensi musik pada perkembangan anak autis.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah berfokus pada satu pertanyaan utama: bagaimana pengaruh musik klasik Mozart terhadap pemusatan perhatian selama proses terapi anak autis? Rumusan masalah ini langsung dan tepat sasaran, mengarahkan penelitian pada tujuan yang jelas dan terukur.

1.3 Tujuan Penelitian

Bab ini menjabarkan tujuan penelitian secara rinci, dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik Mozart terhadap pemusatan perhatian pada anak autis. Tujuan khusus menjabarkan beberapa aspek yang akan diteliti, meliputi jumlah anak autis di sekolah tertentu, jenis terapi yang digunakan, serta distribusi usia dan jenis kelamin anak autis. Tujuan-tujuan khusus ini memberikan kerangka kerja yang lebih spesifik dan operasional bagi penelitian, memastikan bahwa penelitian mencakup berbagai aspek penting.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagian ini menjelaskan manfaat penelitian secara komprehensif, mencakup manfaat bagi berbagai pihak. Manfaat bagi peneliti meliputi penambahan pemahaman teoritis. Manfaat klinis mencakup penambahan pengetahuan bagi para terapis. Manfaat akademis mencakup kontribusi bagi pengembangan pengetahuan dalam psikologi pendidikan. Manfaat bagi masyarakat mencakup penyebaran informasi mengenai potensi terapi musik klasik bagi anak autis. Terakhir, manfaat bagi institusi meliputi landasan bagi penelitian lebih lanjut. Penjelasan yang rinci menunjukkan nilai signifikansi penelitian ini terhadap berbagai konteks.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memberikan landasan teoritis yang komprehensif untuk penelitian. Penulis membahas berbagai aspek yang relevan, termasuk neuroanatomi otak, mekanisme pemusatan perhatian, autisme (definisi, etiologi, gejala, dan terapi), terapi musik, dan 'The Mozart Effect'. Tinjauan pustaka ini mengintegrasikan berbagai teori dan temuan penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian. Penulis juga membahas skala pengukuran yang digunakan, yaitu Early Social Communication Scales (ESCS), yang relevan dengan pengukuran pemusatan perhatian pada anak autis. Secara keseluruhan, bab ini menunjukkan penguasaan literatur yang relevan dan komprehensif untuk mendukung penelitian.

2.1 Otak

Bagian ini membahas anatomi dan fisiologi otak yang relevan dengan penelitian, khususnya sistem limbik, fungsi kortikal, dan jaras pendengaran. Penjelasan detail tentang mekanisme pengolahan musik dan pemusatan perhatian di otak diberikan. Penulis mencantumkan referensi yang mendukung setiap aspek yang dibahas, menunjukkan kedalaman pemahaman tentang neurobiologi yang mendasari penelitian ini. Relevansi dari penjelasan sistem saraf terhadap pemusatan perhatian dan pengaruh musik klasik tergambar dengan jelas.

2.2 Autisme

Sub bab ini memberikan gambaran menyeluruh tentang autisme, termasuk definisi, etiologi, mekanisme terjadinya, faktor risiko, gejala, diagnosa, dan gambaran otak pada anak autis. Penulis menjelaskan berbagai terapi yang telah digunakan untuk anak autis. Pembahasan yang komprehensif memberikan pemahaman mendalam tentang autisme dan menunjukkan relevansi penggunaan musik klasik sebagai intervensi terapi.

2.3 Terapi Musik

Sub bab ini menjelaskan pengertian dan berbagai jenis latihan terapi musik. Penulis menekankan pentingnya terapi musik sebagai modalitas intervensi yang efektif. Pembahasan ini menjembatani antara pemahaman tentang autisme dan penggunaan musik sebagai terapi.

2.4 Terapi Musik Pada Autisme

Bagian ini secara spesifik membahas penerapan terapi musik dalam konteks autisme. Penulis menjelaskan bagaimana terapi musik dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan pada anak autis, khususnya dalam peningkatan pemusatan perhatian. Pembahasan ini menghubungkan tinjauan pustaka sebelumnya untuk memperkuat argumen penelitian.

2.5 Short Attention Span (Gangguan Pemusatan Perhatian)

Sub bab ini membahas definisi dan penyebab gangguan pemusatan perhatian (GPP). Penjelasan ini menunjukkan relevansi penelitian terhadap masalah GPP pada anak autis. Dengan memahami GPP, penelitian dapat lebih terarah dalam mengukur efek intervensi musik.

2.6 Musik Klasik

Bagian ini membahas musik klasik, termasuk definisi dan fungsi musik klasik. 'The Mozart Effect' dijelaskan secara detail, menunjukkan landasan teoritis untuk penggunaan musik klasik dalam penelitian. Penulis menjelaskan potensi musik klasik dalam meningkatkan kemampuan kognitif, termasuk pemusatan perhatian.

2.7 Early Social Communication Scales (ESCS)

Sub bab ini membahas skala pengukuran ESCS yang digunakan dalam penelitian. Penulis menjelaskan pengertian, panduan pelaksanaan, dan joint attention behaviors (IJA dan RJA) yang diukur. Penjelasan detail mengenai ESCS menunjukkan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dalam mengukur pemusatan perhatian pada anak autis.

III. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Bab ini menyajikan kerangka konseptual penelitian yang menghubungkan variabel-variabel yang diteliti. Penulis memaparkan hubungan antara musik klasik Mozart sebagai variabel bebas, pemusatan perhatian sebagai variabel terikat, dan faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh sebagai variabel pengganggu. Hipotesis penelitian yang diajukan secara jelas dan terukur, berdasarkan kerangka konseptual yang telah dibangun.

IV. METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian secara detail, termasuk desain penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, karakteristik sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data. Penulis menggunakan metodologi yang sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah penelitian, memberikan detail yang cukup untuk mereplikasi penelitian. Penjelasan yang sistematis dan jelas menunjukkan kualitas metodologi penelitian.

V. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini menyajikan hasil penelitian secara sistematis dan terstruktur. Penulis menyajikan deskripsi karakteristik sampel, kemudian menyajikan analisis data secara kuantitatif. Penulis menggunakan tabel dan grafik untuk memperjelas hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dilakukan secara objektif dan sesuai dengan metode analisis data yang digunakan.

VI. PEMBAHASAN

Bab ini menginterpretasikan hasil penelitian secara mendalam dan menghubungkan hasil penelitian dengan tinjauan pustaka. Penulis mendiskusikan signifikansi hasil penelitian dan memberikan penjelasan yang rasional terhadap temuan penelitian. Pembahasan ini bersifat kritis dan objektif, memperhatikan keterbatasan penelitian.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan dibuat berdasarkan temuan penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian. Saran yang diberikan relevan dan konstruktif, memberikan arahan bagi penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan pemahaman tentang pengaruh musik klasik Mozart terhadap pemusatan perhatian pada anak autis.

Referensi

Dokumen terkait

Selama menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Insomnia Pada Penderita Kanker: Studi Perbandingan Berbasis Sintesis

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Seksio Sesarea di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik gamelan terhadap ekspresi wajah positif pada anak autis. Subyek dalam penelitian ini adalah anak autis

dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart terhadap tingkat stres pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani Hemodialisis

Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan ada perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi musik murotal terhadap perkembangan kognitif anak autis dengan hasil pretest t

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang dengan

PELAKSANAAN TERAPI MUSIK KLASIK MOZART PADA KLIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI RSUD ARJAWINANGUN KARYA TULIS ILMIAH Oleh :