• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Berobat Pasien Kusta di Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Berobat Pasien Kusta di Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI RUMAH SAKIT KUSTA DR.SITANALA TANGERANG

Oleh:

BRANDO DWI REZIANTO 201110330311173

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN

DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI RUMAH SAKIT KUSTA DR.SITANALA TANGERANG

Diajukankepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

Brando Dwi Rezianto 201110330311173

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Berobat Pasien Kusta di Rumah Sakit Kusta DR. Sitanala Tangerang”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangantlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muahammadiyah Malang.

2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

vi

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

5. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp. KK selaku pembimbing I atas bimbingan, pelajaran, dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

6. dr. Bragastio Sidharta, Sp. M., M.Sc selaku pembimbing II atas kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

7. Orang tua tercinta Bpk. Pardiyatno Bambang Wisnu Widjoyo dan Ibu Ida Irianty yang selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.

8. Kakak tersayang Ika Widiyanti Purnama beserta suami Ari Saputra dan keponakan tercinta Arvino Athar Aufaa, terima kasih atas bantuan doa, semangat, serta selalu menemani saat mengerjakan karya tulis akhir ini. 9. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan semangat dan doa yang

tiada henti.

10.Yang terkasih Seisa Gumelar Nastity terima kasih atas dorongan semangat dan motivasi, dukungan, bantuan, serta doa-Nya selama ini. Terima kasih karena selalu menemani saat suka dan duka.

(7)

vii

12.Sahabat-sahabat “MP Grup” Dimas, Irsyad, Rama, Ade, Fawwaz, dan Didit yang meskipun jauh disana namun selalu mendoakan.

13.Fatma dan Rino yang selalu mendukung dan mendoakan.

14.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2011 The Adorables yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan ini.

15.Seluruh jajaran staf Rumah Sakit Kusta DR. Sitanala Tangerang yang telah bersedia membantu lancarnya penelitian ini, terutama kepada dr. Maya, Sp. PD dan Ibu Ela atas bimbingan dan bantuannya.

16.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, Mas Faisal, Mbak Citra dan Mbak Nuke terima kasih atas kemudahan dalam urusan administrasi dan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 12 Februari 2015

(8)

viii DAFTAR ISI COVER... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENGUJIAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

1.1. Latar Belakang ... 1.2. Rumusan Masalah ... 1.3. Tujuan Penelitian ...

1.3.1. Tujuan umum ... 1.3.2. Tujuan khusus ... 1.4. Manfaat Penelitian ... 1.4.1. Manfaat klinis ... 1.4.2. Manfaat akademis ... 1.4.3. Manfaat masyarat ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1 Kusta ... 2.1.1 Pengertian Kusta... 2.1.2 Etiologi... ... 2.1.3 Epidemiologi... ... 2.1.4 Penularan Penyakit... 2.1.5 Faktor Risiko... 2.1.6 Patofisiologi... ... 2.1.7 Klasifikasi dan Manifestasi Klinis Kusta...

(9)

ix

2.1.8 Diagnosis Kusta... 2.1.9 Penatalaksanaan Kusta... 2.2 Pengetahuan... ... 2.2.1 Pengertian Pengetahuan ... 2.2.2 Tingkat Pengetahuan... 2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 2.3 Kepatuhan Berobat ... 2.3.1 Pengertian Kepatuhan Berobat ... 2.3.2 Tipe Ketidakpatuhan Berobat... 2.3.3 Jenis Ketidakpatuhan Berobat... ... 2.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Berobat... 2.4 Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Indeks Prestasi ... BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 3.2 Kerangka Teori Penelitian... 3.3 Hipotesis Penelitian ... BAB IV METODE PENELITIAN... 4.1 Rancangan Penelitian ... 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4.3 Populasi dan Sampel ...

4.3.1 Populasi ... 4.3.2 Sampel ... 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... 4.3.4.1Kriteria Inklusi ... 4.3.4.2Kriteria Eksklusi ... 4.4 Variabel Penelitian...

4.4.1 Variabel Bebas... 4.4.2 Variabel terikat... 4.4.3 Defini Operasional... 4.5 Instrumen Penelitian ... 4.6 Teknik Pengambilan Data...

(10)

x

4.7 Analisis Data... 4.8 Alur Penelitian... BAB 5 HASIL PENELITIAN...

5.1 Deskripsi Karakteristik Dasar Responden... 5.2 Deskripsi Karakteristik Responden berdasar Hasil Penelitian... 5.2.1 Tingkat Pengetahuan... 5.2.2 Tingkat kepatuhan Berobat... 5.3 Analisis Data... BAB 6 PEMBAHASAN...

6.1 Deskripsi Karakteristik Dasar Responden... 6.2 Deskripsi Karakteristik Tingkat Pengetahuan Responden... 6.3 Deskripsi Karakteristik Kepatuhan Berobat Responden... 6.4 Analisis Data... BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN...

7.1 Kesimpulan... 7.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA ...

(11)

xi

DAFTAR SINGKATAN

WHO = World Health Organization MDT = Multidrug Therapy

VDR = Vitamin D Receptor PB = Paucibacillar MB = Multibacillar BTA = Basil Tahan Asam TT = Tuberculoid

BT = Borderline Tuberculoid

BB = Borderline

BL = Borderline Lepramatous

LL = Lepromatous

DDS = Diamino diphenyl sulphone PCK = Penyandang Cacat Kusta

DANIDA = Danish Development Assistance BCP = Blister-calendar Pack

(12)

xii DAFTAR TABEL Tabel Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 4.1 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5

Data Kasus Kusta Baru ... Klasifikasi Kusta WHO... Klasifikasi kusta Ridley-Jopling... Estimasi Waktu Penelitian... Distribusi Frekuensi Usia sampel pasien kusta Rumah Sakit Kusta Dr.Sitanala Tangerang... Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pasien kusta Rumah Sakit Kusta Dr.Sitanala Tangerang...

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pasien di Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang... Distribusi Frekuensi Tingkat Kepatuhan Berobat Pasien di Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang...

Hasil Uji Korelasi Spearman...

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Bakteri Mycobacterium leprae... Distribusi Kasus Baru Kusta pada 102 Negara Regio WHO 2013... Distribusi Frekuensi Usia Pasien kusta Rumah Sakit Kusta Dr.Sitanala Tangerang... Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien kusta Rumah Sakit Kusta Dr.Sitanala Tangerang... Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan pasien kusta di Rumah Sakit Kusta Dr.Sitanala Tangerang... Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Kepatuhan pasien kusta di Rumah Sakit Kusta Dr.Sitanala Tangerang...

Halaman Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 5.1

Gambar 5.2

Gambar 5.3

Gambar 5.4

7

9

40

41

42

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Permohonan bersedia menjadi responden... ... 55

Lampiran 2 Persetujuan menjadi responden... 56

Lampiran 3 Kuesioner Pengetahuan Responden tentang Kusta... 57

Lampiran 4 Kuesioner Kepatuhan Berobat Penderita Kusta... 59

Lampiran 5 Uji Validitas Kuesioner... 60

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian... 61

Lampiran 7 Data Hasil Penelitian... 62

Lampiran 8 Hasil Deskripsi Data………... 64

Lampiran 9 Hasil Uji Korelasi Spearman... 65

Lampiran 10 Kartu Konsultasi Tugas Akhir... 66

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin, MD., Hakim, Z., Darwis, E., (2003), Kusta ; Diagnosis Penyakit Kusta, 2ed., Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Pp. 12-31.

Ariani, Y. (2011). Hubungan Pengetahuan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Kepatuhan dalam Program Pengobatan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Teladan Medan. Thesis. pp: 3-5.

Bhat, R.M., & Prakash, C. (2012). Leprosy: An Overview of Pathophysiology. Interdisciplinary Perpectives in Infectious Disease , 1-6.

Departemen Kesehatan RI 2006, Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, Cetakan XVIII, Depkes RI, Jakarta.

Fadilah, S., Z. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Depresi Penderita Kusta di Dua Wilayah Tertinggi Kusta di Kabupaten Jember. Skripsi. Pp: 75-90.

Gultom, Y., T. (2012). Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus tentang Manajemen Diabetes Mellitus di RS Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta Pusat. Skripsi. Pp: 33-45.

Hutabrat, B. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta di Kabupaten Asahan Tahun 2007. Thesis. pp: 106-122.

Jin, J., Sklar, G.E., Sen Oh, V.M., Li S.C.(2008). Factors affecting therapeutic compliance: A review from the patient’s perspective. Therapeutics and

(16)

xvi

Kar, S., Ahmad, S., & Pal, R. (2010). Current Knowledge Attitudes, and Practices of Healthcare Providers about Leprosy in Assam, India. Journal of Global Infectious Diseases, 2(3), 212–215.

doi:10.4103/0974-777X.68527

Kemenkes RI. 2007. Pedoman Nasional Pengendalian penyakit Kusta. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala

Tangerang. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehat Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. 2013. Program Pengendalian Penyakit Kusta di Indonesia. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Matsuoka M., et al. 2007. The frequency of drug resistance mutations in Mycobacterium leprae isolates in untreated and relapsed leprosy patients from Myanmar, Indonesia and the Philippines. Lepr. Rev. 78:343–352 Mashudin. (2010). Hubungan Antara Citra Tubuh dengan Koping Pasien Kusta di

IRJ Poliklinik Kusta RSUD Tugurejo Semarang. Skripsi. Pp: 59-65. Mull, J., Dennis,W., Corinne, S., Gans, L., P., Dorothy, S. (2010). Culture and

"compliance" among leprosy patients in Pakistan. Social Science & Medicine. Abstract. vol./is. 29/7(799-811), 0277-9536;1873-5347.

(17)

xvii http://www.niaid.nih.gov.

Nisa, W., A., Surjani, Sari, K. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA di Sesa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Thesis. pp: 3-5.

Notoatmodjo, Soekijo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Office of Public Health. (2004, October 8). Hansen's Disease (Leprosy). Retrieved October 19, 2014, from Infectious Disease Epidemiology Section of Public Health, Louisiana Dept of Health & Hospitals: http://www.oph.dhh.stage.la.us.

Pangaribuan, H., R., Juanita, Fauzi. (2012). Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung, dan Pendorong Terhadap Pencegahan Kecacatan Pasien Penderita Penyakit Kusta di RS Kusta Hutasalem Kabupaten Tobasa Tahun 2012. Thesis. pp: 5-8.

Rahayuningsih, E. (2012). Analisis Kualitas Hidup Penderita Kusta di Puskesmas Kedaung Wetan Kota Tangerang Tahun 2012. Tesis. 5-10.

Ratnawati, E. (2003). Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Kepatuhan berobat Pasien Kusta di Puskesmas Kabupaten Blora. Thesis. pp: 69-87.

Suparlan & Suhartono. 2004. Dasar-Dasar Filsafat. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta. pp. 83-90.

(18)

xviii

World Health Organization. (2014, September 5). Weekly Epidemiological Record. Global leprosy update, 2013; reducing disease burden , pp. 389-391.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit kronis, menular dan dapat menumbulkan masalah yang kompleks yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae (M. leprae). Penderita kusta mendapat stigma buruk dari masyarakat, sehingga tidak hanya menanggung penyakit, tetapi juga dapat dikucilkan karena cacat tubuh yang menyeramkan, seperti deformitas akibat hilangnya jaringan anggota tubuh (Kar et al, 2010). Di Pakistan, kira-kira 30% dari 18.000 penderita kusta berhenti dari program pengobatan yang mereka lakukan. Setelah dilakukan investigasi, lebih dari setengah responden yang tidak patuh berobat tersebut menyangkal menderita penyakit kusta. Penyangkalan ini adalah mekanisme pembelaan diri yang dapat dimaklumi karena pandangan yang buruk terkait penyakit kusta (Mull et al, 2007).

(20)

2

Kunci kesuksesan strategi WHO untuk eliminasi kusta sangat tergantung pada keberhasilan pelayanan kesehatan dan kepatuhan berobat pasien. Angka ketidakpatuhan yang tinggi pada regimen pemberian Multidrug therapy (MDT) berakibat serius untuk program pengendalian penyakit kusta karena dapat menyebabkan resistensi obat, yang pada akhirnya akan berakibat pada kegagalan pengobatan pasien dan kegagalan program yang dicanangkan WHO (Kar et al, 2010).

Ketidakpatuhan berobat merupakan masalah utama karena berkaitan dengan sumber infeksi dan kegagalan dalam pengobatan (Worobec, 2012). Pengobatan tanpa pengawasan dan potensi ketidakpatuhan pada pasien, serta tidak adanya tes resistensi obat M.leprae menyebabkan kegagalan pengobatan yang mengarah pada kekambuhan, reinfeksi, dan resistensi M.leprae terhadap obat. Komplikasi dari penyakit ini dapat berakibat buruk, seperti kebutaan, infertilitas, kecacatan, dan disabilitas motorik dan sensorik (Remme et al, 2011). Masih tingginya angka resistensi obat salah satunya merupakan akibat dari ketidakpatuhan pada proses pengobatan, baik mengenai proses pemberian obat maupun pemberhentian pengobatan (Matsuoka et al, 2007).

(21)

3

persepsi dan kebiasaan serta kepercayaan penderita kusta dalam melaksanakan program pengobatan (Ariani, 2011).

Rumah Sakit Kusta Dr.Sitanala merupakan salah satu Rumah Sakit Kusta terbesar di Indonesia dengan visi terwujudnya Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala sebagai Pusat Rujukan Kusta Nasional 2019. Untuk itu Rumah Sakit Kusta yang mempunyai misi dalam memberdayakan pasien kusta, yakni dengan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dalam rangka peningkatan derajat kesehatan (Kemenkes RIS, 2012).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ini ingin mengetahui adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan berobat pasien kusta di RSK Dr. Sitanala Tangerang karena penelitian tentang kepatuhan berobat penderita kusta masih kurang, diharapkan dengan diketahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan berobat pasien kusta, pihak Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dalam hal komunikasi dan edukasi tentang penyakit kusta dan pengobatannya untuk meningkatkan angka kepatuhan berobat pasien, hingga mencapai proses penyembuhan pasien dan mencapai penurunan angka kejadian kusta di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

(22)

4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan berobat pasien kusta di RSK Dr. Sitanala Kota Tangerang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien kusta di RSK dr.Sitanala Kota Tangerang.

2. Mengetahui status kepatuhan berobat pasien kusta di RSK dr.Sitanala Kota Tangerang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Klinis

(23)

5

1.4.2 Manfaat Akademis

1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran. 2. Sebagai tambahan informasi dalam pengembangan pengetahuan di

bidang pemberantasan penyakit kusta.

3. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan berobat pada penderita kusta.

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan, pasien belum memahami bahwa obat tersebut harus diminum seluruhnya dalam waktu yang telah ditentukan, serta pengetahuan yang kurang tentang akibat dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan ( p- value= 0,044), sehingga diketahui terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Kusta di Unit Rehabilitasi Kusta Rumah Sakit Kelet Provinsi Jawa

Hasil: (1) tingkat pendidikan dengan motivasi penderita TB berobat rutin menghasilkan korelasi sebesar 0,119 dengan angka signifikan 0,210; (2) hubungan pengetahuan dengan

V.L Ratumbuysang, dapat di simpulkan bahwa pengetahuan keluarga tentang kepatuhan minum obat paling tinggi berada pada kategori kurang dan kepatuhan minum obat

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan penderita tuberkulosis tentang kepatuhan berobat sesuai jadwal di Balai

Hasil penelitian konsep diri penderita kusta yang mengalami kecacatan diketahui sebagian besar gambaran diri kurang, yaitu 55 responden (56,7%), hampir setengah ideal

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosia keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di Rumah Sakit Damian Kabupaten