PENGARUH VARIABEL MESH SERBUK SEKAM PADI TERHADAP
KEKUATAN TARIK KOMPOSIT POLYPROPYLENE PADA PROSES
INJECTION MOULDING
Oleh: SUR YADI ( 03510005 ) Mechanical Engineering Dibuat: 2009-04-17 , dengan 6 file(s).
Keywords: sekam padi, mesh, polypropylene, uji tarik
ABSTRAK
Material komposit yaitu suatu material yang tersusun atas suatu campuran atau kombinasi dari dua atau lebih baik secara makro maupun mikro unsur pokok yang berbeda dalam bentuk serta komposisi kimianya, dan pada dasarnya tidak dapat dipisah – pisahkan antara satu dengan yang lainnya. ( Groover, 1996:590 ).komposit terdiri dari:1. matrik(bahan pengikat) adalah Bahan pengikat (matriks) merupakan suatu bahan penyusun material komposit yang fungsinya untuk mengikat bahan pengikat secara bersama – sama membentuk suatu unit struktur atau elemen material komposit yang mampu menerima beban. Matrik terbagi menjadi tiga golongan yaitu matrik logam, matrik keramik, matrik polimer. Salah satu bahan yang bisa dijadikan sebagai matrik adalah Polypropylene( sejenis plastik). 2 penguat, terdiri dari serat dan serbuk, adapun proses pengolahannya melalui sintetis(bahan yang dapat didaur ulang) dan alami (sekali proses). Contoh yang bisa dipakai sebagai penuat atau pengisi adalah Sekam padi, karena sekam padi merupakan limbah dari penggilingan padi yang jumlahnya sangat banyak dan nilai ekonomisnya sangat murah, Sekam padi merupakan bahan alami yang banyak mengandung lignoselulosa, yang dapat menyebabkan timbulnya sifat kuat dan kaku (Wati, 2006:12 ).
Tahapan yang dilakukan pada penelitian adalah menentukan variasi ukuran mesh dengan cara pengayakan yang akan mendapat kan variasi ukuran mesh 80, mesh 150 dan mesh 200. Lalu menentukan prosentase pencampuran yaitu 5%, 10%, 15%, 20%. Kemudian melakukan pembuatan spesimen dengan proses injection moulding. Setelah itu dilakukan pengujian tarik dengan beban 1500 tonforce.
Berdasarkan analisa data, hasil kekuatan tarik yang paling rendah yaitu sebesar 586.4 kgf/mm² pada ukuranmesh 200 µm-20%, sedangkan kekuatan tarik yang paling tinggi didapat pada hasil 638.8 kgf/mm² uran mesh 80 µm-5%.
ABSTRACT
Composite material is a material which arranged from a mix or combination of two or better
macro and micro basic element in different form and chemical composition, and basically it can’t
be separated betwen one and other ( Groover, 1996:590 ). Composite arranged from : 1. matrix (binding material), it is a composer material which it function is to fasten the binding material together and form a structure unit or an element of composite material which can receive a burden. Matrix is divied into three categories, which are metal matrix, ceramics matrix, polimer matrix. One of materials which can be used as a matrix is Polypropylene (such a kind of plastic). 2. strengthtener, consist of fiber and powder, as it processing is through syntethic process
(material which can be recycled) and natural (one time process). An example which can be used
as a strengthener is hull of rice, because hull of rice is a waste from paddy processing which it’s amount is so many and it’s economic value is very cheap. Hull of rice is a natural material which
Phase which done in this research is determine the variation of mesh measure by siftering that can produce a variation mesh measure of 80, mesh 150, and mesh 200. Then determine the precentation of mixing process which are 5%, 10%, 15% and 20%. Then make a specimen with moulding injection process. Afterward a pull experiment is performed with a burden of 1500 tonforce.
PENGARUH VARIASI JUMLAH CAMPURAN ARANG JERAMI TERHADAP
KARAKTERISTIK BRIKET GAMBUT PLUS
Oleh: MUHAMMAD ZIA HAKIKI ( 08510116 ) Mechanical Engineering
Dibuat: 2010-09-23 , dengan 7 file(s).
Keywords: Pengaruh, Karakteristik, Gambut, Arang Jerami
Potensi biomassa tanah gambut dan jerami sebagai sumber energi alternatif sedemikian melimpah, namun belum terolah sepenuhnya. Berawal dari hal tersebut maka peneliti
mengajukan penelitian mengenai pengolahan biomassa tanah gambut dengan campuran arang jerami guna diolah menjadi bahan bakar alternatif berupa biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh campuran arang jerami terhadap karakteristik briket gambut plus yang meliputi nilai kalor, kadar air, kadar abu, dan kadar karbon. Da lam penelitian ini komposisi yang di uji adalah biobriket dengan perbandingan persentase tanah gambut : arang jerami ; 90%:10% ; 70%:30% ; 50%:50% ; 30%:70% ; 10%:90% . Penelitian awal dilakukan dengan pengumpulan, pengeringan, penghalusan, dan pencampuran bahan baku (tanah gambut, arang jerami dan perekat), selanjutnya dilakukan pengepresan dengan tekanan 400 kgf.
Pengujian untuk mendapatkan karakteristik briket gambut plus dilakukan di laboratorium untuk mengetahui besarnya nilai kalor, kadar air, kadar abu, dan kadar karbon, kemudian dilanjutkan dengan menganalisa perubahan karakteristik briket gambut plus. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ternyata perbedaan komposisi arang jerami pada briket gambut plus memberikan pengaruh berbeda terhadap karakteristiknya. Arang jerami berpengaruh baik terhadap nilai kalor, kadar air, dan kadar karbon. Semakin banyak campuran arang jerami, maka semakin baik nilai kalor, kadar air, dan kadar karbon. Namun faktor campuran arang jerami berpengaruh kurang baik terhadap kadar abu. Semakin banyak jumlah campuran arang jerami, akan menjadikan semakin buruk kadar abu briket gambut plus.
Potential of peat and straw biomass as alternative energy sources so abundant, but not fully processed. Starting from these conditions, the researchers propose research on processing biomass with a mixture of peat, charcoal, straw to be processed into alternative fuels such as biobriket. This study aimed to know how big influence on the characteristics of a mixture of rice straw charcoal briquette peat plus which includes the heating value, moisture content, ash content and carbon content. In this study the composition of the test is biobriket by comparing the percentage of peat soil: charcoal straw ; 90%: 10%, 70%: 30%, 50%: 50%, 30%: 70%, 10%: 90%. Preliminary research done by collecting, drying, refining, and mixing of raw materials (peat, charcoal, rice straw and gluten), subsequently pressed with a pressure of 400 kgf. Tests to obtain characteristics of peat briquettes plus conducted in the laboratory to know the value of heat, moisture, ash, and carbon content, followed by analyzing changes in the characteristics of peat briquettes plus. Based on the analysis has been done, it turns out differences in the