• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Database Jurnal Elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang Manajemen dan Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Perbandingan Database Jurnal Elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang Manajemen dan Ekonomi"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN DATABASE JURNAL ELEKTRONIK

EMERALD, PROQUEST ABI/INFORM DAN SPRINGERLINK

BIDANG MANAJEMEN DAN EKONOMI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu prasyarat dalam menyelesaikan studi

untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang studi perpustakaan dan informasi

OLEH

ARIANIANSYAH KARYATIN

090709033

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Arianiansyah Karyatin, 2013. Analisis Perbandingan Database Jurnal

Elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang

Manajemen dan ekonomi.

Penelitian ini dilakukan pada situs database jurnal elektronik Emerald, ProQuest

ABI/INFORM dan SpringerLink. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana konten (muatan) subjek kajian manajemen dan ekonomi pada database

Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink dan untuk mengetahui di

dalam database manakah diantara database Emerald, ProQuest ABI/INFORM,

dan Springerlink yang memuat bidang kajian manajemen dan ekonomi yang

paling lengkap.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode konten analisis

dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel lain. Teknik pengumpulan data dilakukan

melalui observasi dengan pengamatan secara online. Untuk mendapatkan data

primer dengan cara melakukan penelusuran (searching) di situs database jurnal

elektronik yang diteliti, kemudian membandingkan konten dari ketiga database

Emerald, ProQuest ABI/INFORM, dan Springerlink bidang manajemen dan

ekonomi.

Data yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pada database

ProQuest ABI/INFORM terdapat 86,10% dari konten Emerald dan 68,40% dari

konten SpringerLink dan hal tersebut masih terdapat 79,20% konten ProQuest

ABI/INFORM yang berbeda dengan database Emerald dan SpringerLink.

Kelengkapan jurnal yang sama pada database Emerald dengan database ProQuest

ABI/INFORM jauh lebih lengkap pada database Emerald dengan persentase

kelengkapan 65.90%, begitu juga pada database SpringerLink dengan

kelengkapan 60,30%. Konten yang sama pada database ProQuest ABI/INFORM

dengan database Emerald dan SpringerLink banyak yang tidak lengkap dengan

persentase 62.80% sedangkan konten yang sama lengkap terdapat 33,20%, dan

konten yang lebih lengkap jauh lebih sedikit dengan persentase 3.90%. Hasil

penelitian menunjukkan perbedaan konten yang terdapat pada database ProQuest,

Emerald dan SpringerLink terletak pada tahun terbit dan issue. Akhirnya dapat

disimpulkan untuk bidang kajian ekonomi dan manajemen konten yang paling

lengkap terdapat pada database ProQuest diikuti dengan SpringerLink dan

Emerald.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Perbandingan Database Jurnal Elektronik Emerald, ProQuest

ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang Manajemen dan ekonomi”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk menyelesaikan Program

Sarjana Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Ali

Syahbana dan Ibunda tercinta Ari Windi yang telah memberikan kasih sayang

yang tiada akhir serta dukungan do’a, sehingga penulis memiliki semangat untuk

menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada:

1.

Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2.

Ibu Dr. Irawaty, A. Kahar, M,Pd. Selaku Ketua Departemen Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi.

3.

Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang

senantiasa sabar membimbing dan memberikan semangat kepada penulis.

4.

Drs. Jonner Hasugian, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

berbaik hati membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis.

5.

Seluruh Staff Pengajar Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Fakultas Ilmu Budaya USU.

(4)

7.

Kepada semua teman-teman stambuk 2009 Melati, Khalida, Astika,

Lentina, aisyah, tyodora, Jhonson, Pargo, Heroplin, Indra, Rumi, Fahmi,

Ramson, Andi, Samuel yang telah bersama-sama selama masa

perkuliahan, khususnya Renti, Dian dan Vina dalam susah dan senangnya.

8.

Kepada Popo Fauziah dan Fitrianti Pohan beserta adik-adik mentoring D3

2012 terimakasih atas doa dan dukungannya.

9.

Kepada seluruh kakanda beserta adik-adik Jurusan Ilmu perpustakaan dan

Informasi Universitas Sumatera Utara, yang telah berbagi dengan Penulis

selama ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah mereka berikan kepada

Penulis. Akhir kata Penulis berharap agar skripsi ini dapat kiranya menambah

khazanah ilmu dan bermanfaat bagi semua.

Medan, 20 Juli 2013

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1

Latar Belakang Masalah... 1

1.2

Rumusan Masalah ... 5

1.3

Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1

Database ... 7

2.1.1

Database Online ... 8

2.1.2

Struktur pada Database ... 9

2.1.3

Tujuan Penggunaan Database ... 10

2.2

Jurnal Elektronik ... 11

2.2.1 Pengertian Jurnal Elektronik ... 13

2.2.2 Karakteristik Jurnal Elektronik ... 14

2.2.3 Jenis-jenis Jurnal Elektronik ... 17

2.2.4

Keunggulan dan Kekurangan Penggunaan Jurnal Elektronik ... 17

2.2.5

Tujuan Penggunaan Jurnal Elektronik ... 20

2.3

Distributor dan Vendor Jurnal Elektronik ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1

Jenis Penelitian ... 25

3.2

Unit Analisis ... 25

3.3

Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.4

Instrumen Penelitian ... 26

3.5

Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Database ProQuest ABI/INFORM ... 28

4.1.1 Kesamaan Konten pada Database ProQuest ABI/INFORM ... 30

4.1.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada ProQuest

ABI/INFORM ... 31

4.2 Database Emerald ... 32

4.2.1 Kesaman Konten pada Database Emerald ... 34

4.2.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada Emerald... 34

4.3 Database SpringerLink ... 35

4.3.1 Kesaman Konten pada Database SpringerLink... 38

(6)

4.4 Hasil Perbandingan Database ProQuest ABI/INFORM, Emerald dan

SpringerLink ... 39

4.5 Hasil Temuan dari Perbandingan Database ProQuest ABI/INFORM,

Emerald dan SpringerLink ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN I Tabel Pengumpulan Data

LAMPIRAN II Tabel Analisis Data

LAMPIRAN III Judul Jurnal yang Sama pada ProQuest dan Emerald

LAMPIRAN IV Judul Jurnal yang Sama pada ProQuest dan SpringerLink

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak ... 13

Tabel 2.2 Karakteristik Jurnal Ilmiah dan Majalah Populer ... 17

Tabel 3.1 Tabel Pengumpulan Data ... 27

Tabel 3.2 Tabel Analisis Data ... 28

Tabel 4.1 Cakupan Subjek pada Database Emerald ... 34

Table 4.2 Pembatasan cakupan subjek dalam penelitian ... 34

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkatan Data ... 10

Gambar 2.2 Siklus Peer Review ... 23

Gambar 4.1 Konten publikasi database ProQuest ABI/INFORM complete ... 31

Gambar 4.2 Persentase konten yang sama pada ProQuest ABI/INFORM ... 32

Gambar 4.3 Persentase kelengkapan konten yang sama pada

ProQuest ABI/INFORM ... 33

Gambar 4.4 Tampilan home database Emerald ... 33

Gambar 4.5 Persentase konten yang sama pada Emerald ... 35

Gambar 4.6 Persentase kelengkapan konten yang sama pada Emerald ... 36

Gambar 4.7 Tampilan Home SpringerLink ... 37

Gambar 4.8 Persentase konten yang sama pada SpringerLink ... 40

Gambar 4.9 Persentase kelengkapan konten yang sama pada SpringerLink ... 41

Gambar 4.10 Persentase konten yang sama pada database ProQuest

ABI/INFORM, Emerald dan SpringerLink ... 41

(9)

ABSTRAK

Arianiansyah Karyatin, 2013. Analisis Perbandingan Database Jurnal

Elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang

Manajemen dan ekonomi.

Penelitian ini dilakukan pada situs database jurnal elektronik Emerald, ProQuest

ABI/INFORM dan SpringerLink. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana konten (muatan) subjek kajian manajemen dan ekonomi pada database

Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink dan untuk mengetahui di

dalam database manakah diantara database Emerald, ProQuest ABI/INFORM,

dan Springerlink yang memuat bidang kajian manajemen dan ekonomi yang

paling lengkap.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode konten analisis

dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel lain. Teknik pengumpulan data dilakukan

melalui observasi dengan pengamatan secara online. Untuk mendapatkan data

primer dengan cara melakukan penelusuran (searching) di situs database jurnal

elektronik yang diteliti, kemudian membandingkan konten dari ketiga database

Emerald, ProQuest ABI/INFORM, dan Springerlink bidang manajemen dan

ekonomi.

Data yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pada database

ProQuest ABI/INFORM terdapat 86,10% dari konten Emerald dan 68,40% dari

konten SpringerLink dan hal tersebut masih terdapat 79,20% konten ProQuest

ABI/INFORM yang berbeda dengan database Emerald dan SpringerLink.

Kelengkapan jurnal yang sama pada database Emerald dengan database ProQuest

ABI/INFORM jauh lebih lengkap pada database Emerald dengan persentase

kelengkapan 65.90%, begitu juga pada database SpringerLink dengan

kelengkapan 60,30%. Konten yang sama pada database ProQuest ABI/INFORM

dengan database Emerald dan SpringerLink banyak yang tidak lengkap dengan

persentase 62.80% sedangkan konten yang sama lengkap terdapat 33,20%, dan

konten yang lebih lengkap jauh lebih sedikit dengan persentase 3.90%. Hasil

penelitian menunjukkan perbedaan konten yang terdapat pada database ProQuest,

Emerald dan SpringerLink terletak pada tahun terbit dan issue. Akhirnya dapat

disimpulkan untuk bidang kajian ekonomi dan manajemen konten yang paling

lengkap terdapat pada database ProQuest diikuti dengan SpringerLink dan

Emerald.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

pesat, sebagai pusat informasi, perpustakaan harus mendukung pengguna dalam

memenuhi informasi yang dibutuhkan. Kemajuan yang pesat dalam teknologi

telekomunikasi dan informasi menimbulkan peluang sekaligus tantangan bagi

institusi perpustakaan untuk menciptakan, penghimpun, pengelola, dan penyedia

informasi yang semakin luas cakupannya, dan semakin beragam jenis jasanya.

Sampai awal tahun 1990, perpustakaan digital masih dalam tahap eksperimental

dan banyak orang masih menganggapnya sebagai khayalan masa depan.

Selanjutnya pada penghujung tahun 1990 di Amerika Serikat dan Eropa Barat

timbul fenomena ‘perpustakaan digital’ (digital libraries) yang merebak sebagai

pemicu semangat dalam kegiatan penerapan teknologi di bidang perpustakaan,

dokumentasi, dan informasi di berbagai belahan dunia.

Fenomena perpustakaan digital menunjukan saat ini sudah terdapat kemudahan

akses informasi tanpa batasan ruang dan waktu. Kata “akses” merupakan salah

satu kata paling penting dalam konsep dan aplikasi perpustakaan digital. Terutama

penerapan prinsip kemudahan akses yang melahirkan konsep open access.

Gerakan open access, cepat menjadi populer karena menyediakan jurnal ilmiah

secara terbuka kepada masyarakat akademik.

(11)

lebih luas. Begitu juga dengan penerbit dapat memproduksi bagian tertentu dari

jurnal elektronik mengenai isu-isu tertentu kapan pun dan dengan frekuensi sesuai

dengan yang mereka inginkan, dan menyebarkan informasi kepada pembaca

dengan lebih cepat.

Pendit (2008) menjabarkan pada tahun 1992, Andrew W Mellon Foundation

pernah membiayai sebuah kajian menyeluruh tentang kaitan antara perpustakaan

perguruan tinggi dan komunikasi ilmiah. Kajian ini mempelajari pengaruh dari

ledakan dalam jumlah bahan terbitan ilmiah dan peningkatan pesat dalam harga

jurnal terhadap pengelolaan perpustakaan di perguruan-perguruan tinggi tingkat

internasional. Selain itu dipelajari juga pengaruh perkembangan teknologi

elektronik yang waktu itu masih dianggap revolusioner, terutama dengan

pertanyaan khusus: apakah elektronisasi jurnal ini dapat menekan biaya

pengadaan dan pengelolaan jurnal? Kesimpulan dari kajian ini antara lain

menyatakan bahwa “… to a considerable extent these new technologies may

eventually obviate the need to rely so much on the commercial publishers for their

expertise' and that it might be possible for universities to reassert their direct role

in scholarly communication.” (…dapat dikatakan bahwa setidaknya teknologi

baru akhirnya akan mengurangi kebergantungan yang berlebihan kepada penerbit

komersial dan mungkin saja universitas akan kembali mengukuhkan peran

langsung mereka dalam komunikasi ilmiah).

Belakangan ini, para penerbit dan vendor mempunyai strategi baru yang diberi

nama Big Deal, pendit (2008) menjelaskan system Big Deal yaitu satu “paket

akses digital ke seluruh jurnal yang ada dalam daftar mereka dengan harga sedikit

lebih mahal daripada berlangganan beberapa jurnal saja”. Strategi pemasaran ini

biasanya diikuti pula dengan tawaran berlangganan sekaligus selama beberapa

tahun (multiple-year subscription).

(12)

year contract), sedikitnya selama tiga tahun. Juga ada kesepakatan untuk tidak

mengungkapkan kepada pihak lain mana pun, berapa sebenarnya biaya

berlangganan yang dibayar sebuah perpustakaan. Tujuannya tentu adalah untuk

mengurangi kemungkinan perpustakaan saling bertukar informasi harga. Lalu

juga ada prasyarat yang mempersulit kemungkinan perpustakaan membatalkan

jurnal yang dilanggan. Dari segi bisnis, cara-cara di atas sebenarnya lebih

menguntungkan pihak penerbit dan vendor. Oleh karena itu, ada baiknya bagi

perpustakaan untuk lihai dan teliti untuk menetapkan kebijaksanaan saat memilih

database jurnal elektronik yang akan dilanggan. Dikarenakan permasalahan yang

dapat timbul seperti peluang yang sangat besar untuk melakukan permainan bisnis

bagi penerbit jurnal yang memberikan jurnal terbitanya kepada vendor yang

berbeda, sama bidang ilmunya.

Permainan bisnis seperti yang dilakukan oleh vendor tersebut tentu saja berakibat

negatif bagi perpustakaan seperti pemborosan dikarenakan terdapatnya duplikat

konten (muatan) pada database yang berbeda. Perpustakaan perlu lebih lihai

dalam melakukan pemilihan saat ingin melanggan banyak database berbeda yang

sama bidang kajiannya.

Perpustakaan USU sejak tahun 2003 telah mulai melanggan database jurnal

elektronik. Sekarang ini perpustakaan USU sendiri terdapat beberapa database

jurnal elektronik yang telah dilanggan, seperti ProQuest ABI/INFORM

(ABI/INFORM, Linguistics and Language Behavior Abstracts (LLBA),

Agriculture Journals, Biology Journals, Medical Library, Political Science,

Research Library, Science Journals, Sociology, Worldwide Political Science

Abstracts), Ebsco (CINAHL, Ebsco Dentistry & Oral Sciences Source, Ebsco

Library, Information Science & Technology Abstracts, Ebsco Regional Business

News, Ebsco Business Source Elite, Ebsco Ebsco MEDLINE), GALE Database

(Art, engineering, Social, Education, Religion Humanities subjects), Westlaw

International, TEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library), Institute of

(13)

Engineering, Humanities, Social Sciences and Law, Mathematics and Statistics,

Medicine, Physics and Astronomy), Science-AAAS (Biologi, Ilmu pengetahuan

alam, dan subjek lainnya), Emerald. Namun terdapat jurnal dengan bidang kajian

yang sama pada database berbeda yang dilanggan, contohnya bidang manajemen

dan ekonomi terdapat pada Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink.

Emerald merupakan penerbit terkemuka dunia dalam penelitian manajemen.

Penelitian yang baik dalam manajemen harus membantu dunia untuk menjadi

terkelola dengan lebih baik. Sebagai penerbit terkemuka di dunia riset bisnis dan

manajemen, dengan lebih dari 290 jurnal (per tanggal 2 Februari 2010) dan

berbagai serial dan buku-buku dalam manajemen dan bidang terkait. ProQuest

ABI/INFORM sendiri telah menerima penghargaan SIIA’s 2010 CODiE untuk

Best online general reference service-for content and delivery content. ProQuest

ABI/INFORM juga telah memiliki lebih dari 12.665 judul dengan lebih dari

9.745 judul dalam full text. Sedangkan SpringerLink adalah sebuah basis data full

teks yang terintegrasi untuk jurnal dan buku yang diterbitkan oleh Springer.

SpringerLink saat ini menawarkan lebih dari 1.250 jurnal peer-review secara

penuh dan lebih dari 10.000 buku secara online.

Dari pengamatan awal penulis pada database Emerald, ProQuest ABI/INFORM

dan Springerlink dengan bidang kajian yang sama mengenai manajemen dan

ekonomi, terdapat jurnal yang sama, salah satunya Journal of International

Migration and Integration yang terdapat pada database Springerlink terdapat juga

di database ProQuest ABI/INFORM dengan back issue yang sama, dan

International Journal of Social Economics yang terdapat pada database Emerald

terdapat juga pada database ProQuest ABI/INFORM. Hanya saja bila dilihat dari

back issue, jurnal ini lebih lengkap pada database emerald daripada ProQuest

ABI/INFORM karena lengkap dari volume 1 issue 1 hingga volume 40 issue 6,

sedangkan pada ProQuest ABI/INFORM hanya dari volume 3 issue 1 hingga

volume 40 issue 4. Hal tersebut tentu berpengaruh negatif bagi perpustakaan yang

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan evaluasi konten (muatan) pada

database jurnal elektronik yang berbeda, yaitu Emerald, ProQuest ABI/INFORM

(14)

penulis akan mempersempit evaluasi database pada subjek bidang kajian

manajemen dan ekonomi.

Penulis memilih database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink

pada bidang manajemen dan ekonomi dikarenakan database tersebut yang sudah

di review dan bisa di akses pada lingkungan USU.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1.

Bagaimanakah konten (muatan)subjek kajian manajemen dan ekonomi pada

database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink?

2.

Di dalam database manakah diantara database Emerald, ProQuest

ABI/INFORM dan Springerlink yang memuat bidang kajian manajemen dan

ekonomi yang paling lengkap?

1.3

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1.

Mengetahui konten (muatan) subjek kajian manajemen dan ekonomi pada

database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink.

2.

Mengetahui di dalam database manakah diantara database Emerald,

ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink yang memuat bidang kajian

manajemen dan ekonomi yang paling lengkap.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah untuk :

1.

Instansi Perpustakaan USU, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

mengambil kebijakan dalam pemilihan database jurnal elektronik bidang

kajian manajemen dan ekonomi yang ingin di langgan.

2.

Penulis, untuk menambah wawasan pemahaman penulis mengenai

evaluasi database jurnal elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan

(15)

3.

Peneliti, dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

4.

Penambah Khasanah Ilmu Perpustakaan dan Informasi khususnya pada

bidang ilmu Aplikasi TI untuk Kepustakawanan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Database

Database adalah sekumpulan data yang tersimpan secara terstruktur, sehingga

memudahkan dalam akses kembali. Rini (2008) menjelaskan “database adalah

sekumpulan file data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian rupa

sehingga dapat diakses dengan mudah dan cepat (p. 38).” Sedangkan Subekti

(2004) menggambarkan “database dapat digambarkan sebagai suatu lemari file

yang berisi berbagai kumpulan file data yang terkomputerisasi (p. 1).”

Apabila melihat kedua definisi di atas, dapat simpulkan bahwa database

merupakan suatu lemari file yang berisi sekumpulan file data yang saling

berhubungan dimana diorganisasi sehingga dapat diakses dengan mudah dan

cepat dan tersimpan secara terkomputerisasi.

Prinsip utama Database adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas

dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali. Aurino (2007) menjabarkan

lebih detail lagi mengenai gambaran sebuah database yaitu :

Database (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan.

Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari

tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau tabel terdapat record yang

sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas

yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri

dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam

satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record.

Telah dijelaskan oleh Aurino lebih detail bagaimana bentuk fisik dari sebuah

database, 1 recod yang yang sejenis, sama besar dan sama bentuk terdapat dalam

1 tabel yang memiliki field kunci sebagai hubungan keterkaitan antara field yang

satu dengan yang lain memiliki satu pengertian lengkap dan disimpan dalam satu

recod.

(17)

system (DBMS). Hal demikian meski data yang diolah sangat besar, namun dapat

tetap tersusun dan terstruktur dan meningkatkan kecepatan dalam akses data.

2.1.1

Database Online

Ketika membahas database online maka sebenarnya sudah sejak lama database

sudah bisa diakses secara online, seperti database yang dikelola pada Microsoft

Access, dapat diakses melalui jaringan komputer. Database seperti yang

dijelaskan oleh Pakpahan (2010) “Database adalah kumpulan dari item data yang

saling berhubungan diorganisasikan berdasarkan sebuah struktur tertentu,

tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan

manipulasi untuk kegunaan tertentu”.

Sedangkan pengertian mengenai online dapat dilihat seperti yang digambarkan

oleh Ramadhany (2012) :

Online merupakan terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi

sehingga dapat menjalin komunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer.

Online juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah

komputer atau device terhubung dengan device lain

Jadi berdasarkan kedua pendapat di atas database online merupakan kumpulan

dari item data yang saling berhubungan dan sudah terstruktur tersimpan dalam

komputer dan dapat diakses dengan komputer lain yang mempunyai jaringan

untuk terhubung satu sama lain.

Macam-macam database online yang dijelaskan oleh Talib (2013):

1.

FE-BE (Front-End – Back End, disebut juga Client-Server)

Menggunakan program aplikasi yang dibuat dengan Microsoft Access di

sisi client (FE) dan database MS Access di sisi ‘server’ (BE). File

database di sini diakses secara file-sharing.

2.

Access Project (ADP)

Menggunakan program aplikasi yang dibuat dengan Microsoft Access di

sisi client dan database MS SQL Server di sisi server.

3.

Access via ODBC

Menggunakan ODBC untuk konek ke database. Program aplikasi client

dibuat dengan Microsoft Access, sedangkan database bisa menggunakan

database apa saja, termasuk database server seperti Oracle dan MySQL.

4.

Remote Access

Menggunakan teknologi remote desktop atau remote server, program dan

(18)

komputer client. Databasenya bisa saja database Access, bisa juga

menggunakan database server.

5.

Web Application

Aplikasi web dibuat dengan Microsoft Access, di-hosting pada server

SharePoint menggunakan Access Services. Front-End dibuka dengan

browser web, sedangkan database menggunakan SharePoint List.

6.

Access Application Within Browser

Konsep ini memanfaatkan layanan di Internet

menjalankan aplikasi Microsoft Access melalui web browser.

Dari macam-macam database online di atas terdapat kekurangan dan

keuntungannya seperti; FE-BE Bisa digunakan secara multiuser, namun semakin

banyak pengguna yang mengakses database pada waktu yang sama akan semakin

menurunkan kinerja database. Pada ADP karena sudah menggunakan database

server, kinerja database untuk melayani multiuser sangat baik serta keamanan

database lebih terjamin. Sedangkan pada Web Aplication terdapat kesulitan

karena database harus hosting pada server SharePoint, jadi tidak semua server

hosting bisa. Access Application Within Browser aplikasi dan database yang di

buat di upload terlebih dahulu ke server yang disediakan oleh penyedia layanan.

2.1.2

Struktur pada Database

Sebelum menjabarkan mengenai komponen database, ada baiknya terlebih dahulu

mengetahui akan tingkatan data dalam sebuah struktur database seperti yang

dijelaskan oleh Rini (2008) sebagai berikut:

Sumber : Rini (2008: 39)

Gambar 2.1 Tingkatan data

Database

Tabel/file

Record

Field/kolom

(19)

1. Database: Merupakan kumpulan dari file/tabel yang saling berhubungan,

database menduduki urutan tertinggi karena di dalamnya semua data

disimpan.

2. Tabel: Sering disebut entitas. Tabel atas record yang menggambarkan

kesatuan data yang sejenis.

3. Record: Merupakan kumpulan field yang membentuk suatu record. Satu

record menggambarkan informasi tentang individu tertentu.

4. Field/kolom: Merupakan atribut dari record yang menunjukan suatu

value/item data.

5. Value: Jenjang terkecil yang merupakan isi dari field yang berupa karakter,

huruf dan angka (p. 39).

Dapat dilihat bahwa jenjang dari tingkatan sebuah data pada database, tingkatan

yang paling terkecil adalah value yang berupa karakter, kemudian field/kolom

yang berisi dari kumpulan value, baru kemudian record yang merupakan

kumpulan dari field dan tabel yang menggambarkan kesatuan data yang sejenis.

2.1.3

Tujuan Penggunaan Database

Setiap penerapan suatu sistem pasti mempunyai tujuan tertentu, seperti telah

disebutkan sebelumnya, database diorganisasikan sedemikian rupa untuk

menemukan kemudahan dalam mengakses data yang dibutuhkan.

Dyah (2007) menjabarkan tujuan dari penggunaan database sebagai berikut:

1.

Kecepatan dan kemudahan (speed): agar user dapat menyimpan,

memanipulasi, dan menampilkan kembali data lebih cepat dan mudah

daripada cara biasa.

2.

Efisiensi ruang penyimpanan (space): mengurangi redundancy, misalnya

dengan pengkodean dan membuat relasi.

3.

Keakuratan (accuracy): agar data sesuai dengan aturan dan batasan

tertentu.

4.

Ketersediaan (availibility): agar dapat diakses oleh setiap user yang

membutuhkan.

5.

Kelengkapan (completeness): dengan menambahkan field pada tabel.

6.

Keamanan (security): agar data yang rahasia tidak jatuh ke tangan user

yang tidak berhak, misalnya: dengan pengkodean, account (username dan

password), pembedaan hak akses untuk setiap user terhadap data yang

dapat dibaca atau proses yang dapat dilakukan.

(20)

Dari setiap tujuan sudah pasti akan memetik dari keuntungan dari sebuah

penerapan system, seperti database juga terdapat keuntungan dari penerapannya,

seperti yang dijabarkan oleh Subekti (2004) :

1.

Kontrol terpusat data operasional.

2.

Redundansi data dapat dikurangi dan dikontrol.

3.

Ketidak konsistenan data dapat dihindarkan.

4.

Data dapat dipakai bersama (sharing).

5.

Penerapan standardisasi.

6.

Penerapan pembatasan keamanan data (security).

7.

Integrittas data dapat dipelihara.

8.

Kebutuhan yang berbeda dapat diselaraskan.

9.

Independensi data/program (p. 7).

Dari penerapan database ini diharapkan ketidak konsistenan data dapat

dihindarkan, data dapat terkontrol terpusat, integritas data juga dapat dipelihara.

Kebutuhan pengguna yang berbeda juga dapat diselaraskan serta keamanan dalam

pembatasan pengggunaan data dapat diterapkan.

2.2

Jurnal Elektronik

Jurnal ilmiah seperti yang sudah dikenal sekarang sudah hadir di dunia akademik

dan penelitian sejak tahun 1665. Sejak dulu jurnal merupakan sarana komunikasi

ilmiah antar ilmuwan untuk saling berbagai informasi guna memenuhi kebutuhan

informasi dalam mendukung kegiatan pengajaran dan penelitian. Sebagai media

untuk mempublikasikan dan menyebarkan atau menyampaikan informasi hasil

penelitian kepada masyarakat ilmiah lainnya. Para ilmuan juga dapat mengetahui

perkembangan-perkembangan dalam suatu bidang subyek yang diteliti dan juga

untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Dengan perkembangan teknologi dewasa ini, bentuk komunikasi ilmiah yang dulu

umumnya konvensional atau melalui media tercetak, kini berubah menjadi bentuk

elektronik dan virtual, seperti jurnal elektronik (e-journal). Adapun pengertian

(21)

Munculnya jurnal elektronik yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan

dengan jurnal tercetak yang membuat orang lebih memilih untuk lebih mudah

menggunakan jurnal elektronik dibandingkan dengan jurnal tercetak, hal ini

dinyatakan juga oleh Speier, Palmer dan Hahn dalam Miswan (2002) :

“Jurnal elektronik telah menarik perhatian pembaca, pengarang, penerbit dan

pustakawan karena beberapa alasan. Dari sudut pandang pembaca,

menyebarnya pengguna internet memudahkan mereka untuk mengakses

artikel dari seluruh penjuru dunia, dan mereka bisa memperoleh dan

mencetak artikel jika diperlukan. Pengarang pun dapat dengan mudah

menerbitkan karya mereka dengan lebih cepat dan menyebarkannya kepada

pembaca secara lebih luas. Penerbit dapat memproduksi bagian tertentu dari

jurnal elektronik mengenai isu-isu tertentu kapan pun dan dengan frekuensi

sesuai dengan yang mereka inginkan, dan menyebarkan informasi kepada

pembaca dengan lebih cepat. Akhirnya pustakawan tidak lagi perlu bersusah

payah dengan menyediakan biaya dan fasilitas serta pemeliharaan untuk

penyimpanan jurnal elektronik (p. 12).”

Perbandingan jurnal elektronik dengan jurnal tercetak dapat dilihat dari hal yang

telah dipaparkan tabel dibawah berikut ini oleh Tresnawan (2005):

Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak

No Kriteria Elektronik Tercetak

1 Kemuktahiran Mutakhir Mutakhir

2 Kecepatan diterima Cepat Lambat

3 Penyimpanan Sangat mengirit tempat Makan Tempat

4 Pemanfaatan 24 Jam Terbatas Jam buka

5 Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri

6 Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7 Waktu penelusuran Cepat Lama

8 Keamanan Lebih aman Kurang aman

9 Manipulasi dokumen Sangat mudah Tidak bisa

10 Langganan dengan harga

yang sama

Judul bisa lebih banyak Judul lebih sedikit

11 Harga total langganan Jauh lebih murah Lebih mahal

(22)

Dapat dilihat dari tabel di atas, jurnal elektronik lebih banyak keunggulannya

dibandingkan dari pada jurnal tercetak. Memang untuk mengakses jurnal

elektronik ini harus memiliki media elektronik seperti computer. Namun pada saat

ini media elektronik yang dapat mengakses bahan elektronik sudah banyak tanpa

harus ada arus listrik, bahkan sekarang hand phone dapat juga untuk membuka

bahan teks elektronik, seperti jurnal elektronik dan buku elektronik.

Oleh karena itu dengan adanya koleksi elektronik ini diharapkan perpustakaan

dapat menyediakan informasi dengan cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga, dan

informasi yang selalu up to date.

2.2.1 Pengertian Jurnal Elektronik

Telah ada banyak sekali pengertian mengenai jurnal elektronik yang dikemukakan

oleh pendapat ahli, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Prytherch (2000)

dalam bukunya Harrod’s Librarians Glossary and Reference Book

mendefinisikan:

“Electronic Journal – a journal for which the full end product ia available

on journal in which all aspects of preparation, refereeing, assembly and

distribution are carried out electronically. A developing area in which many

problems need resolving – copyright, distribution, funding, Peer review,

Research assessment – before the electronic journal is accepted by all (p.

256).”

Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa jurnal elektronik merupakan karya

yang seluruh proses persiapan, pengumpulan, distribusi dilakukan secara

elektronik. Namun ada beberapa hal masalah yang perlu diselesaikan, seperti

hak cipta, pendanaan, peer review, penilaian penelitian sebelum jurnal elektronik

diterima oleh semua pihak.

(23)

Sedangkan Hazel Woodward dan rekanannya dalam Evans (2000) menyebutkan

Mitos tentang jurnal elektronik (myths about electronic journal), sebagai berikut:

1.

Electronic journal will provide better access to journal articles

2.

Academics and researchers read journals at their office desks.

3.

Readers want electronic journals

4.

Electronic journals are quick and convenient to access

5.

Readers know and care who publishes a journal.

6.

Readers want page integrity.

7.

Electronic journals will bypass libraries and make them redundant.

8.

Electronic journals will save libraries money.

9.

Storage and dissemination of electronic journals is inexpensive or free.

10.

Electronic journals will save paper.

11.

Publisher care about readers.

12.

Electronic journals will save publishers money.

13.

Electronic journals will make subscription agent redundant.

14.

Only recent issues of journals are required.

15.

All scholarly journals will be available electronically in a few years (p.

182).

Mitos di atas mengatakan bahwa jurnal elektronik menyediakan akses yang lebih

mudah, nyaman dan cepat. Jurnal elektronik juga dapat memotong anggaran

berlebihan pada perpustakaan. Untuk penyimpanan dan penyebaran jurnal

elektronik juga murah. Jurnal elektronik juga mengurangi penggunaan kertas yang

terbuat dari pohon-pohon di dunia. Jurnal elektronik juga akan menghemat

pengeluaran dari penerbit.

Jones (2000) menyatakan mengenai jurnal elektronik sebagai berikut: “e-journal

is a digital periodical that publishes on the Internet or World Wide Web (WWW).

E-journal are becoming an accepted and necessary means of meeting the demans

for the dissemination of knowledge (p. 2).”

Jones menegaskan bahwa e-journal adalah suatu metode baru dari penyampaian

pengetahuan dan pembangunan keilmiahan.

2.2.2 Karakteristik Jurnal Elektronik

(24)

Dalam sebuah sosialisasi e-journal oleh Universitas Widya Dharma Klaten

(2012) menyatakan karakteristik jurnal elektronik sebagai berikut:

1.

Publikasi dalam format elektronik dan memiliki ISSN

(International Standard Serial Number)

2.

Isi e-journal biasanya berupa:

a.

Artikel ilmiah (hasil riset atau telaah literatur).

b.

Resensi buku.

3.

Format dokumen e-journal:

a.

HTML.

b.

PDF (p. 5).

Karakteristik di atas menjabarkan sifat-sifat e-journal dari segi legalitas yang

harus memiliki ISSN, kemudian dari segi isi, dan format yang biasanya digunakan

untuk sebuah jurnal elektronik.

Wanto (2011) dalam wacananya menjabarkan karakteristik jurnal elektronik

sebagai berikut:

1.

Membutuhkan password (bulanan atau tahunan)

2.

Adanya masa berlangganan (per tahun)

3.

Memiliki fitur standard seperti Basic Search, Advanced Search, Topic,

Publication, Marked, Bookshelf dll.

4.

Hasil penelusuran dalam bentuk full text/html, PDF, abstrak

5.

Memberikan berbagai pilihan titik akses Judul, pengarang, subjek,

penerbitan dll.

6.

Sugested topic or Journal pada beberapa Database Online

7.

Beberapa pilihan bahasa (english, spain, japon dll.)

Wanto menggambarkan karakteristik jurnal elektronik lebih kepada segi tampilan

yaitu fitur-fitur yang biasanya ada pada jurnal elektronik, seperti fitur searching,

suggested topic, dan fitur bahasa. Wanto juga menjabarkan bahwa terdapat jurnal

elektronik yang membutuhkan password dan masa berlangganan (per tahun).

Karakteristik jurnal elektronik yang telah digambarkan oleh Wanto hampir sama

dengan yang dinyatakan oleh Adam (2012), namun jauh lebih lengkap dan jelas,

sebagai berikut:

1.

Membutuhkan password (bulanan, tahunan)

2.

Access Indicator:

a.

Free

b.

Fulltext

c.

Partial (Abstract only atau Kondisi tertentu)

d.

No Access (Berbayar)

(25)

4.

Memiliki fitur standar: Basic Search

a.

Advanced Search

b.

Publication Search

c.

Topic

d.

Publication

e.

Marked

f.

Bookshelf

5.

Memberikan berbagai pilihan titik akses (judul, pengarang, subjek,

penerbitan).

6.

Suggested topic or journal.

7.

Hasil Penelusuran dalam bentuk abstrak dan fullteks - html/pdf.

8.

Hasil Penelusuran dapat diunduh, cetak, dan kirim via email.

9.

Citations (Semakin tinggi tingkat citation nya semakin baik kualitas paper

nya) –Scopus (p. 8).

Pendapat Adam di atas menjabarkan indikator untuk mengakses jurnal elektronik

ada yang gratis dan juga berbayar, penelusuran juga dalam fullteks atau hanya

abstrak saja. Hasil penelusuran juga dapat di unduh, cetak atau kirim ke email.

Adam juga menyatakan semakin tinggi tingkat citation maka semakin baik

kualitas karya ilmiah tersebut.

Sedangkan Nowakowski (2007) dari Perpustakaan Dalhousie, mengemukakan

karakteristik terbitan berseri Ilmiah dengan majalah populer sebagai berikut:

Tabel 2.2 Karakteristik Jurnal Ilmiah dan Majalah Populer

Characteristics Scholarly / Academic

Journals

Popular Magazines

Content

usually quite structured; may

include abstract, literature

review, methodology, results,

conclusion, bibliography

no specific format or

structure

Length

longer articles providing

in-depth analysis of topics

shorter articles providing

broader overviews of topics

Sources

footnotes and bibliographies

rarely any cited; original

sources can be obscure

Review Policy

articles are read and

reviewed by peers for

accuracy; peer-reviewed

articles may go through an

editor or editorial board

Author

noted professional, specialist

or expert in the field

journalist, staff writer or

anonymous

Audience

researchers and

professionals, advanced

reading level, specialized

vocabulary

(26)

Advertising

very little or highly

specialized

significant amount

Examples

American Economic Review

Sex Roles: a Journal of

Research

JAMA: The Journal of the

American Medical

Association Annals of Science

People Sports Illustrated

Ladies Home Journal

Time

Sumber : Nawakowski (2007)

2.2.3 Jenis-jenis Jurnal Elektronik

Di atas telah membahas mengenai kriteria jurnal elektronik di atas, maka dapat

dikelompokan jurnal elektronik dari segi kebebasan akses, yaitu :

1.

Jurnal elektronik yang dapat di akses tanpa biaya dan dapat dicetak juga

download secara bebas.

2.

Jurnal elektronik yang tidak dapat diakses tanpa password atau tanpa

melanggan dengan berbayar kepada vendor yang menjajakan.

Oktaviano (2008) menyatakan bahwa jurnal elektronik menjadi 3 jenis, yaitu :

1.

Jurnal online, yaitu jurnal yang terpasang melalui computer utama seperti

Dialog dan BRS (Bibliographic Retrieval Services).

2.

Jurnal pada CD-ROM yaitu jurnal individu berbentuk teks penuh atau

jurnal yang dikoleksi dari berbagai subyek jurnal tercetak yang ada dalam

bentuk elektronik yang kemudian ditempatkan pada CD-ROM.

3.

Jurnal pada network, yaitu jurnal dalam bentuk jaringan kerja yang

didasarkan pada perangkat lunak mailing list atau aplikasi komputer

client/server termasuk di dalamnya seperti Gopher, FTP dan www pada

situs web internet (p. 13).

2.2.4

Keunggulan dan Kekurangan Penggunaan Jurnal Elektronik

(27)

Diantara kemudahan-kemudahan dari jurnal elektronik dibandingkan dengan

jurnal tercetak adalah masalah akses yang tidak terbatas antara ruang dan waktu.

Selain itu dapat dilihat lebih lengkapnya lagi akan dibahas disini.

Menurut Adam (2012) kelebihan dan kekurangan jurnal elektronik adalah sebagai

berikut:

Kelebihan Jurnal Elektronik :

1.

Akses dapat dilakukan kapan dan dimana saja (Koneksi internet)

2.

Terbitan terbaru (current)

3.

Jumlah dan ragam terbitan sangat banyak dalam batasan tahun terbit

tertentu

4.

Dapat menyimpan dan menelusur kembali hasil penelusuran yang

telah lalu

5.

Dapat di download, dicetak, dan dikirim via email saat itu juga

Kekurangan Jurnal Elektronik :

1.

Harga Mahal (Tingkat keterpakaian harus tinggi-Murah) 1 Judul.

Rp50.000.0000 = di download 5000 orang.

2.

Harga Jurnal Rp50.000.000/5000 = Rp10.000.

3.

Terkadang core journal hasil penelusuran tidak memunculkan full

text.

4.

Beberapa akses hanya dapat dilakukan di dalam kampus (Subscribe

identified by IP Addereses).

5.

Rentan Sistematik Dowloading (Server jurnal secara otomatis

memblok akses) (p. 5).

Keuntungan Keuntungan dari jurnal elektronik menurut pendapat King dan

Tenopir dalam Dayanti (2007) yaitu:

1.

Aksesibilitas

a.

Lebih banyak penyitiran

b.

Akses 24/7

c.

Akses cepat dan mudah

d.

Tidak pernah sedang berada dalam tumpukan atau peminjaman

e.

Sering terdapat materi yang tidak bisa diakses di tempat lain,

f.

Akses jarakjauh

2.

Kenyamanan

a.

Dibaca pada layar komputer

b.

Terkadang menimbulkan perasaan tidak harus pergi ke perpustakaan.

3.

Kecepatan penerimaan dan publikasi

a.

Mengurangi waktu untuk proses pengulangan

4.

Lebih mudah dan cepat dalam meraih audiens terbaik dan relevan.

5.

Membantu/memperbaiki proses penelitian dan menawarkan feedback lebih

cepat.

6.

Fitur nilai tambah:

(28)

b.

Terdapat bahan tambahan seperti audio, grafis, dan visual.

7.

Menambah dialog dalam komunitas ilmiah

8.

Lebih mudah disebarkan kepada aidiens asing

9.

Melampirkan kotak komentar dalam artikel

10. Dapat mempublikasikan format yang tidak dapat dicetak

a.

Cepat, terfokus, relevansi tinggi

b.

Mendukung proses penelusuran

11. Mutakhir

a.

Tersedia sebelum versi cetaknya

12. Cetak

a.

Mudah untuk dicetak, lebih baik dari hasil fotocopy, dan berkualitas

bagus.

13. Navigasi mudah dan fleksibel.

14. Tidak ada batasan.

15. Biaya murah (p. 18).

Adapun hambatan atau kelemahan jurnal elektronik yang dipaparkan oleh King

dan Tenopir (1999) antara lain:

1.

Tidak ada pengenalan akan informasi lain pada database atau jurnal baru

(salah satunya karena alasan sitiran).

2.

Ketidakadaan pelatihan yang memadai dalam hal bagaimana mengakses

sumber-sumber elektronik.

a.

Terkadang dinyatakan sebagai ketidakadaan waktu untuk

memanfaatkan atau ketidakadaan kenyamanan dengan teknologi atau

teknik “Know-How” atau dalam hal kemampuan untuk membawa

jurnal elektronik.

3.

Ketidakadaan sumber-sumber penelitian dalam internet (cakupan,lingkup,

dan relevansi subjek).

4.

Ketidakpastian bentuk arsip dari sumber elektronik, membuatnya sulit

untuk membawa atau memindah tempatkan.

5.

Informasi dan artikel yang meragukan dalam posting di internet, terkadang

dirasakan sebagai ketidakadaan persepsi atau tinjauan bahwa jurnal

elektronik belum dapat dikatakan publikasi yang nyata atau berpengaruh

seperti halnya jurnal tercetak.

6.

Membutuhkan standarisasi dalam penggunaan dan publikasi

sumber-sumber elektronik.

a.

Ketidaksesuaian antar format

b.

Perbedaan penggunaan format data

7.

Pembatasan terhadap pengindeksan dan search engine di internet/indeks

dan abstrak yang tidak standar.

a.

Pengindeksan tidak memadai

b.

Adanya kesulitan navigasional yang dapat dihubungkan kepada

ketidakadaan teknik “Know-How”.

8.

Pembajakan/keamanan bahan (berpotensi untuk perubahan tulisan)

9.

Terlalu berorientasi ke negara Amerika

(29)

11. Keharusan untuk membayar jurnal elektronik yang tidak tersedia dalam

bentuk lain (p. 13).

Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya jurnal

elektronik memiliki keuntungan bagi pengguna. Antara lain, dalam hal akses

penelusuran, kenyamanan, kecepatan pengambilan dan publikasi, kemudahan

penelusuran, dapat menawarkan feedback lebih cepat. Memiliki fitur-fitur yang

memudahkan, meningkatkan dialog dalam komunitas ilmiah, memudahkan

penyebaran informasi, dapat melampirkan komentar terhadap artikel. Memiliki

format yang tidak mudah untuk plagiat, menghemat waktu, mutakhir, mudah

dicetak, memilki navigasi yang fleksibel, tanpa batasan dan biaya murah.

Kelemahan dari jurnal elektonik, antara lain adalah terbatasnya informasi yang

didapatkan pada database atau jurnal baru oleh karena alasan sitiran, kurangnya

keahlian dalam hal mengakses sumber-sumber elektronik bagi pengguna

dikarenakan tidak adanya pelatihan, bisa saja bagi pengguna tidak menunjukkan

sumber darimana penelitian diambil, tidak adanya persepsi atau tinjauan bahwa

jurnal elektronik belum dapat dikatakan publikasi yang nyata. Jurnal elektronik

juga masih memerlukan adanya standar penggunaan dan publikasi sumber-sumber

elektronik, pengindeksan tidak memadai, sering terjadi pembajakan, terlalu

berorientasi ke negara Amerika, permasalahan hak cipta, memerlukan biaya untuk

mengaksesnya.

2.2.5

Tujuan Penggunaan Jurnal Elektronik

Penggunaan jurnal elektronik dalam ruang lingkup perpustakaan memberikan

peranan penting, tidak hanya bagi perpustakaan tetapi juga bagi pengguna

perpustakaan. Llewellyn, dalam Andriaty (2005) mengemukakan “banyak

keuntungan yang dapat diperoleh dari jurnal elektronik, antara lain dapat

disebarkan lebih ekonomis karena penyiapan naskah, proses editing (review) dan

prosedur lainnya tidak serumit dan semahal biaya jurnal cetak (p. 26).”

(30)

menggantikan jurnal tercetak yang telah dikembangkan dan dimanfaatkan selama

beberapa abad karena adanya berbagai keunggulan yang ditawarkan.

2.3

Distributor dan Vendor Jurnal Elektronik

Seperti semua organisasi lainnya yang berkembang dalam bisnis informasi,

vendor dan distributor perpustakaan menghadapi perubahan lingkungan dalam

ukuran besar karena faktor teknologi. Hal ini serupa yang telah terjadi pada

mayoritas perpustakaan 20 tahun terakhir. secara umum perpustakaan berada di

bawah tekanan untuk melakukan pelayanan yang lebih dengan segala kekurangan

dana dan personil. Disamping itu banyak vendor yang mengambil keuntungan

dari peluang ini dengan lebih menawarkan layanan yang lebih luas.

Pengetahuan perpustakaan mengenai informasi produk sangat penting untuk

mengembangkan koleksi dengan tetap menghemat biaya. Grosir, pengecer dan

gues lainnya adalah sumber utama dari bahan untuk koleksi perpustakaan yang

dapat menyediakan item yang sama. Dalam hal layanan jurnal elektronik ini telah

diidentifikasi terdapat tiga masalah utama; ekonomi, pelanggaran hak cipta dan

distribusi.

Pustakawan lebih merujuk kepada vendor daripada grosir. Vendor membeli buku

dalam jumlah yang banyak dari berbagai penerbit, kemudian menjual salinan

untuk toko buku dan perpustakaan. Karena vendor membeli dalam volume yang

banyak, mereka menerima diskon besar dari penerbit ketika pemborong menjual

buku. Maka saat pembeli menerima daftar harga yang telah di diskon oleh

produsen, tetapi jauh lebih rendah dari yang vendor terima. Misalnya, jika vendor

menerima potongan 40% dari harga produsen, diskon yang diberikan

perpustakaan akan hanya 15% sampai 20%. Jika perpustakaan atau toko buku

langsung dari penerbit, diskon mungkin akan sama tinggi atau lebih tinggi.

Sebuah jurnal yang terbit harus melalui proses peer review. Mekanisme peer

review ini sudah berabad-abad tertanam di dalam tradisi jurnal ilmiah, menjadi

(31)

umum dan serderhana, siklus ini dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai

berikut:

[image:31.595.114.508.213.440.2]

Sumber: Pendit (2008: 51)

Gambar 2.2 Siklus Peer Review

Gambar di atas memperlihatkan bahwa komunikasi ilmiah terjadi di tiga wilayah.

Pertama yang melibatkan penerbitan, mulai dari kantor para editor, ke penerbit

(milik asosiasi atau komersial), selanjutnya ke penjaja (umumnya komersial),

sebelum sampai ke perpustakaan dan pembaca di kampus. Kedua antara penulis

dengan editor dan ilmuwan yang melakukan peer review. Ketiga adalah

komunikasi ilmiah yang terjadi antara penulis, editor, ilmuwan dan pembaca

dalam lingkungan akademik yang juga melibatkan perpustakaan. Siklus

komunikasi ilmiah seperti ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Siklus

komunikasi peer review ini sering menjadi ukuran kinerja dari ilmu dan

masyarakat akademik tertentu.

(32)

ilmiah yang bersangkutan. Teknologi juga membantu ‘ledakan’ karya ilmiah

karena para ilmuwan kini semakin mudah membuat dan mendiskusikan karya

mereka di antara sesama pihak yang terlibat. Teknologi masa kini juga membuka

peluang baru dalam hal penyampaian dan akses terhadap karya-karya ilmiah.

Pendit (2008) menyebutkan mengenai peluang teknologi yang membuka peluang

baru sebagai berikut :

“Pada tahun 1992, Andrew W Mellon Foundation pernah membiayai sebuah

kajian menyeluruh tentang kaitan antara perpustakaan perguruan tinggi dan

komunikasi ilmiah “dapat dikatakan bahwa setidaknya teknologi-teknologi

baru akhirnya akan mengurangi kebergantungan yang berlebihan kepada

penerbit komersial dan mungkin saja universitas akan kembali mengukuhkan

peran langsung mereka dalam komunikasi ilmiah (p. 49).”

Belakangan ini, para penerbit dan vendors melancarkan strategi baru yang diberi

nama Big Deal yang dijelaskan oleh pendit (2008) :

“Yaitu satu paket akses digital ke seluruh jurnal yang ada dalam daftar

mereka dengan harga sedikit lebih mahal daripada berlangganan beberapa

jurnal saja. Strategi pemasaran ini biasanya diikuti pula dengan tawaran

berlangganan sekaligus selama beberapa tahun (multiple-year subscription)

dan bisa diatur sebagai bagian dari konsorium nasional atau regional. Sistem

langganan yang sepentuhnya elektronik kini mulai menggantikan sistem

sebelumnya yang menawarkan akses elektronik sebagai tambahan bagi

perpustakaan yang berlangganan jurnal tercetak (p. 51).”

(33)

Selain dengan skema Big Deal, evans menyatakan :

“Para penerbit besar juga aktif melakukan penggabungan (merger) dan

pengambil-alihan atau akuisisi. Penerbit-penerbit besar juga melakukan apa

yang mereka sebut ‘integrasi vertikal’ (vertical integration). Cara promosi

mereka juga semakin agresif. Para penerbit kini berusaha membuat data

sitasi mereka tersedia di Internet untuk dimanfaatkan oleh mesin-mesin

pencari untuk umum, seperti Google Scholar dan Windows Live Academic.

Dengan menampilkan diri di mesin-mesin pencari tersebut, para penerbit

berharap dapat ‘menanam’ link mereka di Internet dan mendorong orang

untuk mengikuti link tersebut menuju situs yang resmi. Beberapa penerbit,

misalnya yang menerbitkan British Medical Journal, memanfaatkan jasa

AdSense di Google (p.224).”

Beberapa vendor seperti ProQuest ABI/INFORM /Chadwyck-Healey dan

Thomson/Gale menawarkan layanan isi yang terus berkembang seperti e-book dan

pangkalan-pangkalan data khusus. Para penerbit yang tadinya hanya bergerak

dalam dunia cetak pun tidak enggan berubah. Mereka berani menawarkan jasa

online untuk buku-buku referensi. Misalnya Oxford University Press yang tadinya

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripif dengan menggunakan metode

konten analisis. Penelitian deskriptif menurut Suratmo (2002) adalah “Penelitian

didasarkan data deskripsi dari suatu status, keadaan, sikap, hubungan atau suatu

sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi obyek penelitian (p. 16).” Dalam

penelitian ini, penulis membandingkan konten (muatan) dari tiga database jurnal

elektronik berbeda yang memiliki bidang kajian sama yaitu manajemen dan

ekonomi dalam database; Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink.

Penulis akan melihat dari coverage dan back issue koleksi jurnal elektronik yang

ada pada masing-masing database.

3.2

Unit Analisis

Unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen

yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas

penelitian dapat terjaga.

Unit analisis menurut Arikunto (2006) “satuan tertentu yang diperhitungkan

sebagai subjek penelitian (p. 143).” Namun banyak peneliti yang bingung akan

membedakan antara objek dan subjek dari penelitiannya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan unit analisis yang merupakan konten

dari database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink bidang

manajemen dan ekonomi.

3.3

Teknik Pengumpulan Data

(35)

primer yaitu : konten (muatan), serta data back issue jurnal elektronik pada

database tersebut.

2.

Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, dan

kepustakaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.4

Instrumen Penelitian

Arikunto (2006) menjelaskan “instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, cermat, lengkap, dan sistematis hingga mudah diolah (p. 160).

Berdasarkan pendapat di atas tentu peneliti dalam menjalankan metode

penelitiannya menggunakan instrument atau alat, agar data yang diperoleh lebih

baik. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian yang

berupa dokumentasi, yaitu tabel pengumpulan data dan tabel analisis data.

[image:35.595.135.491.491.647.2]

Menurut Arikunto (2006) “Pedoman dokumentasi memuat garis-garis besar atau

kategori yang akan dicari datanya (p. 158).” Oleh karena itu penulis membuat

pedoman dokumentasi yang merupakan tabel pengolah data dan tabel analisis data

sebagai berikut :

Tabel 3.1 Tabel Pengumpulan Data

Judul Jurnal

ProQuest ABI/INFORM Emerald Springerlink

A

.

.

.

(36)

3.5

Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan penulis pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1.

Data di ambil dengan melakukan penelusuran (searching) pada situs

database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink. Ketiga

situs ini di eksplorasi dengan menggunakan daftar tabel 3.1

2.

Tabel pengumpulan (tabel 3.1) di bangun berdasarkan data yang ingin di

evaluasi. Disini penulis mengumpulkan data judul-judul jurnal elektronik

yang ada pada database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan

Springerlink.

3.

Kemudian penulis akan mengindeks seluruh jurnal berdasarkan abjad

judul jurnal elektronik yang terdapat pada database Emerald, ProQuest

ABI/INFORM dan Springerlink.

4.

Setelah pengumpulan data penulis akan mengevaluasi banyaknya jurnal

yang sama yang terdapat pada ketiga database yang berbeda tersebut.

5.

Setelah ditemukan banyaknya kesamaan jurnal elektronik, selanjutnya

penulis akan meninjau back issue jurnal tersebut, dan membandingkan

mana yang lebih lengkap diantara tiga database tersebut menggunakan

tabel 3.2. Kemudian penulis akan menyajikan datanya dalam bentuk grafik

[image:36.595.102.551.648.724.2]

Dari sini penulis akan dapat menggambarkan database mana yang paling banyak

terdapat kesamaan pada konten, dan mana database dalam bidang kajian

manajemen dan ekonomi yang paling bagus untuk dilanggan bagi Perpustakaan

USU.

Tabel 3.2 Tabel Analisis Data

Judul

Jurnal

ProQuest

Emerald

SpringerLink

(37)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Database ProQuest ABI/INFORM

Pada penelitian ini penulis mengambil data pada database ProQuest

ABI/INFORM bidang Manajemen dan Ekonomi, jadi pada lebih spesifik penulis

mengambil data pada database ABI/INFORM Complete. ABI/INFORM

dipublikasikan pada awal tahun 1970, konten ABI/INFORM sebagian besar

merupakan set yang mencakup jurnal full text dan banyak juga dicari dari

konfrensi bisnis serta publikasi perdagangan disertasi, prosiding konfrensi, dan

laporan pasar yang akan membantu para peneliti untuk menyelesaikan

masalahnya.

ABI/INFORM complete mencakup seluruh konten yang dapat ditemukan pada

ABI/INFORM global, ABI/INFORM industry and marketing, juga mencakup

arsip ABI/INFORM yang menawarkan backfile medalam dari jurnal bisnis yang

paling penting dari abad dahulu. ABI/INFORM melakukan kerjasama dengan

penerbit dunia yang paling bergengsi termasuk Cambridge University Press, Dow

Jones & Company, Emerald Publishing Group, Dun and Bradstreet, Palgrave

MacMilan, Group Financial Times, dan Economist Intelligence.

ProQuest ABI/INFORM menyediakan akses ke ratusan kunci judul mengenai

bisnis, seperti berikut:

Jurnal full-text:

-

Journal of Economic Literature

-

Journal of International Business Studies

-

Organization Science

-

Journal of Economic Perspectives

-

Academy of Marketing Science Journal

-

American Economic Review

-

Accounting Review

-

Supply Chain Management

-

MIT Sloan Management Review

(38)

Majalah full-text:

-

Wall Street Journal

-

Financial Times

-

Economist

-

SmartMoney

Analisis full-text termasuk laporan marketing and industry:

-

Economist Intelligence Unit

-

Hoovers/Dunn and Bradstreet

-

Business Monitor International

-

Oxford Analytica

-

Oxford Economic Forecasting

-

ISI Emerging Markets

Jurnal non-full-text:

-

Working papers

-

Dissertations

-

Business cases

-

Conference proceedings

Cakupan subjek:

-

Business

-

Economic conditions

-

Corporate strategies

-

Management theory

-

Management techniques

-

Business trends

-

Competitive landscape and product information

-

Accounting

-

Finance

-

Etc.

Seluruh kata kunci di atas maupun cakupan subjekya terdiri dari ribuan jurnal

full-text, disertasi, kertas kerja, majalah bisnis dan ekonomi, dan laporan Negara yang

berfokus pada industry. Seluruh cakupan memberikan peneliti gambaran yang

lengkap tentang perusahaan dan tren bisnis di seluruh dunia.

Total seluruh publikasi yang dapat dilihat terdapat 7.361 yang terdiri dari

Scholarly Journals

2668, Trade Journals

2310, Reports

1745, Magazines

344,

Newspapers 107, Wire Feeds

72, Other Sources

41, Conference Papers &

(39)
[image:39.595.138.486.84.239.2]

Gambar 4.1 Konten publikasi database ProQuest ABI/INFORM ABI/INFORM

complete

4.1.1 Kesamaan Konten pada Database ProQuest ABI/INFORM

Penulis membatasi tipe sumbernya untuk memudahkan perbandingan konten yang

sama antara database ProQuest ABI/INFORM dengan database Emerald dan

SpringerLink, yaitu dari source type yang berupa Trade Journals dan Scholarly

Journals – full-text only dan subjeknya, penulis menggunakan cakupan subjek

yang terdiri dari:

-

"BUSINESS AND ECONOMICS--ACCOUNTING"

-

"BUSINESS AND ECONOMICS"

-

"BUSINESS AND ECONOMICS--MARKETING AND PURCHASING"

-

"Business And Economics--Small Business"

-

"Business And Economics--Public Finance, Taxation"

-

"BUSINESS AND ECONOMICS--MANAGEMENT"

-

"BUSINESS AND ECONOMICS--BANKING AND FINANCE"

-

"BUSINESS AND ECONOMICS--PERSONNEL MANAGEMENT"

-

"Business And Economics--Macroeconomics"

-

"Agriculture--Agricultural Economics"

Maka didapatkan hasil pembatasan konten yang diteliti oleh penulis pada

database ProQuest ABI/INFORM ABI/INFORM complete sebanyak 1710, atau

(40)

ABI/INFORM dengan database Emerald dan SpringerLink, dan didapatkan data

sebagai berikut:

[image:40.595.129.470.133.338.2]

-

Konten yang terdapat pada database Emerald

: 197 jurnal

-

Konten yang terdapat pada database SpringerLink : 158 jurnal

-

Total konten tidak terapat pada database lain

: 355 : 20,8%

Gambar 4.2 Persentase konten yang sama pada ProQuest ABI/INFORM

4.1.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada ProQuest

ABI/INFORM

Setelah didapatkan data berapa banyak konten yang sama, penulis melakukan

penelitian lebih lanjut untuk membandingkan kelengkapan issue dari jurnal-jurnal

yang sama pada database ProQuest ABI/INFORM dengan database Emerald dan

SpringerLink. Disini penulis membandingkan tahun pertama kali jurnal tersebut

ada pada ketiga database, issue dan volume yang pertama kali ada hingga yang

ter-up to date. Dari penelitian tersebut, maka didapatkan data sebagai berikut :

-

Jurnal yang lebih lengkap dari konten yang sama

: 14 : 3,9%

-

Jurnal yang sama lengkap dari konten yang sama

: 114 : 33,2%

-

Jurnal yang tidak lebih lengkap dari konten yang sama : 227 : 62,8%

21%

79%

(41)
[image:41.595.224.446.85.270.2]

Gambar 4.3 Persentase kelengkapan konten yang sama pada ProQuest

ABI/INFORM

4.2 Database Emerald

Emerald merupakan penerbit global yang menghubungkan penelitian dan praktik

untuk kepentingan masyarakat. Emerald saat ini telah mengelola lebih dari 290

jurnal dan lebih dari 2000 buku dan buku berseri, serta menyediakan berbagai

produk lain secara online.

Gambar 4.4 Tampilan home database Emerald

Kualitas merupakan yang diutamakan oleh penerbit Emerald yaitu kualitas

tertinggi double-blind peer review. Saat ini Emerald telah membangun jaringan

dengan 100.000 penasihat, penulis dan editor dan hamper 5.000 pelanggan di 130

negara di seluruh dunia.

33%

63% 4%

[image:41.595.151.465.446.624.2]
(42)

Sejarah singkat Emerald

-

Pada akhir tahun 2012 Emerald memiliki 55 jurnal dan 3 buku berseri oleh

Thomson Reuters (ISI)

-

Tahun 2012 telah ada lebih dari 22 juta artikel yang dapat dibaca dan di

download pada Emerald

-

Lebih dari 135.000 peneliti, akademisi dan penulis telah memberikan

kontribusi untuk konten Emerald sejak tahun 1994

-

Saat ini Emerald telah memiliki pelanggan di lebih dari 130 negara dan

kontributor lebih dari 205 negara.

[image:42.595.115.518.338.612.2]

Cakupan subjek yang terdapat pada Emerald adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Cakupan Subjek pada Database Emerald

Accounting and Finance

Built Environment

Business Ethics and Law

Economics

Education

Electrical & Electronic Engineering

Enterprise and Innovation

Environmental

Management/Environment

Health and Social Care

Health Care Management / Healthcare

Human Resource Management

Industry and Public Sector

Management

Information and Knowledge

Management

International Business

Language and Linguistics

Learning and Development

Library and Information Studies

Management Science/Management

Studies

Managing Quality

Marketing

Mechanical & Materials Engineering

Operations and Logistics Management

Organization Studies

Performance Management and

Measurement

Regional Management Studies

Sociology and Public Policy

Strategy

Tourism and Hospitality

Untuk memudahkan penulis maka subjek jurnal yang diteliti dibatasi sebagai

berikut :

Table 4.2 Pembatasan cakupan subjek dalam penelitian

Accounting and Finance

Built Environment

Business Ethics and Law

Economics

Environmental

Management/Environment

[image:42.595.110.517.692.752.2]
(43)

Health Care Management / Healthcare

Human Re

Gambar

Gambar 2.1 Tingkatan data
Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak
Tabel 2.2 Karakteristik Jurnal Ilmiah dan Majalah Populer
Gambar 2.2 Siklus  Peer Review
+7

Referensi

Dokumen terkait