ANALISIS PERBANDINGAN DATABASE JURNAL ELEKTRONIK
EMERALD, PROQUEST ABI/INFORM DAN SPRINGERLINK
BIDANG MANAJEMEN DAN EKONOMI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu prasyarat dalam menyelesaikan studi
untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
dalam bidang studi perpustakaan dan informasi
OLEH
ARIANIANSYAH KARYATIN
090709033
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
MEDAN
ABSTRAK
Arianiansyah Karyatin, 2013. Analisis Perbandingan Database Jurnal
Elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang
Manajemen dan ekonomi.
Penelitian ini dilakukan pada situs database jurnal elektronik Emerald, ProQuest
ABI/INFORM dan SpringerLink. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana konten (muatan) subjek kajian manajemen dan ekonomi pada database
Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink dan untuk mengetahui di
dalam database manakah diantara database Emerald, ProQuest ABI/INFORM,
dan Springerlink yang memuat bidang kajian manajemen dan ekonomi yang
paling lengkap.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode konten analisis
dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi dengan pengamatan secara online. Untuk mendapatkan data
primer dengan cara melakukan penelusuran (searching) di situs database jurnal
elektronik yang diteliti, kemudian membandingkan konten dari ketiga database
Emerald, ProQuest ABI/INFORM, dan Springerlink bidang manajemen dan
ekonomi.
Data yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pada database
ProQuest ABI/INFORM terdapat 86,10% dari konten Emerald dan 68,40% dari
konten SpringerLink dan hal tersebut masih terdapat 79,20% konten ProQuest
ABI/INFORM yang berbeda dengan database Emerald dan SpringerLink.
Kelengkapan jurnal yang sama pada database Emerald dengan database ProQuest
ABI/INFORM jauh lebih lengkap pada database Emerald dengan persentase
kelengkapan 65.90%, begitu juga pada database SpringerLink dengan
kelengkapan 60,30%. Konten yang sama pada database ProQuest ABI/INFORM
dengan database Emerald dan SpringerLink banyak yang tidak lengkap dengan
persentase 62.80% sedangkan konten yang sama lengkap terdapat 33,20%, dan
konten yang lebih lengkap jauh lebih sedikit dengan persentase 3.90%. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan konten yang terdapat pada database ProQuest,
Emerald dan SpringerLink terletak pada tahun terbit dan issue. Akhirnya dapat
disimpulkan untuk bidang kajian ekonomi dan manajemen konten yang paling
lengkap terdapat pada database ProQuest diikuti dengan SpringerLink dan
Emerald.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Perbandingan Database Jurnal Elektronik Emerald, ProQuest
ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang Manajemen dan ekonomi”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk menyelesaikan Program
Sarjana Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Ali
Syahbana dan Ibunda tercinta Ari Windi yang telah memberikan kasih sayang
yang tiada akhir serta dukungan do’a, sehingga penulis memiliki semangat untuk
menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada:
1.
Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2.
Ibu Dr. Irawaty, A. Kahar, M,Pd. Selaku Ketua Departemen Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi.
3.
Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang
senantiasa sabar membimbing dan memberikan semangat kepada penulis.
4.
Drs. Jonner Hasugian, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
berbaik hati membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis.
5.
Seluruh Staff Pengajar Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Ilmu Budaya USU.
7.
Kepada semua teman-teman stambuk 2009 Melati, Khalida, Astika,
Lentina, aisyah, tyodora, Jhonson, Pargo, Heroplin, Indra, Rumi, Fahmi,
Ramson, Andi, Samuel yang telah bersama-sama selama masa
perkuliahan, khususnya Renti, Dian dan Vina dalam susah dan senangnya.
8.
Kepada Popo Fauziah dan Fitrianti Pohan beserta adik-adik mentoring D3
2012 terimakasih atas doa dan dukungannya.
9.
Kepada seluruh kakanda beserta adik-adik Jurusan Ilmu perpustakaan dan
Informasi Universitas Sumatera Utara, yang telah berbagi dengan Penulis
selama ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah mereka berikan kepada
Penulis. Akhir kata Penulis berharap agar skripsi ini dapat kiranya menambah
khazanah ilmu dan bermanfaat bagi semua.
Medan, 20 Juli 2013
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang Masalah... 1
1.2
Rumusan Masalah ... 5
1.3
Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1
Database ... 7
2.1.1
Database Online ... 8
2.1.2
Struktur pada Database ... 9
2.1.3
Tujuan Penggunaan Database ... 10
2.2
Jurnal Elektronik ... 11
2.2.1 Pengertian Jurnal Elektronik ... 13
2.2.2 Karakteristik Jurnal Elektronik ... 14
2.2.3 Jenis-jenis Jurnal Elektronik ... 17
2.2.4
Keunggulan dan Kekurangan Penggunaan Jurnal Elektronik ... 17
2.2.5
Tujuan Penggunaan Jurnal Elektronik ... 20
2.3
Distributor dan Vendor Jurnal Elektronik ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
3.1
Jenis Penelitian ... 25
3.2
Unit Analisis ... 25
3.3
Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.4
Instrumen Penelitian ... 26
3.5
Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28
4.1 Database ProQuest ABI/INFORM ... 28
4.1.1 Kesamaan Konten pada Database ProQuest ABI/INFORM ... 30
4.1.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada ProQuest
ABI/INFORM ... 31
4.2 Database Emerald ... 32
4.2.1 Kesaman Konten pada Database Emerald ... 34
4.2.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada Emerald... 34
4.3 Database SpringerLink ... 35
4.3.1 Kesaman Konten pada Database SpringerLink... 38
4.4 Hasil Perbandingan Database ProQuest ABI/INFORM, Emerald dan
SpringerLink ... 39
4.5 Hasil Temuan dari Perbandingan Database ProQuest ABI/INFORM,
Emerald dan SpringerLink ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
5.1 Kesimpulan ... 44
5.2 Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
LAMPIRAN I Tabel Pengumpulan Data
LAMPIRAN II Tabel Analisis Data
LAMPIRAN III Judul Jurnal yang Sama pada ProQuest dan Emerald
LAMPIRAN IV Judul Jurnal yang Sama pada ProQuest dan SpringerLink
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak ... 13
Tabel 2.2 Karakteristik Jurnal Ilmiah dan Majalah Populer ... 17
Tabel 3.1 Tabel Pengumpulan Data ... 27
Tabel 3.2 Tabel Analisis Data ... 28
Tabel 4.1 Cakupan Subjek pada Database Emerald ... 34
Table 4.2 Pembatasan cakupan subjek dalam penelitian ... 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Data ... 10
Gambar 2.2 Siklus Peer Review ... 23
Gambar 4.1 Konten publikasi database ProQuest ABI/INFORM complete ... 31
Gambar 4.2 Persentase konten yang sama pada ProQuest ABI/INFORM ... 32
Gambar 4.3 Persentase kelengkapan konten yang sama pada
ProQuest ABI/INFORM ... 33
Gambar 4.4 Tampilan home database Emerald ... 33
Gambar 4.5 Persentase konten yang sama pada Emerald ... 35
Gambar 4.6 Persentase kelengkapan konten yang sama pada Emerald ... 36
Gambar 4.7 Tampilan Home SpringerLink ... 37
Gambar 4.8 Persentase konten yang sama pada SpringerLink ... 40
Gambar 4.9 Persentase kelengkapan konten yang sama pada SpringerLink ... 41
Gambar 4.10 Persentase konten yang sama pada database ProQuest
ABI/INFORM, Emerald dan SpringerLink ... 41
ABSTRAK
Arianiansyah Karyatin, 2013. Analisis Perbandingan Database Jurnal
Elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink Bidang
Manajemen dan ekonomi.
Penelitian ini dilakukan pada situs database jurnal elektronik Emerald, ProQuest
ABI/INFORM dan SpringerLink. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana konten (muatan) subjek kajian manajemen dan ekonomi pada database
Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan SpringerLink dan untuk mengetahui di
dalam database manakah diantara database Emerald, ProQuest ABI/INFORM,
dan Springerlink yang memuat bidang kajian manajemen dan ekonomi yang
paling lengkap.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode konten analisis
dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi dengan pengamatan secara online. Untuk mendapatkan data
primer dengan cara melakukan penelusuran (searching) di situs database jurnal
elektronik yang diteliti, kemudian membandingkan konten dari ketiga database
Emerald, ProQuest ABI/INFORM, dan Springerlink bidang manajemen dan
ekonomi.
Data yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pada database
ProQuest ABI/INFORM terdapat 86,10% dari konten Emerald dan 68,40% dari
konten SpringerLink dan hal tersebut masih terdapat 79,20% konten ProQuest
ABI/INFORM yang berbeda dengan database Emerald dan SpringerLink.
Kelengkapan jurnal yang sama pada database Emerald dengan database ProQuest
ABI/INFORM jauh lebih lengkap pada database Emerald dengan persentase
kelengkapan 65.90%, begitu juga pada database SpringerLink dengan
kelengkapan 60,30%. Konten yang sama pada database ProQuest ABI/INFORM
dengan database Emerald dan SpringerLink banyak yang tidak lengkap dengan
persentase 62.80% sedangkan konten yang sama lengkap terdapat 33,20%, dan
konten yang lebih lengkap jauh lebih sedikit dengan persentase 3.90%. Hasil
penelitian menunjukkan perbedaan konten yang terdapat pada database ProQuest,
Emerald dan SpringerLink terletak pada tahun terbit dan issue. Akhirnya dapat
disimpulkan untuk bidang kajian ekonomi dan manajemen konten yang paling
lengkap terdapat pada database ProQuest diikuti dengan SpringerLink dan
Emerald.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat, sebagai pusat informasi, perpustakaan harus mendukung pengguna dalam
memenuhi informasi yang dibutuhkan. Kemajuan yang pesat dalam teknologi
telekomunikasi dan informasi menimbulkan peluang sekaligus tantangan bagi
institusi perpustakaan untuk menciptakan, penghimpun, pengelola, dan penyedia
informasi yang semakin luas cakupannya, dan semakin beragam jenis jasanya.
Sampai awal tahun 1990, perpustakaan digital masih dalam tahap eksperimental
dan banyak orang masih menganggapnya sebagai khayalan masa depan.
Selanjutnya pada penghujung tahun 1990 di Amerika Serikat dan Eropa Barat
timbul fenomena ‘perpustakaan digital’ (digital libraries) yang merebak sebagai
pemicu semangat dalam kegiatan penerapan teknologi di bidang perpustakaan,
dokumentasi, dan informasi di berbagai belahan dunia.
Fenomena perpustakaan digital menunjukan saat ini sudah terdapat kemudahan
akses informasi tanpa batasan ruang dan waktu. Kata “akses” merupakan salah
satu kata paling penting dalam konsep dan aplikasi perpustakaan digital. Terutama
penerapan prinsip kemudahan akses yang melahirkan konsep open access.
Gerakan open access, cepat menjadi populer karena menyediakan jurnal ilmiah
secara terbuka kepada masyarakat akademik.
lebih luas. Begitu juga dengan penerbit dapat memproduksi bagian tertentu dari
jurnal elektronik mengenai isu-isu tertentu kapan pun dan dengan frekuensi sesuai
dengan yang mereka inginkan, dan menyebarkan informasi kepada pembaca
dengan lebih cepat.
Pendit (2008) menjabarkan pada tahun 1992, Andrew W Mellon Foundation
pernah membiayai sebuah kajian menyeluruh tentang kaitan antara perpustakaan
perguruan tinggi dan komunikasi ilmiah. Kajian ini mempelajari pengaruh dari
ledakan dalam jumlah bahan terbitan ilmiah dan peningkatan pesat dalam harga
jurnal terhadap pengelolaan perpustakaan di perguruan-perguruan tinggi tingkat
internasional. Selain itu dipelajari juga pengaruh perkembangan teknologi
elektronik yang waktu itu masih dianggap revolusioner, terutama dengan
pertanyaan khusus: apakah elektronisasi jurnal ini dapat menekan biaya
pengadaan dan pengelolaan jurnal? Kesimpulan dari kajian ini antara lain
menyatakan bahwa “… to a considerable extent these new technologies may
eventually obviate the need to rely so much on the commercial publishers for their
expertise' and that it might be possible for universities to reassert their direct role
in scholarly communication.” (…dapat dikatakan bahwa setidaknya teknologi
baru akhirnya akan mengurangi kebergantungan yang berlebihan kepada penerbit
komersial dan mungkin saja universitas akan kembali mengukuhkan peran
langsung mereka dalam komunikasi ilmiah).
Belakangan ini, para penerbit dan vendor mempunyai strategi baru yang diberi
nama Big Deal, pendit (2008) menjelaskan system Big Deal yaitu satu “paket
akses digital ke seluruh jurnal yang ada dalam daftar mereka dengan harga sedikit
lebih mahal daripada berlangganan beberapa jurnal saja”. Strategi pemasaran ini
biasanya diikuti pula dengan tawaran berlangganan sekaligus selama beberapa
tahun (multiple-year subscription).
year contract), sedikitnya selama tiga tahun. Juga ada kesepakatan untuk tidak
mengungkapkan kepada pihak lain mana pun, berapa sebenarnya biaya
berlangganan yang dibayar sebuah perpustakaan. Tujuannya tentu adalah untuk
mengurangi kemungkinan perpustakaan saling bertukar informasi harga. Lalu
juga ada prasyarat yang mempersulit kemungkinan perpustakaan membatalkan
jurnal yang dilanggan. Dari segi bisnis, cara-cara di atas sebenarnya lebih
menguntungkan pihak penerbit dan vendor. Oleh karena itu, ada baiknya bagi
perpustakaan untuk lihai dan teliti untuk menetapkan kebijaksanaan saat memilih
database jurnal elektronik yang akan dilanggan. Dikarenakan permasalahan yang
dapat timbul seperti peluang yang sangat besar untuk melakukan permainan bisnis
bagi penerbit jurnal yang memberikan jurnal terbitanya kepada vendor yang
berbeda, sama bidang ilmunya.
Permainan bisnis seperti yang dilakukan oleh vendor tersebut tentu saja berakibat
negatif bagi perpustakaan seperti pemborosan dikarenakan terdapatnya duplikat
konten (muatan) pada database yang berbeda. Perpustakaan perlu lebih lihai
dalam melakukan pemilihan saat ingin melanggan banyak database berbeda yang
sama bidang kajiannya.
Perpustakaan USU sejak tahun 2003 telah mulai melanggan database jurnal
elektronik. Sekarang ini perpustakaan USU sendiri terdapat beberapa database
jurnal elektronik yang telah dilanggan, seperti ProQuest ABI/INFORM
(ABI/INFORM, Linguistics and Language Behavior Abstracts (LLBA),
Agriculture Journals, Biology Journals, Medical Library, Political Science,
Research Library, Science Journals, Sociology, Worldwide Political Science
Abstracts), Ebsco (CINAHL, Ebsco Dentistry & Oral Sciences Source, Ebsco
Library, Information Science & Technology Abstracts, Ebsco Regional Business
News, Ebsco Business Source Elite, Ebsco Ebsco MEDLINE), GALE Database
(Art, engineering, Social, Education, Religion Humanities subjects), Westlaw
International, TEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library), Institute of
Engineering, Humanities, Social Sciences and Law, Mathematics and Statistics,
Medicine, Physics and Astronomy), Science-AAAS (Biologi, Ilmu pengetahuan
alam, dan subjek lainnya), Emerald. Namun terdapat jurnal dengan bidang kajian
yang sama pada database berbeda yang dilanggan, contohnya bidang manajemen
dan ekonomi terdapat pada Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink.
Emerald merupakan penerbit terkemuka dunia dalam penelitian manajemen.
Penelitian yang baik dalam manajemen harus membantu dunia untuk menjadi
terkelola dengan lebih baik. Sebagai penerbit terkemuka di dunia riset bisnis dan
manajemen, dengan lebih dari 290 jurnal (per tanggal 2 Februari 2010) dan
berbagai serial dan buku-buku dalam manajemen dan bidang terkait. ProQuest
ABI/INFORM sendiri telah menerima penghargaan SIIA’s 2010 CODiE untuk
Best online general reference service-for content and delivery content. ProQuest
ABI/INFORM juga telah memiliki lebih dari 12.665 judul dengan lebih dari
9.745 judul dalam full text. Sedangkan SpringerLink adalah sebuah basis data full
teks yang terintegrasi untuk jurnal dan buku yang diterbitkan oleh Springer.
SpringerLink saat ini menawarkan lebih dari 1.250 jurnal peer-review secara
penuh dan lebih dari 10.000 buku secara online.
Dari pengamatan awal penulis pada database Emerald, ProQuest ABI/INFORM
dan Springerlink dengan bidang kajian yang sama mengenai manajemen dan
ekonomi, terdapat jurnal yang sama, salah satunya Journal of International
Migration and Integration yang terdapat pada database Springerlink terdapat juga
di database ProQuest ABI/INFORM dengan back issue yang sama, dan
International Journal of Social Economics yang terdapat pada database Emerald
terdapat juga pada database ProQuest ABI/INFORM. Hanya saja bila dilihat dari
back issue, jurnal ini lebih lengkap pada database emerald daripada ProQuest
ABI/INFORM karena lengkap dari volume 1 issue 1 hingga volume 40 issue 6,
sedangkan pada ProQuest ABI/INFORM hanya dari volume 3 issue 1 hingga
volume 40 issue 4. Hal tersebut tentu berpengaruh negatif bagi perpustakaan yang
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan evaluasi konten (muatan) pada
database jurnal elektronik yang berbeda, yaitu Emerald, ProQuest ABI/INFORM
penulis akan mempersempit evaluasi database pada subjek bidang kajian
manajemen dan ekonomi.
Penulis memilih database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink
pada bidang manajemen dan ekonomi dikarenakan database tersebut yang sudah
di review dan bisa di akses pada lingkungan USU.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimanakah konten (muatan)subjek kajian manajemen dan ekonomi pada
database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink?
2.
Di dalam database manakah diantara database Emerald, ProQuest
ABI/INFORM dan Springerlink yang memuat bidang kajian manajemen dan
ekonomi yang paling lengkap?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui konten (muatan) subjek kajian manajemen dan ekonomi pada
database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink.
2.
Mengetahui di dalam database manakah diantara database Emerald,
ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink yang memuat bidang kajian
manajemen dan ekonomi yang paling lengkap.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah untuk :
1.
Instansi Perpustakaan USU, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengambil kebijakan dalam pemilihan database jurnal elektronik bidang
kajian manajemen dan ekonomi yang ingin di langgan.
2.
Penulis, untuk menambah wawasan pemahaman penulis mengenai
evaluasi database jurnal elektronik Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan
3.
Peneliti, dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
4.
Penambah Khasanah Ilmu Perpustakaan dan Informasi khususnya pada
bidang ilmu Aplikasi TI untuk Kepustakawanan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Database
Database adalah sekumpulan data yang tersimpan secara terstruktur, sehingga
memudahkan dalam akses kembali. Rini (2008) menjelaskan “database adalah
sekumpulan file data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian rupa
sehingga dapat diakses dengan mudah dan cepat (p. 38).” Sedangkan Subekti
(2004) menggambarkan “database dapat digambarkan sebagai suatu lemari file
yang berisi berbagai kumpulan file data yang terkomputerisasi (p. 1).”
Apabila melihat kedua definisi di atas, dapat simpulkan bahwa database
merupakan suatu lemari file yang berisi sekumpulan file data yang saling
berhubungan dimana diorganisasi sehingga dapat diakses dengan mudah dan
cepat dan tersimpan secara terkomputerisasi.
Prinsip utama Database adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibilitas
dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali. Aurino (2007) menjabarkan
lebih detail lagi mengenai gambaran sebuah database yaitu :
Database (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan.
Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari
tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau tabel terdapat record yang
sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas
yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri
dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam
satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record.
Telah dijelaskan oleh Aurino lebih detail bagaimana bentuk fisik dari sebuah
database, 1 recod yang yang sejenis, sama besar dan sama bentuk terdapat dalam
1 tabel yang memiliki field kunci sebagai hubungan keterkaitan antara field yang
satu dengan yang lain memiliki satu pengertian lengkap dan disimpan dalam satu
recod.
system (DBMS). Hal demikian meski data yang diolah sangat besar, namun dapat
tetap tersusun dan terstruktur dan meningkatkan kecepatan dalam akses data.
2.1.1
Database Online
Ketika membahas database online maka sebenarnya sudah sejak lama database
sudah bisa diakses secara online, seperti database yang dikelola pada Microsoft
Access, dapat diakses melalui jaringan komputer. Database seperti yang
dijelaskan oleh Pakpahan (2010) “Database adalah kumpulan dari item data yang
saling berhubungan diorganisasikan berdasarkan sebuah struktur tertentu,
tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan
manipulasi untuk kegunaan tertentu”.
Sedangkan pengertian mengenai online dapat dilihat seperti yang digambarkan
oleh Ramadhany (2012) :
Online merupakan terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi
sehingga dapat menjalin komunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer.
Online juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah
komputer atau device terhubung dengan device lain
Jadi berdasarkan kedua pendapat di atas database online merupakan kumpulan
dari item data yang saling berhubungan dan sudah terstruktur tersimpan dalam
komputer dan dapat diakses dengan komputer lain yang mempunyai jaringan
untuk terhubung satu sama lain.
Macam-macam database online yang dijelaskan oleh Talib (2013):
1.
FE-BE (Front-End – Back End, disebut juga Client-Server)
Menggunakan program aplikasi yang dibuat dengan Microsoft Access di
sisi client (FE) dan database MS Access di sisi ‘server’ (BE). File
database di sini diakses secara file-sharing.
2.
Access Project (ADP)
Menggunakan program aplikasi yang dibuat dengan Microsoft Access di
sisi client dan database MS SQL Server di sisi server.
3.
Access via ODBC
Menggunakan ODBC untuk konek ke database. Program aplikasi client
dibuat dengan Microsoft Access, sedangkan database bisa menggunakan
database apa saja, termasuk database server seperti Oracle dan MySQL.
4.
Remote Access
Menggunakan teknologi remote desktop atau remote server, program dan
komputer client. Databasenya bisa saja database Access, bisa juga
menggunakan database server.
5.
Web Application
Aplikasi web dibuat dengan Microsoft Access, di-hosting pada server
SharePoint menggunakan Access Services. Front-End dibuka dengan
browser web, sedangkan database menggunakan SharePoint List.
6.
Access Application Within Browser
Konsep ini memanfaatkan layanan di Internet
menjalankan aplikasi Microsoft Access melalui web browser.
Dari macam-macam database online di atas terdapat kekurangan dan
keuntungannya seperti; FE-BE Bisa digunakan secara multiuser, namun semakin
banyak pengguna yang mengakses database pada waktu yang sama akan semakin
menurunkan kinerja database. Pada ADP karena sudah menggunakan database
server, kinerja database untuk melayani multiuser sangat baik serta keamanan
database lebih terjamin. Sedangkan pada Web Aplication terdapat kesulitan
karena database harus hosting pada server SharePoint, jadi tidak semua server
hosting bisa. Access Application Within Browser aplikasi dan database yang di
buat di upload terlebih dahulu ke server yang disediakan oleh penyedia layanan.
2.1.2
Struktur pada Database
Sebelum menjabarkan mengenai komponen database, ada baiknya terlebih dahulu
mengetahui akan tingkatan data dalam sebuah struktur database seperti yang
dijelaskan oleh Rini (2008) sebagai berikut:
Sumber : Rini (2008: 39)
Gambar 2.1 Tingkatan data
Database
Tabel/file
Record
Field/kolom
1. Database: Merupakan kumpulan dari file/tabel yang saling berhubungan,
database menduduki urutan tertinggi karena di dalamnya semua data
disimpan.
2. Tabel: Sering disebut entitas. Tabel atas record yang menggambarkan
kesatuan data yang sejenis.
3. Record: Merupakan kumpulan field yang membentuk suatu record. Satu
record menggambarkan informasi tentang individu tertentu.
4. Field/kolom: Merupakan atribut dari record yang menunjukan suatu
value/item data.
5. Value: Jenjang terkecil yang merupakan isi dari field yang berupa karakter,
huruf dan angka (p. 39).
Dapat dilihat bahwa jenjang dari tingkatan sebuah data pada database, tingkatan
yang paling terkecil adalah value yang berupa karakter, kemudian field/kolom
yang berisi dari kumpulan value, baru kemudian record yang merupakan
kumpulan dari field dan tabel yang menggambarkan kesatuan data yang sejenis.
2.1.3
Tujuan Penggunaan Database
Setiap penerapan suatu sistem pasti mempunyai tujuan tertentu, seperti telah
disebutkan sebelumnya, database diorganisasikan sedemikian rupa untuk
menemukan kemudahan dalam mengakses data yang dibutuhkan.
Dyah (2007) menjabarkan tujuan dari penggunaan database sebagai berikut:
1.
Kecepatan dan kemudahan (speed): agar user dapat menyimpan,
memanipulasi, dan menampilkan kembali data lebih cepat dan mudah
daripada cara biasa.
2.
Efisiensi ruang penyimpanan (space): mengurangi redundancy, misalnya
dengan pengkodean dan membuat relasi.
3.
Keakuratan (accuracy): agar data sesuai dengan aturan dan batasan
tertentu.
4.
Ketersediaan (availibility): agar dapat diakses oleh setiap user yang
membutuhkan.
5.
Kelengkapan (completeness): dengan menambahkan field pada tabel.
6.
Keamanan (security): agar data yang rahasia tidak jatuh ke tangan user
yang tidak berhak, misalnya: dengan pengkodean, account (username dan
password), pembedaan hak akses untuk setiap user terhadap data yang
dapat dibaca atau proses yang dapat dilakukan.
Dari setiap tujuan sudah pasti akan memetik dari keuntungan dari sebuah
penerapan system, seperti database juga terdapat keuntungan dari penerapannya,
seperti yang dijabarkan oleh Subekti (2004) :
1.
Kontrol terpusat data operasional.
2.
Redundansi data dapat dikurangi dan dikontrol.
3.
Ketidak konsistenan data dapat dihindarkan.
4.
Data dapat dipakai bersama (sharing).
5.
Penerapan standardisasi.
6.
Penerapan pembatasan keamanan data (security).
7.
Integrittas data dapat dipelihara.
8.
Kebutuhan yang berbeda dapat diselaraskan.
9.
Independensi data/program (p. 7).
Dari penerapan database ini diharapkan ketidak konsistenan data dapat
dihindarkan, data dapat terkontrol terpusat, integritas data juga dapat dipelihara.
Kebutuhan pengguna yang berbeda juga dapat diselaraskan serta keamanan dalam
pembatasan pengggunaan data dapat diterapkan.
2.2
Jurnal Elektronik
Jurnal ilmiah seperti yang sudah dikenal sekarang sudah hadir di dunia akademik
dan penelitian sejak tahun 1665. Sejak dulu jurnal merupakan sarana komunikasi
ilmiah antar ilmuwan untuk saling berbagai informasi guna memenuhi kebutuhan
informasi dalam mendukung kegiatan pengajaran dan penelitian. Sebagai media
untuk mempublikasikan dan menyebarkan atau menyampaikan informasi hasil
penelitian kepada masyarakat ilmiah lainnya. Para ilmuan juga dapat mengetahui
perkembangan-perkembangan dalam suatu bidang subyek yang diteliti dan juga
untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan.
Dengan perkembangan teknologi dewasa ini, bentuk komunikasi ilmiah yang dulu
umumnya konvensional atau melalui media tercetak, kini berubah menjadi bentuk
elektronik dan virtual, seperti jurnal elektronik (e-journal). Adapun pengertian
Munculnya jurnal elektronik yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
dengan jurnal tercetak yang membuat orang lebih memilih untuk lebih mudah
menggunakan jurnal elektronik dibandingkan dengan jurnal tercetak, hal ini
dinyatakan juga oleh Speier, Palmer dan Hahn dalam Miswan (2002) :
“Jurnal elektronik telah menarik perhatian pembaca, pengarang, penerbit dan
pustakawan karena beberapa alasan. Dari sudut pandang pembaca,
menyebarnya pengguna internet memudahkan mereka untuk mengakses
artikel dari seluruh penjuru dunia, dan mereka bisa memperoleh dan
mencetak artikel jika diperlukan. Pengarang pun dapat dengan mudah
menerbitkan karya mereka dengan lebih cepat dan menyebarkannya kepada
pembaca secara lebih luas. Penerbit dapat memproduksi bagian tertentu dari
jurnal elektronik mengenai isu-isu tertentu kapan pun dan dengan frekuensi
sesuai dengan yang mereka inginkan, dan menyebarkan informasi kepada
pembaca dengan lebih cepat. Akhirnya pustakawan tidak lagi perlu bersusah
payah dengan menyediakan biaya dan fasilitas serta pemeliharaan untuk
penyimpanan jurnal elektronik (p. 12).”
Perbandingan jurnal elektronik dengan jurnal tercetak dapat dilihat dari hal yang
telah dipaparkan tabel dibawah berikut ini oleh Tresnawan (2005):
Tabel 2.1 Perbandingan Jurnal Elektronik dan Jurnal Tercetak
No Kriteria Elektronik Tercetak
1 Kemuktahiran Mutakhir Mutakhir
2 Kecepatan diterima Cepat Lambat
3 Penyimpanan Sangat mengirit tempat Makan Tempat
4 Pemanfaatan 24 Jam Terbatas Jam buka
5 Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri
6 Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat
7 Waktu penelusuran Cepat Lama
8 Keamanan Lebih aman Kurang aman
9 Manipulasi dokumen Sangat mudah Tidak bisa
10 Langganan dengan harga
yang sama
Judul bisa lebih banyak Judul lebih sedikit
11 Harga total langganan Jauh lebih murah Lebih mahal
Dapat dilihat dari tabel di atas, jurnal elektronik lebih banyak keunggulannya
dibandingkan dari pada jurnal tercetak. Memang untuk mengakses jurnal
elektronik ini harus memiliki media elektronik seperti computer. Namun pada saat
ini media elektronik yang dapat mengakses bahan elektronik sudah banyak tanpa
harus ada arus listrik, bahkan sekarang hand phone dapat juga untuk membuka
bahan teks elektronik, seperti jurnal elektronik dan buku elektronik.
Oleh karena itu dengan adanya koleksi elektronik ini diharapkan perpustakaan
dapat menyediakan informasi dengan cepat, hemat waktu, biaya serta tenaga, dan
informasi yang selalu up to date.
2.2.1 Pengertian Jurnal Elektronik
Telah ada banyak sekali pengertian mengenai jurnal elektronik yang dikemukakan
oleh pendapat ahli, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Prytherch (2000)
dalam bukunya Harrod’s Librarians Glossary and Reference Book
mendefinisikan:
“Electronic Journal – a journal for which the full end product ia available
on journal in which all aspects of preparation, refereeing, assembly and
distribution are carried out electronically. A developing area in which many
problems need resolving – copyright, distribution, funding, Peer review,
Research assessment – before the electronic journal is accepted by all (p.
256).”
Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa jurnal elektronik merupakan karya
yang seluruh proses persiapan, pengumpulan, distribusi dilakukan secara
elektronik. Namun ada beberapa hal masalah yang perlu diselesaikan, seperti
hak cipta, pendanaan, peer review, penilaian penelitian sebelum jurnal elektronik
diterima oleh semua pihak.
Sedangkan Hazel Woodward dan rekanannya dalam Evans (2000) menyebutkan
Mitos tentang jurnal elektronik (myths about electronic journal), sebagai berikut:
1.
Electronic journal will provide better access to journal articles
2.
Academics and researchers read journals at their office desks.
3.
Readers want electronic journals
4.
Electronic journals are quick and convenient to access
5.
Readers know and care who publishes a journal.
6.
Readers want page integrity.
7.
Electronic journals will bypass libraries and make them redundant.
8.
Electronic journals will save libraries money.
9.
Storage and dissemination of electronic journals is inexpensive or free.
10.
Electronic journals will save paper.
11.
Publisher care about readers.
12.
Electronic journals will save publishers money.
13.
Electronic journals will make subscription agent redundant.
14.
Only recent issues of journals are required.
15.
All scholarly journals will be available electronically in a few years (p.
182).
Mitos di atas mengatakan bahwa jurnal elektronik menyediakan akses yang lebih
mudah, nyaman dan cepat. Jurnal elektronik juga dapat memotong anggaran
berlebihan pada perpustakaan. Untuk penyimpanan dan penyebaran jurnal
elektronik juga murah. Jurnal elektronik juga mengurangi penggunaan kertas yang
terbuat dari pohon-pohon di dunia. Jurnal elektronik juga akan menghemat
pengeluaran dari penerbit.
Jones (2000) menyatakan mengenai jurnal elektronik sebagai berikut: “e-journal
is a digital periodical that publishes on the Internet or World Wide Web (WWW).
E-journal are becoming an accepted and necessary means of meeting the demans
for the dissemination of knowledge (p. 2).”
Jones menegaskan bahwa e-journal adalah suatu metode baru dari penyampaian
pengetahuan dan pembangunan keilmiahan.
2.2.2 Karakteristik Jurnal Elektronik
Dalam sebuah sosialisasi e-journal oleh Universitas Widya Dharma Klaten
(2012) menyatakan karakteristik jurnal elektronik sebagai berikut:
1.
Publikasi dalam format elektronik dan memiliki ISSN
(International Standard Serial Number)
2.
Isi e-journal biasanya berupa:
a.
Artikel ilmiah (hasil riset atau telaah literatur).
b.
Resensi buku.
3.
Format dokumen e-journal:
a.
HTML.
b.
PDF (p. 5).
Karakteristik di atas menjabarkan sifat-sifat e-journal dari segi legalitas yang
harus memiliki ISSN, kemudian dari segi isi, dan format yang biasanya digunakan
untuk sebuah jurnal elektronik.
Wanto (2011) dalam wacananya menjabarkan karakteristik jurnal elektronik
sebagai berikut:
1.
Membutuhkan password (bulanan atau tahunan)
2.
Adanya masa berlangganan (per tahun)
3.
Memiliki fitur standard seperti Basic Search, Advanced Search, Topic,
Publication, Marked, Bookshelf dll.
4.
Hasil penelusuran dalam bentuk full text/html, PDF, abstrak
5.
Memberikan berbagai pilihan titik akses Judul, pengarang, subjek,
penerbitan dll.
6.
Sugested topic or Journal pada beberapa Database Online
7.
Beberapa pilihan bahasa (english, spain, japon dll.)
Wanto menggambarkan karakteristik jurnal elektronik lebih kepada segi tampilan
yaitu fitur-fitur yang biasanya ada pada jurnal elektronik, seperti fitur searching,
suggested topic, dan fitur bahasa. Wanto juga menjabarkan bahwa terdapat jurnal
elektronik yang membutuhkan password dan masa berlangganan (per tahun).
Karakteristik jurnal elektronik yang telah digambarkan oleh Wanto hampir sama
dengan yang dinyatakan oleh Adam (2012), namun jauh lebih lengkap dan jelas,
sebagai berikut:
1.
Membutuhkan password (bulanan, tahunan)
2.
Access Indicator:
a.
Free
b.
Fulltext
c.
Partial (Abstract only atau Kondisi tertentu)
d.
No Access (Berbayar)
4.
Memiliki fitur standar: Basic Search
a.
Advanced Search
b.
Publication Search
c.
Topic
d.
Publication
e.
Marked
f.
Bookshelf
5.
Memberikan berbagai pilihan titik akses (judul, pengarang, subjek,
penerbitan).
6.
Suggested topic or journal.
7.
Hasil Penelusuran dalam bentuk abstrak dan fullteks - html/pdf.
8.
Hasil Penelusuran dapat diunduh, cetak, dan kirim via email.
9.
Citations (Semakin tinggi tingkat citation nya semakin baik kualitas paper
nya) –Scopus (p. 8).
Pendapat Adam di atas menjabarkan indikator untuk mengakses jurnal elektronik
ada yang gratis dan juga berbayar, penelusuran juga dalam fullteks atau hanya
abstrak saja. Hasil penelusuran juga dapat di unduh, cetak atau kirim ke email.
Adam juga menyatakan semakin tinggi tingkat citation maka semakin baik
kualitas karya ilmiah tersebut.
Sedangkan Nowakowski (2007) dari Perpustakaan Dalhousie, mengemukakan
karakteristik terbitan berseri Ilmiah dengan majalah populer sebagai berikut:
Tabel 2.2 Karakteristik Jurnal Ilmiah dan Majalah Populer
Characteristics Scholarly / Academic
Journals
Popular Magazines
Content
usually quite structured; may
include abstract, literature
review, methodology, results,
conclusion, bibliography
no specific format or
structure
Length
longer articles providing
in-depth analysis of topics
shorter articles providing
broader overviews of topics
Sources
footnotes and bibliographies
rarely any cited; original
sources can be obscure
Review Policy
articles are read and
reviewed by peers for
accuracy; peer-reviewed
articles may go through an
editor or editorial board
Author
noted professional, specialist
or expert in the field
journalist, staff writer or
anonymous
Audience
researchers and
professionals, advanced
reading level, specialized
vocabulary
Advertising
very little or highly
specialized
significant amount
Examples
American Economic Review
Sex Roles: a Journal of
Research
JAMA: The Journal of the
American Medical
Association Annals of Science
People Sports Illustrated
Ladies Home Journal
Time
Sumber : Nawakowski (2007)
2.2.3 Jenis-jenis Jurnal Elektronik
Di atas telah membahas mengenai kriteria jurnal elektronik di atas, maka dapat
dikelompokan jurnal elektronik dari segi kebebasan akses, yaitu :
1.
Jurnal elektronik yang dapat di akses tanpa biaya dan dapat dicetak juga
download secara bebas.
2.
Jurnal elektronik yang tidak dapat diakses tanpa password atau tanpa
melanggan dengan berbayar kepada vendor yang menjajakan.
Oktaviano (2008) menyatakan bahwa jurnal elektronik menjadi 3 jenis, yaitu :
1.
Jurnal online, yaitu jurnal yang terpasang melalui computer utama seperti
Dialog dan BRS (Bibliographic Retrieval Services).
2.
Jurnal pada CD-ROM yaitu jurnal individu berbentuk teks penuh atau
jurnal yang dikoleksi dari berbagai subyek jurnal tercetak yang ada dalam
bentuk elektronik yang kemudian ditempatkan pada CD-ROM.
3.
Jurnal pada network, yaitu jurnal dalam bentuk jaringan kerja yang
didasarkan pada perangkat lunak mailing list atau aplikasi komputer
client/server termasuk di dalamnya seperti Gopher, FTP dan www pada
situs web internet (p. 13).
2.2.4
Keunggulan dan Kekurangan Penggunaan Jurnal Elektronik
Diantara kemudahan-kemudahan dari jurnal elektronik dibandingkan dengan
jurnal tercetak adalah masalah akses yang tidak terbatas antara ruang dan waktu.
Selain itu dapat dilihat lebih lengkapnya lagi akan dibahas disini.
Menurut Adam (2012) kelebihan dan kekurangan jurnal elektronik adalah sebagai
berikut:
Kelebihan Jurnal Elektronik :
1.
Akses dapat dilakukan kapan dan dimana saja (Koneksi internet)
2.
Terbitan terbaru (current)
3.
Jumlah dan ragam terbitan sangat banyak dalam batasan tahun terbit
tertentu
4.
Dapat menyimpan dan menelusur kembali hasil penelusuran yang
telah lalu
5.
Dapat di download, dicetak, dan dikirim via email saat itu juga
Kekurangan Jurnal Elektronik :
1.
Harga Mahal (Tingkat keterpakaian harus tinggi-Murah) 1 Judul.
Rp50.000.0000 = di download 5000 orang.
2.
Harga Jurnal Rp50.000.000/5000 = Rp10.000.
3.
Terkadang core journal hasil penelusuran tidak memunculkan full
text.
4.
Beberapa akses hanya dapat dilakukan di dalam kampus (Subscribe
identified by IP Addereses).
5.
Rentan Sistematik Dowloading (Server jurnal secara otomatis
memblok akses) (p. 5).
Keuntungan Keuntungan dari jurnal elektronik menurut pendapat King dan
Tenopir dalam Dayanti (2007) yaitu:
1.
Aksesibilitas
a.
Lebih banyak penyitiran
b.
Akses 24/7
c.
Akses cepat dan mudah
d.
Tidak pernah sedang berada dalam tumpukan atau peminjaman
e.
Sering terdapat materi yang tidak bisa diakses di tempat lain,
f.
Akses jarakjauh
2.
Kenyamanan
a.
Dibaca pada layar komputer
b.
Terkadang menimbulkan perasaan tidak harus pergi ke perpustakaan.
3.
Kecepatan penerimaan dan publikasi
a.
Mengurangi waktu untuk proses pengulangan
4.
Lebih mudah dan cepat dalam meraih audiens terbaik dan relevan.
5.
Membantu/memperbaiki proses penelitian dan menawarkan feedback lebih
cepat.
6.
Fitur nilai tambah:
b.
Terdapat bahan tambahan seperti audio, grafis, dan visual.
7.
Menambah dialog dalam komunitas ilmiah
8.
Lebih mudah disebarkan kepada aidiens asing
9.
Melampirkan kotak komentar dalam artikel
10. Dapat mempublikasikan format yang tidak dapat dicetak
a.
Cepat, terfokus, relevansi tinggi
b.
Mendukung proses penelusuran
11. Mutakhir
a.
Tersedia sebelum versi cetaknya
12. Cetak
a.
Mudah untuk dicetak, lebih baik dari hasil fotocopy, dan berkualitas
bagus.
13. Navigasi mudah dan fleksibel.
14. Tidak ada batasan.
15. Biaya murah (p. 18).
Adapun hambatan atau kelemahan jurnal elektronik yang dipaparkan oleh King
dan Tenopir (1999) antara lain:
1.
Tidak ada pengenalan akan informasi lain pada database atau jurnal baru
(salah satunya karena alasan sitiran).
2.
Ketidakadaan pelatihan yang memadai dalam hal bagaimana mengakses
sumber-sumber elektronik.
a.
Terkadang dinyatakan sebagai ketidakadaan waktu untuk
memanfaatkan atau ketidakadaan kenyamanan dengan teknologi atau
teknik “Know-How” atau dalam hal kemampuan untuk membawa
jurnal elektronik.
3.
Ketidakadaan sumber-sumber penelitian dalam internet (cakupan,lingkup,
dan relevansi subjek).
4.
Ketidakpastian bentuk arsip dari sumber elektronik, membuatnya sulit
untuk membawa atau memindah tempatkan.
5.
Informasi dan artikel yang meragukan dalam posting di internet, terkadang
dirasakan sebagai ketidakadaan persepsi atau tinjauan bahwa jurnal
elektronik belum dapat dikatakan publikasi yang nyata atau berpengaruh
seperti halnya jurnal tercetak.
6.
Membutuhkan standarisasi dalam penggunaan dan publikasi
sumber-sumber elektronik.
a.
Ketidaksesuaian antar format
b.
Perbedaan penggunaan format data
7.
Pembatasan terhadap pengindeksan dan search engine di internet/indeks
dan abstrak yang tidak standar.
a.
Pengindeksan tidak memadai
b.
Adanya kesulitan navigasional yang dapat dihubungkan kepada
ketidakadaan teknik “Know-How”.
8.
Pembajakan/keamanan bahan (berpotensi untuk perubahan tulisan)
9.
Terlalu berorientasi ke negara Amerika
11. Keharusan untuk membayar jurnal elektronik yang tidak tersedia dalam
bentuk lain (p. 13).
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya jurnal
elektronik memiliki keuntungan bagi pengguna. Antara lain, dalam hal akses
penelusuran, kenyamanan, kecepatan pengambilan dan publikasi, kemudahan
penelusuran, dapat menawarkan feedback lebih cepat. Memiliki fitur-fitur yang
memudahkan, meningkatkan dialog dalam komunitas ilmiah, memudahkan
penyebaran informasi, dapat melampirkan komentar terhadap artikel. Memiliki
format yang tidak mudah untuk plagiat, menghemat waktu, mutakhir, mudah
dicetak, memilki navigasi yang fleksibel, tanpa batasan dan biaya murah.
Kelemahan dari jurnal elektonik, antara lain adalah terbatasnya informasi yang
didapatkan pada database atau jurnal baru oleh karena alasan sitiran, kurangnya
keahlian dalam hal mengakses sumber-sumber elektronik bagi pengguna
dikarenakan tidak adanya pelatihan, bisa saja bagi pengguna tidak menunjukkan
sumber darimana penelitian diambil, tidak adanya persepsi atau tinjauan bahwa
jurnal elektronik belum dapat dikatakan publikasi yang nyata. Jurnal elektronik
juga masih memerlukan adanya standar penggunaan dan publikasi sumber-sumber
elektronik, pengindeksan tidak memadai, sering terjadi pembajakan, terlalu
berorientasi ke negara Amerika, permasalahan hak cipta, memerlukan biaya untuk
mengaksesnya.
2.2.5
Tujuan Penggunaan Jurnal Elektronik
Penggunaan jurnal elektronik dalam ruang lingkup perpustakaan memberikan
peranan penting, tidak hanya bagi perpustakaan tetapi juga bagi pengguna
perpustakaan. Llewellyn, dalam Andriaty (2005) mengemukakan “banyak
keuntungan yang dapat diperoleh dari jurnal elektronik, antara lain dapat
disebarkan lebih ekonomis karena penyiapan naskah, proses editing (review) dan
prosedur lainnya tidak serumit dan semahal biaya jurnal cetak (p. 26).”
menggantikan jurnal tercetak yang telah dikembangkan dan dimanfaatkan selama
beberapa abad karena adanya berbagai keunggulan yang ditawarkan.
2.3
Distributor dan Vendor Jurnal Elektronik
Seperti semua organisasi lainnya yang berkembang dalam bisnis informasi,
vendor dan distributor perpustakaan menghadapi perubahan lingkungan dalam
ukuran besar karena faktor teknologi. Hal ini serupa yang telah terjadi pada
mayoritas perpustakaan 20 tahun terakhir. secara umum perpustakaan berada di
bawah tekanan untuk melakukan pelayanan yang lebih dengan segala kekurangan
dana dan personil. Disamping itu banyak vendor yang mengambil keuntungan
dari peluang ini dengan lebih menawarkan layanan yang lebih luas.
Pengetahuan perpustakaan mengenai informasi produk sangat penting untuk
mengembangkan koleksi dengan tetap menghemat biaya. Grosir, pengecer dan
gues lainnya adalah sumber utama dari bahan untuk koleksi perpustakaan yang
dapat menyediakan item yang sama. Dalam hal layanan jurnal elektronik ini telah
diidentifikasi terdapat tiga masalah utama; ekonomi, pelanggaran hak cipta dan
distribusi.
Pustakawan lebih merujuk kepada vendor daripada grosir. Vendor membeli buku
dalam jumlah yang banyak dari berbagai penerbit, kemudian menjual salinan
untuk toko buku dan perpustakaan. Karena vendor membeli dalam volume yang
banyak, mereka menerima diskon besar dari penerbit ketika pemborong menjual
buku. Maka saat pembeli menerima daftar harga yang telah di diskon oleh
produsen, tetapi jauh lebih rendah dari yang vendor terima. Misalnya, jika vendor
menerima potongan 40% dari harga produsen, diskon yang diberikan
perpustakaan akan hanya 15% sampai 20%. Jika perpustakaan atau toko buku
langsung dari penerbit, diskon mungkin akan sama tinggi atau lebih tinggi.
Sebuah jurnal yang terbit harus melalui proses peer review. Mekanisme peer
review ini sudah berabad-abad tertanam di dalam tradisi jurnal ilmiah, menjadi
umum dan serderhana, siklus ini dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai
berikut:
[image:31.595.114.508.213.440.2]Sumber: Pendit (2008: 51)
Gambar 2.2 Siklus Peer Review
Gambar di atas memperlihatkan bahwa komunikasi ilmiah terjadi di tiga wilayah.
Pertama yang melibatkan penerbitan, mulai dari kantor para editor, ke penerbit
(milik asosiasi atau komersial), selanjutnya ke penjaja (umumnya komersial),
sebelum sampai ke perpustakaan dan pembaca di kampus. Kedua antara penulis
dengan editor dan ilmuwan yang melakukan peer review. Ketiga adalah
komunikasi ilmiah yang terjadi antara penulis, editor, ilmuwan dan pembaca
dalam lingkungan akademik yang juga melibatkan perpustakaan. Siklus
komunikasi ilmiah seperti ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Siklus
komunikasi peer review ini sering menjadi ukuran kinerja dari ilmu dan
masyarakat akademik tertentu.
ilmiah yang bersangkutan. Teknologi juga membantu ‘ledakan’ karya ilmiah
karena para ilmuwan kini semakin mudah membuat dan mendiskusikan karya
mereka di antara sesama pihak yang terlibat. Teknologi masa kini juga membuka
peluang baru dalam hal penyampaian dan akses terhadap karya-karya ilmiah.
Pendit (2008) menyebutkan mengenai peluang teknologi yang membuka peluang
baru sebagai berikut :
“Pada tahun 1992, Andrew W Mellon Foundation pernah membiayai sebuah
kajian menyeluruh tentang kaitan antara perpustakaan perguruan tinggi dan
komunikasi ilmiah “dapat dikatakan bahwa setidaknya teknologi-teknologi
baru akhirnya akan mengurangi kebergantungan yang berlebihan kepada
penerbit komersial dan mungkin saja universitas akan kembali mengukuhkan
peran langsung mereka dalam komunikasi ilmiah (p. 49).”
Belakangan ini, para penerbit dan vendors melancarkan strategi baru yang diberi
nama Big Deal yang dijelaskan oleh pendit (2008) :
“Yaitu satu paket akses digital ke seluruh jurnal yang ada dalam daftar
mereka dengan harga sedikit lebih mahal daripada berlangganan beberapa
jurnal saja. Strategi pemasaran ini biasanya diikuti pula dengan tawaran
berlangganan sekaligus selama beberapa tahun (multiple-year subscription)
dan bisa diatur sebagai bagian dari konsorium nasional atau regional. Sistem
langganan yang sepentuhnya elektronik kini mulai menggantikan sistem
sebelumnya yang menawarkan akses elektronik sebagai tambahan bagi
perpustakaan yang berlangganan jurnal tercetak (p. 51).”
Selain dengan skema Big Deal, evans menyatakan :
“Para penerbit besar juga aktif melakukan penggabungan (merger) dan
pengambil-alihan atau akuisisi. Penerbit-penerbit besar juga melakukan apa
yang mereka sebut ‘integrasi vertikal’ (vertical integration). Cara promosi
mereka juga semakin agresif. Para penerbit kini berusaha membuat data
sitasi mereka tersedia di Internet untuk dimanfaatkan oleh mesin-mesin
pencari untuk umum, seperti Google Scholar dan Windows Live Academic.
Dengan menampilkan diri di mesin-mesin pencari tersebut, para penerbit
berharap dapat ‘menanam’ link mereka di Internet dan mendorong orang
untuk mengikuti link tersebut menuju situs yang resmi. Beberapa penerbit,
misalnya yang menerbitkan British Medical Journal, memanfaatkan jasa
AdSense di Google (p.224).”
Beberapa vendor seperti ProQuest ABI/INFORM /Chadwyck-Healey dan
Thomson/Gale menawarkan layanan isi yang terus berkembang seperti e-book dan
pangkalan-pangkalan data khusus. Para penerbit yang tadinya hanya bergerak
dalam dunia cetak pun tidak enggan berubah. Mereka berani menawarkan jasa
online untuk buku-buku referensi. Misalnya Oxford University Press yang tadinya
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripif dengan menggunakan metode
konten analisis. Penelitian deskriptif menurut Suratmo (2002) adalah “Penelitian
didasarkan data deskripsi dari suatu status, keadaan, sikap, hubungan atau suatu
sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi obyek penelitian (p. 16).” Dalam
penelitian ini, penulis membandingkan konten (muatan) dari tiga database jurnal
elektronik berbeda yang memiliki bidang kajian sama yaitu manajemen dan
ekonomi dalam database; Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink.
Penulis akan melihat dari coverage dan back issue koleksi jurnal elektronik yang
ada pada masing-masing database.
3.2
Unit Analisis
Unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen
yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas
penelitian dapat terjaga.
Unit analisis menurut Arikunto (2006) “satuan tertentu yang diperhitungkan
sebagai subjek penelitian (p. 143).” Namun banyak peneliti yang bingung akan
membedakan antara objek dan subjek dari penelitiannya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan unit analisis yang merupakan konten
dari database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink bidang
manajemen dan ekonomi.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
primer yaitu : konten (muatan), serta data back issue jurnal elektronik pada
database tersebut.
2.
Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, dan
kepustakaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.4
Instrumen Penelitian
Arikunto (2006) menjelaskan “instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, cermat, lengkap, dan sistematis hingga mudah diolah (p. 160).
Berdasarkan pendapat di atas tentu peneliti dalam menjalankan metode
penelitiannya menggunakan instrument atau alat, agar data yang diperoleh lebih
baik. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian yang
berupa dokumentasi, yaitu tabel pengumpulan data dan tabel analisis data.
[image:35.595.135.491.491.647.2]Menurut Arikunto (2006) “Pedoman dokumentasi memuat garis-garis besar atau
kategori yang akan dicari datanya (p. 158).” Oleh karena itu penulis membuat
pedoman dokumentasi yang merupakan tabel pengolah data dan tabel analisis data
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tabel Pengumpulan Data
Judul Jurnal
ProQuest ABI/INFORM Emerald Springerlink
A
.
.
.
3.5
Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan penulis pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Data di ambil dengan melakukan penelusuran (searching) pada situs
database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan Springerlink. Ketiga
situs ini di eksplorasi dengan menggunakan daftar tabel 3.1
2.
Tabel pengumpulan (tabel 3.1) di bangun berdasarkan data yang ingin di
evaluasi. Disini penulis mengumpulkan data judul-judul jurnal elektronik
yang ada pada database Emerald, ProQuest ABI/INFORM dan
Springerlink.
3.
Kemudian penulis akan mengindeks seluruh jurnal berdasarkan abjad
judul jurnal elektronik yang terdapat pada database Emerald, ProQuest
ABI/INFORM dan Springerlink.
4.
Setelah pengumpulan data penulis akan mengevaluasi banyaknya jurnal
yang sama yang terdapat pada ketiga database yang berbeda tersebut.
5.
Setelah ditemukan banyaknya kesamaan jurnal elektronik, selanjutnya
penulis akan meninjau back issue jurnal tersebut, dan membandingkan
mana yang lebih lengkap diantara tiga database tersebut menggunakan
tabel 3.2. Kemudian penulis akan menyajikan datanya dalam bentuk grafik
[image:36.595.102.551.648.724.2]Dari sini penulis akan dapat menggambarkan database mana yang paling banyak
terdapat kesamaan pada konten, dan mana database dalam bidang kajian
manajemen dan ekonomi yang paling bagus untuk dilanggan bagi Perpustakaan
USU.
Tabel 3.2 Tabel Analisis Data
Judul
Jurnal
ProQuest
Emerald
SpringerLink
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Database ProQuest ABI/INFORM
Pada penelitian ini penulis mengambil data pada database ProQuest
ABI/INFORM bidang Manajemen dan Ekonomi, jadi pada lebih spesifik penulis
mengambil data pada database ABI/INFORM Complete. ABI/INFORM
dipublikasikan pada awal tahun 1970, konten ABI/INFORM sebagian besar
merupakan set yang mencakup jurnal full text dan banyak juga dicari dari
konfrensi bisnis serta publikasi perdagangan disertasi, prosiding konfrensi, dan
laporan pasar yang akan membantu para peneliti untuk menyelesaikan
masalahnya.
ABI/INFORM complete mencakup seluruh konten yang dapat ditemukan pada
ABI/INFORM global, ABI/INFORM industry and marketing, juga mencakup
arsip ABI/INFORM yang menawarkan backfile medalam dari jurnal bisnis yang
paling penting dari abad dahulu. ABI/INFORM melakukan kerjasama dengan
penerbit dunia yang paling bergengsi termasuk Cambridge University Press, Dow
Jones & Company, Emerald Publishing Group, Dun and Bradstreet, Palgrave
MacMilan, Group Financial Times, dan Economist Intelligence.
ProQuest ABI/INFORM menyediakan akses ke ratusan kunci judul mengenai
bisnis, seperti berikut:
Jurnal full-text:
-
Journal of Economic Literature
-
Journal of International Business Studies
-
Organization Science
-
Journal of Economic Perspectives
-
Academy of Marketing Science Journal
-
American Economic Review
-
Accounting Review
-
Supply Chain Management
-
MIT Sloan Management Review
Majalah full-text:
-
Wall Street Journal
-
Financial Times
-
Economist
-
SmartMoney
Analisis full-text termasuk laporan marketing and industry:
-
Economist Intelligence Unit
-
Hoovers/Dunn and Bradstreet
-
Business Monitor International
-
Oxford Analytica
-
Oxford Economic Forecasting
-
ISI Emerging Markets
Jurnal non-full-text:
-
Working papers
-
Dissertations
-
Business cases
-
Conference proceedings
Cakupan subjek:
-
Business
-
Economic conditions
-
Corporate strategies
-
Management theory
-
Management techniques
-
Business trends
-
Competitive landscape and product information
-
Accounting
-
Finance
-
Etc.
Seluruh kata kunci di atas maupun cakupan subjekya terdiri dari ribuan jurnal
full-text, disertasi, kertas kerja, majalah bisnis dan ekonomi, dan laporan Negara yang
berfokus pada industry. Seluruh cakupan memberikan peneliti gambaran yang
lengkap tentang perusahaan dan tren bisnis di seluruh dunia.
Total seluruh publikasi yang dapat dilihat terdapat 7.361 yang terdiri dari
Scholarly Journals
2668, Trade Journals
2310, Reports
1745, Magazines
344,
Newspapers 107, Wire Feeds
72, Other Sources
41, Conference Papers &
Gambar 4.1 Konten publikasi database ProQuest ABI/INFORM ABI/INFORM
complete
4.1.1 Kesamaan Konten pada Database ProQuest ABI/INFORM
Penulis membatasi tipe sumbernya untuk memudahkan perbandingan konten yang
sama antara database ProQuest ABI/INFORM dengan database Emerald dan
SpringerLink, yaitu dari source type yang berupa Trade Journals dan Scholarly
Journals – full-text only dan subjeknya, penulis menggunakan cakupan subjek
yang terdiri dari:
-
"BUSINESS AND ECONOMICS--ACCOUNTING"
-
"BUSINESS AND ECONOMICS"
-
"BUSINESS AND ECONOMICS--MARKETING AND PURCHASING"
-
"Business And Economics--Small Business"
-
"Business And Economics--Public Finance, Taxation"
-
"BUSINESS AND ECONOMICS--MANAGEMENT"
-
"BUSINESS AND ECONOMICS--BANKING AND FINANCE"
-
"BUSINESS AND ECONOMICS--PERSONNEL MANAGEMENT"
-
"Business And Economics--Macroeconomics"
-
"Agriculture--Agricultural Economics"
Maka didapatkan hasil pembatasan konten yang diteliti oleh penulis pada
database ProQuest ABI/INFORM ABI/INFORM complete sebanyak 1710, atau
ABI/INFORM dengan database Emerald dan SpringerLink, dan didapatkan data
sebagai berikut:
[image:40.595.129.470.133.338.2]-
Konten yang terdapat pada database Emerald
: 197 jurnal
-
Konten yang terdapat pada database SpringerLink : 158 jurnal
-
Total konten tidak terapat pada database lain
: 355 : 20,8%
Gambar 4.2 Persentase konten yang sama pada ProQuest ABI/INFORM
4.1.2 Perbandingan Kelengkapan dari Konten yang Sama pada ProQuest
ABI/INFORM
Setelah didapatkan data berapa banyak konten yang sama, penulis melakukan
penelitian lebih lanjut untuk membandingkan kelengkapan issue dari jurnal-jurnal
yang sama pada database ProQuest ABI/INFORM dengan database Emerald dan
SpringerLink. Disini penulis membandingkan tahun pertama kali jurnal tersebut
ada pada ketiga database, issue dan volume yang pertama kali ada hingga yang
ter-up to date. Dari penelitian tersebut, maka didapatkan data sebagai berikut :
-
Jurnal yang lebih lengkap dari konten yang sama
: 14 : 3,9%
-
Jurnal yang sama lengkap dari konten yang sama
: 114 : 33,2%
-
Jurnal yang tidak lebih lengkap dari konten yang sama : 227 : 62,8%
21%
79%
Gambar 4.3 Persentase kelengkapan konten yang sama pada ProQuest
ABI/INFORM
4.2 Database Emerald
Emerald merupakan penerbit global yang menghubungkan penelitian dan praktik
untuk kepentingan masyarakat. Emerald saat ini telah mengelola lebih dari 290
jurnal dan lebih dari 2000 buku dan buku berseri, serta menyediakan berbagai
produk lain secara online.
Gambar 4.4 Tampilan home database Emerald
Kualitas merupakan yang diutamakan oleh penerbit Emerald yaitu kualitas
tertinggi double-blind peer review. Saat ini Emerald telah membangun jaringan
dengan 100.000 penasihat, penulis dan editor dan hamper 5.000 pelanggan di 130
negara di seluruh dunia.
33%
63% 4%
[image:41.595.151.465.446.624.2]Sejarah singkat Emerald
-
Pada akhir tahun 2012 Emerald memiliki 55 jurnal dan 3 buku berseri oleh
Thomson Reuters (ISI)
-
Tahun 2012 telah ada lebih dari 22 juta artikel yang dapat dibaca dan di
download pada Emerald
-
Lebih dari 135.000 peneliti, akademisi dan penulis telah memberikan
kontribusi untuk konten Emerald sejak tahun 1994
-
Saat ini Emerald telah memiliki pelanggan di lebih dari 130 negara dan
kontributor lebih dari 205 negara.
[image:42.595.115.518.338.612.2]Cakupan subjek yang terdapat pada Emerald adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Cakupan Subjek pada Database Emerald
Accounting and Finance
Built Environment
Business Ethics and Law
Economics
Education
Electrical & Electronic Engineering
Enterprise and Innovation
Environmental
Management/Environment
Health and Social Care
Health Care Management / Healthcare
Human Resource Management
Industry and Public Sector
Management
Information and Knowledge
Management
International Business
Language and Linguistics
Learning and Development
Library and Information Studies
Management Science/Management
Studies
Managing Quality
Marketing
Mechanical & Materials Engineering
Operations and Logistics Management
Organization Studies
Performance Management and
Measurement
Regional Management Studies
Sociology and Public Policy
Strategy
Tourism and Hospitality
Untuk memudahkan penulis maka subjek jurnal yang diteliti dibatasi sebagai
berikut :
Table 4.2 Pembatasan cakupan subjek dalam penelitian
Accounting and Finance
Built Environment
Business Ethics and Law
Economics
Environmental
Management/Environment
[image:42.595.110.517.692.752.2]Health Care Management / Healthcare
Human Re