PERAN ARBITRASE
INTERNASIONAL
DALAM PENYELESAIAN
SENGKETA HPI
PRESENTED BY :
Istilah Hukum Perdata Internasional, dalam
bahasa
Belanda
disebut
“Internationaal
Privaatrecht” dan dalam bahasa Inggris
adalah
“PrivateInternatonal
Law”
atau
“Conflict of Law”. Yang merupakan segala
peraturan atau norma hukum atau asas-asas
hukum yang mengatur hubungan hukum
antara kepentingan perseorangan atau badan
pribadi yang subyek/ obyek hukumnya atau
sistem hukumnya mengandung unsur asing”.
•
Undang-undang
•
Traktat (Perjanjian);
•
Asas-Asas Hukum Umum;
•
Hukum Kebiasan;
•
Yurisprudensi Nasional maupun
Internasional;
•
Doktrin Hukum (ajaran hukum
umum).
A.
HPI material
(substantive),
memuat :
•
Hukum Pribadi;
•
Hukum Harta
Kekayaan;
•
Hukum Keluarga;
•
Hukum Waris.
B. HPI Formal (ajektif) yang mengatur tentang :
• Klasifikasi;
• Persoalan preliminer,
persoalan pendahuluan;
• Penyelundupan hukum; • Pengakuan hak-hak yang
telah diperoleh;
• Ketertiban Umum; • Asas timbal balik;
• Penyesuaian;
• Pemakaian hukum asing;
• Renvoi;
• Pelaksanaan keputusan Hakim asing.
Ketentuan hukum internasional telah melarang penggunaan kekerasan dalam hubungan antar negara. Keharusan ini seperti tercantum pada Pasal 1 Konvensi mengenai Penyelesaian Sengketa-Sengketa Secara Damai yang ditandatangani di Den Haag pada tanggal 18 Oktober 1907, yang kemudian dikukuhkan oleh pasal 2 ayat (3) Piagan Perserikatan bangsa-Bangsa dan selanjutnya oleh Deklarasi Prinsip-Prinsip Hukum Internasional mengenai Hubungan Bersahabat dan Kerjasama antar Negara. Deklarasi tersebut meminta agar “semua negara menyelesaikan sengketa mereka dengan cara damai sedemikian rupa agar perdamaian, keamanan internasional dan keadilan tidak sampai terganggu”.
PENYELESAIAN SENGKETA
Penyelesaian
sengketa
internasional
melalui
arbitrase internasional adalah pengajuan sengketa
internasional kepada arbitrator yang dipilih secara
bebas oleh para pihak, yang memberi keputusan
dengan
tidak
harus
terlalu
terpaku
pada
pertimbangan-pertimbangan
hukum.
Arbitrase
adalah merupakan suatu cara penerapan prinsip
hukum terhadap suatu sengketa dalam batas-batas
yang telah disetujui sebelumnya oleh para pihak
yang bersengketa. Hal-hal yang penting dalam
arbitrase adalah; (a) perlunya persetujuan para
pihak dalam setiap tahap proses arbitrase, (b)
sengketa diselesaikan atas dasar menghormati
hukum.
ARBITRASE
Pengadilan arbitrase dilaksanakan oleh suatu
“panel hakim” atau arbitrator yang dibentuk
atas dasar persetujuan khusus para pihak,
atau dengan perjanjian arbitrase yang telah
ada. Persetujuan arbitrase tersebut dikenal
dengan
compromis
(kompromi)
yang
memuat; (a) persetujuan para pihak untuk
terikat pada keputusan arbitrase, (b) metode
pemilihan panel arbitrase, (c) waktu dan
tempat
hearing
(dengar pendapat), (d)
batas-batas fakta yang harus dipertimbangkan, dan
(e) prinsip-prinsip hukum atau keadilan yang
harus diterapkan untuk mencapai suatu
kesepakatan.
ARBITRASE
FOR YOUR