• Tidak ada hasil yang ditemukan

Negara dan Kepentingan Ekonomi Kasus Rok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Negara dan Kepentingan Ekonomi Kasus Rok"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 8

Negara dan Kepentingan Ekonomi “Kasus Rokok Kretek antara

Indonesia dan Amerika Serikat”

NAMA

NIM

Geby Aviqa

150200066

Anggi Ramadhani

150200164

Marudut Sihotang

150200130

(2)

Latar Belakang

a. Pasal 101(b)

FSPTCA (Family Smoking Prevention

and Tobacco Control Act)

memuat larangan

penggunaan bahan campuran

flavouring

.

b. Pasal 101(b) FSPTCA ini merubah pasal 907 (a)

(1)(A)

FFDCA (Federal Food, Drug and Cosmetic

Act)

dan resmi menjadi hukum dan berlaku aktif

sejak 22 September 2009.

(3)

Kondisi Sekarang

1.

AS menerapkan undang-undang yang melarang

produksi dan memperdagangkan rokok

non-mentol sejak Juni 2009.

2.

Sejak disahkannya undang-undang tersebut,

Indonesia

keberatan

karena

berpotensi

mendiskriminasi rokok kretek dari Indonesia dan

memberi keuntungan secara tidak adil kepada

rokok mentol.

(4)

LEGAL ANALYSIS

(5)

Analisis Kasus

a. AS mengeluarkan kebijakan baru terkait pengendalian tembakau sehubungan dengan regulasi AS mengenai FSPTCA yang berisikan melarang produksi dan penjualan rokok dengan aroma kretek, stroberi, anggur, jeruk, kopi, vanilla dan cokelat. Ketentuan baru ini membuat Indonesia mengalami kerugian kotor dalam impor rokok ke AS dalam jumlah 200 Juta Dollar.

b. Tujuan utama Amerika mengesahkan Tobacco Control Act (TCA)

adalah untuk mengatasi masalah kesehatan terkait dengan mengurangi konsumsi rokok pada anak muda.

c. 13 Mei 2010, Indonesia dan AS telah melakukan konsultasi formal

dalam kerangka Dispute Settlement Body (DSB) WTO, proses

berlangsung panjang dan berakhir tanpa kata sepakat karena tidak adanya itikad baik dari pihak AS.

d. 22 Juni 2010 Pemerintah Indonesia mengajukan suatu pembentukan Panel ke DSB WTO atas dasar AS sebagai anggota WTO melanggar

ketentuan WTO mengenai prinsip National Treatment Obligation (NTO)

(6)

f.

Dibentuk panel tersebut agar kasus sengketa dapat

terselesaikan dengan objektif sesuai peraturan yang

berlaku dan menegakkan keadilan diantara negara

anggota WTO khususnya didalam hal ini indonesia

sebagai pihak yang dirugikan.

g. Panel telah menemukan pelanggaran Pasal 2.1

Technical

Barriers to Trade (TBT) Agreement

menurut WTO kebijakan

yang membedakan perlakuan terhadap dua produksi

sejenis merupakan tindakan yang tidak adil.

h. Pasal 2.1

TBT Agreement

juga menetapkan prinsip

non-diskriminasi dimana tiap anggota harus memastikan

bahwa dalam hal regulasi teknis, produk import dari

Negara lain harus diperlakukan sama dengan produk

domestik dan produk yang disukai dari Negara lain.

i.

Tetapi Panel tidak mengabulkan gugatan kedua Indonesia,

Panel menilai bahwa Indonesia tidak membawa bukti yang

cukup.

j.

Pelanggaran rokok kretek oleh Amerika Serikat lebih

bersifat menghambat perdagangan karena persaingan

(7)

k. Panel mencatat bahwa pelanggaran penjualan rokok

beraroma sebenarnya adalah salah satu dari

langkah-langkah yang telah direkomendasikan dalam

Framework

Convention on Tobacco Control (FCTC)

yang terkandung

dalam pedoman

partial

WHO.

l. WTO menilai Amerika Serikat telah melakukan diskriminasi

terhadap produk rokok kretek Indonesia yang merupakan

produk impor dan melanggar ketentuan WTO, sehingga WTO

pun

memenangkan

rokok

kretek

Indonesia

dalam

perselisihan sengketa perdagangan di

Appellate Body (AB).

m. 2 September 2011 WTO telah memperkuat keputusan Panel.

n. 5 Januari 2012 AS mengajukan Banding ke AB WTO sampai

akhirnya AB memutuskan untuk kembali memperkuat

keputusan Panel, bahwa Amerika Serikat telah melanggar

prinsip non-diskriminasi dan mengeluarkan kebijakan yang

tidak konsisten.

(8)

Simpulan

1. Panel mencatat bahwa pelarangan penjualan rokok beraroma sebenarnya adalah salah satu dari langkah-langkah yang telah direkomendasikan dalam

Framework Convention on Tobacco

Control (FCTC)

yang terkandung dalam Pedoman 

Partial World

Health Organization  (WHO)

.

2. WTO menilai Amerika Serikat telah melakukan diskriminasi terhadap produk rokok kretek Indonesia yang merupakan produk impor dan melanggar ketentuan WTO, sehingga WTO pun memenangkan rokok kretek Indonesia dalam perselisihan sengketa perdagangan AB.

3. Indonesia dan Amerika sepakat untuk menandatangani

Memorandum of Understanding (MoU)

untuk mengakhiri kasus
(9)

Referensi

Dokumen terkait

P+skesmas.. Sel+r+h Pe)a-ai P+skesmas

[r]

Hasil penelitian ini sesuai dan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Jamali (2005) yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara budaya organisasi dan

Penelitian ini dilakukan bulan Juni tahun 2005, sasaran yang diteliti adalah perawat pelaksana di bangsal rawat inap. Jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross

Nilai barang yang masuk ke Kota Tarakan melalui Pelabuhan Tidak Resmi cukup besar (LP2M, Universitas Borneo, 2012). Survey yang dilakukan oleh LP2M Borneo menemukan

Sedangkan konsentrasi PO4, NO3, NO3, NH3, Fe, Cl, SO4, H2S, Fenol dan Total Koliform pada AL1 lebih tinggi dari AL2 disebabkan karena telah mengalami proses dekompisisi

Hasil pengujian menunjukkan bahwa diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dari minyak atsiri kulit buah jeruk nipis sesudah diformulasi

termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja daan pulang ke rumah melalui