• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI ( MICROSOFT OFFICE POWER POINT ) PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS DI SMA NEGERI 1 PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI ( MICROSOFT OFFICE POWER POINT ) PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS DI SMA NEGERI 1 PRINGSEWU"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI (MICROSOFT OFFICE POWERPOINT) PADA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH

KELAS X IPS DI SMA NEGERI 1 PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2013/2014

ABSTRAK Oleh :

Fadhlia Saufa Azima 0913033041

Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dan ditangan pendidikanlah masa depan bangsa dipertaruhkan. Oleh karena itu agar tidak tergerus oleh kemajuan jaman, kualitas dan kualifikasi guru perlu terus menerus ditingkatkan mengikuti kemajuan peradaban bangsa-bangsa di dunia. Guru adalah sebuah profesi yang tidak mudah, sebab dari tangan seorang guru bukan saja dituntut sebuah pengabdian dan ketekunan tetapi juga seorang guru harus memiliki rasa welas asih dan kesabaran dalam menyampaikan pelajaran. Sebab tugas guru bukan saja mendidik tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu seorang guru harus mempunyai berbagai metode untuk membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik, salah satu nya penggunaan multimedia presentasi (Microsoft Office PowerPoint) sehingga baik guru maupun siswa merasa terbantu dengan adanya penggunaan multimedia tersebut.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi siswa terhadap penggunaan multimedia presentasi (Microsoft Office PowerPoint) pada pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap penggunaan multimedia presentasi (Microsoft Office PowerPoint) pada pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Pringsewu tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 80 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 65 siswa berdasarkan tabel menurut Sugiono dengan tingkat kesalahan 5 %.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 5 Mei 1991, anak ke tiga dari lima bersaudara, dari pasangan Bapak Ahmad Syafaruddin dan Ibu Sukatri.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Islamiyah di Sukoharjo 3 pada tahun 1997, pendidikan dasar di SD Negeri 3 Sukoharjo 1 pada tahun 2003, pendidikan menengah pertama di Mts Negeri 1 Pringsewu pada tahun 2006, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Pringsewu pada tahun 2009. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2009 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiwa Baru ( SPMB ) dengan mengambil program studi Pendidikan Sejarah.

(7)
(8)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, dengan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunia Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan skripsi ini kepada :

Orang tua ku bapak Ahmad Syafaruddin dan Ibu Sukatri tercinta yang telah membesarkan, mendidik dan tak henti-hentinya berdoa

untuk keberhasilanku.

Para pendidik

(9)

MOTO:

” Jadikannlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya

yang demikian itu berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”

(10)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim...

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Multimedia Presentasi (Microsoft Office PowerPoint) Pada Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kelas X Ips Di Sma Negeri 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. Dekan FKIP Unila

2. Bapak Dr. Thoha B.S. Jaya, M. Pembantu Dekan I FKIP Unila 3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si. Pembantu Dekan II FKIP Unila 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. Pembantu Dekan III FKIP Unila

(11)

7. Bapak Suparman Arif, S.Pd, M.Pd, pembimbing kedua yang telah sabar membimbing dan memberi masukan serta saran yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si pembahas utama, terima kasih atas kesediaannya menjadi dosen pembahas utama dalam ujian skripsi dan memberi masukan serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum, Bapak Drs. Wakidi, M.Hum, dan Bapak M. Basri,S.Pd,M.Pd Bapak Hendry Susanto, S.S, Ibu Dra. Risma M. Sinaga, M.Hum, Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, serta para pendidik di Unila pada umumnya yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak terhingga kepada penulis. 10. Bapak dan Ibu guru di SMA Negeri 1 Pringsewu, Bapak kepala sekolah,

Bapak Drs. Yulizar, M.M yang selalu memberikan arahan selama proses penelitian di SMA Negeri 1 Pringsewu.

11. Teristimewa kepada bapak Ahmad Syafaruddin dan ibu Sukatri tercinta yang selalu memberikan doanya demi keberhasilanku. Aku akan melanjutkan perjuangan ini.

(12)

13. Buat Sahabat-sahabat ku Karsini,S.Pd. , Dwi Ika Sari,S.pd. , Reni Sofiani S.Pd. , Ita Sriwindarsari,Amd. , Ricka Prasdiantika,Metalia Oktaviana A.Md., S.Pd. , Irren Syahriyani,Nur Mayimunah,S.Pd. , Ferdiana Haryani S.Pd. , Redi Almuzaki S.pd. , Irwan Yudianto,S.Pd. , Siti Marfuatun,S.Pd. , Silvia Farantika,S.Pd. , Sobri,Spd. ,Vivi Hardiana,S.Pd., Sagita Markawira,S.Pd. , dan Yuni Istiani,S.Pd., terima kasih atas kebersamaan, motivasi yang kalian beri dapat menjadi kenangan yang tidak lekang oleh waktu.

14. Teman-teman pendidikan sejarah Angkatan 09 ganjil maupun genap, semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas semangat, dan pengorbanan kalian. Semoga kebersamaan ini akan tetap terjaga selamanya.

15. Teman-Teman KKN dan PPL, Imam, Noce, Mbak Mei, Rhisma, Hikmah, Lily, Selvita, dan Inayah terima kasih atas kebersamaan selama menjalankan kegiatan-kegiatan selama proses KKN dan PPL.

16. Kakak tingkat 2008, 2007, 2006 dan 2005, yang memberikan warna di program studi sejarah.

17. Segenap pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil. Semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan kita semua.

Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung,22 September 2014 Penulis

(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Analisis Masalah ... 7

1.2.1 Pembatasan Masalah ... 7

1.2.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan,Manfaat dan Ruang Lingkup Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.2 Konsep Persepsi ... 9

2.1.3 Konsep Mutimedia ... 15

2.1.4 Konsep Media Pembelajaran... 17

2.1.5 Konsep Mutimedia Presentasi Microsoft Power Point ... 29

2.1.6 Konsep Pembelajaran Sejarah ... 36

2.1.7 Penelitian Yang Relevan ... 38

2.2 Kerangka Pikir ... 40

2.3 Paradigma ... 43

III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan ... 44

3.2 Populasi Dan Sampel ... 44

3.2.1 Populasi ... 45

3.2.2 Sampel ... 46

3.3 Variabel Penelitian ... 47

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5 Langkah – Langkah Penelitian ... 51

3.6 Instrumen Penelitian... 52

(14)

xi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Isi slide ... 57

4.1.2 Font ... 60

4.1.3 Design slide ... 62

4.1.4 Estetika slide ... 65

4.1.3 Animasi ... 67

4.2 Pembahasan ... 71

4.2.1 Proses Pembelajaran... 71

4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 86

5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Anggota Populasi ... 45

2. Jumlah Anggota Sampel ... 46

3. Kisi-Kisi Instrumen ... 52

4. Rekapitulasi skor jawaban 65 responden tentang isi slide ... 58

5. Rekapitulasi skor jawaban 65 responden tentang isi font ... 61

6. Rekapitulasi skor jawaban 65 responden tentang design slide ... 63

7. Rekapitulasi skor jawaban 65 responden tentang estetika slide ... 66

8. Rekapitulasi skor jawaban 65 responden tentang animasi ... 68

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A.ANALISIS DATA A.1 Kuesioner

A.2 RPP Sejarah kelas x semester genap

A.3 PowerPoint yang digunakan guru Sejarah dalam pelaksanaan pembelajaran Sejarah kelas X IPS SMA N1 Pringsewu

B.LAIN-LAIN

B.1 Surat Izin Penelitian Pendahuluan B.2 Surat Izin Penelitian

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma ... 43

(18)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dan ditangan pendidikanlah masa depan bangsa dipertaruhkan. Oleh karena itu agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman, kualitas dan kualifikasi guru perlu terus menerus ditingkatkan mengikuti kemajuan peradaban bangsa-bangsa di dunia. Guru adalah sebuah profesi yang tidak mudah, sebab dari tangan seorang guru bukan saja dituntut sebuah pengabdian dan ketekunan tetapi juga seorang guru harus memiliki rasa welas asih dan kesabaran dalam menyampaikan pelajaran. Sebab tugas guru bukan saja mendidik tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Sehingga seorang guru sangat dituntut keprofesionalitasannya dan penguasaan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang yang akan di aplikasikan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

(19)

Kunandar yaitu “Salah satu kriteria pendidikan di abad 21 adalah penggunaan

berbagai inovasi iptek terutama media elektronik, informatika dalam berbagai kegiatan pendidikan.” ( Kunandar 2009 : 12 ).

Penggunaan multimedia dalam dunia pendidikan pasti akan membuat perubahan, antara lain lebih mudah mencari sumber belajar, lebih banyak pilihan untuk menggunakan teknologi komputer yang membantu presentasi di kelas dengan banyak pilihan warna, gerak dan animasi yang membuat presentasi menjadi lebih mudah dan menarik. Sehingga guru merasa terbantu dengan adanya teknologi dalam pendidikan sehingga lebih memaksimalkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat Ely yaitu :

“Potensi teknologi pendidikan pendidikan yaitu meningkatkan produktivitas pendidikan dengan jalan mempercepat tahap belajar, membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih membina dan mengembangkan kegairahan belajar anak. Selain itu juga dapat lebih memantapkan pengajaran dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia dengan berbagai media komunikasi dan penyajian informasi serta data secara lebih konkrit.” ( Ely dalam Miarso dkk 1984 : 29).

Perubahan yang dilakukan oleh perkembangan multimedia dalam dunia pendidikan ini membuat pendidik merasa harus mengikuti perkembangannya dan meningkatkan kompetensinya agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Pendidik tidak lagi hanya memberikan pengajaran secara konvensional ( teacher center ) seperti metode ceramah dan hafalan saja, hal ini juga diperkuat dengan pendapat Stine “Cara belajar pendidikan

(20)

model lama ini sebenarnya lebih menimbulkan keburukan daripada kebaikan dan membuat proses belajar menjadi sulit bagi anak. Sejak dulu sistem sekolah mengajarkan kepada anak-anak untuk menghafal tanpa berfikir dan dalam proses belajar itu tidak adanya penggunaan media padahal media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena penggunan media yaitu memilih dan menggunakan media dan membuat alat-alat bantu pengajaran adalah salah satu kemampuan guru.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen sumber belajar dan merupakan bagian yang penting dari seluruh komponen pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dan sesuai dengan perkembangan teknologi seperti

Microsoft Office PowerPoint akan sangat membantu meningkatkan kualitas penyampaikan informasi sehingga guru akan terbantu dengan adanya media tersebut. Selain itu penggunaan multimedia pembelajaran mampu menarik perhatian dan minat siswa karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan. Akan tetapi kemungkinan masih ada guru yang belum bisa menggunakan media pembelajaran Microsoft Office PowerPoint dengan baik. Masalah tersebut perlu diketahui untuk dijadikan evaluasi agar keunggulan media pembelajaran Microsoft Office PowerPoint dapat dimanfaatkan secara maksimal.

(21)

belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dan

drill and practice jauh lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

Berdasarkan penelitian Computer Technology Research (CTR) menyatakan “Orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang

didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus” ( Munir 2012 : 6 ).

Berdasarkan penelitian tersebut media pembelajaran berbasis multimedia hadir untuk menjadi solusi dan penemuan baru untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas, karena multimedia dapat menyentuh seluruh panca indra.

Multimedia dapat menyajikan informasi yang dapat dilihat, didengar dan dilakukan, sehingga multimedia sangat efektif untuk menjadi alat yang lengkap dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Hal ini dapat menjadi upaya peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan melalui pengintegrasian multimedia dalam proses pembelajaran di kelas. Melalui fasilitas yang diberikan oleh multimedia , pendidik dan peserta didik dapat mengeksplorasi dan mengelaborasi kegiatan belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.

(22)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpukan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama karena adanya usaha.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar :

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kacakapan. Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan :

1. Faktor yang ada dalam diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual, yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain faktor kematangan/pertumbuhan kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

2. Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

( Ngalim Purwanto,2006 :102)

Berdasar faktor-faktor di atas penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelajaran yaitu merupakan faktor sosial yaitu sebagai alat-alat ang dipergunakan dalam belajar mengajar. Proses belajar mengajar biasanya hanya menggunakan alat bantu papan tulis, white board, buku-buku, diktat, dan lain-lain. Penggunaan alat bantu konvensional ini belum dapat mencapai tujuan secara optimal. Untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, diperlukan perangkat lunak aplikasi pendidikan dengan bantuan komputer berbasis multimedia yang lebih komunikatif.( Munir 2012: 9 )

(23)

pemanfaatan Media Pembelajaran merupakan tanggapan atas cara guru memanfaatkan media dalam mengajar mata pelajaran sejarah. Persepsi yang ditunjukan oleh siswa dapat berupa persepsi yang baik maupun persepsi yang kurang baik. Jika persepsi siswa terhadap pemanfaatan media baik maka akan timbul rasa senang dan tertarik terhadap mata pelajaran sejarah sehingga akan memacu siswa untuk berusaha dan belajar dengan giat. Pemanfaaatan media pembelajaran adalah suatu cara dalam memanfaatkan alat pembelajaran yang digunkaan dalam proses belajar mengajar agar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Dari uraian di atas dapatlah dikatakan bahwa pemilihan, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran sangatlah penting, sehingga seorang guru dituntut untuk benar-benar mampu memilih sekaligus memanfaatkan media pembelajaran dengan tepat.

(24)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Multimedia Presentasi (Microsoft Office

PowerPoint) Pada Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kelas X IPS Di SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Analisis Masalah 1.2.1 Pembatasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini hanya pada “persepsi siswa terhadap penggunaan multimedia presentasi (Microsoft Office PowerPoint) pada pelaksanaan pembelajaran Sejarah kelas X IPS di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun ajaran 2013/2014”.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah persepsi siswa terhadap penggunaan multimedia presentasi

(Microsoft Office PowerPoint) pada pelaksanaan pembelajaran Sejarah kelas X IPS di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun ajaran 2013/2014?”

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

(25)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu :

1. Bagi peneliti, para pembaca maupun pihak lainnya, hasil penelitian ini dapat mengetahui persepsi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Pringsewu terhadap penggunaan multimedia presentasi (Microsoft Office PowerPoint).

2. Bagi pendidik hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai motivasi membuat inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah yang lebih menarik.

1.3.3 Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian : Siswa kelas X IPS.

2. Objek Penelitian : Persepsi siswa terhadap penggunaan multimedia

presentasi (Microsoft Office PowerPoint).

3. Tempat Penelitian : SMA Negeri 1 Pringsewu.

4. Waktu Penelitian : 2014.

(26)

REFERENSI

Angkowo, R, A. Kosasih.2007. Optimalisasi Media Pembelajaran.Jakarta: PT. Grasindo.Hlm 12 – 13.

Arsyad, Azhar. Media Pengajaran.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Hlm 22 – 23.

Hamalik, Oemar.1994.Media Pendidikan.Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.Hlm 7 – 8.

Indonesia.Jakarta:CV Rajawali.Hlm 29.

Kunandar.2009.Guru Profesional.Jakarta:Rajawali Pers.Hlm 12.

Miarso dkk.1984.Teknologi Komunikasi Pendidikan Pengertian dan Penerapannya di

Munir.2012.Multimedia ( Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan).Bandung: Alfabeta.Hlm 6.

Purwanto, Ngalim.2006.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.Hlm 102.

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Persepsi

“Persepsi adalah sudut pandang, pandangan” berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2001:864)

Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah: (1) Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, (2) Kesadaran dari proses-proses organis, (3) (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman di masa lalu, (4) variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan diantara perangsang-perangsang, (5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Chaplin, 2006:358).

Persepsi secara etimologis berasal dari bahasa Inggris yaitu perception, dan dari bahasa latin yaitu percipare yang artinya menerima atau mengambil (Sobur, 2003:445).

(28)

Sedangkan menurut Mar’at, persepsi “Merupakan suatu pengamatan yang berasal dari komponen kognitifnya, persepsi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor: pengalaman, proses belajar, faktor cakrawala, dan faktor pengetahuan” ( Mar’at, 1981:22).

Pesepsi adalah proses menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, indra pendengar, indera peraba, indera perasa dan indera pencium. ( Slameto 2003 : 102 ).

Terdapat tiga tahapan persepsi menurut Dakir yang dirangkum oleh Noorhardiyanti yaitu: “(1) Seleksi tahap stimulasi yang datang dari luar melalui indra, (2) Interprestasi yaitu proses pengorganisasian informasi, sehingga mempunyai arti bagi seseorang, 3) Reaksi yaitu tingkah laku akibat interprestasi”

(Dakir dalam Noorhardiyanti, 2005:5).

Dalam proses persepsi terdapat 3 komponen utama yaitu :

1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.

2. Interpretasi ( penafsiran ), yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan, interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang komplek menjadi sederhana.

(29)

Proses Menyeleksi Rangsangan

Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi. Dua faktor menentukan seleksi rangsangan itu, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. ( Sobur : 2009 ).

1. Faktor Internal

a. Kebutuhan Psikologis

Kebutuhan psikologis seseorang mempengaruhi persepsinya. b. Latar Belakang

Latar belakang mempengaruhi hal-hal yang dipilih dalam persepsinya. c. Pengalaman

Pengalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari orang-orang, hal-hal, dan gejala yang mungkin serupa dengan pengalaman pribadinya.

d. Kepribadian

Kepribadian mempengaruhi persepsi, seseorang yang introvert mungkin akan tertarik kepada orang-orang yang sama sekali berbeda.

e. Sikap dan Keppercayaan Umum

Sikap dan kepercayaan umum juga mempengaruhi persepsi f. Penerimaan Diri

Penerimaan diri merupakan sifat penting yang mempengaruhi persepsi. Beberapa telah menunjukan bahwa mereka yang lebih ikhlas menerima kenyataan diri akan lebih tepat daripada mereka yang kurang ikhlas menerima realitas dirinya.

2. Faktor Eksternal

(30)

a. Intesitas

Pada umumnya rangsangan yang lebih intensif mendapatkan lebih banyak tanggapan daripada rangsangan yang kurang intens.

b. Ukuran

Pada umumnya benda-benda yang lebih besar lebih menarik perhatiannya. c. Kontras

Hal lain yang biasa kita lihat akan cepat menarik perhatian. d. Gerakan

Hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian daripada hal-hal yang diam. e. Ulangan

Hal-hal yang berulang dapat menarik perhatian. Ulangan mempunyai nilai yang menarik perhatian selama digunakan dengan hati-hati.

f. Keakraban

Hal-hal yang akrab atau dikenal lebih menarik perhatian. Hal ini terutama jika hal tertentu tidak diharapkan dalam rangka tertentu.

g. Sesuatu yang baru bertentangan dengan faktor keakraban, akan tetapi hal-hal baru juga menarik perhatian. Faktor ini jika orang sudah biasa dengan kerangka yang sudah dikenal, sesuatu yang baru menarik perhatian.

(31)

mempunyai cara pandang masing-masing sesuai yang mereka lihat, yang mereka dengar dan mereka pun memahami sesuatu dengan berbeda-beda.

Proses Terjadinya Persepsi

Setiap individu dalam melakukan suatu persepsi akan melalui suatu proses atau tahapan tertentu. Menurut Rakhmad proses terjadinya persepsi adalah sebagai berikut:

“...Objek yang menyentuh alat indera sehingga menimbulkan stimuli, oleh alat penerima atau alat indera stimul ini akan diubah menjadi energi syaraf untuk disampaikan ke otak stimuli akan diproses, sehingga individu dapat memahami dan menafsirkan pesan atau objek yang telah diterimanya maka pada tahap ini terjadi persepsi” (Rakhmad, 1994:50).

(32)

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Irwanto, dkk yang dikutip oleh Noorhardiyanti persepsi dipengaruhi oleh:

a) Perhatian yang selektif, artinya rangsangan (stimulus) yang harus ditanggapi tentang individu cukup memusatkan perhatian pada rangsangan tertentu saja,

b) Ciri-ciri rangsang, artinya intensitas rangsang paling kuatm rangsang yang bergerak atau dinamis lebih menarik perhatian untuk diamati, c) Nilai-nilai kebutuhan, artinya antara individu yang satu dengan individu

yang lainnya tidak sama tergantung pada nilai hidup dan kbutuhannya, d) Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang

mempersepsi dunia sekitarnya (Irwanto dalam Noorhardiyanti, 2005:6).

Setelah memalui tahapan-tahapat persepsi di atas maka akan muncul hasil dari persepsi tersebut yaitu persepsi positif dan persepsi negatif. Hal ini didukung oleh pendapat Azwar yang mengemukakan bahwa “ ...jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif “ . ( Azwar 2013:140 ).

(33)

Maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam penggunaan multimedia presentasi (Microsoft Office PowerPoint) pada pelaksanaan pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun ajaran 2013/2014, yang didapat melalui pengalaman panca indera mereka.

2.1.3 Konsep Multimedia

“Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi

yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi dengan computer” ( Hofstetter dalam Niken Ariani dan kawan -kawan, 2002:11 )

“Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau

output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. ( Turban dan kawan dalam Niken Ariani dan kawan-kawan, 2002:11 )

“Multimedia merupakan kombinasi dari data teks, audio, gambar, animasi, video,

dan interaksi” ( Zeembry dalam Niken Ariani dan kawan-kawan, 2002:11 )

(34)

unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang menjadi alat penyampai pesan yang menarik dan dapat dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Multimedia dapat didefinisikan menjadi 2 kategori, yaitu Multimedia Content Production dan Multimedia Communication :

1) Multimedia Content Production adalah penggunaan beberapa media (teks, audio, graphics, animation, video dan interactivity) yang berbeda dalam menyampaikan suatu informasi atau menghasilkan produk multimedia seperti video, audio, musik, film, game, entertaintment, dll. Bisa juga dikatakan sebagai penggunaan beberapa teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media (teks, audio, graphics, animation, video, dan

interactivity) dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah media teks/tulisan,media audio/suara, media video, media animasi, media gambar, media interaktif, media spesial effect.

2) Multimedia Communication adalah penggunaan media (massa), seperti televisi, radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan / menyiarkan / mengkomunikasikan material periklanan, publikasi, entertaintment, berita, pendidikan, dll. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah TV, radio, film, media cetak, music, game entertainment, tutorial internet.

Dengan penggunaan multimedia, penyampaian informasi akan menjadi lebih menarik dan mempermudah pengguna dalam mendapatkan informasi tersebut. Seperti yang disebutkan dalam laporan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh

(35)

mendapatkan 20% dari apa yang mereka lihat dan 30% dari yang mereka dengar. Sedangkan melalui multimedia akan mendapatkan 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar, sampai 80% dari apa yang mereka lihat, dengar dan berinteraksi

dengan pada waktu yang sama” ( Munir 2012).

1.1.4 Konsep Media Pembelajaran 1. Pengertian Media

Media merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam suatu proses belajar mengajar karena media dapat membantu pendidik dalam menyampaikan pesan dalam materi pembelajaran agar tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar pada mata pelajaran tertentu tercapai.

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. “ Media is a channel

of communication. Derived from the latin word for ‘between’ , the term refers to

anything that carries information between a source and receiver “.( Heinich dkk

dalam Wina Sanjaya 2008 : 204 ).

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan ( Assosiation of Education and Community Technology/AECT ) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk mrnyalurkan pesan dan informasi.” Media

(36)

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat yang berisi pesan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu segala sesuatu (alat) yang berisi pesan pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa untuk aktif dalam belajar sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien menuju kepada tercapainya kompetensi yang diharapkan.

2. Fungsi dan Manfaat Media dalam Pembelajaran

Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantudalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa daam rangka mendorong motivasi belajar,memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit,serta mudah dipahami. Dengan demikian media berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran.( M.Basyirun Usman 2002 : 20 ).

“ Fungsi media pada dasarnya adalah menumbuhkan motivasi peserta didik, dapat

mengingat pelajaran dengan mudah, peserta didik menjadi aktif dalam merespon, memberi umpan balik dengan cepat, mendorong peserta didik untuk melaksanakan kegiatan praktek dengan tepat”.( Wina Sanjayan 2008 ).

Yudhi Munadi mengklasifikasikan fungsi media sebagai berikut: a). Media Sebagai Sumber Belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai “sumber belajar” ini tersirat

(37)

lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.

b). Fungsi Semantik

Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).

c). Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya yakni kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan, merekonstruksi, dan mentransportasi-kan suatu peristiwa atau obyek. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memilki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu, dan mengatasi keterbatas-batasan inderawi.

Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan waktu, yaitu:

1. Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam.

2. Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat, seperti proses ibadah haji.

(38)

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia yaitu:

1. Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom, dan lain-lain, yakni dengan memanfaatkan gambar.

2. Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara.

d). Fungsi Psikologis 1. Fungsi Atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya saraf penghambat ini para siswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan membuang rangsangan-rangsangan lainnya. Dengan demikian, media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik memfokuskan perhatian siswa.

2. Fungsi Afektif

Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan atau penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada pelajaran yang diikutinya.

(39)

3. Fungsi Kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, kejadian atau peristiwa. Objek-objek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.

4. Fungsi Imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana bagi masa mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi (khayalan) yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran autistik.

5. Fungsi Motivasi

Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnya dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan.

e). Fungsi Sosio-Kultural

(40)

Sedangkan manfaat media dalam pembelajaran menurut Kemp dan Dayton dalam Azhar Arsyad dalam bukunya Media Pengajaran mengidentifikasi 8 manfaat media dalam pendidikan adalah:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

Dengan melihat atau mendengar uraian tentang suatu ilmu melalui media yang sama, maka siswa akan menerima informasi yang sama dengan teman lainnya. 2. Proses instruksional lebih menarik

Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar dan dapat dilihat, serta menyajikan suatu proses atau prosedur yang bersifat abstrak, tidak lengkap menjadi lengkap, dan disajikan dengan gambar dan warna-warna yang menarik, sehingga merangsang siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif dan suasana pembelajaran menjadi lebih hidup, menarik dan tidak membosankan. 3. Proses belajar lebih interaktif

Jika media dirancang dengan benar, akan mengaktifkan komunikasi guru dan siswa, (guru dan siswa sama-sama aktif).

4. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi

Dengan memanfaatkan media akan mempermudah guru dalam memberikan penjelasan kepada siswa sehingga waktu yang digunakan relatif lebih singkat. 5. Kualitas belajar dapat ditingkatkan

Melalui media yang tepat, siswa akan lebih mudah menyerap materi pelajaran secara mendalam dan utuh dikarenakan siswa dapat melihat, mendengar, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media.

(41)

Media pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat belajar kapan dan dimana saja mereka mau. Seperti program-program komputer dan modul.

7. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap proses dan bahan belajar

Melalui media, pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga akan meningkatkan kecintaan siswa terhadap belajar dan bahan pelajaran.

8. Peran guru berubah ke arah positif dan produktif

Guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi lebih sebagai fasilitator, dan konsultan siswa. Dalam pembelajaran guru perlu memahami karakteristik dan kemampuan dari masing-masing media agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik materi yang akan disampaikan, dan situasi kondisi siswa. (Azhar Arsyad 1997 : 22-23 ).

3. Urgensi Penggunaan Media

(42)

mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

b. Media dapat mengatasi ruang kelas, seperti objek yang terlalu besar.

c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis, penggunaan media seperti: film, gambar, model, grafik, dan sebagainya.

f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.

g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.

h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak. (M.Basyirudin 2002).

4. Kriteria Pemilihan Media

(43)

dilengkapi dengan pertimbangan pada kriteria-kriteria pemilihan media yang logis dan benar. Ini berarti bahwa suatu pendekatan belajar yang lebih kuat harus dicari, yakni yang dapat menghubungkan karakteristik media dengan tuntutan tujuan dan karakteristik siswa.

Untuk memudahkan dalam memilih media, tentunya lebih dahulu harus diingat bahwa media pembelajaran adalah bagian dari sistem intruksional. Artinya, keberadaan media tersebut tidak terlepas dari konteksnya sebagai komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan. Berdasarkan komponen-komponen dari sistem intruksional inilah kriteria pemilihan media dibuat. Kriteria-kriteria yang menjadi fokus disini antara lain :

a. Karakteristik siswa

Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

b. Tujuan belajar

Secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Ketiganya dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Namun, kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

c. Sifat bahan ajar

(44)

para siswanya. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut aktivitas atas perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan mempengaruhi pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya.

d. Pengadaan media

Dilihat dari segi pengadaannya, menurut Arief S. Sadiman, media dapat dibagi menjadi dua macam, pertama, Media Jadi (by utilization), yakni media yang sudah menjadi komoditi perdagangan. Walaupun hemat waktu, hemat tenaga, dan hemat biaya bila dilihat dari kestabilan materi penggunaannya, namun kecil kemungkinan sesuai tujuan pembelajaran. Kedua, Media Rancangan (by design), yaitu media yang dirancang secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, media ini besar kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

e. Sifat pemanfaatan media

Dilihat dari sifat pemanfaatannya, media pembelajaran terdapat dua macam, yaitu: 1) Media Primer, yakni media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu siswa dalam proses pembelajarannya.

2) Media Sekunder, media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder ini dapat dijadikan sumber belajar di mana para siswa dapat belajar di mana para siswa dapat belajar secara mandiri atau berkelompok.

(45)

5. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Ada banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk suatu proses pembelajaran. Mulai dari media yang sederhana, konvensional, dan murah harganya, hingga media yang kompleks, rumit, modern, dan harganya sangat mahal. Mulai dari yang hanya merespons indera tertentu, sampai yang dapat merespons perpaduan dari berbagai indera manusia. Dari yang hanya secara manual dan konvensional dalam mengoperasionalannya, hingga yang sangat tergantung pada perangkat keras dan kemahiran sumber daya manusia tertentu dalam pengoperasionalannya. Menurut Heinich, Molenda, Russel, sebagaimana dikutip oleh R. Angkowo dalam buku Optimalisasi Media Pembelajaran

menyebutkan bahwa jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multi media, hipermedia, dan media jarak jauh. Jenis media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.

b. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.

c. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, OHP.

(46)

Agar seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/pengajaran. Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik meliputi: a). Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

b). Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

c). Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.

d). Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan.

e). Nilai dan manfaat media pendidikan.

f). Memilih dan menggunakan media pendidikan.

g). Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.

h). Mengetahui pengguanaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.

i). Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan. ( Oemar Hamalik 1994 : 7-8 ).

(47)

2.1.5 Konsep Multimedia Presentasi ( Microsoft Office PowerPoint )

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran, Microsoft Office, selain Microsoft Word,

Excel, Access dan beberapa program lainnya. Microsoft Office PowerPoint

berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows . Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari

PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007.

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah multimedia presentasi Microsoft Office PowerPoint. Ilyasih mengatakan bahwa Microsoft Power Point mempunyai beberapa versi yaitu :

Microsoft PowerPoint pada awalnya adalah versi Microsoft Office System 2013, Microsoft mengganti nama dari s ebelumnya Microsoft Power Point saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari Power Point versi 12 ( Microsoft Office PowerPoint 2007 ) yang tergabung dalam paket Microsoft Office System 2007. Power Point

merupakan salah satu program dalam Microsoft Office PowerPoint atau Microsoft Soft PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi. Microsoft Soft PowerPoint merupakan program aplikasi yang dirancang secara khusus untuk menampilkan program multimedia.” ( Ilyasih Rihana 2008 : 20)

(48)

dipelajari di sekolah-sekolah adalah Microsoft PowerPoint versi 2007. Abdul Rosyidi dalam bukunya mengatakan :

“Microsoft Office PowerPoint 2007 adalah program aplikasi di bawah

Microsoft Office. Pada umumnya Microsoft Office PowerPoint

digunakan untuk presentasi dalam classical learning, karena Microsoft Office PowerPoint merupakan program aplikasi yang digunakan untuk kepentingan presentasi. Berdasarkan pola penyajian yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa Microsoft Office PowerPoint yang digunakan dalam classical learning disebut personal presentation.

Microsoft Office PowerPoint pada pola penyajiannya ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk menyampaikan materi dan control pembelajaran terletak pada guru.” (Abdul Rosyidi 2009 :22).

Oleh karena itu media PowerPoint ini merupakan media yang sangat tepat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Ilyasih Riyana berpendapat bahwa “Program Microsoft PowerPoint adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam penggunaan dan relative murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data” (Ilyasih Riyana 2008:29 ).

Pakar Information Technology ( IT ) yang juga member pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertian terdahulu yaitu Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi Microsoft Office. PowerPoint dapat menyimpan presentasi dalam beberapa format, yaitu sebagai berikut :

1)PPT ( PowerPoint Presentation ) yang merupakan data biner dan tersedia dalam semua versi Power Point 12,

2)PPS ( PowerPoint Show ) yang merupakan data biner yang tersedia dalam semua versi Power Point 12,

3)POT ( PowerPoint Template ) yang merupakan data biner yang tersedia dalam semua versi Power Point 12,

(49)

Presentasi adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai setiap pekerja profesional saat ini. Bagi guru sejarah, presentasi dengan menggunakan

Microsoft Office PowerPoint dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dengan media presentasi yang menarik, guru dapat mengkomunikasikan dengan baik materinya.

Menurut Mohammad Noer, ciri khas slide yang mampu menggambarkan pesan dengan lebih baik inilah ciri-ciri slide yang baik :

a. Isi Slide

Isi slide yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan.Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda pada ke dalam satu slide.Audiens akan bingung dan sulit mencernanya. Slide yang fokus pada satu pesan akan lebih kuat, lebih mudah diingat sekaligus mampu menjadi alat komunikasi yang visual.

2. Alur yang teratur

Slide-slide yang baik memiliki alur teratur dari pembukaan, penjelasan sampai kepada penutup. Audiens akan melihatnya sebagai satu kesatuan yang harmonis dan sinergis. Slde yang isi nya melompat-lompat dari satu topik ke yang lainnya tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.

(50)

4. Slide yang baik mempunyai 5 baris setiap halaman slide dan maksimal terdapat 8 baris setiap halaman slide, sehingga slide tidak menjadi penuh dan rumit yang akan membuat siwa bingung dan malas melihatnya.

5. Hindari penggunaan bullet and numbering karena merupakan bentuk slide yang standar dan dapat membuat bosan siswa, dan apabila terpaksa sekali

bullet and numbering dapat dipakai tetapi jangan terlalu sering.

b. Font

Slide yang baik mempunyai kriteria penggunaan font dalam penulisan yaitu :

1. Ukuran font yang digunakan pada isi teks yaitu 32, ukuran ini cukup besar dan tidak terlalu kecil sehingga mudah dibaca,bahkan siswa yang duduk dibelakang dapat membacanya.

2. Ukuran font yang digunakan pada judul 44,sehingga terlihat jelas oleh siswa.

3. Judul materi menggunakan huruf miring dan tebal, hal ini dapat membuat siswa langsung dapat melihat dan fokus kepada judul materi.

4. Karakter huruf yang digunakan arial atau arial black,Times New Roman, Calibri sedangkan harus dihindari menggunakan karakter huruf yang meliuk-liuk seperti Forte, Algerian, Freestyle Script.

(51)

c. Design slide

Tips untuk mendesign slide agar design presentasi menjadi menarik yaitu CRAP. 1. C = contrast berarti membuat antar elemen presentasi tampak beda antara satu sama lain. Kontras akan membuat presentasi menrik perhatian audiens. Kontras berfungsi untuk mengarahkan perhatian audiens, membuat mereka fokus dan membuat merekapaham perbedaan antar bagian dalam slide presentasi.Dalam sebuah slide, kontras yang paling penting adalah antara latar belakang dengan teks dan menggunakan kontras dengan memanfaatkan warna, memilih font tertentu dengan ukuran font, dan memberikan gambar.

2. R = repitition atau pengulanagan. Sesuai namanya repitition adalah mengulang elemen-elemen tertentu dalam kumpulan slide presentasi. Pengulangan ini membuat audiens melihat bahwa keseluruhan slide merupakan suatu kesatuan yang utuh.Fungsi pengulangan ini adalah untuk menciptakan harmoni dalam beberapa slide.Cara membuat pengulangan yang paling standart adalah memanfaatkan template presentasi yang dipakai secara konsisten.

3. A = perataan. Perataan adalah menempatkan posisi antar elemen dalam sebuah slide sedemikian sehingga menunjukan keterhubungan satu sama lain. Fungsi utama perataan adalah mengorganisir elemen-elemen dalam slide sehingga memiliki keterhubungan. Dengan demikian, slide terlihat memiliki struktur dan tampilan yang harmonis satu sama lain.

(52)

prinsip kedekatan yaitu judul slide, penjelasan atas judul slide, tiga buah gambar dan tiga buah teks penjelasan gambar.

d. Estetika Slide

Slide dapat dibuat dengan bernilai estetis dan tetap menaati kaidah-kaidah penulisan slide yang baik yaitu :

1. Mengkombinasikan gambar dengan kata-kata, karena secara visual maupun verbal , guru tidak perlu menuangkan seluruh detail materi dalam sebuah slide.

2. Sebuah presentasi maksimal terdiri atas 10 slide, sehingga tidak terlalu banyak yang dituangkan dalam slide karena slide hanya sebagai alat bantu guru yang memudahkannya dalam menyampaikan materi.

3. Presentasi menggunakan PowerPoint tidah perlu membuang-buang waktu oleh karena itu waktu yang efektif menggunakan PowerPoint yaitu selama 20 menit saja dan maksimal 25 menit.

4. Penyajian data menggunakan grafik harus sesuai dengan data yang ada,dan kemudia diberi penekanan pada kata / teks yang menjelaskan grafik tersebut dengan memberikan warna yang berbeda atau dengan menebalkan atau memiringkannya.

(53)

e. Animasi

Animasi yang digunakan tidak boleh berlebihan dan mempuat presentasi menjadi heboh yang akan memecahkan konsentrasi siswa. Penggunaan animasi yang baik yaitu :

1. Penggunaan animasi diberikan kepada teks dan gambar dan jangan digunakan pada setiap slide.

2. Menggunakan warna yang redup dan hindari menggunakan warna-warna yang terang seperti merah,orange,dan jangan menggunakan efek yang bekerlap-kelip.

3. Efek suara yang digunakan juga maksmimal pada 10 slide dan hindari penggunaan efek suara pada setiap transisi slide serta menggunakan volume yang sedang.

4. Penggunaan clip art jangan terlalu sering cukup pada satu atau dua slide saja. 5. Penggunaan audio ataupun video juga jangan terlalu banyak cukup satu atau

dua video/audio saja dalam satu presentasi.( Mohammad Noer 2014 : 70 )

(54)

kuat penjelasannya. Slide yang baik harus bisa terbaca oleh audiens terjauh yang melihat presentasi. Slide-slide yang baik memiliki alur teratur, dari pembukaan,penjelasan,sampai penutup.Audiens akan melihatnya sebagai satu kesatuan yang harmonis dan sinergis.

Jadi Microsoft Office PowerPoint adalah salah satu aplikasi dari Microsoft Office yang merupakan program yang dapat membantu dalam mempresentasikan materi. Microsoft Office PowerPoint dalam dunia pendidikan digunakan pendidik untuk mempresentasikan materi kepada peserta didik dengan tampilan yang menarik karena terdapat penggabungan antara teks, gambar, suara dan gerak. Microsoft Office PowerPoint mempunyai versi terbaru nya yaitu Power Point versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007) yang tergabung dalam paket Microsoft Office System 2007.

2.1.6 Konsep Pembelajaran Sejarah

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Sejarah merupakan ilmu yang memperlihatkan bahwa tidak ada satu gagasan atau institusi sepanjang masa. “Pembelajaran sejarah mengembangkan

(55)

“Pembelajaran sejarah adalah perpaduan antara aktivitas belajar dan

mengajar yang di dalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat kaitannya dengan masa kini” (I Gede Widja 1989:23 ).

Sekolah Menengah Atas ( SMA ) mempunyai sasaran utama pembelajaran sejarah yaitu :

1) Meningkatkan pemahaman terhadap proses perubahan dan perkembangan yang dilalui umat manusia hingga mampu mencapai tahap perkembangan yang sekarang ini.

2) Meningkatkan pemahaman terhadap akar peradapan manusia dan penghargaan terhadap kesatuan dasar manusia.

3) Menghargai berbagai sumbangan yang diberikan oleh semua kebudayaan pada peradapan manusia secara keseluruhan.

4) Memperkokoh pemahaman bahwa interaksi saling menguntungkan antar berbagai kebudayaan merupakan faktor yang penting dalam kemajuan kehidupan manusia.

5) Memberikan kemudahan kepada siswa yang berminat mempelajari sejarah suatu negara dalam kaitannya dengan sejarah umat manusiawi secara keseluruhan.

( S.K. Kochhar, 2008 :1 )

(56)

2.1.7 Penelitian yang Relevan

Dalam hal ini peneliti mengambil skipsi sebelumnya sebagai penelitian terdahulu yang relevan :

1. Judul : Persepsi Siswa Terhadap Efektifitas Mengajar Guru Bidang Studi Sejarah Di SMA Negeri Se-Kabupaten Pringsewu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui persepsi siswa terhadap efektivitas mengajar guru bidang studi sejarah di SMA Negeri Se-Kabupaten Pringsewu dilihat dari aspek pelaksanaan pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 responden. Teknik pokok pengumpulan data menggunakan angket dan untuk menganalisis data menggunakan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) 91,67% tingkat efektivitas mengajar guru pada faktor apersepsi tergolong sangat baik menurut persepsi siswa, (2) 95,83% menurut persepsi siswa guru sejarah memiliki tingkat efektivitas mengajar yang sangat baik dan sangat efektif pada faktor eksplorasi, (3) menurut persepsi siswa 87,5% guru sejarah memiliki tingkat efektivitas mengajar yang sangat baik pada faktor elaborasi, (4) 89,5% tingkat efektivitas mengajar guru sejarah pada faktor konfirmasi tergolong sangat baik dan sangat efektif.

(57)

peneliti mendeskripsikan persepsi siswa terhadap penggunaan Micosoft PowerPoint dalam pelaksanaan pembelajaran Sejarah.

2. Judul : Penggunaan Media Informasi Teknologi ( IT ) Komputer Oleh Guru Dalam Pembelajaran di SMA Negeri 2 Metro TA 2010/2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui guru di SMA Negeri 2 Metro masih sedikit menggunakan informasi teknologi dalam pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang bersifat menggambarkan atau memaparkan data sesuai dengan kenyataannya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 guru. Teknik pokok pengumpulan data menggunakan angket dan untuk menganalisis data menggunakan persentase.

Dari hasil analisis data diperoleh hasil dari 64 responden dapat disimpulkan bahwa motivasi guru dengan penggunaan media teknologi informasi ( IT ) komputer sangat termotivasi dalam mengajar ternyata menunjukan rata-rata 50 % termasuk kategori tinggi. Tingginya motivasi guru dalam belajar dipengaruhi oleh sarana yang cukup memadai, lingkungan yang kondusif dan metode pengajaran di sekolah tidak monoton.

(58)

2.2 Kerangka Pikir

“Manusia utuh dapat terbentuk melalui pendidikan, dan upaya pemeliharaan

manusia guna mengembangkan keturunan dari suatu bangsa serta dapat berkembang dengan sehat lahir batin juga melalui dunia pendidikan” (Ki Hajar Dewantoro dalam Kirania Maida , 2012 ). Dengan demikian manusia harus dikembangkan jiwa raganya dengan menggunakan wahana pendidikan.

Dalam dunia pendidikan guru mempunyai peran yang besar dalam peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu guru harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan selalu meningkatan kualitas profesionalnya. Hal ini di dukung oleh pendapat Kirania yaitu “Guru merupakan unsur dasar pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan, terlebih bagi penciptaan SDM berkualitas” ( Kirana Maida ,2012 ). “Ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai agen pembelajaran. yaitu : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, kompetensi sosial” (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,Pasal 28 ayat 3 ).

Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa seorang guru mempunyai peran yang besar dalam dunia pendidikan sehingga menjadi seorang guru harus peka terhadap teknologi baru dan perkembangannya.

(59)

sendiri, dan dapat menyesuaikan dalam penggunaan teknologi multimedia terhadap proses pembelajaran di kelas.

Penggunaan multimedia dalam dunia pendidikan pasti akan membuat perubahan, antara lain lebih mudah mencari sumber belajar, lebih banyak pilihan untuk menggunakan teknologi komputer yang membantu presentasi di kelas dengan banyak pilihan warna, gerak, dan animasi yang membuat presentasi menjadi lebih mudah dan menarik. Salah satu contoh software

yang paling sering digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah

Microsoft Office PowerPoint. Microsoft Office PowerPoint adalah salah satu aplikasi dari Microsoft Office yang merupakan program yang dapat membantu dalam mempresentasikan materi. Microsoft Office PowerPoint dalam dunia pendidikan digunakan pendidik untuk mempresentasikan materi kepada peserta didik dengan tampilan yang menarik karena terdapat penggabungan antara teks, gambar, suara dan gerak.

Penggunaan Microsoft Office PowerPoint dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas mempunyai efek yang positif yaitu membuat guru merasa terbantu untuk menyampaikan materi atau mempresentasikan materi, selain itu media pembelajaran presentasi ini mempunyai berbagai pilihan dalam penyajiannya yang kreatif dan dapat menarik perhatian siswa dikarenakan terdapat teks, gambar, suara dan gerak yang menjadi satu kesatuan. Sehingga pelaksanaan

(60)
(61)

PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN SEJARAH 2.3 Paradigma

Keterangan :

: Garis pengaruh

: Garis akibat

PERSEPSI SISWA PENGGUNAAN

(62)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode yang digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan data-data secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta .“Secara harfiah penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian kejadian” (Sumardi Suryabrata ,1983 : 76). Dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penellitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif.

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam sebuah penelitian mengingat populasi akan menentukan validitas data dalam penelitian. “Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, benda-benda, tumbuhan, fenomena, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang dimiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian” ( Handari

Nawawi, 1991:141 ). “Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian” (

(63)
[image:63.595.118.507.162.299.2]

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X IPS di SMA Negeri 1 Pringsewu yang berjumlah 80 siswa.

Tabel.1. Jumlah anggota populasi.

NO KELAS

SISWA

TOTAL

Laki-laki Perempuan

1 X. IPS. 2 8 20 28

2 X. IPS. 3 6 18 24

3 X. IPS. 4 8 20 28

JUMLAH

28 78 80

( Sumber : Data SMA Negeri 1 Pringsewu )

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sasaran dalam sebuah penelitian. “ Sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil

dengan menggunakan cara-cara tertentu” ( S. Margono,2010:121 ). “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” ( Suharsimi Arikunto, 2012 : 118 ).

Pengambilan sampel dilihat dari tabel penentuan jumlah sampel dari populsi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan tingkat kesukaran 5%. Tabel.2.Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%,5%,dan 10 %.

N S N s N s

1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%

10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247

15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248

20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251

25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254

30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255

35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257

40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259

45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261

50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263

55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263

[image:63.595.115.518.568.749.2]
(64)

70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267 75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268 80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269 85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269 90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270 95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270 100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270 110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270 120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270 130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270 140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270 150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270 160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270 170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270 180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270 190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270 200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270 210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270 220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270 230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271 240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271 250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271 260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271 270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000

∞ 663 664 348 349

271 272 ( Sumber : Sugiono 2013 : 87 )

Dari tabel di atas dapat diketahui sampel yang diperoleh dari jumlah populasi 80 adalah 65 dengan tingkat kesalahan 5 %.

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. “Variabel adalah konstrak (contrucks) atau sifat

yang akan dipelajari” (Sugiono , 2012:61).

(65)

Pada penelitian ini terdapat dua bentuk variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media Microsoft Office PowerPoint, sedangkan variabel terikatnya adalah persepsi siswa.

2. Devinisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstak dengan cara memberikan arti atau lebih menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstak variabel tersebut. Untuk memahami objek permasalahan dalam penelitian ini secara jelas maka diperlukan pendefinisian variabel secara operasional sebagai berikut :

1. Persepsi Siswa

(66)

2. Media Microsoft Office PowerPoint

Penggunaan media merupakan salah satu alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Presentasi adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai setiap pekerja profesional saat i

Gambar

Tabel.2.Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan
Tabel.3. Kisi-kisi instrument penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

In the case of 2D signals, such as images, filters are an important part in digital image processing. Digital image signals are contaminated with interference, noise, and

Menimbang : bahwa dalam rangka penyelarasan ketentuan mengenai pengelolaan barang yang menjadi milik negara sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

Denah yang baik untuk bangunan rumah di daerah gempa adalah sebagai berikut: (Sumber: (Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan.. Gempa,

untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya

(2) Dalam hal tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi khusus untuk melakukan penanganan terhadap Penyandang Disabilitas belum tersedia di pusat kesehatan

Penelitian sistem penunjang keputusan untuk optimasi penugasan dalam proyek pengembangan website dengan menggunakan algoritma Hungarian telah menghasilkan rekomendasi tugas

Pada ketika itu, Kandungan Kurikulum Standard Sekolah Menengah (KSSM) telah dijajarkan bagi tujuan kegunaan pengajaran dan pembelajaran bagi memenuhi keperluan pembelajaran

Data awal yang berwujud kata-kata dan tingkah laku perbuatan yang telah dikemukakan dalam penelitian yang terkait dengan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan