Nama/NIM : Komang Dewi Fridayanti/122010101038
CHECK LIST ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK GINEKOLOGI
No Aspek yang dinilai 0 Nilai1 2
I ANAMNESIS 1. Aspek nonverbal:
Duduk dengan tegak dan sopan, wajah cerah dan ramah, kontak mata, menggunakan bahasayang dimengerti oleh pasien, intonasi jelas, artikulasi jelas, volume jelas
2. Menanyakan Identitas Pasien:
Nama, umur, alamat, pekerjaan/pendidikan, agama, suk, status pernikahan, dll.
3. Menanyakan Riwayat Penyakit Umum 4. Menanyakan Riwayat Obstetrik
5. Menanyakan Riwayat Ginekologik 6. Menanyakan Riwayat Haid:
Menarche, siklus haid teratur atau tidak, banyaknya darah yang keluar, lamanya haid, disertai rasa nyeri atau tidak, menopause
Tanggal haid normal terakhir, amenore atau tidak 7. Menanyakan Keluhan Sekarang
II PEMERIKSAAN GINEKOLOGI 1. Inform Consent
Menjelaskan prosedur pemeriksaan pada pasien
Menjelaskan tujuan & hasil yang diharapkan dari pemeriksaan ini
Memberitahukan bahwa pemeriksaan ini kadang mengkhawatirkan dan menimbulkan rasa tak nyaman, namun tidak membahayakan janin.
Memastikan bahwa pasien mengerti dan memahami penjelasan yang telah disampaikan
Memastikan bahwa pasien setuju bila akan dilakukan pemeriksaan ginekologi terhadap dirinya
2. Persiapkan alat:
Sumber cahaya, spekulum, lubricant, alat untuk pengambilan sampel sitologi, obyek glass, larutan saline dan larutan KOH 10%, medium transport untuk test Chlamydia dan Gonorrhea , cotton swab, medium transport untuk test HPV, kertas PH
3. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan 4. Pasien diminta mengosongkan kantung kemih 5. Pemeriksaan Umum
6. Pemeriksaan Payudara: Kelainan endokrin, kehamilan, karsinoma
a. Inspeksi: bentuk, pembesaran/cekungan, pergerakan pernafasan, kondisi kulit, parut operasi, dll
b. Palpasi: raba perlahan dengan seluruh telapak tangan dan jari
c. Perkusi: penyebab terjadinya perbesaran d. Auskultasi: mendengarkan suara abdomen 8. Pemeriksaan dengan spekulum:
a. Letak penderita: Letak Litotomi, Letak miring, letak Simm b. Hangatkan spekulum
c. Pencahayaan pada daerah paha dalam
d. Setelah pemberitahuan pada pasien, spekulum dimasukkan
e. Masukkan jari telunjuk ke introitus dan menekan genltle ke arah posterior
f. Ketika memasukkan, meletakkan, dan mengeluarkan spekulum tekanan minimal diberikan pada uretra dengan melakukan penekanan menggunakan mata spekulum yang membentuk sudut 300 dari axis vertikal
g. Setelah spekulum masuk cukup dalam, mata spekulum di putar arah horisontal
h. Mata spekulum dibuka perlahan i. Nilai serviks
Permukaan serviks dan sekresi yang terjadi
j. Berhati-hati saat menutup Spekulum dan mengemuarkannya
9. Pemeriksaan Bimanual
a. Kepala meja pasien dinaikkan agar organ ontestinal turun bergerak menuju dekat peroneum
b. Lubrikan
c. Pencahayaan pada bagian paha bukan pada bagian genitalia
d. 1 atau 2 jari tangan masuk ke perineum dan dilanjutkan hingga introitus
e. Nilai serviks (permukaannya, motilitas)
f. 1 atau 2 jari bergerak ke arah posterior ke arah serviks dan satu tangan menekan gentle abdomen bawah untuk merasakan pergerakan naik uterus/merasakan fundus uterus
g. Nilai uterus (lokasi, bentuk, dan ukuran)
Lokasi: Jika uterus terletak anteverte (fundus tipe anterior) maka fundus uterus mudah teraba, jika uterus terletak retroverse (fundus tipe posterior) maka fundus akan sulit teraba meski menggunakan pemeriksaan rectovaginal
Bentuk: irreguler jika terbentuk jaringan fibrous
Ukuran: jika meningkat dapat berhubungan dengan kejadian kehamilan
h. Palpasi ovarium 10
.