• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modifikasi Alat Perebusan untuk Peningkatan Kualitas Pemindangan Ikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modifikasi Alat Perebusan untuk Peningkatan Kualitas Pemindangan Ikan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Pemindangan ikan merupakan salah satu dari industri pengolahan ikan tradisional di Indonesia yang potensial. Pemindangan ikan merupakan suatu teknikpengolahandanpengawetanikanyangcukupsederhanadanpopulerdi IndonesiadanAsiaTenggara.Usahapemindanganikanmampumemutardana hingga puluhan juta rupiah setiap harinya. Jika dibandingkan dengan sektor pertanianlaindalamskalayangsama,perputarandanainimasihberadadiatas. Usahainibersifattradisionalnamunbertahan cukup lamakarenaprodukikan pindangdisukaisebagianbesarmasyarakatIndonesia.Datastatistiktahun1978, menunjukkanbahwahampir5,38%daritotalproduksiikan,diolahdandiawetkan dengan cara pemindangan, terutama di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan SumateraUtara.

Dibalik potensi pemindangan, terdapat permasalahan dalam pengembangan usaha ini. Peranan pemindangan masih dianggap kecil oleh sebagianbesarahliperikanan.Sektorusahainibelumdipakaisebagaibarometer dalam menentukan kemajuan perikanan dan belum banyak bimbingan yang diperoleh para pemindang, baik dari instansi pemerintah maupun para ahli perikanan. Pemindangan berkembang dengan pesat secara diam-diam dalam kenyataansehari-hari,tetapimerangkakdalamstatistikperikanan.Halinimenjadi tantanganbagisemuapemegangperanuntuklebihmemajukanpemindanganikan diIndonesia.

Keterbatasan ilmu pengetahuan mengenai sanitasi dan higienitasi serta keterbatasanteknologiusahapemindangantersebut,membuatpemindanganikan belummencapaiproduktivitasyangoptimaluntukberkembangdanturutberperan sertamenyehatkanrakyatIndonesiamelaluipengolahanpanganperikananyang bersihdanbaik.Padakenyataannyayangterlihatlangsungdilapangan,industri pengolahanpindangdiIndonesiasampaisaatinibelumdapatmemberikanruang yangoptimalbagipenerapansanitasidanhigienitas.Haliniterkaitpadamasalah peralatan yang mudah kotor, sulit dibersihkan dan memungkinkan banyak kontaminasi dari luar dan akumulasi kotoran. Oleh karena itu, penting untuk dikaji mengenai alat perebusan pindang yang lebih efektifserta efisien dalam penerapannya di dunia industri pengolahan ikan tradisional di Indonesia agar tujuan dari pengembangan pemindangan ikan untuk konsumsi masyarakat Indonesiadapattercapaisecaraoptimal.

1.2PerumusanMasalah

(2)

Alat perebusan yang sulit dibersihkan akan menjadi tempat akumulasi kotoran,yangkemudianakanmenempelpadaprodukpindangyangdihasilkan. Hal ini tentu tidak baik bagi kesehatan konsumen. Dari segi mikrobiologis, akumulasi kotoran termasuk bakteri, jamur dan mikroorganisme lain dapat menurunkandayaawetsertamutuikanpindangsehinggaakanmenurunkandaya jual. Selain itu, mudahnya alat perebusan berkarat juga dapat berbahaya bagi produkyangdihasilkan. Perluditerapkanpulasistempengaliranairyangefektif, denganadanyasaluranairmasukdankeluarpadakeduaujungsisibakperebusan denganmemperhatikankedalamandanbanyaknyavolumeairyangada.Pemberat yangbiasadipakaiuntukmenindihtumpukanikandalamwadahperebusandapat dihilangkan dengan adanya sistem kerangka penutup yang menekan ikan agar dapatmasakdenganoptimaltanpaadanyapemberat.

Diharapkandenganadanyainovasibarudalampembuatanalatperebusan ikan pindang ini dapat memberikan nilai tambah bagi kualitas produk ikan pindangyangdihasilkansehinggadapatturutsertamenghasilkanprodukyang bersihdansehatbagikonsumenkhususnyamasyarakatIndonesiamenengahke bawahyangbiasamemakanikanpindang.Alternatifteknologialatperebusanikan pindang yang ditawarkan ini diharapkan dapat diaplikasikan di industri pemindanganyangadadiIndonesiaagarefektivitasdanefisiensiproduksidapat berjalandenganoptimal.

1.3Tujuan

Secara umum tujuan dari program ini adalah meningkatkan kualitas produkikanpindangmelaluipenerapanteknologibarudalamalatperebusanikan pindang. Secarakhusus,programinibertujuanuntuk:

1.Meningkatkanefektivitasproduksiikanpindang

2.Memberikan ruang produksi yang lebih praktis dan mengarah kepada perlakuanyangcenderunglebihbersihdaripadayangsebelumnya

3.Menyediakanteknologiyanglebihmudahdiaplikasikanbagiparapemindang tradisionalnamuntetapmempertahankancirikhasikanpindang

4.Meningkatkan daya awet dan mutu produk ikan melalui penerapan alat perebusan pindang dengan inovasi teknologi baru sehingga dapat meningkatkandayajual

5.Memberikan kontribusi untuk pengembangan usaha pemindangan ikan di Indonesia.

1.4Luaranyangdiharapkan

Luarandarikegiataniniadalahberupaalatperebusanikanpindangdengan beberapa modifikasi. Alat ini dibuat sedemikian rupa agar tujuan efektivitas tercapaidanmeminimumkankontaminasikotoran.

1.5Kegunaan

Hasilkegiataninidiharapkandapatmenghasilkanalatperebusandengan inovasi teknologi baru dalam upaya peningkatan efektivitas produksi ikan pindang,peningkatandayaawetdanmutuyangdapatmeningkatkandayajual. Selain itu, teknologi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap usaha pengembangan industri pengolahan ikan tradisional di Indonesia, khususnyaindustripemindanganikan.

(3)

2 TINJAUANPUSTAKA

2.1Pemindangan

Padadasarnyapemindanganikanmerupakanupayapegawetansekaligus pengolahan ikan yang menggunakan teknik penggaraman dan pemanasan. Pengolahan tersebut dilakukan dengan merebus atau memanaskan ikan dalam suasana bergaram selama waktu tertentu di dalam suatu wadah. Wadah ini digunakan sebagai tempat ikan selama perebusan atau pemanasan sekaligus kemasan selama transportasi dan pemasaran. Garam yang digunakan berperan sebagaipengawetdanmemperbaikicitarasa,sedangkanpemanasanmematikan sebagian besar bakteri pada ikan, terutama bakteri pembusuk dan patogen (Wibowo2000).

Perkembanganpeningkatansuhupadapusatthermalsetiapekorikandi dalamwadahtidaklahsama,tergantungdariposisiletakikandidalam wadah. Ikan yang erletak paling bawah akan cepat mengalami perubahan suhu serta mencapai suhu yang paling tinggi, sebaliknya ikan yang terletak paling atas beradapadaposisitingkatansuhuyangpalingrendah.Halinimenunjukkantidak meratanya dan tidak efisiensinya penyebaran panas yang mungkin disebabkan oleh teknik pemindangan yangditerapkan. Sejalan dengan meningkatnya suhu padasetiaplapisanikanakanterlihatpulapenurunankadarairsertapeningkatan kadar garam. Semakin lama waktu perebusan akan samakin rendah kadar air produkdansemakintinggikadargaramnya.Gejalainijugatergantungpadaletak posisiikandidalamwadah,sehinggapadaprosespemindanganperludiusahakan teknikyanglebihbaikagarprodukakhirpindangyangdiperolehlebihseragam mutunya(Ilyas1978).

BeberapaProblemaPemindangan

Parausahawanpindangmengalamiproblematikadalambisnisnya,khusus problematikauntukpindangwadahterbukaadalahsebagaiberikut:

1.Setelahselesaipemanasanikan,pindangpadasetiapharinyaakanmengalami penurunanmutu,yakniikanberwarnamerah,berjamur,berbaubasi,berlendir dankadang-kadanglangsungberulat.Carauntukmemperpanjangketahanan ikan atau memperlambat penurunan mutu ialah dengan melakukan pemasakan/perebusan kembali atau pengukusan (pemanasan dengan sistem uap)setiaphari.Tetapisetiaphalinidilakukan,perubahanwarnatidakdapat dihindari.Bentukmorfologiikanjugamengalamiperubahan,danrasaikan turutberubah.

2.Carapemasakan/perebusanyangdapatmengurangikerusakanpadamorfologi akansepertimencegahperuttidaksampaipecah,kulittidakterkelupas,daging ekortidaksampaiterbelah.

3.Carapemasakan/perebusanuntukmembuatikanpindangyangberkadargaram rendah mempunyai daya tahan yang sama dengan pindang berkadar garam tinggi.

4.Caramengetahuilamanyawaktuperebusanikanyangterbaikditambahdengan pemilihansumberpanas/apidanbesarnyaapiyangterbaik.Selamainihanya mengandalkankebiasaanatauinderakelima(insting)jurumasak.

(4)

2.2MaterialAlatPerebusan

Baja adalah paduan yang paling banyak digunakan manusia, jenis dan bentuknyasangatbanyak.Karenapenggunaannyayangsangatluasmakaberbagai pihakseringmembuatklasifikasimenurutkeperluanmasing-masing.

Menurutkomposisikimianya,bajadapatdibagimenjadiduakelompok besaryaitubajakarbon(bajatanpapaduan,plaincarbonsteel)danbajapaduan. Bajapaduanmengandungunsur-unsurpaduanyangsengajaditambahkanuntuk memperolehsifat-sifattertentu.Jenis-jenisbajapaduanyaituLowCarbonSteel,

MediumCarbonSteel, HighCarbonSteel,LowAlloySteel,HighAlloySteel.

Low Alloy Steel adalah jenis baja paduan dengan kadar unsur paduan rendah (kurang dari 10%) yang mempunyai kekuatan dan ketangguhan lebih tinggi daripadabajakarbondengankadarkarbonyangsamaataumempunyaikeuletan lebih tinggi daripada baja karbon dengan kekuatan yang sama dan banyak digunakansebagaibajakonstruksimesin.Hardenabilitydansifattahankorosi pada umumnya lebih baik. Hardenability merupakan sifat baja yang menggambarkanmudahtidaknyabajatersebutdikeraskandenganpembentukan martensit,hinggamencapaikekerasantertentu.HighAlloySteeladalahjenisbaja paduandengankadarunsurpaduantinggiyangmempunyaisifatkhusustertentu, bajatahankarat(Suherman1988).

Unsurpaduansengajaditambahkankedalambajadengantujuanuntuk mencapaisalahsatuataubeberapadaritujuanberikut:

1. meningkatkanhardenability

2. memperbaikikekuatanpadatemperaturbiasa

3. memperbaikisifatmekanikpadatemperaturrendahatautinggi

4. memperbaikiketangguhanpadatingkatkekuatanataukekerasantertentu 5. meningkatkansifattahanaus,sifattahankorosi,dansifatkemagnetan

Pengaruh unsur paduan terhadap baja banyak dipengaruhi oleh cara penyebarannyadidalamkonstituenbajatersebut(Suherman1988).Unsurpaduan selaindapatlarutdidalamferritdanaustenite,danmembentukkarbida,jugaada yang dapat membentuk nitrida. Baja yang dikeraskan akan melunak dengan pemanasan kembali (tempering). Adanya unsur paduan akan menaikkan suhu untukmencapaisuatukekerasantertentu.Unsurpembentukkarbidamempunyai pengaruh yang lebih kuat. Bukan hanya akan menghambat laju penurunan kekerasan, bahkan bila terdapat dalam jumlah cukup besar dapat memberi kenaikankekerasandengantemperingpadatemperaturtertentu,dikenalsebagai

secondaryhardness.

3 METODE

Pembuatanalatperebusandilakukandenganbeberapa tahapan.Adapun prosedurpembuatanalatperebusandapatdilihatpadadiagramalirpadagambar berikut.

(5)

Evaluasialatperebusanyanglama

Perhitungandanpembuatandesain

Pemilihanbahanbaku

Pengecoranlogambaja

Pembuatanlubangkatup

Pembuatankeran

Pemasangankerandanselang

Pembuatanteralipenekan

Alatperebusan

Gambar1.Diagramalirpembuatanalatperebusanikanpindang

Semuatahapantelahselesaidilaluihinggakepengujian,sejakbulanApril alattelahdigunakanditempatindustripemindanganmitra.

4 PELAKSANAANPROGRAM

4.1WaktudanTempat

Penelitianinidilaksanakanselamalimabulan mulai daribulan Januari sampaiMei2010.TahappembuatanalatperebusanikanpindangdilakukandiCV Andhy Karya, Tegalsari, Ngawonggo, Ceper, Klaten, Jawa Tengah dan dilanjutkan dengan tahap penyempurnaan alat yangdilakukan di Depok, Jawa Barat.SelanjutnyatahappengujianalatyangdilakukandiBogor,JawaBarat.

4.2TahapanPelaksanaan/JadwalFaktualPelaksanaan

Alatperebusaninidibuatdandiujidalambeberapatahapan. Tahapan-tahapanpembuatanalatdapatdilihatpadaTabel1dibawahini.

Tabel1 Jadwalfaktualpelaksanaan

No. Kegiatan Rencana (Mingguke-)

Realisasi

(Mingguke-) Keterangan 1 Persiapandesain 1-2Januari 1-2Januari Tercapai

2 Persiapanbahan 2-4Januari 2-4Januari Tercapai

3 Pembuatanalat 1-4Februari 1 Februari-4 Maret

Tidaktercapai (kendalaproduksi)

4 Ujikesesuaian desain

4Februari-1 Maret

4Maret-1 April

Tidaktercapai (kendalaproduksi) 5 PerbaikanalatI 2-3Maret 1-3April Tidaktercapai

6 Ujikesesuaian alat

04-Mar 03-April Tidaktercapai

[image:5.595.197.421.79.356.2] [image:5.595.111.509.567.756.2]
(6)

PembuatanalatpadarencanaawaldilakukandidaerahBandung,setelah pelaksanaan survei ke lokasi tersebut ternyata tidak ditemukan tempat yang diinginkansehinggadisepakatipembuatanalatdilakukandiKlaten,JawaTengah. Targetawalpembuatanalatdapatdiselesaikandalamwaktuduaminggu,namun terjadi kebocoran pada rumah produksi pembuatan alat yang menyebabkan kecacatanpadaalatperebusanpindangpadasaatprosespembuatanalatbelum selesai.Olehkarenaadakecacatanalat,makadilakukanpembuatanulangalat denganpenambahanketebalan.

4.3InstrumenPelaksanaan

Bahanyangdigunakandalampembuatanalatperebusan,terdiriatasbahan utama dan bahan pendukung. Pada rencana awal, bahan utama yang akan digunakanadalahmetaljenisbajaLowAlloySteeldenganpaduanchrom.Terkait denganpendanaankegiatanyangkurangmencukupidanmasalah teknis,maka penggunaanchromdigantidenganbahanalamiberupaminyak yangdioleskan padalapisandalamalat.Adapun bahanpendukungterdiridariteralis,kran,plat besi,danpipabesi.

4.4RancanganRealisasiBiaya

Padarencanaawal,totalbiayayangdianggarkanadalahRp9.985.000,00 namun dana yang diberikan oleh Dikti untuk pendanaan PKMT sebesar Rp 7.000.000,00. Oleh karenaitu, dilakukan revisi desain alat yakni pengurangan ukuran panjang dan lebar, selain itu alat perebusan pada rencana awal akan dilapisidenganchromdigantidengandilapisiminyaksebelumdigunakan.

Adapunkeseluruhanpengeluarandana,sejakawalprosesproduksisampai denganpengujiandapatdilihatpadatabeldibawahini.

Tabel2 PenggunaanBiaya

6

1.PembelianBahan

Waktu Transaksi Jumlah(Rp)

Bogor-Bandung 119,000

AngkutanUmum 26,000

Bogor-Klaten 250,000

Klaten-Bogor 220,000

27-Feb-10 KonsumsiI 17,000

KonsumsiII 64,000

2-Mar-10 PembayaranBaja1 1,500,000 21-Apr-10 PembayaranBaja2 1,900,000

2.BiayaPembuatan

Waktu Transaksi Jumlah(Rp)

15-Apr-10 Transportasi 275,000

Konsumsisupir 25,000

17-Apr-10 Kran 300,000

25-Apr-10 Terali 300,000

30-Apr-10 Laslistriktahappertama 75,000

1-Mei-10 Laslistriktahapkedua 75,000

[image:6.595.74.490.421.759.2]
(7)

5 HASILDANPEMBAHASAN

Ketercapaian target luaran sudah mulai dapat dipantau melalui proses pengujianalat.Selainitualatyangtelahdimodifikasimemerlukanwaktuyang lebih cepat dalam proses perebusan sehingga produksi pindang dinilai lebih efektif.Adapunhasilujicobaalatperebusanyanglamadanbarudapatdilihat padatabel-tabeldibawahini.

Pengujiandilakukanuntukmembandingkanbagaimanakerjaalatlamadan alatbaru.Parameteryangdigunakanialahsuhuperebusanikan,lamaperebusan, jumlahikanyangdirebusdankualitashasilpemindangan.Berdasarkantabeldi atasterlihatbahwadenganmenggunakanalatyangtelahdimodifikasiwaktuyang dibutuhkanuntukmerebusikanlebihcepatdibandingkandenganalatlama.Alat

4.AdministrasidanKomunikasi

Waktu Transaksi Jumlah(Rp)

Okt-10 Administrasiproposal 49,500

15-Apr-10 Administrasilaporankemajuan1 25,000

Januari-Mei Komunikasi 183,000

7-Mei LaporanKemajuanII 54,000

Mingguke-4 Mei

Komunikasi 80,000

Konsumsi 52,000

Administrasi 80,000

Transportasi 45,000

5Juni Administrasi 80,000

TOTAL 7,000,000

3.BiayaPengujian

Waktu Transaksi Jumlah(Rp)

3-Mei-10 Pembuatantungku 30,000

Batubatauntuktungku 150,000

4-Mei-10

Minyakgoreng 21,000

Termometer110° 23,000

Termometer360° 38,500

Angkutanumum 18,000

25-26Mei Gantirugiikan 475,000

Gantirugibahanbakar 130,000

24-Mei-10 Peminjamanalatpengukurpanasapi 50,000 Pembelianbahanujialattahap2 70,000

JumlahDana Keterangan Pemasukan Rp 7,000,000

Pengeluaran Rp 7,000,000 Terlaksana SALDO

(8)

-baru hanya berkisar 11-13 menit sedangkan alat lama dapat mencapai 44-51 menit.SuhuAiryangdigunakanuntukmerebusikanrelatifsamayakniberkisar 85-880C.Ikanpindangyangdihasilkandengnalatbaruberkualitasbaik.Akan tetapi jumlah besek ikan yang dimasukkan untuk alat yang baru lebih sedikit dibandingalatlama.Halinikarenaukuranalatbarulebihkecildibandingkanalat lama. Sesuai dengan parameter yang dibuat, alat ini dinyatakan dapat meningkatkanefektivitasproduksiikanpindang,terutamaterkaitlamaperebusan.

Gambar2 Grafikperbandinganefektivitasalat

Berdasarkangambardiatas,dapatdiketahuiperbandinganefektivitasalat lamadanalatbaru,dimanaalatbarulebihefektifjikadibandingkandenganalat lama.Halinidapatdilihatdariwaktuperebusan.Alatbaruhanyamembutuhkan waktusekitar10menit,sedangkanalatlamasekitar50menit.

Pemberian terali penekan pada alat yang telah dimodifikasi membuat produksiikanpindanglebihbersih.Halinidisebabkantidaklagidigunakanbilah bambudanbatubetonbesaruntukmenekanikan.Selainitu,pemberiankranpada pembuanganairperebusandapatmemudahkanprosespenggantianairperebusan. Padaprosestersebutdapatdilihatproduksiikanpindangyanglebihpraktisdan lebih bersih, dengan mengurangi penggunaan batu penekan dan tidak lagi menggunakanbambusebagaipenutupsekaligussebagaipenekandiatasnya.

Modifikasi alat perebusan ikan pindang ini merupakan teknologi yang mudahditerapkanpadaindustritradisional,karenapadadasarnyamenggunakan prinsip kerja yang tidak jauh berbeda dengan alat yang lama. Akan tetapi memodifikasibahanbaku,deisaindanmenambahkankomponen-komponenuntuk perbaikanpindang,sepertiteralipenekandankran.

Penghilangan sudut pada setiap sisi alat perebusan yang lama menjadi tanpasudutdanmembentuklengkunganmemberikanpengaruhyangbaikbagi produksi ikan pindang. Sudut pada alat menjadi tempat akumulasi kotoran-kotoran, sehingga menimbulkan potensi tumbuhnya mikroorganisme yang menurunkan kualitas ikan pindang. Selain itu, penggantian bahan baku alat menjadi baja juga diharapkan dapat meningkatkan daya awet alat. Menurut pengalamanmitrayangmenggunakanalatperebusanyangterbuatdariplatbesi

[image:8.595.114.528.185.400.2]
(9)

harusmenggantialatnyasetiapduatahunsekali.Tentunyaalatdenganbahanbaku yanglebihbaikmerupakaninvestasijangkapanjangbagipengusahapindang.

Harapan paling besar dalam modifikasi alat ini adalah memberikan kontribusiuntukpengembanganusahapemindanganikanpindangdiIndonesia. Alat ini cenderung lebih menguntungkan teruama bagi pihak pengusaha ikan pindang Mitra pun senang dengan adanya alat perebusan pindang baru yang ditawarkan dan berkeinginan untuk melanjutkan pemakaian alat perebusan pindangyangbaruuntukproduksipindangselanjutnya.

Mitra kami, Bapak Nurodin, dari CV. Junaedy Putra bersedia menggunakan alat perebusan yang telah kami modifikasi. Beliau bersedia memberikandanakompensasisebesar Rp2.000.000,00(duajutarupiah).Alatini telahdigunakansejakbulanApril.

6 KESIMPULANDANSARAN

6.1Kesimpulan

Alatperebusanikanpindangmemegangperananpentingdalamefektivitas dan efisiensi produksi. Adanya modifikasi dalam alat perebusan ikan pindang merupakaninovasiteknologiyangmemilikinilaigunayanglebihtinggi.Hasil perbandinganpengujianlamanyaperebusanmenunjukkanbahwaalatbarulebih efektifkarenawaktuperebusannyalebihsingkatdaripadaalatyanglama.Selain itu,adanyateralispenutup,tidakbersudutlancip,danadanyakransertalubang pengeluaran dan pemasukan air membuat alat ini lebih mampu untuk meminimalisirakumulasikotorandanlebihpraktis.Adanya pembuatan alat ini menjadisalahsatuupayauntukpeningkatanefektivitasproduksiikanpindang, peningkatandayaawetdanmutuyangdapatmeningkatkandayajualsehingga dapatmemberikankontribusiterhadapusahapengembanganindustripengolahan ikantradisionaldiIndonesia,khususnyaindustripemindanganikan.

6.2Saran

Penelitianlanjutandiharapkandapatdilakukanuntukpengembanganindustri perikanan tradisional. Industri pengolahan tradisional harapannya dapat lebih diperhatikanuntukkedepannya.Aplikasiteknologidenganinovasidanmodifikasi dapatditerapkansebagailangkahnyatapembangunan industritradisionalyang berkelanjutan.

DAFTARPUSTAKA

Ilyas Sofyan, Rachman H. 1978. Mengamati Berbagai Aspek Selama Proses

Pemindangan-Garam.Didalam:editor.

Junianto.2003.IndustriPemindanganIkan.Jakarta:PenebarSwadaya.

Panjaitan, Arnold. 1980. Peranan Pemindangan Dalam Dunia Perikanan

Indonesia.Didalam:editor.

SuhermanW.1988.IlmuLogam1.Jurusanteknikmesin,FakultasTeknologi Industri,Surabaya:InstitutTeknologiSepuluhNovember.

(10)

LAMPIRAN

1. Rancangandesainprototipeyangdiajukan

Gambarkananatas:tampaksampingkiri;gambarkananbawah:tampak samping kanan; gambar kiri atas: tampak atas; gambar kiri bawah: tampak depan.

Gambar3 Rancangandesainprototipeyangdiajukan

1.1UkuranDesain

1.UkuranWadahPerebusan Panjang :100cm Lebar :75cm Tinggi :40cm Ketebalan :2cm

2.UkuranKatupTeralis(dengantigapalangutamadanempatpalangtambahan) Panjang :80cm

Lebar :60cm Ketebalan :2cm

3.UkuranLubangSilinderPembuangan(1cmdaridasar) Panjang :6cm

Diameter :10cm

4.UkuranLubangSilinderTempatMasuknyaAir (5cmdariatas) Panjang :6cm

Diameter :5cm

[image:10.595.132.548.190.421.2]
(11)

2.Rancangandesain kerangkaprototipetigadimensiyang diajukan

Gambar4 Rancangandesain kerangkaprototipetigadimensiyangdiajukan.

3.Tabelujicobaawal

Tabel3 Ujicobaalatyangdigunakanmitra

Tabel4 Ujicobaalatbaru(denganmodifikasi)

nnnnnNo.

Hari/ tanggaluji

coba

Suhu perebusan

pindang 0 (C)

Lama perebusan

(menit)

Jumlah besek

Kualitas

pindang JenisIkan

1. Selasa,4

Mei2010 88 11 150 Utuh Etem

2 Selasa,4

Mei2010 85 12 150 Utuh Bentrong

3 Selasa,4

Mei2010 87 11 150 Utuh Etem

No Hari/tanggal ujicoba

Suhu perebusan

0 pindang(C)

Lama perebusan

(menit)

Jumlah besek

Kualitas

pindang JenisIkan

1 Selasa,4Mei

2010 85 51 520 Utuh Teri

2 Selasa,4Mei

[image:11.595.136.491.139.405.2] [image:11.595.78.521.475.753.2]
(12)

4.DokumentasiKegiatan

Gambar5 Alatmitra Gambar6 Alattermodifikasi

Panjang :210cm Panjang :100cm

Lebar :130cm Lebar :75cm

Tinggi :40cm Tinggi :40cm

Gambar7 Modifikasialatperebusan(tampaksamping)

Gambar8 Modifikasialatperebusan(tampakdepan)

[image:12.595.85.542.107.724.2]
(13)

Gambar9 Kondisidasaralatperebusanmitra

Gambar10 Bambuyangdigunakansebagaipenutupalatperebusan

[image:13.595.189.437.86.267.2] [image:13.595.188.439.259.437.2] [image:13.595.190.434.483.645.2]
(14)

Gambar12 Alatperebusanyangtelahdimodifikasi

Gambar13 Pengukuransuhuairrebusan

[image:14.595.188.435.84.246.2] [image:14.595.191.437.276.439.2]
(15)

PROGRAMKREATIVITASMAHASISWA

JUDULPROGRAM

MODIFIKASIALATPEREBUSAN

UNTUKPENINGKATANKUALITASPEMINDANGANIKAN

LAPORANAKHIRPKMT

Diusulkanoleh:

NelaIndahErmawati C44070064 RiandaGitaFetrisia C34070035 HanaRaisaKarima C44070041 DimasUtomoAji C34070085 AnikSetiyaningsih F34090082

INSTITUTPERTANIANBOGOR

BOGOR 2010

(16)

HALAMANPENGESAHAN

LAPORANAKHIRPROGRAMKREATIVITASMAHASISWA

1.JudulKegiatan :ModifikasiAlatPerebusanuntukPeningkatanKualitas PemindanganIkan

2.BidangKegiatan :( )PKMP ( )PKMK (฀)PKMT ( )PKMM 3.BidangIlmu :( )Kesehatan ( )Pertanian

( )FMIPA ()TeknologidanRekayasa ( )SosialEkonomi( )Humaniora

( )Pendidikan 4.KetuaPelaksanaKegiatan

a. NamaLengkap :NelaIndahErmawati

b. NIM :C44070064

c. Jurusan :PemanfaatanSumberdayaPerikanan d. PerguruanTinggi :InstitutPertanianBogor(IPB)

e. AlamatRumah :JalanMasjidAl-Hukama19Rangkapan Jaya PancoranMasDepok16434 f. No.Telp/HP :081808109551

g. E-mail :nela_nie89@yahoo.com 5.AnggotaPelaksana :4orang

6.DosenPembimbing

a. NamaLengkapdanGelar :VitaRumantiKurniawati,S.Pi,MT b. NIP :198209112005012001

c. AlamatRumah :PakuanRegency,ClusterWastukancana, BlokHX/17,Bogor

d.No.Telp/HP :(0251)8624068/08159319993 7.BiayaKegiatanTotal

a.Dikti :Rp7.000.000,00 b.SumberLain :

-8.JangkaWaktuPelaksanaan :5bulan

Bogor,4Juni2010 Menyetujui

KetuaJurusanPSP KetuaPelaksanaKegiatan

(Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc) (Nela Indah Ermawati) NIP.192212231987031001 NIM.C44070064

WakilRektorBidangAkademik DosenPembimbing danKemahasiswaan

(Prof.Dr.Ir.YonnyKoesmaryono,MS) (Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi, MT) NIP.19581228985031003 NIP.198209112005012001

(17)

ABSTRAK

Pemindangan ikan merupakan salah satu dari industri pengolahan ikan tradisionaldiIndonesiayangpotensial,mampumemutardanahinggapuluhan jutasetiap harinya. Usahaini bersifat tradisional namun bertahan cukup lama karena produk ikan pindang disukai masyarakat Indonesia. Namun, dibalik potensipemindangan,terdapatpermasalahanuntukpengembanganusahaini.

Permasalahan yang ada pada alat perebusan yang dipakai oleh para pemindangselamainiadalahsulituntukdibersihkan,mudahberkarat,dansistem pengaliranairyangbelumefektifsertapemberatyangkurangefektif.Adanya inovasibarudalampembuatanalatperebusanikanpindanginidapatmemberikan nilaitambahsehinggadapatmenghasilkanprodukyangbersihbagikonsumen, khususnyamasyarakatIndonesiamenengahkebawahyangbiasamemakanikan pindang serta agar efektivitas dan efisiensi produksi dapat berjalan dengan optimal.

Alat baru untuk pemindangan ikan ini dibuat dari bahan berupa baja, denganmodifikasitambahanteralissebagaipenekandanlubangpengeluaranserta pemasukanyangdilengkapidengankran.Prosespembuatanalatdimulaidengan evaluasi alat perebusan yang lama, pembuatan desain dan perhitungan, pengecoran baja, pembuatan lubang dengan kran, pembuatan teralis penekan hinggamenjadialatperebusan.Hasilpengujian menunjukkanbahwaalatbaru lebihefektifjikadibandingkandenganalatlama.Halinidapatdilihatdariwaktu perebusan.Alatbaruhanyamembutuhkanwaktusekitar10menit,sedangkanalat lama sekitar 50 menit. Pembuatan alat ini menjadi salah satu upaya untuk peningkatanefektivitasproduksiikanpindang,peningkatandayaawetdanmutu sehingga meningkatkan daya jual dan memberikan kontribusi terhadap usaha pengembanganindustripengolahanikantradisionaldiIndonesia.

KataKunci:Alatperebusan,ikanpindang

(18)

KATAPENGANTAR

Laporanakhirprogramkreativitasmahasiswabidangteknologiinidisusun sebagai pertanggungjawaban kami secara tertulis dalam pelaksanaan kegiatan yangkamiajukan.Judulprogramkreatifitasmahasiswabidangteknologiyang kami ajukan adalah “Modifikasi Alat Perebusan untuk Peningkatan Kualitas PemindanganIkan”.

Hasilpenyusunanlaporanakhiriniakandisampaikanmelaluipemaparan kepada pihak IPB dan DIKTI, yang dimana sebelumnya telah dilakukan pemaparan laporan kemajuan program pada kegiatan monitoring dan evaluasi olehpihakIPBdanDIKTI.

Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami, Ibu Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi, MT yang telah mengarahkan kami selama pelaksanaan kegiatan ini berlangsung. Tim penulis menyadari bahwa laporan akhirinibelumsempurna,untukitukamisangatmengharapkankritikdansaran yang bersifat membangun dalam mencapai kesempurnaan penulisan. Semoga laporanakhir inibermanfaatbagisemuapihakyangberkepentingan.

Bogor,4Juni2010

TimPenulis

Gambar

Gambar 1. Diagram alir pembuatan alat perebusan ikan pindang
Tabel 2  Penggunaan Biaya
Gambar 2  Grafik perbandingan efektivitas alat
Gambar sampingdepan.kanan atas: tampak samping kiri; gambar kanan bawah: tampak   kanan;  gambar  kiri  atas:  tampak  atas;  gambar  kiri  bawah:  tampak
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria desain alat tranportasi ikan berpendingin adalah : (1) alat transportasi ikan dapat mempertahankan suhu ikan di bawah 10 o C; (2) alat transportasi ikan menggunakan

Ruang lingkup pemantauan meliputi; Kualitas air khususnya yang terkait dengan kesehatan ikan, Konsentrasi logam berat (Pb, Hg, dan Cu) pada tubuh ikan, Fisik bagian

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan bahan perekat tepung tapioka dalam pembuatan pakan ikan dari bahan baku yaitu, bulu ayam, ampas tahu, dan ikan rucah

Bagaimanakah ketrampilan mengolah ikan, khususnya dalam pembuatan bakso ikan dan nugget ikan dapat diberikan kepada ibu-ibu rumahtangga nelayan di Meulaboh Aceh

Dengan menambahkan bahan pangan tertentu seperti tepung ikan terbang ke dalam proses pembuatan biskuit, dapat dihasilkan biskuit dengan nilai tambah yang baik

Berdasarkan kondisi geografis Indonesia yang memiliki panjang garis pantai 95.181 kilometer dan hasil sumberdaya laut khususnya ikan, maka dengan adanya alat pengasapan ikan

Dengan menambahkan bahan pangan tertentu seperti ikan lele ke dalam proses pembuatan nastar, dapat dihasilkan nastar dengan nilai tambah yang baik untuk kesehatan, dalam hal ini

Teknologi stimulasi untuk pemijahan ikan menggunakan hormon, khususnya hormon gonadotropin untuk merangsang induk-induk ikan agar dapat ovulasi dan spermiasi. Teknologi ini