• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Tiket Domestik Dan Fasilitas Kemudahan Pada PT.Indonesia Air Asia Station Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelayanan Tiket Domestik Dan Fasilitas Kemudahan Pada PT.Indonesia Air Asia Station Medan"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN TIKET DOMESTIK DAN FASILITAS KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN

KERTAS KARYA DIKERJAKAN

O L E H

RIDHA HAFNY. S NIM : 062204085

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN

(2)

PELAYANAN TIKET DOMESTIK DAN FASILITAS KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN

KERTAS KARYA DIKERJAKAN

O L E H

RIDHA HAFNY. S NIM : 062204085

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN

(3)

PELAYANAN TIKET DOMESTIK DAN FASILITAS KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN

KERTAS KARYA DIKERJAKAN O

L E H

RIDHA HAFNY S NIM : 062204085

Pembimbing

Solahuddin Nasution SE, MSP

Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN

(4)

Disetujui Oleh :

PROGRAM STUDI PARIWISATA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Medan, Maret 2008 KETUA,

PROGRAM STUDI PARIWISATA

(5)

Pengesahan

Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Sastra dan Budaya Fakultas Sastra,

Universitas Sumatera Utara, untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III

dalam Bidang Studi Pariwisata.

Tanggal :

Hari :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dekan

Drs. Syaifuddin, M. Ph.D NIP.132098531

Panitia Ujian

No Nama Tanda Tangan

1. Solahuddin Nasution SE, MSP (Dosen Pembimbing) ____________

2. (Dosen Pembaca) ____________

3. Drs. Ridwan Azhar M.Hum (Ketua Jurusan) ____________

(6)

ABSTRAK

Dengan di dukukung potensi sumber daya alam di Sumatera Utara banyak kita temukan objek – objek wisata. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri dapat menikmati indahnya corak kebudayaan. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri umumnya mengambil jarur singkat dengan menggunakan alat angkutan udara.

Sebagai pelopor Low Cost Carrier, Indonesia AirAsia menjadi pilihan semua kalangan yang akan bepergian menggunakan transportasi udara. Walaupun beberapa pelayanan dikurangi akan tetapi tergantikan dengan tariff yang relative lebih murah dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain pada umumnya.

Dibalik pengurangan pelayanan, bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in , boarding , terbang, hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah "A" check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C" check.

Tamu adalah sebutan untuk penumpang bagi AirAsia guna memperlakukan penumpang selayaknya tamu. Indonesia AirAsia akan terus melakukan

pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Menginginkan semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hedirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan kertas

karya ini yang berjudul “PELAYANAN TIKET DOMESTIK DAN FASILITAS

KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN ” guna memenuhi syarat kelengkapan akademik untuk meraih Gelar Ahli Madya Pariwisata

Program D3 Pariwisata Jurusan Usaha Wisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera

Utara. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, penulis telah mencoba semaksimal

mungkin dalam penyusunan dan pengumpulan bahan yang mendukung kesempurnaan

Kertas Karya ini.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa tak ada gading yang retak, banyak

kesalahan dan khilaf sehingga terdapat kekurangan dalam penulisan, maka untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan Kertas Karya ini.

Dalam penyusunan , penulis banyak mendapatkan dukungan materi dan moril,

untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih terutama bagi :

1. Bapak Drs. Syaifuddin M.A, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum selaku Ketua Program Studi Pariwisata

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs.Mukhtar Madjid,S Sos.S.Par, selaku Sekertaris Program Studi

Pariwisata Fakultas Sastra Sumatera Utara.

4. Bapak Solahuddin Nasution SE, MSP. selaku Koordinator Praktek Bidang

(8)

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama mengerjakan kertas

karya ini.

5. Bapak Alm.H.Hazed Djoeli

6. Seluruh Staf Pengajar di D3 Pariwisata USU

7. Terima kasih yang tak terkira untuk Mama, Papa atas segalanya

Abang - abang ku, BANG UPI the Best Brotha in My Life,bang Darma diam ja lah ko bang..hihi..cepatlah ko wicudaa..biar sonang papa.haaa..

8.

Bapak Moch.Dikdik selaku Station Manager PT.Indonesia AirAsia

Station Medan. Untuk kesempatan cerita dan pengalaman yang

diberikan, Seluruh Staf dan pegawai AirAsia, Kak Diah, Kak Endang,

Kak Farah, Kak Ayu, Kak Firti, kak Hafny, Kak Lisa, Kak Ia’,kak Ai,

kak Putri, Bang Aji, Bang Budi, Bang Rulli, Bang Roni, Bang Wahyu,

Bang Nauli,Bang Joe, Bang Purta, Bang Durani, Bang Anto, bang

Rocky, Pak Andiana yang telah dengan baik menerima dan

membimbing saya. Mohon Maaf dan muakaci buanyak,gak akan

terlupakanlah detik detik bersama kalian semua hingga saya dapat

menjalani PKL di PT.Indonesia Airsia Station Medan.

9. OCe@NZ teman seperjuangan sedari awal aku menginjakkan kaki di

Pariwisata ini…walo sekarang tinggal OCe@N yg teutep e’sis..

10.Veny, Fany, Gita, Popy, Nina, Hery, Reza, Fiqi, Rando dan UW’06 semuanyah tengkyu peri mach pren.

Medan, Juni 2009

(9)

DAFTAR ISI

Abstrak

Kata Pengantar……….…… i

Daftar Isi………..….. iii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul……….….. 1

1.2Batasan Masalah……….…. 3

1.3Tujuan Penulisan………. 3

1.4Metode Pnenlitian……… 4

1.5Sistematika Penulisan……….……….. 4

BAB II : URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN 2.1 Pengertian Pariwisata……….……….. 6

2.2 Pengertian Industri Pariwisata……….…………. 8

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan……….…………. 10

2.4 Motif Perjalanan Wisata……….………….. 11

2.5 Pengertian dan Jenis Transportasi Secara Umum……….………… 13

2.6 Pengertian Bandar Udara……….…………..16

2.7 Pengertian Perusahaan Penerbangan……….……… 17

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PT. INDONESIA AIRASIA 3.1 Profil Perusahaan………. 18

(10)

3.3 Syarat dan Ketentuan Umum PT. Indonesia Air Asia……… 21

BAB IV : TICKETING DOMESTIK SERTA PELAYANAN PEDUKUNG KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN 4.1 Dokumen Berharga Penerbangan... 24

4.2 Ticketing Domestik... 25

4.2.1 Pembelian Tiket... 25

4.2.2 Proses Penjualan (Ticketing)... 25

4.2.3 Klasifikasi Kelas... 28

4.2.4 Penggantian Nama... 29

4.2.5 Perubahan Jadwal Penerbangan... 29

4.2.6 Rute Penerbangan Domestik Station Medan... 29

4.3 Pelayanan Pendukung Kemudahan ... 30

4.3.1 Pola Beroperasi... 30

4.3.2 Xpress Boarding... 32

4.4 Penerbangan Tunda (Delay) dan Penanggulangannya... 32

4.4.1 Kebijakan Airasia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan Tunda ………. 33

4.4.1.1 On Time Guarantee…….……….. 33

4.4.1.2 Credite Sales………...……….. 34

BAB V : PENUTUP………... 36

(11)

ABSTRAK

Dengan di dukukung potensi sumber daya alam di Sumatera Utara banyak kita temukan objek – objek wisata. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri dapat menikmati indahnya corak kebudayaan. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri umumnya mengambil jarur singkat dengan menggunakan alat angkutan udara.

Sebagai pelopor Low Cost Carrier, Indonesia AirAsia menjadi pilihan semua kalangan yang akan bepergian menggunakan transportasi udara. Walaupun beberapa pelayanan dikurangi akan tetapi tergantikan dengan tariff yang relative lebih murah dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain pada umumnya.

Dibalik pengurangan pelayanan, bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in , boarding , terbang, hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah "A" check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C" check.

Tamu adalah sebutan untuk penumpang bagi AirAsia guna memperlakukan penumpang selayaknya tamu. Indonesia AirAsia akan terus melakukan

pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Menginginkan semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul

Transportasi merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan untuk

memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain, dan

manusia terus berupaya agar alat tesebut lebih praktis dan efisien. Berdasarkan ruang

dan waktu Transportasi juga merupakan dasar pembentuk Ekonomi dan

perkembangan masyarakat serta pertumbuhan indusrti. Kehadiran transportasi juga

dapat menumbuhkan adanya spesialisasi atau pembagian kerja menurut bidang

keahliannya. Transportasi dibagi atas darat, laut dan udara, dimana setiap transportasi

tersebut mempunyai kegunaan berdasarkan tipe dan jenisnya.

Tiket adalah salah satu syarat yang tidak dapat dipisahkan didalam dunia

penerbangan. Tiket juga dianggap sebagai dokumen berharga. Jika kita hendak

melakukan perjalanan dengan waktu yang singkat, maka angkutan yang mutlak

adalah pesawat udara. Untuk dapat terbang dan sebagai bukti perjanjian antara

penumpang dan perusahaan penerbangan, maka tiket menjadi syarat utama untuk

terbang menggunakan jasa pelayanan angkutan udara.

Karena perjalanan yang ditempuh relatif singkat, menjadikan angkutan udara

menjadi angkutan yang cukup bergensi dan mahal, sehingga hanya orang tertentu

yang dapat menggunakan jasa ini. Air Asia hadir di Indonesia dengan konsep low-cost

carrier sehingga sekarang siapapun bisa terbang.

Dengan harga hemat, AirAsia meminimalis pelayanan yang digantikan dengan

harga hemat. AirAsia menerapkan system elektronik tiket (e-ticket), yang

(13)

dalam tiket konvensioal tersebut telah tersimpan secara elektronik di system reservasi

AirAsia.

Dalam eletronik tiket pelanggan hanya memperoleh “itinerary receipt” (tanda

terima rinci perjalanan penumpang). Dan untuk mempermudah dan meminimalisir

penggunaan tiket, pelanggan atau tamu (sebutan AirAsia untuk penumpang) yang

membeli kursi melalui internet, dapat melakukan mencetak sendiri dan dapat

digunakan sebagai tiket, bahkan hanya dengan mengingat/mencatat 6 (enam) digit

“boking code” tamu dapat meminta print-out ticket di kantor atau sale office AirAsia

dan AirAsia menjamin bahwa semua aturan kewajiban yang memberlakukan AirAsia

sebagai pengangkut tetap menjadi tanggung jawab AirAsia, sesuai syarat dan

ketentuan yang berlaku di AirAsia.

Dikarenakan harga tiket yang murah, maka pelayanan juga berkurang tetapi

digantikan dengan produk – produk khusus yang berbeda dengan maskapai

penerbangan lainnya. Seperti salah satunya adalah Xpress boarding yang

mendahulukan penunmpang masuk kedalam pesawat.

Aspek-aspek inilah yang menjadikan penulis tertarik mengangkat topik

mengenai tiketing dan menuangkannya dalam sebuah Kertas Karya yang berjudul

“TICKETING DOMESTIK SERTA PELAYANAN PEDUKUNG KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN”

Dengan pengalaman yang dimiliki oleh penulis maka, masalah ini yang akan

penulis coba terangkan agar dapat menjadi masukan bagi kita semua terutama yang

(14)

1.2 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah ini pada sasarannya, maka penulis membatasi

materi penulisannya agar dapat memberikan gambaran yang lebih terarah kepada

maksud dan tujuan yang sebenarnya di inginkan penulis dalam proses penjualan

Tiket- Domestik dan Pelayanan Pendukung Kemudahan pada PT.Indonesia AirAsia

Medan serta beberapa produk khusus yang diberikan AiAsia.

Selain itu, dalam batasan masalah ini juga dibahas tentang masalah

kepariwisataan secara umum yang mana masih berkaitan dengan permasalahan yang

ada. Dengan harapan nantinya kertas karya ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan

bagi penulis maupun bagi para pembaca.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai salah satu kelengkapan akademik untuk meraih Gelar Ahli Madya

Pariwisata Program D3 Pariwisata Jurusan Usaha Wisata Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

b. Menambah wawasan, khususnya insan Usaha Wisata dalam memperkaya

ide-ide cemerlang yang dibutuhkan penerbangan, Travel atupun BPW (Biro

Perjalanan Wisata).

c. Mengetahui tentang Prosedur Penjualan Tiket.

d. Sebagai penerapan study dari apa yang pernah diperoleh selama mengikuti

(15)

1.4 Metode Penulisan

Dalam penyusunan kertas karya ini penulis mendapatkan informasi baik itu

langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan judul kertas karya ini. Dalam

mengumpulkan data-data yang akurat penulis menagambil dari bebeberapa sumber

yaitu:

1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Observasi lapangan adalah suatu metode atau cara yang dilakukan oleh penulis

untuk melakukan riset (penelitian) langsung serta melakukan Interview (wawancara)

langsung dengan pihak-pihak yang terkait selama PKL di PT.INDONESIA

AIRASIA.

2. Library Research (Penelitian Pustaka)

Penunlis mengambil Informasi ataupun resensi melalui sumber tertulis berupa

buku-buku bacaan selama di bangku perkuliahan di Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara Program Studi Pariwisata dan yang tersedia di perpustakaan yang

berkenaan dengan judul yang penulis pilih ditambah dengan buku panduan yang

dimiliki perusahaan yang berhubungan dengan penyusunan kertas karya ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Kertas Karya ini penulis memilih judul “TICKETING

DOMESTIK SERTA PELAYANAN PEDUKUNG KEMUDAHAN PADA

PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN” dimana akan digambarkan secara

garis besar hal-hal yang akan dijabarkan pada bab-bab berikutnya. Kertas karya ini

terdiri atas lima bab, dan masing-masing bab dibagi menjadi beberapa sub-bab yang

saling berhubungan, penjabaran bab tersebut mencakukp hal-hal sebagai berikut:

(16)

Didalam bab ini diawali dengan mengenal alasan pemilihan judul, batasan

masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB 11 : URAIAN TEORITIS

Meliputi penjelasan tentang pengertian Pariwisata dan Industri Pariwisata,

sarana dan Prasarana Kepariwisataan, Motif Perjalanan Wisata serta

Transportasi Pariwisata, Pengertian Bandar Udara, dan Perusahaan

Penerbangan.

BAB 111 : TINJAUAN UMUM TENTANG PT.INDONESIA AIARASIA Mencakup urutan tentang Profil Perusahaan, sejarah singkat PT.Indonesia

AirAsia, Klasifikasi dan jumlah Armada, Syarat dan Ketentuan Umum PT.

Indonesia AirAsia.

BAB 1V : “TICKETING DOMESTIK SERTA PELAYANAN PEDUKUNG KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN”

Menjelaskan isi dari judul Kertas Karya yang meliputi : Proses penjualan

Tiket PT.Indonesi AirAsia, Pola Beroprasi, dan berbagai macam

pelayanan pendukung yang memudahkan dalam mengunnakan jasa

penerbangan Air Asia.

(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata pada hakikatnya bukanlah suatu hal yang baru, karena kegiatan ini

sudah berlangsung sejak dulu. Orang melakukan perjalanan atau perpindahan

sementara dengan berbagai keperluan. Dalam bentuk sederhananya pariwisata dahulu

dikenal sebagai ”tamasya”. Seiring dengan perkembangan yang dicapai dalam bidang

sosial, sosial budaya, ekonomi dan teknologi, maka bentuk kegiatan pariwisata

berkembang menjadi suatu kegiatan pariwisata yang lebih luas.

Secara aktivitas Pariwisata adalah pergerakan atau perpindahan dari satu point

ke point yang lain dan kembali lagi pada point awal. Dimana, pada dasarnya para

wisatawan bersifat dinamis. Pariwisata juga dikatan sebagai ilmu pengetahuan yaitu

sumber atau penambah produk. Dimana, kita dituntut untuk meningkatkan suatu

produk dan kualitas diri sebagai yang menawarkan produk tersebut.

Secara Etimologi Pariwisata berasal dari kata sansekerta yang terdiri dari dua

suku kata “Pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, atau berkeliling

dan ”Wisata” adalah perjalanan atau berpergian.

Kata ”Pariwisata” baru diperkenalkan di Indonesia setelah diselenggarakanya

Musyawarah Nasional Tourisme ke II di Tretes, Jawa Timur, pada tanggal 12-24 Juni

1958. Ir. Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia meresmikan pergantian nama

”Tourisme” menjadi kata ”Pariwisata”, atas usul Menteri Pendidikan dan kebudayaan,

Prof Priyono yang selanjutnya pada tahun 1960 Dewan Torisme Indonesia diubah

(18)

mempopulerkan kata pariwisata adalah GPH Djatikusumo yang pada saat itu

menjabat sebagai Menteri Perhubungan Darat, Pos dan Telekomunikasi dan

Pariwisata.

Prof. Salah Wahab, dalam buku pengantar Ilmu Pariwisata, Oka A Yoeti,

(1985: hal 32) tentang definisi Pariwisata dalam bukunya yang berjudul ”An

Introduction On Tourism Theory” mengemukakan bahwa :

”Pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar yang

mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang – orang dalam suatu negara itu

sendiri (di luar negeri) meliputi pendiaman orang – orang dari daerah lain (daerah

tertentu, suatu negara atau benua) untk sementara waktu dalam mencari kepuasan

yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya di mana ia

memperoleh pekerjaan tetap.

Beberapa faktor penting yang harus ada dalam batasan suatu defenisi

pariwisata yaitu :

1. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu

2. Pejalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.

3. apapun bentuk reaksi perjalanan itu harus selalu dikaitkan dengan mencari

kesenangan.

4. perjalanan tersebut dilakukan tidak untuk mencari nafkah tetapi semata –

mata sebagai konsumen di tempat tersebut.

Berdasarkan pengertian dan faktor yang tersebut di atas maka, Pariwisata

secara lengkap dapat didefinisikan sebagai berikut: ”Pariwisata adalah suatu

perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu

(19)

nafkah ditempat wisata yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati

perjalanan tersebut”.

Adapun menurut Undang – Undang No.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan :

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik .

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

3. Pariwisata sdalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk

perusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait di

bidang tersebut.

4. Kepariwisataan adalah segala seuatu yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pariwisata termasuk pengusahaan objek dan daerah tujuan

wisata yang terkait didalamnya.

5. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa

pariwisata atau menyediakan/mengusahakan objek dan daya tarik wisata,

usaha sarana pariwisata dan usaha yang terkait dibidang tersebut.

6. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran

wisata.

7. Kawasan Pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangundan

disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

2.2 Pengertian Industri Pariwisata

Industri pariwisata bukanlah industri sebagaimana yang ada pada umumnya

(20)

menggunakan mesin – mesin untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

Industri Pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang

melakukan kerja sama sehingga menghasilkan suatu barang dan jasa (Goods and

Service) yang pada khususnya di butuhkan oleh wisatawan selama mereka melakukan

perjalanan dari tempat asal dimana mereka tinggal sampai tiba ditempat tujuannya.

Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari jasa atau

produk dan pelayanan yang dihasilkan dan diharapkan oleh wisatawan ketika mereka

dalam perjalanan. Hal ini akan terlihat pada saat wisatawan memerlukan pelayanan

tertentu. Pendekatan dengan cara seperti ini berangggapan bahwa produk dari industri

adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, ketika wisatawan

meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang menjadi

pilihannya, hinggga mereka kembali lagi ketempat asalnya.

Seorang Ahli yang bernama W.Hunzieker,memberikan rumusan atau

pendapatnya tentang industri Pariwisata yaitu: ”Tourism enterprises are all business

entities which, by combining various means of production, provide goods and service

of a specially tourist nature” Yoeti (1996 : 115) yang berarti “ Industri Pariwisata

adalah seluruh kegiatan bisnis hasil produksi, keuntungan dari barang dan jasa

pembawaan yang khusus kepada wisatawan”

Batasan lain diberikan oleh L.J Lickorish dan A.C Kershaw (Yoeti,1996: 156)

dari British Travel Association (BTA) yang merumuskan industri Pariwisata dengan

agak terperinci sebagai berikut:

 Industri pokok, melayani dalam hal transportasi, penginapan, dan makanan

serta persiapan perjalanan (Travel Agen, Tour Operator, dan lainnya)

 Industri tambahan, industri pariwisata yang menyediakan souvenir sserta

(21)

 Juga termasuk dalam kelompok penyedia pada industri pokok pariwisata,

keperluan masyarakat, dan industriyang menangani promosi pariwisata, agen

periklanan dan konsultan jasa pelayanan pada industri pariwisata lainya.

Adapun beberapa yang termasuk industri pariwisata utama dimana dapat

menghasilkan suatu produk yang berbeda antara lain dalah:

a) Akomodasi Perhotelan

b) Bar dan Resturant

c) Money Changer

d) Perusahaan Pengangkutan

e) Shovenir Shop

f) Travel Agent dan Tour Operator

g) Entertainment

h) Local Tour Operator / Guide

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

Prasarana kepariwisataan (Tourism Infrastructures) adalah semua fasilitas

yang memungkinkan agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat

memberikan pelayanan pada wisatawan untuk mengetahui kebutuhan mereka yang

beranekaragam.

 Instalasi penyulingan bahan bakar minyak

 Sistem pengairan atau irigasi

 Sistem perbankan dan moneter

 Sistem telekomunikasi

 Pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan

Adapun yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan (Tourism

(22)

wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta

kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan.

Ada 3 (tiga) bagian dalam sarana pariwisata meliputi :

1) Sarana pokok kepariwisataan (Main tourism superstructures) perusahaan yang

hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada arus kedatangan orang yang

melakukan perjalanan wisata seperti Travel Agent, Tour Operator, perusahaan

angkutan wisata, hotel.

2) Sarana pelengkap kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstructures)

perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang

fungsinya bukan saja sebagai pelengkap sarana pokok kepariwisataan, tetapi

yanng terpenting adalah untuk membuat agar para wisatawan dapat lebih lama

tinggal pada suatu daerah tujuan wisata seperti sarana olah raga.

3) Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructures)

perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yang

fungsinya tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal.

2.4 Motif Perjalanan Wisata

Pada hakikatnya mobilitas manusia merupakan salah satu sifat utama

kehidupan manusia itu sendiri yang tidak pernah puas terpaku pada suatu tempat

untuk memenuhi tuntutan kelangsungan hidupnya.

Dengan bertambahnya jumlah produk dan meningkatnya keadaan sosial

ekonomi, yang ditunjang oleh kemajuan teknologi, mendorong manusia untuk

membuat permintaan jauh lebih banyak dari pada sebelumnya. Mobilitas manusia

timbul karena berbagai macam dorongan kebutuhan atau kepentingan yang disebut

dengan motifasi yang dapat digolongkan sebagai berikut:

(23)

 Adanya kebutuhan kepentingan politik,

 Adanya Motivasi untuk mendapatkan keamanan,

 Dorongan kebutuhan kesehatan dan pemukiman,

 Adanya kepentingan keagamaan dan pendidikan,

 Adanya kebutuhan minat kebudayaan, hubungan keluarga dan untuk rekreasi.

 Semua dorongan yang disebutkan di atas adalah merupakan faktor mendasar

bagi kebanyakan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata (Yoeti, 1996

: 179).

Menurut Mc.Intosh motivasi perjalanan wisata dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

a. Physical Motivations

Hal ini banyak hubungannya dengan hasrat untuk mengembalikan kondisi

fisik, berisirahat, santai, berolahraga, atau pemeliharaan kesehatan agar

kegairahan bekerja timbul kembali

b. Cultural Motivations

Hubungannya dengan keinginan pribadi seseorang untuk melakukan

perjalanan wisata agar dapat melihat dan mengetahui negara lain,

penduduknya, tata cara hidupnya serta adat istiadatnya yang berbeda dengan

negara lain.

c. Interpersonal Motivations

Motivasi disini didorong oleh keinginan untuk memngunjungi sanak –

saudara, teman, atau ingin menghindarkan diri dari lingkungan kerja, ingin

mencari teman baru dan lain – lain. Secara singkat motivasi ini erat

hubungannya dengan keinginan untuk melarikan diri dari kesibukan sehari –

(24)

d. Status dan Prestige Motivations

Adanya motivasi disini dikarenakan maksud dari seseoranh ingin

memperlihatkan siapa dia, kedudukannya, statusnya dalam masyarakat

tertentu demi prestige pribadinya. Jadi sifat perjalanan disini sangat emosional

dan ada kalanya dihubungkan dengan perjalanan bisnis, dinas, pendidikan,

profesi dan hobi.

2.5 Pengertian dan Jenis Transportasi Secara Umum

Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal

(darimana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan

pengangkutan diakhiri).

Transportasi dalam kepariwisataan sangat penting kedudukannya sehingga

jika transportasi ini melemah atau tidak dapat terpenuhi maka kelancaran mobilitas

wisatawanpun akan terhambat dan akan menyebabkan kepariwisataan tidak akan

maju dan berkembang. Dimana telah disesbutkan bahwa transportasi itu terbagi atas 3

(tiga) segmen yaitu :

 Transportasi Darat

 Transportasi Laut

 Transportasi udara

A. Transportasi Darat

Pengelompokan transportasi darat dapat dibedakan atas :

(25)

Yang berfungsi sebagai penyedia angkutan kota dan pedesaan

berdasarkan pada kebutuhan masyarakat. Alata angkutan jalan raya ini terdiri

atas : bus, truk, mobil, dan lain – lain.

b. Angkutan Kereta Api

Berfungsi sebagai penyedia jasa – jasa transportasi di atas rel yang

membawa barang dan penumpang serta peti kemas dan memegang peranan

yang penting, tidak saja di Indonesia di luar negeri juga dipergunakan untuk

menghubungkan kota kota penting.

B. Transportasi Laut

Berfungsi dalam pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri

dengan menaikkan kualitas pelayaran jasa –jasa angkutan dan penyediayaan

fasilitas pelabuhan untuk berlabuh bagi kapal. Alat angkut transportasi laut

adalah : kapal antar pulau dan kapal samudera. Ada tiga jrnis pengangkutan

laut menurut operasionalnya :

a. International lines yaitu pelayaran internasional yang mengangkut

penumpang atau barang dari suatu negar ke negara lain.

b. Interinsuler lines yaitu pelayaran dalam negeri yang membawa

penumpang atau barang antar pulau dalam suatu negara. Contoh :

kapal ferry

c. Irreguler atau charter lines yaitu kapal – kapal yang biasa digunakan

untuk keperluan khusus pesiar (cruise).

C. Transportasi Udara

Transportasi udara adalh salah satu tulang punggung dari kepariwisataan

(26)

transportasi yang paling cepat digunakan. Dengan adanya transportasi

penerbangan maka suatu daerah akan mudah dicapai atau dala istilah pariwisata

disebut Accesbility.

Transportasi udara, ditinjau dari segi daerah pengoperasiannya terdapat 2

(dua) jenis penerbangan yaitu :

- International Flight (Penerbangan Internasional)

- Domestic Flight (Penerbangan Dalam Naegeri)

Dalam rangka meningkatkan servis dan kepercayaan (pemakai jasa angkutan

udara) setiap penerbangan harus menetapkan dan menjaga ketepatan waktu. Setiap

keterlambatan keberangkatan maupun kedatangan akan mempengaruhi

kepercayaan umum kepada perusahaan penerbangan tersebut. Lebih lagi jika

terjadi pembatalan, kerusakan teknis dan lainnya.

Schedule adalah penjadwalan pesawat yang akan datang maupun yang akan

berangkat pada suatu perusahan penerbangan. Di dalam dunia penerbangan

terdapat dua macam pengoperasian pesawat, yakni :

1. Schedule Flight, yaitu jadwal yang telah diatur oleh pihak penerbangan

2. Nonschedule Flight, jadwal yang diatur tergantung kemauan

penumpang atau charter.

Transportasi udara merupakan sarana yang paling Praktis dan efisien, sehingga

tidak perlu memakan waktu yang cukup lama untuk tiba di tempat tujuan pada saat

pengguna jasa melakukan perjalanan jarak jauh. Maka tidak heran jika persentase

penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh sangat tinggi memilih

menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya.

Selain itu ada beberapa Organisasi dunia yang berkewajiban dalam mengatur

(27)

lain IATA (International Air Transport Association) dan ICAO (International Civil

Aviation Organization) dengan maksud dan tujuan untuk memajukan pengangkutan

udara agar tercipta suatu keamanan dan kenyamanan, agar lebih teratur dan ekonomis.

Organisasi dunia ini juga merupakan alat untuk mengadakan maupun menjalin

kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pengangkutan udara baik yang

berkecimpung langsung ataupun tidak langsung di dalam jasa pelayanan

pengangkutan udara Internasional.

2.6 Pengertian Bandar Udara

Bandar Udara (Airport) atau sering juga disebut dengan terminal dimana

Prasarana ini disediakan oleh pemerintah untuk mengangkut dan menurunkan

penumpang, bongkar muat barang atau cargo dan juga merupakan angkutan pos pada

saat pesawat Take-off, serta dilengkapi fasilitas keselamatan dan sebagai tempat

perpindahan antara moda transportasi.

Adapun fungsi Bandar Udara secara garis besar antara lain adalah :

 Keselamatan Penerbangan

 Keamanan atau kenyamanan

 Kelancaran Arus Penumpang

Hal tersebut dikarenakan keselamatan penumpang adalah salah satu hal yang

mutlak yang menjadi prioritas utama. Sedangkan keamanan dan kelancaran

arus penumpang dan barang tidak dapat di korbankan demi kelancaran (Security and

(28)

2.7 Pengertian Perusahaan Penerbangan

Pada saat ini dunia Perusahaan Penerbangan merupakan alat transportasi yang

tumbuh cukup pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya jenis

angkutan umum, sehingga perusahaan penerbangan menunjukkan kelebihan kelebihan

jasa-jasa transportasi lain, baik dalam kecepatan dan keluasan penggunaannya,

dimana pesawat udara dapat menghadapi hambatan alam, kecuali cuaca angkutan

penerbangan udara dapat mencapai lokasi yang tidak dapat dilalui oleh kenderaan

bermotor atau kereta api.

Walaupun daya angkut melalui udara relatif terbatas dan lebih kecil di

bandingkan dengan angkutan lainnya, yang beroperasi sekarang ini. Maka perusahaan

angkutan udara hanya dipergunakan untuk mengangkut penumpang dan

barang-barang yang memilki nilai ekonomis tinggi.

Dalam pengoperasian perusahaan penerbangan selalu melintas batas suatu

Negara, sehingga diperlukan pengaturan, peraturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku

dibidang angkutan udara dan dapat diterima oleh semua negara, khususnya bagi

pengoperasian dan keselamatan penerbangan yang disesuaikan dengan Chicago

Convention tahun 1944, yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa yang dinamakan ICAO (International Civil Avivation Organization) yang mempunyai lebih

dari 30 negara. Badan inilah yang menetapkan dan mengatur pelaksanaan dan

keseragaman dalam bidang operasional, pelatih, sertifkat penerbangan dan

persyaratan-persyaratan lainnya. Kemudian badan ini mengadakan kerjasama yang

erat dengan lembaga – lembaga pembinaan penerbangan yang dilakukan oleh Dirjen

Perhubungan Udara Canada. Sedangkan departemen Transportasi Prancis oleh

secretariat General a Aviation Civil et Commercial, Amerika oleh FFA (Federal

(29)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT.INDONESIA AIARASIA 3.1 Profil Perusahaan

PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad - yang memiliki

49% sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember

2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang

sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan

konsep “tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan tanpa penyediaan

makanan).

Indonesia AirAsia sekarang telah mengoperasikan sebelas armada Boeing

737-300 yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke Medan, Padang,

Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo, serta lima belas

rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang, Pekanbaru, Surabaya

ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru, Bangkok, Kota Kinabalu,

Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang (Malaysia) dan dari Bali ke Kota

Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia AirAsia telah

menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu.

Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama.

Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak

pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara,tetapi juga saat pemesanan, check-in ,

boarding , terbang, hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan

(30)

tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah

"A" check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C" check.

Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan

armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan

konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Menginginkan

semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat

merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Boeing 737-300

Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari

karpet merah.

3.2 Sejarah Singkat

PT. Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional)

dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. Segera

setelah itu, PT. AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta

yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh

mengelola seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi model bisnis

maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan

cabin yang lengkap.

AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000,

dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan

perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada

Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian

(31)

AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001

karena ketatnya kompetisi di Indonesia mengikuti kebijakan sektor penerbangan

Indonesia. Pada pertengahan 2004, AA International Limited (“AAIL”), sebuah

perusahaan yang 99.8 % sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan

ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaran dengan para pemegang

saham AWAIR untuk mengambil alih 49 % saham AWAIR. Sebagai informasi,

AirAsia, maskapai penerbangan bertarif murah dan tanpa embel-embel yang

terkemuka di Asia Tenggara, berhasil bekerjasama dengan Shin Corporation di

Thailand untuk pengoperasian rute domestik dan penerbangan internasional dari

Bangkok International Airport.

Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran

untuk pengambilalihan saham AWAIR. Pada September 2004, AWAIR memperoleh

ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan

kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya

AAIL sebagai pemegang saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes,

Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive

Director,

Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan

komisaris AWAIR.

Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah

dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan

kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk

(32)

AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia

AirAsia.

Jumlah Armada Indonesia AirAsia saat ini adalah 11 armada untuk boing 737-300 dengan kapasitas 148 penumpang dan 2 buah armana AirBus A320 dengan

kapasitas 180 penumpang.

3.3 SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PT.INDONESIA AIRASIA

a. Seluruh tarif penerbangan INDONESIA AIRASIA hanya berlaku untuk satu

kali jalan dn tidak termasuk: Airport Tax, Asuransi dan biaya Administrasi.

b. INDONESIA AIRASIA adalah Perusahaaan Penerbangan langsung (tanpa

transit) dengan biaya rendah, tidak melayani penerbangan atau transfer

bagasi. AIRASIA tidak bertanggung jawab atas kegagalan dalam

melaksanakan penerbangan lanjutan. Maka yang bertanggung jawab

sepenuhnya adalah penumpang.

c. Setiap kursi yang sudah di beli tidak dapat ditukar kembali dan hanya berlaku

untuk penumpang yang identitasnya tercantum dalam dokumen penerbangan.

d. INDONESIA AIRASIA adalah penerbangan tanpa menggunakan tiket.

Penumpang cukup menunjukan Identitas pada saat check-in dan saat masuk

ke ruang tunggu.

e. Check-in counter INDONESIA AIRASIA di buka 2 jam dan ditutup 45 menit

sebelum keberangkatan. Penumpang diharuskan berada di ruang tunggu 30

menit sebelum keberngkatan. Setiap kursi yang sudah dibeli dianggap hangus

apabila penumpang melapor setelah counter check-in tutup.

f. Penumpang hanya diizinkan membawa 1 barang bawaan ke cabin pesawat

(33)

g. Bagasi cuma-cuma yang diberikan pada penumpang adalah 15kg. penumpang

diharuskan membayar setiap kelebihan bagasi yang di check-in kan (15.000

untuk Domestik dan 45.000 untuk Internationl).

h. Setiap penumpang dilarang membawa Tumbuhan hidup, buah-buahan, senjata

api dan amunisi, binatang, organ seperti jaringan dari mahluk hidup.

i. Indonesia Airasia hanya melanyani 1 (satu) jenis kelas dan tanpa nomor

kursi, dan prioritas masuk kedalam pesawat terlebih dahulu hanya diberikan

kepada:

j. Penumpang yang membutuhkan bantuan khusus,

k. Penumpang yang telah membeli Xpress Boarding.

a. Walaupun penumpang telah membeli fasilitas Xpress Boarding, pihak

Airasia tidak memberikan jaminan bahwa penumpang tersebut akan

mendapat tempat duduk yang diinginkan.penumpang yang

menggunakan Xpress Boarding akan bergabung dengan penumpang

yang lainnya pada saat antrian akan dimulai. Fasilitas Xpress Boarding

ini tidak dapat diuangkan kembali dan tidak dapat dipindah tangankan

pada orang lain.

l. Perubahan penerbangan dapat dilakukan apabila kurang dari 48 (empat puluh

delapan) jam sebelum jadwal keberangkatan.

m. Ibu hamil dengan usia kehamilan 27 (dua puluh tujuh minggu) minggu dapat

diterbangkan tanpa adanya surat keterangan dari dokter dan penumpang

tersebut wajib menndatangani pernyataan tanggung jawab terbatas (Limited

Liability Statement). Sedangkan usia kehamilan 28 (dua puluh delapan)

sampai dengn 34 (tiga puluh empat) minggu harus menggunakan surat

(34)

keberangkatan penumpang yang menyatakan bahwa penumpang tersebut

dapat melakukan penerbangan. Ibu hamil yang tidak dapat diberangkatkan jika

usia kehamilannya sudah memasuki usia 35 bulan.

n. Saat pemesanan telah dilakukan, Indonesia Airasia dapat membatalkan jadwal

atau merubah, mengakhiri, mengalihkan, menunda penjadwalan ulang atau

menglami keterlambatan bila pihak Airasia menilai alasan tersebut adalah

wajar dikarenakan diluar pengendalian Idonesia Airsia karena alasan-alasan

keamanan atau komersial, maka pihak Airasia akan mengangkut penumpang

pada penerbangan yang lebih awal yang masih menyediakan kursi tanpa biaya

tambahan. Namun, apabila penumpang lebih memilih melakukan penerbangan

dilain waktu, pihak Airasi akan menyimpan jumlah biaya yang telah

dikeluarkan oleh penumpang pada sebuah rekening kredit untuk penerbangan

(35)

BAB IV

TICKETING DOMESTIK SERTA PELAYANAN PEDUKUNG KEMUDAHAN PADA PT.INDONESIA AIR ASIA STATION MEDAN 4.3 Dokumen Berharga Penerbangan

Dokumen berharga penerbangan adalah Dokumen Berharga Perusahaan

Penerbangan atau Airlines Valuable Documents ialah semua dokumen yang

diterbitkan oleh Airlines yang terikat perjanjian antara pengangkut dan yang diangkut

(penumpang) yang namanya disebut dalam dokumen.

Disebut sebagai “dokumen berharga” sebab didalam dokumen tersebut

tercantum nilai /harga tarif yang dibayarkan oleh penumpang .

Nomor Kode IATA Airlines

Semua perusahaan Penerbangan yang sudah menjadi anggota IATA, mempunyai

Nomor Urut sebagai anggota IATA, yang biasanya terdiri dari 3 (tiga) digit angka,

yang harus dicantumkan didalam semua Dokumen Airlines yang bersangkutan disini

adalah Indonesia AirAsia, yang mana sebelum nya masih menggunakan nama

AWAIR, telah menjadi anggota IATA,sejak 30-11-2000

Kode IATA PT. Indonesia AirAsia :

Kode IATA Indonesia AirAsia : QZ

Macam macam Dokumen Berharga Penerbangan:

a. Dokumen Dalam Negeri – Domestic Dokuments

(36)

4.4 Ticketing Domestik 4.4.1 Pembelian Tiket

Dalam hal ini dokumen berhaga tersebut sering dibilang dengan sebutan

“tiket”. Tiket pasasi juga mempunyai nilai hukum dimana kedua belah pihak dibebani

kewajiban dan hukum. Proses ticketing antara perusahaan yang satu dengan yang lain

sudah jelas berbeda hal tersebut dapat dilihat dari ketentuan dan kebijkan yang dibuat

oleh Manajemen masing-masing perusahaan penerbangan. Apabila terjadi

pelanggaran terhadap ketentuan yang telah dibuat dan diberlakukan kapada para

penumpang maka penumpng tersebut yang akan menanggung resiko atas

kesalahannya.

Pembelian tiket AirAsia dapat dilakukan melalui internet dengan cara

mengunjungi website www.airasia.com , atau penumpang dapat langsung

mengunjungi counter-counter AirAsia yang terdapat di :

- Bandara Polonia

- Gauda plaza hotel

- Carefour, dll.

Penumpang juga dapat melakukan pemesanan kursi melalui call center dengan

menghubungi nomor : 0804 1333 333-(021) 808 99 099.

4.4.2 Proses Penjualan (Ticketing) Yang Pertama yang harus dilakukan adalah

 Untuk membuka sistem Flight Speed, Masukkan Usser ID dan Password

 Usser ID

 Password

(37)

 Klik Spasi untuk melihat Harga tiket atau Kursi

 Mengisi identitas yang diperlukan, apabila tamu setuju dengan harga yang

tertera pada sistem.

o Surename

o First Name :

o Tile :

o Type :

o Date Of Birth :

o Phone Number:

 Home : Hp (other) :

 Fax : Agency :

o Mailing Address

 Name :

 Line 1 :

 Line 2 :

 Zip : Ciyt : State :

 Country: Email :

 Setelah Identitas terisi dengan Lengkap, petugas akan bertanya pada

penumpang

o ”Apkah Anda membawa Bagasi” jika ”ya”maka petugas menawarkan

pembelian

o bagasi serta menjelaskan prosedurnnya.

 Bag Handling:

(38)

 Petugas akan membacakan harga dan jadwal keberangkatan yang tertera pada

sistem, Lalu petugas menerima pembayaran atas kursi atau tiket tersebut.

 Setelah semua data terisi, maka staff yang meng-isut, membuat komen pada

system.

 Tiket Conform (Klik F8 untuk End Record)

 Kemudian memberikan sedikit informasi kepada tamu setelah Print Tiket

keluar

 Antara lain :

o Check-in Counter dibuka 2 jam sebelum melakukan keberangkatan

dan ditutup 45 menit sebelum keberangkatan,

o Penumpang diminta untuk melapor di Counter check-in Sekurangnya 2

jam sebelum keberangkatan dan berada diruang tunggu 30 menit

sebelum jadwal keberangkatan.

o Apabila terjadi kelebihan bagasi, maka penumpang akan dikenakan

biaya Rp. 45.000 /Kg untuk tujuan Internasional. Maksimal bagasi 15

Kg /orang

o pada saat check-in, penumpang wajib menunjukkan paspor / KTP atau

pun Identitas lainnya.

o Penumpang dilarang membawa makanan beku, durian, tnaman, dan

hewan.

o Jika penumpang terlambat check-in, tiket akan hangus dan seluruh

biaya yang telah dkeluarkan untuk pembelian kursi, tidak dapat

dikembalikan.

o Penumpang yang ingin mendapatkat prioritas terlebih dahulu untuk

(39)

 Rp. 45.000 untuk domestic, Rp 25.000 untuk senior (65 thn

keatas) dan Anak anak (12 thn kebawah).

4.4.3 Klasifikasi Kelas V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y Untuk kelas ini :

- dapat mengganti nama

- perubahan/pergantian penerbangan

- dari semua tempat penjualan (internet, sales office, airport, call center, travel

agent)

W, O, X, J, I, A Untuk kelas ini :

- Tidak dapat dilakukan pergantian nama

- Dapat mengganti penerbangan ( pembayaran harga dan selisih harga)

R

Kelas untuk group booking.

B, C, D, E, G, S

Kelas tidak untuk umum

B – ATM (Angkatan Tentera Malaysia) C – Kupon Travel

D – Duty Travel

(40)

G

ATR Express (Angkatan Tentara Malaysia)

S

25% dari harga kelas Y, hanya untuk harga staff standby

4.4.4 Pengantian Nama

Pertukaran nama dalam tiket di Indonesia AirAsia dapat dilakukan, tetapi

tidak pada semua kelas.

Pada tiket dengan harga kelas W, O, X, J, I, A, tidak dapat diproses untuk pergantian

nama.

Syarat dan ketentuan nya adalah:

- paling lambat 6 jam sebelum keberangkatan, berdasarkan waktu, negara dan

tujuanya.

- dikenakan biaya finalty perubahan, Rp 148.000,- untuk tiketing domestic

Dan ditambah lagi dengan selisih harga.

4.4.5 Perubahan Jadwal Penerbangan

Pergantian jadwal penerbangan dapat dilakukan dengan syarat dan ketentuan :

Perubahan dilakukan diluar dari 48 jam dari waktu keberangkatan.

Dikenakan baiaya finalty sebesar Rp 148.000,- untuk tiketing domestic dan ditambah

lagi dengan selisih perbedaan harga.

4.4.6 Rute Penerbangan Domestik Station Medan Setiap hari

(41)

4.5 Pelayanan Pendukung Kemudahan 4.5.1 Pola Beroperasi

Sebelum kita mengetahui apa saja pelayanan pendukung kemudahan yang

disajikan oleh AirAsia, tidak ada salahnya kita melihat kegiatan operasional AirAsia

dimana dapat ditemukan pelayanan pelayanan pendukung kemudahan.

Kegiatan operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut :

Harga hemat, tanpa embel embel

Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa

seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa embel embel

makanan, tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent

flyer miles. Semua ini lebih baik di tukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih

murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan layanan tersebut Tidak

memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai 'Snack Attack',

yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman dengan

harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat membelinya

di dalam pesawat.

Frekuensi Terbang Tinggi

Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para

tamu.Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana

merupakan yang paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang

(42)

Untuk Kenyamanan Tamu

AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk membuat

perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan kenyamanan

berikut :

o Call Center (Pusat Layanan Telepon) - Berdiri pada bulan Februari 2004, Call Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan

60 layanan sambungan telepon untuk kenyamanan para tamu dalam

membeli penerbangan.

o Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini melengkapi layanan pembelian dari Internet booking

AirAsia dan layanan Call Center dengan menyediakan alternatif murah

biaya dari tiket cetak asli. Tamu tidak lagi perlu repot repot untuk

mengambil tiket!

o Beli lewat Internet - sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan ini di Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman

dalam membeli kursi AirAsia melalui website.Tidak

perlu telepon, tidak perlu antri.

tanggal 10 Mei 2002, dan sekarang tersedia dalam 6 bahasa - English,

Bahasa Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa Indonesia.

o Reservasi dan kantor penjualan - Tersedia di bandara dan di kota untuk kenyamanan bagi tamu yang ingin datang langsung.

o Travel agent resmi - AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B kepada travel agent. Fitur berbasis internet dengan informasi

ketersediaan kursi secara real time yang pertama di Asia. Travel agent

(43)

o Layanan pelanggan untuk lebih baik - AirAsia secara terus menerus cari mencari cara untuk melayani lebih baik dan memberikan

penghematan lebih lagi kepada tamu nya.

Keamanan yang utama

AirAsia (PT. IAA) melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar

Garuda Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan in merupakan komitmen kepada

masyarakat bahwa Indonesia AirAsia selalu patuh pada ketentuan keselamatan

penerbangan. Saat ini GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority

Eropa) dan FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti kualitas perawatan

pesawat di GMF sudah diakui oleh dunia internasional.

4.5.2 Xpress Boarding

Pelayanan Xpress Boarding, ditawarkan untuk penumpang yang ingin

didahulukan masuk kedalam pesawat, agar tidak masuk berdesakan dan lebih leluasa

memilih tempat duduk didalam pesawat, adapun ketentuan untuk Fasilitas ini.

Fasilitas Xpress Boarding ini tidak dapat diuangkan dan dipindahtangankan

Harga Xpress boarding Rp 45.000

Rp 25.000 untuk Senior (65 thn keatas) dan

anak anak (12thn kebawah)

4.6 Penerbangan Tunda (Delay) dan Penanggulangannya

Apabila delay 1-1/2 jam mendapatkan compliment cuma-cuma berupa snack/meal.

Sedangkan delay diatas jam tersebut mendapatkan makanan berat, misalnya nasi

(44)

Delay diatas 2 jam dapat dimove (dipindahkan) kepenerbangan lebih awal/esok

harinya.

.

4.6.1 Kebijakan Airasia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan Tunda

Penundaan penerbangan dapat terjadi kapan saja, hal tersebut di akibatkan

karena adanya masalah atau kerusakan pada operasionalnya. Atas adanya hal tersebut

penumpang seringkali marah dan melontarkan kata-kata kasar kepada staf ataupun

pegawai Airasia. Terlebih jika ada beberapa penumpang yang mempunyai

penerbangan lanjutan dengan maskapai yang berbeda.

Dalam penanggulangannya, Air Asia memberikan beberapa produk produk

khusus yang hanya ada di AirAsia diantaranya :

4.6.1.1On Time Guarantee

Apabila AirAsia membuat tamunya menunggu, AirAsia memberikan E-gift

Voucer senilai Rp 500.000,-

- Tidak terdapat biaya tambahan

- Khusus penerbangan yang mengalami keterlamabatan lebih dari 2 jam

- Voucher dapat digunakan untuk membeli penerbangan, produk-produk dan layanan

online AirAsia

- Voucher berlaku selama 3 bulan dari tanggal dikeluarkan

- Tamu (penumpang) yang diberikan kompensasi akan dihubungi melalui email dalam

tiga (3) hari kerja dari waktu keterlambatan melalui email. Oleh karena itu, harus

(45)

4.6.1.2Credite Sales

Selain On Time Guarantee AirAsia juga mempunyai fasilitas Credite sales, yang

mana diberikan untuk penumpang yang tidak dapat berangkat sesuai jadwal yang

telah dibeli dikarenakan beberapa hal. Misalnya sakit, dengan memberikan surat

keterangan sakit, ataupun kemalangan (meninggal dunia) juga menunjukkan surat

keterangan kematian, dengan itu credite sale dapat diproses. Selain masalah tersebut,

Credite Sales diberikan kepada penumpang atas dasar kesalahan operasional dari

pihak AirAsia yang tidak dapat diterima dengan baik oleh tamunya (penumpang),

misalnya terjadi penundaan penerbangan yang dikarenakan kesalahan Operasional

penerbangan Airasia dll, sehingga membuat penumpang tidak dapat menunggu dan

tidak bersedia untuk dipindahkan pada penerbangan berikut atau keesokkan harinya.

Maka,AirAsia akan memberikan Credite Sales senilai harga kursi yang telah dibeli

beruba kode rahasia / code PIN. Dimana, biaya atas pembelian tersebut akan

disimpan oleh pihak Airasia dan dikenakan pemotongan biaya fuel surcharge. Credite

Sales tersebut juga dapat dipergunakan oleh anggota keluarga yang lain dengan syarat

: Pada saat akan melakukan pencairan Credite Sales harus megetahui kode rahasia

yang diberikan sebelumnya, kemudian membawa foto copy KTP penumpang

sebenarnya (yang diberikan Credite Sales), hanya dapat dipergunakan untuk

pembelian kursi AirAsia saja, dan hanya dapat dilakukan pada sistem atau langsung

ke sales Airasia dan tidak dapat membeli kursi dengan harga yang ditawarkan di

internet.. Masa berlaku Credit Sales adalah 3 bulan dari masa pembuatan.

Contoh kasus :

Bapak Luthfi yang seharusnya berangkat ke Jakarta pukul 12.20 dengan

pesawat Airasia, dan diperkirakan akan tiba di terminal jakarta pada pukul

(46)

maskapai penerbangan yang berbeda menuju Bali pada pukul 16.00

Namun, ada kesalahan operasional menyebabkan penerbangan tunda

hingga 3 jam lebih, sehingga Bapak Luthfi harus berangkat pada pukul

15.40. Pak Luthfi telah mendapat pemberitahuan sebelumnya dari AirAsia

atas penundaan penerbangan tersebut. Kemudian Pak Luthfi segera

melaporkan kejadian ini ke sales office AirAsia, AirAsia memberikan

kebijakan untuk memindahkan ke penerbangan selanjutnya yaitu ke

penerbangan pukul 13.30 yang mana diperkirakan akan sampai pada pukul

15.30. Akan tetapi Pak Luthfi tidak bersedia dipindahkan, Kemudian

AirAsia membuat Credite Sales. Karena Pak Luthfi tidak akan bepergian

dalam jangka tiga (3) bilan kedepan, maka Pak Luthfi memberikan Credite

Sales yang ia punya kepada adiknya. Pada saat pencairan Credite Sales

Adik Pak Luthfi membawa foto kopi KTP Pak Luthfi dan memberi tahu

Kode rahasia yang berikan saat pembuatan Credite Sales, baru setelah itu

Adik Pak Luthfi dapat menggunakan dana yang ada pada Credite Sale

(47)

BAB V PENUTUP

Transportasi dan Kepariwisataan mempunyai keterkaitan satu sama dimana

sarana tersebut berfungsi untuk memindahkan wisatawan atau barang dari tempat

yang 1 ketempat yang lain. Terlebih transportasi udara yang mempnyai tingkat

kecepatan yang tinggi dibandingkan transportasi yang lain.

PT. Indonesia AirAsia adalah salah satu angkutan udara yang mampu

meningkatkan arus wisatawan Domestik maupun Internasional, serta berperan dalam

aksesibilitas masyarakat atau wisatawan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu

dengan letak lokasi yang cukup jauh karena dipisahkan oleh pulau-pulau.

PT. Indonesia AirAsia merupakan salah satu maskapai penerbangan yang

berbeda dengan maskapai penerbangan lainnya. AirAsia sangat cocok untuk orang

yang ingin langsung terbang tanpa pelayanan yang lain, yang terbayar dengan tarif

yang lebih hemat dari penerbangan lainnya.

Dengan konsep low cost carrier nya AirAsia meminimalisir pelayanan

pelayanan dibandingkan pelayanan maskapai lain. Salah satunya, AirAsia dapat

mengakses pembelian tiket melalui sistem online dan tanpa tiket sebagaimana

biasanya diberlakukan di penerbangan lain, Penumpang dapat mencetak tiket sendiri

melalui pembelian di Internet, begitu juga di Sales Office hanya dengan e-ticket.

Bahkan hanya dengan mengingat enam digit kode booking tiket, tamu dapat

memperoleh print out atas kursi yang telah dipesan di sales office AirAsia.

Untuk mendapatkan penerbangan dengan mudah dan murah, kepada calon tamu agar

tidak banyak membawa barang bawaan dan mengakses pembelian tiket melalui situs

(48)

DAFTAR PUSTAKA

AirAsia Guest Sservice Manual

AirAsia Aviation Terminology

AirAsia Terms and condition of Carriage

Suwarno, F.X.W A , 2000. Tata Operasi Darat. Jajarta; Grasindo

Soekardijo.R.G.1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta ; Prajna Paramita

Yoeti, A.Oka.1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung ; Angkasa

Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata. Akarta ; Prajna Paramita

Flight Speed System

(49)

DAFTAR PUSTAKA

AirAsia Guest Sservice Manual

AirAsia Aviation Terminology

AirAsia Terms and condition of Carriage

Suwarno, F.X.W A , 2000. Tata Operasi Darat. Jajarta; Grasindo

Soekardijo.R.G.1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta ; Prajna Paramita

Yoeti, A.Oka.1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung ; Angkasa

Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata. Akarta ; Prajna Paramita

Flight Speed System

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai fungsi, tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk masa bakti 2009-2014 mempunyai Visi Misi : Mengacu kepada Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan

Departemen Budaya dan Pariwisata harus menunjukkan sikap untuk dapat mempertahankan tari pendet tersebut agar tetap menjadi milik Indonesia, dalam hal ini tidak hanya membutuhkan

Skema Infrastruktur MetrologiNasional -Lab P3KLL -Lab Lingkungan Daerah National Metrology Institute (LIPI) Laboratorium Kalibrasi Pengguna / Industri Standar Nasional

Dalam menyelenggarakan pelatihan, BBPLK menghadapi berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar seperti kebijakan pemerintah pusat yang sering berubah-ubah dalam

Jumlah saham yang ditawarkan 2.300.178.500 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100, - (seratus rupiah) setiap saham. Penjamin Pelaksana

Modul ini diharapkan bisa menjadi media pembelajaran atau pegangan untuk mata Pelajaran Praktik kelistrikan otomotif dengan materi sistempenerangan di Jurusan

Berdasarkan hasil penelitian pada aspek keterlaksanaan pembelajaran pendekatan Open-Ended setting Kooperatif Tipe STAD sudah terlaksana dengan sangat baik (skor rata-rata) untuk

tersebut tidak dapat mengeneralisasikan kondisi yang ada mengingat data volume impor produk Minuman Beralkohol yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik Indonesia (2016)