• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi disposisi surat berbasis web pada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi disposisi surat berbasis web pada Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509549

Nama : Muhammad Mufqi

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 1991-06-06

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 9

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Jalan peta muara timur 1 gang perikanan 2 rt 03/05 no 125

Alamat Bandung : Jalan peta muara timur 1 gang perikanan 2 rt 03/05 no 125

E-Mail : muhammadmufqi@gmail.com

No. Telepon : 081224387823

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Sutarno

Nama Ibu : Edoh

Alamat Orang Tua : Jalan peta muara timur 1 gang perikanan 2 rt 03/05 no 125

No. Telpon Orang Tua : (022) 5232018

Pekerjaan Orang Tua : Pegawai Swasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(2)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Muhammad Mufqi

1.05.09.549

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(3)

iii

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat, hidayah, serta taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Sistem Informasi Disposisi Surat Pada Dinas Peternakan Jawa Barat

Berbasis Web”.

Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata Satu Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan karena keterbatasan ilmu pengetahuan

dan kemampuan penulis. Oleh sebab itu dengan hati terbuka penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun sehingga penulis dapat mengembangkan

pengetahuan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada di kemudian hari.

Adapun dalam penyusunan skripsi ini tidak semata-mata hasil kerja penulis

sendiri, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah

membantu baik secara materi maupun secara spiritual. Maka dari itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan yang

(4)

iv penulis.

3. Dr.Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

4. Prof.Dr.H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Indonesia.

6. Andris Sahata, S.Kom,M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu dan membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

7. Para Dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia yang telah menjadi jalan ilmu bagi

penulis selama ini.

8. Keluarga tercinta Ibu dan Ayah terimakasih atas keikhlasan, kesabaran dan

pengorbanan untuk setiap langkah serta tutur kata dan do’a nya selama ini.

9. Kepada Gita Puspa Rani, terimakasih atas supportnya, kasih sayangnya serta

(5)

v menyelesaikan laporan ini.

12. Rekan-rekan mahasiswa/i SI-13 dan SI-11 serta alumni Diploma 3 angkatan

2009 atas kebersamaan, dorongan, dan masukannya selama ini.

13. Teman-teman Program Studi Sistem Informasi dan semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan, yang telah memberikan bantuan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Akhir kata penulis ucapkan semoga semua pihak yang telah membantu selama

penyusunan skripsi ini mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT.Amin...

Penulis berharap semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Januari 2014

(6)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.1. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.1.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.2.1. Maksud Penelitian ... 5

1.2.2. Tujuan Penelitian ... 6

1.3. Kegunaan Penelitian ... 6

1.3.1. Kegunaan Praktis ... 6

(7)

vii BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1. Definisi Sistem ... 10

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 11

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1. Kualitas Informasi ... 17

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 18

2.3.2. Kegiatan Sistem Informasi ... 19

2.3.3. Tujuan Pembangunan Sistem Informasi... 19

2.3.4. Manfaat Sistem Informasi ... 20

2.4. Deskripsi Teoritis ... 20

2.4.1. Pengertian Disposisi ... 20

2.4.2. Pengertian Surat ... 21

2.4.3. Pengertian Surat Masuk ... 21

2.4.4. Pengertian Surat Keluar ... 21

(8)

viii

2.5.1. Macromedia Dramweaver 8 ... 22

2.6.2. MySQL ... 23

2.6.3. FPdf ... 25

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 26

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 26

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 31

3.1.2.1. Visi ... 31

3.1.2.2. Misi ... 31

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 32

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 32

3.2. Metode Penelitian ... 33

3.2.1. Desain Penelitian ... 34

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 34

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 35

(9)

ix

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem... 36

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 38

3.2.4. Pengujian Software ... 44

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 44

4.1.1. Analisis Dokumen ... 44

4.2. Perancangan Sistem ... 59

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 60

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 61

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 61

4.2.3.1. Diagram Konteks ... 62

4.2.3.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 63

4.2.3.3.Kamus Data ... 69

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 73

4.2.4.1. Normalisasi ... 73

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 77

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 78

(10)

x

4.2.5.1. Struktur Menu ... 88

4.2.5.2. Perancangan Input ... 89

4.2.5.3. Perancangan Output... 95

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan... 96

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 97

5.1.1. Batasan Implementasi (optional) ... 97

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 98

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 98

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 99

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 111

5.1.5.1. Implementasi Form Keseluruhan ... 111

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 112

5.1.6.1 Instalasi XAMPP ... 113

5.1.7. Penggunaan Program ... 115

5.2. Pengujian ... 122

(11)

xi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 130

6.2. Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

(12)

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media. Yogyakarta.

Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan

Pengembangannya. Lingga Jaya, Bandung.

Hartanto, Jogiyanto. 2002. Pengenalan Komputer. Andi, Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2002. Analisis dan Desain Informasi: pendekatan terstruktur,

Andi, Yogyakarta.

Jogianto MBa, Ph D. 2005. Analisis dan desain sistem informasi. Andi.

Yogyakarta.

Hartanto, Jogiyanto. 1999. Pengantar Ilmu Komputer. Andi, Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. ANDI,

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management, twelfth

edition. New Jersey.Pearson Education Inc.

Roger S. Pressman. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan Praktisi (Buku

(13)

1

1. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan teknologi komputer dimasa ini sudah sangatlah pesat dan

memberikan keuntungan yang besar terhadap pihak-pihak yang menguasai

teknologi. Efek dari berkembangnya teknologi komputer semakin terasa pada

kinerja sebuah software yang berada didalamnya yaitu memberikan keseimbangan

antara sistem dengan pembuat sistem. Dengan adanya teknologi software yang

semakin maju maka semakin banyak instansi swasta maupun pemerintahan yang

berkembang membutuhkan penerapan software tersebut untuk menata sistem yang

lebih baik.

Administrasi surat adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dihindari dalam

suatu lembaga atau institusi baik pemerintahan maupun swasta. Salah satu kegiatan

dalam administrasi pesuratan adalah disposisi. Disposisi adalah tindakan atau

lanjutan dari pimpinan yang berupa memo atau perintah yang menjelaskan tentang

pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa penanggung jawabnya sesuai

keinginan pimpinan. Diposisi biasanya merupakan tindakan yang diambil pimpinan

sehubungan adanya surat masuk dari luar instansi maupun didalam instansi.

Kendala yang dihadapi saat ini adalah bentuk fisik dari disposisi surat sering tidak

sampai pada tujuan terkadang juga hilang sehingga pendisposisian tidak tercapai

dan tentunya sumber daya manusia yang kurang berpengalaman dalam bidang

(14)

bentuk fisik disposisi surat menjadi file surat digital yang tersimpan dalam basis data komputer dan kapanpun dapat diakses oleh pengguna sistem yang tergabung

dalam suatu jaringan komputer. Dengan hanya didepan komputer,pengguna akan

cepat mengetahui disposisi surat yang akan ditujukan kepadanya tanpa harus

menunggu surat fisik yang akan disampaikan dan diterimanya. Dengan demikian

pendisposisian akan lebih cepat dan tepat sasaran.

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat adalah lembaga pemerintahan di

daerah jawa barat yang tugasnya mengelola bidang peternakan,kesehatan hewan

serta perumusan dan penetapan kebijakan teknis peternakan. Seiring dengan

peningkatan kegiatan surat menyurat di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat,

instansi pemerintahan ini mempunyai kendala dalam hal pengolahan suratnya

terlihat dari sistem informasi yang sedang berjalan, pencatatan dan pengolahan

surat masuk dari instansi luardan surat keluar, serta disposisi surat masih dilakukan

secara tulis tangan sehingga tidak efektif dan menghabiskan banyak waktu. Selain

itu disposisi surat yang akan ditujukan kepada penerimanya sering tidak sampai dan

terlambat pada tujuan bahkan terkadang juga hilang sehingga pendisposisian tidak

tercapai.

Dengan adanya permasalahan di atas penulis berharap bahwa hasil akhir

dari kegiatan penelitian ini yakni perbaikan sistem informasi disposisi surat yang

dapat memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan-permasalahan yang ada

seperti membantu melakukan sistem disposisi surat tanpa adanya keterlambatan

ataupun kehilangan surat dan pencarian surat yang banyak menyita waktu serta

(15)

Salah satu alternatif yang dilakukan penulis adalah memanfaatkan teknologi

software yang sedang berkembang yaitu dengan membuat aplikasi komuter

berbasis website. Sehingga dengan aplikasi tersebut pendisposisian surat akan

menghemat biaya dan tentunya dapat lebih menghemat waktu,sehingga kecil

kemungkinan surat yang hilang ataupun pendisposisian tidak tercapai pada

tujuannya. Dari hal-hal diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

berjudul “SISTEM INFORMASI DISPOSISI SURAT BERBASIS WEB

PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berikut ini akan dijabarkan mengenai identifikasi masalah dan rumusan

masalah dari penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Penulis melakukan pengumpulan data masalah dan mengidentifikasi

yang terjadi di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat serta melakukan

perumusan masalah dari hasil pengumpulan data permasalahan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Proses pencatatan surat masuk dari instansi luar dan surat keluar balasan

serta disposisi surat yang masih tulis tangan dengan menggunakan

lembar masing-masing kartu sehingga kurang efektif.

2. Pencarian surat masuk dari instansi luar maupun surat keluar balasan

(16)

3. Pendisposisian surat yang tidak sampai kepada tujuannya dan terkadang

hilangsehingga pendisposisian tidak berjalan dengan baik.

4. Pencatatan pengagendaaan surat yang dibuat masih tulis tangan dengan

menggunakan buku sehingga terkadang pencarian surat tidak efektif

karena menghabiskan banyak waktu.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dari masalah-masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan diantaranya :

1. Bagaimana sistem disposisi surat yang sedang berjalan pada Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat.

2. Bagaimana merancang sistem informasi disposisi surat pada Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat agar dapat membantu dalam

pengolahan surat menyurat.

3. Bagaimana melakukan pengujian perangkat lunak sistem informasi

disposisi surat di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

4. Bagaimana implementasi sistem yang dirancang agar dapat

meningkatkan proses surat menyurat dan menjadikan sistem informasi

yang ada menjadi lebih optimal.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berikut ini akan penulis jelaskan mengenai maksud dan tujuan dari

(17)

1.3.1. Maksud Penelitian

Berdasarkan masalah yang penulis identifikasi, maka maksud

pembuatan skripsi ini yaitu untuk membangun sistem informasi disposisi

surat pada Dinas Peternakan Jawa Barat dengan menyediakan sarana yang

terkomputerisasi, sehingga aktifitas pengolahan surat menyurat dapat

dilakukan dengan lebih praktis serta memudahkan dalam pendisposisian

surat yang tentunya lebih menghemat waktu dan tidak terjadinya kehilangan

serta tidak sampai pada tujuan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sistem informasi disposisi surat yang sedang

berjalan pada Dinas Peternakan Jawa Barat.

1. Untuk mengetahui sistem disposisi surat yang sedang berjalan pada

Dinas Peternakan Jawa Barat.

2. Menghasilkan sebuah rancangan sistem informasi disposisi surat pada

Dinas Peternakan Jawa Barat.

3. Untuk menghasilkan perangkat lunak yang memiliki validitas terhadap

kesalahan.

4. Untuk menghasilkan perangkat lunak sistem informasi disposisi surat di

(18)

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini menjelaskan tentang manfaat yang akan

diperoleh dari hasil penelitian, dan bagi pihak – pihak yang akan diperoleh

data dan informasinya dari hasil penelitian ini, adapun kegunaan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Dinas Peternakan Jawa Barat, hasil penelitian ini diharapkan dapat

sebagai bahan masukan khususnya dalam pengolahan surat menyurat

terutama pada bagian kepegawaian umum untuk dapat mengembangkan

sistem informasi disposisi surat, serta memberikan gambaran

perbandingan antara kedua sistem tersebut dalam kinerja pengolahan

surat di Dinas Peternakan Jawa Barat. Dan kegunaan sistem tersebut

agar dapat bermanfaat bagi semuanya.

2. Membantu proses surat menyurat serta disposisi surat.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan ilmu akan memberikan masukan ilmu bagi

program studi Sistem Informasi tentang aplikasi pengolahan surat.

2. Bagi penulis untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan baik teori

maupun praktek sebagai pembanding ilmu yang diperoleh dibangku

kuliah dengan aplikasi di lapangan.

3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

(19)

skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus referensi

dalam penulisan.

1.5. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam penyelesaian masalah di Dinas Peternakan Jawa

Barat, agar terarahnya penyusunan skripsi ini, maka penulis akan membatasi ruang

lingkup masalah dan yang akan dibahas adalah:

1. Sistem informasi ini hanya meliputi bagian diposisi surat, surat masuk

jenis rapat,penelitian dari instansi luar serta surat rapat,cuti dari dalam

instansi dan surat keluar balasan penelitian pada Dinas Peternakan Jawa

Barat.

2. Sistem tidak mencakup pengiriman disposisi ke pihak luar hanya

menitik beratkan didalam instansi.

3. Pengiriman surat keluar dan surat masuk tidak akan dibahas dalam

skripsi ini.

4. Jenis cuti yang dibahas adalah cuti regular,cuti haji dan cuti melahirkan.

5. Jika pegawai telah membawa cuti haji atau cuti melahirkan maka tidak

(20)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada instansi

pemerintahan Dinas Peternakan Jawa Baratyang beralamat di jln. Ir H Djuanda No.

358 Bandung – Jawa Barat.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

2013

NO Kegiatan

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Mengidentifikasi

Kebutuhan

Pemakai

2 Membuat

Prototype

3 Menguji

Prototype

4 Memperbaiki

Prototype

5 Mengembangkan

(21)

9

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat didefinisikan menurut dua kelompok pendekatan sistem,

menurut Jogiyanto ( 2002 : 4) yaitu yang melakukan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemen. Definisi sistem berdasarkan pendekatan

yang menekankan pada prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Sedangkan menurut Tata Sutabri (2005:8),menyatakan bahwa sistem adalah

sekelompok unsur yang erat hubungannya satau sama dengan yang lain,yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau

terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam

sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai

tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari

sistem.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu prosedur adalah suatu

(22)

dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya. Sementara pendekatan sistem yang menekankan pada elemen

atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1. Definisi Sistem

Menurut Azhar Susanto (2004 : 18) yang dimaksud dengan sistem

adalah kumpulan / group dari subsistem / bagian / komponen apapun baik

phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan

bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sistem

adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Jogianto (2005 : 1) yang dimaksud dengan sistem adalah

merupakan jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.Suatu prosedure adalah suatu

urutan-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang

didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin

penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan, elemen

tersebut dapat menyusun sebuah sistem yang terdiri dari :

1. Tujuan, merupakan tujuan dari sistem tersebut.

2. Batasan, merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai

(23)

3. Kontrol, merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian

tujuan dari sistem tersebut.

4. Input, merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data.

5. Proses, merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah

atau memroses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang

lebih berguna.

6. Output, merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem.

7. Umpan balik, merupakan elemen dalam sistem yang bertugas

mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini

sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Memiliki komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem

(24)

dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat

mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut suprasistem,

misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri

yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem.

Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat

disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang

sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

(25)

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang

lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan

(input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,

program adalah maintenanceinput yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada

supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah

keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang

(26)

7. Pengolah sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah

masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

berupa barang jadi. Sistem Sasaran atau tujuan (goal) akuntansi akan

mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan

laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Apabila suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu

sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya

dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang

lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti

misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan.

Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian

atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat.

Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut.

Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan

(27)

Input Pengolah Output

Sub Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem

Sub Sistem

Boundary Boundary

Boundary

Interface

Lingkungan Luar

Gambar dibawah ini adalah gambar dari karakteristik sistem.

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto HM, 2005 : 6)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogianto (2005 : 1), Informasi sangat penting didalam suatu

organisasi sehingga suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi

luruh.

Informasi adalah data yang sudah diproses atau diolah sehingga mempunyai

nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan

yang disampaikan melalui media kertas (Hard Copy), tampilan (Display) atau

(28)

Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kejadian. Data

dapat berupa angka, huruf, simbol atau gabungan dari keduanya. Pengolahan data

adalah bentuk yang berguna dan berarti berupa suatu informasi.informasi adalah

hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk dan lebih berarti dari

suatu kejadian.

Jadi pengolahan data elektronik adalah manipulasi dari data kedalam bentuk

yang lebih berarti yang berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu

informasi yang menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer.

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Andri Kristanto, 2008 : 10)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu

kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen

input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan

output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik

yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut

akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya

(29)

2.2.1. Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau

ditentukan oleh 3 hal, yaitu :

1. Akurat, yaitu informasi yang dihasilkan harus bebas dari

kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima

informasi tersebut.

2. Tepat Waktu, yaitu informasi yang diterima harus tepat pada

waktunya, karena apabila informasi yang diterima lambat maka

informasi tersebut sudah tidak berguna lagi.

3. Relevan, yaitu informasi tersebut harus mempunyai manfaat bagi

penerima.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh

manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai

suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Menurut Azhar Susanto (2004 : 55) yang dimaksud dengan sistem informasi

adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu

tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Menurut Jogianto (2005 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

(30)

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Dalam membangun suatu sistem informasi diperlukan

penggabungan elemen-elemen pendukung tersebut antara lain :

1. Hardware, merupakan perangkat elektronik yang memiliki

kemampuan untuk melakukan proses komputerisasi seperti printer

dll.

2. Software, merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam

melaksanakan tugas tertentu.

3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses

lebih lanjut untuk menghasilkan suatu informasi.

4. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia yaitu operator, dan

sebagainya

5. Prosedur, seperti dokumen prosedur, buku penuntun operasional dan

teknis.

2.3.2. Kegiatan Sistem Informasi

Menurut Jogianto (2001:12) kegiatan dari sistem informasi

mencakup hal-hal sebagai berikut :

(31)

2. Proses, menggambarkan bagaimana suata data di proses untuk

menghasilkan informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu informasi dari data tersebut.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi

tersebut beralan sesuai dengan yang diharapkan.

2.3.3. Tujuan Pembangunan Sistem Informasi

1. Integrasi sistem

1. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

2. Efisiensi pengelolaan sistem

1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan

pengadministrasian data.

2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.

3. Penggunaan dan pengambilan informasi.

3. Dukungan keputusan untuk manajemen

1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan

kebutuhan.

(32)

3. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu.

2.3.4. Manfaat Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki banyak manfaat, diantaranya :

1. Menghemat tenaga kerja

2. Peningkatan efisiensi

3. Mempercepat proses

4. Perbaikan dokumentasi

5. Pencapaian standar

6. Perbaikan keputusan

2.4. Deskripsi Teoritis

2.4.1. Pengertian Disposisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari sudut pandang

administrasi berarti pendapat seorang pejabat mengenai urusan yang

termuat dalam suatu surat dinas, yang langsung dituliskan pada surat

bersangkutan atau pada lembar khusus.

Jadi Sistem Informasi Disposisi adalah suatu sistem informasi yang

mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk

menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna

(33)

2.4.2. Pengertian Surat

Menurut Agus Sugiarto (2005:2) Surat adalah sarana komunikasi

yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak

kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan kegiatan bisnis maupun non

bisnis.

2.4.3. Surat Masuk

Menurut Agus Sugiarto (2005:5) surat masuk adalah semua tulisan

dinas atau surat pribadi yang diterima instansi atau pihak lain untuk

disampaikan kepada pejabat yang tercantum pada alamat,baik yang

tercantum pada sampul maupun pada tulisan itu sendiri. Untuk

memudahkan pengawasan dan pengendaliannya,penerimaan surat masuk

hendaknya dipusatkan disekretariat atau dibagian lain yang diberi

wewenang untuk melaksanakan tugas tersebut.

2.4.4. Surat Keluar

Menurut Agus Sugiarto (2005:6) surat keluar adalah semua tulisan

yang dikirimkan kepada pejabat diluar instansi itu sendiri sesuai dengan

alamat yang dicantum pada tulisan dinas atau pada sampulnya. Selain

dikirimkan kepada instansi lain dapat juga dikirimkan kepada pihak yang

bersangkutan dalam satu instansi,misalnya dikirimkan kepada bagian

(34)

2.4.5. Dinas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dinas adalah unsur

pelaksana pemerintah daerah,daerah dapat berarti Provinsi,Kota atau

Kabupaten. Dinas daerah berfungsi menyelenggarakan perumusan

kebijakan teknis sesuai dengan ruang lingkup tugasnya,pemberian perizinan

dan pelaksanaan pelayanan umum,serta pembinaan pelaksanaan tugas

sesuai dengan lingkup tugasnya.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun

perancangan sistem informasi ini, yaitu :

2.5.1. Sekilas tentang Macromedia Dreamweaver 8

Adobe Deamweaver 8 adalah sebuah software web design yang

menawarkan cara mendesain website dengan menggunakan dua

langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dam

memprogram. Dreamweaver memiliki satu jendela mini yang disebut

HTML source tempat kode-kode HTML tertulis. Setiap kali kita

mendesain website seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar,

membuat tabel, dan proses lainnya. Tag-tag HTML akan tertulis

secara langsung mengiring proses pengaturan website, artinya kita

memiliki kesempatan untuk mendesain website sekaligus mengenal

(35)

Macromedia Deamweaver 8 ini juga dapat berkaitan dengan

pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, serta JavaScript.

2.5.2. MySQL

Menurut Bunafit Nugroho (2004 : 29) MySQL (My Structure Query

Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux

karena sifatnya open source MySQL dapat dijalankan pada semua platform

baik Windows maupun Linux.

Database MySQL adalah database yang sangat powerfull, stabil,

mudah. MySQL sangat banyak dipakai dalam sistem databaseweb dengan

menggunakan PHP. PHPTriad juga memberikan fasilitas database yang.

Karena PHPTriad dilengkapi dengan database MySQL maka terdapat

tempat untuk menyimpan data (store), dan untuk mengambil kembali data

anda (retrieve). Seperti sistem databaseSQL(Structured Query Language)

yang lain, MySQL juga dilengkapi dengan perintah-perintah dan

sintaks-sintaks SQL, dengan keunggulan sebagai berikut.

a. Konsep database MySQL berkecepatan tinggi tentang sistem penyajian

data.

b. Harga yang relatif murah, karena ada yang dapat diperoleh secara gratis.

c. Sintaks bahasanya menggunakan perintah yang sederhana.

d. Dapat bekerja dalam beberapa Sistem operasi seperti Windows, Linux,

(36)

e. Dukungan penggunaan banyak tersedia.

2.5.3. FPDF

Salah satu komponen penting dalam sebuah Sistem Informasi adalah

output atau merupakan informasi yang dihasilkan dari sebuah proses

pengolahan data dan telah diolah dengan cara tertentu sesuai kebutuhan,

sehingga didapat berbagai format laporan, baik berupa teks maupun grafik

di dalam implementasinya, sering ditemukan client / perusahaan yang

menginginkan bentuk report atau format yang berbeda dengan format

standar yang dimiliki oleh aplikasi.

FPDF adalah kelas dari PHP yang memungkin penggunanya

membuat file berbentuk PDF. FPDF tidak melibatkan sama sekali

PDFLib,library yang berasal yang berasal dari PHP itu sendiri. F pada

FPDF memiliki pengertian atau arti free,yang maksudnya adalah tidak diperlukan diizinkan atau bayaran untuk memakainya (bebas). Pengguna

dapat dengan bebas memakai dan merombak kelas yang ada pada FPDF

sesuai dengan kebutuhan. Hasil output dari FPDF ini dapat disimpan ke

(37)
(38)

25

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian

untuk membangun sebuah sistem informasi didalamnya, dalam hal ini Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jln Ir H Djuanda No.358

Bandung menjadi objek penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan sebuah

penelitian dan membangun sebuah sistem disposisi surat.

3.1.1. Sejarah Singkat Instansi Pemerintahan

Organisasi/Instansi pemerintah yang menangani urusan/fungsi

peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Barat sudah berdiri sejak masa

pemerintahan kolonial Belanda, yaitu tercatat mulai berdiri pada tahun 1932 dengan

nama Provinciale Veeart Senijkundige Diesnst, yang berkedudukan di Bandung,

dikepalai oleh seorang Inspektur berkebangsaan Belanda dan dibantu oleh pegawai

sebanyak 46 orang, dengan wilayah kerja meliputi Jawa Barat dan Jakarta.

Organisasi ini mempunyai tugas memfasilitasi masyarakat dalam hal

pencegahan/pemberantasan penyakit hewan dan peningkatan produksi ternak, serta

penyediaan kesehatan produk ternak RPH di Jawa Barat dan Jakarta. Pada masa

tersebut pemerintah Belanda cukup tinggi perhatiannya dalam pengembangan

budidaya peternakan milik masyarakat, dicirikan dengan berbagai kebijakan yang

(39)

tanah pangonan disetiap desa, sebagai lahan yang diperuntukan bagi pengembalaan

ternak-ternak milik masyarakat desa, dan tanah tersebut merupakan tanah fasilitas

umum yang tidak boleh dimiliki oleh perorangan Pengangkatan Mantri Hewan di

setiap Kecamatan, yang bertugas untuk melayani dan menjaga kesehatan ternak

milik masyarakat Pelarangan pemotongan betina produktif hewan bertanduk, yang

bermaksud meningkatkan populasi ternak. Pada awal masa kemerdekaan,

organisasi kehewanan ini menjadi Jawatan Pertanian Republik Indonesia,

merupakan instansi vertikal Pusat dibawah Kementerian Kemakmuran. Kebijakan

dan program dari Jawatan Pertanian tersebut adalah dalam rangka meningkatkan

produksi dan pendapatan petani/masyarakat, yang meliputi usaha-usaha pertanian

rakyat, perkebunan, perikanan darat, kehewanan dan penyaluran bahan makanan.

Berawal dari pembentukan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1950 melalui

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950. Undang – undang tersebut memberikan urusan yang

menjadi kewenangan pangkal daerah, diantaranya adalah urusan kehewanan.

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1951 tentang pelaksanaan

penyerahan sebagian urusan dalam lapangan kehewanan kepada Provinsi Jawa

Barat yang meliputi urusan-urusan : - Usaha pemasukan bibit ternak dari luar

provinsi, - Usaha mempeternakan atau menyediakan bibit ternak untuk di

bagi-bagikan di luar provinsi, -Mengadakan pertemuan –pertemuan dan tindakan –

tindakan lain dalam urusan peternakan, termasuk juga ternak jenis unggas yang

mempengaruhi lingkungan yang lebih luas dari daerah. Dengan terbitnya peraturan

perundang-undangan tersebut diatas wilayah Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat

(40)

DPDS Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat resmi berdiri, sedangkan

untuk penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang Pertanian ditetapkan melalui

Keputusan Dewan Pemerintahan Daerah Sementara DPDS Provinsi Daerah Jawa

Barat Nomor 3/UPO/1952 dibentuklah Jawatan Pertanian Rakyat dan Jawatan

Kehewanan Provinsi Jawa Barat pada tanggal 4 Juni 1952 Jawatan Kehewanan

Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat merupakan instansi otonom Pemerintah

daerah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan sub sistem unit kerja bawahannya adalah

sebagai berikut : Jawatan Kehewanan Daerah Banten, meliputi Wilayah Serang,

Pandeglang dan Lebak, berkedudukan di Serang dipimpin oleh Drh. Sungkawa

Nitibaskara. Jawatan Kehewanan Daerah Cirebon, meliputi wilayah Cirebon,

Majalengka, Kuningan dan Indramayu, berkedudukan di Cirebon dipimpin oleh

Drh. Sutrisno. Jawatan Kehewanan Daerah Priangan Barat, meliputi wilayah

Bandung, Sumedang dan Garut berkedudukan di Bandung dipimpin oleh Drh.

Suyono dibantu oleh Drh. Hutabarat. Jawatan Kehewanan Daerah Priangan Timur,

meliputi Tasikmalaya dan Ciamis, berkedudukan di Tasikmalaya, dipimpin oleh

Drh. Ismail. Jawatan kehewanan daerah tersebut diatas merupakan perwakilan dari

Jawatan Kehewanan Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Barat dan bertanggung jawab

kepada Gubernur Jawa Barat melalui Kepala Jawatan Kehewanan Provinsi Jawa

Barat. Selain sebagai instansi otonom, Jawatan Kehewanan Provinsi juga masih

mempunyai hubungan vertikal dengan Pusat melalui Kementrian Pertanian,

sehingga program dan kebijakannya mengacu kepada Rencana Kerja Istimewa RKI

dari Pemerintah Pusat. Salah satu kegiatan yang dibiayai Pemerintah Pusat adalah

(41)

Dibentuk sebagai Unit Pelaksana Teknis UPT Jawatan Kehewanan Provinsi Jawa

Barat, yang berfungsi sebagai unit pelaksana pembibitan ternak, adapun UPT

tersebut terdiri atas : Taman Ternak Cikole – Lembang untuk pembibitan ternak

sapi perah Taman Ternak Ciseureuh – Cianjur untuk pembibitan ternak sapi perah

Taman Ternak Jatiwangi – Majalengka untuk pembibitan ternak unggas Taman

Ternak Ciumbuleuit – Bandung untuk pembibitan ternak unggas. Pada tahun 1961

terjadi perubahan pelaksanaan kepemerintahan, yaitu penyerahan sebagian urusan

Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi kepada Pemerintah Daerah Tingkat II

Kabupaten/Kotamadya melalui Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor

15/PD-DPRD-GR/1961, tentang Penyerahan urusan-urusan dalam lapangan

kehewanan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II/Kotapraja di seluruh Jawa Barat.

Untuk penyerahan urusan peternakan yang diserahan ke Kabupaten/Kotamadya

meliputi : Urusan memajukan peternakan, termasuk ternak unggas Urusan

kesehatan ternak, dan hal-hal yang bersangkutan dengan itu, sepanjang urusan ini

belum menjadi urusan Daerah tersebut Usaha-usaha tentang pemeriksaan

pengangkutan hewan-hewan, memperlindungi dan mencegah serta mengawasi

penganiayaan-penganiyaan hewan. Dengan telah diserahkannya sebagain urusan

lapangan kehewanan dari Daerah Tingkat I kepada Daerah Tingkat II

Kabupaten/Kotamadya diseluruh Jawa Barat, maka sejak saat itu terbentuk pula

Jawatan Kehewanan di DT II Kabupaten/Kotamadya diseluruh Jawa Barat sebagai

instansi Otonom Tingkat II. Pada tahun 1968 melalui Keputusan Presiden Nomor

19 Tahun 1968 yang merubah nama /istilah Direktorat Jenderal Kehewanan pada

(42)

Keputusan Presiden tersebut, nomenklatur Jawatan Kehewanan disesuaikan

menjadi Jawatan Peternakan Provinsi Jawa Barat. Dengan meningkatnya urusan

penyelenggaraan pemerintahan dan fasilitasi pembangunan, pada tahun 1975 terjadi

perubahan struktur instansi otonom dilingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I

Jawa Barat, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Nomor

107/A/V/18/SK/1975, tentang perubahan Jawatan Otonomi menjadi Dinas. Maka

sejak itu Jawatan Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat menjadi Dinas

Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Struktur organisasi dan tata kerja

Dinas Peternakan diatur melalui Peraturan Daerah

Provinsi Dati I Jawa Barat Nomor 6 tahun 1979, tentang susunan

organisasi dan tata kerja Dinas Peternakan Provinsi Dati I Jawa Barat, kemudian

dengan keluarnya Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1980, tentang

petunjuk pelaksanaan mengenai pembentukan susunan organisasi dan tata kerja

peternakan, maka struktur dinas disesuaikan kembali melalui Peraturan Daerah

Tingkat I Jawa Barat Nomor 13 Tahun 1983, tentang susunan organisasi dan tata

kerja Dinas Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, dengan sub sistem

organisasi Dinas terdiri atas : Kepala Dinas; Kepala Bagian Tata Usaha membawahi

: Subag Kepegawaian; Subag Perlengkapan; Subag Umum; Subag Humas; Sub

Dinas Teknis yang terdiri atas : Sub Dinas Bina Program; Sub Dinas Produksi;

Sub Dinas Bina Usaha; Sub Dinas Kesehatan Hewan; Sub Dinas Penyuluhan; Sub

Dinas Pengembangan dan Penyebaran Ternak Untuk sub sistem tatalaksana

pemerintahan mengacu kepada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang

(43)

dilaksanakan secara sentralistik terpusat dengan Gubernur juga merangkap sebagai

Kepala Daerah, sehingga seluruh Daerah Tingkat II juga bertanggung Jawab

Kepada Gubernur, dan untuk bidang peternakan melalui Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Barat.

3.1.2. Visi dan Misi Instansi Pemerintahan

3.1.2.1. Visi

1. Menjadi Dinas yang memberdayakan masyarakat peternakan demi

Ketahanan Pangan asal hewan serta Kesejahteraan Masyarakat Jawa

Barat.

3.1.2.2. Misi

1. Melayani masyarakat peternakan di Jawa Barat melalui kemitraan

strategis secara professional.

2. Memfasilitasi pemangku kepentingan dalam pengembangan

kawasan usaha peternakan yang berwawasan lingkungan untuk

meningkatkan produk yang berdaya saing dan kesejahteraan bagi

masyarakat, dan

3. Mendorong peningkatan terciptanya lingkungan yang kondusif bagi

(44)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

(Sumber Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat)

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Kepala Dinas : Memimpin, merumuskan, menetapkan, mengatur, mengkoordinasikan mengendalikan pelaksanaan kegiatan UPTD

2. Sekretariat : Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan program, pengelolaan

keuangan, kepegawaian dan umum.

3. Sub Bagian Perencanaan dan Program : Melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan program.

(45)

5. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum : Melaksanakan pengelolaan

administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum dan

perlengkapan.

6. Bidang Sarana dan Prasarana : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakaan teknis dan fasilitas penataan kawasan, teknologi

alat mesin, data dan informasi.

7. Bidang Produksi : Menyelenggarakan pengkajian bahan teknis dan fasilitas produksi.

8. Seksi Penataan Kawasan : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis penataan kawasan peternakan.

9. Seksi Teknologi Alat Mesin : Menyusun bahan kebijakaan teknis dan fasilitasi pengembangan teknologi dan alat mesin peternakan.

10.Seksi Data dan Informasi : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengembangan data serta penyediaan

informasi bidang peternakan.

11.Bagian Keswan/Kesmavet : Melaksanakan kegiatan pemeriksaan hewan, gizi hewan serta membuat laporan data kesehatan hewan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk

mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data yang dapat digunakan

(46)

didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan

kemudian menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok – pokok

permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.

Dasar penyusunan rancangan penelitian ini merupakan penjabaran dari metode

ilmiah secara umum dimana metode penelitian dijelaskan dari awal perencanaan

hingga tercapainya tujuan penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Dengan metode deskriptif pada pendekatan kasus pada Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat, yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu

objek penelitian tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara

mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap

berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang

pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang

dikerjakan selama dilakukannya penelitian di Dinas Peternakan Provinsi Jawa

Barat.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan tugas akhir ini pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh keterangan serta menganalisis data sehingga data

(47)

3.2.2.1. Sumber Data Primer

1. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan yang sistematis terhadap

objek yang dituju secara langsung yang dilakukan dengan indera

mata. Adapun tahap metode observasi ini adalah:

1) Pengumpulan data

2) Identifikasi data

3) Pengolahan Data

4) Analisis dan kesimpulan

2. Wawancara

Metode wawancara merupakan Tanya jawab yang

dilaksanakan pewawancara dengan pihak pribadi sumber. Dalam

teknis wawancara ini penyusun berperan sebagai pewawancara.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

dari objek penelitian, dengan kata lain penulis memperoleh data dengan

mempelajari data-data dan catatan-catatan yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

1) Studi Pustaka, melakukan pengumpulan dan pencarian data dari

buku yang menunjang terhadap penulisan tugas akhir ini.

2) Analisis dokumen, membaca dan mempelajari

(48)

diteliti, kemudian menganalisa pernyataan dan teori yang di

kemukakan untuk dijadikan acuan peneliti, serta beberapa

website yang erat kaitanya dengan penelitian yang penulis lakukan.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan tugas

akhir ini antara lain, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah

prototype model, metode terstruktur yang memiliki pendekatan sistem berorientasi data.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem merupakan pendekatan bagaimana

menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu

atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Adapun

metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode terstruktur

yang memiliki karakteristik berorientasi pada proses dan data, adapun

alat-alat yang digunakan dalam metode pendekatan sistem adalah:

diagram alir (Flowmap), diagram konteks (context diagram), diagram

alir data (Data Flow Diagram), kamus data (data dictionary),

normalisasi, dan Tabel Relasi.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mempermudah penyusunan laporan dan pembuatan

(49)

adalah metode paradigma prototype model seperti yang tertera pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(Sumber : Abdul Kadir, 2003 : 417)

Adapun penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem

informasi, dimana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem

bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun

oleh pengembang sistem.

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta

kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem

mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi : perancangan sistem

Mengidentifikasikan

1, Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

3. Pengembangan mulai membuat Prototype

4. Pemakai menguji Prototype dan memberikan kritikan atau saran

5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai (user)

(50)

yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan

coding yaitu menterjemahkan hasil rancangan kedalam bentuk bahasa pemograman yang akan menjadi sebuah sistem informasi yang diharapkan

oleh Users.

3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem

dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan

sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila

terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi

sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaiakan sistem yang telah

dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan

perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap),

diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), dan kamus data.

1. FlowMap

Menurut Budi Soetedjo Dharma Oetomo Flow map merupakan

metode uintuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah

(51)

dimengerti,mudah digunakan dan standar. Tujuan utama penggunaan

flowmap adalah untuk menggambarkan suatu tahap penyelesaian

masalah secara sederhana,terurai,rapi, dan jelas dengan menggunakan

simbol-simbol yang standar.

Adapun komponen yang digunakan ialah:

a. Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik proses manual

maupun komputerisasi.

b. Kegiatan Manual

Menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual,

contohnya penandatanganan, pengisian form, dan lain-lain.

c. Proses

Menunjukkan kegitan proses yang dilakukan oleh programmer

dari operasi programmer komputer.

d. Hardisk

Menunjukkan input dan output dengan media penyimpanan

hardisk.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks menurut Pohan (1997:16) adalah kasus khusus

DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan,direpresentasikan

dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

Diagram Konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem

(52)

terdapat satu atau lebih External Entity, satu proses dan beberapa aliaran data.

3. DataFlowDiagram

Menurut Kristanto(2003) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu

model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari

mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari

sistem,dimana data di simpan,proses apa yang menghasilkan data

tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang

dikenakan pada data tersebut.

a. Kesatuan Luar / Terminator (External Entity)

Kesatuan luar merupakan kesatuan luar di luar lingkungan luar

sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari

sistem. Keastuan luar dapat berupa organisasi, orang atau

sekumpulan orang yang berinteraksi dengan sistem. External

Entity disimbolkan ke dalam simbol persegi.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data dan

kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang

didapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses

sistem. Arus data disimbolkan ke dalam simbol garis dengan

tanda panah.

(53)

Menunjukkan apa saja yang dilakukan. Setiap proses harus

mempunyaii minimal satu data input dan menghasilkan minimal

satu output. Proses disimbolkan ke dalam simbol lingkaran.

d. Simpanan Data (Data Store)

Menunjukkan kumpulan data yang dibutuhkan oleh sistem pada

waktu tertentu. Simpanan disimbolkan ke dalam simbol dua

garis.

4. Kamus Data

Kamus data adalah daftar kumpulan elemen-elemen yang tersusun

dan berhubungan dengan sistem yang didefinisikan secara detail dan

tepat. Kamus data tidak menggunakan notasi grafis sebagai mana halnya

DFD. Kamus data berfungsi membantu pencarian arti kata baru yang

dibutuhkan dalam pemodelan sistem. Selain itu kamus data berfungsi

membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi detil,dan

mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara

presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian

yang sama tentang masukan,keluaran,penyimpanan dan proses (Pohan

:1997,21)

Kamus data dibagi dua yaitu :

a. Kamus Data Elementer

Kamus data elementer merupakan daftar semua data elementer

(54)

elementer meliputi nama atribut, type, length dan constraint.

b. Kamus Data Komposit

Kamus data komposit merupakan semua data bentukan yang

terdiri dari dua atau lebih data elementer.

5. Perancangan Basis Data

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukan

terhadap banyak ‘user’ dimana masing-masing akan menggunakan

sesuai dengan tugas dan fungsi. Dari semua operasi masukan dan

keluaran yang berhubungan dengan basis data harus menggunakan

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS), dengan kata lain (DBMS)

sebagai penghubung atas aplikasi dengan basis data itu sendiri. Basis

data merupakan komponen yang penting dalam sistem informasi karna

merupakan dasar dalam penyediaan informasi bagi penggunanya.

a. Normalisasi

Menurut Kroenke (2005) Normalisasi sebagai proses mengubah

suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi

atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut.

Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data

dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam

pembentukkan normalisasi yaitu:

(55)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang tidak ada

keharusan mengikuti format tertentu, data tidak lengkap atau

terdapat duplikasi.

2. Bentuk normal satu (First normal form) / 1 NF

Bentuk normal satu, yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai

data yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

3. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2 NF

Bentuk normal dua, yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF

dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

4. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3 NF

Bentuk normal tiga, yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak

tergantung secara transitif pada primary key atau pada bentuk

normal tiga ini mencari ketergantungan lain selain primary key.

5. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Bentuk boyce-codd normal form, yaitu nilai relasi telah

memenuhi criteria Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika

setiap determinan adalah suatu candidate key.

b. Tabel Relasi

Relationship menurut Jogianto Hartono (2005:10) adalah menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang

berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Hubungan antar tabel

(56)

Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field

dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada

kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key

dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record,

dan menjadi foreign key pada tabel kedua.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian Software (perangkat lunak) adalah elemen kritis dari

jaminan kualitas perangkat lunak dan mempersentasikan kajian pokok dari

spesifikasi, desain dan pengkodean. Roger S. Pressman (2002 : 59).

Pengujian black box adalah merupakan pengujian aspek

fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat

lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak

berfungsi dengan benar.

Selain itu, pengujian black box juga merupakan suatu metode

perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.

Menurut Roger S. Pressman (2001 : 77) tahapan-tahapan dalam

pengujian Black Box diantaranya:

1. Graph-based testing adalah geraf yang mewakili hubungan antar objek pada modul sehingga tiap objek dan hubungannya tersebut

(57)

2. Equivalence Partitioning adalah merupakan suatu pembagian domain masukan dari program menjadi kelas data yang

dibuatkan kasus ujinya.

3. Boundary Value Analysis adalah pemilihan kasus uji dengan mencari batas-batas esktrim dari kelas data.

4. Comparison Testing adalah digunakan untuk sebuah sistem yang

menganut redundancy kasus uji yang dirancang untuk satu versi

perangkat lunak dijadikan masukkan pada pengujian versi

(58)
(59)

45

Bab ini akan menjelaskan tentang prosedur dari sistem informasi disposisi

surat yang sedang berjalan di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Analisa yang

penulis lakukan ini terdiri dari analisis kebutuhan sistem dan evaluasi dari sistem

yang sedang berjalan. Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi

yang utuh kedalam bagian komponen-komponennya dengan maksud

mengidentifikasi dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen terdiri dari nama dokumen, sumber, rangkap, deskripsi,

dan item data. Adapun analisis dokumen yang ada di Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Surat Masuk

Sumber : Instansi / Lembaga luar

Rangkap : 1(satu) rangkap

Item data : no_surat,lampiran,perihal,kepada,tgl_surat,

tembusan

2. Nama dokumen : Kartu Disposisi

(60)

Item data : indek,tanggal penyelesaian,dari,perihal,tanggal,

no surat,tgl penerimaan,instruksi,diteruskan kepada

Deskripsi : Digunakan sebagai perintah atasan kepada bawahan

3. Nama dokumen : Kartu Surat Masuk

Sumber : Bagian Kepegawaian Umum dan Bagian Sekretaris

Rangkap : 4 (empat) lembar

Item data : indeks,kode,no urut,perihal,isi ringkas,dari,

tgl surat,nomor surat,lampiran,pengolah,tgl

diteruskan,tanda terima,catatan

Deskripsi : Digunakan sebagai keterangan surat masuk

4. Nama dokumen : Kartu Surat Keluar

Sumber : Bagian Kepegawaian Umum dan Bagian Sekretaris

Rangkap : 3 (tiga) lembar

Item data : indeks,kode,no urut,perihal,isi ringkas,kepada,

tgl surat ,lampiran,pengolah,catatan

Deskripsi : Digunakan sebagai keterangan surat yang keluar

5. Nama Dokumen : Buku Agenda Surat Masuk

Sumber : Bagian Kepegawaian Umum

Rangkap : 1(satu)

Item Data :tgl_surat,nomor_surat,dari,perihal

Deskripsi : Digunakan sebagai laporan surat masuk

(61)

Rangkap : 1(satu)

Item Data : tgl_surat,nomor_surat,kepada,perihal

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur sistem diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data

suatu sistem yang sedang berjalan disuatu perusahaan atau instansi. Analisis

prosedur sistem yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur data disposisi

surat di Dinas Peternakan Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Instansi atau lembaga luar memberikan surat masuk ke bagian kepegawaian

umum.

2. Kepegawaian umum mencatat data surat masuk tersebut ke dalam kartu

surat masuk yang berisi sebanyak 4 rangkap dan menulis data surat masuk

ke dalam buku agenda.

3. Kepegawaian umum mengarsipkan kartu surat masuk sebanyak 2 rangkap.

4. Setelah mencatat kartu surat masuk ,kepegawaian umum memberikan surat

masuk,kartu surat masuk kepada bagian sekretaris.

5. Bagian Sekretaris menerima surat masuk,kartu surat masuk.

6. Setelah bagian Sekretaris menerima dan membaca surat masuk,kartu surat

masuk maka bagian sekretaris mencatat di lembar disposisi.

7. Sekretaris mengisi instruksi di lembar disposisi untuk mengetahui apa yang

Gambar

Gambar 4.1 Flowmap Prosedur Surat Masuk yang sedang berjalan.
Gambar 4.2 Flowmap Prosedur Surat Keluar yang sedang berjalan.
Gambar 4.3  Diagram Konteks Sistem Informasi Disposisi Surat di Dinas
Gambar 4.4  DFD Surat Masuk  Level 1 Proses 1 (Berjalan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat antara lain registrasi badan usaha Jasa Konstruksi, akreditasi bagi asosiasi perusahaan Jasa Konstruksi dan asosiasi terkait

Alasan penulis mengambil tema tentang kualitas hubungan pada restoran mewah adalah untuk mengetahui dan menganalisis berbagai faktor yang berhubungan penting dengan hubungan

memimpin dan membina pengawasan penegakan Perundang-undangan Daerah, penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan

90 Gagasan dan perjuangannya yang besar dalam mencapai kesetaraan dan kebebasan hidup, semakin menjadi penegas bahwa Hassan Hanafi merupakan intelektual kiri yang

[r]

Bendung Pengalihan (Diversion Weir) , terletak melintang aliran sungai yang berfungsi meninggikan permukaan air sungai agar aliran air yang masuk melalui intake ke dalam

Apakah anda setuju aplikasi Giving everyday dapat membantu anda untuk membuat perencanaan tumpangan dan tempat. Apakah anda setuju aplikasi Giving everyday dapat membantu anda

Hasil analisis penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika online dapat mengembangkan kemandirian dan minat belajar siswa pada pokok bahasan kalor.. Namun hasil