• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekayasa Model Sistem Dinamik Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Nirlimbah (zero waste) Studi Kasus di JaKarta Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rekayasa Model Sistem Dinamik Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Nirlimbah (zero waste) Studi Kasus di JaKarta Selatan"

Copied!
588
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA

MODEL SISTEM DINAMIK

PENGELOLAAN

SAMPAH

TERPADU BERBASIS NIRLIMBAH

(ZERO

WASTE)

STUD1 KASW DI JAKARTA SELATAN

K H O L I L

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

DAN

SUMBER lNFORMASI
(3)

KEIOLG Rekayasa Model Sistem Dinamik

Pengelolaan Sampah Terpadu

Berbasis Nirlimbah (Zero Wcrpte), Sasdi Kasus di Jakrtrta Selatan. Di bimbing oleh ETUYATNO, SURJONO HAD1 SUTJAHJO ,

dan

SUDARSONO HARDJOSOEKARTO.

Meningkatnya jumlah penduduk, dan pembangunm di kota besar telah menimbulkan dampak negatif, antara lain meningkatnya timbulan sampah yang jauh melebihi peningkatan sarana pengelolaan dan kapasitas play-ya, sehingga menyebabkan pwumpukan sam@ terutama

di

IT§-TPS (Tempt Penampun&an Sam@ Semmtam). Akibatnya, sampah menjadi d a h lingkmgau hidup yang serius

di

kota-kota besar yang rnenuutut pnanganan secara cept, tepat dan professional

Penanganan sampah yang berorientasi pada TPA dengan sistem sanitary land fill atau controlled landfill, sudah tidak tepat Iagi diterapkan unhk menangani sampah di kota-kota besar. Kaxena disamping keterbasan lahan, sistem tersebut mernerlukan biaya o ~ i o d yang sangat mahal. Seiring dengan meningkatnya timbulan m p a h dan semakin sulitnya menmi 1- s e w tempat pembuan* akhir sam@ (TPA), maka minimismi mpah disumbernya untuk mengurangi ketergantungan pada lahan menjadi prioritas utama kebijakan pnanganan sampah kota. Sisfem daur ulang sampah te@u -is zero waste yang mengintegrasikan sistem 3

R

(reduce, rewe, recycle) &ngm sistem incenerasi clapat menjadi piiihan yang tepat ba.g~ p m g m m samph di kota-kota besar.

Karakteristlk pemganan sarnph di kota-kota besar &am upaya menjaga kebersi

han

dan

kesehatan lingkungan kota bersi fat kompleks dan

dinamik,

sehingga penanganan sarnpah ti dak dapat di selesai kan hanya dengan pendekatan teknis, tetapi

h a m dilahkan

& n p ~ pdekatm tepdu, dmgan melibatkan seluruh kelompok terkait (stake holcler). P e n d e b k e syang ~ dilandasi ~ tiga filosofi dasar yaitu goal oriented (cybernetic), holistic

dan

eflectiveness, dapt menjadi solusi k h i k sebagai pendekatan penanganan sampah kota, karena meidui pn&katan kesisternan ini kepentingan berbagai stakeloolder dapat diharmonisasi kan,

dm

berbagai variabel yang terkait dengan persoalan mpah &pat diidentifhi perannya ddam sistem secara komplementer, sehingga tindabin yang periu dilakukan

untuk

mengeodttlikan

@ M u

sistem k&pm agar sesuai dew yang diinginkan dapd dihkukan. Penel- ini bertujuan memformulasikan strategi penanganan samph kota yang integratif sesuai dengan perkem bangan kota

d m

pengendalian lingkunp hidup meIalui pengembangan model sistem dinamik dan model kelembagaan pengelola sampah kota.

Hasil peraelitian tnembuktikan Ww-a p e v sarnpah kota tidak dapat didasarkan p d a pule- cost recmty, w m e to p d w t yang bertujuan u n a mencafi hnhmgm, peninghtan PAD atau

untulr

tujuau menciptakan lapagan kerja banr, &an tetapi didasafkan pada pendekatan waste to clean, c h n to product, yaitu pendebtan d e n p tujuan utama menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kota.
(4)

ibu m a h tangga yang rnenjadi sumber utama penghasil sampah. Keterbukam informasi dengan memberikan akses informasi terfiadap publik, manajemen yang transwm dan pagelola yaug profesional merupakan

faktor

yang dapt mendorow m i p i masyarakat dalam panganan sam* kok

Pola pertumbuhan produksi samph dan

pola

perkembangan kebutuhan sarana berdasarkan hasil simulasi mode1 selama periode 50 tahun mendatang (2003-2053) menunjutlrsln pola prtumbuhan yang sama pols p e - b h pendud*

yakni

membentuk p l a pertumbuhan kurva S (S-curve), yang ditandai den* proses

reinforcing pada awalrrya dm kemudian b e d h men* proses balancing membentuk asimtotis menuju titik

keseimbangan

tertentu. Pertumbuhan j u d a h penduduk

secara

cepat te Qadi pada periode 2003-2045 d e q p rata-rata pertamWtahun mencapai 25 570 orang, dan setelah itu pertuinbufian cenderung konstan menuju titik keseirnbangan

terterztu (stable equilibrium), Jumlah pduduk Jakarta Selatan setelah tahun 2046

edenmg

akan

s a i l pala angka 3,l juts jiw, dengan rata-mta tingkat kepadatan pendud& rnenqxi 29,360 o e 2 . Pada saat jumlah pduduk mewapi augh stabil (setelah 2045) pertumbuhan p u k s i sampabmari juga cenQenmg stsbil den* rata-mtahi m e n q a i 10.980 m . J d a h pduduk

dm partisipsi

masyarakat merupakan faktor pengungkit (leverage factor) terhadap msalah samph kota. Bentuk Archetype yang menonjol

dari

model pagelolam sampah kota adalah Shfling the

Burden, Limit to Success dan Growth and IJnderinvestment.

Hasil sirnulasi model juga menunjukkaa Wwa panganan sampb kota ckngm sistem daur ulang terpadu betbasis zero waste rnerupakm proses bnlaming baik terhadap produksi sampah maupun kebutuhan sarana pengelolaan. Penanganan sampah kota dengan p e n d e k . sistem daur ulang terpadu berbasis zero waste clapat menghindari ketergantungan terhadap lahan sebagar tempat pembmgan

akhir

m p a h ( P A ) ,

karena

sistem ini d a p t menlnunkan volume m p a h sampai 97-98 % dan men& biaya operasional

samw

64.9 %. Untuk tetap menjamin kebersihan dan kesehatan lhgkwgm kota, mrrka pmngam sampah kota hams

dilakukan seam

holistik & n p rnembangun " budaya

b i h "

meldui pengembangan kapsitas lingkungan masyarakat (capacity development in environment),

dan

m e n p t e g r s t s h y a kedalam muatan kuddum pda persdidikm f o d mulai dari tq@t Sekolah Dasar (SD) sampi tingkat Perguman Tinggi.

Hasil analisis ISM menunjukh bahwa penanganm sampah kota di

Jakarta

Selatan menghadapi beberapa kendala, yaitu: (a) kesadaran dan partisipasi masyarakat yang

mash

rendah, (b) regulasi yang belurn mantap, (c) penegakan hukum (law enforcement) yang masih lemah, (d) struktur organisasi pengelola sarnpah yang belum tept,

dm

(e) s i b p menM yang belum kondusif. F h i l analisis kebijakan menunjukkan untuk rnemqpui sampah kota yang berlandash p d a Ppinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme perlu restrukturisasi anggaran kekrsihan kota &nw membentuk BLU Kebersihan (Sadan Layanan Umum Kebersihan), dan restruktunsasi lembam panganan sampah kota dengan membentuk Komisi Penanganan Sam& Kot.
(5)

ABSTRACT

M O L L , Dynamic Model System Engineering for Integrated Wmte AhmgemeItl h e d on Zero waste, Case Stdy in S o h J a b f a Under the direction of ElUYATNO, SURJONO HAD1 SUTJAHJO AND SUDARSONO HARDJOSOEKARTO.

The increase of population

and

development in big cities has emerged m v e such as the increase of waste -on has gone beyond the available existing i-cture

and

service capacity. Consequently wastes pile up all over the place resulting in a serious problem that requires quick

,

accurate and professional services. The waste disposal oriented management system b a d

on

open dumping

or

satu*tsty l d l l today is not

an

appropriate approach for waste management in big cities, because of land limitation

and high

costs. Due to the increase of waste generation

and

inavailability of land for waste disposal, wastes have to be minimized

in the

household, the major source of wastes. This is the best alternative for waste management in big cities where zero waste appr0~~4

on

the principles of reduce, reuse, recycle and incineration

are

applied

The research attempts to formulate the stmtegy of waste management in big cities appropriate with city development and public aspiration through dynamic model system approach and institutional

mode1

development. The methods to develop both models are based on institutional analysis with ISM ( h t e p e w v e S t m d u d Modelling)

and

financial adysis for integrated wastes mycling based on zero waste for f OO

m3/day.

The result of this research shows that the cost recovery of waste to prducts with an orientation

of

profit is not an appropriate approach for waste management in big cities. But the appropriate systems approach is based on waste to clean and then clean to p r d with an objective to preserve environmental sanitation and pmkct persod W t h and hyiene,

that

will eventuaity result to productive activities

and

increased industries

and

services. The key factor for succeshl city waste management is public participation particularly of housewives, the major some of wastes production.

The model simulations result shows that through dynamic models recognize the patterns of waste sources, waste generation and equipment which are needed, where

all fm the S-Curve (sigmoid curve) pattern are recogmid. The basic Arc- simctm of dymmc m&l for city waste management are : S M b g the Burden, Limit to Success, and Growth and Underinvestment. Besides that it will also be known that integrated city waste management based on zero waste is the balancing process to waste pduchon itself, whereby Ws approach will reduce 97-98 % waste generation,

and

will reduce the operational cost by 66.9 %. Finally

land

dependem for wastes disposal wilI be avoided

ISM analysis result shows, there are five main constraints of waste managernept in South Jakarta : (1) low saciety awareness , (2) unclear regulation (3) weak Iaw enforcement (4) inappropate organization structure, and ( 5 ) incondwive mental

attitude. The competent institution to take care

of

city

waste mmag&mentt which is

appmwate

wi*

city development and

the

public dspimtion is the comlssion for city
(6)

REKAYASA

MODEL SISTEM DINAMLK

PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS

NIRLIMBAB

(ZERO

W B T E )

STUD1 KASUS DI JAKARTA SELATAN

K H O L I L

Disertasi

Sebap salah satu syarat

untuk

memperoleh vlar Doktor Pada Program Studi

Pengelolaan

Sumberdaya Alam

dan

Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

LNSTITUT

PERTANLAN

BOGQR

BOGOR

(7)

' 'Sesungguhnya sesudah kesulitan iiu & k e m u d a h , muh apbila h utelah selesai dart surau umrsan KerjiakanJah dengan sungguh-sungguh m a n yung lainnya.

Dan hanp Rep& TtdunnnJah hermdaAnya h uberharap"

(QS : AIam Nasyrah : 6-8)

" Sesungguknya sebaik-baik manusia adalah mereka yang dapat memberihn lnanfaaat bagi yung lainnya ' ' (Hadis)

Kupersembahkan baaat kedm orang hsaku, istriku Kumaning Dam Permani dan

(8)

Judul Disertasi : Rekayasa

Model Pengelolaan

Sampah

Terpedu

Berbasis

Nirlimbah (Zero

Warre),

SaPdi

Kasus

di JaLarta

Selataa Nama : K h o l i l

NLM

:

P10600007

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Komisi Pembimbing

Prof Dr. Ir. Erivatno,MSAE Ketua

Dr.

Ir.

Sudarsono Hardiosoekarto,M&SH Dr.kSuriono Hadi SutiaMo. MSc

Anggob Anggota

Ketua Program Studi Pengelolaan Sumkrdaya Alam dan bingkungan

da

Manuwot0,MSc
(9)

Puji syukur penulis panjatkan

ke

hadirat AlIah

SWT,

karena h y a dengm rahmat &n karmia-Nya semata penulis dapat menyetesaikan disertasi h i . Pendis menyadan Wwa dalam menyelesaikan di-i ini banyak pihak yang tehh membantu dan memberikn d0ronga.n.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghsrgaan dan terima kasih yang tutus kepada Bapak Prof.Dr.1r.H. EriyatnoNS atrts kesediaannya menjadi Ketua Komisi Pembimbing.

Jasa

dan budi M a y a sangat besar melalui

b i m b i m

domngan dan -hat kepsrda penulis rlalam menyelesaikan disertasi ini. P e n g h g m dan

ucapan

terima

kasih

yang sama juga penulis s a m p h n B@c Dr.Ir.

H.

Sujmo Hadi Sutjahyo,MSc

dm

Dr.

Ir .

H.

Sudarsono H,MA,SH atas kesediaanya menjadi Anggota Komisi Pembimbing

.

Bim bingan, saran dm dukungam ya sangat membantu pendis terutama &dam mengernbangkan daya sintesis

dan

analisis yang diperlukan untuk menyelesaikan disertasi

ini.

Kepada Dr.lr. Erliza Noor yang tehh k d i a menjadi penguji luar komisi penulis ssunpikm terima kasih Khusus k e r n Prof, Dr. H Martarzi Huseini,MBA dan Dr.

Zulkieflimansyah,SE,MSc penulis sarnpaikan terima kasih

atas kesediaannya menj

adi

penguji

luar

komisi pda saat Uj ian Terbuka.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor USAHLD dan Dekan

FT

USAHID, serh KepIa LP2KM US AHID yang telah rnemberikan ijin kepada penulis untuk mengikuti program h k t o r (S3) di IPB. Terima kasih dimparkan pula

kepada

Dekan Sekolah P m a n a lPB

dan

BPPS Diknas atas kesemptan dan dukmgan beasiswa yang telah diberikan kepada p u l i s , sehingga penulis ciapat menyelesaikan studinya dengan lancar. Terima kasi h yang setinggi-tinggnya penulis sarnpaikan pula

kepada

Kepala Dlrras Kebersihan DKi Jakarta yang telah tnemkh ijin kepda pendis untuk

mehkukan

penelitian

di

wilayah Jakarta Selatan

Kepada

Ir.

Sri Be-, MSc, yang telah berkdi-kali memberikan masukan, kritikan, komentar dan dorongan, penulis sampaikan t e h kasih. Demiluan pula penulis sampaikan terima kasih kepada h. Widhi Handoko,Dipl; Ibu Bambang, Ir. Edison Meliah , clan Drs.Bmbang atas kesediaanya menjadi nam surnber. Khusus kepada DR. Dana Manalod, penulis mpaikan terima kasih atas kesediaannya mengedit "Summary"

Disertasi ini.

Akhirnya, ucapan terima h s i h penulis sarnpaikan kepada

selusuh

keluarga, Ayah dan Ibu Mertua atas dorongan dm doanya siang-malarn. Penghargan yang tak terhingga penulis sampaikan kepda isteri tercinta Kusumaning Daru Permani,

dm

anak-

t e ~ ~ a n g Mufida A m a h Auahrah, Fariha

LWa

Aaahrah

dan

Hafidzah Fauziah ~ a n g teIafi banyak kkorban

dan

telah memberikan dorongm, bantuan yang tak kmilai dengan penuuh kesabaran serh pengertiannya sehingga pendis tetap

semangat dalam menyelesaikan disertasi

ini.

Semoga Allah SWT membalas

budi

h i k semuanya, dan selalu melimpahkan kamia-

Nya

kepada

kita semua.
(10)

Penulis

dilahirkan

pada tanggal 14 Maret 1963 di Batang-Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai

anak

ke lima dari

tujuh bersaudara dari Ibu Tamini (almarhumah) dan Bapak Darkun (Almarhum). Pendidikan

SD

sampai

SMU

diselesailcan di Pekalongan Setamat dari SMU tahm 1983 penulis diterirna di IPB rneidui Proyek Perintis

II.

Setelah mengikuti masa Tingkat

Persiapan

Be- penulis masuk di Jurusan Statistika, Fakultsts Matematika clan Ilmu Pengetahuan Alam.

Pada

tahun 1988 penulis menyelesaikan sarjana statistika, tahun 1998 penulis melanjuhn pendidikan S2 p d a Program Studi Teknik I n f o d k a STiIBI Jakarta, selesai pendidikan S2 p d a hhun 1999. Pada tahun 2000 p u l i s mendapat kesempatan

untuk

mlanjutkan pendidikan doktor

pada

Program Studi Pengelohan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL), Sekolah Pascasajana IPB. Beasiswa pendidikan Sekolah Pascasajana diperoleh dari D e w m e n Pendidikan Nasional m e h i BPPS.

Sejak tahun 1988 sampai sekarang penulis rnenjadi staf pensjar

di

Fakultas Teknik Universitas Sahid ,

dm

sejak

&bun

1998 penulis juga menjadi -jar

di

STT-

PLN Jakarta. Disamping sebagai staf pengajar mulai tahun 2002 penulis aktif di LSM Education Watch sebagai direktur eksekutif.
(11)

DAFTAR IS1

...

KATA PENGANTAR i

...

...

...

DAFTAR IS1 -- 111

... DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN

...

X 1.1. IAmBelakang

...

1

1.2. TujuanPeneIitian

...

6

1 .3

.

Manfaat Penelitim

...

7

1.4. Ruang lingkup ... 7

2.1. Pengertian Sampah ... ... 2.2. Sistem Penanganan Sampah --- ...

...

2.3. Sifat

dm

Karakteristik Benda/jasa

...

2.4. &ro Waste

...

2.5. Pengelolaan Sam* Secara T e 6 u ... 2.6. Partisipmi Masyarakat

...

2.7. M t u s i dan Organisasi Lingkun-

...

2.8. Sistem ... 2.9. Sistem Dinamik ... 2.9.1. Perilaku Umpan Balik Sistem Dinamik

...

2.9.2. Pola-pola Dasar $ i s m Dinamik

...

2.9.3. Uji Validasi dm Sensitivitas Model Dinamik

...

2.9.4. Analisis Kebijakan Model Dinamik ... 2.10. Permcdelan

...

2.1 1 . Simulasi 2.12. PermoQelan Interpretasi

Struktur

(fnterpretative

...

Structural Modelling) 2.13. Analisis F i m i a l ...

.

.

... 3.1. Kerangka Pemikiran ... 67

...

...

3.2. TahapanPenelitian

.

.

68
(12)

...

IV

.

ANALISIS SISTEM 74

...

4.1. Pendekatan Kesisteman 74

...

4.2. Analisis Kebutuhan 76

4.3. Formulasi Permasalahan ... 79 ...

4.4. Identifikasi Sistem 78

V

.

PENGEMBANGAN MODEL.

...

83

...

5.1

.

Model Kelernbagaan 83

5.1.1 Analisis Kelernbagaan ... 83

...

5.1.2. Analisis Kelayakan Usdm Daur Ulang Sam* 84

...

5.2. Model Dinamik 86

5.2.1. S u b M d l DinamikSumber

Sam*

...

86

...

5.2.2. Sub Model Timbulan Sam@ 89

5.2.3. Sub Model Daur Ulang Smpah Te@u Berba

sis Zerowaste ... 92

6.1. Potensi Wilayah Kota Jakarta SeIatan

...

99 ...

6.2. Kelembagaan 100

...

6.3. S i s t e m P e u g e l o h S m ~ d i J ~ S e l a t a n 102 6.4. Fartisipasi M a s y d c a t

...

108

... VII

.

HASIL ANALISIS

DAN

SIMULASI MODEL

7.1. Model Kelembagaan Pengelola Sam&

...

...

7.1.1. Analisis KeIernbagaan

7.1.2. Analisis Kelayakan Usaha Daur Ulmg Sampah

... Terpadu Berbasis Zero Waste

... 7.2. Model Dinamik

...

7.2.1 . Uji Validitas

... 7.2.1.1. VaIiditas Stnrktur

... 7.2.1.2. Validrtas Kinerja

7.2.2. Uji Kestabilan Model ... 7.2.3. Verifikasi Model ...

.

(13)

...

JX

KESMPULAN

DAN

SARAN

184

...

9.1. Kesimpulan 184

...

9.2. Saran 187

...

DAFTAR PUSTAKA 191

...

(14)

DAFTAR TABEL

M i jumlah timbulan samph

di

DKI Jakarta tahun 2005 (todhmi)

. . .

. . . .

. . .

. . . .

. . .

.

.

.

.

.

. . .

. . . .

. . . .

.

.

. . -

. . .

-

. . .

Rats-rata nilai kalor

(k

kalkg) dan kdar air sam*

d~

DKI Jakarta.. . .

..

. . . ..

. . . .

. .. . .

. .. . .

. . . .. .

.

.

..

. . .

..

. . .

. .. .

.. . . ..

. .. . ..

..

.

..

.

Bentuk

dan

ukuran container pengangkut sampah . .. . .

. . .

. . .

. . .

. . . Nilai konstanta p d a sistem HCS (Hauled Container System). . . .

. . .

. . Sifat-siW barang

dan

jasa berdasarkan manfaamya

. . .

. . . .

.

.

. . .

. . . . Penyebaran j d a h pendwhk dan luas wilayah J a b r i a

Selatan

. . . .

. . .

. . . .

. . .

. . .

. . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. Lokasi LPSlTPS di wilayah Jakarta Selatstn . ..

. .. .. .

..

. . . .

.

.

. . . .. .

. . . .

. .. .

Lokasi uji coba pembdtarm mph (incenersij di wilayah

Jakarta

Selatan . .

. . .

. . .

. . . .

. . .

. . .

- - . . .

. . .

- - . -. .

. . .

- . - - - ..

. .

Hasil Rmcbbility Matriks Fiml

dsui

elemen tujuan program.

. . .

. . . . Hasil Re8~:hability Matriks Final dari s e h r masymah

yang terpengarui . . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

.

.

. . . .

. . .

. . .

.

.

. . .

. ..

Has11 Reachability Matriks Final dari kendala utama program

. . .

. . . . Hasil Reachability Matriks Final dari elemen pembahan yang

diingmkm . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

.

Hasil Reachability Matrib Final dari elemen lem- pehku

Program yang terlibat . . .

. . .

.

.

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

.

Hasil analisis kelayakan usaha daur ulang sarnpah t e e

Berbasis zero waste dengan kapasitas 12 m3/hari . . .

. . .

. . .

..

Hasil adisis kela*

usaha

daur ulang sam@ terpadu

Berbasis zero wmte d e w kapasitas 100 rn3hm-i

. . .

. . .

.

.

. .

b i l analisis kelayakan

usaha

daur ulmg sampah terpadu

Berbasis zero wasfe dengan kapasitas 100 m 3 k dengan

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

[image:15.612.90.508.138.743.2]

sistem penslolaan samp& (modifikasi BPPT dm

PU)

...

...

S i s m p e l a m pqpngkutan container

S i m

model

HCS (Haded Contamr System)

...

Sistem pengangkutan model SCS (Stationary Container

...

System)

Bagan alir sistem pengelolw sampah secara terpdu ... Hubungan timbal & ?I pen- pen&aman

dan

...

p a p s i seorang terfiadap lingbgmnya

Rancatigan pengembangan struktur institusi linglsungan

...

...

Model d i s k sistem sosial

Diagram sebab akibat pola claw Perbaikan yang Gaga1

... (Fixes t h Fail)

Ihagmm sebab &bat pla claw Pemindshan Be?m

...

(Shifting the Btlfakn)

Diagram

sebab

akibat pola dasm Batas Keberhasilan

... (Limit to Success)

Diagram sebab akibat pola d a m Waran yang Berubah

...

(Drifsing G w l s )

I)lagrsun

sehab akiW pola dasw Kemajuan clan Kekwangan

...

M d

(Growth and underinvestment)

Grafk perilaku

Sukses

Bag yang Berhasil (Success

... To SuccessfiI)

Diagram sew akibat pola dasar Sukses Bagr yang

...

k h a s i l (Success To S w c e s ~ l ) ... Grafik perilaku eskalasi bedmarkan p h a h m waktu

...

... Diagram sebab akibat pola dasar Eskalasi (Escalation)

Diagram sebab akibat pola dasar Kesulitan Bersama

( Tragedy of the Common)

...

Perilaku situasi Trgaedy of the Common menurut waktu ... ... Stnrktur dasar sistem model

*

Konsep trasformasi &lam sistem

...

Pendekatan sistem f System approach) ...

nagran alir pengembangan model dalam sistem

...

Hubun&an antar variabel dalam sistern pengelohan sampah kota

...

Integrasi aspek lingkmgan, ekonomi dan mid budaya &lam pende

... katan sistem

Diagram input out put rekayasa sistem pengeIolaan sarnpah

Diagram alir analisis kelembagam dengan metde ISM

...

(16)
[image:16.612.91.508.68.731.2]

...

sub

m&l&& sumber sampah

...

Bagram sub mode1 timbdan samph

...

Sub model

d i n h k

timbuhn sampah

Diagram sebab akibat pengelolaan t w u behasis

...

zero w m e

Sub model dinamik

daur

ulang sampah k@u berbasis

...

zero wmte

D i m dir daur ulang sampah terpadu berbasis zero wasre ...

...

S i d m pengadutan sampah door to d m

...

Pols samph di wilayah Jakarta Selatan M&l Partisipasi masyarakat d a b penan- sampah di

...

R W

08 B a n j d K a a m a t m C i W Jakarta Selatan

... Model pnangamn sampah dr TPS

Hubungan Driver Power

(DP)

dm Dependence

(D)

pada

...

elemen tujm program

Dm.gram model stnrktur h i d

sub

elemen tujuan program

...

Hubungan Driver Power (DP) clan W n c e (D) pada

... elemen sektor masyardzit yang terpengmh

Diagram model struktur hrarki sub elemen sektor rnasyarakat

... yang terpengaruhl

Hubungan Driver Power @P) dm k p d e n c e (D) pula

...

elemen kendala utama program

Diagram model struktur b k k i sub elemen kendala uhma

... program

Hubungan Driver Power (DP)

d m

Dependence

(D)

pa&

elemen pnhhan yang diinginkan

...

Dwgmn m d e I simktw hirarki sub elemen pubahan yang

* *

...

dlinginkan

Hubungan Driver Power (DP) dan Dependence (D) p d a

eIemen Iembaga pelaku program yang terlibat ...

Diagram model struktur lurarki lembaga pelaku program yang

...

terlibat

...

Model playanan pmmganan mpnh Huh

... Mdel kelmhgam pemqamn samph kota

Grafik pertumbuhan jumlah penduduk di Jakarta Selatan

...

Grafk m b u h a n j wdah industri, dan fasilitas komersial dan bislzis

...

di

Jakarta Selatan

...

GrafiIr pertumbuhan produksi sampah

CMik pertwnbuhan kompsisi sam@ orgmik dan samph

an orgmik ... Grafik perbandmgan perkernbangan j umlah penduduk

...

basil simulasi dcxqpn data ernpirik

Grafilc p h & i q p n perkern-

jumIah

produksi sampah

... Hasil simulasi dengan

data

empiris

Graf~k perkembangan tingkat kepadatan penduduk

di

Jakarta

...

(17)

GrafiLperkembanpkebutuban kedammangkut,TPSdm

tenaga keja

untuk

pengelolaan mph

...

. .. . ..

..

.

..

. ... .

..

. .. .. .

.. . ...

. ..

.

h f i k

patumbuhan smph sisa pda sistem pengeloh

terpadu

berbasis

zero waste . . .

.

. . . - - .

.

Grafik keb- kendam

pada

pengeloh sampah krpdu

-is zero waste ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. . ... ...

.

.. ... ... ... ... . .. ... ...

.

Grafik Keb- lahan p d a w g a n m sampah kota t-u

Ekdmis zero waste.. . .

. . .

. .

. . .

. .

.

.

.

. . .

. . .

. . .

. . .

. .

. . .

.

. .

M

i

perkembangan pemakaian lahan (FLT) dan daya dukung

lingkrmgan. . . .

.

.

. .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . -. . .

.

. . . .

- -. . .

. . .

M i k

hubungan

sub

model smber mph, sub model tirnbulan

sampah dan sub model daur uImg sampah terpadu berbasis

zero waste.. . .

. . . .. . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . . .

.

.

. . .

. . . -

Gmf& Fraksi -1

-

(FLT) h g a n i-ensi

structural

. .. . .. ..

(18)

Nomor

Petunjuk penggunaan m&l dinamik p e n g e l o h sampah

tepdu berbasis zero waste . . .

. .

. .

. . .

.

. . .

. . .

. . .

Bahasa program model dim& pengelolaan sampah teqtadu

bertrtrsis zero waste ... ... . .. ... ... ...

...

... ... ... ...

.

.. . .. . . .. ... . .. ... ... ... ... .. .

.

Asumsi dasar daur ulang sampah terpadu berbasis zero waste . . . Proyeksi kebutuhan tenaga kerja, b l i f k a s i

dan

tingkat upah

pa& kegiatan

daur

W g sampah terpadu bedmsis zero wasre

*itas 12 m3mari .

.

. . . . .. .

. .

.

.

.

. . .

. . .

. .

.

. . .

. . . . Kebutuhan investasi kegiatan usaha daw ulang sampah terpsrdu

berbasis w o wostekapasitas 1 2 rn3/han'

. . .

.

.

. . .

. . .

.

. . .

. . . Biaya opmsiotaa3lbulan kegatan usaha daur dmg sampah

te@u berbasis zero waste kapasitas 12 m 3 h r i

. . .

. . .

. . .

Proyeksi pendspatam kegiatan

usaha

daur ulang m p a h terpadu

berbasis zero waste lapasitas 12 m31hari

. . .

. . .

. . .

.

.

. . .

. . . .

Perincian biaya operasional kegiatan

usaha

&ur ulang sampah

terpdu b h s i s zero wusre kapasitas 12 rn3/hari. . . .

.

.

. . .

. . . Perkiraan pendapabdtahun kegiatan usaha daur dang sampah

terpadu berbasis zem wmte kapasitas 12 m3/hari . . .

. . .

. Perkembangan pendapatadtahun kegiatan usaha daur ulang sarnpah t@u b e h i s zero wuste kapasitas 12 m 3 h i

=lama umur ekonomis (5 tahun) . . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

.

P e W m g n biaya o p e r a s i d kegi;rtan usaha

daur

ulang

samph

t e r n M m i s zero waste lapsitas 12 rn3/hari...

... ... ...

...

...

...

... P d t m g a n depresiasi dmgan met& garis I-. . . .

. .

.

. ..

. . .

. . . ..

Sumber pdanaan pada kegatan

usaha

daur ulang sampth

terpadu krbasis zero waste kapasitas 12 m3/hari.. . .. . .

. . . .. ..

..

.

..

.

..

.. . .. .

Perhitungan angsumn p k o k

dan

bunga kegatan

usatba

daur ulang sarnph krpadu berbasis zero wmte kapasitas

12 m 3 h i . . . .. .

.

.

. . .

. . .

. . . .. .

. . .

.

.

. . .

. . .

. . .

. . .

. . . .

. .

.

. . . . Jumlah pernbuyman angsuran pokok dm bung tiap tahun . . .

. . .

. Perhitungan

nrgi

laba

kegiatan usab

daur

ulang sampah

t-u kbmis zero wmre kapasitas I2 m3kari . . .

. . .

. . .

. . .

.

.

. Cash flow @patan dan pngeluaran hap tahun pada

kegatan usahi claw ulang sampah te@u k b i s zero

(19)

P e n i b kelayakm usaha berdasarkan IrrternaI Rate of

Return (Em)

...

Penilaian kehyakan

usaha

b e r m Net Present

Value

(NPV).

... Penilaian kriteria kehyakan usahsl berdasatkan be*

kri

teria

...

Asumsi dasar daur ulang samph t q d u k ~ izero s

3

...

wasre kapasitas I 0 0

m

/ban

Proyeksi kebukuban tenaga keja, kuslrifibsi dan

t i a g L s t u p n h p s d . k e @ - ~ ~ = q - P h w ~

...

krbasiszero wmtekapasihs 100 m /hari... Perhitungm biaya opasi

usaha

daur u h g sampah

...

tepdu bertrasis zero warre lupasitas 100 m3/hari P r e d i k s i ~ u s h d a u r d a n g s a m p a h

...

tcrpadu

brimsis zero waste Lapsitas 100 m3msri Sumber pendanaan p d a

kegiatan

daur ulang

...

ssmpah te@u

berbnsis

zero warce

Lapasitas

100 m3mari.. Perhitrmgan biaya o p e r a s i d kegiatan

daur

ulang

sampah

tnpdu

berbariszerowmtelupssitas 100m3hari

...

Perihtmgan deprmiasi dmgan

me-

garis lurus pada daur ulang w p a h terpadu berbasis zero wmie kapasitas

100

rn3/hari

...

Perhtmgau angsuran

pokok

dan bmga p d a

d m

ulang

mmph terpadu Mmis zero wate kapasiias 100 m3/han' P & ~ r U g i l a h a d a u r u l a n g s a m p a b ~ u bedmi

rero waste kapasitas 100m3/bari

...

Cash flow pendapatan

dan

~ 1 u a r a & a h u n p d a kegmian

daur ulang samph terpadu M szera wmte kapasitas 1 00m3/hari ...

Ke1ayaka.n maha b d a s m h Average Rate of

Rebum

( A m ) daur ulang mph tmpdu berbasis zero waste kapasitas

100 m 3

...,...

~ Kelayalcan lrsaha benhwkan Payback Perio

(PBP)

daur u h g sampah terpadu berbasis x m wmte kapsitas

loo

m3&.

...**...,...

Keh-

usaha

k d m a h n h e r d Rate of Retrrrn (IRR)

daur ulmg sampah te&u berbasis zero waste kapasitas

100 m3/hari. ... KeIayakan usaha bet*

PrifitabiIity

Index (PI)

daur

dang sampah terpadu b e h i s zero wasfe kapasl~as 100 m3mari

-...--...-..*...

KelayaSran

usah

berdasarkafi h g a i kriteria
(20)

Baamyamode1 usaha kegistandaurulang ~ ~ m p a h t m p l u

k h i s

zero

waste

kapasista

100 r n 3 M d q m subsidi

...

pemerintah 40 %.

... Perhitungm rugi laba dengm subsidi pem4nt.h 40 %.

Casflow pe&pbn

dan

p e n g e l ~ t a h u n dengan subsidi

Pemerintah 40 %

...

.

.

.

.

...

Kelayakan usaha berdasarkan Average Rate of Return (ARR)

...

dengan

subsidi

pemerintah

40 %

Kelayakan usaha krdasarkan Payback Perio (PBP)

d e q p subsidi pemerintah 40 %

...

Kelayakan maha berdasarkan Intend Rabe of Return (IRR)

...

h g m

subsidi pemerintah

40

%

Kelayakan u&a berdasarkan Net Present Value (NPV)

dengan subsidi pnerintah 40 %.

...

K e l a y a h usaha berdasarkan Profitability Index (PI)

dengm subsidi pemerintah 40 %.

...

Kelayakan

usaha

h d a d m

be*

kritmia

dengan subsidi pemerintah

40

%

...

Perkembangan j

um

lah penduduk, kepdatan penduduk,~ duksi sampahhn, jumlah kendaraan angkut safnpdi, jumlah

p h d i kompos dm jumlah batako sebaga~ prod& akhir

(21)

1.1. Labr Wkaq

p&gkmm jumlah p d u d u k , dan p e m b m ~ fasilitas kota pusat bisnis, komersial dan industri, ktiumnya di kota-kota b telah menimbullcan

k

m

dampak negatif, antara lain : (a) tmjadinya ketidak seimhngan ekologi (ecological disequilibrium) s e m a k h t dari menin* jumu timbulan dan (b)

sernakin sempitnya lahan terbuka hijau akibat tekanan dmi pemban- m a ndm W t a s komerd. Menmghmya j d a h t i m b u h sampah di kota-kota besar telrmh jauh melebihi kapasitas pelayanan dan samm p e n g e l o h sampah yang

da,

sampah menumpuk

di

TPS (Tempat Pembuaop Smpah) semmlam, mu & l o b - Iokasi kosong di gkim perumahan penduduk. Akibatnya muncul beberapa masalah lmgkungm dan kesehatan penunman b w , air akibat leachute , m e n m y a tingkat estetika, tempat berkernbangnya serangga dm nyamuk. serta p t a s b l mmjadi salah satu penyebab banjir. Semerrtara itu pada saat yang sama keterbatasan lahan di kota-kota besar sebagai akibat dari tekanan pemhgunan p u n a h a n dan fasilim komersial himy& semakin r n ~ u l i t untuk medqdmn lahan untuk membangm TPA (Tempat Pernbuangan Akhu) Sampah.

b l a h pgslolaan s m p h

dm

kebersihan lingkungan semestinya sudah

menjadi primitas pembangunan yang sejajar dengm pembmgman lainnya. Tetapi

(22)

l h i TPA (Tempat Fernhangan Akhir) sampab. S-ya ldcasi TPA dim jusbu

setelah sampah menurnpuk, sehingga p e r m d m ymg m m d ahbat meningkataya timbulan sampah tidak dapat

tertangani

d e t ~ ~ l W

Penanganan wnph

di

kota-kota besu d~ Indonesia sampa saat ini masih men- " end of pip" yakni pmaugmm m p a b mulai dari pewadahan (on site hunding), pengumpulan (collection), pemindihn (tranger),

penpngkutan (tmnprt), dm pembuaflgan (dspos~12) dihkukan e l a h -ah menumpuk, dan sistem pembuaagan yang dilakukan masih berorimtasi pada l a b TPA Seiring dengan semakia meuingkatuya jrrmlah tmbulan samp&,dan k mMmn di kota-kota

besar,

maka pembuangan sampah

ke

TPA dengan sistem sanitmy lan&iI menjdi ti& tepat lag. b m a dhmping sistem tersebut nmemerlukm lahan yang

luas juga biaya operasional yang =gat mahal, diprediksikan untuk rnembuang sampah

ke TPA d e n w sistem snnitary hQ"1i tawbut d u k a n biaya operasionalisasi &tar Rp 1 jutdton (Bebasan, 2002).

S&gm realitasdarihaltersebrrtdiatas, maka strategipenanmsampah kota hams d i d b n pada pengurangan di sumber, amu pengolahan di TPS

untuk

mengmngi kekrganhmgm terhsdap lrthan yang semakin sdit diperoleh Berdasarkaa hasil penelitian BPPT (2000) menunjukkan bahwa komposisi sampah kota sebagian

bessr (70 %) adalah sampah orgar&, dan sisanya 30 % berupa samm anorgat& Komposisi seperti ini seharusnya menjadi pertimbangan d a r n penyusunan rencana

(23)

-& provinsi sampi prtaintahan di tingki

RT;

dan (3) pelalcu

&

produsen, penjml, pedagang

d m

distributor. Untuk mendapath d bp a d ~,

& p& setiap proses pengamtib kebijakan yang W t a n den- pengelob

sampah kota perlu melibatkm peldcu-pelaku tersebut.

Kotamadya Jakarta Selatan merqaka salah satu dari kata ksar di Indonesia yang rnenghadapi masalah yang kompleks dalam pengelolaan sampah. Peningkatan produksi solmpslh

di

Jakarta Selatan sudah melampui kapasitrls days dukung sarana pengelolaan yang ada, sehingga terjadi penumpukan sampah ditempat-tempat urnurn. Dari aspek pelmmian liqkmgan, wilayah ini memiliki kedudukm y q -gat p t i n g , karena berdasarkan

RUTR

pengembangan Jakarta diarahkan pada pengembangan wilayah h dan timur, sebahhya Jakatla Selatan mmpakan daerah konsewasi p g tetap d i ~ Dengan ~ . luas 145.72 km2 , Jakarta Selatan merupakan wilayah

kotamadya terlw kedua di DKI J Wwtdah Jakarta Utara Wilayah ini merupakaa pintu gerbang bagi 13 sungai yang masuk ke wilayah Jakarta, yang potensid medatangkan baujir, sepaci sungai Ciliwtmg, Sungai Baru

(mi

Baru), Sungai Pesanggrahan

dan

Sun@ Cipinang. Oleh karena itu penangan lingkungan (tarnauk pmngmu~ masalah sampah) di wilayah Jakarta Selatan perlu diIakukan lebih

profksional, tepat dm cepat , sesuai dengan kmkteristik dan penrrrtukannya.

Pettambahan penduduk dan p q g k a h m sosd ekonomi masyamla memberikan ~QUUII terhdap kenaikan jumtah timbdan sampah, rata-ma praduksi s a m p a h / m g

(24)

Tabel 1. M i k s i Jumlah Timbulan Smpah DKI Jakarta Tahm 2005 (Unit ton/frari)

Sumber : JICA (1 987)

Sistem pengeloh sampah di Jakarta &latan mtrsih kmrientasi pada

TPA

sesuai dengau mcangau induk (masterplan) yang dibuat oleh JICA (Japarr International

Cmpmtim Agemy, 1987). Sampah dari sumbernya di kumpulkan ke TPS baik secara

iredivithl maupun commuraal. Kanudian dari

TPS

sampah diangkut menggunakan mobil

pengangkut sampah dibawa m u j u tempt pembuangan samm

di

TPA di TPA Bmtargebang Bekasi yang beqarak sekitar 50 km.

Penangum sm@ yang M m t a s i pada TPA ini a h menghdapi msdah

yang s m a k h kompleks

dunax

yang akan datang, karma timbulan sampah terus meningkat sementara Impitas daya Campmg TPA semdm menunm. bpmitas TPA Bantar Gebang yang luasnya 108 ha dimming hanya u t u k rnenampung sampah

malsimall4,OOO m3 mari (JICA 19873, namun ma-rata sampah yang dibuang ke TPA

dari seluruh wilayah DKI Jakarta teiah mmcapai 22,000 m3 (IDinas Kebasihan

DM

J

-

20021, ha1 ini menuujulrkan bahwa samwyang dibumg Ice TPA ~~g

blah melampui lapsitas daya tampung dan bsttas kemampuan pengoMan Akibataya,

terjadi pnhbunan sampah pada di sekitsr TPA yang -bat @a pe

-lingkungan lair dm udm), dm bau busuk yang menggaaggu k a y m m a n w a r p sekitar. Induh Jalan

180 I I 20

400 20

I

360 i 20 1

330 1 20

240

1

20

1,510 100 - . . . L

Wilayah Jakarta Pusat

Jakarta Utara

Jakmta Bamt

J h a Selatan JakarbTimur Total

0 - . - . - . -

Total 1,850 1,550 2,090 2430 2,300 10,220 Pasar 410 250 360 340 350 1,710

,- .. -1

Domestik 620 670 I ,080 1,420 1,330 5,120

- 2 . - .

' Komersial

620 210 270 330 360 1,790

(25)

Oisamping itu bkasi TPA Bankafgebmg ymg secm ber~arak sekitar 50 km dari Jakarta memiliki banyak kelemahan, antam lain aksesibilitasnya rendah, dm w&u ternpub yang ham ( 4 4 jam), ahbatnya "ritasi" angkut men@ rendah, kapasitas angkut sampah juga rendab, dan tingkat peIayanannya pun menjadi rendah , (Sudin Kebersiban Jak&rta S%l;ltan_2002).

Salah satu al-tif pengeloh sampah yang dapat menjuh soiusi terbaik dikota-bta besar se@ Jakatta S e b sldatah p e n g o b smpah di sumber, atau sedekai mungkrn dengan sumbet seam terpadu berbasis zero waste yang r n3

R

+

P dan I ( R h c e , ~ R a e , Recycle, ~ Participation &n Incenemsi). Sistem ini menrpakan kombinasi pengohim dengm m-a daur h g , pengmposan, pemhahan (inceloemtor) dan pembuangaa akhir dengan melib& masyamhi &it=. Pengelolaan mpah dengm sistem "zero waste" ini telah d i u j i c o b di beberapa

tempat di J d m t a Seiam seperti, Tebet, Jl. Asneli Pasar Mrnggy

A.

Siaga K e I d m

tanjmg Barat dan Jl. Gaadaria Jagdam, akan tetapi mash &&atas d- tehmlogi yang ~tlasih sedemana dan belwn melibatkan masyardat &tar, xhngga pilot proyek tersebut tidak dapat berkembang dan tidak dam bertaban lebih lama.

Kenyataan yang mendasar dari penan- sampah kota

adalafi

kompleks dan dinarms. Kompleks karena meIiWan t i p pelaku utama yaitu m a s y m b t , pemerintah dm pelaku

usaha,

wrta bktm lain yaag saling kimmksi yaitu : regdasi, institusi, organisasi, pen-- tekn01ogi, pengawasaa, pendanaan, dm mkaaisme penyetestrian k o d & (cortJlicf solution). Dinamis h e m &j timbuhn m n p h akan berubah seiring

den- peru- &. Kompleks dm dinamisnya pnanganan sampah kota

(26)

Wadu d a l u i pendthtm kesiskmm (*em w p m h ) yang didasarb sebernetic, holistic &n efectiveness (SHE), dengan melibatkan seluruh srokeho&r. p&&tm s k m ~ dinamik yang nmpakan bagian dan kstemm dam menjadi satah satu alternatif pendekatan ddam p a n p a n ssmpah kota, karena pndehm sistem dinamik ini dapat menyed- s t n h n sistem yang kompleks dm rumit (Mdmnmdi, 2001 ). Metaui pendekatan sistan dinamik ini seorang p g m b i i kepmwm dapat menggunakan p n g h m m y a dab pen@ilan kepumm, bffdassrkan simulasi model dm perilaku sistem yang dihadapi (Davidsen,

1993), d m g a kebijakan stmt@s yang perlu dilakuhn uatuk rnencipdm k d i s i

yang dikebendah dapat dimtisipmi secara lebih diai.

Penggunaan sistem dhamik pada pengembgm mode1 pengeloh sempah terpadu berbasis "zero waste" dalam penehan ini tidsk hmya untdc metlgungkap apa,

bagahma dan m e m e permasalahan samph itu m d ,tetapi juga bagaimana menciptakm sebuah model sistem yaog mmpu menyesuaikm clan rnembawa p m b a b w m yaugsistemik k d y a n g d i i n ~ d a n t i n ~ a p a y a n g p a l u dilakukan kearah yang lebih bsik di masa yang a k a datmg sesuai d e n w perkembangan dan penlbaban ymg terjadi.

1.2.Tnjuao Pcnelitian

I . Mengembmgkan mdel kelembagaan peogeloh perampahan sesuai dengan

hakt&daerahpelay-

2. Rekayasa model sistem pagelolaan sampah terpau ~ s i nirlirnbah s (zero

(27)

13. Manhat Pcadiliao

Manfaat penelitian ini tidalah untuk rnemberikan SWtu d b g m

bfi

Pam pengambil k e b i j h dibidang p @ o h ampa ah kota, &ggst m ~ b i 1

kebij- secarsl cepat, tepat dm akurat dengsn tetap mejaga profesidisme dan akumhiliias publik. Dari segi teotitis ak;ademis, +tian ini d h p k a n dapat menjd

d h

satu balm rujukan ilrniah bagi para peneliti lain yang akm melakukan pengksjian dengan pendekakau histeman.

1.4. Ruang L-p

Menpgat kompleks dan dinamisnya masalah pasampahan, maka penehtim ini difokwkm pada dm hal : pxhma pengembangan model dinamik clan kedua pengembangan model kelembagaan. Pengembangan m d e l dinarmk dibacasi pada pengembqpn mode1 dinamik sumk sampah, m&l diaamik timbulan sampah dm model dinamik p e n m a n mpah kota dengan pendekatan daur ulang smp& terpadu

W s ixro m e . Pmgembgm model dinamik sumber sampah dibtasi pada mhbei-variabei utama penghasi1 sampah seperti jumlah penduduk, jmI& bangunan irmdustri dan hilitas komemia1 dan hsnis (Dinas Kebrsihan DKI Jakarta, 2001). Sedmgkan pda pengembangan model dinamik timbulan s a p a h dm mode1 dinamik

p l e n a n p m sampah terpadu b l m i s zem waste d i W pmia

@ern-

produksi sampah dm sarana pengelo1m sampah kota yang dperlukm sepati j d a h gerobak, TPS, jumlah kendamn aagkut dan luas

lahan,

b m opmkonalttya Pengembangan model kelembagam difbkuskan untuk mengembangkm model
(28)
(29)

2.1. Pengerihn Sslmpah

Pengdan sampah yang mum digunakern di Indofpcsia

adalab

men-

konsep yang dikembmgkan oleh Lembaga Penelitian Universitas Indonesia (1989), yaloli smphrnenrpakan limbahpadat atausetaphpadat yangkasddarikeglatanmawsia dalam wtu lingkungan, terdiri dari bahan or&anik dan anmganik, dapat dibakar dan tidak dapt di-, yang tidak

termasuk

kotom mush. Sedangksrn Miller (1985) dm Tchoboglous (1977) lebh menyederhanakan hgi, bahwa m p a h intinya adalah benda sisa ymg ti& dipakat dan hams dibmg.

Pembahasan masalah sampah selalu dikaitkan d e n w sum&, komposisi, dm karakteristrknya. Hal ini penting karma b b i t a n dengan k i s opamional pengeloh dm pengolahim mph

di

suatu wilayah, khususnya dalam menentdw sistem yang tepat dan hilitas yang diperlukannya Dilihat dari s u m b e r o ~ Peavy, Rowe dm Tchobanoglous ( I 985) membagi menjadi 4 kelompok : (a) sampah berasal dari pemukhm (ubmestic wasla), @) sam@ komersial (comercia1 wstes), (c)

am@ i n d d (irmrkrsrrial wastes), dan (d) sampah alami (sampslh jalaa, perkehnm, dH).

Jumhh dan kepdam {knsitas) sampah magat dipengsruhl oleh kondisi

geografk, iklim, jmM penduduk, j d a h fasilitas k w ~ w i a l dau industri, status S O S ~

masyamkat dan pola konsumsi. Masyarakat dengan status sosid yang tinggi cefldmung mmghasilkan sampah yang lebih besar dari pada masyamkat deugm status soslal yang

(30)

Diliha &xi sumbernya, menurut T c h o b @ 0 u s (1977) 4 k h p 0 k pen-

samP&

t*, y& : r ~ ~ s h tangga, tempat komersial, indmtn', dan jalm

(ma).

-@ & (hmestic wasres) merupakan jumlah terbesar dari total timbulan m p a h di kata-kota besar. Basil penelitian yang dilak-ukan oleh Dinas Kebmlhan DKI (2000) menunjukhn, bahwa sampah yaog rumah tangga j - b ~ a

mencapai 65 % dan' total timbulan sampah, d g k m dari tempat k ~ m e r ~ i a l dan hdwlri &g-masing &tar 16%

dan

15 %, dm sisanya (sekitar 4 %) k a d dari jalan, perkebunan, dan taman.

Menurut Peavy et a1 (1985) keane~gmnan aktivitas masyarakat dm status sosial

m e b-&tuigtik timbulan smph yang dihashlkan. Elad studi BPPT

(1990) tenhadap Weristik simpah di DKI Jakarta menunjukkan bahwa k a n d u n ~

stun@ organ&

di

DKI Jakarta jumlrrhnya mmapai 70 %, si- U) % lagi berupa samwmag&.

22. Sistem Ptaaaganae Samprb

Teknis operasiod pengelolaan sampah memerlukan informmi kadar air dm nilai kalw. Krtdar air menunjdchn pedmxbpa antara berat kadat air mpahdengsn berat barsah saanpsh seam total, atau dengaa h a t kering. Infmasi kadar air ini d i e m u k w u a n sistem pgangkutau. Sedsrugkan nihi kalor menrpakan besaran p m ymg d i h a s i h oteh sampah pada saat pembakaran, dm dmyatakan

dalam Idrat/kg. Data m i kaIor d i p a l h mtuk pren- -1ahan 58mpab

d e n m pem- (insenemfor). Pembakaran sampah akan efisien bila

~

Wor

800 kkaVkg CT*@rn,l977). Di negm-LPegm i n d m h d m g m h& air ssmpah bepvariasi antam 15 %30 %,dm w n m q a mta-ma 20 %. Semenm di

(31)

T c W d o m (1985), besar kecrlnya kadungm air dahn sampah dipen-

kornposisi sampah itu sendiri, mush, kelembab,

d

hujan

dm

pola konsumsi masyarakat Htlsil peoelitian BPPT (1996) m e n u u j ~ babwa rata-rata nilai Wor dm

kadar air sampah di DKI

Jakarta

seperti pada W l 2 .

Tabel 2. Rata-rata nilai krilor (kkaVkg) dm kadar air di Jakarta

Sumber : mnas Kebersihan DKI Jakarta (2002)

non telctus yang meliputi perilalcu masyarakat, kelemhagmu, tehoiogi, regulasi, sistem Rats-

keuangan, dim kemauan politik (political will) dari pem- sema umum seperti

ke

6 aspek tersebut tertem pada Gambar 1 .

Jakarta Jakarta

Jakarta

Proses p n g e l o ~ sampah seam tebis d W dari murmculnya t i m b u h Jakarta

Jakarta

sampah dari sumkr smph, yang dilanjudm dengan pewadahan. Timbulan sampah

1.8 1.6 1.7 2.2 1.8 j

I

1.8

Selatan &t

Pusat

komersial, dan lain-W. Data mengenai timbulan stimpah diperlukan untuk keperluan Timur

1

rata

1 Utara

(32)

musim , (3) fkkumi pengawdan, (4) &t ~enggilkg @encacah sampah) di dapur, ( 5 ) penIaku dari maw-. ( 6 ) volume dari pengangkutm dan pen-

ulwp4

~~

(7)

-

-&.

Pewadahan Regulasi

I

lnstitusi

Pengumpdan I

pen- Organisasi

Sam@

Kota

Pemindahan

!

Pendaman I

Teknologi

Pell&lahm

[image:32.626.132.513.177.439.2]

DiTPA .

-

Gambar 1. Sistem penanpan m p a h kota

Selanjttiqa Tchobowglous (1977) menyxdhn, d a 7 maam jenis sumber timbulan sampah yang memiliki kadteristik dan komposisi yang berbeda : ( I ) kompleks pumhan, (2) dwmh kmxmial, (3) Indumi, (4)

daah

k h k a , (5) tempat-tempat permbatat tanmum (kebun percobam), ( 6 ) kawassn pertanian, dm (7) m a n t o m Judab timbulsn m p a h yang d W M o r a n g per hari diptqgnh oleb b e h p Maor, antm lain : tin* pendapatan masyadat, letak geografis dm ildim. Untuk daerah
(33)

tinggi cendmmg rnmglmilkm timbulan smpah yang lebib tinggi dibmhtg den* masyarakat dengan tingkat pendapatan yang rendah.

Seam

teknis opaasiaual, proses

awal pengolaban sampah dimulai dari

pewadahan yang Menurut Miller (1985). dm Peavy et a1 (1985) pewadshan ini

menrpakEm tilhap y m g paling

--

b

pro= pengelolaan &jwa

tahap

ini

perlu admya partisipasi masyardat. Partisipasi masyankat dalam proses

pewadaim d M d m den= am pemilhan pewadahan antara sampah or@ ( k g m k b l e ) , den@ m p a h non o m(nondegrcscdable). Dalarn kenyataannya sangat jamg sumber sampah (masyadmt) yang meIakukm p e r n i b

ini.

Ada h a sebab keengganan masyarakat melakukan pemiIaban (Wardana, 1998; clan Hariyanto, 1999) : p a t m u partisipasi masyarabt ymg madab, dm kedua mayadat beium bisa membedakan sampah organ& dengtin smnpah ananorgan&.

Proses sehnjutnya seam teknis setelah pewadahan (Onrite M l i r r g ) adaiah pengumpdan (Collecnon services). Pada tahap pengumputan ini b-a sampah y m g telah ditempatiarn di

bak

sampah oleb pengbd mpah dmi k b a g a ~ tempat

dikumpulkan dmgan menggrmakau gerobak ke bak penampungsn sampah semen-

(TF%) atau "imm$er dip". Tetapi ada j u g yang hgsung b g k u t ke Tempat

Fernhangan a i r (TPA). Kegiatan pgumpulan sam@

ini

merupakan bag~an yang k o m p l e k d a n s u l i t , h a l i n i k a r e n a ~ s l n n b e r p e o g h a s r l s a m p a h p a d a d a e r t r h

pelaymm. Biaya biaya yang dipdukan pada pmses

ini

menunit Peawy et

al

(1985)

r n e q m b

yaug pahng besar dari seluruh t p m s i d -0laa.u mnpzlh, yaitu sekitar 50-70 % dari total biaya keseluruhan.

Sistem pngmpulan sampah dapt d i h k u h ~ meMui 2 macam, yaitu (a) Sistem

(34)

terbagt dua : Pertarna, individual b g sy t l h ~ sampah h g s ~ n g d h b i l

" h r &or", dm kemudian diangkut

ke

Tempat Pembuanga Akhir (TPA), d W W

T&

Dwnp Tmk, Compactor h k Dalam hd ini a b

pengmpd (Truk) bdmgsi seb& alas pengangkut samptrh menuju ke TPA Sistem ini b h digunakan mtuk melaymi m~syarakat k e h

-&ah

atas, kaw- perkantoran (Dims Kebaihan DKI Jakarta, 2000). Kedua, poh individual tidak langsung m p a h

drrri

--masing sumbemya sebe1um dmgha menuju TPA di pindahlcan ddu ke TPS (transfer dipo) melalui gerobak, t#rru kemudian dimgkut ke TPA Cara

kedua

ini biasanya d i p f i

untuk

melayaru sum

~~

d e n p kondisi j a b yang sempit dm padat penduduk. (b) sistem pelayamn k o m u d , ydtm sampah daci masing-masmg sumber dhmpdkm dahdu pada p d & a bersama (corm~rraaal) h p a tmnsfer dipo,

yang biasanya bab* 1-2 m3 , kemudh dari wadah bersama ini sampah diangkut rneuuju TPA. Menunrt Lembaga Penehtian U l (1989) cara ini menjadi pil- yang &pat biia : (1 ) alat angkut t e a . (2) kernampurn persoml

dm

perrtlatan relatif mdah,

(3) peran serta masyamkat sudah cuIolp tjnggi, dan (4) a h pengmpul

(truk)

sulit rnenjangkau s u m k smpat.1 karma dtrerah kbukit-bukit

dm

jalaa sempit. Apabila jarak dmi

LPS

(TPS) ke TPA a h p jauh ( lebib dari 25 km) , seperti di Jakarta &Im

-ah di angkut ke TPA Bzmtar Gebang Bekasi sampah di p a d m m-iebih dahulu & SPA (Stasiun Peralihan Antara). Sehangga sampah y m g d m g b t ke TPA wlab men@ami pemadatan, hal

mi

d i m a k s m uatuk meningkatkan kapasitas angkut Irdamn pengangku&

samw

(Dinas Kebersihan Dm, 2000).

Pengangkum, merupakan kegiatan opemi yang dimulai

dm

swnber
(35)

dua : Perbum, Sis&m

N m

Koataiaer (IC'on Container System) , yaitu k~~

pengangkut dmi pool mengambil sampah di d p , kern& langsung menuju TPA, dm

setelah sampahdibuang di TPA ken- langsung menrlju

TPS

h y a untuk rit

berrkumya, setelah sampah di TPS habis kendaraau menuju ke pool la@, (lihat Gambar 2). dan kedua : peh- penganglatang dam Sistem K o n t . (Conbiner Sysfem). P e n g a u m sistem konbliner

ini

ah

dua model (Peavy et al, 1985 dan Tchobamglous, 1977) yitu : (a) Hauled Container System (TiCS), dan (b) Stotiomry

Contdner Syslem

0.

\

HCS tPdalah sistem f.len&angkutm dengan rnenggundmn kontainer sebagai

pengumpul. Sirmpah d i di kontakr, ~ bila kontahm tehh pen& kmtainer ~

d h g h t mengpakan truk pezlgangkut menuju TPA untuk dikosongkau. Sistem

&anan

d q

&ner

ini daprrt

dilihst

pada gambar 3.

Pada daerah yang berpenduduk padat, kontainer biassnya ditempstkan di

Piaggir j&

Ikh

penrmahan pendud*),

=WW

w

m

~~

biasanya chtanpatkan di bagim belakrmg yang tidak mmggmggu e s t d a , &&an

pada aprkmen kodner diteqtdura pada basement ( P a y et al, 85). Pada kawassn indM dan komersid l a y a m pengangkuran dengan sistem HCS dilakukan oleh

POOL

KENDARAAN

I

Ib

I

+

\ 1

i

TPA

TPS 0 0 w

(36)

perusaharm sa~ta, y e g berg& pala bidang Lcbaslhan. Menurut Flintoff (1976) siskm pelayrmw pmgn&tau

sn

Hmled Contormr System (HCS), ~ c o k utuk kawasan p m k i m a n menengab ke a l ~ , dtmgat~ k&m W. Swnertuua Peavy et d

(1985) rneaekankan palunya men- "tmk miier" yang berkapasitas besar pada pelayman sistem p e q m g k u ~ dengan HCS. K e I A

dari

pengpaal~ mJc yang b a h m n besar hi mobilitamya rendah, dan sering mengalmi kelamkm karena

tenttama bila melewati jalan-jh umum.

kosong Truk &gal

1

Gambar 3. Sistem penganghtan model HCS (Hauled C ~ i n e r System)

S~~ SCS (Simiotlylry Conuiner System) adalah

sistan

penga~gkutan

smp& dengrmn menem* kontainer seam tetap di tempat. Kontaiter yang

Gambar

Grafik perilaku
Grafik pertumbuhan jumlah penduduk di Jakarta Selatan ...................
Gambar 1. Sistem penanpan mpah kota
Tabel 3. Beatuk dm ukmn kantainer penpgkut sampah
+7

Referensi

Dokumen terkait

MEWUJUDKAN KONSEP ZERO WASTE DI KOTA SURAKARTA (Studi atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah) Tesis ini sebagai tugas

Selain perancangan sistem value chain, simu- lasi terhadap biaya yang muncul pada proses pengangkutan sampah elektronik dan keun- tungan yang diperoleh dalam proses daur ulang

Pengolahan yang dilakukan adalah pengomposan sampah basah dan daur ulang untuk sampah kering seperti plastik dan kertas dengan sistem Bank

Sampah merupakan salah satu permasalahan utama di Kota Bandarlampung baik dalam sistem dan pengelolaannya dibuktikan dengan jumlah sampah yang masuk ke TPA Bakung