• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan penelitian akurasi kesahihan hadis-hadis dalam tafsir an-nur karya muhammad hasbi ash - shiddieqy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan penelitian akurasi kesahihan hadis-hadis dalam tafsir an-nur karya muhammad hasbi ash - shiddieqy"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

f

7 MY!P-' __ , •'!

r··--·-·--

MMᄋMMMMMM

MMMセャキ@

V\O, '

vfl

' .·

I

I

pje[セQpvstNセセセ

NZNセZ@

... '.!\J rAJN

オセ@

·JV

///J)I!__

セMM

⦅AakaセセtaN

⦅@

j

LAPO RAN PENELITIAN

KAT AI{URASI

I<ESAHIHAN

HAOIS·HADIS

daiNaイセ@

TAFSIR AN ·

NUR

KAHYA MUHAMMAD HASBI ASH - SHIDDIEQY

O EH

Dibiayai 01eh Anggaran Pembangurnrn/DIP

Prcyek P erguruan Tinggi Agama IAIN Syarif Hidayatullah akarta No. 1 23/XXV /3/11/1994 tanggal 28 Mar2t l 994 dengan

Kontrak No. 16 Tahun 1994 tanggal 1 Sept. 1994

BA LAI PENELITIAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

(2)

Dengan memanjatkan puji dan syukur kapada Allah

SWT, atas limpahan kekuatan dan petunjuk-Nya, akhirnya

6 ( enam ) buah judul penelitian DIP IAIN Syarif

Hiday atullah Jakarta tahun 1994/1995 yang mendapatkan

bantuan dana Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Agama,

dapat diselesaikan sebagaimana mestinya oleh Tim

Penel-i ti Kolektif dan

Kepada semlla Tim dan Peneliti serta semua pihak

yang t erlibat ecara lansung atau tidak lansung, kami

menguc apkan , anyak terima kasih atas kesunggu an dan

kerja samanya dalam melaksanakan dan menyelesaikan

laporan hasil ー・ョ・ャゥセゥ。ョ@ ini, sehingga dapat

dihidang-lca.n kepada pembaca seperti sekarang ini... ___

Kami p kesungguhan an kerjasama

sudah tlapat

tug as- ang lebi

masa mendatang. terakhir harapan k i, semoga hasil

peneli tian · ni dapat bermamfaat bagi s.:mua pihak.

Jakarta, Maret 1995

Kepala P.usat P2M IAIN

(3)

KATA PENGJ\NTAR

Pert2ma-tama penulis ingin menguc.;&plurn puji syul<:ur

kep8d8 All ah SWT , k arena walau telnh h ergeGer dari jadwal

wal<tu yang di tetapkan pada akhirnya penulis dap at juga

rr.e-rampungk an penelitian ini. Sebenarnya ads beberapa kendala

yang tid ak penulis perhitumgkan sebelumnye sehingga pe- .

nyeles2i an penelitian tentang "Tingkat Akurasi Kesahihan

Hadis- Ha dis dalom Tafsir An-Nur11 ini menjndi terlambat

da-ri jadwal waktu semula.

Fenelitd.an hadis, sebenarnya, menyangkut studi

ten-tang persoal an mas a lc:lmpau, ye.ng melipu ti dua aspel<, yai tu

aspek sana d dan matan. PenafsJran terhadap 13er:soalan masa

12.mp3.u, y ang c'la]c:m lial ini ad l data di e utar Qara

pe-riwEyat sudah

merupakan s atu

tor ituls h, antara lain, sanad

ha-dis seba g:ai sesuaru yz-: ng menarik. Dari studi demikian,

ma-kin o ::my;.1k menc;uok b<ihwo betcif)c 、セゥjNpュ@ sej arnh

perlcemb;:ing-an Islam awel, sesungguhnya telah berkembang suatu tradisi

intGlektuan dan ilrniah yang 0mat tinggi nilainya bagi

ke-pentingan um2t rnanusia, khususnya umat lslam.

Penuli:= merasa berutang budi pods Pimpinan IAIN sケ。Nセ@

(4)

rif Hidayatullah, terutama atas fasilitas cana yang disedi-alrnn, sehing ga meringnnlrn.n be ban pelaksanaan peneli tian ini.

Untuk i tu, penulis mengucaplrnn banyak terima kasih. Dan

pe-nulis ju ga menyampnikan terima l<asih kepnda semua pibak yang

'turut me mberil<::an banl:uannya, bail<:: .lc.:ngsung maupun tidak

da-la:n ?el e.l\:sanaan p ene:'..i ti an in.i: .

Sebagainiana p .nuJ.is mempunyai pandanga: , bahwa

pene-li tia n hadis tidal pernah mencapai final, maka begitu pula

mengenai has!l enelitian ini. Untuk itu, setiap k nitik da-,

ri pihak mana un jug-a Bkc:m penulis terima dengan la ang

、セ ゥ 、。N@

Pada akhirnya penulis berharap, wal2u sebatas 8pa pun

juga hasil peneliti ri ini , se oga a a manfaatnya. Amin • • .

gゥセ オエ。エ L@ 14 Muharram 1416 H.

13J ni 19:!95

d.

(5)

DAFl'AH ISI

KATA PENGANTAR •••••••••••••••••••••••••••••• hal a.man i

BAB I

BAB II

B.i\B III

PE NDJ:. I-IU LU Q セN@ N • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

,

'

A. Lat8r Belakang Masalah •••••••••

, ,

B. I-iipotesa . . . .

,

,

C. 'l\ljuan Peneli:t:i:an

, ,

D. i·1etod.e Peneli tian

' '

E. sanaan Penelitian •••••••••

riwayセ@ '.I' HIDUP SINGKA'l' MUHJ\Mt'<1AD

HA.S-BI ashMsセiddieqy@

A. Mu amnmd Hasbi Ash-Shiddieqy 、セャ。ュ@ , ,

Konstelasi Pemikiran Islam di

In-donesi

B. Karya-Karya ['o.J. s ma iasbi

dan Tafs·r

1. Karya-karya tulisnya •••••••.

2. Ki tab Tafsir An-Nur •••••••••

c.

Ka pasit e.s Hasbi Sebagai Ulama

Ha dis

TI NGKA'l' AKURt.SI KESAI-IIHAN

HliDIS-HA-DIS DALAM T/l.F.SIH /\N-NUH

A. 'l'olok !Jkur atau Kriteria

Kesnhihon Hadis

(6)

BAB IV

B. Teks Hadis dan SUsunan Para ••.

Periwayatnya

C. Anali0is 'l'erhadap l11ngkat

Kre-dibilltas Sanad Hadis

1. Sana<l Eadis Riway&t al-Bukhari

2. Sanad Ho.dis Riwayat M'-lslim

3.

---

Sar.ad H-aois Riwayat

4. Sm-:iad Hadis Riwayat Ibn Hanbal

D. 'ringkat Kesahihan Hadis-Hadis

l . Hadi.s Hiwayat al-Bul<hari

2. Had is Riwayat Muslim

3. Ha dis f\iwayat Abu Dawou

4. Had·s Riwaya:t IGH -Ianbai

Kandungan Hatiis • • • • ••••• 1. Hadis Riwayat

2. -Iadis Riwayc:it Mmslirn

3. Hadi. Riwayat A1Du

4. liaciis Hiwayat Ibn Hanbal

keSimpulャ セ n@ DAN PENJ セ{uー@ • • • • • • • • • •

A. Kesimpulan •••••••••••.•••••••

B. Fe nu tup •.••••...•••••.••.• DAFTAH KERJ S'l'AKAAN ••••••••••••••••••••••••

lャセヲ^Qpipj|nMlaャ GQpieNan@ ••••••••••• o • • • • • • • • • • • • •

1. k・イ。ョセャ」。@ Acuan Ponclitian •.•.

2. Daftar Instrumen Peneli tian ••

(7)

Proposal Penelitian Individual

'rNGKAT AKURASI KESAHIHAN HADIS-HADIS DALAM TAFSIR AN- NUR

A. Lat ar Belakang Masalah

Hadis dalam pandangen umat Islam mempunyai

kedu-dukan yang sangat signifikan, karena Hadis Nabi

Muham-mmad dalam Islam cidal;;t edua

ajaran-ajarannya sesudah a.1-Qur'an.

Hadis dalam konsepnya yang khusu5 dipahami seba-gai segala perkataan atau ucapan, perbuatan atau amal,

dan juga tagrir Nabi Muhammad SAW (yang disandarkan ke-padanya ). Hadis atau Sunnah Nabi pada dasarnya

merupa-kan penj e asa Na-bi Muhammad SA-lf, ternaaap ayat ayat al-Qur 1 an y<p.ng diJiCeri anya dari llali SWT lewat Malaikat

Jibril. Wahyu 、。イセ@ SW'] ang kemudian terhimptln di

dalam al Qur' a itu, diturunkan kep a.a Nab:!. dan

Utusan-Nya secara berangsur--angsur d lam wa tu kurang 1el:Jih 23

l)Taqrir menurut istil8h ilmu hadis mengandung pengert ian persetujuan Nabi secara diam atau tanpa ko-mentar atas atas suatu perkataan a.tau perbuatan sahabat-sahabatnya. Lihat umpamanya dalam, Muha:nmad al-Shabbagh, Al-Had!s al-Nabawiy, al-Maktab al-Islamiy, (ttp.),

1392

H

=

1972 M,

hal.

14;

lihat juga dalam, Muhammad 'Ajaj

al-Khat.:!.b, Usul al-Hadls 'Ultimuhu wa Mustalahuhu, Dar al-Fi-kr, Dairut, ヲャセoャ@

H:l981 M, hal.

20-21. Selanjutnya dise-but Usul al-Hadis.
(8)

t&hun dan dua periode, yaitu periode Mekkah dan Madinah.

Da-lam konsep yang umum, hadis juga dipahami tidak saja berasal dari Nabi tapi juga dari para sahabatnya. Ayat-ayat 。ャMqオイセ@

'an memang rnengandung pesan-pesan yang amat tegas bagi kaum

Muslimin tentang kewajiban untuk menegakl<:::m salat,

melaksa-nakan puasa Ramadan, menunaikan zalrat, mengerjakan ha,i i.

Na-mun, di dalam ayat-aya·t terse but tidak terdagat penj elasan-penjelasan yang rinc tentang bagaimana pelaksanaannya. Se-dangkan petunjuk pelakasaannya secara rinci diketahui kaum Muslimin lewat praktek yang dilaksanal{an Nabi dan

penjelas-an-penjel asan lisonnya.

Dal a pada i tu, sudah semenj ak awa:t. sej arahnya, kaum

Muslirnln melihat ao.a ya peroea:aan ya g jelas anta a sejarah pemeliharaan aya -ayat al-Our'an dan Hadis Nabi Muhammad.

Wahyu Tuhan yang semenjak awalnya

hammad SA itu

oleh wa a sah batnya dan 、ゥー・イゥョセ。ィ@

langsung oleh Nabi untuk mencata nya. 0 eh para penu is be-liau dan atas perintah bebe-liau, ayat-ayat al-Qur'an ditulis

pada alat- alat apa saja yang bisa dipakai tmtuk menulis,

se-perti batu, tulang, pelepah kurma, dan lain-lain sebagainya.

Oleh karena itu sejarah mengenal banyak sahabatnya yang ィ。セ N@

fal al-Qur'an seluruhnya dan penulis-penulis Nabi yang

pia-2

wai.

2)Lebih jauh lihat dalam, Al-Suyuthiyp Al-Itfian

fl

'Ulum al-OUr'an, juz I, Dar al-Fikr, Bairut,

1979,al.

(9)

3

Hanya setahun nesudah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar

( w. VSlセ@ M ) セ@ secrang sahabat terdekat dan terkemuka, dalam kapasitasnya sebagai Khalifah segera memerintahkan untuk me-nulis dan menghimpun ayat-ayat al-Qur'nn. Pekerjaan yang

da-le.m sejarah amat meraks2sa i tu dipercayakan kepada suatu tim y2ng terdiri dari para penulis Nabi.3 Adalah Zaid bin Sabit ,

sekretari s terkernuka

tuai tim tersebut da

Khalifah atau Kepala NeBara.

4

bu Bakar menge-di bawah pengawasan langsung

Ayat-ays al-Qur'an yang sudah dikodifikasika itu

kemudian dis±mpan di rurnah Khalifah, sehingga dikena-l dengan istilah 11Mushaf Khalifah". Dan ketika Umar bin al-Khattab

( w. 644 M)

Pusaka itu tlisim an

simp&n di k diaman puterinya, tab, seorang isteri Rasulullah

Usman bin Affan mengetahui ba

il-Oan Abu BaR-a , al-Qur' an

se elah ia meninggal di-Umar bin al-Khat-Khalifah keti a,

terancam

perubah-3 )Nabi Muhammad rnempunyai beberapa sekretarisnya yang bertugas mehulis wahyu dan surat-surat pent i ng Nabi , di ant a-ranya: Abu Bal<ar, Umar bin al-Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Muaz bin Jabal, Muawiyah bin Abu Soufyan, Amr bin Ash, dan Zaid bin Sabit. Lihat ibid.

(10)

lam membacanya, ia. rner.ierintahl<an lima orang sahabat Nabi

un-tuk rnembukukan al-Qur: an berdasarkan "Mushaf Khalifah11 yang

ter simpan di rumah Haf :;;ah. Khalifah ketiga i エャセ@ juga

memerin-tahkan ag ar semua naskah yang terdapat di negeri-negeri

Is-lam dikumpulkan dan dikirimkan ke Madinah, kemudian dibakar. 5

PenuJ.is al-Qur' an yang kembali dipimpin Zaid bin Sabit itu

membukukan lima naskah al-Qur' an. Satu naskah di"Simpan di

Madinah d an empat lainnya dikirim Kufah,

dan Basrah. Ada juga berita bahwa ada satu naskah ya g

di-l<irmkan k e Yaman dan satu naskah lagi ke Bahrain. Dan semua

naskBh al-CDur'an ditulis dan dibukukan berdasarkan atau

me-nurut salah satu a-I'-i kelima nask-al:'.l tersebut.

Jadi, al-Qur' an mem unyai sejarah J>enuiisan tau pem-.

bukuan dan ー・ュ・ャセィ。イ_。ョ@ y ng je eks ayat-ayatn

terjaga s epanjang masa dan tid pernah ada ーセイオ「。ィ。ョL@

kaFe-senantiasa berada annya. Dan tidak pernah ada

perbedaan pandangan di kalangan kaum Muslimin tentang teks al-Qur' an t sebab tidak ada orang Islam yang mere.gukannya.

Ka-um Muslimin di segenap pelosok bumi senantiasa membc:ica dan

menghafal ayat-ayatnya dan mempelajari isi kandungannya.

Hadis atau Sunnah Nabi Muhammad tidak me:mgalam.i.

seja-'

tjarah penulisan, pembukuan, d:::n pemeliharaannya sebagaimana

(11)

5

halnya yang terjadi terhadap wahyu atau ayat-ayat al-Qur'an

seperti yang sudah dijelaskan. Hadis atau Sunnah Nabi tidak

pernah ditulis secara resmi di awal sejarnhnya atau ーセ、。@ セ。ᆳ

sa Nabi Muhammad dan bab.kan sampai di masa awal pemerintahan

Dinasti Umaiyah. Nabi Muhammad sendiri sebagaimana diberita-kan melahan melarang para sahaoatnya men lis selain

al-Qur-' an. 6 Sungguhpun demikian, terdapat berita bahwa sahabat

Na-bi tertentu melakukan penulisan terhadap hadis-hadis atau sunn8h-sunnah Nabi.

7

Akan tetapi, kecuali perdebatan di

se-putar keotentikan berita tersebut tidak pernah usai, juga inisiatif yang ・・イウセヲ。エ@ pribadi itu セ@ kalau memang

oenar-benar ada セ@ kesahihan isinya tetap tak dapat dijamin.

Dengan demikian jelaslan ahwa, adalah suatu :fakta sejarah bahwa

catat dan

11Khal if ah Errlpat • 11

cara resmi adalah sua

pada masa abi maupun

n ataan sejarah pula, kalau penullsan dan pembukuan hadis secara resmi baru

terja-6

)Lihat Abu al-Husain Muslim ibn al-Hajjaj

al-Qusyai-riy ( selanjutnya disebut dengan Muslim}, セ 。ャMj。ュゥG@ al-Sahih (leblh dikenal dengan sebutan Sahih Muslim}, disunting

kem-bali oleh Muhd. F\.lad Abdul Baqiy, (ttp.), Isa Babiy al-lfalabiy wa Syurkah, 1375 H=l955 M, juz II, hal. 988. Lihat juga dalam.Abu Dawoud Sulayman ibn al-Asy'as al-Sajistaniy

l selanjutnya disebut Abu Dawoud), Sunan Abu Dawoud·, Bairut, Dar al-Fikr, (tth .• ), juz III, hal.

318:319,

dan juz IV, ha-laman 172.

7

)Lihat Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail al-Bukhari

(selanjutnya disebut al-Bukh&ri), al-Jami' aJ-Sahih (lebih populer sebagai Sahih al-Bukhari), Bairut, Dar al-Fikr,

(12)

di pada rnasa Dinasti Umaiyah, yaitu atas perrnintaan Khalifah Umar i bn Abdul Aziz ( w. 7 20 M). 9 Sungguhpun demikian,

dol<u-men ctenti.k tentang hasil karya pencatatan dan pembukuan

ha-dis berda sarkan perintah Kepala Negara Umat Islam itu, sam-pai kini tak pernah diketahui secara pasti; walau terdapat kemungkinan bahwa hasil karya al-Zuhri- umpamanya, sudah

ter-serap ke dalam karya-karya Malik bin Anas, a.1-1Vluwatta' dan

kitab-kit ab kumpulan hadis lainnya.

Di sisi lain, karya kumpulan hadis-hadis atau kitab hadis yang paling tua yang masih eksis sampai kini a

al-Muwatta', susunan Malik bin Anas ( w. 798 M). kemudien la-hirlah ki tab-kitab hadis hasil sel-eksi atau penelitian p

i-bad.i, seperti Salhih al-Bukhari Abu

Da-woud, al- Turf!ludzi, 1-Nasa' iy, dan Ibm.i m。セ。ィN QP@ SeJ.ain iitu,

masih terdapat k pulan kitab filatlis lainnya yang tidak da1 at

diabaikan dalam melakukan studi セ・イィ。、。ー@ hadis, di antara ya Kitab Musnad Ibn Hanb&1.11

Hadis-hadis secara umum dibagi kepa a dua macam,

ya-9)Lihat ibid., hal.

33.

Lihat juga dalam Muhammad

Ajaj al--Khatib, Usul al-Hadis Ulumuhu wa MustBlahuhu,

Bai-rut, Dar al-Fikr, 1401

H

=

1981

M, hal. Q_VZQWXセ@

lO)Kitab-kitab Ifo.din tersebut masing-masing memakai

nama penyusunnya, yaitu al-Bukhari, Abu Dawoud, al-Turmudzi, al-Nasa'iy, dan Ibn Mnjah.

(13)

7

i tu hadis mutawatir dan ahad •12 Hadis

セ。キ。エゥイ@

adalah sua-tu ha.dis yang jumlah penusua-turnya pada seti.ap tingkatan ter-diri dari banyak orang, sehingga tidak memungkinkan terja-dinya kebohongan terhadapnya.13 Oleh karena itu, kebenaran

l<:esahihan hadis-hadis mutawati.r, bersifat absolut ( gat •

!.Y

aJ.-wur\id). Adapun hadis ahad yakni suatu hadis yang pada setiap

tingkatan transmisinya t-erdiri dari seoran ate:n.! lebih

penu-turnya d an tidak terdapat syarat-syarat mutawatir.

14

Dalam pada: itu, hadis terdiri dari dua 。ウー・ャセL@ yaitu

sanad Sanad adalah mata rantai para r. hadis

mulai dar i periwayat pertama yang ki:ta ketahui (umparnanya

Malik bin Anas, al-Bukhari, Muslim , Ibnu Majah, dll.) eampai

kepada penutur p

adalah teks atau

ucapan, perbuata , i Mµhammcld.

keote tikannya

r-asal dari Nabi Muhammad, ia bersifat Hセョゥケ@ al-dal'Blah) Oleh karena itu pare. ulama at-au ahli hadi:s melakukan pene-litian untuk mengetahui mana hadis- hadis yang benar- benar

sahih atau otentik berasal dari Nabi Muhammad SAW dan seba-liknya. Penelitian yang dilakukan para ulama hadis mencakup

kredibili ta3 para penuturnya sa·tu persatu dan juga kesahihan

matannya. Tapi dalam prakteknya aspek Q_anad-lah yang

memper-12)B ,

anai:ngkan d engan Aj aj al-Khatib, op. cl t • , h. 301

13

(14)

oleh perhatian lebih besar ketimbang aspek matan dalam l{a-jian uenelitiannya. Dan yang penting pula digarisbawahi di

sini ad Glah,. bahwa penelitian yang dilakukan itu bersifat

studi penelitian perorangan untuk mengetahui mana

hadis-ha-dis yang dipandang sahih atau sebaliknya, dari ratusan ribu hadis yang diseleksi baik oleh al-Bukhari, Muslim, maupun lain-lainnya. Oleh karen itu, hadis-hadis xang terbukukan

hasil penelitian para ahli tersebut, pada 、セウ。イョケ。L@ tidak

lah bersi fat sudah final.

Ki ta pada akhirnya dihadapkan kepada suatu ォ・ュᆪセウエゥᆳ

an, bahwa studi terhadap hadis-hadis baik mengenai aspek セᆳ

nad. maupun matannya hendaknya erus-menerus dilakukan. Hal

i tu dilakukan bukaa-lah オョエカセ@ mem13ora por-an-dakmi tu uh

Hadis·, mel ainkan jus1Jru un NNNNNNL N セ@ ... ・Zュ・ュー。エャセ。ョ@ n¥B pada proporsi yang sangat terhormat. Sikap kita yang berusaha dengan ber-bagai cara yang d pat :i."tempuh u tuk memba un s atu

keya-kinan, 「。ィ キセ@ hadis-B dis ang sudah ne bukukan itu, セ・イオエ。ュ。@

hadis-hadis al-Buk-har:i atau Muslim, sebagai suaah final atau benar-benar sahih dari Nabi ma:tah akan menempatkan kita

se-bagai kaum Musllmin pada pos.isi yang menyulitka.n. Sikc-1p per-caya yang berlebihan, menurut hemat penulis, malahan kecuali tidak membantu memecahkan persoalan studi Islam juga dapat

menimbulkan problem--problem baru.

(15)

9

untuk dilakukan. Studi penelitian ulang dengan metode

ilmi-ah masa kini terhadap hadis-hadis yang dipandang ウオ、。 セ ZGA@

ma-pan, seperti hadis-hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim,

um-pamanya, sama sekali tidak akan mengurangi kebesaran kedua ulama besar hadis tersebut. Studi ulang semacam itu kecuali justru ak an menempatl<:an kedua tokoh hadis besar i tu pada

po-sisi yang terhormat, juga akan dapat membantu memecahkan

problem s tudi Islam awal.

Sementara i -cu, ki tab-ld tab tafsir yang ada P.ada umum-nya beumum-nyak rnemu ·t hadis-hadis, baik untuk menjelaskan asbab

-

--al-nuzul maupun sebagai arg..imen para mufe.rrirnya di d lam menafsirkan ayat-ayat al-C;'.lur' an. Tafsir An-Nur karya Muha

-mad Has bi Ash-Shiddieqy adalah salah sa"t\l k.i. tab tafsi:r- ya g

bercirikan demik ·an. Ki tab Tafsir al OOr' an karya ulama b . _

sar asal Aceh tersebut dapat d pandang sebagai salah satu

kitab tafsir paling 1 ngkap

Seba ai kitab ta--fsir yang b lemuat hadts-hactis

maka timbul suatu pcrtanyaan, bagaimana s8benarnya tingl<at alrurasi k esahihan hadis-hadis yan-g aO.a di dalam ki tab Tai'-sir An-Nur itu. suatu pertanyaan yang wajar tapi penting,

meri..gingat sifat manusia terhadap hasrat keingintahuan tidak pernah berhenti. 15 Di sinilah antara lain letak urgensi

(16)

lakukan penelitian terhadap hadis-hadis dalam Tafsir

An-Nur.

Ta.fsir An-Nur terdiri dari jilid dan tiap jilid memuat ba nyak hadis. Dalam studi ini akan diteliti sebanyak

empa t had is yang terdapat dalam surat al-Baqarah dan

al-Ni-sa 1 Keernpat hadis tersebut masing-masing riwayat al-Bukha.,..

ri, Muslim, Ahmad ilm Ha:nbal, dan Abu Dawoud. Pernilihan ha-dis-hadis terse'out, dari sudut hadis dipandang mewakili

se-hadis-hadis terse セエ@ terdiri d2ri beragam periwaya ,nya.

Sehubung n dengan uraian di atas, maka y8ng m njadi

masalah bagi penulis adalah, "bagaimana sesungguhnya

ting-kat akura si kesahihan hadis-hadis itu ditinjau dari aspel<i

sanacl-nya .11 Apakah selurua penurtl;H" an terdapa dalam

ma-ta ranma-tai セ。、@ lteemIDat haai.s itu :te jadirn kPedibilitasn a. Itulah ma salah pokok yang akan d cari セ。キ。「。ョョケ。@ lewat me-tode penelitian iimian.

B. HIPOTESA

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian

ha-dis dari a.spek sanad-nya, yaitu meneliti secara cermat

ting-kat kredibilitas tiap pcnutur hadis atau berita. Oleh karena

itu dalam rangka penelitian ini agaknya suatu hipotesa periu

(17)

11

atau penutur yang terdapat d.alam sanad hadis-hadis tersebut terjamin atau tinggi, rr.aka tingkat alm.rasi kesahihan

hac:Us-hadisnya dari sudut ᄃセjQヲZャ、@ dengan sendirinya menjadi tinggi pula." Dan "j il{a tingkat kredibili ta.s salah aatu periwayat

dalam セ ᆪsゥᆪN@ hadis-hadis i tu renclah, maka kuali エ。セ Zゥ@ hadi·s.:..ha-:"'-dis itu dengan send:i.rinya men'adi ndah pula.11

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengathui leb h jauh

bagaimana sesungguhnya tingkat atau bobot kredibilit s se-tiap pembawa atau penutur hadis-hadis yang menjadi objek panelitian . Secara riuci penelitian ini bertujuan untuk

me-ngetahui hal-hal eb gai ber± at.

1. Dari siapa saja 。セMbオォィ。イゥ@ ュ・ュー・イッャセィ@ hadis tersebut dan bagaimana kua] itas kete peroayaan setia:g penutur dalam sanad y ang hadisnya sa pai keP.ada 31-Bukhari.

2. Dari siapa saja Musii,m mendap :t-kan tlad'isnya dan bagaima-ne. tingkat ke erperca_yaan setiap periwayat dalam sanad

hadis itu dari Muslim sampai kepada penutur pertama.

3.

Dari siapa saja Ahmad ibn Hanbal memperoleh hadis dan

bagaimana kualitas keterpercayaan masing-mesing periwa-yat dalam sanad had.is itu sampai kepada penutur pertama.

(18)

ba-galmana tingkat a1'turasi keterpe:rcayaan se.luruh

periwa-yat hadis itu mulai dari Abu Dawoud sompa.l kepada

penu-tur terakhir.

5. Apaka h hadis-hadis i tu tersiar lewa-t satu jalur atau le-bih dari satu jalur atau saluran sanad.

D. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kepusta aan, yang

dilakukan t e rhade.p karya kitab-kitab hadis, kitab

karya-karya lainnya yang relevan,

tu saja Ki"t-ab Tafslr An-Nur karya Muhamm:ad Hasbi Ash-Shid.,.., dieqy serta kitab::rkitabnya yang lain ang ada relevansinya

dengan s tudi pe ei'tian in± •. .

kriptif analiti persoala . masa

lalu dan dengan emikian tentu · aja berhub':.mgan dengan

se-jarah, mak

da-lam penelitian ini. Metode historis di:gakai untuk

menemu-l<.:an, memaparkan, menafsirkan dan enjelastcan data1

E?,

yang-dalc:im hal ini t .erutama menyangkut nam2-n8ma para penutur hadis serta keotentikan data-datanya. Dan lewat metode ini

juga dilakukan evaluasi data yang berl<enaan dengan hal i tu.

16)

Lihat Winarno Surakhmad, Pengantar f)eneli tian

Il-miah, Dasar, Metode, dan Teknik, Bandung, 'I'arslto,

1990,

(19)

13

Penelitian historis berpijak pada data yang ada baik yang

merupakan sumber primer (primary sources) maupun sumber se-kunder (secondary ;sources). Datanya atau sumber akan dite;.. liti segi otentisitas dan kredibilitasnya dan ini 「・イィオセ@

bungan k ritik ekstern dan intern.

17

Metode deskriptif

di-pakai untuk melakukan pemecahan roasalah dari data yang ada

perkembangan ォ・ォゥョゥMN。ョセ@ Lewat metade deskrpti f analitik yang dikumpull<an mula-mula disusun,

dij elaslrnn dan kemudian dianalisa

E., PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian individual, dilaksanakan de ga bantuan -an se-besar yen erasal dari

Anggaran If.IN sセ。イゥA@ Hidayatullah tahun 1994/-l99B Bantuan

da!1.a tersebut dibu·cuhkan aan dipal<:ai untuk honorarium,

alat-alat 。、ュ ゥョセウエイ。ウᄋL@ bfaya pencarian ba an dan pengolahan aa-ta, dan p embuatan l'Bporan

Penelitian ni dilaksanakan dalam jangk-a waktu ku-rang lebi h tiga bulan, yaitu mn ai November 1994 sampai

de-nga:i bulan Januari 1995. Adapun tahapan-tahc:ipan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1. Minggu pertama dan kedua November 1994 dipakai untuk

me-ngumpulkan b::ih3n-bahan kepustakaan yang dibutuhkan

(20)

al (lengan bidang st au topil<. peneli tian. Pad a minggu

l<eti g a ォセァゥ。エ。ョ@ di tujulrnn untuk pembua.tan instrumen

data, s edang pada minggu l<.eernpat dimulai kegiatan

penelitian khususnya pengumpulan data.

2. Pada minggu pertarr.a dan kedua bulan Desember QYYlセ@

kegiatan pene.li tia:.-i dierahkan ltepada pengumpulan

da-ta (lanjuda-tan) dan

3.

Awal bulan Januari 1995 dan seterusnya kegiatannya

di t ujukan ntul<. melaksanakan pembuatan

litian.

Ciputat, 10 November l99l.,.

Penelitl,

セセ@

dセウN@ N rdin Idris MA.

(21)

ZZᄋZᄋZ ᄋ ZᄋZ[[ᄋN|セZᄋNᄋNZZᄋZ[ ᄋZ ᄋ ᄋᄋ ᄋZᄋZZᄋᄋLZᄋNGN[[Nセ@ ·. ·:.· ·. ·:.·.:.::.·•·::.o::::· ·· • ··· ·· ···· ··· ··· · ··""'"" "·:·.o:.·:··:o·.I

BAB II

RIWAYAT HIDUP SINGKAT MUHAMMAD HASBI

ASH-SHIDDIEQY

A, Mul'mmmiad Hasbi A.ah-Shiddiac1y Dalam Kons:telasi Pemiltiran IaJ.am di Indonesia

Hasbi yang dalam tubuhnya ュ・イセ。ャゥイ@ darah Aceh dan

Arab lahir di Lhok Seumawe, Aceh Utara pada sekitar

tang-gal 10 Maret 190 menjelang fajar.18 Sebagaiman telah

menjadi suatu tradisi dalam masyarakat Aceh yang

pada sunnah Nabi, セゥ@ hari ketujuh kelahirannya,

memberin ya nama "Muhammad Hasbi11 dalc.im snasana pacara

religius 111agigah." Nama Hasbi bagi masyarakat Aceh

wak-tu lazim digunakan.

'.l'a-ah

Teungk-u Muhammad Husein, memil h nam

yangannya nampaknya . enyiratkan sebu

kelak benar-b nar menjadi seorang

. .

l S) Silsilah IIasb.i. adalah: Muhammad Has-bi bin Muham-mad Huse in bin MuhamMuham-mad Su' d bin Abdul ahman bin Syathi' bin Muhammad Salih bin Muhammad Taufiqi bin Fathimi bin Ahman bin Dliyauddin bin Abdallah 「ゥセ@ Syamsuddin bin Nuru-ddin bin SyaifuNuru-ddin b.tn Muhammad al-Ma' shum ( P'aqit• Muham-mad ) bin AhMuham-mad Alfar bin Mu'aiyiddin bin Khawajaki bin D Darwis bin Muhammad Zahid bin Marwajuddin bin Ya'qub bin Alauddin bin Bahauddin bin Amer Kilal bin Syammas bin Ab-dul Aziz bin Mahmud bin Arifin bin AbAb-dul Khalik bin Yusuf bin Ali bin Hasan bin Yazid bin Ja' f'ar bin Qashi.m bin Mu-hammad bin Abu Bakar al-Shiddiq. Lihat dalam Nourouzzaman Shiddiqi, Muhammad Hasbi Ash-Shiddi0 Dalam Pers ektif Sejarah Pemiklran Islam di Indonesia discrtasi doktor ,

Yogya<:arta, A N Sunan 7 a • 50 •

(22)

terpandang dan mulia. 19

Muhammad Hasbi berasal dar;f. keluarga ulama. Ayah-nya, Muhammad Husein, adalah seorang ulama besar di

dae-rahnya. Setelah ia menamatkan pelajarannya di beberapa

g.ayah, 20 Husein melanjutkan studinya ke Mekkah. Sepulang

dari sana, kecuali ia mengajar dan memimpin セ。ケ。ィ@ ia pun menggantikan ayah

meP

uanya, Teungku Qad i Chik Abdul

Aziz, menjadi Qsdli di daerahnya. Kelahiran Hasbi tidak

saja amat mengrembirakan kedua orangtuanya tapi ·uga

pe-nguasa Aceh U .ara waktu itu, Mahajara Mangkubumi. Merelca sangat mengharapkan agar Hasbi kelal< dapat menggan kan

ay-ahnya untuk rnenjadi Qadli dalam kerajaan. 21 Sebuah ha

rapan yanf rup,anya tidal<: pern h \':esampa:l.an, e ab Hasbi lebih memilih jalannya send--ir , yaiuu ama yang tenaga

eeukati .f dan

Hasbi lahir dan ュ・ョァセョェ。ォ@ e aja dalam suasana

deru peperangan rakyat Aceh melawan penjajah Belanda. Ia te;lah piatu l{etika usiany baru menginjak enam tahun, di

??

waktu i bunya pada ' tehun gugunya Cut MeutiaG . .::. di medan

peperangan, yakni . ·tahun 1910. Hupanya latar belakang

ma-lam

19)rh1ct., hal. 138.

20)Deyah adalah nama sinonim bagi masyarakat Jawa) bagi orang Aceh.

21 ) Ibid.,

pesantren (

da:-22

) Pahl a wan Nasional yang namanya di b a a .{an pada di I

(23)

ZG ᄋGZ ᄋ Nセᄋ\ZセᄋᄋZセGGGGGG G|ᄋGB|BG G[NBN B NBZ ᄋ ᄋᄋᄋ@

17

bi yang sukra エョ ᆴ ュ「 キ イッョエセォ@ dfin m@n®nton.g ht:il-hml yn11g su- ,

ctah dipandang mapan oleh masyarakat.

Sebagaimana juga halnya ayahnya, Muhammad Husein,

Muhammad Hasbi pun ュ・ョァィ。「セウォ。ョ@ masa remajanya unt\ll< me-nunt--ut ilmu pngetahuan ke---±slaman darf daynh yang satu ke

dayah yang lain. Ia mulai belajar al-Qur'an, dasar-dasar

ta.fsir . dan fikih dari ayahnya sendiri, sebelum kemudian

melanjutkan studinya ke dayah-dayah (pesantren) terkemu-ka J.alnnya,. H sbi memang mempunyai otak yang cemer ang.

Di masa mudanya ia sudah terbiasa tampil de.lam dis

{Usi-diskusi

ilmiah tingkat

atas, dan

amat

ーゥ。キセゥ@

dnlam

me-nya mpailrnn pemll.kir n-pemikir(an dan argumentaE>inye.

Ke-cerds.san otak da emampuannya alpm betajar &ecara ot

didak, telah membuat seorang オセ。ュ。@ besar Syaikh

al-Ki-lali セ@ yang bar saja pindah ke Lhok Seumawe dari

Si-ngapura

セ@

menaruh perhatian khusus kepad2nya.

23

Dan le wat al- ilali inllah Has bi buat pertama kalinya ᄋ セ@ banyak

berl<:enalan da n :1melahap11 karya-karya t ul i s kau m

pembaha-ru dan pemumi pemikiran Islam.24

23 )Adalah atas inisiatif dan jasa al-Kilali Hasbi kemudian. dikirim untuk melanjutkan pela.j ar.annya ke

Per-guruan A.1-lrsyad di Surabaya pada tahun 1926. Dan al-Ki-lali pulalah yang mengantarkan langsung rema,ia Hasbi

ke-pada pimpinan Al-Irsyad, Syaikh Ahmad al-Surqati. Li hat

ibid. t hal. 162.

RlセI@

(24)

Hasbi yang cerdias dan haus al<nn ilmu pengetmhuan,

maki n mempertaj a m kamernpuan pena.lar an dan anelisisnya .

atas ma salah-masalah keagamaan set0lah i a bergaul dengan

dan be:Pgun.i lcepada Syaikh al-Kilali. Setelah ia berada

di al-Irsyad Hasbi memusatkan perhatiannya kepada

pela-jaran bahasa Arab, mempun ai lcedudukan

isti-mewa dalam kurikulum Perguruan 1-tu.25 Kuran lebih dua tahun Hasbi di J..-Irsyad dan pada tahun 1928 ia kembali

ke Lhok Seumaw • Muhammad Hasbi yang telah membekali di-rinya dengan ·1mu pengetahuan Islam yang dalam dengan

pemikiran yang sudah makin modern, kemugj.an padR

1933 hi,jrah ke Kutaraja (Banda Aceh sekarang), 26

Ha bi d . d baik dalam studi

NlBャエ・ャ・ャセ エ@ ali エ・ N ウョケセ@

en.imba pe:ngetal1 an dan pe-mj_kiran tradisional

mu deng a al-Kilali dan al-Surqati yang memperkenalkan

l(epadanya lcarya-karya dari para pemikir Islam modern.

Has-bi yang berotak cemerlang memang telah begitu mempengaruhi

pemikiran-pemikirannya setelah bersentuhan dengan

pemikir-an-pemikiran kaum pembaharu. Dan setele1h Hasbi berada

kem-25)Lihat

セ@

.. , .···hal. 165.

26

(25)

19

bali di Aceh sepulang dari al-Irsyad Surabaya ia makin

me-ュ。ョエ。ーャセ。ョ@ di:rinya sebagai dan dalam barisan 1<.aum

pe·rnbaha-ru,

ウセ「。ァ。ゥュ。ョ。@

tercermin secara

j

els.a

bail<

lewat

pernya-taan-p ernyatao.n maupun l<erya.-karya tuJ.isnya.

Sebagai penentang praktek tal<lid dan tradisional

Hasb1 d lkenal sangat ker.a gaung suaranya. 27 Ia dengan

te-gas rnen entang pral<t 1< tall<:in bagi orang yang

dalam kubur. Ia ·uga menolak pandangan lcaum tra isional

bahwa setiap salat

Un·tuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa

c:..gama ya g eknkiusif, ia pun tanpa segan--segan memakai

dasi dalam berpal<aian sehari-hari, padahal bagi

kebanyalc-an masy arakat ceh wktu itu tlianggap l:lebagai sesuatu yang

haram.28

Pandangan menimbulkan

reaksi yang keras pula dari ku u

__

__. um tradisionalis. Ber-kali-kal i terjadi dcbat atau diskusi antara Hasbi dan

1-a-wan-·lawannya. Tentu suda dapat diduga, bahwa

masing-ma-sing tetap bertahan pada pendiriannya. Apalagi Hasbi sa-ngat konsisten pada pemikiran-pemikirannya, karena memang berakar pada kecerdusan, banyak bacaan dan ketajaman

ana-27 )Lihat Ismail Yakub, "Gambaran Pemlidikan di Aceh

Se.sudah Peran . Aceh-Relanda Sampai Sekarang11 dalam Ismail

sun_1_ ed. , オョセ。@ Rampa en tang a」・fセ@ .Jakarta, Bhratara

Knrya Aksara,

1 80, hal. 339.

· ··

(26)

lisisnya.

Mencermati situasi demil<:ian, pihak Kontrolir Lhok

seumawe juga mensponsori suatu dialog atau diskusi antara Has bi dengan ul ama t r adisicmalis ber tempat di Kant.ornya.

Ulama tradisional datang bersama satu pedati berisi penuh kitab kuning, sementara Hasbi datang hanya dengan secarik

kertas dan sebatang pensi • Sikap h。ウセゥ@ demikian membuat ayahnya sangat l<ha atir, tapi Hasbi mena.nggnpinya dengan

nada enteng yang membuat ayahnya terkesima:

11Saya datang bukan un-Cuk membahas kitab, melainkan

membahas masa1ah agama. Kitab itu hanya sekedar

mara-Ji ',

da berkat do' a ayah saya telah mengetah isi-nya. Ki tab-l<:i tab i tu hanya berisi pendapat ses o ang

yang ki ta ti.dak セ

セゥ「@ mempercayainya sebagai satu ャセ・ᆳ

benaran mutlak."

Namun k epiawaian i sbi merrja a da memata an arguinentasi ulama t radisionali tidak dengan sendirinya membuat ュ。ウセᆳ

lah rnenj adi se e:.:;ai. Hasbi tetap d cap sebagai "sesat , Wa-habi, 30 dan ba an k:afir. 1131

29) 'Ibid., hal. 212-213.

30)Nama Wahabi yang oleh sementara kaum tradisional dipakai sebagai ejekan berasal dari ulama pemurni ajaran taubid dan berpengaruh terhadap pemikiran pembaharuan, Mu-hammad Abdul Wahhab (1703-1787 MJ, dari Ne,jd di Arabia. Ia memberantas segala bentuk khurafat dengan bahkan kekerasan yang disokong oleh penguasa Nejd atau Flijaz, Muhammad ibn Su'ud. Lebih jauh lihat Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Setarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta, Bulan Bintang,

1975, ha • 21

sarnpul

25.

(27)

"''"' '·."·'" '·' ''·''' " ''l:l·:d.·.'''"'".' ... ... , ... ,.,., .. ,, ... ,_,, .. , ... , .. , ._ .. ,,,,,,,,.,,,_,_,,., ... ,,,.;,.,, ... ,

21

Darl ーセイョケ。エ。。イゥNNョケ。@ i tu, yang ia kemukakan pada 。ケセᆳ

nya, menunjul<lcan bahwa Has bi adalah seorang pemikir

rnandi-ri. Hasbi memang rnemandang penting karya-karya tulis

terse-but, tapi dala.m pandangannya bahwa isi kitab-kitab itu ti-d8.l-:: bersifat mutlak benar. Pandangan Has bi semacam i tu be-nar-ben ar merupakan suatu pemikiran yang nmat modern pada

mc:isanya .

B. Karya-Karya 'fulis Muhammad Has bi Ash-Shiddie y

dan Kitmb Tafsir An-Nur

1. Karya-Karya Tulisnya

Ulama-ulama Aceh abed ke 20 mumnya tidak begitu

ak-tif dal am kegiatgn tulis- enulis. l&ma-ulama besar semacam Teungku Muhammad Dawud Heureueh, Teungku Abdullah Ujoung

Rimba dan Teungku nsan Krung (ale umpamanya nyaris tidak

punya k arya tulis herarti Ulam -ulama Aceh dalam

ku-セQョ@ waktu ini 、。ャ。セ@ kegiatan t dikatakan

kalah j auh ketimbang オャ。ュ。セオャ。ュ。@ Sumate.:ra Barat. ⦅⦅Z⦅⦅NNセMセ@

Muhammad Hasbi merupakan kekecualian dari semua yang

disebutkan di atas. Hasbi yang sangat rr.enguasai bahasa Arab

itu telah menjadi penulis di usia yang amat muda, yaitu 26 tahun. Di tahun 1350 H/1930 M ia telah menghasilkan sebuah

booklet atau brosur yang berjudul: "Penoetoep Moe1oet." Di

(28)

artikel pads. QQ セ・。イNZZ⦅ Njエエェ・ィ QQ L@ dan pada tahun 1937 ia telah

ュセュェ@ adi pemimpin pada dan penulis semua artikel maj aJ.ah

ャセオャ。ョ。ョL@

A1;'.":Aill.Sfil!1'

s@buah maj elrah dal.am bidang fik:ih

Is-lami y ang di terbi tkan oleh オッセュエGャィャZャ@ l5@noentoet II d].

KUtara-j a (Banda Ac eh) sel<s.rang. 3 2 Karya tu.lis:nya, £hl.-Isl§:fil,

te-l ah mc-?mbuat tokoh sekaliber Kyai Haji Masykur Menteri

Aga-scbaga i tokoh Par euatu kunjungannya ke

Lhol< Seumawe, Utara pada tahun

1949

langsung

lrnrya Hasbi yang terdiri dari dua jilid i tu dan

masing-masing jilid terdiri da.ri 652 dan 746 halaman itu. 3

Se-tahun s e b elumnya Hasbi telah berhas:!.1 merampungkan sebuah

Ia

dan

nya menuju

bi i'1ekkah11

34

。エゥ。ャセ@ baru l{;ehidupann a.

Rencong yang d

cintai-Hasbil dari bum.il

"Seram-Menteri Agama Kyai Ha·i

Wah:i.d Hasyim untuk menjadi tenaga pengajar ada PTAIN yang baru dibuka itu.35 Rupanya setelah berada di kota 11Gudeg11

32 )Lihat ibid., hal. 555.

SSIi「ゥ、セL@

hal. 204.

34 )Ki tab yar,g terbilang monumental itu tahun 1984

oleh NV. Bulan Bintang telah dicetak ulang ke 13 kali.

35)Lihat Mohd. Thaib Thahir Abdul Muin, Pidato

Pro-moter Sada Uhacara Pemberian Gelar DR. Honoris Causa ォ・ーセᆳ

(29)

23

d a n pus a t k ©buclayE1an

lrawa

itu karir Hasbi sebagai penulis

Qmセ ョ ュ ォゥョ@ ー Zイ ッ、オォGャセlエGL@ Sambil mongasuh meta kuli a h Ilmu Ha.dis

priide. PT.1\J:N ms:ta ーセョ 。 ョケ・@ pun rtya ri s talc perm.lh berhe11ti.

Sebagai seorang ulama di Indonesia Hasbi adalah

ter-rnasuk yang paling bDnyak menghasilkan karya-karya tulisnya . Dal am. b idang ilmu al-C..\.tr' an dan ta::fsirnya Has bi telah

meng-hasilkan 6 kitab, seelang dalam bidang studi hadis ia telah mernpers embahkan 8 judul kitab. Dalam lapangan f'ikih atau

hukum . I slam Ha& i telah melahirkan 38 judul buku, dan 5

,ju-dul lainnya menyangkut pambahasan bidang akidah. S lain itu

Hasbi j ugia telah mempersembahlrnn kepada ibu pertiwi sebanyak

17 ,judu.l buku dr:lam berbagai disiplin ilmu keislaman. 36

Ke-cuali k arya-ka ya tulisnva d lam b n uk buku a-cau kitab ia

,juga tel ah menulis artike.l dalam berbagai aspe,kny yang

mencapai jumlah l+9 judul. 37 Ada baiknya ntuk is.ebutkan

di sini, bahwa i antara ki tab..,.ki tab ltar ngan Hasbi bebera-pa darip adanya terdiri lebi dari satu jilid.

Memperhatil\an karya-kazya tulisnya yang demikian

ba-nye.k dan menc akup be rba gai disiplin ilmu keislaman, maka ia

tereolong seor&ng ulama besar Indo::'lesia 。「セ、@ l(e 20 yang

ter-banyak rnempersembahkan buah penanya bagi bangsanya,

khusus-sampai

36 )Lihat Nourouzzaman Shiddiqi,

565.

37)Ibid., hal. 566 sampai 569.

(30)

nya umat Islam. Dan j ikalau pula ki ta melihat

karya-lcar-yanya meliputi berbGg a i aspek ilmu keislaman, menurut

pe-nulis, nosol<: Hasbi de.pat diillustrasi.kan sebagai sebuah

11Ensikl opedi Islam Indonesia."

2. Ki tab Tafsir /m-Nur

Dalam bi dang t sir al-Qur'an Muharn ad 1-Iasbi

Ash-Shiddie qy telah mernpersembahkarJ dua ki tab 'rafsirnya,

ya-i tu 'Tafsir al-Bayan, 4 j ilid dalam beni.-uk 12.fil?.er back d an

2 j ilid da lam; bentuk hard cover,_ 38 drm ki tab Taf sir

An-Nur yang b eberapa hadis di dalanmya dipilih sebagai ob' ek

studi p e ne litian ini.

Ki t ab Tafsir An-Nur ォ 。イセ。@ t uli s ulama be.sar, Mu-.

hammad Ha s bi

nama le ng k ap r'amu.il Ma 3iied 11An-Nur ". Namun

k&rya t a f s irnya :tersebut lebih popUl er di sebut deng an k i

-tab Tafs i r An-Nur. 1\ita15 tafsirnya i tu disusun dalar.n 10

,jilid, dan masing-mcrsi セB@ jilidnya membahas t iga juz

al-Qur' an. Dengan demikian , p enafsiran ke 30 juz al- Qur ' an itu dilakukan Hasbi dengan cara menghimpunnya dalam 10

jilid kitab tafsirnya itu.

38)Tafsir al-Bayan yang di terbi tkan oleh

P'r.

Al-Ma' arif, Bandung, tahun 1966 itu terdiri dari 16La

hala-man. Tafsir tersebut lebih bersifat terjemahan, dengan di sana-sini Hasbi memberi sedikit penjelasan sebagai anota,.. si, seperti A-Qur'an dan Terjemahannya yang diterbitkan

(31)

···'· ... ,., .. ,._,·, :··• ... , .. ,·:::·=·:··:'::··:•:·,:o::·.•:,;.:·.nw:": ,.,., .. '"""'"s.::•·.:=•:.::.""·'··:•::.;:::::,:·. :.::.:·.•:,:.•:::;•::.:::'."'.:·::·:.=:·:=.<,}:!<:: Z ᄋᄋ ᄋLZᄋNMZZᄋNッᄋNoャZᄋZB\BNGGᄋGBGGᄋセセᄋNᄋIIᄋNᄋ[」ᄋZ@ ... ,·.::.:•::•::-o·.o·:,o::,.·.:•.•.'""·"·'

25

Kitab tafsir terbitan NV. Bulan Bintang itu setiap

jilidnya tersusun antara 300 hingga 360 halaman. Dalam.

pembahasannya Hasbi menggunakan metode penafsiran dengan sistem paragraf perparagraf (qith'ah), seperti sistem

yang dipak·ai oleh Syekh Mustafa al-Maraghi dalam menyusun

ォゥセ。「@

t afsirnya, Tafsir

。ャセm。イ。ァィゥN

SY@ Dalam menafsirkan

ayat-ayat Hasbi juga menggunakan metode campurnn antara

Hasbi j uga bahasannya . nuzul).

c.

Kapasitas

dengan bi ma'gul (bi al-di dalam kitab tafsirn a itu

banyak hadis baik unt.l.lk ュ・ョ、オォオョセ@ pem-sebab-sebab turun ayat ( al-asbBb 。ャセ N@

セ MMMNNNMMMMM

-Sebagai seorang ulama

mengu-asai nyarj,.s semua oidan ilm rlihat

jelas ketika kita memperhatika1 ha ゥゥMセゥャ@ karya

tulis-nya yang mencakup berbagai aspek ilmu keislaman. Ia -menu-lis bidang hukum syr:iri'at {.fikih), akidah (tauhid), keta-tanegaraan Islam, pedoman dalam berumah tangga, ubudiyah,

tafsir dan hadis. Akan tetapi, di dalam karir akademiknya

39 )Ta.fsir An-Nur sangat dipengaruhl oleh baik sis-tem m8upun isi Tafsir al-Maraghi. Oleh kn.rena adanya 11ke".""

samaan" tersebut, sehingga

ada

yang berpendapat bahwa -Tafsir An-Nur merupakan 11terjemahan11 dari Tafsir
(32)

Hasbi malah memperoleh lebih dahulu promosi sHbagai guru

besar atau profesor dalam bidang hadis.

Di dalam memP.hami esensi Sunnah dan Hadis Hasbi

berbeda pandangan dengan para Ahli Hadis dan ia condong

kepada pendapat Ahli Usul Fikih. Bagi Hasbi Hadis tidak identik dengan Sunnah, walau エ・イjセ。、。ョァ@ mengesankan adanya

kesamaa n di antara keduanya. Menuru-: Ahl.t

tian Hadis dan Sunnah mengandung makna yang sa a, ys.itu

sa.ma-sama seim.la perbuatan, perkataan, dan

Alum tetapi, pada hakikatnya, begitu kata Hasbi, antara

Had.is dan Sunnah 'terdapat perbedaan. Ha<iis adalah semua

peristiw yang disaridarl<an ke_pada Nnbi, walaupun hanya se

sekali saoa i ウ・ー。ョセ。ョァ@

adalah nama bag' maliam yang

melaksanakan sesu·tu ibadat y

tnya. Sedang Sunnah ada cara Nab'

ukilkan kepada kita dengan amaliah yang mtttawat·r pul • Dari segi laf 1 atau

teksnya mungkin sa:·a ia tidak mu:tawati tapi d.ari segi

amaliahnya ia mutawati adanya.40

Bagi Hasbi .f\lngsi hadis sebagai penjelas

al-Our-' an dan menj adi nash bagi hulrum-hukum yang tidak terda-pat atau disebutkan d1 dalam al-Qur'an. Selanjutnya

(33)

27

nurut Hasbi, dalam masalah Hadis ada ciua hal yang

disepa-lcat i Jumhur ulama. Pertama, Hadis H.asul sebagai hujjah ha

yang harus di ta a ti; ctan kedua, Hadis sebRgai penj elas

ba-gi nash atDu ay2t-nyat al-Our' an yang bersifat umum (

muj·-mal). Oleh sebab i-tu, menurut Hasbi, Hadis tidak mungkin

bertentangan

Hasbi mengaajurkan sikap kehatihati n dalam

menga-mallrnn had is, sebab tidal< semua ha dis benar-benar berasal dari Nabi atau benar-benar diucapkan atau diperbuat Nabi. Bagi Ha sbi h tlis sahih adalah suatu hadis yang

dir'wayat-knn oleh par periwayat yang adil dan kuat hafalannya,

tidak bertentangan dengan al-Quv-'an, khabar mutawatir dan

aksl ya ng sej 1 tera. Hasbi juga berpendapat banwa kitab S Sahih Bukhari dan セ。ィゥィ@ Musli ke u i Blum memuat semua hadis s ahih juga tida.k semua adis di da amnya sahib.

Ba-gi Hasb i bail\: B kharl maupun ukanlah orang-orang

yang ma 'shum (yang terbebas dari saleh dan khilaf). Oleh karena itu adanya hadistJrang tidak sahih di dalam kedua

kitab hadis tersebut seb&gai hal yang wo. j ar .41 Lt er tent u

Dalarn pada itu, Hasbi juga berpendapat bahwa

ha-dis セ@ mc=mpuqyai kedudukan dhanni. Ia sependapat dengan

41)Baca kitabnya, Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis,

I, cetakan keempB.t, Jal<ar·ta, Bulan · Bintang, 1976,har:-"

(34)

al-Syaf'i' i, bahwa ,jadis ahad tidak dapat menghapuskan

hu-kum yang telah ditetapkan oleh al-Qur'an. Hasbi juga

ber-pegang lruat pada argumentasi tentang tidak ada alasan

un-lセR@

tuk me ngku.fUrkan orang yang menolak hadis ahad. Hasbi nampnknya juga sejalen dengan pandangan Muhammad Abduh

(1849 - 1905) yang tidak emakai hadis dhanni (ahad)

da-larn urusan akidah.

4

ngan

soalan hadis dla' if Hasbi bersepalcat

de-yang mengatakan bahwa hndi$ dla'i tidak

boleh d igun sesuatu hukum. Hasbi

me-nolak p andangan yang membolehkan menggunal<:an hadis dla' i:f

untuk k eutamaan amal ( fadlail al-a' m:al Ia malahan mela-rang omela-rang yang meriway tkan Hadis d a'if menyebut kata-kata, " Na 1 bersabda ••• "

44

DerQikian selint-as pandangan-pandangan Hasbi dalam bidang hadis. Pan 。ョァ。ョセー。ョ、。ョァM。ョョケ。@ mengenai hadis

seba-gai yang aiuraikan di atas, hanyalah sebagi-a.n1cecil saja, terutama hal-hal yang dianggap a at mendasar. Sesuai

dengan karya-karya "tulisnya dalam bidang hadis Hasbi

se-sungguhnya dapat dipandang sebagai ulama ケセョァ@ sangat luas dan mendalam manguasai bidang kajiannya itu.

42)Lihat

ibid., hal.

66,

dan 100-2.

43

)Ibid., hal. 101.

(35)

BAB III

TINGKAT AKURASI KESAHIHAN

HADIS-HADIS DAL/JJ! TAFSIR AN-NJR

A. Tolok Ukur at8U Kriteria Kesahihan Hadis

Pada dasarnya yang dimaksud dengan hadis sahih

adalah suatu riwayat dipandang orisinal berasal

da-ri Nabi Muhammad, bail oerupa オ」。ー。セL@ perbuatan dan

tag-rlr bel iau. Untuk mengetahui apakah suatu hadis benar-be

セ@

benar orisinal dari Rasul, para ulama hadis tela

tolok ukur terten'tu. Berhubun

ha-dis terdiri dari QUa bagian, yaitu mata rantai para

pe-nuturnya HセセᆪZI@ dan materi atau is1 riwayat yang

dika-t alum ber: sal dari Nabi, maka tolok sahih

s berkenaan

Kata 11sahih1 bera al da i i tilah Arab, shanih,

yang

ul-ama had

p・ョァ・セエゥ。ョ@ hadis

sa-Glah. 11Hadi musnad

yang be r sambung sanad-nya, dituturkan oleh enutur yang

adil dan dhablth dari periwayat yang adil dan dhabith,

tidak syaz dan cacat. ,,45 .Al-Nawawiy memberi definisi

45 )Lihat Ibnu Kasir, Il<:htishar 'Ulum al-Hadis, di-kutip oleh Ahmad Muhammad Syakir dalam syarh-nya,

al-Ba-''Is al-Hasis fi Syarb Ikhtishar 'Ulum al-Hadis, Bairut,

t; • t • , hal • 21 •

(36)

kurang lebih sama, bahwa hadis sahih adalah hadis yang

ber.sambung sanad-nya, ditut.irkan oleh periwayat yang adil,

kuat daya ingat , tidak syiz, dan tidak mengandung 'illat

46

atau cacat. Sebenarnya masih banyek definisi tentang ha-dis sahih yang diberikan para ulama haha-dis, namun esensinya

sama, p erbedaan kecil hanya b,.erkenaan dengan redaksinya.

Berdasarkan R Gertian hadis sahih sebagai yang su-dah dikemukakan, maka suatu hadis dikatal<an sahih atau be-nar berasal dan1. Na bi j ika terpenuhi pciling

sya.rat:

l . Sanad-nya tidak terputus ntau bersambung ( muttas l).

2. Para penutur terdiri dari orang-orang yang adil.

3. Para penutu kuat daya ingatnya (dhabith).

4. Materi hadisnya tidak syaz ganji ), yaitu:

deng an riwaxat per.utur yang lebih kua •

5.

Tidal< terdap セ@ 'illat atau cacat erhadap maknanya.

Terpenu hl tidaknya syarat-syarat d atas, menja

「ZZ セ ョァ。ョ@ utama dalam men-i1:ai sahih tidakny suatu hadis.

Agaknya, ada beberapa cat a t an yang perlu dik ete-ngahkan di sini berkenaan dengan syarat-syarat di atas.

Dari kelima syarat di atas tiga di antaranya secara

ken-46

)Lihat karyanya, al-Taqrib li al-Nawawiy Fann
(37)

NB GゥᄋZZZᄋZZᄋᄋN[ZNセAZZZZZZᄋNZZZZZZZ[Z[ZZZ[@ ···· · · . · •· ···• ᄋ ᄋ ZZャZNBBNB[BャGゥwNセゥZセGNGNGᄋyNG@

31

tal berhubungan dengan penutur riwayat atau perawi,

se-da ng dua yang terakhir bertalian dengan matan hadis.

l • セエ`Zエゥ_MN、@ yang mµttas.:L1

Saleh satu syarat penting untul{ menentukan sahihnya su-atu hadis ada.lah terjaminnya persambungan para penutur dalam sanad. Inl artinya tidak adanya keterputusan

da-lam 「・ョオセォ@ apa pun antar pembawa berita, baik dari

ba-wah ke atas maupun sebaliknya.

2. Sifat セ、。ャ。セ@ para pembawa berita

Setiap periwayat harus memiliki sifat adil, yang dalam

ilmu hadis mengandung pengertian bahwa perawi itu

mem-punyai sikap selalu mernelihara ketakwaan dan menj aga mu

セセゥ@ ar ' sikap fasik seperti

berbuat dosa besnr, idak ntelakukan dosa kecil

dan sencmtiasa emelihara a<:hlak yang terpu;ji. 3. Si.fat dhablt>h ( ...., lru t daya ingatan) •

Seorang penutur is aratkan ag_ar memiliki kekuaxan daya ngat yang baik.. Daya ingat ini (dhabith) ada aua macam:

dhabth fi al-shadr_ (kuat hafal-an) dan dhabth fi al-ki-tab (kemampuan memelihara catatan

、・ョァセョ@

baik). 48

47)Lihat al-Shan'aniy, Tawdhih al-Afkar, Maktabat al-Khanj.5-y, Mesir, l366, hal. 8.

48

(38)

32

4.

i'idak syaz; maksudnya tidal< terdapat pertentangan

an-tara riwayat seorang penutur dengan riwayat penutur lainnya yang lebih kuat e.tau terpercaya. 49

5.

Tidal< adanya 'ill_at at au cacat yang terse:nbunyi pada

suatu hadis. TerdapGt suatu kemungkinan bahwa melihat

lahi rnya suatu hadis aipandang sahih, n mun jika

di-teliti secara le- ih seksama akan d.ltemukarl suatu

ca-cat di dalam ya yang dapat merusak makna hadis 50

melihat l<elima tolok ukur penilaian suatu hadis, s ebagai yang telah diuraikan di atas, timpul

sua-tu pertanyaan: 11Apakah peneiitian suatu hadis yang

dida-sarka'1 kepada krl eria sudah pa ti

sa-hih'?11 PertanyaaB semacam ini relevan diajukan,

se-bab dari kelima tol0k ul<:ur peni aian kesa . ihan suatu ha-dls セ@ sebagiai yan dapat- ailihat, su ah me? , cakup aspek

g-nad maup .. :m matan

- ·

Ba g.i penulis,

x

·ma tolok ukur di 9.tas yang

diaju-ke.n oleh ahli hadis bukan tidak mengandung kel emah an,

Uraian atau analisj.s berilrut ini diharapl<an dapat

menje-lセ

Ilゥィ。エ@

Adib Shnlih, Lamhat fi Ushul al-Hadis,

Mal\tabat al-Islamiy, Bairut,

1399, hal. 2,-5-56.

50)Lihat ibid., hal. 264. Lihat juga Shubhiy al-Shalih, Mabahis

fi

1Ulum al-Hadis, Dar al-Fikr, Bairut,
(39)

33

lt:skan kelemahan yang penulis maksudkan.

Perte.ma, menyanglcut sanad hadis, yai tu mata rantai

para penutur hadis. Untuk mengumpulkan, menyeleksi dan

membukukan hadis-hadis yang telah diseleksi itu dari se-kian banyaknya, sejumlah ulama terkemuka telah melakukan

perj al anan menj elaj ah daera -daerah yaiJg dipandang

seba-gai sen tra hadis. Para ulama tersebut bertanya dari orang

yang satu ke orang lainnya tentang suatu

sumber adalah

Mata rantai para transmit r itu

A (penutur terakhir) menga akan

bshwa i a mendengar {mendapatkan) hadis dari B lewat ッエッセ@

ritas dari C yang mengatakannya dengan otoritas dari D

denga n ouoritas ari E bahwa Nabi telah mengata an ••• dan set erusnya. Penutur terakh

(ti,)

umpaman)\a alBukh

-ri a tau Muslim, penyelid 1kan a au ri tik

yang sistematis terh dap para セ・ョケ。ュー。ゥ@

(rawI)

tersebut , ntuk memas:tH<an kebai'Kan budi pekerti dan

ke-k.uatan daya ingatan mereka. Lewat studi yan tak kenal

lelah i t u kemudian para rawi dimasukkan dalam

klasifika-s.i. 11betul-betul bisa dipercaya11

, "bisa dipercaya11, 11

le-ma" dnn sebagainya. Kritik historis semacam itu,

betapa-pun, seperti yang dilakukan oleh al-Bukhari seorang

(40)

studi H::ri tik histo:'."is tersebut dilakul<an oleh perorangan yang walaupun aspck keahlian dan kecermatannya ticlak di-raguJ.cr:m, nann.ln tidak menutup l<emungkinan terj adinya

ke-kelirua n dan bahkan kesalahan, Dan perlu pula diingat,

bahwa hadis-hadis yang dijadikan objek penelitian para

ulama hadis adalah hadis-hadis ahad, y;:ang bersandar

kepa-da beri ta perorangan .. ( sanad ha dis) dan bul<a pada beri ta

orang b <:inya1< (saned mutawatir).

Kedua, berhubungan dengan tidak syaz

dak ada nya ' il.lat. Dari beratus-ratus ribu hadis aliad itu

\ セ 、 。 ャ。ィ@ tidal< mudah bagi para ulama atau ahli adis, baj}k

untuk mengkonfirmasikan antara hadis-hadis yang dijadik n

unt..-uk memastikan kesahihe:rnrya.

apalagi

i tu, juga tidal<

mud ah atau mengeitahul bertentangan tidaknya

isj_ sua tu hadis d.engan isi atau sema gat al-Qur'an dan

il-mu pengetahuan y2ng sudah teruji kebenr9.nnya .51

Ketiga, pengertian sahabat di kalangan ahli hadis

dan memandang semuanya i tu adil ( 'udul) adalah suatu

mas-5l)Al-Bukhariy sendiri umpamanya, seorang yang sa-ngat terkenal keahlian dan ketelitiannya d1 bidang hadis, hanya melolossensorkan beberapa ribu ウ。セ。@ dari ratusan ri-bu hadis yang ditelitinya. Walaupun demikian, sementara

ulama berpendapat bahwa tidal<: semµa badis sahih al-Bukhariy

sebagai sahib adanya. Lihat umpa'manya Hasbi, op. cit., hal.

(41)

35

alsh tersend.iri. KaJ. ang8n ahl.i hadie. memandang bahwa yang

terrnBsuk dalam katagori sahabat Nabi adalah semua orang Islam yang pernah bergaul atau melihat Nabi dan meninggal da1 o.m keadaan Islam, baik pernah semajelis dengan Nabi

ta-pi tidak pernah melihatnya, umpamanya, karena buta ataupun

pernah melihatnya tapi tidalc pel'nah 52

Muhamma d.

dengan Nabi

Pandangan ahli hadis mengenai sahabat Na i itu pada

dasarnya bertolak belakang dengan substansi atau esensi

istilah sahab t

ゥセセエ@

sendiri.53 Bagi penulis, memandang

bah-wa semua orang !slam yang walau hanya p8rnah melihat Nabi kendati tak pernah semajelis dengan beliau scbagai sahabat Nabi, a d lah suatu pandangan yang tidak realist , dan ole h

karena i tu meng-andung kelemaf;ian. 1'erlebi M セ@ lag· ketika

defi-nisi at au hadis tentang sahabnt Nabi itu

di-hubungl<a n

gai bersifat kontroversial melainkan juga tetap mendatang-l<an masa lah. Al-Bukhariy sendiri mempunyai perspektlf yang sejalan dengan p a ndangan ahli hadis di &tas. 54

52)Lihat Ibnu al-Shalah, 'Ulum al-Had!s, naskah di-teli ti oleh Nur al-Din 'Itr, al-M8.l<:tabat al-Islamiyah, Ma-dinah, 1972, hal. 26>-264.

53 )Istilah sahabat mengandung arti kawan, teman atau handai, dan itulah yang sesuai dengan 1uruf.

54

(42)

B. Tel\:s Hadis Dan Susunan Para Periwayatnya

Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab pendahu-luan; bahwa dalam rangka penelitian iui ada empat hadis

yang akan ditcliti kualitas para periwayatnya. Keempat

hadis dimaksud masing-masing adalah hadis riwayat

al-Bukhariy, Muslim, Abu Hanbal.

Pertama, ha dis riwayat al-Bukha riy:

Al-Bukhariy memperoleh hadis di atas dari dua

ja-lur dan masing-masing jaja-lur terdiri dari susunan

(43)

37

yatnya sebagai berilrut:

J_Q.JJ,,q:· __

p<?rtamfl, al-I3ukhariy memperoleh hadis i tu dari

Muh8mma.d bin al-Musanna dari Wahab dari Hi syam d a ri Mu-hc:.mmad dori Ma1bad, dan yang terakhir ini katanya

men-d<:1pa tk e.n hadis i t:u dari Abi Sa' id al-Kl1uduri . Sedangkan

jalur kedua, a l -Bukhari memperoleh ha<lis itu lewat Abu

Ma'mar yang diperol ehnya dari 'Abd • Dan kedua

&

?\

s

u

L

Abi Sa '

id

a l-Khuduri

...----. ! _ ,

Ma' bad

Muha mad

---1

Hisyam

MMMMN@

Wlhab

'Abr

al-Waris

Muhammad bin al-Musanna Abu Ma'mar

QMMMMセ@

(44)

Kedua; ィウ、ゥセウ@ riwayi!1 t Mu slim:

:.;

セ@ セ@ セ@

: J

\i セLL@ (.>'(' セ@

..w..

.

セ@ 'J' .J .: • • .. (.>'( uJ.rA セ@ セ@

.

.

jセ@

...u

'J_,__.)

1.J' '

セセNNL⦅NN@ セ@

'

U" I • .. ! .•. セ@ .. セセB@ lY-' セ@ ' セI@ if..),_:,

u- '

A-t •,UH

\' u-Jll t...9 '"1.1

IJ_,....,

J セ@ : Jt.; " lo:.-セ⦅L⦅NLj@ \ セ@ \ セ@ \"' :

J

\;

rJ-_,

セ@ <l.J \ セ@

js ᄋ セL@

.

セ@ セ@ 'i \ WJ \. _,.-. セ@ \ セ@ \ j;.;_, .

..,.-...J

セ@

liNiセ@ el

_,....JJ

l :

J

t;

-c)t ... HA.J h:: .. エZセ P@ I\

w

...w_,

. .

j-1\ イセ@ j⦅LNNNZ[NNjセ@

.

4}'

jsG⦅Lセ|@

J

\.

Dari teks tersebut dapat diketahui bahwa Muslim

dapa-Ck annya

dnri Harun bin Sa' id al-Ailiy yan9

men-Ib Wahab. men-Ibn Wahab memperoleh berita ltu dar.i. SUlaiman oin Bilal yang disampnikan oleh Sour bin z。ゥ 、セ@ Ibn Zaid ini diberi ahu oleh Abi al-Ghais dan

yang di sebut tera hir ュ・ョセ@ pai:lrnnnya a.a i sali at Nabi,

nutur n m reka Abu furairah

me-ngetahu i bahwa perna be11kata tentang berita

dimaksu d.

Berdasarkc n susunan pembawa berita tersebut di

atas, maka para pe:nuturnya dapat digambarkan dalam

sua-tu skema sanad sebagai berikut:

56 )rriuelim, Sahih Muslim, Bairut{ 1412 H.=1992 M., bab 38

「。イオィセI@ , hal • 59 .

jilid I, Dar al-Fikr,

(45)

Ak-Rasulf lah

sAw

Abu

fuf

airah

Abi al-Gbaj.s

Zaid

Bilal

Ibn Wahab

Sa' id a - iliy

r

m bin al- Ha,j_j.§j_

Ketiga, hadis イゥキ。ケセエ@ Abu Dawoud:

セTMAjエ@ セ|NNM TNMuャjjM[エZMッセセZ@ juwj|セオMエGセセ@ U-• セ@ l.H

-r-'

セャZ@

TGGNNLNMNョセN@

セ@

c

1. )

キセ@

"J\

セ@ NNQlMN[セG@

セLN@

''r'

セ@

セ@

(46)

jNLNNNNN⦅Lセ@

u;;W ' •

.l..>.'

'J\ "i\.b,-!

t

セ@

rJ_,

,

エャNsGケセ⦅L@ セ@ セ@

(

2)

セセB@

セMG@

4..lt.

Nャhセ@

• ... .J.HJ_,_,.;J\i.i 1

J\o

t.,.J_,

'J\

GセG@

06..S'z

"i

NNNNuセ@

jセj@

J

\.U セ@ 'J \ (

r-S°

"" '_, \

,_,;

セ@ セ@

) •

1 •.•.•• .J.H

o

»-"" セ@ _:,.;_, : ,j \i " clJ.j セ@

セᄋ@ セG@ B セNNッNOQQL@

JU,; ..

\1 t="""#J セ|NNNjGセLLN⦅NNLLL@

..

,._L,31

セ@ ,JJ\ セ@ ....U\

..

セ@

Ji.t

\.

セ@ t

to;..

t .

N「ᄋセ@ セGイNス、@ jZjセ@ オMZセ「⦅L@ セ|セNNエN。MN@ セ|ォNNエNN[jセaャャゥGZ@ LNL⦅LLNLLセL@ J\i'

セ@

' 04

セ@ セj@

セ@

&: .JJ' .J

セ@ セG@

:

J

\;

'

セ@

J

セ@

'\.;! :

J

\.i'

セ@

'UJ.

'\.;! ..b.

J\ セ@ J...: A ... 6 \,... ,,,) • .. LH セセ@ セ@

4--

U" I セ@ セ@ ..J-a.>,.o (X'JJ \ NjNセ@ V-'

,...w'

"J->-i t3

L.u_,'

0d-= ,". セG@ セ@ _;;_, セ@

'.J...-. ...

u' '

L..lJ

tJ_,_,;

Y. : - \:;

C--"

l

\.LA_, : .;_, l..JJ-t'

J \;

Dawoud

Pertama, Abu Da oud memperole

dd. cetahui a wa Abu

dari dua jalur, yaitu:

エ・イウ・「オセ@ dar·

Mu-saddad , Musa.ddad mendapatkannya dari Basyar hin al-Mu-fadldl al. Ibn al-Mufadld1al mendapat berita itu dari

Abdullah bin Muhammad bin U qail yang ko.tanya mendapat-kannya dari sahabat Nabi, Jabir bin Abdullah. Sedang ja_

5?) Abu Dawoud al-Sajastaniy, &man Abi Dawoud,

j.ilid II,, Mustafa ::il-Babiy al-Halatiy, Me'sir, Kitab

(47)

lur kedua ia memperolehnya lewat Ibn al-Sarah dan Ibn

al-Sarah memperolehnya dari Ibn Wahab. Ibn Wahab

menda-pstkan berita itu dari Dawoud bin Qais dan l a i n-lain

yang kata rnerel-ca ( ?) berasal dari informasi Abdullah bin Muhammad bin Uqail.

Dengan berpedoman pada rangkaian susunan para pe

penutur hadis ter ebut, maka skema transmisi periwayat

dalam ウ。ョ。セ@ hadis tersebut adalah sebagai berikut:

Rasul Allah SAW

Jabir bin AbdulLa

Basyar bin al.-Mufadldlal

T

--r

dDキッオ、⦅「セゥョセq@ __ 。ゥセᄋMウL@ d.11.

セ@

セセセ@

Musaddad Ibn Wahab

't

-T

セ@

Ibn,

セQMs。イィ@

セMMS@

Abu Dawoud

(48)

セゥョ@ al-Mufadldlah memberikan informasi yang keliru

ka-rena ia menga"talran 11dua anak perempuan Sa.bit bin Qais •"

Pada.hal sabit bin Qais telah terbunuh dalam pertempuran

Yamamah, sedang yang benar menurut Abu Da,woud adaJ.ah

ke-dua anak perempuan tersebut puteri dari Sa' ad bin

aJ.-Ra-bi' • 58

Keempat, haai.t riwayat Ahmad

,j )I.. LX セG@ .

u->

セ@

\

セjMM 0-! i i! • •·· 0--"

c-J

1-..- LX \

4...1.1

|NNゥNセ@

t.i \ t"rl • I .• ._u

\J,,,__

.J

J

セ@

\i

セ[@

L-

0-! L..b

セセ@

u.>

セ@

\

セ@

L.,,

ei 11 ;" b セ セ ᄋ NNTMNNIッMMNNNL@

セG@

r..r

\

L/

J,;J .,,y.

セ@

セMB@

J

J., .

Ud-r--rH-t-''

セ@

L,-'

セ@

Ll,,

セ@

'.)

5S) Ahmad bin Hanbal, Mu snad al-Imam Ahmad Ibn

Han-bal, juz IV, Al-Maktab al-Islamiy, Bairut,

1398H.= 197a.,

(49)

43

Dari teks hadis riwayat

Referensi

Dokumen terkait

Howard Gardner dalam T Safaria (2000, 23) mengemukakan bahwa “ kemampuan interpersonal adalah kemampuan untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan suatu

Untuk kepentingan pwngujian hipotesis pertama bahwa terdapat penurunan harga saham dividen pada saat ex- deviden date tersebut maka dilakukan uji perbedaan proporsi antara

Hasil pengamatan morfologi koloni bakteri Listeria monocytogenes pada dangke yang dibuat dengan berbagai level ekstrak getah pepaya dan suhu pemanasan

Diketahui pada tahun 2012 bahwa jumlah bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Jawa Timur mencapai 3,32% yang diperoleh dari presentase 19.712 dari 594.461

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar antara mahasiswa yang berasal dari dalam dan luar daerah Jombang

Indikator kinerja me rupakan suatu indikator yang diharapkan pada penelitian tindakan kelas, guru untuk menunjang keberhasilan suatu penelitian dan indikator yang

Kedua komponen tersebut adalah (1) komponen fisik padi yang terdiri atas faktor umur tanaman, tinggi tanaman, rasa padi, bobot bulir, potensi hasil, dan (2)

Untuk itu diperlukan suatu badan atau lembaga yang difungsikan sebagai koordinator atau menjalankan fungsi koordinasi intelijen negara, yang tidak memiliki wewenang