DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER
Nama : Moh. Afwan NIM : 06.41010.0268 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
ix
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Pengertian Sistem ... 6
2.2 Definisi Peramalan ... 6
2.3 Tujuan Peramalan ... 8
2.4 Tahap-Tahap Peramalan ... 8
2.5 Jenis Peramalan ... 10
2.6 Pola Data Peramalan ... 11
2.7 Metode Pemulusan Eksponensial Winter ... 12
x
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 17
3.1 Analisis Permasalahan ... 17
3.2 Analisis Kebutuhan ... 18
3.3 Perancangan Sistem Peramalan Harga Emas ... 19
3.3.1 Arsitektur Proses Peramalan ... 20
3.3.2 Perancangan Proses Peramalan ... 21
3.3.3 Data Flow Diagram ... 31
3.3.4 Entity Relationship Diagram ... 37
3.3.5 Struktur Database ... 38
3.3.6 Desain Input/Output ... 40
3.3.7 Desain Interface ... 44
3.3.8 Desain Uji Coba Dasar Sistem ... 53
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 62
4.1 Implementasi Sistem ... 62
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 62
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 63
4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 63
4.2 Evaluasi Sistem ... 64
4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 64
4.2.2 Evaluasi Hasil Uji Coba Nilai Peramalan ... 92
4.2.3 Analisa Hasil Uji Coba Sistem ... 94
xi
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Emas merupakan logam mulia yang sering dijadikan sebagai alat tukar dalam perdagangan maupun sebagai standar keuangan berbagai negara (Joesoef: 2008). Nilai emas yang tidak pernah mengalami penyusutan membuat pelaku bisnis atau masyarakat sering memilih emas untuk berinvestasi. Oleh karena itu, transaksi jual beli emas pada umumnya banyak mendatangkan keuntungan bagi pelaku bisnis. Selain itu, emas juga bisa dikemas dalam berbagai bentuk seperti emas batangan, emas koin, dan emas perhiasan, sehingga masyarakat dapat menentukan jenis investasi emas yang diinginkan.
jangka pendek seperti permintaan dan penawaran, dan faktor jangka panjang yang antara lain meliputi nilai tukar dolar dan pengendalian modal. Faktor-faktor tersebut menyebabkan harga emas sulit untuk diperkirakan.
Antara tahun 1975 hingga 1979 misalnya, fluktuasi harga emas berkisar antara $ 121,00 - $ 236,10. Tahun 1980, harga emas mengalami lonjakan tajam, yakni mencapai $ 850. Pada tahun 1981, harga emas kembali bergejolak turun, yakni menyentuh angka terendah di level $ 493,75 dan angka tertinggi di nominal $ 599,25. Pada tahun 1982 hingga tahun 2005, kisaran harga emas antara $ 200 - $ 400. Pada tahun-tahun berikutnya, harga emas secara bertahap mengalami kenaikan yakni berkisar antara $ 500 di tahun 2006, $ 600 di tahun 2007, dan $ 800 pada tahun 2008. Pada tahun 2010, harga emas mengalami lonjakan tajam dengan harga tertinggi pada level $ 1153. Di tahun berikutnya, harga emas mengalami kenaikan kembali dan mencapai angka $ 1388. Pada tahun 2012 ini, harga jual emas tertinggi mencapai $ 1744 (Kitco, 2012).
Berdasarkan uraian di atas, maka pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah sistem peramalan harga emas untuk membantu masyarakat dan toko emas mengetahui pergerakan harga emas di masa depan. Usaha atau investasi emas akan lebih baik jika dalam usaha maupun investasinya mengetahui waktu yang tepat untuk membeli emas di saat harga rendah dan menjual emas di saat harga tinggi sehingga dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan keuntungan dalam usaha atau investasi emas. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam investasi dan usaha emas.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana melakukan peramalan harga emas pada periode yang akan datang berdasarkan history harga emas sebelumnya, dengan
menggunakan metode pemulusan eksponensial Winter.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Sistem peramalan terdiri atas proses peramalan harga emas, dan pelaporan ramalan harga emas per hari.
2. Sistem ini hanya membahas peramalan harga emas, tidak membahas jaringan dan keamanan jaringan.
3. Faktor yang diambil untuk meramalkan adalah history harga emas.
4. Aplikasi yang dibangun berbasis desktop.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah merancang bangun sebuah aplikasi sistem peramalan yang menerapkan metode pemulusan eksponensial Winter
1.5 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan pembuatan tugas akhir ini maka manfaat penelitian ini adalah dapat membantu masyarakat atau toko yang bergerak di bidang jual beli emas dalam menentukan waktu beli atau jual emas.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar segala aktifitas yang dilakukan dalam tugas akhir ini dapat terekam dalam bentuk laporan secara jelas dan sistematis. Penyajiannya dibagi berdasarkan beberapa bab.
Pada bab pertama diuraikan secara garis besar pendahuluan. Isi pendahuluan meliputi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari pembuatan tugas akhir dan sistematika penulisan Tugas Akhir.
Pada bab kedua landasan teori dibahas tentang teori-teori yang digunakan. Landasan teori tersebut adalah teori-teori yang mendukung rancang bangun aplikasi sistem peramalan harga emas menggunakan metode pemulusan eksponensial Winter.
Pada bab ketiga membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Analisis dan perancangan sistem tersebut meliputi System Flow dari aplikasi yang
Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD), struktur database,
desain input, desain output, desain interface dan perancangan evaluasi hasil.
Pada bab keempat implementasi dan evaluasi diuraikan tentang aplikasi yang telah dibuat dan pengujian aplikasi tersebut. Salah satu bentuk pengujian dilakukan dengan menjalankan sistem tersebut secara keseluruhan dan mencoba menu-menu yang ada sudah berjalan sesuai fungsinya atau belum.
Pada bab kelima penutup diuraikan mengenai kesimpulan serta saran-saran. Saran diperlukan untuk pengembangan aplikasi/penelitian lebih lanjut.
6 2.1 Pengertian Sistem
Menurut Amsyah (2005), definisi sistem adalah elemen-elemen yang
saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan
kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.
Pengertian lain sistem menurut Fuad (1988:1), adalah “kumpulan dari beberapa
prosedur yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mencapai suatu
sasaran (objective) yang telah ditetapkan”.
2.2 Definisi Peramalan
Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009:43), peramalan adalah ”seni dan
ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan melalui pengujian keadaan di
masa lalu”. Pengujian tersebut atas dasar pola-pola di waktu yang lalu dengan
melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan
datang dengan model matematis.
Pengertian peramalan menurut Makridakis, dkk (1993:4), ”peramalan
merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen”.
Organisasi selalu menentukan sasaran dan tujuan, berusaha menduga-duga faktor
lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan
pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Kebutuhan akan peramalan meningkat
seiring dengan usaha manajemen untuk mengurangi ketergantungannya atas
lingkungan manajemen. Karena setiap bagian organisasi berkaitan satu sama lain,
baik buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian organisasi.
Suatu sistem peramalan harus mempunyai hubungan antara
ramalan-ramalan yang dibuat pada bidang manajemen yang lain. Jika peramalan-ramalan ingin
berhasil, maka harus diperhatikan adanya saling ketergantungan yang tinggi
antara ramalan berbagai divisi atau departemen. Sebagai contoh, kesalahan dalam
proyeksi penjualan dapat menimbulkan reaksi berantai yang mempengaruhi
ramalan anggaran, pengeluaran, operasi, arus kas, tingkat persediaan, harga dan
seterusnya.
Menurut Arsyad (2001), apabila dilihat dari sifat ramalan yang disusun,
maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa yang lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang
yang menyusunnya karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasrkan
pemikiran yang bersifat intuisi, judgment, atau pendapat, dan pengetahuan serta
pengalaman dari penyusunnya.
2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode
yang diperguankan dalam peramalan tersebut. Metode yang baik adalah
metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang paling
kecil. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat kondisi
sebagai berikut:
a. Tersedianya informasi tentang masa lalu.
c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa
yang akan datang
2.3 Tujuan Peramalan
Menurut Subagyo (2002), dalam dunia usaha sangat penting diperkirakan
hal-hal yang terjadi di masa depan sebagai dasar untuk mengambil keputusan,
terutama dunia usaha itu merupakan bagian dari kehidupan social. Segala sesuatu
yang terjadi serba tidak pasti, sukar diprediksi dengan tepat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan sebuah peramalan/rencana peramalan yang dibuat selalu diupayakan
agar dapat:
a. Meminimumkan pengaruh ketidakpastian terhadap perusahaan.
b. Peramalan bertujuan untuk mendapatkan peramalan (forecast) yang bisa
meminimumkan kesalahan ramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan
Mean Squared Error (MSE), Mean Absolute Error (MAE), dan sebagainya.
2.4 Tahap-Tahap Peramalan
Menurut Susanto (2009:10), agar hasil peramalan dapat secara efektif
menjawab masalah yang ada, kegiatan peramalan sebaiknya mengikuti tahapan
sebagai berikut ini:
1. Perumusan masalah dan pengumpulan data.
Tahap pertama yang sebenarnya penting dan menentukan keberhasilan
peramalan adalah menentukan masalah tentang apa yang akan diprediksi.
Formulasi masalah yang jelas akan menuntun pada ketepatan jenis dan
data relevan tidak tersedia. Hal ini akan memaksa diadakannya perumusan
ulang atau mengubah metode peramalan.
2. Persiapan data
Setelah masalah dirumuskan dan data telah terkumpul, tahap selanjutnya
adalah menyiapkan data hingga data diproses dengan benar. Hal ini diperlukan,
karena dalam praktik ada beberapa masalah bekaitan dengan data yang
terkumpul:
a. Jumlah data yang terlalu banyak. Pada umumnya, semakin banyak data akan
semakin valid hasil peramalan. Hal demikian, jumlah data yang sangat
banyak justru berakibat hasil forecaseting tidak dapat menjelaskan situasi
sebenarnya, karena time horizon dapat menjadi sangat panjang, yang dapat
berakibat banyak data tidak relevan lagi.
b. Jumlah data justru terlalu sedikit. Beberapa metode forecaseting pada
umumnya jumlah data di bawah sepuluh dianggap tidak memadai untuk
kegiatan forecaseting secara kuantitatif.
c. Data harus diproses terlebih dahulu.
d. Data tersedia, tetapi rentang waktu data tidak sesuai dengan masalah yang
ada.
e. Data tersedia, tetapi cukup banyak data yang hilang (missing), yakni data
yang tidak lengkap menurut kegiatan peramalan akan kurang valid; biasanya
akan dilakukan perlakuan data missing, seperti melakukan rata-rata antara
3. Membangun model
Setelah data dianggap memadai dan siap dilakukan kegiatan produksi, proses
selanjutnya adalah memilih model (metode) yang tepat untuk melakukan
peramalan pada data tersebut.
4. Implementasi model
Setelah metode peramalan ditetapkan, maka model dapat diterapkan pada data
dan dapat dilakukan prediksi pada data untuk beberapa periode ke depan.
5. Evaluasi peramalan
Hasil peramalan yang telah ada kemudian dibandingkan dengan data aktual.
Tentu saja tidak ada metode peramalan yang dapat memprediksi data di masa
depan secara tepat, yang ada adalah ketepatan prediksi. Untuk pengukuran
kesalahan peramalan dilakukan untuk melihat apakah metode yang telah
digunakan sudah memadai untuk memprediksi sebuah data.
2.5 Jenis Peramalan
Menurut Arsyad (2001), dilihat dari jangka waktunya peramalan bisa
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Contoh: penyusunan
rencana pembangunan suatu negara, corporate planning, rencana investasi, dan
sebagainya.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan yang jangka waktunya kurang dari satu tahun dan biasanya
memenuhi kebutuhan jangka waktu dekat. Contoh: penyusunan rencana
produksi, penjualan, persediaan, dan sebagainya.
2.6 Pola Data Peramalan
Langkah penting dalam memilih suatu metode deret waktu (time series)
yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode
yang paling tepat dengan pola tersebut dapat digunakan untuk melakukan
peramalan, menurut Arsyad (2001), pola data dapat dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu:
1. Pola horizontal (H), terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai
rata-rata yang konstan. (data seperti itu ”stasioner” terhadap nilai rata-rata-rata-ratanya).
Yang termasuk dalam jenis ini adalah data suatu produk yang secara teoritis
tidak mengalami perubahan, dan sebagainya.
2. Pola musiman (S), terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor
musiman (kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu).
Misalnya penjualan minuman ringan, bahan bakar pemanas ruangan, dan
sebagainya menunjukkan jenis pola ini.
3. Pola siklis (C), terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi
jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Misalnya
penjualan peroduk seperti mobil, baja, dan sebagainya menunjukkan pola jenis
ini. Pola siklis meliputi periode puncak yang diikuti periode resesi, depresi dan
pemulihan.
4. Pola trend (T), terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler
jangka panjang dalam data. Misalnya penjualan banyak perusahaan, GNO, dan
2.7 Metode Pemulusan Eksponensial Winter
Apabila suatu data time series diketahui adanya pola data musiman selain
pola data trend, maka metode pemulusan eksponensial Winter merupakan
satu-satunya metode pendekatan pemulus yang banyak digunakan. Menurut
Makridakis, dkk (1993) metode pemulusan eksponensial Winter merupakan
metode yang dapat menangani faktor musiman dan tren secara langsung. Metode
ini didasarkan atas tiga persamaan pemulusan dengan tipe parameter, yaitu satu
untuk unsur stasioner, satu untuk trend, dan satu untuk musiman.
Keuntungan dari metode pemulusan eksponensial Winter adalah
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam meramalkan data yang memiliki
pola tren dan musiman. Metode pemulusan eksponensialWinter digunakan untuk
meramalkan suatu hasil yang disesuaikan dengan variasi trend dan musiman yang
tidak dapat diatasi oleh metode moving average dan metode exponential
smoothing. Metode pemulusan eksponensial Winter menyediakan 3 parameter
untuk memperhalus nilai base, tren, dan musiman.
Menurut Arsyad (2001), persamaan dasar dari metode pemulusan
eksponensial Winter adalah sebagai berikut:
1. Pemulus Eksponensial
... (2.1)
2. Estimasi Trend
... (2.2)
3. Estimasi Musiman
4. Ramalan Pada Periode p di masa datang
... (2.4)
Keterangan:
= Nilai pemulus yang baru
= Konstanta pemulus untuk data
= Data yang baru atau yang sebenarnya pada periode t
β = Konstanta pemulus untuk estimasi trend
= Estimasi trend
= Konstanta pemulus untuk estimasi musiman
= Estimasi musiman
ρ = Periode yang diramalkan
= Panjangnya musim
= Ramalan pada periode p
2.8 Pengukuran Ketepatan Metode Peramalan
Menilai ketepatan suatu metode peramalan dapat dilakukan dengan cara
mencari selisih besaran (ukuran kesalahan peramalan) data peramalan terhadap
data aktual. Caranya yaitu dengan membandingkan ukuran kesalahan terkecil,
sehingga nilai peramalan dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan
kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang.
Pengukuran kesalahan dalam peramalan antara lain:
1. MAD (Mean Absolute Deviation) atau nilai tengah penyimpangan absolut.
Pengukuran ini dihitung dengan cara menjumlahkan masing-masing kesalahan
Persamaannya adalah sebagai berikut :
... (2.5)
2. MSE (Mean Squared Error) atau Nilai tengah kesalah kuadrat. Perhitungannya
dengan cara menjumlahkan masing-masing kesalahan (selisih data aktual
terhadap data peramalan) yang telah dikuadratkan, kemudian dibagi dengan
banyaknya data.
Persamaan model MSE adalah sebagai berikut :
... (2.6)
3. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) atau nilai tengah kesalahan
persentase absolut. MAPE merupakan persentase yang dihitung dari
penjumlahan nilai absolut kesalahan dimasing-masing periode yang telah
dibagi dengan nilai data aktual periode tersebut, kemudian dibagi dengan
banyaknya data.
Persamaannya sebagai berikut :
... (2.7)
4. MPE (Mean Percentage Error) atau Nilai tengah kesalahan persentase. MPE
ini merupakan persentase dari penjumlahan nilai kesalahan masing-masing
periode yang telah dibagi oleh nilai data aktual periode tersebut, kemudian
dibagi dengan banyaknya data. Persamaannya adalah sebagai berikut :
... (2.8)
Keterangan :
= nilai peramalan pada periode t
= nilai kesalahan peramalan
= banyak data
| | = nilai absolut
2.9 Microsoft Visual Basic .Net 2005
Visual Basic .Net 2005 adalah suatu bahas pemrograman yang ada dalam
Visual Studo .Net 2005. Beberapa perubahan drastis ditambahkan pada Visual
Studio .Net 2005 mulai dari tampilan kontrol, mendukung penuh Object Oriented
Programming (OOP), tersedianya fasilitas Graphic Universal Interface (GUI)
cara melakukan koneksi data yang lebih sempurna dari pendahulunya. Pada
pemrograman database, Visual Besic .Net 2005 sangat tepat jika digabungkan
dengan Microsoft SQL server 2005. Keberadaan Visual Studio .Net 2005 sangat
medukung pengembangan aplikasi tersebut dan e-commerce (Yuswanto, 2009).
Teknologi .Net Framework merupakan teknologi yang mampu
mendukung 20 bahasa pemprograman, termasuk Visual Basic .Net 2005. Common
Language Runtime (CLR) merupakan dasar dari .Net Framework. Runtime
merupakan engine yang menjalankan aplikasi .Net Framework. Prinsip dasar
Runtime adalah konsep pengolahan kode. Kode program yang dijalankan oleh
runtime disebut kode terkelola (Managed Code), sedangkan kode yang tidak
dikelola (Unmanaged Code) (Yuswanto, 2009).
Visual Basic .Net 2005 merupakan kode terkelola yang dapat dijalankan
apabila pada sistem komputer terdapat runtime. Artinya suatu aplikasi yang
belum terpasang runtime (CLR). Jadi keberadaan CLR sangat menentukan kapan
suatu obyek akan digunakan dan dilepas. Kondisi ini disebut Managed Code,
sedangkan Unmanaged Code terjadi pada program yang dikompilasi dengan
17 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Permasalahan
Nilai emas yang tidak pernah mengalami penyusutan membuat pelaku bisnis atau masyarakat sering memilih emas untuk berinvestasi. Kenyataannya, transaksi jual beli emas pada umumnya banyak mendatangkan keuntungan bagi pelaku bisnis. Bagi sebagian masyarakat yang ingin berinvestasi jangka panjang, emas merupakan salah satu pilihan yang cukup menjanjikan karena harga emas akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan. Bagi masyarakat atau toko yang bergerak di bidang jual beli emas, menentukan waktu pembelian dan penentuan harga penjualan sangatlah penting karena akan mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh.
Fluktuasi harga emas mengakibatkan banyak masyarakat dan pedagang emas sering kesulitan menentukan saat yang tepat untuk membeli emas. Fluktuasi harga emas yang tidak menentu, menyebabkan pedagang emas tidak berani untuk membeli emas dalam jumlah banyak. Para pelaku bisnis emas takut bila setelah membeli emas ternyata harga emas pada hari-hari berikutnya mengalami penurunan dan dapat mengakibatkan kerugian. Para pelaku bisnis emas terutama toko emas lebih memilih untuk menunggu stok barang habis sebelum memutuskan untuk membeli barang lagi, demi menghindari kerugian yang lebih besar.
harga emas akan turun sehingga dalam melakukan jual atau beli emas tidak mengalami kerugian yang besar serta dapat meningkatkan keuntungan bagi pengusaha tersebut.
3.2 Analisis Kebutuhan
Dengan adanya sitem peramalan harga emas ini diharapkan dapat membantu masyarakat atau pengusaha yang bergerak di bidang jual beli emas khususnya toko emas dalam menentukan waktu beli dan waktu jual emas yang tepat, guna memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian akibat harga emas yang sering berubah-ubah.
Sistem peramalan harga emas akan mengolah data harga emas sebelumnya pada periode tertentu guna dijadikan data dasar peramalan menggunakan metode peramalan pemulusan eksponensial Winter. Kriteria data peramalan yang digunakan ini adalah data yang memiliki pola trend dan
musiman.
Metode peramalan pemulusan eksponensial Winter yang digunakan dalam sistem peramalan harga emas diharapkan dapat membantu meramalkan harga emas ke depan dan dapat memaksimalkan keuntungan penjualan dan meminimalkan kerugian akibat waktu beli emas yang tidak tepat.
Untuk menjalankan sistem peramalan harga emas, diperlukan dukungan
software dan hardware sebagai berikut :
1. Software
a. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional SP 2 atau yang lebih tinggi
c. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic .NET 2005.
d. .Net Framework Minimal Versi 2.0 atau di atasnya.
e. Untuk report menggunakan Crystal Reports for Visual Studio .NET 2005.
f. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.
g. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office
Visio 2007.
h. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.
2. Hardware
a. Processor Intel Pentium IV,1,6 GHz atau di atasnya.
b. Memory 1 Gb atau lebih.
c. Harddisk 40 Gb atau lebih.
d. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768.
e. Printer, Mouse, dan keyboard.
3.3 Perancangan Sistem Peramalan Harga Emas
Sistem peramalan ini dibangun dalam bentuk aplikasi desktop (desktop
application). Data harga emas sebelumnya akan diproses untuk menghasilkan
nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) terkecil dengan menggunakan
metode pemulusan eksponensial Winter, sehingga akan didapatkan data peramalan dengan nilai error terkecil yang dijadikan sebagai dasar untuk
Pada Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram proses peramalan harga emas yang mana proses dimulai dari user pengguna memasukkan history harga
emas beberapa periode sebelumnya. Setelah itu sistem akan memproses history
tersebut dengan metode pemulusan eksponensial Winter dan selanjutnya sistem akan memberikan laporan harga emas untuk periode ke depan.
Gambar 3.1 Blok Diagram Peramalan Harga Emas
3.3.1 Arsitektur Proses Peramalan
Setelah terdapat sekumpulan data time series harga emas selama
Gambar 3.2 Arsitektur Proses Peramalan
3.3.2 Perancangan Proses Peramalan
Metode pemulusan eksponensial Winter digunakan untuk meramalkan harga emas pada periode mendatang. Data yang dipergunakan untuk perhitungan pada metode ini adalah data harga emas setiap harinya. Metode ini menggunakan dua parameter yang dikombinasikan sampai menghasilkan nilai (Mean Absolute
Deviation) MAD dan (Mean Absolute Percentage Error) MAPE terkecil. Dalam
proses peramalan menggunakan metode pemulusan eksponensial Winter ini, nilai konstanta yang digunakan memiliki range tertentu yaitu, nilai konstanta alpha,
beta, dan gamma tersebut adalah 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, 0.6, 0.7, 0.8, dan 0.9. Hal ini dilakukan untuk mengurangi waktu untuk proses peramalan. Semakin banyak jumlah konstanta maka proses peramalan akan melakukan waktu yang cukup lama karena sistem akan melakukan perulangan kombinasi perhitungan yang alpha, beta dan gamma lebih banyak.
Untuk lebih mudah memahami alur jalannya sistem peramalan ini maka dibuatlah sebuah flowchart proses perhitungan metode pemulusan eksponensial
Winter. Gambar 3.3 menjelaskan flowchart perhitungan peramalan harga emas
harga emas, panjang beberapa hari ke depan yang akan diramalkan, mencari kombinasi alpha, beta, dan gamma dengan proses perhitungan akan menghasilkan peramalan beberapa periode kedepan.
A T
User & Admin Sistem Peramalan Harga Emas
Gambar 3.4 System Flow InisialisasiPengguna
Pada Gambar 3.4 menjelaskan system flow proses inisialisasi pengguna.
Proses inisialisasi pengguna merupakan proses awal jika akan menggunakan program peramalan harga emas ini. Proses dimulai dari admin dan user
memasukkan username dan password ke sistem, kemudian sistem akan
mencocokkan apakah data username dan password yang dimasukkan sudah sesuai
atau tidak. Username dan password jika sudah benar atau cocok maka sistem akan
memberikan menu tampilan sesuai criteria pemakainya, apabila username dan
password yang dimasukkan salah atau tidak sesuai maka sistem akan memberikan
peringatan bahwa username dan password salah atau user pengguna tidak bisa
Gambar 3.5 System Flow Sumber Data
Pada Gambar 3.5 menjelaskan system flow proses sumber data. Menu
sumber data hanya dapat diakses oleh bagian admin saja. Proses ini dimulai dari
memasukkan tambah sumber data, ubah sumber data dan hapus sumber data. Proses ini berfungsi untuk mengetahi sumber data diambil dari situs apa.
Gambar 3.6 System Flow Nilai Tukar
Pada Gambar 3.6 menjelaskan system flow proses nilai tukar. Menu nilai
tukar hanya dapat diakses oleh bagian admin saja. Proses dimulai dari admin
memilih menu nilai tukar, dalam menu nilai tukar admin akan memasukkan data
ubah nilai yang berfungsi untuk mengubah data nilai tukar rupiah terhadap dollar. sistem ini datanya tidak disimpan dalam database tetapi data akan disimpan dalam
system. Oleh sebab itu, dalam gambaran system flow nilai tukar tidak ada relasi
Admin Sistem Peramalan Harga Emas
Gambar 3.7 System Flow Harga Emas
Pada Gambar 3.7 menjelaskan system flow proses harga emas. Menu
harga emas hanya dapat diakses oleh bagian admin. Sama seperti menu nilai tukar
dan sumber data, proses dimulai dari admin memilih menu harga emas. Dalam
menu harga emas admin akan memasukkan data tambah harga emas, ubah harga
User & Admin Sistem Peramalan Harga Emas
Semua? Simpan Hasil Peramalan
Ya
Gambar 3.8 System Flow Peramalan Harga Emas
Pada Gambar 3.8 menjelaskan systemflow proses peramalan harga emas.
Menu peramalan harga emas dapat diakses oleh admin dan user. Proses dimulai
dari admin atau user memilih menu peramalan harga emas. Dalam menu
peramalan harga emas admin atau user memasukkan data sumber data, data
depan lalu diproses menghasilkan kesimpulan hasil ramal. Proses ini merupakan inti dari semua sistem yang ada dalam sistem peramalan harga emas.
User & Admin Sistem Peramalan Harga Emas
Menu Utama
Gambar 3.9 System Flow Laporan History Harga Emas
Pada Gambar 3.9 menjelaskan system flow proses laporan history harga
emas. Menu laporan history harga emas dapat diakses oleh admin dan user. Proses
menu laporan history harga emas, admin atau user menginputkan sumber data,
data periode yang digunakan dan jenis laporan yang akan ditampilkan. Admin atau
user memilih tapilan laporan berupa grafik maka sistem akan menampilkan
laporan berupa grafik, jika memilih berupa tabel sistem akan menampilkan laporan berupa tabel.
Admin & User Sistem Peramalan Harga Emas
Menu Utama
Gambar 3.10 System Flow Laporan Peramalan
Pada Gambar 3.10 menjelaskan system flow proses laporan peramalan.
Menu laporan peramalan dapat diakses oleh admin dan user. Proses laporan
dalam menu laporan peramalan admin atau user memasukkan data sumber data
dan data periode data yang digunakan.
Gambar 3.11 System FlowSetting Pengguna
Pada Gambar 3.11 menjelaskan system flow proses setting pengguna.
Menu setting pengguna hanya dapat diakses oleh admin. Proses ini berfungsi
3.3.3 Data Flow Diagram
Menurut Kendall dan Kendall (2003) Data Flow Diagram (DFD) adalah
suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem atau data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Data Flow Diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem
yang terstruktur (structure analysis and design). Penggunaan notasi dalam data
flow diagram ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada
semua tingkat kompleksitas. Pada tahap analisis penggunaan notasi ini dapat membantu dalam berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.
A ContextDiagram Peramalan Harga Emas
Dalam context diagram peramalan harga emas ini terdapat dua entitas,
yaitu admin dan user. Perbedaan entitas admin dan user adalah admin bisa
melakukan semua transaksi yang ada dalam program sedangkan user hanya bisa
melakukan transaksi peramalan dan membuat laporan peramalan. Dokumen dimulai dari sumber data dan harga emas yang akan diolah menjadi data untuk diramalkan. Setelah data sudah diolah menjadi peramalan data peramalan kemudian dijadikan laporan untuk bahan dokumentasi history harga emas
berikutnya. Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Sistem Peramalan Harga
Laporan Data Pengguna
Laporan Peramalan Harga Emas Grafik Admin
Laporan Peramalan Harga Emas Grafik Use Laporan Peramalan Harga Emas Tabel User
Laporan Peramalan Harga Emas Tabel Admin Laporan History Harga Emas Grafik Admin Laporan History Harga Emas Tabel Admin
Laporan History Harga Emas Tabel User Laporan History Harga Emas Grafik User
Data Hapus Pengguna Data Ubah Pengguna
Data Tambah Pengguna
Data Periode Data Digunakan User Data Sumber Data Peramalan User
Data Periode Data Digunakan Admin
Data Sumber Data Peramalan Admin Data Periode yang Digunakan User
Data Sumber Data User
Data Periode yang Digunakan Admin Data Sumber Data Admin
Data Yang Diramalkan Kedepan User Data Periode Yang Digunakan User
Sumber Data User
Data Yang Diramalkan Kedepan Admin Data Periode Yang Digunakan Admin
Sumber Data Admin
Data Tambah Sumber Data User_Password_User
User_Password_Admin
Gambar 3.12 Context Diagram Peramalan Harga Emas
B Diagram Berjenjang Peramalan Harga Emas
Diagram berjenjang adalah gambaran dari proses pembuatan DFD. Diagram berjenjang merupakan gambaran untuk acuan dari alur proses-proses yang akan muncul di dalam DFD tersebut. Awal alur dari diagram berjenjang ini dimulai dari 0 yaitu context diagram dan mengalir ke bawah ke level-level
Gambar 3.13 Diagram Berjenjang Peramalan Harga Emas
D DFD Level 0 Peramalan Harga Emas Dengan Metode Pemulusan Eksponensial Winter
Setelah context diagram rancang bangun aplikasi sistem peramalan harga
emas dengan metode pemulusan eksponensial Winter. Maka akan didapat DFD level 0 yang terdiri dari 8 (delapan) subproses, yaitu :
1. Proses yang pertama yaitu inisialisasi atau proses memasukkan username dan
password.
2. Proses yang kedua adalah proses maintenance sumber data. Proses ini
digunakan untuk memasukkan, mengubah dan menghapus sumber data ramal. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh bagian admin saja.
3. Proses yang ketiga adalah proses maintenance nilai tukar. Proses ini digunakan
4. Proses yang keempat adalah proses maintenance harga emas. Proses ini
digunakan untuk menambah, mengubah dan menghapus harga emas. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh bagian admin saja.
5. Proses yang kelima adalah proses peramalan harga emas. Proses ini digunakan untuk transaksi meramalkan atau mengolah data nilai tukar, data harga emas dan data sumber data menjadi informasi analisis peramalan harga emas periode selanjutnya. Proses ini bisa dilakuka oleh admin dan user.
6. Proses yang keenam adalah porses laporan history harga emas. Proses ini
digunakan untuk membuat laporan history harga emas. Proses ini bisa
dilakukan oleh admin dan user.
7. Proses yang ketuju adalah proses laporan peramalan. Porses ini digunakan untuk membuat laporan peramalan atau semua transaksi peramalan. Proses ini bisa dilakukan oleh admin dan user.
8. Proses yang kedelapan adalah proses setting pengguna. Proses ini digunakan
untuk mengubah, menambah dan menghapus pengguna. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh bagian admin saja.
Penjelasan lebih lengkap mengenai DFD Level 0 rancang bangun aplikasi
[Laporan Data Pengguna]
Laporan Peramalan Harga Emas Grafik Admin] [Laporan Peramalan Harga Emas Tabel Admin]
[Laporan History Harga Emas Grafik Admin] [Laporan History Harga Emas Tabel Admin]
[Laporan Peramalan Harga Emas Grafik User [Laporan Peramalan Harga Emas Tabel User] [Laporan History Harga Emas Grafik User] [Laporan History Harga Emas Tabel User]
Data Pengguna Harga Emas Ramal
Harga Emas Ramal Sumber Data Ramal Sumber Data Ramal
Data Nilai Tukar Sumber Data Ramal
Data Peramalan
[Data Periode Data Digunakan User] [Data Sumber Data Peramalan User] [Data Periode Data Digunakan Admin]
[Data Sumber Data Peramalan Admin]
[Data Periode yang Digunakan User] [Data Sumber Data User] [Data Periode yang Digunakan Admin]
[Data Sumber Data Admin]
[Data Yang Diramalkan Kedepan User] [Sumber Data User] [Data Periode Yang Digunakan User] [Data Yang Diramalkan Kedepan Admin]
E DFD Level 1 Subproses Peramalan Harga Emas
Proses peramalan dapat didekomposisi menjadi DFD level 1 subproses
peramalan harga emas. Pada DFD level 1 ini terdapat 2 (dua) proses, yaitu proses
yang pertama hitung panjang musim ramal beserta inisialisasi α, β, µ dan yang kedua proses perhitungan peramalan periode berikutnya. Proses peramalan dimulai dari memasukkan sumber data yang akan diramalkan dan data periode yang digunakan dengan batas minimal satu bulan data sebelumnya. Hasil dari hitung panjang musim ramal ini berupa estimasi awal pemulusan, trend, musiman
dan panjang musim ramal untuk digunakan pada proses perhitungan peramalan periode berikutnya. Penjelasan DFD level 1 subproses peramalan dapat dilihat
pada Gambar 3.15.
Tampil Data Yang Akan Diramal
[Data Peramalan]
[Harga Emas Ramal]
[Sumber Data Ramal]
[Data Nilai Tukar]
[Data Yang Diramalkan Kedepan User] [Data Periode Yang Digunakan User]
[Sumber Data User]
[Data Yang Diramalkan Kedepan Admin] [Data Periode Yang Digunakan Admin]
[Sumber Data Admin]
3.3.4 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram atau sering disingkat dengan ERD digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk
menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD, data tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol entitas.
Dalam perancangan peramalan harga emas ini, ada entitas yang saling tekait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). ERD
dalam bentuk CDM dapat dilihat pada Gambar 3.16.
peramalan memiliki sumber data sumber data menghasilkan harga emas
Pengguna memasukkan sumber data
Gambar 3.16 CDM Peramalan Harga Emas
Pada CDM rancang bangun aplikasi sistem peramalan harga emas dengan metode peramalan pemulusan eksponensial Winter memiliki 4 (empat) tabel yaitu, setiap tabel memiliki hubungan dengan tabel lain. Dengan melakukan
ID_SUMBER_DATA = ID_SUMBER_DATA
Gambar 3.17 PDM Peramalan Harga Emas
PDM ini merupakan gambaran dari struktur database dari rancang
bangun aplikasi sistem peramalan harga emas dengan metode pemulusan eksponensial Winter.
3.3.5 Struktur Database
Berikut ini adalah rancangan seluruh tabel database yang digunakan
dalam aplikasi ini:
1. Nama Tabel : harga_emas
Primary Key : id_harga_emas
Foreign Key : id_sumber_data
Fungsi : untuk menyimpan data harga emas
Tabel 3.1 Harga Emas
No Nama Field Tipe Data Deskripsi 1 id_harga_emas int
2 id_sumber_data int
3 tanggal datetime Tanggal
2. Nama Tabel : pengguna
Primary Key : id_pengguna
Foreign Key : -
Fungsi : untuk menyimpan data pengguna
Tabel 3.2 Pengguna
No Nama Field Tipe Data Deskripsi
1 id_pegguna int
2 username varchar (50) Nama Pengguna 3 password varchar (50) Kata Kunci
3. Nama Tabel : peramalan
Primary Key : id_peramalan
Foreign Key : id_sumber_data
Fungsi : untuk menyimpan data transaksi peramalan
Tabel 3.3 Peramalan
No Nama Field Tipe Data Deskripsi
1 id_peramalan int
2 id_sumber_data int 3 tgl_awal datetime Periode 4 tgl_akhir datetime Periode
5 a float Alpha
6 b float Beta
7 u float Gamma
8 tgl_peramalan datetime Tanggal
4. Nama Tabel : sumber_data
Primary Key : id_sumber_data
Foreign Key : id_pengguna
Fungsi : menyimpan data dari sumber data
Tabel 3.4 Sumber Data
No Nama Field Tipe Data Deskripsi 1 id_sumber_data int
2 nama_sumber_data varchar (50) Sumber Data 3 satuan varchar (4) Satuan 4 mata_uang varchar (15) Mata Uang 5 keterangan varchar (50) Keterangan
6 id_pengguna int
3.3.6 Desain Input/Output
Pada tahap ini dilakukan perancangan desain input/output untuk
berinteraksi antara data dengan user. Desain antar muka ini terdiri dari seluruh
data berupa form yang akan diimplementasikan pada rancang bangun aplikasi
sistem peramalan harga emas dengan metode pemulusan eksponensial Winter
A Desain Input
Desain input merupakan rancangan berupa laporan atau formulir-formulir
untuk dimasukkan dan diolah datanya ke dalam sistem. Desain input juga
merupakan acuan dalam pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun sistem. Dalam sistem ini desain input tidak dicantumkan karena data yang dimabil
B Desain Output
Desain output merupakan rancangan berupa laporan atau
formulir-formulir yang dicetak dari hasil pengolahan data yang dilakukan. Desain output
juga merupakan acuan dalam pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun sistem. Desain laporan disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna, akan tetapi yang paling utama desain laporan dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau kebutuhan pengguna.
B.1 Laporan History Harga Emas Tabel
Laporan history harga emas digunakan untuk menampilkan data laporan
atau formulir keseluruhan maupun secara terpilih pada periode tertentu. Desain laporan atau formulir history harga emas berdasarkan jenisnya berupa tabel dapat
dilihat pada Gambar 3.18.
B.2 Laporan History Harga Emas Grafik
Laporan history harga emas grafik digunakan untuk menampilkan data
laporan atau formulir keseluruhan maupun secara terpilih pada periode tertentu. Desain laporan history harga emas berdasarkan jenisnya berupa grafik dapat
dilihat pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19 Desain Laporan History Harga Emas Grafik
B.3 Laporan History Peramalan Tabel
Laporan history peraman tabel digunakan untuk menampilkan data
laporan di dalam program peramalan harga emas. Desain laporan history
peramalan berdasarkan jenisnya berupa tabel dapat dilihat pada Gambar 3.20.
Gambar 3.20 Desain Laporan History Peramalan Tabel
B.4 Laporan History Peramalan Grafik
Laporan history peramalan grafik digunakan untuk menampilkan data
laporan atau formulir keseluruhan maupun secara terpilih pada periode tertentu. Desain laporan ini nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam membuat laporan di dalam program peramalan harga emas. Desain laporan history
Gambar 3.21 Desain Laporan History Peramalan Grafik
3.3.7 Desain Interface
Pada tahap ini dilakukan perancangan desain interface input/output untuk
berinteraksi antara user dengan sistem. Desain antar muka ini terdiri dari seluruh
form yang akan diimplementasikan pada rancang bangun aplikasi sistem
peramalan harga emas dengan metode pemulusan eksponensial Winter.
A Desain Form Login
Desain form login terdiri dari dua button dan dua textbox. Fungsi dari
button login digunakan untuk masuk kedalam sistem sedangkan cancel digunakan
untuk keluar dari form login. Textbox user digunakan untuk mengisi nama dan
textbox password digunakan untuk memasukkan kata kunci. Gambar form login
Gambar 3.22 Desain Form Login
B Desain Form Utama
Desain form utama terdiri dari beberapa submenu yaitu file, master,
transaksi, laporan dan setting. Masing-masing submenu tersebut memiliki fungsi
dan bagiannya masing-masing seperti file terdiri dari login, logout dan keluar.
Submenu master terdiri dari sumber data, nilai tukar dan harga emas. Submenu transaksi terdiri dari peramalan. Submenu laporan terdiri dari history harga emas
dan history peramalan. Submenu setting terdiri dari ubah kata kunci dan
pengguna. Gambar form utama bisa dilihat pada Gambar 3.23.
C Desain Form Sumber Data
Desain form sumber data terdiri dari satu textbox, satu data gridview dan
empat button yang semuanya memiliki fungsi masing-masing. Fungsi textbox
pada sumber data digunakan untuk mencari atau menyaring data yang tampil pada data gridview. Fungsi data gridview pada form sumber data adalah untuk
menampilkan data sumber data, fungsi button tambah digunakan untuk menambah
data sumber data, button ubah digunakan untuk mengubah data sumber data yang
ada pada data gridview, button hapus digunakan untuk menghapus data sumber
data pada data gridview dan fungsi button tutup digunakan untuk menutup form
sumber data. Gambar desain form sumber data dapat dilihat pada Gambar 3.24
D Desain Form Nilai Tukar
Desain form nilai tukar terdiri dari satu textbox dan dua button. Textbox
yang ada pada form nilai tukar ini berfungsi sebagai masukkan nilai harga rupiah
sedangkan button ubah sebagai proses penyimpan data, button tutup sebagai
penutup form nilai tukar. Gambar desain form nilai tukar dapat dilihat pada
Gambar 3.25.
Gambar 3.25 Desain Form Nilai Tukar
E Desain Form Harga Emas
Desain form harga emas terdiri dari satu textbox, satu checkbox, satu data
gridview, dua datetimepicker dan empat button yang semuanya memiliki fungsi
masing-masing. Fungsi textbox pada form harga emas adalah untuk pencarian
harga emas pada data gridview. Fungsi checkbox untuk menghidupkan
ditampilkan dalam data gridview. Fungsi data gridview adalah menampilkan data
yang ada pada database. Button tambah, ubah, hapus memiliki fungsi
sebagaimana sesuai namanya, sedangkan button tutup berfungsi untuk menutup
form harga emas. Gambar desain form harga emas dapat dilihat pada Gambar
3.26.
Gambar 3.26 Desain Form Harga Emas
F Desain Form Peramalan
Desain form peramalan terdiri dari lima button, satu data girdview, satu
nemericupdown, beberapa textbox dan dua datetimepicker. Fungsi button tampil
adalah untuk menampilkan data yang akan diramalkan, button hitung berfungsi
sebagai tombol proses perhitungan peramalan. Button simpan semua berfungsi
untuk menyimpan semua data yang tampil pada data gridview sedangkan button
kedepannya saja. Button tutup berfungsi untuk menutup form peramalan. Fungsi
lain seperti data gridview adalah untuk menampilkan data yang ada pada database
sesuai yang telah disaring pada datetimepicker periode. combobox pencarian
berfungsi sebagai pencari sumber data yang akan diramalkan. Fungsi
numericupdown adalah menampilkan beberapa periode hari yang diramalkan.
Fungsi textbox yang ada pada form peramalan adalah sesuai nama labelnya.
Gambar desain form peramalan dapat dilihat pada Gambar 3.27.
Gambar 3.27 Desain Form Peramalan
G Desain Form Setting Ganti Kata Kunci
Desain form setting ganti kata kunci memiliki tiga textbox dan dua button.
Masing-masing textbox memiliki fungsi sesuai dengan labelnya. Button simpan
membatalkan atau keluar dari form ganti kata kunci. Gambar desain form ganti
kata kunci dapat dilihat pada Gambar 3.28.
Gambar 3.28 Desain FormSetting Ganti Kata Kunci
H Desain Form Setting Pengguna
Desain form setting pengguna memiliki satu textbox, satu data gridview
dan empat button. Textbox pencarian digunakan untuk mencari data yang ada pada
data gridview sedangkan data gridview digunakan untuk menampilkan data
pengguna. Button tambah digunakan untuk menambah pengguna baru, button
ubah digunakan untuk mengubah nama pengguna dan kata kunci pengguna,
button hapus digunakan untuk menghapus data penguna dan button tutup
digunakan untuk menutup form pengguna dan kembali form utama. Gambar
Gambar 3.29 Desain Form Setting Pengguna
I Desain Form Laporan History Harga Emas
Desain form laporan history harga emas memiliki satu textbox, satu data
gridview, dua button, dua radiobutton, satu checkbox, dua datetimepicker dan satu
combobox. Fungsi textbox sesuai dengan nama labelnya, checkbox berfungsi
untuk menghidupkan datetimepicker sedangkan fungsi datetimepicker untuk
mengambil data yang sekiranya dibutuhkan sesuai tanggal. Fungsi data gridview
adalah menampilkan data history harga emas yang. Fungsi radiobutton adalah
memilih jenis laporan yang akan ditampilkan atau dikeluarkan dalam formhistory
harga emas. Gambar desain form laporan history harga emas dapat dilihat pada
Gambar 3.30 Desain Form Laporan History Harga Emas
J Desain Form Laporan Peramalan
Desain form laporan peramalan memiliki satu textbox, satu data gridview,
dua button, dua radiobutton, satu checkbox, dua datetimepicker dan satu
combobox. Fungsi dari textbox adalah sesuai labelnya, sedangkan data gridview
berfungsi menampilkan data peramalan. Fungsi checkbox adalah menghidupkan
datetimepicker dan fungsi datetimepicker adalah menyaring atau memilih data
sesuai tanggal yang dibutuhkan. Fungsi radiobutton yaitu sesuai namanya yang
tertera pada form history peramalan, sedangkan fungsi dua button yang ada pada
laporan history peramalan adalah menampilkan dan menutup form history
peramalan. Gambar desain form laporan history peramalan dapat dilihat pada
Gambar 3.31 Desain Form Laporan Peramalan
3.3.8 Desain Uji Coba Dasar Sistem
Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi telah dibuat sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diharapkan. Kekurangan atau kelemahan aplikasi pada tahap ini akan dievaluasi sebelum diimplementasikan secara nyata.
Desain uji coba dasar sistem ini dilakukan dengan menggunakan Black
Box Testing dan aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk
membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan tujuan.
A Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Login
Proses login dilakukan dengan cara memasukkan username dan
password. Berdasarkan username dan password akan diketahui priviledges login
digunakan terlihat pada Tabel 3.5 Sedangkan penjelasan desain test case login
dapat terlihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.5 Data Login
Nama Field Data 1 Data 2 Nama Pengguna admin user
Kata Kunci a u
State administrator user
Tabel 3.6 Test Case Data Login
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
form utama sesuai
dengan user
Tidak ada Muncul Pesan "Nama pengguna atau password
salah'"
B Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Sumber Data
Proses manipulasi sumber data adalah proses menambah, mengubah dan menghapus data pada sumber data. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari objek-objek yang ada dalam desain form master
Tabel 3.7 Data Sumber Data
Nama Field Data 1 Data 2
Sumber Data harga_emas.com PT Aneka Tambang
Satuan toz toz
Mata Uang dollar dollar
Keterangan Situ indonesia Situ indonesia
Tabel 3.8 Test Case Data Sumber Data
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
4 Tambah data baru ke
tabel sumber data Masukkan data sesuai dengan
itemdan tekan
simpan
Data masuk pada data gridview
5 Menghindari tambah
data baru tidak boleh kosong
sumber data Ubah isi item yang akan diubah Data masuk pada data gridview
7 Menghindari ubah
data dari tabel
tabel sumber data Memilih data yang akan dihapus
Muncul pesan "apakah anda yakin?"
C Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Nilai Tukar
Proses manipulasi nilai tukar adalah proses merubah nilai tukar. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari objek yang ada dalam desain form master nilai tukar. Data nilai tukar yang digunakan terlihat pada Tabel
3.9, sedangkan penjelasan desain test case nilai tukar dapat terlihat pada Tabel
Tabel 3.9 Data Nilai Tukar
Nama Field Data 1 Data 2
1$ = Rp 10000 9000
Tabel 3.10 Test Case Data Nilai Tukar
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
9 Ubah nilai tukar Masukkan data 1 atau 2 pada tabel nilai tukar
Data nilai tukar akan berubah
D Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Harga Emas
Proses manipulasi harga emas adalah proses menambah, mengubah dan menghapus data pada master harga emas. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari objek-objek yang ada dalam desain form master
harga emas. Data harga emas yang digunakan terlihat pada Tabel 3.11, sedangkan penjelasan desain test case harga emas dapat terlihat pada Tabel 3.12.
Tabel 3.11 Data Harga Emas
Nama Field Data 1 Data 2 Sumber Data harga_emas.com harga_emas.com Mata Uang dollar dollar
Tanggal 9 februari 2013 10 februari 2013
Tabel 3.12 Test Case Data Harga Emas
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
8 Tambah data baru ke
tabel harga emas Masukkan data sesuai dengan
itemdan tekan
simpan
Data masuk pada data gridview
9 Menghindari tambah
data baru tidak boleh kosong
harga emas Ubah isi item yang akan diubah Data masuk pada data gridview
11 Hapus data dari
tabel harga emas Memilih data yang akan dihapus
Muncul pesan "apakah anda yakin?"
E Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Peramalan
Proses manipulasi peramalan adalah proses tampil, hitung, simpan semua, simpan hasil peramalan dan tutup data pada transaksi peramalan. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari objek-objek yang ada dalam desain form transaksi peramalan. Data peramalan yang digunakan terlihat
pada Tabel 3.13, sedangkan penjelasan desain test case peramalan dapat terlihat
pada Tabel 3.14.
Tabel 3.13 Data Peramalan
Nama Field
Data 1 Data 2
Sumber Data harga_emas.com harga_emas.com Periode sampai 4 februari sampai 5 februari Periode yang
Tabel 3.14 Test Case Data Peramalan
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
12 Tampil data Masukkan data sumber data dan
13 Hitung peramalan Masukkan jumlah data yang akan
14 Simpan semua Tekan tombol
simpan semua Muncul pesan "data peramlan sudah ada, apakah anda akan menyimpan ulang" ini terjadi bila ada data yang sama
15 Simpan Hasil
Peramalan Tekan tombol simpan hasil peramalan
Muncul pesan "data peramlan sudah ada, apakah anda akan menyimpan ulang" ini terjadi bila ada data yang sama
F Desain Uji Coba Fitur Manipulasi History Harga Emas
Proses manipulasi data history harga emas adalah proses tampil berupa
tabel atau grafik pada transaksi laporan history harga emas. Proses ini bertujuan
mengetahui dan menentukan keberhasilan dari objek-objek yang ada dalam desain
form laporan history harga emas. Data history harga emas yang digunakan terlihat
pada Tabel 3.15, sedangkan penjelasan desain test case laporan history harga
Tabel 3.15 Data History Harga Emas
Nama Field Data 1 Data 2
Sumber Data harga_emas.com PT Aneka Tambang Periode sampai 4 februari sampai 4 februari
Tabel 3.16 Test Case Data History Harga Emas
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
16 Tampil Tabel Masukkan data periode dan sumber data
Akan muncul laporan berupa tabel
17 Tampil Grafik Masukkan data periode dan sumber data
Akan muncul laporan berupa grafik
G Desain Uji Coba Fitur Manipulasi History Peramalan
Proses manipulasi data history harga emas adalah proses tampil berupa
tabel atau grafik pada transaksi laporan history harga emas. Proses ini bertujuan
mengetahui dan menentukan keberhasilan dari objek-objek yang ada dalam desain
form laporan history harga emas. Data history peramalan yang digunakan terlihat
pada Tabel 3.17, sedangkan penjelasan desain test case laporan history peramalan
dapat terlihat pada Tabel 3.18.
Tabel 3.17 Data History Peramalan
Nama Field Data 1 Data 2
Tabel 3.18 Test Case Data History Peramalan
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
18 Tampil Tabel Masukkan data periode dan sumber data
Akan muncul laporan berupa tabel
19 Tampil Grafik Masukkan data periode dan sumber data
Akan muncul laporan berupa grafik
20 Tampil Semua Pilih radiobutton
tampil semua Akan muncul laporan semua transaksi peramalan keseluruhan
21 Tampil Data
Peramalan Pilih tampil data radiobutton peramalan
Hanya akan mincul laporan data hasil peramalan
H Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Setting Pengguna
Proses manipulasi data setting pengguna harga emas adalah proses
penambahan pengurangan pengguna. Proses ini bertujuan mengetahui dan menentukan keberhasilan dari objek-objek yang ada dalam desain form setting
pengguna. Data setting pengguna yang digunakan terlihat pada Tabel 3.19,
sedangkan penjelasan desain test case setting pengguna dapat terlihat pada Tabel
3.20.
Tabel 3.19 Data Setting Pengguna
Nama Field Data 1 Data 2 Nama Pengguna user user1
Tabel 3.20 Test CaseSetting Pengguna
Test Case ID
Tujuan Input Output yang
Diharapkan
22 Tampil Pencarian Memasukkan data yang ingin
Data yang ingin di ubah pada data
gridview akan
62
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Implementasi Sistem
Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan
dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan
diterapkan dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Selain itu, aplikasi ini akan
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk
menggunakan aplikasi sistem peramalan harga emas ini.
Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu
kebutuhan sistem. Sesuai dengan kebutuhan untuk merancang dan membuat
aplikasi ini diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak.
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan minimum perangkat keras yang diperlukan untuk
menjalankan aplikasi ini adalah:
1. Processor Intel Pentium IV,1,6 GHz atau di atasnya.
2. Memory 1 Gb atau lebih.
3. Harddisk 40 Gb atau lebih.
4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768.
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional SP 2.
2. Database untuk pengolahan data menggunakan SQL Server 2005.
3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic .NET
2005.
4. .Net Framework Minimal Versi 2.0 atau di atasnya.
5. Untuk report menggunakan CrystalReportsfor Visual Studio .NET 2005.
6. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.
7. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio
2007.
8. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.
4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem
Pengembangan rancang bangun aplikasi sistem peramalan harga emas
membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun tahapan-tahapan
pemasangan dan pengaturan sistem adalah:
1. Menginstal sistem operasi Microsoft Windows XP Professional.
2. Menginstal aplikasi database Microsoft SQL Server 2005, attach database
yang dibutuhkan.
3. Menginstal aplikasi rancang bangun aplikasi sistem peramalan harga emas
4.2 Evaluasi Sistem
Tahapan evaluasi sistem terbagi menjadi dua yaitu evaluasi hasil uji coba
sistem dan analisa hasil uji coba sistem. Evaluasi hasil uji coba dilakukan untuk
menguji kembali semua tahapan yang sudah dilakukan selama pengujian
berlangsung. Analisis hasil uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan
terhadap hasil-hasil uji coba yang dilakukan terhadap sistem. Uji coba dilakukan
dalam tahapan beberapa test case yang telah disiapkan sebelumnya.
4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem
Untuk memastikan bahwa sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan
atau tujuan yang diharapkan maka dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi
pengujian terhadap fitur dasar aplikasi, uji coba perhitungan dan uji coba validasi
pengguna terhadap aplikasi dengan menggunakan blackboxtesting.
A Evaluasi Hasil Uji Coba Form Login
Proses ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses memasukan
data yang dapat dilakukan melalui aplikasi seperti terlihat pada proses login
dilakukan dengan cara memasukkan nama pengguna dan kata kunci. Berdasarkan
nama pengguna dan kata kunci ini akan diketahui priviledges login
masing-masing pengguna. Form login dapat terlihat pada Tabel 4.1 dan test case data
Tabel 4.1 Test Case Data Login
Test Case
Id Tujuan Input
Output
Diharapkan Output Sistem 1 Deskripsi nama
pengguna dan kata kunci bagi pengguna agar dapat masuk ke form utama.
Gambar 4.1 Form Login
Form login merupakan form autentikasi dan autorisasi pengguna supaya
hak akses pengguna sistem. Form login keluar ketika pertama kali program
dijalankan dan saat memilih menu logout. Dalam aplikasi ini terdapat 2 (dua) hak
akses, yaitu admin, dan user.
Perbedaan antara admin dan user adalah hak akses tentang
penggunaannya. Admin memiliki kelebihan bisa menggunakan semua fasilitas
sistem dan bisa melakukan hapus user. Sedangkan user hanya bisa menggunakan
fasilitas transaksi dan laporan pada sistem.
Pada Gambar 4.2 menunjukkan form menu utama yang akan tampil jika
login mengunakan hak akses admin sukses. Menu yang keluar jika login
menggunakan admin adalah menu master yang terdiri dari sumber data, nilai
tukar, dan harga emas, menu transaksi terdiri dari peramalan, menu laporan terdiri
dari laporan history harga emas dan history peramalan, menu setting terdiri dari
ubah kata kunci dan pengguna.