• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Peramalan Permintaan Obat Pada Rumah Sakit Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Trend Exponential.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Peramalan Permintaan Obat Pada Rumah Sakit Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Trend Exponential."

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN

PERMINTAAN OBAT PADA RUMAH SAKIT PETROKIMIA

GRESIK MENGGUNAKAN METODE TREND EXPONENTIAL

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

DONI FITRAH AJIEB

10.41010.0125

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

(2)

ix

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 4

1.3 Pembatasan Masalah... 4

1.4 Tujuan Penelitian... 5

1.5 Manfaat Penelitian... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Peramalan... 8

2.1.1 Jenis Peramalan ... 8

2.2 Peramalan Permintaan ... 10

2.3 Data Runtut Waktu ... 11

2.3.1 Pola Data Runtut Waktu ... 11

2.4 Analisis Pola Data dengan Analisis Otokorelasi... 14

2.5 Model Trend Exponential ... 14

(3)

x

2.8 Aplikasi ... 18

2.9 Pengujian Black Box ... 19

2.10 Teknik Pengumpulan Data... 19

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 21

3.1 Analisis Sistem ... 21

3.1.1 Komunikasi... 21

3.1.2 Perencanaan ... 26

3.2 Perancangan Sistem ... 26

3.2.1 Perancangan Proses... 27

3.2.2 Perancangan Basis Data ... 31

3.2.3 Perancangan Antar Muka Pengguna ... 34

3.3 Perancangan Pengujian Sistem... 38

3.3.1 Pengujian Sistem Oleh Ahli Sistem... 38

3.3.2 Pengujian Data... 40

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 42

4.1 Implementasi Sistem (Konstruksi Sistem) ... 42

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 42

4.1.2 Hasil Implementasi Sistem... 43

4.2 Evaluasi Sistem (Pengujian Sistem) ... 47

4.2.1 Hasil Uji Coba ... 48

(4)

xi

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(5)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) merupakan salah satu Rumah

sakit yang merupakan mitra kerja dari PT Jamsostek Cabang. Rumah Sakit ini

merupakan Rumah sakit umum yang didalamnya terdapat unit perawatan

Radiologi, CT Scan, dan lain-lain. Rumah Sakit ini beralamat di Jl. Jenderal

Ahmad yani no 69 Gresik, selain melayani perawatan di atas RSPG juga melayani

penjualan obat untuk pihak eksternal maupun menyediakan stok obat untuk unit

terkait yang ada di dalam RSPG tersebut, namun pada penelitian ini unit yang

terkait adalah unit gudang sebagai unit penyimpanan obat serta unit yang

menjembatani pihak RSPG dan pihak supplier obat, selain unit gudang unit lain

nya adalah unit farmasi, UGD dan lain lain.

Proses bisnis yang berkaitan dengan stok obat yang ada di RS Petrokimia

yaitu proses permintaan obat ke gudang dari unit yang membutuhkan. Proses

permintaan obat ke gudang dimulai saat unit terkait memerlukan obat, unit

tersebut akan melakukan permintaan pemenuhan obat ke gudang agar obat yang

dimiliki oleh unit tersebut dapat terpenuhi. Kemudian gudang akan menerima

daftar obat apa saja yang diminta oleh unit tersebut. Pihak gudang akan

melakukan pengecekan pada stok obat yang dimiliki dengan permintaan obat yang

diminta oleh unit tersebut, bila obat tersebut ada maka akan langsung dipenuhi

permintaan obat tersebut, namun apabila obat tersebut kurang atau habis stoknya

(6)

pengadaan. Obat yang dimiliki oleh RS tersebut ada ratusan, namun ada beberapa

obat yang mengalami masalah yakni obat tersebut sering mengalami masalah

pemenuhan. Obat yang mengalami permasalahan dalam stok adalah, Spuit 10cc

Terumo, Aquabidest Inj 25ml/fls, Ringer lactat 500ml inf, Antrain inj, Spuit 10ml

stera.

Gambar 1.1 Grafik Permintaan Obat AQUABIDEST INJ 25ML/FLS

Gambar di atas adalah grafik permintaan obat AQUABIDEST INJ

25ML/FLS, data tersebut diperoleh dengan cara memilah data obat tersebut

kemudian pemenuhan obat tersebut dibagi menjadi tiap minggu, sehingga

mendapatkan 76 data obat dari November 2013 hingga April 2015.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah, pihak gudang belum dapat

mengetahui dengan pasti berapa permintaan obat yang akan masuk untuk periode

(7)

tidak dapat dipenuhi, selain itu dampak lain nya adalah turun nya tingkat

pelayanan obat kepada pasien.

Dari uraian di atas maka dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat

membantu perusahaan dalam melakukan peramalan permintaan obat, sehingga

unit terkait dapat mengetahui dengan pasti berapa permintaan obat yang akan

masuk untuk periode selanjutnya. Aplikasi peramalan permintaan yang nantinya

akan dibuat akan menggunakan metode Trend Exponential. Alasan metode ini

digunakan sebagai penyelesaian masalah adalah penulis telah melakukan

pengujian pola data terhadap sampel obat, data obat sebanyak 76 data tersebut

diolah menggunakan aplikasi bernama Minitab untuk dapat dilihat bentuk dari

pola datanya. Bentuk pola data dari kelima obat yang bermasalah dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

(8)

Pada gambar di atas dapat dilihat pola data obat tersebut membentuk pola

trend, bila pola data menunjukkan pola trend maka metode yang paling tepat digunakan adalah metode Trend Exponential, untuk bentuk pola data yang lain

dapat dilihat pada lampiran.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi peramalan permintaan obat

pada RS Petrokimia Gresik yang dapat meningkatkan keakuratan peramalan

permintaan obat.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peramalan dilakukan dengan metode Trend Exponential.

2. Periode yang akan diramalkan adalah periode jangka pendek yaitu 1 minggu

ke depan.

3. Periode data permintaan obat yang digunakan bulan November tahun 2013

sampai dengan bulan April tahun 2015.

4. Proses aplikasi ini hanya akan menghasilkan output berupa hasil permintaan

obat, tidak sampai pada pemesanan obat ke supplier.

5. Lima jenis data obat yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

a. SPUIT 10CC TERUMO

b. AQUABIDEST INJ 25ML/FLS

(9)

d. ANTRAIN INJ

e. SPUIT 10ML STERA

6. Pengujian aplikasi dilakukan oleh ahli sistem, sedangkan pengujian data

dilakukan dengan bantuan staf ahli.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari Tugas Akhir yang

dibuat yaitu menghasilkan aplikasi rancang bangun peramalan permintaan obat

pada RS Petrokimia Gresik.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari rancang bangun aplikasi peramalan permintaan untuk

perusahaan yaitu memberikan kontribusi untuk mengurangi resiko unit terkait

kehabisan stok obat yang dimiliki.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar segala aktifitas yang

dilakukan dalam penelitian ini dapat terekam dalam bentuk laporan secara jelas

dan sistematis. Penyajiannya dibagi berdasarkan beberapa bab.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang mendasari

penulis dalam merancang dan membangun aplikasi penanganan

komplain. Bab ini juga mencakup perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

(10)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung

atau digunakan sebagai bahan acuan pada saat, setelah ataupun sebelum

melakukan penelitian antara lain peramalan, kebutuhan akan peramalan,

macam peramalan, proses peramalan, definisi data,

macam-macam data, data runtut waktu, pola data runtut waktu, analisis pola

data dengan analisis otokorelasi, metode trend exponential, analisis dan

perancangan sistem, proses pengembangan model waterfall, aplikasi,

pengujian black box.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab akan menjelaskan bagaimana awal proses penelitian ini

dilakukan sehingga menghasilkan sebuah perancangan yang diperoleh

melalui beberapa tahapan seperti, pengumpulan data, identifikasi

permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan yang

diberikan, sampai dengan perancangan system, seperti system flow, use

case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, struktur basis data, dan interface dari aplikasi yang dirancang dan

dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil implementasi dari analisis dan

perancangan sistem yang telah dilakukan. Bab ini menunjukkan

tampilan dari aplikasi yang telah dibuat, serta analisis dari hasil uji coba

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil analisis dan

perancangan aplikasi penanganan komplain. Selain itu, pada bab ini

berisi tentang pembahasan permasalahan yang telah dilakukan dan

saran bagi pengembangan aplikasi penanganan komplain sehingga

aplikasi dapat disesuaikan dengan seiring bertambahnya kebutuhan

(12)

8

Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk

mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori

tersebut digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan pembahasan lebih

lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2.1 Peramalan

Menurut Arsyad (2001: 7), peramalan menunjukkan perkiraan yang

akan terjadi pada suatu keadaan tertentu. Ramalan menjadi input bagi proses

perencanaan dan pengambilan keputusan. Peramalan merupakan proses untuk

memperkirakan berapa kebutuhan dimasa akan datang, kebutuhan tersebut

meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang

dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan sebuah barang maupun jasa.

Hasil dari peramalan tersebut akan menjadi masukan untuk proses perencanaan

ataupun proses pengambilan keputusan pada perusahaan.

2.1.1 Jenis Peramalan

Menurut Arsyad (2001: 9)Jenis–jenis peramalan yaitu:

a. Peramalan dilihat dari sifat penyusunnya dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Peramalan yang subjektif

Peramalan yang didasarkan pada perasaan atau instuisi dari orang yang

(13)

2. Peramalan yang objektif

Peramalan yang didasarkan pada data-data dari masa lalu dengan

menggunakan metode–metode dalam penganalisaan data tersebut.

b. Peramalan dilihat dari sifat ramalan yang telah disusun dapat dibedakan

sebagai berikut:

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu, hasil

peramalan tergantung pada yang melakukan proses peramalan.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu, hasil

peramalan tergantung pada metode yang digunakan selama proses

peramalan.

c. Peramalan dilihat dari waktu dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Peramalan Jangka Panjang

Peramalan jangka panjang diperlukan mencapai tujuan umum organisasi

jangka panjang, oleh karena itu peramalan jangka panjang ini merupakan

titik perhatian utama dari manajemen puncak.

2. Peramalan Jangka Pendek

Peramalan jangka pendek digunakan untuk merancang strategi-strategi

yang mendesak (jangka pendek) dan digunakan oleh manajemen

menengah dan manajemen lini pertama untuk memenuhi kebutuhan jangka

(14)

2.1.2 Proses Peramalan

Menurut Arsyad (2001: 12) Ramalan-ramalan yang berguna bagi

manajemen harus dianggap sebagai suatu proses yang sistemis. Sifat dinamis dari

pasar mengharuskan suatu ramalan untuk dikaji ulang, direvisi, dan diskusikan.

Oleh karena itu, tahap-tahap peramalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap

sebagai berikut:

1. Penentuan tujuan peramalan.

2. Pemilihan teori yang relevan.

3. Pencarian data yang tepat.

4. Analisis data.

5. Pengestimasian model awal (sementara).

6. Evaluasi dan revisi model.

7. Penyajian ramalan sementara kepada manajemen.

8. Pembuatan revisi final.

9. Pendistribusian hasil peramalan.

10. Penentuan langkah-langkah pemantauan.

2.2 Peramalan Permintaan

Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk

yang diharapkan akan terealisir untuk jangka waktu tertentu pada waktu

tertentu pada masa yang akan datang. Peramalan permintaan ini akan menjadi

masukan yang penting dalam pengambilan keputusan perencanaan dan

pengendalian perusahaan, karena unit terkait bertanggung jawab untuk

(15)

ini digunakan untuk meramalkan permintaan produk yang bersifat bebas (tidak

bergantung), seperti peramalan produk jadi.

2.3 Data Runtut Waktu

Setiap variabel yang terdiri dari data yang dikumpulkan, dicatat, atau

diobservasi sepanjang waktu yang berurutan disebut data runtut waktu (time

series) (Arsyad, 2001:37).

2.3.1 Pola Data Runtut Waktu

Langkah penting dalam memilih suatu data runtut waktu (time series)

yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode

yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan

menjadi empat jenis (Makridakis, Wheelwright dan McGee, 1995 : 10-11) yaitu:

a. Pola horizontal (H)

Pola horizontal terjadi bila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata

yang konstan. (Deret seperti itu adalah “statsioner” terhadap nilai rata-ratanya). Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun

selama waktu tertentu termasuk dalam jenis ini. Gambar 2.1 menunjukkan

(16)

Gambar 2.1 Pola Horisontal

b. Pola musiman (S)

Pola musiman terjadi saat dimana suatu deret dipengaruhi oleh faktor

musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari pada minggu

tertentu). Untuk pola musiman kuartalan dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Menurut Arsyad (2001:38), variasi musiman menunjukkan kondisi musim

atau hari libur.

(17)

c. Pola siklis (C)

Pola siklis ini terjadi karena datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi

jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Pola siklis

dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Pola Data Siklis

d. Pola trend (T)

Pola ini terjadi bila terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang

dalam data.Pola trend dapat dilihat pada Gambar 2.4.

(18)

2.4 Analisis Pola Data dengan Analisis Otokorelasi

Menurut Arsyad (2001 : 39), pola data, termasuk trend, musiman, dan

ketidakberaturan, dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis

otokorelasi. Persamaan (1) berikut ini biasanya digunakan untuk menghitung

koefisien otokorelasi tingkat pertama ( ) atau korelasi dengan

.

=

…………...(1)

Keterangan:

= koefisien otokorelasi tingkat pertama

= nilai rata-rata serial data

= observasi pada waktu t

= observasi pada satu periode sebelumnya (t-1)

2.5 Model Trend Exponential

Menurut Arsyad (2001 : 104), untuk melakukan pengukuran sebuah deret

waktu yang mengalami kenaikan atau penurunan yang cepat maka digunakan

metode trend eksponensial. Dalam metode ini digunakan tiga persamaan antara

lain:

a. Rangkaian pemulusan secara eksponensial

= α + (1– α )(At-1+ Tt-1) ………...(2)

b. Estimasi trend

=β (At–At-1) + (1– β) Tt-1………...(3)

c. Ramalan pada periode p

(19)

Keterangan:

At = nilai baru yang telah dimuluskan

= konstanta pemulusan untuk data (0≤α ≤1)

= data baru atau nilai Y yang sebenarnya pada periode t

β = konstanta pemulusan untuk estimasi trend (0≤β ≤ 1)

Tt = estimasi trend

p = periode yang diramalkan

= nilai ramalan pada periode p

Persamaan kedua (2) memiliki variabel trend (Tt), berbeda dengan

pemulusan eksponential tunggal. Estimasi trend dihitung dengan cara menghitung

selisih antara dua nilai pemulusan eksponensial (At–At-1).

Konstanta pemulusan yang kedua (β) digunakan untuk menghaluskan

estimasi trend. Persamaan tiga (3) menunjukkan bahwa estimasi trend (At– At-1)

dikalikan dengan β dan kemudian ditambahkan pada estimasi yang lama (Tt),

dikalikan dengan (1-β). Hasil persamaan tiga (3) adalah trend yang dihaluskan

tanpa pengaruh random.

Persamaan keempat (4) memperlihatkan ramalan untuk periode p.

estimasi trend (Tt) dikalikan dengan jumlah periode yang akan diramalkan (p) dan

kemudian hasilnya ditambahkan pada data pemulusan yang tahunnya sama (At)

(20)

2.6 Testing

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan

penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang

dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria,

menghitung kosistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau

tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan

operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem dipergunakan

untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi

terkomputerisasi.

2.7 Proses Pengembangan model Waterfall

Model Waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun

1970. Menurut Kristanto (2004 : 12), keluaran dari setiap tahap merupakan

masukan bagi tahap berikutnya. Model proses pengembangan ini dikatakan

waterfall karena setiap tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan urut. Kemajuan tahapan mengalir dari atas ke

bawah, seperti air terjun yang mengalir.

Menurut Tanuwijaya dan Herlambang (2003 : 186 - 188), model

(21)

dengan menggunakan model waterfall adalah terstruktur. Langkah-langkah yang

penting dalam model ini adalah sebagai berikut.

a. Penentuan dan analisis spesifikasi (Requirements Definition).

Dalam tahap ini kendala dan tujuan dihasilkan dari konsultasi dengan

pengguna sistem, kemudian dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti

oleh pemakai dan staf pengembang.

b. Desain sistem dan sistem informasi (System and Software Design).

Proses desain system membagi kebutuhan-kebutuhan menjadi sistem

informasi atau perangkat keras. Proses tersebut menghasilkan sebuah

arsitektur sistem keseluruhan. Desain sistem informasi termasuk

menghasilkan fungsi sistem-sistem inforrmasi dalam bentuk yang mungkin

ditransformasi ke dalam satu atau lebih program yang dapat dijalankan.

c. Implementasi dan uji coba unit (Implementation and Unit Testing).

Selama tahap ini desain sistem informasi disadari sebagai sebuah program

lengkap atau unit program. Uji unit termasuk pengujian bahwa setiap unit

sesuai spesifikasi.

d. Integrasi dan uji coba system (Integration and System Testing).

Unit program diintegrasikan dan diuji menjadi sistem yang lengkap untuk

menyakinkan bahwa persyaratan sistem informasi telah dipenuhi. Setelah

ujicoba, sistem disampaikan kepada pelanggan.

e. Operasi dan pemeliharaan (Operation and Maintenance).

Normalnya, ini adalah fase yang yang terpanjang. Sistem dipasang,

(22)

yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi

unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru ditemukan.

Gambar 2.5 Model Pengembangan Waterfall

2.8 Aplikasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 12), aplikasi adalah penggunaan dalam suatu

komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun

sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses masukan menjadi keluaran.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005 : 52), aplikasi adalah penerapan

dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau

ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan

(23)

2.9 Pengujian Black Box

Menurut Pressman (2004 : 532), pengujian adalah proses eksekusi suatu

program dengan maksud menemukan kesalahan. Menurut Pressman (2004 : 577),

teknik pengujian black box adalah yang paling lazim selama integrasi. Pengujian

black box digunakan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangkat lunak adalah operasional bahwa masukan diterima dengan baik dan keluaran dihasilkan

dengan tepat.

2.10 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013: 223 - 237), bila dilihat dari segi cara atau

teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

tiga cara, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau

kecil.

b. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2013: 230), kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner juga

cocok untuk digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di

(24)

c. Observasi

Observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama

dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian.

Menurut Sugiyono (2013: 235 - 237), dari segi proses pelaksanaan

pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Observasi Berperan serta

Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati

atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam suatu

perusahaan atau organisasi pemerintah misalnya peneliti dapat berperan

sebagai karyawan, ia dapat mengamati bagaimana perilaku karyawan

dalam bekerja, semangat kerjanya dan lain sebagainya.

2. Observasi Non-partisipan

(25)

21

Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis dari permsalahan yang diambil

pada Rumah Sakit Petrokimia Gresik. Selain itu, bab ini juga merancang desain

sistem dari Rancang Bangun Aplikasi Peramalan Permintaan Obat pada Rumah

Sakit Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Trend Exponential.

3.1 Analisis Sistem

Pada tahap analisis dilakukan beberapa proses yang berhubungan dengan

tahapan awal metode penelitian. Pada metode penelitian yang diambil

menggunakan model waterfall. Pada model waterfall terdapat beberapa tahapan

yang meliputi tahap komunikasi, tahap perencanaan, tahap pemodelan, tahap

konstruksi dan tahap penerapan aplikasi. Pada tahap analisis sistem membahas

tentang komunikasi dan perencanaan.

3.1.1 Komunikasi

Cara ini dilakukan untuk melihat kondisi Rumah Sakit Petrokimia Gresik

dalam hal mengurus permintaan persediaan obat dari unit ke gudang. Observasi

yang dilakukan meliputi observasi terhadap laporan permintaan obat dan

(26)

A Analisis Bisnis

Pada analisis bisnis dituliskan hasil dari observasi dan wawancara secara

rinci tentang proses pengadaan bahan baku yang terjadi pada saat ini. Proses

analisis bisnis dapat disusun empat identifikasi yaitu identifikasi masalah,

identifikasi pengguna, identifikasi data dan identifikasi fungsi.

1. Identifikasi masalah

Manajer pada Rumah Sakit Petrokimia Gresik berperan penting dalam setiap

perencanaan perusahaan Rumah Sakit Petrokimia Gresik dan salah satunya

adalah penentuan permintaan obat untuk periode ke depan.

2. Identifikasi pengguna

Setelah ditemukan beberapa permasalahan yang muncul, maka dapat dilakukan

identifikasi pengguna. Pada proses peramalan permintaan obat penggunanya

adalah manajer, namun selain manajer ada beberapa pengguna yang berperan

pada penelitian ini, antara lain staf ahli dan ahli sistem. Staf ahli di sini adalah

pihak dari RSPG sendiri yang melakukan peramalan permintaan, selain itu staf

ahli di sini juga memiliki tujuan membantu melakukan perbandingan hasil

peramalan untuk periode ke depan. Ahli sistem di sini adalah yang

menjalankan fungsi dari aplikasi peramalan permintaan obat.

3. Identifikasi data

Pada tahap identifikasi data diperlukan beberapa data untuk merancang aplikasi

(27)

4. Identifikasi fungsi

Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan, pengguna dan data, maka

dapat dilakukan proses identifikasi fungsi. Identifikasi fungsi menghasilkan

beberapa fungsi yaitu fungsi peramalan permintaan.

B Analisis Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan bagian farmasi dan

gudang Rumah Sakit Petrokimia Gresik, didapatkan kebutuhan pengguna yaitu:

Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Pengguna

Deskripsi Fungsi ini digunakan oleh manajemen untuk melakukan proses

peramalan permintaan obat, dengan menggunakan data

permintaan yang telah direkap oleh bagian gudang di Ms. Excel

Aktor Manajemen

Input Data history permintaan obat

Proses Melakukan proses peramalan dari data history permintaan obat

menggunakan metode trend ekspoensial.

Output Prediksi jumlah permintaan obat

Peraturan Data ramalan permintaan dianggap akurat, jika Mean Percentage

Error (MAPE)≤ 20%

C Analisis Kebutuhan Data

Dalam tahap ini, menjelaskan tentang aplikasi yang akan dirancang dan

dibangun digunakan untuk membantu pihak Rumah Sakit Petrokimia Gresik

dalam menentukan jumlah permintaan obat untuk periode selanjutnya.

Berikut ini adalah data yang telah dikumpulkan berdasarkan proses

(28)

1. Data Permintaan.

Data permintaan yang berhasil dikumpulkan adalah data mulai dari

November 2013 hingga bulan April 2015. Data ini digunakan sebagai acuan

dalam melakukan proses menentukan jumlah permintaan obat untuk periode

ke depan, mengingat metode yang digunakan sebagai pendukung dalam

proses perencanaan penentuan persediaan untuk periode ke depan adalah

metode peramalan, dimana dibutuhkan pengolahan data untuk mengetahui

pola data permintaan pada perusahaan. Dengan demikian data permintaan

dapat digunakan untuk menentukan metode peramalan yang tepat. Data

permintaan juga akan selalu digunakan setiap kali akan melakukan proses

menentukan jumlah permintaan obat untuk periode ke depan.

2. Data Obat

Data obat di sini digunakan untuk proses peramalan permintaan, data obat di

sini berisi nama obat yang akan diketahui jumlah permintaan nya untuk

periode ke depan.

D Analisis Kebutuhan Fungsi

Berdasarkan user requirement di atas, maka dapat dirancang kebutuhan

fungsi dari aplikasi Pada tahap kebutuhan fungsi digunakan untuk

mengimplementasikan seluruh fungsi yang didapatkan dari hasil analisis

(29)

Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Fungsi

Deskripsi Fungsi ini digunakan oleh manajemen untuk melakukan

proses peramalan permintaan obat, dengan menggunakan

data permintaan yang telah direkap oleh bagian gudang di

Ms. Excel

Pemicu Awal Manajemen melakukan login

Input Data history permintaan obat yang diambil dari Ms. Excel

Pre-conditions Aktor sudah terotentikasi

Alur

komputerisasi

1. Aktor menekan tombol upload excel.

1.1. Aplikasi akan menampilkan form openfiledialog.

2. Aktor memilih file excel.

3. Aktor menekan tombol buka pada form openfiledialog.

3.1. Aplikasi menampilkan data permintaan obat

yang telah diupload.

4. Aktor memilih data obat dari listbox.

4.1. Aplikasi akan menampilkan data permintaan

obat yang telah dipilih kedalam gridview.

4.2. Aplikasi akan melakukan iterasi nilai α dan

β.

4.3. Aplikasi akan menghitung MAPE terbaik

dari nilai random α dan β.

5. Aktor melakukan proses peramalan permintaan.

5.1. Aplikasi akan melakukan proses peramalan

permintaan.

5.2. Aplikasi akan menampilkan data prediksi

jumlah permintaan untuk periode ke depan.

Akhir Data Prediksi jumlah permintaan.

(30)

-3.1.2 Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan proses penjadwalan dari awal

melakukan observasi pada RS Petrokimia Gresik, kemudian proses wawancara

dengan pengguna. Setelah melakukan tahap tersebut, maka dapat disusun analisis

bisnis yang selanjutnya peneliti melakukan proses analisis kebutuhan pengguna

dengan cara observasi dan wawancara dengan pengguna pada RS Petrokimia

Gresik. Kemudian proses selanjutnya yaitu, peneliti membuat analisis kebutuhan

data dan analisis kebutuhan fungsi. Setelah itu, peneliti melakukan perencanaan

yang menghasilkan beberapa kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak

yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. Setelah itu dilakukan proses

pemodelan yang membahas tentang perancangan arsitektur, perancangan proses,

perancangan basis data, perancangan antar muka dan perancangan pengujian.

Setelah itu proses pengkodean dan pengujian aplikasi pada tahap konstruksi.

Untuk membuat aplikasi ini dibutuhkan beberapa spesifikasi perangkat

keras dan perangkat lunak. Untuk perangkat keras dibutuhkan processor core i3,

memory RAM 2 Gb, hardisk 320 Gb, VGA 1 Gb, Monitor dengan resolusi 1024 x 768, mouse, keyboard. Sedangkan untuk perangkat lunak dibutuhkan SqlServer,

.Net Framework 3.5 lain dan Sistem Operasi Windows 7.

3.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan hasil analisis yang sudah dibuat, maka dapat dilakukan

perancangan sistem sebagai dasar pembuatan aplikasi peramalan permintaan obat.

(31)

kemudian analisis kebutuhan perangkat lunak, perancangan proses, perancangan

basis data, perancangan antar muka dan perancangan uji coba.

3.2.1 Perancangan Proses

Pada tahap perancangan proses terdapat beberapa proses yaitu merancang

alur proses bisnis, pembuatan use case diagram, activity diagram, sequence

diagram, class diagram.

A. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk menjelaskan hubungan antara actor dengan sistem yang akan dibuat. Use case diagram juga digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem. Pada gambar 3.1 use

case peramalan permintaan memiliki dua buah fungsi utama, fungsi yang pertama adalah

(32)

1. Fungsi mencari alfa, beta, dan MAPE.

Fungsi ini memiliki inputan berupa data permintaan obat, yang nantinya

data permintaan obat tersebut akan diolah sehingga menghasilkan keluaran

berupa nilai alfa, beta dan MAPE yang terbaik.

2. Fungsi melakukan proses peramalan permintaan.

Fungsi ini merupakan fungsi lanjutan dari fungsi sebelumnya, dimana

inputan dari proses ini berasal dari fungsi sebelumnya. Data alfa, beta, dan

MAPE yang terbaik akan menjadi inputan untuk mencari nilai permintaan

obat untuk periode ke depan.

B. Activity Diagram

Pada bagian activity diagram dijelaskan proses lebih detil mengenai

proses pencarian alfa, beta, dan MAPE yang nantinya digunakan untuk proses

peramalan permintaan. Proses ini diawali dengan manajer melakukan proses

upload data permintaan obat yang sudah direkap dalam bentuk excel. Data permintaan obat tersebut berisikan id obat, nama obat, tanggal permintaan obat,

dan jumlah permintaan obat. Setelah selesai melakukan upload data permintaan

obat tadi, maka data obat tadi akan disimpan, sehingga dapat digunakan sebagai

inputan untuk mencari nilai alfa, beta dan MAPE.

Proses pencarian variabel ini dihitung menggunakan rumus-rumus yang

ada pada metode trend exponential. Tujuan dari dicari nya variabel ini adalah

menemukan nilai MAPE terbaik dari iterasi alfa dan beta. Kemudian saat alfa dan

(33)

variabel inilah yang nanti akan digunakan untuk mencari nilai permintaan obat

untuk periode ke depan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2.

(34)

Activity diagram kedua ini menjelaskan proses peramalan permintaan, proses ini merupakan kelanjutan dari proses sebelumnya. Proses ini diawali

dengan mengambil data alfa, beta, dan MAPE terbaik yang kemudian akan

diproses untuk mencari nilai peramalan permintaan untuk periode ke depan.

Keluaran yang dihasilkan pada proses ini adalah nilai peramalan permintaan untuk

periode ke depan.

(35)

C. Sequence Diagram

Sequence Diagram ini menjelaskan proses yang terjadi saat aplikasi dijalankan, entitas yang ada pada diagram ini adalah manajer, FrmPeramalan,

OpenFileDialog, HandlerAlfaBeta, HandlerPeramalan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 4.

3.2.2 Perancangan Basis Data

Setelah merancang desain proses dari sisntem dengan menggunakan

software requirement, use case diagram, activity diagram dan sequence diagram, maka proses selanjutnya yaitu merancang skema database. Pada tahap merancang

skema database digunakan beberapa cara yaitu membuat class diagram dan

menyusun struktur tabel.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Pada Conceptual Data Model (CDM) terdapat dua entitas yaitu

permintaan dan hasil ramalan. Kedua entitas tersebut memiliki relasi many to

many sehingga nantinya pada PDM akan memunculkan tabel baru yang bernama hitung periode. Berikut ini desain CDM yang digunakan dalam merancang

aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Memiliki

(36)

B. Physical Data Model (PDM)

Pada Physical Data Model (PDM) ini terdapat tiga entitas dari hasil

generate Conceptual Data Model (CDM) yang dibuat sebelumnya. Berikut ini desain PDM yang digunakan dalam merancang aplikasi dapat dilihat pada

Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Physical Data Model (PDM)

C. Struktur Tabel

Dari gambar diatas dapat dilihat setiap entitas dalam proses memiliki

hubungan satu dengan yang lain. Pada class diagram di atas manajer tidak masuk

dalam entitas dikarenakan pada aplikasi ini hanya ada satu manajer saja yang

mengakses aplikasi ini. Kemudian dalam gambar di atas dapat dilihat bahwa tabel

permintaan memiliki hubungan dengan table hasil_ramalan dan tabel

hitung_periode, dikarenakan kedua tabel tersebut mengambil data jumlah obat

(37)

1. Nama Tabel : Permintaan

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan data obat.

Tabel 3.3 Permintaan

Nama Kolom Tipe Data Constraint Keterangan

Id_permintaan Varchar(50) PK Kode permintaan obat

Id_obat Varchar(50) FK Kode obat

Nama_obat Varchar(50) - Nama obat

Tgl Date - Tanggal permintaan obat

Jml_permintaan Int - Jumlah permintaan obat

Status Varchar (50) - Status obat

2. Nama Tabel : Hitung Periode

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan hasil perhitungan peramalan

periode ke depan.

Tabel 3.4 Hitung Periode

Nama Kolom Tipe Data Constraint Keterangan

No_periode Varchar(10) PK Kode Periode Id_hasil Varchar(10) PK Kode hasil ramalan

Nama_obat Varchar(50) - Nama Obat

Jumlah int - Jumlah nilai peramalan

permintaan

3. Nama Tabel : Hasil Ramalan

Keterangan : Digunakan untuk menyimpan nilai variabel alfa, beta.

Tabel 3.5 Variabel

Nama Kolom Tipe Data Constraint Keterangan

Id_hasil Varchar(10) PK Kode perhitungan

Tgl Varchar(50) FK Tanggal

(38)

Nama Kolom Tipe Data Constraint Keterangan

Alfa Float Nilai alfa

Beta Float - Nilai beta

Hasil_peramalan Float - Nilai Hasil Peramalan

3.2.3 Perancangan Antar Muka Pengguna

Setelah membuat class diagram, maka proses selanjutnya yaitu

melakukan perancangan interface. Perancangan interface berfungsi agar pengguna

dapat mengetahui form yang digunakan sebagai input untuk dimasukkan pada

aplikasi dan output yang dihasilkan oleh aplikasi. Di samping itu, pengguna dapat

dengan mudah memahami alur sistem yang berjalan pada aplikasi. Pada

pembuatan rancangan interface ini dibagi menjadi dua bagian yaitu membuat

desain input output dari aplikasi dan membuat user interface dari aplikasi.

A. Halaman Menu Utama

Halaman ini merupakan halaman awal pada saat manajer mengakses

aplikasi peramalan permintaan. Pada halaman ini terdapat tiga menu utama, yaitu

Menu, Permintaan Barang dan Cetak Laporan. Pada setiap menu terdapat

beberapa sub-menu, pada menu utama Permintaan Barang terdapat tiga sub-menu

yaitu Data Permintaan Obat, Cari Alfa Beta dan Peramalan Permintaan Obat.

Kemudian pada menu Cetak Laporan ada sub-menu Laporan Peramalan

(39)

Menu Logo

Permintaan Barang Cetak Laporan

Logout Data Permintaan Obat

Cari Alpha Beta

Peramalan Permintaan Obat

Laporan Peramalan Permintaan

Gambar 3.6 Rancangan Halaman Menu Utama

B. Halaman Upload

Halaman ini dapat diakses dengan menekan sub-menu Data Permintaan

Obat, maka halaman ini akan muncul. Halaman ini digunakan manajer untuk

meng-upload data permintaan, data permintaan yang diupload berupa file excel.

Data permintaan yang telah diupload dapat langsung dilihat dalam bentuk data

(40)

Browse Simpan Upload Data Permintaan

Menampilkan Data Permintaan

Gambar 3.7 Halaman Upload

C. Halaman Lihat Data Permintaan

Halaman ini dapat diakses dengan menekan sub-menu data permintaan

obat, maka halaman ini akan muncul. Halaman ini digunakan manajer untuk dapat

melihat data permintaan yang telah diupload pada halaman upload. User memilih

id obat yang telah diupload kemudian dengan menekan tombol lihat, maka data

yang telah diupload tadi akan tampil dalam datagridview yang ada pada halaman

ini. Rancangan antar muka untuk halaman lihat data permintaan dapat dilihat pada

gambar 3.8.

Lihat ID Obat

Menampilkan Data Permintaan Nama Obat

(41)

D. Halaman Cari Alfa, Beta, MAPE terbaik

Halaman ini dapat diakses dengan menekan sub-menu Data Permintaan

Obat, maka halaman ini akan muncul. Halaman ini digunakan manajer untuk

melakukan perhitungan peramalan seperti nilai alfa, beta dan MAPE. Manajer

hanya perlu memilih id barang yang akan diramalkan, kemudian memilih periode

awal dan periode akhir barang yang ingin diramalkan.

Menu

Gambar 3.9 Rancangan Halaman Peramalan Permintaan

Setelah itu manajer hanya perlu menekan tombol ramalkan untuk

mengetahui proses dan hasil dari peramalan yang telah dilakukan. Selain itu user

juga dapat menyimpan data alfa, beta, dan MAPE, yang nantinya akan digunakan

dalam proses peramalan permintaan. Desain halaman menu utama dapat dilihat

pada gambar 3.9.

E. Halaman Laporan Permintaan

Halaman ini dapat diakses melalui menu cetak laporan, dengan menekan

menu laporan permintaan maka akan keluar tampilan laporan permintaan seperti

(42)

Browse

Data Obat

Data Permintaan Obat Periode kedepan

Gambar 3.10 Halaman Laporan Periode

3.3 Perancangan Pengujian Sistem

Pada tahap perancangan pengujian sistem oleh ahli sistem dilakukan uji

coba fungsional. Uji coba tersebut menguji fungsi utama pada aplikasi yang dapat

memecahkah rumusan masalah.

3.3.1 Pengujian Sistem Oleh Ahli Sistem

Pada tahap perancangan pengujian sistem oleh ahli sistem dilakukan uji

coba fungsional. Uji coba tersebut menguji fungsi utama pada aplikasi yang dapat

memecahkah rumusan masalah. Selain itu uji coba ini dilakukan untuk

(43)

A Perancangan Uji Coba Perhitungan Variabel

Perancangan uji coba peramalan permintaan ini berfungsi untuk

mengetahui kesesuaian hasil dari perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi dengan

perhitungan yang dilakukan oleh staf ahli. Perancangan peralaman permintaan ini

dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama yaitu pengujian hasil perhitungan nilai

alfa, beta dan MAPE yang dilakukan pada aplikasi dengan yang dilakukan secara manual.

Tabel 3.6 Uji Coba Perhitungan Variabel

No Tujuan Keluaran yang Diharapkan

1 Membandingkan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi dengan Ms.Excel.

Aplikasi menampilkan hasil

perhitungan dengan nilai yang sama dengan perhitungan Ms.Excel.

Manual dalam hal ini adalah perhitungan nilai alfa, beta dan MAPE

menggunakan Microsoft Excel. Dengan dilakukan nya pengujian ini diharapkan

dapat diketahui tingkat kesesuaian hasil aplikasi dalam perhitungan nilai variabel

di atas. Rancangan uji coba peramalan permintaan sesi pertama untuk melihat

nilai variabel dapat dilihat pada tabel 3.6. Kondisi yang dianggap berhasil adalah

hasil keluaran dari aplikasi dengan hasil yang dikeluarkan pada excel sama.

B Perancangan Uji Coba Peramalan Permintaan

Perancangan uji coba tahap kedua adalah membandingkan hasil

peramalan untuk periode ke depan yang akan diramalkan. Perbandingan ini

dilakukan berdasarkan hasil perhitungan peramalan yang dilakukan oleh aplikasi

(44)

dilakukan bila perancangan uji coba tahap pertama telah dilakukan, karena dalam

melakukan uji coba ini diperlukan data dari pengujian tahap pertama.

Tabel 3.7 Uji coba perbandingan hasil peramalan.

No Tujuan Keluaran yang Diharapkan

1 Membandingkan hasil

perhitungan peramalan untuk periode ke depan yang dilakukan oleh aplikasi dengan staf ahli.

Aplikasi menampilkan hasil perhitungan dengan nilai yang sama dengan perhitungan yang dihasilkan oleh user.

3.3.2 Pengujian Data

Pengujian data ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari aplikasi dengan

data yang dimiliki oleh penulis serta data yang telah didapat dari staf ahli. Data

yang dibandingkan adalah data obat AQUABIDEST INJ 25ML/FLS, data obat

tersebut telah dimasukkan dalam aplikasi dan diolah sehingga menghasilkan

keluaran berupa permintaan obat untuk periode ke depan. Tujuan dari pengujian

data ini adalah untuk membandingkan hasil permintaan obat untuk periode ke

depan yang dihasilkan oleh aplikasi dengan hasil peramalan permintaan obat yang

dilakukan oleh staf ahli.

Tabel 3.8 Hasil Peramalan Periode Obat Staf Ahli

Periode Nama Obat Permintaan

52 AQUABIDEST INJ

25ML/FLS 680

Tabel 3.8 merupakan hasil peramalan yang dilakukan oleh staf ahli RS

Petrokimia Gresik. Data yang penulis berikan sama yaitu data obat

(45)

merupakan peramalan permintaan untuk satu periode ke depan yaitu periode ke 52

dengan jumlah permintaan sebesar 680.

Tabel 3.9 Hasil Peramalan Periode Obat Aplikasi

Periode Nama Obat Permintaan

52 AQUABIDEST INJ

25ML/FLS 646

Tabel 3.9 di atas merupakan tabel hasil peramalan permintaan yang

dihasilkan oleh aplikasi, perhitungan untuk tabel di atas dari periode 1 hingga 51.

Namun hasil dari keluaran aplikasi berbeda dengan keluaran yang dihasilkan oleh

(46)

42 4.1 Implementasi Sistem (Konstruksi Sistem)

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya,

maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur desktop dikarenakan

pengguna aplikasi hanya satu user saja, yaitu manajer yang melakukan proses

peramalan.

4.1.1 Kebutuhan Sistem

Terdapat kebutuhan perangkat keras maupun perangkat lunak komputer

agar aplikasi peramalan permintaan obat yang dibangun dapat digunakan

semestinya dan sesuai dengan usulan yang dipaparkan sebelumnya. Maksud dari

kebutuhan perangkat keras adalah spesifikasi minimum komputer yang

dibutuhkan agar aplikasi peramalan permintaan obat dengan baik, sedangkan

maksud dari kebutuhan perangkat lunak adalah daftar perangkat lunak yang

dibutuhkan untuk membantu kinerja aplikasi peramalan permintaan obat

A. Kebutuhan Perangkat Keras

Aplikasi peramalan permintaan obat yang sudah dibangun membutuhkan

beberapa spesifikasi perangkat keras. Spesifikasi ini dibuat berdasarkan

perangkat lunak yang dibutuhkan sehingga aplikasi dapat berjalan secara

maksimal. Perangkat keras tersebut memiliki spesifikasi minimum sebagai

berikut:

1. Processor Core i3

(47)

3. Harddsik 320 Gb

4. VGA 512 Mb

B. Kebutuhan Perangkat Lunak

Aplikasi pengelolaan dokumen penambahan bahan baku yang sudah

dibangun membutuhkan beberapa perangkat lunak untuk membantu kinerja

aplikasi. Perangkat lunak tersebut yaitu:

1. SqlServer

2. .Net Framework 3.5

3. Disarankan menggunakan Sistem Operasi Windows 7

4.1.2 Hasil Implementasi Sistem

Aplikasi peramalan permintaan obat ini digunakan oleh manajer sebagai

pengguna yang melakukan proses peramalan permintaan. Pada sub-bab ini akan

dijelaskan halaman-halaman apa saja yang digunakan oleh pengguna.

A. Halaman Menu Utama

Halaman menu utama merupakan halaman yang muncul pertama kali

ketika user akan menggunakan aplikasi peramalan permintaan. Halaman ini

berguna untuk mengakses beberapa menu yang ada pada aplikasi, seperti menu

data permintaan, menu peramalan permintaan dan menu laporan peramalan

permintaan. Tampilan dari dari halaman menu utama dapat dilihat pada gambar

(48)

Gambar 4.1 Halaman Menu Utama Aplikasi Peramalan Permintaan Obat.

B. Halaman Data Permintaan Obat

Pada menu aplikasi data permintaan obat terdapat dua fungsi yang dapat

digunakan oleh user, antara lain upload data permintaan obat dan lihat data

permintaan obat. Pada sub menu upload permintaan obat user dapat melakukan

proses upload data permintaan dari bentuk excel untuk disimpan dalam database.

Halaman upload dapat dilihat pada gambar 4.2.

Kemudian proses kedua yang bisa dilakukan pengguna pada menu Data

Permintaan Obat adalah lihat data permintaan obat. Pengguna dapat menggunakan

fungsi ini untuk melihat data permintaan obat yang telah di upload pada form

upload data permintaan obat. Pengguna hanya perlu memilih data obat yang telah diupload kemudian data permintaan tersebut akan secara otomatis ditampilkan

(49)

Gambar 4.2 Halaman Upload Data Permintaan

Gambar 4.3 Halaman Lihat Data Permintaan Obat

C. Halaman Peramalan Permintaan Obat

Halaman peramalan permintaan obat ini digunakan oleh user untuk

melakukan proses perhitungan nilai dari alfa, beta dan MAPE. Serta melakukan

proses peramalan permintaan untuk periode ke depan, selain mencari nilai

(50)

serta memilih periode yang akan diramalkan untuk periode ke depan. Tampilan

dari halaman peramalan permintaan obat dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Halaman Peramalan Obat.

D. Halaman Laporan Peramalan Permintaan

Halaman laporan peramalan permintaan ini digunakan oleh pengguna

untuk melihat jumlah permintaan obat yang diramalkan beberapa periode ke

depan. Periode ini dipilih pada saat menjalankan proses perhitungan variabel pada

halaman peramalan permintaan obat, dengan memilih jumlah periode yang akan

diramalkan maka pada halaman ini akan memunculkan hasil peramalan

(51)

Tampilan dari halaman laporan peramalan permintaan dapat dilihat pada gambar

4.5.

Gambar 4.5 Halaman Laporan Peramalan Permintaan

4.2 Evaluasi Sistem (Pengujian Sistem)

Setelah melakukan perencanaan dan implementasi dari aplikasi

peramalan permintaan obat, maka tahapan terakhir yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah tahap evaluasi sistem. Tahapan evaluasi sistem yang

dilakukan adalah melihat hasil uji coba sistem. Hasil uji coba sistem dilakukan

untuk menguji kembali semua tahapan yang sudah dilakukan selama pengujian

(52)

uji coba bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap hasil-hasil uji coba yang

dilakukan terhadap sistem.

4.2.1 Hasil Uji Coba

Berdasarkan implementasi sistem yang sudah dibuat, maka tahap

selanjutnya yaitu hasil uji coba. Hasil uji coba sistem dilakukan dengan menguji

aplikasi per fungsi.

Uji coba yang dilakukan untuk menguji fungsionalitas dari aplikasi

peramalan permintaan obat dilakukan dengan teknik black box testing. Tahapan

evaluasi sistem dilakukan untuk menguji setiap fungsi-fungsi yang telah

ditentukan sebelumnya sehingga aplikasi yang sudah dibuat sesuai dengan awal

dari pemecahan permasalahan yang ada pada RS Petrokimia Gresik dalam

aplikasi peramalan permintaan obat.

1. Hasil Uji Coba Data Permintaan

Halaman data permintaan ini digunakan oleh pengguna sebagai media

untuk mengolah data permintaan obat, dalam menu ini terdapat dua fungsi yaitu

upload data permintaan obat dan lihat data permintaan obat. Proses upload data permintaan obat dimulai dari pengguna menekan tombol browse untuk mencari

data permintaan dalam bentuk excel untuk diupload ke dalam datagridview untuk

ditampilkan. Tipe data dari excel adalah .xls, kondisi upload akan gagal jika tipe

data yang digunakan untuk upload adalah selain tipe data .xls.

Setelah memilih file excel tersebut, data permintaan dari excel akan

(53)

Gambar 4.6 Menampilkan Hasil Upload Data Permintaan

Kemudian untuk melakukan penyimpanan data yang telah ditampilkan,

pengguna harus menekan tombol simpan, bila data berhasil disimpan maka akan

muncul notifikasi bahwa data berhasil disimpan, seperti yang ditunjukan pada

gambar 4.7.

(54)

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Login

Upload sistem. Upload. a. Memasukkan data dengan

2. Hasil Pencarian Alfa Beta dan MAPE

Peramalan permintaan dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan

dua kali proses perhitungan, proses yang pertama adalah pencarian nilai alfa, beta

dan MAPE. Perhitungan alfa, beta dan MAPE ini didapatkan dari data permintaan

yang telah diupload sebelumnya. Untuk mengakses menu ini, pengguna memilih

sub-menu peramalan permintaan, lalu kemudian meilih data barang yang ingin

(55)

Gambar 4.8 Memilih Data Permintaan Obat

Bila sudah dipilih, maka data permintaan akan diproses oleh aplikasi dan

memunculkan hasil perhitungan kedalam listview yang ada pada halaman

peramalan permintaan. Fungsi ini bertujuan untuk mencari nilai alfa, beta dan

nilai MAPE terbaik, yang nantinya akan digunakan dalam proses kedua.

Alur dari proses ini adalah iterasi perhitungan dengan merubah nilai alfa,

dan beta. Nilai dari alfa dan beta ini adalah dari 0.1 hingga 0.9 dan tiap iterasi

(56)

akan diambil nilai MAPE yang terendah dari nilai alfa dan beta. Nilai inilah yang

nantinya akan disimpan dan pengguna bisa melanjutkan proses kedua, untuk lebih

jelas bisa dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Mencari nilai Alfa, Beta MAPE

Pada gambar 4.9 di atas dapat dilihat proses yang dilakukan oleh aplikasi,

dari mulai mencari nilai Yt, At, Tt, Y^t dan et hingga akhirnya mendapatkan nilai

(57)

membandingkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi dan perhitungan

yang dilakukan dengan menggunakan excel. Kondisi dianggap berhasil jika nilai

yang dihasilkan oleh aplikasi sama dengan nilai perhitungan dalam excel.

Perbandingan hasil dari hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1.

Selain membandingkan hasil keluaran, fungsi ini juga menampilkan nilai

alfa beta dan MAPE terbaik, untuk menampilkan hasil tersebut pengguna harus menekan tombol ramalkan, hasil yang keluar akan seperti gambar 4.10.

(58)

Tabel 4.2 Tabel Uji Coba Pencarian Alfa Beta

3. Hasil Uji Coba Peramalan Permintaan

Uji coba peramalan permintaan ini merupakan proses lanjutan dari

pencarian nilai alfa beta dan MAPE pada uji coba sebelumnya. Proses ini

bertujuan untuk mencari nilai permintaan untuk periode ke depan. Data yang

digunakan pada proses ini adalah 51 data, maka peramalan permintaan yang akan

diramalkan adalah untuk periode ke-52. Periode ke-52 ini didapat dari hasil

pencarian alfa beta dan MAPE. Untuk mendapatkan hasil perhitungan periode ke

depan, pengguna hanya perlu menekan tombol ramalkan. Hasil peramalan bisa

(59)

Gambar 4.11 Hasil Peramalan Periode Ke depan

Pengujian fungsi ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil

peramalan permintaan periode selanjutnya dengan hasil peramalan yang dilakukan

oleh staf ahli dari rumah sakit petrokimia. Proses ini dilakukan untuk mengetahui

seberapa akurat aplikasi dalam memprediksi peramalan periode ke depan. Staf

ahli diberikan data permintaan obat yang belum diolah dari periode 1 hingga 51

kemudian pengguna akan meramalkan permintaan obat periode ke-52. Hasil

peramalan pengguna tersebut akan dibandingkan dengan hasil aplikasi.

Tabel 4.3 Tabel Perbandingan Hasil Peramalan

Hasil Peramalan

Data Staf Ahli Data Aplikasi

680 646

Pada tabel di atas dapat dilihat perbedaan hasil peramalan permintaan

(60)

didapatkan dari data permintaan obat dari periode 1 hingga 51 diolah dan

menghasilkan angka sebesar 680. Sedangkan data obat pada periode ke 52 yang

dihasilkan oleh aplikasi dengan menggunakan metode peramalan Trend Exponential menghasilkan angka sebesar 646.

4. Hasil Uji Coba Permintaan Obat

Uji coba permintaan obat ini, membahas tentang hasil dari perhitungan

peramalan permintaan obat untuk periode ke depan. Untuk mengakses fungsi ini

pengguna harus menekan pilihan Laporan Peramalan Permintaan, menu ini akan

menampilkan hasil simpanan dari menu peramalan permintaan. Namun sebelum

masuk dalam fungsi ini, pengguna terlebih dahulu harus mengisikan periode yang

akan diramalkan ke depan nya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.12.

(61)

Pada gambar di atas, pengguna harus memilih periode yang akan

diramalkan untuk dapat dimunculkan pada menu berikutnya. Periode yang dapat

dipilih dibatasi hanya 10 periode, bila periode telah dipilih maka, data peramalan

akan disimpan dan akan ditampilkan pada menu laporan peramalan permintaan.

Gambar 4.13 Laporan Peramalan Permintaan

Data peramalan berupa alfa beta dan MAPE yang sudah diolah akan

disimpan dan dimunculkan pada menu seperti gambar 4.13 di atas, kemudian

untuk mengetahui jumlah permintaan untuk periode ke depan, pengguna tinggal

menekan data peramalan yang telah disimpan, data tersebut akan ditampilkan

(62)

Gambar 4.14 Hasil Permintaan Periode Ke depan

Menu diatas memiliki fitur untuk dapat melakukan export hasil dari

peramalan dalam bentuk Excel, dengan cara menekan tombol Export to Excel di

atas, maka secara otomatis akan muncul tampilan Excel yang berisikan data obat

yang telah dipilih, hasil peramalan untuk beberapa periode ke depan, nilai

variabel, serta tanggal periode permintaan obat sesuai dengan berapa periode yang

akan diramalkan, untuk lebih jelasnya hasil dari export ini dapat dilihat pada

(63)

Gambar 4.15 Hasil Export Laporan Peramalan Permintaan

4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Coba

Pembuatan aplikasi peramalan permintaan dapat membantu pihak

pengguna untuk mengelola data permintaan dengan lebih mudah, serta dapat

membantu dalam hal menentukan nilai peramalan permintaan untuk periode ke

depan.

Untuk memastikan kesesuaian data yang dihasilkan oleh aplikasi, maka

dibuatlah sebuah pengujian yang membandingkan hasil perhitungan variabel

sampai dengan pengujian untuk membandingkan hasil peramalan permintaan obat

untuk periode ke depan. Dari dua pengujian di atas didapatkan hasil yang sesuai

dengan harapan peneliti, sehingga dikatan aplikasi sudah sesuai dengan prosedur

(64)

Hasil pengujian ini dibuat dengan membandingan hasil peramalan satu

periode ke depan untuk masing-masing obat, dengan begitu bisa terlihat

perbedaan dan kelebihan dari aplikasi peramalan permintaan obat yang telah

dibuat.

Tabel 4.4 Perbandingan hasil obat AQUABIDEST INJ 25ML/FLS

Data Permintaan Periode ke 52 Data Real Staf Ahli Aplikasi

543 680 646

Tabel di atas merupakan perbandingan hasil peramalan yang dilakukan

antara staf ahli dengan aplikasi untuk obat AQUABIDEST INJ 25ML/FLS, dapat

dilihat hasil peramalan yang dilakukan oleh staf ahli memiliki selisih 137 pack,

sedangkan hasil peramalan yang dihasilkan oleh aplikasi memiliki selisih 103

pack. Bisa dilihat bahwa pada tabel di atas aplikasi dapat melakukan peramalan permintan untuk periode ke 52 lebih baik daripada staf ahli.

Tabel 4.5 Perbandingan hasil Obat SPUIT 10 CC TERUMO

Data Permintaan Periode ke 52 Data Real Staf Ahli Aplikasi

479 550 406

Tabel di atas merupakan perbandingan hasil peramalan yang dilakukan

antara staf ahli degan aplikasi untuk obat SPUIT 10 CC TERUMO, dapat dilihat

hasil peramalan yang dilakukan oleh staf ahli memiliki selisih 71 biji, sedangkan

hasil peramalan yang dihasilkan oleh aplikasi memiliki selisih 73 biji namun tidak

sesuai dengan data real. Bisa dilihat bahwa untuk obat SPUIT 10 CC TERUMO

hasil peramalan yang dilakukan oleh staf ahli lebih baik daripada yang dilakukan

(65)

Tabel 4.6 Perbandingan hasil Obat RINGER LACTAT 500 ML INF

Data Permintaan Periode ke 52 Data Real Staf Ahli Aplikasi

389 550 402

Tabel di atas merupakan perbandingan hasil peramalan yang dilakukan

antara staf ahli degan aplikasi untuk obat RINGER LACTAT 500 ML INF, dapat

dilihat hasil peramalan yang dilakukan oleh staf ahli memiliki selisih 161 pack,

sedangkan hasil peramalan yang dihasilkan oleh aplikasi memiliki selisih 13 pack.

Bisa dilihat bahwa untuk obat RINGER LACTAT 500 ML INF hasil peramalan

yang dilakukan oleh staf ahli tidak lebih baik daripada yang dilakukan oleh

aplikasi.

Tabel 4.7 Perbandingan hasil Obat SPUIT 10 ML STERA

Data Permintaan Periode ke 52 Data Real Staf Ahli Aplikasi

442 535 552

Tabel di atas merupakan perbandingan hasil peramalan yang dilakukan

antara staf ahli dengan aplikasi untuk obat SPUIT 10 ML STERA, dapat dilihat

hasil peramalan yang dilakukan oleh staf ahli memiliki selisih 93 biji, sedangkan

hasil peramalan yang dilakukan oleh aplikasi memiliki selisih 110 biji. Bisa

dilihat bahwa untuk obat SPUIT 10 ML STERA hasil peramalan yang dilakukan

(66)

Tabel 4.8 Perbandingan hasil Obat ANTRAIN INJ

Data Permintaan Periode ke 52 Data Real Staf Ahli Aplikasi

275 350 332

Tabel di atas merupakan perbandingan hasil permalan yang dilakukan

antara staf ahli dengan aplikasi untuk obat ANTRAIN INJ, dapat dilihat hasil

peramalan yang dilakukan oleh satf ahli memiliki selisih 75 ampul, sedangkan

hasil peramalan yang dilakukan oleh aplikasi memiliki selisih 57 ampul. Bisa

dilihat bahwa untuk obat ANTRAIN INJ hasil peramalan yang dilakukan oleh staf

(67)

63 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan rancang bangun aplikasi peramalan permintaan obat

ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Aplikasi telah berjalan sesuai dengan fungsi yang ada pada RSPG.

Dibuktikan dengan aplikasi ini telah mampu mendekati perkiraan yang

dilakukan oleh staf ahli pada saat melakukan peramalan permintaan, kedua

hasil tersebut memiliki selisih sebanyak 34 dengan nilai MAPE sebesar

0.00058 untuk obat AQUABIDEST INJ 25ML/FLS.

2. Aplikasi dapat memberikan kemudahan dalam penentuan variabel dan

peramalan permintaan, dimana bila dilakukan secara manual akan lebih

memakan waktu, dengan adanya aplikasi ini dapat memangkas kinerja

pengguna dalam menentukan peramalan permintaan untuk periode ke

depan.

5.2 Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan untuk pengembangan

penelitian selanjutnya:

1. Aplikasi bisa ditambahkan metode yang lebih bisa memuluskan hasil

(68)

dihasilkan aplikasi dengan staf ahli tidak memiliki perbedaan yang

mencolok.

(69)

65 Yogyakarta.

Jogiyanto, Prof., DR., HM., Akt., MBA. Analisis dan DesainSistem Informasi : Pendekatan terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. (Edisi III). Yogyakarta : ANDI.

Kendall, Kennenth E. dan Kendall,Julie, E. 2006.Analisisdan Perancangan Sistem. (Edisi Kelima). PT.INDEKS.

Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar). (Edisi Pertama). Yogyakarta : Gava.

Makridakis, Spyros dan Wheelright, Steven C. dan McGEE, Victor E. 1995. Metode dan Aplikasi Peramalan. (Edisi Kedua), Jakarta : Erlangga.

Pressman, R. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: ANDI.

Gambar

Gambar 3.1 Use Case diagram Aplikasi Peramalan Permintaan Obat.
Gambar 3.2 Activity Diagram Pencarian Variabel.
Gambar 3.3 Activity Diagram Permalan Permintaan.
Gambar 3.4 Conceptual Data Model (CDM)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan VaR yang didasarkan pada total modal dalam penjualan satu hari menunjukkan bahwa tingkat risiko harga pada cabai, kentang, tomat, bawang merah, dan kubis adalah

Kata Ummi diambil dari bahasa Arab bermakna ibuku, metode ini ada karena untuk menghormati dan mengingat jasa ibu yang telah mengajarkan bahasa pada kita, maka pendekatan

Bila tidak memiliki KIP, tuliskan nama kepala rumah tangga ini pada Daftar PPLS11.SW kemudian bandingkan dengan RTS yang lolos verifikasi Daftar PPLS11.LS.. Bila kondisi rumah

Pembahasan akan difokuskan pada lima surat kabar yang terbit di kota-kota penting di Jawa, yaitu Merdeka di Jakarta, Soeara Merdeka di Bandung, Warta Indonesia di

Tanpa panjang lebar martyn langsung memergoki mereka Dan mengatakan ia yang akan keluar dari band ini..!. CUT

rawa juga telah berubah fungsinya. Keadaan ini secara signifikan menurunkan kapasitas penyerapan air secara drastis. Selain itu, lemahnya penegakan hukum ikut

A statútum tehát nem-esszencialista módon magyarázza „a” cigányok „krimina- litását” (ami, könnyen meglehet, csak egy roma csoport akkor feltűnést keltő

a) Bagi setiap muslim yang ingin mempelajari agama-agama lain, tidak boleh melupakan sumber pokok yaitu Alquran dan Hadis, dan jangan sampai orang Islam mempelajari ilmu