• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Framing Tokoh Prinsip Cover Bot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Framing Tokoh Prinsip Cover Bot"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Framing Tokoh Prinsip Cover Both Side dalam Merespon Hate Speech di Media Sosial: Konsep ATP (Amati, Teliti, Perbaiki) Tinjauan Al-Quran Surah Al-Hujurat Ayat 6 dan

9

Fenomena penyebaran hoax menjadi isu yang marak, apalagi menjelang pilkada dan pilpres. Isu-isu yang tersebar di media sosial seperti Facebook, Whatsapp, twitter, Instagram mampu mempengaruhi iklim sosial dalam dunia nyata. Fenomena ini menghasilkan ujaran-ujaran baru, seperti ujaran kebencian(hate speech). Tak sedikit tokoh intelektual maupun agamawan yang menjadi korban konstruksi ataupun destruksi media. Ada juga yang melabeli agamawan dengan ulama suu'. Adapula yang melegitimasi keulamaannya dengan serta merta, semua itu terjadi di dunia maya dengan narasi linguistik menjadi penyokong utama. Sistem bahasa merupakan bagian yang integral dari struktur dan proses sosial. Di sinilah signifikansi linguistik dalam membedah wacana dalam teks kemudian mengkonstruksinya, sehingga mampu dikonsumsi oleh masyarakat secara luas. Islam hadir memberi tawaran solusi dengan merujuk pada surah al-Hujurat ayat 6 dan ayat 9. Konsepsi ayat 6 ingin mendekonstruksi dimensi-dimensi sosiokultural dan institusional yang determinatif, di mana individu-individu sering ada di bawah kesadaran memilih bahasa. Teks merupakan bagian dari wacana yang bersifat sosiosemantis yang mengikutsertakan dimensi kritis, yang politis, ideologis dan kultural tentang bagaimana masyarakat dan institusi membuat makna melalui teks. Selanjutnya penyelesaian dengan konsep ayat 9 yang akan menghasilkan dimensi komunikasi interaktif yang menghasilkan konsepsi baru. Kesadaran yang didorong oleh kejelian bahasa dalam menginterpretasi sebuah teks, merupakan manifestasi dari konsep ATP(Amati, Teliti, Perbaiki). ATP inilah gagasan yang ditawarkan untuk menjawab patologi sosial dalam tulisan ini. Kata Kunci: wacana, ujaran kebencian, framing tokoh, media.

Al Hujurat

Surat ini mengandung sekian banyak persoalan tentang tata krama baik terhadap alloh swt, terhadap rasul, terhadap sesama muslim yang taat dan juga yang durhaka serta terhadap sesama manusia.

Runtutan ayat 1-5

Mengajarkan tuntunan budi pekerti terhadap alloh

Jangan berucap tentang sesuatu sebelum ada petunjuk dari alloh dan rasulnya.

(2)

Ayat ini menjelaskan tentang sikap terhadap orang fasiq.

Cerita: kasus al Walid Ibnu ‘Uqbah Ibn Abi Mu’ith yang ditugaskan nabi untuk memungut zakat kepada bani Al Musthalaq. Ketika masyarakat yg dituju oleh al Walid mendengar akan kedatangannya, mereka keluar dari perkampungan untuk menyambut dan membawa zakat mereka, tetapi al-Walid malah menduga bahwa mereka akan menyerangnya. Oleh karena itu al-Walid kembali kepada rasul dan melaporkan bahwa bani al-Musthalaq enggan untuk membayar zakat dan bermaksud menyerang nabi. Lantas kemudian rasul marah dan mengutus Khalid bin Walid menyelidiki keadaan yang sebenarnya dan berpesan agar tidak menyerang mereka sebelum duduk permasalahannya menjadi jelas.

Ayat di atas merupakan salah satu dasar yang ditetapkan agama dalam kehidupan sosial sekaligus merupakan tuntunan yang sangat logis bagi penerimaan dan pengamalan suatu berita.

Ayat 9:

“Dan jika ada dua kelompok dari kalangan orang orang mukmin bertikai maka damaikanlah keduanya, jika salah satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap yang lain maka tindaklah kelompok yang berbuat aniaya itu sehingga ia kembali kepada perintah alloh; jika ia telah kembali maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya alloh menyukai orang yang berbuat adil.”

Setelah ayat 6 berbicara tentang bagaimana menghadapi berita-berita yakni, keharusan meneliti kebenarannya dan merujuk kepada sumber pertama guna mengetahui, ayat 9 dalam surat ini berbicara tentang tata cara bagaimana memperbaiki peristiwa yang sudah terjadi seperti yang dijelaskan pada surat al hujurat ayat 6.

Tafsir Al Misbah

Dan jika ada dua kelompok yang telah menyatu secara faktual atau berpotensi untuk menyatu dari yakni sedang mereka adalah kalangan orang-orang mukmin bertikai dalam bentuk sekecil apapun maka damikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya yakni kedua kelompok itu, sedang atau masih terus menerus berbuat aniaya terhadap kelompok yang lain sehingga enggan menerima kebenaran dan atau perdamaian maka tindaklah kelompok yang berbuat aniaya itu sehingga ia yakni kelompok itu kembali kepada perintah alloh yakni menerima kebenaran; jika ia telah kembali kepada perintah alloh itu maka damaikanlah antara keduanya itu dengan adil dan berlaku adilah dalam segala hal agar putusan kamu dapat diterima dengan baik oleh semua kelompok. sesungguhnya alloh menyukai orang orang yang berlaku adil.

Pendahuluan

(3)

kemajuan teknologi yang tidak bisa dihindarkan lagi dan globalisasi dimana semuanya bisa mendunia. Media sosial membantu para penggunanya untuk saling bertukar informasi dan berinteraksi dengan para pengguna lain dan dapat menampilkan eksistensi diri mereka. Fenomena ini diharapkan menjadi menjadi salah satu kebutuhan primer yang layak untuk dikonsumsi masyarakat demi kemajuan suatu bangsa seperti dalam hal menunjukan eksistensinya kepada dunia.

Dalam sisi perkembangan teknologi, indonesia menjadi negara yang semakin maju dengan alasan masyarakatnya yang tidak terisolasi oleh internet. Faktanya, berdasarkan Laporan Tetra Pak Index 2017 yang diberitakan oleh Detik.com mencatat ada sekitar 132 juta pengguna internet di indonesia. Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial, atau berkisar di angka 40%. Penggunaan media sosial memberikan dampak akan berubahnya gaya komunikasi dan karakter seseorang seperti menjadi individualis dan rentan akan kesalahpahaman. Bayangkan saja jika media sosial dibiarkan liar tanpa ada standarisasi dalam manajement dan pengelolaannya sehingga membentuk dan mempengaruhi pemikiran masyarakat.

Framming adalah cara media mengemas informasi atas informasi yang terjadi. Framming tidak berbohong, tapi ia mencoba untuk membelokkan fakta dengan halus melalui penyeleksian informasi, penonjolan aspek tertentu serta pemilihan kata, bunyi, atau gambar hingga meniadakan informasi yang seharusnya disampaikan. Framming bertujuan untuk membingkai informasi agar lahir citra, kesan atau makna tertentu yang diinginkan oleh media. Dalam hal ini framming tokoh bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana tokoh itu dapat direpresentasikan oleh media sosial secara seimbang dalam hak ini menggunakan prinsip cover both side sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berbuntut konflik. Untuk merespon fenomena di atas, perlu adanya konsep yang akan menjadi daya tawar bagi sasaran. Konsep ATP(Amati, Teliti, dan Perbaiki) merupakan salah konsep baru yang ditemukan setelah melakukan telaah pada al quran surat al hujurat ayat 6 dan 9.

Konsepsi ATP(Amati, Teliti dan Perbaiki) berangkat dari al-Quran surah al-Hujurat ayat 6 dan 9. Konsep tersebut tak lepas dari kebutuhan dasar komunikasi massa, oleh Willbur Schramm mengatakan bahwa komunikasi selalu menghendaki adanya paling sedikit tiga unsur, yaitu: sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination). Seringkali sumber informasi dibingkai dengan kepentingan individual yang mengatasnamakan suatu golongan tertentu misalnya ormas atau parpol. Sehingga pesan yang disampaikan cenderung memaksa sasaran dengan sadar atau tidak sadar untuk membenarkan pesan yang disampaikan. Ditambah dengan legitimasi lewat bahasa, masyarakat penerima pesan dituntut agar jeli dalam mengkonsumsi informasi. Segitiga ATP mengantarkan kepada masyarakat dalam menganalisis informasi.

Munculnya keteraturan dalam pengkonstruksian informasi dalam media sosial membuat asumsi publik menjadi sealaras dengan informasi yang disampaikan membuktikan karomah atau mukjizat dari l-Quran. Munculnya kesadaran moral seperti kejujuran, sopan santun, bertanggungjawab, kedamaian dan ketertiban. Merevitalisasi fungsi media atau komunikasi massa.

Tinjauan Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Selain perencanaan dan penyusunan anggaran awal yang kurang tepat, kesalahan dalam penafsiran penganggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga menyebabkan terjadi

Peneliti bertujuan untuk membuat sistem akuisisi data pengukur suhu menggunakan LabVIEW Interface For Arduino (LIFA) yang merupakan pengembangan sistem pengukur

Tetapi jika kita ingin meninjau indeks saham secara gabungan dari kelima perusahaan tersebut, maka yang dihitung nantinya disebut IHSG (Indeks Harga saham Gabungan). Maka

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Penciptaan/Perancangan Karya Desain ini,

Untuk Guru: menjadi masukan bagi guru IPS Sejarah yang tergabung dalam MGMP IPS se-Kabupaten Aceh Tengah dalam mengembangkan IPS sejarah melalui pemanfaatan situs sejarah

(1) Untuk mengetahui rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam huruf b Pasal 86 Peraturan Daerah ini, masyarakat dapat mengetahui RTRWP dari Lembaran Daerah Provinsi, pengumuman

beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam

8. Kesejahteraan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan prajurit disamping sebagai pendorong untuk meningkatkan prestasi kerja juga untuk memberikan