DATA PEMBEBANAN PADA TRANSFORMATOR DAYA 1
Pembebanan Tertinggi Siang TD 1
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 111 87 5033
2 19 106 76 4780
3 19 116 86 5344
4 19 112 63 4803
5 19 111 62 4716
6 19 117 67 5031
7 19 114 85 5139
8 19 116 97 5436
9 19 117 70 4884
10 19 106 87 4844
Pembebanan Tertinggi Malam TD 1
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 112 80 5172
2 19 111 98 5830
3 19 114 89 5551
4 19 117 60 4859
5 19 112 63 4675
6 19 117 96 5475
7 19 117 92 6370
8 19 117 92 6108
9 19 117 74 5848
Pembebanan Terendah Siang TD 1
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 110 82 4866
2 19 104 72 4590
3 19 116 83 5145
4 19 113 54 4583
5 19 111 45 4467
6 19 116 67 4981
7 19 111 89 5162
8 19 108 98 5259
9 19 107 67 4764
10 19 107 82 4777
Pembebanan Terendah Malam TD 1
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 106 68 5120
2 19 112 75 5482
3 19 114 86 5122
4 19 115 54 4835
5 19 112 52 5626
6 19 107 60 5475
7 19 117 71 6237
8 19 115 79 5911
9 19 115 81 5776
DATA PEMBEBANAN PADA TRANSFORMATOR DAYA 2
Pembebanan Tertinggi Siang TD 2
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 155 67 3119
2 19 155 90 6582
3 19 209 95 8503
4 19 209 107 8354
5 19 220 90 8635
6 19 218 98 8680
7 19 220 102 8970
8 19 191 97 7792
9 19 148 93 6363
10 19 217 98 8785
Pembebanan Tertinggi Malam TD 2
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 116 75 5106
2 19 201 110 8428
3 19 212 107 8582
4 19 219 97 8706
5 19 211 103 8444
6 19 211 113 8809
7 19 211 120 8914
8 19 215 81 8390
9 19 210 118 8715
Pembebanan Terendah Siang TD 2
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 145 58 2798
2 19 151 87 6364
3 19 211 114 8511
4 19 174 105 7294
5 19 219 89 8581
6 19 214 103 8607
7 19 216 117 8932
8 19 188 98 7780
9 19 146 89 6229
10 19 173 101 7352
Pembebanan Terendah Malam TD 2
Tanggal Tegangan Data Daya Arus
kV MW MVAR A
1 19 150 55 3880
2 19 150 73 6212
3 19 200 107 8396
4 19 200 100 8260
5 19 212 96 8442
6 19 180 101 7388
7 19 184 108 7717
8 19 211 60 8025
9 19 215 94 8639
DAFTAR PUSTAKA
[1] Zuhal, “DasarTeknikTenagaListrikdanElektronikaDaya”, Penerbit ITB, Bandung, 1988 [2] Sumanto, “Teori Transformator”, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1991.
[3] Theraja, B.L. &Theraja, A.K., “A Text Book of Electrical Technology”, New Delhi, S.Chand and Company Ltd., 2001.
[4] Chapman Stephen J, “Electric Machinery Fundamentals”,Third Edition McGraw Hill Companies, New York, 1999.
[5] Wijaya Mochtar,”Dasar-dasarMesinListrik”, PenerbitDjambatan, Jakarta, 2001.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan WaktuPenelitian ini akan dilakukan diPLTU Pangkalan Susu. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal diseminarkan dan disetujui. Lama penelitian direcanakan selama 2 (dua) bulan.
3.2 Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah transformetor 3 phasa, alat ukur, dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian diPLTU Pangkalan Susu.
3.3 Pelaksanaan Penelitian
Pertama kali yang akan dilaksanakan dalam penelitian adalah pengambilan data dengan melakukan pengukuran langsung di PLTU Pangkalan Susu, lalu menganalisa data dari hasil pengukuran.
3.4 Variabel yang diamati
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah: - Arus pada sisi primer dan sekunder saat beban lebih. - Beban pada saat beban lebih.
3.5 Prosedur Penelitian.
BERHENTI
MEMPERSIAPKAN PERALATAN PERCOBAAN
MERANGKAI RANGKAIAN PERCOBAAN
MELAKUKAN PERCOBAAN
PENGAMBILAN DATA
MELAKUKAN PERHITUNGAN
APAKAH SESUAI ANTARA PERHITUNGAN DAN PERCOBAAN
MENAMPILKAN HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN MULAI
T
Y
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Transformator adalah alat listrik yang berfungsi menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya berdasarkan prinsip induksi magnet. Dalam operasi umumnya, trafo-trafo yang dihasilkan dari generator (15,75 kV) menuju ke switchyard
3.6 Transformator Daya di PLTU Pangkalan Susu
Pada PLTU Pangkalan Susu, terdapat duda buah trafo daya yang digunakan untuk menyalurkan daya 2x200 MW dari tegangan 150 kV ke tegangan distribusi 20 KV, mempunyai data-data sebagai berikut :
3.6.1 Transformator Daya 1 (TD 1)
Cooling method : ODAF
Rated capacity : 260 MVA
Rated voltage ratio at full load : 300 ± 2x2,5%/ 15,75 kV
Rated frequency : 50 Hz
Phases : 3
Impedance voltage : 14%
High voltage neutral : Solidly earthed Connection : YN, d11
Vacuum withstand : Tank 100 % Capability : Conservator 100 %
: Radiator 100 %
Gambar 3.1 Transformator Daya 1 (TD 1)
3.6.2 Transformator Daya 2 (TD 2)
Cooling method : ODAF
Rated capacity : 260 MVA
Rated voltage ratio at full load : 300 ± 2x2,5%/ 6,3-6,3 kV
Rated frequency : 50 Hz
Phases : 3
Impedance voltage : 14%
High voltage neutral : Solidly earthed Connection : YN, d11
Vacuum withstand : Tank 100 % Capability : Conservator 100 %
Pada Gambar 3.2 dibawah ini terlihat trafo daya 2 (TD 2) yang terpasang pada PLTU Pangkalan Susu.
3.7 Data Pembebanan Transformator Daya 1
Berikut ini adalah data pembebanan untuk transformator daya 1 3.7.1 Data pembebanan Tertinggi siang
Tabel 3.1 Pembebanan Tertinggi Siang TD 1
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 111 87 5033
2 19 106 76 4780
3 19 116 86 5344
4 19 112 63 4803
5 19 111 62 4716
6 19 117 67 5031
7 19 114 85 5139
8 19 116 97 5436
9 19 117 70 4884
10 19 106 87 4844
3.7.2 Data pembebanan Tertinggi Malam
Tabel 3.2 Pembebanan Tertinggi Malam TD 1
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 112 80 5172
2 19 111 98 5830
3 19 114 89 5551
4 19 117 60 4859
5 19 112 63 4675
6 19 117 96 5475
7 19 117 92 6370
8 19 117 92 6108
9 19 117 74 5848
3.7.3 Data pembebanan Terendah Siang
Tabel 3.3 Pembebanan Terendah Siang TD 1
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 110 82 4866
2 19 104 72 4590
3 19 116 83 5145
4 19 113 54 4583
5 19 111 45 4467
6 19 116 67 4981
7 19 111 89 5162
8 19 108 98 5259
9 19 107 67 4764
10 19 107 82 4777
3.7.4 Data pembebanan Terendah Malam
Tabel 3.4 Pembebanan Terendah Malam TD 1
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 106 68 5120
2 19 112 75 5482
3 19 114 86 5122
4 19 115 54 4835
5 19 112 52 5626
6 19 107 60 5475
7 19 117 71 6237
8 19 115 79 5911
9 19 115 81 5776
3.8 Data Pembebanan Transformator Daya 2
Berikut ini adalah data pembebanan untuk transformator daya 2 3.8.1 Data pembebanan Tertinggi siang
Tabel 3.5 Pembebanan Tertinggi Siang TD 2
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 155 67 3119
2 19 155 90 6582
3 19 209 95 8503
4 19 209 107 8354
5 19 220 90 8635
6 19 218 98 8680
7 19 220 102 8970
8 19 191 97 7792
9 19 148 93 6363
10 19 217 98 8785
3.8.2 Data pembebanan Tertinggi Malam
Tabel 3.6 Pembebanan Tertinggi Malam TD 2
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 116 75 5106
2 19 201 110 8428
3 19 212 107 8582
4 19 219 97 8706
5 19 211 103 8444
6 19 211 113 8809
7 19 211 120 8914
8 19 215 81 8390
9 19 210 118 8715
10 19 215 115 9023
Tabel 3.7 Pembebanan Terendah Siang TD 2
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 145 58 2798
2 19 151 87 6364
3 19 211 114 8511
4 19 174 105 7294
5 19 219 89 8581
6 19 214 103 8607
7 19 216 117 8932
8 19 188 98 7780
9 19 146 89 6229
10 19 173 101 7352
3.8.4 Data pembebanan Terendah Malam
Tabel 3.8 Pembebanan Terendah Malam TD 2
Tanggal Tegangan Daya Data Arus
kV MW MVAR A
1 19 150 55 3880
2 19 150 73 6212
3 19 200 107 8396
4 19 200 100 8260
5 19 212 96 8442
6 19 180 101 7388
7 19 184 108 7717
8 19 211 60 8025
9 19 215 94 8639
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Transformator yang terpasang di PLTU Pangkalan Susu adalah Transformator penurun tegangan 260/260 MVA. Terdapat dua buah transformator yang terpasang dengan kapasitas yang sama, dengan merk, yaitu transformator SPECO.
4.1 Umum 4.1.1 Daya Semu.
Berdasarkan data pembebanan pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.8, pada tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 10 Desember 2015, dengan memperhatikan data arus (Ampere) yang tertinggi, maupun yang terendah, maka dengan menggunakan persamaan, maka akan didapat besar daya semu yang dihasilkan. Sebagai contoh digunakan data untuk pembebanan transformator daya 1 saat beban siang tertinggi.
= √3. .
= √3.19000.5033 = 165,6
Sedangkan untuk mendapatkan nilai dari cos , dapat dihitung dengan persamaan :
= (( ))
=165,6(111( )) = 0,67
4.1.2 Rugi-Rugi Inti
Rugi-rugi inti yang terjadi dapat dicari dengan memperhitungkan operasi transformator
dalam keadaan tanpa beban. Dalam keadaan normal rugi inti adalah konstan tidak tergantung pada
besarnya beban. Dari data yang diperoleh dari perusahaan bahwa transformator SPECO mamiliki
rugi inti 38 kW dan rugi tembaaga beban penuh sebesar 220 kW.
Rugi-rugi transformator berbeban merupakan rugi tembaga sebab rugi inti merupakan rugi yang konstan tidak tergantung pada perubahan beban, Beban yang berubah-ubah menyebabkan terjadinya perubahan arus pada kumparan transformator. Perubahan arus menyebabkan besar kecilnya rugi-rugi yang terjadi dikumparan transformator tersebut.
Untuk mendapatkan rugi-rugi tembaga di setiap pembebanan, maka dapat dihitung dengan persamaan, dan dengan mengambil contoh pada data pembebanan transformator daya 1, rugi tembaga dapat di hitung:
= ×
= 165500260000 × 220 = 89,13
Rugi total = Rugi inti + Rugi tembaga = 38 KW + 89,13 KW = 127,13 KW
Maka, efisiensi dapat dihitung
η
=+
∑
× 100%η
= 111000111000 + 127,13× 100%
η
= 99,8 %Dengan cara yang sama dapat dihitung berapa besar daya semu (S), cos φ, Pcu, Rugi total, dan efisiensi pada tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 10 Desember 2015.
4.1.4 Pembebanan dan Efisiensi Transformator Daya (TD) 1
4.1.4.1 Data Pembebanan dan Efisiensi Tertinggi Siang
Tabel 4.1 Pembebanan tertinggi siang TD 1
TGL Tegangan Arus Aktif Daya Semu Daya Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
1 19 5033 111 165.6 0.67 89.28 127.28 99.89
2 19 4780 106 157.3 0.67 80.53 118.53 99.89
3 19 5344 116 175.9 0.66 100.65 138.65 99.88
4 19 4803 112 158.1 0.71 81.30 119.30 99.89
5 19 4716 111 155.2 0.72 78.38 116.38 99.90
6 19 5031 117 165.6 0.71 89.20 127.20 99.89
7 19 5139 114 169.1 0.67 93.08 131.08 99.89
8 19 5436 116 178.9 0.65 104.14 142.14 99.88
9 19 4884 117 160.7 0.73 84.07 122.07 99.90
10 19 4844 106 159.4 0.66 82.70 120.70 99.89
Efisiensi rata-rata adalah: 99,89 %
4.1.4.2 Data Pembebanan dan Efisiensi Tertinggi Malam
Tabel 4.2 Pembebanan tertinggi malam TD 1
TGL Tegangan Arus Aktif Daya Semu Daya Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
(KV) (A) (MW) (MVA) (KW) (KW) (%)
1 19 5172 112 170.2 0.66 94.27 132.27 99.88 2 19 5830 111 191.9 0.58 119.79 157.79 99.86 3 19 5551 114 182.7 0.62 108.60 146.60 99.87 4 19 4859 117 159.9 0.73 83.21 121.21 99.90 5 19 4675 112 153.8 0.73 77.03 115.03 99.90 6 19 5475 117 180.2 0.65 105.64 143.64 99.88 7 19 6370 117 209.6 0.56 143.01 181.01 99.85 8 19 6108 117 201.0 0.58 131.49 169.49 99.86 9 19 5848 117 192.4 0.61 120.53 158.53 99.86 10 19 5894 108 194.0 0.56 122.43 160.43 99.85
4.1.4.3 Data Pembebanan dan Efisiensi Terendah Siang
Tabel 4.3 Pembebanan terendah siang TD 1
TGL Tegangan Arus Aktif Daya Semu Daya Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
(KV) (A) (MW) (MVA) (KW) (KW) (%)
1 19 4866 110 160.13 0.69 83.45 121.45 99.89 2 19 4590 104 151.05 0.69 74.25 112.25 99.89 3 19 5145 116 169.31 0.69 93.29 131.29 99.89 4 19 4583 113 150.82 0.75 74.03 112.03 99.90 5 19 4467 111 147.00 0.76 70.33 108.33 99.90 6 19 4981 116 163.91 0.71 87.44 125.44 99.89 7 19 5162 111 169.87 0.65 93.91 131.91 99.88 8 19 5259 108 173.06 0.62 97.47 135.47 99.87 9 19 4764 107 156.77 0.68 79.99 117.99 99.89 10 19 4777 107 157.20 0.68 80.42 118.42 99.89
Efisiensi rata-rata adalah: 99,89%
4.1.4.4 Data Pembebanan dan Efisiensi Terendah Malam
Tabel 4.4 Pembebanan terendah malam TD 1
TGL Tegangan Arus P S Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
(KV) (A) (MW) (MVA) (KW) (KW) (%)
1 19 5120 106 168.49 0.63 92.39 130.39 99.88
2 19 5482 112 180.40 0.62 105.91 143.91 99.87
3 19 5122 114 168.55 0.68 92.46 130.46 99.89
4 19 4835 115 159.11 0.72 82.39 120.39 99.90
5 19 5626 112 185.14 0.60 111.55 149.55 99.87
6 19 5475 107 180.17 0.59 105.64 143.64 99.87
7 19 6237 117 205.25 0.57 137.10 175.10 99.85
8 19 5911 115 194.52 0.59 123.14 161.14 99.86
9 19 5776 115 190.08 0.61 117.58 155.58 99.86
10 19 5724 114 188.37 0.61 115.47 153.47 99.87
4.1.5 Pembebanan dan Efisiensi Transformator Daya (TD) 2
4.1.5.1 Data Pembebanan dan Efisiensi Tertinggi Siang
Tabel 4.5 Pembebanan tertinggi siang TD 2
TGL Tegangan Arus P S Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
(KV) (A) (MW) (MVA) (KW) (KW) (%)
1 19 3119 155 102.64 1.51 34.29 72.29 99.95
2 19 6582 155 216.60 0.72 152.68 190.68 99.88
3 19 8503 209 279.82 0.75 254.81 292.81 99.86
4 19 8354 209 274.91 0.76 245.96 283.96 99.86
5 19 8635 220 284.16 0.77 262.79 300.79 99.86
6 19 8680 218 285.64 0.76 265.53 303.53 99.86
7 19 8970 220 295.18 0.75 283.57 321.57 99.85
8 19 7792 191 256.42 0.74 213.98 251.98 99.87
9 19 6363 148 209.39 0.71 142.69 180.69 99.88
10 19 8785 217 289.10 0.75 272.00 310.00 99.86
Efisiensi rata-rata adalah: 99,86%
4.1.5.2 Data Pembebanan dan Efisiensi Tertinggi Malam
Tabel 4.6 Pembebanan tertinggi malam TD 2
TGL Tegangan Arus Aktif Daya Semu Daya Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
(KV) (A) (MW) (MVA) (KW) (KW) (%)
1 19 5106 116 168.03 0.69 91.88 129.88 99.89 2 19 8428 201 277.35 0.72 250.34 288.34 99.86 3 19 8582 212 282.42 0.75 259.57 297.57 99.86 4 19 8706 219 286.50 0.76 267.13 305.13 99.86 5 19 8444 211 277.88 0.76 251.29 289.29 99.86 6 19 8809 211 289.89 0.73 273.48 311.48 99.85 7 19 8914 211 293.34 0.72 280.04 318.04 99.85 8 19 8390 215 276.10 0.78 248.09 286.09 99.87 9 19 8715 210 286.79 0.73 267.68 305.68 99.85 10 19 9023 215 296.93 0.72 286.93 324.93 99.85
4.1.5.3 Data Pembebanan dan Efisiensi Terendah Siang
Tabel 4.7 Pembebanan terendah siang TD 2
TGL Tegangan Arus P S Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
(KV) (A) (MW) (MVA) (KW) (KW) (%)
1 19 2798 145 92.08 1.57 27.59 65.59 99.95
2 19 6364 151 209.43 0.72 142.74 180.74 99.88
3 19 8511 211 280.08 0.75 255.29 293.29 99.86
4 19 7294 174 240.03 0.72 187.50 225.50 99.87
5 19 8581 219 282.38 0.78 259.51 297.51 99.86
6 19 8607 214 283.24 0.76 261.09 299.09 99.86
7 19 8932 216 293.93 0.73 281.17 319.17 99.85
8 19 7780 188 256.02 0.73 213.32 251.32 99.87
9 19 6229 146 204.98 0.71 136.75 174.75 99.88
10 19 7352 173 241.94 0.72 190.50 228.50 99.87
Efisiensi rata-rata adalah: 99,86%
4.1.5.4 Data Pembebanan dan Efisiensi Terendah Malam
Tabel 4.8 Pembebanan terendah malam TD 2
TGL Tegangan Arus P S Cos φ Pcu Rugi total Efisiensi
(KV) (A) (KW) (MVA) (KW) (KW) (%)
1 19 3880 150 127.68 1.17 53.06 91.06 99.94
2 19 6212 150 204.42 0.73 136.00 174.00 99.88
3 19 8396 200 276.30 0.72 248.44 286.44 99.86
4 19 8260 200 271.82 0.74 240.46 278.46 99.86
5 19 8442 212 277.81 0.76 251.17 289.17 99.86
6 19 7388 180 243.12 0.74 192.37 230.37 99.87
7 19 7717 184 253.95 0.72 209.88 247.88 99.87
8 19 8025 211 264.09 0.80 226.97 264.97 99.87
9 19 8639 215 284.29 0.76 263.03 301.03 99.86
10 19 7859 189 258.62 0.73 217.68 255.68 99.86
4.2 Analisis Hasil Penelitian
Untuk mempermudah analisa, maka perlu di buat grafik-grafik yang menampilkan
data-data yang telah ada. Berdasarkan data-data-data-data di atas, maka beberapa hal yg dapat di jadikan
perbandingan, diantaranya di tampilkan pada grafik di berikut ini :
4.2.1 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi Transformator
Berikut ini ditampilkan grafik perbandingan daya saat pembebanan terhadap efisiensi pada transformator 1 dan transformator 2.
Gambar 4.1 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 1 pada Beban Tertinggi Siang.
111
106
116
112 111
117
114 116 117
106
99,89 99,89 99,88 99,89 99,90 99,89 99,89 99,88 99,90 99,89
90 95 100 105 110 115 120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) t(tanggal)
Gambar 4.2 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 1 pada Beban Tertinggi Malam.
Gambar 4.3 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 1 pada Beban Terendah Siang.
112 111 114
117
112
117 117 117 117
108
99,88
99,86 99,87 99,90 99,90 99,88 99,85 99,86 99,86 99,85
90 95 100 105 110 115 120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( MW ) t(tanggal)
P(MW) Beban Tertinggi Malam Efisiensi % 110 104 116 113 111 116 111
108 107 107
99,89 99,89 99,89
99,90 99,90 99,89 99,88 99,87 99,89 99,89
90 95 100 105 110 115 120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) t(tanggal)
Gambar 4.4 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 1 pada Beban Terendah Malam.
Gambar 4.5 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 2 pada Beban Tertinggi Siang.
106 112 114 115 112 107 117
115 115 114
99,88 99,87 99,89 99,90 99,87 99,87 99,85 99,86 99,84 99,87
90 95 100 105 110 115 120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( MW ) t(tanggal)
P(MW) Beban Terendah Malam
Efisiensi %
155 155
209 209 220 218 220
191
148
217
99,87 99,88 99,86 99,86 99,86 99,86 99,85 99,87 99,88 99,86
0 50 100 150 200 250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) t(tanggal)
Gambar 4.6 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 2 pada Beban Tertinggi Malam.
Gambar 4.7 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 2 pada Beban Terendah Siang.
116
201 212 219 211 211 211 215 210 215
99,89 99,86 99,86 99,86 99,86 99,85 99,85 99,87 99,85 99,85
0 50 100 150 200 250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( MW ) t(tanggal)
P(MW) Beban Tertinggi Malam Efisiensi %
145 151
211
174
219 214 216
188
146 173
99,86 99,88 99,86 99,87 99,86 99,86 99,85 99,87 99,88 99,87
0 50 100 150 200 250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) t(tanggal)
Gambar 4.8 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi TD 2 pada Beban Terendah Malam.
Grafik diatas menampilkan data-data saat terjadi pembebanan, maka dilihat juga pengaruhnya terhadap nilai efisiensinya.
Dari grafik diatas terlihat bahwa, pada transformator daya 1 maupun pada transformator 2, perubahan daya, baik saat beban tertinggi maupun pada saat beban terendah, mempengaruhi efisiensi transformator walaupun tidak nilainya tidak terlalu signifikan. Hal ini sesuai dengan persamaan :
η = + ∑ × 100%
Dilihat dari persamaan diatas, hal yang turut mempengaruhi efisiensi adalah rugi-rugi transformator itu sendiri. Namun karena rugi-rugi transformator tergolong kecil bila dibandingkan daya yang di turunkan transformator, maka hal ini juga berpengaruh sedikit pada efisiensi.
4.2.2 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi Transformator
150 150
200 200 212
180 184
211 215
189
99,90 99,88 99,86 99,86 99,86 99,87 99,87 99,87 99,86 99,86
0 50 100 150 200 250
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( MW ) t(tanggal)
P(MW) Beban Terendah Malam
Berikut ini ditampilkan grafik perbandingan daya saat pembebanan terhadap
rugi-rugi total pada transformator 1 dan transformator 2.
Gambar 4.9 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi TD 1 pada Beban Tertinggi Siang.
Gambar 4.10 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi TD 1 pada Beban Tertinggi Malam.
111 106 116 112 111 117 114 116 117 106
127,28 118,53 138,65 119,3 116,38 127,2 131,08 142,14 122,07 120,7
0 50 100 150 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( MW ) d an Ru gi T ot al (k W ) Rugi Total(kW)
P(MW) Pembebanan Tertinggi Siang
Rugi Total (kW) Pembebanan Tertinggi siang
112 111 114 117 112 117 117 117 117 108
132,27 157,79 146,6 121,21 115,03 143,64 181,01
169,49 158,53 160,43
0 50 100 150 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) d an R ug i T ot al (k W ) t(tanggal)
P(MW) Pembebanan Tertinggi Malam
Gambar 4.11 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi TD 1 pada Beban Terendah Siang.
.
Gambar 4.12 Perbandingan Daya Saat Pembebanan Terhadah Rugi TD 1 Pada Beban Terendah Malam.
110
104 116 113 111 116 111 108 107 107
121,45 112,25 131,29 112,03 108,33 125,44 131,91 135,47 117,99 118,42
0 50 100 150 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n (MW ) d an Ru gi T ot al (k W ) t(tanggal)
P(MW) Pembebanan Terendah Siang
Rugi Total (kW) Pembebanan Terndah Siang
106 112 114 115 112 107 117 115 99 114
130,39 143,91 130,46 120,39
149,55 143,64 175,1 161,14 155,58 153,47
0 50 100 150 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) d an Ru gi T ot al (k W ) t(tanggal)
P(MW) Pembebanan Terendah Malam
Gambar 4.13 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi TD 2 pada Beban Tertinggi Siang.
Gambar 4.14 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi TD 2 pada Beban Tertinggi Malam.
56
155
209 209 220 218 220
191
148
217
72,29
190,68
292,81 283,96 300,79 303,53 321,57
251,98 180,69 310 0 50 100 150 200 250 300 350
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( MW ) d an Ru gi T ot al (k W ) t(tanggal)
P(MW) Pembebanan Tertinggi Siang
Rugi Total (kW) Pembebanan Tertinggi Siang
116
201 212 219 211 211 211 215 210 215
129,88
288,34 297,57 305,13 289,29 311,48 318,04 286,09 305,68 324,93
0 50 100 150 200 250 300 350
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) d an R ug i T ot al (k W ) t(tanggal)
P(MW) Pembebanan Tertinggi Malam
Gambar 4.15 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi TD 2 pada Beban Terendah Siang.
Gambar 4.16 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi TD 2 pada Beban Terendah Malam.
48
151
211
174
219 214 216
188 146 173 65,59 180,74 293,29 225,5
297,51 299,09 319,17
251,32 174,75 228,5 0 50 100 150 200 250 300 350
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( MW ) d an Ru gi T ot al (k W ) t(tanggal)
P(MW) Pembebanan Terendah Siang
Rugi Total (kW) Pembebanan Terendah Siang
92 150
200 200 212
180 184 211 215 189
91,06
174
286,44 278,46 289,17
230,37 247,88 264,97 301,03 255,68 0 50 100 150 200 250 300 350
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Be ba n( M W ) d an Ru gi T ot al (k W ) t(tanggal)
P(MW) Pembebanan Terendah Malam
Grafik diatas menampilkan data-data saat terjadi pembebanan, maka dilihat juga
pengaruhnya terhadap nilai rugi-rugi yang terjadi pada transformator, dimana rugi-rugi
transformator ini akan berpengaruh terhadap efisiensi transformatornya.
Dari grafik diatas terlihat bahwa, pada transformator 1 dan transformator 3, pada saat
terjadi perubahan daya, maka akan terjadi perubahan rugi-rugi total transformator, dalam hal ini,
terjadi perubahan rugi tembaga pada transformator, sedangkan rugi-rugi inti tidak berubah, dimana:
Rugi total = rugi inti + rugi tembaga
Dari persamaan perubahan rugi tembaga terhadap perubahan daya juga dapat
diketahui
:
=
×
Bahwa dengan persamaan diatas diketahui bahwa perubahan daya juga mempengaruhi rugi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpilanDari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis efisiensi yang didapat pada transformator daya 1 saat beban tertinggi siang 99,89% dan saat beban tertinggi malam 99,86%, sedangkan pada terendah siang 99,89% dan saat beban terendah malam 99,87%. Adapun pada transformator daya 2 saat beban tertinggi siang 99,86% dan saat beban tertinggi malam 99,86%, sedangkan pada terendah siang 99,86% dan saat beban terendah malam 99,86%.
2. Semakin besar beban yang terpasang maka akan semakin besar pula rugi-rugi tembaga transformator yang dihasilkan, yang akan mempengaruhi besarnya efisiensi. 3. Efisiensi dipengaruhi oleh rugi-rugi pada transformator daya, walaupun nilai rugi -
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut 1. Dalam pengoperasian transformator sebaiknya besar beban yang dipasang harus
sesuai dengan standar yang telah di perbolehkan.
BAB II
TRANSFORMATOR
2.1 UmumTransformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain (belitan primer
ke belitan sekunder) melalui sebuah gandengan magnet. Transformator digunakan secara luas,
baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaannya dalam sistem tenaga
memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan
misalnya, kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Dalam bidang tenaga listrik pada umumnya pemakain transformator dapat
dikelompokkan dalam :
1. Transformator daya, transformator ini biasanya digunakan di pembangkit tenaga
listrik, untuk menaikkan tegangan pembangkit menjadi tegangan transmisi.
2. Transformator distribusi, transformator ini pada umumnya digunakan pada sub
distribusi tenaga listrik, yaitu untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi
tegangan distribusi.
3. Transformator instrument, transformator ini gunanya digunakan sebagai alat
instrument pengukuran yang terdiri dari transformator arus (current transformer)
dan transformator tegangan (potential transformer).
Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama yaitu pusat pembangkit listrik,
beban terjadi pada stasiun pembantu atau substation, dimana dilaksanakan transformasi
tegangan.
Kerja transformator yang berdasarkan induksi electromagnet, menghedaki adanya
gandengan magnet antara rangkain dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa inti besi
tempat melakukan fluks bersama. Secara umum transformator terdapat dua sisi kumparan,
yaitu sisi primer (N1) dan sisi sekunder (N2), seperti terlihat pada Gambar 2.1 dibawah ini.
Dimana jika tegangan pada sisi primer lebih besardari pada sisi sekunder maka disebut
transformator penurun tegangan pada sisi sekunder lebih besar pada sisi primer, maka
[image:34.612.131.471.353.471.2]dinamakan transformator penaik tegangan.
Gambar 2.1 Transformator
Keterangan gambar 2.1 yaitu:
N1 = Jumlah lilitan sisi primer
N2 = Jumlah lilitan sisi sekunder
V1 = Tagangan input (volt)
V2 = Tegangan output (volt)
E1 = GGL efektif sisi primer (volt)
E2 = GGL efektif sisi sekunder (volt)
2.2 Prinsip Kerja Transformator
Transformator menggunakan prinsip hukum induksi faraday dan hukum lorentz
menyalurkan daya, dimana arus bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka
inti besi itu akan berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu
[image:35.612.176.351.278.381.2]belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan te
Gambar 2.2 Arus Bolak Balik Mengelillingi Inti Besi
Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi transformator
sehingga didalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet ini akan menginduksi
belitan sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial (
[image:35.612.188.411.537.689.2]induksi)sesuai dengan hukum Faraday
Gambar Transformator
Transformator menggunakan prinsip hukum induksi faraday dan hukum lorentz
menyalurkan daya, dimana arus bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka
inti besi itu akan berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu
belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda potensial (Gambar
Gambar 2.2 Arus Bolak Balik Mengelillingi Inti Besi
Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi transformator
sehingga didalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet ini akan menginduksi
sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial (
hukum Faraday (Gambar2.3) .
Gambar 2.3 Prinsip Kerja Transformator
Transformator menggunakan prinsip hukum induksi faraday dan hukum lorentz dalam
menyalurkan daya, dimana arus bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka
inti besi itu akan berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu
potensial (Gambar 2.2).
Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi transformator
sehingga didalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet ini akan menginduksi
Berdasarkan Hukum Faraday diketahui bahwa apa bila terdapat suatu medan magnet yang
berubah-ubah terhadap waktu, akibat adanya arus bolak-balik yang mengalir pada suatu
kumparan maka akan diinduksikan suatu medan listrik dan Hukum Lenz yang menyatakan
bahwa arah dari medan magnet berlawanan dengan arah fluks sebagai reaksi perlawanan dari
perubahan fluks.
Gambar 2.4 Rangkaian Pengganti Transformator
Apabila semua parameter sekunder dinyatakan dalam harga rangkaian primer, harganya
perlu dikalikan dengan faktor a2, dimana a = E1/E2. Rangkaian ekivalen transformator dapat
dibuat sebagai berikut:
Gambar 2.5 Rangkaian Ekivalen Transformator
Gambar 2.6 Rangakaian Ekivalen Transformator dari Sisi Primer
2.2.1 Transformator Tanpa Beban.
Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1
yang sinusoid, akan mengalirkan arus primer I0 yang juga sinusoid dan dengan menganggap
belitan N1 reaktif murni, I0 akan tertinggal 900 dari V1.
(a) (b)
Gambar 2.7 Transformator Tanpa Beban
Arus primer I0 menimbulkan fluks (Ф) yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid.
Ф = Ф
maxsin ωt
= −
∅= − (∅ . )= − . . ∅ . cos (tertinggal 900 dari Ф)
Harga efektifnya
= . 2 ∅
√2 = 4.44 ∅
Pada rangkaian sekunder, fluks (Ф) bersama tadi menimbulkan
= − ∅
= − . . ∅ .
= 4.44 ∅
Sehingga:
=
Dengan Mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor
= =
= ;
dimana a = perbandingan transformasi ………...(2.1)Dalam hal ini tegangan induksi E1 mempunyai besaran yang sama tetapi berlawanan arah
dengan tegangan sumber V1.
2.2.2 Transformator Dengan Beban
Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL,I2 mengalir pada kumparan
Gambar 2.8 Transformator Berbeban
Arus beban I2 ini menimbulkan Gaya Gerak Magnet (ggm) N2I2 yang cenderung
menentang fluks bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan IM. Agar fluks bersama itu
tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I2, yang menentang arus
yang dibangkitkan oleh beban I2, sehingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan
primer menjadi :
= +
Bila rugi besi diabaikan, maka =
= +
Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus
pemagnetan IM saja, berlaku hubungan:
= −
= ( + ) −
Sehingga : =
Karena nilai IM dianggap kecil, maka I2 =I1, jadi
=
=
………...(
2.2)2.3 Konstruksi Transformator
Transformator terdiri dari beberapa bagian utama yaitu :
2.3.1 Inti Besi
Inti besi digunakan sebagai media jalannya flux yang timbul akibat induksi arus bolak
balik pada kumparan yang mengelilingi inti besi sehingga dapat menginduksi kembali ke
kumparan yang lain. Inti besi dibentuk dari lempengan – lempengan besi tipis berisolasi yang
[image:40.612.106.488.373.618.2]di susun sedemikian rupa untuk mengurangi panas yang ditimbulkan oleh rugi arus eddy.
2.3.2 Winding/ Kumparan
Pada suatu transformator terdapat lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu
kumparan. Kumparan transformator terdiri darikumparan primer dan kumparan sekunder yang
diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat.
Kumparan transformator digunakan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. Kumparan
terdiri dari batang tembaga berisolasi yang mengelilingi inti besi, dimana saat arus bolak balik
mengalir pada belitan tembaga tersebut, inti besi akan terinduksi dan menimbulkan flux
magnetik.
Gambar 2.10 Kumparan Transformator R-S-T
Kerja transformator yang berdasarkan induksi elektromagnet, menghendaki adanya
gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa inti
besi tempat melakukan fluks bersama. Berdasarkan cara melilitkan kumparan pada inti, dikenal
[image:41.612.103.496.318.547.2]2.3.3 Bushing
Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar. Bushing
terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator tersebut berfungsi
sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan body main tank transformator.
Gambar 2.11 Bushing Transformator
Secara garis besar bushing dapat dibagi menjadi empat bagian utama yaitu isolasi, konduktor,
klem koneksi, dan asesoris. Isolasi pada bushing terdiri dari dua jenis yaitu oil impregnated
paper dan resin mpregnated paper. Pada tipe oil impregnated paper isolasi yang digunakan
adalah kertas isolasi dan minyak isolasi sedangkan pada tipe resin impregnated paper isolasi
[image:42.612.242.293.214.413.2]Gambar 2.12 Kertas Isolasi pada Bushing
Gambar 2.13 Konduktor Bushing Dilapisi Kertas Isolasi
Terdapat jenis-jenis konduktor pada bushing yaitu hollow conductor dimana terdapat besi
pengikat atau penegang ditengah lubang konduktor utama, konduktor pejal dan flexible lead.
Klem koneksi merupakan sarana pengikat antara stud bushing dengan konduktor penghantar
diluar bushing. Asesoris bushing terdiri dari indikasi minyak, seal atau gasket dan tap
[image:43.612.89.450.106.311.2] [image:43.612.151.400.350.510.2]Gambar 2.14 Gasket/ Seal Antara
Gambar 2.15
2.3.4 Tangki Konservator
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan
sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak
akan menyusut dan volume minyak turun. Konservator digunakan untuk menampung minyak
pada saat transformator mengalamui kenaikan suhu.
/ Seal Antara Flange Bushing dengan Body Trafo
2.15 Indikator Level Minyak Bushing
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan
sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak
akan menyusut dan volume minyak turun. Konservator digunakan untuk menampung minyak
pada saat transformator mengalamui kenaikan suhu.
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan memuai
sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak
[image:44.612.121.403.386.521.2]Gambar 2.16 Konservator Minyak Transformator
Seiring dengan naik turunnya volume minyak di konservator akibat pemuaian dan penyusutan
minyak, volume udara didalam konservator pun akan bertambah dan berkurang. Penambahan
atau pembuangan udara didalam konservator akan berhubungan dengan udara luar. Agar
minyak isolasi transformator tidak terkontaminasi oleh kelembaban dan oksigen dari luar,
maka udara yang akan masuk kedalam konservator akan difilter melalui silicagel.
[image:45.612.150.491.103.356.2] [image:45.612.241.357.527.677.2]Untuk menghindari agar minyak trafo tidak berhubungan langsung dengan udara luar, maka
saat ini konservator dirancang dengan menggunakan brether bag/rubber bag, yaitu sejenis
[image:46.612.114.524.198.329.2]balon karet yang dipasang didalam tangki konservator.
Gambar 2.18 Kontruksi Kosenvator dengan Rubber Bag
2.3.5 Minyak & Kertas Isolasi
Minyak isolasi pada transformator berfungsi sebagai media isolasi, pendingin dan
pelindung belitan dari oksidasi. Minyak isolasi trafo merupakan minyak mineral yang secara
umum terbagi menjadi tiga jenis, yaitu parafinik, napthanik dan aromatik. Antara ketiga jenis
minyak dasar tersebut tidak boleh dilakukan pencampuran karena memiliki sifat fisik maupun
Gambar
Didalam standar IEC 60422 telah dicantumkan parameter
batasan-batasan minimum untuk minyak isolasi yang baru dimasukan kedalam peralatan
[image:47.612.87.515.422.711.2]sebelum energize.
Tabel 2.1 Batasan Nilai Parameter Minyak Isolasi yang Baru Dimasu Peralatan Sebelum Dilakukan Proses Energize
Kertas isolasi berfungsi sebagai isolasi, pemberi jarak, dan memiliki kemampuan mekanis.
Gambar 2.19 Minyak Isolasi Transformator
Didalam standar IEC 60422 telah dicantumkan parameter-parameter minyak isolasi dengan
batasan minimum untuk minyak isolasi yang baru dimasukan kedalam peralatan
.1 Batasan Nilai Parameter Minyak Isolasi yang Baru Dimasu Peralatan Sebelum Dilakukan Proses Energize
solasi berfungsi sebagai isolasi, pemberi jarak, dan memiliki kemampuan mekanis. parameter minyak isolasi dengan
batasan minimum untuk minyak isolasi yang baru dimasukan kedalam peralatan
.1 Batasan Nilai Parameter Minyak Isolasi yang Baru Dimasukan Kedalam
Gambar 2.20 Tembaga yang Dilapisi Kertas Isolasi
2.3.6 Pendingin
Sebagai instalasi tenaga listrik yang dialiri arus maka pada transformator akan terjadi
panas yang sebanding dengan arus yang mengalir serta temperatur udara disekeliling
transformator tersebut. Jika temperatur luar cukup tinggi dan beban transformator juga tinggi
maka transformator akan beroperasi dengan temperatur yang tinggi pula. Untuk mengatasi hal
tersebut transformator perlu dilengkapi dengan sistim pendingin yang bisa memanfaatkan sifat
alamiah dari cairan pendingin dan dengan cara mensirkulasikan secara teknis, baik yang
menggunakan sistem radiator, sirip-sirip yang tipis berisi minyak dan dibantu dengan
hembusan angin dari kipas-kipas sebagai pendingin yang dapat beroperasi secara otomatis
berdasarkan pada setting rele temperatur dan sirkulasi air yang bersinggungan dengan pipa
minyak isolasi panas.
[image:48.612.118.481.107.220.2]Minyak isolasi transformator selain merupakan media isolasi juga berfungsi sebagai
pendingin. Pada saat minyak bersirkulasi, panas yang berasal dari belitan akan dibawa oleh
minyak sesuai jalur sirkulasinya dan akan didinginkan pada sirip – sirip radiator. Adapun
proses pendinginan ini dapat dibantu oleh adanya kipas dan pompa sirkulasi guna
Gambar 2.21 Radiator
2.3.7 Tap Changer
Tap changer merupakan peralatan bantu pada transformator yang digunakan untuk
mengatur tegangan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan. Tap changer transformator terdiri
dari dua jenis yaitu:
1. Off Load Tap Changer
Tipe tap changer yang dapatberoperasihanyapadasaatkeadaantidakberbeban.
Tipe off load tap changer hanyabisadioperasikansecara manual.
2. On Load Tap Changer
Tipe tap changer yang dapat beroperasi pada saat keadaan berbeban. Tipe on
[image:50.612.180.427.105.367.2]Data tap changer dapat di lihat padaTabel 2.3.
Tabel 2.3 Data Tap Changer Transformator Daya
High Voltage
VOLTAGE CURRENT A
SELECTOR TAPPING POSITION TAPPING
% V R S T
+5,0 315000 476,5 A2-A3 B2-B3 C2-C3 I
+2,5 307500 488,2 A3-A4 B3-B4 C3-C4 II
RATE 300000 500,4 A4-A5 B4-B5 C4-C5 III
-2,5 292500 513,2 A5-A6 B5-B6 C5-C6 IV
-5,0 285000 526,7 A6-A7 B6-B7 C6-C7 V
LOW VOLTAGE
VOLTAGE (V) CURRENT (A)
15750 9530,8
Tap changer terdiri dari :
Selector Switch
Diverter Switch
Tahanan transisi
Dikarenakan aktifitas tap changer lebih dinamis dibanding dengan belitan utama dan inti besi,
maka kompartemen antara belitan utama dengan tap changer dipisah. Selector switch
merupakan rangkaian mekanis yang terdiri dari terminal terminal untuk menentukan posisi tap
melakukan kontak atau melepaskan kontak dengan kecepatan yang tinggi. Tahanan transisi
merupakan tahanan sementara yang akan dilewati arus primer pada saat perubahan tap.
Gambar 2.22 OLTC pada Transformator 1. Kompartemen Diverter Switch
2. Selektor Switch
Media pendingin atau pemadam proses switching pada diverter switch yang dikenal sampai
saat ini terdiri dari dua jenis, yaitu media minyak dan media vaccum. Jenis pemadaman dengan
media minyak akan menghasilkan energi arcing yang membuat minyak terurai menjadi gas
C2h2 dan karbon sehingga perlu dilakukan penggantian minyak pada periode tertentu.
Sedangkan dengan metoda pemadam vacum proses pemadaman arcing pada waktu switching
[image:52.612.140.459.159.373.2](a) (b)
Gambar 2.23. Kontak Switching pada Diverter Switch (a). Media pemadam Arcing Menggunakan Minyak, (b). Media Pemadam Arcing Menggunakan Kondisi Vacum
2.3.8 Indikator
Pada transformator terdapat indiator yang digunakan untuk mengawasi transformator
selama beroperasi. Beberapa indikator yang terdapat pada transformator yaitu:
a. Temperatur minyak.
Temperatur minyak digunakan untuk mengetahui besar suhu panas yang di
alami minyak transformator. Temperatur minyak juga berfungsi sebagai indikator untuk
menghentikan sistem pendingin ONAF.
b. Temperatur belitanTemperatur minyak digunakan untuk mengetahui besar suhu
panas yang di alami belitan transformator. Temperatur belitan juga berfungsi sebagai indikator
2.3.9 NGR (Neutral Grounding Resistant)
Salah satu metoda pentanahan adalah dengan menggunakan NGR. NGR adalah sebuah tahanan yang dipasang serial dengan neutral sekunder pada transformator sebelum terhubung ke ground/tanah. Tujuan dipasangnya NGR adalah untuk mengontrol besarnya arus gangguan yang mengalir dari sisi neutral ke tanah.
Ada dua jenis NGR, Liquid dan Solid 1. Liquid
Berarti resistornya menggunakan larutan air murni yang ditampung didalam bejana dan ditambahkan garam (NaCl) untuk mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan.
2. Solid
[image:54.612.111.487.375.541.2]Sedangkan NGR jenis padat terbuat dari Stainless Steel, FeCrAl, Cast Iron, Copper Nickel atau Nichrome yang diatur sesuai nilai tahanannya.
Gambar 2.24 b. NGR (Neutral Grounding Resistance)
2.4 Rugi-Rugi & Efisiensi Transformator
[image:55.612.108.491.105.361.2] [image:55.612.102.500.436.659.2]Rugi-rugi daya transformator berupa rugi inti atau rugi besi dan rugi tembaga yang
terdapat pada kumparan primer maupun kumparan sekunder. Untuk memperkecil rugi-rugi
tembaga harus diambil kawat tembaga yang penampangnya cukup besar untuk mengalirkan
arus listrik yang diperlukan. Pada keadaan tanpa beban, besarnya daya adalah :
= cos ……….…………...……...(2.3)
Dimana cos = faktor kerja
Dari Persamaan (2.3) diatas juga didapat
S=V.I
Maka
cos =
(( ))………..………...……
(2.4)2.4.1 Rugi Tembaga ( Pcu )
Rugi tembaga adalah rugi yang disebabkan karena adanya arus beban yang mengalir
pada kawat tembaga. Besarnya rugi tembaga yang dihasilkan adalah sebesar:
=
………...………...……….(2.5)Karena arus beban berubah-ubah, maka rugi tembaga juga tidak konstan, bergantung
pada beban. Besarnya rugi-rugi tembaga pada setiap perubahan beban dapat ditentukan dengan
persamaan:
=
×
………..………..(
2.6)Keterangan:
Pt2 = Rugi-rugi tembaga pada saat pembebanan tertentu.
S2 = Beban yang dioperasikan.
S1 = Nilai pengenal.
2.4.2 Rugi Besi ( Pi)
Sedangkan untuk rugi-rugi inti (rugi besi) dalam keadaan normal selalu konstan tidak
tergantung terhadap besarnya perubahan beban dan rugi ini dapat dikelompokkan dalam dua
bagian yaitu :
a. Rugi Histeresis (Ph)
Rugi ini akibat dari inti besi menerima fluksi bolak-balik, yang dinyatakan dengan
persamaan :
=
. .
.………..…..………..
(2.7)Keterangan:
Ph = Rugiaruspusar [w/kg]
kh = Konstanta material inti
f = frekuensi [Hz]
Bmax = Nilai puncak medan magnet [T]
b. Rugi Eddy Current(Pe)
Rugi Eddy Current terjadinya disebabkan arus pusar pada inti besi. Dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut ini:
=
. .
………..…..…………...(
2.8)Keterangan:
Pe = Rugiaruspusar [w/kg]
f = frekuensi [Hz]
Bmax= Nilaipuncakmedan magnet [T]
2.5 Efisiensi Transformator
Efisiensi menunjukkan tingkat keefisienan kerja suatu peralatan dalam hal ini
transformator yang merupakan perbandingan rating output (keluaran) terhadap input (masukan)
dan dinyatakan dengan persamaan dibawah ini :
η =
P
P
× 100%
η =
∑× 100%
………..……(2.9)Keterangan:
Pin = Daya input transformator
Pout = Daya output transformator
∑rugi-rugi = Pcu + Pi
Jika misalkan daya keluaran adalah dan rugi-rugi adalah rugi besi (Pi)
sedangkan rugi tembaga (Pcu) dinyatakan dengan I2 R2ek, maka efisiensi dapat dinyakan:
η = V I COS Ф + V RV I COS Ф + P
Dengan dibagi I2 maka didapat:
η = V COS Ф
V COS Ф + V R + PI
d
dl = I R +
P
I = 0
Jadi R =
P = I R
= P
………..………...….(2.10)Artinya:
Untuk beban tertentu, efisiensi maksimum terjadi ketika rugi tembaga=rugi inti.
2.6 Transformator Tiga Fasa
2.6.1 Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa
Setiap sisi primer atau sisi sekunder transformator tiga fasa dapat dihubungkan menurut
tiga cara yaitu:
a. Hubungan Bintang
b. Hubungan Delta
2.6.1.1 Hubungan Bintang
Pada hubungan bintang dari ketiga kumparan dihubungkan apa yang dinamakan titik
bintang. Arus transformator tiga fasa dengan kumparan yang dihubungkan secara bintang yaitu
IA, IB, dan IC yang masing-masing fasanya beda 1200.
(a) (b)
Gambar 2.26 Transformator Hubungan Bintang 3 Fasa (a) Sisi Primer
[image:60.612.89.518.234.454.2]2.6.1.2 Hubungan Delta
Tegangan tranformator tiga fasa dengan beban yang dihubung delta yaitu VAB, VBC, dan
VCA , masing-masing berbeda sudut 120o.
(a) (b)
Gambar 2.27 Transformator Hubungan Delta 3 Fasa (a) Sisi Primer
[image:61.612.84.522.194.423.2]2.6.1.3 Hubungan Zig-Zag
[image:62.612.77.523.128.324.2]BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transformator adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk menaikan dan
menurunkan tegangan dalam sistem tenaga listrik. Penggunaan transformator sangat penting
dibidang kelistrikan.
Penggunaanya, transformator sangat besar peranannya. Transformator digunakan
sebagai alat penurunan tegangan (Transformator step down) dan sebagai alat penaik tegangan
(Transformator step up). Pada transformator terdapat rugi-rugi, baik rugi yang disebabkan arus
mengalir pada kawat tembaga, rugi yang disebabkan fluks bolak-balik pada inti besi, maupun
rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi yang mengakibatkan berkurangnya efisiensi
pada transformator.
Pada tugas akhir ini, penulis berusaha membandingkan antara daya keluaran (output)
dengan daya masukan (input), dimana besar kecilnya efisiensi yang dihasilkan transformator
dipengaruhi besar kecilnya pembebanan. Efisiensi juga dipengaruhi oleh rugi-rugi yang terdapat
pada transformator.
Rugi-rugi yang terdapat pada transformator adalah rugi-rugi inti dan rugi-rugi tembaga,
rugi rugi pada transformator ini menyebabkan perbedaan daya masukan dan daya keluaran,
semakin besar rugi-rugi yang dihasilkan pada transformator maka akan semakin besar daya
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh perubahan beban terhadap daya output transformator daya.
2. Bagaimana pengaruh perubahan beban terhadap rugi-rugi transformator daya.
3. Bagaimana pengaruh perubahan beban terhadap efisiensi transformator daya.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap daya output transformator daya.
2. Mengetahui besarnya rugi-rugi terhadap pembebanan pada transformator.
3. Mengetahui efisiesi transformator daya untuk setiap perubahan beban.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Manfaat yang diharapkan dari tugas akhir ini adalah dengan adanya penelitian ini,
untuk mengetahui efisiensi transformator daya untuk setiap perubahan beban sehingga
dapat menentukan setting alat proteksi pada transformator daya tersebut.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Besar daya output yang dihasilkan oleh transformator saat beban tertinggi dan terendah.
2. Rugi-rugi yang dihasilkan tranasformator pada saat beban tertinggi dan terendah.
1.6 Metodologi Penulisan
1. Studi Literatur.
Yaitu dengan mempelajari buku-buku referensi yang tersedia darai media cetak
maupun internet dan juga ataupun cacatan kuliah yang mendukung untuk penulisan
tugas akhir ini.
2. Pengambila Data.
Adapun pengambila data dilakukan dengan mengambil data-data transformator dari
PLTU Pangkalan Susu PT.PLN (Persero).
3. Studi Bimbingan.
Yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas akhir ini dengan dosen
pembimbing yaitu Bapak Ir.Syamsul Amien, MS Teknik Elektro FT – USU, dengan
dosen-dosen bidang Konversi Energi Listrik, dan teman–teman sesama mahasiswa.
1.7 Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode dan sistematika
penulisan.
BAB II TRANSFORMATOR
Bab ini membahas tentang transformator secara umum, konstruksi, prinsip kerja,
karakteristik, transformator tanpa beban maupun berbeban dan teori-teori yang
mendukung dalam masalah tugas akhir ini.
Bab ini menerangkan keadaan umum transformator di PLTU Pangkalan Susu dan
data-data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi transformator.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tetang kesimpulan dan saran dari hasil perhitungan dari data-data
PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP EFISIENSI
TRANSFORMATOR DAYA DI PLTU PANGKALAN SUSU
PT. PLN (PERSERO)
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik Energi Listrik
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP EFISIENSI
TRANSFORMATOR DAYA DI PLTU PANGKALAN SUSU
PT. PLN (PERSERO)
ntuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik Energi Listrik
OLEH:
ANGGA HIMAWAN
NIM: 110402001
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP EFISIENSI
TRANSFORMATOR DAYA DI PLTU PANGKALAN SUSU
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin senantiasa penulis ucapkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat terlahir di tengah keluarga
yang baik dan karena atas izin-Nya lah maka Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tak
lupa pula shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW yang harus selalu
menjadi panutan umat muslim di seluruh dunia.
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua terhebat di muka
bumi ini yaitu Bapak Sugiono dan Ibu Ros Nani yang senantiasa mencurahkan kasih
sayang dan doa yang tiada terhitung kepada penulis, tak lupa juga penulis ucapkan
terima kasih kepada Abang Panji Setiono, Abang Joko Priyono yang selalu
memberikan arahan, kesempatan dan bantuannya kepada penulis. Demikian juga
kepada Adik Listya Pratiwi yang selalu menghibur pada saat penulis mengalami
kejenuhan.
Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan
untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun
judul Tugas Akhir ini adalah :
“ PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP EFISIENSI
TRANSFORMATOR DAYA DI PLTU PANGKALAN SUSU PT.PLN
Selama masa kuliah sampai penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis juga banyak
mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Syamsul Amien, M.S, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dan Dosen
Wali penulis Bapak Yulianta Siregar, ST.MT yang telah banyak meluangkan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan penulis baik semasa kuliah maupun saat
proses penulisan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.si selaku Ketua Departemen Teknik Elektro
FT-USU juga selaku Dosen Penguji Tugas Akhir, dan Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT
selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro FT-USU.
3. Bapak Ir. Edy Warman, MT selaku Dosen Penguji yang sudah menguji penulis
secara baik dan profesional.
4. Om Isroi Tanjung, ST (Om Roy) selaku Pegawai di Lab. Konversi Energi Listrik
FT-USU yang banyak membantu penulis selama proses pengambilan data maupun
dalam keseharian dikampus.
5. Seluruh Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Elektro FT-USU yang
sudah memberikan bimbingan, arahan maupun ilmu kepada penulis semasa kuliah.
6. Seluruh anggota Remaja Masjid Annazhirin (IKRAM) yang selalu memberi
semangat dan dukungan serta doa kepada penulis.
7. Sahabat-sahabat terbaikku dari angkatan 2011, Yoga, Endra, Fikri, Rais, Zein,
Fandi, Faisal, Ferry, Fadhli, Wahyudi, Tegar, Mirza, Hery, Wasfi, Sakinah, Hazijah,
8. Senior – seniorku yang baik hatinya dan tidak sombong( Abang-abang Lab PBL ’09
dan yang sering nongkrong di PBL, Abang-abang ’10 yang sering nongkrong di
Lab Daskon dan lainnya) yang telah bersedia berbagi pengalaman kepada penulis
selama masa perkuliahan.
9. Adik – adik junior Rahmad, Handoko, Faisal, Inggrit, Doddy, Ryan, Alvi, dan
lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu siap sedia
menolong penulis kapanpun dibutuhkan.
10.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis baik secara langsung maupun tidak langsung selama menjalani masa
perkuliahan di Departemen Teknik Elektro FT-USU.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhirini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan Tugas Akhir ini.Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan juga semua pihak yang
membutuhkannya.
Medan, 23 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penelitian ... 2
1.4. Manfaat Penelitian ... 2
1.5. Batasan Masalah ... 2
1.6 Metode Penulisan ... 3
1.7 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II TRANSFORMATOR 2.1. Umum ... 5
2.2 Prinsip Kerja Transformator ... 7
2.2.1 Transformator Tanpa Beban ... 9
2.2.2 Transformator Dengan Beban ... 11
2.3 Konstruksi Transformator ... 12
2.3.1 Inti Besi ... 12
2.3.3 Bushing ... 14
2.3.4 Tangki Konsevator ... 17
2.3.5 Minyak dan Kertas Isolasi ... 19
2.3.6 Pendingin ... 20
2.3.7 Tap Changer ... 22
2.3.8 Indikator ... 25
2.3.9 NGR (Nautral Grounding Resistant ... 26
2.4 Rugi-rugi dan Efisiensi Transformator ... 27
2.4.1 Rugi Tembaga ... 28
2.4.2 Rugi Besi ... 29
2.5 Efisiensi Transformator ... 30
2.6 Transformator Tiga Fasa ... 31
2.6.1 Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa ... 31
2.6.1.1 Hubungan Bintang ... 32
2.6.1.2 Hubungan Delta ... 33
2.6.1.3 Hubungan Zig-Zag ... 34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu ... 35
3.2 Bahan dan Peralatan ... 35
3.3 Pelaksanaan Penelitian ... 35
3.4 Variabel yang diamati ... 35
3.5 Prosedur Penelitian ... 36
3.6.1 Transformator Daya 1 (TD1) ... 37
3.6.2 Transformator Daya 2 (TD2) ... 38
3.7 Data Pembebanan Transformstor Daya 1 ... 40
3.7.1 Data Pembebanan Transformator Tertinggi Siang ... 40
3.7.2 Data Pembebanan Transformator Tertinggi Malam ... 41
3.7.3 Data Pembebanan Transformator Terendah Siang ... 41
3.7.4 Data Pembebanan Transformator Terendah Malam ... 41
3.8 Data Pembebanan Transformator Daya 2 ... 42
3.8.1 Data Pembebanan Transformator Tertinggi Siang ... 42
3.8.2 Data Pembebanan Transformator Tertinggi Malam ... 42
3.8.3 Data Pembebanan Transformator Terendah Siang ... 43
3.8.4 Data Pembebanan Transformator Terendah Malam ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum ... 43
4.1.1 Daya Semu ... 44
4.1.2 Rugi-Rugi Inti ... 44
4.1.3 Rugi Tembaga ... 44
4.1.4 Pembebanan Dan Efisiensi Transformator Daya (TD) 1 ... 45
4.1.4.1 Data Pembebanan Tertinggi Siang... 45
4.1.4.2 Data Pembebanan Tertinggi Malam ... 46
4.1.4.3 Data Pembebanan Terendah Siang ... 46
4.1.4.4 Data Pembebanan Terendah Malam ... 47
4.1.5.1 Data Pembebanan Tertinggi Siang... 47
4.1.5.2 Data Pembebanan Tertinggi Malam ... 48
4.1.5.3 Data Pembebanan Terendah Siang ... 48
4.1.5.4 Data Pembebanan Terendah Malam ... 49
4.2 Analisis Hasil Perhitungan ... 49
4.2.1 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Efisiensi Transformator . 49 4.2.2 Perbandingan Daya saat Pembebanan Terhadap Rugi Transformator ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Saran ... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Transformator ... 6
Gambar 2.2 Arus Bolak Balik Mengelilingi Inti Besi ... 7
Gambar 2.3 Prinsip Kerja Transformator ... 8
Gambar 2.4 Rangkaian Pengganti Transformator ... 8
Gambar 2.5 Rangkaian Ekivalen Transformator ... 9
Gambar 2.6 Rangkaian Ekivalen Transformator dari Sisi Primer ... 9
Gambar 2.7 Transformator Tanpa Beban ... 10
Gambar 2.8 Transformator Bebeban ... 11
Gambar 2.9 Inti Besi Transformator ... 13
Gambar 2.10 Kumparan Transformator ... 14
Gambar 2.11 Bushing Transformator ... 15
Gambar 2.12 Kerta Isolasi pada Bushing ... 15
G