KISAH KLASIK IMAM
GHOZALI
Suatu ketika ada seseorang yang sudah bertahun-tahun menjadi muazin di sebuah menara tinggi di samping mesjid. Kebetulan di samping mesjid itu adapula sebuah rumah yang ternyata dihuni oleh keluarga non-muslim, diantara anak-anak keluarga itu ada seorang anak perempuan berparas cantik yang sedang berangkat remaja.
Tiap naik menara untuk azan, secara tidak disengaja tatapan mata sang muazin selalu tertumbuk pada si anak gadis ini, begitu pula ketika turun dari menara. Seperti pepatah mengatakan "dari mata turun ke hati", begitulah saking seringnya memandang, hati sang muazin pun mulai terpaut akan paras cantik anak gadis ini. Bahkan saat azan yang diucapkan di mulut Allahuakbar-Allahuakbar, tapi hatinya malah khusyu memikirkan anak gadis itu.
Karena sudah tidak tahan lagi, maka sang muazin ini pun nekad mendatangi rumah si anak gadis tersebut dengan tujuan untuk melamarnya. Hanya sayang, orang tua si anak gadis menolak dengan mentah-mentah, apalagi jika anaknya harus pindah keyakinan karena mengikuti agama calon suaminya, sang muazin yang beragama Islam itu. "Selama engkau masih memeluk Islam sebagai agamamu, tidak akan pernah aku ijinkan anakku menjadi istrimu" ujar si Bapak, seolah-olah memberi syarat agar sang muazin ini mau masuk agama keluarganya terlebih dulu.
KISAH NABI ISA
Nabi Isa bermukjizat dapat menghidupkan orang mati. Suatu hari didatangi beberapa orang kafir menantang Isa agar menghidupkan orang yang sudah lama mati.
"Wahai Isa Jangan hanya menghidupkan orang yang baru saja mati. Karena kemungkinan orang itu sebetulnya belum mati."
Tantangan itu diterima oleh Nabi Isa.
Dimintanya mereka, memilih mayat terserah, lalu mereka menentukan mayat Sam bin Nuh. Datanglah Nabi Isa ke kuburnya,
bersembahyang dua rakaat dan berdoa. Maka dengan izin Allah,
bangunlah Sam bangkit dari kubur dan hidup kembali. Rambut dan janggutnya telah beruban putih.
Bertanya Nabi Isa,
"Bagaimana engkau bisa beruban padahal di masa hidupmu, tidak?" Sam menjawab,
"Aku mendengar panggilanmu aku mengira kiamat telah tiba,
tumbuhnya uban pada rambut dan janggut karena aku terkejut dan takut." Nabi Isa bertanya lagi,
"Sejak berapa lama engkau mati?" Dijawabnya,
"Telah empat ribu tahun yang lalu