• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK COUNTERFEIT (Studi pada Perilaku Pembelian Gadget Mahasiswa).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK COUNTERFEIT (Studi pada Perilaku Pembelian Gadget Mahasiswa)."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

98 

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah ditampilkan dan dibahas dalam bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hubungan Beberapa Faktor-Sikap Konsumen terhadap Gadget Counterfeit

Sikap menurut Fishbein dan Azjen (1975) adalah sebagai jumlah dari afeksi (perasaan) yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluatif dua kutub misalnya baik dan jelek; setuju atau menolak, dan lainnya. Dalam model yang dikembangkan dalam penelitian ini, sikap konsumen terhadap gadget counterfeit diperkirakan dipengaruhi oleh enam faktor yaitu: price-quality inference, penolakan risiko, risiko terpersepsi, norma subyektif, integritas dan gratifikasi pribadi. Berdasarkan hasil analisis dengan metode regresi linear berganda, ternyata tidak semua faktor-faktor tersebut berpengaruh secara signifikan pada sikap konsumen terhadap gadget counterfeit. Dan faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan tersebut adalah integritas.

(2)

99

 

Hal tersebut berarti konsumen yang memiliki kepedulian yang tinggi akan ketiga faktor tersebut akan cenderung bersikap negatif terhadap gadget counterfeit.

Norma subyektif berpengaruh signifikan dan berhubungan positif pada sikap konsumen terhadap gadget counterfeit. Hal tersebut berarti semakin positif persepsi atau pandangan teman-teman/kerabat/orang di sekitar konsumen terhadap gadget counterfeit, maka konsumen tersebut akan semakin bersikap positif terhadap gadget counterfeit, demikian pula sebaliknya. Hubungan yang terjadi tersebut tentu tidak lepas dari karakteristik responden yang adalah mahasiswa dan berusia masih remaja, dimana seorang remaja akan cenderung melihat perilaku teman-temannya sebagai model acuan dalam menentukan perilaku konsumsi mereka (Schiffman dan Kanuk, 2010).

Integritas tidak berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif pada sikap konsumen terhadap gadget counterfeit. Alasan-alasan mengapa integritas ini tidak berpengaruh secara signifikan seperti telah dijelaskan dalam bab sebelumnya antara lain karena masih rendahnya kesadaran publik terhadap makna kekayaan intelektual, permasalahan penegakkan hukum di Indonesia yang masih lemah, negara-negara Asia Timur termasuk di dalamnya Indonesia, Macao, Hong Kong, Japan, Korea, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam merupakan Negara yang termasuk dalam daftar yang tidak mengikuti secara ketat perlindungan atas kekayaan intelektual (Hidayat dan Phau, 2003) dan adanya perbedaan cara pandang budaya antara Barat dan Timur.

(3)

100

 

tersebut disebabkan karena konsumen di Indonesia memaknai kebutuhan akan prestasi, pengakuan sosial dan untuk menikmati hal-hal yang lebih baik dalam hidup (gratifikasi pribadi) tersebut dapat dicapai dengan dapat menggunakan barang-barang (dalam hal ini gadget) dengan merek tertentu yang sedang terkenal saat itu, tidak peduli apakah gadget tersebut asli ataupun gadget counterfeit.

2. Hubungan Sikap-Niat Konsumen untuk membeli Gadget Counterfeit

Hasil analisis menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap gadget counterfeit berpengaruh signifikan dan berhubungan positif pada niat konsumen untuk membeli gadget counterfeit. Hal tersebut berarti konsumen yang bersikap semakin positif terhadap gadget counterfeit, akan memiliki niat untuk membeli gadget counterfeit yang semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.

3. Analisis Uji Beda

(4)

101

 

membeli gadget counterfeit. Sedangkan pada variabel penolakan risiko, integritas dan gratifikasi pribadi tidak terdapat perbedaan yang berarti/signifikan berdasarkan perbedaan tingkat pendapatan responden.

5.2 Implikasi Manajerial

Dari pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebulumnya ditemukan ada lima faktor yang berpengaruh signifikan pada sikap konsumen terhadap gadget counterfeit, yaitu price-quality inference, penolakan risiko, risiko terpersepsi, norma subyektif dan gratifikasi pribadi. Hasil tersebut dilihat dari variabel price-quality inference dapat digunakan oleh pihak perusahaan gadget sebagai pertimbangan untuk mengembangkan strategi pemasaran khususnya dalam hal penentuan harga/pricing. Jika strategi pricing ini berhasil dengan baik diharapkan akan didapatkan harga yang cocok yang dapat menggambarkan kualitas produk gadget perusahaan tersebut dan dapat sebagai pembeda bagi konsumen dalam pertimbangan dalam hal price-quality inference antara gadget mereka dengan gadget counterfeit.

(5)

102

 

Norma subyektif berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap sikap konsumen terhadap gadget counterfiet. Hal ini dapat digunakan oleh perusahaan gadget misalnya dengan membangun komunitas. Selain untuk membangun hubungan dengan konsumen, komunitas jika berkembang menjadi besar dapat meningkatkan norma subyektif calon-calon konsumen untuk semakin mengarahkan agar membeli gadget dengan merek tertentu yang ada pada komunitas tersebut. Contoh nyata dari penerapan strategi ini misalnya adanya fasilitas BlackBerry Messenger (BBM) yang diberikan oleh BlackBerry. Dengan adanya fasilitas ini, maka akan terbentuk komunitas-komunitas tertentu yang gemar menggunakan fasilitas BBM ini, bahkan dapat terbentuk grup-grup tersendiri dalam fasilitas BBM tersebut. Hal ini akan membuat misalnya seorang konsumen akan membeli produk knockoff dari BlackBerry ini misalnya BleuBerry, maka konsumen akan merasa malu dengan sendirinya karena produk BleuBerry tersebut tidak memberikan fasilitas BBM seperti pada BlackBerry, sehingga dengan BleuBerry konsumen tersebut tidak dapat bergabung dengan komunitas yang menggukanan BBM tersebut. Mungkin hal tersebut jugalah yang membuat BlackBerry menjadi salah satu gadget yang paling laris dan paling di cari di Indonesia seperti tergambar juga dalam hasil dalam penelitian ini.

(6)

103

 

dimana bagi sebagian besar konsumen di Indonesia menggunakan gadget dengan merek tertentu akan memberikan kebanggan tersendiri. Karena itu, faktor gratifikasi pribadi ini dapat digunakan sebagai landasan untuk membangun citra dari produk gadget mereka lebih superior/hebat dibandingkan gadget counterfeit.

Integritas tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap, tetapi memiliki hubungan yang negatif. Hasil dari variabel merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk membenahi hukum, perundang-undangan dan harus semakin tegas dalam menegakkan hukum khususnya dalam kasus produk-produk counterfeit yang masih banyak dan dengan bebas beredar di Indonesia. Hal tersebut harus segera dilakukan karena produk-produk counterfeit selain merugikan perusahaan yang produknya dipalsukan dan konsumen itu sendiri juga merugikan pemasukan negara melalui pajak.

5.3. Keterbatasan Penelitian

(7)

104

 

Keterbatasan yang ketiga adalah kesesuaian antara alat analisis dan model yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Matos et al. dalam menguji model penelitiannya mengunakan SEM, sedangkan penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan SPSS sebagai alat analisisnya. Hal ini dapat membuat bias dalam hal hasil penelitian, interpertasi dan hubungan antar variabel dalam model penelitian.

Keterbatasan yang terakhir adalah variabel gratifikasi pribadi hanya diwakili dengan satu pertanyaan saja sehingga tidak dapat diuji tingkat reliabilitas dan validitasnya, dan juga dirasa kurang mewakili variabel gratifikasi ribadi secara keseluruhan.

5.4. Saran

Penelitian selanjutnya dapat memperluas jangkauan penelitian dengan mengambil sampel di beberapa kota, sehingga dapat lebih menggambarkan hasil dari konsumen Indonesia secara lebih luas. Selain itu, dengan pengambilan sampel di beberapa kota, peneliti dapat membandingkan hasil dari suatu kota dengan kota lainnya yang dapat menjadi pembeda karakteristik maupun pandangan dan penilaian konsumen pada kota-kota tersebut terhadap gadget counterfeit.

(8)

105

 

(9)

106 

DAFTAR PUSTAKA

Ang, S.H., Cheng, P.S., Lim, E.A.C. and Tambyah, S.K.(2001). Spot the difference: consumer responses towards counterfeits, Journal of Consumer Marketing, 18 (3), 219-35.

Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human DecisionProcesses, 50, 179-211.

Bearden, W.O., Netemeyer, R.G. and Teel, J.E. (1989), “Measurement of consumer susceptibility to interpersonal influence”, Journal of Consumer Research, Vol. 15 No. 4, pp. 473-81.

Bloch, P.H., Bush, R.F. and Campbell, L. (1993). Consumer ‘Accomplices’ in product counterfeiting; a demand side investigation, Journal of Consumer Marketing, 10 (4), 27-36.

Bonoma, T.V. and Johnston, W.J. (1979). Decision making under uncertainty: a direct measurement approach, Journal of Consumer Research, 6 (2), 177-91.

Dowling, G.R. and Staelin, R. (1994). A model of perceived risk and intended risk-handling activity, Journal of Consumer Research, 21 (1), 119-34. Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975) Belief, Attitude, Intention and Behavior: An

Introduction to Theory and Research. Reading: Addison-Wesley Publishing Company.

Fishbein, M., & Ajzen, I. (1981). Attitudes and voting behaviour: An application of the theory of reasoned action. In G. M. Stephenson & J. M. Davis (Eds.), Progress in applied social psychology (Vol. 1, pp. 95-125). London: Wiley.

Hadi, S. (1991). Analisi Butir untuk Instrumen Angket, Tes Dan Skala Nilai Denan BASICA. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hidayat, A., and Phau, I. (2003). Pembajakan Produk: Dilema Budaya Antara Barat dan Timur. Kajian Lietratur pada Sisi Permintaan, Journal Siasat Bisnis, 2 (8), 189-217.

(10)

107

 

Huang, J.H., Lee, B.C.Y. and Ho, S.H. (2004). Consumer attitude toward gray market goods, International Marketing Review, 21 (6), 598-614.

Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lewis, K. (2010), The Fake and The Fatal: The Consequences of Counterfeits, The Park Place Economist, Volume XVII.

Lichtenstein, D.R., Ridgway, N.M. and Netemeyer, R.G. (1993). Price perceptions and consumer shopping behavior: a field study, Journal of Marketing Research, 30 (2), 234-45.

Matos, C.A., Ituassu, C.T., and Rossi, C. A. V. (2007). Consumer attitudes toward counterfeits: a review and extension, Journal of Consumer Marketing, 24 (1), 36–47.

Melita (2011). Hubungan karakteristik BB_Shop, Kualitas Hubungan, WOM dan Niat Beli Ulang dalam BlackBerry Shopping. MM Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Nordin, N. (2009). A Study on Consumers’ Attitude towards Counterfeit Products in Malaysia. MBA Thesis, Malaya University, Faculty of Economics and Administrative Sciences.

Nisfiannoor, M. (2009), Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika.

Phau, I., Teah, M. and Lee, A. (2009). Targeting buyers of counterfeits of luxury brands: A study on attitudes of Singaporean consumers, Journal of Targeting, Measurement and Analysis for Marketing, 17 (1), 3–15.

Phau, I., Sequeira, M. and Dix, S. (2009). Consumers’ willingness to knowingly purchase counterfeit products, Direct Marketing: An International Journal, 3 (4), 262–281.

Sahin, A., and Altigan, KO. (2011). Analyzing Factors that Drive Consumers to Purchase Counterfeits of Luxury Branded Products, Journal of American Academy of Business, Cambridge, 17 (1).

(11)

108

 

Sekaran, U., Bougie, R. (2010). Research Methods for Business 5th Edition. West Sussex: John Wiley and Sons, Ltd, Publication.

Tjiptono, F. (2005). Brand management and Strategy. Yogyakarta: Penerbit Andi. Zikmund, W.G., Babin, B.J. (2010). Exploring Marketing Research 10th Edition.

Printed in China: SOUTH-WESTERN CENGAGE Learning.

Zeithaml, V.A., Parasuraman, A. and Berry, L.L. (1996). The behavioral consequences of service quality, Journal of Marketing, 60, 31-43.

http://www.miap.or.id, diakses pada 19 Februari 2012.

http://www.antaranews.com, diakses pada 13 September 2012. http://www.bisnis-jatim.com, diakses pada 13 September 2012. http://www.news.detik.com, diakses pada 13 September 2012.

(12)

LAMPIRAN 1

(13)

Dalam rangka penelitian untuk menyelesaikan Tesis mengenai Analisis Sikap dan Niat Beli Konsumen terhadap Produk gadget Gray Market/Counterfeit/Knockoff, maka saya:

Nama/NIM : Januar Sutrisno/115001549

Program Studi : Magister Manajemen Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mohon kesediaan anda untuk meluangkan sedikit waktu untuk mengisi kuesioner berikut ini. Atas waktu dan kesediaannya saya ucapkan banyak terima kasih.

Gadget adalah istilah lain dari piranti atau instrumen elektronik yang bertujuan dan memiliki fungsi praktis tertentu (contohnya antara lain blackberry, handphone, smart phone, tablet, laptop, MP3 Player, kamera, handycam, head phones, video game dll).

GadgetGray Market (Black Market/BM) adalah gadget bermerk asli, dibedakan hanya dari jalur penjualan yang tidak sah oleh pemilik merk dagang (contohnya yaitu gadget-gadget yang dijual tanpa garansi resmi dari pemilik merk dagang).

Gadget Counterfeit yaitu gadget-gadget tiruan yang memalsukan atau membajak nama merek, simbol, logo, atau merek dagang produk asli/orisinal (biasanya merek-merek ternama). Gadget Knockoff yaitu produk-produk tiruan yang sangat mirip atau kompatibel dengan produk orisinal, tapi menggunakan nama merek sendiri. (contohnya yaitu BlockBerry, BlueBerry dan BleckBarry yang merupakan knockoff dariBlackBerry).

Untuk pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan-pernyataan selanjutnya, istilah Black Market, Counterfeit dan Knockoff akan disebutkan dengan istilah BM.

Silahkan pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan jawaban Anda dengan memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang anda pilih.

1. Apakah anda pernah membeli gadget BM? Pernah Tidak pernah

2. Jenis kelamin: Pria Wanita 3. Usia : ... tahun

4. Pendapatan/uang saku rata-rata per bulan:

≤ Rp. 500.000,- Rp. 1.000.001,-– Rp. 1.250.000,- Rp. 500.001,-– Rp. 750.000,- Rp. 1.250.001,-– Rp. 1.500.000,- Rp. 750.001,-– Rp. 1.000.000,- ≥ Rp. 1.500.001,-

5. Kategori dan merek gadget BM yang pernah anda beli: (boleh memilih lebih dari 1):

(14)

Semua pernyataan berikut ini terkait dengan gadget BM yang dipasarkan.

Tidak ada jawaban yang salah, pernyataan-pernyataan berikut ini adalah persepsi Anda terhadap gadget BM.

Keterangan: STS: Sangat Tidak Setuju SS: Sangat Setuju

STS SS

Kode Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

PQ1 Menurut saya, semakin mahal harga suatu gadget, semakin tinggi pula kualitas gadget tersebut. PQ2 Menurut saya, harga suatu gadget merupakan

indikator yang baik atas kualitasnya PQ3 Saya membayar sedikit lebih mahal untuk

gadget-gadget terbaik.

PR1 Saya tidak suka mengambil risiko jika membeli suatu gadget.

PR2 Saya ingin memastikan bahwa gadget yang saya beli bagus sebelum saya membelinya.

PR3 Saya tidak suka ketidakpastian ketika membeli suatu gadget.

RT1 Bagi saya, membeli gadget BMberisiko tinggi.

RT2 Kemungkinan besar gadget BMyang saya beli tidak berfungsi.

RT3 Membeli gadget BMmerupakan keputusan yang buruk.

NS1 Kerabat dan teman-teman saya setuju saya membeli

gadget BM.

NS2 Kerabat dan teman-teman saya ingin saya membeli

gadget BM.

IN1 Menurut saya, kejujuran sebagai ukuran kualitas yang penting dari karakter seseorang.

IN2 Menurut saya, setiap orang hendaknya bersikap sopan.

IN3 Saya mengagumi orang yang bertanggung jawab. IN4 Saya menyukai orang yang mampu mengendalikan

diri.

GP1 Saya berusaha untuk berprestasi.

SK1 Saya lebih memilih gadget BMdengan alasan harga.

SK2 Saya suka berbelanja gadget BM.

SK3 Membeli gadget BMlebih menguntungkan saya.

SK4 Menurut saya, membeli gadget BMbukanlah tindakan yang salah.

SK5 Menurut saya, membeli gadget BMmerupakan pilihan yang lebih baik.

Keterangan: STM: Sangat Tidak Mungkin SM: Sangat Mungkin

STM SM

Kode Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

NK1 Gadget BMmenjadi alternatif pilihan saya ketika membeli suatu gadget.

NK2 Saya membeli gadget BM.

NK3 Saya merekomendasikan kepada teman dan kerabat agar mereka membeli gadget BM.

NK4 Saya menyampaikan hal-hal positif tentang gadget

(15)

LAMPIRAN 2

Data Responden

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

LAMPIRAN 3

(23)

Reliability

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

(24)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N % Cases Valid 147 100.0

Excludeda 0 .0 Total 147 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .605 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

(25)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N % Cases Valid 147 100.0

Excludeda 0 .0 Total 147 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .657 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

(26)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N % Cases Valid 147 100.0

Excludeda 0 .0 Total 147 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .852 2

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

(27)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N % Cases Valid 147 100.0

Excludeda 0 .0 Total 147 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .779 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

(28)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N % Cases Valid 147 100.0

Excludeda 0 .0 Total 147 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .838 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

(29)

Reliability

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

(30)

LAMPIRAN 4

(31)

Frequencies

Statistics

Gender

N Valid 147 Missing 0 Minimum 1 Maximum 2

Gender

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid pria 92 62.6 62.6 62.6

(32)

Frequencies

Statistics

Usia

N Valid 147 Missing 0 Mean 21.41 Median 21.00

Mode 20

Minimum 17 Maximum 28

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 17 2 1.4 1.4 1.4

18 9 6.1 6.1 7.5 19 15 10.2 10.2 17.7 20 32 21.8 21.8 39.5 21 18 12.2 12.2 51.7 22 27 18.4 18.4 70.1 23 19 12.9 12.9 83.0 24 12 8.2 8.2 91.2 25 11 7.5 7.5 98.6

26 1 .7 .7 99.3

(33)

Frequencies

Statistics

Produk

N Valid 172 Missing 0 Minimum 1 Maximum 10

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid BlackBerry 66 38.4 38.4 38.4

(34)

Frequencies

Statistics

Pendapatan

N Valid 147 Missing 0

Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <Rp 1000000 71 48.3 48.3 48.3

(35)

LAMPIRAN 5

Regresi Linear Berganda

dan

(36)

Regression

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 GP, PQ, NS, PR,

RT, INa

. Enter a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .591a .350 .322 .97827 1.838 a. Predictors: (Constant), GP, PQ, NS, PR, RT, IN

b. Dependent Variable: SK

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 72.045 6 12.008 12.547 .000a

Residual 133.981 140 .957 Total 206.027 146

(37)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.591 1.082 5.169 .000 PQ -.337 .089 -.264 -3.804 .000 PR -.134 .080 -.119 -1.662 .099 RT -.157 .076 -.152 -2.075 .040 NS .390 .060 .465 6.546 .000 IN -.087 .165 -.042 -.529 .598 GP .175 .105 .127 1.667 .098 a. Dependent Variable: SK

Residuals Statisticsa

(38)

Regression

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 SKa . Enter a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: NK

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .474a .225 .219 1.18820 2.095 a. Predictors: (Constant), SK

b. Dependent Variable: NK

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 59.339 1 59.339 42.031 .000a

Residual 204.712 145 1.412 Total 264.052 146

(39)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.949 .342 5.693 .000 SK .537 .083 .474 6.483 .000 a. Dependent Variable: NK

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 2.4853 5.7053 4.0748 .63752 147 Residual -4.34796 3.01340 .00000 1.18412 147 Std. Predicted Value -2.493 2.558 .000 1.000 147 Std. Residual -3.659 2.536 .000 .997 147 a. Dependent Variable: NK

(40)

LAMPIRAN 6

Independent Sample T-Test

dan

(41)

T-Test

Group Statistics

Gender N Mean Std. Deviation Std. Error Mean PQ pria 92 5.6668 .86875 .09057

(42)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper PQ Equal variances assumed 2.181 .142 .460 145 .646 .07321 .15898 -.24101 .38744

Equal variances not assumed

.441 98.936 .660 .07321 .16600 -.25617 .40259 PR Equal variances assumed .117 .732 .090 145 .929 .01616 .18029 -.34018 .37251

Equal variances not assumed

.091 118.419 .928 .01616 .17796 -.33624 .36856 RT Equal variances assumed 2.037 .156 .632 145 .528 .12358 .19551 -.26285 .51000

Equal variances not assumed

.615 103.937 .540 .12358 .20108 -.27517 .52233 NS Equal variances assumed .002 .964 -1.052 145 .295 -.25356 .24112 -.73013 .22301

Equal variances not assumed

(43)

IN Equal variances assumed .000 .999 .596 145 .552 .05850 .09808 -.13536 .25235 Equal variances not

assumed

.585 107.081 .560 .05850 .09995 -.13964 .25664 GP Equal variances assumed .431 .512 .142 145 .887 .02095 .14718 -.26995 .31185

Equal variances not assumed

.144 119.011 .885 .02095 .14504 -.26624 .30814 SK Equal variances assumed .029 .866 -.845 145 .399 -.17126 .20267 -.57184 .22931

Equal variances not assumed

-.848 114.971 .398 -.17126 .20198 -.57134 .22882 NK Equal variances assumed 1.391 .240 -1.031 145 .304 -.23631 .22917 -.68926 .21663

Equal variances not assumed

(44)

Oneway

Descriptives

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

(45)
(46)

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig. PQ Between Groups 6.676 2 3.338 4.017 .020

Within Groups 119.665 144 .831 Total 126.341 146

PR Between Groups 2.683 2 1.342 1.211 .301 Within Groups 159.568 144 1.108

Total 162.251 146

RT Between Groups 6.326 2 3.163 2.462 .089 Within Groups 184.991 144 1.285

Total 191.317 146

NS Between Groups 41.763 2 20.882 11.997 .000 Within Groups 250.638 144 1.741

Total 292.401 146

IN Between Groups .575 2 .287 .870 .421 Within Groups 47.559 144 .330

(47)

GP Between Groups 1.914 2 .957 1.297 .276 Within Groups 106.222 144 .738

Total 108.136 146

SK Between Groups 22.550 2 11.275 8.849 .000 Within Groups 183.477 144 1.274

Total 206.027 146

NK Between Groups 119.761 2 59.880 59.759 .000 Within Groups 144.291 144 1.002

(48)

LAMPIRAN 7

(49)

Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana)

df = 1 - 200

Diproduksi oleh: Junaidi

(50)

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 1

Tabel r untuk df = 1 - 50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

(51)

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 2

Tabel r untuk df = 51 - 100

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

(52)

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 3

Tabel r untuk df = 101 - 150

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

(53)

Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 4

Tabel r untuk df = 151 - 200

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

Gambar

Tablet 22
Tabel r
Tabel  r (Koefisien Korelasi Sederhana)
Tabel r untuk df = 1 - 50
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jonet Dwijono : Study Tentang Pengaruh Pendidikan dan Penghasilan Guru Sekolah Dasar Terhadap Prestasi Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Gondang Kabupaten

JL Teuku Umar Sepanjang Jaya Rawa Lumbu Bekasi 17114 -

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis mendapat kemudahan untuk menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh

efektif Efektif PPN lainnya Tidak efektif Tidak efektif Sangat efektif Berdasarkan kriteria efektivitas penerimaan pada PPN tersebut, dapat diketahui bahwa

Penelitian ini bertujuan menganalisis peranan tenaga kerja wanita dalam industri tersebut, persentase kontribusi tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga,

Casual Vacancy reflects England economic condition in early 21 st century.. It is represented in Pagford

Rata-rata jumlah tatap muka dosen dengan mahasiswaa. Batas akhir penyerahan

Penelitian lain yang relevan dengan telaah buku teks pelajaran matematika ini adalah yang pernah dilakukan oleh Muhammad Syahri Ramdani yang berjudul “Analisis Materi, Penyajian