PERAN PEREMPUAN DALAM MENENUN SEBAGAI ALTERNATIF
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA
PADA ETNIS MELAYU DI DESA PADANG GENTING
KABUPATEN BATU BARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
Atika wirdani
308322009
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
ATIKAWIRDANI,308322009, PERAN PEREMPUAN DALAM MENENUN SEBA
GAI ALEERNATIF UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARG A PADA ETNIS MELAYU DI DESA PADANG GENTING KABUPATEN BATU BARA,PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI UNIMED
,FAKULTAS ILMU SOSIAL 2013.
Penelitian ini mencoba menggambarkan peran perempuan melayu dalam menenun sebagai alterbatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga pada etnis melayu di desa padang genting kabupaten batu bara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriftif ddengan pendekatan kualitatif. Data di lapangan di peroleh melelui tehnik observasi dan juga di dukung dengan studi dokumentasi serta wawancara yang peneliti lakukan kepada ibu rumah tangga yang berfropesi sebagai penenun. Hal ini di lakukan dengan melihat langsung kegiatan mereka. Wawancara mendalam dengan informan bertujuan untuk membina hubungan yang baik dan mendapatkan data yang akurat.
Penelitian di desa padang genting ini bertujuan untuk : (1 ) Untuk mengetahui profil kehidupan perempuan melayu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.(2 )Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melayu memilih sebagai penenun. (3 )Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.(4 )Untuk mengetahui status perempuan melayu ketika bekerja di luar rumah sebagai penenun.(5 )Untuk mengetahui bagaimana peran perempuan penenun dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur terdahulu penulis panjatkan kehadiran Allah SWT
karena berkat rakhmat dan hidayahnya yang tidak terhingga, akhirnya skripsi ini
yang berjudul “Peran Perempuan Melayu dalam Menenun sebagai Alternatif
untuk Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga pada Etnis Melayu di Desa
Padang Genting Kabupaten Batubara” dapat diselesaikan. Sholawat berangkai
kan salam juga tidak pernah lupa penulis hanturkan untuk baginda Rasulullah
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, mendapatkan syapaat dari beliau
dihari akhir nanti. Tulisan ini merupakan salah satu syarat yang diperuntukkan
bagi setiap mahasiswa untuk memeperoleh gelar sarjana pendidikan pada program
studi pendidikan antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negreri Medan.
Penulis menyadarai bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan didalamnya, hal ini tentunya disebabkan karena segala keterbatasan
yang dimiliki penulis baik yang bersifat materil maupun nonmateril. Penulis
berharap semoga AllaH SWT meridhoi penulisan ini sehingga dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.dr.Ibnu Hajar,M.Si sebagai Rektor UNIMED
2. Bapak Dr. Restu M.S sebagai Dekan Fis UNIMED
3. Ibu Dra Puspitawati.M.Si sebagai ketua Program Studi Pendidikan
4. Ibu Dra. Trisni Andayani M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
Penulis, yang telah banyak memberikan bimbingan,bantuan, arahan dan
motivasi sehinngga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Ibu Dra.Nurjannah M.Pd sebagai Pembimbing Akademik penulis
sekaligus penguji, yang telah banyak memberikan arahan,bimbingan
motivasi dan masukan sehingga skripsi ini dapat teselesaikan
6. Ibu Rosramadhana,M.Si sebagai Dosen Penguji. Yang telah banyak
memberikan masukan,pendapat,motivasi yang sangat berarti bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs.Tumpal Simarmata.M.Si sebagai Dosen Penguji. Yang telah
banyak memberikan berbagai masukan dan pendapat yang sangat berarti
bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh dosen dan Civitas Akademik Program Studi Pendidikan
Antropologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih
atas ilmu, pengalaman dan motivasi selama ini.
9. Kedua Orangtua penulis Ayahanda (Alm) Jamaluddin dan Ibunda tercinta
Rohillah yang telah senantiasa memberikan cinta, kasih sayang, dan
dukungan baik material maupun nonmaterial, serta senantiasa memberikan
doa, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan.
10.Seluruh keluarga saya, Safrina Hayati.S.Pd dan suami Muhammad Sori
penulis (Mhd.fakhri dan fikri) dan keluarga besar di Batubara yang telah
memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11.Teman teman seperjuangan PPLT 2011 di SMA Negeri 3.T.T, Wiranda
Magdalena Daulai, Kartika Warman, beserta Kakanda Masnun dan lainnya
yang telah menjadi keluarga bagi penulis
12.Teman-teman di kos 111 Perjuangan, Siti Hajar, Ranti Fitriani, Darnita
Harahap, Nurjannah Daulai yang telah memberikan semangat serta
dukungan kepada penulis
13.Bapak kepala desa Padang Genting yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca pada umumnya, serta
dapat menjadi bahan masukkan bagi yang membutuhkan.
Medan, Juli 2013
Penulis
v
2.1.2.Beberapa Sifat khusus Dalam Kehidupan Perempuan 12 2.1.3.Pengertian Keluarga ... 14
2.1.4.Fungsi Keluarga ... 16
2.1.5.Peranan Perempuan Terhadap Pekerjaan Dan Pendapatan 18 2.1.6.Pengaruh atau Dampak Dari Ibu Yang Bekerja ... 18
2.1.7.Pengertian Kain Tenun ... 21
2.2.Kerangka Berfikir ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian... 24
vi
3.3.Subjek Penelitian ... 25
3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.5.Tehnik Analisa Data ... 27
BAB IV PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Desa Padang Genting ... 29
4.1.1.Letak Wilayah dan Kondisi Geografis ... 29
4.1.2.Batas Wilayah ... 29
4.1.3.Kecamatan Yang Berada di Kabupaten Batu Bara ... 30
4.1.4.Batas-Batas Desa Padang Genting ... 30
4.1.5.Potensi Daerah ... 31
4.1.6.Etnis Yang Berada di Desa Padang Genting ... 31
4.1.7.Jumlah Penduduk dan Mata Pencaharian ... 32
4.2.Pengertian dan Sejarah Kain Tenun ... 36
4.2.1.Alat Yang Di Gunakan Untuk Bertenun (Rumah Tenun Okek) ... 39
4.2.2. Produk Yang Bisa Di Hasilkan Dari Tenun ... 41
4.2.3. Sempat Tenggelam Di Telan Songket Thailand Dan Palembang ... 43
4.2.4. Fakor-Faktor Yang Melatarbelakangi Kehidupan Ekonomi Perempuan Melayu Sebagai Penenun ... 46
4.2.5. Profil Kehidupan Perempuan Melayu dalam Mencukupi Kebutuhan Ekonomi Keluarga ... 46
4.2.6. Pandangan Masyarakat Terhadap Perempuan Penenun Melayu di Desa Padang Genting ... 56
4.2.7. Pola Bekerja Perempuan Melayu Dalam Menenun ... 57
4.2.8. Harmonisasi di Dalam Keluarga ketika Perempuan Penenun Bekerja di Luar Rumah ... 60
vii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan ... 66 5.2.Saran……… ... 68
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin.. ... 33
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 34
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Suku ... 35
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan... 36
ix
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Laki laki dan perempuan adalah dua manusia yang berbeda satu sama
lain. Perbedaan antara keduanya nyata dari perbedaan hakiki antara fisik laki-laki
dan perempuan,hal ini memang tidak dapat diingkari. Perbedaan antara peranan
pria dan dari wanita yang dapat dilihat sekarang ini bukanlah akibat warisan
biologis melainkan merupakan fungsi dari kondisi sosial budaya.
Perempuan sering di anggap sebagai profil makhluk yang lemah, tidak
mampu untuk berbuat banyak atau berkarya dalam kehidupannya. Pada zaman
penjajahan, perempuan Indonesia hidup secara di pingit, kemudian setelah umur
lima belas tahun ia akan dinikahkan karena di anggap sudah mampu menjadi ibu
rumah tangga. Kalangan masyarakat tidak jarang mengatakan bahwa tugas
perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga, pengasuh dan pendidik terhadap
anaknya mulai dari bayi yang di kandungnya sampai usia dewasa dan juga sebagai
pendamping suami. Hal inilah yang menimbulkan gerakan emansipasi perempuan,
yang menganggap bahwa peranan perempuan dan laki-laki sama.
Diindonesia gerakan memperjuangkan kedudukan dan peranan perempuan
telah lama di laksanakan . Perjuangan-perjuangan tersebut dilakukan oleh
pahlawan emansipasi wanita, seperti: R.A.Kartini, Dewi Sartika dan banyak lagi
pahlawan perempuan yang turut memperjuangkan agar kedudukannya sama
perempuan tersebut memberi hasil yang positif bagi kaum perempuan untuk dapat
menikmati pendidikan sampai keperguruan tinggi, sehingga dapat mensejajarkan
partisipasinya di bidang angkatan kerja dengan kaum laki-laki.
Batu Bara adalah salah kabupaten yang berada di Sumatera Utara setelah
terjadinya pemekaran dan memisahkan diri dari Asahan pada tahun 2006 lalu.
Ada beragam etnis di kabupaten Batu Bara, di antaranya yaitu Melayu, Jawa,
Batak, dan Cina. Namun yang lebih dominan adalah etnis Melayu. Etnis melayu
yang ada di kabupaten Batu Bara memiliki beragam macam kesenian, hasil
kerajinan, di antaranya kerajinan tenun batu bara atau yang lebih di kenal dengan
nama songket.
Masyarakat Melayu memiliki hasil kerajinan yang dinamakan kain tenun.
.Pada saat sekarang tenun yang di hasilkan oleh masyarakat melayu batu bara
telah banyak di kenal oleh masyarakat, bukan hanya di dalam negeri bahkan
sampai keluar negeri. Pengerjaan kain tenun ini di lakukan oleh perempuan
melayu , dan lebih dominan di kerjakan oleh ibu rumah tangga meskipun pada
dahulunya juga ada penenun laki-laki. Dalam pengerjaan sebuah kain tenun
memerlukan suatu keahlian khusus, di mana pengerjaan dan hasil sebuah kain
memiliki harga yang cukup tinggi, oleh sebab itu tidak sembarangan orang dapat
bertenun dan keahlian ini di miliki oleh perempuan Melayu Batu Bara.
Sebuah kain tenun memiliki harga jual cukup tinggi di pasaran, oleh
karena itu pada kebanyakan ibu-ibu rumah di desa Padang Genting memilih untuk
bertenun.Bertenun merupakan pekerjaan yang di lakukan oleh perempuan melayu
tangga memiliki penghasilan untuk menambah atau memenuhi kebutuhan
keluarga, walau tidak sebanding dengan layaknya penghasilan seorang perempuan
yang bekerja di kantor. Perempuan Melayu memilih bertenun di karenakan
mereka tidak memiliki jenis pekerjaan lain dan juga tidak memiliki pendidikan
yang tinggi, di saat bertenun mereka juga masih bisa mengerjakan pekerjaan lain
dan tidak perlu berpergian, hanya cukup di depan halaman rumah mereka, mereka
sudah bisa bertenun dan masih dapat memperhatikan kebutuhan keluarganya.
Meskipun telah banyak kemajuan dalam pendidikan perempuan, namun
kemajuan pria lebih besar dari kemajuan perempuan masih tetap terlihat. Hal ini
terlihat pada masyarakat Melayu yang berada di kabupaten Batu Bara, disebabkan
adanya anggapan yang hidup dalam masyarakat melayu pada dahulunya bahwa
perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena akhirnya harus bekerja didapur.
Kehidupan perempuan harus diabdikan untuk keluarganya itulah yang menjadi
segala tindak tanduknya. Dalam kenyataanya, perempuan itu tidak hanya sekedar
pengurus rumah tangga melainkan ikut mencari nafkah. Hal ini membuat
perempuan mempunyai peran ganda yang sebenarnya juga beban ganda.
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi selalu menjadi pendorong bagi
kebanyakan perempuan untuk bekerja di luar rumah, hal ini di kaitkan dengan
kebutuhan dan tuntutan dalam kehidupan rumah tangga, bagi seorang perempuan
Melayu, motivasi bekerja bukan sekedar mengisi waktu senggang, akan tetapi
pada umumnya keadaan ekonomi rumah tangga yang memprihatinkan, sehingga
mereka bersungguh sungguh berusaha meningkatkan taraf hidup keluarga, dan
Perempuan Melayu di desa Padang Genting memiliki peran ganda sebagai ibu
rumah tangga dan sebagai penenun di luar rumah. Perempuan Melayu memilih me
njadi penenun karena hanya pekerjaan itulah yang tidak mengeluarkan banyak mo
dal dan tidak perlu keluar rumah untuk berpergian,mereka dapat sambil mengerjak
an pekerjaan rumah dan mereka tetap menjalankan perannya sebagai ibu yang
melindungi keluarga.
Dari latar belakang permasalahan diatas maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul ” Menenun Sebagai Alternatif Untuk Memenuhi
Kebutuhan Ekonomi Keluarga Pada Etnis Melayu di Desa Padang Genting Kab.Batu Bara”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat di kemukakan identifikasi
masalah penelitian serbagai berikut:
1. Kaum perempuan tidak hanya di anggap sebagai sosok ibu rumah tangga,
mengurus anak-anak melainkan saat sekarang ini peranan perempuan sudah
sermakin luas dengan adanya bidang pekerjaan yang membutuhkan sentuhan
Perempuan.
2. Perempuan ikut berperan dalam bidang pembangunan, pemerintahan, pertanian,
industri, perdagangan ,jasa dan kesenian dan kerajianan.
3. Perempuan bukan hanya sekedar mengisi waktu senggang, akan tetapi karena
4. Menenun sebagai alternatif yang dilakukan oleh perempuan melayu untuk
memenuhi kebutuan ekonomi keluarga di desa padang genting.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, peneliti membatasi masalah yaitu,” Menenun sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga pada etnis melayu di desa padang genting Kabupaten Batu Bara”.
1.4 Perumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melayu memilih sebagai
penenun.
2. Bagaimana profil kehidupan perempuan melayu dalam mencukupi kebutuhan
ekonomi keluarga.
3. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu dalam menafkahi
kebutuhan ekonomi keluarga.
4. Bagaimana pola bekerja perempuan melayu dalam menenun.
5. Bagaimana harmonisasi didalam keluarga ketika perempuan melayu bekerja.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Untuk mengetahui profil kehidupan perempuan melayu dalam memenuhi
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perempuan melayu
memilih sebagai penenun.
2. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi.
3. Untuk mengetahui status perempuan melayu ketika bekerja di luar rumah sebagai
penenun
4. Untuk mengetahui bagaimana peran perempuan penenun dalam mencukupi
kebutuhan ekonomi keluarga
1.6 Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang peristiwa kehidupan
perempuan melayu sebagai penenun dalam meningkatkan kebutuhan ekonomi di
Batu Bara.
2. Memberikan wawasan kepada peneliti tentang penulisan karya ilmiah.
3. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
5.1.1 Umumnya para perempuan yang bekerja sebagai penenun sudah berumah
tangga. Maka untuk menanggulangin dan menutupi kebutuhan hidup dan juga
menyekolahkan anak, perempuan melayu memilih untuk menjalani peran ganda
sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus ikut bekerja mencari nafkah (menjadi
penenun).di sebutkan bahwa kalau hanya mengharapkan penghasilan suami maka
tidak akan bisa makan dan anak-anak tidaka akan bisa sekolah. Pada penjelasan
terdahulu di atas disebutkan bahwa suami mereka bekerja sebagai kuli bangunan,
supir dan tukang becak. Misalnya suami yang bekerja sebagai tukang becak,
penghasilannya hanya Rp.30.000/ hari, dan pernah juga tidak memberikan uang
kepada istrinya karena tidak dapat uang (tidak ada penumpang ). Hasil itulah yang
di bagi- bagi untuk kebutuhan sehari-hari, belum lagi untuk biaya sekolah anak.
Berhubung karena sulitnya mencari pekerjaan lain maka pilihan satu-satunya dan
yang tersedia dalah bertenun. Pilihan untuk bekerja sebagai penenun sangat cocok
untuk mereka karena menyadari taraf kehidupan yang sulit apalagi kehidupan
dewasa ini, kebutuhan hidup sehari- hari serba mahal. Tingkat pendidikan yang
rendah, pengalaman kerja tidak ada, yang menyebabkan perempuan melayu
mengalami kesulitan untuk melihat alternatif lapangan kerja yang akan di masuki.
alumni dari berbagai jurusan yang berkompeten yang siap untuk bekerja mengisi
kekosongan lapangan kerja seperti di perkantoran dan di pabrik maju lainnya.
factor yang menyebabkan para ibu memilih sebagai penenun
a. Rendahnya pendidikan mereka
b. Tidak adanya tanah atau lahan milik mereka untuk diolah
c. Bertenun tidak membutuhkan biaya yanga banyak dan tidak perlu pergi jauh
meninggalkan rumah
d. Bertenun dapat dilakukan setengah hari setelah pekerjaan rumah mereka
selesai.
Dalam pandangan masyarakat terhadap perempuan melayu yang bekerja
sebagai penenun, status sosil mereka di masyarakat sama halnya dengan
perempuan pada umumnya,mereka sama sama mencari kesibukan dengan
bertenun untk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
beberapa manfaat yang di dapat dari perempuan melayu yang bekerja di luar rumah yakni akan menambah sumber penghasilan keluarga sehingga dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik juga dapat pemenuhan kebutuhan sosial serta peningkatan skill dan kompetensi..
Berdasarkan wawancara yang di lakukan oleh peneliti kepada para ibu
yang bertenun, bahwa setelah mereka bekerja untuk menambah pendapatan
keluarga mereka semakin di hargai dan di hormati oleh suaminya dalam keluarga.
Status, kedudukan ibu yang bertenun sama kedudukannya dengan para ibu rumah
dalam keluarga dalam hal mengurus anak dan menyiapkan segala keperluan
keluarga lainnya seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan lain-lain.
Ibu yang bertenun yang sudah berkeluarga mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dengan ibu rumah tangga lainnya.setelah bekerja ibu yang bertenun
pendapat dan sarannya di dalam keluarga semakin dihargai baik pihak suami
maupun pihak keluarga istri
1.2Saran
Sebaiknya para ibu yang berprofesi sebagai penenun di berikan modal yang cukup
agar produk kain tenun yang mereka hasilkan bisa lebih bagus lagi dan di kenal
oleh orang banyak.
Perlu ada penelitian yang lain untuk mengungkap lebih lanjut kehidupan ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, Rosdiana A.2008.Pendidikan Suatu Pengantar,Medan : Cipta pustaka Media.
Farizal Nasution.2007, Budaya Melayu.Badan Perpustakaan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara
Iskandar. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta:GaungPersada.
Karim, Muhammad, Rusli. 1982 Aspek Manusia Dalam Pembangunan Di Indonesia Jakarta : Ghalila Indonesia
Kartono,Kartini. 1986.Psikologi Wanita.Bandung:Alumni
Koentjaraningrat. 1992. Aspek Manusia Dalam Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia
Moleong, J Lexy. 2007 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ollenburger ,C Jane dan Helen A.Moore,2002.Sosiologi Wanita.Jakarta: Pt.RinekaCipta
Poerwatminto.W.J.S. 1992.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : PN Balai Pustaka
Soekamto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: BumiAksara
1994. Konsep konsep Dasar Dalam Sosiologi, Penerbit Pt.Raja Grafindo ,Jakarta
1987. Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta : Rajawali Press
Sayogyo, Pudjiwati. 1983 Sosiologi.Pedesaan.Jilid 1. Bogor: Gajah Mada Universisti
Subadio.Ulfah Maria dan T.O Ihromi. 1994. Peranan dan Kedudukan Wanita
Soewondo , Nani. 1984. Kedudukan Wanita Indonesia Dalam Hukum dan Masyar
akat. Jakarta :Ghalia Indonesia.
Tauchid . 1982. Sosiologi Wanita. Jakarta : Rineka Cipta
Willian. J. Goode ( 2004 ).Sosiologi Keluarga. Terj.Lailahanoum, Jakarta: BumiAksara
(1999). Sosiologi Keluarga. Terj.Lailahanoum, Jakarta: BumiAksara
(1991). Sosiologi Keluarga. Edisi Pertama. Bumi Aksara. Jakarta
Yuliati, Yayuk dan Mangku Poernomo .2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta
lappera Pustaka Utama
Bacaan dari Internet
Waspada–online. 2004.Wanita Berperan Ganda
:http://buteto.wordpress.com/2009/10/28/songket-batubara ( 16/8/2011 8:30 PM)
http://kompasads.com/ 20 July2012| Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan
( 4 /2/2012 8: 35 PM )
http;/www.SongketBatuBara Menjadi Primadona diMalaysia ,( 5/4/ 20:57 WIB )