• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN AKUNTANSI INFLASI DENGAN METODE GENERAL PRICE LEVEL ACCOUNTING SEBAGAI INFORMASI TAMBAHAN PADA PT MAYORA INDAH Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN AKUNTANSI INFLASI DENGAN METODE GENERAL PRICE LEVEL ACCOUNTING SEBAGAI INFORMASI TAMBAHAN PADA PT MAYORA INDAH Tbk."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN AKUNTANSI INFLASI DENGAN METODE GENERAL PRICE LEVEL ACCOUNTING SEBAGAI INFORMASI TAMBAHAN

PADA PT MAYORA INDAH Tbk.

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

OLEH :

REDA INDARMALA 201210170311011

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya maka penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan Akuntansi Inflasi Dengan Metode General Price Level Accounting Sebagai Informasi Tambahan Pada PT Mayora Indah Tbk” dapat terwujudkan, yang digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi. Penulisan Tugas Akhir ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibunda tercinta Alm. Rosida yang telah menjadi motivasi untuk berjuang, Ayah dan Nenek yang telah memberikan doa, dukungan, kasih saying dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat terbalas dengan selembar kertas ini. Semoga ini langkah awal untuk membuat kalian bangga dan bahagia, tanpa motivasi, nasehat dan doa kalian tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik.

2. Ibu Sri Wahjuni Latifah, Dra., Ak., MM. selaku dosen pembimbing pertama yang membantu merumuskan pokok-pokok persoalan dan mengarahkan pada bentuk penyelesaian persoalan tugas akhir, serta mengarahkan dan memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Bapak Waluya Jati, Drs., MM. selaku dosen pembimbing ke dua yang membantu menyempurnakan kalimat dan persoalan-persoalan sehingga penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

(5)

5. Adik-adikku tersayang, Perawat Cantikku Reni Rosita dan Adekku yang gendut Rena Novianti, Terima kasih telah menjadi penyemangat, telah menjadi alasanku untuk berjuang sejauh ini, Sayang kalian selalu.

6. Untuk sahabat-sahabatku Aulia Pratiwi, Agustin Putri, Dwi kurniasari, Nur Sofia L dan Rina Sulistiani yang telah menjadi sahabat kuliah hingga sekarang, semoga selalu terjalin komunikasi yang baik di antara kita dan bakal kangen kalian. Khususnya Herni susyanti terima kasih ya sudah jadi Teman Bimbingan, Teman Belajar dan Teman Berbagi Pemikiran. Kalian adalah yang terbaik.

7. Untuk Ari Anggraeni, terimakasih atas saran dan motivasinya, semangat hidup masih panjang.

8. Untuk teman kosku Oktapia, terima kasih semangatnya, bunga dan kue nya 9. Untuk Kyuhyun dan Jimin, terima Kasih sudah menjadi penghibur dikala

sedih, bersama kalian membuat aku sadar betapa pentingnya untuk siap melangkah mengarungi masa depan.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 28 April 2016

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

1. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 8

1. Laporan Keuangan ... 8

2. Akuntansi Inflasi ... 15

3. Pendekatan Akuntansi Inflasi ... 18

4. Indeks Harga Umum ... 21

5. Penyesuaian Pos-pos ... 22

6. Pengukuran General Price Level Accounting ... 26

C. Kerangka Pemikiran ... 28

III. METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Data dan Sumber Data ... 30

C. Teknik Pengumpulan Data ... 31

D. Teknik Analisis Data ... 31

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 33

(7)

B. Analisis Data ... 36

1. Laporan Keuangan yang akan dinyatakan kembali ... 37

2. Laporan Keuangan sebelum dan sesudah dikonversi ... 39

3. Penyesuaian setelah konversi ... 43

4. Uji Relevansi dan Interpretati ... 44

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Neraca ... 36

Tabel 2. Laporan Laba-Rugi ... 37

Tabel 1.1. Neraca setelah dikonversi ... 38

[image:8.595.149.450.278.576.2]
(9)

DAFTAR LAMPIRAN

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Nova. 2011. Pelaporan keuangan dengan menggunakan metode General Price level Accounting pada PT Gudang Garam Tbk Periode 2011. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/

Belkaoui, Ahmed Riahi (2001), Accounting Theory, Third Edition, Harcourt Brace Company, Orlando-Florida

Boediono, B. (2003). Pelayanan Prima Perpajakan. Rineka Cipta: Jakarta Bursa Efek Indonesia. http://www.idx.co.id.

Cahyono, Yuli Tri . 2003. Pengaruh Inflasi Terhadap Pelaporan Keuangan. Volume 2, No 2. Hal 141-142.

Edwards, edgar dan Bell, Phillip, (1961), The Theory and Measurement of Business Income, Berkeley : University of California Press.

Harahap, Safri, Sofyan. 2008. Teori Akuntansi, Edisi 10, Rajawali Pers (Raja Grafindo Perkasa). Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

Kodrat, David, Sukardi. (2006). Studi Banding Penyusunan Laporan Keuangan dengan Metode Historical Cost Accounting dan General Price Level Accounting pada Masa Inflasi, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 8, No. 2, November 2006: 78-91, Universitas Kristen Petra, Jakarta.

Lanny, 2000. Penerapan akuntansi inflasi dengan metode general price level accounting sebagai informasi tambahan untuk pengambilan keputusan pada laporan keuangan di semua perusahaan di Surabaya. Naskah Publikasi. Surabaya

Na’im, Ainun, 1989, Akuntansi Inflasi, BPFE, Yogyakarta

(11)

Pwee, Leng. (2002), Analisis Terhadap Perlunya Penyesuaian Laporan Keuangan Historis (Conventional Accounting) Menjadi Berdasarkan Tingkat Harga Umum (General Price Level Accounting, Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 2, Nopember 2002: 141 - 155, Universitas Kristen Petra, Jakarta.

Rahmawati, Nurani. 2008. Perlakuan Akuntansi Inflasi Dan Penyajiannya Dalam Laporan Keuangan, Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.1 No.1 : 45-60.

Sari, D. I. 2009. Akuntansi Inflasi dalam Menilai Relevansi Laporan Keuangan Suatu Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Vol. 8, No. 2. pp. 1-13.

Sekaran, Uma. 2009. Research Method For Business Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Buku 1 Edisi 4,Salemba Empat. Jakarta

Soetjipto, Kery. (2000), Analisis Pengaruh Akuntansi Tingkat Harga Umum Terhadap Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laba Ditahan, Dan Rasio Keuangan, JA/FE Untar.Th.IV/01/2000/Edisi Khusus Penelitian.

Sukesti, Fatmawati. 2008. Akuntansi Inflasi Dan Hubungannya Dengan Keandalan Penyajian Laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang.

Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi:Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE- Yogyakarta

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kondisi perekonomian di hampir seluruh negara di dunia diwarnai

dengan situasi inflasi, yaitu kecenderungan harga-harga barang dan jasa

termasuk faktor-faktor produksi, yang diukur dengan satuan mata uang yang

semakin menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga yang

disebabkan oleh inflasi bukan disebabkan oleh faktor teknologi atau pengaruh

musim, misalnya harga naik karena menjelang hari raya tetapi disebabkan

oleh pengaruh mekanisme pasar antara pihak-pihak yang bebas (supply and

demand) .

Indonesia adalah salah satu negara berkembang. Masalah umum yang

sering dihadapi negara berkembang adalah tingginya tingkat inflasi. Sejak

krisis moneter tahun 1998, harga-harga di pasaran cenderung naik.

Pertumbuhan ekonomi yang subur membawa tekanan-tekanan inflasi,

kebijakan-kebijakan moneter baru-baru ini (sejak 2013) bertujuan untuk

mengamankan stabilitas keuangan negara ini, terutama setelah inflasi naik

akibat reformasi harga bahan bakar bersubsidi pada periode 2013 sementara

akhir dari program quantitative easing Federal Reserve (dan ancaman

kenaikan suku bunga AS) menyebabkan capital outflows besar-besaran dari

negara-negara berkembang (menyebabkan pelemahan tajam mata uang

(13)

2

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan dan

minuman, yang kini telah berkembang, PT Mayora Indah Tbk memiliki

jaringan yang luas serta kepercayaan yang tinggi dari para konsumen. Hal

tersebut tentu membuat PT Mayora Indah Tbk lebih meningkatkan lagi

kualitas Produk yang di hasilkan dimana dalam pemprosesan pengolahannya

mempertimbangkan Harga yang sesuai serta hasil yang di inginkan yang tak

luput dari inflasi yang terus-menerus terjadi di Indonesia saat ini. Hal tersebut

tentu berdampak pada penyajian laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi pengguna

laporan keuangan dalam rangka menilai kinerja keuangan perusahaan secara

keseluruhan. Informasi laporan keuangan dianggap memiliki nilai kualitas

informasi jika memenuhi dua unsur yaitu dapat diandalkan (reliable) dan

relevan bagi pengguna laporan keuangan.

Inflasi merupakan masalah yang penuh perhatian di negara manapun.

Sebagai contoh, inflasi dapat meremehkan akun neraca (yaitu persediaan) dan

biaya (yaitu penyusutan). Penilaian inflasi terhadap laporan keuangan sangat

penting karena penilaian ini merupakan salah satu teknik untuk menerapkan

kebijakan-kebijakan dalam pelaporan keuangan. Penilaian juga merupakan

bagian dari proses perencanaan untuk menentukan tindakan bagi kegiatan

perusahaan dimasa yang akan datang. Penilaian inflasi dapat memberikan

informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan perusahaan dalam

pelaporan keuangan. Uniknya pencatatan Akuntansi Indonesia menganut

(14)

3

nilai histories (Historical Cost) yang mengasumsikan bahwa harga-harga (unit

moneter) adalah stabil. Akuntansi konvensional tidak mengakui adanya

perubahan tingkat harga umum maupun perubahan tingkat harga khusus.

Sebagai konsekuensinya, jika terjadi perubahan daya beli seperti pada periode

inflasi, maka laporan keuangan secara ekonomis tidaklah relevan.

Penilaian inflasi juga memberikan gambaran bagi suatu perusahaan,

disamping itu juga perusahaan membutuhkan akuntansi inflasi sebagai

informasi tambahan. Akuntansi inflasi merupakan suatu proses data akuntansi

untuk menghasilkan informasi yang telah memperhitungkan perubahan tingkat

perubahan harga. Manfaat akuntansi inflasi bagi perusahaan menghasilkan

informasi yang menunjukkan ukuran satuan mata uang dengan tingkat harga

yang berlaku. Untuk mengetahui tingkat inflasi pada perusahaan yang sedang

berkembang saat ini banyak menggunakan penilaian akuntansi inflasi. Dengan

penilaian akuntansi inflasi terhadap laporan keuangan pada suatu perusahaan

dapat mengetahui keadaan yang sedang terjadi. Akuntansi inflasi bukan

sebagai pengganti akuntansi konvensional yang telah ada, namun merupakan

informasi tambahan bagi para pemakainya.

Pada masa inflasi telah berubah nilai mata uang yang sekarang tidak bisa

disamakan dengan nilai yang dulu oleh sebab itu muncul prinsip yang

memperhitungkan adanya perubahan nilai mata uang seperti prinsip general

price level accounting ini yang menyesuaikan barang nilai yang berlaku umum

dan menggunakan skala pengukuran yang sama dan tetap bernilai basis historis

(15)

4

General Price Level Accounting atau dikenal sebagai akuntansi tingkat

harga umum menyatakan bahwa nilai sesungguhnya dari rupiah ditentukan

oleh barang atau jasa yang diperoleh, yang biasa disebut daya beli. Akuntansi

tingkat harga umum akan mengadakan penyajian kembali

komponen-komponen laporan keuangan kedalam rupiah pada tingkat daya beli yang sama,

namun sama sekali tidak mengubah prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan

dalam akuntansi berdasarkan nilai historis. Akuntansi penyusutan saat ini

merupakan suatu upaya untuk menyediakan lebih realistis nilai buku dengan

menilai asset sebesar biaya pengganti saat ini, bukan jumlah yang harus

dibayar. Hal ini bertentangan dengan pendekatan nilai historis. Biaya saat ini

(current cost) biasanya dihitung dengan menyesuaikan nilai historis untuk

masa inflasi, selain penyesuaian seperti penyusutan. (Sari: 2009)

Dengan adanya laporan keuangan yang jelas dan nyata pada PT Mayora

Indah Tbk, maka dapat menilai apakah keputusan maupun kebijakan-kebijakan

yang dibuat berdampak positif atau negatif pada perusahaan tersebut, selain itu

juga dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami perkembangan

dari tahun ke tahun, atau justru banyak mengalami kemunduran.

Untuk mengatasi hal ini akuntansi inflasi menjadi suatu pedoman yang

dapat diandalkan dalam menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan.

Berdasarkan alasan tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih

lanjut bentuk skripsi dengan memberi judul “Penerapan Akuntansi Inflasi

(16)

5

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah

yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan Akuntansi Inflasi dengan metode General Price

Level Accounting pada PT Mayora Indah Tbk ?.

2. Apakah penerapan Akuntansi Inflasi dengan metode General Price Level

Accounting sebagai informasi tambahan memberikan manfaat bagi para

pemakai laporan keuangan?.

C. Batasan Penelitian

Batasan masalah pada penelitian ini dimaksudkan untuk mempermudah

analisa dan agar tidak menyimpang. Batasan masalah dalam penelitian ini

adalah hanya pada konsep akuntansi Inflasi tingkat harga umum (General

Price Level Accounting) pada PT Mayora Indah Tbk.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penerapan Akuntansi Inflasi dengan metode General Price

Level Accounting pada PT Mayora Indah Tbk.

2. Penerapan Akuntansi Inflasi dengan menggunakan metode General Price

Level Accounting sebagai informasi tambahan apakah memberikan manfaat

(17)

6

E. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor atau kreditor, Dapat dijadikan salah satu pertimbangan

investor dalam pengambilan keputusan investasi di suatu perusahaan serta

Dapat dijadikan pertimbangan bagi kreditor dalam pengambilan keputusan

untuk pemberian pinjaman.

2. Bagi perusahaan, menjadi bahan pertimbangan atau sebagai referensi

untuk melakukan perbaikan bahwa akuntansi inflasi dapat digunakan

sebagai informasi tambahan pada laporan keuangan konvensional

3. Bagi pihak lain, memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaca yang

Gambar

Tabel 1.3. Neraca GPLA setelah dilakukan Uji Relevan dan interpretatif 2014  44

Referensi

Dokumen terkait

Paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan

Perjanjian sewa menyewa terjadi di jalan Karang Anyer II No 12 RT 006, RW 011, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau yaitu

Dikarenakan daya lekat antara bambu dan beton belum cukup kuat, pada penelitian kali ini akan meneliti penggunaan variasi jarak pemasangan klem selang sebagai kait pada

[r]

Ke- limpahan ikan yang rendah di bagian tengah Su- ngai Cikawung dibuktikan dengan jumlah total hasil tangkapan yang rendah yaitu hanya 85 spe- simen, jauh lebih rendah

a) Secara umum penggunaan ESA tidak digunakan untuk mempertahankan kadar Hb diatas 11,5 g/dL pada orang dewasa pasien dengan CKD (2C). b) Individualisasi terapi diperlukan

Apabila asupan energi pada seseorang tidak seimbang dengan kecukupan gizi tubuh maka akan terjadi gizi kurang atau bahkan gizi buruk (Notoatmodjo, 2005).. Asupan

1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis itu