Informasi Dokumen
- Penulis:
- Wulansasi
- Pengajar:
- Andin Irsadi, S. Pd., M. Si.
- Ir. Nana Kariada T. M., M.Si.
- Sekolah: Universitas Negeri Semarang
- Mata Pelajaran: Biologi
- Topik: Pengembangan Modul Biologi Perikanan Berorientasi Problem Based Learning di SMK Negeri 2 Rembang
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2011
- Kota: Semarang
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya pengembangan modul pembelajaran biologi perikanan yang berorientasi pada Problem Based Learning (PBL). Dalam konteks pendidikan kejuruan, proses pembelajaran harus melibatkan berbagai komponen, seperti tujuan, materi, sumber belajar, metode, dan peran guru. Penekanan pada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK, terutama dalam mata pelajaran produktif, menjadi fokus utama. Modul yang dikembangkan diharapkan dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam pendidikan kejuruan, khususnya dalam pengembangan bahan ajar yang efektif. Ditekankan bahwa modul yang berorientasi PBL dapat membantu siswa untuk belajar mandiri dan aktif dalam menyelesaikan masalah yang relevan dengan konteks nyata. Hal ini penting untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah kelayakan modul biologi perikanan yang dikembangkan dan efektivitasnya terhadap hasil belajar siswa. Penelitian bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan utama: apakah modul memenuhi standar kelayakan menurut BSNP dan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan modul biologi perikanan berorientasi PBL berdasarkan standar BSNP serta untuk mengevaluasi efektivitas modul terhadap hasil belajar siswa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa modul yang dikembangkan tidak hanya memenuhi kriteria kualitas, tetapi juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka membahas berbagai teori yang mendasari pengembangan modul pembelajaran, termasuk definisi modul, karakteristik, dan komponen yang diperlukan untuk menyusun modul yang efektif. Selain itu, dibahas juga tentang pembelajaran dan hasil belajar, serta pentingnya penggunaan modul dalam konteks pendidikan kejuruan.
2.1 Modul Pembelajaran
Modul pembelajaran didefinisikan sebagai unit program pengajaran yang dirancang untuk memfasilitasi proses belajar siswa. Karakteristik modul yang baik mencakup kemampuan untuk digunakan secara mandiri oleh siswa, serta mencakup semua komponen yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan modul harus mempertimbangkan format, tampilan, dan alur yang sistematis.
2.2 Pembelajaran dan Hasil Belajar
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses belajar siswa. Hasil belajar diukur berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Pentingnya evaluasi dalam menentukan efektivitas pembelajaran juga ditekankan, sehingga dapat diketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai.
2.3 Penggunaan Modul dalam Pembelajaran
Modul sebagai sumber belajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan modul memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan sesuai dengan kecepatan masing-masing. Selain itu, modul juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan evaluasi diri terhadap hasil belajar mereka.
2.4 Problem Based Learning (PBL)
PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks untuk belajar. Melalui PBL, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. PBL mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari dalam situasi nyata.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul ini adalah Research and Development (R&D) yang dimodifikasi. Proses ini mencakup beberapa tahap, mulai dari studi pustaka, survei lapangan, penyusunan draf produk, hingga uji coba dan diseminasi. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengembangkan modul yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan standar pendidikan.
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Rembang, yang merupakan satu-satunya SMK perikanan dan kelautan di kota tersebut. Waktu penelitian berlangsung selama periode tertentu yang telah ditentukan, untuk memastikan data yang akurat dan relevan dapat diperoleh.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMK Negeri 2 Rembang. Sampel yang diambil terdiri dari beberapa kelas yang akan dijadikan objek penelitian untuk menguji efektivitas modul yang dikembangkan.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari dua aspek utama, yaitu kelayakan modul yang dinilai berdasarkan standar BSNP dan efektivitas modul terhadap hasil belajar siswa. Penilaian dilakukan melalui instrumen yang telah disusun sebelumnya.
3.4 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian meliputi langkah-langkah sistematis dalam pengembangan modul, mulai dari pengumpulan data, analisis, hingga evaluasi hasil. Setiap tahap dirancang untuk memastikan bahwa modul yang dihasilkan memenuhi kriteria yang ditetapkan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul biologi perikanan berorientasi PBL memenuhi standar kelayakan yang ditetapkan oleh BSNP. Selain itu, efektivitas modul juga terbukti dalam meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan modul yang berorientasi pada PBL dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% validator menyatakan modul biologi perikanan berorientasi PBL lolos penilaian tahap I dan 93,86% lolos penilaian tahap II. Selain itu, tingkat keterterapan modul oleh siswa dan guru juga sangat baik, yang menunjukkan bahwa modul ini dapat diterima dan digunakan dalam pembelajaran.
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian menekankan pentingnya pengembangan modul yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan konteks pembelajaran. Ditekankan bahwa modul yang berorientasi PBL tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk aktif mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi.
4.3 Kendala Penerapan Modul
Kendala yang dihadapi dalam penerapan modul antara lain adalah kurangnya fasilitas pendukung dan keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran. Namun, dengan strategi yang tepat, kendala-kendala tersebut dapat diatasi untuk memastikan efektivitas penggunaan modul.
V. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa modul biologi perikanan berorientasi PBL sangat sesuai dengan standar penilaian bahan ajar menurut BSNP, dapat diterapkan, dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Saran yang diberikan adalah agar modul ini terus dikembangkan dan disempurnakan berdasarkan umpan balik dari pengguna.
5.1 Simpulan
Modul biologi perikanan berorientasi PBL yang dikembangkan dalam penelitian ini terbukti memenuhi kriteria kelayakan dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan PBL dapat diterapkan secara efektif dalam konteks pendidikan kejuruan.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap modul ini dengan melibatkan lebih banyak variabel dan konteks pembelajaran yang berbeda. Selain itu, diharapkan adanya pelatihan bagi guru dalam penerapan modul agar dapat memaksimalkan efektivitasnya di kelas.