• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN - DOCRPIJM 764fc6781b BAB VBAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN SL3#

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN - DOCRPIJM 764fc6781b BAB VBAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN SL3#"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN

PERKOTAAN

5.1.

ARAHAN RTRW KOTA SALATIGA

Kebijakan strategis Kota Salatiga berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4

Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010

2030 yang terkait

dengan Penyusunan RPI2JM Kota Salatiga sebagai berikut :

A.

Tujuan Penataan Ruang

Penataan ruang Kota Salatiga bertujuan mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat pendidikan

dan olahraga di kawasan Kendal

Ungaran

Semarang

Salatiga

Purwodadi (Kedungsepur)

yang berkelanjutan didukung sektor perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan.

B.

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

a.

Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang;

1).

Strategi pemantapan pusat pelayanan kegiatan sesuai dengan fungsinya

a).

Menetapkan hirarki sistem pusat pelayanan secara berjenjang;

b).

Mengembangkan pusat perdagangan berskala regional;

c).

Mengembangkan kegiatan pendidikan menengah kejuruan, akademi, dan

perguruan tinggi hingga ke skala pelayanan regional;

d).

Mengembangkan pusat kegiatan olah raga;

e).

Mengembangkan kegiatan wisata budaya, wisata alam dan wisata buatan; dan

f).

Mengembangkan kegiatan jasa pertemuan dan jasa pameran.

2).

Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem prasarana dan sarana

umum meliputi:

a).

Mengembangkan prasarana telekomunikasi nirkabel berupa tower BTS bersama;

b).

Mengembangkan prasarana listrik dengan sumber energi alternatif;

c).

Meningkatkan dan mengembangkan ketersediaan air baku; dan

d).

Meningkatkan kualitas jaringan irigasi dan distribusi air.

3).

Strategi pengembangan sistem jaringan transportasi jalan yang memperlancar

pergerakan antarpusat kegiatan meliputi:

a).

Mengembangkan jaringan jalan lingkar;

b).

Menata fungsi jaringan jalan; dan

c).

Mengembangkan terminal tipe A, tipe C, dan terminal angkutan kota (angkota).

b.

Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang; dan

1).

Strategi peningkatan fungsi kawasan lindung meliputi:

(2)

c).

Mengembalikan dan mengatur pemanfaatan tanah sesuai peruntukan fungsi

lindung;

d).

Melestarikan kawasan lindung cagar budaya; dan

e).

Melakukan rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung yang telah menurun

fungsinya.

2).

Strategi penyediaan RTH kota yang proporsional meliputi:

a).

Meningkatkan kuantitas RTH hingga 30 (tiga puluh) persen;

b).

Mengembalikan RTH sesuai fungsinya; dan

c).

Mempertahankan RTH yang telah ada.

3).

Strategi perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan efisien

meliputi:

a).

Menetapkan kawasan budi daya sesuai daya dukung dan daya tampung

lingkungan;

b).

Mengarahkan pengembangan kawasan industri di bagian Selatan kota;

c).

Mengarahkan pengembangan kawasan pertanian lahan basah di bagian Timur

kota;

d).

Mendorong pengembangan kawasan budi daya secara vertikal di kawasan

kepadatan tinggi;

e).

Memperhatikan keterpaduan antar kegiatan budi daya; dan

f).

Mengembangkan fasilitas olah raga berskala nasional dan internasional.

4).

Strategi perwujudan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

negara meliputi:

a).

Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar

kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;

b).

Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun

disekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai fungsi khusus pertahanan

dan keamanan dengan kawasan budi daya terbangun; dan

c).

Menjaga dan memelihara aset

aset pertahanan dan keamanan.

c.

Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis.

1).

Strategi pengembangan kawasan strategis sosial budaya meliputi:

a).

Menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi pendidikan berskala

internasional;

b).

Meningkatkan prasarana dan sarana pendidikan tinggi di kawasan strategis; dan

c).

Meningkatkan prasarana dan sarana pusat pendidikan dasar dan pusat

pendidikan menengah di kawasan strategis.

2).

Strategi pengembangan kawasan strategis ekonomi meliputi:

a).

Menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi perdagangan dan jasa;

b).

Meningkatkan prasarana dan sarana perdagangan dan jasa berskala regional; dan

c).

Meningkatkan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan perdagangan

dan jasa.

C.

Rencana Struktur Ruang

(3)

1).

Rencana sistem pusat pelayanan terdiri atas :

a)

Pusat pelayanan kota terdiri atas:

Kelurahan Salatiga;

Kelurahan Kutowinangun;

Kelurahan Gendongan; dan

Kelurahan Kalicacing.

Pusat pelayanan kota memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan jasa dan

perkantoran.

b)

Subpusat pelayanan kota, meliputi :

Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo;

Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti;

Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo; dan

Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir.

Subpusat pelayanan kota, meliputi:

Subpusat pelayanan kota Sidorejo sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi

dan pariwisata;

Subpusat pelayanan kota Sidomukti sebagai pusat pengembangan pelayanan

kesehatan dan pemukiman;

Subpusat pelayanan kota Argomulyo sebagai pengembangan kegiatan industri

dan kegiatan berbasis pertanian meliputi Agrowisata dan Agroindustri; dan

Subpusat pelayanan kota Tingkir sebagai pengembangan kegiatan industri dan

kegiatan berbasis pertanian lahan basah.

c)

Pusat lingkungan

Kelurahan Blotongan;

Kelurahan Bugel;

Kelurahan Kauman Kidul;

Kelurahan Pulutan;

Kelurahan Kalibening;

Kelurahan Tingkir Lor;

Kelurahan Tingkir Tengah;

Kelurahan Noborejo;

Kelurahan Ledok;

Kelurahan Tegalrejo;

Kelurahan Kumpulrejo;

Kelurahan Cebongan;

Kelurahan Kecandran; dan

Kelurahan Dukuh.

Pusat lingkungan sebagai pusat pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial

dan/atau administrasi.

2).

Rencana sistem jaringan prasarana wilayah di Kota Salatiga meliputi :

Rencana sistem jaringan transportasi;

Rencana sistem jaringan energi/kelistrikan;

Rencana sistem jaringan telekomunikasi;

Rencana sistem jaringan sumber daya air; dan

Rencana infrastruktur perkotaan.

Secara spasial rencana struktur ruang Kota Salatiga

dapat dilihat pada

Peta Rencana Struktur

(4)
(5)

D.

Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang wilayah Kota Salatiga meliputi :

1).

Kawasan lindung

a)

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, meliputi :

(1)

Kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat terletak di sebagian Kelurahan

Bugel, sebagian Kelurahan Blotongan, sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul,

sebagian Kelurahan Kutowinangun, dan di ruas Jalan Lingkar Salatiga di Kelurahan

Kumpulrejo dan Kelurahan Dukuh.

(2)

Kawasan resapan air terletak di Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo,

Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul, dan Kelurahan

Kutowinangun.

b)

Kawasan perlindungan setempat, meliputi :

(1)

Kawasan sempadan sungai, terdiri atas :

Sungai Senjoyo di Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan

Sidorejo Kidul, dan Kelurahan Kutowinangun;

Sungai Setro di Kelurahan Kauman Kidul;

Sungai Jetis di Kelurahan Randuacir, Kelurahan Noborejo, Kelurahan

Cebongan, Kelurahan Ledok, Kelurahan Sidorejo Kidul, dan Kelurahan

Kutowinangun;

Sungai Ngaglik di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir, Kelurahan

Tegalrejo, Kelurahan Ledok, Kelurahan Gendongan, dan Kelurahan

Kutowinangun;

Sungai Nanggulan di Kelurahan Kutowinangun;

Sungai Ngawen di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Tegalrejo, dan Kelurahan

Mangunsari;

Sungai Sraten di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan

Dukuh, dan Kelurahan Kecandran;

Sungai Sawahan di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan

Kecandran; dan

Sungai Ngemplak di Kelurahan Dukuh dan Kelurahan Kecandran.

(2)

Kawasan sekitar mata air, meliputi :

Mata air Kalitaman;

Mata air Kalisombo;

Mata air Benoyo;

Mata air Siluwing; dan

Mata air Kaligethek.

(3)

Kawasan sekitar embung atau waduk terletak di kawasan embung atau waduk di

Kecamatan Argomulyo.

(4)

RTH kota, meliputi :

RTH publik eksisting seluas kurang lebih 260 (dua ratus enam puluh) hektar

(6)

Hutan kota seluas kurang lebih 29 (dua puluh sembilan) hektar terdapat

di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Tegalrejo,

Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Dukuh;

Taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang lebih 26 (dua puluh

enam) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga;

Pemakaman seluas kurang lebih 52 (lima puluh dua) hektar yang tersebar

di wilayah Kota Salatiga;

Kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 (lima puluh) hektar

Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul,

Kelurahan Kutowinangun;

Jalur hijau seluas kurang lebih 24 (dua puluh empat) hektar tersebar di

wilayah Kota Salatiga; dan

Taman wisata seluas kurang lebih 79 (tujuh puluh sembilan) hektar di

Kelurahan Kumpulrejo.

RTH privat eksisting seluas 365 (tiga ratus enam puluh lima) hektar atau

kurang lebih 6,4 (enam koma empat) persen dari luas wilayah meliputi:

RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih 340 (tiga ratus empat puluh)

hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan

Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha seluas kurang lebih

25 (dua puluh lima) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga.

c)

Kawasan Cagar Budaya, meliputi :

(1)

Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 (nol

koma tiga) hektar; dan

(2)

Bangunan bersejarah di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kalicacing, Kelurahan

Kutowinangun, dan Kelurahan Sidorejo Lor.

d)

Kawasan Rawan Bencana Alam merupakan kawasan rawan longsor.

Kawasan rawan longsor, meliputi :

sebagian Kelurahan Blotongan;

sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul;

sebagian Kelurahan Kutowinangun;

sebagian Kelurahan Bugel;

sebagian Kelurahan Randuacir; dan

sebagian Kelurahan Kumpulrejo.

e)

Kawasan lindung geologi merupakan kawasan imbuhan air.

Kawasan imbuhan air berupa cekungan air tanah Salatiga dan cekungan air tanah

Rawapening meliputi:

Kecamatan Argomulyo;

Kecamatan Tingkir;

Kecamatan Sidorejo; dan

Kelurahan Sidomukti.

f)

Kawasan Lindung Lainnya

Kawasan lindung lainnya berupa kawasan perlindungan plasma nutfah. Kawasan

(7)

Gandaria (

buvca macrophilla

) di Kelurahan Mangunsari;

Kesambi (

scleichera oleosa

) di Kelurahan Kalicacing;

Rejasa

(elaecanpur grandiflora

) di Kelurahan Kalicacing; dan

Pule (

alstonia scholaris

) di Kelurahan Mangunsari.

2).

Kawasan budidaya

a)

Kawasan peruntukan perumahan, meliputi :

(1)

Perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu lebih besar dari 5336 jiwa per

kilometer persegi, terdapat di :

Kelurahan Kutowinangun;

Kelurahan Gendongan;

Kelurahan Ledok;

Kelurahan Tegalrejo;

Kelurahan Kalicacing; dan

Kelurahan Salatiga.

(2)

Perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2668 hingga 5336 jiwa per

kilometer persegi, terdapat di :

Kelurahan Tingkir Tengah;

Kelurahan Cebongan;

Kelurahan Mangunsari; dan

Kelurahan Sidorejo Lor.

(3)

Perumahan dengan kepadatan rendah yaitu kurang dari 2668 jiwa per kilometer

persegi, terdapat di :

Kelurahan Sidorejo Kidul;

Kelurahan Kalibening;

Kelurahan Tingkir lor;

Kelurahan Kumpulrejo;

Kelurahan Noborejo;

Kelurahan Randuacir;

Kelurahan Kecandran;

Kelurahan Dukuh;

Kelurahan Blotongan;

Kelurahan Bugel;

Kelurahan Kauman Kidul; dan

Kelurahan Pulutan.

b)

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, meliputi :

(1)

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa pasar tradisional, meliputi :

Kecamatan Sidorejo;

Kecamatan Tingkir;

Kecamatan Argomulyo; dan

Kecamatan Sidomukti.

(2)

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa pusat perbelanjaan, meliputi :

Kelurahan Salatiga;

(8)

Kelurahan Kalicacing.

(3)

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa toko modern terdapat di:

Kecamatan Sidorejo;

Kecamatan Tingkir;

Kecamatan Argomulyo; dan

Kecamatan Sidomukti.

c)

Kawasan peruntukan perkantoran, meliputi :

(1)

Kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan, terdapat di :

Pusat pemerintahan kota di Jalan Letjend. Sukowati Kelurahan Kalicacing;

Jalan Ki Penjawi di Kelurahan Sidorejo Lor;

Jalan Hasanudin di Kelurahan Mangunsari;

Jalan Marditomo di Kelurahan Sidorejo Kidul; dan

Jalan Argo Boga di Kelurahan Randuacir.

(2)

Kawasan peruntukan perkantoran swasta, terdapat di :

Kelurahan Salatiga;

Kelurahan Kutowinangun;

Kelurahan Kalicacing;

Kelurahan Gendongan;

Kelurahan Sidorejo Lor;

Kelurahan Mangunsari;

Kelurahan Sidorejo Kidul; dan

Kelurahan Randuacir.

d)

Kawasan peruntukan industri, meliputi :

(1)

Kawasan peruntukan industri kecil, ditetapkan di:

Kelurahan Kutowinangun;

Kelurahan Gendongan;

Kelurahan Tingkir Lor; dan

Kelurahan Tingkir Tengah.

(2)

Kawasan peruntukan industri menengah, ditetapkan di:

Kelurahan Sidorejo Kidul; dan

Kelurahan Noborejo.

(3)

Kawasan peruntukan industri besar non polutan, ditetapkan di:

Kelurahan Kutowinangun;

Kelurahan Ledok;

Kelurahan Mangunsari;

Kelurahan Cebongan;

Kelurahan Randuacir; dan

Kelurahan Noborejo.

e)

Kawasan peruntukan pariwisata, meliputi:

(1)

Kawasan peruntukan pariwisata budaya, meliputi :

Pariwisata budaya Batu Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul;

Pariwisata budaya Goa Asmorodono di Kelurahan Kecandran; dan

(9)

(2)

Kawasan peruntukan pariwisata alam, meliputi :

Wisata Agro Salib Putih di Kelurahan Kumpulrejo;

Wisata Hutan Karet di Kelurahan Bugel; dan

Wisata Agro Salak di Kelurahan Kecandran.

(3)

Kawasan peruntukan pariwisata buatan, meliputi :

Pariwisata buatan wisata air dan permainan di Kelurahan Cebongan; dan

Pariwisata buatan wisata kuliner di Kelurahan Sidorejo Lor dan Kelurahan

Blotongan.

f)

Kawasan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat

kota, meliputi :

(1)

Alun

alun kawasan pemerintahan meliputi lapangan Pancasila terdapat di

Kelurahan Kalicacing yang berfungsi sebagai kegiatan rakyat dan rekreatif.

(2)

Lokasi plasa bangunan ibadah tersebar pada setiap pembangunan prasarana

ibadah yang terdapat di wilayah kota.

(3)

Lokasi lahan parkir yang terdapat di wilayah kota meliputi area permukiman dan

pusat

pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pariwisata dan pemerintahan.

(4)

Pengembangan lapangan olah raga di Kota Salatiga meliputi:

Rencana pembangunan Sport and Youth Center di Kelurahan Kecandran dan

Kelurahan Sidorejo Lor;

Lapangan olah raga di tiap kecamatan; dan

Stadion Kridanggo.

g)

Kawasan ruang evakuasi bencana, meliputi :

(1)

Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Bugel di

lapangan Prampelan Blotongan dan halaman atau gedung pertemuan Kecamatan

Sidorejo;

(2)

Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Sidorejo Kidul dan Kelurahan

Kutowinangun di lapangan sepak bola Sidorejo Kidul dan gedung pertemuan

Kecamatan Tingkir; dan

(3)

Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Randuacir dan Kelurahan

Kumpulrejo di halaman dan gedung pertemuan Kecamatan Argomulyo dan

lapangan sepak bola Randuacir.

h)

Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal adalah area khusus untuk

Pedagang Kaki Lima (PKL), terdapat di :

Kawasan PKL Kridanggo di Kelurahan Kalicacing;

Kawasan PKL Lapangan Pancasila di Kelurahan Kalicacing;

Kawasan PKL Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kutowinangun

dan Kelurahan Kalicacing;

Kawasan PKL Pasar Andong di Kelurahan Mangunsari; dan

Kawasan PKL Margosari di Kelurahan Salatiga.

i)

Kawasan peruntukan lainnya, meliputi :

(1)

Kawasan peruntukan pertanian

(a).

Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan, meliputi :

(10)

sawah beririgasi teknis ditetapkan sebagai kawasan lahan pertanian

pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 274 (dua ratus tujuh

puluh empat) hektar terletak di sebagian Kelurahan Ledok, Kelurahan

Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Kalibening,

Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Salatiga,

dan Kelurahan Kauman Kidul;

sawah beririgasi setengah teknis terletak di sebagian Kelurahan

Tingkir Tengah, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kecandran,

Kelurahan Pulutan, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Bugel, dan

Kelurahan Kauman Kidul; dan

sawah beririgasi sederhana terletak di sebagian Kelurahan Ledok,

Kelurahan Pulutan, Kelurahan Blotongan, dan Kelurahan Kauman

Kidul.

Kawasan peruntukan pertanian lahan kering ditetapkan sebagai kawasan

lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 205 (dua

ratus lima) hektar, meliputi:

sebagian Kecamatan Sidorejo;

sebagian Kecamatan Tingkir;

sebagian Kecamatan Argomulyo; dan

sebagian Kecamatan Sidomukti.

(b).

Kawasan peruntukan holtikultura meliputi:

sebagian Kecamatan Argomulyo; dan

sebagian Kecamatan Sidomukti.

(c).

Kawasan peruntukan perkebunan, meliputi :

sebagian Kelurahan Bugel;

sebagian Kelurahan Blotongan; dan

sebagian Kelurahan Kauman Kidul.

(d).

Kawasan peruntukan peternakan meliputi peternakan ternak besar, ternak

kecil dan unggas ditetapkan di sebagian Kecamatan Argomulyo dan sebagian

Kecamatan Sidomukti.

(2)

Kawasan peruntukan perikanan meliputi perikanan budi daya air tawar terdapat

di:

Kelurahan Kauman Kidul;

Kelurahan Pulutan; dan

Kelurahan Tingkir Tengah.

(3)

Kawasan peruntukan hutan rakyat, meliputi:

sebagian Kelurahan Blotongan;

sebagian Kelurahan Sidorejo Lor;

sebagian Kelurahan Kauman Kidul;

sebagian Kelurahan Pulutan;

sebagian Kelurahan Kutowinangun;

sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul;

(11)

sebagian Kelurahan Noborejo;

sebagian Kelurahan Ledok;

sebagian Kelurahan Tegalrejo;

sebagian Kelurahan Kumpulrejo;

sebagian Kelurahan Randuacir;

sebagian Kelurahan Cebongan;

sebagian Kelurahan Kecandran; dan

sebagian Kelurahan Dukuh.

(4)

Kawasan pelayanan umum, meliputi :

(a).

Kawasan pelayanan umum pendidikan, meliputi:

Pendidikan dasar tersebar di Kota Salatiga;

Pendidikan menengah terdapat di subpusat pelayanan kota;

Pendidikan tinggi terdapat di subpusat pelayanan kota; dan

Pendidikan luar sekolah.

(b).

Kawasan pelayanan umum meliputi tempat ibadah keagamaan yang tersebar

di Kota Salatiga.

(c).

Kawasan pelayanan umum kesehatan, meliputi:

Pelayanan kesehatan dasar, meliputi:

Puskesmas pembantu meliputi Kelurahan Blotongan, Kelurahan

Sidorejo Lor, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Bugel, Kelurahan Kauman

Kidul, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan

Gendongan, Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Noborejo,

Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Randuacir,

Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan Mangunsari; dan

Puskesmas meliputi Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Tegalrejo,

Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Sidorejo Lor, dan Kelurahan

Sidorejo Kidul.

Pelayanan kesehatan rujukan, meliputi:

Rumah sakit umum daerah tipe B terdapat di Kelurahan Mangunsari;

Rumah sakit umum dr. Ario Wirawan terdapat di Kelurahan

Mangunsari;

Rumah sakit umum dr. Asmir terdapat di Kelurahan Kutowinangun;

Balai pengobatan penyakit paru-paru terdapat di Kelurahan

Kalicacing; dan

Puskesmas rawat inap terdapat di Kelurahan Cebongan.

(5)

Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan, meliputi:

Korem di Kelurahan Salatiga;

Kodim di Kelurahan Salatiga;

Koramil di Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan

Randuacir dan Kelurahan Mangunsari;

Yonif 411 Kostrad di Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Gendongan, Kelurahan

Mangunsari dan Kelurahan Tegalrejo;

(12)

Satlantas Kota Salatiga di Kelurahan Salatiga; dan

Polsek di Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan

Randuacir, dan Kelurahan Mangunsari.

(6)

Kawasan peruntukan olah raga dan rekreasi meliputi:

Rencana

Sport and Youth Center

di Kelurahan Kecandran dan Kelurahan

Sidorejo Lor;

Lapangan olahraga di tiap Kecamatan;

Gelanggang Olah Raga (GOR) dan Stadion Kridanggo; dan

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

Secara spasial rencana pola ruang Kota Salatiga dapat dilihat pada

Peta Rencana Pola Ruang

(13)
(14)

Arahan RTRW Kota Salatiga dalam bidang Cipta karya berdasarkan Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030,

diuraikan pada tabel berikut.

TABEL V. 1

ARAHAN RTRW KOTA SALATIGA UNTUK BIDANG CIPTA KARYA

Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

KAWASAN LINDUNG (1) RTH kota, meliputi :

 RTH publik eksisting seluas kurang lebih 260 (dua ratus enam puluh) hektar atau kurang lebih 4,6 (empat koma enam) persen dari luas wilayah meliputi:

 Hutan kota seluas kurang lebih 29 (dua puluh sembilan) hektar terdapat di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Dukuh;

 Taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang lebih 26 (dua puluh enam) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga;

 Pemakaman seluas kurang lebih 52 (lima puluh dua) hektar yang tersebar di wilayah Kota Salatiga;

 Kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 (lima puluh) hektar Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kutowinangun;

 Jalur hijau seluas kurang lebih 24 (dua puluh empat) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan

 Taman wisata seluas kurang lebih 79 (tujuh puluh sembilan) hektar di Kelurahan Kumpulrejo.

 RTH privat eksisting seluas 365 (tiga ratus enam puluh lima) hektar atau kurang lebih 6,4 (enam koma empat) persen dari luas wilayah meliputi:

 RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih 340 (tiga ratus empat puluh) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan

 Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha seluas kurang lebih 25 (dua puluh lima) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga.

(2) Kawasan Cagar Budaya, meliputi :

 Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 (nol koma tiga) hektar; dan

 Bangunan bersejarah di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Kutowinangun, dan Kelurahan Sidorejo Lor.

KAWASAN BUDIDAYA

(1) Kawasan peruntukan perumahan, meliputi :

a) Perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu lebih besar dari 5336 jiwa per

1). RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN TERDIRI ATAS : a) Pusat pelayanan kota terdiri atas:

 Kelurahan Salatiga;

 Kelurahan Kutowinangun;

 Kelurahan Gendongan; dan

 Kelurahan Kalicacing.

Pusat pelayanan kota memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan jasa dan perkantoran. b) Subpusat pelayanan kota, meliputi :

 Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo;

 Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti;

 Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo; dan

 Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir. Subpusat pelayanan kota, meliputi:

 Subpusat pelayanan kota Sidorejo sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi dan pariwisata;

 Subpusat pelayanan kota Sidomukti sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dan pemukiman;

 Subpusat pelayanan kota Argomulyo sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis pertanian meliputi Agrowisata dan Agroindustri; dan

 Subpusat pelayanan kota Tingkir sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis pertanian lahan basah.

c) Pusat lingkungan

 Kelurahan Blotongan;

 Kelurahan Bugel;

 Kelurahan Kauman Kidul;

 Kelurahan Pulutan;

 Kelurahan Kalibening;

 Kelurahan Tingkir Lor;

 Kelurahan Tingkir Tengah;

 Kelurahan Noborejo;

 Kelurahan Ledok;

 Kelurahan Tegalrejo;

 Kelurahan Kumpulrejo;

(15)

Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang kilometer persegi, terdapat di :

 Kelurahan Kutowinangun;

 Kelurahan Gendongan;

 Kelurahan Ledok;

 Kelurahan Tegalrejo;

 Kelurahan Kalicacing; dan

Kelurahan Salatiga.

b) Perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2668 hingga 5336 jiwa per kilometer persegi, terdapat di :

 Kelurahan Tingkir Tengah;

 Kelurahan Cebongan;

 Kelurahan Mangunsari; dan

 Kelurahan Sidorejo Lor.

c) Perumahan dengan kepadatan rendah yaitu kurang dari 2668 jiwa per kilometer persegi, terdapat di :

 Kelurahan Sidorejo Kidul;

 Kelurahan Kalibening;

 Kelurahan Tingkir lor;

 Kelurahan Kumpulrejo;

 Kelurahan Noborejo;

 Kelurahan Randuacir;

 Kelurahan Kecandran;

 Kelurahan Dukuh;

 Kelurahan Blotongan;

 Kelurahan Bugel;

 Kelurahan Kauman Kidul; dan

 Kelurahan Pulutan.

 Kelurahan Kecandran; dan

 Kelurahan Dukuh.

Pusat lingkungan sebagai pusat pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi.

2). RENCANA PENGEMBANGAN AIR MINUM a) Sistem penyediaan air minum, meliputi :

(1) Sistem jaringan perpipaan, meliputi:

Rencana peningkatan jaringan perpipaan yang dikelola oleh PDAM meliputi Kelurahan Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Bugel, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir dan Kelurahan Noborejo.

Rencana peningkatan jaringan perpipaan yang dikelola oleh kelompok masyarakat meliputi Kelurahan Bugel, Kelurahan Kauman Kidul, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Cebongan dan Kelurahan Mangunsari.

(2) Sistem jaringan non perpipaan, meliputi:

Rencana peningkatan jaringan non perpipaan dikelola oleh penduduk sendiri meliputi Kelurahan Blotongan, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Pulutan dan Kelurahan Salatiga.

Rencana peningkatan hidran umum bagi penduduk yang tidak mampu meliputi Kelurahan Bugel, Kelurahan Cebongan, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo dan Kelurahan Sidorejo Kidul.

b) Rencana sistem penyediaan air minum Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Air Minum sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.5 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

c) Pengembangan sistem pelayanan air minum non perpipaan akan diatur lebih lanjut oleh peraturan walikota.

3). RENCANA PENGEMBANGAN AIR LIMBAH KOTA a) Rencana sistem pengelolaan air limbah kota

(1) Rencana sistem pembuangan air limbah setempat meliputi:

Peningkatan kualitas septictank dan/atau cubluk;

 Peningkatan kualitas pengumpulan/pengangkutan lumpur tinja; dan

Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kelurahan Kumpulrejo. (2) Rencana sistem pembuangan air limbah terpusat meliputi:

(16)

Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

Salatiga, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Tingkir Tengah; dan

Pembangunan IPAL skala kawasan.

b) Rencana sistem pengelolaan air limbah Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Air Limbah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

4). RENCANA PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN a) Sistem persampahan kota

(1) Rencana pengembangan TPA, meliputi :

Peningkatan kinerja TPA Ngronggo di Kelurahan Kumpulrejo dengan menggunakan sistem controlled landfill;

Pengembangan TPA Ngronggo di Kelurahan Kumpulrejo dengan menggunakan sistem saniter; dan

Peningkatan teknologi pengolahan sampah dengan composting dan daur ulang. (2) Rencana pengembangan TPS meliputi:

Peningkatan kinerja TPS di Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Gendongan, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo dan Kelurahan Mangunsari; dan

Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru. (3) Rencana pengembangan TPST meliputi:

Peningkatan kinerja TPST di Kelurahan Dukuh; dan

Pengembangan TPST di Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Mangunsari. b) Rencana pengembangan sistem persampahan Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam

peta Rencana Jaringan Prasarana Persampahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.7 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

5). RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA DRAINASE KOTA a) Sistem drainase kota, meliputi :

(1) Jaringan drainase primer meliputi:

Saluran Kalitaman;

Saluran Kalioso;

Sungai kedungringis;

 Saluran Kutowinangun;

Sungai Tugu;

Sungai Jaten;

(17)

Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

Saluran Bugel Timur;

Saluran Bugel Barat;

Saluran Sarirejo;

Saluran Tapen;

Saluran Kauman;

Saluran Sucen;

Saluran Kalisawo;

Sungai Gandu;

Sungai Ngemplak;

Sungai Sawahan;

Sungai Sraten;

Sungai Ngawen;

Sungai Andong;

Sungai Jetis;

Sungai Ngaglik;

Saluran Cebongan;

Sungai Nanggulan;

Sungai Ngaglik;

Sungai Jetis;

Sungai Setro; dan

Sungai Senjoyo.

(2) Jaringan drainase sekunder, meliputi:

Saluran Andong;

Saluran Sidenan;

Saluran Kalicacing;

Saluran Karanganyar;

 Saluran Progo;

Saluran Jalan Jend. Sudirman;

Saluran Tugu Barat;

Saluran Tugu Timur;

Saluran Andong;

Saluran Kedung Kopyah;

Saluran Kebon Samas;

Saluran Kalipancur;

 Saluran Bulu;

Saluran Pabelan;

Saluran Blotongan;

(18)

Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

Saluran Banjaran;

Saluran Jalan Veteran;

Saluran Kenteng;

Saluran Cabean;

Saluran Bendosari;

Saluran Warak;

Saluran Klampean;

Saluran Noborejo;

Saluran Brajan;

Saluran Tegalrejo;

Saluran Nanggulan;

Saluran Benoyo;

Saluran Gendongan;

Kalisari;

Saluran Druju;

Saluran Jamban;

Saluran Tambak Boyo;

Saluran Siluwing;

Saluran Kalilondo;

Saluran Sidali;

Saluran Tingkir Tengah;

Saluran Cengek; dan

Saluran Isep-isep.

(3) Jaringan drainase tersier meliputi saluran drainase di kawasan perumahan tersebar di wilayah Kota Salatiga.

b) Rencana sistem drainase Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Drainase sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

INDIKASI PROGRAM POLA RUANG BIDANG CIPTA KARYA INDIKASI PROGRAM STRUKTUR RUANG BIDANG CIPTA KARYA 1. Ruang Terbuka Hijau Kota

Indikasi program dalam perwujudan Ruang Terbuka Hijau Kota, meliputi :

 Pengembangan RTH Publik

 Pembangunan taman RT, taman RW Taman Lingkungan, taman Kecamatan dan taman kota

 Pembangunan hutan kota (arboretum)

 Pembangunan taman turus jalan

 Pembebasan tanah di sempadan sungai untuk RTH Publik

1. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Indikasi program dalam perwujudan Pengembangan Sisitem Penyediaan Air Minum, meliputi:

 Peningkatan penyediaan air minum

 Pengembangan SPAM Kel.Kalibening, Tingkir Lor

 Pengembangan SPAM Kel.Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo

 Pengembangan SPAM Kel.Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Kecandran

 Pengembangan SPAM Kel.Dukuh, Salatiga, Bugel

(19)

Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

 Pembangunan pemakaman terpadu di tiap kecamatan sebagai RTH Publik

 Pembebasan tanah di sempadan SUTET untuk RTH Publik

 Pembangunan Hutan Kota

2. Kawasan peruntukan perumahan

Indikasi program dalam perwujudan kawasan peruntukan perumahan, meliputi :

 Pengembangan Kasiba lisiba

 Peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan

 Peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh dan rumah tangga miskin

 Pembangunan RUSUNAWA

 Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap II

 Pengembangan SPAM Kel.Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo

 Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap III dan IV

2. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase) a. Air Limbah

Pengembangan sistem pengelolaan air limbah kota, meliputi :

 Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)

 Peningkatan instalasi pengolahan air limbah industri bahan berbahaya

 Pembangunan IPAL komunal (sewerage) b. Persampahan

Pengembangan sistem persampahan kota, meliputi :

 Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru

 Peningkatan kinerja TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)

 Pengembangan 3R dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)

 Revitalisasi TPA dari open dumping menjadi sanitary landfill c. Drainase

Pengembangan sistem drainase kota, meliputi :

 Pemeliharaan jaringan drainase primer dan drainase sekunder

 Peningkatan jaringan drainase tersier di kawasan perumahan

(20)

Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW

Kota Salatiga Tahun 2010-2030, diuraikan pada tabel berikut.

TABEL V. 2

IDENTFIKASI KAWASAN STRATEGIS KOTA (KSK) BERDASARKAN RTRW KOTA SALATIGA Kawasan Strategis Kota Salatiga Sudut Kepentingan Lokasi/ Batas Kawasan

a. Kawasan strategis

pendidikan dasar dan

menengah (learning center) di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor; dan

b. Kawasan strategis

pendidikan tinggi di

Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Pulutan.

Kawasan strategis sosial budaya

a. Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor. b. Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Pulutan.

Kawasan strategis perdagangan dan jasa di Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun.

Kawasan strategis ekonomi

Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun.

Sumber: Perda No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030

Sedangkan identifikasi indikasi program RTRW Kota Salatiga terkait pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya berdasarkan Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota

Salatiga Tahun 2010-2030, diuraikan pada tabel berikut.

TABEL V. 3

IDENTIFIKASI INDIKASI PROGRAM RTRW KOTA SALATIGA TERKAIT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

No Usulan Program Utama Lokasi

Merupakan

1. Pengembangan RTH Publik

 Pembangunan taman RT, taman RW Taman Lingkungan, taman Kecamatan dan taman kota

Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK

 Pembangunan hutan kota (arboretum) Kelurahan Mangunsari, Kumpulrejo

Tidak APBD/APBN KLH

 Pembangunan taman turus jalan Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK

 Pembebasan tanah di sempadan sungai untuk RTH Publik

Kota Salatiga Tidak APBD Tapem

 Pembangunan pemakaman terpadu di tiap kecamatan sebagai RTH Publik

Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK

 Pembebasan tanah di sempadan SUTET untuk RTH Publik

Kota Salatiga Tidak APBD PLN/Tapem

 Pembangunan Hutan Kota Kota Salatiga Tidak APBD/APBN KLH

2. Pengembangan kawasan peruntukan

perumahan

 Pengembangan Kasiba lisiba Tidak APBD/APBN DTK

 Peningkatan kualitas prasarana

lingkungan perumahan

Tidak APBD/APBN DTK

 Peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh dan rumah tangga miskin

Tidak APBD/APBN DTK

 Pembangunan RUSUNAWA Kecamatan

Argomulyo

Tidak APBD/APBN DTK

3. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

 Peningkatan penyediaan air minum

 Pengembangan SPAM Kelurahan

Kalibening, Tingkir Lor

Kelurahan Kalibening,

(21)

No Usulan Program Utama Lokasi

 Pengembangan SPAM Kelurahan

Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo

Kelurahan Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo

Tidak APBD/APBN PDAM

 Pengembangan SPAM Kelurahan

Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Kecandran

Tidak APBD/APBN PDAM/DTK

 Pengembangan SPAM Kelurahan

Dukuh, Salatiga, Bugel

Kelurahan Dukuh, Salatiga, Bugel

Tidak APBD/APBN PDAM/DTK

 Pengembangan SPAM Rawa Pening

tahap I

Rawa Pening Tidak APBD/APBN PDAM

 Pengembangan SPAM Rawa Pening

tahap II

Rawa Pening Tidak APBD/APBN PDAM

 Pengembangan SPAM Kelurahan

Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo

Kelurahan

Rawa Pening Tidak APBD/APBN PDAM

4. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)

 Air Limbah

 Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)

Kelurahan Kumpulrejo

Tidak APBD/APBN DTK

 Peningkatan instalasi pengolahan air limbah industri bahan berbahaya

Kelurahan Mangunsari, Ledok, Cebongan dan

Noborejo

Tidak APBD/APBN DTK/KLH

 Pembangunan IPAL komunal

(sewerage)

 Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru

Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK

 Peningkatan kinerja TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)

Kelurahan Dukuh Tidak APBD/APBN DTK

 Pengembangan 3R dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)

 Revitalisasi TPA dari open dumping menjadi sanitary landfill

Kelurahan Kumpulrejo

Tidak APBD/APBN DTK

 Drainase

 Pemeliharaan jaringan drainase primer dan drainase sekunder

Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DPU

 Peningkatan jaringan drainase tersier di kawasan perumahan

(22)

5.2.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan

pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung

sejak Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam

RKPD. Beberapa substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun

2011

2016 sebagai berikut :

5.2.1.

Visi Kota Salatiga Tahun 2011

2016

Visi Kota Salatiga Tahun 2011

2016 adalah:

“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat“

SEJAHTERA mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas

umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan lingkungan;

MANDIRI mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat

yang berkemampuan serta berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan

semangat kewirausahaan untuk meningkatkan potensi dan daya saing daerah. Sehingga dapat

diharapkan akan tercipta kehidupan masyarakat yang mandiri atau berdikari di bidang ekonomi,

yang didasarkan pada tujuan akhirnya yaitu untuk mensejahterakan rakyat. Kemandirian inilah

yang mendasari segala kebijakan Pemerintah Daerah yang akan selalu berorientasi pada

kesejahteraan rakyat tanpa membedakan suku, agama, golongan maupun konstituen/basis

politik;

BERMARTABAT

bermakna

untuk

mewujudkan

Kota

Salatiga

sebagai

pusat

penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip prinsip tata pemerintahan yang bersih,

profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan

yang tinggi terhadap hak asasi manusia.

Penjabaran visi tersebut diatas dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL V. 4

PENJELASAN VISI

Visi Penjelasan Visi Pokok-pokok Visi

“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat”.

Sejahtera

Mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum,

pelayanan publik dan pembangunan

berwawasan lingkungan.

1. Tersedianya fasilitas dan layanan kesehatan yang memadai utamanya bagi warga kurang mampu.

2. Tersedianya pelayanan pendidikan yang berkualitas dan pemerataan akses pendidikan.

3. Tersedianya fasilitas publik seperti sarana-prasarana jalan, jembatan dan lingkungan yang nyaman untuk setiap aktivitas masyarakat.

Mandiri

Mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang berkemampuan serta berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan

semangat kewirausahaan untuk

meningkatkan potensi dan daya saing daerah. Di dalam keseluruhan makna dimaksud, mandiri juga mengandung arti melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mengutamakan keselarasan pembangunan, toleransi, dan hubungan antar pemangku

1. Meningkatnya pemberdayaan

perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan.

2. Meningkatnya peran serta seluruh anggota masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

3. Meningkatnya kreativitas dan

kemampuan inovasi dalam

menghadapi persaingan global

(23)

Visi Penjelasan Visi Pokok-pokok Visi kepentingan.

Bermartabat

Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga

sebagai pusat penyelenggaraan

pemerintahan yang tunduk pada prinsip prinsip tata pemerintahan yang bersih,

profesional, berwibawa, demokratis,

menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia.

1. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

2. Pelayanan publik yang profesional. 3. Menjunjung tinggi supermasi hukum.

Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016

5.2.2.

Misi Kota Salatiga Tahun 2011

2016

Misi Kota Salatiga untuk periode tahun 2011-2016 dirumuskan sebagai berikut:

1.

Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar

2.

Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

3.

Mengembangkan penanganan atas penyandang masalah kesejahteraan sosial

4.

Meningkatkan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan dan partisipasi masyarakat

dalam proses pembangunan

5.

Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka memperkuat identitas dan jati diri daerah

6.

Mengembangkan Hubungan yang Sinergis Antara Pemangku Kepentingan Pembangunan

7.

Meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan prinsip-prinsip good governance

8.

Mengembangkan pemahaman politik melalui budaya politik demokratis yang santun dan

mengedepankan supremasi hukum

9.

Mengembangkan pengarusutamaan Gender dalam berbagai bidang kehidupan dan

(24)

5.2.3.

Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan Kota Salatiga secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

1.

MISI 1 : Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1) Mengembangkan pemerataan

akses dan mutu pendidikan pada

jenjang pendidikan

PAUD,SD-MI,SMP-MTS, SMU/SMK/MA

1) Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pada semua jenjang

pendidikan dalam rangka

meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat

2) Meningkatnya keterjangkauan

pelayanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat

3) Meningkatnya kelayakan dan

sertifikasi tenaga pendidik dan kependidikan

4) Meningkatnya kualitas dan relevansi

pendidikan pada semua jenjang

pendidikan termasuk kualitas pendidik dan tenaga kependidikan

5) Meningkatnya kesesuaian kurikulum dan kebutuhan dunia kerja

6) Meningkatnya pembinaan dan

pemasyarakatan olahraga dan

kepemudaan

1) Meningkatkan kualitas aparatur

pendidikan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)di bidang pendidikan 2) Memantapkan komitmen dan sinergitas

peningkatan mutu pendidikan melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

pembangunan pendidikan antara

Pemerintah Kota dan pemangku

kepentingan pendidikan Kota Salatiga

3) Kemitraan dan Kerjasama

Membangun kemitraan dan kerjasama

dengan stakeholder guna menjamin

relevansi dan daya saing pendidikan 4) Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan 5) Pemberdayaan Satuan Pendidikan Sekolah

sebagai pelaku utama proses pembelajaran diberi kewenangan dan otoritas lebih luas dalam menentukan cara-cara pencapaian target dan output yang ingin dicapai berkaitan dengan manajemen yang akan dikembangkan, penggalian potensi sumber daya, jalinan hubungan dengan instansi vertikal serta kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang berda dalam koridor dan kerangka regulasi yang berlaku. Hal ini

merupakan implementasi dari Misi

Pertama, yaitu mewujudkan sistem

pendidikan yang demokratis dan bermutu 6) Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan

Peningkatan kualitas hasil pendidikan merupakan tuntutan mendesak dalam mempersiapkan output seiring dengan

1) Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan PAUD

2) Meningkatkan pemerataan, mutu,

relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar

3) Meningkatkan pemerataan, mutu,

relevansi dan daya saing serta perluasan

akses penyelenggaraan pendidikan

menengah

4) Meningkatkan pemerataan, mutu,

relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal

5) Meningkatkan pemerataan, mutu,

relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus 6) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan pada pendidikan formal dan non formal

7) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan

8) Meningkatkan prestasi keolahragaan

9) Meningkatkan wawasan kebangsaan,

kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan

10) Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran

11) Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur

12) Meningkatkan disiplin aparatur

13) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur

(25)

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan marakkan persaingan keunggulan sumber

daya manusia baik pada tataran lokal, regional maupun global. Kondisi ini

berkaitan dengan kualitas lulusan

pendidikan yang tidak dapat ditawar lagi.

Persoalan pembangunan mentalitas

kemandirian sangat penting untuk dapat

diwujudkan karena akan sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan

individu yang bersangkutan di masyarakat

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

2) Meningkatkan cakupan, jenis

dan kualitas layanan

kesehatan masyarakat dan kelurga berencana

1) Meningkatnya kualitas dan

kapasitas pelayanan kesehatan

masyarakat baik pelayanan

kesehatan dasar maupun rujukan

1) Meningkatkan pelayanan kesehatan

masyarakat dengan mengoptimalkan peran pelaksana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di tingkat puskesmas, puskesmas pembantu maupun RSUD

Peningkatan mutu pelayanan farmasi

komunitas dan klinis

2) Mendorong pemerataan, jangkauan dan

mutu pelayanan kesehatan secara

menyeluruh (promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif) terpadu,

berkesinambungan sesuai standar

pelayanan minimal

Meningkatkan pelayanan prima kepada

mayarakat

2) Tersedianya fasilitas pelayanan

kesehatan dengan biaya yang

terjangkau

Mengembangkan model pelayanan strategis

dan unggulan untuk upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan

Memberikan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin dan rentan

3) Terlaksananya Pembinaan di bidang kesehatan dan keluarga berencana

1) Peningkatan pembinaan kesehatan dan keluarga berencana kepada masyarakat termasuk keluarga miskin dan rentan

2) Meningkatkan perilaku sehat dan

pemberdayaan masyarakat melalui

pendekatan keluarga dan kemitraan

menuju kemandirian masyarakat

3) Mendorong peningkatan kondisi kesehatan lingkungan melalui pengendalian kualitas lingkungan

Mengembangkan model pemberdayaan

keluarga dan masyarakat serta meningkatkan

kemitraan dalam upaya mndorong

kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat

4) Tersedianya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana bagi warga miskin/kurang mampu

1) Pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin dan rentan

Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan bagi masyarakat msikin dan rentan

(26)

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

ketersediaan,pemerataan,mutu dan

pelayanan keluarga berencana

dan pelayanan keluarga berencana serta pemasangan alat kontrasepsi, termasuk bagi keluarga miskin

5) Peningkatan kualitas SDM tenaga kesehatan dan keluarga berencana

1) Pengembangan dan pemantapan

manajemen SDM kesehatan

2) Peningkatan kompetensi dan

profesionalisme SDM kesehatan melalui kemitraan dengan organisasi profesi dan

lembaga terkait untuk memenuhi

kebutuhan DN dan peluang pasar LN

Pengembangan mutu SDM Kesehatan melalui peningkatan kualitas institusi pendidikan kesehatan dan pelatihan SDM

6) Pengendalian penyebaran HIV AIDS dan penyakit menular lain

1) Peningkatan Upaya Pencegahan HIV AIDS dan Penyakit Menular Lainnya

Peningkatan dan Perluasan upaya pencegahan untuk pengguna narkoba suntik, penularan melalui hubungan seksual tidak aman dan melalui ibu ke bayi

2) Meningkatkan dan memperluas cakupan perawatan, dukungan dan pengobatan 3) Penguatan Kemitraan, Sistem Kesehatan

dan Sistem Masyarakat

4) Meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan

Peningkatan upaya perawatan dan dukungan pengobatan

7) Peningkatan kesehatan ibu dan

anak melalui penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita

1) Penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita

2) Mengembangkan kemitraan dan

meningkatkan mutu perbaikan gizi

masyarakat dan institusi

Mendorong peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, kesehatan sekolah, kesehatan kerja dan asusila

8) Menurunnya angka kesakitan Meningkatkan Surveilance penyakit dan

kualitas kesehatan lingkungan

Memutus mata rantai penularan penyakit menular dan menekan angka kematian akibat penyakit menular,KLB/wabah dan bencana 9) Peningkatan status gizi masyarakat Pemberdayaan masyarakat, LSM, swasta dan

sektor terkait dalam upaya penanggulangan masalah gizi dan pencapaian keluarga sadar gizi

Pemenuhan makanan tambahan dan suplemen gizi bagi ibu hamil,ibu nifas,bayi,balita,anak sekolah dasar dari keluarga kurang mampu atau bermasalah gizi

10) Melindungi kesehatan masyarakat

dengan menjamin tersedianya

upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menitikberatkan pada pelayanan prima

11) Meningkatnya sarana dan

jangkauan KIE bidang kesehatan kepada masyarakat

Meningkatkan pemahaman terhadap KIE Mendorong pemahaman tentang KIE dan

kesehatan rproduksi remaja melalui

(27)

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan masyarakat

3) Meningkatkan kualitas dan

kecepatan pelayanan akte catatan sipil(Akte Kelahiran, KTP) dan

dokumen administrasi

kependudukan lainnya (Surat

Keterangan Domisili, Surat

Keterangan Pindah, Kartu Keluarga)

Peningkatan mutu pelayanan dokumen catatan sipil dan dokumen administrasi kependudukan lainnya

1) Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil melalui pengembangan database kependudukan dan catatan sipil dengan mengoptimalkan peran pelaksana pelayanan di tingkat kelurahan dan kecamatan

2) Meningkatkan kepemilikan dokumen

kependudukan dan catatan sipil melalui pemanfaatan peran aparat pemerintah

desa dalam peningkatan kesadaran

masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan dan catatan sipil

Peningkatan kerjasama, koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

4) Menciptakan kemandirian dalam bidang ketahanan pangan

1) Meningkatkan penyediaan sumber

pangan alternative

Mendorong penyediaan sumber pangan

alternatif

Peningkatan sumber pangan alternatif 2) Tercapainya analisis pola pangan

harapan masyarakat

Mendorong Pola Pangan Harapan masyarakat Meningkatkan Pola Pangan Harapan

masyarakat 5) Meningkatkan layanan dan fasilitas

serta akses masyarakat terhadap kesediaan sanitasi dan air bersih

Tersedianya sanitasi dan air bersih Optimalisasi akses masyarakat terhadap sanitasi dan air bersih

Pengembangan jaringan air limbah rumah tangga

Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016

2.

MISI 2 : Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1) Meningkatkan pembangunan

infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya ungkit terhadap pembangunan ekonomi dan sosial

dengan mengutamakan

kepentingan masyarakat luas

Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak ekonomi sosial, transportasi, komunikasi dan informatika, tata kota, perumahan dan pemukiman

1) Optimalisasi pembangunan infrastruktur potensial berdaya dukung transportasi

Peningkatan peningkatan sarana dan

prasarana transportasi

2) Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar masyarakat

1) Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar masyarakat

2) Pembangunan sarana

prasarana/infrasturktur yang fundamental, memiliki asas manfaat yang luas dengan perancanaan yang matang

2) Meningkatkan konservasi dan

pemanfaatan lingkungan hidup

1) Menurunnya pencemaran

lingkungan

Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pencemaran/ perusakan LH serta koordinasi

1) Meningkatkan upaya konservasi dan

(28)

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

ekonomi 2) Meningkatkanpemberdayaan /partisipasi

masyarakat dalam pelestarian LH

2) Meningkatnya kualitas dan

kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air dan pemanfaatan lingkungan hidup

Optimalisasi Konservasi sumber daya alam Revitalisasi

3) Meningkatkan kualitas dan

kuantitas pengelolaan limbah padat dan cair serta pelayanan penanganan sampah

Meningkatnya kuantitas dan kualitas pengelolaan limbah padat, limbah cair dan sampah

Optimalisasi pengelolaan sampah Peningkatan kinerja TPA Ngronggo,

peningkatan TPS dan pengembangan TPST

Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016

3.

MISI 3 : Mengembangkan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1) Meningkatkan kualitas dan

kuantitas rehabilitasi dan

penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

1) Menurunnya jumlah penyandang

masalah kesejahteraan sosial

2) Terciptanya peningkatan

pembinaan terhadap para

penyandang masalah kesejahteraan sosial

3) Terwujudnya jaminan dan

perlindungan Sosial bagi

penyandang masalah kesejahteraan sosial

4) Terlaksananya pelayanan

rehabilitasi dan sarana prasarana kesejahteraan sosial

1) Peningkatan akses penduduk terhadap lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha bagi penduduk

2) Jaminan dan perlindungan sosial pagi penyandang masalah kesejahteraan sosial 3) Pembinaan dan Pelatihan Bagi para

penyandang masalah kesejahteraan sosial

1) Memperbaiki program perlindungan sosial dan meningkatkan akses pelayanan dasar 2) Peningkatan kesejahteraan sosial melalui

penanganan, perlindungan jaminan sosial dan rehabilitasi bagi PMKS

1) Menurunnya Prosentase Rumah

tangga Miskin

1) Mengurangi beban pengeluaran

masyarakat miskin

2) Meningkatkan kemampuan dan

pendapatan masyarakat miskin

3) Mengembangkan dan menjamin

keberlanjutan usaha mikro dan kecil 4) Mensinergikan kebijakan dan program

penanggulangan kemiskinan

1) Memperbaiki program perlindungan social 2) Meningkatkan akses pelayanan dasar

3) Pemberdayaan kelompok masyarakat

miskin

4) Menciptakan pembangunan yang inklusif

2) Meningkatkan upaya penanganan mitigasi bencana dan penanganan keluarga korban paska bencana

1) Meningkatnya kesadaran

masyarakat dalam meminimalkan potensi terjadinya bencana

Gambar

TABEL V. 1
TABEL V. 2
TABEL V. 4
TABEL V. 6
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan bank BUMN diindonesia yaitu, BRI, MANDIRI, BNI dan BTN sebagai obyek penelitian, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif sertadata yang digunakan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERTRANSAKSI MASYARAKAT NON MUSLIM DI BANK SYARIAH (Studi pada BNI Syariah KC

Selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah banyak memberikan dukungan serta kebijakan pada akademik saya.. Hapsari,

Cooling Tower mini dengan menggunakan bahan dari plastik berupa ember dengan memberikan 1 buah fan di bagian bawah dan 2 buah fan di bagian atas yang berfungsi

faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa Islam merupakan agama tauhid yang mengajak manusia untuk memurnikan ibadah mereka hanya kepada Allah dan

Dalam Pasal 82 dan Pasal 83 dapat disimpulkan bahwa korporasi (dalam hal ini perusahaan perfilman yang berstatus badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang usaha

Pada SMP/MTs yang siswanya berstatus sosial ekonomi lebih tinggi, dana APBS yang bersumber dari Pemerintah berproporsi 55,66%, iuran siswa 27,72% sedangkan dari sumber lain