• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.l Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Prasiklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Make a Match Berbantuan Media Komik Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas Belaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.l Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Prasiklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Make a Match Berbantuan Media Komik Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas Belaja"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

54

hasil analisis data dan pembahasan, yang akan diuraikan berikut ini.

4.l Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Prasiklus

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 5 di SD Negeri 01 Tuntang semester II setelah dilakukan pengamatan dengan melakukan wawancara dengan wali kelas dan melihat hasil belajar siswa belum menunjukkan hasil belajar yang memuaskan atau belum mencapai target kreteria ketuntasan minimal 6,5.

Berdasarkan hasil observasi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas 5 SD Negeri Tuntang 01 pada semester II masih banyak siswa yang kurang antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, proses pembelajaran yang dilaksanakan guru kelas 5 sudah baik akan tetapi dalam pembelajaran belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif dan masih menggunakan metode ceramah yang tidak di kembangkan, guru menjelaskan materi dan siswa mendengarkan penjelasan sambil mencatat sehingga mata pelajaran IPS dirasa membosankan dan bersifat informatif, dan pada saat siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tak banyak dari siswa yang mengajukan sebuah pertanyaan, siswa masih ada perasaan takut untuk bertanya dan menyampaikan pendapat, dan jika kondisi seperti ini dibiarkan hal ini menyebabkan menurunnya hasil belajar dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran untuk siswa kelas 5 di SD Negeri 01 Tuntang dalam mata pelajaran IPS.

(2)

Tabel 4.1

Hasil Belajar IPS Prasiklus

Ketuntasan Frekuensi Presentase

Tuntas 9 43 %

Tidak Tuntas 12 57 %

Jumlah Siswa 21 100 %

Nilai Maksimum 95

Nilai Minimum 50

Rata-rata 67,4

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh nilai hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.3, hasil data sebagai subyek penelitian kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dari jumlah siswa satu kelas ada 21 siswa, terdapat 9 siswa yang tuntas atau 43 %, dan terdapat 12 siswa yang belum tuntas atau 57 % dan rata-rata yang di dapat untuk kelas hanya 67,4

Peneliti dengan melihat kondisi pembelajaran IPS yang hasilnya belum memenuhi target KKM melakukan suatu tindakan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model Make-A Match. Suatu model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar lebih bersemangat belajar, model pembelajaran ini dapat membuat siswa aktif belajar, bisa memperdalam materi dengan lebih luas sehingga dapat membantu memperbaiki hasil belajar siswa.

Peneliti melakukan observasi terkait dengan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri Tuntang 01 terhadap mata pelajaran IPS dengan jumlah 21 orang, berikut hasil aktivitas belajar IPS prasiklus

Tabel 4.2

Hasil Aktivitas Belajar Prasiklus

Berdasarkan tabel aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan bahwa 4 siswa ( 19 %) berada pada kategori sangat tinggi, 15 siswa (71%) berada pada

Rentan Nilai Kategori Frekuensi Presentase

≥ 32,28 Sangat Tinggi 4 19%

21,52 – 32,27 Tinggi 15 71%

10,76 – 21,51 Cukup 2 10%

(3)

kategori tinggi, 2 siswa (10%) berada pada kategori cukup dan 0 siswa (0%) pada kategori rendah

4.1.2 Siklus 1 4.1.2.1Perencanaan

Setelah mendapatkan data dari kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dan mengetahui hasil belajar dan aktivitas belajar maka peneliti merencanakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPS dimulai dengan melanjutkan ke siklus I dalam penelitian peneliti memulainya dengan menyusun RPP Siklus I menggunakan langkah-langkah metode Make-A Match yang dilakukan selama 3 kali pertemuan, dalam pembelajaran peneliti berperan sebagai pengajar dalam kelas, persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan siklus I yaitu dengan mempersiapkan media yang dibutuhkan dalam pembelajaran yaitu contoh teks proklamasi, video pembelajaran detik detik proklamasi, dan peneliti harus membuat media komik interaktif yang membutuhkan waktu selama 2 minggu, kemudian peneliti menyiapkan pembelajaran menggunakan metode Make-A Match yaitu membuat sebuah kartu pasangan yang terdiri dari 27 kartu soal dan 27 kartu jawaban dan membuat variatif dalam metode tersebut, menyiapkam soal evaluasi untuk dikerjakan siswa. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang akan diisi dan diamati oleh wali kelas 5 selama peneliti melaksanakan pembelajaran.

4.1.2.2Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dengan model Make-A Match akan diuraikan sebagai berikut.

1. Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 4 April 2017, pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I sebagai berikut.

a. Kegiatan Pembuka

(4)

dan guru mengecek kesiapan siswa mulai dari alat tulis yang digunakan, lalu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran IPS yang harus dicapai dalam pertemuan I, untuk mengawalinya peneliti mengajak siswa untuk bernyanyi lagu kebangsaan “Maju Tak Gentar” lalu dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai lagu kebangsaanyang dinyanyikan

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang dibahas. Bagaimana peristiwa Rengasdengklok?, Bagaimana penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan?, lalu bagaimana Detik-detik dalam Proklamasi Kemerdekaan?, beberapa siswa bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, setelah itu siswa melihat video pembelajaran mengenai detik-detik proklamasi, siswa sangat antusias dalam melihat video tersebut dan mendengarkan penjelasan dari peneliti. Setelah melihat video pengajar membentuk siswa dalam 1 kelas menjadi 4 kelompok yang berisi 5 sampai 6 orang dalam 1 kelompok, pengajar memberikan soal untuk di diskusikan bersama kelompok tersebut mengenai Bagaimana naskah Proklamasi disusun dan bagaimana bunyi naskah Proklamasi dan siswa sangat antusias dalam mengerjakan dan setelah selesai berdiskusi siswa maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi

c. Kegiatan Penutup

(5)

2. Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2017, pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II sebagai berikut.

a. Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran pada pertemuan ke II ini pengajar memulainya dengan salam dan doa, mengecek kehadiran siswa dan untuk mencairkan suasana guru mengajak anak untuk yel-yel “tepuk semangat”, dan selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan I tentang badan usaha yang terbentuk di Indonesia dan selanjutnya menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang tokoh yang terlibat dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan, setelah materi sudah tersampaikan kepada siswa guru membentuk kelompok dalam 1 kelas menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, guru membagikan pada setiap kelompok sebuah media pembelajaran berupa Komik Interaktif sesuai dengan materi IPS tentang upaya mempertahankan kemerdekaaan dan guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan berdiskusi apa isi komik tersebut dan menjawab soal yang diberikan oleh guru, setelah siswa selesai berdiskusi, siswa membacakan hasil diskusi dalam kelompok di depan kelas dan guru akan memberikan penghargaan berupa point keaktifan, dan guru akan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi yang dipelajari

c. Kegiatan Penutup

(6)

belajar dengan baik, dan guru menyampaikan untuk pembelajaran IPS di pertemuan ke III

3. Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat, 12 April 2017, pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan pada pertemuan III sebagai berikut.

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal pada pertemuan ke III ini guru memulainya dengan mengucapkan salam, berdoa dan mengecek kehadiran siswa, guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari dan selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajran IPS

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti siswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya, guru mengajak siswa untuk bermain menggunakan kartu Make-A Match dengan membentuk kelompok dalam satu kelas menjadi 2 kelompok masing-masing terdiri daro 10 – 11 siswa, guru membagikan kelompok 1 sebuah kartu soal, dan kelompok 2 dengan kartu jawaban, guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka kelompok 1 harus mengerjakan soal dalam kartu soal tersebut dan mencari jawaban serta mencocokan dengan kartu jawaban yang dipegang oleh kelompok II, dan guru akan memberikan waktu selama 1 menit dan memberikan point untuk setiap jawaban yang ada, kegiatan ini diulang kembali secara bergantian untuk kelompok I dan II. Setelah selesai permainan guru memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerja kelompok selama permainan dan siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi

c. Kegiatan penutup

(7)

dengan permainan tersebut, dan guru menyimpulkan pembelajaran IPS dan menutupnya dengan doa.

4.1.2.3Hasil Tindakan

Pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan guru melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make-A Match siswa dapat belajar secara aktif dan terlibat dalam pembelajaran IPS secara langsung, akhir pembelajaran IPS pada siklus I pada pertemuan ke III dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran Make-A Match pada mata pelajaran IPS selama proses pembelajaran sebagai terlihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Tindakan Model Pembelajaran Make-A Match Siklus I

No Aspek yang diamati Tindakan

1 Menyiapkan kelas dan mengecek kesiapan siswa 2 Memberikan Apersepsi sesuai dengan Materi pelajaran 3 Memberikan motivasi belajar yang menyangkut isi

materi yang dibahas

5 Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Make A Match

6 Membentuk siswa dalam beberapa kelompok 7 Memberikan siswa dalam 2 kelompok, 1 kelompok

diberikan kartu soal dan dan 1 kelompok kartu jawaban 8 Menjelaskan aturan dalam permainan

9 Menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa mengenai permainan

-

10 Memberikan kesempatan siswa kelompok kartu soal untuk membaca soal dan mencari jawaban

11 Mengajak siswa untuk melakukan permainan kartu 12 Mendampingi siswa melakukan permainan

13 Mencatat Skor perolehan kelompok pada permainan 14 Meminta kelompok presentasi untuk kartu yang sudah

(8)

jawaban

15 Mencatat skor perolehan 2 kelompok dan menentukan pemenangnya

16 Memberikan penghargaan kepada kelompok pemenang - 17 Membagikan soal evaluasi untuk mengetahui

penguasaan materi

18 Melakukan refleksi selama melakukan kegiatan pembelajaran

19 Mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran

20 Mengevaluasi pembelajaran

Berikut ini merupakan hasil belajar siswa kelas 5 di SD Negeri 01 Tuntang dari siklus I yang sudah dilaksanakan.

Tabel 4.4

Hasil Belajar Siswa Siklus I

Ketuntasan Frekuensi Persentase

Tuntas 14 66,7 %

Tidak Tuntas 7 33,3 %

Jumlah Siswa 21 100 %

Nilai Maksimum 90

Nilai Minimum 50

Rata-rata 70,1

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.4, hasil data sebagai subyek penelitian kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dari jumlah siswa satu kelas ada 21siswa, terdapat 14 siswa yang tuntas atau 66,7%, dan terdapat 7 siswa yang belum tuntas atau 33,3 % dengan rata-rata kelas 70,1

(9)

Tabel 4.5

Hasil Aktivitas Belajar Siklus I

Berdasarkan tabel aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan bahwa 7 siswa ( 33%) berada pada kategori sangat tinggi, 10 siswa (48%) berada pada kategori tinggi, 4 siswa (19%) berada pada kategori cukup dan 0 siswa (0%) pada kategori rendah.

4.1.2.4Refleksi

Siklus I yang sudah dilaksanakan kemudian di amati untuk melihat kekurangan yang ada dalam sikuls I dan di perbaiki pada siklus II, hal-hal yang perlu diberbaiki dalam melaksanakan pembelajaran dengan model Make-A Match berbantu media komik interaktif kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang untuk pembelajaran pada siklus berikutnya yaitu:

Guru :

1. Penyampaian materi terlalu lama sehingga siswa menjadi bosan

2. Ada beberapa aspek yang harus disampaikan dalam pembelajaran tapi masih terlewat

3. Kurang memperhatikan alokasi waktu dalam pembelajaran

4. Saat permainan kartu berpasangan kelompok yang dibagi terlalu besar sehingga kelas ramai, dan guru sulit mengendalikannya

5. Untuk media komik, guru membuat cerita terlalu singkat

Siswa :

Rentan Nilai Kategori Frekuensi Presentase

≥ 32,28 Sangat Tinggi 7 33%

21,52 – 32,27 Tinggi 10 48%

10,76 – 21,51 Cukup 4 19%

(10)

1. Sulit dikondisikan karena siswa terlalu bersemangat dalam mengikuti permainan kartu berpasangan

2. Masih ada siswa yang berkerja secara individual

3. Masih ada siswa yang masih pasif mengikuti pembelajaran

4. Saat siswa membaca komik sedikit bosan karena terlalu sedikit isi komiknya

Tindak Lanjut :

1. Memaksimalkan pembelajaran dengan model Make-A Match dengan berbantuan media komik interaktif

2. Melakukan persiapan dalam pembelajaran agar lebih matang 3. Mengelola kelas agar lebih baik lagi

Dilihat dari indikator kinerja dimana penelitian PTK ini berhasil jika 80% siswa mencapai ketuntasan belajar ≥ 65, maka Siklus I ini belum berhasil.

4.1.3 Siklus II 4.1.3.1Perencanaan

Setelah melaksanakan siklus I dan menganalisis hasil dari siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan untuk kekurangan dari siklus I, persiapan yang dilakukan untuk siklus II adalah membuat RPP terlebih dahulu dengan menggunkan model Make-A Match, menyiapkan media pembelajaran berupa komik interaktif ke dua dan menyiapkan instrumen.

4.1.3.2Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dengan model Make-A Match akan diuraikan sebagai berikut.

1. Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 18 April 2017, pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I sebagai berikut.

(11)

Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuka dengan salam dan doa, dan selanjutnya guru mengecek kesiapan siswa dalam belajar, guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “Halo Halo Bandung” yang terkait dengan materi yang akan disampaikan tentang upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang didalamnya terjadi peristiwa sejarah tentang pertempuran di beberapa daerah di Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS.

b. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti guru dan siswa melakukan kegiatan tanya jawab tentang beberapa materi yang di pelajari dan guru sedikit menjelaskan materi selanjutnya guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi, siswa diharapkan dapat menyebutkan 9 pertempuran yang terjadi di beberapa daerah, guru menampilkan sebuah video pembelajaran tentang gambaran perjuangan bangsa Indonesia pada saat berperang melawan penjajah, jadi dengan siswa melihat peristiwa tersebut siswa dapat lebih paham melihat secara visual menggunakan video, setelah melihat video guru memberikan kesempatan untuk siswa menyampaikan isi dari video, dan guru membentuk kelas menjadi 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5-6 orang, guru memberikan sebuah soal acak yang dipilih setiap kelompok untuk dikerjaka, siswa diharapkan dapat bekerja sama dengan baik, siswa yang sudah selesai diharapkan dapat menyampaikan hasil diskusi bersama kelompok

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan siswa juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat mengenai pembelajaran yang dilakukan, dan guru menyampaikan kepada siswa untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran IPS di pertemuan selanjutnya

(12)

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, 20 April 2017, pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II sebagai berikut.

a. Kegiatan Pembuka

Pertemuan II dimulai dengan berdoa dan salam dari guru, lalu guru menyiapkan kelas, persiapan siswa dalam belajar, dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS bahwa siswa akan diajak untuk bermain sambil belajar menggunakan kartu pasangan

b. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti guru sedikit mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Setelah siswa sudah siap guru membentuk kelompok menjadi 3 kelompok, dalam 1 kelompok terdiri dari 7 siswa, lalu guru menjelaskan aturan permainan, Guru membagikan kartu Kartu soal untuk kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3 dan Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari dan mencocokkan kartu jawaban yang sudah ada di depan kelas dan memberikan batasan waktu maksimum selama 1 menit,setiap kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3 harus berkompetisi mengerjakan soal dan mencari kartu jawaban di depan kelas, sementara siswa bermain guru akan memberikan skor dengan memberikan point tanda bintang untuk kelompok yang cepat dan tepat dalam menjawab Guru mencatat kelompok yang sudah mendapatkan pasangan, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil belajar, dalam kegiatan tersebut selain siswa merasakan pembelajaran yang menyenangkan siswa dapat belajar, memperdalam materi yang telah dipelajari, serta melatih keaktifan anak dalam belajar

(13)

Dalam kegiatan penutup ini yang dilakukan guru adalah memberikan kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari dan guru memberikan penguatan materi

3. Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat, 21 April 2017, pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan pada pertemuan III sebagai berikut.

a. Kegiatan Pembuka

Dalam pertemuan kedua kegiatan pembuka guru mengucapkan salam dan untuk mencairkan suasana guru mengejak siswa untuk senam pendek sambil bernyanyi “papa tume tume papa”, dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti guru mengulas kembali materi yang disampaikan sebelumnya dan melakukan tanya jawab dengan siswa di kelas, lalu guru memberikan sebuah media pembelajaran berupa komik interaktif dan siswa akan membaca komik tersebut dan berdiskusi dengan teman sebangku apa isi dari komik tersebut dan siswa di berikan kebebasan untuk bertanya, menyampaikan pendapat dan isi dari komik tersebut, setelah siswa memahaminya guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan kepada setiap individu, setelah siswa menyelesaikan kegitan dikelas guru memberikan sebuah penghargaan berupa medali dan point keaktifan berupa sticker bintang, dan mengumumkan siapa pemenang dari permainan menggunkan model Make-A Match pada pertemuan kedua, semua siswa sangat antusias

c. Kegiatan Penutup

(14)

bersemangat, tekun dalam belajar agar bisa mencapai mimpi besar yang mereka harapkan

4.1.3.3Hasil Tindakan

Pelaksanaan siklus II yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan guru melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make-A Match siswa dapat belajar secara aktif dan terlibat dalam pembelajaran IPS secara langsung, akhir pembelajaran IPS pada siklus II pada pertemuan ke III dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran Make-A Match pada mata pelajaran IPS selama proses pembelajaran sebagai terlihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Tindakan Model Pembelajaran Make-A Match Siklus II

No Aspek yang diamati Tindakan

1 Menyiapkan kelas, memberi salam dan mengecek kesiapan siswa

2 Memberikan Apersepsi sesuai dengan Materi pelajaran melalui video pembelajaran

3 Menyediakan media pembelajaran komik interaktif untuk siswa belajar

5 Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran Make A Match

6 Membentuk siswa dalam beberapa kelompok

7 Memberikan siswa dalam 3 kelompok, masing-masing kelompok berisi 7 orang

8 Menjelaskan aturan dalam permainan

9 Menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa mengenai permainan

-

10 Memberikan kesempatan siswa kelompok kartu soal untuk membaca soal dan mencari jawaban

(15)

13 Mencatat Skor perolehan kelompok pada permainan 14 Meminta kelompok presentasi untuk kartu yang sudah

mendapat pasangan dengan mencocokan soal dan jawaban

15 Mencatat skor perolehan 3 kelompok dan menentukan pemenangnya

16 Memberikan penghargaan kepada kelompok pemenang 17 Membagikan soal evaluasi untuk mengetahui

penguasaan materi

18 Melakukan refleksi selama melakukan kegiatan pembelajaran

19 Mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran

20 Mengevaluasi pembelajaran

Pelaksanaan siklus II diakhiri dengan mengerjakan soal test untuk mengetahui hasil dari peningkatan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Make-A Match, hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Ketuntasan Frekuensi Persentase

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.6, hasil data sebagai subyek penelitian kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dari jumlah siswa satu kelas ada 21 siswa, terdapat 20 siswa yang tuntas atau 95,2%, dan terdapat 1 siswa yang belum tuntas atau 4,8 % dengan rata-rata kelas 80,2

Peneliti melakukan observasi terkait dengan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri Tuntang 01 terhadap mata pelajaran IPS dengan jumlah 21 orang, berikut hasil aktivitas belajar IPS siklus II

Tabel 4.8

(16)

Berdasarkan tabel aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan bahwa 11 siswa ( 52%) berada pada kategori sangat tinggi, 8 siswa (38%) berada pada kategori tinggi, 2 siswa (10%) berada pada kategori cukup dan 0 siswa (0%) pada kategori rendah

4.1.3.4Refleksi

Setelah pembelajaran siklus II selesai peneliti dan observer melakukan refleksi selama pembelajaran yang berlangsung 3 kali pertemuan, berikut kekurangan yang ditemukan pada pembelajaran siklus II:

Guru:

1. Kurang memperhatikan alokasi waktu

2. Video pembelajaran yang ditampilkan durasi terlalu lama

Siswa:

1. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bekerjasama ‘

2. Kondisi kelas sedikit kurang terkendali karena siswa terlalu antusias mengikuti permainan

4.2 Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif yang telah dilakukan dapat diketahui dari siklus I pembelajaran IPS dengan materi tentang peran para tokoh pejuang dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, dari 21 siswa pada kondisi awal ada 9 siswa yang sudah tuntas dan 12 siswa yang belum tuntas, setelah guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match yang belum tuntas meningkat 7 anak yang belum tuntas pada siklus I, dan pada

Rentan Nilai Kategori Frekuensi Presentase

≥ 32,28 Sangat Tinggi 11 52%

21,52 – 32,27 Tinggi 8 38%

10,76 – 21,51 Cukup 2 10%

(17)

siklus ke II menjadi 1 anak yang belum tuntas atau tidak mencapai KKM (Kreteria Ketuntasan Minimum)

Berikut ini merupakan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 yang disajikan pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Perbandingan hasil belajar setiap siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang mata pelajaran IPS

No Nama Prasiklus Siklus I Siklus II Ketuntasan

1. C 60 65 85 Tuntas

2. A 80 70 85 Tuntas

3. DA 50 60 70 Tuntas

4. D 75 90 90 Tuntas

5. F 55 65 75 Tuntas

6. F 95 85 90 Tuntas

7. HH 50 60 70 Tuntas

8. I 80 60 80 Tuntas

9. A 60 50 70 Tuntas

10. Y 65 70 80 Tuntas

11. RS 60 80 85 Tuntas

12. R W 60 60 70 Tuntas

13. S 50 70 85 Tuntas

14. H 60 50 75 Tuntas

15. OAH 85 53 70 Tuntas

16. P S 55 65 60 Tidak Tuntas

17. R 60 80 85 Tuntas

18. V 80 85 90 Tuntas

19. SP 90 90 95 Tuntas

20. Y 60 70 85 Tuntas

21. ZG 85 90 90 Tuntas

(18)

Prasiklus Siklus I Siklus II

43%

66.7%

95.2%

Dari tabel 4.9 pada prasiklus 9 siswa (43%) lulus KKM dan 12 siswa (57%) tidak lulus KKM. Pada siklus I 14 siswa (66,7%) lulus KKM dan 7 siswa (33,3%) tidak lulus KKM. Pada siklus II 20 siswa (95,2%) lulus KKM dan `1 siswa (4,8%) tidak lulus KKM. Perbandingan hasil belajar untuk prasiklus, siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel 4.10.

Tabel 4.10

Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II

Ketuntasan Prasiklus Siklus I Siklus II

F % F % F %

Tuntas 9 43% 14 66,7% 20 95,2%

Tidak Tuntas 12 57% 7 33,3% 1 4,8%

Jumlah 21 100% 21 100% 21 100%

Nilai Rata-rata

67,4 70,1 80,2

(19)

Gambar 4.1 Perbandingan hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II Aktivitas belajar siswa dari prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat di tabel 4.11

Tabel 4.11

Perbandingan aktivitas belajar siswa prasiklus, siklus I dan siklus II Prasiklus Rentan F Persentase Kategori Tinggi

71%

Siklus II Rentan F Persentase Kategori Sangat Tinggi

Dari tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Prasiklus 71% pada kategori Tinggi, siklus I 48% pada kategori tinggi dan siklus II 52% pada kategori sangat tinggi. Jadi pada setiap siklusnya terjadi peningkatan

4.3 Pembahasan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap pembelajaran terdiri dari 3 kali pertemuan.

(20)

(66,7%) dan yang tidak tuntas 7 siswa (33,3), siklus II siswa yang tuntas 20 siswa(95,2%) dan yang tidak tuntas 1 siswa (4,8%), dan untuk rata-rata prasiklus adalah 67,4, Siklus I rata-rata 70,1, dan siklus II rata-rata 80,2.

Aktivitas belajar siswa pada prasiklus kategori sangat tinggi 4 siswa (19%), kategori tinggi 15 siswa (71%), kategori cukup 2 siswa a(10%). Aktivitas belajar siswa siklus I kategori sangat tinggi 7 siswa (33%), kategori tinggi 10 siswa (48%), aktivitas belajar siswa siklus II kategori sangat tinggi 11 siswa (52%), kategori tinggi 8 siswa (38%) dan kategori cukup 2 siswa (10%).

Hasil belajar dan aktivitas belajar mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I dan siklus II selalu menunjukkan peningkatan. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif terbukti mampu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang pada mata pelajaran IPS

(21)

pra tindakan ke siklus I, dari 29 siswa rata-rata nilai IPS adalah 68,10 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa (34,48%,) setelah dilakukan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 77 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa (68,96%), nilai rata-rata IPS meningkat lagi pada siklus II mencapai 80 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 24 siswa (82,75%).

Penelitian ini mempunyai langkah yang sama dengan peneliti sebelumnya, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup, urutan tersebut dilakukan agar kegiatan belajar mengajar menjadi tuntut dan baik dari awal hingga akhir. Penelitian ini menambahkan bantuan media komik interaktif untuk membuat siswa tertarik untuk belajar dan membaca, dengan siswa membaca maka pendalaman materi akan tercapai dengan baik.

Berdasarkan pembahasan diatas , maka dapat dibuktikan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dalam mata pelajaran IPS, dengan penelitian ini memberikan implikasi baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Implikasi Teoritis

(22)

2. Implikasi Praktis

Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa karena yang semula siswa mendapatkan nilai dibawah KKM kini mendapatkan nilai diatas KKM dalam mata pelajaran IPS. Model pembelajaran ini membuat siswa senang yang semula siswa merasa bosan dalam pelajaran IPS karena bersifat informatif kini siswa lebih tertarik untuk belajar karena dalam pembelajaran siswa dapat bekerja sama dengan teman yang lain, dapat berkompetisi dengan sehat dan berfikir kritis, selain itu siswa bisa belajar untuk menjadi anak yang percaya diri.

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.4
Tabel 4.5 Hasil Aktivitas Belajar Siklus I
Tindakan Model Pembelajaran Tabel 4.6 Make-A Match Siklus II
+5

Referensi

Dokumen terkait

Zapin berkembang pesat menjadi ikon di beberapa daerah, tidak hanya.. Kegiatan Pembelajaran 2: Menguraikan keunikan gerak tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari..

[r]

Pelaksanaan audit lingkungan yang dilaksanakan PT Chevron Pacific Indonesia telah dilakukan dengan baik, Audit lingkungan PT CPI dilakukan oleh auditor internal dan

Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk memerangi segala bentuk kejahatan terorisme yang dituangkan ke dalam Peraturan Pemerintah Pengganti

Telah banyak perturan undang- undang yang dapat mencegah terjadinya kegiatan tersebut dari mulai UUD 1945, KUHP dan undang-undang lain akan tetapi masyarakat

Dan tujuan penelitian pengembangan ini adalah: (1) Mengembangkan materi dalam platform Course Networking sebagai media pembelajaran secara blended learning dalam

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penggunaan Pendapatan Badan Layanan Umum Pusat

[r]