. '..
7
セ⦅Ni⦅⦅⦅⦅⦅⦅⦅@
セ
__________...
s.'••__. . . . . .MMMMMMMMMMMMMMセMMMMMMMMMMM
r
petemak yaitu harga r'
. DAYA TAHAN SEMEN CAIR KAMBING PERANAKAN ETA WAH DALAM PENGENCER KUNING TELUR DENGAN KEMASAN DAN
\fAKASIH KONSENTRASI SPERMATOZOA YANG BERBEDA
(Sperm Viability of Ettawah Crossbred Liquid Semen Diluted in Egg Yolk Extender terimakaslll kepada Sigilli Oil Different Packing and Concentration)
.an data untuk dianalisisi
199a tulisan ini dapat i T.LYusur, R.I. Arifiantinl, dan N. Rahmiwatl
Fakultas Kedokteran Hewan lnstitut Pertanion Bogor, Bogar
STAKA
I Konspirasi Hancurkan ABSTRAK
ran Rakyat, 2 Maret;
Penelitian bertUjuan untuk mengetahui daya tahan spermatozoa dalam bahan pengencer kuning telur . .1fir4I'I8Dl konsentrasi yang berbeda menggunakan kemasan pool dan straw. Semen ditampung satu kali dalam tnka; Universitas Indo . R:.Mninggu dari empat ekor pejantan kambing peranakan etawah yang berumur 23 tabun. Semen setelah diperiksa
NセNセ .. makroskopik dan mikroskopik, 1atu diencerkan dengan konsentrasi 1 OOxl 06 spermatozoa mlO·l dan
spermatozoa mlG·J, kemudian masingmasing disimpan dalam kemasan pool. straw water jacket dan Biaya Produksi Ayam bebas. Semua kemasan disimpan di lemari es pada suhu 4-56(; dan diamati setiap 12 jam.
Itan Suruh Kabupaten Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tahan spermatozoa temyata lebih baik dalam konsentrasi gah; Pro ceding Work '5oxl()6 spermatozoa mlOJ (45,70%) dibandingkan konsentrasi 100xl06 spermatozoa mlO·l (35,91%) selama
il HasH Penelitian, Pusat セーケゥュー。ョ。ョ 96 jam. Kemasan straw waterjacket bertahan lebih baik sampai 108 jam (41,25%) dibandingkan ilbangan Propinsi Jawa
.'111001
(38,33%) dan straw bebas (25,42%). Dari hasil diatas terdapat pengaruh nyata (P<O,OS) antara kemasan dak dipublikasikan. konsentrasi terhadap persentase spermatozoa motU.gribisnis Ayam Buras Kala kund: straw, semen ca;r, spermatozoa, kambing Fungsi . Keuntungan
IVa TinlUr; Jurnal Agro ABSTRACT
1.2.
The aim of the research was to study the sperm viability in egg yolk extender on different concentra tTendi. 1991. Metode using pool and straws system. The semen were collected once a week from four Ettawah crossbred bucks
セsN@ Jakarta. age of2·3 year. After macroscopic and microscopic examination, the semen were divided into two different
セヲセゥッョ (1 OOx1 0 fispennatozoa mlO·l and SOx} Q6spennatozoa mlO·l) and diluted with the egg yolk extender,
onomic Theory Basic セャ「iャッキ・、@ by storage in free straw, pool and straw water jacket, respectively. The diluted semen then were
1S. The Dryden Press. p.cked in the pool and straws system and stored in the refrigerator 45OC. The straws were put in backer glass
iWilh water jacket and without water (free) and were observed every 12 hours.
The results ofthis research showed that sperm viability in SOx1 06 mlO] (45.70%) was significantly higher
セ・ョエN@ 1976. Economics i:1II8Il sperm viability in 1OOx} 06 mlOJ (35.97%) after 96 hours ofstorage. Up to }08 hours the straw water jacket
:rikal Investigations. better viability (41.25%) compared to pool (38.33%) and free straw (25.42%). There was a significant ler. U. S.A. llOITelation (P<O.OS) between storage system and concentration to sperm viability.
Keywords: straws, liquid semen, sperm, goat
,0 (4) December 2005
.
PENDAHUWAN
Pengawetan (preservasi) semen dapat dilakukan dengan semen cair yang disimpan pada temperatur SOC. Selama ini penyimpanan semen cair dilakukan dalam suatu tabung dalarnjumlah beberapa dosis inseminasi yang disebut sistem pool. Pada sa at akan digunakan harus dihomQgenkan dan diambil sesuai volume dan jumlah sel yang diinginkan. Beberapa kelemahan sistem ini adalah : pada saat dilakukan homogenisasi jika dilakukan dengan eeroboh akan mempengaruhi kual itas semen, disarnping itujumlah sel yang diharapkan untuk sekali dosis IB bisa tidak tepat. Selain itu dengan sistem pool pada saat dilakukan transportasi maka pengaruh guneangan diperjalanan juga akan mempengaruhi kualitas, disamping terjadinya resiko tumpah Icbih besar. Penggunaan straw untuk semen eair telah dilakukan di beberapa tempat. Keuntungan kemasan straw adalah ketepatan dosis inseminasi yang diharapkan, mengurangi resiko terjadinya tumpalt sehingga mudah dalam distribusinya.
Oosis inseminasi pada karnbing dan domba adalah 5060 juta ml4l2(Sorenson, 1979). Mengingat tingkat kesulitan tinggi dalam menembus dnein serviks pada teruak kambing dan domba maka banyak peneliti menyarankan untuk meningkatkan dosis inseminasi セ・ュ・ョ cair sampai 50150 juta (Toelillere, 1993) atau 200 juta dengan volume inseminasi 0,05 0,2 ( Evan dan Maxwell, 1987) atau 0,2 0,5 ml (Bearden dan Fuquay, 1997). Tingginya jumlah spermatozoa dalam volume yang kecil tadi akan meny.ebabkan terjadinya persaingan dalam
memanfaatkan nutrisi yang tersedia dalam pengencer semen. Selain faktor nutrisi, kemungkinan akumulasi asam laktat dari sisa metabolisme semakin tinggi yang akibatnya akan menurunkan pH lingkungan dan menyebabkan kerusakan pada spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya tahan spermatozoa dalam kemasan pool dan straw pada pengencer triskuning telur dengan berbagai posisi penyimpanan dengan jwnlah sel spermatozoa yang berbcda.
MATERIDANMEIODE
Semen diperoleh dari empat ekor karnbing PE jantan dewasa berumur 23 tahun, dengan bobot badan 42-47 kg dengan kondisi kesehatan reproduksi yang normal. Keempat pejantan tersebut dikandangkan seeara individual dalam kandang panggung yang terbuat dad kayu. Pakan yang diberikan berupa rum put segar dan konsentrat masingmasing 10% dan I% dad berat badan. Air minum diberikan ad libitum.
Penampungan semen dilakukan satu minggu sekali menggunakan vagina buatan, sebanyak dua ejakulat (di pool menjadi satu) untuk masingmasing jantan. Penampungan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan ( 12 ejakulat) Semen yangdidapat dievaluasi kunlitasnya secara makroskopis meliputi volume ( menggunakan pipet ukur) pH (menggunakan pH
special indicator pape; Merck, skala 6,510) dan kOllsistensi (dengan kriteria eneer, sedang dan kental), serta warua semen.
Pemeriksaan mikroskopis meliputi gerakan
T800I I. Kotnposisi Pengencer Tris Kuning Telur
Bahan I Komposisi Kadar
Tris (hidroxymethyl aminomethan)(g)l) 2,98
Asaro Silent (g)l) ],65
Fruktosa (g)1) 2
Kuning Telur (m])2) 20
Penicillin (IU)3) 100.000
Streptomycin (mg)3) 100
Aquabidesl (ml) ad 100
IIMerck; 2)lelur ayam cas; 3) Meiji Sumber : Tambing (1999)
J.Jndon.1ivp.Anim.Agric. 30 (4) December 2005
Kiln
Volume (ml)
Warna
Bau Konsistensi pH
Gerakan massa Sperma motU (%) Konsentmsi sperma Sperma Hidup (%) Sperma Abnormal ('
massa, dengan skor sperma motH dievah sebanyak 10 lapaJ spermatozoa motU yw lapang pandang, pen tidak ada yang ber! bergerak progresif penilaian 5% (Soren: hidup dan sperma ab
differensial dengan p
and Oko, 1989). Pengenceran dan pe.
90·
eo'
70t
セ@ 60
1
I
50 ;セ@
401
§
30i
201
10
o
o
lIu:
Sperm Jliobility ofEllm
Illg tersedia dalam pengellCc
risi. kemungkinan akumulm Ibolisme semakin tinggi unkan pH lingkungall Ikan pada spermato
t unluk mengevaIuasi . m kemasan pool dan ling teIur dengan berbaga ganjumIah sel spermatozO!
ANMETODE
Gcnkan massa
. Sperma motil (%)
Koosentrasi sperma Outa seUml) Spenna Hidup (GAl)
セ Abnormal (%)
1,42:1: 0,33
mm
khas kental7
3 77,50:1: 1,35 2806,3 :I: 953.0
83.95:1: 2.70 4.59:1: 1.46 iari empat ekor kambing
2·3 tabun, dengan mdisi kesehatan
pat pejantan terseb IdividuaI daIam セBBBBuBs@
: dari kayu. Pakan yang mt segar dan konsentrat
1% dari berat badan. Air
1m.
len dilakukan satu minggu ina buatan. sebanyak dua ;atu) untuk masing.masing iIakukan sebanyak 3 kali Icn yang didapat dievaIuasi skopis meliputi volume ( ) pH (menggunakan pH
({erck. skala 6.510) dan teria encer. sedang dan
t.
)skopis meliputi gerakan
ar
8 5
00
'ric. 30 (4) December 2005
-...sa, dengan skor positif 1.2 dan 3. Persentase motil dievaluasi secara subjektifkuantitatif 10 lapang pandang dengan jumlah apennatozoa motU yang diamati 1020 sel untuk setiap llpang pandang. penilaian dilakukan mulai dari 0% tidak ada yang bergerak progresif sampai 100% bergerak progresif seluruhnya dengan kisaran peailaian 5% (Sorenson. 1979). Persentase sperma Iddup dan sperma abnormal menggunakan preparat differensial dengan pewamaan eosin nigrosin (Barth IOdOko.1989).
eo·
セ@ 60 i
f
50 :§
401
l30
i
20
1
10oセ[MMMMMMMMセMMセMMセ@
o
12 24 36 48 60 72 84 96 108 120Waktu Panyill!anan (jam)
Semen yang memiliki presentase sperma motH >70% dengan konsentrasi spermatozoa> 2000 jutal ml dan spermatozoa abnormal < 15% (Hafez and Hafez, 2000) dibagi dua dan diencerkan menggunakan bahan pengeneer tris kuning telur (Tabel 1) dengan dosis inseminasi 50 dan 100 juta per 0,3 ml. Semen yang telab dieneerkan dikemas dalam bentuk pool. straw water jacket dan straw bebas. Pengamatan persentase spermatozoa motH dilakukan setiap 12 jam selama 120jam (lima hari).
Peubah yang diamati adalah persentase spermatozoa motH progresif di nUai seeara subyektif
- . - Konsentrasi 50 Juts _ Konsentrasi 100 juta
lIustrasi I. Pengaruh Konsentrasi Spermatozoa Terhadap Spermatozoa Motil (%)
kuantitatif dari lima lapang pandang yang berbeda. Data yang diperoleh dinalisis dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor yailu konscnlrasi dosis IB dan sistem penyimpanan. Jika ada perbedaan padaanalisa mgam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji DWlcan (Steel dan Torie, 1993)
HASILDAN PEMBAHASAN
Karakteristik Semen Segar
Dari hasil pemeriksaan semen segar yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semen tersebut mempwlyai kualitas yang balk dan memenuhi persyaratan untuk diencerkan (Tabel 2). Volume 1,42 ml; pH 7; warna krem dan konsistensi kenta!. Evaluasi mikroskopis menunjukkan gelombang mass yang cepat dan geJap dengan skor positif 3, spermatozoa motH 77,50% dengan konsentrasi 2806,3 juta per mi. Spermatozoa hidup 83,95% dengan spermatozoa abnormal hanya 4,59010. KuaJitas spermatozoa termasuk baik menurut Hafez and Hafez (2000); Bearden and Fuguay (1997). Kualitas Semen Cair
Pengaruh Konsentmsi Spermatozoa terhadap Daya Tahan Spermatozoa. Konsentrasi spermatozoa dalam satu dosis IB berpengaruh terhadap daya taban, terutama apabila semen cair akan disimpan pada waktu tertentu didalam lemari es. Hasil penelitian menunjukkan penyimpanan spermatozoa dalam
90-80
I
-- 70
j
セ@
60!e
i
50 Jco 40 セ@
e
30 ;c§
20セ@
,10
I-+-
Straw Bebas _oKMMMセMMセMMセMMセセMMイMMMNMMセMMセMMMMイMMMNMMMN@
o
12 24 36 48 60 72 84 96 108 120Waktu Penyirrpanan (Jam)
- Mセセ@ BGMMMセ@
bahan pengencer tris kuning telur pada kedua konsentmsi spermatozoa selama 48 jam penyimpanan relatif lebih stabil. Perbedaan yang nyala (P<0,05) mulai terjadi pada Saat penyimpanan == 60jam, dimana terjadi penurunan persentase spermatozoa motH pada konsentmsi 1OOx1()6m}4U sebesar 8,47%; nilai ini nyata
lebill tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi 50x IO\nI.o·J yaitu sebesar 4,03%. Pada penyimpanan 96 jam konsentrasi 50xlO\nI-OJ ternyata mampu mempertahallkan spenna motU sebesnr 45,70% lebill baik dibandiligkan konsentrasi 10Oxl06ml-o.J yahu sebesar 35,97% dengan pel1urunan masing-masing sebesar 31,8% dan 41,53% (I1ustrasi 1).
Hasil penelitian ini sesuai dengan laporan Arifiantini (1998) mempunyai spermatozoa motH 49,06% lebih baik dibandingkan konsentrasi IOOx1セ@
ml-02(42,5%) dan 15OxI06ml.o2 (28,75%) padajam
yang sama, hal tersebut disebabkan karena bahan pengencer tris kuning telur merupakan suatu bahan pengencer yang memiliki sifat buffer, sehingga dapat mengatur keseimbangan pH semen.
Disamping itu dengan konsentrasi 5Oxl06
ml-o.} dapat mengurangi penurunan spermatozoa motU selama penyimpanan, karena kandungan larutan pengencer yang lebill banyak mengurangi kompetisi kebutuhan energi sehingga menjamin kebutuhan nutrisi spermatozoa (Toelihere, 1993). Pengaruh konsentrasi lerhadap motilitas spermatozoa telah dilakukan oleh Arifiantini (1998) pada semen cair
R>ol -+--: Straw Water Jacket
I
lIustrasi 2. Pengaruh Berbagai Tempat Penyimpanan terhadap Persentase Spermatozoa Motil
J.Indon. Trop.Anim.Agric. 30 (4) December 2005
90
80
70
i
セ@ 60 セ@
i
50i
セ@ 40,
M-
30 "20 1
10 セ@
I
0-,-domba garut, hasil jumlah dosis 11
penurunan sperm. Hal ini dapat dipal pada satu satuan セ@
kompetisi penggl sisa metabolisme ( akhir metabolism yang berlebihan, (Tatnbing, 1999).
Pengaruh terhadap Persent: tahan spennatozol dapat dinilai denl mempertahanklm disimpan dalamb< penelitian menuJ\ selama 12jamse Setelah peny spennatozoa mot Kemasan straw t
motil yang Iebm n dibandingkan del stmw waterjacke
persentase sperm setelah penyimpa sperma yang mot bebas (7-8%) dil
Sperm Yiability
0/
Eセ@
I. £ X . .k g _ t E L :Ilur pada kedua jam penybnpanan g nyala (P<O,05)
1= 60jam, dimana
atoma motU pada 7%; nHai ini nyata ngan konsentrasi
ada penyimpanan ternyata mampu
セ。イTULWPPaャャ・「ゥィ@
10xlO'mIO·l yaitu
n masingmasing ,i 1).
dengan laporan ermatozoa motH nsentrasi 100xI()6
8,75%) padajanl an karena bahan lkan suatu bahan :r, sehingga dapat mtrasi 50xl06ml
lermatozoa motH ndungan larutan urangi kompetisi amin kebutuhan 1993). Pengaruh !ermatozoa telah
pada semen cair
•
:oa MotH
90
80 . 70 セ@
;
セ@ 60 i
... ,
j
501
セ@ 40 1
30
c§.
20 1 10 セ@I
0.,
0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120
Waktu Fenyirrpanan (Jam)
:MKMpッッiUPjオエャセBZZ[ZBBセェjエゥi@ .SWJ sOjJtiI .SWJ DOjJtiI ",",,*Strawbebas UPセ@
I1ustrasi 3. Interaksi konsentrasi dan Kemasan terhadap MotiUtas Spermatozoa
domba garut, hasilnya menunjukan bahwa perbedaan jacket dan poolyang penurunannya relatif lebih stabil jumlah dosis IB akan berpengaruh terhadap hanya 45% setiap 12 jam. Spermatozoa dalam ketiga penurunan spermatozoa motH selama penyimpanan. kemasan layak untuk digunakan sampai 72 jam Hal ini OOpat dipahami, dengan sedikitnya jumlah sel penyimpanan, brena masingmasing kemasan pada satu satuan volume tertentu akan menyebabkan menunjukkan nUai motilitas spermatozoa ratarata di kompetisi penggunaan nutrisi dapat diperkecil dan atas40%.
sisa metabolisme OOpat diminbnalkan mengingat hasil Kemasan straw waterjacket (41,25%) sampai akhir metabolisme berupa penimbunan asam laktat penyimpanan 108 jam memiliki kemampuan yang yang berlebihan, dapat membunuh spermatozoa hampir sama dalam mempertahankan sperma motU (fatnbing, 1999). dengan kemasanpool (38,33%), tempi keduanya nyata Pengaruh Berbagai kemasan Penyimpanan (P<O,05) lebih baik dibandingkan straw bebas terhadap Persentase Motilitas Spermatozoa. Daya (25,42%), HasH penelitian ini lebih tinggi tahan spermatozoa dalam pengencer Tris kuning telur dibandingkan Roea et al. (2004) karena pengemasan dapat dinilai dengan melihat ォ・ュセーオ。ョョケ。@ dalam straw waterjacket mampu bertahan sampai 96jam (4 mempertahankan persentase spermatozoa motU yang hari) dengan persentase motilitas 52% dalam disimpan OOlamberbagai metode penyimpanan. Hasil pengencertris kuning telur selama penybnpanan 5OC, penelitian menunjukkan bahwa dalam penyimpanan sedangkan pada kemasan pool dari hasil penelitian selama 12 jam seluruh kemasan relatif masih stabil. . ini mampu mempertahankan motilitas sampai 96 jam Setelah penyimpanan 24 jam, persentase penyimpanan sebesar 43,75%. Hasil ini mirip dengan spermatozoa motU mulai menunjukkan perbedaan . Arisandy (2003) yang melaporan bahwa spermatozoa Kemasan straw bebas memiliki persentase sperma mampu mempertahankan motilitas sampai 96 jam motU yang lebih rendah (P<O,05) yaitu sebesar67,92% (51,67%) pada semen cair domba garut.
dibandingkan dengan kemasan pool (70,83%) dan Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi straw water jacket (71,67%) (Ilustrasi 2). Perbedaan daya tahan spermatozoa in vitro adalah sifat fisik persentase spermatozoa motil lebih nyata (P<O,05) dan kimiawi bahan pengencer, kadar pengenceran, setelah penyimpanan 48 jam. PeniJrunan persentase suhu dan cahaya dalam perlakuan dan penyimpanan sperma yang motH lebih tinggi pada kemasan straw semen, pH, tekanan osmotik, elektrolit dan non bebas (78%) dibandingkan kemasan straw water elektrolit (Toelihere, 1993).
I
Persentase motilitas spermatozoa dengan kemasan straw water jacket memiliki daya lahan paling lama karena diduga saat berlangsullg penyimpanan semen dalam lemari es dapat tercipla
microenvironment (lingkungan mikro) yang lebih stabil dibandingkan kemasan lainnya. Penyimpanan dengan melibatkan media air secam teknis mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu yang drastis. Hal ini didukung oleh pemyataan Hunter (1995) yang menyatakan bahwa insulasi sangat penting untuk mencegah pendinginan semen secam cepat. karena spermatozoa mamalia peka terhadap kejutan tempemtur.
Kemasan pool memiliki permukaan kemasan yang lebih luas sehingga pemapamnnya lebih besar dan homogenisasi setiap akan dilakukan pengamalan mempengaruhi daya tahan spermatozoa. Hal ini didukung oleh pernyataan Aminah dan Layla (2001) bahwa kematian spermatozoa bisa disebabkan oleh goncangan atau pengocokan yang keras.
Pengaruh Interaksi antam Konsentrasi dan Penyimpanan Terhadap Motilitas Spermatozoa. HasH analisis statistik menunjukkan terjadi intemksi antam konsentrasi dan kemasan terhadap motilitas spermatozoa. Persentase spermatozoa motil yang menunjukkan daya tahan lebih lama terdapat pada kemasan straw water jacket dengan konsentrasi 50xl06 mlQ')(44,59%) selama 120 jam penyimpanan.
Namun, diui lIustrasi 3 dapat dilihat bahwa pada semua kemasan dalam kedua konsentmsi mampu dipertahankan dengan baik selama 72 jam penyimpanan, dengan kisaran 4060%.
KFSIMPULAN
1. Daya tahan spermatozoa dalam mempertahankan persentase motilitas lebih tinggi pada komlentrasi 50xl06 spermatozoa ml..o) dibandingkan dengan
konsentrasi 1 OOx 1 06 spermatozoa ml,(),J setelah
penyimpanan pada suhu 4·5"C.
2. Penyimpanan dalam straw water jacket lebih baik dalam mempertahankan persentase motilitas lebih dari 40% selama 108 jam dengan penurunan yang I'elatiflebih stabil.
3. Terdapat korelasi positif antara variasi kemasan dan konsentrasi spermatozoa.
Berdasarkan kesimpulan d iatas untuk pelaksanaan inseminasi buatan kambing dapat disamnkan:
1. Penyimpanan sampai 48 jam dapat menggunakan konsentmsi 50x1 0' spermatozoa ml.(l,) dan 100x10' spermatozoa mlQ
,) tetapi jika = 48 jam bisa
menggunakan 50x I0' mlO,) dengan inseminasi ganda.
2. Untuk pelaksanaan IB menggunakan semen carr, dapat menggunakan konsentrasi 50x 1 06
spermatozoa ml.(l,] dan 100xl06 spermatozo ml'()J
dalam berbagai kemasan (straw bebas, pool dan straw water jacket) selama 72 jam penyimpanan.
DAFTARPUSTAKA
Aminah, S. dan Z. Layla. 2001. Daya tahan hidup spermatozoa kambing dengan menggunakan Jarutan pengencer tris, air kelapa, skim dan susu skim. Buletin Teknik Pertanian 6 (2). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Arifiantini, 1. 1998. Pengaruh Jenis Bahan Pengencer dan Variasi Jumlah Sel terhadap Motilitas Spermatozoa pada Semen Cair Domba. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. (Tidak diterbitkan) Arisandy, R. 2003. Pengaruh penambahan Maltosa,
Gliserol, dan Kombinasi keduanya kedalam Pengencer Semen Triskuning telur. Progam Pascasarjana Instilut Pertanian Bogor, Bogor. Tidak Diterbitkan.
Barth, A.D and RJ.Oko. 1989. AbnormalMorfology ofBovine Spermatozoa. Iowa State University Press. Ames. Iowa.
Bearden, II.J. audJ.W. Fuquay. 2000 . Applied Animal Reproduction. 5thEd.. Missisippi State
University. Hal : 24143.
Evan, G. and W.M.C Maxwell. 1987. Salamon's Ar-tificial Insemiantion at Sheep and Goats. Theriogenology 42: 849-858
J./lldo".Trop.A"im.Agric. 30 (4) December 2005
, t : c ;::;z 0 4 • .
Hafez, B. and
cケ」ャ・セ@
Anillll' Lippinc:
Hunter R.H.)
セイッ、j@
Institut
Roca, J., J.A. C Vazque. fertility goat sp' extendel 25: 147·]
Sorenson Jr. A.I
Sperm JIlabllity olE
J
·! .2 ...0 . , " " , . _ .L.",..J,,l,,,t,,,
liatas untuk mbing dapat menggunakan
.3 dan looxl06
48 jam bisa an insemillasi an semen cair, rasi 50xl06
セイュ。エッコッ ュャセᄋI@
セ「。ウL@ pool dan
pellyimpanan.
ya tahan hidup I menggunakan lapa, skim dan ertanian 6 (2). engembangan
aban Pengencer ladap Motilitas Cair Domba. Iwan, Institut lk diterbitkan) ibahan Maltosa, luanya kedalam Ig telur. Progam n Bogor, Bogor.
Drmal Morfology State University
Applied Animal lssisippi State
'. Salamon'sAr-eep and Goats.
Hafez, B. and E.S.E. Hafez. 2000. Reproductive Cycles. Dalam: Reproduction in farm Aninmals.7th Ed. E.S.E.Hafez (Editor).
. Lippincot Williams and Wilkins. Philadelphia.
Hunter R.H.F. 1995. Fisiologi dan Teknologi I.teproduksi Hewan BetinaDomestik. Penerbit Institut Teknnologi Bandung, Bandung.
Roca. J., J .A. Carrizossa, I. Canpos, A. Lafuente, J.M. Vazquez, and E. Martinez. 1997. Viability and fertility of unwashed Murciano-Granadina goat spermatozoa diluted in Tris-egg yolk extender and stored at 5OC. Small Rumin. Res., 25: 147-153.
Sorenson Jr. A.M. 1979. Laboratory Manual for
Ani-mal Reproduction. 4111 Ed. American Press.
Boston.
Steel R.G.D. dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Diterjemabkan oleh B. Sumantri.
Tambing, S.N. 1999. Efektivitas Berbagai Dosis Gliserol di dalam Pengencer Tris dan Waktu Ekuilibrasi terbadap kualitas semen beku kambing Pemakan Ettawah. Tesis. Bogor: Pro gam Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Toeliliere, MR. 1993. Inseminasi Buatan padaTemak. Penerbit Angkasa. Jakarta.
JDecember 2005 Sperm Viability ofEttawah Crossbred LiquidSemen (Yusuf et al.) 223
. '..
7
セ⦅Ni⦅⦅⦅⦅⦅⦅⦅@
セ
__________...
s.'••__. . . . . .MMMMMMMMMMMMMMセMMMMMMMMMMM
r
petemak yaitu harga r'
. DAYA TAHAN SEMEN CAIR KAMBING PERANAKAN ETA WAH DALAM PENGENCER KUNING TELUR DENGAN KEMASAN DAN
\fAKASIH KONSENTRASI SPERMATOZOA YANG BERBEDA
(Sperm Viability of Ettawah Crossbred Liquid Semen Diluted in Egg Yolk Extender terimakaslll kepada Sigilli Oil Different Packing and Concentration)
.an data untuk dianalisisi
199a tulisan ini dapat i T.LYusur, R.I. Arifiantinl, dan N. Rahmiwatl
Fakultas Kedokteran Hewan lnstitut Pertanion Bogor, Bogar
STAKA
I Konspirasi Hancurkan ABSTRAK
ran Rakyat, 2 Maret;
Penelitian bertUjuan untuk mengetahui daya tahan spermatozoa dalam bahan pengencer kuning telur . .1fir4I'I8Dl konsentrasi yang berbeda menggunakan kemasan pool dan straw. Semen ditampung satu kali dalam tnka; Universitas Indo . R:.Mninggu dari empat ekor pejantan kambing peranakan etawah yang berumur 23 tabun. Semen setelah diperiksa
NセNセ .. makroskopik dan mikroskopik, 1atu diencerkan dengan konsentrasi 1 OOxl 06 spermatozoa mlO·l dan
spermatozoa mlG·J, kemudian masingmasing disimpan dalam kemasan pool. straw water jacket dan Biaya Produksi Ayam bebas. Semua kemasan disimpan di lemari es pada suhu 4-56(; dan diamati setiap 12 jam.
Itan Suruh Kabupaten Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tahan spermatozoa temyata lebih baik dalam konsentrasi gah; Pro ceding Work '5oxl()6 spermatozoa mlOJ (45,70%) dibandingkan konsentrasi 100xl06 spermatozoa mlO·l (35,91%) selama
il HasH Penelitian, Pusat セーケゥュー。ョ。ョ 96 jam. Kemasan straw waterjacket bertahan lebih baik sampai 108 jam (41,25%) dibandingkan ilbangan Propinsi Jawa
.'111001
(38,33%) dan straw bebas (25,42%). Dari hasil diatas terdapat pengaruh nyata (P<O,OS) antara kemasan dak dipublikasikan. konsentrasi terhadap persentase spermatozoa motU.gribisnis Ayam Buras Kala kund: straw, semen ca;r, spermatozoa, kambing Fungsi . Keuntungan
IVa TinlUr; Jurnal Agro ABSTRACT
1.2.
The aim of the research was to study the sperm viability in egg yolk extender on different concentra tTendi. 1991. Metode using pool and straws system. The semen were collected once a week from four Ettawah crossbred bucks
セsN@ Jakarta. age of2·3 year. After macroscopic and microscopic examination, the semen were divided into two different
セヲセゥッョ (1 OOx1 0 fispennatozoa mlO·l and SOx} Q6spennatozoa mlO·l) and diluted with the egg yolk extender,
onomic Theory Basic セャ「iャッキ・、@ by storage in free straw, pool and straw water jacket, respectively. The diluted semen then were
1S. The Dryden Press. p.cked in the pool and straws system and stored in the refrigerator 45OC. The straws were put in backer glass
iWilh water jacket and without water (free) and were observed every 12 hours.
The results ofthis research showed that sperm viability in SOx1 06 mlO] (45.70%) was significantly higher
セ・ョエN@ 1976. Economics i:1II8Il sperm viability in 1OOx} 06 mlOJ (35.97%) after 96 hours ofstorage. Up to }08 hours the straw water jacket
:rikal Investigations. better viability (41.25%) compared to pool (38.33%) and free straw (25.42%). There was a significant ler. U. S.A. llOITelation (P<O.OS) between storage system and concentration to sperm viability.
Keywords: straws, liquid semen, sperm, goat
,0 (4) December 2005
.
PENDAHUWAN
Pengawetan (preservasi) semen dapat dilakukan dengan semen cair yang disimpan pada temperatur SOC. Selama ini penyimpanan semen cair dilakukan dalam suatu tabung dalarnjumlah beberapa dosis inseminasi yang disebut sistem pool. Pada sa at akan digunakan harus dihomQgenkan dan diambil sesuai volume dan jumlah sel yang diinginkan. Beberapa kelemahan sistem ini adalah : pada saat dilakukan homogenisasi jika dilakukan dengan eeroboh akan mempengaruhi kual itas semen, disarnping itujumlah sel yang diharapkan untuk sekali dosis IB bisa tidak tepat. Selain itu dengan sistem pool pada saat dilakukan transportasi maka pengaruh guneangan diperjalanan juga akan mempengaruhi kualitas, disamping terjadinya resiko tumpah Icbih besar. Penggunaan straw untuk semen eair telah dilakukan di beberapa tempat. Keuntungan kemasan straw adalah ketepatan dosis inseminasi yang diharapkan, mengurangi resiko terjadinya tumpalt sehingga mudah dalam distribusinya.
Oosis inseminasi pada karnbing dan domba adalah 5060 juta ml4l2(Sorenson, 1979). Mengingat tingkat kesulitan tinggi dalam menembus dnein serviks pada teruak kambing dan domba maka banyak peneliti menyarankan untuk meningkatkan dosis inseminasi セ・ュ・ョ cair sampai 50150 juta (Toelillere, 1993) atau 200 juta dengan volume inseminasi 0,05 0,2 ( Evan dan Maxwell, 1987) atau 0,2 0,5 ml (Bearden dan Fuquay, 1997). Tingginya jumlah spermatozoa dalam volume yang kecil tadi akan meny.ebabkan terjadinya persaingan dalam
memanfaatkan nutrisi yang tersedia dalam pengencer semen. Selain faktor nutrisi, kemungkinan akumulasi asam laktat dari sisa metabolisme semakin tinggi yang akibatnya akan menurunkan pH lingkungan dan menyebabkan kerusakan pada spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya tahan spermatozoa dalam kemasan pool dan straw pada pengencer triskuning telur dengan berbagai posisi penyimpanan dengan jwnlah sel spermatozoa yang berbcda.
MATERIDANMEIODE
Semen diperoleh dari empat ekor karnbing PE jantan dewasa berumur 23 tahun, dengan bobot badan 42-47 kg dengan kondisi kesehatan reproduksi yang normal. Keempat pejantan tersebut dikandangkan seeara individual dalam kandang panggung yang terbuat dad kayu. Pakan yang diberikan berupa rum put segar dan konsentrat masingmasing 10% dan I% dad berat badan. Air minum diberikan ad libitum.
Penampungan semen dilakukan satu minggu sekali menggunakan vagina buatan, sebanyak dua ejakulat (di pool menjadi satu) untuk masingmasing jantan. Penampungan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan ( 12 ejakulat) Semen yangdidapat dievaluasi kunlitasnya secara makroskopis meliputi volume ( menggunakan pipet ukur) pH (menggunakan pH
special indicator pape; Merck, skala 6,510) dan kOllsistensi (dengan kriteria eneer, sedang dan kental), serta warua semen.
Pemeriksaan mikroskopis meliputi gerakan
T800I I. Kotnposisi Pengencer Tris Kuning Telur
Bahan I Komposisi Kadar
Tris (hidroxymethyl aminomethan)(g)l) 2,98
Asaro Silent (g)l) ],65
Fruktosa (g)1) 2
Kuning Telur (m])2) 20
Penicillin (IU)3) 100.000
Streptomycin (mg)3) 100
Aquabidesl (ml) ad 100
IIMerck; 2)lelur ayam cas; 3) Meiji Sumber : Tambing (1999)
J.Jndon.1ivp.Anim.Agric. 30 (4) December 2005
Kiln
Volume (ml)
Warna
Bau Konsistensi pH
Gerakan massa Sperma motU (%) Konsentmsi sperma Sperma Hidup (%) Sperma Abnormal ('
massa, dengan skor sperma motH dievah sebanyak 10 lapaJ spermatozoa motU yw lapang pandang, pen tidak ada yang ber! bergerak progresif penilaian 5% (Soren: hidup dan sperma ab
differensial dengan p
and Oko, 1989). Pengenceran dan pe.
90·
eo'
70t
セ@ 60
1
I
50 ;セ@
401
§
30i
201
10
o
o
lIu:
Sperm Jliobility ofEllm
Illg tersedia dalam pengellCc
risi. kemungkinan akumulm Ibolisme semakin tinggi unkan pH lingkungall Ikan pada spermato
t unluk mengevaIuasi . m kemasan pool dan ling teIur dengan berbaga ganjumIah sel spermatozO!
ANMETODE
Gcnkan massa
. Sperma motil (%)
Koosentrasi sperma Outa seUml) Spenna Hidup (GAl)
セ Abnormal (%)
1,42:1: 0,33
mm
khas kental7
3 77,50:1: 1,35 2806,3 :I: 953.0
83.95:1: 2.70 4.59:1: 1.46 iari empat ekor kambing
2·3 tabun, dengan mdisi kesehatan
pat pejantan terseb IdividuaI daIam セBBBBuBs@
: dari kayu. Pakan yang mt segar dan konsentrat
1% dari berat badan. Air
1m.
len dilakukan satu minggu ina buatan. sebanyak dua ;atu) untuk masing.masing iIakukan sebanyak 3 kali Icn yang didapat dievaIuasi skopis meliputi volume ( ) pH (menggunakan pH
({erck. skala 6.510) dan teria encer. sedang dan
t.
)skopis meliputi gerakan
ar
8 5
00
'ric. 30 (4) December 2005
-...sa, dengan skor positif 1.2 dan 3. Persentase motil dievaluasi secara subjektifkuantitatif 10 lapang pandang dengan jumlah apennatozoa motU yang diamati 1020 sel untuk setiap llpang pandang. penilaian dilakukan mulai dari 0% tidak ada yang bergerak progresif sampai 100% bergerak progresif seluruhnya dengan kisaran peailaian 5% (Sorenson. 1979). Persentase sperma Iddup dan sperma abnormal menggunakan preparat differensial dengan pewamaan eosin nigrosin (Barth IOdOko.1989).
eo·
セ@ 60 i
f
50 :§
401
l30
i
20
1
10oセ[MMMMMMMMセMMセMMセ@
o
12 24 36 48 60 72 84 96 108 120Waktu Panyill!anan (jam)
Semen yang memiliki presentase sperma motH >70% dengan konsentrasi spermatozoa> 2000 jutal ml dan spermatozoa abnormal < 15% (Hafez and Hafez, 2000) dibagi dua dan diencerkan menggunakan bahan pengeneer tris kuning telur (Tabel 1) dengan dosis inseminasi 50 dan 100 juta per 0,3 ml. Semen yang telab dieneerkan dikemas dalam bentuk pool. straw water jacket dan straw bebas. Pengamatan persentase spermatozoa motH dilakukan setiap 12 jam selama 120jam (lima hari).
Peubah yang diamati adalah persentase spermatozoa motH progresif di nUai seeara subyektif
- . - Konsentrasi 50 Juts _ Konsentrasi 100 juta
lIustrasi I. Pengaruh Konsentrasi Spermatozoa Terhadap Spermatozoa Motil (%)
kuantitatif dari lima lapang pandang yang berbeda. Data yang diperoleh dinalisis dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor yailu konscnlrasi dosis IB dan sistem penyimpanan. Jika ada perbedaan padaanalisa mgam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji DWlcan (Steel dan Torie, 1993)
HASILDAN PEMBAHASAN
Karakteristik Semen Segar
Dari hasil pemeriksaan semen segar yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semen tersebut mempwlyai kualitas yang balk dan memenuhi persyaratan untuk diencerkan (Tabel 2). Volume 1,42 ml; pH 7; warna krem dan konsistensi kenta!. Evaluasi mikroskopis menunjukkan gelombang mass yang cepat dan geJap dengan skor positif 3, spermatozoa motH 77,50% dengan konsentrasi 2806,3 juta per mi. Spermatozoa hidup 83,95% dengan spermatozoa abnormal hanya 4,59010. KuaJitas spermatozoa termasuk baik menurut Hafez and Hafez (2000); Bearden and Fuguay (1997). Kualitas Semen Cair
Pengaruh Konsentmsi Spermatozoa terhadap Daya Tahan Spermatozoa. Konsentrasi spermatozoa dalam satu dosis IB berpengaruh terhadap daya taban, terutama apabila semen cair akan disimpan pada waktu tertentu didalam lemari es. Hasil penelitian menunjukkan penyimpanan spermatozoa dalam
90-80
I
-- 70
j
セ@
60!e
i
50 Jco 40 セ@
e
30 ;c§
20セ@
,10
I-+-
Straw Bebas _oKMMMセMMセMMセMMセセMMイMMMNMMセMMセMMMMイMMMNMMMN@
o
12 24 36 48 60 72 84 96 108 120Waktu Penyirrpanan (Jam)
- Mセセ@ BGMMMセ@
bahan pengencer tris kuning telur pada kedua konsentmsi spermatozoa selama 48 jam penyimpanan relatif lebih stabil. Perbedaan yang nyala (P<0,05) mulai terjadi pada Saat penyimpanan == 60jam, dimana terjadi penurunan persentase spermatozoa motH pada konsentmsi 1OOx1()6m}4U sebesar 8,47%; nilai ini nyata
lebill tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi 50x IO\nI.o·J yaitu sebesar 4,03%. Pada penyimpanan 96 jam konsentrasi 50xlO\nI-OJ ternyata mampu mempertahallkan spenna motU sebesnr 45,70% lebill baik dibandiligkan konsentrasi 10Oxl06ml-o.J yahu sebesar 35,97% dengan pel1urunan masing-masing sebesar 31,8% dan 41,53% (I1ustrasi 1).
Hasil penelitian ini sesuai dengan laporan Arifiantini (1998) mempunyai spermatozoa motH 49,06% lebih baik dibandingkan konsentrasi IOOx1セ@
ml-02(42,5%) dan 15OxI06ml.o2 (28,75%) padajam
yang sama, hal tersebut disebabkan karena bahan pengencer tris kuning telur merupakan suatu bahan pengencer yang memiliki sifat buffer, sehingga dapat mengatur keseimbangan pH semen.
Disamping itu dengan konsentrasi 5Oxl06
ml-o.} dapat mengurangi penurunan spermatozoa motU selama penyimpanan, karena kandungan larutan pengencer yang lebill banyak mengurangi kompetisi kebutuhan energi sehingga menjamin kebutuhan nutrisi spermatozoa (Toelihere, 1993). Pengaruh konsentrasi lerhadap motilitas spermatozoa telah dilakukan oleh Arifiantini (1998) pada semen cair
R>ol -+--: Straw Water Jacket
I
lIustrasi 2. Pengaruh Berbagai Tempat Penyimpanan terhadap Persentase Spermatozoa Motil
J.Indon. Trop.Anim.Agric. 30 (4) December 2005
90
80
70
i
セ@ 60 セ@
i
50i
セ@ 40,
M-
30 "20 1
10 セ@
I
0-,-domba garut, hasil jumlah dosis 11
penurunan sperm. Hal ini dapat dipal pada satu satuan セ@
kompetisi penggl sisa metabolisme ( akhir metabolism yang berlebihan, (Tatnbing, 1999).
Pengaruh terhadap Persent: tahan spennatozol dapat dinilai denl mempertahanklm disimpan dalamb< penelitian menuJ\ selama 12jamse Setelah peny spennatozoa mot Kemasan straw t
motil yang Iebm n dibandingkan del stmw waterjacke
persentase sperm setelah penyimpa sperma yang mot bebas (7-8%) dil
Sperm Yiability
0/
Eセ@
I. £ X . .k g _ t E L :Ilur pada kedua jam penybnpanan g nyala (P<O,05)
1= 60jam, dimana
atoma motU pada 7%; nHai ini nyata ngan konsentrasi
ada penyimpanan ternyata mampu
セ。イTULWPPaャャ・「ゥィ@
10xlO'mIO·l yaitu
n masingmasing ,i 1).
dengan laporan ermatozoa motH nsentrasi 100xI()6
8,75%) padajanl an karena bahan lkan suatu bahan :r, sehingga dapat mtrasi 50xl06ml
lermatozoa motH ndungan larutan urangi kompetisi amin kebutuhan 1993). Pengaruh !ermatozoa telah
pada semen cair
•
:oa MotH
90
80 . 70 セ@
;
セ@ 60 i
... ,
j
501
セ@ 40 1
30
c§.
20 1 10 セ@I
0.,
0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120
Waktu Fenyirrpanan (Jam)
:MKMpッッiUPjオエャセBZZ[ZBBセェjエゥi@ .SWJ sOjJtiI .SWJ DOjJtiI ",",,*Strawbebas UPセ@
I1ustrasi 3. Interaksi konsentrasi dan Kemasan terhadap MotiUtas Spermatozoa
domba garut, hasilnya menunjukan bahwa perbedaan jacket dan poolyang penurunannya relatif lebih stabil jumlah dosis IB akan berpengaruh terhadap hanya 45% setiap 12 jam. Spermatozoa dalam ketiga penurunan spermatozoa motH selama penyimpanan. kemasan layak untuk digunakan sampai 72 jam Hal ini OOpat dipahami, dengan sedikitnya jumlah sel penyimpanan, brena masingmasing kemasan pada satu satuan volume tertentu akan menyebabkan menunjukkan nUai motilitas spermatozoa ratarata di kompetisi penggunaan nutrisi dapat diperkecil dan atas40%.
sisa metabolisme OOpat diminbnalkan mengingat hasil Kemasan straw waterjacket (41,25%) sampai akhir metabolisme berupa penimbunan asam laktat penyimpanan 108 jam memiliki kemampuan yang yang berlebihan, dapat membunuh spermatozoa hampir sama dalam mempertahankan sperma motU (fatnbing, 1999). dengan kemasanpool (38,33%), tempi keduanya nyata Pengaruh Berbagai kemasan Penyimpanan (P<O,05) lebih baik dibandingkan straw bebas terhadap Persentase Motilitas Spermatozoa. Daya (25,42%), HasH penelitian ini lebih tinggi tahan spermatozoa dalam pengencer Tris kuning telur dibandingkan Roea et al. (2004) karena pengemasan dapat dinilai dengan melihat ォ・ュセーオ。ョョケ。@ dalam straw waterjacket mampu bertahan sampai 96jam (4 mempertahankan persentase spermatozoa motU yang hari) dengan persentase motilitas 52% dalam disimpan OOlamberbagai metode penyimpanan. Hasil pengencertris kuning telur selama penybnpanan 5OC, penelitian menunjukkan bahwa dalam penyimpanan sedangkan pada kemasan pool dari hasil penelitian selama 12 jam seluruh kemasan relatif masih stabil. . ini mampu mempertahankan motilitas sampai 96 jam Setelah penyimpanan 24 jam, persentase penyimpanan sebesar 43,75%. Hasil ini mirip dengan spermatozoa motU mulai menunjukkan perbedaan . Arisandy (2003) yang melaporan bahwa spermatozoa Kemasan straw bebas memiliki persentase sperma mampu mempertahankan motilitas sampai 96 jam motU yang lebih rendah (P<O,05) yaitu sebesar67,92% (51,67%) pada semen cair domba garut.
dibandingkan dengan kemasan pool (70,83%) dan Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi straw water jacket (71,67%) (Ilustrasi 2). Perbedaan daya tahan spermatozoa in vitro adalah sifat fisik persentase spermatozoa motil lebih nyata (P<O,05) dan kimiawi bahan pengencer, kadar pengenceran, setelah penyimpanan 48 jam. PeniJrunan persentase suhu dan cahaya dalam perlakuan dan penyimpanan sperma yang motH lebih tinggi pada kemasan straw semen, pH, tekanan osmotik, elektrolit dan non bebas (78%) dibandingkan kemasan straw water elektrolit (Toelihere, 1993).
I
Persentase motilitas spermatozoa dengan kemasan straw water jacket memiliki daya lahan paling lama karena diduga saat berlangsullg penyimpanan semen dalam lemari es dapat tercipla
microenvironment (lingkungan mikro) yang lebih stabil dibandingkan kemasan lainnya. Penyimpanan dengan melibatkan media air secam teknis mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu yang drastis. Hal ini didukung oleh pemyataan Hunter (1995) yang menyatakan bahwa insulasi sangat penting untuk mencegah pendinginan semen secam cepat. karena spermatozoa mamalia peka terhadap kejutan tempemtur.
Kemasan pool memiliki permukaan kemasan yang lebih luas sehingga pemapamnnya lebih besar dan homogenisasi setiap akan dilakukan pengamalan mempengaruhi daya tahan spermatozoa. Hal ini didukung oleh pernyataan Aminah dan Layla (2001) bahwa kematian spermatozoa bisa disebabkan oleh goncangan atau pengocokan yang keras.
Pengaruh Interaksi antam Konsentrasi dan Penyimpanan Terhadap Motilitas Spermatozoa. HasH analisis statistik menunjukkan terjadi intemksi antam konsentrasi dan kemasan terhadap motilitas spermatozoa. Persentase spermatozoa motil yang menunjukkan daya tahan lebih lama terdapat pada kemasan straw water jacket dengan konsentrasi 50xl06 mlQ')(44,59%) selama 120 jam penyimpanan.
Namun, diui lIustrasi 3 dapat dilihat bahwa pada semua kemasan dalam kedua konsentmsi mampu dipertahankan dengan baik selama 72 jam penyimpanan, dengan kisaran 4060%.
KFSIMPULAN
1. Daya tahan spermatozoa dalam mempertahankan persentase motilitas lebih tinggi pada komlentrasi 50xl06 spermatozoa ml..o) dibandingkan dengan
konsentrasi 1 OOx 1 06 spermatozoa ml,(),J setelah
penyimpanan pada suhu 4·5"C.
2. Penyimpanan dalam straw water jacket lebih baik dalam mempertahankan persentase motilitas lebih dari 40% selama 108 jam dengan penurunan yang I'elatiflebih stabil.
3. Terdapat korelasi positif antara variasi kemasan dan konsentrasi spermatozoa.
Berdasarkan kesimpulan d iatas untuk pelaksanaan inseminasi buatan kambing dapat disamnkan:
1. Penyimpanan sampai 48 jam dapat menggunakan konsentmsi 50x1 0' spermatozoa ml.(l,) dan 100x10' spermatozoa mlQ
,) tetapi jika = 48 jam bisa
menggunakan 50x I0' mlO,) dengan inseminasi ganda.
2. Untuk pelaksanaan IB menggunakan semen carr, dapat menggunakan konsentrasi 50x 1 06
spermatozoa ml.(l,] dan 100xl06 spermatozo ml'()J
dalam berbagai kemasan (straw bebas, pool dan straw water jacket) selama 72 jam penyimpanan.
DAFTARPUSTAKA
Aminah, S. dan Z. Layla. 2001. Daya tahan hidup spermatozoa kambing dengan menggunakan Jarutan pengencer tris, air kelapa, skim dan susu skim. Buletin Teknik Pertanian 6 (2). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Arifiantini, 1. 1998. Pengaruh Jenis Bahan Pengencer dan Variasi Jumlah Sel terhadap Motilitas Spermatozoa pada Semen Cair Domba. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. (Tidak diterbitkan) Arisandy, R. 2003. Pengaruh penambahan Maltosa,
Gliserol, dan Kombinasi keduanya kedalam Pengencer Semen Triskuning telur. Progam Pascasarjana Instilut Pertanian Bogor, Bogor. Tidak Diterbitkan.
Barth, A.D and RJ.Oko. 1989. AbnormalMorfology ofBovine Spermatozoa. Iowa State University Press. Ames. Iowa.
Bearden, II.J. audJ.W. Fuquay. 2000 . Applied Animal Reproduction. 5thEd.. Missisippi State
University. Hal : 24143.
Evan, G. and W.M.C Maxwell. 1987. Salamon's Ar-tificial Insemiantion at Sheep and Goats. Theriogenology 42: 849-858
J./lldo".Trop.A"im.Agric. 30 (4) December 2005
, t : c ;::;z 0 4 • .
Hafez, B. and
cケ」ャ・セ@
Anillll' Lippinc:
Hunter R.H.)
セイッ、j@
Institut
Roca, J., J.A. C Vazque. fertility goat sp' extendel 25: 147·]
Sorenson Jr. A.I
Sperm JIlabllity olE
J
·! .2 ...0 . , " " , . _ .L.",..J,,l,,,t,,,
liatas untuk mbing dapat menggunakan
.3 dan looxl06
48 jam bisa an insemillasi an semen cair, rasi 50xl06
セイュ。エッコッ ュャセᄋI@
セ「。ウL@ pool dan
pellyimpanan.
ya tahan hidup I menggunakan lapa, skim dan ertanian 6 (2). engembangan
aban Pengencer ladap Motilitas Cair Domba. Iwan, Institut lk diterbitkan) ibahan Maltosa, luanya kedalam Ig telur. Progam n Bogor, Bogor.
Drmal Morfology State University
Applied Animal lssisippi State
'. Salamon'sAr-eep and Goats.
Hafez, B. and E.S.E. Hafez. 2000. Reproductive Cycles. Dalam: Reproduction in farm Aninmals.7th Ed. E.S.E.Hafez (Editor).
. Lippincot Williams and Wilkins. Philadelphia.
Hunter R.H.F. 1995. Fisiologi dan Teknologi I.teproduksi Hewan BetinaDomestik. Penerbit Institut Teknnologi Bandung, Bandung.
Roca. J., J .A. Carrizossa, I. Canpos, A. Lafuente, J.M. Vazquez, and E. Martinez. 1997. Viability and fertility of unwashed Murciano-Granadina goat spermatozoa diluted in Tris-egg yolk extender and stored at 5OC. Small Rumin. Res., 25: 147-153.
Sorenson Jr. A.M. 1979. Laboratory Manual for
Ani-mal Reproduction. 4111 Ed. American Press.
Boston.
Steel R.G.D. dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Diterjemabkan oleh B. Sumantri.
Tambing, S.N. 1999. Efektivitas Berbagai Dosis Gliserol di dalam Pengencer Tris dan Waktu Ekuilibrasi terbadap kualitas semen beku kambing Pemakan Ettawah. Tesis. Bogor: Pro gam Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Toeliliere, MR. 1993. Inseminasi Buatan padaTemak. Penerbit Angkasa. Jakarta.
JDecember 2005 Sperm Viability ofEttawah Crossbred LiquidSemen (Yusuf et al.) 223