• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harmonisasi Rencana Tata Ruang dan Renca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Harmonisasi Rencana Tata Ruang dan Renca"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

MATERI 1:

Harmonisasi Rencana Tata Ruang dan Rencana

Sektoral

Disampaikan oleh

Oswar Mungkasa (Direktur Tata Ruang dan Pertanahan)

pada

Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana (FPP) Madya Spasial

Kerjasama Pusbindiklatren Bappenas dengan Program Magister Perencanaan Kota

dan Daerah (MPKD) UGM

(2)

Kementerian PPN/Bappenas

Permasalahan

integrasi

perencanaan

pembangunan

dan

perencanaan

spasial

a

a

b

b

c

c

persoalan integrasi

substansi

persoalan integrasi

sektoral

persoalan integrasi

sistem

perwilayahan

(3)

Kementerian PPN/Bappenas

Penjabaran Pedoman

Sinkronisasi

Berdasarkan analisis kajian literatur dan hasil

kunjungan lapangan, dapat diidentifikasi

langkah-langkah integrasi RTRW-RPJMD sebagai berikut:

A.

Integrasi proses/dokumen RTRW dan RPJMD

B.

Legalitas hukum RTRW dalam penyusunan RPJMD

C.

Sinkronisasi periodisasi waktu RTRW dan RPJMD

D.

Integrasi muatan RTRW, RPJMD, RKPD

E.

Integrasi nomenklatur

Catatan:

Pedoman integrasi lebih ditekankan pada pedoman integrasi antara

RTRW dan RPJMD. Hal ini karena RPJPD lebih berupa arah kebijakan

umum dengan periode baku sesuai RPJPN 2005-2025, sehingga

dianggap proses pengintegrasiannya ke dalam RPJMD tidak terlalu

sulit.

(4)

Kementerian PPN/Bappenas

A. Integrasi Proses/Dokumen

Integrasi RTRW dan RPJMD dimulai pada saat Bappeda menyusun draft 0

RPJMD, di mana RTRW menjadi acuan, dan dimantapkan kembali dalam

penyusunan Rancangan Awal RPJMD yang sudah memuat visi, misi dan program

Kepala Daerah terpilih. RTRW juga menjadi acuan dalam penyusunan Renstra

SKPD, yang dimulai dengan penyusunan Rancangan Renstra SKPD.

Penyusun

n RPJMD

Musrenban

g RPJMD Penyusunan Rancangan

Akhir Program

KDH

Rancangan Awal Renstra

SKPD

Draft 0

RPJMD Rancangan Awal RPJMD

Rancanga n RPJMD

Naskah Kesepakat

an Musrenban

g RPJMD

Rancanga n Akhir

RPJMD

PERDA tentang

RPJMD

(5)

Kementerian PPN/Bappenas

B. Legalitas Hukum RTRW

Terhadap Penyusunan RPJMD (1)

Berdasarkan kondisi proses perumusan Perda RTRW, legalitas hukum RTRW dalam penyusunan RPJMD dikategorikan ke dalam 3 kondisi sebagai berikut:

(1) Integrasi di mana RTRW dengan kekuatan hukum tetap (Perda),

(2) Integrasi di mana RTRW yang belum Perda namun telah mendapat

persetujuan substansi di forum BKPRN (Raperda RTRW yang telah disetujui DPRD dan diajukan oleh Gubernur),

(3) Integrasi di mana RTRW yang belum mendapat persetujuan substansi, namun telah diajukan Gubernur ke forum BKPRN.

Status Kekuatan

Hukum RTRW

RTRW telah menjadi

Perda?

Menjadi acuan penyusunan

RPJMD

RTRW telah mendapatkan Persub Menteri?

Menjadi acuan awal penyusunan

RPJMD

RTRW telah mendapatkan Rekomendasi Gubernur?

Menjadi acuan awal penyusunan RPJMD, terbatas pada arahan yang

bersifat lokal

RTRW belum dapat menjadi acuan. Gunakan RTRW terakhir (berlaku) sebagai acuan awal

(6)

Kementerian PPN/Bappenas

1. RTRW yang mengalami PK dalam kondisi normal 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun:

Rekomendasi tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW

Penyusunan RPJMD dilakukan dengan mengacu pada RTRW yang sudah menjadi Perda

sesuai dengan periodenya.

Rekomendasi perlu dilakukan revisi terhadap RTRW

Pasal 90 PP 15/2010 menetapkan bahwa bila perubahan dalam revisi tidak lebih dari 20%

penetapannya dilakukan melalui perubahan peraturan daerah tentang RTRW Provinsi dan

jangka waktu RTRW hasil revisi tetap sama dengan jangka waktu RTRW yang direvisi.

Dengan demikian, bila revisi tidak lebih dari 20%, maka penyusunan RPJMD mengacu

pada perubahan Perda RTRW sesuai hasil revisi.

Sedangkan bila revisi lebih dari 20%, maka penyusunan RPJMD mengacu pada Perda

RTRW yang baru setelah direvisi dengan proses seperti pada Gambar.

2. RTRW yang mengalami PK lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dan perlu

dilakukan revisi

Pada kondisi ini, revisi yang dilakukan lebih dari 20% sehingga prosesnya seperti proses

penyusunan RTRW baru sampai ditetapkan kembali menjadi Perda, dan periodenya pun juga

berubah.

Penyusunan RPJMD mengacu pada Perda RTRW yang baru sesuai dengan arahan dalam

Gambar sebelumnya.

B. Legalitas Hukum RTRW

(7)

Kementerian PPN/Bappenas

PK

RTRW

1x

dalam 5

tahun

>1x

dalam 5

tahun

Menjadi acuan

penyusunan

RPJMD

Penyusunan

RPJMD mengacu

pada perubahan

Perda RTRW

sesuai hasil

revisi

Penyusunan

RPJMD mengacu

pada Perda

RTRW yang baru

setelah direvisi

Tidak perlu

revisi

Perlu

revisi

<20%

>20%

Sinkronisasi RPJMD dengan RTRW yang Sedang

(8)

Kementerian PPN/Bappenas

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Untuk RTRW yang revisinya lebih dari 20% terjadi perubahan periode,

karena harus melalui prosedur penetapan Perda.

Sehubungan dengan itu, pada saat revisi, sekalian dilakukan penyesuaian

periodisasi waktu dalam RTRW sesuai dengan periode RPJMD.

Apabila pada saat dilakukan PK RTRW, RPJMD sudah disusun dan menjadi

Perda, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

Bila rekomendasi tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW

RPJMD tidak

perlu diubah.

Bila rekomendasi perlu dilakukan revisi RTRW

muatan dalam RPJMD juga

perlu direvisi disesuaikan dengan perubahan dalam revisi RTRW, bila perubahan

dalam RTRW tersebut berada dalam periode yang sama dengan periode RPJMD

Catatan:

Pasal 264 ayat 5 UU 23/2014 menyatakan bahwa RPJMD dapat diubah apabila

berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan atau

penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

B. Legalitas Hukum RTRW

(9)

Kementerian PPN/Bappenas

C. Sinkronisasi Periodisasi Waktu

Sinkronisasi periodisasi waktu antara RTRW dan RPJMD didasarkan pada

beberapa variasi kemungkinan kondisi yang dapat terjadi dalam penyusunan

dokumen RTRW dan RPJMD, antara lain:

1)

Kondisi 1 : Jika RPJMD disusun terlebih dahulu daripada RTRW

2)

Kondisi 2: Jika RTRW disusun terlebih dahulu daripada RPJMD

3)

Kondisi 3: Jika RTRW dan RPJMD disusun dalam waktu bersamaan

1) Kondisi 1 :

Provinsi dengan

RTRW Periode 2012-2032

dan RPJMD Periode

2010-2015

3) Kondisi 3:

Provinsi

dengan RTRW Periode

2016-2035 dan RPJMD

Periode 2016-2020

RTRW disusun 2012 (RTRW 2012-2032). Untuk memudahkan pengintegrasian, periodisasi waktu dalam RTRW disesuaikan dengan periodisasi RPJMD tahap selanjutnya (RPJMD 2016-2020). Pentahapan dalam RTRW tidak mesti 4 tahapan dan tidak mesti harus 5 tahun di tiap tahapan (PJM). Dengan demikian, pentahapan dalam RTRW menjadi: PJM I: 2012-2015; PJM II: 2016-2020; PJM III: 2021-2025; PJM IV: 2026-2032.

Mengingat penyusunan RPJMD berjalan paralel dengan penyusunan RTRW, maka sinkronisasi dapat langsung dilakukan secara selaras antara pentahapan 5 tahunan RTRW dengan tahap RPJMD.

(10)

2) Kondisi 2 :

a) Provinsi dengan RTRW

Periode 2011-2031 dan

RPJMD Periode 2014-2019

(kondisi periode Pilkada

normal)

b) Provinsi dengan RTRW Periode

2010-2030 dan RPJMD Periode

2012-2017 (kondisi periode

Pilkada yang tidak sesuai

ketentuan waktu)

• RPJMD disusun tahun 2014 (RPJMD 2014-2019). Tahap I (PJM I) RTRW adalah 2011-2015.

• Periode RPJMD bersifat tetap.

• Sinkronisasi periodisasi antara RTRW dengan RPJMD dapat dilakukan pada saat Peninjauan Kembali (PK) pada akhir periode 5 tahunan RTRW (tahun 2015). • Apabila hasil rekomendasi PK

mengamanatkan bahwa perlu ada revisi RTRW lebih dari 20%, maka periode pentahapan waktu perencanaan RTRW dapat disinkronkan dengan periode atau pentahapan RPJMD.

• RPJMD disusun tahun 2012 (RPJMD 2012-2017). Tahap I (PJM I) RTRW adalah 2010-2014.

• Dalam contoh kasus ini, pelaksanaan pemilihan KDH melalui Pilkada mengalami kemunduran, sehingga menimbulkan adanya jeda waktu tahap perencanaan dalam RPJMD.

• Dalam jeda waktu tersebut, RKPD 2018 dapat disusun dengan mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan RPJMD 2012-2017 dan RTRW untuk periode yang sesuai.

• Jika terjadi proses Peninjauan Kembali (PK) terhadap RTRW pada akhir periode 5 tahunan RTRW (tahun 2019), maka dimungkinkan untuk dilakukan penyelarasan periodisasi atau pentahapan waktu perencanaan RTRW terhadap RPJMD.

• Apabila hasil rekomendasi PK mengamanatkan bahwa perlu ada revisi RTRW lebih dari 20%, maka periode pentahapan waktu perencanaan RTRW dapat disinkronkan dengan periode atau pentahapan RPJMD.

(11)

Kementerian PPN/Bappenas

Upaya integrasi muatan RPJMD dengan RTRW dilakukan melalui 3 (tiga) langkah,

yaitu:

a) Menelaah RTRW

i.

Menelaah kebijakan dan strategi penataan ruang;

ii.

Menelaah rencana struktur ruang; dan

iii.

Menelaah rencana pola ruang

b) Mengkaji keterkaitan RTRW dengan RPJMD periode berjalan yang hampir selesai

masanya

i.

Menelaah keterkaitan antara kebijakan dan strategi RTRW dengan

strategi/arah kebijakan dalam RPJMD; dan

ii.

Menelaah keterkaitan antara arahan pemanfaatan ruang/indikasi program

utama dalam RTRW dengan program dalam RPJMD.

c) Merumuskan hal-hal dalam RTRW yang harus masuk dalam RPJMD periode

berikutnya

(12)

Kementerian PPN/Bappenas

Kondisi ‘Ideal’

Perencanaan

Pembangunan Daerah

(1)

1. Periode

Perencanaan

Periode RPJPD =

Periode RTRW

(misal 2005-2025)

Periode RPJMD =

Pentahapan dalam

RPJPD & RTRW

Rencana PILKADA

serentak dapat menjadi

momentum penyesuaian

periode waktu

perencanaan dari:

Nas/Prov/Kab/Kota;

Jangka Panjang -

Menengah

2. Prosedur

Penyusunan

Prosedur

penyusunan RPJPD

& RTRW terintegrasi

dan paralel;

RTRW menjadi

muatan spasial yang

tidak terpisahkan dari

RPJPD.

KE DEPAN: RTRW &

RPJPD

tetap 2 dokumen

perencanaan

pembangunan; atau

menjadi 1 dokumen

yang memuat

perencanaan

pembangunan &

spasial

3. Muatan

• Muatan RTRW dan

RPJPD lebih setara dan

dapat menjadi acuan

bagi penyusunan

RPJMD.

Pertanyaan:

• Bagaimana kesetaraan

muatan antara RPJPD &

RTRW?

• Bagaimana tingkat

kedetilan arahan RTRW

& RPJPD sebagai acuan

penyusunan RPJMD?

• Apakah tingkat

kedetilan muatan

RTRW harus sama dari

tingkat nasional s/d

kab/kota?

1. Periode

Perencanaan

Periode RPJPD =

Periode RTRW

(misal 2005-2025)

Periode RPJMD =

Pentahapan dalam

RPJPD & RTRW

Rencana PILKADA

serentak dapat menjadi

momentum penyesuaian

periode waktu

perencanaan dari:

Nas/Prov/Kab/Kota;

Jangka Panjang -

Menengah

2. Prosedur

Penyusunan

Prosedur

penyusunan RPJPD

& RTRW terintegrasi

dan paralel;

RTRW menjadi

muatan spasial yang

tidak terpisahkan dari

RPJPD.

KE DEPAN: RTRW &

RPJPD

tetap 2 dokumen

perencanaan

pembangunan; atau

menjadi 1 dokumen

yang memuat

perencanaan

pembangunan &

spasial

(13)

Kementerian PPN/Bappenas

5. Nomenklatur

• RPJPD, RPJMD, dan

RTRW sama-sama

merupakan dokumen

perencanaan daerah

yang seharusnya saling

melengkapi, terintegrasi,

dan sinkron satu dengan

lainnya.

• Seharusnya muatan

dalam

dokumen-dokumen tersebut

menggunakan

nomenklatur yang sama

dan setara.

4. Legalitas

• RPJPD, RPJMD dan RTRW

memiliki kekuatan hukum yang

sama, yaitu Peraturan Daerah

(walaupun prosedur penetapan

Perdanya berbeda);

• Hierarki RPJPD & RTRW (20

tahun) > RPJMD (5 tahun)

RPJMD mengacu pada RTRW

• Bila terjadi perubahan pada

RTRW (Perda), maka RPJMD

juga harus disesuaikan kembali

dengan perubahan yang ada,

bila jangka

waktunya/periodenya sesuai.

Kondisi ‘Ideal’

Perencanaan

Pembangunan Daerah

(2)

(14)

Contoh Penerapan

A. Menelaah RTRW

1. Menelaah kebijakan dan strategi penataan ruang

No. Kebijakan/Strateg

i

Rencana Struktur Ruang

Rencana Pola Ruang

Penilaian

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1.

Kebijakan 1:

………..

Strategi 1.1:

………..

1. Perwujuda

n

…………

a. Program

a. Program

a. Program

...

Strategi 1.2:

………..

1. Perwujuda

n……

a. Program

a. Program

a. Program

(15)

A. Menelaah RTRW

2. Menelaah rencana struktur ruang

No Rencana Struktur Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Arah

pemanfaatan Ruang/Indikasi

Program

lokasi

Waktu pelaksanaan

lima tahun ke-I

lima tahun ke-II

lima tahun ke-III

lima tahun

ke-IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. Rencana pusat permukiman

I.1 ... ..

I.2 ... ..

Dst ...

II. Rencana jaringan transportasi

II.1 ... ..

II.2 ... ..

Dst ...

(16)

A. Menelaah RTRW

3. Menelaah rencana pola ruang

No Rencana Pola Ruang

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Arah

pemanfaatan Ruang/Indikasi

Program

lokasi

Waktu pelaksanaan

lima tahun ke-I

lima tahun ke-II

lima tahun ke-III

lima tahun

ke-IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I. Rencana kawasan lindung

I.1 ... .

I.2 ... .

Dst ...

II. Rencana kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis

II.1 ... .

II.2 ... .

Dst ...

(17)

B. Menelaah keterkaitan RTRW dengan RPJMD

1. Analisis Integrasi antara Kebijakan RTRW dan Strategi/Arah

Kebijakan RPJMD

No

DOKUMEN RTRW

DOKUMEN RPJMD

PENILAIAN

REKOMENDASI

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1

Kebijakan1:

Strategi 1.1:

Strategi/Arah kebijakan:

Strategi 1.2:

Strategi/Arah kebijakan:

2

Kebijakan 2:

Strategi 2.1:

Strategi/Arah kebijakan:

Strategi 2.2:

Strategi/Arah kebijakan:

(18)

C. Merumuskan Masukan untuk RPJMD Berikutnya

RTRW 2009-2029 RPJMD 2010-2015 RKPD 2015

Penilaian dan

Indikasi Program

Strategi/Arah Kebijakan

Program Prioritas Pembangunan

Terkait

Program Pagu Indikatif/ SKPD terkait

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Program …………

18. Program ………

Rp. xx.xxx.xxx Dinas

Program ………… ………… ………… ………

16. Program ……… ……… ……… …………

Rp. Xx.xxx.xxx Dinas

……… ……

(19)

Kementerian PPN/Bappenas

D. Integrasi Nomenklatur

Upaya integrasi nomenklatur dilakukan melalui 2 langkah, yaitu:

1) Analisis awal pemetaan antara indikasi program dalam RTRW dengan program dalam RPJMD seperti yang dilakukan pada tahap integrasi muatan.

2) Pengecekan lebih lanjut atas program-program dalam RPJMD tersebut untuk memahami muatannya. Pengecekan dapat dilakukan dengan melihat (1) kegiatan-kegiatan yang dirumuskan di bawah program tersebut atau (2) indikator kinerja output yang ditetapkan.

No. RTRW RPJMD

A Program Perwujudan Struktur Ruang

1 Program perwujudan sistem prasarana transportasi

a Peningkatan jalan arteri primer (1) Program pembangunan jalan dan jembatan

(2) Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan

(3) Peningkatan partisipasi investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur (Public Private Partnership-PPP)

(4) Pembangunan infrastruktur permukiman di perdesaan

b Pembangunan jaringan jalan arteri primer c Pembangunan jaringan jalan kolektor primer d Fungsionalisasi terminal regional

e Optimalisasi terminal f Pengembangan g Relokasi terminal h Pembangunan terminal

i Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana terminal barang

Tabel 1

Pemetaan Indikasi Program RTRW Terhadap Program RPJMD

(20)

RTRW RPJMD

Program Indikator Kinerja Output A. Program Perwujudan Struktur

Ruang

1. Program perwujudan sistem prasarana transportasi

a. Peningkatan jalan arteri primer b. Pembangunan jaringan jalan arteri

primer

c. Pembangunan jaringan jalan kolektor primer

d. Fungsionalisasi terminal regional e. Optimalisasi terminal

f. Pengembangan g. Relokasi terminal h. Pembangunan terminal

i. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana terminal barang

Pembangunan Jalan dan Jembatan

a. Pembangunan jembatan kelok sembilan b. Pembangunan dan peningkatan jalan nasional c. Pembangunan Jalan Rao-Rokan (Bts Riau)

d. Pembangunan dan peningkatan jalan nasional pantai barat

e. Terlaksananya pembangunan jalan Padang-By Pass f. Lanjutan Pembangunan jalan

Duku-Sicincin-Malalak-Bukittinggi

g. Pembangunan Jembatan Provinsi dan Jembatan Strategis Provinsi

h. Dst…. Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Jalan dan Jembatan

a. Pemeliharaan rutin jalan nasional b. Pemeliharaan rutin jembatan nasional c. Pemeliharaan rutin jalan provinsi Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan

a. Kemantapan Jalan Nasional b. Kemantapan Jalan Provinsi c. Kemantapan Jalan Nasional d. Kemantapan Jalan Provinsi

e. Pemeliharaan rutin jembatan provinsi Peningkatan Partisipasi Investasi

Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur

Daftar rencana proyek kerjasama pemerintah-swasta Provinsi Sumatera Barat

Pembangunan infrastruktur permukiman di perdesaan

a. Peningkatan pertumbuhan pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan perdesaan

b. Terbangunnya jalan perdesaan penunjang pertanian dan perkebunan

Tabel 2

(21)

RTRW RPJMD Pengelompokan Program Program A. Program Perwujudan Struktur Ruang

1. Program perwujudan sistem prasarana transportasi

1.Pembangunan Jalan dan Jembatan

a. Pembangunan jaringan jalan arteri primer b. Pembangunan

jaringan jalan kolektor primer c. ………….

Pembangunan Jalan dan Jembatan

1.Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

a. Peningkatan jalan arteri primer b. Pemeliharaan rutin

jalan dan jembatan c. …………..

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

1.Pembangunan infrastruktur permukiman di perdesaan

a. Pembangunan jalan perdesaan yang

menghubungkan kawasan pertanian b. Pembangunan

jaringan jalan kolektor primer ke perdesaan

c. ………

Pembangunan

infrastruktur permukiman di perdesaan

1. ………… a. ………. ………

Tabel 3

Pengelompokan Program dalam RTRW

sesuai dengan Nomenklatur Program

dalam RPJMD

Dari Tabel 2 terlihat adanya

perbedaan antara program dalam

RTRW (lokasi tidak diperlihatkan

di sini) dengan program dalam

RPJMD.

Di

sini

dilakukan

penilaian:

(1) di mana letak perbedaannya,

(2) tetapkan

program-program

dalam

RPJMD

tersebut

selaras dengan program yang

mana dalam RTRW,

(3) kemudian

identifikasi

program-program apa dalam

RTRW yang belum ada dalam

RPJMD tersebut dan perlu

dimasukkan dalam RPJMD

periode berikutnya.

Untuk memudahkan sinkroisasi

RTRW dan RPJMD, indikasi

program dalam RTRW dapat

dikelompokkan dalam beberapa

kategori

sesuai

dengan

nomenklatur

program

dalam

RPJMD. Lihat Tabel 3.

(22)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Situs BKPRN: www.bkprn.org

Situs TRP: www.trp.or.id

Portal TRP:

www.tataruangpertanahan.com

Pustaka virtual TRP: www.scribd.com/Tata

Ruang dan Pertanahan

Milis TRP:

http://groups.google.com/d/forum/tata-ruang-dan pertanahan

Portal Geospasial: portal.ina-sdi.or.id

TERIMA KASIH

Gambar

Tabel 2Pengecekan Muatan Program dalam RPJMD
Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Pada periode 1966-77, mereka menemukan bahwa ekspor Indonesia berpengaruh positif terbadap pertumbuhan PDB, tetapi tidak sebaliknya Sepintas lalu, temuan tersebut nampaknya

NO MAHASISWA TIM PENGUJI JUDUL TUGAS AKHIR WAKTU RUANG HARI/TGL KODE. Cindria Ayudita Pembimbing 1 :

Ketika beberapa baterai dirangkai secara pararel, maka nilai tegangan total rangkaian baterai tersebut adalah tetap (sama dengan nilai tegangan dari masing-masing baterai

Perlakuan konsentrasi bahan peng- isi memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah Monascus purpureus, kadar air ragi angkak, intensitas pigmen merah, kadar lo- vastatin,

Data Tabel 1, 2 dan Gambar 1 di atas ditunjukkan bahwa pemisahan campuran uranium dan rutenium menggunakan metoda ekstraksi membran emuisi span 80 - di-(2-etil heksil)-fosfat

Bulog adalah lembaga pemerintah yang dibentuk pada tahun 1987 yang ditugaskan pemerintah pemerintah untuk melaksanakan salah satu tugas publik yaitu pengelolaan stok beras

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, maka dalam menganalisi data menggunakan analisis data kualitatif, pada penelitian

Sebagai salah satu bentuk pengakuan resmi, maka dalam melaksanakan program sertifikasi LPTK seyogyanya memiliki suatu standar tertentu yang merupakan