Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
MATERI 1:
Harmonisasi Rencana Tata Ruang dan Rencana
Sektoral
Disampaikan oleh
Oswar Mungkasa (Direktur Tata Ruang dan Pertanahan)
pada
Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana (FPP) Madya Spasial
Kerjasama Pusbindiklatren Bappenas dengan Program Magister Perencanaan Kota
dan Daerah (MPKD) UGM
Kementerian PPN/Bappenas
Permasalahan
integrasi
perencanaan
pembangunan
dan
perencanaan
spasial
a
a
b
b
c
c
persoalan integrasi
substansi
persoalan integrasi
sektoral
persoalan integrasi
sistem
perwilayahan
Kementerian PPN/Bappenas
Penjabaran Pedoman
Sinkronisasi
Berdasarkan analisis kajian literatur dan hasil
kunjungan lapangan, dapat diidentifikasi
langkah-langkah integrasi RTRW-RPJMD sebagai berikut:
A.
Integrasi proses/dokumen RTRW dan RPJMD
B.
Legalitas hukum RTRW dalam penyusunan RPJMD
C.
Sinkronisasi periodisasi waktu RTRW dan RPJMD
D.
Integrasi muatan RTRW, RPJMD, RKPD
E.
Integrasi nomenklatur
Catatan:
Pedoman integrasi lebih ditekankan pada pedoman integrasi antara
RTRW dan RPJMD. Hal ini karena RPJPD lebih berupa arah kebijakan
umum dengan periode baku sesuai RPJPN 2005-2025, sehingga
dianggap proses pengintegrasiannya ke dalam RPJMD tidak terlalu
sulit.
Kementerian PPN/Bappenas
A. Integrasi Proses/Dokumen
Integrasi RTRW dan RPJMD dimulai pada saat Bappeda menyusun draft 0
RPJMD, di mana RTRW menjadi acuan, dan dimantapkan kembali dalam
penyusunan Rancangan Awal RPJMD yang sudah memuat visi, misi dan program
Kepala Daerah terpilih. RTRW juga menjadi acuan dalam penyusunan Renstra
SKPD, yang dimulai dengan penyusunan Rancangan Renstra SKPD.
Penyusun
n RPJMD
Musrenban
g RPJMD Penyusunan Rancangan
Akhir Program
KDH
Rancangan Awal Renstra
SKPD
Draft 0
RPJMD Rancangan Awal RPJMD
Rancanga n RPJMD
Naskah Kesepakat
an Musrenban
g RPJMD
Rancanga n Akhir
RPJMD
PERDA tentang
RPJMD
Kementerian PPN/Bappenas
B. Legalitas Hukum RTRW
Terhadap Penyusunan RPJMD (1)
Berdasarkan kondisi proses perumusan Perda RTRW, legalitas hukum RTRW dalam penyusunan RPJMD dikategorikan ke dalam 3 kondisi sebagai berikut:
(1) Integrasi di mana RTRW dengan kekuatan hukum tetap (Perda),
(2) Integrasi di mana RTRW yang belum Perda namun telah mendapat
persetujuan substansi di forum BKPRN (Raperda RTRW yang telah disetujui DPRD dan diajukan oleh Gubernur),
(3) Integrasi di mana RTRW yang belum mendapat persetujuan substansi, namun telah diajukan Gubernur ke forum BKPRN.
Status Kekuatan
Hukum RTRW
RTRW telah menjadi
Perda?
Menjadi acuan penyusunan
RPJMD
RTRW telah mendapatkan Persub Menteri?
Menjadi acuan awal penyusunan
RPJMD
RTRW telah mendapatkan Rekomendasi Gubernur?
Menjadi acuan awal penyusunan RPJMD, terbatas pada arahan yang
bersifat lokal
RTRW belum dapat menjadi acuan. Gunakan RTRW terakhir (berlaku) sebagai acuan awal
Kementerian PPN/Bappenas
1. RTRW yang mengalami PK dalam kondisi normal 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun:
Rekomendasi tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW
–
Penyusunan RPJMD dilakukan dengan mengacu pada RTRW yang sudah menjadi Perda
sesuai dengan periodenya.
Rekomendasi perlu dilakukan revisi terhadap RTRW
–
Pasal 90 PP 15/2010 menetapkan bahwa bila perubahan dalam revisi tidak lebih dari 20%
penetapannya dilakukan melalui perubahan peraturan daerah tentang RTRW Provinsi dan
jangka waktu RTRW hasil revisi tetap sama dengan jangka waktu RTRW yang direvisi.
–
Dengan demikian, bila revisi tidak lebih dari 20%, maka penyusunan RPJMD mengacu
pada perubahan Perda RTRW sesuai hasil revisi.
–
Sedangkan bila revisi lebih dari 20%, maka penyusunan RPJMD mengacu pada Perda
RTRW yang baru setelah direvisi dengan proses seperti pada Gambar.
2. RTRW yang mengalami PK lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dan perlu
dilakukan revisi
•
Pada kondisi ini, revisi yang dilakukan lebih dari 20% sehingga prosesnya seperti proses
penyusunan RTRW baru sampai ditetapkan kembali menjadi Perda, dan periodenya pun juga
berubah.
•
Penyusunan RPJMD mengacu pada Perda RTRW yang baru sesuai dengan arahan dalam
Gambar sebelumnya.
B. Legalitas Hukum RTRW
Kementerian PPN/Bappenas
PK
RTRW
1x
dalam 5
tahun
>1x
dalam 5
tahun
Menjadi acuan
penyusunan
RPJMD
Penyusunan
RPJMD mengacu
pada perubahan
Perda RTRW
sesuai hasil
revisi
Penyusunan
RPJMD mengacu
pada Perda
RTRW yang baru
setelah direvisi
Tidak perlu
revisi
Perlu
revisi
<20%
>20%
Sinkronisasi RPJMD dengan RTRW yang Sedang
Kementerian PPN/Bappenas
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Untuk RTRW yang revisinya lebih dari 20% terjadi perubahan periode,
karena harus melalui prosedur penetapan Perda.
Sehubungan dengan itu, pada saat revisi, sekalian dilakukan penyesuaian
periodisasi waktu dalam RTRW sesuai dengan periode RPJMD.
Apabila pada saat dilakukan PK RTRW, RPJMD sudah disusun dan menjadi
Perda, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Bila rekomendasi tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW
RPJMD tidak
perlu diubah.
Bila rekomendasi perlu dilakukan revisi RTRW
muatan dalam RPJMD juga
perlu direvisi disesuaikan dengan perubahan dalam revisi RTRW, bila perubahan
dalam RTRW tersebut berada dalam periode yang sama dengan periode RPJMD
Catatan:
Pasal 264 ayat 5 UU 23/2014 menyatakan bahwa RPJMD dapat diubah apabila
berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan atau
penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
B. Legalitas Hukum RTRW
Kementerian PPN/Bappenas
C. Sinkronisasi Periodisasi Waktu
Sinkronisasi periodisasi waktu antara RTRW dan RPJMD didasarkan pada
beberapa variasi kemungkinan kondisi yang dapat terjadi dalam penyusunan
dokumen RTRW dan RPJMD, antara lain:
1)
Kondisi 1 : Jika RPJMD disusun terlebih dahulu daripada RTRW
2)
Kondisi 2: Jika RTRW disusun terlebih dahulu daripada RPJMD
3)
Kondisi 3: Jika RTRW dan RPJMD disusun dalam waktu bersamaan
1) Kondisi 1 :
Provinsi dengan
RTRW Periode 2012-2032
dan RPJMD Periode
2010-2015
3) Kondisi 3:
Provinsi
dengan RTRW Periode
2016-2035 dan RPJMD
Periode 2016-2020
RTRW disusun 2012 (RTRW 2012-2032). Untuk memudahkan pengintegrasian, periodisasi waktu dalam RTRW disesuaikan dengan periodisasi RPJMD tahap selanjutnya (RPJMD 2016-2020). Pentahapan dalam RTRW tidak mesti 4 tahapan dan tidak mesti harus 5 tahun di tiap tahapan (PJM). Dengan demikian, pentahapan dalam RTRW menjadi: PJM I: 2012-2015; PJM II: 2016-2020; PJM III: 2021-2025; PJM IV: 2026-2032.
Mengingat penyusunan RPJMD berjalan paralel dengan penyusunan RTRW, maka sinkronisasi dapat langsung dilakukan secara selaras antara pentahapan 5 tahunan RTRW dengan tahap RPJMD.
2) Kondisi 2 :
a) Provinsi dengan RTRW
Periode 2011-2031 dan
RPJMD Periode 2014-2019
(kondisi periode Pilkada
normal)
b) Provinsi dengan RTRW Periode
2010-2030 dan RPJMD Periode
2012-2017 (kondisi periode
Pilkada yang tidak sesuai
ketentuan waktu)
• RPJMD disusun tahun 2014 (RPJMD 2014-2019). Tahap I (PJM I) RTRW adalah 2011-2015.
• Periode RPJMD bersifat tetap.
• Sinkronisasi periodisasi antara RTRW dengan RPJMD dapat dilakukan pada saat Peninjauan Kembali (PK) pada akhir periode 5 tahunan RTRW (tahun 2015). • Apabila hasil rekomendasi PK
mengamanatkan bahwa perlu ada revisi RTRW lebih dari 20%, maka periode pentahapan waktu perencanaan RTRW dapat disinkronkan dengan periode atau pentahapan RPJMD.
• RPJMD disusun tahun 2012 (RPJMD 2012-2017). Tahap I (PJM I) RTRW adalah 2010-2014.
• Dalam contoh kasus ini, pelaksanaan pemilihan KDH melalui Pilkada mengalami kemunduran, sehingga menimbulkan adanya jeda waktu tahap perencanaan dalam RPJMD.
• Dalam jeda waktu tersebut, RKPD 2018 dapat disusun dengan mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan RPJMD 2012-2017 dan RTRW untuk periode yang sesuai.
• Jika terjadi proses Peninjauan Kembali (PK) terhadap RTRW pada akhir periode 5 tahunan RTRW (tahun 2019), maka dimungkinkan untuk dilakukan penyelarasan periodisasi atau pentahapan waktu perencanaan RTRW terhadap RPJMD.
• Apabila hasil rekomendasi PK mengamanatkan bahwa perlu ada revisi RTRW lebih dari 20%, maka periode pentahapan waktu perencanaan RTRW dapat disinkronkan dengan periode atau pentahapan RPJMD.
Kementerian PPN/Bappenas
Upaya integrasi muatan RPJMD dengan RTRW dilakukan melalui 3 (tiga) langkah,
yaitu:
a) Menelaah RTRW
i.
Menelaah kebijakan dan strategi penataan ruang;
ii.
Menelaah rencana struktur ruang; dan
iii.
Menelaah rencana pola ruang
b) Mengkaji keterkaitan RTRW dengan RPJMD periode berjalan yang hampir selesai
masanya
i.
Menelaah keterkaitan antara kebijakan dan strategi RTRW dengan
strategi/arah kebijakan dalam RPJMD; dan
ii.
Menelaah keterkaitan antara arahan pemanfaatan ruang/indikasi program
utama dalam RTRW dengan program dalam RPJMD.
c) Merumuskan hal-hal dalam RTRW yang harus masuk dalam RPJMD periode
berikutnya
Kementerian PPN/Bappenas
Kondisi ‘Ideal’
Perencanaan
Pembangunan Daerah
(1)
1. Periode
Perencanaan
•
Periode RPJPD =
Periode RTRW
(misal 2005-2025)
•
Periode RPJMD =
Pentahapan dalam
RPJPD & RTRW
Rencana PILKADA
serentak dapat menjadi
momentum penyesuaian
periode waktu
perencanaan dari:
•
Nas/Prov/Kab/Kota;
•
Jangka Panjang -
Menengah
2. Prosedur
Penyusunan
•
Prosedur
penyusunan RPJPD
& RTRW terintegrasi
dan paralel;
•
RTRW menjadi
muatan spasial yang
tidak terpisahkan dari
RPJPD.
KE DEPAN: RTRW &
RPJPD
•
tetap 2 dokumen
perencanaan
pembangunan; atau
•
menjadi 1 dokumen
yang memuat
perencanaan
pembangunan &
spasial
3. Muatan
• Muatan RTRW dan
RPJPD lebih setara dan
dapat menjadi acuan
bagi penyusunan
RPJMD.
Pertanyaan:
• Bagaimana kesetaraan
muatan antara RPJPD &
RTRW?
• Bagaimana tingkat
kedetilan arahan RTRW
& RPJPD sebagai acuan
penyusunan RPJMD?
• Apakah tingkat
kedetilan muatan
RTRW harus sama dari
tingkat nasional s/d
kab/kota?
1. Periode
Perencanaan
•
Periode RPJPD =
Periode RTRW
(misal 2005-2025)
•
Periode RPJMD =
Pentahapan dalam
RPJPD & RTRW
Rencana PILKADA
serentak dapat menjadi
momentum penyesuaian
periode waktu
perencanaan dari:
•
Nas/Prov/Kab/Kota;
•
Jangka Panjang -
Menengah
2. Prosedur
Penyusunan
•
Prosedur
penyusunan RPJPD
& RTRW terintegrasi
dan paralel;
•
RTRW menjadi
muatan spasial yang
tidak terpisahkan dari
RPJPD.
KE DEPAN: RTRW &
RPJPD
•
tetap 2 dokumen
perencanaan
pembangunan; atau
•
menjadi 1 dokumen
yang memuat
perencanaan
pembangunan &
spasial
Kementerian PPN/Bappenas
5. Nomenklatur
• RPJPD, RPJMD, dan
RTRW sama-sama
merupakan dokumen
perencanaan daerah
yang seharusnya saling
melengkapi, terintegrasi,
dan sinkron satu dengan
lainnya.
• Seharusnya muatan
dalam
dokumen-dokumen tersebut
menggunakan
nomenklatur yang sama
dan setara.
4. Legalitas
• RPJPD, RPJMD dan RTRW
memiliki kekuatan hukum yang
sama, yaitu Peraturan Daerah
(walaupun prosedur penetapan
Perdanya berbeda);
• Hierarki RPJPD & RTRW (20
tahun) > RPJMD (5 tahun)
RPJMD mengacu pada RTRW
• Bila terjadi perubahan pada
RTRW (Perda), maka RPJMD
juga harus disesuaikan kembali
dengan perubahan yang ada,
bila jangka
waktunya/periodenya sesuai.
Kondisi ‘Ideal’
Perencanaan
Pembangunan Daerah
(2)
Contoh Penerapan
A. Menelaah RTRW
1. Menelaah kebijakan dan strategi penataan ruang
No. Kebijakan/Strateg
i
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
Penilaian
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Kebijakan 1:
………..
Strategi 1.1:
………..
1. Perwujuda
n
…………
a. Program
…
a. Program
…
a. Program
...
Strategi 1.2:
………..
1. Perwujuda
n……
a. Program
…
a. Program
…
a. Program
…
A. Menelaah RTRW
2. Menelaah rencana struktur ruang
No Rencana Struktur Ruang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW Arah
pemanfaatan Ruang/Indikasi
Program
lokasi
Waktu pelaksanaan
lima tahun ke-I
lima tahun ke-II
lima tahun ke-III
lima tahun
ke-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. Rencana pusat permukiman
I.1 ... ..
I.2 ... ..
Dst ...
II. Rencana jaringan transportasi
II.1 ... ..
II.2 ... ..
Dst ...
A. Menelaah RTRW
3. Menelaah rencana pola ruang
No Rencana Pola Ruang
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW Arah
pemanfaatan Ruang/Indikasi
Program
lokasi
Waktu pelaksanaan
lima tahun ke-I
lima tahun ke-II
lima tahun ke-III
lima tahun
ke-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. Rencana kawasan lindung
I.1 ... .
I.2 ... .
Dst ...
II. Rencana kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis
II.1 ... .
II.2 ... .
Dst ...
B. Menelaah keterkaitan RTRW dengan RPJMD
1. Analisis Integrasi antara Kebijakan RTRW dan Strategi/Arah
Kebijakan RPJMD
No
DOKUMEN RTRW
DOKUMEN RPJMD
PENILAIAN
REKOMENDASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Kebijakan1:
Strategi 1.1:
Strategi/Arah kebijakan:
Strategi 1.2:
Strategi/Arah kebijakan:
2
Kebijakan 2:
Strategi 2.1:
Strategi/Arah kebijakan:
Strategi 2.2:
Strategi/Arah kebijakan:
C. Merumuskan Masukan untuk RPJMD Berikutnya
RTRW 2009-2029 RPJMD 2010-2015 RKPD 2015
Penilaian dan
Indikasi Program
Strategi/Arah Kebijakan
Program Prioritas Pembangunan
Terkait
Program Pagu Indikatif/ SKPD terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Program …………
18. Program ………
Rp. xx.xxx.xxx Dinas
Program ………… ………… ………… ………
16. Program ……… ……… ……… …………
Rp. Xx.xxx.xxx Dinas
……… ……
Kementerian PPN/Bappenas
D. Integrasi Nomenklatur
Upaya integrasi nomenklatur dilakukan melalui 2 langkah, yaitu:
1) Analisis awal pemetaan antara indikasi program dalam RTRW dengan program dalam RPJMD seperti yang dilakukan pada tahap integrasi muatan.
2) Pengecekan lebih lanjut atas program-program dalam RPJMD tersebut untuk memahami muatannya. Pengecekan dapat dilakukan dengan melihat (1) kegiatan-kegiatan yang dirumuskan di bawah program tersebut atau (2) indikator kinerja output yang ditetapkan.
No. RTRW RPJMD
A Program Perwujudan Struktur Ruang
1 Program perwujudan sistem prasarana transportasi
a Peningkatan jalan arteri primer (1) Program pembangunan jalan dan jembatan
(2) Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan
(3) Peningkatan partisipasi investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur (Public Private Partnership-PPP)
(4) Pembangunan infrastruktur permukiman di perdesaan
b Pembangunan jaringan jalan arteri primer c Pembangunan jaringan jalan kolektor primer d Fungsionalisasi terminal regional
e Optimalisasi terminal f Pengembangan g Relokasi terminal h Pembangunan terminal
i Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana terminal barang
Tabel 1
Pemetaan Indikasi Program RTRW Terhadap Program RPJMD
RTRW RPJMD
Program Indikator Kinerja Output A. Program Perwujudan Struktur
Ruang
1. Program perwujudan sistem prasarana transportasi
a. Peningkatan jalan arteri primer b. Pembangunan jaringan jalan arteri
primer
c. Pembangunan jaringan jalan kolektor primer
d. Fungsionalisasi terminal regional e. Optimalisasi terminal
f. Pengembangan g. Relokasi terminal h. Pembangunan terminal
i. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana terminal barang
Pembangunan Jalan dan Jembatan
a. Pembangunan jembatan kelok sembilan b. Pembangunan dan peningkatan jalan nasional c. Pembangunan Jalan Rao-Rokan (Bts Riau)
d. Pembangunan dan peningkatan jalan nasional pantai barat
e. Terlaksananya pembangunan jalan Padang-By Pass f. Lanjutan Pembangunan jalan
Duku-Sicincin-Malalak-Bukittinggi
g. Pembangunan Jembatan Provinsi dan Jembatan Strategis Provinsi
h. Dst…. Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
a. Pemeliharaan rutin jalan nasional b. Pemeliharaan rutin jembatan nasional c. Pemeliharaan rutin jalan provinsi Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
a. Kemantapan Jalan Nasional b. Kemantapan Jalan Provinsi c. Kemantapan Jalan Nasional d. Kemantapan Jalan Provinsi
e. Pemeliharaan rutin jembatan provinsi Peningkatan Partisipasi Investasi
Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur
Daftar rencana proyek kerjasama pemerintah-swasta Provinsi Sumatera Barat
Pembangunan infrastruktur permukiman di perdesaan
a. Peningkatan pertumbuhan pembangunan infrastruktur permukiman di kawasan perdesaan
b. Terbangunnya jalan perdesaan penunjang pertanian dan perkebunan
Tabel 2
RTRW RPJMD Pengelompokan Program Program A. Program Perwujudan Struktur Ruang
1. Program perwujudan sistem prasarana transportasi
1.Pembangunan Jalan dan Jembatan
a. Pembangunan jaringan jalan arteri primer b. Pembangunan
jaringan jalan kolektor primer c. ………….
Pembangunan Jalan dan Jembatan
1.Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
a. Peningkatan jalan arteri primer b. Pemeliharaan rutin
jalan dan jembatan c. …………..
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
1.Pembangunan infrastruktur permukiman di perdesaan
a. Pembangunan jalan perdesaan yang
menghubungkan kawasan pertanian b. Pembangunan
jaringan jalan kolektor primer ke perdesaan
c. ………
Pembangunan
infrastruktur permukiman di perdesaan
1. ………… a. ………. ………
Tabel 3
Pengelompokan Program dalam RTRW
sesuai dengan Nomenklatur Program
dalam RPJMD
Dari Tabel 2 terlihat adanya
perbedaan antara program dalam
RTRW (lokasi tidak diperlihatkan
di sini) dengan program dalam
RPJMD.
Di
sini
dilakukan
penilaian:
(1) di mana letak perbedaannya,
(2) tetapkan
program-program
dalam
RPJMD
tersebut
selaras dengan program yang
mana dalam RTRW,
(3) kemudian
identifikasi
program-program apa dalam
RTRW yang belum ada dalam
RPJMD tersebut dan perlu
dimasukkan dalam RPJMD
periode berikutnya.
Untuk memudahkan sinkroisasi
RTRW dan RPJMD, indikasi
program dalam RTRW dapat
dikelompokkan dalam beberapa
kategori
sesuai
dengan
nomenklatur
program
dalam
RPJMD. Lihat Tabel 3.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional