• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi proses pemasakan untuk udang CPDTO (Cooked Peel Deveined Tail-On) 31-40 dengan menggunakan LAITRAM Cooker di PT Central Pertiwi Bahari Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi proses pemasakan untuk udang CPDTO (Cooked Peel Deveined Tail-On) 31-40 dengan menggunakan LAITRAM Cooker di PT Central Pertiwi Bahari Lampung"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Dian Kresnawati
  • Pengajar:
    • Dr. Ir. Dede R. Adawiyah, MSi
    • Dr. Ir. Ratih Dewanti-Hariyadi, MSc
    • Dr. Ir. Cinta N. Michalowski, Dipl.Ing.
  • Sekolah: Institut Pertanian Bogor
  • Mata Pelajaran: Teknologi Pertanian
  • Topik: Optimasi Proses Pemasakan Untuk Udang CPDTO (Cooked Peel Deveined Tail-On) 31-40 Dengan Menggunakan Laitram Cooker Di PT. Centralpertiwi Bahari Lampung
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2006
  • Kota: Bogor

I. PENDAHULUAN

Bagian ini memberikan latar belakang pentingnya optimasi proses pemasakan udang, khususnya CPDTO, di PT Central Pertiwi Bahari. Dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk udang siap saji, perusahaan perlu meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Penjelasan mengenai tantangan yang dihadapi dalam pemasakan konvensional, seperti overcooked dan tinggi cooking loss, menjadi fokus utama. Hal ini menekankan relevansi penelitian dalam konteks industri perikanan dan pendidikan teknologi pangan.

1.1. LATAR BELAKANG

Latar belakang penelitian ini menjelaskan potensi besar Indonesia dalam industri perikanan, khususnya udang. PT Central Pertiwi Bahari sebagai pemain utama dalam industri ini menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses pemasakan udang agar dapat memenuhi standar kualitas yang diharapkan konsumen, sekaligus mengurangi biaya produksi.

1.2. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan utama penelitian adalah untuk menemukan kombinasi waktu dan suhu pemasakan yang optimal. Sasaran penelitian ini mencakup peningkatan produktivitas, kualitas, dan efisiensi dalam proses pemasakan udang CPDTO. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya aman tetapi juga berkualitas tinggi, yang merupakan tujuan pendidikan dalam teknologi pangan.

1.3. MANFAAT

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi PT CPB dalam mengatasi masalah yang terkait dengan proses pemasakan. Dengan adanya optimasi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk udang siap saji yang dihasilkan, serta efisiensi proses produksi. Ini juga memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi pangan.

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Bagian ini membahas sejarah dan perkembangan PT Central Pertiwi Bahari, lokasi, visi, misi, dan struktur organisasi perusahaan. Ini penting untuk memahami konteks di mana penelitian dilakukan. Dengan mengetahui latar belakang perusahaan, mahasiswa dapat memahami bagaimana penelitian ini berkontribusi terhadap operasional dan strategi bisnis perusahaan.

2.1. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

Sejarah PT Central Pertiwi Bahari memberikan gambaran tentang perjalanan perusahaan dalam industri pengolahan udang. Dengan pemahaman ini, mahasiswa dapat mengaitkan teori-teori bisnis dan manajemen dengan praktik nyata di lapangan, serta memahami tantangan yang dihadapi perusahaan dalam perkembangan bisnisnya.

2.2. LOKASI PERUSAHAAN

Lokasi perusahaan berperan penting dalam operasional dan distribusi produk. Pengetahuan tentang lokasi membantu mahasiswa memahami faktor-faktor geografis yang memengaruhi produksi dan pemasaran produk perikanan, serta bagaimana hal tersebut dapat dioptimalkan dalam konteks pendidikan dan penelitian.

2.3. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi dan misi perusahaan mencerminkan tujuan jangka panjang dan nilai-nilai yang dianut. Hal ini penting untuk dipelajari oleh mahasiswa agar dapat memahami bagaimana perusahaan beroperasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar, serta bagaimana hal tersebut berhubungan dengan prinsip-prinsip manajemen dan etika bisnis.

III. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini mencakup informasi tentang udang putih, proses thermal, dan teknologi pemasakan. Ini memberikan dasar teori yang kuat untuk penelitian. Mahasiswa dapat memanfaatkan informasi ini untuk memahami konsep-konsep penting dalam pengolahan makanan dan teknologi pangan, serta aplikasinya dalam industri.

3.1. UDANG PUTIH (LITOPANEUS VANAMMEI)

Bagian ini menjelaskan taksonomi, morfologi, dan nilai gizi udang putih. Pemahaman tentang karakteristik biologis udang sangat penting dalam konteks pemrosesan dan pengolahan. Ini memberikan wawasan bagi mahasiswa tentang bagaimana spesies tertentu dapat diproses untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.

3.2. TEKNOLOGI PEMASAKAN

Teknologi pemasakan yang dibahas mencakup berbagai metode dan prinsip yang digunakan dalam pengolahan makanan. Pemahaman tentang proses thermal dan pengaruhnya terhadap kualitas produk sangat penting bagi mahasiswa teknologi pangan untuk mengembangkan keterampilan dalam optimasi proses pengolahan makanan.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan penelitian. Ini mencakup bahan, alat, dan metode analisis yang digunakan. Penjelasan metodologi yang jelas penting untuk pendidikan agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan metode ilmiah dalam penelitian mereka sendiri.

4.1. BAHAN DAN ALAT

Bagian ini menjelaskan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian. Memahami komponen yang diperlukan dalam penelitian membantu mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan eksperimen dengan efektif, serta mengajarkan mereka tentang pentingnya pemilihan bahan yang tepat.

4.2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penjelasan tentang metode yang digunakan memberikan mahasiswa wawasan tentang bagaimana merancang penelitian yang sistematis dan terstruktur, serta pentingnya pengujian dan evaluasi dalam penelitian.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan. Diskusi mengenai hasil yang diperoleh penting untuk memahami bagaimana penelitian ini dapat diterapkan dalam praktik industri. Ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar bagaimana menganalisis data dan menarik kesimpulan dari penelitian.

5.1. ANALISIS PRODUK

Analisis produk mencakup optimasi suhu dan waktu pemasakan. Pemahaman tentang analisis ini penting bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana parameter pemrosesan dapat mempengaruhi kualitas produk akhir, serta pentingnya analisis dalam pengambilan keputusan di industri.

5.2. EVALUASI MUTU

Evaluasi mutu mencakup analisis kimia, mikrobiologi, dan organoleptik. Ini memberikan mahasiswa wawasan tentang pentingnya kualitas dan keamanan pangan, serta metode yang digunakan untuk menilai mutu produk dalam industri.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini merangkum temuan utama dan memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut. Ini penting dalam konteks pendidikan untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana merangkum hasil penelitian dan memberikan rekomendasi yang dapat diterapkan di lapangan.

6.1. KESIMPULAN

Kesimpulan memberikan gambaran umum tentang keberhasilan penelitian dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini membantu mahasiswa memahami hubungan antara tujuan penelitian dan hasil yang diperoleh, serta pentingnya refleksi dalam proses penelitian.

6.2. SARAN

Saran yang diberikan dapat menjadi panduan bagi penelitian lanjutan dan praktik industri. Ini mengajarkan mahasiswa pentingnya memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian dan bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi pada pengembangan industri.

Referensi Dokumen

  • Effect of Heating on Foodstuffs ( Aitken, J.J. Connel )
  • Official Methode Cooking Seafood Product ( AOAC No 976.16 )
  • Mikrobiologi Pangan I ( Fardiaz, S. )
  • Food Code ( FDA )
  • Fundamental of Food processing eng. ( Toledo, R.T. )

Gambar

Gambar 1.  Penampang Membujur Udang putih (Martosudarmo dan Ranoemihardjo, 1983)
Gambar 2.  Reaksi Terjadinya Blackspot (Walker, 1977)
Gambar 3. Inaktivasi Termal dari beberapa enzim pada produk     pangan (Svensson, 1977)
Tabel 2. Standar Udang Masak Beku (ICMSF, 1996)
+7

Referensi

Dokumen terkait