TINJAUAN WARNA PADA TIPOGRAFI SAMPUL MAJALAH
CNS
DK 38315/Skripsi
Semester II 2012-2013
Oleh :
Adryan Fernando Manurung
51909280
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnya skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul Tinjauan warna sampul majalah CNS, yang menguraikan tentang kombinasi warna dan fungsi tipografi pada layout sampul majalah. Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana pada program studi desain komunikasi visual Universitas Komputer Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar besarnya terhadap semua pihak yang ikut membantu dalam proses penelitian ini, khususnya kepada dosen pembimbing bapak Dodi Nursaiman dan juga bapak Kusnandar selaku pimpinan redaksi majalah CNS.
Akhir kata penulis berharap agar penelitian ini bisa dapat bermanfaat kepada penerbit pusat LIA selaku perusahaan penerbit majalah CNS, mahasiswa desain komunikasi visual Universitas Komputer Indonesia dan juga kepada siapapun yang memabaca penelitian ini.
Bandung, 04 Juli 2013
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………...…...i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS……….…...ii
KATA PENGANTAR………...…….iii
ABSTRAK……….….iv
ABSTRACT……….….…v
DAFTAR ISI………...vi
DAFTAR GAMBAR………....viii
DAFTAR TABEL…….………..….x
DAFTAR LAMPIRAN……….………..xi
GLOSSARY………...…..xii
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah………...1
I.2 Identifikasi Masalah……….3
I.3 Perumusan Masalah……….3
I.4 Batasan Masalah………..…….4
I.5 Metode Penelitian………..…..….4
I.6 Tujuan Penelitian………..……...5
I.7 Manfaat Penelitian………..…….5
I.8 Sistematika Penelitian………..……....5
BAB II WARNA DAN FUNGSI TIPOGRAFI PADA SAMPUL MAJALAH II.1 Tinjauan Warna………..….7
viii
II.3 Tinjauan Majalah………...31
II.4 Tinjauan Sampul Majalah……….….37
BAB III OBJEK KAJIAN MAJALAH CNS III.1 Latarbelakang Majalah CNS………..………....………39
III.2 Distribusi Majalah CNS…………..………...41
III.3 Data Perusahaan……….………....43
III.4 Objek Sampul Majalah CNS……….……….47
BAB IV ANALISIS WARNA TIPOGRAFI SAMPUL MAJALAH CNS IV.1 Unsur Tipografi Pada Majalah CNS Edisi 95……….…..….49
IV.2 Warna Dalam Tipografi Majalah CNS Edisi 95…………...…….51
IV.3 Unsur Tipografi Pada Majalah CNS Edisi 71………...….58
IV.4 Warna Dalam Tipografi Majalah CNS Edisi 71…………...…….60
IV.5 Matrikulasi Sampul Majalah Edisi 71 dan 95…………...……….70
BAB IV KESIMPULAN ………..…...…73
DAFTAR PUSTAKA………..…..……...74
74 DAFTAR PUSTAKA
Buku
• Hendratman, Hendi. (2008). Tips & Trik Graphic Desain.Bandung: Informatika.
• Holtzschue, Linda. (2011). Understanding Color An Introduction For Designer, New Jersey; John Wiley & Sons,Inc.
• Kuno, Naomi. (2012). Tasteful Color Combinations. China: Pageone. • Kusrianto, Adi. (2006). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:
Andi.
• Kusrianto, Adi. (2010). Menyususn Layout Iklan Dengan Coreldraw. Jakarta: Kompas Gramedia.
• Rustan, Surianto. (2009). Layout Dasar & Penerapanya. Jakarta: Kompas Gramedia.
• Rustan, Surianto. (2010). Huruf Font Tipografi. Jakarta: Kompas Gramedia. • Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Nirmana Elemen Elemen Seni dan Desain,
Yogyakarta: Jalasutra.
• Sarosa, Sumiaji. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar Dasar, Jakarta: Indeks.
Situs/Website
•
[2 Januari 2013]
•
2013]
• http://www.slideshare.net/culunholic/produksi-iklan-cetak-1 [1 Januari 2013]
Jurnal
75
• Pratiwi, Eka Anisa. (2012). “Metode Penelitian”, Kemiripan Visual Desain Poster Flim Drama. 4
• Sandiningrat, Ikhlas. (2011). ”Dimensi Warna“.Tinjauan Komposisi Warna Pada Elemen Visual Cover Majalah Hai Tahun 1981. 17
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi khususnya teknologi cetak, memiliki peranan yang sangat penting dalam penyajian media cetak. proses percetakan yang semakin cepat, biaya yang relatif lebih murah dan yang terutama adalah kualitas warna yang lebih baik menjadikan media cetak memiliki posisi dan tempat tersendiri bagi target audiens ataupun penggunanya. Saat ini terdapat banyak sekali media cetak yang dapat dijumpai. Sebagai contoh, salah satu media cetak yang paling populer saat ini adalah newsletter dan majalah. Newsletter berfungsi sebagai media publikasi singkat yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan citra dan popularitasnya. Newsletter memiliki ukuran yang lebih kecil dari majalah sehingga mempengaruhi kuantitas informasi dan berdampak kepada pengunaan elemen desain, sehingga newsletter akan lebih berkesan minimalis. Hal ini berbeda dengan majalah, majalah adalah media publikasi massa yang diterbitkan secara berkala. Majalah berfungsi untuk menyampaikan informasi, menjual produk, menyebarkan paham, pendidikan dan lain lain. Majalah merupakan salah satu media informasi yang menggunakan hampir seluruh elemen desain dan berukuran lebih besar dari newsletter sehingga penyajian elemen desain dapat diaplikasikan lebih maksimal.
2
target audienspun akan memiliki minat untuk membeli dan kemudian membacanya.
Di Indonesia terdapat banyak sekali majalah yang beredar. Salah satunya adalah majalah CNS. Majalah CNS adalah majalah yang diterbitkan oleh Penerbit pusat LIA yang berpusat dijakarta. Majalah ini mengulas informasi tentang gaya hidup remaja mulai dari flim, musik, kuliner, dan lain lain yang disajikan dalam bahasa inggris. Namun ternyata majalah ini kurang terlalu digemari oleh remaja sebagai target audiens nya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penyajian unsur unsur desain pada sampul yang kurang menarik, khususnya unsur warna yang terdapat pada tipografinya. Warna yang disajikan sangat bervariasi sehingga tidak dapat menciptakan keharmonisan dan berdampak kepada minat dan ketertarikan pembacanya.
Penyajian warna yang kurang harmonis pada majalah CNS terdapat pada hampir seluruh sampul yang pernah diedarkan, namun sampul edisi ke 71 dan ke 95 adalah objek yang akan diteliti karena pada edisi ini memiliki tema yang sama yaitu dengan tema lingkungan, hal inilah yang kemudian menjadi landasan penelitian ini dilakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Penyajian warna pada tipografi sampul majalah CNS akan mempengaruhi nilai pesan yang ingin disampaikanya Dari penjelasan diatas maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Penyajian warna yang kontras dengan bentuk pesan dan informasi yang dibawanya.
3
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan pada latarbelakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan satu perumusan masalah, sebagai berikut :
“Bagaimanakah komposisi warna pada tipografi dalam sampul majalah CNS”
1.4 Batasan Masalah
Mengacu pada identifikasi masalah diatas, maka diperoleh beberapa gagasan untuk memberikan batasan sehingga fokus permasalahan dapat diatasi sesuai dengan waktu dan juga kemampuan. Objek penelitian yang akan diteliti adalah majalah CNS. Majalah memiliki bagian bagian yang sangat luas. Sehingga fokus penelitian hanya akan mencakup pada bagian sampulnya saja. Sampul majalah CNS yang akan dianalisis adalah edisi 95 Vol 12 dan edisi 71 Vol 9. Edisi 95 dan 71 dipilih karena beberapa faktor. Salah satunya adalah perbedaan ukuran dengan tema yang sama, yaitu dengan tema lingkungan. Sampul majalah CNS terdiri dari berbagai unsur atau elemen desain, dan salah satu yang paling menonjol adalah unsur warna. Penyajian warna pada sampul majalah CNS yang kurang harmonis dapat terlihat dari berbagai bentuk dan bagian elemen visual lainya. Namun, salah satu bagian yang paling menonjol adalah penggunaan warna dalam tipografinya. Sehingga penelitian dibatasi sampai pada penggunaan warna pada tipografi sampul majalah CNS saja.
1.5 Metode Penelitian
4
penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian yang tengah berlangsung pada saat studi.
Oleh karena itu pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut :
1.5.1 Studi Literatur
Studi Literatur adalah penelurusan literartur yang bersumber dari buku, media sosial, pakar, koran, majalah atau hasil penelitian orang lain dan lain lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam melakukan penelitian. Adapun beberapa buku yang digunakan sebagai referensi penelitian ini adalah Nirmana Elemen Seni dan Desain, Layout Dasar dan Penerapanya, Strategi Visual, Huruf Font Tipografi, Meyusun Layout Iklan Dengan Corel Draw, Tips dan Trik Desain Grafis,
Pengantar Desain Komunikasi Visual, Tasteful Color Combinations dan lain lain.
1.5.2 Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya langsung atau melalui media online tentang objek yang akan ditelili. Dalam hal ini adalah perusahaan pemilik media dan juga target audiensnya. Pertanyaan yang diajukan adalah mengenai penggunaan dan komposisi warna yang baik, terhadap sampul majalah CNS.
1.6 Tujuan Penelitian
5 1.7 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi sebuah referensi yang menjembatani antara praktisi desain/iklan untuk dapat menyajikan dan menggunakan komposisi warna yang sesuai dengan bentuk komunikasi dalam tipografi yang ditampilkan, khusunya kepada perusahaan/pengembang majalah CNS.
1.8 Sitematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Penjelasan yang menguraikan tentang latarbelakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah berdasarkan fenomena yang terjadi. Pembatasan masalah untuk membatasi ruanglingkup penelitian, yaitu majalah CNS. Tujuan dan manfaat penelitian diperuntukan untuk kemajuan Universitas Komputer Indonesia, Khususnya dalam bidang desain komunikasi visual agar dapat mengetahui penyajian warna baik dalam sampul majalah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan juga metode penelitian deskriptif serta sistematika yang disusun dengan baik dan mudah untuk dipahami. BAB II TINJAUAN WARNA DAN SAMPUL MAJALAH
Bab yang akan membahas teori tentang warna yang digunakan sebagai landasan teori. Bab ini akan menguraikan tentang pengertian warna, klasifikasi warna, dimensi warna dan lain lain serta menguraikan tentang tipografi dan anatomi sampul majalah
BAB III PEMAPARAN MAJALAH CNS
Pada bab III akan membahas data data yang berhubungan dengan majalah CNS. Bab ini akan memaparkan tentang struktur perusahaan, segmentasi pasar, bagian kolom/rubrik pada majalah CNS, unsur unsur visual yang digunakan dalam sampul majalah, dan lain lain.
6
Memaparkan tentang penyajian warna terhadap tipografi yang digunakan pada objek penelitian yaitu sampul majalah CNS edisi 71 dan sampul majalah CNS edisi 95 berdasarkan teori yang telah diuraikan pada bab 2, serta menjelaskan tentang peranan tipografi dalam sampul majalah CNS.
BAB V KESIMPULAN
7 BAB II
WARNA DAN FUNGSI TIPOGRAFI PADA SAMPUL MAJALAH
II.1 Tinjauan Warna
II.1.1 Pengertian Warna
Saat ini penggunaan warna dalam bidang desain merupkan suatu hal yang mutlak. Warna memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu pesan yang terdapat pada suatu bidang media. Dalam desain dan seni, warna merupakan salah satu dari unsur unsur desain/seni. Oleh karenanya seorang desainer atu seniman haruslah dapat menyajikan suatu komposisi warna yang sesuai terhadap suatu bidang media dan bentuk informasi yang digunakanya. Menurut Sanyoto (2009) “Warna dapat didefenisikan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan”(h.11). Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa warna hanya dapat dirasakan jika terdapat cahaya dan indra penglihatan (mata). Warna yang merupakan bagian dari indra penglihatan merupakan refleksi dari pantulan cahaya terhadap sebuah benda/objek yang tampak. Suryana menjelaskan (2011) ”setiap indera memberikan respon pada kekuatan fisik tertentu. Mata sangat sensitif terhadap getaran elektromagnetik yang disebut cahaya yang tampak”
8 II.1.2 Klasifikasi Warna
Menurut terjadinya warna dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu warna additive dan subtractive. Warna additive adalah warna yang tampak dan berasal dari cahaya atau disebut sebagai spektrum/additive color system yang diterapkan pada media media elektronik. Sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari pigmen yang diterapkan pada media media cetak. (Sanyoto, 2009, h.13). berikut adalah penjelasanya.
• Warna Additive (Spektrum)
Warna addtive merupakan warna yang muncul dari cahaya. Warna pokok cahaya adalah merah (red), biru (blue) dan hijau (green) atau biasa disebut sebagai warna RGB. Sanyoto menjelaskan (2009) “Cahaya biru dipadukan dengan cahaya merah dan cahaya hijau menghasilkan cahaya putih jernih/ bening/ cahaya terang siang hari/ gabungan dari spektrum cahaya. Putih berarti memuat semua spektrum cahaya”. Sistem warna RGB yang merupakan pencampuran cahaya digunakan oleh media media elektronik. Seperti televisi, monitor, proyektor, smartphone dan lain lain.
Gambar II.1.1 Spektrum Cahaya
9 • Warna Subtractive (Pigmen)
Warna subtractive atau pigmen merupakan warna yang terjadi akibat pantulan cahaya terhadap objek/benda dengan warna bahan. Sanyoto (2009) berpendapat “ Warna bahan sesungguhnya terdiri atas dua jenis, yaitu : (1) warna bahan tinta cetak (print komputer dan offset). (2) Warna bahan cat (cat air, cat poster, cat akrilik, cat minyak dan lain lain)”(h.19). Warna utama pigmen terdiri dari warna biru muda (cyan), merah muda (magenta) dan kuning (yellow). Atau biasa disebut sebagai CMY namun pada system komputer disebut sebagai CMYK penambahan K (Black) dikarenakan setiap warna pigmen mengandung unsur gelap/hitam.
Gambar II.1.2 Warna Pigmen
Sumber : Nirmana Elemen Seni dan Desain (2009,h.13)
10
Gambar II.1.3 Perbedaan warna additive dan subtractive
Sumber : http://lucaskrech.com/blog/index.php/2010/01/22/color-theory-basics-additive-and-subtractive-color-mixing (6 Juli 2013)
II.1.3 Dimensi Warna
Didalam warna subtractive yang terdiri dari cyan, magenta dan juga yellow. Terdapat tiga dimensi warna yang dikenal sebagai hue, value dan juga chroma. Hue merupakan realitas/rona/corak suatu warna, yaitu jenis warna dan nama warna. value adalah terang gelap warna dan chroma adalah intensitas warna yang akibat dari penyerapan atau peredaman warna/saturation. (Sanyoto, 2009, h.24). ketiga dimensi warna tersebut berhubungan satu dengan yang lain, sehingga penjelasan dari dimensi warna dapat diuraikan sebagai berikut :
II.1.3.1 Hue (Corak Warna)
11 • Warna Primer
Warna primer atau yang sering disebut sebagai warna pokok/utama adalah Cyan (Biru muda), Magenta (merah muda) dan juga Yellow (kuning). Warna ini merupakan warna pokok. Karena warna primer tidak dapat dihasilkan dari warna lain, melainkan warna primer adalah warna yang dapat menghasilakan warna warna lainya.
• Warna Sekunder
Warna sekunder atau warna kedua merupakan warna yang muncul dari kombinasi warna warna primer. Kombinasi warna magenta dan yellow (kuning) akan menghasilakan warna jingga, warna magenta dan cyan akan menghasilkan warna ungu (violet) dan warna cyan dan yellow (kuning) akan menghasilkan warna hijau.
• Warna Intermediate
Dalam lingkaran warna, warna intermediate merupakan warna perantara yang berada diantara warna primer dan warna sekunder. Warna intermediate adalah kuning hijau, kuning jingga, merah jingga, merah ungu, biru violet, biru hijau.
• Warna Tersier
Warna tersier adalah biasa disebut sebagai warna ketiga, yang merupakan hasil kombinasi dari dua warna sekunder. Kombinasi masing masing warna sekunder akan menghasilkan warna cokelat kuning, coklat merah, dan cokelat biru.
• Warna Kuarter
12
Gambar II.1.4 Jenis Warna
Sumber : Nirmana Elemen Seni dan Desain (2009,h.29)
Warna Primer : Mg (Magenta) , Sa (Cyan) , Kn (Kuning/Yellow) Warna Sekunder : U (ungu), H (Hijau), J (jingga)
Warna Intermediate : BU (biru ungu), BH (biru hijau), KH (kuning hijau)
KJ (kuning jingga), MJ (merah jingga), MU (merah ungu)
Warna Tersier : CK (coklat kuning ), CB (cokelat biru) , CM (cokelat
merah)
13 II.1.3.2 Value
Sandiningrat (2011) menjelaskan “ Value, berkait dengan terang-gelapnya warnya, menunjukkan kualitas sinar yang direfleksikan oleh sebuah warna atau menjunjukkan gelap terangnya warna, dilakukan dengan menambahkan warna putih atau hitam”(h.17). Value dapat ditemukan pada setiap objek atau benda.kualitas cahayalah yang menentukan value suatu objek atau benda tersebut. Value berfungsi untuk menciptakan atau menilai sebuah karya seni. Sanyoto (2009) berpendapat “ value terang mempunyai karakter positif, bergairah, meriah, feminim, manis, ringan, dan lain lain tatapi ada kesan murung. Value normal mempunyai karakternya tegas, jujur ,jantan, murni, terbuka dan galak. Value gelap mempunyai karakter berat, dalam, muram, mengerikan, menakutkan. (h.63)
Gambar II.1.5 Skala Value
Sumber :
14 II.1.3.3 Chroma (Saturation)
Chroma atau dapat disebut juga sebagai intensitas warna merupakan bagian dari dimensi warna. Sanyoto (2009) menjelaskan “ Guna chroma adalah untuk mengubah karakter warna. misalnya warna merah murni yang berkarakter garang, ganas, menyala, panas, merah dan sebagainya, akan berubah karakternya menjadi lemah lembut, sopan, tenang, teduh dan sejenisnya, setelah dicampur dengan warna komplemen, yaitu hijau. Demikian pula untuk warna warna (hue) yang lain akan berubah karakternya jika dicampur dengan warna komplemen masing masing”(h.72).
Gambar II.1.6 Skala Chroma
15
Dari uraian dimensi warna diatas yang terdiri dari hue, value, dan chrome. Maka dimensi warna dapat dihubungkan seperti gambar dibawah ini :
Gambar II.1.7 Dimensi warna
16 II.1.4 Komposisi Warna
Dalam warna terdapat beberapa komposisi yang dapat membangun keselarasan terhadap suatu bentuk/bidang. Sandiningrat (2011) menjelaskan “dalam sebuah desain, komposisi warna sangat penting, komposisi berarti to compose, yang berarti mengarang, menyusun, atau mengubah” (h.18). komposisi warna terbagi menjadi 8 bagian, yaitu :
1. Warna Akromatik
Warna akromatik merupakan kombinasi dari warna hitam dan putih saja. Atau dalam percetakan lebih dikenal sebagai warna Grayscale. Kombinasi warna ini akan menciptakan warna abu abu.
Gambar II.1.8 Warna Akromatik
Sumber
2. Warna Monokrom/Netral
Gambar II.1.9 Warna Monokrom
17
Warna monokrom merupakan warna yang hanya berada pada satu garis pada lingkaran warna saja. Monokrom sama dengan satu warna hue yang dikombinasikan dengan value (terang dan gelap) saja. Warna ini memiliki kesan monoton, sederhana namun terlihat rapih dan resmi.
3. Warna Komplementer
Sandiningrat (2011) menjelaskan “Komposisi warna kontras komplementer adalah warna warna yang bertentangan tetapi saling melengkapi. Kombinasi ini dibentuk dari warna warna yang berlawanan atau berseberangan pada lingkaran warna. (h.20) Warna komplementer yang kontras sering digunakan pada karya karya WPAP.
Gambar II.1.10 Warna komplementer
Sumber
4. Warna Pastel dan Dark
18
dark adalah warna yang kebalikan dari warna pastel. Warna dark merupakan warna yang mendekati warna hitam pada lingkaran warna. warna ini melambangkan kekuatan, misteri dan juga ketakutan
Gambar II.1.11 Warna Dark dan pastel
Sumber
5. Warna Analog
Warna analog adalah hue pada lingkaran warna yang posisinya bersebelahan. Contohnya adalah, warna hijau-kuning, kuning-orange, dan lain lain Komposisi warna analog adalah merupakan komposisi warna yang sering dianggap sebagai komposisi warna yang harmonis. Perubahan corak warna yang smooth (halus), dapat memberikan nilai estetik terhadap suatu bidang media.
19
Sumber
6. Warna Clash
Hendratman (2010) berpendapat “adalah 2 warna yang berlawan- an (komplementer), tetapi menyimpang/bergeser 1 hue. Sesuai namanya ‘clash’ adalah warna yang tidak harmonis/ bertentangan/ tabrakan sehingga kombinasi warna tersebut tidak enak dipandang”(h.51). Kombinasi warna ini jarang diterapkan media media cetak, namun dengan teknik tertentu kombinasi warnan ini dapat terlihat unik dan inovatif.
Gambar II.1.13 Warna Clash
Sumber
7. Warna Split Komplementer
20
Gambar II.1.14 Warna Split Komplementer
Sumber
8. Warna Trangle Primer Sekunder dan Tersier
Warna trangle merupakan warna yang terdiri dari kombinasi dari warna primer, sekunder dan tersier. warna ini membentuk segitiga sama sisi yang dibuat dalam lingkaran warna, seperti merah-biru-kuning, pada warna primer. Jingga-ungu-hijau pada warna sekunder dan lain lain.
21
Warna Intermediate
Gambar II.1.15 Triangle Primer, Sekunder, Dan Intermediate
22 II.1.5 Psikologi Warna
Holtzschue (2013) Menjelaskan “Color is sansed by the eye, but the perception of color takes place in the mind, and not necessarily at the conscious level. color are understood in context. they are experienced at different lever of awreness depending on how and where they are seen. color may be perceived as an aspect of form, as light or as sorroundings. colors premeate the environment, are an attribute of objects, and communicate without word”(h.4). Oleh sebab itu, persepsi oleh setiap orang terhadap makna sebuah warna pasti akan berbeda beda tergantung dari pengalaman yang diperolehnya.
Warna secara psikologis dapat membentuk atau menandakan kenangan, ideologi, emosi dan juga kepribadian. Hal tersebut dapat diciptakan melalui warna yang harmonis. Warna yang harmonis secara psikologis diklasifikasikan menjadi smell (bau yaitu aroma atau wangi dan lain lain) , taste (cita rasa, seperti manis, asam, pahit dan lain lain), sight (rupa, yaitu terang, gelap, halus dan lain lain), tactile (peraba, yaitu halus, kering, hangat dan lain lain, dan hearing (pendengaran
yaitu irama, selaras dan lain lain) (Kuno, 2012, h.2).
Gambar II.1.16 Warna Harmonis
23
II.1.5.1 Makna Warna
Penyajian warna terhadap suatu bidang media akan mempengaruhi sisi psikologis target audienya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh lingkungan, setiap manusia akan memaknai suatu warna dengan berbeda beda, namun secara universal pemaknaan terhadap warna dapat diuraikan sebagai berikut :
• Warna Merah
Warna merah merupakan warna yang melambangkan banyak hal, seperti nafsu, aktif, agresif, gairah, semangat , energik, berani , bahaya, positif, panas dan lain lain. Warna merah sering digunakan sebagai tanda stop, lampu rem kendaraan, pemadam kebakaran dan lain lain.
• Warna Biru
Warna biru merupakan warna yang melambangkan ketenangan, kepercayaan, keamanan, sejuk dan lain lain. Warna biru berasosiasi kepada air laut, langit, es dan lain lain
• Warna Kuning
Warna kuning melambangkan optimisme, harapan, tanang, hangat, kemenangan, kegembiraan, humor dan lain lain. Sanyoto (2010) berpendapat “kuning cerah adalah warna emosional yang menggerakkan energi dan keceriaan, kejayaan, dan keindahan, kuning emas melambangkan keaguangan, kemewahan, kejayaan, kemegahan, kemuliaan, dan kekuatan.(h.46).
• Warna Jingga
Warna jingga adalah yang merupakan kombinasi dari warna kuning dan warna merah melambangkan optimisme, harapan, gembira, santai, anugerah, keseimbangan dan lain lain.
• Warna Ungu
24 • Warna Coklat
Warna coklat adalah kombinasi dari beberapa warna seperti halnya warna tersier, warna coklat berasosiasi kepada tanah. Warna ini melambangkan kesopanan, bijaksana, hemat, hormat, kehormatan dan lain lain.
• Warna Abu Abu
Abu-abu/grey melambangkan intelektualitas, millennium, futuristik ,kesederhanaan, sedih dan lain lain. Abu abu berasosiasi dengan suasana suram, dan mendung. warna abu abu adalah warna yang berada diantara warna hitam dan putih.
• Warna Putih
Sanyoto (2010) menjelaskan “ putih warna paling terang. Putih berasosiasi ada salju didunia barat. Adapun di Indonesia, wana ini berasosiasi pada sinar putih berkilauan, kain kafan, sehingga dapat menakutkan pada anak anak”(h.49). putih melambangkan suci, bersih, sehat, tidak bersalah dan lain lain.
• Warna Hitam
Warna hitam melambangkan kekuatan, misteri, kejahatan, kematian, ketakutan, kesedihan, anggun dan lain lain. Hitam adalah gabungan dari 3 warna primer pada pigmen.
25
II.2 Layout dan Tipografi Dalam Sampul Majalah
II.2.1 Fungsi Tipografi Dalam Layout
Perkembangan teknologi memberikan persepsi yang berbeda dalam beberapa bidang keahlian dalam mendefenisikan layout. Layout tidak hanya terdapat dalam bidang ilmu desain grafis saja, tetapi layout juga diterpakan pada bidang desain interior, arsitektur, planalogi dan lain lain. Oleh karena itu layout memiliki defenisi yang berbeda beda oleh setiap bidang bidang tertentu. Dalam desain interior, Layout dapat diartikan sebagai menata ruang, menata posisi meja, kursi, kasur dan lain lain. Lain pula dengan arsitektur yang berfokus pada raung publik, ruang kantor dan lain lain. Sedangkan dalam desain grafis, Hendratman (2008) menjelaskan “Tata Letak/Layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dan lain lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif“ (h.85). Istilah lain yang sering digunakan diera komputer adalah Desktop Publishing, yang menggabungkan unsur personal komputer dan program/software untuk menghasilkan sebuah tatanan desain layout yang menarik. Namun, belakangan ini tata letak/layout menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembuatan dan perancangan desain grafis khususnya pada media media yang berfiat statis atau dua dimensi, sehingga pemahaman mengenai desain tata letak/layout harus dapat dipahami agar pesan dapat tersampaikan dengan menarik. Proses melayout terhadap suatu bidang menggunakan unsur unsur desain seperti titik, garis, warna yang bila dikombinasikan akan membentuk sebuah bidang/bentuk yang baru salah satunya adalah tipografi.
26
subhead, caption, callouts, kickers, spasi, indent, jump, signature, nameplate, nomor halaman, catatan kaki, running head, initial caps, dan lain lain (Rustan, 2009, h.27). Berikut penjelasanya.
• Headline
Adalah informasi utama yang ingin disampaikan terletak pada halaman terdepan dan dengan ukuran yang lebih besar.
• Nameplate
Adalah nama surat kabar, majalah, tabloid atau newsletter yang dibuat dalam ukuran yang besar diletakkan pada bagian atas halaman depan pada surat kabar, majalah, tabloid atau newsletter tersebut.
• Deck
Adalah gambaran singkat tentang topic yang dibicarakan dibodyteks. • Byline
Adalah berisi nama penulis,disertai dengan jabatan atau keterangan singkat lainya.
• Kickers
Adalah satu atau beberapa kata kata pendek yang terletak diatas judul, yang berfungsi untuk memudahkan pembaca menemukan topic yang diinginkan dan mengingatkan lokasinya saat membaca artikel tersebut. • Running Head
Adalah judul buku, bab/topic yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi lainya yang berulang ulang ada pada pada tiap halaman. • Subhead
Adalah judul bagian dari headline yang berada diantara headline dan juga bodyteks.
• Caption
Adalah keterangan singkat yang menyertai elemen visual. • Keterangan Waktu
Adalah bagian yang menunjukkan waktu edar majalah • Keterangan Harga
27
Berikut adalah contoh anatomi sampul majalah berdasarkan unsur/elemen teksnya:
Gambar II.2.1 Fungsi Tipografi Pada Sampul Majalah
Sumber :
Nameplate
Subhead 1
Keterangan Waktu
Slogan Tagline
Headline Subhead 2 Deck
28 II.2.2 Jenis Tipografi
Pujirianto menjelaskan (seperti yang dikutip sandiningrat, 2011) Tipografi dikelompokkan berdasarkan struktur anatominya menjadi 4 kelompok /bagian besar yaitu serif, sans serif, script dan dekoratif. Berikut penjelasanya.
1. Serif
Serif adalah huruf yang memiliki kait pada ujungnya. Huruf ini populer sebelum abad 19. Serif memiliki kesan klasik, anggun, dan elegan.Huruf serif sering digunakan pada media media cetak seperti koran, jurnal, brosur dan lain lain.
Contoh huruf Serif : • Times New Roman
San serif adalah kebalikan dari serif yang tidak memiliki kait. San serif hanya memiliki batang dan tangkainya saja. Huruf ini populer setelah abad 19. Huruf ini bersifat tidak formal dan sederhana. namun sangat mudah untuk dibaca. San serif adalah huruf yang cenderung digunakan pada media media elektronik seperti Headline website, cd Interaktif, opening/into flim dan lain lain
29 • Arial
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 ! @ # $ % ^ & * ( )
• Calibri
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
! @ # $ % ^ & * ( )
3. Script
Script adalah huruf yang terlihat seperti tulisan tangan yang menyambung. Huruf ini berkesan tradisional, informal, pribadi dan lain lain. Namun huruf ini tidak terlalu mudah untuk dibaca sehingga jarang digunakan sebagai bodyteks dalam sebuah media.Script cenderung digunakan untuk media cetak seperti undangan pernikahan, ulang tahun, upacara tradisional dan lain lain.
Contoh huruf Script :
• Adorable
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
! @ # $ % ^ & * ( )
• Lucida Handwriting
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y
Z
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
! @ # $ % ^ & * ( )
4. Dekoratif
Dekoratif merupakan huruf yang didesain sangat detail, kompleks dan rumit, dan cenderung menampilkan ornamen ornamen untuk memberikan kesan yang mewah, bebas, tradisional dan lain lain. Huruf ini muncul akibat kebutuhan dunia periklanan dalam menampilkan informasi berupa headline atau slogan/tagline. Namun,sama hal nya seperti huruf script jenis huruf ini juga terlihat sulit untuk dibaca. Karena itu jenis huruf dekoratif umumnya hanya diletakkan pada judul/headline atau slogan yang menampilkan beberapa kata saja.
• Grecian Formula
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
!#$%^&*()$ % ^ & * ( )
• 1454 Gutenberg Bibel
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
31 II.3 Tinjauan Majalah
II.3.1 Pengertian Majalah
Adiputra berpendapat (2006) “Majalah adalah salah satu media yang dalam penerbitannya berlangsung secara periodik, dan hal ini merupakan salah satu syarat penerbitan sebuah majalah. Jadi dapat dikatakan majalah adalah tempat penyimpanan berita dan artikel yang diterbitkan secara berkala, atau memiliki sistem periodik dalam penerbitannya.”(h.13). Majalah berfungsi sebagai penyampai informasi, menjual produk, menyebarkan paham, pendidikan dan lain lain. Majalah memiliki ukuran yang beragam, Namun pada umumnya majalah memiliki ukuran A4. Majalah adalah media informasi yang memiliki atau menggunakan hampir seluruh elemen elemen desain, sehingga tidak jarang ditemukan majalah majalah yang sangat inspiratif dan juga komunikatif jika dilihat dari sisi desainnya. Majalah umumnya terbit secara berkala mulai dari mingguan, bulanan bahkan beberapa bulan sekali.
Beberapa keunggulan majalah adalah :
• Sasaranya jelas,lebih tersegmen dan terspesialisasi
• Penyajian visual lebih menarik dibanding media cetak lain • Waktu edar yang lebih lama.
Beberapa kelemahan majalah adalah :
• Biaya percetakan yang tinggi, karena kualitas visual dan media yang baik.
• Lebih mengutamakan kemenarikan bahan dari pada aktualitas. • Flexibility kurang,karena ada deadline dalam pembuatan final
artwork iklan.
32 II.3.2 Karakteristik Majalah
Setiap media cetak memiliki karakteristik yang berbeda-beda.begitu juga dengan majalah. Majalah sebagai salah satu media informasi yang populer memiliki karakteristik yang berbeda dengan media cetak lainya, Seperti, penyajian yang lebih dalam, nilai aktualitas yang lebih lama, ilustrasi dan foto yang lebih banyak, dan cover (sampul) sebagai daya tarik (Sandiningrat, 2011, h.34). Berikut Penjelasanya :
• Penyajian yang lebih dalam
Majalah umumnya terbit secara mingguan, bulanan, atau bahkan beberapa bulan sekali. Oleh karena itu jurnalis dari sebuah majalah memiliki waktu yang lebih untuk menyajikan dan mempelajari/ memahami suatu keadaan atau peristiwa yang akan mereka tampilkan pada majalah tersebut.
• Nilai aktualitas yang lebih lama
Nilai aktualitas adalah jangka waktu edaran dari sebuah majalah. Jika surat kabar/koran umumnya beredar hanya dalam waktu satu hari,maka majalah memiliki jangka waktu edaran yang lebih lama. Majalah biasanya beredar mingguan,bulanan,bahkan beberapa bulan sekali.hal ini memang menjadi salah satu karakteristik majalah karena majalah memiliki konten/rubrik yang lebih banyak dari media cetak lainya. Karena itu dibutuhkan waktu yang lebih banyak untuk membaca konten/rubrik dari sebuah majalah. • Ilustrasi dan foto yang lebih banyak
33
• Cover (Sampul) sebagai daya tarik
Disamping foto, cover atau sampul majalah juga memiliki daya tarik tersendiri. Sampul majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dan dengan gambar serta penyajian warna yang menarik pula. Untuk majalah hiburan, sering pula digunakan foto selebritis atau publik figur pada sampul demi menarik perhatian permbacanya. Menarik atau tidaknya sampul suatu majalah sangat bergantung pada cara penyajianya, serta konsistensi majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.
Gambar II.3.1.Urutan Majalah Sumber : Dok Pribadi (31 Maret 2013)
Iklan Masthead
Iklan Daftar isi
Suara Pembaca
Artikel Utama
Iklan
Iklan Artikel Biasa Iklan Mini
Cover Depan
34 II.3.3 Jenis Jenis Majalah
Menurut Adiputra (2006) “Tipe Suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya, sejak awal redaksi sudah menentukkan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga majalah itu mempunyai sasaran pembaca dengan profesi tertentu, seperti hobi bertani, beternak dan memasak.”(h,16)
Oleh karena itu berdasarkan segementasinya majalah dikategorikan sebagai berikut :
No Kategori Majalah Contoh Cover Keterangan
1 Majalah Fashion
Vogue,dan lain lain
2
Majalah Wanita
Femina,Gadis, Kartini dan lain
lain
3 Majalah Berita Time,Tempo,dan
lain lain
4 Majalah Musik
Majalah Rollingstone,Gitar
35 5 Majalah Olahraga
Sky Sports,Four Four Two,dan
Lain lain
6 Majalah Anak Anak Imut,Bobo,Gane
sha dan lain lain
7 Majalah Keluarga Keluarga,Harmoni
,Dan lain lain
8 Majalah Pria Maxim,Playboy,
Dan lain lain
9 Majalah Hukum BC Law,Sue Dan
Lain lain
10 Majalah Kesehatan
Sinar Kesehatan,Man Fitness dan lain
36 11 Majalah Ilmiah
Discover,Popular Science dan lain
lain
12 Majalah Pertanian Trubus,Kompos,
dan lain lain
13 Majalah Berbahasa Daerah
Mangle dan lain lain
14 Majalah Humor Humor,Astaga dan
Lain lain
37 II.4 Tinjauan Sampul Majalah
Istilah Sampul dalam media cetak dapat diartikan sebagai halaman terdepan yang menonjolkan atau merepresentasikan isi dari sebuah media cetak tersebut. Selain kepada majalah, istilah Sampul juga digunakan pada media media cetak lainya seperti CD album, flim, katalog, Newsletter/bulletin, buku, dan lain lain. Dalam majalah sampul merupakan salah satu faktor penentu laris tidaknya sebuah majalah, karena sebelum melihat isi/konten dari sebuah majalah target audiens pasti akan melihat sampul dari majalah tersebut, jika sampul nya tidak menarik maka sulit untuk target audiens bisa masuk kedalam isi dari sebuah majalah. Sebuah majalah cenderung menggunakan publik figur sebagai sampul yang bertujuan untuk meningkatkan dan menarik minat dari target audiens, khususnya kepada majalah majalah lifestyle, musik, politik dan lain lain.
Berikut adalah beberapa contoh sampul majalah dengan target audiens kepada remaja :
Gambar II.4.1.Sampul Majalah Remaja
38
Gambar II.4.2.Sampul Majalah Gadis
Sumber : .desember.2012/141 (04 April 2013)
Gambar II.4.3. Sampul Majalah Vogue
Sumber :
39 BAB III
PEMAPARAN SAMPUL MAJALAH CNS
III.1 Latar Belakang Majalah CNS
Majalah CNS adalah majalah yang diterbitkan oleh penerbit pusat LIA. LIA adalah lembaga bahasa asing yang berada dibeberapa kota di Indonesia dan berpusat di Jakarta. Majalah CNS diberikan gratis kepada setiap siswa yang terdaftar di LIA, dan dijual kepada umum dengan harga Rp.15.000,- untuk wilayah pulau jawa, dan seharga Rp.16.000,- untuk luar jawa. Majalah ini pertama kali terbit pada tahun 2001, dengan segmentasi kepada remaja yang sedang atau mengetahui bahasa inggris. Majalah ini disajikan dengan bahasa inggris karena bahasa inggris merupakan bahasa internasional dan umumya masa remaja adalah masa dimana saat remaja sedang gemar untuk belajar bahasa inggris, sehingga majalah CNS diharapkan dapat menjadi sebagai media pendukung dalam meningkatkan kemampuan berbahasa inggris. Majalah CNS adalah majalah yang membahas tentang gaya hidup atau hal hal yang digemari oleh remaja. Mulai dari musik, kuliner, flim, selebritis dan lain lain, berbeda dengan majalah lain yang umumnya hanya membahas tentang suatu bidang tertentu saja. Seperti majalah HAI yang hanya fokus membahas tentang musik saja, atau majalah tempo yang membahasa tentang politik dan budaya saja.
40
Majalah CNS terdiri dari beberapa contents/rubrik, diantaranya adalah : • Main Topic
Main Topic adalah bagian content/rubrik dari majalah yang bercerita tentang headline. Oleh karena itu main topic selalu berada pada halaman halaman depan dalam majalah CNS (setelah cover) selain headline, main topic juga diisi oleh kolom editorial (Sambutan) dari pimpinan redaksi majalah CNS.
• Fun Stuff
Fun Stuff adalah content/rubrik yang bercerita tentang hal hal yang yang digemari oleh remaja, seperti musik, flim, lokasi wisata dan lain lain.
• Smart Stuff
Smart Stuff adalah content dari majalah yang bercerita tentang tips dan trik serta perkembangnan pengetahuan pengetahuan umum. • Language Wise
Language Wise adalah content yang berisi tentang pengetahuan dan pembelajaran dalam bahasa inggris
• U Oughta Know
U Oughta Know adalah content yang berisi tentang informasi informasi terbaru tentang remaja dan juga acara/event yang akan berlangsung
• Hi-Tech
Hi Tech adalah content yang bercerita tentang perkembangan teknologi.
• Stories
Stories merupakan content yang berisi tentang cerita cerita yang ditampilkan dalam majalah. Mulai dari cerita cover, cerita lucu (komedi), cerita pengalaman dan lain lain.
• Personal Stuff
41 III.2 Distribusi Majalah CNS
Majalah CNS didistribusikan keseluruh lembaaga bahasa dan pendidikan profesional LIA (LBPP LIA) yang ada di Indonesia,dan berpusat di LIA pramuka Jakarta. Berikut adalah daftar LBBP LIA yang ada di indonesia:
Gambar III.2.1. Distribusi Majalah di LIA Sumber : Dok Pribadi (05-05-2013) Keterangan :
No Kota No Kota
1 Banda Aceh 11 Depok
2 Medan 12 Bogor
3 Padang 13 Bekasi
4 Bukittinggi 14 Bandung
5 Jambi 15 Cilegon
6 Palembang 16 Tasikmalaya
7 Bandar Lampung 17 Cirebon
8 Serang 18 Pekanbaru
9 Jakarta 19 Cimahi
42
21 Purwokerto 26 Denpasar
22 Yogyakarta 27 Makassar
23 Surakarta 28 Banjarmasin
24 Surabaya 29 Pontianak
25 Malang
Tabel III.2.1. Kota/Wilayah Distribusi Majalah CNS Di LIA
Selain keseluruh cabang LBPP LIA di seluruh Indonesia,Majalah CNS juga mendistribusikan kebeberapa toko buku dan juga Mall (Pusat Perbelanjaan di Indonesia) beberapa diantaranya adalah :
• Carrefour Ambassador • Carrefour Bekasi Square • Foodhall PIM
• Kinokuniya grand Indonesia • Giant bogor Botani Square • Giant CBD Bintaro
• Grand Lucky Radio Dalam • Grand Lucky Ancol
• Hero Cilandak KKO • Hypermart Karawaci
• Toko Buku Times Aryaduta • Toko Buku Times Citos • Toko Buku Times Kerawang • Toko Buku Plaza Semanggi • Toko Buku Times Supermall • Toko Buku Times Indonesia • Gunung Agung Blok M Plaza • Togamas Supratman
• Togamas Buah Batu • Gramedia
43 III.3 Data Perusahaan
III.3.1 Lokasi dan Logo Perusahaan
Nama Perusahaan : Yayasan LIA Penerbit : Penerbit Pusat LIA
Alamat : Jln Pramuka Kav 30 Jakarta Timur 13120, Telepon (021) 857263,Fax (021)856 5865. Indonesia.\
Gambar III.3.1. Logo Perusahaan
Sumber :
III.3.2 Tujuan, Visi,Misi LIA
Adapun Tujuan, Visi dan Misi Yayasan LIA adalah sebagai berikut:
• Tujuan :
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. • Visi Yayasan LIA :
Menjadi pusat pembelajaran yang terbaik dan tersebar di Indonesia melalui berbagai program pendidikan dan sarana penunjangnya terutama
44 • Misi Yayasan LIA :
1. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan intelektual, emosional, dan spiritual.
2. Menciptakan suatu struktur organisasi dinamis yang mendukung dan mempercepat kemungkinan partisipasi pengguna jasa dan mitra usaha dalam tatanan manajemen yang sehat dan professional. 3. Meningkatkan kinerja karyawan dan sekaligus kinerja unit
kegiatan.
4. Mengadakan pengembangan organisasi dan sekaligus merancang system kerjanya secara efektif dan efisien.
5. Memperlancar penyelesaian masalah penting dan mendesak yang berkaitan dengan adanya pengembangan usaha.
45
III.3.3 Struktur Perusahaan dan Yayasan LIA
Tabel III.3.1. Struktur Perusahaan Publishing Director
Editor in Chief
Senior Editor
Editor
Contributor
Freelance Ilustrator Processing & Design
Finance Executive
Pusat Penerbitan LIA STBA LIA Jakarta
STBA LIA Yogjakarta
KPT LIA
Sektretariat Umum LIA
Satuan Pengawas Intern
46
• Publishing Director : Suhud Widagdo • Editor in Chief : Kusnandar • Freelance Ilustrator : Yulia afifah/ Ali Paruna • Processing & Design : Agus Tri Handoko
Hendrayana Setiawan • Finance Manager : Syamsudin
• Finance Executive : Anggit Wismantoro • Finance Staff : Nur Azizah
• Distribution : Dendy Junaedi • Subscription Staff : Wili Kuncoro • Marketing Manager : Rothman Hadi F • Advertising Executive : Endang Purwaningsih • Advertising Contributor : Agustina Isdiati
47 III.4 Objek Sampul Majalah CNS
Sampul majalah CNS yang akan dianalisis adalah sampul edisi 95 Vol 12 yang beredar Mei sampai dengan Juni 2013 dan juga Edisi ke 71 Vol 9 yang beredar April sampai dengan Mei 2010.
III.4.1 Sampul Edisi 95 Vol 12
Majalah CNS edisi ke 95 Vol 12 adalah majalah yang bertemakan tentang lingkungan, dengan judul Save our Earth Now. Edisi ini membahas tentang cara cara untuk mengurangi dampak Global warming, seperti menanam pohon, daur ulang sampah, Mengurangi polusi dengan bersepeda dan lain lain. Pada bagian sampul edisi ini menggunakan seorang model wanita bernama Michella putri. Dengan latar/background rumput dan pepohonan hijau yang berkonotasi tentang ke alamian.
48 III.4.2 Sampul Edisi 71 Vol 10
Selain edisi yang ke 95,Edisi lain yang akan dianalisis adalah edisi 71 Vol 09. Edisi ini juga mengangkat tentang tema yang sama yaitu, lingkungan. Dengan judul Save Our Planet. Edisi ini menampilkan sampul pria, seorang model dan pemain sinetron (Rendy Septino). Edisi ini masih menggunakan ukuran yang besar (A4). Edisi ini terbit dengan headline Save Our Planet. Edisi ini bercerita tentang akibat dari global warming serta ajakan untuk mengatasinya.
49
BAB IV
ANALISIS WARNA PADA TIPOGRAFI SAMPUL MAJALAH CNS
IV.1 Unsur Tipografi Pada Sampul Majalah CNS Edisi 95
Majalah CNS edisi 95 dirilis pada bulan mei 2013. Unsur tipografi pada sampul majalah ini adalah nameplate, headline, slogan, subhead, keterangan waktu, dan keterangan harga. Unsur tipografi pada sampul majalah ini memiliki fungsi yang berbeda beda. nameplate berfungsi sebagai identitas majalah, slogan sebagai emphasis/penekanan terhadap identitas majalah, headline dan subhead mewakili isi dan tema majalah, keterangan waktu menunjukkan periode majalah, dan keterangan harga untuk menunjukkan jumlah biaya.
50
Kerangaka sampul majalah CNS edisi ke 95dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel IV.1.1. Unsur Tipografi Dalam Sampul CNS Edisi 95
Gambar IV.1.2. Kerangka Sampul CNS Edisi 95 Sumber : Dok Pribadi (12 Mei 2013)
1. Nameplate
8. Keterangan waktu
9. Keterangan harga
1
2 4
3
5
6
8 9
7 7. Slogan
2. Headline
3. Subhead 1
4. Subhead 3
5. Subhead 2
51
IV.2 Warna Dalam Tipografi Majalah CNS edisi 95
No Objek Fungsi Layout Tipografi
1
Nameplate
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Warna putih merupakan komposisi warna yang terdapat pada warna akromatik.
Pada nameplate tidak terdapat hue dan juga saturation/chroma. Warna putih muncul karena nilai value nya yang sangat tinggi.
Warna putih pada nameplate
Komposisi Dimensi Psikologi
Slogan yang merupakan sub dari nameplate menggunakan warna putih yang juga merupakan warna akromatik. Penyajian warna putih merupakan bentuk keselarasan dan penyesuaian terhadap
Corak warna/hue dan chroma tidak dapat diidentifikasi. Karena nilai value yang tinggi.
Sama seperti nameplate warna putih
52
Komposisi Dimensi Psikologi warna
Terdapat dua warna pada tipografi headline. Warna hitam sebagai outline dari komposisi warna akromatik dan kuning sebagai warna utama merupakan warna monokrom.
Warna utama headline menggunakan warna primer dengan hue berwarna kuning dengan nilai chroma yang sedang dan value yang sedang.
Sedangkan warna outline menggunakan warna hitam dengan value yang sangat rendah.
53
Komposisi Dimensi Psikologi
Pada subhead dan deck menggunakan komposisi warna monokrom. Subhead menggunakan warna solid pada gradasi warna jingga dan deck dari warna ungu merah.
Pada subhead menunjukkan hue berwarna jingga dengan tingkat value yang sedang, dan dengan chroma yang sedang. Sedangkan pada deck. mengunakan hue berwarna merah ungu, dengan tingkat value dan chroma yang sedang. panas dan beranai.
5
Subhead 2 & deck
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Pada subhead 2, kata ‘Michella putri’ merupakan komposisi warna monokrom dan decknya “Love in Perth” menggunakan warna putih dari komposisi warna akromatik serta outline nya
Subhead 2 pada kata “michela putri’
menggunakan hue cyan (biru muda) dengan tingkat value dan chroma yang sedang. Sedangkan deck dan outline tidak terdapat hue dan juga chroma dan keteraturan.
54
menggunakan warna hitam yang dari komposisi warna akromatik.
karena nilai value yang sangat tinggi.
6
Subhead 3
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Pada subhead 3 menggunakan warna solid dari komposisi monokrom.
Subhead 3
menggunakan hue merah yang merupakan warna primer , dengan tingkat value dan chroma yang sedang.
Bentuk informasi yang ditampilkan dengan warna merah pada subhead 3
melambangkan
55
7
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Subhead 4 dan deck nya merupakan komposisi warna monokrom.
Pada subhead 4 terdapat warna primer dan tersier. subhead 4 dengan hue merah dan tingkat value serta chroma yang sedang. Sedangkan deck dengan hue ungu dan tingkat value dan chroma yang sedang. gairah dan lain lain.
8
Keterangan Harga
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Keterangan harga menggunakan warna solid dan merupakan warna monokrom dari warna primer.
Keterangan harga menunjukkan hue berwarna merah dengan tingkat value dan chroma yang sedang.
Bentuk informasi yang ditampilkan dengan warna merah pada keterangan harga melambangkan
keberanian, semangat, gairah positif dan agresif.
Deck
Subhead 4
56
9
Keterangan Waktu
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Sama halnya dengan keterangan harga, keterangan waktu juga menggunakan komposisi monokrom dari warna primer.
Hue dengan warna merah dan tingkat value dan chroma yang sedang.
Bentuk informasi yang ditampilkan dengan warna merah pada keterangan harga melambangkan
keberanian, semangat, gairah positif dan agresif.
Keterangan : S (Serif), SS (Sans Serif), D (Dekoratif), SC (Script).
Tabel IV.2.1. Tinjauan Warna Sampul CNS Edisi 95
Dari hasil analisis pada sampul majalah CNS edisi 95, dapat ditemukan bahwa sampul majalah tersebut menggunakan jenis tipografi yang sangat bervariasi, terdapat jenis huruf serif, sans serif, dekoratif, dan juga script. dengan menggunakan komposisi warna solid monokrom dan akromatik saja, dari warna monokrom terdapat 3 warna primer yaitu hue warna merah, kuning (yellow), cyan (biru muda) dengan chroma yang rendah, serta terdapat 2 warna sekunder yaitu warna jingga (orange) dan juga ungu, dan 1 warna intermediate yaitu warna merah ungu. sedangkan dari komposisi warna akromatik, terdapat 2 warna solid, yaitu warna hitam, yang terjadi karena nilai value yang sangat tinggi dan juga warna solid putih yang terjadi karena nilai value yang sangat rendah.
57
Dan dapat disimpulkan, komposisi warna berdasarkan fungsi tipografinya pada sampul majalah CNS edis 95 adalah sebagai berikut :
• Nameplate dan slogan menggunakan komposisi warna akromatik yaitu warna putih.
• Headline menggunakan komposisi warna monokrom, dengan hue berwarna kuning dan outline dari komposisi warna akromatik yaitu warna hitam.
• Subhead 1 dan deck menggunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna jingga dan deck nya menggunakan hue berwarna merah ungu.
• Subhead 2 menggunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna biru serta deck nya menggunakan warna putih dari komposisi warna akromatik dan masing masing outlinenya mengunakan warna hitam juga dari komposisi warna akromatik. • Subhead 3 menggunakan komposisi warna monokrom, dengan hue
berwarna merah.
• Subhead 4 dan decknya menggunakan komposisi warna monokrom. subhead 4 dengan hue berwarna merah, sedangkan decknya dengan hue berwana ungu.
• Keterangan Harga dan Keterangan Waktu menggunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna merah.
Gambar IV.2.1. Warna Pada tipografi sampul CNS edisi 95 Sumber : Dok Pribadi (12 Juli 2013)
Warna Sekunder
Akromatik Monokrom
Warna Intermediate
58
IV.3 Unsur Tipografi Pada Samul Majalah CNS edisi 71
Majalah CNS edisi 71 adalah majalah yang dirilis bulan april 2010. Majalah ini memiliki tema yang sama dengan majalah edisi 95 yaitu bertema lingkungan. Unsur tipografi pada edisi 71 terdiri dari nameplate, slogan, headline dan suhead, keterangan waktu dan keterangan harga. Nameplate sebagai identitas majalah, slogan sebagai kalimat pendukung/emphasis majalah, headline dan subhead sebagai representasi dari isi majalah, serta keterangan harga menunjukkan jumlah biaya dan keterangan waktu menunjukkan periode majalah.
59
Kerangaka sampul majalah CNS edisi ke 71dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel IV.3.1. Unsur Tipografi Dalam CNS Edisi 71
Gambar IV.3.2. Kerangka Sampul CNS Edisi 71 Sumber : Dok Pribadi (12 Mei 2013)
2 1
3
4
5 6
7
8 10
11
9 1. Nameplate
10. Keterangan waktu
11. Keterangan harga 9. Slogan
2. Headline
3. Subhead 1
4. Subhead 3
5. Subhead 2
6. Subhead 4
60
IV.4 Warna Dalam Tipografi Majalah CNS edisi 71
No Objek Fungsi Layout Tipografi
1
Nameplate
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Warna nameplate merupakan warna solid dari gradasi warna monokrom.
Nameplate menunjukkan hue warna ungu. yang merupakan warna sekunder, dengan nilai value yang sedang dan chroma yang cukup tinggi.
Ungu melambangkan watak dingin, pasif, melankoli, tenang, dan mendalam .
2
Slogan
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Slogan dengan warna ungu merupakan komposisi dari warna monokrom.
Slogan dengan hue ungu dan tingkat value yang sedang dan chroma yang sedang.
Ungu melambangkan watak dingin, pasif, melankoli, tenang, dan mendalam .
61
3
Headline
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi warna
Headline menggunakan warna merah dan juga putih sebagai outlinenya, warna merah merupakan warna solid dalam warna monokrom yang terdapat pada lingkaran warna, sedangkan namun warna putih pada outline nya merupakan komposisi warna akromatik
Warna utama headline menggunakan warna primer, dengan hue merah dan outline yang berwarna putih. Warna merah ditampilkan dengan nilai value dan chroma yang sedang, dan outline nya dengan nilai value yang sangat tinggi.
Warna merah dalam psikologi warna
melambangkan banyak hal, namun jika
dihubungkan dengan bentuk komunikasinya warna merah
measosiasikan api dan panas. Dengan sifat yang marah, bahaya, kekejaman dan
62
4
Subhead 1
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Subhead 1 memiliki 3 warna. 2 warna solid pada gradasi warna monorkom, dan satu warna putih sebagai outline dalam warna akromatik.
Subhead terdiri dari 2 warna sekunder. Yaitu hue ungu dan hijau dan juga dengan outline berwarna putih. Warna hijau dan ungu
memiliki nilai value dan chroma yang sedang dan warna putih sebagai outline nya memiliki nilai value yang tinggi serta tidak memiliki hue dan juga chroma.
Warna hijau dan ungu merupakan warna dingin dalam lingkaran warna. Warna hijau berdasarkan bentuk komunikasinya melambangkan
63
5
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Pada subhead 2
menggunakan komposisi warna solid merah yang terdapat pada gradasi warna monokrom. Dan pada deck menggunakan warna akromatik, yaitu putih, dan hitam pada outlinenya.
Hue pada subhead 2 menunjukkan warna merah dengan nilai value dan chroma yang sedang, dan pada deck menggunakan value yang sangat tinggi serta outlinenya dengan value yang sangat rendah.
Warna merah pada subhead 2, sesuai pada bentuk komunikasinya menunjukkan keadaan bahaya,darurat, dan juga kegelisahan. Warna putih pada deck melambangkan
kepercayaan,
kebersihan. Dan hitam pada outline
64
6
Komposisi Dimensi Psikologi
Pada subhead 3 dan deck menggunakan warna solid dari gradasi warna monokrom. Subhead dari warna merah dan deck dari warna kuning. Baik subhead dan deck menggunakan outline berwarna hitam yang merupakan warna akromatik.
Subhead 3
menggunakan hue merah. Dengan nilai value dan chroma yang cukup rendah.
Sedangkan deck nya dengan hue berwarna kuning dan dengan nilai value dan chroma yang cukup rendah. Dan outline nya yang berwarna hitam akibat nilai value yang sangat tinggi.
Warna merah pada subhead 3,
melambangkan keberanian nafsu, agresif, dan energi. Sedangkan warna kuning pada deck nya melambangkan
65
7
Komposisi Dimensi Psikologi
Pada subhead 4 terdapat warna solid monokrom yaitu biru yang
digunakan pada kata “Facebook” dan juga akromatik pada kalimat “Face to Face”.yaitu hitam dengan masing masing outline nya berwarna putih.
Pada Subhead 4 terdapat 3 warna. Subhead 4 bagian atas dengan kalimat “Face to Face“ dan “with” menggunakan warna hitam dan outline putih. Sedangkan subhead 4 bagian bawah dengan kata “Facebook” menggunakan warna biru dengan nilai value dan chroma yang cukup rendah, dan juga warna pada outline subhead 4 atas tidak memiliki hue dan juga chroma, namun muncul karena nilai value yang sangat tinggi.
Warna hitam melambangkan kekuatan, misteri, dan ketakutan sedangkan
Komposisi Dimensi Psikologi
Baik subhead 5 dan deck nya, menggunakan warna solid yang sama, yaitu warna ungu, yang
Subhead 5 dan decknya
merupakan warna sekunder, dengan hue warna ungu dan nilai
Warna ungu melambangkan kebangsawanan, kejayaan dan
Outline
Subhead 4 (atas)
66
terdapat pada gradasi warna monokrom
value dan chroma yang sedang.
kebesaran.
9
Subhead 6 & Deck
S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Subhead 6 menggunakan komposisi warna
monokrom yaitu warna solid cyan. Sedangkan decknya menggunakan komposisi warna akromatik.
Pada subhead 6 menggunakan warna primer, yaitu hue berwarna cyan, dengan nilai value dan chroma yang sedang.
Sedangkan decknya mengunakan nilai value yang sangat tinggi dan tidak memiliki hue dan chroma.
Bentuk informasi pada subhead 6 merupakan nama publik figur dengan warna cyan melambangkan watak dingin, pasif, tenang dan cerah. Sedangkan deck nya yang berwarna
putih melambangkan kemurnian, kejujuran dan ketulusan.
Subhead 5 & Deck
Warna Cyan
67
10
Keterangan Harga S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Keterangan harga merupakan komposisi warna akromatik
Tidak terdapat hue dan juga chroma pada keterangan harga. Warna putih menggunakan nilai value yang sangat tinggi, sehingga muncul warna putih.
Warna putih melambangkan kemurnian, kejujuran dan ketulusan.
11
Keterangan Waktu S SS D SC
Warna
Komposisi Dimensi Psikologi
Keterangan waktu merupakan komposisi warna akromatik
Tidak terdapat hue dan juga chroma pada keterangan waktu. Warna putih menggunakan nilai value yang sangat tinggi, sehingga muncul warna putih.
Warna putih melambangkan kemurnian, kejujuran dan ketulusan.
Keterangan : S (Serif), SS (Sans Serif), D (Dekoratif), SC (Script).
Tabel IV.4.1. Tinjauan Warna Sampul CNS Edisi 71 Keterangan harga
68
Dari hasil analisis pada sampul majalah CNS edisi 71, dapat ditemukan bahwa sampul majalah tersebut menggunakan 4 jenis tipografi yang berbeda dalam satu sampul majalah, yaitu jenis tipografi serif, sans serif, dekoratif, dan juga script, dengan komposisi warna monorkom dan juga akromatik. Terdapat 3 warna primer yaitu, merah, kuning, dan biru, dan terdapat 2 warna sekunder yaitu, hijau dan ungu. serta pada warna akromatik terdapat warna hitam yang muncul dari nilai value yang sangat tinggi, serta putih yang muncul dari nilai value yang sangat rendah. Dan dari uraian sampul majalah edisi 71 diatas, berdasarkan fungsi tipografinya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
• Nameplate dan slogan menggunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna ungu.
• Headline menggunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna merah, serta outline dengan komposisi akromatik berwarna putih.
• Subhead 1 menggunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna ungu dan hijau serta outline dari komposisi warna akromatik berwarna putih.
• Subhead 2 mengunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna merah, serta deck nya mengguanakan komposisi warna akromatik yaitu putih dan outline nya berwarna hitam.
• Subhead 3 menggunakan komposisi warna monokrom dengan hue berwarna merah namun dengan nilai chroma yang cukup rendah. serta deck nya menggunakan warna kuning, serta outline masing masing dari komposisi warna akromatik yaitu hitam.
• Subhead 4 menggunakan komposisi warna akromatik dan monokrom. yaitu warna akromatik hitam pada kalimat “Face to face” dan warna biru pada kalimat “Facebook” yang merupakan komposisi warna monokrom dengan masing masing outline menggunakan warna putih. • Subhead 5 dan deck nya menggunakan komposisi warna monokrom,
69
• Subhead 6 menggunakan warna hue biru muda yang merupakan komposisi warna monokrom serta deck nya berwarna putih yang merupakan komposisi warna akromatik.
• Keterangan Harga dan Keterangna Waktu menggunakan warna putih yang merupakan komposisi warna akromatik.
Gambar IV.4.1. Warna Pada tipografi sampul CNS edisi 71 Sumber : Dok Pribadi (12 Juli 2013)
Warna Primer Warna Sekunder
70
IV.5 Matrikulasi Sampul Majalah Edisi 71 dan 95
Dari kesimpulan yang diperoleh, oleh masing masing sampul majalah CNS, baik dari edisi 71 dan juga edisi 95, maka berdasarkan komposisi warnanya, dapat dimatrikulasikan data sebagai berikut :
No
Unsur Tipografi
Komposisi
Edisi 71 Edisi 95
1 Nameplate dan Slogan
Hue M A Hue M A
2 Headline
.
3 Subhead 1 & Deck
71
4 Subhead 2 & Deck
5 Subhead 3 & Deck
6 Subhead 4 & Deck
7 Subhead 5
72
9 Keterangan Harga & Keterangan Waktu
Keterangan : M = Monokrom A = Akromatik
73 BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah ditelaah pada bab IV maka dapat diketahui beberapa hal, adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan fungsi tipografinya, dapat diketahui bahwa pada sampul majalah CNS edisi 95 terdapat 9 unsur tipografi dengan fungsi yang berbeda beda, yaitu, Nameplate, slogan, headline, subhead 1, subhead 2, subhead 3, subhead 4, keterangan waktu, dan keterangan harga. Sedangkan pada sampul majalah CNS edisi 71 memiliki 11 unsur tipografi dengan fungsi yang berbeda beda, seperti, Nameplate, slogan, headline, subhead,1, subhead 2, subhead 3, subhead 4, subhead 5, subhead 6, keterangan harga dan keterangan waktu, serta masing masing sampul majalah baik edisi 71 dan 95 menggunakan semua jenis tipografi yaitu serif, sans serif, script dan juga dekoratif.