• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPEMIMPINAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH D"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH

DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN KEAGAMAAN

DI UPTD SMP NEGERI 1 TALANG KABUPATEN TEGAL

MAKALAH APRESIASI SEKOLAH PAI UNGGULAN TAHUN 2014

DISUSUN OLEH

NAMA : SUDARMIYATI, S. Pd.

NIP : 19621022 198303 2 005

PANGKAT/GOL. : PEMBINA / Iva

UNIT KERJA : UPTD SMP NEGERI 1 TALANG

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA UPTD SMP NEGERI 1 TALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat, hidayah, inayah, karunia dan rezeki-Nya sehingga makalah yang berjudul “Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Kegiatan Keagamaan di UPTD SMP Negeri 1 Talang Kabupaten Tegal” ini dapat tersusun.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor dalam meningkatkan kinerja kegiatan keagamaan sebagai salah satu strategi untuk mencapai tujuan yang disesuaikan dengan program-program yang telah disusun, berlatar belakang visi, misi dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai syarat seleksi Apresiasi Sekolah PAI Unggulan Tahun 2014.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terhindar dari kelemahan dan kekurangan karena kami hanyalah manusia biasa yang berlumur dosa. Oleh karena itu saran dan kritik membangun sangat kami harapkan demi kemajuan sekolah kami tercinta.

Dengan penuh rasa syukur kami bermunajat mudah-mudahan makalah ini bermanfaat sebagai bahan telaahan kami selanjutnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT melipatgandakan amal baik yang telah diberikan. Amin.

Tegal, Juni 2014

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2

BAB II KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DAN PENGELOLAAN KEGIATAN KEAGAMAAN

A. Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah ... 3 B. Fungsi dan Peran Kepala Sekolah ... 5 C. Upaya Kepala Sekolah

dalam Meningkatkan Pengelolaan Kegiatan Keagamaan ... 6 D. Standar Kompetensi Kepala Sekolah ... 7

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Talang ... 12 B. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Manajer Pengelolaan

Kegiatan Keagamaan ...13 C. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pengelolaan Kegiatan

Keagamaan ... 14 D. Pembahasan ... 15

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekolah sebagai sebuah organisasi memerlukan seorang pemimpin/kepala sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus mampu mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan dalam visi dan misi sekolah. Kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam mengkoordinasikan, menggerakan dan menyelaraskan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan melalui program sekolah yang dilaksanakan secara terncana dan bertahap.

Usaha untuk mencapai tujuan sekolah dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak lepas dari kepemimpinan kepala sekolah. Hal tersebut dikemukakan oleh Sallis (2008:170) yang mengatakan bahwa:

Gaya kepemimpinan tertentu dapat mengantarkan institusi pada revolusi mutu manajemen (sebuah gaya yang disingkat dengan MBWA atau Management by Walking About), dengan melaksanakan kepemimpinan pendidikan yang membutuhkan perpektif-perspektif sebagai berikut:

1. Visi dan simbol-simbol, kepala sekolah harus mengkomunikasikan nilai-nilai institusi kepada para staf, para pelajar, dan kepada komunitas yang lebih luas. 2. MBWA adalah gaya kepemimpinan yang dibutuhkan bagi sebuah institusi.

3. Untuk para pelajar, istilah ini dekat dengan pelanggan dalam pendidikan. Ini memastikan bahwa institusi memiliki fokus yang jelas terhadap pelanggan utamanya.

4. Otonomi; eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan, pimpinan pendidikan harus melakukan inovasi di antara staf-stafnya dan bersiap-siap mengantisipasi kegagalan yang mengiringi inovasi tersebut.

5. Menciptakan rasa kekeluargaan; pemimpin harus menciptakan rasa kekeluargaan di antara para pelajar, orang taua, guru dan staf institusi.

6. Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas da antusiasme; sifat-sifat tersebut merupakan mutu personal esensial yang dibutuhkan pemimpin lembaga pendidikan.

(5)

pendidikan dapat tercapai secara efektif. Untuk meningkatkan tercapainya tujuan tersebut, seorang pemimpin harus melakukan berbagai tugas dan fungsi kepemimpinannya.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa,

Tugas kepala sekolah sering dirumuskan sebagai EMASLIM yaitu Educator (pendidik), Manajer, Administrator, Supervisor, Leader (pemimpin), Inovator (pencipta) dan Motivator (pendorong). (Depdikbud, 1999:15)

Kepala sekolah merupakan pemimpin di suatu sekolah. Kepemimpinannya memberikan peran yang besar terhadap kemajuan ataupun kemunduran sekolah yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan, seorang kepala sekolah menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan, karakteristik, guru, sarana dan prasarana, budaya dan komite. Hal tersebut akan mempengaruhi fungsi kepala sekolah sebagai manajer yang menuntut kepala sekolah harus mampu dalam hal keterampilan membuat perencanaan, mengorganisasi sumber daya, melaksanakan kegiatan, melakukan pengendalian dan evaluasi. Fungsi kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang akan berdampak terhadap peningkatan kinerja pengelola kegiatan keagamaan.

B. Tujuan

Berikut ini tujuan yang hendak dicapai. 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam makalah ini adalah untuk emberikan gambaran kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan keagamaan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan gambaran kepemimpinan kepala sekolah sebagai menajer dalam pengelolaan kegiatan keagamaan di SMP Negeri 1 Talang.

b. Memberikan gambaran dampak kepemimpinan kepala sekolah terhadap pengelolaan kegiatan keagamaan di SMP Negeri 1 Talang.

BAB II

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGELOLAAN KEGIATAN KEAGAMAAN A. Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah

(6)

dikemukakan oleh para pakar sesuai dengan perspektif individu masing-masing dari aspek yang paling menarik dari berbagai fenomena kepemimpinan yang ada. Ada banyak pengertian tentang kepemimpinan. Beberapa pengertian kepemimpinan yang dikutip Gary A. Yolk di dalam terjemahan Yusuf Udaya adalah (Wahab, 2008:82)

a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang hendak dicapai bersama.(Hemhill dan Cook)

b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, yang diarahkan melalui proses komunikasi ke arah satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschles dan Messarik)

c. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah penapaian tujuan. (Rauch dan Behling)

d. Kepemimpinan adalah proses memberi makna (pengaruh yang bermakna) terhadap suatu kolektif dan mengakibatkna kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan dalam mencapai sasaran. (Jacob dan Jacques)

Studi keberhasilan sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah orang yang menentukan fokus dan suasana sekolah. Oleh karena itu dikatakan pula bahwa keberhasilah sekolah adlah sekolah yang mempunyai pemimpin yang berhasil. Dan pemimpin sekolah adalah mereka yang dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi terhadap staf dan para siswa. Pemimpin sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan yang menentukan suasana untuk sekolah mereka.

Pemimpin adalah sesorang yang memimpin, dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan, mengorganisasi atau mengontrol usaha atau upaya orang lain. Secara teoritis, kepemimpinan menurut Siagian (1998:24) sebagai berikut:

Kemampuan dan ketrampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Selanjutnya Suradinata (1997;11) mengemukakan tentang kepemimpinan sebagai berikut:

Kepemimmpinan adalah kemauan seseorang memimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

(7)

mengelola pelaksanaan program belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah, program pelayanan kepada semua pihak yang berkepentingan terutama siswa dan orang tua siswa.

Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah:

Suatu kemampuan dan proses membimbing, mengkoordinasi dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat efisien dan efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan daan

pengajaran. (Soetopo dan Sunanto, 1982:271)

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah proses kegiatan seorang yang memilliki seni atau kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinasi, menggerakan individu-individu tanpa dipaksa dari pihak mana pun agar dapar bekerja sama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan atau dirumuskan.

(8)

penyusunan program dan pengambilan keputusan; (o) memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah; (p) melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat serta merencanakan tindak lanjut. Dengan demikian kepemimpinan manajerial kepala sekolah pada dasarnya merupakan implementasi dari fungsi-fungsi manajemen.

B. Fungsi dan Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan kehidupan sekolah untuk mencapai tujuan. Fungsi kepala sekolah adalah:

Menanamkan pengaruh kepada guru agar mereka melakukan tugasnya dengan sepenuh hati dan antusias. Sebagai seorang pemimpin diharapkan oleh bawahannya dalam organisasi, dalam hal ini organisasi sekolah, mengharapkan para pemimpin dapat memberikan arahan untuk kepentingan pencapaian tujuan sekolah. (Sagah, 2005:146-147)

Dalam pelaksanaannya, tugas dan pekerjaan kepala sekolah merupakan pekerjaan yang menuntut kemampuan ekstra. Dinas pendidikan telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan tugasnya sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM).

Kepala sekolah mempunyai peranan multi fungsi, salah satunya adalah sebagai manajer.

Suhardiman (2012:39) mengemukakan tugas manajerial kepala sekolah berkaitan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di sekolah. Sumber daya yang harus dikelola kepala sekolah yaitu (1)tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, (2)pembiayaan, (3)sarana prasarana, (4)kesiswaan, (5)pembelajaran, (6)perpustakaan, (7)laboratorium, (8)peran serta masyarakat, (9)sistem informasi sekolah dan lain-lain.

Kompetensi manajerial merupakan keterampilan menguasai dan memahami pengelolaan sekolah yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi sekolah. Kepala sekolah harus terampil dalam memahami sekolah sebagai sebuah sistem, sehingga seluruh komponen sekolah dikelola dengan baik untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Sebagaimana menurut Suhardiman (2012:43) bahwa:

Kepala sekolah harus mampu membuat perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan teknik dengan delapan standar nasional pendidikan yang melliputi standar isi, proses, kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana dan prasarana, pembiayaan dan penilaian.

Tugas-tugas kepala sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:

(9)

b. Pengorganisasian c. Pelaksanaan

d. Pengendalian dan evaluasi

Dengan demikian, kepala sekolah sebagai manajer menyangkut pengelolaan kepala sekolah dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.

C. Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Pengelolaan Kegiatan Keagamaan

Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan pengelolaan sekolah khususnya dalam menigkatkan pengelolaan kegiatan keagamaan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan motivasi tentang pentingnya pelaksanaan kegiatan keagamaan di sekolah.

b. Menyediakan atau melengkapi fasilitas-fasilitas yang mendukung terlaksananya kegiatan keagamaan di sekolah.

c. Membimbing guru, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran dan bimbingan konseling (BK), penilaian hasil belajar peserta didik dan layanan bimbingan konseling, analisis hasil penilaian elajar dan bimbingan konseling serta pengembangan program melalui kegiatan pengayaan dan perbaikan pembelajaran menuju kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

d. Mengembangkan tenaga pendidik, terutama yang berkaitan dengan pemberian kesempatan kepada guru atau tenaga pendidik untuk mengikuti berbagai pendidikan dan latihan secara teratur seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) dan Kelompok Kerja Guru, diskusi, seminar, lokakarya dan penyediaan sumber belajar (Mulyasa, 2004:100-102)

D. Standar Kompetensi Kepala Sekolah

(10)

umum kepala sekolah yaitu, kualifikasi akademik (S1), usia maksimal 56 tahun, pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan pangkat serendah-rendahnya III/c atau setara.

Sedangkan kualifikasi khusus yaitu berstatus guru, bersertifikat pendidik, dan memiliki setifikat kepala sekolah. Sampai dengan 2008 sebagian guru (termasuk kepala sekolah) telah memiliki sertifikat pendidik sedangkan seluruh kepala sekolah sampai saat ini belum memiliki sertifikat pendidik.

Bahkan guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah setelah Permendiknas No. 13 Tahun 2007 ditetapkan belum ada yang memiliki sertifikat kepala sekolah. Hal ini terjadi karena pemerintah masih disibukkan dengan sertifikasi guru sehingga sertifikasi kepala sekolah belum terjamah.

Selain standar kualifikasi kepala sekolah juga harus memenuhi standar kompetensi. Dalam Permendiknas No. 1 Tahun 2007 disyaratkan 5 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu:

a. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah dalam dimensi kompetensi kepribadian antara lain:

1) Berakhlak mulia, mengembangkan udaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas sekolah.

2) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.

3) Memiliki keinginan yang kuat alam pengembangan diri sebagai kepala sekolah. 4) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

5) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah.

6) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

(11)

b. Kompetensi Manajerial

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas), terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja, dan wirausaha.

Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu:

1) Keterampilan Membuat Perencanaan

Kepala sekolah harus mampu melakukan proses perencanaan, baik perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dibuat untuk kepentingan jangka pendek, misalnya untuk satu bulan hingga satu tahun ajaran. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2,5 tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi perencanaan sekitar 5-10 tahun. Proses perencanaan menjadi salah satu keterampilan yang penting mengingat perencanaan menjadi salah satu keterampilan yang penting, mengingat perencanaan yang baik merupakan setengah dari kesuksesan satu pekerjaan. Prinsip perencanaan yang baik akan selalu mengacu pada: pertanyaan “Apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan, dimana dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan”.

2) Keterampilan Mengorganisasi Sumber Daya

Keterampilan melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan mempunyai sumber daya yang cukup besar mulai sumber daya manusia yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa, sumber daya keuangan, hingga fisik mulai dari gedung serta saran dan prasarana yang dimiliki. Salah aatu masalah yang sering melanda dunia pendidikan adalah keterbatasan sumber daya. Kepala sekolahharus mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang dimilliki adalah modal awal dalam melakukan pekerjaan.

3) Keterampilan Melaksanakan Kegiatan

(12)

motivasi dan kerja sama srta selalu melakukan koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan. Tidak ada gunanya perencanaan jika dalam implementasinya tidak dilakukan secara profesional.

4) Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi

Kepala Sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengawasan dan pengendalian. Pengawasan (supervisi) ini meliputi supervisi manajemen dan juga supervisi dalam bidang pengajaran. Supervisi manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi dan kelembagaan, sementara supervisi pengajaran adalah melakukan pengawasan dan kendali terhadap tugas-tugas seta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru. Karenanya kepala sekolah juga harus mempunyai kompetensi dan keterampilan profesional sebagai guru sehingga ia mampu memberikan supervisi yang baik kepada bawahannya.

c. Kompetensi Kewirausahaan

Kompetensi Kewirausahaan dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 terdiri atas lima kompetensi, yaitu:

1) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.

2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif.

3) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.

4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah. Kompetensi ini merupakan jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan yang haarus dimiliki oleh kepala sekolah di seluruh jenjang pendidikan.

5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. Kompetensi ini dimilliki oleh kepala seklah SMK.

d. Kompetensi Supervisi

(13)

Supervisi adalah kegiatan membantu guru bukan hanya untuk memvonis guru (benar atau salah). Kegiatan membantu guru harus dilaksanakan secara terencana dan sistematis bukan insidental sehingga dengan kegiatan supervisi kemampuan guru dapat berkembang secara optimal.

Dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang kompetensi kepala sekolah, dimensi kompetensi supervisi terdiri atas tiga kompetensi, yaitu:

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik seupervisi yang tepat.

c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

e.Kompetensi Sosial

(14)

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Talang

SMP Negeri 1 Talang berdiri pada tanggal 7 November 1983 beralamat di Jalan projosumarto II No 11 Pesayangan, Talang Kabupaten Tegal, dengan jumlah siswa per bulan Juli 2014 sbanyak 855 siswa dan jumlah guru dan karyawan 60 orang semuanya beragama Islam.

Sejak bulan November 2012 sampai saat ini dipimpin oleh Sudamiyati, S. Pd. Yang di awal kariernya sebagai seorang pendidik non-muslim dan kemudian menjadi mualaf. Lahir di Gunung Kidul tanggal 22 Oktober 1962 dari keluaga non-muslim pula. Namun Alhamdulillah Allah SWT memberikan hidayah baginya.

(15)

Diawali dengan sosialisasi kurikulum 2013 kepada semua guru, karyawan, siswa, orang tua dan komite sekolah. Pelatihan penyusunan RPP, pengoperasian LCD Projector, dan penilaian serta penulisan laporan hasil pendidikan.

Pada tahun 2014, menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten Tegal. Pada tahun ini juga diusulkan mengikuti “Apresiasi Sekolah PAI unggulan 2014”

Visi dan Misi SMP Negeri 1 Talang adalah:

Visi:

Terwujudnya Insan Yang Santun, Berprestasi, Mencintai Lingkungan, Berdasarkan Iman Dan Taqwa.

Misi:

a. Membantu dan mendorong siswa untuk patuh dan hormat kepada guru, serta mentaati petunjuk guru hingga dapat bersikap santun dalam segala tindakan. b. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan sehingga dapat membantu anak didik meraih prestasi secara optimal.

c. Menumbuhkan semangat berprestasi dan cinta lingkungan melalui kegiatan kurikuler dan non-kurikuler sesuai dengn potensi yang dimiliki.

d. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, asri dan aman.

e. Menciptakan suasana sekolah yang religius dengan menempatkan nilai-nilai agama sebagai sumber dalam bertindak, mencegah kerusakan lingkungan hidup serta melestarikan alam ciptaan-Nya.

B. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Manajer Pengelolaan Kegiatan Keagamaan

a. Keterampilan Membuat Perencanaan

Kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer tidak terlepas dari fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Fungsi-fungsi manajemen tersebut dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan pengelolaan kegiataan keagamaan.

(16)

Perencanaan kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer untuk meningkatkan pengelolaan kegiatan keagamaan dengan tersusunnya program-program sebagai berikut:

1) Tadarus Al-Quran 10) Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI)

11) Pengajian bulanan tenaga pendidik dan kependidikan 12) Budaya berbusana muslim.

Dengan demikian, perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan pengelolaan kegiatan keagamaan lebih condong kepada upaya-upaya meningkatkan pembiasaan kepada semua warga sekolah.

b.Keterampilan Mengorganisasikan Sumber Daya

Pengorganisasian pada intinya merupakan proses pembagian kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil. Membebankan tugas-tugas-tugas-tugas tersebut kepada orang-orang sesuai kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi.

(17)

10. Ahmad Budi Saptaaji, S. Pd. 11. Drs. Moch. Soegeng Prisman 12. Moh. Uyub, S. Pd.

c.Keterampilan Melaksanakan Kegiatan

Fungsi pelaksanaan merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerjasama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Kegiatan keagamaan yang telah diprogramkan atau direncanakan di SMP Negeri 1 Talang dilaksanakan sesuai dengan kriteria dan waktu yang telah dijadwalkan.

d. Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi

Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pengolahan kegiatan keagamaan dilaksanakan dengan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan dan laporan baik lisan maupun tulisan.

C.Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Pengelolaan Kegiatan Keagamaan

Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai dampak terhadap pengelolaan yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Talang.

Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan menerapkan kepemimpinan secara demokratis dengan mengajak atau musyawarah setiap akan melaksanakan kegiatan untuk mengetahui aspirasi warga sekolah sesuai dengan program yang telah direncanakan.

Dampak yang diperoleh dari kepemimpinan yang selama inidilaksanakan adalah terciptanya kegiatan yang positif dan kondusif.

D.Pembahasan

1. Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Kegiatan Keagamaan

a. Keterampilan Membuat Perencanaan

Sebagai seorang manajer, kepala sekolahharus mempunyai empat kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu keterampilan membuat perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumber daya, keterampilan melaksanakan kegiatan dan keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi.

(18)

sangat diperlukan, sebab organisasi sebagai alat mencapai tujuan organisasi didalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan serta organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan karier sumber daya manusia.

Berdasar pendapat tersebut, kepala sekolah sebagai manajer mempunyai keterampilan manajerial sebagai perencana dalam kegiatankeagamaan bersama-sama dengan bapak dan ibu guru yang menjadi pembina rokhani Islam.

Prinsip perencanaan yang baik, akan selalu mengacu pada pertanyaan-pertanyaan, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan, dimana dilakukan dan bagaimana sesuatu dilakukan. Inilah yang akan menjadi kunci keberhasilan pekerjaan.

Selain itu, prinsip paling utama dalam membuat perencanaan adalah dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

Pengelolaan kegiatan keagamaan yang terprogram dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara berkelanjutan merupakan komitmen yang harus ditepati. Peranan kepala sekolah sangat pentingdalam peningkatan berbagaimacam kegiatan keagamaan tersebut.

Kegiatan keagamaan yang direncanakandi SMP N 1 Talang adalah:

a. Tadarus Alquran

Tadarus alquran dimulai dari surat-surat pendek juz 30 dari surat An Naas s.d An Naba untuk semua jenjang kelas, kemudian mulai dari awal lagi. Dilaksanakan setiap hari selasa s.d kamis dan sabtu sebelum kegiatan pembelajaran dimulai selama 10 menit.

b. Salam, Sapa dan Senyum ( 3 S )

Salam, Sapa dan Senyum dilakukan oleh setiap warga sekolah ketika berjumpa antara siswa dengan siswa, siswa dengan Kepala Sekolah, guru-guru, stap TU, petugas kebersihan dan yang lainnya, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

c. Shalat Dhuha

(19)

d. Azan dan iqomah

Azan dan iqomah dilakukan sebelum sholat wajib dilaksanakan, yang dilaksanakan oleh siswa secara bergilir.

e. Sholat Wajib berjamaah

Sholat wajib yang dikakukan adalah sholat dhuhur setiap hari Senin s.d. Kamis, dan Sabtu setelah kegiatan pembelajaran selesai, imam sholat secara terjadwal.

f. Zakat Fitrah, Qurban dan Sodaqoh

Zakat fitrah dilaksanakan pada bulan ramadlon menjelang idul fitri sesuai aturan Islam.

Qurban terdiri dari qurban sunah dan qurban tarbiyah, dilaksanakan pada bulan zulhijjah pada hari tasyrik.

Sodaqoh dilaksanakan setiap hari jum’at yang dialokasikan untuk pemeliharaan mushalla At Taqwa SMP Negeri 1 Taalang dan kegiatan sosial.

g. Pembinaan Kerohanian

Pembinaan kerohanian dilakukan pada kegiatan, sholat dhuhur berjamaah, shalat dhuha, pada kegiatan pesantren ramadhan, kegiatan pelatihan siswa lain.

h. Level kelas - Kelas VII

Wudhu, tayamum, Azan/ iqomah, Sholat wajib. Jamak dan qosor - Kelas VIII

Sholat Sunah: Rowatib, Duha, lail, tarwih, tahajud, tasbih, sholat ‘Id,

Wirid dan doa setelah solat - Kelas IX

(20)

i. Tidak level kelas

1). Baca Tulis Qur’an (BTQ)

- Tilawah Al Qur’an

- Tartil Al Qur’an

- Hapalan surat-surat pendek Al-Quran

2). Hapalan Asmaulhusna

j. Peringatan hari-hari besar Islam (PHBI)

- Isra dan Mi’raj Nabi Muhammmad SAW

- Maulid Nabi Muhummad SAW

- Buka puasa ramadhan bersama

- Halal bi halal

k. Pengajian bulanan Tenaga Pendidik dan kependidikan

Dilaksanakan sebulan sekali bagi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, diselenggarakan di sekolah, dan dapat dilaksanakan di rumah yang mempunyai kepentingan tertentu, kajiannya berdasarkan tema tertentu.

l. Pembiasaan berpakaian muslim

b.Keterampilan Mengorganisasi Sumber Daya

Lembaga pendidikan mempunyai sumber daya yang sngat besar, mulai sumber daya manusia yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa, sumber daya keuangan, serta fisik mulai dari gedung hingga sarana dan prasarana yang dimiliki. Kepala sekolah harus mampu menggunakan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya.

(21)

staf yang terlibat, dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan organisasi sekolah. Peran utama kepala sekolah adalah mengerahkan seluruh staf sekolah bekerja sama sebagai sebuah team untuk melaksanakan program pertumbuhan dan peningkatan prestasi akademik.

Kepala sekolah harus menguasai teknik pengorganisasian sebagai berikut: 1. Memahami teknik pengorganisasian sebagai proses.

2. Memahami dasar penyusunan struktur organisasi.

3. Menerapkan langkah-langkah pengorganisasian kegiatan sekolah baik melalui ragam organisasi formal maupun informal.

4. Memahami dan menerapkan bentuk-bentuk pengorganisasian secara proporsional. 5. Mengembangkan struktur oganisasi formal kelembagaan sekolah berdasarkan

model struktur organisasi yang relevan.

6. Mengembangkanstandar operasional prosedur pelaksanaan tugas berdasarkan langkah-langkah operasional pengorganisasian yang baik.

7. Mengenal dan mamahami bentuk struktur organisasi di lingkungan Depdiknas dan sekolah.

Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif, kegiatan keagamaan yang kondusif, menaktualisasikan sumber daya yang ada di sekolah seoptimal mungkin dalam menunjang kegiatan belajar mengajar dan kegiatan keagamaan.

c. Keterampilan Melaksanakan Kegiatan

Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah membangun prosedur operasional lembaga pendidikan, memberi contoh bagaimana bekerja, membangun motivasi dan kerjasama, serta selalu melakukan koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan.

Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam fungsi pelaksanaan antara lain:

(22)

2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia

3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi

4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna

5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih

6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup

7. Memberi dorongan yang cukup untuk mengembangkan potensi dirinya.

Berdasarkan pendapat di atas jelas bahwa dalam kegiatan pelaksanaan, kepala sekolah harus memperlakukan, memotivasi, menghargai, memberikan keadilan, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kompetensinya supaya tercapai kinerja guru yang optimal. Kepala sekolah hendaknya dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip pelaksanaan dengan optimal di dalam organisasi sekolahnya sehingga akan meningkatkan kinerja kegiatan keagamaan.

Kepala sekolah harus bekerja keras, bekerja dengan cerdas dan kerja sama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sesuai dengan program kerja yang telah disusun, kecuali memang harus ada hal-hal yang perlu penyesuaian.

d. Keterampilan Melakukan Pengendalian dan Evaluasi

Kepala sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengendalian dan evaluasi. Pengendalian ini meliputi pengendalian manajemen dan juga bidang pengajaran. Pengendalian manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang pengembangan keterampilan dan kompetensi administrasi dan kelembagaan, sementara pengendalian pengajaran adalah melakukan pengawasan dan kendali terhadap tugas-tugas serta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru.

Anwar dan Sagala (2004:90) mengemukakan sebagai berikut:

(23)

Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pimpina sekolah hendaknya mampu melakukan pengawasan dan penilaian kerja guru bukan hanya sekadar progress cheking dari suatu kegiatan. Fungsi utama pengendalian evaluasi pendidikan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran/peningkatanpengelolaan kegiatan keagamaan.

2.Dampak Kepemimpinan Kepala SekolahTerhadap Kinerja Guru

Dampak atau pengaruh yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat baik. Dampak tersebut dapat dilihat dari bagaimana pengelolaan program kegiatan keagamaan baik dalam proses kegiatan belajar mengajar guru PAI di kelas, kerja sama antar guru yang satu dengan yang lain dalam melaksanakan program kegiatan keagamaan yang menjadi tanggung jawabnya.

(24)

BAB IV SIMPULAN

Berdasarkan hasil kajian teori yang mendukung mengenai kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan kegiatan keagamaan, maka simpulan secara umum bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi telah dilaksanakan secara optimal sehingga mampu meningkatkan pengelolaan kegiatan keagamaan

Simpulan secara khusus sebagai berikut:

1. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai manajer adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi terutama dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang telah diprogramkan seperti tadarus, salam senyum sapa,sholat dhuha, sholat wajib berjamaah, Adzan dan Iqomah, Zakat Fitrah, Qurban, Shodaqoh, pembinaan kerokhanian, PHBI, pengajian bulanan pendidik dan tenaga kependidikan, serta pembiasaan berbusana muslim.

Referensi

Dokumen terkait

Harta kekayaan yang merupakan hasil tindak pidana ( dirty money ) ini berasal dari berbagai kejahatan baik skala nasional maupun internasional yang dilakukan secara

Berdasarkan atas karakteristik yang dibuat manajemen seharusnya melakukan hal-hal sebagai berikut (1) mempunyai tujuan jelas dalam setiap perubahan,

[r]

Namun karna kebiasaan tersebut sudah ada sejak dulu dan dianggap benar, maka tindakan ini masih dipercayai untuk dilakukan dan jika tidak

Salah satu gejalanya adalah penyakit psiko-somatis (dikemukakan oleh Freud pada awal tahun 1900) yang disebabkan oleh konflik emosional yang tidak disadari

Penelitian ini menyimpulkan bahwa prevalensi dismenore pada remaja putri usia 15-17 tahun di Surakarta masih tinggi, dan faktor yang berpengaruh pada derajat dismenore antara

Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa jawa di MI Al Hikmah Gempolmanis Sambeng Lamongan, adalah dengan menggunakan media yaitu puzzle. Media

Buku besar merupakan ringkasan seluruh rekening yang memuat setiap data transaksi yang memberikan informasi saldo untuk setiap rekening dalam suatu periode